PANDUAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN
BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS
TIM
Relsas Yogica, M.P
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN iii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT karena dengan segala
limpahan hidayah dan berkah-Nya Panduan Praktikum Berbasis Keterampilan Proses
Sains (KPS) untuk matakuliah Fisiologi Hewan dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan panduan praktikum ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa
jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang dalam pelaksanaan praktikum mata
kuliah Fisiologi Hewan dan juga untuk memantapkan pemahaman terhadap konsep dan
informasi tentang Fisiologi Hewan serta melatih kemampuan Keterampilan Proses Sains
(KPS) mahasiswa.
Akhirnya kami berharap semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami
dalam mengembangkan panduan praktikum ini mendapat imbalan yang setimpal dari
Allah SWT dan panduan praktikum ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa jurusan biologi
Universitas Negeri Padang, Amin.
Wassalam
Penulis
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------- ii
PERATURANDAN TATA TERTIB PRAKTIKUM ---------------------------------------------- iii
PRAKTIKUM 1. PERMEABILITAS MEMBRAN SEL------------------------------------------- 1
PRAKTIKUM 2. ENZIMATIS ----------------------------------------------------------------------- 7
PRAKTIKUM 3. EFISIENSI METABOLISME HEWAN ---------------------------------------- 14
PRAKTIKUM 4. LAJU RESPIRASI INVERTEBRATA ----------------------------------------- 21
PRAKTIKUM 5. TERMORUGULASI PADA HEWAN ----------------------------------------- 28
PRAKTIKUM 6. ALIRAN DARAH, STRUKTUR, DAN OSMOLATITAS ERITROSIT -- 35
PRAKTIKUM 7. NILAI DARAH -------------------------------------------------------------------- 42
PRAKTIKUM 8. TOLERANSI HEWAN TERHADAP SALINITAS -------------------------- 50
DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------------------
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 4iii
PERATURAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM
Seluruh praktikan harus mengikuti dan melaksanakan aturan sebagai
berikut.
1. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Praktikan harus mengenakan dan membuka jas lab diluar ruangan laboratorium.
3. Semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Fisiologi Hewan diwajibkan
mengambil panduan praktikum Fisiologi Hewan karena hasil pengamatan langsung
dibuat dalam panduan praktikum.
4. Praktikan harus mengikuti pretest (quis).
5. Setiap praktikan harus membawa alat tulis dan panduan praktikum Fisiologi Hewan
dan tidak dibenarkan meminjam-minjam.
6. Seluruh peminjaman alat dan permintaan bahan dilakukan oleh ketua kelas atau
kelompok piket yang telah ditunjuk minimal 3 hari sebelum praktikum.
7. Setiap praktikum, kelompok tertentu di tunjuk secara giliran harus melaksanakan
piket kebersihan dan pengecekan alat-alat dan bahan yang digunakan sebelum dan
sesudah praktikum.
8. Bahan-bahan tertentu yang harus dibawa oleh praktikan harus sudah dikumpulkan
dilaboratorium 1-2 jam sebelum praktikum dimulai dan bagi kelompok atau
perorangan yang telah ditunjuk tidak membawa bahan, tidak diperkenankan
mengikuti praktikum.
9. Seluruh praktikan harus memelihara peralatan yang digunakan dalam praktikum.
Jika terjadi kerusakan alat atau pecahnya alat-alat gelass maka biaya penggantian
ditanggung oleh semua praktikan.
10. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang meninggalkan ruangan
praktikum tanpa seizin dosen, koordinator atau asisten praktikum.
11. Seluruh praktikan bertanggung jawab menjaga kebersihan dan ketertiban selama
dan sesudah praktikum.
12. Aturan-aturan lain yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan awal sebelum
dilaksanakannya praktikum.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 5iii
PRAKTIKUM 1. PERMEABILITAS MEMBRAN SEL
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar memahami permeabilitas membran melalui kegiatan
Mahasiswa mampu
eksperimen
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengamati proses terjadinya peristiwa difusi dan osmosis.
