93 5. Transparansi dan Akuntabilitas: TIK meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. "Dengan sistem yang terintegrasi, perusahaan dapat melacak dan melaporkan aktivitas keuangan dengan lebih transparan," tambah Susanto (Susanto, 2022). Tantangan dalam Manajemen Keuangan dan TIK 1. Keamanan Data: Perlindungan terhadap ancaman cyber dan kebocoran data adalah prioritas utama. "Perusahaan harus mengimplementasikan langkahlangkah keamanan yang ketat untuk melindungi informasi keuangan," kata Susanto (Susanto, 2022). 2. Kepatuhan terhadap Regulasi: Perusahaan harus memastikan bahwa sistem mereka mematuhi regulasi dan standar keuangan yang berlaku. "Kepatuhan terhadap regulasi seperti Sarbanes-Oxley Act dan standar pelaporan keuangan internasional sangat penting untuk menjaga integritas keuangan," jelas Susanto (Susanto, 2022). 3. Integrasi Sistem: Mengintegrasikan berbagai sistem keuangan dan teknologi dapat menjadi tantangan. "Integrasi sistem yang berbeda memerlukan perencanaan yang matang dan sumber daya yang signifikan," kata Susanto (Susanto, 2022). 4. Perubahan Teknologi Cepat: Teknologi terus berkembang, dan perusahaan harus selalu memperbarui sistem mereka untuk tetap kompetitif. "Mengikuti perkembangan teknologi memerlukan
94 investasi yang signifikan dalam hal waktu, sumber daya, dan pelatihan," tambah Susanto (Susanto, 2022). 5. Manajemen Perubahan: Penerapan teknologi baru memerlukan perubahan dalam proses bisnis dan budaya organisasi. "Perusahaan harus mengelola perubahan dengan baik untuk memastikan bahwa staf dapat beradaptasi dengan teknologi baru dan memanfaatkannya secara efektif," kata Susanto (Susanto, 2022). 6. Pengelolaan Risiko: Risiko yang terkait dengan penerapan TIK dalam manajemen keuangan harus dikelola dengan hati-hati. "Risiko operasional, risiko keamanan, dan risiko kepatuhan semuanya harus dipertimbangkan dan diatasi dengan strategi yang tepat," jelas K. Andrews dalam "Digital Financial Management" (2023) (Andrews, 2023). Pengelolaan risiko yang efektif membutuhkan identifikasi, analisis, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan. 7. Kesiapan Infrastruktur: Suatu infrastruktur teknologi yang memadai adalah prasyarat untuk keberhasilan penerapan TIK dalam manajemen keuangan. "Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur teknologi yang memadai untuk mendukung sistem keuangan mereka," kata M. Wilson dalam "Project Management Software" (2023) (Wilson, 2023). Infrastruktur yang tidak memadai dapat menghambat implementasi teknologi baru dan mengurangi efektivitas sistem keuangan. 8. Keterbatasan Sumber Daya: Penerapan TIK dalam manajemen keuangan seringkali membutuhkan investasi yang signifikan dalam hal waktu, uang, dan
95 sumber daya manusia. "Keterbatasan sumber daya dapat menjadi hambatan besar dalam penerapan teknologi baru," kata D. Wilson dalam "Adware Revenue Models" (2023) (Wilson & Lee, 2023). Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung inisiatif teknologi mereka. 9. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Pelatihan dan pengembangan karyawan sangat penting untuk memastikan bahwa staf dapat menggunakan teknologi baru dengan efektif. "Investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dari penerapan TIK dalam manajemen keuangan," kata S. Wang dalam "Code Transparency in Open Source Software" (2023) (Wang, 2023). Perusahaan harus menyediakan program pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan. TIK telah menjadi pendorong utama dalam ekonomi global, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang baru. Teknologi digital telah mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi di pasar global, memungkinkan akses ke informasi dan pasar yang sebelumnya tidak terjangkau. Dalam bukunya "Ekonomi Digital: Era Baru Bisnis Global" (2023), F. Rahman menyatakan bahwa "TIK telah mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi di pasar global, memungkinkan akses ke informasi dan pasar yang sebelumnya tidak terjangkau."
