The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Metode penelitian campuran atau mixed methods merupakan pendekatan yang menggabungkan elemen-elemen kualitatif dan kuantitatif dalam sebuah penelitian untuk memahami fenomena secara lebih komprehensif. Langkah pertama dalam metode ini adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik yang dapat dijawab baik melalui pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Selanjutnya, peneliti akan merancang desain penelitian yang mengintegrasikan kedua metode ini, seperti menentukan urutan atau prioritas penggunaan metode, serta memilih teknik pengumpulan data yang sesuai. Setelah data terkumpul, peneliti akan menganalisis data secara terpisah menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis kemudian digabungkan untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan mendalam terhadap fenomena yang diteliti. Metode ini sangat berguna dalam konteks penelitian yang kompleks di mana pendekatan tunggal mungkin tidak mencukupi untuk menjawab pertanyaan penelitian secara holistik.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-11 03:44:25

Metodologi Penelitian Mix Methode

Metode penelitian campuran atau mixed methods merupakan pendekatan yang menggabungkan elemen-elemen kualitatif dan kuantitatif dalam sebuah penelitian untuk memahami fenomena secara lebih komprehensif. Langkah pertama dalam metode ini adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik yang dapat dijawab baik melalui pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Selanjutnya, peneliti akan merancang desain penelitian yang mengintegrasikan kedua metode ini, seperti menentukan urutan atau prioritas penggunaan metode, serta memilih teknik pengumpulan data yang sesuai. Setelah data terkumpul, peneliti akan menganalisis data secara terpisah menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis kemudian digabungkan untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan mendalam terhadap fenomena yang diteliti. Metode ini sangat berguna dalam konteks penelitian yang kompleks di mana pendekatan tunggal mungkin tidak mencukupi untuk menjawab pertanyaan penelitian secara holistik.

141 mendalam untuk menggali implikasi teoretis, praktis, atau kebijakan dari temuan tersebut. Pertama-tama, interpretasi hasil penelitian melibatkan analisis terhadap pola atau hubungan yang terungkap dari data. Peneliti mencoba mengidentifikasi tren, korelasi, atau perbedaan yang signifikan antarvariabel yang diamati. Misalnya, dalam penelitian tentang kesehatan mental, interpretasi mungkin melibatkan analisis terhadap hubungan antara faktor-faktor seperti stres, kualitas tidur, dan kesejahteraan psikologis. Kedua, interpretasi hasil penelitian mempertimbangkan konteks teoritis atau kerangka konseptual yang relevan. Peneliti mencoba menghubungkan temuan dengan teori yang ada atau menyusun penjelasan baru yang dapat menjelaskan fenomena yang diamati. Dengan menggunakan teori sebagai panduan, interpretasi menjadi lebih terarah dan informatif. Selanjutnya, interpretasi hasil penelitian sering kali mengidentifikasi implikasi dari temuan tersebut. Implikasi dapat berupa saran untuk praktik atau kebijakan, rekomendasi untuk penelitian lanjutan, atau kontribusi terhadap pemahaman lebih lanjut dalam bidang studi tertentu. Contoh implikasi penelitian adalah rekomendasi untuk program intervensi berdasarkan temuan efektivitas dari suatu pendekatan. Keempat, interpretasi hasil penelitian mencakup penjelasan terhadap temuan yang menarik atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Ini melibatkan penjelasan yang logis dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin


142 memengaruhi hasil penelitian, seperti metode penelitian, konteks studi, atau karakteristik sampel. Selain itu, interpretasi hasil penelitian membutuhkan kemampuan untuk membuat sintesis dari data yang kompleks menjadi narasi yang jelas dan bermakna. Ini melibatkan penggunaan tabel, grafik, atau diagram untuk mendukung interpretasi dan menjelaskan informasi dengan cara yang dapat dipahami oleh pembaca atau pemangku kepentingan. Terakhir, interpretasi hasil penelitian memiliki peran penting dalam menyumbangkan pengetahuan baru atau memperluas pemahaman dalam bidang tertentu. Hasil penelitian yang diinterpretasikan dengan baik dapat berkontribusi pada literatur ilmiah, memperkaya diskusi akademis, atau memberikan wawasan baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori atau praktik di masa depan. Dengan demikian, interpretasi hasil penelitian merupakan aspek penting dari proses penelitian yang membantu menerjemahkan data menjadi pemahaman yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan ilmiah, praktis, atau kebijakan. (Ismayani, 2019) B. Interpretasi Temuan Penelitian Kualitatif Interpretasi temuan penelitian merupakan proses analisis mendalam terhadap data dan informasi yang dikumpulkan selama penelitian untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan makna dari hasil tersebut. Interpretasi temuan penelitian penting karena membantu menghubungkan data empiris dengan teori


143 yang ada, mengidentifikasi pola atau hubungan yang relevan, dan menjelaskan implikasi dari temuan tersebut dalam konteks yang lebih luas. Dalam interpretasi temuan penelitian, peneliti menggunakan berbagai pendekatan dan teknik untuk menganalisis data secara sistematis. Ini termasuk identifikasi tema-tema utama, analisis komparatif, pengkodean data, dan pembuatan konstruksi atau model konseptual. Pendekatan kualitatif sering digunakan dalam interpretasi temuan untuk menggali makna subjektif dari data, sementara pendekatan kuantitatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola yang signifikan secara statistik. Salah satu tujuan utama interpretasi temuan penelitian adalah untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti dan menjelaskan signifikansinya dalam konteks teoritis yang relevan. Interpretasi juga dapat menghasilkan pemahaman baru atau penjelasan yang lebih baik tentang fenomena yang ada. Selain itu, interpretasi temuan penelitian membantu mengungkap implikasi praktis dari penelitian tersebut, seperti implikasi kebijakan atau implikasi bagi praktisi di lapangan. (Kadir, 2015) Interpretasi temuan penelitian juga melibatkan refleksi kritis terhadap metodologi penelitian yang digunakan dan batasan dari penelitian tersebut. Ini membantu memperjelas interpretasi dan keandalan temuan, serta membuka pintu untuk penelitian lanjutan atau pengembangan teori lebih lanjut. Dalam interpretasi, peneliti juga harus transparan tentang proses interpretasi


