The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Di Indonesia, fenomena gizi menimbulkan tantangan kompleks yang mencakup berbagai aspek, dari tingginya angka stunting dan wasting di beberapa daerah hingga meningkatnya prevalensi obesitas, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Kekurangan gizi yang masih menghantui sebagian populasi Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan miskin, menjadi fokus utama untuk diperangi. Di sisi lain, munculnya pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif telah membawa dampak serius dalam bentuk peningkatan kasus obesitas, yang menjadi faktor risiko bagi penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung. Solusi untuk mengatasi masalah gizi ini membutuhkan upaya lintas sektor yang meliputi penguatan program-program gizi, promosi pangan bergizi, pembangunan infrastruktur kesehatan, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan gizi ini dan meningkatkan kesejahteraan gizi bagi seluruh penduduknya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-02 21:35:35

Perspektif Masalah Gizi Oleh Peneliti Muda Indonesia

Di Indonesia, fenomena gizi menimbulkan tantangan kompleks yang mencakup berbagai aspek, dari tingginya angka stunting dan wasting di beberapa daerah hingga meningkatnya prevalensi obesitas, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Kekurangan gizi yang masih menghantui sebagian populasi Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan miskin, menjadi fokus utama untuk diperangi. Di sisi lain, munculnya pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif telah membawa dampak serius dalam bentuk peningkatan kasus obesitas, yang menjadi faktor risiko bagi penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung. Solusi untuk mengatasi masalah gizi ini membutuhkan upaya lintas sektor yang meliputi penguatan program-program gizi, promosi pangan bergizi, pembangunan infrastruktur kesehatan, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan gizi ini dan meningkatkan kesejahteraan gizi bagi seluruh penduduknya.

91 Gifari, N., Kuswari, M., & Azza, D. (2018). Pengaruh konseling gizi dan latihan stretching terhadap perubahan asupan gizi dan status gizi. Darrusalam Nutrition Journal, 2(1), 29-40.


92 Bab 15 Telaah Mendalam tentang Obesitas di Indonesia besitas merupakan masalah kesehatan yang semakin memprihatinkan di Indonesia. Telaah mendalam tentang obesitas di negara ini mengungkap berbagai faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah individu yang mengalami kondisi ini. Salah satu faktor utama adalah perubahan pola makan masyarakat yang cenderung mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak, gula, dan kalori, namun rendah serat dan gizi penting lainnya. O


93 Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif juga turut berperan dalam meningkatkan angka obesitas di Indonesia. Semakin banyak orang yang menghabiskan waktu dalam aktivitas yang kurang memerlukan gerakan fisik, seperti bekerja di depan komputer atau menggunakan gadget secara berlebihan. Kondisi ini menyebabkan kalori yang masuk tidak seimbang dengan kalori yang dibakar, sehingga berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan. Faktor sosial dan ekonomi juga memainkan peran penting dalam masalah obesitas di Indonesia. Terbatasnya akses kepada makanan sehat dan terjangkau, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, membuat beberapa lapisan masyarakat rentan terhadap obesitas. Selain itu, persepsi kecantikan yang terkait dengan tubuh gemuk di beberapa budaya di Indonesia juga dapat menjadi faktor yang memperburuk masalah obesitas. Dampak obesitas terhadap kesehatan individu dan sistem kesehatan secara keseluruhan sangat signifikan. Obesitas meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan kanker. Biaya pengobatan dan perawatan kesehatan yang tinggi juga menjadi beban bagi sistem kesehatan yang sudah terbatas. Untuk mengatasi masalah obesitas di Indonesia, diperlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu itu sendiri. Langkah-langkah preventif, seperti edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya aktivitas fisik, serta regulasi terkait dengan pemasaran makanan dan minuman yang tidak sehat, perlu diterapkan secara serius. Selain itu, upaya untuk meningkatkan akses kepada makanan sehat dan


