The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Manajemen strategi adalah konsep yang popular digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Konsep manajemen strategi sudah mulai di adopsi dalam dunia pendidian untuk dapat meningkatkan kinerja lembaga pendidikan. Meningkatkan kinerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal ditengah persaingan-persaingan yang sangat ketat.

Melalui tahapan formulasi, implementasi dan evaluasi yang di aplikasikan dalam lembaga pendidikan serta menganalisis secara rinci dan tajam dengan analisis SWOT untuk menghadapi tantangan yang datang dalam rangka menjadikan lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing.

Tantangan datang bukan hanya dari luar akan tetapi bisa terjadi di dalam lembaga pendidikan sendiri. Tantangan yang paling utama adalah bagaimana meningkatkan disiplin, tanggung jawab dan meningkatkan kinerja secara maksimal. Peran dari manajemen strategi adalah bagaimana memaksimalkan kinerja pegawai untuk dapat bekerja dengan professional dan mendapatkan hasil yang baik.

Seperti yang kita ketahui sekarang persaingan sangat ketat. Apabila tidak bisa mempersiapkan dengan baik lembaga pendidikan dengan pengelolaan yang professional maka lembaga pendidikan akan tertinggal dengan lembaga pendidikan yang lain.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-01-26 10:15:29

Manajemen Strategi Menuju Lembaga Pendidikan Yang Unggul

Manajemen strategi adalah konsep yang popular digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Konsep manajemen strategi sudah mulai di adopsi dalam dunia pendidian untuk dapat meningkatkan kinerja lembaga pendidikan. Meningkatkan kinerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal ditengah persaingan-persaingan yang sangat ketat.

Melalui tahapan formulasi, implementasi dan evaluasi yang di aplikasikan dalam lembaga pendidikan serta menganalisis secara rinci dan tajam dengan analisis SWOT untuk menghadapi tantangan yang datang dalam rangka menjadikan lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing.

Tantangan datang bukan hanya dari luar akan tetapi bisa terjadi di dalam lembaga pendidikan sendiri. Tantangan yang paling utama adalah bagaimana meningkatkan disiplin, tanggung jawab dan meningkatkan kinerja secara maksimal. Peran dari manajemen strategi adalah bagaimana memaksimalkan kinerja pegawai untuk dapat bekerja dengan professional dan mendapatkan hasil yang baik.

Seperti yang kita ketahui sekarang persaingan sangat ketat. Apabila tidak bisa mempersiapkan dengan baik lembaga pendidikan dengan pengelolaan yang professional maka lembaga pendidikan akan tertinggal dengan lembaga pendidikan yang lain.

41 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan manajemen strategi memberikan analisis untuk mengukur kinerja lembaga, yang dinamakan analisis SWOT. Untuk memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan diperlukan analisis swot yang di buat dengan menganalisis faktor internal dan ekternal pada lembaga pendidikan. Faktor tersebut merupakat alat dalam menganalisis SWOT pada pendidikan sehingga memudahkan lembaga dalam menganalisa keadaan pada lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan memerlukan strategi untuk mengoptimalkan instrument-instrument pengendali pada lembaga pendidikan. Instrument pendidikan yang ada dibuat dengan kebutuhan sekolah dan dilakukan pengembangan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan zaman yang semakin berubah. Pendidikan yang baik terdapat pengukuran kinerja lembaga yang optimal. Berikut contoh analisis SWOT pada lembaga pendidikan antara lain sebagai berikut: 1. INTERNAL a. Kekuatan (STRENGTH) 1) Memiliki sumber daya manusia yang lulusan S2 2) Memliliki fasilitas yang memadai 3) Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik 4) Memiliki hubungan baik antara kepala sekolah, guru dan orang tua


42 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd 5) Memiliki program sekolah yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan setelah lulus b. Kelemahan (WEAKNES) 1) Kurang memaksimalkan sumberdaya manusia yang dimiliki 2) Keterbatasan anggaran 3) Kurang kedisiplinan guru 4) Kurang pengembangan kompetensi pada guru 5) Kurang dukungan dari instansi terkait 2. EKSTERNAL a. Peluang (OPPORTUNITY) 1) Dapat berkolaborasi dengan lembaga negeri ataupun swasta 2) Memiliki jaringan luas 3) Meningkatkan sekolah dengan pertukaran guru dan pelajar 4) Dalam membuat program baru yang realistis 5) Dapat peningkatkan dan penambahan sumber daya b. Ancaman (THEARTS) 1) Persaingan sekolah yang semakin ketat 2) Perubahan kebutuhan lulusan 3) Perubahan kebijakan


43 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan 4) Kurang kepercayaan orang tua terhadap program yang ditawarkan 5) Krisis ekonomi akibat dari wabah ataupun bencana alam 1. Strategi SO (internal) a. Terus meningkatkan kompetensi guru dengan berkolaborasi dengan intansi negeri dan swasta b. Meningkatkan fasilitas infrastruktur dengan memanfaatkan jaringan luas c. Memaksimalkan kurikulum dengan pertukaran pelajar d. Memaksimalkan hubungan baik dengan orang tua untuk mengembangkan program yang relefan dan unggul e. Terus meningkatkan program sekolah dan meningkatkan sumber daya yang terdapat pada sekolah. 2. Strategi WO (internal) a. Diharapakan memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki untuk menghadapi persaingan sekolah yang semakin ketat. b. Diharapakan mencari keterbatasan anggaran dengan memanfaatkan jaringan yang ada


44 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd c. Diharapakan dapat mengembangakan kompetensi guru dengan melakukan pertukaran guru dan pelajar sebagai studi banding d. Dapat memaksimalkan instansi terkait untuk meningkatkan dan penambahan sumber daya 3. Strategi ST (eksternal) a. Berusaha memanfaatkan sumber daya manusia yang lulusan S2 dengan maksimal untuk mengungguli sekolah-sekolah lain. b. Pemanfaatan fasilitas yang memadai untuk menciptakan mutu dalam kebutuhan lulusan c. Memanfaatkan kurikulum sesuai kebutuhan imbas dari perubahan kebijakan d. Memanfaatkan hubungan baik antara sekolah untuk menjalin kepercayaan orang tua terhadap sekolah e. Memanfaatkan program sesuai kebutuhan sekolah untuk menanggulangi krisis yang diakibatkan dari wabah ataupun bencana alam 4. Strategi WT (eksternal) a. Memaksimalkan kekurangan sumber daya manusia yang ada disekolah untuk menanggulangi persaingan yang semakin ketat b. Mensiasati keterbatasan anggaran sekolah untuk perubahan kebutuhan lulusan


45 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan c. Menstimulus kedisiplinan guru dengan adanya perubahan kebijakan d. Melakukan pengembangan kompetensi guru untuk mendapatkan kepercayaan dari orang tua peserta didik e. Kurangnya dukungan dari instansi membuat sekolah lebih aktif lagi untuk krisis ekonomi yang bisa saja terjadi akibat dari wabah ataupun dari bencana alam. Matrix analisis SWOT sebagai gambaran untuk mempermudah menganalisis lingkungan internal (ALI) dan analisis lingkungan eksternal (ALE) dapat dilihat dibawah ini: FAKTOR SWOT INTERNAL EKSTERNAL STRENGTH WEAKNES OPPORTUNITY STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) THREATS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)


