The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Manajemen pemasaran melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan aktivitas pemasaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam dunia yang kompetitif dan terus berkembang ini, manajemen pemasaran menjadi sangat penting bagi kesuksesan suatu perusahaan.

Dalam buku ini, kita akan menjelajahi konsep-konsep kunci dalam manajemen pemasaran. Kita akan mempelajari pentingnya pemahaman tentang target pasar, analisis pasar, dan segmentasi pelanggan untuk merancang strategi pemasaran yang efektif.

Kita juga akan membahas tentang pemasaran bauran (marketing mix) yang mencakup produk, harga, promosi, dan distribusi, Pemahaman yang baik tentang bagaimana mengelola aspek-aspek ini secara efisien dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan

Selain itu, kita juga akan membahas perkembangan terbaru dalam bidang pemasaran, seperti pemasaran digital dan pemasaran berbasis data. Dalam era digital yang terus berkembang, memahami cara menggunakan platform digital dan teknologi untuk mencapai target pasar menjadi kunci dalam strategi pemasaran yang sukses.

Melalui pembahasan konsep, strategi, dan studi kasus yang relevan, buku ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang manajemen pemasaran. Baik Anda seorang mahasiswa, praktisi pemasaran, atau pengusaha, buku ini akan memberikan panduan praktis untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengukur keberhasilan strategi pemasaran.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-02-05 05:58:33

MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan aktivitas pemasaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam dunia yang kompetitif dan terus berkembang ini, manajemen pemasaran menjadi sangat penting bagi kesuksesan suatu perusahaan.

Dalam buku ini, kita akan menjelajahi konsep-konsep kunci dalam manajemen pemasaran. Kita akan mempelajari pentingnya pemahaman tentang target pasar, analisis pasar, dan segmentasi pelanggan untuk merancang strategi pemasaran yang efektif.

Kita juga akan membahas tentang pemasaran bauran (marketing mix) yang mencakup produk, harga, promosi, dan distribusi, Pemahaman yang baik tentang bagaimana mengelola aspek-aspek ini secara efisien dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan

Selain itu, kita juga akan membahas perkembangan terbaru dalam bidang pemasaran, seperti pemasaran digital dan pemasaran berbasis data. Dalam era digital yang terus berkembang, memahami cara menggunakan platform digital dan teknologi untuk mencapai target pasar menjadi kunci dalam strategi pemasaran yang sukses.

Melalui pembahasan konsep, strategi, dan studi kasus yang relevan, buku ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang manajemen pemasaran. Baik Anda seorang mahasiswa, praktisi pemasaran, atau pengusaha, buku ini akan memberikan panduan praktis untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengukur keberhasilan strategi pemasaran.

41 maksud yang diharapkan atau diinginkan oleh konsumen. Menurut Tjiptono (2012), terdapat lima jenis perspektif kualitas produk, yaitu: a. Transcendental approach Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tempat berbelanja yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah (kosmetik) kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi), dan lain-lain. Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi ini sebagai dasar manajemen kualitas. b. Product-based approach Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas sebagai karakterisktik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual. c. User-based approach Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan referensi seseorang (misalnya perceived quality) merupakan produk yang berkualitas yang paling tinggi. Perspektif yang subjektif dan


42 demand-oriented juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan. Kepuasan seseorang tentu akan berbeda-beda pula, begitu juga dengan pandangan seseorang terhadap kualitas suatu produk pasti akan berbeda-beda pula pandangannya. Suatu produk yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan seseorang, belum tentu dapat memenuhi kepuasan orang lain. d. Manufacturing-based approach Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya. Dalam sektor jasa, dapat dikatakan kualitas bersifat operation-driven. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali di dorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standarstandar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya. e. Value-based approach Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan mempertimbangkan tradeoff antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai affordable excellence. Kualitas dalam perspektif ini bernilai relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling


43 bernilai adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli. 4. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Menurut Prawirosentono (2002), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produk, yaitu: a. Manusia. Sumber daya manusia adalah unsur utama yang memungkinkan terjadinya proses penambahan nilai. b. Metode. Hal ini meliputi prosedur kerja dimana setiap orang harus melaksanakan kerja sesuai dengan tugas yang dibebankan pada masing-masing individu. Metode ini merupakan prosedur kerja terbaik agar setiap orang dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. c. Mesin. Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses penambahan nilai menjadi output. Dengan memakai mesin sebagai peralatan pendukung pembuatan suatu produk memungkinkan berbagai variasi dalam bentuk, jumlah, dan kecepatan proses penyelesaian kerja. d. Bahan. Bahan baku yang diproses produksi agar menghasilkan nilai tambah menjadi output, jenisnya sangat beragam. Keragaman bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi nilai output yang beragam pula.


44 e. Ukuran. Dalam setiap tahap produksi harus ada ukuran sebagai standar penilaian agar setiap tahap produksi dapat dinilai kinerjanya. Kemampuan dari standar ukuran tersebut merupakan faktor penting untuk mengukur kinerja seluruh tahapan proses produksi, dengan tujuan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan rencana. f. Lingkungan. Lingkungan dimana proses produksi berada sangat mempengaruhi hasil atau kinerja proses produksi. Bila lingkungan kerja berubah, maka kinerjapun akan berubah pula. Banyak faktor lingkungan eksternalpun yang dapat mempengaruhi kelima unsur tersebut diatas sehingga dapat menimbulkan variasi tugas pekerjaan.


45


46 NGGARAN adalah rencana jangka panjang untuk membelanjakan uang yang dibuat oleh individu, rumah tangga, organisasi, atau pemerintah. Anggaran biasanya dibuat setiap tahun. Anggaran dibuat untuk menggambarkan jumlah dana yang diperkirakan akan dialokasikan untuk berbagai tujuan, termasuk infrastruktur, pemasaran, dan biaya operasional. Anggaran tersebut memiliki beberapa tujuan utama(Adisaputro, 2017), antara lain: 1. Perencanaan Anggaran Anggaran membantu orang atau organisasi merencanakan cara mereka akan menggunakan uang mereka dalam jangka waktu tertentu. Ini mencakup membagi uang untuk tabungan, investasi, dan pengeluaran rutin. 2. Kontrol Keuangan: Seseorang atau organisasi dapat memantau pengeluaran mereka dengan membuat anggaran. Ini mengurangi pemborosan dan defisit fiskal. 3. Pengambilan keputusan: anggaran membantu dalam pengambilan keputusan keuangan. Ini membantu orang dan organisasi menentukan prioritas dan mengatur dana untuk tujuan mereka. 4. Evaluasi Kinerja: Seseorang atau organisasi dapat mengevaluasi sejauh mana mereka mencapai tujuan keuangan mereka dengan membandingkan pengeluaran aktual dengan anggaran yang telah disusun. Ini memungkinkan mereka untuk melakukan perubahan jika diperlukan. 5. Pendanaan Proyek: Anggaran digunakan oleh bisnis untuk mendukung berbagai proyek atau inisiatif. Ini membantu dalam menentukan A


47 seberapa besar biaya proyek-proyek ini dan apakah mereka akan menghasilkan keuntungan. Dalam semua jenis anggaran, merencanakan, mengendalikan, dan mengelola pengeluaran keuangan agar sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia adalah tujuan utama. Dalam manajemen pemasaran, anggaran pemasaran adalah perkiraan atau alokasi dana yang dialokasikan oleh suatu organisasi untuk membiayai berbagai kegiatan pemasaran yang direncanakan untuk jangka waktu tertentu. Aspek anggaran pemasaran termasuk periklanan, promosi, penjualan, penelitian pasar, dan aktivitas lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran organisasi (SHIM & SHIM, 2012). Anggaran pemasaran, juga disebut anggaran periklanan atau anggaran promosi, adalah dana yang dialokasikan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk membiayai berbagai kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Anggaran pemasaran sangat penting karena membantu organisasi merencanakan dan mengontrol jumlah uang yang mereka keluarkan untuk memasarkan barang dan jasa mereka. Berikut beberapa definisi anggaran pemasaran menurut para ahli: 1. Philip Kotler dan Kevin Lane Kelle (Philip Kotler, 2005) menyatakan anggaran pemasaran adalah proyeksi atau estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana pemasaran Perusahaan. 2. William M. Pride dan O.C. Ferrell (William Pride, 2019) menyatakan anggaran pemasaran adalah rencana keuangan yang