94 mengubah persepsi budaya terhadap tubuh ideal juga perlu dilakukan. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, diharapkan dapat tercapai penurunan angka obesitas di Indonesia dan peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. A. Faktor-faktor Penyebab Obesitas di Kalangan Masyarakat Indonesia Faktor-faktor yang menyebabkan obesitas di kalangan masyarakat Indonesia sangat kompleks dan melibatkan berbagai aspek, mulai dari kebiasaan makan hingga pengaruh lingkungan. Salah satu tantangan utama adalah persepsi yang salah terkait dengan diet dan pola makan. Banyak orang menganggap bahwa mengatur pola makan adalah hal yang menyiksa, terutama ketika mereka memiliki kecenderungan untuk menyukai makanan tinggi kalori dan lemak. Ketika dihadapkan dengan upaya penurunan berat badan, banyak yang merasa takut dan enggan untuk mengubah kebiasaan makan mereka. Ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai pentingnya pola makan seimbang dan pengelolaan berat badan yang sehat sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, prevalensi obesitas juga dipengaruhi oleh kecenderungan untuk mengikuti tren diet instan yang menjanjikan penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat. Terkadang, program-program diet semacam ini lebih berorientasi pada tujuan sementara, seperti untuk keperluan pernikahan atau acara tertentu, daripada untuk mencapai kesehatan jangka panjang. Hal ini mencerminkan


95 kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga berat badan ideal sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat, bukan hanya sebagai tujuan kosmetik sementara. Selain itu, peran lingkungan juga sangat berpengaruh dalam pola makan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Semakin meluasnya penetrasi industri makanan, termasuk restoran cepat saji dan aplikasi pengantaran makanan, membuat makanan tidak sehat menjadi lebih mudah diakses. Iklan-iklan yang mempromosikan makanan tidak sehat juga memberikan pengaruh besar terhadap pilihan makanan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang rentan terhadap pengaruh media. Perbedaan gender juga dapat mempengaruhi prevalensi obesitas. Meskipun pada usia anak dan remaja lebih banyak laki-laki yang mengalami obesitas, pada usia dewasa prevalensi obesitas lebih tinggi pada wanita. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan dalam respon hormonal terhadap makanan dan faktorfaktor fisiologis seperti kehamilan, persalinan, dan penggunaan kontrasepsi. Memahami perbedaan ini dapat membantu dalam merancang strategi pencegahan dan pengelolaan obesitas yang lebih tepat sesuai dengan karakteristik individu. Terakhir, perubahan perilaku makan yang berkelanjutan menjadi kunci dalam mengatasi obesitas. Tindakan preventif dan intervensi yang fokus pada edukasi, promosi pola makan seimbang, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat harus diterapkan secara luas dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk mengubah pola makan menjadi gaya hidup yang lebih sehat dan


96 mendorong individu untuk membuat pilihan makanan yang lebih baik dalam jangka panjang. B. Upaya Pencegahan dan Penanganan Obesitas Upaya pencegahan dan penanganan obesitas merupakan tantangan yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang berkelanjutan serta beragam strategi. Pengalaman di Taiwan menunjukkan bahwa upaya yang persisten dan konsisten dalam mengedukasi masyarakat serta memberikan intervensi longitudinal dapat memberikan hasil yang positif dalam mengubah perilaku dan pola makan. Namun, di Indonesia, banyak program intervensi yang hanya berlangsung dalam periode singkat dan kurang memiliki desain yang berkelanjutan, serta minim dalam pengukuran berkelanjutan atau surveillance. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan konsistensi, pengukuran, dan pemantauan dalam upaya pencegahan obesitas. Faktor-faktor seperti kondisi geografis yang luas dan keanekaragaman suku dan ras di Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam menyusun program pencegahan dan penanganan obesitas. Selain itu, perbedaan ekonomi dan pendidikan antar wilayah juga membuat keseragaman pengumpulan data menjadi sulit. Dibutuhkan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan yang memperhitungkan berbagai faktor tersebut. Obesitas pada usia dewasa seringkali merupakan hasil dari kondisi stunting yang dialami pada masa kanak-kanak, serta pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Ketika