46 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd Setelah melihat analisis SWOT dalam penerapan di bidang pendidikan yang dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan memerlukan pembuktian secara ilmiah secara sistimatis yang menghasilan gambaran yang tepat dalam pengambilan keputusan selanjutnya. Analisis tesebut berupa deskripsi yang telah di telaah melalui masukan-masukan dan data yang didapatkan pada lingkungan pendidikan tertentu. Gambaran yang kompleks melalui berbagai kajian dan rumusan yang dibuat oleh penentu kebijakan serta setiap warga sekolah yang dilibatkan memperoleh sebuah rumusan yang jelas. Bagaimana peran pendidikan dalam mengoptimalkan swot dalam perkembangan zaman yang semakin berubah, kompleksitas dan chaos yang terjadi pada sekarang ini. Pendidikan menuju keunggulan formulasi, implementasi, dan evaluasi yang tepat. Itu semua terdapat dalam konsep manajemen strategi dengan adalanya analisis swot dalam pengimplementasiannya yang maksimal. Pendidikan era sekarang apabila masih menggunakan cara konvensional tidak menggunakan konsep manajemen yang baik dan professional maka akan terjadi kesemerawutan didalamnya. Semua tidak akan tertata dengan baik. Maka perlu bagi para manajer untuk mempelajari manajemen


47 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan pendidikan umum atau islam untuk mengelola lembaga pendidikan secara optimal. Setelah mempelajari secara komperhensif akan mudah dalam membuat keputusan secara cepat dan tepat. Didalam buku ini mempelajari bagaimana para manajer pendidikan dalam mengelola lembaga dengan baik dan benar. Disajikan berbagai sub yang mewakili proses manejerial melalui manejemen strategi yang diadopsi kedalam pendidikan. Perilaku organisasi memungkinkan dalam hal ini pendidikan dapat mengadopsi konsep manajemen untuk memberikan kemajuan terhadap lembaganya. Pendidikan pada hakikatnya adalah bagaimana memberikan pelayanan prima yang menghasilkan mutu pendidikan yang professional dan berdaya saing yang dapat survive pada saat sudah lulus sekolah dan dapat bertahan dengan lingkungan yang mengharuskan berjuang dari tantangan dilapangan. Esensi tersebut adalah bagaimana menjadikan sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencetak generasi-generasi unggul dan professional. Dengan konsep manajemen strategi maka hal tersebut bisa tercapai.


48 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd Lembaga memiliki cita-cita untuk menjadi lembaga yang unggul. Keberhasilan lembaga pendidikan yaitu dapat mencetak output dan outcame yang professional. Secara umum Mutu pendidikan menjadi patokan keberhasilan pendidikan yang dapat diserap oleh lapangan pekerjaan atau pun dapat membuat lapangan pekerjaan secara mandiri demi terciptanya kehidupan bangsa dan bernegara yang adil dan makmur. Pada proses dilapangan untuk mendapatkan keberhasilan tersebut maka harus ada strategi-strategi dalam proses pembelajaran. Strategi yang unggul memerlukan


49 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan instumen-instrumen yang menunjang untuk kebutuhan peserta didik. Strategi pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memberikan pengajaran yang sukses dengan mengedepankan nilai pengetahuan dan nilai karakter yang baik. Berbicara strategi belajar, peran guru yang professional menjadi faktor yang penting dalam memberikan strategistrategi pembelajaran pada peserta didik. Guru harus menguasai materi dan metode yang beragam. Strategi belajar adalah bagaimana proses pembelajaran yang menyenangkan dan hangat yang memiliki iklim yang sehat di kelas untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif. Strategi pembelajaran merupakan belajar efektif dengan menggunakan metode yang tepat, penampilan yang rapih dari guru, guru enak dipandang sehingga meningbulkan ke kangenan perserta didik pada guru untuk dapat belajar lagi besoknya. Pandangan guru harus berubah, pembelajaran sekarang dengan pembelajaran waktu dulu sudah berbeda. Peserta didik sekarang sudah mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh teknologi dan informasi yang semakin mudah, itu membuat pandangan dan perilaku peserta didik menjadi terbuka. Pada hal ini terdapat positif dan negative. Perilaku positif bahwa peserta didik menjadi lebih kritis dalam berfikir, akan tetapi negatifnya peserta didik bisa


50 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd kebablasan dan tidak ada nilai tatanan yang terdapat pada dirinya, sehingga bisa berbuat semaunya dengan berdalih kebebasan. Semua itu menjadi peran guru untuk dapat membuat strategi-strategi belajar yang tepat sehingga walaupun akses semakin bebas akan tetapi nilai moral, akhlak yang baik masih menjadi dasar dari masyarakat Indonesia. Dan tidak lupa peran dari keluarga yang harus selalu memperhatikan keadaan perilaku anaknya dan saling bekerja sama antara orang tua dan guru untuk membangun nilai karakter yang baik pada generasi selanjutnya. Pendidikan adalah menciptakan generasi unggul dengan memberikan pengajaran yang baik dan tepat. Pengajaran memerlukan strategi yang baik dan tepat dalam usaha memberikan hasil yang optimal. Strategi pembelajaran dapat dilakukan oleh guru yang kreatif dan inovatif dalam memberikan pengajarannya. Tidak semua guru dapat melakukan hal tersebut. Pribadi-pribadi guru yang berbeda satu sama lain menyebabkan perbedaan konsep dan latar belakang psikologis pada setiap guru. Akan tetapi strategi pembelajaran menentukan keberhasilan guru dalam melaksankan proses pembelajaran dikelas pada peserta didik. Apa yang harus dilakukan oleh guru? Kembali lagi pada konsep guru Profesional, dimana guru harus memiliki keahlian kompetensi guru. Keahlian tersebut


51 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan dapat di raih dengan cara kesabaran, pengalaman, ilmu pengetahuan, belajar terus menerus. Belajar terus menerus dapat membuka pemikiran dan celah bagaimana kita bisa berfikir kreatif dan inofatif. Dengan pemanfaatan teknologi dan informasi bisa mempermudah itu semua dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mudah dan bervariasi. Dalam menjalankan proses tersebut memerlukan strategi yang dapat diimplementasikan maka dari itu penulis membuat rumusan bagan sebagai berikut Bagan 2 Dari perumusan bagan diatas bahwa menerangkan pembelajaran yang efektif memerlukan tahapan-tahan yang harus dilakukan. Guru memiliki peran yang sangat penting MANJ STRATEGI FORMULASI IMPLEMENTASI EVALUASI GURU INOVASI KREATIFITAS PENGEMBANGAN DIRI KURIKULUM METODOLOGI BAHAN AJAR PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF


52 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd dalam keberhasilan pembelajaran. Inovasi, kreatif dan pengembangan diri diperlukan oleh seorang guru dalam menginvestasi ilmu pengetahuan dengan baik. Menggunakan konsep manajemen strategi dalam implementasi dinilai efektif untuk memberikan kemudahan dalam proses belajar belajar. Didukung pula dengan kurikulum, metodologi serta bahan ajar yang pas dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif. Belajar pada hari sekarang memerlukan media yang dapat menunjang proses pembelajaran dengan baik, media pembelajaran seperti laptop, infokus, internet, dan lain sebagianya yang berbasis teknologi. Teknologi pada perkembangannya sampai sekarang sangat dibutuhkan untuk memberikan hasil yang baik pada proses pembelajaran. Anak-anak sekarang siapa yang tidak tau dengan gadget dan internet, itu semua sudah dikenalkan sejak dini oleh orang tua, bahkan pada waktu masih dikandungan. Pengaruh teknologi sudah meluas dipenjuru dunia. Pada sebagian tempat pemanfaatan kertas sudah dikurangi dan sudah beralih ke teknologi, kertas hanya di gunakan untuk kegiatankegiatan tertentu saja. Dapat di lihat bahwa sekarang ini media belajar seperti itu lebih disukai oleh peserta didik, ketimbang media konvensional. Sekolah-sekolah sudah


53 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan memanfaatkan infokus pada waktu pembelajaran di kelas. Itu menandakan terjadi pergeseran media yang cukup signifikan. Mungkin kita tidak bisa pungkiri bahwa 10 tahun atau 20 tahun pemanfaatan media teknologi untuk pembelajaran akan lebih dimaksimalkan lagi dan menjadi media utama dalam pembelajaran. Sejarah belajar mengajar pada kurun waktu 70 an dengan menggungakan media pembelajaran kala itu di Indonesia pada zaman penjajahan belanda. Untuk pertama kali media pembelajaran pada waktu itu orang tua kita menggunakan media sabak yang terbuat dari batu tulis. Terbayang pada waktu itu bagaimana proses pembelajaran hanya menggunakan media itu. Media yang mengunakan alat bantu sederhana yang dapat menghasilkan pemikir-pemikir yang handal dan menjadi pahlawan nasional Indonesia. Dengan keterbatasan media tidak membuat patah semangat untuk dapat terus belajar. Dengan sejarah singkat yang ditulis di atas sangat sulitnya belajar pada waktu itu dengan media pembelajaran seadanya tidak membuat putus ada dalam belajar. Ini menjadi pesan moral pada generasi kita bahwa sekarang sudah lebih baik dengan pemanfaatan media pembelajaran yang sudah melimpah, tinggal bagaimana kita dengan sungguh-sungguh untuk dapat terus melakukan belajar tanpa batas. Belajar itu memerlukan konsentrasi dan


54 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd kegembiran untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam hasil yang akan didapat. Dan dalam hal ini kaitannya erat sekali antara belajar dengan media pembelajaran. Maka yang harus diperhatikan adalah bahwa media pembelajaran begitu penting untuk menunjung proses pembelajaran yang efektif. Media pembelajaran yang semakin maju memberikan kemudahan kepada kita sebagai pengguna untuk menjadikan alat yang berguna untuk proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Media pembelajaran semakin kesini semakin bervariatif, tinggal kita dapat menggunakan dengan baik. Pembelajaran yang semakin mudah dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Peran guru adalah demgan memanfaatkan media tersebut secara maksimal dalam proses pembelajaran pada peserta didik. Menjadi pertanyaan adalah apakah dengan media pembelajaran yang semakin bervariatif dapat memudahkan guru dalam melaksanakan tugas sebagai guru atau tidak? Pertanyaan ini menjadi renungan pada kita semakin canggih teknologi apakah mempermudah atau justru mempersulit dalam proses pembelajaran. Hal itu sering terjadi pada guru-guru yang sudah senior yang kesulitan menggunakan teknologi yang mengakibatkan munculnya beragam kendala. Kendala yang muncul sebagai


55 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan berikut: 1) Sulit beradaptasi dengan teknologi. 2) Terjadinya kemalasan. 3) Mengabaikan tugas yang telah di berikan. Peran guru dalam proses pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian sangat lah penting untuk mengimplementasikan kurikulum yang berlaku. Guru yang berhubungan langsung dilapangan dengan peserta didik dengan mengolah secara professional karakter peserta didik untuk dapat memunculkan potensi dari setiap peserta didik. Yang bersentuhan langsung dengan peserta didik adalah guru, guru mengetahui potensi dan minat dari peserta didik. Guru yang menjadikan peserta didik dapat mengembangkan potensi dan menjadi sukses pada masa yang akan datang. Tidak ada yang namanya bekas guru, guru akan melekat terus sebagai pendidik yang telah mengajari berbagai hal pada peserta didik. Dikarenakan guru adalah ujung tombak dapam pendidikan maka guru harus memiliki keprofesionalan dalam mengerjakan amanat ini sebagai bentuk tanggung jawab moril sebagai pendidik (akademisi). Menurut Mulyasa (2012:75) mengatakan bahwa secara padagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembalajaran perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini penting karena pendidikan diindonesia dinyatakan kurang


56 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd berhasil oleh sebagian masyarakat, dinilai kurang dari aspek pedagogis, dan sekolah Nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil karena tidak mempunyai dunianya sendiri. Terlepas dari sistem yang ada diindonesia sekarang ini, yang jelas guru adalah ujung tombak yang berdarah-darah memberikan pelayanan terbaik guna dapat menghasilkan mutu pendidikan. Pekerjaan guru tidak mudah, bukan hanya memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik, harus melatih, membimbing dan yang paling penting yaitu membentuk karakter yang unggul dan dapat bersaing dengan baik. Guru harus dibekali kemampuan yang dapat menunjang guru untuk memberikan pengajaran pada peserta didik. Kelayakan aprsiasi kepada guru harus ditingkatkan dengan memberikan tunjangan untuk mensejahterakan guru. Pekerjaan guru adalah profesi dan profesi layaknya mendapatkan tunjangan yang besar. Seperti halnya pekerjaan profesi-profesi yang lain. Apresiasi dalam bentuk penghargaan pula sangat penting untuk menumbuhkan motivasi terhadap guru sehingga dapat meinggkatkan kinerja dan etos kerja guru. Menurut daeng Arifin Dan Pipin Aripin (189) menjelaskan bahwa guru adalah kunci dari kesuksesan dari seluruh proses belajar mengajar. Jika dia merefleksikan