96 Dampak Positif TIK terhadap Ekonomi Global 1. Peningkatan Produktivitas: Otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis meningkatkan produktivitas. "Teknologi digital memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan meningkatkan efisiensi operasional," kata F. Rahman (Rahman, 2023). 2. Inovasi dan Kreativitas: Mendorong inovasi dengan menyediakan alat dan platform untuk pengembangan produk dan layanan baru. Rahman menambahkan bahwa "TIK memberikan akses ke alat dan sumber daya yang memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dan menciptakan produk dan layanan baru" (Rahman, 2023). 3. Akses ke Pasar Baru: Membuka peluang bagi bisnis kecil dan menengah untuk bersaing di pasar global. "Dengan internet, bisnis kecil dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia dan bersaing dengan perusahaan besar," jelas Rahman (Rahman, 2023). 4. Pengurangan Biaya: TIK memungkinkan pengurangan biaya operasional melalui efisiensi dan otomatisasi. "Perusahaan dapat menghemat biaya dengan mengotomatisasi proses dan menggunakan alat digital untuk mengelola operasi mereka," tambah Rahman (Rahman, 2023). 5. Peningkatan Akses Informasi: TIK memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat ke informasi yang relevan, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. "Dengan akses ke data dan informasi secara real-time, perusahaan dapat membuat
97 keputusan yang lebih tepat dan berdasarkan fakta," kata Rahman (Rahman, 2023). Tantangan TIK dalam Ekonomi Global Meskipun memiliki banyak manfaat, TIK juga menghadirkan tantangan dalam ekonomi global, termasuk: 1. Keamanan Cyber: Ancaman terhadap data dan sistem informasi yang dapat merugikan bisnis. "Keamanan cyber adalah tantangan utama dalam ekonomi digital, dengan meningkatnya ancaman dari serangan hacker dan pencurian data," kata Rahman (Rahman, 2023). 2. Kesenjangan Digital: Perbedaan akses dan penggunaan TIK antara negara maju dan berkembang. "Kesenjangan digital dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses ke peluang ekonomi dan sumber daya," jelas Rahman (Rahman, 2023). 3. Perubahan Tenaga Kerja: Pergeseran keterampilan yang diperlukan di pasar tenaga kerja akibat otomatisasi dan digitalisasi. "Peningkatan otomatisasi dapat menyebabkan pergeseran dalam keterampilan yang dibutuhkan, mengharuskan pekerja untuk mengembangkan keterampilan baru," tambah Rahman (Rahman, 2023). 4. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan yang tinggi pada teknologi dapat menjadi risiko jika terjadi gangguan atau kegagalan sistem. "Ketergantungan pada teknologi memerlukan strategi mitigasi risiko untuk mengatasi potensi gangguan," jelas Rahman (Rahman, 2023).
98 5. Masalah Privasi: Pengumpulan dan penggunaan data yang luas menimbulkan masalah privasi yang signifikan. "Perusahaan mengelola data pelanggan dengan hati-hati melindungi privasi dan memenuhi regulasi perlindungan data”, (Rahman, 2023). TIK telah membawa perubahan signifikan dalam dunia bisnis dan ekonomi, dengan dampak yang luas dan mendalam pada berbagai aspek operasi bisnis dan interaksi pasar. Dari e-business dan e-commerce yang memungkinkan transaksi global, hingga manajemen rantai pasok yang efisien dan manajemen keuangan yang lebih akurat, TIK telah menjadi pendorong utama dalam meningkatkan produktivitas, inovasi, dan akses ke pasar global. Namun, tantangan seperti keamanan data, kepatuhan regulasi, dan kesenjangan digital harus diatasi untuk memaksimalkan manfaat TIK dalam ekonomi global. Melihat tren dan inovasi yang terus berkembang, masa depan e-business dan e-commerce tampak cerah. Perusahaan akan terus mencari cara untuk mengintegrasikan teknologi terbaru dan meningkatkan pengalaman pelanggan. "E-business dan e-commerce akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen," kata M. Sutanto (Sutanto, 2022). Perusahaan juga akan semakin fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. "Keberlanjutan akan menjadi elemen penting dalam strategi e-business, dengan perusahaan berusaha untuk mengurangi jejak
99 karbon dan meningkatkan praktik bisnis yang bertanggung jawab," jelas A. Nugroho (Nugroho, 2023). Masa depan e-business dan e-commerce penuh dengan peluang dan tantangan. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan perilaku konsumen, perusahaan dapat memanfaatkan potensi penuh dari e-business dan e-commerce untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Fokus pada keberlanjutan, keamanan data, dan pengalaman pelanggan yang personal akan menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di pasar digital yang semakin kompetitif.