97 seseorang mengalami obesitas, perubahan dalam regulasi keseimbangan tubuh dapat memicu defisiensi zat gizi mikro. Hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme zat gizi makro dan mekanisme resistensi hormonal, terutama resistensi insulin, yang mengganggu pengaturan sinyal lapar dan kenyang dalam tubuh. Konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah zat gizi mikro, serta paparan terhadap bahan tambahan pangan berbahaya seperti pewarna, pemanis, dan pengawet, dapat mempengaruhi kinerja hormonal dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme dan penyerapan zat gizi, serta memperburuk kondisi obesitas. Pentingnya edukasi gizi yang menyeluruh untuk masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi masalah obesitas. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang pentingnya pola makan seimbang dan memilih makanan yang sehat, serta membatasi konsumsi makanan tinggi kalori dan bahan tambahan pangan berbahaya. Selain itu, dibutuhkan kesadaran akan pentingnya memilih makanan organik dan mengurangi konsumsi makanan olahan yang kurang sehat. Dalam menjalani program penurunan berat badan atau perbaikan komposisi tubuh, seseorang seringkali mengalami fase transisi yang memerlukan perubahan kebiasaan. Tidak semua orang mampu bertahan dalam proses ini karena mindset yang salah tentang diet dan ketidaknyamanan dalam mengubah pola makan yang sudah terbiasa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan edukasi yang tepat kepada individu dalam menghadapi perubahan pola makan yang sehat.


98 Referensi Nurwanti, E., Uddin, M., Chang, J. S., Hadi, H., Syed-Abdul, S., Su, E. C. Y., ... & Bai, C. H. (2018). Roles of sedentary behaviors and unhealthy foods in increasing the obesity risk in adult men and women: A cross-sectional national study. Nutrients, 10(6), 704. Nurwanti, E., Hadi, H., Chang, J. S., Chao, J. C. J., Paramashanti, B. A., Gittelsohn, J., & Bai, C. H. (2019). Rural–urban differences in dietary behavior and obesity: Results of the riskesdas study in 10–18-year-old Indonesian children and adolescents. Nutrients, 11(11), 2813. Hadi, H., Nurwanti, E., Gittelsohn, J., Arundhana, A. I., Astiti, D., West Jr, K. P., & Dibley, M. J. (2020). Improved understanding of interactions between risk factors for child obesity may lead to better designed prevention policies and programs in indonesia. Nutrients, 12(1), 175. Nurwanti, E., Hadi, H., & Julia, M. (2016). Paparan iklan junk food dan pola konsumsi junk food sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada anak sekolah dasar kota dan desa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 1(2), 59-70. Hadi, H., Triastanti, R. K., Anggraeni, D., Nurwanti, E., Lewis, E. C., Colon-Ramos, U., ... & Gittelsohn, J. (2022). The role of the school food environment in improving the


99 healthiness of school canteens and readiness to reopen post COVID-19 pandemic: A study conducted in Indonesia. Journal of Public Health Research, 11(1), jphr-2021. Nurwanti, E., & Bai, C. H. (2021). Increased Gut MicrobiotaDependent Trimethylamine-N-Oxide and Body Mass Index Associated With Metabolic Syndrome Risk in a Community-Dwelling Elders. Current Developments in Nutrition, 5(Supplement_2), 171-171. Nurwanti, E., & Bai, C. H. (2018, August). Relationship between Vegetable, Fruit Intake, and Age related Obesity Risk among Adults: Findings from a National Study. In 13th IEA SEA Meeting and ICPH-SDev.


100 Bab 16 Hubungan Menarik Probiotik dan Kognisi Anak ubungan antara probiotik dan kognisi anak telah menjadi topik penelitian yang menarik dalam bidang kesehatan anak. Studi ilmiah menunjukkan bahwa probiotik, yaitu mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan bagi manusia, memiliki potensi untuk memengaruhi perkembangan kognitif anak-anak. Probiotik telah terbukti memainkan peran penting dalam kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh, namun barubaru ini penelitian juga menyoroti kemungkinan efek positifnya terhadap kognisi anak. H