2. Mengamati proses gerakan substansi melewati membran.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa mampu mengamati proses terjadinya peristiwa difusi dan osmosis
melewati usus katak.
3. Mahasiswa mampu mengamati proses gerakan substansi yang berkonsentrasi
tinggi ke substansi yang berkonsentrasi rendah dalam suatu larutan.
4. Mahasiswa mampu menginterpretasi data berdasarkan hasil pengamatan.
5. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk gambar.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga Anda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
Ringga baru saja mengikuti perkuliahan fisiologi hewan yang membahas topik
tentang sel. Dari literatur yang ia baca diperoleh informasi setiap sel dibatasi oleh
membran yang berperan sebagai jalur lalu lintas sejumlah substansi yang masuk dan
keluar sel. Sel-sel hewan dilapisi oleh membran yang disebut membran biologis. Dengan
adanya membran biologis ini maka komposisi dari intraseluler serta organel-organel
akan terjaga, sehingga fungsi serta integrasi sel-sel dan jaringan-jaringan dapat berjalan
dengan baik.
Ringga juga mempelajari bahwa permeabilitas membran plasma tergantung pada
ukuran sel, kelarutan dalam lemak, muatan ion, dan ada atau tidaknya molekul
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 22
pengangkut. Permeabilitas membran juga tergantung pada fluiditas inti hidrofobik
membran dan aktivitas protein pengangkutnya. Ringga pun menyimpulkan bahwa tidak
semua zat dapat masuk secara bebas melintasi membrane sel. Ada beberapa mekanisme
yang meng-atur lalu lintas melintasi
yang mengatur lalu lintas melintasi membran sel, yaitu melalui difusi dan osmosis.
Menurut penjelasan dosen contoh difusi dapat dilihat saat setetes tinta diteteskan
kedalam beaker gelas yang berisi air. Sesaat kemudian tetesan tinta akan mempengaruhi
warna air dan Jika dibiarkan beberapa waktu maka akan terlihat semua larutan akan
dipenuhi oleh zat pewarna.
Ringga semakin penasaran bagaimana terjadi pada proses difusi dan perbedaan
antara difusi dan osmosis ini. Untuk itu ia pun berencana membuktikan proses difusi dan
osmosis tersebut.
Memprediksi
Menurut dugaanmu apa yang mengakibatkan terjadinya penyebaran zat pewarna
tersebut?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
Merencanakan Percobaan
Untuk membuktikan dugaanmu lakukanlah percobaan, namun sebelumnya
tuliskan prinsip dari percobaan yang akan Anda lakukan!
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 33
a. Pengujian proses Difusi
Media yang Digunakan:
_
Larutan yang dapat digunakan: _
_
b. Pengujian peristiwa osmosis
Prinsip: _
_
_
_
_
_
Larutan yang dapat digunakan:
_
_
_
_
Selanjutnya mari melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat dan
bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan perkiraanmu
sebelumnya?
Alat:
Petridish, beaker glass 100 ml, pipet, disetting set, dan pipa kapiler
Bahan:
Aquadest, glukosa, benang, katak, larutan Iodium, telur, dan lem uhu
Prosedur Kerja:
Kegiatan 1. Difusi pada usus katak
a. Ambillah dua potong usus katak, kemudian bersihkan dari makanan yang terdapat
didalamnya.
b. Isikan potongan I dengan larutan glukosa kemudian ikat kedua ujungnya.
c. Isikan potongan ke-II dengan aquades kemudian ikat kedua ujungnya.
d. Ambillah beaker glass dan diisikan larutan Iodium, perhatikan tinggi larutan Iodium
sebelumnya.
e. Kemudian masukkan kedua potongan usus katak ke dalam larutan tersebut.
f. Lakukan pengamatan setiap 5 menit dan catatlah perubahan yang terjadi. Apa yang
terjadi setelah 15 menit perlakuan?