100
101 tika dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merujuk pada prinsip-prinsip moral dan standar perilaku yang mengatur bagaimana teknologi informasi dan komunikasi digunakan secara bertanggung jawab. Ini mencakup isu-isu seperti privasi, keamanan data, hak cipta, dan tanggung jawab sosial. Penggunaan etis TIK berarti memastikan bahwa teknologi digunakan untuk tujuan yang baik dan tidak merugikan orang lain, serta mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Dampak sosial TIK adalah perubahan atau konsekuensi yang dihasilkan oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam masyarakat. Dampak ini bisa bersifat positif maupun negatif dan mencakup berbagai aspek kehidupan sosial. Dampak positif TIK meliputi peningkatan akses informasi, efisiensi dalam berbagai sektor seperti pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan ekonomi digital. Di sisi lain, dampak negatifnya bisa berupa pelanggaran privasi, ketergantungan pada teknologi, cyberbullying, penyebaran berita palsu, dan ketimpangan digital antara yang memiliki akses ke teknologi dan yang tidak. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mempengaruhi cara kita bekerja, belajar, berkomunikasi, dan bahkan berpikir. Namun, penggunaan TIK yang tidak etis dapat menimbulkan berbagai masalah. Dalam konteks ini, etika dalam penggunaan TIK menjadi sangat penting. E
102 1. Pemahaman Etika dalam TIK Etika dalam TIK merujuk pada seperangkat prinsip moral yang mengatur perilaku individu dan organisasi dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Ini mencakup berbagai aspek seperti privasi, hak cipta, keamanan, dan penggunaan yang bertanggung jawab dari teknologi. 2. Privasi atau Kerahasiaan Privasi adalah salah satu isu utama dalam etika TIK. Data pribadi pengguna sering kali dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan teknologi untuk berbagai tujuan, termasuk pemasaran dan analisis. Menurut buku "Ethics in Information Technology" (2023) oleh Michael J. Quinn, "Melindungi privasi pengguna adalah tanggung jawab moral dari setiap penyedia layanan teknologi. Pengumpulan data harus dilakukan dengan transparansi dan persetujuan dari pengguna." 3. Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual Penggunaan materi berhak cipta tanpa izin adalah pelanggaran etika dalam TIK. Teknologi telah mempermudah reproduksi dan distribusi karya-karya berhak cipta, yang menimbulkan tantangan baru dalam perlindungan hak kekayaan intelektual. Sebagaimana dijelaskan dalam buku "Intellectual Property and Information Technology" (2024) oleh Edward W. Carter, "Pengguna teknologi harus menghormati hak cipta dan tidak menggunakan
103 materi berhak cipta tanpa izin. Pelanggaran hak cipta adalah tindakan tidak etis dan ilegal." 4. Keamanan dan Penggunaan yang Bertanggung Jawab Keamanan informasi juga merupakan bagian penting dari etika dalam TIK. Pengguna harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi data mereka dari akses yang tidak sah dan penyalahgunaan. "Mengamankan data pribadi dan profesional adalah tanggung jawab setiap individu yang menggunakan teknologi," tulis Sarah L. Wood dalam bukunya "Cybersecurity Ethics" (2023). 1. Pendidikan Teknologi telah merevolusi pendidikan dengan menyediakan akses yang lebih luas ke informasi dan sumber belajar. Menurut buku "Educational Technology: A Critical Introduction" (2023) oleh Michael R. Matthews, "TIK memungkinkan pembelajaran jarak jauh dan akses ke sumber daya pendidikan yang tidak terbatas, yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan." 2. Kesehatan Di bidang kesehatan, TIK telah meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan. Penggunaan teknologi telemedicine, misalnya, memungkinkan konsultasi medis jarak jauh dan akses cepat ke informasi medis. "Teknologi informasi dalam