101 Penelitian awal menunjukkan bahwa mikroorganisme yang sehat dalam saluran pencernaan dapat memengaruhi komunikasi antara usus dan otak melalui sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai sumsum tulang belakang usus. Komunikasi ini diyakini berkontribusi pada regulasi suasana hati, emosi, dan fungsi kognitif. Dengan demikian, probiotik dapat berpotensi meningkatkan kesehatan mental dan kognisi anak dengan memengaruhi mikrobiota usus mereka. Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi probiotik pada masa awal kehidupan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan otak dan kognisi anak. Beberapa studi mengaitkan konsumsi probiotik selama kehamilan dan masa menyusui dengan peningkatan kemampuan kognitif anak pada usia berikutnya. Ini menunjukkan bahwa perawatan kesehatan usus yang optimal pada tahap-tahap awal kehidupan dapat berkontribusi pada perkembangan otak yang sehat dan fungsi kognitif yang lebih baik pada masa depan. Namun, meskipun bukti awal menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dengan jelas mekanisme yang mendasari hubungan antara probiotik dan kognisi anak. Penting untuk memahami jenis probiotik, dosis yang efektif, dan waktu pemberian yang optimal untuk mencapai manfaat kesehatan otak yang maksimal pada anakanak. Dengan demikian, penelitian lebih lanjut dalam bidang ini dapat memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan otak dan kognisi anak-anak.


102 A. Peran Probiotik dalam Mendukung Kesehatan Otak Anak Peran probiotik dalam mendukung kesehatan otak anak telah menjadi fokus penelitian yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Probiotik, mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, dikenal karena perannya dalam meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Namun, penelitian terbaru telah menyoroti potensi probiotik untuk memengaruhi fungsi otak dan kognisi anak. Saluran pencernaan dan otak terhubung oleh sumsum tulang belakang usus, sebuah jaringan saraf kompleks yang memungkinkan komunikasi antara kedua sistem tersebut. Mikroorganisme dalam saluran pencernaan, termasuk probiotik, dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak melalui jalur ini. Beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik dapat menghasilkan neurotransmiter seperti serotonin dan gamma-aminobutyric acid (GABA), yang berperan dalam regulasi suasana hati dan fungsi kognitif. Selain itu, peradangan kronis dalam saluran pencernaan dapat mempengaruhi kesehatan otak. Probiotik telah terbukti memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan mengurangi tingkat peradangan, probiotik dapat memberikan perlindungan terhadap gangguan neurologis dan meningkatkan kesehatan otak. Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat meningkatkan fungsi kognitif, termasuk belajar dan memori. Penelitian pada manusia juga


103 menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan beberapa studi yang menemukan hubungan antara konsumsi probiotik dan peningkatan fungsi kognitif pada anak-anak. Namun, lebih banyak penelitian manusia diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dan menentukan dosis yang efektif serta jenis probiotik yang paling bermanfaat. Dalam keseluruhan, peran probiotik dalam mendukung kesehatan otak anak adalah bidang penelitian yang menarik dan berkembang. Namun, sementara bukti awal menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dengan jelas mekanisme yang mendasari hubungan antara probiotik dan kesehatan otak anak. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang interaksi kompleks antara saluran pencernaan dan otak, probiotik dapat menjadi alat penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan anak-anak. B. Sumber Probiotik yang Dianjurkan untuk Anak Dalam konteks penelitian yang dilakukan oleh penulis, peran probiotik dalam mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif anak menjadi sangat relevan. Probiotik, yang merupakan mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, telah menjadi fokus penelitian yang menarik karena potensinya dalam meningkatkan kesehatan usus dan, pada gilirannya, mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi otak dan kognisi. Beberapa sumber probiotik yang dianjurkan untuk anak termasuk produk susu fermentasi seperti yoghurt dan kefir.


