93 a. Sistem pendidikan yang cenderung kurang memperhatikan pembentukan karakter dan lebih fokus pada perkembangan intelektual. b. Lingkungan yang tidak mendukung secara memadai untuk pengembangan karakter yang positif. Pentingnya membentuk karakter peserta didik tidak dapat dipungkiri dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik. Hal ini diperlukan agar generasi muda mampu menghadapi tantangan regional dan global dengan lebih baik. Selain fokus pada kemampuan akademis dan kognitif, penting juga untuk memperhatikan aspek emosional dan moral peserta didik. Dalam menghadapi krisis multidimensi, nilai dan semangat bangsa dapat menjadi sumber inspirasi untuk memperkuat pembangunan karakter nasional. Dalam upaya ini, pendidikan harus melibatkan tiga lembaga utama: keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, integrasi antara pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk pembentukan karakter. Penguatan ketiga lembaga tersebut menegaskan pentingnya pendidikan karakter
94 sebagai langkah antisipatif terhadap tantangan yang semakin kompleks di masa depan. Upaya untuk mencerminkan karakteristik pribadi individu dalam membentuk identitas etnis sangat tergantung pada kualitas pendidikan yang diberikan oleh keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, perkembangan kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Kualitas pendidikan orang tua tidak hanya bergantung pada tingkat pendidikan formal mereka, tetapi juga pada perilaku dan nilainilai yang mereka tunjukkan dalam kehidupan seharihari. Pemahaman yang mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai yang kuat ini berfungsi sebagai panduan dalam membina hubungan keluarga yang sehat. Sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk kecerdasan emosional dalam perkembangan kepribadian siswa. Saat ini, keluarga memiliki waktu terbatas untuk memberikan pendidikan moral kepada anak-anak. Banyak keluarga yang mengandalkan institusi di luar keluarga untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sejak bayi,
95 anak-anak sering kali ditempatkan di panti asuhan yang tidak dikelola oleh keluarga. Kemudian, saat mereka mencapai usia bermain, mereka mungkin dikirim ke taman bermain. Pada usia empat atau lima tahun, mereka mulai bersekolah, dan pola ini berlanjut hingga mereka menyelesaikan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, pembentukan karakter anak memerlukan kontribusi pendidikan dari keluarga dan sekolah. Sebagai bagian integral dari pendidikan karakter, pendidikan moral merupakan prioritas utama dalam pengembangan kecerdasan emosional anak, yang menjadi tanggung jawab bersama orangtua, guru, dan masyarakat. Jika moralitas tumbuh dan berkembang melalui pendidikan yang diberikan oleh keluarga, saya berharap pendidikan di sekolah juga dapat memperkaya pendidikan moral dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang relevan. Bahkan, saya berharap bahwa semua disiplin ilmu dapat diajarkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai emosional dan moral, sehingga selain memiliki kecerdasan intelektual, anak juga dapat berkembang secara holistik dalam kecerdasan emosional.
96 Daftar Pustaka Dakhi, A. S. (2020). Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa. Deepublish. Efendi, R., Ningsih, A. R., & SS, M. (2022). Pendidikan Karakter di Sekolah. Qiara Media. Farwati Riska, dkk. (2023). Menciptakan Ruang Kelas yang Berkarakter. Jurnal Pendidikan dan Sastra Inggris, Vol 3 No. 1, Hal 136 – 139. Fuadi, A. (2020). Keragaman dalam dinamika sosial budaya kompetensi sosial kultural perekat bangsa. Deepublish. Ghozali, I. (2020). Pembelajaran Karakter: Strategi dan Implementasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gunawan, H. (2022). Pendidikan karakter: Konsep dan implementasi. Cv. Alfabeta.
97 Hermawan, A. (2021). Pembelajaran Berpusat Peserta Didik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Juriah Ramadhani, dkk. (2020). Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Bengkulu: LP2 IAIN Curup. Lickona, T. (2020). The Nature of Goodness: A New Understanding of Character Education. Cambridge University PressL.P. dan Narvaez, D. 2008. Handbook of Moral and Character Education. New York: Routledge. Muhibbin, A. (2023). Pendidikan Karakter: Menumbuhkan Generasi Muda yang Bermoral dan Bermartabat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyasa, H. E. (2022). Manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah. Bumi Aksara. Pratama, F. A. L., Trisiana, A., Anggraini, N. N., Kurniawati, L. S., Nugraha, A. S., & Nawangsih, A. T. (2023). Implementasi Nilai Pancasila dalam Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Alat Pemersatu Bangsa di Era Generasi Milenial. Unisri Press Surya, M. (2023). Supervisi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
98 Trilisiana Novi, dkk. (2023). Pendidikan Karakter. Kediri: Selembar Karya Pustaka Uge, S., Arisanti, W. O. L., & Hikmawati, H. (2022). Upaya Guru Dalam Menanamkan Karakter Disiplin Siswa Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 6(2), 460-476. Saihu, S., & Rohman, B. 2019. Pembentukan Karakter melalui Model Pendidikan Transfromatife Learning pada Santri di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Bali. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam. Suprayitno, Adi dan Wahid Wahyudi. 2020. Pendidikan di Era Milenial. Yogyakarta: CV Budi Utama.
99 Tentang Penulis Windy, S.Pd. Lahir di Sri Agung, 18 Januari. Penulis Merupakan lulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saat ini sedang melanjutkan Studi S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Yogyakarta. Instagram: windy_jechy, Facebook: Jechy Windy Yany, Tiktok: @jechywindyyany60. Milawati. Lahir di Sumbawa, 12 Juli 1998. Penulis merupakan lulusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Mataram. Saat ini dia melanjutkan studi S2 Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Yogyakarta. Instagram: @Milaaow, dan Email: [email protected]
100 Hafsyatul Rizkiah. Lahir di Mapin Kebak, 31 Agustus 1998. Penulis merupakan lulusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Universitas Islam Negeri Mataram pada tahun 2022. Saat ini penulis sedang melanjutkan studi S2 Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Yogyakarta. Instagram: @_kiky_ko Unik Ambar Wati S.Pd., M.Pd., Ph.D. Merupakan dosen aktif mengajar di Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta. Beliau aktif mengajar dan mengampu perkuliahan seperti Perencanaan Pembelajaran, Strategi Belajar Mengajar, Inovasi Pendidikan, dan Teknologi. Saat ini, beliau juga terlibat aktif di berbagai kegiatan serta riset sehingga banyak mengahasilkan karya publikasi ilmiah. Jika ingin mengunjungi profil penulis pada google cendekia bisa mengakses: https://scholar.google.co.id/citations?user=b62wlasAAAAJ &hl=en
101