144 yang digunakan dan mengidentifikasi potensi bias atau interpretasi subjektif yang dapat mempengaruhi hasil. Bentuk interpretasi temuan penelitian kualitatif Interpretasi hasil penelitian kualitatif melibatkan proses menganalisis data untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam dan kontekstual tentang fenomena yang diteliti. Langkah-langkah interpretasi hasil penelitian kualitatif mencakup: 1. Analisis Tematik Analisis tematik adalah salah satu pendekatan utama dalam interpretasi hasil penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan memahami tema atau pola yang muncul dari data kualitatif. Proses analisis ini melibatkan peneliti dalam menggali makna di balik tema-tema yang teridentifikasi dari data tersebut. Langkah awal dalam analisis tematik adalah melakukan pembacaan dan familiarisasi mendalam terhadap data, baik itu teks wawancara, dokumen, atau catatan lapangan, untuk menangkap inti dari materi yang dikumpulkan. Selanjutnya, peneliti akan mulai mengidentifikasi pola-pola atau tema-tema utama yang muncul dari data tersebut. Tema-tema ini bisa menjadi ide, konsep, atau pola perilaku yang terulang dan signifikan dalam konteks penelitian. Setelah tematema diidentifikasi, peneliti akan mengelompokkannya dan mengeksplorasi makna di balik setiap


145 tema secara mendalam. Analisis ini melibatkan refleksi kritis terhadap materi yang dikumpulkan untuk memahami implikasi dan signifikansi dari tema-tema yang teridentifikasi. Dalam konteks interpretasi temuan penelitian kualitatif, analisis tematik membantu peneliti untuk mengaitkan tema-tema tersebut dengan pertanyaan penelitian yang ada serta kerangka teoretis yang relevan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena yang diteliti dan menjelaskan temuan secara kontekstual. Dengan mengaitkan tematema dengan pertanyaan penelitian dan teori yang relevan, analisis tematik membantu dalam mengonstruksi narasi yang kohesif dan bermakna dari data kualitatif yang dianalisis. 2. Kaitan dengan Teori dan Literatur Kaitan temuan kualitatif dengan teori dan literatur merupakan langkah penting dalam interpretasi hasil penelitian. Proses ini melibatkan peneliti dalam menghubungkan temuan yang ditemukan dari analisis data kualitatif dengan teori yang ada atau literatur terkait yang relevan. Peneliti melakukan analisis kritis terhadap literatur dan memperoleh pemahaman mendalam tentang konsep-konsep yang terkait dengan temuan tersebut. Langkah awal dalam kaitan dengan teori dan literatur adalah mengidentifikasi teori-teori yang relevan dengan tema atau topik penelitian. Peneliti kemudian memeriksa literatur terkait untuk


146 memahami konsep-konsep yang mendasari temuan kualitatif yang ditemukan. Proses ini memungkinkan peneliti untuk memperluas pemahaman mereka tentang fenomena yang diteliti dan mengaitkan temuan tersebut dengan kerangka teoretis yang sudah mapan. Dengan mengaitkan temuan kualitatif dengan teori dan literatur yang ada, peneliti dapat mendukung interpretasi temuan dengan landasan konseptual yang kuat. Hal ini membantu memperkuat argumentasi dan menjelaskan signifikansi temuan dalam konteks yang lebih luas. Kaitan dengan teori dan literatur juga memungkinkan peneliti untuk menyelidiki lebih dalam implikasi dari temuan tersebut dan menyediakan landasan yang lebih kuat untuk membuat interpretasi yang mendalam dan komprehensif. 3. Konteks dan Makna Ketika melakukan interpretasi hasil penelitian kualitatif, penting untuk mempertimbangkan konteks di mana data dikumpulkan. Peneliti berusaha memahami makna di balik pengalaman subjek dengan memperhatikan aspek kontekstual yang relevan. Hal ini termasuk memahami latar belakang sosial, budaya, dan situasional di mana partisipan berada saat memberikan data. Interpretasi yang cermat juga mencakup mempertimbangkan perbedaan perspektif yang mungkin muncul di antara subjek yang berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti harus sensitif terhadap


147 keragaman pengalaman dan pandangan, serta menyelidiki bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi cara subjek memberikan makna terhadap pengalaman mereka. (Fiantika et al., 2022) Dengan memperhatikan konteks dan makna, peneliti dapat menghindari kesalahan interpretasi atau generalisasi yang tidak tepat. Pemahaman yang mendalam tentang konteks dan makna memungkinkan peneliti untuk merumuskan interpretasi yang lebih komprehensif dan relevan terhadap temuan penelitian kualitatif. Selain itu, hal ini membantu membangun kesadaran tentang kompleksitas realitas subjek yang diamati dan menghargai beragam perspektif yang mungkin muncul dalam data kualitatif. 4. Pemahaman Holistik Dalam interpretasi hasil penelitian kualitatif, penting bagi peneliti untuk mencapai pemahaman holistik tentang fenomena yang diteliti. Hal ini melibatkan upaya untuk memahami fenomena secara menyeluruh, mengakui variasi dan kompleksitas yang ada dalam data kualitatif, serta mempertimbangkan dimensi sosial yang mempengaruhi fenomena tersebut. Peneliti harus melihat fenomena secara menyeluruh, mengintegrasikan berbagai aspek dari data yang dikumpulkan, dan menggali beragam perspektif yang mungkin muncul. Pemahaman holistik memungkinkan peneliti untuk menghargai keber-