57 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan dalam dirinya pendidikan yang kuat, dia mengkonsentrasi mungkin dapat mempengaruhi siswanya secara kompetensi pada siswa sangat berat dan biasanya kualitas professional dan personal adalah untuk kesuksesan. Sedangkan menurut joe l. kinchelo (39) mangatakan dalam budaya demokratis baru, guru terpelajar mulai memahami kuatnya implikasi dari standar teknis. Dalam konteks ini, mereka menghargai manfaat riset, khususnya jika hendak memahami kekuatan yang mempengaruhi pendidikan tetapi tidak kentara. Jika wawasan itu terbentuk, guru mulai memahami sesuatu yang mereka ketahui dari pengalaman. Menurut Tilaar & Riant Nugroho (2016:16) Kebijakan pendidikan adalah konsep yang sering kita dengar, kita ucapkan, kita lakukan, tetapi seringkali tidak kita pahami sepenuhnya oleh karena itu, kita lihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan adalah aturan dan prosedur yang jelas dan ditetapkan untuk menjadi pedoman kegiatan pelaksanaan yang bersifat mengikat. Kebijakan tidak bisa dilanggar dan harus di ikuti supaya proses pelaksanaan dapat berjalan dengan baik. Kebijakan pendidikan akan


58 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd menghasilkan program yang akan dikerjakan oleh lembaga pendidikan. Menurut William N Dunn (22) mengatakan bahwa proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan didalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat politis. Aktivitas politis tersebut dijelaskan sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur menurut urutan waktu: penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Istilah kebijakan (policy) seringkali diterjemahkan denganpolitik, aturan, program, keputusan, undang-undang, peraturan, ketentuan, kesepakatan, konvensi, dan rencana strategis. (Arwildayanto, Dr. Arifin Suking, 2018) Dari pernyataan diatas maka kebijakan adalah bagaimana membuat aturan yang jelas dalam sebuah organisasi yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota. Didalam aturan tersebut jelas sangsi dan penghargaan yang akan di dapat dari setiap anggota apabila melakukan kegiatannya sesuai dengan aturan. Kebijakan bersifat mengikat yang kuat. Pembuatan kebijakan dapat disahkan sesuai putusan yang berlaku. Kebijakan pendidikan berpeluang untuk menertibkan dengan aturan tertulis yang telah diterapkan


59 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan dan disosialisasikan pada setiap anggota. Hal ini untuk menjadi acuan dan gambaran bahwa telah ada aturan tertulis yang kuat dan mengikat sebagai tanda bahwa kebijakan telah dibuat. Menurut Rusdiana (2021:194) mengatakan bahwa kebijakan pendidikan adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tatanan strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otiritas pendidikan. sebagai keputusan yang mengikat pendidikan, kebijakan pendidikan harus dibuat oleh otoritas politik, yaitu yang menerima mandate dari pendidikan atau orang banyak, umumnya melalui proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. Selanjutnya kebijakan pendidikan akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang dijalankan oleh birokrasi pemerintah.


60 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd Konsep balance scorecard dengan mengukur empat persfektif untuk mengukur kinerja oerganisasi pada masa depan. Pada bidang pendidikan dirasa membutuhkan konsep balance scorecard untuk mengukur kinerja lembaga pendidikan dari empat persfektif yang ditawarkan. Konsep ini dikenalkan oleh Robert Kaplan dan David P Norton awal 90 an ketika Nolan Norton institute mensponsori penelitian untuk mengukur kinerja organisasi. Robert s Kaplan adalah


61 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan professor akuntansi Arthur lower Dickinson di Harvard business scholl dan David P Norton adalah presiden renaissance solutions, Inc sebuah perusahaan konsultan internasional yang menspelsialisasikan diri dalam bidang pembaharuan ukuran kinerja dan perusahaan. Konsep Balance Scorecard mulai dikenal sampai sekarang sebagai pengukuran kinerja. Lembaga pendidikan juga memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui dan menterjemahkan lembaga pendidikan sebagai sarana strategi. Pada hari ini lembaga pendidikan bersaing dengan informasi, sehingga bagaimana cara mendapatkan informasi dengan cepat dan dapat mengolah dengan benar maka lembaga itu akan berada di atas menjadi leader dalam persaingan. Dampak informasi dapat dirasakan jelas oleh lembaga pendidikan. Informasi yang didapat berupa informasi pasar, informasi harga, informasi produk yang di inginkan masyarakat. Lembaga pendidikan dewasa ini dapat mengadopsi konsep balance scorecard untuk menterjemahkan kinerja lembaga pendidikan dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, persfektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan persfektif pembelajaran dan pertumbuhan. Berikut konsep balance scorecard yang di laksanakan pada lembaga pendidikan:


62 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd Memperjelas visi dan strategi pada balance scorecard dengan mulai menetapkan visi dan strategi pada lembaga pendidikan dengan jelas guna mendapatkan tujuan secara spesifik. Selanjutnya menggunakan empat persfektif: 1. Persfektif finansial pada lembaga pendidikan Dengan memaksimalkan anggaran sekolah secara baik. Pendapatan keuangan dari pemerintah seperti (B0S) dan lainya. Lalu keuangan yang diperoleh dari iuran sekolah, dapat dikelola untuk kepentingan sekolah dan peserta didik. Untuk keberhasilan dalam pesfektif finansial yang harus diperhatikan pada struktur organisasi atau disebut ketua yayasan dan kepala sekolah sebagai hirairki yang tertinggi dapat melakukan pertumbuhan penjualan atau menarik daya tarik siswa. Finansial berhubungan dengan profit seperti operasional sekolah, apa saja yang di operasionalkan. Dari persfektif finansial ini pertumbuhan akan semakin jelas dan diterjemahkan dengan baik. Menanfaatkan anggaran sekolah sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama sekolah dalam keberhasilan mengelola ekonomi di sekolah. Persfektif ini spesifik dalam mengelola finansial sekolah dengan professional secara efektif efisien dan akuntabel. Aspek finansial memiliki peran penting dalam keberlangsungan kelembaan. Finansial menjadi alat


63 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan untuk memberikan kehidupan lembaga dengan mengalokasikan anggaran sesuai pada tempatnya. 2. Persfektif Pelanggan Dalam lembaga pendidikan pelanggan adalah orang tua, pendidik, dan penyedia jasa seperti instansi pemerintah atau instansi swwasta dan lembaga organisasi lain. Pada persfektif pelanggan kepala sekolah dapat mengeidentifikasi pangsa pasar yang ada. Untuk menentukan pasar mana yang akan kita jangkau. Untuk mewujudkan visi lembaga pendidikan diperlukan tujuan, ukuran, sasaran dan langkah apa yang akan lembaga lakukan. Sekolah dapat menciptakan pembelajaran yang menarik. Dan orang tua mendapatkan kepuasan karena sudah menyekolahkan anaknya di sekolah itu. Hal tersebut menjadikan kepuasan pelanggan dan akan berbicara dengan orang bahwa pelayanan lembaga sekolah terseebut sangat lah baik. Maka dengan begitu promosi yang sangat murah terjadi. Promosi yang terjadi akibat dari obrolan-obrolan satu orang ke satu orang lainnya. Oleh karena itu maka lembaga pendidikan harus dapat menterjemahkan misi dan strategi kedalam tujuan lembaga. Pelanggan cenderung menilai sebelum masuk, mereka mencari informasi tentang lembaga pendidikan, biasanya tentang akreditasi, sumber daya manusia,