104 kesehatan telah mengubah cara mengakses dan memberikan layanan kesehatan," Anna B. Fisher dalam "Digital Health: Transforming Care" (2024). 3. Ekonomi TIK menjadikan peluang bisnis baru dan meningkatkan efisiensi operasional. E-commerce, misalnya, telah memungkinkan bisnis kecil untuk menjangkau pasar global. Dalam buku "Digital Economy: New Business Models" (2024) oleh John A. Hughes, disebutkan bahwa "TIK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di era digital, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas." 4. Komunikasi TIK telah mempermudah komunikasi antar individu dan kelompok, melintasi batas geografis dan budaya. "Teknologi komunikasi telah menyatukan dunia, memungkinkan komunikasi instan dan kolaborasi global," tulis Emily R. Harper dalam "Global Communication in the Digital Age" (2023). 1. Privasi dan Keamanan Salah satu dampak negatif utama adalah pelanggaran privasi dan keamanan. Data pribadi pengguna sering menjadi sasaran peretasan dan penyalahgunaan. Dalam buku "Privacy in the Digital Age" (2023) oleh James E. Grimmelmann, disebutkan
105 bahwa "Pengguna sering kali tidak menyadari risiko keamanan yang ada dalam penggunaan teknologi mengakibatkan pelanggaran privasi yang serius." 2. Kesehatan Mental Penggunaan TIK yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. "Kecanduan teknologi adalah masalah serius yang dapat mengganggu keseimbangan hidup dan kesehatan mental," tulis Richard M. Ryan dalam "Mental Health and Technology" (2024). 3. Ketimpangan Sosial TIK juga dapat memperburuk ketimpangan sosial, terutama antara mereka yang memiliki akses ke teknologi dan yang tidak. "Digital divide adalah isu yang harus diatasi untuk memastikan semua orang mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi," tulis Karen Mossberger dalam "Digital Inequality" (2023). 4. Berita Palsu dan Informasi yang Menyesatkan Penyebaran berita palsu dan informasi yang menyesatkan melalui media sosial adalah masalah lain yang ditimbulkan oleh TIK. "Berita palsu dapat merusak kepercayaan publik dan menyebabkan kebingungan serta ketidakpastian," tulis Claire Wardle dalam "Misinformation in the Digital Age" (2023).
106 1. Digital Divide Digital divide merujuk pada kesenjangan antara mereka yang memiliki akses ke teknologi informasi dan komunikasi dengan yang tidak. Kesenjangan ini dapat dilihat dari berbagai aspek seperti akses internet, kepemilikan perangkat, dan literasi digital. Menurut buku "Digital Divide: Bridging the Gap" (2023) oleh Mark Warschauer, "Digital divide adalah tantangan besar yang harus diatasi untuk memastikan inklusi digital dan keadilan sosial." 2. Kecanduan Teknologi Kecanduan teknologi adalah kondisi di mana individu menjadi terlalu tergantung pada penggunaan teknologi, mengabaikan aktivitas lain dan kesejahteraan pribadi. "Kecanduan teknologi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, serta hubungan sosial," tulis Larry D. Rosen dalam "The Distracted Mind" (2024). 3. Cyberbullying Cyberbullying adalah bentuk intimidasi atau pelecehan yang dilakukan melalui media digital. Ini adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental korban. "Cyberbullying sering kali tidak terlihat tetapi dampaknya sangat nyata dan merusak," tulis Justin W. Patchin dalam "Bullying Beyond the Schoolyard" (2023).
107 4. Berita Palsu Berita palsu adalah informasi yang sengaja dibuat untuk menyesatkan atau menipu publik. Penyebaran berita palsu melalui media sosial dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpercayaan publik. "Berita palsu adalah ancaman bagi integritas informasi dan kepercayaan publik," tulis David M. J. Lazer dalam "Fake News: Understanding Its Origins" (2023). 5. Pengaruh Sosial Media Media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku dan pandangan masyarakat. "Media sosial dapat membentuk opini publik, mempengaruhi keputusan pribadi, dan bahkan mempengaruhi hasil pemilu," tulis Sinan Aral dalam "The Hype Machine" (2024).
