93 an hak cipta, plagiarism, atau penggunaan data secara tidak sah. Data dari sumber lain harus digunakan dengan izin yang tepat dan diakui dengan jelas dalam laporan penelitian. Peneliti harus menghormati hak cipta dan kekayaan intelektual orang lain serta menghindari praktik yang tidak etis dalam penggunaan data. Selanjutnya, penting untuk menghindari penggunaan data yang memicu diskriminasi, stigmatisasi, atau kerugian bagi individu atau kelompok tertentu. Peneliti harus mempertimbangkan implikasi sosial dan etis dari penggunaan data mereka dan berusaha untuk meminimalkan risiko dampak negatif yang mungkin timbul. Ini melibatkan penggunaan data dengan sensitivitas dan tanggung jawab yang sesuai. (Lustyantie, 2023) Secara keseluruhan, etika pengumpulan dan penggunaan data adalah aspek penting dalam penelitian yang menempatkan integritas, kejujuran, dan rasa hormat terhadap data dan subjek penelitian sebagai prioritas utama. Dengan mematuhi prinsip-prinsip etika dalam pengumpulan dan penggunaan data, peneliti dapat menjaga integritas ilmiah, melindungi hak-hak individu, dan memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan rasa hormat dan tanggung jawab yang tinggi.
94
95 BAB 6 PENYAJIAN DAN INTERPRETASI HASIL
96 A. Menyajikan Temuan Menyajikan temuan penelitian adalah tahap penting dalam siklus penelitian yang melibatkan komunikasi hasil penelitian kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Penyajian temuan penelitian sering kali melibatkan penggunaan tabel, grafik, diagram, serta narasi untuk mengkomunikasikan hasil penelitian dengan lebih efektif. Berikut adalah contoh cara penyajian temuan penelitian menggunakan berbagai format: (Yunus, 2010) 1. Tabel Tabel merupakan salah satu instrumen yang sangat berguna dalam konteks penelitian untuk menyajikan data yang terstruktur secara sistematis. Penggunaan tabel memungkinkan peneliti untuk mengatur dan menyajikan data dengan rapi, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disajikan. Salah satu kegunaan utama tabel adalah dalam merangkum hasil survei, di mana tabel dapat digunakan untuk menampilkan frekuensi jawaban untuk setiap pertanyaan. Sebagai contoh, dalam survei kepuasan pelanggan, tabel dapat menampilkan jumlah responden yang menyatakan puas, tidak puas, atau netral terhadap layanan atau produk yang disajikan. Selain itu, tabel juga sering digunakan untuk menampilkan data demografis responden, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, atau pekerjaan. Ini
97 membantu memberikan gambaran tentang karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 2. Sajian Data Tabel juga bermanfaat untuk membandingkan hasil antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam penelitian. Dalam penelitian eksperimental, misalnya, tabel dapat digunakan untuk menampilkan perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal ini memungkinkan pembaca untuk melihat dengan jelas perbedaan dalam hasil antara dua kelompok tersebut. Penggunaan tabel yang tepat dapat membantu menyoroti perbedaan-perbedaan kunci dan memperkuat temuan penelitian. Dengan menggunakan tabel sebagai alat penyajian data, peneliti dapat menyampaikan informasi secara terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca. Tabel membantu dalam menyajikan data dengan cara yang
98 jelas dan sistematis, sehingga mempermudah interpretasi dan analisis terhadap temuan penelitian. Oleh karena itu, penggunaan tabel merupakan praktik yang umum dan sangat dianjurkan dalam menyajikan hasil penelitian, karena memungkinkan pembaca untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan komprehensif tentang data yang dikumpulkan. 2. Grafik Grafik merupakan salah satu alat visual yang sangat berguna dalam penyajian data penelitian. Grafik dapat mengambil berbagai bentuk, seperti diagram batang, diagram garis, atau diagram lingkaran, dan dapat digunakan untuk menampilkan hubungan antar variabel atau tren dari data. Misalnya, dalam penelitian yang melibatkan analisis perbandingan antara beberapa kelompok atau variabel, diagram batang dapat digunakan untuk memvisualisasikan perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut secara langsung. Sementara itu, diagram garis sering digunakan untuk menunjukkan tren atau perubahan dari waktu ke waktu, seperti perkembangan pendapatan suatu perusahaan dari tahun ke tahun. Selain itu, diagram lingkaran dapat digunakan untuk mengilustrasikan proporsi atau persentase dari keseluruhan, seperti