48 menyediakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan aktivitas pemasaran dalam rangka mencapai tujuan pemasaran. 3. Paul Peter dan James Donnelly (Peter and Donnelly, 2007) menyatakan anggaran pemasaran adalah rencana keuangan yang memproyeksikan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan. Anggaran pemasaran merupakan alat penting dalam perencanaan pemasaran karena membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya finansial dengan efisien dan efektif guna mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Anggaran ini harus memperhitungkan berbagai faktor seperti target pasar, pesaing, dan sumber daya perusahaan untuk memastikan bahwa dana yang dialokasikan digunakan secara optimal dalam mencapai hasil yang diinginkan. Untuk merencanakan dengan baik, manajer pemasaran harus merencanakan biaya pemasaran. Biaya ini mencakup biaya iklan, distribusi, dan penjualan. Biaya yang terjadi bisa tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya, akan lebih baik untuk mengatur biaya berdasarkan persentase penjualan yang dibiayai. Apa yang terjadi pada tahun sebelumnya mungkin tidak terjadi pada tahun ini. Untuk memastikan apakah biaya pemasaran berlebihan, analisis dan evaluasi menyeluruh harus dilakukan, misalnya dengan membandingkan biaya untuk setiap kategori besar dengan penjualan. Fokus masalah harus ditemukan dan diperbaiki. Manajer pemasaran harus memberikan tugas khusus kepada karyawan, seperti penjual, berdasarkan wilayah atau pelanggan dalam hal ini. Jika harga penjualan meningkat tetapi volume penjualan


49 tetap sama, biaya pemasaran hanya akan meningkat. Biaya pengiriman dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan akan sama. Namun, Biaya iklan dan promosi akan meningkat untuk mengatasi resistensi harga yang lebih tinggi terhadap penjualan. Sebagian besar biaya pemasaran meningkat dengan volume penjualan, tetapi mungkin tidak meningkat secara proporsional dengan penjualan. Jika volume penjualan yang meningkat berasal dari pesanan yang lebih besar dan pelanggan yang sudah ada, biaya pengumpulan, kredit, dan pengiriman tidak akan meningkat secara proporsional dengan penjualan. Dalam buku (Peter and Donnelly, 2007)mengatakan bahwa anggaran pemasaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuannya. Beberapa jenis anggaran pemasaran yang dimaksud adalah: 1. Anggaran Promosi Anggaran ini adalah jenis anggaran yang dialokasikan untuk iklan dan aktivitas promosi seperti iklan cetak, televisi, radio, dan digital, serta iklan penjualan dan kegiatan promosi lainnya. 2. Anggaran Penelitian Pasar Anggaran ini dialokasikan untuk aktivitas penelitian pasar seperti studi pasar, survei konsumen, analisis tren pasar, dan pengumpulan data yang diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pasar dan pelanggan. 3. Anggaran Penjualan Anggaran ini ditujukan untuk aktivitas penjualan seperti gaji dan insentif penjual, biaya perjalanan, dan pelatihan penjualan.


50 4. Anggaran Distribusi Anggaran ini mencakup biaya untuk berbagai cara distribusi, seperti penyimpanan, pengiriman, dan distribusi produk tersebut 5. Anggaran Riset dan Pengembangan Anggaran ini sangat penting bagi bisnis yang berfokus pada inovasi produk. Ini mencakup biaya yang terkait dengan mengembangkan produk baru dan memperbaiki produk yang sudah ada. 6. Anggaran Pelayanan Pelanggan Anggaran ini mencakup biaya yang terkait dengan layanan pelanggan yang baik, seperti layanan panggilan, perbaikan produk, dan pemeliharaan pelanggan, di era di mana pelayanan pelanggan sangat penting. 7. Anggaran Acara Promosi Anggaran ini dibuat perusahaan dalam rangka tujuan khusus untuk pameran dagang, konferensi, atau peluncuran produk. 8. Anggaran Media Sosial dan Pemasaran Digital Anggaran ini sangat dibutuhkan di di era komputer dan internet. Banyak bisnis membelanjakan uang untuk strategi pemasaran online seperti iklan di media sosial, iklan di media internet, dan strategi pemasaran digital lainnya. Anggaran untuk pemasaran sangat bervariasi tergantung pada jenis bisnis, industri, dan strategi yang digunakan. Anggaran pemasaran harus mempertimbangkan: 1. Tujuan Pemasaran Setiap perusahaan memiliki tujuan pemasaran yang berbeda. Beberapa perusahaan mungkin ingin meningkatkan kesadaran merek, sementara yang


51 lain mungkin ingin meningkatkan penjualan atau pangsa pasar. Alokasi dana untuk pemasaran akan dipengaruhi oleh tujuan ini. 2. Analisis Pasar Penelitian pasar dan analisis pesaing membantu dalam menentukan anggaran pemasaran. Tipe barang dan jasa, target pasar, dan pesaing adalah semua elemen penting dalam analisis pasar. Anggaran pemasaran akan dipengaruhi oleh jenis produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Sementara produk bisnis ke konsumen mungkin membutuhkan lebih banyak pemasaran yang berfokus pada hubungan dan pemasaran langsung, produk konsumen mungkin membutuhkan lebih banyak iklan dan promosi. Perusahaan juga harus tahu siapa target pasar mereka. Apakah mereka mengincar pelanggan bisnis, individu, atau segmen pasar tertentu? Selain itu, jenis pemasaran yang digunakan serta alokasi anggaran yang tepat akan dipengaruhi oleh hal ini. Pebisnis akan dapat mengenal pasar yang akan dituju dan pesaing mereka serta produk yang mereka jual, sehingga diharapkan akan dapat menentukan dan menjalankan strategi Perusahaan yang sesuai. 3. Siklus Hidup Produk Produk baru mungkin memerlukan lebih banyak anggaran untuk pemasaran daripada produk yang sudah mapan. Perusahaan yang meluncurkan produk baru atau dalam fase pertumbuhan mungkin perlu mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk pemasaran daripada


52 perusahaan yang berfokus pada produk yang sudah mapan. 4. Metode Pemasaran Anggaran untuk pemasaran akan berbeda tergantung pada metode yang digunakan, seperti iklan televisi, iklan online, pemasaran media sosial, dan promosi penjualan, dll. Misalnya, kampanye online mungkin membutuhkan biaya atau kampanye media sosial, sementara bisnis pelanggan dapat menghabiskan banyak uang untuk iklan televisi dan cetak. 5. Ketersediaan Dana Perusahaan harus mempertimbangkan sejauh mana mereka dapat menyediakan dana untuk pemasaran tanpa mengganggu operasi dan keuangan mereka. Perusahaan tidak boleh salah menghitung atau melakukan pemasaran besarbesaran tanpa mempertimbangkan biaya lain. 6. Hasil dan Pengukuran Hasil harus diukur dan dinilai selama dan setelah kampanye pemasaran dan promosi untuk memastikan bahwa anggaran digunakan dengan benar. Manajemen anggaran pemasaran terdiri dari evaluasi dan pengukuran hasil pemasaran; anggaran harus dievaluasi dan disesuaikan sesuai dengan kondisi bisnis atau pasar. Anggaran untuk pemasaran akan sangat dipengaruhi oleh industri tempat bisnis beroperasi. Misalnya, perusahaan teknologi mungkin perlu mengalokasikan banyak anggaran untuk penelitian dan pengembangan produk, serta pemasaran online. Besarnya perusahaan juga akan mempengaruhi anggaran pemasaran. Perusahaan kecil atau startup mungkin memiliki anggaran pemasaran


