The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dinalubis28, 2023-07-25 01:21:16

IPA Biologi 1 SMA K21

IPA Biologi 1 SMA Kurmer

IPABiologi Irnaningtyas & Sylva Sagita UNTUK SMA/MAKELASX


IPABiologi UNTUK SMA/MAKELASX


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).


IPABiologi Irnaningtyas & Sylva Sagita UNTUK SMA/MAKELASX


IPA Biologi untuk SMA/MA Kelas X Diterbitkan oleh Penerbit Erlangga Hak Cipta © 2022 pada Penerbit Erlangga Disusun oleh: Dra. Irnaningtyas, M.Pd Sylva Sagita, S.Pd, M.Si Editor: Putri Larasati, S.Si. Buku ini diset dan dilayout oleh bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan I-Mac Pro (Gilam 11 pt) Desainer Sampul: M. Nauval Percetakan: PT Gelora Aksara Pratama 25 24 23 22 1 2 3 4 Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit Erlangga. © HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG


Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya pulalah buku IPA Biologi kelas X SMA/MA (Kurikulum Merdeka) ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku IPA Biologi SMA/MA ini ditujukan bagi peserta didik SMA dan MA yang ingin memahami Biologi secara lebih mendalam. Buku ini menyajikan materi esensial, kegiatan, dan soal-soal yang akan membantu peserta didik mencapai hasil pembelajaran secara holistik, baik dari aspek kompetensi kognitif maupun nonkognitif untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan kurikulum terbaru. Buku ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran yang fokus pada pemberian pengalaman belajar siswa dalam mengembangkan kompetensinya agar kelak mampu memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan buku ini pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan, penyusunan, hingga penerbitan buku ini. Jakarta, Maret 2022


Daftar Isi Kata Pengantar ...............................................................................v Daftar Isi ........................................................................................ vi Tentang Buku Ini ............................................................................ viii Capaian Pembelajaran Biologi..............................................................x Bab 1 Keanekaragaman Hayati............................................................1 A. Tingkat Keanekaragaman Hayati..................................... 3 B. Tipe Ekosistem .........................................................11 C. Keanekaragaman Hayati Indonesia .................................17 D. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati ..........................28 E. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati.......................31 F. Klasifikasi Makhluk Hidup ............................................38 Rangkuman........................................................................60 Latihan Soal Akhir Bab 1 ........................................................ 61 Bab 2 Virus.................................................................................... 75 A. Sejarah Penemuan Virus .............................................77 B. Ciri-Ciri Tubuh Virus ...................................................79 C. Cara Hidup dan Reproduksi Virus ...................................87 D. Klasifikasi Virus ........................................................95 E. Peranan Virus dalam Kehidupan ....................................96 F. Pandemi Covid-19, Dampak, dan Solusinya....................... 107 G. Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus ...................... 110 H. Pembiakan Virus..................................................... 114 I. Viroid dan Prion ..................................................... 114 Rangkuman ........................................................................ 118 Latihan Soal Akhir Bab 2 ......................................................118 Uji Capaian Pembelajaran 1 .............................................................131 Bab 3 Inovasi Teknologi Biologi........................................................141 A. Pengertian Bioteknologi............................................ 143 B. Bioteknologi Konvensional dan Modern .......................... 147 C. Penggunaan Mikroorganisme dalam Bioteknologi.............. 151 D. Kultur Jaringan pada Tumbuhan .................................. 173 E. Kloning pada Hewan................................................ 174 F. Rekayasa Genetika.................................................. 182 G. Pemanfaatan Rekayasa Genetika ................................. 189 H. Dampak Negatif Bioteknologi...................................... 197 Rangkuman......................................................................203 Latihan Soal Akhir Bab 3 ......................................................204 Bab 4 Komponen Ekosistem dan Interaksinya ..................................217 A. Komponen Ekosistem ............................................... 219 B. Interaksi Antarkomponen Ekosistem.............................. 225 C. Aliran Energi ......................................................... 233 D. Piramida Ekologi..................................................... 237 E. Produktivitas ......................................................... 242 F. Daur Biogeokimia.................................................... 243


Rangkuman......................................................................255 Latihan Soal Akhir Bab 4 ......................................................256 BAB 5 Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup.........................269 A. Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup ............. 271 B. Pencemaran Lingkungan Hidup ................................... 275 C. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan........... 286 D. Penanganan Limbah ................................................ 290 E. Dinamika Komunitas ................................................ 305 F. Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Lingkungan ....... 309 Rangkuman........................................................................ 312 Latihan Soal Akhir Bab 5 ......................................................313 Uji Capaian Pembelajaran 2 ............................................................325 Daftar Pustaka ............................................................................333 Glosarium ..................................................................................334 Indeks........................................................................................338 Informasi Pelaku Penerbitan ...........................................................340 Daftar Isi vii


1. Mengidentifikasi perbedaan 4. Mengidentifikasi ancaman keanekaragaman tingkat gen, jenis, kelestarian berbagai hewan dan dan ekosistem, serta tipe ekosistem. tumbuhan khas Indonesia yang disusun dala m bentu k laporan 2. Mengai tkan keaneka raga man hayati di Indonesia dengan fung si dan kegiatan. manfaatnya. 5. Mengkla sifi kasi kan makhluk 3. Menganalisis penyebab-penyebab hidup berdasarkan ciri-cirinya. menghilangnya keanekaragaman hayati. Tes Pengetahuanmu Kelompokkan organisme dalam tabel berikut menjadi lima kingdom dengan memberikan tanda centang (✓) pada kingdom yang sesuai. Klasifikasi Makhluk Hidup No. Jenis Kingdom Organisme Monera Protista Fungi Plantae Animalia Keterangan Euglena sp. 3. Amoeba sp. 2. Penicillium notatum 1. Konsep Bio Aplikasi Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu. Setiap langkah dalam kunci determinasi disusun berdasarkan ciriciri organisme yang merupakan bentuk alternatif (berlawanan) Tingkat-tingkat keanekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman gen (ditemukan pada makhluk hidup satu spesies), keanekaragaman spesies (ditemukan pada komunitas), dan keanekaragaman ekosistem (ditemukan pada suatu wilayah). Tentang Buku Ini Tujuan Pembelajaran Bab 1 Keanekaragaman Hayati PROFIL PELAJAR PANCASILA Bernalar kritis, Ma ndiri, Kreatif Kata Kunci: Biodiversitas, Konservasi, Plasma nutfah Bagian ini merupakan awal dari setiap bab, berisi judul bab, kata kunci, tujuan pembelajaran, dan Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan dengan materi pada bab tersebut. Konsep Bio, berisi rangkuman singkat mengenai materi-materi yang penting. Aplikasi, berisi contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi. Tes Pengetahuanmu, berupa kegiatan atau soal-soal untuk mengetes pengetahuan awal sebelum memasuki materi pembelajaran. Kegiatan, berupa kegiatan praktikum yang dapat dipraktikkan secara mandiri atau secara berkelompok untuk mengaplikasikan materi yang dipelajari. Contoh Soal dan Pembahasan, berisi contoh soal dan pembahasan yang sesuai dengan materi. Uji Pemahaman, terletak di tiap subbab untuk menguji penguasaan dan pemahaman dalam proses pembelajaran. Soal-soal yang disajikan terdiri atas soal PG dan soal esai. Kegiatan 1.2 Judul : Tingkat Keanekaragaman Hayati di Lingkungan Sekitar Tujuan :Mengetahui keanekaragaman hayati di tingkat gen, spesies, dan ekosistem di lingkungan sekitar. Cara kerja : 1. Pergilah ke su atu ekosistem, misalnya kebu n , kola m, atau h ala man sekolah . 2. C atatlah se mu a organ isme y an g hidu p di ekosiste m terse bu t dan a mati ciri-cirinya. makhluk hidup bertujuan menghindari kesalah pah a man . Pen ulisan n a ma ilmiah tanaman tebu yang tepat adalah . . . . A . Sacch aru m officinarum B . Sacch aru m Officinarum C. Sacch aru m Officinarum D. Saccharum officinarum E. Saccharum Officinarum Solanales. D. Anggota Solanaceae lebih banyak persamaannya daripada anggota Angiospermae. E . Anggota Solanales lebih banyak persamaannya daripada anggota Solanum. C . An ggot a Dicotyled on ea e lebih banyak persamaannya daripada anggota 3. Pemberian nama ilmiah pada setiap D. Felis E . Felis catus A . Chordata B . Felidae C. C arnivora Kingdom : Animalia Filu m : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Felis Species : Felis catus (kucin g) Di antara takson berikut yang memiliki persamaan palin g ban yak an taran ggotanya adalah . . . . berikut. Kin gdo m : Plan tae Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Pern yataan yan g b en ar terkait klasifikasi tersebu t adalah . . . A . Ju mlah an g gota An giosper mae lebih sedikit daripada Solanaceae. B . Ju mlah an ggota Solanum lebih banyak daripada Solanales. Uji Pemahaman A. Pilihlah satu jawaban yang benar. 1. Perh atikan uru tan klasifikasi tu mbu h an 2. Perh atikan klasifikasi h ew an berikut. Sumber: www.shutterstock.com Tin gkat ke an ekara ga man h ayati yan g ta mp ak pa da ga mb ar tersebu t ad alah . . . . A . genetik B . spesies C. ekosistem D. gen etik dan ekosistem E . gen etik, sp esies, dan ekosistem Jawaban: E Pembahasan: Terd ap at tin gkat kean ekara g a man h ayati tin gkat g en etik pad a kedu a ko mod o yan g meru pakan satu spesies Vara nus ko mo do ensis , misaln ya berat dan p an jan g tu bu h . Ke an ekara ga man h ayati tin gkat sp esies, misaln ya an tara ru mpu t d an ko mo do y an g b ed a sp esies. Ke an ekara ga man h ayati tingkat ekosistem, dapat dilihat dengan adanya perairan dan daratan. Contoh Soal dan Pembahasan Perhatikan gambar berikut.