99 pembagian populasi berdasarkan jenis kelamin atau tingkat pendidikan. Penggunaan grafik dalam penyajian data penelitian memiliki keunggulan tersendiri, yaitu kemampuannya untuk membuat data lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dengan memberikan representasi visual yang jelas dan intuitif, grafik memungkinkan pembaca untuk dengan cepat memahami pola atau hubungan dalam data, yang mungkin sulit dipahami jika hanya disajikan dalam bentuk teks atau tabel. Selain itu, grafik juga membantu dalam memvisualisasikan perbandingan antar kelompok atau variabel secara langsung, sehingga memudahkan pembaca untuk menarik kesimpulan atau membuat interpretasi tentang temuan penelitian. Gambar 1. Grafik
100 Meskipun memiliki banyak keunggulan, penggunaan grafik dalam penyajian data juga memiliki beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah pentingnya memilih jenis grafik yang paling sesuai dengan jenis data yang akan disajikan. Pemilihan grafik yang tidak tepat dapat menyebabkan informasi yang disajikan menjadi tidak jelas atau bahkan menyesatkan. Oleh karena itu, peneliti perlu mempertimbangkan dengan cermat jenis grafik yang akan digunakan sesuai dengan tujuan dan karakteristik data penelitian. Secara keseluruhan, penggunaan grafik dalam penyajian data penelitian adalah praktik yang umum dan sangat dianjurkan, karena memberikan gambaran visual yang jelas dan mudah dipahami tentang temuan penelitian. Dengan memilih jenis grafik yang tepat dan merancangnya secara efektif, peneliti dapat meningkatkan kemampuan pembaca untuk memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan data dengan lebih baik.. 3. Diagram Penggunaan diagram dalam penyajian data penelitian memainkan peran penting dalam menggambarkan hubungan yang kompleks antara konsep-konsep atau proses-proses yang terlibat dalam penelitian. Jenis diagram yang umum digunakan antara
101 lain adalah diagram alir dan diagram Venn. Diagram alir digunakan untuk menunjukkan urutan langkah atau proses secara sistematis, sering kali digunakan dalam penelitian eksperimental untuk memvisualisasikan rangkaian tindakan atau kejadian. Misalnya, dalam penelitian tentang pengaruh faktorfaktor tertentu terhadap hasil kesehatan, diagram alir dapat digunakan untuk menggambarkan proses pengambilan sampel, pemberian intervensi, dan pengukuran hasil secara berurutan. Gambar 2. diagram batang dan pie Sementara itu, diagram Venn digunakan untuk memvisualisasikan hubungan antara himpunan atau kelompok data. Dengan menggunakan lingkaran yang tumpang tindih atau beririsan, diagram Venn dapat menunjukkan persamaan, perbedaan, atau keterkaitan
102 antara kelompok-kelompok tersebut. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi preferensi konsumen, diagram Venn dapat digunakan untuk menunjukkan sejauh mana kelompok-kelompok tersebut tumpang tindih dalam preferensi mereka terhadap produk tertentu. Keunggulan utama penggunaan diagram dalam penyajian data adalah kemampuannya untuk menyajikan informasi dengan cara yang terstruktur dan mudah dipahami. Dengan memvisualisasikan hubungan atau proses dalam bentuk grafis, diagram memungkinkan pembaca untuk melihat pola atau keterkaitan dengan lebih jelas dan intuitif daripada jika hanya disajikan dalam bentuk teks atau tabel. Hal ini memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disajikan dan membuat interpretasi yang tepat terhadap temuan penelitian. Namun, dalam menggunakan diagram sebagai alat penyajian data, peneliti perlu memperhatikan beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah pentingnya memilih jenis diagram yang paling sesuai dengan jenis data yang akan disajikan serta tujuan komunikasi yang ingin dicapai. Selain itu, peneliti juga perlu memastikan bahwa diagram disusun dengan jelas dan konsisten, agar pembaca dapat dengan mudah menginterpretasikan informasi yang disajikan. (AK & ZA, 2015)
103 Penggunaan diagram dalam penyajian data penelitian adalah praktik yang efektif dalam membantu menyajikan informasi dengan cara yang terstruktur dan mudah dipahami. Dengan memilih dan merancang diagram secara tepat, peneliti dapat meningkatkan kemampuan pembaca untuk memahami hubungan atau proses yang terlibat dalam penelitian, sehingga membantu dalam memperkuat temuan dan mendukung kesimpulan yang dihasilkan. B. Interpretasi Terhadap Temuan Interpretasi terhadap temuan adalah tahap krusial dalam proses penelitian yang melibatkan analisis dan pemahaman yang mendalam terhadap data yang telah dikumpulkan. Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi, analisis kritis, dan sintesis terhadap temuan yang muncul dari data, dengan tujuan untuk menafsirkan makna atau signifikansi dari pola-pola atau tema-tema yang teridentifikasi. Interpretasi ini juga melibatkan upaya untuk mengaitkan temuan-temuan tersebut dengan kerangka teoritis yang relevan atau literatur terkait, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena yang diteliti.