53 yang lebih kecil daripada perusahaan besar yang memiliki lebih banyak sumber daya. Anggaran yang diperlukan untuk pemasaran bervariasi tergantung pada bisnis dan industri. Tidak ada dua anggaran yang sama. Agar anggaran pemasaran dapat dibuat secara efektif dan efisien, penetapan anggaran pemasaran harus disesuaikan dengan jenis bisnis. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pendekatan yang sesuai untuk semua jenis perusahaan. Untuk membuat anggaran pemasaran yang sesuai dengan keadaan mereka, setiap bisnis harus menganalisis kebutuhan dan tujuan mereka sendiri serta mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Evaluasi rutin dan kemampuan untuk menyesuaikan anggaran pemasaran dengan perubahan dalam lingkungan bisnis juga sangat penting. Anggaran pemasaran dapat dibuat dengan berbagai cara, tergantung pada kebutuhan dan kondisi setiap organisasi. Anggaran pemasaran harus sesuai dengan strategi pemasaran dan tujuan bisnis Perusahaan. Selain itu, anggaran harus dapat disesuaikan jika kondisi pasar atau bisnis berubah. Menurut (Philip Kotler, 2005) Anggaran dibuat dengan berbagai cara, seperti: 1. Metode Tugas dan Tujuan (Objective-Based Method) Anggaran dibuat berdasarkan tugas dan tujuan tertentu. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan tujuan pemasaran tertentu dan menghitung biaya yang diperlukan untuk mencapainya. Misalnya, perusahaan akan menghitung biaya iklan, periklanan online, dan biaya lainnya yang terkait dengan tujuan jika tujuan


54 kampanye iklan online adalah untuk meningkatkan kesadaran merek. 2. Metode Ketersediaan Dana (Affordability Method) Metode ini mengalokasikan anggaran setelah memenuhi kebutuhan dasar organisasi. Dalam metode ini, perusahaan dapat membuat anggaran pemasaran setelah memenuhi kebutuhan operasional dan keuangan lainnya. Metode ini lebih konservatif, terutama untuk perusahaan baru atau berkembang. 3. Metode Kompetitif Paritas (Competitive Parity Method) Metode ini menentukan anggaran pemasaran berdasarkan apa yang dilakukan pesaing dalam industri yang sama. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat membandingkan anggaran dengan pesaing utama mereka dan mengalokasikan dana sebanding atau sedikit lebih tinggi jika mereka ingin bersaing dengan baik. 4. Metode Pemodelan (Modeling Method) Perusahaan menemukan anggaran yang optimal dengan menggunakan analisis statistik dan pemodelan. Untuk menentukan alokasi dana yang paling efisien, mungkin diperlukan penggunaan data historis, analisis tren, dan peramalan. 5. Metode Persentase Penjualan (Percentage of Sales Method) Metode ini mudah digunakan, tetapi memerlukan pengawasan terus-menerus dan perubahan jika penjualan berubah-ubah Perusahaan menggunakan dana pemasaran sebagai persentase dari pendapatan atau penjualan perusahaan. Jumlah ini biasanya berkisar antara


55 dua persen dan sepuluh persen dari pendapatan kotor, tetapi dapat berubah tergantung pada industri bisnis. Anggaran pemasaran = Persentase Penjualan x Pendapatan Kotor Misalnya, jika bisnis Perusahaan menghasilkan $500,000 dalam pendapatan tahunan dan Perusahaan menetapkan anggaran pemasaran sebesar 5%, maka anggaran pemasaran Perusahaan akan sebesar $25,000. Manajer pemasaran bertanggung jawab atas pembiayaan dan pengawasan distribusi, yang mencakup hal-hal seperti kemasan, iklan, transportasi, kredit dan pengumpulan, penyimpanan dan gudang, gaji penjual dan komisi, promosi, dan riset pasar. Harus ada koordinasi kebijakan distribusi dalam strategi pemasaran secara keseluruhan, yang mencakup promosi penjualan, iklan, penjualan langsung, penyimpanan, dan transportasi. Perbandingan harus dilakukan dari tren biaya distribusi ke biaya total. (Shim & Shim, 2012). Untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan, biaya distribusi dan anggaran manufaktur dan keuangan serta anggaran penjualan harus disesuaikan. Biaya harus dibayarkan untuk setiap kegiatan dan secara keseluruhan. Di wilayah yang paling menguntungkan, upaya dan biaya distribusi harus ditingkatkan. Iklan biasanya menyumbang bagian terbesar dari anggaran pemasaran. Perusahaan memerlukan rencana untuk promosi dan iklan, pengeluaran penjualan, dan


56 pemasaran. Anggaran iklan membantu manajer pemasaran merencanakan berapa banyak dan di mana mereka akan membelanjakan. Rencana penjualan dan pemasaran harus dikoordinasikan. Produk, aktivitas, media, lokasi, dan penjual harus menentukan biaya promosi penjualan. Untuk biaya pemasaran yang tidak biasa, mungkin diperlukan izin. Aspek pelanggan, wilayah, produk, layanan, kegiatan, program, dan media menentukan besarnya biaya iklan. Iklan harus memenuhi kebutuhan perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti tumbuh dan menjual lebih banyak. Setelah anggaran iklan ditetapkan, dana harus dialokasikan untuk item tersebut. Anggaran iklan dapat dibagi menjadi anggaran per departemen, total anggaran, periode kalender, media, dan area penjualan. Biaya, jenis dan jumlah audiens, frekuensi iklan, konsistensi dalam memenuhi produk, harga, dan distribusi, dan demografi adalah pertimbangan utama dalam anggaran, analisis, dan kontrol iklan. Periklanan bertujuan untuk memberi pelanggan potensial pemahaman tentang barang dan jasa serta cara menggunakannya, meningkatkan pangsa pasar, mengembangkan pasar baru, mendorong produk baru, memproyeksikan citra dan kesetiaan merek yang menguntungkan, melawan iklan buruk, melawan citra negatif pesaing atau pesaing, mendorong penjualan, meningkatkan harga jual, dan mengurangi biaya biaya jual, dan disesuaikan dengan kebijakan, norma, dan budaya yang berlaku dimana iklan tersebut dibuat. Direktori telepon, cetak (koran, majalah, publikasi komersial), surat langsung, siaran luar ruangan, televisi, radio, pintu-ke-pintu, iklan khusus, iklan online, dan iklan di mesin pencari di internet dan film adalah semua contoh jenis media periklanan (Adisaputro, 2017).


57 Manajer pemasaran harus membuat anggaran darurat untuk iklan. Dana ini dapat berasal dari situasi unik, seperti ketika produk baru diluncurkan, acara khusus yang tersedia di media lokal, atau tindakan tiba-tiba yang dilakukan oleh pesaing. Iklan dapat berupa promosi merek tertentu, iklan massal untuk populasi yang besar, iklan untuk kelas pelanggan tertentu, dan memberikan pesan tentang perusahaan secara keseluruhan, bukan hanya tentang barang atau jasa tertentu. Penjualan masa depan bergantung pada promosi penjualan, yang terkait langsung dengan iklan. Program khusus, peralatan toko, dan pameran perdagangan dapat termasuk dalam kategori ini. Manajer penjualan harus melaporkan anggaran iklan kepada manajemen atas. Anggaran ini harus mencakup tujuan, metode untuk mencapainya, dan biaya untuk masing-masing komponen program. Keuntungan per produk, perkiraan biaya iklan pemasaran, dan perkiraan volume penjualan tambahan yang diantisipasi sebagai akibat dari peningkatan pengeluaran iklan adalah beberapa komponen yang harus dipertimbangkan saat membuat anggaran iklan (Nafarin, 2009). Untuk mengiklankan dan meningkatkan penjualan, perusahaan dapat menggunakan berbagai cara, seperti: arbitrase (berdasarkan iklan tahun sebelumnya), semua dana yang tersedia, paritas kompetitif, persentase penjualan atau keuntungan, penjualan unit (untuk produk seragam atau barang khusus), pengembalian investasi, dan penjualan jumlah tunggal (untuk produk seragam atau barang khusus). Layaknya stperusahaanr penetapan anggaran yang efektif, perusahaan juga mungkin melakukan kesalahan dalam kebijakan anggaran mereka untuk pemasaran. Bisnis