QR Code, berisi soal remedial atau soal pengayaan dalam bentuk CBT. Selain itu, terdapat materi atau video pembelajaran. UJI CAPAIAN PEMBELAJARAN 1 A. Pilihlah jawaban yang benar. 1. ( ) Poran g (Amorph o ph allus mu elleri) 3. In don esia me miliki ban yak varietas padi masih satu keluarga dengan bunga bangkai. Dulu , poran g diab aikan seba gai tan a man liar di pekarangan rumah. Namun, kini banyak dibudidayakan oleh petani di seju mlah da erah . Di pas ar ekspor, u mbi poran g diolah menjadi tepun g dan banyak dicari. Serat glukomanan dalam umbi poran g da pat men gu ran gi pen yerap an lemak dan protein. Pern yataan yan g ben ar terkait porang adalah . . . A. Poran g meru pakan tu mbuh an endemik di suatu daerah. B. Poran g meru pakan tu mbuh an lan gka yang harus dilestarikan. C. Poran g dapat dimanfaatkan sebagai pengganti beras untuk diet. D. Poran g meru pakan tu mbuh an dikotil suku talas-talasan. E. Amorp ho ph allus meru p akan n a ma spesies. 2. UNEP (United Nations Environment Programm e) men gat eg orikan oran g u tan kali man tan (Pong o pygm a eus ) berad a dala m statu s b ah aya k aren a ju mlah nya hanya sekitar 57.000. Artinya, risiko kepun ah an bisa terjadi dalam w aktu dekat. Hal-h al yan g bukan meru pakan penyebab lokal di an taran ya mun dam pulau, mundam pu tiah, kuruik-ku suik, ciredek, cantik manih, pa di merah , sokan merah , pa di payu an g . Kean ek arag a man tersebu t termasu k keanekaragaman hayati tingkat . . . . A. gen D. komunitas B. jenis E. genus C. ekosistem 4. Perhatikan urutan klasifikasi ilmiah berikut. Kingdom : Animalia Phylu m : Echin odermata Classis : Asteroidea Ordo : Forcipulatida Familia : Asteriidae Genus : Asterias Pernyataan yang benar terkai t klasifikasi tersebu t adalah . . . A. Ju mlah an ggota Echin odermata lebih sedikit dibanding Asteriidae. B. Anggota Asteriidae lebih banyak persa maan n ya diban din g an gg ota Animalia. C. Ju mlah an ggota Asterias lebih banyak dibanding Forcipulatida. D. An ggot a Asteroide a lebih ban yak persa maan n ya diban din g an gg ota Forcipulatida. LATIHAN SOAL AKHIR BAB A. Pilihla h s at u ja wa ba n ya ng be na r. 1. Menurut Soerjani (1996), keanekaragaman A. (1) dan (2) D. (2) dan (4) hayati menyangkut keunikan suatu spesies B. (1) dan (3) E. (3) dan (4) dan genetik, di tempat makhluk hidup itu C. (1) dan (4) berada. Keunik an t ers ebut t idak ditunjukk an pada . . . . 4. ( ) Perhatikan gambar keduaekosistem A. komodo yang hidup di pulau Rinca berikut. dan pulau Padar B. pandadiTiongkok yanghanyamemakan daun bambu Rangkuman, berisi konsep-konsep penting setiap bab yang harus diperhatikan. Latihan Soal Akhir Bab, berisi soal-soal untuk menilai penguasaan materi di akhir bab. Soal yang disajikan dalam bentuk Pilihan ganda, Esai, dan Soal model AKM. Soal Model AKM, meliputi konteks dan bentuk soal-soal dengan karakteristik Asesmen Kompetensi Minimum. Praproyek, berisi tugas kegiatan atau penelitian yang Mengolaborasikan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Praproyek disajikan di akhir bab. Uji Capaian Pembelajaran, berisi soal-soal dengan bentuk, antara lain pilihan ganda, uraian, dan soal AKM. Bagian ini dilengkapi juga dengan soal tipe HOTS sebagai evaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sesuai dengan Capaian Pembelajaran. Pindailah QR code berikut untuk mengakses tugas mandiri. Refleksi, berisi pertanyaan-pertanyaan untuk diri sendiri agar dapat diketahui kompetensi yang sudah dipahami dan belum dipahami. Tentang Buku Ini ix RANGKUMAN • Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity) adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. • Penyebaran fauna Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia. Tipe fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (Oriental), sedangkan fauna di kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (Australian). Daerah penyebaran fauna Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur.


Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi SMA Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA) Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila Fase E Berdasarkan Elemen Elemen Capaian Pembelajaran Pemahaman Biologi Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antarkomponen serta perubahan lingkungan. Keterampilan proses 1. Mengamati Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati. 2 Mempertanyakan dan memprediksi Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat prediksi. 3 Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran atau membandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta memperhatikan kaidah ilmiah. 4 Memproses, menganalisis data dan informasi Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan. 5 Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan selanjutnya. 6 Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.


Bab 1 Keanekaragaman Hayati PROFIL PELAJAR PANCASILA Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif Kata Kunci: Biodiversitas, Konservasi, Plasma nutfah Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem, serta tipe ekosistem. 2. Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya. 3. Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati. 4. Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan. 5. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.


2 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Mengamati Keanekaragaman Hayati Pernahkah Anda pergi berwisata ke danau, pantai, pegunungan, hutan lindung, taman safari, atau kebun raya? Menyenangkan bukan? Bagaimanakah perbedaan keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang hidup pada masing-masing ekosistem tersebut? Amatilah gambar keanekaragaman hayati pada ekosistem yang berbeda berikut. Gambar 1.2 (a) Hutan hujan tropis dan (b) sawah. Sumber: www.shutterstock.com Bandingkan keanekaragaman hayati pada kedua ekosistem tersebut. Tuliskan beberapa pertanyaan atau temukan permasalahannya. Selanjutnya, diskusikan dengan temanmu untuk memprediksi jawaban permasalahan tersebut. Keanekaragaman Hayati pada Dua Ekosistem No. Pertanyaan/Permasalahan Prediksi Jawaban 1. Mengapa jumlah jenis tumbuhan di hutan lebih banyak daripada di sawah? 2. Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap wilayah berbeda-beda. Keanekaragaman hayati sangat diperlukan untuk kelestarian hidup organisme dan berlangsungnya daur materi (aliran energi). Namun, kualitas dan kuantitas a b


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 3 keanekaragaman hayati di suatu wilayah dapat menurun atau bahkan dapat menghilang. Keanekaragaman hayati dapat dijaga kelestariannya serta dapat dipulihkan kembali. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati? Bagaimanakah keanekaragaman hayati di wilayah Indonesia? Pada materi ini, akan dibahas pengertian keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati Indonesia dan usaha-usaha pelestariannya, serta klasifikasi makhluk hidup yang beraneka ragam. A. Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity) adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 Tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antarspesies dengan ekosistem. Menurut Soerjani (1996), keanekaragaman hayati menyangkut keunikan suatu spesies dan genetik, di mana makhluk hidup tersebut berada. Keanekaragaman hayati disebut unik karena spesies hidup di suatu habitat yang khusus atau makanan yang dimakannya sangat khas. Contohnya, komodo (Varanus komodoensis) yang hanya ada di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, Gili Dasami, dan Padar; panda (Ailuropoda melanoleuca) yang hidup di Tiongkok hanya memakan daun bambu; dan koala (Phascolarctos cinereus) yang hidup di Australia hanya memakan daun Eucalyptus (kayu putih). Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies ( jenis), dan keanekaragaman ekosistem. Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.1 Ekosistem laut dan ekosistem sabana.


4 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Kegiatan 1.1 1 2 3 4 Tahukah Anda perbedaan di antara ketiga macam keanekaragaman hayati tersebut? Lakukan kegiatan berikut. Judul : Keanekaragaman Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem Tujuan : Membedakan antara keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Cara kerja : 1. Amatilah gambar berbagai jenis buah pisang (Musa paradisiaca) berikut. Selain itu, kamu dapat mengamati buah pisang segar jika tersedia. Pisang ambon lumut Pisang kepok Pisang barangan Pisang tanduk Sumber: www.shutterstock.com 2. Tuliskan perbedaan ciri-ciri tumbuhan tersebut dalam tabel. Perbedaan Variasi Buah Pisang No. Nama/Jenis Pisang Perbedaan Ciri-Ciri 1. Pisang ambon 2. Pisang kepok 3. Pisang barangan 4. Pisang tanduk 3. Amatilah gambar tumbuhan kelompok Palmae berikut atau lakukan pengamatan langsung jika pohonnya tumbuh di sekitar lingkungan Anda. Kelapa Pinang Aren Sawit Sumber: www.shutterstock.com 4. Tuliskan perbedaan ciri-ciri tumbuhan tersebut dalam tabel. Perbedaan Variasi Kelompok Palmae No. Nama Tumbuhan Perbedaan Ciri-Ciri 1. Kelapa 2. Pinang 1 2 3 4


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 5 a b No. Nama Tumbuhan Perbedaan Ciri-Ciri 3. Aren 4. Sawit 5. Amatilah gambar contoh ekosistem alamiah (sungai dan danau) dan ekosistem buatan (kebun teh dan kebun jati) berikut. Namun, jika di lingkungan Anda terdapat ekosistem tersebut, diperbolehkan melakukan pengamatan secara langsung dengan hati-hati. Keanekaragaman ekosistem alamiah: (a) sungai dan (b) danau. Keanekaragaman ekosistem buatan: (a) kebun teh dan (b) kebun pisang. Sumber: www.shutterstock.com 6. Tuliskan dalam tabel ciri-ciri abiotik dan biotik pada ekosistem tersebut. Ciri-Ciri Abiotik dan Biotik pada Ekosistem Alami dan Buatan Ciri-ciri Ekosistem Alami Ekosistem Buatan Keterangan Sungai Danau Kebun Teh Kebun Jati Abiotik Biotik Pertanyaan: 1. Apa yang mengendalikan ciri-ciri pada setiap organisme sehingga menjadi bervariasi? Pisangpisang tersebut dikelompokkan dalam takson yang sama, yaitu spesies Musa paradisiaca. Setujukah Anda jika variasi yang terdapat pada organisme satu spesies merupakan keanekaragaman hayati tingkat gen? 2. Kelapa, pinang, aren, dan sawit merupakan tumbuhan kelompok Palmae dengan nama spesies yang berbeda-beda. Apakah nama spesies tumbuhan tersebut? Apakah antarspesies memiliki perbedaan ciri yang menyebabkan terjadinya variasi? Setujukah Anda jika variasi yang terdapat pada spesies yang berbeda merupakan keanekaragaman hayati tingkat spesies atau jenis? Jelaskan alasannya. a b