104 Gambar 4. interpretasi data Selama proses interpretasi, peneliti mencoba untuk memahami konteks dan kompleksitas data dengan lebih baik, mengidentifikasi pola-pola atau hubungan yang mungkin ada di antara mereka. Ini melibatkan penarikan kesimpulan atau pengembangan teori baru berdasarkan temuan-temuan yang muncul dari data. Sebagai contoh, jika sebuah penelitian menemukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara dua variabel, interpretasi dapat dilakukan untuk mengeksplorasi
105 faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hubungan tersebut dan implikasi teoritis dari temuan tersebut. Selain itu, interpretasi terhadap temuan juga dapat melibatkan analisis konteks sosial, budaya, atau historis yang mempengaruhi fenomena yang diteliti. Ini memungkinkan peneliti untuk memahami dampak lingkungan atau faktor-faktor eksternal lainnya yang mungkin memengaruhi temuan penelitian. Misalnya, dalam penelitian tentang pola konsumsi masyarakat, interpretasi dapat mempertimbangkan faktorfaktor budaya atau ekonomi yang memengaruhi preferensi konsumen. Dalam menjalankan interpretasi terhadap temuan, peneliti juga perlu memperhatikan berbagai perspektif atau sudut pandang yang mungkin ada. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan terperinci tentang fenomena yang diteliti, serta menghindari bias atau kesimpulan yang terlalu sempit. Selain itu, transparansi dalam proses interpretasi juga penting, dengan menyajikan argumentasi yang jelas dan mendukung dari temuan-temuan yang diperoleh. Secara keseluruhan, interpretasi terhadap temuan merupakan tahap penting dalam proses penelitian yang melibatkan analisis mendalam dan refleksi terhadap data yang telah dikumpulkan. Dengan memahami dan menginterpretasikan makna dari temuan-temuan tersebut, peneliti dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
106 fenomena yang diteliti, serta memberikan kontribusi yang berharga terhadap pengembangan pengetahuan dalam bidangnya.
107 BAB 7 KESIMPULAN
108 alam berbagai aspek metodologi penelitian pada buku ini, kita telah menyelami dunia yang luas dan kompleks dari proses penelitian ilmiah. Dari pengenalan metodologi penelitian, kita memahami pentingnya sistematisasi langkah-langkah dalam mengungkap dan menjelaskan fenomena tertentu. Melalui berbagai pendekatan seperti kuantitatif dan kualitatif, kita dapat memilih alat yang sesuai dengan tujuan penelitian kita, baik itu untuk mengukur variabel-variabel dengan angka atau untuk memahami konteks sosial dan budaya yang kompleks. Desain penelitian menjadi landasan penting dalam proses penelitian, di mana kita mempelajari cara-cara untuk merancang studi yang efektif, mulai dari survei hingga eksperimen dan studi kasus. Dalam mengumpulkan data, baik kuantitatif maupun kualitatif, kita menemukan beragam teknik seperti wawancara, observasi, dan analisis dokumen, yang masing-masing memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri. Setelah data terkumpul, kita belajar bagaimana menyajikan informasi dengan jelas dan efektif melalui tabel, grafik, dan diagram, serta bagaimana menerjemahkan makna dari temuan tersebut melalui interpretasi yang mendalam. Namun, dalam perjalanan penelitian, kita juga dihadapkan pada berbagai tantangan, baik itu dalam memilih metode yang tepat, mengatasi keterbatasan data, atau menafsirkan hasil dengan akurat. Pentingnya memperhatikan etika penelitian juga menjadi sorotan, karena peneliti harus senantiasa memastikan D
109 bahwa proses penelitian dilakukan dengan memperhatikan hak dan kesejahteraan subjek penelitian serta prinsip-prinsip kejujuran dan integritas ilmiah. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, kita dapat merumuskan strategi yang sesuai, baik itu dengan meningkatkan keterampilan metodologis, memperluas pengetahuan etika penelitian, atau menjalankan pendekatan campuran yang menggabungkan kelebihan dari berbagai metode. Dengan demikian, kesimpulan dari perjalanan kita melalui metodologi penelitian adalah pentingnya pendekatan yang holistik, terencana, dan etis dalam menjalankan proses penelitian, demi menghasilkan pengetahuan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