104 Produk-produk ini mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang telah terbukti memiliki efek positif pada kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, tempe, yang merupakan produk kedelai fermentasi, juga merupakan sumber probiotik alami yang dapat membantu meningkatkan keseimbangan mikroba usus. Selain dari produk-produk fermentasi, terdapat juga suplemen probiotik yang dirancang khusus untuk anakanak. Suplemen ini sering kali mengandung campuran bakteri probiotik yang telah dipelajari untuk manfaat kesehatan usus dan kognisi. Pemberian sumber probiotik ini pada anak-anak dapat membantu meningkatkan keseimbangan mikroba usus mereka. Keseimbangan mikroba usus yang baik telah terbukti berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan penyerapan gizi, dan bahkan berdampak positif pada kesehatan mental dan fungsi kognitif. Studi-studi telah menunjukkan bahwa gangguan keseimbangan mikroba usus pada anak-anak dapat terkait dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, serta masalah kognitif seperti kesulitan konsentrasi dan belajar. Oleh karena itu, dengan mendukung keseimbangan mikroba usus melalui pemberian probiotik, kita juga dapat secara tidak langsung mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif anak.


105 Meskipun demikian, perlu diingat bahwa lebih banyak penelitian masih diperlukan untuk memahami lebih lanjut tentang mekanisme pasti bagaimana probiotik memengaruhi kesehatan otak dan fungsi kognitif, serta jenis probiotik yang paling efektif dan dosis yang tepat untuk anak-anak dalam berbagai kondisi kesehatan. Referensi Rianda, D., Suradijono, S. H. R., Setiawan, E. A., Susanto, F., Meilianawati, M., Prafiantini, E., ... & Agustina, R. (2022). Long-term benefits of probiotics and calcium supplementation during childhood, and other biomedical and socioenvironmental factors, on adolescent neurodevelopmental outcomes. Journal of Functional Foods, 91, 105014. Setiawan, E. A., Rianda, D., Kadim, M., Susanto, F., Kok, F. J., Shankar, A. H., & Agustina, R. (2021). Tenth year reenrollment randomized trial investigating the effects of childhood probiotics and calcium supplementation on height and weight at adolescence. Scientific reports, 11(1), 1-9. Agustina, R., Rianda, D., Lasepa, W., Safira, F., Mufida, R., & Stajic, V. Nutrient Intakes of Pregnant and Lactating Women in Indonesia and Malaysia: Systematic Review and Meta-Analysis. Frontiers in Nutrition, 2542.


106 Tentang Penulis Khairizka Citra Palupi, S.Gz, MSc adalah Dosen di Program Studi Gizi, Universitas Esa Unggul. Lulus S1 Gizi di Universitas Brawijaya tahun 2012 dan Lulus S2 Gizi dan Kesehatan, Taipei Medical University, Taiwan tahun 2015. Sejak lulus S2, penulis sudah aktif di sosial media dalam literasi ilmiah medis dan melanjutkan di akun Gizi Ilmiah sejak menjadi Dosen Gizi tahun 2017. Sejak tahun 2023, penulis melanjutkan kuliah Doktoral Ilmu Gizi di Institut Pertanian Bogor. Penulis focus untuk mempromosikan kesehatan otak dan mental mulai dari prekonsepsi hingga menjadi orang tua lewat penelitian, edukasi dan karya tulis. Selain 35 publikasi ilmiah, penulis juga telah menulis 3 buku dan mendapatkan Penghargaan Influencer Gizi oleh Persatuan Ahli Gizi di tahun 2021. Email: [email protected] / [email protected] Putri Ayu Anjani adalah alumni S1 Gizi Universitas Esa Unggul tahun 2020, yang telah menjadi asisten Dosen Ibu Khairizka sejak tahun 2019. Penelitian S1 nya mengenai hubungan asupan gizi dan psikologis pada sistem pencernaan ibu hamil. Saat ini penulis fokus untuk mengembangkan ketrampilan di bidang karya tulis ilmiah dan pengembangan karir di bidang gizi.