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 44
Kegiatan 2. Osmosis pada Membran Telur
a. Kuliti cangkang telur pada bagian bawahnya sedikit demi sedikit namun tidak
merusak membran telur.
b. Lobangi bagian atas telur sama besar dengan pipa kapiler yang akan dimasukkan.
c. Letakkan telur di dalam Beaker glass.
d. Tusukkan ujung pipa kapiler pada bagian atas telur yang sudah dilubangi.
e. Rekatkan bagian bataspipa kapiler dengan telur sehingga tidak ada udara keluar
masuk.
f. Masukkan akuades sedikit demi sedikit ke dalam Beaker glass (tidak mencapai batas
pipa kapiler dengan telur) dengan memperhatikan volumenya.
g. Lakukan pengamatan kenaikan air pada pipa kapiler setiap menitnya.
h. Setelah selesai, ulangi kegiatan diatas dengan mengisi telur dengan larutan glukosa.
Data Hasil Pengamatan
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan, interpretasikan data secara ringkas!
Kegiatan 1
Kegiatan 2
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 55
Komunikasikan
Gambarkanlah skema perpindahan yang terjadi pada kedua usus katak!
Penerapan Konsep
1. Perubahan warna apakah yang terjadi, baik pada potongan usus katak yang berisi
glukosa maupun pada potongan usus yang diisi larutan aquades?
Jawab:
2. Mengapa terjadi perubahan warna tersebut?
Jawab:
3. Apakah peranan usus katak?
Jawab:
4. Sebutkan beberapa contoh manfaat osmosis, difusi dan filtrasi dalam kehidupan
sehari-hari pada hewan!
Jawab:
5. Buatlah kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah dikerjakan!
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 66
Tuliskanlah apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan praktikum yang
telah dilakukan.
Tuliskanlah referensi yang Anda gunakan untuk mendukung kegiatan prak-
tikum.
__________________________________________________________________________________________
Penilaian Kegiatan Praktikum
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 77
PRAKTIKUM 2. ENZIMATIS
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu membuktikan peranan enzim pencernaan terhadap makanan
yang dimakan dan peranan enzim yang terdapat pada saliva, sekret pankreas, cairan
empedu, sekret lambung, dan dinding usus halus.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis peranan enzim pencernaan terhadap makanan yang dimakan.
2. Menganalisis peranan enzim yang terdapat pada saliva, sekret pankreas, cairan
empedu, sekret lambung,dan dinding usus halus.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa mampu mengamati percernaan karbohidrat dengan saliva katak.
3. Mahasiswa mampu mengamati percernaan protein oleh sekret pankreas katak.
4. Mahasiswa mampu mnegamati pencernaan lemak oleh sekret pankreas, empedu,
dan duodenum katak.
5. Mahasiswa mampu menginterpretasi data berdasarkan hasil pengamatan.
6. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk gambar.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga ananda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
Pencernaan makanan berlangsung dari mulut dan diteruskan kedalam saluran
pencernaan makanan. Dalam mulut makanan dicerna secara mekanis dan selanjutnya
diteruskan pencernaannya kedalam saluran pencernaan makanan secara kimia yang
dibantu oleh enzim. Organisme memakan bahan organik dalam bentuk karbohidrat,
protein dan lemak.
Berdasarkan makanan yang dikonsumsinya organisme terbagi menjadi organisme
herbivora, omnivora dan karnivora. Hewan herbivora hanya mengkonsumsi tumbuhan
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 88
yang sebagain besar dibangun oleh bahan organik berupa karbohidrat. Sedangkan hewan
omnivora mampu mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan yang juga mengandung bahan makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan
yang yang juga mengandung bahan organik berupa karbohidrat, protein dan lemak. Hal
yang sama juga terjadi pada hewan karnivora yang secara umum mengkonsumsi
makanan dalam bentuk protein dan lemak. Mengapa setiap kelompok organisme tidak
memiliki jenis makanan yang sama? Apa yang terjadi jika hewan herbivora
mengkonsumsi lemak dan protein yang bersumber dari hewan?