6 IPA Biologi SMA/MA Kelas X 3. Pada suatu ekosistem, apakah ciri-ciri biotik dipengaruhi oleh ciri-ciri abiotiknya? Jika ekosistem buatan dibandingkan dengan ekosistem alamiah, manakah yang memiliki jenis organisme lebih banyak atau beraneka ragam? Setujukah Anda jika keanekaragaman organisme yang hidup dalam ekosistem yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem? 1. Keanekaragaman Gen Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies makhluk hidup. Contohnya, buah durian (Durio zibethinus) ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil. Demikian pula buah pisang (Musa paradisiaca), yang memiliki ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan rasa daging buah yang berbeda-beda. Pisang memiliki berbagai varietas, antara lain pisang raja sereh, pisang raja uli, pisang raja molo, dan pisang raja jambe. Varietas mangga (Mangifera indica), misalnya mangga manalagi, cengkir, golek, gedong, apel, kidang, dan bapang. Sementara itu, keanekaragaman genetik pada spesies hewan, misalnya warna rambut pada kucing (Felis silvestris catus), ada yang berwarna hitam, putih, abu-abu, dan cokelat. Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen-gen yang terdapat di dalam kromosom yang dimilikinya. Kromosom tersebut diperoleh dari kedua induknya melalui pewarisan sifat. Namun, ekspresi gen suatu organisme juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya. Contohnya, bibit yang diambil dari batang induk mangga yang memiliki sifat genetik berbuah besar, kemungkinan tidak menghasilkan buah mangga berukuran besar seperti sifat genetik induknya jika ditanam pada lingkungan yang berbeda. Peningkatan keanekaragaman gen dapat terjadi melalui hibridisasi (perkawinan silang) antara organisme satu spesies yang berbeda sifat atau melalui proses domestikasi (budi daya hewan atau tumbuhan liar oleh manusia). Contohnya adalah hibridisasi tanaman anggrek untuk mendapatkan bunga anggrek dengan warna beraneka ragam, hibridisasi sapi Fries Holland dengan sapi Bali, dan hibridisasi berbagai jenis tanaman atau hewan tertentu dengan spesies liar untuk mendapatkan jenis yang tahan terhadap penyakit. Dengan hibridisasi, akan diperoleh sifat genetik baru dari organismeorganisme pada satu spesies. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut varietas atau ras.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 7 Konsep Bio Tingkat-tingkat keanekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman gen (ditemukan pada makhluk hidup satu spesies), keanekaragaman spesies (ditemukan pada komunitas), dan keanekaragaman ekosistem (ditemukan pada suatu wilayah). a Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.3 Keanekaragaman gen pada buah mangga (Mangifera indica): (a) mangga gedong gincu, (b) mangga apel, (c) mangga gadung, dan (d) mangga indramayu. 2. Keanekaragaman Jenis (Spesies) Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya, di suatu halaman, terdapat pohon mangga, kelapa, jeruk, rambutan, bunga mawar, melati, cempaka, jahe, kunyit, burung, kumbang, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya ditemukan di tempat yang jauh dari kehidupan manusia, misalnya di hutan. Di hutan, terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibanding dengan di sawah atau di kebun. Ada beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama. Misalnya, tumbuhan kelompok palem (Palmae) seperti kelapa, pinang, aren, dan sawit yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda. Kelapa memiliki nama spesies Cocos nucifera, pinang bernama Areca catechu, aren bernama Arenga pinnata, dan sawit bernama Elaeis guineensis. Hewan dari kelompok genus Panthera terdiri atas beberapa spesies, antara lain harimau (Panthera tigris), singa (Panthera leo), macan tutul (Panthera pardus), dan jaguar (Panthera onca). Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.4 Keanekaragaman jenis pada genus Panthera: (a) harimau (Panthera tigris), (b) singa (Panthera leo), (c) macan tutul (Panthera pardus), dan (d) jaguar (Panthera onca). c a b c d b d


8 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Pindailah QR code berikut untuk mengakses tugas mandiri. Kegiatan 1.2 3. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian terjadi hubungan yang saling memengaruhi antara satu spesies dan spesies lain serta antara spesies dan lingkungan abiotik tempat hidupnya, misalnya suhu, udara, air, tanah, kelembapan, cahaya matahari, dan mineral. Ekosistem bervariasi sesuai spesies pembentuknya. Ekosistem alami, antara lain hutan, rawa, terumbu karang, laut dalam, padang lamun (antara terumbu karang dan mangrove), mangrove (hutan bakau), pantai pasir, pantai batu, estuari (muara sungai), danau, sungai, padang pasir, dan padang rumput. Ada pula ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya agroekosistem dalam bentuk sawah, ladang, dan kebun. Agroekosistem memiliki keanekaragaman spesies yang lebih rendah dibandingkan dengan ekosistem alamiah, tetapi memiliki keanekaragaman genetik yang lebih tinggi. Jenis organisme yang menyusun setiap ekosistem berbeda-beda. Ekosistem hutan hujan tropis, misalnya diisi pohon-pohon tinggi berkanopi (seperti meranti dan rasamala), rotan, anggrek, paku-pakuan, burung, harimau, monyet, orang utan, kambing hutan, ular, rusa, dan berbagai jenis serangga. Pada ekosistem sungai, terdapat ikan, kepiting, udang, ular, dan ganggang air tawar. Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain posisi tempat berdasarkan garis lintang, ketinggian tempat, iklim, cahaya matahari, kelembapan, suhu, dan kondisi tanah. Contohnya, Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan terletak di khatulistiwa, memiliki sekitar 47 macam ekosistem di laut maupun di darat. Lakukan kegiatan mengamati tingkat keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar untuk meningkatkan pemahaman Anda. Judul : Tingkat Keanekaragaman Hayati di Lingkungan Sekitar Tujuan : Mengetahui keanekaragaman hayati di tingkat gen, spesies, dan ekosistem di lingkungan sekitar. Cara kerja : 1. Pergilah ke suatu ekosistem, misalnya kebun, kolam, atau halaman sekolah. 2. Catatlah semua organisme yang hidup di ekosistem tersebut dan amati ciri-cirinya.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 9 Contoh Soal dan Pembahasan 3. Jika terdapat organisme yang tergolong satu spesies, tetapi berbeda varietas atau memiliki perbedaan ciri-ciri tertentu (misalnya, perbedaan warna bunga), gunakan simbol A, B, C, dan seterusnya. Contoh, Bougainvillea glabra A (berbunga oranye), Bougainvillea glabra B (berbunga ungu), dan Bougainvillea glabra C (berbunga putih). 4. Kelompokkan organisme yang berbeda spesies, tetapi memiliki ciri-ciri fisik yang mirip. 5. Tuliskan manfaat organisme yang telah Anda catat. 6. Tuliskan data-datanya ke dalam tabel pengamatan seperti berikut. Hasil Pengamatan Organisme Jenis Organisme No. Manfaat Keterangan Nama Daerah Nama Ilmiah Pertanyaan: 1. Tuliskan keanekaragaman ekosistem yang telah Anda amati. 2. Adakah persamaan dan perbedaan ciri-ciri abiotik ataupun biotik pada ekosistem-ekosistem tersebut? Jika ada, jelaskan. 3. Jelaskan keanekaragaman spesies yang terdapat pada ekosistem yang Anda amati. 4. Adakah organisme yang spesiesnya berbeda, tetapi memiliki ciri-ciri fisik yang mirip? Jika ada, tuliskan dan jelaskan golongannya (nama famili atau genus). 5. Adakah organisme satu spesies yang hidup pada ekosistem yang berbeda? Jika ada, tuliskan. 6. Berdasarkan data dalam tabel, dapatkah Anda menemukan keanekaragaman genetik di antara spesies-spesies yang Anda amati? 7. Dari organisme yang telah Anda tuliskan, manakah yang bermanfaat sebagai bahan pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetik, industri, juga bermanfaat dalam aspek kultural budaya dan ekologi? 8. Tuliskan ekosistem lain yang tidak Anda amati, tetapi terdapat di wilayah tempat Anda tinggal. Jelaskan ciri-ciri abiotik dan biotiknya. Perhatikan gambar berikut. Sumber: www.shutterstock.com


10 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Uji Pemahaman Tingkat keanekaragaman hayati yang tampak pada gambar tersebut adalah . . . . A. genetik B. spesies C. ekosistem D. genetik dan ekosistem E. genetik, spesies, dan ekosistem Jawaban: E Pembahasan: Terdapat tingkat keanekaragaman hayati tingkat genetik pada kedua komodo yang merupakan satu spesies Varanus komodoensis, misalnya berat dan panjang tubuh. Keanekaragaman hayati tingkat spesies, misalnya antara rumput dan komodo yang beda spesies. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem, dapat dilihat dengan adanya perairan dan daratan. A. Pilihlah satu jawaban yang benar. 1. Kolam ikan Pak Talip ditumbuhi eceng gondok, kangkung, dan ganggang hijau. Di dalam kolam, dipelihara banyak ikan nila. Sementara, di permukaan air ditemukan populasi jentik-jentik nyamuk. Keanekaragaman hayati yang terjadi adalah tingkat . . . . A. genetik B. spesies C. populasi D. ekosistem E. ekosistem buatan 2. ( ) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut. (1) Di kebun terdapat tanaman jeruk, jambu air, dan mangga. (2) Di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, berkumpul banyak orang yang berasal dari negara yang berbeda-beda. (3) Kebun Raya Bogor memiliki tanaman kelapa, pinang, aren, dan kelapa sawit. (4) Wilayah perairan laut Indonesia memiliki ekosistem terumbu karang, estuari, dan pantai pasir. (5) Beberapa koleksi hewan di Taman Safari Bogor, antara lain harimau, singa, dan macan tutul. P er ny a taa n y an g me n un ju kk an keanekaragaman hayati tingkat spesies ditunjukkan oleh nomor . . . . A. (1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (5) C. (1), (3), dan (5) D. (2), (4), dan (5) E. (3), (4), dan (5) 3. Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem buatan dan ekosistem alamiah. Keanekaragaman hayati tingkat spesies yang tertinggi umumnya terjadi pada ekosistem . . . . A. sawah B. perkebunan teh C. sungai D. akuarium E. kebun