64 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd sarana prasarana, mutu proses yang dilaksanakan serta output dan outcame dari hasil pembelajarannya. Hal ini sangat lumrah terjadi karena pelanggan menginginkan kualitas yang baik untuk bersekolah. Orang tua pun menginginkan anaknya untuk bersekolah pada lembaga pendidikan yang bagus. Dengan melihat kualitas, harga, layanan yang ada itu sangat besar pengaruh pelanggan untuk dapat bergabung dan menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan yang kita miliki. Tinggal bagaimana strategi lembaga pendidikan untuk meraih itu semua dengan kukuatan yang dimiliki dan memaksimalkan keterbatasan. Dalam prakteknya pelanggan akan merasa puas apabila perpormence dari lembaga itu disajikan dengan maksimal. Perpormence yang utama adalah penampilan atau kemasan dari awal masuk gerbang, yaitu satpam, satpam memilki peranan yang santa besar dalam memuaskan pelanggan, apabila penampilan pertama mengesankan kepada pelanggan maka pelanggan akan merasa nyaman dan bahagia. Apabila penyajian dan kemasan dari awal itu kurang mengesankan atau berkesan ramah, sebenarnya itu akan menjadi masalah pada lembaga pendidikan. Pada awal penampilan pertama tersebut harus lah ramah dan memberikan informasi yang baik, maka tahap selanjut-


65 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan nya akan berkesan bagi pelanggan (peserta didik dan orang tua) terhadap lembaga pendidikan tersebut. Umumnya Pelanggan itu menginginkan harga yang murah dan kualitas yang bagus. 3. Persfektif proses bisnis internal Persfektif proses bisnis internal ini bagaimana menciptakan kepuasan pada pelanggan (peserta didik serta mencapai tujuan finansial bagi lembaga pendidikan. proses penetapan tujuan proses bisnis intenal yang memfokuskan untuk peningkatan proses operasi. Sistem pengukuran kinerja ini memfokuskan pada pengendalian untuk bertanggung jawab pada proses. Pada proses lembaga pendidikan harus terjaga lingkungan dan atmosfir yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar. Profit pada lembaga pendidikan dapat menjadi suatu anggaran dana yang dapat dialokasikan kedalam kegiatan dan kebutuhan sekolah. Penyelenggara sekolah harus dapat menghasilkan produk unggulan disebut mutu lulusan yang baik dan professional. Didalamnya terdapat inovasi pendidikan yang terus menerus dikembangkan dan dilatih untuk dapat menghadapi tantangan. Dengan memperbaiki kualitas layanan sehingga lulusan mampu untuk berdaya saing dan mampu menghasilkan produktifitas yang tinggi dikalangan sejawat sehingga


66 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd menjadi insfirasi dan pelopor dalam suatu hal yang baru untuk dapat diterima oleh masyarakat dan dirasakan manfaatnya bersama-sama. 4. Persfektif pembelajaran dan pertumbuhan Pembelajaran dan pertumbuhan yang dimaksudkan dalam pendidikan adalah bagaimana pengelolaan yang baik dalam sumber daya dan sarana prasarana sebagai fasilitas yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh lembaga pendidikan. Pertumbuhan yang dimaksud adalah bagaimana berinvestasi untuk masa depan. Seperti pengembangan riset untuk menumbuhkan produk yang dapat bersaing dimasa depan. Dengan perspektif yang diatas maka akan menumbuhkan ekosistem yang sehat dan berorientasi pada masa depan dalam pandangan lembaga pendidikan yang ingin dicapai. Pengukuran kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi dengan keadaan dan tantangan yang terus berkembang untuk meningkatkan kualitas dan kappabilitas dengan mengembangkan kemampuan, berinovasi, berkresasi dengan pengetahuan yang selalu mengadakan riset dan penelitian.


67 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan Pendidikan bermutu memerlukan sistem pendidikan yang baik. Mutu pendidikan bagaimana guru dapat mengolah dan memberikan pengajaran dengan baik dan benar. Kegiatan belajajar mengajar yang baik dan sistem yang baik akan menghasilkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Kebijakan pendidikan 2. Kurikulum pendidikan 3. Program pendidikan 4. Tujuan pendidikan 5. Guru professional 6. Metode belajar 7. Evaluasi belajar Menurut Sudarwan Danim (19) mengatakan bahwa dilingkungan pendidikan formal, pengkajian terhadap pembinaan dan pengembangan kemampuan professional guru, sepertinya sudah klise, dalam makna, Selalu didiskusikan. Sesungguhnya hal itu tidak lah klise, karena dari waktu kewakktu, mersyaratan guru ideal senantiasa terus menerus berubah sehingga pertumbuhan profesionalnya harus terus menerus dirangsang. Lebih lagi pada era globalisasi yang makin massif dan ekstensid ini, tanpa dukungan oleh sumber daya manusia (sdm) yang


68 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd berkualitas, baik dalam bidang politik, pendidikan, kemajuan teknologi, ataupun ekonomi, suatu negara akan tertinggal jauh. Negara manapun didunia ini memerlukan sdm yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) serta beriman dan bertaqwa (IMTAQ) Menurut Mulyasa (2012: 37) guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mancakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Menurut Abdul Hadis dan Nurhayati (66) menerangkan bahwa masalah mutu harus menjadi perhatian bagi semua pihak, agar dapat eksis dan solid serta hidup berkelanjutan dalam era globalisasi yang sarat dengan muatan kompetensi global. Pihak-pihak yang dimaksud ialah dunia industry atau perusahaan, instansi pemerintah dan swasta, dunia pendidikan, dan berbagai pihak lainya. Mutu pada dasarnya adalah memperhatikan dengan detail produk yang akan dipasarkan, dengan mengalami berbagai pengontrolan yang sangat ketat. Dalam pendidikan proses yang dilakukan harus dilakukan dengan Quality Control yang baik, misalnya dengan suverpisi, monitoring, pengecekan proses belajar mengajar, seminar, pelatihan dan lainnya.