148 agaman pengalaman dan sudut pandang yang ditemui dalam penelitian kualitatif. Selain itu, pemahaman holistik membantu peneliti dalam menyusun interpretasi yang lebih kaya dan mendalam tentang fenomena yang dipelajari. Dengan mempertimbangkan variasi dan kompleksitas data, peneliti dapat menghindari generalisasi yang berlebihan dan menerapkan pendekatan yang lebih inklusif dalam menyajikan hasil penelitian kualitatif. Interpretasi yang holistik juga dapat menghasilkan wawasan yang lebih kaya dan komprehensif tentang hubungan antara berbagai aspek fenomena yang diteliti. 5. Refleksi dan Pemikiran Kritis Dalam interpretasi hasil penelitian kualitatif, penting bagi peneliti untuk melakukan refleksi mendalam dan pemikiran kritis terhadap temuan mereka. Hal ini mencakup kesadaran terhadap posisi subjektif peneliti, asumsi yang mendasari analisis, serta implikasi dari temuan yang ditemukan. Refleksi ini memungkinkan peneliti untuk mengenali bagaimana perspektif pribadi mereka dapat mempengaruhi interpretasi data dan temuan penelitian. Dengan mengidentifikasi asumsi yang mendasari analisis, peneliti dapat menghindari bias yang tidak disadari dan memastikan interpretasi yang lebih objektif. Selain itu, refleksi dan pemikiran kritis membantu peneliti menghadapi kompleksitas data kualitatif dengan cara yang lebih terstruktur dan


149 terfokus. Peneliti dapat mengevaluasi pro dan kontra dari berbagai interpretasi, mengidentifikasi alternatif yang mungkin, dan mencapai kesimpulan yang lebih substansial. Akhirnya, refleksi dan pemikiran kritis juga membantu peneliti mengklarifikasi implikasi dari temuan mereka, baik dalam konteks teoretis maupun praktis. Dengan melakukan refleksi mendalam, peneliti dapat menghasilkan interpretasi yang lebih kuat dan menyajikan hasil penelitian kualitatif secara lebih akurat dan berwawasan. (Yunus, 2010) Interpretasi hasil penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang dipelajari, memberikan kontribusi teoretis yang berarti, dan menghubungkan temuan dengan konteks yang lebih luas dari penelitian. Prosedur ini membutuhkan keterampilan analitis, reflektif, dan kontekstual dalam menggali makna dari data kualitatif yang kompleks dan beragam C. Integrasi Hasil dan Kesimpulan Akhir Integrasi hasil dan penyusunan kesimpulan akhir dalam penelitian mixed methods melibatkan proses yang sistematis untuk menggabungkan temuan dari data kuantitatif dan kualitatif guna memperoleh pemahaman yang holistik. Tahap awal dalam integrasi hasil adalah mengidentifikasi temuan utama dari kedua pendekatan. Peneliti harus memahami temuan yang muncul dari analisis kuantitatif, seperti hubungan antarvariabel atau


150 pola statistik, serta temuan dari analisis kualitatif, seperti tema, pola narasi, atau konteks mendalam dari wawancara atau observasi. Identifikasi temuan ini menjadi landasan untuk menggabungkan data dari kedua pendekatan. Langkah selanjutnya adalah eksplorasi pola atau hubungan yang muncul dari analisis data kuantitatif dan kualitatif. Peneliti perlu melihat apakah temuan dari kedua pendekatan saling mendukung, melengkapi, atau bahkan bertentangan. Triangulasi digunakan untuk memastikan keabsahan dan keandalan temuan dengan membandingkan informasi dari berbagai sumber data. Misalnya, jika temuan kuantitatif menunjukkan suatu pola tertentu, peneliti akan mencari konfirmasi atau penjelasan lebih lanjut dari data kualitatif untuk memahami konteks di balik pola tersebut. Setelah mengintegrasikan temuan dari kedua pendekatan, penyusunan kesimpulan akhir dilakukan. Peneliti merangkum temuan yang paling signifikan dari seluruh analisis untuk menyoroti aspek-aspek penting dari fenomena yang diteliti. Proses ini juga melibatkan pengaitan kembali temuan dengan tujuan penelitian awal dan menganalisis implikasi praktis atau teoritis dari hasil penelitian. Kesimpulan akhir tersebut menjadi titik akhir dari penelitian mixed methods yang memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman fenomena tersebut. Penting untuk dicatat bahwa integrasi hasil dan penyusunan kesimpulan akhir memerlukan keterlibatan aktif dari peneliti untuk menggabungkan perspektif kuantitatif dan kualitatif secara harmonis. Hal ini


151 memastikan bahwa interpretasi akhir dari data menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif daripada jika menggunakan pendekatan tunggal. Selain itu, kesimpulan akhir harus disusun dengan jelas dan sistematis untuk memastikan bahwa temuan dapat dipahami dan diinterpretasikan oleh pembaca atau audiens yang dituju. Di samping itu, dalam proses integrasi ini, peneliti juga dapat mengidentifikasi area-area yang perlu mendapatkan penelitian lebih lanjut atau pengembangan konsep selanjutnya. Temuan yang muncul dari penelitian mixed methods sering kali memberikan wawasan yang lebih mendalam dan kompleks tentang fenomena tertentu, sehingga memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan pengetahuan dan kebijakan di masa depan. Dengan demikian, integrasi hasil dan penyusunan kesimpulan akhir merupakan langkah penting dalam penelitian mixed methods yang memiliki implikasi luas bagi dunia akademis maupun praktis.


152 Rangkuman Interpretasi temuan penelitian kuantitatif melibatkan analisis statistik yang mendalam untuk memahami hubungan antarvariabel dan signifikansi temuan berdasarkan data numerik yang diperoleh dari survei, eksperimen, atau pengukuran. Proses ini sering menggunakan teknik-teknik statistik seperti regresi, ujit, atau analisis multivariat untuk mengeksplorasi pola atau tren dalam data. Di sisi lain, interpretasi temuan penelitian kualitatif fokus pada analisis mendalam terhadap data naratif atau deskriptif, seperti tema, pola narasi, atau konteks dari wawancara atau observasi. Proses ini memerlukan kepekaan terhadap nuansa dan makna dalam data kualitatif untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman atau perspektif subjek penelitian. Integrasi hasil dan penyusunan kesimpulan akhir dalam penelitian mixed methods merupakan langkah penting untuk menggabungkan temuan dari kedua pendekatan tersebut. Proses ini melibatkan identifikasi temuan utama dari analisis kuantitatif dan kualitatif, eksplorasi pola atau hubungan yang muncul dari kedua jenis data, serta penyusunan kesimpulan yang holistik untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena penelitian.