108
109 Kecerdasan Buatan atau yang biasa disebut dengan Artificial Intelligence (AI) adalah bidang dalam ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem dan perangkat yang dapat melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Ini termasuk kemampuan untuk belajar dari pengalaman, memahami Bahasa, mengenali pola, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. AI mencakup berbagai teknik, cara dan metode yang memungkinkan mesin untuk meniru atau meningkatkan fungsi kognitif manusia. Sistem yang memungkinkan seperangkat alat komputer atau mesin dapat berpikir dan bekerja layaknya seperti manusia. Aplikasi Kecerdasan Buatan 1. Otomasi dan Robotik a. Manufaktur: Robot industri yang dapat melakukan tugas secara kompleks dan berulang b. Rumah Tangga: Robot pembersih dan perangkat rumah pintar. Sebagai contohnya pada penelitian (Aldisa, R. T., & Soleha, P. A. 2022) yaitu Tempat pemberi pakan kucing otomatis yang dapat berguna sebagai alat pemberi pakan kepada kucing untuk mengontrol atau memberi porsi makan kucing agar tidak mengalami kekurangan makan dengan porsi yang cukup baik dan diharapkan dapat mengontrol jarak kepada kucing dengan alat pada setiap harinya.
110 2. Kesehatan a. Diagnosis dan Pengobatan: AI digunakan untuk menganalisis gambar medis, merumuskan diagnosis, dan merekomendasikan pengobatan. b. Manajemen Kesehatan: Pelacakan kesehatan dan prediksi penyakit. 3. Keuangan a. Analisis Pasar: AI digunakan untuk menganalisis data pasar dan membuat prediksi investasi. b. Layanan Pelanggan: Chatbots yang dapat menangani pertanyaan pelanggan dan layanan dukungan. 4. Transportasi a. Kendaraan : Mobil dan truk yang dapat mengemudi sendiri dengan sedikit atau tanpa intervensi manusia. b. Rute dan Logistik: Optimasi rute pengiriman dan manajemen inventaris. 5. Pendidikan a. Pembelajaran Adaptif: Sistem pendidikan yang dapat menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan kemajuan siswa. b. Pembelajaran Jarak Jauh dan Pendidikan Online : AI mendukung platform pembelajaran jarak jauh dan pendidikan online dengan menyediakan pengalaman belajar yang interaktif dan mendalam.
111 Tujuan Kecerdasan Buatan 1. Peningkatan Keputusan Berdasarkan Data Tujuan: Membantu manusia dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan menganalisis data dalam jumlah besar dan kompleks. Manfaat: Menghasilkan wawasan yang mendalam dan prediksi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan di bidang seperti keuangan, kesehatan, dan bisnis. 2. Peningkatan Kapabilitas Manusia Tujuan:Meningkatkan kemampuan manusia dengan menyediakan alat dan sistem yang dapat melakukan tugas yang sebelumnya tidak mungkin atau sangat sulit dilakukan. 3. Pemecahan Masalah Kompleks Tujuan: Mengembangkan solusi untuk masalah yang kompleks dan tidak terstruktur yang sulit diselesaikan oleh manusia. 4. Personalisasi Layanan Tujuan: Menyediakan pengalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Manfaat: Meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi layanan dalam bidang seperti e-commerce, pendidikan, dan hiburan.