58 sering melakukan kesalahan dalam anggaran pemasaran. Beberapa kesalahan umum yang harus dihindari saat membuat anggaran pemasaran menurut (Donnelly, 2007; Philip Kotler, 2005) adalah: 1. Tidak Memiliki Anggaran Pemasaran yang Jelas Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memiliki anggaran yang jelas. Sulit untuk mengontrol pengeluaran dan mengukur hasilnya jika tidak ada anggaran. 2. Tidak Melakukan Riset Pasar Yang Memadai Sebelum Menetapkan Anggaran Pemasaran Perusahaan sangat mungkin mengalokasikan anggaran mereka dengan tidak efisien jika mereka tidak memahami target pasar dan persaingan sejak dini. 3. Tidak ada pengukuran hasil atau indicator keberhasilan Jika perusahaan tidak dapat mengukur hasilnya, mereka harus memahami nilai return on investment (ROI) dari upaya pemasaran. Tidak melacak hasil kampanye atau saluran pemasaran adalah salah satu kesalahan besar. Sumber daya dapat dibuang begitu saja. 4. Terlalu banyak atau terlalu sedikit alokasi dana untuk jenis pemasaran tertentu Hal ini dapat menjadi kesalahan perusahaan. Menilai efektivitas setiap saluran pemasaran sangat penting, dan anggaran harus dialokasikan untuk mencapai hasil yang diharapkan. 5. Mengabaikan Biaya Tetap Beberapa bisnis hanya berkonsentrasi pada biaya variabel, seperti biaya periklanan, tetapi mengabaikan biaya tetap, seperti gaji staf


59 pemasaran, perangkat lunak, dan peralatan. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan anggaran. Padahal, biaya variabel dan tetap adalah satu dan sama. 6. Tidak Mengikuti Perubahan Anggaran harus diperbarui untuk mengikuti kemajuan teknologi dan tren konsumen. Jika tidak, perusahaan akan tertinggal, tidak menarik, dan dapat mengurangi efektivitas kampanye pemasaran. 7. Memotong Anggaran Pemasaran Terlalu Tidak Rasional Dalam situasi di mana perusahaan harus mengurangi biaya, anggaran pemasaran biasanya menjadi item pertama yang dipotong. Namun, memotong anggaran pemasaran secara drastis dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan dan berkembang dalam jangka panjang. Ingat bahwa menghemat anggaran tidak selalu merupakan pilihan terbaik. Penghematan yang berlebihan tanpa berdasarkan ide yang tepat justru akan menyebabkan tujuan promosi tidak tercapai. 8. Tidak Fleksibel Beberapa perusahaan mungkin menetapkan anggaran pemasaran tahunan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengubah anggaran jika keadaan berubah. Untuk menangani peluang atau masalah yang muncul sepanjang tahun, Perusahaan harus fleksibel. Ketidakfleksibilitas tidak boleh menghalangi inovasi dan kolaborasi yang optimal.


60 9. Tidak Memprioritaskan Retensi Pelanggan Banyak perusahaan terlalu fokus pada pemasaran untuk mendapatkan pelanggan baru tetapi mengabaikan retensi pelanggan yang ada. Ini mungkin merupakan pilihan yang salah karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada seringkali lebih ekonomis daripada mendapatkan pelanggan baru. Menjaga kedua jenis pelanggan tersebut dengan pendekatan yang komprehensif adalah yang terbaik. 10. Tidak mempertimbangkan siklus hidup produk Perusahaan harus memahami dan menerapkan pendekatan yang tepat. Anggaran yang dialokasikan tidak sesuai dengan tahap siklus hidup produk dapat dialokasikan jika ini diabaikan. Perencanaan pemasaran yang teliti dan fleksibel, serta pemantauan dan penilaian anggaran yang konsisten untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan, sangat penting. Perusahaan juga harus selalu belajar dari kesalahan dan memperbaiki strategi Perusahaan seiring waktu.


61


62 ALAH satu fungsi pemasaran yang sangat penting adalah kegiatan distribusi yang bertujuan untuk memperluas dan mengembangkan aliran barang atau jasa dari produsen sampai kepada pengguna barang sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah ditetapkan. Distribusi adalah suatu aktivitas menyalurkan barang dari produsen kepada pengguna barang. Peran utama dari kegiatan distribusi adalah membeli barang atau jasa dari penyedia produk dan selanjutnya di jual kepada pihak pemakai barang atau konsumen. Pengertian distribusi berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesi adalah penyaluran atau pengiriman barang-barang kepada banyak orang atau pengiriman barang-barang ke beberapa tempat (Anwar, 2001). Philip Kotler seorang ilmuwan ekonomi mengartikan distribusi merupakan kumpulan perusahaan dan perorangan yang membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa yang berpindah dari produsen ke konsumen (Aziz, 2008). Distribusi juga dapat diartikan sebagai suatu perangkat organisasi yang saling bergantung satu sama lain dalam menyediakan suatu produk untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen (Daryanto, 2011). Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang bertujuan memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa sehingga penggunaannya sesuai dengan yang dibutuhkan. Kegiatan distribusi ini menjadi sangat penting agar produk dari penyedia barang dan jasa dapat disalurkan kepada pengguna dengan lebih mudah dan efektif. Dengan adanya kegiatan produksi akan mempermudah masyarakat mendapatkan produk atau barang yang diinginkan, meskipun tempat produsen atau pabrik sangat jauh dengan keberadaan masyarakat (Putri et al., 2018). S


63 Secara umum, pendistribusian dapat diartikan sebagai suatu gerakan pemasaran yang bertujuan untuk membantu dan mendorong penyampaian barang dagangan atau jasa dari produsen ke pembeli, sehingga penggunaannya sesuai dengan kebutuhan (jenis, harga, penempatan dan kapan diperlukan). Pemilihan saluran distribusi yang tepat merupakan faktor penting yang tidak boleh diabaikan dalam proses distribusi. Keputusan suatu perusahaan dalam memilih saluran distribusi akan menentukan bagaimana konsumen dapat mengakses produk yang dihasilkannya. Perusahaan mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa produk dikirimkan ke pelanggan di tempat yang tepat. Untuk itu perlu dipahami saluran distribusi yang tepat dalam bisnis. Saluran Distribusi merupakan perantara yang turut serta dalam proses pemindahan barang dari produsen ke konsumen (Mursid, 2015). Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen (Manullang, 2008). Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik berpindahnya hak (penguasaan) hingga pemindahan barang maupun hanya pemindahan kepemilikan (Daryanto, 2011). Menurut (Danang, 2013) saluran distribusi produk dari gudang penyimpanan disalurkan kepada pedagang besar, pedagang kecil, pengecer, dan terakhir ke toko-toko, yaitu toko swalayan dan warung tradisional. Menurut (Tjiptono, 2014), saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan organisasi yang melakukan semua


64 fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk/jasa dari penjual ke pembeli akhir. Menurut (Stanton et al., 2013), saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen atau pemakai bisnis. Bagi perusahaan yang baru saja berdiri memilih saluran distribusi merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena baru masuk pasar (Putri et al., 2018). Sedangkan bagi perusahaan yang sudah berjalan dengan saluran distribusi tertentu, masih harus tetap waspada dan mengawasi proses distribusinya. Menurut (Stanton et al., 2013) saluran distribusi terdiri dari saluran distribusi untuk barang konsumsi, untuk barang industri dan untuk jasa. Jenis saluran distribusi tersebut dijabarkan sebagai berikut: A. Saluran Distribusi Barang Konsumsi Barang konsumsi dalam penjualannya ditujukan untuk pasar konsumen, yang seringkali dijual melalui perantara. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya yang terkait dengan pencapaian pasar yang menyebar luas yang tidak dapat dijangkau oleh produsen secara satu persatu. Terdapat lima jenis saluran yang dapat digunakan dalam penyaluran barang konsumsi, yaitu: 1. Produsen – Konsumen. Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual


65 barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung. 2. Produsen - Pengecer – Konsumen. Seperti hainya dengan jenis saluran yang pertama (Produsen - Konsumen), saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Terdapat juga beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternatif akhir ini tidak umum dipakai. 3. Produsen - Pedagang Besar - Pengecer – Konsumen. Saluran distribusi yang ketiga ini juga sering disebut sebagai saluran distribusi tradisional, dan banyak digunakan oleh produsen. Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. 4. Produsen - Agen - Pengecer – Konsumen. Pada saluran distribusi ini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Dalam hal ini produsen menjalankan kegiatan perdagangan besar dengan sasaran penjualannya diutamakan kepada para pengecer besar.