107 Fasty Arum Utami adalah Dosen di Program Studi Gizi, Universitas Gajah Mada. Lulus S1 Gizi di Universitas Gajah Mada tahun 2011 dan Lulus S2 Gizi dan Kesehatan, Taipei Medical University, Taiwan tahun 2016. Sejak tahun 2020, penulis melanjutkan S3 Gizi di Taipei Medical University, Taiwan. Penulis juga aktif di sosial media sebagai Expert Board Gizigo hingga berhasil meraih penghargaan inovasi program pangan dan gizi. Selain itu, penulis juga melakukan banyak publikasi ilmiah dan menulis beberapa buku yaitu Kandungan Zat Gizi Makanan Khas Yogyakarta dan MPASI Tepat Orang Tua Hebat. Arif Sabta Aji adalah Dosen di Program Studi Gizi Universitas Alma Ata, Yogyakarta. Lulus S1 Gizi di Universitas Brawijaya Malang tahun 2014 dan mengikuti PMDSU untuk Program Doktoral di Universitas Andalas dan lulus pada tahun 2019. Fokus penelitian penulis terkait Nutrigenetic. Selama pendidikan S3, penulis juga mengikuti Sandwich-like Program antara Indonesia dan United Kingdom di Program Studi Ilmu Pangan dan Gizi, Reading University. Lebih dari 50 publikasi ilmiah internasional beliau tulis. Beberapa buku dan paten juga telah dibuat. Email : [email protected] Adi Lukas Setiawan adalah Peneliti di Heidelberg Institute for Global Health, Jerman. Lulus S1 Gizi di Universitas Brawijaya pada tahun 2014 dan melanjutkan Program S2-S3 Gizi dan Kesehatan sejak tahun 2015 – 2020 di Taipei Medical University, Taiwan. Setelah lulus S3 beliau menlanjutkan program PostDoktoral di Taiwan dan kemudian melanjutkan di Jerman. Beliau telah menulis lebih dari 18 publikasi ilmiah internasional.


108 Penulis fokus pada parameter metabolic yang berkaitan dengan penyakit degenerative berkaitan dengan perilaku gizi. Email : [email protected] Driando Ahnan Winarno adalah Doktor Tempe lulusan University of Massachusetts Amherst, Amerika. Disertasinya mengenai Tempe. Saat ini, penulis mengembangkan start-up Inovasi Tempe dengan nama Better Nature Tempeh di United Kingdom. Penulis juga pendiri “Indonesian Tempe Movement”. Selain menulis publikasi ilmiah di bidang tempe, buku mengenai Tempe juga dipublikasikan dengan judul TempeKumpulan Fakta Menarik berdasarkan Penelitian dan Mental Tempe. Selain sebagai entrepreneur di bidang Tempe, penulis juga memiliki hobby menyanyi dan berlari. Email: [email protected]. Rachmanida Nuzrina adalah Dosen Gizi, Universitas Esa Unggul. Pendidikan Gizi D3 di Poltekes Kemenkes Jakarta II, S1 Universitas Esa Unggul dan Master Gizi di Universitas Indonesia. Ada lebih dari 50 publikasi ilmiah dan buku ajar terkait gizi yang telah ditulis. Penulis fokus mempromosikan kesehatan ibu dan anak melalui penelitian, edukasi dan karya tulis. Email : [email protected] Lutfiana Puspitasari adalah seorang Bidan dan Dosen Kebidanan Poltekes Kemenkes Surakarta. Lulus Sarjana Terapan Kebidanan tahun 2014 dan melanjutkan Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Sebelas Maret. Beliau juga memiliki Klinik