112 Big Data adalah istilah pada kumpulan data yang sangat besar, kompleks, dan beragam, yang tidak dapat diolah, dianalisis, atau dikelola dengan menggunakan alat dan teknik pengolahan data biasa. Big Data melibatkan volume data yang sangat besar, kecepatan data yang tinggi, dan Bigdata memiliki karakteristik ini sering disebut sebagai 5V. 1. Karakteristik Big Data (5V) Volume (Volume) : Mengacu pada jumlah data yang sangat besar. Data dapat berasal dari berbagai sumber, seperti transaksi bisnis, media sosial, video, dan log sistem. Sebagai contoh: Facebook mengumpulkan terabyte data setiap hari dari jutaan pengguna aktif, transaksi bisnis yang memiliki data penjualan yang sudah cukup banyak dan bertahunbertahun. Velocity (Kecepatan) : Mengacu pada kecepatan tinggi dalam pengumpulan, pemrosesan, dan analisis data. Data harus diproses secara tepat waktu untuk memberikan wawasan yang relevan Sebagai contoh: Transaksi pasar saham dan pemantauan kesehatan pasien yang memerlukan analisis data secara real time. Variety (Keragaman) : Mengacu pada berbagai jenis data yang tidak hanya terbatas pada data terstruktur tetapi juga mencakup data semi terstruktur dan tidak terstruktur seperti teks, gambar, video, dan
113 data sensor. Sebagai contoh: Data email, posting media sosial, foto, video, data GPS, dan log server. Veracity (Ketepatan) : Mengacu pada kualitas dan keandalan data. Data yang tidak akurat dapat menyebabkan analisis yang menyesatkan. Sebagai contoh: Menghadapi data yang tidak lengkap, duplikat, atau inkonsisten dan memastikan data tersebut dapat diandalkan untuk analisis. Value (Nilai) : Mengacu pada potensi manfaat dan wawasan yang dapat diperoleh dari data. Big Data harus diolah dan dianalisis untuk menghasilkan nilai bagi organisasi. Sebagai contoh: Menggunakan analisis Big Data untuk mengidentifikasi tren pasar, meningkatkan layanan pelanggan, atau mengoptimalkan operasi bisnis. 2. Manfaat Big Data a. Pengambilan Keputusan Lebih Baik: Menganalisis data besar dapat membantu organisasi membuat keputusan yang lebih terinformasi berdasarkan wawasan yang akurat. b. Peningkatan Efisiensi Operasional: Identifikasi dan pengoptimalan proses bisnis yang tidak efisien dapat dilakukan melalui analisis Big Data. c. Pengalaman Pelanggan yang Ditingkatkan: Memahami perilaku pelanggan untuk menyediakan layanan dan produk yang lebih disesuaikan. d. Deteksi dan Pencegahan Penipuan: Menggunakan analisis Big Data untuk mendeteksi pola yang mencurigakan dan mencegah kegiatan penipuan
114 C. Internet of Things (IoT) adalah konsep di mana perangkat fisik yang terhubung ke internet dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi tanpa memerlukan campur tangan manusia. Perangkat ini mencakup berbagai objek sehari-hari yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang memungkinkan mereka mengumpulkan dan bertukar data. Sebagai contoh dari penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis adalah (Aldisa, R. T., Abdullah, M. A., & Maulana, P. 2022) yang membahas tentang perancangan ikat pinggang otomatis menggunakan sensor untuk membantu tunanetra berjalan ini adalah suatu alat rakitan yang cerdas, otomatis dan memudahkan penyandang tunanetra dan dapat membantu dalam aktivitas seseorang penyandang tunanetra dalam berjalan dan membantu memberitahu jika ada benda didepannya maka alat ini akan mengeluarkan sensor bunyi yang keras agar terdengar. Manfaat IoT 1. Peningkatan Efisiensi Operasional IoT memungkinkan pemantauan dan pengelolaan proses secara realtime, mengurangi waktu dan meningkatkan efisiensi operasional. 2. Penghematan Biaya Dengan memantau dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, IoT dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional.
115 Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik. 3. Keamanan dan Keselamatan IoT dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan melalui pemantauan real-time dan sistem alarm otomatis. Teknologi Blockchain adalah sistem pencatatan digital yang terdesentralisasi dan aman, dirancang untuk memungkinkan transaksi yang transparan dan tidak dapat diubah atau dipalsukan oleh siapapun. Blockchain terdiri dari "blok" yang berisi data transaksi dan setiap blok dihubungkan ke blok sebelumnya, membentuk "rantai" blok. Atau sama seperti teknologi yang dapat digunakan menyimpan data transaksi secara digital dengan menggunakan kriptografi. 1. Manfaat Blockchain a. Keamanan Data Menggunakan kriptografi yang kuat untuk memastikan integritas dan keamanan data. b. Transparansi dan Kepercayaan Semua transaksi dicatat dalam buku besar yang transparan, meningkatkan kepercayaan di antara setiap jaringan. c. Efisiensi dan Pengurangan Biaya Mengurangi kebutuhan akan perantara pihak ketiga, mempercepat proses transaksi, dan mengurangi biaya.