Memprediksi
Menurut dugaanmu apa yang mengakibatkan hewan karnivora mengkonsumsi
lemak dan protein yang bersumber dari hewan?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
Merencanakan Percobaan
Apa saja yang akan dilakukan untuk membuktikan peranan enzim yang terdapat
dalam saliva, sel pankreas, empedu, lambung, dan usus halus?
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 99
Selanjutnya mari melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat dan
bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan perkiraanmu
sebelumnya?
Alat:
Petridish, beaker glass 544 ml, pipet, disetting set, dan pipa kapiler
Bahan:
Aquadest, glukosa, benang, katak, larutan Iodium, telur, dan lem uhu.
Prosedur Kerja:
Kegiatan 1. Pencernaan karbohidrat dengan saliva
a. Buatlah larutan benedict dengan bahan-bahan berikut.
Na Citrat Kristal : 173 gr
NaCO3 : 100 gr
Kedua zat tersebut dilarutkan dalam 800 ml aquades, disaring dan ditambahkan larutan
Cu(SO4)2 sebanyak 17,3 gr dalam 100 ml air yang telah disaring. Jadikan volume sampai
1 liter.
b. Kunyah cracker/ kapas sehingga saliva keluar sebanyak-banyaknya, kemudian
tuangkan pada corong gelas.
c. Tuangkan air panas 400 C kira-kira 2 cc dan saring filtratnya. Isikan kedalam tabung
reaksi. Masing- masingkan diujikan karbohidrat dengan JKJ dan larutan benedict.
d. Isikan larutan aluminium 1% sebanyak 5 tetes di kedua tabung yang telah berisi filtrat
saliva tersebut. Sebagai control isikan larutan amilum tanpa filtrat saliva, kemudian
diberi tanda atau label.
e. Panaskan dengan lampu spritus atau water bath.
f. Lakukan uji berturut- turut 0, 5, 10 (menit). Catat hasilnya!
Kegiatan 2. Pencernaan protein oleh sekret pankreas
a. Isikan 3 tabung reaksi masing- masing 3 cc larutan susu sapi kemudian beri tanda
atau label.
b. Tabung reaksi 1 dan 2 ditambahkan bubuk pankreas sedikit.
c. Tambahkan ketiga tabung tersebut, masing- masing 1 cc NaOH 40% dan tambahkan 3-
5 tetes CuSO4 0,5%.
d. Masukkan tabung percobaan itu kedalam waterbath yang suhunya kira-kira 370C.
e. Amati dan catat perubahan warna dalam tabung percobaan.
Kegiatan 3. Pencernaan lemak oleh sekret pankreas, empedu, lambung, dan
duodenum katak
a. Bedahlah katak, kemudian ambil pankreas, lambung, dan duodenum.
b. Isikan 3cc minyak kelapa kedalam 4 buah tabung reaksi.
c. Buatlah sedikit larutan dari masing-masing cacahan pankreas, lambung, duodenum
dan cairan empedu.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 110
0
d. Tambahkan beberapa tetes masing-masing larutan empedu, pankreas, lambung,
duodenum kedalam tabung percobaan yang berisi minyak kelapa tadi.
1) Tabung reaksi + minyak kelapa + larutan pankreas
2) Tabung reaksi + minyak kelapa + larutan lambung
3) Tabungreaksi + minyak kelapa + larutan duodenum
4) Tabung reaksi + minyak kelapa + larutan empedu
e. Beri label keempat tabung tersebut.
f. Isikan kedalam tabung masing-masing tabung 5 tetes Na2CO3 2% catat warna yang
terjadi. Tambahkan 10 tetes phenol red, biarkan dan catat waktu dan warna yang
terlihat!
g. Masukkan semua tabung tersebut kedalam water bath dengan suhu ± 370 C.
h. Apakah terdapat perbedaan setiap tabung?
Data Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 11
1
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan, interpretasikan data secara ringkas!