109 Kebidanan. Ada 19 publikasi ilmiah terkait kebidanan dimana salah satu fokus penelitian adalah tentang keberhasilan menyusui. Penulis fokus mempromosikan keberhasilan menyusui ASI eksklusif dengan metode hypnobreastfeeding. Salah satu buku dari hasil tesisnya berjudul “Rahasia Sukses Mengoptimalkan Produksi ASI”. Email : [email protected] Bunga Paramashanti adalah Dosen di Program Studi Gizi, Universitas Alma Ata, Yogyakarta. Lulus S1 Gizi di Universitas Brawijaya tahun 2011 dan Lulus S2 Kesehatan Masyarakat di Universitas Gajah Mada tahun 2015. . Penulis juga pernah mengikuti pertukaran pelajar di Ghent University, Belgia Pada tahun 2023, penulis juga telah menyelesaikan pendidikan Doktoral di University of Sydney. Selain menjadi Dosen, penulis juga melanjutkan Postdoctoral Research Fellow di BRIN. Ada lebih dari 50 publikasi ilmiah sudah ditulis. Buku yang pernah dipublikasikan penulis berjudul Gizi bagi Ibu dan Anak : untuk mahasiswa kesehatan dan kalangan umum. Penulis fokus untuk mempromosikan kesehatan ibu dan anak melalui penelitian, edukasi dan karya tulis. Email : [email protected] Aviria Wibowo adalah Dosen di Program Studi Gizi, Universitas Gajah Mada. Lulus S1 Gizi dan S2 Magister Kesehatan Masyakarat Peminatan Gizi di Universitas Gajah Mada. Saat ini penulis melanjutkan kuliah Doktoral di Universitas Gajah Mada. Ada 17 publikasi ilmiah yang sudah ditulis. Penulis fokus untuk mempromosikan bagaimana kaitan antara perilaku gizi dengan


110 penyakit degenerative melalui penelitian, edukasi dan karya tulis. Email : [email protected] Erry Yudhya Mulyani adalah Dosen di Program Studi Gizi, Universitas Esa Unggul. Lulus S1 Gizi di Universitas Esa Unggul tahun 2007 dan S2 Manajemen Administrasi Kesehatan tahun 2009. Pada tahun 2019 dinyatakan lulus Doktoral Gizi di Institut Pertanian Bogor. Penulis ditunjuk sebagai Ketua dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Esa Unggul. Penulis fokus untuk mempromosikan peranan gizi semasa kehamilan melalui penelitian, edukasi dan karya tulis. Ada lebih dari 70 karya tulis ilmiah yang sudah ditulis. Terbaru, penulis menerbitkan buku dengan judul Air dan Kehamilan. Penulis juga menerbitkan beberapa paten dan mendapat penghargaan Hak Kekayaan Intelektual. Email : [email protected]. Emyr Reisha Isaura adalah Dosen di Program Studi Gizi, Universitas Airlangga. Lulus S1 Gizi di Universitas Brawijaya tahun 2010 dan Lulus S2 Kesehatan Masyarakat, Universitas Gajah Mada, Taiwan tahun 2013. Kemudian, penulis melanjutkan S3 di Taipei Medical University, Taiwan. Sekitar 40 publikasi ilmiah telah ditulis. Selain aktif sebagai akademisi di bidang gizi, penulis juga merupakan atlit taekwondo. Email : [email protected]


111 Harry Freitag Luglio Muhammad adalah Dosen Gizi di Universitas Gajah Mada. Penulis juga seorang dietisien dan pengajar di Platform Pendidikan Profesional Gizi Gama. Penulis menamatkan pendidikan S1 Gizi Kesehatan dan profesi Dietisien di Universitas Gadjah Mada dan melanjutkan program master di bidang "Biomedical Science" dan doktoral di bidang "Nutrition & Metabolism" di Maastricht University, Belanda. Di Gizi Gama, penulis aktif menjalankan bisnis, dan mengelola platform media sosial seperti tiktok, instagram dan youtube serta website gizigama.com. Selain aktif di Gizi Gama, penulis juga menjadi manajer di platform pendidikan online milik UGM yaitu UGMonline dan Diet conselor di Widya Genomic. Penulis merupakan instruktur di Udemy dengan lebih dari 30 kursus pilihan di bidang gizi dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Sekitar lebih dari 60 publikasi ilmiah dan buku popular gizi berhasil ditulis. Email : [email protected] Dudung Angkasa adalah Dosen Gizi di Universitas Esa Unggul. Penulis menamatkan pendidikan S1 Gizi dari Institut Pertanian Bogor dan S2 Gizi dari Universitas Indonesia. Sejak tahun 2022, penulis melanjutkan pendidikan S3 Gizi di Jerman. Hampir 100 publikasi ilmiah telah ditulis. Penulis juga menulis beberapa buku dan memiliki beberapa kekayaan intelektual di bidang gizi. Email : [email protected] Sheila Stefani adalah Dokter Spesialis Gizi Klinik. Penulis lulus S1 Kedokteran Umum tahun 2014 dari Universitas Indonesia dan S2 Magister Gizi Klinis serta Spesialis dari Universitas Kristen Maranatha tahun 2020. Selain sebagai Dokter, penulis juga