116 d. Pelacakan Semua transaksi dicatat secara permanen, memungkinkan pelacakan dan audit yang mudah. 2. Komponen Utama Blockchain a. Blok Setiap blok berisi data transaksi, hash dari blok sebelumnya, dan timestamp. b. Rantai (Chain) Blok yang saling terhubung satu sama lain membentuk rantai yang tidak dapat diubah. c. Node Komputer dalam jaringan blockchain yang memelihara salinan buku besar dan memverifikasi transaksi. 3. Karakteristik Utama Blockchain a. Transparansi Semua transaksi tercatat dalam buku besar yang dapat diakses oleh semua jaringan, memungkinkan verifikasi independen. b. Keamanan Setiap blok dihubungkan dengan blok sebelumnya melalui algoritma kriptografi yang kuat, membuat data yang tersimpan sulit untuk diubah atau dipalsukan.
117 Andrews, K. (2023). Digital Financial Management. New York: Finance Press. Aral, Sinan. "The Hype Machine." New York: HarperCollins, 2024. Aldisa, R. T., & Soleha, P. A. (2022). Penerapan metode fuzzy logic pada tempat pemberi pakan kucing menggunakan sensor HC-SR04. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 9(5), 1569-1574. Aldisa, R. T., Abdullah, M. A., & Maulana, P. (2022). Rancangan Ikat Pinggang Ultrasonik untuk Membantu Tunanetra Berjalan dengan Arduino Uno R3 dan Modul HC-SR04. Building of Informatics, Technology and Science (BITS), 3(4), 667-673. Arifin, Z. (2022). Analisis Data Besar dalam Bisnis. Jakarta: Penerbit Data Global. Black, D. (2023). Operating System Security. San Francisco: SecureTech Press. Blue, S. (2023). User Interface Design in Operating Systems. Boston: Interface Innovations. Brown, A. (2023). Modern Communication Tools. New York: PublisherX.
118 Brown, A., & Wilson, D. (2023). Advanced Firmware Functions. New York: TechPublishers. Brown, A., & Wilson, D. (2023). Understanding Freeware: Benefits and Limitations. New York: TechPublishers. Brown, M. (2023). Memory Management Techniques. Chicago: MemoryMasters. Carter, Edward W. "Intellectual Property and Information Technology." London: Cambridge University Press, 2024. Chen, Y. (2021). Sustainable Development in Open Source Projects. New York: TechPress. Chowdhury, R. (2022). Identity Theft Risks Posed by Malware. New York: TechPress. Clark, A. (2022). Market Segmentation Strategies in Adware. Boston: Digital Press. Doe, J. (2023). Modern Operating Systems. New York: TechWorld Publishing. Fisher, Anna B. "Digital Health: Transforming Care." Boston: Harvard University Press, 2024. Garcia, M. (2022). Open Collaboration in Software Development. Boston: Academic Books. Garcia, M. (2022). The Role of Adware in Providing Information. San Francisco: TechBooks. Green, R. (2023). I/O Systems in Modern Computing. New York: DeviceMasters. Grimmelmann, James E. "Privacy in the Digital Age." New York: New York University Press, 2023.
119 Hadi, A. (2023). Transformasi Digital dalam Bisnis Modern. Jakarta: Penerbit Maju Jaya. Handayani, R. (2022). Blockchain dan Keuangan Digital. Yogyakarta: Penerbit Teknologi Modern. Harper, Emily R. "Global Communication in the Digital Age." Los Angeles: SAGE Publications, 2023. Hernandez, M. (2021). Reputation Damage from Malware Attacks. Boston: Academic Books. Hughes, John A. "Digital Economy: New Business Models." New York: Oxford University Press, 2024. Johnson, R. (2023). The Spread of Freeware in Digital Era. Boston: Academic Press. Johnson, R., & Patel, S. (2023). Hardware Control with Firmware. Boston: Academic Press. Jones, R., & Patel, S. (2021). Brand Awareness Development through Adware. Chicago: Software Publishing. Jones, R., Smith, J., & Williams, K. (2023). Multimedia Editing Software. Boston: Academic Press. Jones, T. (2023). Innovations in Freeware Development. San Francisco: TechBooks. Jones, T. (2023). Optimizing Firmware Performance. San Francisco: TechBooks. Kumar, A. (2021). Flexible Customization with Open Source Software. San Francisco: TechBooks. Lazer, David M. J. "Fake News: Understanding Its Origins." London: Cambridge University Press, 2023.