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 11 Pindailah QR code berikut untuk mengakses video materi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. 4. ( ) Perhatikan gambar berikut. Sumber: www.shutterstock.com Di suatu kolam, dipelihara lima puluh ekor ikan koi (Cyprinus carpio). Perbedaan ciri-ciri fisik yang tampak dalam populasi tersebut merupakan keanekaragaman hayati tingkat . . . . A. genetik B. plasma nutfah C. jenis D. ekosistem E. genus B. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat. Orang Indonesia, Spanyol, dan Senegal memiliki nama spesies yang sama, yaitu Homo sapiens. a. Apakah ketiga kelompok manusia tersebut memiliki perbedaan? Jelaskan. b. Tergolong keanekaragaman pada tingkat manakah perbedaan-perbedaan tersebut? B. Tipe Ekosistem Lingkungan abiotik dan komunitas yang hidup di dalamnya akan menentukan tipe (bentuk) ekosistem. Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu ekosistem perairan (akuatik) dan ekosistem darat (terestrial). 1. Ekosistem Perairan (Akuatik) Ekosistem perairan adalah ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. • Plankton terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air, misalnya ganggang uniseluler dan Protozoa. • Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang), misalnya ikan dan katak. • Neuston merupakan organisme yang mengapung di permukaan air, misalnya serangga air, teratai, eceng gondok, dan ganggang. • Bentos merupakan organisme yang berada di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, cacing, dan ganggang. • Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain, misalnya ganggang dan siput.


12 IPA Biologi SMA/MA Kelas X 2. Ekosistem Darat Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Tipe bioma sangat dipengaruhi oleh iklim, sedangkan iklim dipengaruhi oleh letak geografis garis lintang dan ketinggian tempat dari permukaan laut. Sebagian nama bioma disesuaikan dengan vegetasi (tumbuhan) yang dominan. Terdapat tujuh macam bioma di bumi, yaitu hutan hujan tropis, savana, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, dan tundra. a. Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis terdapat di wilayah khatulistiwa, misalnya di lembah Sungai Amazon, lembah Sungai Kongo, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, dan Malaysia). Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri abiotik sebagai berikut. • Curah hujan sangat tinggi, antara 200–450 cm/tahun. • Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan antara 21–30°C. Pohon-pohon di hutan hujan tropis tumbuh tinggi (mencapai 55 m) dan membentuk kanopi (tudung). Pada area di bawah kanopi, terbentuk iklim mikro, yang memiliki kelembapan sangat tinggi, cahaya matahari lebih sedikit, dan suhunya lebih rendah daripada di atas kanopi. Tumbuhan di bagian dasar hutan berupa semak belukar dan herba yang daunnya tidak lebat akibat sinar matahari terhalang oleh kanopi. Beberapa tanaman tumbuh merambat (liana), seperti rotan, atau tumbuh menempel (epifit), seperti anggrek, di cabang-cabang pohon untuk mendapatkan cahaya matahari. Sebagian besar hewan hidup di sekitar kanopi karena mudah mendapatkan makanan dan berpindah tempat. Banyak pula ditemukan hewan yang bisa terbang atau memanjat, misalnya burung, kelelawar, serangga, monyet, ular, dan tupai. Sementara itu, di tanah terdapat macan tutul dan jaguar. b. Sabana Sabana (savana) merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana terdapat di daerah tropis, dengan curah hujan 90–150 cm/tahun, misalnya di Kenya (Afrika), Australia Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sabana dibedakan menjadi dua macam, yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa jenis pohon). Jenis tumbuhan pembentuk bioma sabana, yaitu rumput, Eucalyptus, Acacia, dan Corypha utan (gebang). Sementara itu, jenis hewannya, antara lain serangga, rayap, kuda, gajah, kijang, zebra, macan tutul, dan singa.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 13 Sumber: Óscar Gómez Pérez, www.flickr.com; Menggu, commons.wikimedia.org Gambar 1.5 (a) Sabana dan (b) padang rumput. c. Padang Rumput Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang, misalnya di Amerika Selatan, Australia, Hongaria, dan Rusia Selatan. Di Indonesia, padang rumput terdapat di Nusa Tenggara. Curah hujan rata-rata pada padang rumput 25–50 cm/tahun (ada yang mencapai 100 cm/tahun) dan hujan turun tidak teratur. Di daerah yang bercurah hujan tinggi, rumput tumbuh subur hingga tingginya mencapai 3 m, misalnya bluestem grasses. Sementara itu, di daerah yang curah hujannya rendah terdapat rumput yang pendek, misalnya grama grasses dan buffalo grasses. Hewan yang hidup di padang rumput, misalnya serangga, hewan pengerat, reptil, ular, burung, bison, kanguru, zebra, jerapah, kijang, serigala, singa, jaguar, dan citah. d. Gurun Gurun merupakan padang luas yang tandus karena hujan sangat jarang turun di daerah tersebut. Contohnya, Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di Afrika. Ciri-ciri lingkungan abiotik gurun, antara lain sebagai berikut. • Curah hujan sangat rendah; kurang dari 25 cm/tahun. • Keadaan tanah sangat tandus dan tidak dapat menyimpan air. • Kecepatan evaporasi (penguapan) sangat tinggi. • Kelembapan udara sangat rendah. • Suhu lingkungan di beberapa gurun bisa sangat panas, dengan suhu di siang hari mencapai 60°C, sedangkan malam hari mencapai 0°C. Tumbuhan gurun tergolong xerofit (tumbuhan yang hidup di habitat kering) dengan ciri-ciri berakar panjang, menyimpan air (sukulen), dan batang atau daunnya memiliki lapisan lilin, misalnya kaktus. Selain itu, terdapat pula tumbuhan kurma dan semak belukar. Hewan yang hidup di gurun, antara lain semut, kalajengking, kadal, ular, tikus, burung, dan unta. a b


14 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Sumber: Gregoriosz,www.flickr.com Gambar 1.6 Hutan gugur. e. Hutan Gugur Hutan gugur (Gambar 1.6) terdapat di daerah yang mengalami empat musim (panas, semi, dingin, dan gugur), misalnya di Amerika Serikat bagian timur, Chili, Eropa Barat, dan Asia Timur. Curah hujan di bioma ini merata sepanjang tahun antara 75–100 cm/tahun. Tumbuhan yang hidup umumnya berdaun lebar, misalnya elm, beech, oak, dan maple. Pada musim dingin, air membeku dan tidak mampu diserap tumbuhan sehingga tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, daun berubah warna menjadi merah lalu cokelat, dan akhirnya gugur. Sebaliknya, ketika musim panas tiba dan salju mencair, tumbuhan akan menyerap air sehingga daun bersemi untuk melakukan fotosintesis. Pada musim dingin, beberapa hewan yang hidup di ekosistem hutan gugur mengalami hibernasi (tidak aktif bergerak dan tidak makan, hanya tidur), misalnya hamster dan kelelawar. Beberapa hewan pemakan biji, seperti marmut leming, menyimpan cadangan makanan di lubang persembunyian. Ada pula hewan yang membentuk lemak di bawah kulit, misalnya hewan pengerat. Sementara itu, burungburung melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat. f. Taiga Taiga (hutan boreal) terdapat di daerah antara subtropis dan kutub, misalnya Amerika utara, Alaska, semenanjung Skandinavia, dan Rusia. Bioma ini juga terdapat di pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer) yang tampak hijau Sumber: U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration, www.noaa.gov Gambar 1.7 Taiga. sepanjang tahun, misalnya spruce, birch, alder, juniper, dan cemara. Hewan yang hidup di ekosistem taiga, antara lain moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala, serangga, dan burung. g. Tundra Tundra merupakan bioma yang paling dingin. Bioma tundra dibedakan atas dua macam, yaitu tundra arktik dan tundra alpin. Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara (Arktik), Rusia, Siberia, Kanada, dan Finlandia. Tanahnya ditutupi oleh salju yang mencair di musim panas. Pada musim dingin, tidak ada cahaya matahari yang berlangsung selama sekitar sembilan bulan. Matahari baru bersinar di musim panas yang hanya berlangsung sekitar tiga bulan. Vegetasi yang dominan di bioma ini adalah lumut Sphagnum, liken “reindeer”. Selain itu, terdapat pula tumbuhan berbiji dan berukuran pendek, dengan masa perkembangan yang singkat (sekitar dua bulan).


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 15 a b Contoh Soal dan Pembahasan Pada musim panas, tumbuhan tersebut segera menghasilkan bunga dan biji, kemudian mengalami dormansi (tidak aktif) di musim dingin, misalnya pohon willow dan birch. Hewan-hewan yang hidup di bioma tundra, antara lain caribou, muskox, rubah, dan burung ptarmigan. Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi, misalnya di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua. Vegetasi tundra alpin didominasi oleh rumput alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken. Sumber: U.S. Fish and Wildlife Service, www.fws.gov Sumber: National Aeronautics and Space Administration (NASA), earthobservatory.nasa.gou Gambar 1.8 (a) Tundra arktik dan (b) tundra alpin. Sumber: Dean Biggins - U.S. Fish and Wildlife Service, www.fws.gov Sumber: Keller Jo - U.S. Fish and Wildlife Service, www.fws.gov Gambar 1.9 Fauna di bioma tundra: (a) caribou dan (b) muskox. Perhatikan gambar berikut. Sumber: www.shutterstock.com a b