66 5. Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Dalam saluran distribusi ini, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barang dagangannya kepada pedagang besar yang kemudian dari pedagang besar menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen penjualan sebagai sasaran utama dalam saluran distribusi ini. B. Saluran Distribusi Barang Industri Saluran distribusi barang industri juga mempunyai kemungkinan atau kesempatan yang sama bagi setiap produsen untuk menggunakan kantor/cabang penjualan. Kantor atau cabang ini digunakan untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya. Untuk mencapai pemakai industri, ada empat macam saluran yang dapat digunakan, yaitu: 1. Produsen - Pemakai lndustri. Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri ini disebut sebagai saluran yang paling pendek, dan sebagai saluran distribusi langsung. Saluran distribusi ini biasanya dipakai oleh produsen apabila transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar seperti pesawat terbang dan kapal. 2. Produsen - Distributor Industri - Pemakai Industri. Pada saluran distribusi ini, produsen dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya, misalnya produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan ksesori. Selain itu


67 produsen yang dapat menggunakan distribusi industri sebagai penyalurnya diantaranya produsen barang bangunan, produsen alat bangunan, dan lain sebagainya. 3. Produsen - Agen - Pemakai lndustri. Saluran distribusi semacam ini seringkali digunakan oleh produsen yang tidak memiliki divisi pemasaran dan perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau perusahaan yang ingin memasuki daerah pemasaran baru dengan menggunakan agen. 4. Produsen - Agen - Distributor lndustri - Pemakai lndustri. Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Faktor penyimpanan juga perlu dipertimbangkan, sehingga pada saluran distribusi ini agen penunjang seperti agen penyimpanan menjadi sangat penting peranannya. C. Saluran distribusi untuk jasa Saluran distribusi jasa ada dua jenis yaitu : 1. Produsen - konsumen Saluran distribusi jasa memerlukan kontak langsung antara produsen dengan konsumen karena jasa merupakan barang yang tidak berwujud. Saluran distribusi jasa jenis produsen – konsumen ini sering dipergunakan oleh jasa-jasa Profesional seperti akuntan, konsultan.


68 2. Produsen – agen – konsumen Saluran distribusi jasa juga sering menggunakan agen sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen, seperti jasa angkutan, travel dan sebagainya.


69


70 AB ini membahas tentang metode pemasaran digital dalam bentuk iklan berbayar yang cukup efefktif di era milenial saat ini. Terdapat dua jenis basis iklan berberbayar yang banyak manfaatkan pelaku usaha saat ini yaitu basis sosial media dan non sosial media. Iklan berbayar ini merupakan media iklan yang memilik berbagai manfaat baik untuk memasarkan produk maupun jasa. Layaknya platform pemasaran pada umumnya, iklan berbayar melalui platform digital ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Namun, jika memiliki pengetahuan dan sasaran pasar yang tepat, keunggulan iklan berbayar ini dapat dioptimalkan mejadi lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan pemasaran dan omset usaha. A. Iklan berbayar Iklan berbayar (Paid Ads) adalah fitur periklanan di jaringan digital yang dapat membantu pemilik bisnis menemukan target pasar tertentu dengan membayar biaya tertentu pada suatu platform. Penggunaan iklan berbayar dapat membantu pemilik bisnis untuk mendapatkan calon pelanggan dengan lebih cepat (Harahap & Adeni, 2020). Cara kerja iklan berbayar secara umum adalah dengan menampilkan produk di Search Engine Result Page (SERP) atau saluran media sosial pilihan lainnya. SERP adalah hasil yang ditampilkan oleh mesin pencari. Seperti ketika pengguna memasukkan kata kunci di Google atau Yahoo, halaman yang dihasilkan disebut SERP. Iklan berbayar mengacu pada metode pemasaran di mana pemilik bisnis membayar untuk menampilkan iklan produk atau layanan kepada audiens tertentu. Dalam konteks digital, iklan sering kali mengacu pada B


71 iklan yang ditampilkan di platform digital, seperti mesin pencari (Google), media sosial (Facebook, Instagram, atau Twitter), situs web, aplikasi seluler, dan lain-lain (Hamzah, 2013). Pemilik usaha dapat menentukan target pasar yang ingin dibidik berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang digunakan adalah lokasi, kata kunci pencarian, minat pasar, demografi, riwayat pembelian, dan riwayat halaman online yang dikunjungi (Kusumadinata et al., 2022). Untuk meningkatkan peluang masuknya pelanggan baru, pemilik bisnis harus bisa menemukan metode kampanye yang sesuai dengan produk yang ditawarkannya. Ada beberapa metode kampanye yang ditawarkan dalam iklan berbayar, antara lain bayar per klik, bayar per pemasangan, bayar per tampilan, bayar per unduh, bayar per akuisisi, iklan bergambar, dan iklan video. Cara yang paling populer adalah dengan klik (PPC) (Prihatiningsih, 2017). Pay-per-click (PPC) merupakan model kampanye yang cukup populer digunakan. Pengguna hanya akan membayar layanan iklan jika pengguna mengklik tampilan iklan. Iklan berbayar kini semakin digemari banyak pebisnis karena memberikan peluang keuntungan tinggi dari hasil investasi bisnis (Sari, Hartina, Awalia, Irianti, & Ainun, 2018). Berdasarkan data Google Economic Impact Report, para pebisnis umumnya memperoleh keuntungan dua kali lipat dari modalnya dengan beriklan di Google Ads. Pada iklan berbayar, Perusahaan dapat membayar berdasarkan model biaya per klik (CPC), dimana Pengguna hanya membayar bila Pengguna mengklik


72 iklan Pengguna (Winarti, 2021). Namun, ada juga model biaya per tayangan (CPM) di mana biaya dibebankan berdasarkan jumlah penayangan setiap iklan. Iklan berbayar bisa dalam berbagai bentuk, seperti iklan teks, iklan gambar atau visual, iklan video, iklan carousel (rangkaian gambar yang dapat di-scroll), atau iklan pop-up (Wardani, 2019). Penargetan perlu dilakukan untuk menjangkau audiens yang relevan, seperti berdasarkan demografi, minat, perilaku online, atau lokasi geografis (Cahyono, 2016). Pemilik usaha pasti ingin produk atau jasanya dikenal oleh masyarakat luas, apalagi jika seseorang mencari kebutuhannya di mesin pencari maka akan muncul iklan produk atau jasanya, namun jika ingin tampil di urutan teratas maka pemilik usaha harus menggunakan iklan berbayar (Totok & Siti Nur, 2021). B. Jenis – Jenis Iklan Berbayar Iklan berbayar dapat di tampilkan melalui berbagai kategori platform. Platform tersebut dibagi menjadi platform sosial media dan non sosial media. Iklan berbayar melalui sosial media seperti Facebook Ads, Twitter Ads, Instagram Ads, dan LinkedIn Ads. Sedangkan iklan berbayar melalui platform non sosial media contohnya Google Ads (Totok & Siti Nur, 2021). Media sosial merupakan salah satu platform promosi daring yang terbukti mampu meningkatkan kesadaran merek, serta penjualan produk dan jasa. Hal ini didukung oleh data survei pengguna aktif media sosial asal Indonesia pada tahun 2020 yang meningkat menjadi 10 juta pengguna. Untuk memulai pemasaran digital di platform media sosial, tentunya pengguna


73 harus membuat akun media sosial untuk bisnis pengguna terlebih dahulu (Hu, Manikonda, & Kambhampati, 2014). Kemudian, siapkan format konten yang tidak hanya menarik tetapi juga sesuai dengan jumlah pengguna terbesar di platform tersebut (Mayfield, 2008). Misalnya saja penggemar TikTok dan Instagram yang sebagian besar adalah kaum milenial, sehingga pengguna perlu menyesuaikan konten promosi dengan target pasar. Selain konten, pengguna juga perlu menyiapkan deskripsi atau caption yang mengundang rasa penasaran calon konsumen (Purba, Sinurat, & Herman, 2021). Tidak sampai disitu saja, pemilik bisnis juga harus berusaha menarik perhatian follower dan menciptakan interaksi yang baik dengan follower di media sosial untuk mendapatkan kepercayaan mereka dan membuat mereka ingin mengetahui dan menggunakan produk yang ditawarkan (Mayfield, 2008). Meski tidak berbayar, pada dasarnya pengguna tetap perlu mengeluarkan waktu dan tenaga untuk melakukan pemasaran media sosial ini. Sebab tanpa adanya penelitian yang terus menerus, konten yang dibuat tidak mungkin bisa menjangkau target pasar secara maksimal (Sen et al., 2018). Pemilik usaha juga perlu mewaspadai persaingan dengan kompetitor karena jika tidak, pemilik usaha bisa tertinggal dan berkampanye. Untuk dapat mengoptimalkan pemasaran media sosial, pemilik bisnis dapat berkolaborasi dengan agensi media sosial, agensi media kreatif, agensi digital Indonesia, atau agensi digital yang benarbenar memahami penerapan media sosial dan pemasaran digital.