153 Evaluasi 1. Jelaskan perbedaan pendekatan analisis antara interpretasi temuan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Apa yang membedakan cara interpretasi data pada kedua jenis penelitian ini? 2. Mengapa penting untuk menggunakan teknik statistik seperti regresi atau uji-t dalam interpretasi temuan penelitian kuantitatif? Berikan contoh situasi di mana analisis statistik ini dapat membantu mengungkap hubungan antarvariabel dalam data. 3. Bagaimana cara melakukan analisis tematik pada data kualitatif, dan mengapa hal ini penting dalam interpretasi temuan penelitian kualitatif? Berikan contoh bagaimana analisis tematik dapat membantu mengidentifikasi pola atau tema yang muncul dari narasi atau kutipan wawancara. 4. Apa yang dimaksud dengan integrasi hasil dalam penelitian mixed methods? Jelaskan mengapa integrasi hasil antara analisis kuantitatif dan kualitatif diperlukan untuk menghasilkan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena penelitian. 5. Sebutkan dan jelaskan tahapan utama yang terlibat dalam penyusunan kesimpulan akhir penelitian mixed methods. Mengapa penting untuk merangkum dan mengintegrasikan temuan dari kedua pendekatan penelitian ini?


154


155 Etika dalam Penelitian Mixed Methods 8


156 etelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan memahami pentingnya etika dalam penelitian mixed methods, termasuk prinsip-prinsip yang mendasarinya, perlindungan subjek penelitian, serta konflik kepentingan dan objektivitas dalam konteks penelitian. Prinsip-prinsip etika dalam penelitian merupakan pedoman moral yang harus diikuti oleh peneliti dalam mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data. Ini mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, integritas, menghormati hak-hak individu, dan memastikan keadilan dalam perlakuan terhadap subjek penelitian. Perlindungan subjek penelitian menjadi fokus utama dalam etika penelitian, yang melibatkan perlunya menghormati privasi, kerahasiaan, dan keamanan subjek, serta memastikan partisipasi mereka berdasarkan kesadaran dan pilihan bebas. Konflik kepentingan dan objektivitas menyoroti pentingnya mengidentifikasi dan mengatasi potensi konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi integritas penelitian. Objektivitas dalam penelitian mixed methods mencakup kewajiban untuk meminimalkan bias, baik itu personal maupun institusional, dan menjaga integritas penelitian serta interpretasi temuan. Dengan memahami halhal ini, mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip etika ini secara efektif dalam praktek penelitian mixed methods untuk memastikan keberhasilan dan integritas penelitian mereka. A. Prinsip-prinsip Etika dalam Penelitian Prinsip-prinsip etika dalam penelitian mixed methods meliputi beberapa hal yang penting untuk memastikan integritas, kejujuran, dan perlindungan subjek penelitian. S


157 Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam konteks penelitian mixed methods: (Haryani & Idi Setiyobroto, 2022) 1. Keadilan dan Menghormati Hak-hak Subjek Penelitian Peneliti harus memperlakukan semua subjek penelitian secara adil dan menghormati hak-hak mereka. Ini termasuk hak untuk memberikan informasi informasi, hak untuk kerahasiaan, dan hak untuk menghentikan partisipasi kapan pun mereka mau. 2. Kerahasiaan dan Privasi Penting untuk menjaga kerahasiaan data dan informasi subjek penelitian. Identitas subjek harus dijaga kerahasiaannya, kecuali jika ada persetujuan eksplisit dari subjek untuk mengungkapkan identitas mereka. 3. Konsistensi dengan Standar Etika Peneliti harus mematuhi standar etika yang ditetapkan oleh lembaga mereka, seperti komite etika penelitian. Ini termasuk pengajuan proposal etika dan mendapatkan persetujuan sebelum memulai penelitian. 4. Integritas Ilmiah Peneliti harus menjaga integritas ilmiah dalam penelitian mereka, termasuk pelaporan data dengan jujur dan transparan. Peneliti juga harus menghindari manipulasi data atau pelaporan yang tidak akurat.


158 5. Pencegahan Konflik Kepentingan Peneliti harus mengidentifikasi dan mengungkapkan semua potensi konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini penting untuk memastikan objektivitas dan integritas penelitian. 6. Konsultasi dengan Subjek Penelitian Melibatkan subjek penelitian dalam proses penelitian dan memberikan informasi yang jelas dan jujur kepada mereka adalah prinsip penting dalam etika penelitian mixed methods. Mematuhi prinsip-prinsip etika ini penting untuk memastikan bahwa penelitian mixed methods dilakukan dengan integritas dan menghormati hak-hak individu yang terlibat dalam studi tersebut. B. Perlindungan Subjek Penelitian Perlindungan subjek penelitian dalam konteks mixed methods merupakan aspek penting dalam menjamin etika penelitian dan keamanan partisipan. Perlindungan ini meliputi berbagai tindakan untuk memastikan bahwa subjek penelitian dihormati, aman, dan tidak terkena risiko yang tidak perlu. Berikut adalah beberapa poin yang relevan untuk perlindungan subjek penelitian dalam penelitian mixed methods: (Purwono et al., 2019) 1. Persetujuan dan Informed Consent Perlindungan subjek penelitian dimulai dengan mendapatkan persetujuan dari mereka sebelum mereka terlibat dalam studi. Persetujuan ini harus


159 bersifat sukarela, dijelaskan dengan jelas, dan harus mencakup informasi tentang tujuan studi, prosedur, potensi risiko, manfaat yang diharapkan, serta hakhak mereka sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian mixed methods, ini sangat penting karena kombinasi antara data kualitatif dan kuantitatif dapat melibatkan berbagai jenis interaksi dan pengumpulan informasi. 2. Kerahasiaan Data Perlindungan subjek penelitian juga mencakup menjaga kerahasiaan data mereka. Identitas dan informasi pribadi subjek harus dijaga rahasia sesuai dengan persetujuan mereka. Dalam penelitian mixed methods, di mana data kualitatif dapat mengandung informasi yang sensitif, menjaga kerahasiaan sangatlah penting. 3. Minimasi Risiko Peneliti harus berupaya untuk meminimalkan risiko bagi subjek penelitian sebanyak mungkin. Ini melibatkan perencanaan yang cermat dalam desain penelitian, penggunaan metode yang tepat, dan evaluasi risiko yang potensial sebelum memulai studi. Dalam konteks mixed methods, risiko dapat berasal dari pengumpulan data kualitatif yang melibatkan wawancara mendalam atau pengungkapan informasi pribadi. 4. Hak untuk Menarik Diri Subjek penelitian harus diberikan hak untuk menarik diri dari studi kapan saja tanpa konsekuensi