16 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Uji Pemahaman Duyung (Dugong dugon) menyusui anaknya sehingga tidak termasuk jenis ikan. Duyung merupakan Mammalia herbivor dengan masa hidup mencapai 70 tahun. Namun, keberadaannya di ekosistem perairan laut semakin langka. Di Indonesia, ekosistem yang sesuai untuk kehidupan duyung adalah . . . . A. laut dalam B. pantai pasir C. padang lamun D. terumbu karang E. hutan mangrove Jawaban: C Pembahasan: Padang lamun merupakan habitat pantai dari ekosistem estuari, yaitu daerah percampuran air laut dengan air sungai. Salinitas air lebih rendah daripada air laut, tetapi lebih tinggi daripada air tawar. Padang lamun ditumbuhi seagrass sebagai makanan duyung. Seagrass bukan ganggang, tetapi tumbuhan yang membentuk padang rumput di dalam air. Pilihlah satu jawaban yang benar. 1. Tundra merupakan bioma yang paling dingin, di antaranya terdapat di kutub utara. Indonesia ternyata juga memiliki bioma tundra. Tepatnya di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua, yang merupakan tundra Di tempat tersebut ditumbuhi vegetasi dominan, yaitu . . . . A. alpin, liken B. alpin, pohon sagu C. arktik, alang-alang D. arktik, bunga krisan E. arktik, lumut Sphagnum 2. Lingkungan abiotik dan komunitas yang hidup di dalamnya akan menentukan tipe ekosistem. Ekosistem air laut yang tidak pernah ditemukan organisme fotosintetik sebagai produsen adalah . . . . A. zona afotik, zona abisal, dan palung laut B. zona twilight, zona abisal, dan laut dalam C. zona afotik, zona batial, dan zona abisal D. zona litoral, zona neritik, dan laut dalam E. zona litoral, laut dalam, dan palung laut 3. Sekelompok ilmuwan sedang meneliti beraneka ragam tanaman yang tumbuh di suatu ekosistem. Tanaman tersebut memiliki kesamaan ciri, yaitu berakar panjang, batang mengandung banyak air, dan berlapiskan lilin, serta daunnya kecil mirip duri. Berdasarkan ciri-cirinya, tanaman tersebut golongan . . . , yang banyak tumbuh liar pada ekosistem . . . . A. epifit, tundra B. xerofit, gurun C. liana, sabana D. hidrofit, danau E. higrofit, hutan hujan tropis


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 17 Kegiatan 1.3 4. ( ) Perhatikan tabel berikut. C. I-4, II-5, III-3, IV-1, dan V-2 D. I-4, II-5, III-2, IV-1, dan V-3 E. I-4, II-5, III-2, IV-3, dan V-1 5. Indonesia memiliki keanekaragaman ekosistem air laut, seperti ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem hutan mangrove, dan ekosistem padang lamun. Faktor yang memengaruhi keanekaragaman ekosistem air laut, tetapi tidak memengaruhi keanekaragaman ekosistem darat adalah . . . . Pasangan antara kelompok komponen biotik dan jenis organisme yang hidup dalam ekosistem perairan adalah . . . . A. I-2, II-4, III-5, IV-3, dan V-1 B. I-3, II-4, III-2, IV-5, dan V-1 A. salinitas B. garis lintang C. cahaya matahari D. ketinggian tempat E. spesies yang hidup di dalamnya C. Keanekaragaman Hayati Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas 16.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Beberapa di antaranya merupakan pulaupulau kecil. Pulau-pulau tersebut memiliki keadaan alam yang berbeda-beda dan menampilkan kekhususan kehidupan di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman flora, fauna, dan mikroorganisme yang tinggi. Bagaimanakah kekayaan jenis organisme di Indonesia? Pernahkan Anda melihat kupu-kupu yang berwarna-warni beterbangan di taman bunga atau di kebun? Menyenangkan bukan? Indonesia menempati peringkat pertama di dunia dalam kekayaan spesies kupu-kupu besar dan berwarnawarni. Indonesia juga kaya spesies hewan dan tumbuhan yang bersifat endemik. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan Anda, lakukan kegiatan berikut. Judul : Keanekaragaman Hayati Indonesia Tujuan : Mengetahui penyebaran fauna dan flora khas Indonesia. Komponen Biotik Jenis Organisme I Plankton 1 Ganggang dan siput II Nekton 2 Eceng gondok dan serangga air III Neuston 3 Udang dan cacing IV Bentos 4 Ganggang uniseluler dan Protozoa V Perifiton 5 Ikan dan katak


18 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Garis Wallace Fauna Oriental Garis Weber Dataran Sunda Dataran Sahul Daerah Wallacea Fauna Australis Cara kerja : 1. Perhatikan peta kawasan penyebaran fauna khas Indonesia yang dipisahkan oleh garis imajiner Wallacea dan Weber berikut. 2. Berikan tanda atau nomor pada peta, di daerah mana yang merupakan habitat fauna khas Indonesia, seperti gajah, macan tutul, burung maleo, komodo, kanguru pohon, dan lainlainnya. Sumber: www.shutterstock.com 3. Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang terbagi menjadi flora dataran Sunda, flora di daerah tengah (Wallacea), dan flora dataran Sahul. Isilah tabel dengan jenis tumbuhan endemik dan berilah tanda (✓) pada kolom daerah asal yang sesuai. Penyebaran Flora Kawasan Malesiana Kawasan Malesiana No. Jenis Flora Dataran Sunda Dataran Wallacea Dataran Sahul 1. Tumbuhan kantong semar ✓ – – 1. Kekayaan Flora, Fauna, dan Mikroorganisme di Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas, selain Brazil dan Zaire karena memiliki kekayaan flora, fauna, dan mikroorganisme yang sangat banyak. Menurut Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB), meskipun luas daratan Indonesia hanya 1,3% dari total luas daratan di dunia, tetapi banyak spesies di dunia yang hidup di Indonesia. Indonesia menempati peringkat pertama di dunia dalam kekayaan spesies Mammalia (646 spesies dan 36% endemik),


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 19 b Pindailah QR code berikut untuk mengakses video materi hewan dan tumbuhan endemik di Indonesia. peringkat pertama untuk kupu-kupu besar dan berwarnawarni (swallowtail butterflies) dengan total 121 spesies yang sudah teridentifikasi dan 44% endemik, peringkat ketiga Reptilia (lebih dari 600 spesies), keempat untuk burung (1.603 spesies dan 28% endemik), kelima untuk Amphibia (270 spesies), dan ketujuh untuk tumbuhan berbunga (sekitar 25.000 spesies). Di hutan-hutan Indonesia, ditemukan 400 spesies pohon yang bernilai ekonomis tinggi. Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pulau yang terisolasi dalam waktu yang cukup lama sehingga perlahanlahan muncul spesies lokal yang unik, dan dikenal sebagai endemik. Namun, saat ini sudah banyak spesies endemik yang berhasil dipelihara dan dikembangbiakkan di luar daerah asalnya. Spesies endemik terbanyak terdapat di Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai di pantai barat Sumatera. Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di Papua, kemudian Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Contoh hewan endemik, antara lain Barbourula borneoensis (katak tanpa paru-paru) yang endemik di Kalimantan dan Eos cyanogenia (nuri sayap hitam) yang endemik di Teluk Cenderawasih, Papua. 2. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia Dipandang dari segi biodiversitas, posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan. Posisi tersebut memengaruhi pola penyebaran flora dan fauna Indonesia. a. Penyebaran Flora Indonesia Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini. Pada tahun 2009, Van Welzen dan Silk, botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang menjelaskan distribusi flora Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah (Wallacea) yang sangat khas dan endemik. Flora dataran Sunda, antara lain tumbuhan dari Famili Dipterocarpaceae, contohnya pohon keruing (Dipterocarpus applanatus) yang kayunya sering digunakan untuk bahan bangunan; dan tumbuhan Famili Nepenthaceae, contohnya tumbuhan pemangsa serangga atau kantong semar (Nepenthes gymnamphora). Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.10 Hewan endemik Indonesia: (a) jalak bali (Leucopsar rothschildi) dan (b) burung maleo (Macrocephalon maleo). a


20 IPA Biologi SMA/MA Kelas X a b Flora dataran Sahul, antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari Famili Myristicaceae, misalnya pala (Myristica fragrans). Flora kawasan Wallacea, antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang memiliki batang berwarnawarni. Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn, mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan tumbuhan yang hidup di iklim tersebut. Klasifikasi ini dapat dijadikan dasar pengelompokan tumbuhan di Indonesia secara vertikal. Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora Indonesia dibagi menjadi beberapa kelompok berikut. 1) Daerah dengan ketinggian 0–650 m merupakan dataran rendah pantai dan hutan mangrove dengan jenis tanaman pandan, bakau (Rhizophora sp.), kayu api (Avicennia sp.), bogem (Bruguiera sp.), sagu, dan nipah. Semakin jauh ke daratan, ditemukan kelapa, kelapa sawit, cokelat, padi, jagung, kapuk (Ceiba pentandra), dan karet (Hevea brasiliensis). 2) Daerah dengan ketinggian 650–1.500 m ditumbuhi tanaman rasamala (Altingia excelsa), kina (Cinchona officinalis), aren, pinang, kopi, tembakau, dan teh. 3) Daerah dengan ketinggian 1.500–2.500 m ditumbuhi tanaman cantigi koneng (Rhododendron album), cemara gunung (Casuarina junghuhniana), anggrek tanah (Paphiopedilum praestans) di pegunungan Papua, dan berri (Vaccinium lucidum). Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.11 (a) Pohon kapuk dan (b) tanaman rasamala. 4) Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 m merupakan daerah pegunungan yang dingin. Di ketinggian ini, ditemukan lumut, liken, dan bunga edelweiss (Anaphalis javanica). b. Penyebaran Fauna Indonesia Penyebaran fauna Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia. Para pakar zoologi berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis). Daerah persebaran fauna Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur. Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis Weber, dan garis Lydekker.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 21 Konsep Bio Tiga kawasan fauna di Indonesia: kawasan Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali), kawasan peralihan atau Wallacea (Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor), dan kawasan Indonesia bagian timur (Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya). a b 1) Kawasan Indonesia bagian barat Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok. Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, jenis fauna yang hidup di kedua pulau tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (ahli zoologi berkebangsaan Inggris) pada abad ke-19. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara lain harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus), gajah (Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sondaicus), orang utan (Pongo pygmaeus), wau-wau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), beruang madu (Ursus malayanus), merak hijau (Pavo muticus), dan burung jalak bali (Leucopsar rothschildi). Sumber: Pattrick Giraud, commons.wikimedia.org Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.12 Fauna kawasan Indonesia bagian barat: (a) macan tutul dan (b) gajah. 2) Kawasan peralihan Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur Sulawesi. Garis Weber dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber (ahli zoologi berkebangsaan Jerman). Pada kawasan ini, terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan fauna australis. Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), komodo (Varanus komodoensis), babi rusa (Babyrousa babyrussa), maleo (Macrocephalon maleo), duyung (Dugong dugon), kuskus beruang (Ailurops ursinus), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), kupu-kupu Sulawesi (Papilio iswara, Papilio peranthus), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), dan kakatua putih berjambul merah (Cacatua moluccensis).