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Komunikasikan
1) Apakah warna yang ditunjukkan jika uji karbohidrat bernilai positif atau negatif?
Jawab:
2) Pada suhu berapa pengamatan menunjukkan positif dan negatif pada uji karbohidrat?
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 112
Tuliskanlah hasil pengamatan dalam tabel berikut. 2
Tabung Reaksi Pencernaan Perubahan Warna
Karbohidrat Percernaan Protein Pencernaan Lemak
Penerapan Konsep
1. Apa enzim yang dihasilkan oleh pankreas? Dan apa fungsi enzim tersebut?
Jawab:
2. Bagaimana peranan enzim lipase dalam sistem pencernaan makanan?
Jawab:
Tuliskanlah apa yang dapat ananda simpulkan dari kegiatan praktikum yang
telah dilakukan.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 113
3
Tuliskanlah referensi yang ananda gunakan untuk mendukung kegiatan
praktikum.
__________________________________________________________________________________________
Penilaian Kegiatan Praktikum
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 114
PRAKTIKUM 3. EFISIENSI METABOLISME HEWAN 4
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu memahami metode penentuan efisensi metabolisme hewan
secara gravimetrik.
2. Untuk mengukur tingkat efisensi metabolisme hewan vertebrata.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami tingkat efisiensi metabolisme pada hewan vertebrata.
2. Mengukur pertambahan berat badan tikus.
3. Memprediksi hubungan jumlah pakan dengan pertambahan berat badan tikus.
4. Membuat grafik hubungan pertumbuhan berat badan dengan efisiensi
metabolisme.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa mampu mengukur pertambahan berat badan tikus.
3. Mahasiswa mampu memprediksi hubungan jumlah pakan dengan pertambahan
berat badan tikus.
4. Mahasiswa mampu membuat grafik hubungan pertumbuhan berat badan dengan
efisiensi metabolisme.
5. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik.
6. Mahasiswa mampu menjawab permasalahan melalui analisa penerapan konsep.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga Anda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
Istilah metabolisme secara harfiah berarti perubahan, digunakan untuk menunjukan
semua transformasi kimiawi dan tenaga yang timbul dalam badan. Metabolisme adalah
suatu proses fisiologis dimana makanan yang dicerna akan diubah menjadi energi.
Makhluk hidup khususnya hewan memerlukan energi untuk pertumbuhan,
perkembangan, reproduksi, dan melakukan aktivitas.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 115
5
Hewan memperoleh energi dari makanan yang diperoleh secara langsung maupun
tidak langsung dari tumbuhan. Makanan tersebut dioksidasi untuk membentuk ATP. Setiap
jenis makanan akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tubuh.
Salah satu cara menentukan efisiensi metabolisme adalah dengan metode
gravimetrik, yaitu dengan mennetukan perkiraan persentase makanan yang diabsorpsi
oleh hewan dari sejumlah makanan yang dikonsumsinya. Efisiensi ini dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti: apa saja jenis makanan yang dikonsumsi, bobot tubuh,
jenis kelamin serta kondisi lingkungan yang mendukung proses hidupnya.
Mencit (Mus musculus) merupakan salah satu hewan laboratorium yang juga
melakukan proses metabolisme. Sebagai pengerat (rodentia) mencit yang cepat
berkembang biak, mudah dipelihara, variasi genetiknya cukup besar serta sifat anatomis
dan fisiologisnya terkarakteristik dengan baik. Bagaimanakah laju efisiensi metabolisme
pada mencit? Apakah jenis makanan yang dikonsumsi akan berpengaruh pada efisiensi
metabolisme mencit? Jenis makanan apakah yang paling efisien dalam metabolisme
mencit?
Memprediksi
Menurut dugaanmu apakah berat tubuh dan jenis makanan akan mempengaruhi
efiensi metabolisme pada mencit?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
Merencanakan Percobaan
Untuk membuktikan dugaanmu lakukanlah percobaan, namun sebelumnya
tuliskan prinsip dari percobaan yang akan Anda lakukan!