160 negatif. Ini berarti peneliti harus menjelaskan dengan jelas bahwa partisipasi adalah sukarela dan subjek memiliki kontrol atas partisipasinya. 5. Pemantauan dan Pengawasan Perlindungan subjek penelitian juga melibatkan pemantauan dan pengawasan kontinu selama penelitian berlangsung. Peneliti harus memastikan bahwa subjek tidak mengalami dampak negatif dan bahwa studi berlangsung sesuai dengan standar etika yang ditetapkan. 6. Komitmen pada Standar Etika Akhirnya, perlindungan subjek penelitian dalam penelitian mixed methods memerlukan komitmen penuh terhadap standar etika penelitian yang relevan. Peneliti harus beroperasi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh institusi mereka dan memastikan bahwa studi mereka dilakukan dengan integritas dan menghormati hak-hak individu. Dengan mematuhi prinsip-prinsip ini, peneliti mixed methods dapat memastikan bahwa subjek penelitian dilindungi dengan baik dan bahwa penelitian dilakukan dengan integritas dan keamanan yang tinggi. C. Konflik Kepentingan dan Objektivitas Konflik kepentingan dan objektivitas adalah dua aspek penting dalam penelitian, terutama dalam konteks penelitian mixed methods, di mana peneliti harus memastikan bahwa mereka tetap objektif dan menghindari konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi integritas dan


161 hasil studi. Berikut adalah penjelasan tentang konflik kepentingan dan objektivitas: 1. Konflik Kepentingan Konflik kepentingan terjadi ketika peneliti memiliki kepentingan pribadi, finansial, atau profesional yang dapat mempengaruhi integritas dan objektivitas penelitian. Dalam penelitian mixed methods, peneliti mungkin memiliki kepentingan tertentu terkait dengan hasil studi, terutama jika ada keterlibatan pihak ketiga atau sponsor eksternal. Penting bagi peneliti untuk secara transparan mengidentifikasi dan mengungkapkan konflik kepentingan potensial kepada pihak berwenang, termasuk institusi penelitian atau jurnal akademis, sehingga langkahlangkah dapat diambil untuk mengatasi atau mengurangi dampaknya. 2. Objektivitas Objektivitas merujuk pada kemampuan peneliti untuk tetap netral dan tidak memihak dalam proses penelitian. Dalam penelitian mixed methods, di mana peneliti bekerja dengan data kualitatif dan kuantitatif yang kompleks, penting untuk menjaga objektivitas dalam interpretasi dan analisis data. Objektivitas dapat dicapai melalui beberapa cara, termasuk penggunaan metode analisis yang tepat, transparansi dalam proses pengambilan keputusan, dan pengakuan terhadap potensi bias atau interpretasi yang subjektif.


162 3. Strategi Mengatasi Konflik Kepentingan Untuk mengatasi konflik kepentingan, peneliti harus mempertimbangkan beberapa strategi. Pertama, mereka harus secara jelas mengungkapkan semua potensi konflik kepentingan kepada pihak berwenang. Kedua, mereka dapat melibatkan pihak independen atau tim etika untuk mengawasi atau meninjau penelitian secara berkala. Selain itu, peneliti harus berkomitmen pada praktik transparansi dan integritas dalam melaporkan hasil studi, termasuk pengungkapan semua sumber pendanaan dan keterlibatan potensial dengan pihak luar. 4. Pentingnya Objektivitas dalam Analisis Data Objektivitas dalam analisis data adalah kunci untuk memastikan hasil penelitian mixed methods dapat diandalkan dan tidak dipengaruhi oleh bias peneliti. Peneliti harus menggunakan metode analisis yang objektif dan teruji secara ilmiah, serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang untuk menginterpretasikan data dengan cara yang netral dan cermat. 5. Pola Pikir Kritis Akhirnya, untuk menjaga objektivitas, peneliti harus mengadopsi pola pikir kritis dan terbuka terhadap evaluasi dan kritik. Menerima masukan dari rekan sejawat, melakukan validasi silang, dan terus mengembangkan keterampilan analisis objektif dapat membantu memastikan bahwa konflik kepentingan tidak mempengaruhi integritas penelitian.


163 Dengan memahami dan mengakui konflik kepentingan serta pentingnya objektivitas, peneliti mixed methods dapat meningkatkan kualitas dan keandalan studi mereka, yang pada gilirannya akan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan. Rangkuman Prinsip-prinsip etika dalam penelitian, perlindungan subjek penelitian, dan penanganan konflik kepenting-an serta objektivitas adalah aspek kunci dalam menjalankan penelitian yang bertanggung jawab dan bermoral. Prinsip-prinsip etika mengacu pada pedoman moral dan praktik penelitian yang mencakup kejujuran, integritas, dan penghormatan terhadap partisipan penelitian serta kewajiban untuk melaporkan hasil secara akurat. Perlindungan subjek penelitian menekankan pentingnya menghormati hak-hak individu yang terlibat dalam studi, termasuk privasi, rahasia, dan keamanan mereka. Sementara itu, konflik kepentingan dan objektivitas memerlukan peneliti untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi integritas dan objektivitas penelitian, serta memastikan bahwa analisis dan interpretasi data dilakukan secara objektif dan netral. Mengikuti prinsipprinsip ini penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat ilmiah dan peserta penelitian.