69 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan Mutu adalah sesuatu yang dapat dijelaskan dengan seksama tergantung dengan orang bagaimana menilai kualitas berdasarkan deskripsi msisng-masing. Mutu bagaimana dapat menciptakan hal yang berkualitas sehingga orang-orang, atau pelanggan dapat kembali lagi untuk membeli atau menggunakan jasa yang telah disediakan. Pendidikan yang efektif dan efisien bagaimana dapat memberikan pelayanan yang baik dan menekan biaya seminimal mungkin untuk menarik pelanggan untuk dapat menggunakan jasa yang telah kita sediakan. Mutu bukan melihat mahal dan murahnya sesuatu, akan tetapi bagaimana cara mengontrol dengan quality control yang baik selama proses kegiatan yang terjadi. Proses Quality Control menjadikan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan menjadi tidak terdapat cacat sama sekali. Pendidikan yang bermutu memberikan kepuasan kepada penerima jasa. Pengguna jasa akan mencari lulusan-lulusan yang berkompetensi untuk dapat bekerja secara professional di instansi swasta ataupun negeri. TQM selalu memberikan solusi yang baik pengelolaan pendidikan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dengan mengedepankan mutu. Didalam pendidikan TQM bisa diterapkan dengan baik apabila sub sistem mendukung untuk itu. Semua lini berperan aktif untuk menjalankan tahapan menciptakan


70 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd mutu yang berkualitas. Bagaimana cara supaya mutu dapat selalu berdampingan dengan produk yang dihasilkan artinya setelah produk jadi dan akan dipasarkan maka disitu ada pula mutu. Hal seperti ini memang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Ketelitian memerlukan konsentrasi penuh dalam mengerjakan pekerjaan. Begitu pula dengan profesi guru harus selalu professional dalam situasi apapun untuk menghasilkan mutu yang diinginkan. Bermutu akan memberikan kepuasan yang tiada tara kepada pelanggan yang akan terus diingan dan akan di beritahukan kepada orang. Menurut Shigeru Mizuno (1994:2), pada dasarnya terdapat tiga fungsi utama mutu suatu produk, yaitu: 1. Pemeriksaan Mutu (Quality Inspection) Dengan adanya mutu suatu produk maka dapat dilakukan pemeriksaan mutu, yaitu tindakan untuk mengetahui produk sesuai dengan yang dimaksud atau tidak. 2. Pengendalian Mutu (Quality Control) Bila suatu produk telah melalui tahap pemeriksaan mutu, ternyata diketahui bahwa produk tersebut tidak sesuai dengan persyaratan, maka dilakukan tindakan pengendalian terhadap kondisi tadi, dengan membawa produk tersebut kedalam kondisi "sesuai dengan yang dimaksud".


71 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan 3. Pemastian Mutu (Quality Assurance) Mutu tidak dijamin melalui pemeriksaan saja. Mutu memerlukan desain yang rasional, pelaksanaan operasi, dan prosedur pengendalian mutu yang benar. Mutu dapat dipastikan sedemikian rupa sehingga konsumen yang membeli bebas dari rasa cemas, dalam jangka panjang tanpa kesulitan. (Walidaini, 2020)


72 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd Vioner adalah memiliki visi kedepan dengan pertimbangan masa depan sehingga mampu untuk memprediksi keadaan selanjutnya dan menentukan strategistrategi untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Seorang pemimpin memiliki gaya masing-masing dalam melaksanakan kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan akan menentukan bagaimana pengaruh pada lembaga pendidikan. Orang yang memiliki visi jauh ke depan sangat jarang dimiliki. Visioner di dapatkan dari proses pembalajaran dan pengalaman yang cukup panjang. Seseorang dapat menerka apa yang akan terjadi kedapan membutuhkan kecakapan dalam memprediksi. Gaya kepemimpinan seseorang dan


73 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan bawaan diri sejak lahir membuat seseorang dapat menyatakan pikiran sekarang bahkan sampai terasa gagasannya sampai beberpa tahun kedepan, itulah yang dinamakan pemimpin yang visioner. Menurut Mulyasa (2012:108) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin berhak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Pemimpin yang visioner selalu belajar dan melihat dan memprediksi tantangan yang akan terjadi pada masa yang akan datang untuk mengantisipasi itu maka perlu ciri-ciri pemimpin bervisi kedepan. Adapun ciri dari pemimpin visioner adalah sebagai berikut: 1. Memiliki mimpi yang luas 2. Berkomitmen tinggi 3. Tanggung jawab tinggi 4. Berdedikasi 5. Loyalitas 6. Ide yang brilian 7. Memiliki strategi yang handal 8. Memprediksi yang akurat pada masa depan


74 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd 9. Dapat menghadapi tantangan dan perubahan zaman 10. Selalu ingin berubah (Organisasi Pembelajar) Ciri pemimpin yang visioner adalah pemimpin tersebut mampu untuk memprediksi secara menyeluruh dan tepat keadaan pada waktu yang akan datang. Pemimpin yang seperti itu biasanya mampu membaca situasi dengan pengetahuan dan spiritual (batiniah) yang seimbang sehingga mampu untuk merumuskan apa yang harus dilakukan. Membaca perilaku pasar nasional, dunia untuk dapat membuat suatu kebijakan dan program yang tepat. Membaca situasi perkembangan politik, sosial, budaya dan lain sebagianya. Pemimpin visioner dapat merumuskan perkembangan menjadi sebuah isu yang dapat menjadi langkah yang tepat dalam pengambilan keputusan. Visi yang jelas dan mudah dimengerti dengan realisasi yang tepat akan memberikan suatu gagasan penting dalam bekerja. Visi menjadi sangat penting bagi seorang pemimpin yang memiliki gagasan dan ide serta konsep untuk memajukan lembaga pendidikannya. Pemimpin yang berpandangan kritis bahwa tantangan yang akan dihadapi selalu menjadi hal yang selalu dihadapai dalam kehidupan berorganisasi. Tantangan selalu berubah-ubah tidak pasti (abstrak) yang membuat harus selalu berimprovisasi dalam


75 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan mengahadapi tanntangan tersebut. Tantangan tidak akan selalu sama tiap tahun nya. Akan selalu ada perubahan yang akan menjadi tembok yang besar. tembok besar itu akan roboh dengan sosok pemimpin yang memiliki visi yang jelas. Istilah manajemen dan kepemimpinan memang sering dipertukarkan. Hal ini terjadi karena aktivitas manajemen, yang mencakup perencanaan (planning), pengarahan (leading), pengorganisasian (organizing), dan pengendalian (controlling), dianggap tidak berbeda dengan aktivitas kepemimpinan. (Yudiaatmaja, 2013) Sejauh ini dalam membangun sebuah lembaga pendidikan memerlukan kerja keras dan pengorbanan hingga tanggung jawab dari setiap anggota. Pada kali imi penulis akan membahas tentang Total Quality Manajemen (TQM) secara singkat, hingga bagaimana penerpaannya pada lembaga pendidikan. Total quality manajemen merupakan konsep yang dapat di implementasikan guna menumbuhkan mutu pada lembaga pendidikan. yang perlu diperhatikan lembaga dalam menentukan langkah-langkah Total Quality Manajemen (TQM) pada lembaga pendidikan sebagai berikut: 1. Persiapan (penyusunan progam pendidikan) 2. Implmentasi (pelaksanaan program pendidikan) 3. Quality Control


76 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd 4. Evaluasi Dalam manajemen mutu terpadu (MMT/TQM) keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan pelayanan sama atau melebihi harapan pelanggan.(Soriano, 1999) TQM menjadi solusi bagi lembaga untuk mengembalikan kondisi yang baik pada lembaga pendidikan. Pengelolaan TQM secara baik akan mengatasi mutu pendidikan yang sedang turun dan dibawah perpormance menuju naiknya kualitas pendidikan yang diinginkan oleh lembaga. Total Quality Management dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya, yaitu: Total (keseluruhan); Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa); management (tindakan, seni, cara menghandel, pengendalian, pengarahan). (Soriano, 1999) Keseluruhan elemen untuk menjadikan keunggulan pada lembaga pendidikan secara total tanpa ada cacat. Pendidikan memerlukan penerapan TQM untuk menghasilkan kualitas, dikarenakan berfokus pada pelanggan. Pelanggan harus terpuaskan dengan servis yang baik dari guru. Kepuasan diukur dari tingkat bagaimana indikator yang menjadi pengukur misalnya tingkat sumber daya manusia yang professional, sarana prasarana, media pembelajaran,


77 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan kurikulum, teknologi dan informasi, metode, dan lain sebagainya. Kepala sekolah merupakan jabatan karir yang diperoleh seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai guru. Seseorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan kepala sekolah harus memenuhi kriteria-kriteria yang dimasyarakat untuk jabatan dimaksud. (Muhammad Nur, Cut Zahri Harun, 2022) Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk. 2. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi. 3. Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.