74 C. Manfaat Iklan Bebayar Sebagai media periklanan berbayar, iklan memberi banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan mudah. Pengguna iklan berbayar bahkan memiliki beragam pilihan bagus untuk mendapatkan lead yang berkualitas dan terjamin dalam mencapai tujuan meningkatkan visibilitas merek yang ditawarkan (Hu et al., 2014). 1. Target pasar lebih tepat sasaran Saat memasarkan iklan, pemilik usaha dapat menjangkau audiens yang sangat luas dan besar. Namun, dengan menggunakan ads, Pengguna bisa mempersempit target audience, sehingga target yang dituju dapat secara spesifik sesuai yang diinginkan. Paid targeting bisa sangat spesifik dan memungkinkan untuk menjangkau audiens yang relevan yang tertarik dengan bisnis dan sesuai dengan demografi personal buyer (Purba et al., 2021). Pemilik usaha juga bisa melakukan analisis audiens untuk mengidentifikasi faktor-faktor umum seperti kata kunci, lokasi, demografi, jabatan, minat, dan topik umum. Pemilik usaha dapat menggunakan semua informasi tersebut untuk mempersempit target kampanye, serta bisa mendapatkan lead atau konversi yang lebih berkualitas (Oktaviani, 2020). 2. Memperluas jangkauan pasar produk/jasa Saat menjalankan kampanye ads, pemilik usaha dapat menjangkau audiens yang sangat luas dan besar. Biaya yang terkait dengan ads akan


75 tergantung pada tujuan atau jenis iklan yang dijalankan. Selain itu, pemilik saha juga dapat melacak uang yang telah dihabiskan untuk semua platform iklan berbayar dari Google Ads, Twitter, Facebook, hingga LinkedIn. Keuntungan lain adalah dengan ads, pengguna dapat menetapkan anggaran harian serta total anggaran untuk kampanye sesuai dengan budget kampanye pengguna (Escobar-Rodríguez, Carvajal-Trujillo, & Monge-Lozano, 2014). 3. Mendukung efektifitas Search Engine Optimization (SEO) SEO membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meningkatkan traffic secara organik. Menggunakan iklan berbayar dapat membantu website bisnis menempati posisi teratas di mesin pencari selama pemilik bisnis bersedia membayar untuk layanan periklanan ini (Instagram, 2016). Perlunya riset kata kunci untuk SEO juga dapat didukung dengan iklan berbayar karena pengguna akan mengetahui kata kunci mana yang berperan dalam menghasilkan banyak pengunjung dan menyusun strategi untuk mendapatkan traffic yang lebih baik (Mittal, Kaul, Gupta, & Arora, 2017). 4. Dapat Diukur Real-Time Paid ads memungkinkan pengguna untuk mengukur kinerja secara real-time atau waktu terkini. Ini berarti bahwa pengguna dapat mengevaluasi efektivitas iklan secara real-time dan menyesuaikan strategi dengan hasil yang didapat (Prihatiningsih, 2017).


76 Misalnya, pemasangan iklan pada Facebook dan Instagram, maka pengguna bisa memantau perkembangan dari iklan yang pengguna jalankan, dalam jangka waktu satu hari, satu minggu, atau bahkan satu bulan. Pengguna bisa melihat sudah mendapatkan berapa impression dan interaction seperti like, comment, dan shares pada paid ads (Messiaen, 2017). Untuk itu, sebaiknya pemilik usaha menentukan budget yang akan dikeluarkan untuk mengatur dan menjalankan iklan pada ads ini. Kemudian, atur setting ads sesuai dengan platform produk. Berbagai jenis platform yang dilengkapi paid ads bisa ditentukan dengan mudah (Mittal et al., 2017). Pemasaran iklan berbayar juga dapat dilakukan lintas platform. Pengguna bahkan dapat memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan informasi periklanan di berbagai jenis platform. Ada media mesin pencari salah satunya Google, media sosial Instagram, Youtube, Facebook, Twitter, & LinkedIn, serta landing page dan website untuk menampilkan iklan atau iklan teks. Pengguna dapat membuat halaman arahan yang interaktif dan dapat dilacak secara real-time di sini. Iklan bahkan bisa menjadi cara berjualan yang efektif (Wardani, 2019). D. Keunggulan Iklan Berbayar Berbagai keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha saat memanfaatkan fitur iklan berbayar. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut :


77 1. Meningkatkan kesempatan produk atau jasa untuk muncul dan dilihat oleh audiens di media sosial Dengan megeluarkan sejumlah biaya tertentu sebagai biaya pemasangan iklan, produk atau jasa akan muncul di daftar teratas hasil pencarian dan langsung ditujukan pada calon konsumen yang potensial. Dengan demikian, secara psikologis akan mempengaruhi potensi mereka untuk segera membeli produk atau jasa yang sedang dicari (Hanifah, 2019). 2. Biaya terjangkau dan measurable Pengguna dapat memilih sejumlah metode campaign yang sesuai dengan kebutuhan pemasaran. Selain itu, beberapa platform seperti Google, Twitter, dan Facebook dapat memberikan layanan untuk melacak kembali uang yang telah digunakan dan total campaign yang telah dilakukan. Hal ini akan mempermudah Pengguna untuk melakukan evaluasi (Mittal et al., 2017). 3. Pencarian target lebih spesifik dan terperinci Paid ads dapat memberikan kesempatan untuk menyasar target pasar tertentu berdasarkan kriteria yang diinginkan. Misalnya, Pengguna sedang memasarkan sebuah produk kecantikan, atur target audiens yang dituju menggunakan kategori jenis kelamin, usia, minat, dan topik umum berdasarkan kata kunci yang sering diperbincangkan secara online (Soemanagara, 2006).


78 4. Dapat diuji dan bisa mengidentifikasi minat konsumen Interaksi yang dilakukan audiens di jejaring online akan memberikan informasi mengenai minat dan kecenderungan perilaku mereka. Oleh karena itu, Pengguna akan lebih mudah menyesuaikan strategi marketing yang sesuai dengan minat dan tren yang sedang berjalan (Utomo, Sekaryuni, Widarjono, Tohirin, & Sudarsono, 2021). 5. Memasarkan produk pada channel yang sesuai Setiap platform media digital memiliki karakteristik audiens masing-masing. Oleh karena itu, Pengguna dapat memilih platform yang paling sesuai dengan target pasar (Kotler, Kartajaya, & Setiawan, 2019). Meskipun ingin produk Pengguna dilihat oleh banyak orang, menentukan satu atau dua platform utama untuk mengiklankan produk tentu akan membantu mengoptimalkan upaya Pengguna (Kotler et al., 2019). 6. Setiap informasi dapat disimpan dan digunakan kembali Seluruh riwayat interaksi baik berupa kunjungan situs atau jumlah klik akan tersimpan dan dijadikan data untuk pengiklanan selanjutnya. Dengan demikian, produk akan terus ditampilkan pada audiens yang potensial (Wang, Yu, & Fesenmaier, 2002). 7. Membantu produk agar muncul di daftar pencarian Saat Pengguna memiliki sebuah bisnis baru atau sedang mengembangkan suatu produk,