164 Evaluasi 1. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip etika dalam penelitian? Jelaskan mengapa prinsip-prinsip ini penting dalam konteks penelitian ilmiah. 2. Mengapa perlindungan subjek penelitian menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian? Sebutkan beberapa langkah praktis yang dapat diambil untuk melindungi hakhak subjek penelitian. 3. Apa yang dimaksud dengan konflik kepentingan dalam konteks penelitian? Berikan contoh konkret tentang bagaimana konflik kepentingan dapat mempengaruhi integritas penelitian. 4. Mengapa objektivitas merupakan aspek kritis dalam penelitian? Bagaimana seorang peneliti dapat memastikan bahwa analisis dan interpretasi data dilakukan secara objektif? 5. Gambarkan situasi di mana konflik kepentingan dapat mempengaruhi objektivitas penelitian. Apa langkahlangkah yang dapat diambil untuk mengatasi atau mengelola konflik kepentingan dalam konteks penelitian?


165 Tantangan dan Prospek Metodologi Penelitian Mixed Methods 9


166 antangan dan prospek dalam metodologi penelitian mixed methods merupakan topik yang penting untuk dipelajari oleh mahasiswa. Tantangan utama yang dihadapi dalam penggunaan pendekatan campuran ini termasuk kompleksitas dalam perencanaan dan implementasi, penyeimbangan antara waktu dan sumber daya yang tersedia, serta integrasi yang tepat antara data kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, tantangan etis seperti perlindungan subjek penelitian dan konflik kepentingan juga perlu diperhatikan. Namun, terdapat juga prospek yang menarik dalam metodologi ini, seperti kemampuan untuk menggabungkan keunggulan dari kedua pendekatan (kuantitatif dan kualitatif), memberikan pemahaman yang lebih holistik terhadap fenomena penelitian, dan memfasilitasi penemuan yang lebih dalam. Selain itu, pendekatan mixed methods dapat membuka pintu bagi inovasi metodologi baru serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menangani kompleksitas dalam penelitian. Memahami tantangan dan prospek metodologi penelitian mixed methods akan membekali mahasiswa dengan wawasan yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan penelitian yang efektif dan berkualitas. A. Tantangan penelitian mixed methods Metodologi penelitian mixed methods memiliki sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan oleh para peneliti. Pertama, salah satu tantangan utama adalah kompleksitas dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif memerlukan pemikiran yang matang dalam T


167 merancang desain penelitian, pemilihan instrumen, serta pengumpulan dan analisis data. Peneliti harus memastikan bahwa integrasi antara data kuantitatif dan kualitatif dilakukan secara efektif tanpa mengorbankan validitas dan reliabilitas. Kedua, masalah waktu dan sumber daya merupakan tantangan lain dalam metodologi mixed methods. Pengumpulan data yang melibatkan dua pendekatan dapat memakan waktu dan biaya lebih banyak dibandingkan dengan pendekatan penelitian tunggal. Peneliti perlu memastikan alokasi waktu dan sumber daya yang memadai untuk masing-masing tahap penelitian. Selain itu, integrasi yang tepat antara data kuantitatif dan kualitatif juga merupakan tantangan yang signifikan. Peneliti perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk menggabungkan dan menganalisis kedua jenis data secara holistik. Hal ini membutuhkan keahlian analisis yang mendalam dan pemahaman yang kuat terhadap kedua pendekatan. Tantangan lainnya adalah masalah etika dalam penelitian mixed methods, termasuk perlindungan subjek penelitian dan konflik kepentingan. Peneliti harus memastikan bahwa mereka mematuhi prinsip-prinsip etika penelitian dan melindungi hak-hak subjek penelitian secara tepat. Selain itu, adanya kompleksitas dalam menginterpretasi dan melaporkan hasil juga merupakan tantangan yang signifikan. Peneliti perlu memiliki keterampilan interpretasi yang baik untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan terintegrasi dari kedua jenis data.


168 Dengan menyadari dan mengatasi tantangan-tantangan ini, para peneliti dapat mengembangkan metodologi penelitian mixed methods yang kuat dan memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami fenomena penelitian secara holistik. B. Prosek masa depan penelitian mix methods Metodologi penelitian mixed methods menawarkan berbagai prospek yang menarik untuk pengembangan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang penelitian. Pertama, pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memanfaatkan kelebihan kedua jenis data (kuantitatif dan kualitatif) untuk menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti. Dengan menggabungkan data kuantitatif yang kuat secara statistik dengan wawasan kualitatif yang mendalam, penelitian mixed methods dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki masing-masing pendekatan secara individual. Kedua, metodologi mixed methods juga memungkinkan peneliti untuk menjembatani kesenjangan antara angka dan narasi. Melalui integrasi yang baik antara data kuantitatif dan kualitatif, peneliti dapat memberikan penjelasan yang lebih kaya dan komprehensif terhadap temuan penelitian. Hal ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas fenomena sosial, psikologis, atau ilmiah. Selain itu, pendekatan mixed methods memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan desain penelitian dengan


169 tujuan penelitian yang spesifik. Peneliti dapat memilih dan menggabungkan berbagai teknik pengumpulan dan analisis data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan peneliti untuk merancang studi yang lebih holistik dan tepat sasaran. Selanjutnya, metodologi mixed methods memiliki potensi untuk menghasilkan temuan yang lebih dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis. Dengan menggunakan triangulasi dan integrasi data yang tepat, peneliti dapat memvalidasi temuan penelitian dan meningkatkan kepercayaan terhadap hasilnya. Ini membuka peluang untuk penelitian yang lebih berkualitas dan bermakna. Terakhir, pendekatan mixed methods juga dapat mendukung penerapan penelitian dalam konteks praktis. Dengan memadukan analisis kuantitatif dan wawasan kualitatif, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berguna untuk pengambilan keputusan atau pengembangan kebijakan di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya. Secara keseluruhan, prospek metodologi penelitian mixed methods sangat menjanjikan dalam menghadirkan pendekatan penelitian yang holistik, fleksibel, dan bermakna. Hal ini membuka peluang untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih komprehensif dan aplikasi penelitian yang lebih efektif dalam praktiknya.