22 IPA Biologi SMA/MA Kelas X b Tes Pengetahuanmu Sumber: Maxime Thué, www. flickr.com Sumber: Trisha Shears, commons.wikimedia.org Gambar 1.14 Fauna kawasan Indonesia bagian timur: (a) walabi dan (b) kasuari raja. Sumber: Sakurai Midori, commons.wikimedia.org Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.13 Fauna kawasan peralihan (Wallacea): (a) anoa dan (b) komodo. 3) Kawasan Indonesia bagian timur Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian timur, antara lain kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius), burung kakatua raja (Probosciger aterrimus), burung cenderawasih ekor pita (Astrapia mayeri), kasturi raja (Psittrichas fulgidus), kupu-kupu sayap burung (Ornithoptera sp.), ular sanca hijau (Chondropython viridis), dan buaya Irian (Crocodylus novaeguineae). Burung di kawasan ini memiliki bulu berwarna-warni. 3. Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan anugerah terbesar dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Keanekaragaman hayati memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia sehari-hari, contohnya di masa pandemi Covid-19 ini, banyak orang mengonsumsi minuman jahe dan sereh sebagai obat untuk menambah daya tahan tubuh. Selain itu, masih banyak pemanfaatan yang lainnya. Buatlah data barang-barang yang Anda pakai dan terbuat dari sumber keanekaragaman hayati pada tabel berikut. Data Barang-Barang yang Dipakai No. Jenis Barang yang Dipakai Bahan Dasar 1. Baju Kain dan benang dari kapas, kancing dari batok kelapa a a b


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 23 a b a. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayuran. Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, contohnya sirsak (Annona muricata), jeruk bali (Citrus maxima), rambutan (Nephelium lappaceum), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora edulis), mangga (Mangifera indica), dan matoa (Pometia pinnata) Terdapat sekitar 370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangkung, katuk, kacang panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan bawang kucai (Allium fistulosum). Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak, talas, singkong, ubi jalar, bawang, dan bawang putih. Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain merica (Piper nigrum), cengkih (Eugenia aromatica), pala (Myristica fragrans), dan ketumbar (Coriandrum sativum). Sumber makanan juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan air laut. Contohnya, sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, ikan bandeng, ikan lele, belut, kepiting, kerang, udang, dan rajungan. Sumber: Forest G Kim Starr, commons, wikimedia.org Sumber: Kay Ess, commons.wikimedia.org Gambar 1.15 Contoh buah tropis asli Indonesia: (a) rambutan (Nephelium lappaceum) dan (b) manggis (Garcinia mangostana). b. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri obat herbal lokal.


24 IPA Biologi SMA/MA Kelas X a b c a b Beberapa tanaman obat beserta kegunaannya adalah sebagai berikut. • Buah merah (Pandanus conoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes. • Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi. • Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis), kulitnya mengandung alkaloid kina (quinine) untuk obat malaria. Sumber: Paul, commons.wikimedia.org; www.shutterstock.com Gambar 1.16 Tanaman yang berguna untuk obat (a) buah merah, (b) mengkudu atau pace, dan (c) kina. Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Contohnya, madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. c. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetik, antara lain sebagai berikut. • Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum), cendana (Santalum album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya exotica) dimanfaatkan untuk wewangian (parfum). Sumber: www.commons.wikimedia.org Gambar 1.17 Tanaman sebagai bahan parfum (a) melati (Jasminum grandiflorum) dan (b) cendana (Santalum album). • Kemuning, bengkuang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional untuk menghaluskan kulit.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 25 • Urang aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya (Aloe vera) digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut. d. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara lain sebagai berikut. • Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang hutan atau abaca (Musa textilis), sisal (Agave sisalana), kenaf (Hibiscus cannabinus), dan jute (Corchorus capsularis) dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian. • Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan Sumber: www.shutterstock.com oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara itu, untuk membuat pakaian wanita, digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis). Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain sebagai berikut. • Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. • Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket. • Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu. • Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian. e. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), nangka (Artocarpus heterophyllus), meranti (Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus borneensis), rasamala (Altingia excelsa), ulin (Eusideroxylon zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper). Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar (Borassus flabellifer) dan gebang (Corypha Gambar 1.18 Kapas (Gossypium arboreum). Sumber: Lokal_Profil, www.commons. wikimedia.org Gambar 1.19 Sisal (Agave sisalana). Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.20 Daun lontar (Borassus flabellifer). utan) digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Timor, alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk membuat atap rumah.


26 IPA Biologi SMA/MA Kelas X f. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantara memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 etnis (suku) dengan agama dan kepercayaan, budaya, serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam menjalankan upacara ritual keagamaan dan kepercayaannya, penyelenggaraan upacara adat dan pesta tradisional seringkali memanfaatkan beragam jenis tumbuhan dan hewan. Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan, upacara adat, serta pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut. a) Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa menggunakan bunga mawar, kenanga, kantil, dan melati. b) Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan rempah-rempah. c) Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana. d) Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk menghanyutkan abu jenazah ke sungai. e) Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambing, sapi, dan kerbau) pada hari raya Qurban. f) Umat Nasrani menggunakan pohon cemara (Araucaria sp. dan Casuarina equisetifolia) saat perayaan natal. g. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia mengandung plasma nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak serta ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 27 Uji Pemahaman 1 2 3 4 5 6 Ibu Rana berusia 30 tahun dan mengalami kerontokan rambut. Dia menduga bahwa kerontokan rambutnya akibat penggunaan sampo yang tidak cocok. Dia teringat pelajaran biologi SMA tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati, dan yakin bahwa rambutnya dapat tumbuh lebat kembali. Tuliskan bahan-bahan alamiah yang dapat dipilih dan digunakan untuk perawatan rambutnya. Pembahasan: Pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik khususnya untuk perawatan rambut, antara lain lidah buaya, buah kelapa, daun orang-aring, tangkai padi, daun rosemari, daun seledri, dan daun geranium. Bahan tersebut ada yang diproses menjadi minyak (contohnya kelapa, rosemari, geranium); untuk keramas (contohnya abu merang); atau dioleskan langsung pada kulit kepala (contohnya lidah buaya dan seledri). Pilihlah satu jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut. Jenis Hewan Endemik Wilayah Indonesia I Ikan arwana (Scleropages jardini) 1 Sangihe II Burung maleo (Macrocephalon maleo) 2 Papua III Owa (Hylobates klossii) 3 Kalimantan IV Pesut (Orcaella brevirostris) 4 Mentawai Pasangan hubungan antara jenis hewan endemik dan habitat di wilayah Indonesia yang tepat adalah . . . . A. I-1, II-2, III-4, dan IV-3 B. I-2, II-1, III-4, dan IV-3 C. I-2, II-3, III-4, dan IV-1 D. I-3, II-1, III-4, dan IV-2 E. I-4, II-1, III-2, dan IV-3 2. ( ) Perhatikan gambar fauna Indonesia berikut. Sumber: www.shutterstock.com Hewan yang berasal dari kawasan yang dibatasi oleh garis imajiner Wallace dan Lydekker ditunjukkan oleh nomor . . . . A. 1 dan 2 B. 2 dan 5 C. 3 dan 4 D. 4 dan 5 E. 5 dan 6 Contoh Soal dan Pembahasan


28 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Tes Pengetahuanmu 3. Perhatikan jenis fauna berikut. (1) Anoa (2) Gajah (3) Harimau (4) Kanguru pohon (5) Burung jalak bali (6) Burung merak hijau (7) Burung kakatua raja (8) Kupu-kupu sulawesi Fauna oriental dari kawasan Indonesia bagian barat ditunjukkan oleh nomor . . . . A. (1), (2), (3), dan (8) B. (2), (3), (5), dan (6) C. (2), (4), (5), dan (7) D. (3), (5), (6), dan (7) E. (4), (6), (7), dan (8) 4. Beberapa kulit hewan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakaian, seperti kulit kambing untuk membuat jaket. Beberapa jenis tumbuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, antara lain . . . . A. kapas, pisang abaca, kenaf, dan kenanga B. rami, kapas, pisang hutan, jute, dan sisal C. wen, kapas, rami, sisal, tebu, dan keruing D. kapas, buah merah, kemuning, dan labu air E. kenaf, pisang abaca, mangkokan, dan alang-alang 5. Negara Indonesia terkenal dengan jamu tradisional dan obat-obatan herbal. Jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar obat-obatan adalah . . . . A. kunyit, srikaya, pace, dan kangkung B. pepaya, pisang abaca, kina, dan rami C. buah merah, mengkudu, jahe, dan ciplukan D. jeruk nipis, kemuning, alpukat, dan pandan E. meranti, keruing, kumis kucing, dan temu lawak D. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati Bacalah wacana berikut dan jawablah pertanyaan di bawahnya. a b (a) Terumbu karang yang sehat dan (b) terumbu karang yang mengalami pemutihan. Sumber: www.shutterstock.com Pemanasan Global dan Pemutihan Karang (Coral Bleaching) Terumbu karang banyak terdapat di laut tropis dengan kedalaman laut kurang dari 90 meter yang masih dapat ditembus sinar matahari. Sinar matahari diperlukan untuk berfotosintesis oleh alga bersel satu zooxanthellae yang hidup bersimbiosis pada jaringan polip koral. Zooxanthellae berfungsi memberikan warna pada polip karang, menghasilkan energi dari fotosintesis, dan mempermudah pembentukan mangkuk karang. Koloni koral yang berbentuk kubah atau datar dapat menimbun lapisan CaCO3 setebal 1–2 cm per tahun, sedangkan yang berbentuk bercabang-cabang dapat tumbuh memanjang sekitar 10 cm di ujung cabangnya. Akumulasi endapan kapur terumbu karang hasil kerja dari berbagai jenis organisme lebih cepat, yaitu sekitar 2,5 cm per tahun, tetapi pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, misalnya perubahan suhu, salinitas, dan kekeruhan air laut.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 29 Pertanyaan: 1. Apakah pemanasan global yang berdampak pada pemutihan terumbu karang akan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati? Jelaskan. 2. Mengapa pemanasan global juga berdampak pada penurunan hasil tangkapan ikan oleh para nelayan? 3. Jika terjadi kerusakan koloni koral yang berbentuk bercabang-cabang setinggi dua meter akibat perbuatan manusia, seperti penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, berapa tahun waktu yang diperlukan untuk pemulihan kembali? 4. Tuliskan usulan-usulan Anda terkait usaha pencegahan terjadinya degradasi terumbu karang yang berakibat pada penurunan keanekaragaman hayati. Menghilangnya keanekaragaman hayati di suatu wilayah dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut. 1. Hilangnya Habitat Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya keanekaragaman hayati. Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian, atau dijadikan lahan industri. 2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Polutan tersebut dapat mencemari air, tanah, dan udara. Beberapa polutan berbahaya bagi organisme. Nitrogen oksida dan sulfur oksida yang dihasilkan dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem. Pada dekade terakhir, suhu bumi telah banyak mengalami peningkatan sebagai akibat dari aktivitas manusia yang menyumbang produksi gas rumah kaca, antara lain karbon dioksida ke atmosfer. Salah satu dampak pemanasan global adalah terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) yang ditandai warna terumbu karang menjadi pudar atau berwarna putih salju sebagai akibat degenerasi/hilangnya koloni zooxanthellae. Kenaikan suhu yang ekstrem mengganggu kemampuan zooxanthellae untuk berfotosintesis, sehingga mengalami kematian. Pemutihan karang yang berkepanjangan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem terumbu karang yang sangat merugikan manusia karena berpengaruh terhadap menurunnya hasil produksi ikan.