78 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd 4. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi (Walidaini, 2020) Total artinya menyeluruh, konteks dalam pendidikan adalah menyeluruh dalam perubahan menuju mutu yang berkualitas. Tidak ada cacat dan tidak ada complen merupakan keinginan yang diharapkan oleh lembaga pendidikan dalam proses kegiatan sampai dengan hasil output. Kualitas dalam proses input, proses dan output yang dihasilkan dengan pengawasan yang ketat melalui Quality Control yang berkala dan professional. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan pendidikan bermutu proses tersebut harus dilakukan oleh tangan yang professional yaitu guru professional. Total quality manajemen memberikan ruang lebih bagi para pendidik untuk memberikan pelayanan prima secara fleksibel sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan tidak melupakan prinsip-prinsip Total Quality Manajemen (TQM) yang di terapkan yaitu berfokus pada pelanggan. Pada hakikatnya Total Quality Manajemen (TQM) adalah sebuah konsep manajemen dimana mengedepankan mutu atau kualitas dari sebuah produk (output) peserta didik yang bermutu pada nilai akademis dan nilai akhlak. Pelanggan


79 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan adalah segalanya, bagaimana memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan sebaik mungkin (peserta didik) dalam hal ini memberikan pengajaran, bimbingan, pengetahuan, nasihat, akhlak mulia, karakter yang baik, yang professional oleh guru terhadap murid-muridnya. Peserta didik berhak mendapatkan pelayanan yang baik dalam proses pembelajarannya tanpa mengurangi rasa hormat terhadap guru, dengan menjunjung nilai akhlak mulia. Bukan berarti dengan pelayanan prima yang dilakukan oleh guru, murid dapat melakukan dengan semena-mena terhadap gurunya tetap harus ada adab dan nilai moral yang harus diterapkan pada peserta didik. Menurut Crosby yang dikutip oleh Nasution (2005) dalam bukunya manajemen mutu terpadu mengerangkan bahwa kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, produksi dan bahan jadi. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang menyiapkan organisasi untuk dapat bersaing dengan tantangan-tantangan di eksternal maupun internal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Kepala sekolah


80 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd harus memiliki aksi yang jelas. Memiliki konsep dan keahlian dibidang manajerial guna mengelola lembaga pendidikan. kepala sekolah harus menjadi panutan bagi seluruh anggota nya. Dan mejadi panutan yang baik dengan aksi yang ditunjukan ketika memimpin. Kepala sekolah harus aktif untuk selalu membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan dengan ide dan konsep yang baik. lembaga pendidikan ketika tidak maju merupakan kesalahan pemimpin yang tidak mampu untuk memanfaatkan sumber daya yang ada pada lembaga. Ketidak mampuan tersebut timbul akibat dari tidak memiliki jiwa kepemimpinan dan manajerial yang baik. Jangan mengaku menjadi kepala sekolah kalau hanya duduk-duduk saja tanpa ada aksi yang pasti untuk perubahan lembaga pendidikan (sekolah). Kepala sekolah memiliki hak prerogratif dalam membangun sekolah. Dengan pendekatan manajemen berbasis sekolah atau disingkat (MBS) maka kepala sekolah memiliki peran yang besar dalam membangun sekolah. Kepala sekolah mengetahui apa saja kelemahan dan keunggulan dari lembaga yang dipimpin. Maka dengan begitu kepala sekolah dapat menggali potensi yang ada pada lembaga pendidikan secara leluasa. Aksi adalah gerakan yang pasti dan memberikan dampak untuk lembaga pendidikan untuk dapat maju dan besar. Aksi dilakukan setelah memiliki konsep dan


81 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan program yang telah dianalisis untuk di relalisasikan menjadi sebuah kenyataan. Ciri kepala sekolah yang memiliki aksi adalah sebagai berikut: 1. Selalu memikirkan perkembangan dan kemajuan lembaga pendidikan (sekolah) 2. Memiliki progress yang benar dan cepat 3. Mengkoordinsikan dengan anggota untuk merealisasikan program 4. Terus memantau keadaan internal dan eksternal untuk menentukan langkah selanjutnya. 5. Berfikir kritis dalam memajukan lembaga pendidikan Menurut Mulyasa (107) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam mengingkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dealam situasi yang kondusif. Kepemimpinan dalam satu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya organisasi tersebut karena kepemimpinan organisasi dikatakan sukses apabila pengelolaan organisasi tersebut gaya kepemimpinan merupakan cara tau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan. (Bahrun, 2016)


82 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd Kepala sekolah adalah pemimpin yang ada disekolah. Oleh karena itu kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas maju mundurnya lembaga pendidikan yang dia pimpin. Bukan hanya membuat peta dalam sebuah ide, akan tetapi yang terpenting adalah perencanaan tersebut tereaslisasi menjadi sebuah aksi yang pasti. Aksi adalah sebuah perbuatan yang mengaplikasikan ide, gagasan kedalam ruang nyata dan dapat di ambil manfaatnya oleh semua orang. Program kepala sekolah yang telah direncanakan bisa di ambil manfaat apabila telah terjadi, apabila tidak maka aksi yang ditunggu-tunggu hanya perencanaan belaka. Kepala sekolah harus memiliki kepribadian interpersonal yang baik terhadap bawahan, relasi dan stake holder yang ada. Sehingga mampu untuk melakukan pelaksanaan program kerja dari sekolah.