170 Rangkuman Metodologi penelitian mixed methods menawarkan berbagai prospek yang menarik, seperti kemampuan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif dan holistik tentang fenomena yang diteliti dengan memanfaatkan kelebihan data kuantitatif dan kualitatif. Namun, terdapat pula sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti kompleksitas dalam perancangan studi, pengintegrasian data yang sesuai, dan pengelolaan sumber daya yang efektif. Meskipun demikian, dengan kemampuan untuk menjembatani kesenjangan antara angka dan narasi serta mendukung aplikasi penelitian yang lebih praktis, metodologi mixed methods menjanjikan pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih holistik dan aplikasi penelitian yang lebih efektif dalam berbagai bidang.


171 Evaluasi 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metodologi penelitian mixed methods dan mengapa integrasi data kuantitatif dan kualitatif penting dalam penelitian ini. 2. Sebutkan tiga pendekatan umum yang digunakan dalam analisis data kualitatif dan jelaskan bagaimana pendekatan tersebut membantu menggambarkan pola atau tema dari data. 3. Apa perbedaan utama antara interpretasi temuan penelitian kuantitatif dan kualitatif? Berikan contoh dari masing-masing interpretasi. 4. Mengapa perlindungan subjek penelitian sangat penting dalam penelitian mixed methods? Sebutkan setidaknya dua strategi yang dapat digunakan untuk melindungi subjek penelitian. 5. Diskusikan tantangan utama yang dihadapi dalam metodologi penelitian mixed methods. Jelaskan bagaimana peneliti dapat mengatasi tantangan ini untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas.


172 Daftar Pustaka AK, W. W., & ZA, T. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. FTK Ar-Raniry Press. Alhamda, S. (2018). Buku Ajar Metlit dan Statistik. Deepublish. Barlian, E. (2016). Metodologi penelitian kualitatif & kuantitatif. Budiastuti, D. (2022). Validitas dan reliabilitas penelitian. Djaali, H. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Fiantika, F., Wasil, M., Jumiyati, S. R. I., Honesti, L., Wahyuni, S. R. I., Mouw, E., Mashudi, I., Hasanah, N. U. R., Maharani, A., & Ambarwati, K. (2022). Metodologi penelitian kualitatif. Metodologi Penelitian Kualitatif. In Rake Sarasin (Issue March). Surabaya: PT. Pustaka Pelajar. Https://Scholar. Google. Com/Citations. Halcomb, E. J., & Hickman, L. (2015). Mixed methods research. Haryani, W., & Idi Setiyobroto, I. S. (2022). Modul Etika


173 Penelitian. Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Jakarta I. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Salemba Humanika. Hermawan, I., & Pd, M. (2019). Metodologi penelitian pendidikan (kualitatif, kuantitatif dan mixed method). Hidayatul Quran. Hidayat, A. A. (2021). Menyusun instrumen penelitian & uji validitas-reliabilitas. Health Books Publishing. Hikmawati, F. (2020). Metodologi penelitian. Rajawali Press. Irianto, S. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Metodologi Penelitian Ilmu Hukum. Jurnal Hukum & Pembangunan, 32(2), 155–172. Ismayani, A. (2019). Metodologi penelitian. Syiah Kuala University Press. Kadir. (2015). Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Rajawali. McKim, C. A. (2017). The value of mixed methods research: A mixed methods study. Journal of Mixed Methods Research, 11(2), 202–222. Nurlan, F. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif. CV. Pilar Nusantara. Plano Clark, V. L. (2017). Mixed methods research. The Journal of Positive Psychology, 12(3), 305–306. Purwono, F. H., Ulya, A. U., Purnasari, N., & Juniatmoko, R. (2019). Metodologi Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method). Guepedia.


174 Santoso, S. (2010). Statistik parametrik. Elex Media Komputindo. Supratiknya, A. (2022). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam psikologi. universitas Sanata Dharma. Yunus, H. S. (2010). Metodologi penelitian wilayah kontemporer. Pustaka Pelajar.


175 Glosarium Informed Consent : Persetujuan yang diberikan oleh subjek penelitian setelah mereka sepenuhnya memahami tujuan, prosedur, risiko, dan manfaat penelitian. Analisis Tematik : Proses mengidentifikasi dan mengelompokkan tema-tema utama dari data kualitatif untuk memahami makna di baliknya. Interpretasi Temuan Penelitian : Proses menganalisis data untuk mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang hasil penelitian. Pelaporan Hasil Penelitian : Penyajian dan dokumentasi temuan penelitian dalam laporan yang jelas dan sistematis. Refleksi Penelitian : Evaluasi kritis terhadap posisi


176 subjektif, asumsi, dan implikasi hasil penelitian. Prinsip-prinsip Etika : Pedoman untuk melakukan penelitian dengan memperhatikan keadilan, kerahasiaan, dan kepatuhan terhadap etika. Perlindungan Subjek Penelitian : Upaya untuk melindungi hak dan kesejahteraan subjek penelitian. Konflik Kepentingan : Situasi di mana kepentingan pribadi atau institusi dapat mempengaruhi objektivitas penelitian. Objektivitas : Sikap yang tidak memihak dan tidak mempengaruhi hasil penelitian. Metode Pengumpulan Data : Teknik untuk mengumpulkan informasi, seperti wawancara, observasi, atau analisis dokumen. Analisis Data Kualitatif : Proses mengorganisir, menganalisis, dan menginterpretasikan data nonangka. Pendekatan Fenomenologi : Penekanan pada pengalaman subjektif individu untuk memahami makna di balik


177 fenomena. Analisis Naratif : Pendekatan menganalisis cerita atau narasi untuk memahami pengalaman individu. Konteks Sosial : Faktor-faktor budaya, sejarah, atau politik yang mempengaruhi fenomena yang diteliti. Variabel : Karakteristik atau atribut yang dapat diukur atau diamati dalam penelitian, yang dapat bervariasi di antara individu atau objek Desain Penelitian : Rencana atau struktur penelitian yang merinci langkah-langkah yang akan diambil untuk mengumpulkan dan menganalisis data Hipotesis : Pernyataan proposisional yang mengajukan hubungan antara dua atau lebih variabel yang dapat diuji dalam penelitian. Populasi : Keseluruhan kelompok individu, objek, atau peristiwa yang menarik bagi peneliti dan menjadi subjek penelitian Sampel : Subset dari populasi yang dipilih untuk diuji dalam penelitian, yang seharusnya