110 Daftar Pustaka AK, W. W., & ZA, T. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. FTK Ar-Raniry Press. Aksara, P. T. B. (2021). Metodologi penelitian kuantitatif. Bumi Aksara. Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher). Anshori, M., & Iswati, S. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif: edisi 1. Airlangga University Press. Bambang Sudaryana, D. E. A., Ak, M., Agusiady, H. R. R., & SE, M. M. (2022). Metodologi penelitian kuantitatif. Deepublish. Faridi, A., Susilawaty, A., Rahmiati, B. F., Sianturi, E., Adiputra, I. M. S., Budiastutik, I., Oktaviani, N. P. W., Trisnadewi, N. W., Tania, P. O. A., & Ramdany, R. (2021). Metodologi penelitian kesehatan. Fiantika, F., Wasil, M., Jumiyati, S. R. I., Honesti, L., Wahyuni, S. R. I., Mouw, E., Mashudi, I., Hasanah, N. U. R., Maharani, A., & Ambarwati, K. (2022). Metodologi penelitian kualitatif. Metodologi Penelitian Kualitatif. In Rake Sarasin (Issue March). Surabaya: PT. Pustaka Pelajar. Https://Scholar. Google. Com/Citations. Hermawan, I., & Pd, M. (2019). Metodologi penelitian
111 pendidikan (kualitatif, kuantitatif dan mixed method). Hidayatul Quran. Hikmawati, F. (2020). Metodologi penelitian. Rajawali Press. Ismayani, A. (2019). Metodologi penelitian. Syiah Kuala University Press. Koyan, I. W. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Undiksha Singaraja. Lubis, M. S. (2018). Metodologi penelitian. Deepublish. Lustyantie, N. (2023). Metodologi Penelitian Bahasa. Deepublish. Nurlan, F. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif. CV. Pilar Nusantara. Pahleviannur, M. R., De Grave, A., Saputra, D. N., Mardianto, D., Hafrida, L., Bano, V. O., Susanto, E. E., Mahardhani, A. J., Alam, M. D. S., & Lisya, M. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. Pradina Pustaka. Purwanto, E., & Nugroho, P. W. (2020). Metodologi penelitian kuantitatif. Purwono, F. H., Ulya, A. U., Purnasari, N., & Juniatmoko, R. (2019). Metodologi Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method). Guepedia. Sahir, S. H. (2021). Metodologi penelitian. Penerbit KBM Indonesia.
112 Santoso, I., & Madiistriyatno, H. (2021). Metodologi penelitian kuantitatif. Indigo Media. Subagyo, A., & Ip, S. (2020). aplikasi metode riset: praktik penelitian kualitatif, kuantitatif & Mix methods. Inteligensia Media. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D / Sugiyono. Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV Alfabeta. Yunus, H. S. (2010). Metodologi penelitian wilayah kontemporer. Pustaka Pelajar.
113 Tentang Penulis Rahmat Jumri, M.Pd Lahir di Desa Tanjung Besar, 20 Oktober 1994. Lulus S2 di Program Studi Pascasarjana Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Saat ini sebagai Dosen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu Program Studi Pendidikan Matematika. Sonya Heswari, M.Pd Lahir di Desa Pondok Siguang , 23 Juli 1993. Lulus S1 di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Lulus S2 di Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Jambi. Saat ini sedang aktif sebagai Dosen di Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh.
114 Kanti Aldino Hadi, M.Pd Lahir di Bengkulu, 02 Februari 1993. Lulus S2 di Program Studi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Saat ini sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) AlQuraniyah Manna Bengkulu Selatan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Romadhona Kusuma Yuda, M.Pd Lahir Di Lubuk Linggau 12 Februari 1994. lulus S1 di Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan, Lulus S2 Di Program Studi Pascasarjana Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Yogyakarta. saat ini sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu di Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Meirani, M.Pd.E Lahir di Bintuhan, 14 Mei 1995, Lulus S2 di Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Saat ini sebagai Dosen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu Program Studi Pendidikan Ekonomi.
115 Ummi Kalsum, M.Pd.E Lahir di Curup, 24 November 1997. Lulus S2 di Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Saat ini sebagai Dosen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu Program Studi Pendidikan Ekonomi.
116