79 Pengguna dapat memanfaatkan paid ads untuk membuat produk tersebut berada di daftar teratas hasil pencarian. Hal ini akan membantu Pengguna untuk membangun reputasi produk secara organik. Agar dapat menyasar target pasar yang tepat, Pengguna bisa menyesuaikan pesan yang kuat saat memasang paid ads. Selain itu, paid ads juga membutuhkan alokasi pendanaan yang sangat krusial dengan target bisnis perusahaan. Untuk meningkatkan efektivitas anggaran di Perusahaan, perlu untuk merancang program Integrated Marketing Communication agar para praktis pemasaran dapat mencapai targetnya dengan lebih efisien (Soemanagara, 2006). 8. Jangkauan lebih Luas Dengan iklan berbayar, pengguna dapat menjangkau target pasar yang lebih besar dan meluas dibandingkan dengan metode pemasaran konvensional (organic). Ketiaka Perusahaan memperluas jangkauan audiens berarti menampilkan iklan produk atau layanan di berbagai platform dan menjangkau audiens yang lebih luas. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran merek dan menjangkau target pasar yang lebih luas (Prihatiningsih, 2017). 9. Target lebih terarah Platform periklanan digital menyediakan opsi penargetan yang canggih, memungkinkan pemilik bisnis menampilkan iklan kepada audiens yang tepat berdasarkan kriteria yang ditentukan. Pemilik bisnis juga memiliki kontrol yang lebih baik dalam menentukan anggaran, jadwal, dan menyesuaikan


80 kampanye sesuai kebutuhan (Priliantini, Krisyanti, & Situmeang, 2020). 10. Dapat diukur dan dianalisis Platform periklanan digital menyediakan data dan analisis yang lebih dalam, hal ini memungkinkan pengguna melacak dan menganalisis kinerja kampanye periklanan. Pemilik bisnis dapat melihat data metrik konsumen yang terjangkau seperti jumlah klik, tayangan, konversi, biaya per klik atau CPC (Cost Per Click), dan ROI (Return on Investment), sehingga pemilik bisnis dapat mengoptimalkan kampanye secara efektif dan berkelanjutan (Ferwerda, Schedl, & Tkalcic, 2016). E. Keterbatasan Iklan Berbayar Iklan berbayar juga memiliki keterbatasan utama yaitu biaya operasional. Berbagai platform penyedia fasilitas iklan berbayar memiliki range biaya yang bervariasi. Platform iklan berbayar terus berkembang, dan setiap platform memiliki fitur dan strategi masingmasing. Sehingga, untuk mendapatkan hasil maksimal pemilik usaha perlu untuk melakukan riset dan analisis yang lebih mendalam. Meskipun berbayar, platform iklan ini tetap menjadi pilihan menarik bagi para pemilik usaha karena fasilitas yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Pertimbangan pemilik usaha untuk mennggunakan iklan berbayar adalaah seiring dengan persaingan bisnis yang ketat, dan kebutuhan untuk terus memantau dan mengelola kampanye agar tetap efektif (Messiaen, 2017).


81 F. Optimalisasi Iklan Berbayar Seiring teknologi yang semakin canggih, pemilih usaha dapat memasang iklan berbayar di media sosial seperti Instagram Ads, Facebook Ads, TikTok Ads, YouTube Ads, Linkedln, dan lain-lain, disebut juga social media advertising atau Paid Social. Selain itu, terdapat pula platform mesin pencarian yang dapat di manfaatkan untuk memasang iklan seperti Google Ads dengan fitur paid search. Dengan memasang iklan media sosial melalui agen pengiklanan digital, pemilik bisnis bisa mendapatkan keuntungan lebih dari promosi yang mereka lakukan. Pasalnya, ketika pengguna menggunakan media sosial berbayar, maka dimungkinkan untuk menyasar calon pelanggan secara lebih spesifik atau sesuai target dan dapat disesuaikan dengan demografi, baik dari segi gender, usia, pekerjaan, hobi, bahkan minatnya. Memasang iklan berbayar di media sosial memiliki manfaat lain berupa peningkatan kesadaran, pertimbangan, perbincangan, pandangan dan keterlibatan yang maksimal bagi bisnis karena format iklannya lebih beragam. Hal ini jelas sangat menguntungkan dalam upaya menarik calon pelanggan baru dan meningkatkan penjualan dari pelanggan lama. Pemilik bisnis tidak perlu bersusah payah melakukan berbagai cara agar media sosial bisnisnya dikunjungi. Calon pelanggan yang bukan follower juga bisa mengetahui keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan dengan lebih praktis berkat iklan berbayar. Namun tentunya pemilik bisnis harus


82 menyiapkan anggaran iklan yang lebih besar dibandingkan dengan pemasaran media sosial yang natural atau organik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa memasang iklan berbayar di media sosial membuat kegiatan promosi lebih efektif dibandingkan menggunakan pemasaran media sosial tanpa iklan. Di saat yang sama, pemasaran media sosial juga memiliki keunggulan tersendiri yang akan membantu meningkatkan kesadaran merek. Oleh karena itu, pemilik bisnis sangat disarankan untuk mengkolaborasikan keduanya sebagai strategi pemasaran digital bisnisnya. Mengoptimalkan iklan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Manfaatkan fitur gratis aplikasi Pemilik bisnis dapat mempertimbangkan media pemasaran yang efektif dengan gratis terlebih dahulu seperti pemanfaatan sosial media. Pemilik bisnis dapat membuat akun bisnis pada sosial media seperti Whatsapp, Instagram, dan Facebook dan dengan mudah mengunggah konten produk atau jasa di dalamnya. Desain konten dapat berupa media pemasaran yang membuat penoton menjadi tertarik untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang di tawarkan. Setelah iklan selesai didesain, pemilik bisnis dapat memanfaatkan fitur di story Whatsapp , Instagram dan Facebook tanpa membayar biaya iklan. Untuk memperluas paparan informasi, pemilik bisnis dapat mengubah pengaturan sosial media whatsap dan Instagram menjadi settingan bisnis


83 sehingga memudahkan calon pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang produk dan kontak bisnis yang dapat dihubungi. Selain itu, pemilik bisnis juga dapat melakukan analisis bisnis untuk mengetahui perkembangan usaha dan engagement pasar yang sudah terbangun saat ini. 2. Memanfaatkan iklan gratis pengguna sosial media. Selain itu, pemilik usaha juga dapat memanfaatkan layanan iklan gratis lewat layanan media online atau portal berita yang memberikan kesempatan kepada pelaku usaha di daerah tertentu, untuk dapat mempromosikan usahanya melalui website dan seluruh jaringan media sosial yang mereka miliki seperti facebook, instagram, dan lain sebagainya secara gratis. 3. Memanfaatkan endorsement Endorsement merupakan teknik iklan dengan memanfaatkan pengguna sosial media yang memiliki banyak pengikut dan memiliki power yang besar untuk mempengaruhi pengguna lainnya (influenecer). Ada beberapa endorsement yang memberikan tarif biaya dan adapula yang gratis dengan masing-masing kelebihan dan keterbatasannya. Pemilik dapat mempertimbangkan influencer yang paling efektif dan sesuai dengan sasaran bisnis namun rate biaya nya masing terjangkau (Oktaviani, 2020). 4. Memanfaatkan analisis bisnis pada sosial media Melalui analisis data yang di peroleh dari Instagram bisnis, pemilik bisnis dapat menentukan lagkah selanjutnya untuk meningkatkan pemasaran seperti dari segi lokasi, usia dan waktu paling


84 efektif untuk memasang iklan. Jika segmentasi pasar sudah terbentuk pemilik bisnis dapat menyesuaikan konten iklan yang sesuai dengan target pasarnya. Setelah menyesuaikan konten dan target pasar, pemilik bisnis dapat memasang iklan pada waktu yang paling tepat dan jangkauan lokasi yang paling sesuai. Semakin luas jangkauan iklan, dan semakin lama durasi pemasangan iklan membuat biaya iklan semakin besar. Namun, jenis iklan ini merupakan pemasaran yang paling efektif karena pemikik usaha dapat menjangkau banyak orang sesuai target yang diharapkan seperti lokasinya, usianya, minatnya, jenis kelaminnya bahkan perangkat yang digunakan oleh calon pelanggan. 5. Demonstrasikan iklan terlebih dahulu Pemilik bisnis perlu berhati-hati menggunakan iklan berbayar untuk promosi usaha. Jika baru pertama kali beriklan, jangan menggunakan budget iklan yang terlalu besar dahulu. Supaya bisa sambil belajar membuat iklan yang benar-benar sesuai dan menghasilkan penjualan. Cobalah memasang iklan berbayar dengan jangkuan dan durasi secukupnya terlebih dahulu, lalu cek efektifitasnya. Jika teknik ini benar-benar efektif untuk meningkatkan pendapatan, maka teknik ini dapat di perluas jangkauan dan durasinya yang tentunya membutuhkan anggaran yang lebih besar lagi. Namun jika percobaan iklan tersebut belum menghasilkan target penjualan, maka perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu (Ye, Zheng, & Yi, 2020).