120 Li, Q. (2022). Enhancing Security in Open Source Systems. Chicago: University Publishing. Matthews, Michael R. "Educational Technology: A Critical Introduction." London: Routledge, 2023. Miller, C. (2023). Effective Presentation Techniques. San Francisco: TechBooks. Miller, C. (2023). Flexibility in Freeware Usage. Chicago: University Publishing. Miller, C. (2023). Security Measures in Firmware. Chicago: University Publishing. Mossberger, Karen. "Digital Inequality." Cambridge: MIT Press, 2023. Nguyen, T. (2023). Unauthorized System Intrusions by Malware. San Francisco: TechBooks. Nugroho, A. (2023). Manajemen Perubahan dalam Transformasi Digital. Semarang: Penerbit Bisnis Digital. Patchin, Justin W. "Bullying Beyond the Schoolyard." New York: Cornell University Press, 2023. Patel, K. (2022). Data Destruction by Ransomware. Chicago: University Publishing. Pratama, D. (2022). Keamanan Data dan Manajemen Risiko. Bandung: Penerbit Teknologi Terdepan. Quinn, Michael J. "Ethics in Information Technology." New York: McGraw-Hill, 2023. Rahman, F. (2023). Ekonomi Digital: Era Baru Bisnis Global. Semarang: Penerbit Sejahtera.
121 Rosen, Larry D. "The Distracted Mind." Cambridge: MIT Press, 2024. Ryan, Richard M. "Mental Health and Technology." Chicago: University of Chicago Press, 2024. Santoso, Budi. (2022). Mengatasi Ketimpangan Digital. Bandung: Pustaka Sosial. Setiawan, Doni. (2023). Ekonomi Digital dan Transformasi Bisnis. Bandung: Pustaka Bisnis. Setiawati, Rina. (2023). Media Sosial dan Kebenaran Informasi. Yogyakarta: Pustaka Media. Smith, J. (2023). Community Building in Freeware. London: BusinessBooks. Smith, J. (2023). Firmware Updates and Enhancements. London: BusinessBooks. Smith, J. (2023). Operating System Essentials. London: TechWorld Publishing. Smith, T., & Johnson, L. (2023). Data Analysis with Excel. Chicago: University Publishing. Sutanto, M. (2022). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Ekonomi Global. Bandung: Penerbit Terbit Terang. Wardle, Claire. "Misinformation in the Digital Age." London: Polity Press, 2023. Warschauer, Mark. "Digital Divide: Bridging the Gap." New York: Pearson, 2023. White, E. (2021). Adware and Financing Free Software. New York: TechPublishers.
122 White, L. (2023). Storage Systems and Management. San Francisco: DataMasters. Wicaksono, T. (2023). Pengembangan Aplikasi Fintech. Surabaya: Penerbit Inovasi Digital. Wijaya, Andi. (2023). Hukum dan Etika dalam Teknologi Informasi. Bandung: Penerbit Teknologi. Wijaya, R. (2023). Manajemen Rantai Pasok Modern. Yogyakarta: Penerbit Sukses Mandiri. Wilson, D. (2023). Project Management Software. London: BusinessBooks. Wilson, D., & Lee, H. (2023). Adware Revenue Models. London: BusinessBooks. Wood, Sarah L. "Cybersecurity Ethics." San Francisco: Wiley, 2023. Yang, W. (2021). Botnet Control and Malware Attacks. London: BusinessBooks.
123 Rima Tamara Aldisa,S.Kom.,M.Kom Rima Tamara Aldisa was born in Jakarta, on Januari 18, 1994. As for my Educational History, S1 at the National University Jakarta graduated in 2016. S2 at Budi Luhur University Jakarta graduated in 2019. On Going S3, Information System at Diponegoro University Semarang. Currently I am serving as a Permanent Lecturer at National University Jakarta. My research study in the field of Decision Support System, Data Mining. Azizah,S.Kom Azizah was born in Jakarta, on November 24, 1999. As for my Educational History, S1 at the National University Jakarta graduated in 2021. Currently, I am working as a mobile developer at PT Aplikasi Kota Pintar. Mohammad Aldinugroho Abdullah,S.Kom.,M.Kom Aldi was born in Jakarta, on Juli 04, 1998. As for my Educational History, S1 at the National University Jakarta graduated in 2020. S2 at Budi Luhur University Jakarta graduated in 2023. Currently I am serving as a Permanent Lecturer at National University Jakarta.
124