83 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan Dewasa ini, pendidikan adalah sektor yang memiliki tujuan terhadap kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan sudah seharusnya memiliki mutu dan meningkatkan mutu. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari mutu proses dan output, outcame yang dihasilkan. Dengan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dan dari manajemen lembaga pendidikan, seperti mengadakan seminar, pelatihan serta workshop dan lainya. Dengan mengembangkan guru menjadi professional dan manajerial yang baik. Upaya itu semua merupakan penjaminan mutu pendidikan yang harus


84 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd dilakukan secara berkala. Dengan memastikan bahwa pendidikan yang dilakukan berjalan dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menurut Hari Sudradjad pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompotensi, baik kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life skill), pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang integral (integrated personality) mereka yang mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan amal. (Siswopranoto, 2022) dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan, di dalam rencana strateginya atau kesesuaian tujuan dan kompetensi dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan jaminan mutu berkaitan dengan keseluruhan dalam berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan itu konsisten dan sesuai dengan yang direncanakan/dijalankan. (Siswopranoto, 2022) Penjaminan mutu pendidikan menjadi alat ukur mutu pendidikan yang sampai sekarang digunakan untuk mengukur standar dari lembaga pendidikan. Mutu


85 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan pendidikan dapat diuji dengan mengacu pada standar instrument yang telah ditetapkan. Sekolah yang memiliki standar-standar yang telah ditetapkan serta memiliki kriteria dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang memiliki kriteria minimal biasanya akan berfokus pada mutu artinya tidak akan asal-asalan dalam mengelola pendidikannya. Akreditasi merupakan suatu penilaian pada lembaga pendidikan untuk melihat nilai dari lembaga pendidikan, apakah unggul, baik sekali atau baik. Penentuan nilai akreditasi ini dilakukan dengan standar-standar yang telah ditentukan. Penjaminan mutu pendidikan dapat dinilai dengan adanya instrument yang akan diuji. Pelaksanaan akreditasi dengan menilai standar yang telah ditetapkan akan menjadikan kualitas yang baik. akan tetapi penilaian yang dilakukan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan tidak asal menilai harus ada kode etik yang di junjung serta sumpah akan menilai dengan sebenar-benarnya berdasarkan fakta yang ada dilapangan. Penilaian ini penting untuk lembaga dalam membenahi kekurangan dalam rangka perbaikan yang terus menerus untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bermutu. Akeditasi merupakan proses kegiatan penilaian dalam menyamakan data yang masuk dan


86 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd dikonfirmasi kebenaran dengan visitasi oleh assessor yang telah ditunjuk. Peningkatan mutu pendidikan dapat di lihat dari hasil nilai yang didapatkan pada waktu akreditasi. Semakin tinggi nilai akreditasi bisa dipastikan sumber daya yang terdapat didalam lembaga itu baik dan manajemen yang diterapkan telah professional. Akreditasi merupakan suatu keharusan dari lembaga untuk mengakreditasi lembaganya sesuai dengan standarisasi nasional bahkan internasional. Akreditasi memiliki arti penting bagi sekolah. Selain mengakreditasi sekolah dengan nilai akreditasi yang unggul juga memiliki bahwa pencapaian yang telah dilakukan selama ini telah memuakan hasil. Dengan mengembangkan sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang unggul.


87 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan d d Pada era sekarang teknologi sangat diperlukan, bahkan sudah menjadi barang primer. Seperti contoh hand phone, kita tidak bisa jauh dari yang namany hp. Setiap detik, menit, jam, hari kita selalu bersentuhan dengan hp. Dari mulai bangun tidur sampai kita tidur yang pertama kita liat yaitu hp. Teknologi tidak bisa dipisahkan dengan manusia pada jaman hari ini. Kebutuhan teknologi menjadi sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan sehari-hari. Itu sebagai salah satu conto bahwa kita sangat tergantung dengan teknologi pada hari ini. Pendidikan sekarang sudah bergeser


88 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd kearah teknologi, dengan pemanfaatan teknologi yang sangat perlu. Semua hal yang berkaitan dengan pendidikan sudah beralih ke digitalisasi. Pendidikan sekarang sudah menggunakan dan memanfaatkan teknologi seperti pada proses belajar mengajar dengan menggunakan zoom gmeet, what video dan aplikasi lain yang mendukung keberlangsungan pembelajaran online. Seperti halnya belajar jarak jauh dengan telekonfrens yang sudah di gunakan oleh banyak sekolah dan perguruan tinggi. Teknologi pendidikan adalah pemanfaatan teknologi oleh lembaga pendidikan baik dalam belajar mengajar ataupun pada proses administrasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan. Teknologi memudahkan untuk mengerjakan sesuatu. Pendidikan di era modern selalu dikaitkan dengan teknologi, media pembelajaran, digitalisasi, yang berperan penting dalam perkembangan pendidikan diindonesia pada sekarang ini. Seperti halnya bidang yang lain, pendidikan pula memerlukan pemanfaatan teknologi dalam mempermudah kegiatan pelaksanaan yang ada pada institusi pendidikan/ lembaga pendidikan. Teknologi pendidikan menjadi salah satu disiplin ilmu yang sudah di ajarkan pada perguruan-perguruan tinggi yang ada diindonesia. Teknologi pendidikan membantu untuk memperbaiki dan meningkat-


89 Konsep Manajemen Strategi Menuju Keunggulan Lembaga Pendidikan kan proses pembelajaran dan mengembangkan teknologi yang ada pada lembaga pendidikan. Kompeleksitas pendidikan dan tantangan selalu menjadi pembicaraan hangat. Kompleksitas pada pendidikan memberikan pendidikan semakin beragam dengan berbagai kerumitan yang seiring waktu semakin rumit dan tidak bisa diprediksi. Menjadikan kita bertanya apakah pendidikan itu penting? Berbagai kerumitan dari mulai kebijakan program yang semakin membutuhkan pemecahan yang tepat dalam melaksanakannya. Kerumitan dalam pemahaman persepsi yang setiap orang memiliki persepsi sendiri. Maka tantangan yang paling nyata adalah pada diri kita sendiri sebagai pelaku dalam bidang pendidikan. Mengolah sedemikian rupa dengan keahlian sebagai pendidik dalam menjawab tantangan pendidikan. Tantangan pendidikan yang ada pada saat ini adalah sebagai berikut: 1. Letak geografis yang sangat luas 2. Sarana prasarana yang belum merata dan terstandarisasi 3. Sumber daya manusia yang belum sepenuhnya professional 4. Kompleksitas antar bidang seperti, hukum, politik, budaya sosial dan lain sebagainya. 5. Pengaruh globalisasi yang semakin tinggi.


90 Dr. Rully Permata, S.IP.,M.M.Pd 6. Kesadaran pendidikan karakter yang belum sepenuhnya terlaksana. 7. Peran serta orang tua seperti pendidikan informal belum maksimal. 8. Menyadarkan kepada masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting. 9. Belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi untuk kemudahan pendidikan. 10. Teknologi informasi yang belum mamadai Dari paparan diatas maka tantangan pendidikan sangat komplek dan memerlukan tindakan yang cepat untuk menyiapkan sumber daya manusia pada era jaman berikutnya. Bagaimana menyiapkan sumber daya yang mampu untuk berdaya saing dan memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi dinamika kehidupan nasional bahkan internasional. Keberadaan teknologi, informasi dan digitalisasi pada era 4.0 menuju 5.0 menjadi suatu kebutuhan primer untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kegiatan yang memanfaatkan teknologi menjadi hal yang penting dan menjadi suatu kebutuhan yang sangat proiritas dalam menjalankan kehidupan. Teknologi menjaadi sarana yang sangat popular pada era sekarang untuk mengembangkan minat dan bakat


Click to View FlipBook Version