178 mewakili populasi secara keseluruhan Validitas : Tingkat keakuratan atau keabsahan instrumen pengukuran dalam mengukur apa yang seharusnya diukur Reliabilitas : Konsistensi atau keandalan instrumen pengukuran dalam memberikan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu


179 Indeks D data, iii, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 51, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 72, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 87, 89, 92, 93, 97, 99, 103, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 116, 117, 118, 119, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 152, 153, 155, 156, 157, 158, 159, 160, 162, 168, 169, 170, 173, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 180, 182, 183, 184, 185, 186, 188, 189, 190, 191, 192, 193, 195, 196, 199, 201, 203, 204, 206, 207, 209, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 222, 223, 224, 229 E etika, 199, 200, 201, 202, 204, 207, 208, 209, 213, 222 F fenomena, 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 42, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 56, 59, 61, 64, 65, 66, 68, 69, 70, 71, 72, 74, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 83, 88, 89, 90, 98, 99, 104, 107, 117, 119, 127, 128, 129, 147, 152, 154, 155, 157, 158, 165, 175, 176, 177, 178, 179, 181, 183, 185, 186, 187, 189, 190, 191, 193, 194, 195, 196, 211, 214, 215, 216, 223, 229


180 Fenomenologi, 171, 223 I implikasi, 100, 142, 143, 162, 170, 180, 181, 183, 184, 186, 187, 190, 191, 193, 194, 222 instrumen, 39, 107, 108, 109, 110, 116, 126, 127, 128, 134, 145, 146, 212, 220, 224 integrasi, 8, 10, 11, 26, 28, 34, 35, 63, 64, 74, 78, 79, 80, 82, 83, 84, 92, 94, 97, 99, 129, 132, 133, 136, 137, 139, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 192, 193, 194, 196, 211, 212, 213, 214, 215, 217 K komprehensif, iii, 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 18, 20, 21, 24, 25, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 37, 49, 52, 55, 58, 59, 60, 61, 63, 64, 66, 68, 69, 70, 71, 74, 76, 77, 78, 83, 94, 99, 102, 108, 111, 117, 127, 140, 158, 174, 176, 179, 186, 188, 189, 190, 193, 195, 196, 214, 216, 222, 229 Konsep, v, 2, 9, 12, 14, 22, 63, 130, 176, 220 kualitatif, iii, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 74, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 83, 84, 87, 88, 89, 90, 92, 93, 94, 96, 97, 98, 100, 103, 104, 105, 107, 117, 119, 121, 122, 123, 124, 126, 127, 128, 129, 152, 154, 158, 159, 160, 161, 162, 169, 170, 171, 173, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 190, 191, 192, 193, 195, 196, 203, 204, 206, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 219, 220, 221, 222, 229 kuantitatif, iii, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 49, 51, 52, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 74, 75, 77, 78, 79, 80, 81, 83, 84, 87, 88, 89, 90, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 100, 103, 104, 105, 107, 112, 113, 115, 116, 127, 128, 129, 130, 154, 171, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 183, 192, 193, 194, 196, 203, 206, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 219, 220, 221, 229


181 M methods, iii, v, vi, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 49, 58, 60, 61, 63, 64, 66, 67, 68, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 80, 82, 84, 87, 88, 89, 90, 92, 93, 94, 95, 97, 98, 100, 102, 103, 104, 105, 107, 127, 128, 129, 174, 176, 177, 178, 192, 193, 194, 195, 196, 197, 199, 200, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 219, 220, 229 Metodologi, ii, v, vi, 1, 33, 50, 51, 211, 212, 214, 216, 219, 220, 221 O Objektivitas, vi, 114, 199, 205, 206, 207, 223 P Pendekatan, 2, 11, 14, 15, 16, 21, 34, 38, 39, 40, 41, 46, 49, 50, 51, 52, 55, 58, 76, 92, 96, 98, 153, 154, 155, 157, 158, 159, 160, 161, 162, 166, 171, 172, 183, 223 Penelitian, ii, v, vi, 1, 2, 11, 23, 24, 25, 29, 33, 37, 38, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 55, 56, 57, 59, 63, 64, 72, 73, 87, 88, 91, 93, 95, 96, 98, 107, 116, 129, 148, 165, 179, 180, 183, 199, 200, 202, 211, 219, 220, 222, 223, 224 Populasi, 224 prosedur, 126, 128, 131, 203, 222 R Refleksi, 190, 222 Reliabilitas, 111, 115, 146, 224 S Sampel, 224 Sosial, 44, 223 Subjek, vi, 200, 202, 204, 223 V validitas, 3, 6, 10, 13, 18, 20, 22, 23, 24, 32, 33, 34, 35, 58, 60, 61, 73, 76, 82, 83, 84, 90, 108, 111, 112, 121, 125, 128, 129, 130, 134, 135, 145, 146, 147, 149, 176, 212, 220 Validitas, 21, 22, 23, 31, 58, 73, 111, 115, 133, 145, 146, 147, 148, 149, 219, 224 Variabel, 223


182 Tentang Penulis Penulis Bernama Dr. Ns. Fery Agusman Motuho Mendrofa, SKM,S.Kep,M.Kep,Sp.Kom, Penulis saat ini aktif sebagai dosen di program studi universitas karya husada semarang dengan Home Base Magister Keperawatan. Penulis memiliki latar belakang Pendidikan Magister Keperawatan, Spesialis Komunitas dan Doktor Kesehatan, saat ini sedang mengambil Doktoral Nursing di Philipina Women University. Penulis banyak terlibat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat terkait Lanjut Usia, Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Penulis aktif juga dalam kegiatan Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Gerontik. Penulis saat ini aktif sebagai pengurus IPKKI DPW Jawa Tengah, pengurus DPW. PPNI jawa Tengah, pengurus AIPNI Indonesia, serta sebagai asesor LAM PT.Kes. Kristiana susilowati, SKM, MM. Pengalaman sebagai HRD di RS di Kota Semarang, saat ini sebagai Dosen di Universitas Karya Husada Semarang pada Program Studi Managemen. Saat ini menempuh Program Doktor pada Universitas Kristen Satya Wacana.


183


Click to View FlipBook Version