112 Dosen tetap di FK Universitas Kristen Maranatha. Penulis pernah mendapatkan sertifikasi Praktisi Nutrigenomik. Penulis juga membuka praktek spesialis di Klinik Tivaza, Bandung dan Mitra RS Unggul Karsa Medika, Bandung. Beberapa publikasi ilmiah terkait gizi klinis juga telah ditulis. Email : [email protected] Esti Nurwanti adalah CEO dan Founder dari PT. Gizi Nusantara. Penulis menamatkan kuliah S1 Gizi dan kemudian S2 Kesehatan Masyarakat dengan peminatan gizi di Universitas Gajah Mada. Pada tahun 2016 hingga 2019, penulis menyelesaikan pendidikan S3 di Taipei Medical University, Taiwan. Sebelum menjadi CEO di PT Gizi Nusantara, penulis merupakan Dosen Gizi di Universitas Alma Ata, Yogyakarta. Sekitar 40 publikasi ilmiah telah dipublikasikan. Beberapa buku yang pernah ditulis berjudul Panduan Diet Populer dan Perencanaan Monitoring Gizi. Pada tahun 2023, penulis juga memenangkan penghargaan Innovator Teknologi Kesehatan terbaik dengan aplikasi Gizi Nusantara. Aplikasi tersebut bertujuan memudahkan klien dalam mendapatkan pelayanan konsultasi gizi dan kesehatan kapan saja dan dimana saja. Aplikasi Gizi Nusantara melibatkan ahli gizi dari seluruh Indonesia yang telah memiliki STR. Mury Kuswari adalah Dosen Gizi Universitas Esa Unggul. Lebih dari 15 tahun beliau fokus pada penelitian gizi olahraga di Indonesia. Pendidikan S1 Kepelatihan Olahraga ditempuh di Universitas Pendidikan Indonesia. Beliau menamatkan pendidikan Magister dan Doktor dengan peminatan Gizi Olahraga di Institut Pertanian Bogor. Selain berprofesi sebagai


113 akademisi di bidang gizi olahraga, beliau juga pelatih renang, personal trainer, dan instruktur aerobic. Selain itu beliau juga pendiri PT Gizi Kebugaran Indonesia. Sudah lebih dari 80 publikasi ilmiah yang ditulis. Beberapa buku terkait dengan Gizi Olaraga juga ditulis diantaranya adalah Fit Saat Berpuasa, Buku Pintar Gizi bagi Atlet, Panduan Pendampingan Gizi pada Atlet, Gizi Olahraga, Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi, Periodisasi Gizi dan Latihan. Email : [email protected] Davrina Rianda adalah Mahasiswa S3 Nutritional Biology di UC Davis, Amerika Serikat. Penulis merupakan Co-Founder dari Mama4Planet dan serong dokter. Penulis merupakan peneliti dan educator dari gizi kesehatan ibu dan anak selama 1000 HPK. Penulis menamatkan Pendidikan Dokter dan Magister Gizi di Universitas Indonesia. Saat ini penulis merupakan peneliti di Pusat Penelitian Gizi Manusia, IMERI, FKUI.. Sekitar 10 publikasi ilmiah mengenai gizi kesehatan pada kesehatan ibu dan anak sudah ditulis. Penulis juga telah menerbitkan buku popular berjudul “Beauty Undercover for Muslimah” dan “Trias Muslimatika”. Email : [email protected] / [email protected] Leffiyanti Handi. adalah alumni S1 Gizi Universitas Esa Unggul tahun 2020, yang telah menjadi asisten Dosen Ibu Khairizka sejak tahun 2019. Penelitian S1 nya mengenai efektivitas edukasi sadar makan terhadap asupan wanita dengan gizi lebih. Saat ini penulis menjadi ahli gizi di Rumah Sakit di Subang.


114


Click to View FlipBook Version