30 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Penggunaan Chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Akibatnya, intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan banyak masalah, antara lain berkurangnya biomassa fitoplankton di lautan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai makanan organisme. 3. Perubahan Iklim Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca. Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1–3°C dalam kurun waktu 100 tahun. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut sekitar 1–2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan. 4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan yang digunakan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning yang harganya mahal dan banyak diminati oleh pecinta makanan Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.21 Penebangan hutan secara liar akan menyebabkan kerusakan habitat dan kepunahan spesies-spesies yang hidup di habitat tersebut. Sumber: www.shutterstock.com Gambar 1.22 Ikan pelangi. laut. Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi jika tidak diimbangi dengan usaha pengembangbiakannya. 5. Adanya Spesies Pendatang Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut. Beberapa spesies asing tersebut dapat menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem. Contohnya, ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) yang merupakan spesies endemik Danau Ayamaru, Papua Barat. Ikan pelangi terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari Jepang dan menjadi spesies invasif di danau tersebut. 6. Industrialisasi Pertanian dan Hutan Para petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat unggul dan menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain itu, suatu lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur), misalnya teh, karet, dan kopi. Hal ini dapat menurunkan keanekaragaman hayati tingkat spesies.


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 31 E. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Bacalah wacana berikut. Konflik antara Manusia dan Orang Utan di Perkebunan Kelapa Sawit Permintaan global untuk minyak kelapa sawit melonjak dari tahun ke tahun. UNEP (United Nations Environment Programme) melaporkan bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan faktor utama perusakan hutan tropis di Malaysia dan Indonesia. Pengalihan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit berdampak pada penurunan drastis jumlah satwa penghuni hutan, termasuk orang utan, dalam beberapa tahun terakhir. UNEP mengategorikan orang utan Kalimantan Sumber: www.shutterstock.com (Pongo pygmaeus) berada dalam status bahaya (jumlahnya saat ini sekitar 57.000 ekor), artinya risiko kepunahan dapat terjadi dalam waktu dekat. Sementara orang utan Sumatra (Pongo abelii) dikategorikan kritis (jumlahnya saat ini sekitar 6.600 ekor), artinya risiko kepunahannya sangat tinggi. Orang utan yang kehilangan habitat dan sumber makanan akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Kehadirannya sering dianggap hama karena orang utan memakan buah sawit muda. Menurut pusat perlindungan orang utan, setidaknya 1.500 orang utan mati di tahun 2006 akibat serangan yang disengaja oleh pekerja perkebunan dan kehilangan habitat akibat perluasan perkebunan kelapa sawit. WWF (World Wildlife Fund) Indonesia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya konservasi orang utan. Sebagai salah satu upayanya, WWF Indonesia meluncurkan program “Sahabat Orang Utan” sebagai wadah bagi masyarakat luas yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian orang utan dan ingin berkontribusi secara langsung dalam upaya penyelamatan satwa tersebut. Setelah membaca wacana tersebut, bagaimanakah perasaanmu? Sedih bukan? Selain orang utan, ada beberapa jenis fauna lainnya yang terancam punah akibat diburu atau dibunuh, misalnya macan tutul, gajah, cenderawasih, walabi, dan lain-lainnya. Bagaimana cara melestarikan hewan tersebut agar tidak punah? Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan cara melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati. Konservasi keanekaragaman hayati memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut. a. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan. b. Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan yang tidak terkendali.


32 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Konsep Bio Usaha konservasi keanekaragaman hayati, yaitu melalui konservasi: • in situ (cagar alam, suaka margasatwa, dan cagar biosfer) dan • ex situ (kebun koleksi, kebun plasma nutfah, kebun raya, taman safari, dan kebun binatang). c. Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak. Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diatur oleh UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan tiga asas, yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, dan bermanfaat. Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun ex situ. Konservasi in situ adalah usaha pelestarian (konservasi) yang dilakukan di habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman laut. Contohnya, cagar alam Rafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa Pulau Komodo. Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang. Contohnya, Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor. Dari hasil kerja sama dengan lembaga konservasi internasional, telah dilakukan pengembangan kawasan konservasimenjadi cagarbiosfer.Cagarbiosfer adalahkawasan dengan ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. Cagar biosfer di Indonesia berdasarkan ketetapan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), antara lain Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Siberut, Taman Nasional Bukit Batu, dan Taman Nasional Wakatobi. Tabel 1.1 Satwa liar yang dilindungi. No. Nama Ilmiah (Latin) Nama Lokal 1. Bubalus depressicornis Anoa atau kerbau pendek 2. Probosciger aterrimus Kakatua hitam (kakatua raja) 3. Balaenoptera musculus Paus biru 4. Cetacea Semua jenis paus 5. Bos sondaicus Banteng 6. Hystrix brachyura Landak 7. Orcaella brevirostris Pesut (lumba-lumba air tawar) 8. Panthera tigris sondaica Harimau Jawa 9. Cairina scutulata Itik liar (mentok rimba)


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 33 No. Nama Ilmiah (Latin) Nama Lokal 10. Bubulcus ibis Kuntul (bangau putih) 11. Casuarius casuarius Kasuari gelambir ganda 12. Cacatua galerita Kakatua besar jambul kuning 13. Thylogale sp. Kanguru tanah 14. Dermochelys coriacea Penyu belimbing 15. Crocodylus novaeguineae Buaya air tawar Papua 16. Antipathes sp. Akar bahar (koral hitam) 17. Phyton timorensis Sanca Timor 18. Varanus prasinus Biawak hijau 19. Ornithoptera tithonus Kupu burung titon 20. Troides amphrysus Kupu-kupu raja 21. Tapirus indicus Tapir, tenuk 22. Macaca tonkeana Monyet jambul 23. Tragulus sp. Kancil 24. Elanus caeruleus Alap-alap putih, alap-alap tikus 25. Gracula religiosa Beo Tabel 1.2 Tumbuhan liar yang dilindungi. No. Nama Ilmiah (Latin) Nama Lokal 1. Amorphophallus titanum Bunga bangkai raksasa 2. Phoenix paludosa Korma rawa 3. Pinanga javana Pinang Jawa 4. Cyrtostachys renda Pinang merah Bangka 5. Coelogyne pandurata Anggrek hitam 6. Dendrobium phalaenopsis Anggrek larat 7. Rafflesia sp. Bunga padma (Rafflesia) 8. Phalaenopsis gigantea Anggrek bulan raksasa 9. Renanthera matutina Anggrek jingga 10. Vanda celebica Vanda mungil Minahasa 11. Vanda sumatrana Vanda Sumatra 12. Livistona sp. Palem kipas Sumatra 13. Nenga gajah Palem Sumatra 14. Nepenthes sp. Kantong semar 15. Shorea singkawang Tengkawang (pohon kayu)


Pelajari infografis berikut. Nilai Impor Produk Hortikultura (dalam juta dolar AS) 999,1 856,2 856,2 818,6 781,2 769,3 804 685,8 689,7 583, 2 23,3 17,9 13 12,8 5,8 2,3 8,4 8 7,2 5,8 2010 2011 2012 2013 2014 Tanaman Hias Sayuran Buah Aneka Tanaman Buah-buahan dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sumber vitamin terutama pada masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan imunitas. Namun pada umumnya, masyarakat lebih menyukai buah-buahan impor daripada buah-buahan lokal.Oleh karena itu,angka nilai impor setiap tahunnya hingga saatini cukup tinggi. Buah-Buahan Nusantara • Alpukat • Cermai • Jamblang • Belimbing • Kecapi • Nanas • Rambutan • Lobi-lobi • Mangga • Pepaya • Durian • Jambu bol • Manggis • Duku • Pisang • Sirsak Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. 1. Apa kelebihan dan kekurangannya, jika buah lokal dibandingkan dengan buah impor? Pembahasan: Kelebihan dan kekurangannya buah lokal dibandingkan dengan buah impor, antara lain sebagai berikut. Faktor Pembeda Buah Lokal Buah Impor Harga Lebih murah Lebih mahal Kesegaran Lebih segar Kurang segar Contoh Soal dan Pembahasan 34 IPA Biologi SMA/MA Kelas X