85


86 EBAGAI konsekuensi zaman, revolusi pemasaran mengubah strategi pemasaran konvensional atau tradisional menjadi strategi pemasaran digital atau modern. Perkembangan teknologi komputer dan smartphone sejak memasuki era milenium mendukung suatu revolusi pemasaran ke lanskap bisnis yang lebih horizontal, inklusif, dan sosial. Pergseran pemasaran berawal dari product-driven marketing (Marketing 1.0) menuju customer-centric marketing (Marketing 2.0), kemudian menjadi humancentric marketing (Marketing 3.0), hingga saat ini dunia pemasaran berada di era digital marketing (Marketing 4.0) sebagaimana konsep yang digambarkan oleh Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, dan Iwan Setiawan dalam bukunya: Marketing 4.0, Moving from Traditional to Digital. Dalam era pemasaran 4.0 penggunaan media pemasaran digital menjadi begitu masif dan menjadi kebutuhan sebagai konsekuensi perkembangan zaman. Pasca pandemic covid-19 yang memaksa aktivitas keseharian menjadi bersifat physical distancing dan work from home, makin mendorong digitalisasi dalam strategi persaingan antar bisnis terutama di bidang pemasaran. Penggunaan teknologi digital sebagai media pemasaran semakin digemari dan bahkan harus dilakukan. Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia per Januari 2023 yang telah mencapai 213 juta orang atau setara 77% dari total populasi penduduk di Indonesia menurut We Are Social, maka penggunaan media pemasaran digital merupakan tuntutan bagi dunia bisnis. Tidak jauh berbeda berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) didapatkan data bila jumlah pengguna internet di tahun 2023 yaitu S


87 78,19% dari total populasi penduduk Indonesia atau setara dengan 215,63 juta orang. Artinya, pemasaran dengan media digital menjadi suatu peluang sekaligus tantangan dalam menjangkau target pasar. Dinamika selera pasar dan minat pengguna media pemasaran digital menjadikan tema ini merupakan salah satu tema yang tidak habis-habisnya untuk dibahas dalam konteks manajemen pemasaran dan lebih khusus lagi yaitu pemasaran digital, demi memenangkan persaingan global. A. Keuntungan dan Kelemahan Media Pemasaran Digital Persaingan yang ketat antar bisnis dalam memprospek target pasarnya menjadikan pemanfaatan media pemasaran digital sangat penting untuk dicermati keuntungan dan kelemahannya. Keuntungan penggunaan media pemasaran digital dalam dunia bisnis di antaranya: 1. Media digital tidak terbatas ruang dan waktu Pemasaran digital menggunakan internet bisa dilakukan selama produsen atau penyedia jasa terhubung dengan konsumennya, tanpa bertatap muka secara langsung. Menemukan momentum waktu dan interest yang tepat akan menjadikan pengguna internet otomatis terhubung dengan konten yang disediakan pemasar secara langsung (sengaja) maupun tidak langsung (tidak disengaja). 2. Jangkauan target pasar yang lebih luas Media pemasaran digital akan menjangkau pengguna internet yang sesuai target pasar dan sasaran yang lebih luas, dibandingkan media


88 konvensional seperti brosur, spanduk, baliho, koran, majalah, radio, dan televisi. Terlebih aktivitas dan atensi gen Y (generasi millennial) dan gen Z (generasi post-millenial) saat ini sebagian besar berada di dunia digital, padahal populasi mereka saat ini mencapai hampir 60% populasi penduduk Indonesia. Media pemasaran digital akan mempopulerkan produk dan jasa lebih banyak baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terlebih bila disertai konten yang menarik dan momentum yang tepat. 3. Peningkatan angka penjualan Dengan jangkauan pasar yang lebih luas, maka peluang meningkatkan angka penjualan atau penggunaan jasa cukup besar. Bagaimanapun pembuatan keputusan pembelian produk atau jasa pada konsumen didasarkan atas informasi dan penguatan informasi dari para pemasar. Terlebih para pemasar biasanya memberi banyak benefit tambahan atas produk atau jasa, misalnya memanfaatkan momen hari belanja online nasional atau hari belanja online bulanan. Konsumen sering memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan angka penjualan. 4. Biaya lebih murah dan hemat Berbeda dengan media pemasaran konvensional, media pemasaran digital yang memanfaatkan internet memiliki banyak variasi alat yang bisa digunakan sesuai dengan anggaran biaya. Bahkan beberapa platform menyediakan banyak pilihan biaya promosi baik dengan pilihan biaya harian,


89 bulanan, tahunan, dan reguler, bahkan tersedia pula yang gratis. Meskipun demikian, penggunaan media pemasaran digital juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya: 1. Konsep pemasaran menggunakan media digital dapat dengan mudah ditiru dan dimodifikasi dengan lebih menarik oleh kompetitor. Bahkan, beberapa platform yang dulu menjadi pionir tergusur oleh platform yang muncul belakangan atau selanjutnya. 2. Pemasaran digital sangat bergantung pada kualitas teknologi yang digunakan dan kekuatan sinyal internet pendukung. 3. Tidak semua produk bisa dipasarkan secara efektif dengan media pemasaran digital. 4. Keterbukaan dalam penggunaan media pemasaran digital akan membuat semua konsumen berpendapat terhadap kualitas produk atau jasa, sehingga apabila ada hal-hal yang kurang memuaskan konsumen akan mudah untuk menjatuhkan citra suatu produk atau jasa di mata masyarakat. 5. Terakhir, beberapa kalangan dan generasi yang tidak terakses internet atau tidak memiliki platform tertentu, karena keterbatasan pengetahuan ataupun menganggap tidak menggunakannya. B. Jenis-jenis Media Pemasaran Digital Sebelum memilih media pemasaran digital yang efektif dan tepat ada baiknya mengenal jenis-jenis


90 media pemasaran digital yang paling sering digunakan. Jessica Rogers seorang senior associated dari Southern New Hampshire University (SNHU) menyatakan dalam pemasaran digital seorang pemasar memerlukan kecerdasan pemasaran, pemikiran strategis, dan kemampuan olah data. Menurut Rogers, beberapa jenis media pemasaran digital yang paling popular di antaranya: 1. Affiliate Marketing (Pemasaran Afiliasi) Dengan semakin dominannya pemasaran online, maka affiliate marketing – dikenal juga dengan influencer marketing – telah menjadi popular, di kalangan bisnis dalam menjembatani kesenjangan antara konsumen dengan produsen/ penyedia jasa. affiliate marketing memanfaatkan popularitas influencer atau tokoh atau pakar populer. Influencer sebagai pihak ketiga akan berkolabrasi dalam mempromosikan produk atau jasa dengan mendapatkan kompensasi tertentu. Influencer akan melibatkan audiens atau penggemar mereka dengan postingan, blog, atau video, untuk mendatangkan lebih banyak transaksi bisnis produk atau jasa yang ditawarkan dan menciptakan prospek baru. Dalam beberapa tahun terakhir, affiliate marketing atau influencer telah berkembang pesat dengan media baru seperti TikTok, Instagram, Youtube, dan blog menjadi suatu bentuk mainstream hiburan dan berita. Saat ini, affiliate marketing telah menjadi salah satu media pemasaran digital yang lebih popular, terbukti


Click to View FlipBook Version