Faktor Pembeda Buah Lokal Buah Impor Bahan pengawet Tidak ada Ada Kualitas tampilan dan rasa Warna kurang menarik, ukuran Warna cerah/lebih menarik, ukuran kecil, dan rasa kurang enak lebih besar, dan rasa lebih enak 2. Hitunglah berapa rupiah kenaikan nilai impor buah dari grafik terakhir tahun 2013 ke tahun 2014, jika diketahui nilai tukar mata uang (kurs) Rp 12.000,- per dolar AS. Pembahasan: Kenaikan nilai impor tahun 2013 – 2014 = (804 juta dolar – 689,7 juta dolar) × Rp 12.000,- = 114.300.000 × Rp 12.000,- = Rp 1.371.600.000.000,- 3. Jika angka nilai impor buah dari tahun ke tahun semakin tinggi, apa dampaknya terhadap keanekaragaman hayati buah-buahan lokal Nusantara? Jelaskan. Pembahasan: Dampak jika angka nilai impor buah dari tahun ke tahun semakin tinggi, yaitu sebagai berikut. - Semakin banyak warga yang membeli buah impor. - Pasaran buah lokal akan semakin menurun. - Petani semakin enggan menanam buah lokal. - Keanekaragaman hayati buah lokal Nusantara semakin berkurang dan dapat punah. 4. Jenis buah-buahan manakah yang sangat jarang ditemukan di pasaran? Prediksikan penyebabnya. Pembahasan: Jenisbuah yang jarangditemukan di pasaran adalah buah langka, seperti kecapi,jambu bol,jamblang, ciremai, dan lobi-lobi. Faktor penyebab buah-buahan tersebut langka, antara lain sebagai berikut. - Rasanya kurang enak. - Beberapa buah kurang diminati. - Harganya murah atau kurang menguntungkan. - Masyarakat enggan menanamnya. - Pohon yang ada cenderung ditebang. - Terdesak oleh jenis buah-buahan impor. 5. Tuliskan usaha-usaha untuk melestarikan keanekaragaman hayati buah lokal Nusantara maupun buah langka di Indonesia. Pembahasan: Usaha-usaha untuk melestarikan keanekaragaman hayati buah lokal Nusantara dan buah langka, antara lain sebagai berikut. - Negara mengurangi dan membatasi impor buah. - Negara mengadakan program “Cinta Buah Lokal Nusantara” - Masyarakat sebaiknya mengonsumsi buah lokal yang lebih segar dan tanpa bahan pengawet. - Petani tetap menanam buah lokal dan warga mendukung dengan cara membeli hasil panennya. - Melakukan kampanye mengonsumsi buah lokal Nusantara. - Pelestarian tanaman buah-buah yang langka secara in situ dan ex situ. BAB 1 Keanekaragaman Hayati 35


36 IPA Biologi SMA/MA Kelas X Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 1—5. Burung Cenderawasih “Bird of Paradise” (Burung Surga) Burung cenderawasih merupakan anggota Famili Paradisaeidae dari Ordo Passeriformes. Daerah persebarannya hanya di Papua, Halmahera, dan Australia. Terdapat total 42 spesies, dan 30 spesies di antaranya hidup di Papua. Habitat di hutan-hutan pegunungan yang lebat dengan ketinggian 1.400–1.800 meter di atas permukaan laut. Burung cenderawasih memakan buah-buahan, serangga, dan laba-laba. Burung cenderawasih memiliki bulu yang halus dan warna yang indah. Masyarakat di Papua sering menggunakan bulunya sebagai hiasan kepala dan pakaian adat. Beberapa abad yang lalu, bulu cenderawasih banyak dijadikan sebagai bahan pembuatan topi wanita di Eropa. Awetan kering burung cendrawasih sering dijadikan pajangan rumah. Perburuan untuk mendapatkan bulu dan penebangan hutan yang berakibat pada kerusakan habitat, menyebabkan penurunan jumlah burung pada beberapa jenis ke tingkat terancam. Jenis burung cenderawasih yang berukuran besar hanya menghasilkan satu telur, sedangkan jenis yang berukuran kecil menghasilkan 2–3 telur. a b c Cendrawasih merah cendrawasih botak Manukodia kilap (paradisaea rubra) (cicinnurus respublica) (manucodia ater) Sumber: S4avenn, commons.wikimedia.org; www.shu44ers4ock.com Dalam upaya perlindungan spesies endemik yang dilindungi undang-undang khususnya burung cenderawasih, Balai Besar KSDA (konservasi sumber daya alam) Papua Barat pada bulan September 2020 melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi populasi burung cenderawasih di kawasan konservasi cagar alam Waigeo Barat. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui jenis burung cenderawasih, lokasi persebaran, serta jumlah populasinya pada cakupan areal survei seluas 425 ha. Berdasarkan hasil pengamatan, teridentifikasi jenis cenderawasih yang ditemukan di lokasi plot pengamatan, yaitu cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih botak (Cicinnurus respublica), dan manukodia kilap (Manucodia ater). Hasil perhitungan didapatkan jumlah populasi rata-rata ketiga jenis burung cenderawasih tersebut adalah 57,3 individu pada total luasan plot sampling 50,24 ha. Estimasi kepadatan populasi sebesar 0,9 individu/ha. Estimasi Kepadatan Individu/ha dan Estimasi Jumlah Populasi Cendrawasih pada Area Pengamatan 425 ha Kepadatan Estimasi No Nama Spesies populasi total kepadatan Estimasi Persentase plot pengamatan ind/ha Populasi Populasi 1. Cenderawasih merah (Paradisaea rubra) 42 0,66 279 73.23% 2. Cenderawasih botak (Cicinnurus respublica) 10 0,16 68 17.85% 3. Manukodia kilap (Manucodia ater) 5 0,08 34 8.92% Jumlah 57 0,9 381 100% Sumber: h44ps://bbksda-papuabara4.com/inven4arisasi-dan-iden4ifikasi-populasi-cenderawasih-di-kawasan-konservasi-ca-waigeo-bara4/ Uji Pemahaman


Keindahan burung cenderawasih dapat diamati di beberapa tempat wisata, antara lain Wisata Alam Bird of Paradise di Kampung Tablasupa, Distrik Depapre, dan Bird Watching Isyo Hill di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang. Jika mengunjungi tempat wisata tersebut, kita harus menaati peraturan, misalnya tidak boleh memakai parfum dengan wangi yang menyengat. Hal tersebut karena burung cenderawasih memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap bau asing seperti parfum. 1. Berdasarkan stimulus 1, berilah tanda centang (✓), pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pernyataan. Pernyataan-Pernyataan Benar Salah a. Burung cenderawasih yang hidup di kawasan konservasi cagar alam Waigeo Barat diklasifikasikan dalam genus yang sama. b. Di habitat aslinya, burung cenderawasih merah dapat melakukan perkawinan dengan burung cenderawasih botak dan menghasilkan keturunan. c. Burung cenderawasih termasuk hewan omnivora. d. Kita dapat mengamati keindahan burung cenderawasih di kebun binatang. e. Burung cenderawasih tidak memiliki kepekaan terhadap bau menyengat karena terbiasa tinggal di tempat lembap. Tuliskan alasannya. Alasan: 2. Analisislah penyebab menurunnya jumlah populasi burung cenderawasih di Indonesia. Berilah tanda centang (✓) pada kolom “Ya” jika sesuai atau “Tidak” jika tidak sesuai untuk setiap pernyataan. Faktor Penyebab Penurunan Jumlah Populasi Burung Cenderawasih Ya Tidak a. Produktivitas rendah, hanya menghasilkan 1–3 butir telur. b. Polusi udara dan suara akibat kendaraan bermotor dan pabrik. c. Banyak diburu untuk dimanfaatkan bulunya untuk topi, pakaian adat, dan pajangan rumah. d. Banyak hewan predatornya, seperti ular dan elang. e. Sulit dilakukan penangkaran. f. Penebangan dan kerusakan hutan. 3. Berilah tanda centang (✓) pada jenis burung cenderawasih yang terancam punah. Cenderawasih merah (Paradisaea rubra) Cenderawasih botak (Cicinnurus respublica) Manukodia kilap (Manucodia ater) Cenderawasih kuning besar (Paradisaea apoda) Cenderawasih kerah (Lophorina superba) BAB 1 Keanekaragaman Hayati 37


38 IPA Biologi SMA/MA Kelas X 4. Lakukan analisis karakteristik burung cenderawasih, kemudian pilihlah bentuk konservasinya dengan memberikan tanda centang (✓) pada kolom “Ya” jika sesuai atau “Tidak” jika tidak sesuai. Bentuk Konservasi Ya Tidak a. Taman safari b. Suaka margasatwa c. Cagar alam d. Kebun binatang e. Taman nasional f. Kebun raya Tes Pengetahuanmu 5. ( ) Jika usaha perlindungan burung cenderawasih di cagar alam Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua, selama tiga tahun ke depan berhasil dan dapat meningkatkan jumlah populasi jenis cenderawasih botak dan manukodia kilap masing-masing sebanyak 5%, hitunglah estimasi populasi dan estimasi kepadatan ind/ha pada cakupan areal survei seluas 425 ha. F. Klasifikasi Makhluk Hidup Pernahkah Anda melihat pedagang buah melakukan klasifikasi atau mengelompokkan buah-buahan dagangannya? Biasanya, buah dagangannya dikelompokkan berdasarkan jenis, ukuran, tingkat kesegaran, tingkat kematangan, dan lain-lain. Pengelompokan tersebut bertujuan agar lebih praktis dalam teknik jual-belinya. Lakukanlah pengelompokan organisme pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawahnya. 1 2 3 4 5 6


BAB 1 Keanekaragaman Hayati 39 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pertanyaan: Sumber: www.shutterstock.com 1. Berapa kelompok hasil klasifikasi seluruh hewan tersebut? Jelaskan. 2. Apa dasar yang digunakan dalam pengelompokan hewan-hewan tersebut? Makhluk hidup sebagai objek kajian biologi sangat beraneka ragam. Agar mudah mempelajarinya, para ahli melakukan klasifikasi untuk menyederhanakannya. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi (Yunani, taxis = susunan, nomos = aturan). Klasifikasi makhluk hidup dilakukan secara sistematis dan bertahap. Organisme-organisme yang memiliki persamaan ciri tertentu akan dimasukkan ke satu kelompok. Dari anggota kelompok tersebut, dicari lagi perbedaan dan persamaan ciri lainnya untuk membentuk kelompok yang lebih kecil. Hal ini berdasarkan kajian evolusi bahwa organisme dalam satu kelompok memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Semakin banyak persamaan ciri, semakin dekat pula kekerabatannya.


Click to View FlipBook Version