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 116
6
Pegukuran efisiensi metabolisme pada mencit
Prinsip:
Alat yang dapat digunakan:
Selanjutnya marilah kita melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat
dan bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan
perkiraanmu sebelumnya?
Alat:
2 unit metabolisme cage mencit lengkap, timbangan, gelas ukur, kantong plastik, sendok
kecil, sarung tangan, pipet tetes, dot minum, mangkuk pakan, pinset.
Bahan:
4 ekor mencit (Mus musculus), pakan (pellet dan beras), air.
Prosedur Kerja:
1. menyediakan metabolisme cage (tempat pemeliharaan), dengan merakit bak persegi
panjang dan ditutup dengan kawat.
2. Letakkanlah pakan berupa pelet pada metabolisme cage A dan beras pada
metabolisme cage B, masing-masing sebanyak 120 gram dan air secukupnya (harus
dalam volume yang sama untuk setiap metabolisme cage).
3. Lakukan penimbangan mencit (Mus musculus) untuk mengetahui berat badan
awalnya (BO).
4. Memasukkan mencit ke dalam setiap metabolisme cage masing-masing sebanyak 2
ekor dan perhatikan kondisi lingkungan selama 6 hari terutama pencahayaan.
5. Lakukan penimbangan berat badan mencit, berat pakan yang tersisa dan berat feses
setiap 2 hari. Jangan lupa untuk mengukur suhu setiap metabolisme cage.
6. Catatlah setiap data pada tabel pengamatan kemudian lakukan penghitungan efisiensi
metabolisme.
Untuk mengukur efisiensi metabolisme dapat dianalisis dengan rumus beriku ini.
Keterangan:
EM : Efisiensi metabolisme (%)
BPk : Berat pakan yang dikonsumsi (g)
BF : Berat feses (g)
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 117
7
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Sajikan data pengamatan dan pengukuran ke dalam tabel seperti yang terdapat pada
kolom hasil pengamatan. Perhatikan beberapa istilah yang terdapat pada tabel.
Bm = berat mencit
BP = Berat pakan
BPk = berat pakan yang dikonsumsi
BF = berat feses
2. Setelah tabel pengamatan terisi lengkap maka silahkan membuat catatan penting
pendukung pada setiap kali melakukan penimbangan berat pakan dan berat feses,
seperti keadaan mencit, suhu lingkungan, dan lain-lain.
Data Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
No Parameter Nilai
metabolisme cage metabolisme cage
1 Bm 0 rata-rata (g)
2 Bm 1 rata-rata (g) (A) (B)
3 Bm 2 rata-rata (g)
4 BP 0 rata-rata (g)
5 BP 1 rata-rata (g)
6 BP 2 rata-rata (g)
7 BPk 1 rata-rata (g)
8 BPk 2 rata-rata (g)
9 BF1 rata-rata (g)
10 BF2 rata-rata (g)
11 EF 1 (%)
12 EF 2 (%)
Catatan penting selama pengamatan.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 118
8
Lakukan analisis data pada tabel kemudian buatlah grafik yang menjelaskan
efisiensi metabolism pada mencit (kemampuan menginferensi).
Gambarkanlah grafik efisiensi metabolisme pada mencit di bawah ini.
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan, interpretasikan data secara ringkas!
Komunikasikan
1. Apakah ukuran tubuh mempengaruhi efisiensi metabolisme pada mencit?
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 19
2. Apakah jenis pakan mempengaruhi efisiensi metabolisme pada mencit?
Jawab:
Penerapan Konsep
1. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran berat awal tubuh mencit?
Jawab:
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi metabolism pada hewan!
Jawab:
Tuliskanlah apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan praktikum yang
telah dilakukan.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 20
0
Tuliskanlah referensi yang Anda gunakan untuk mendukung kegiatan prak-
tikum.
__________________________________________________________________________________________
Penilaian Kegiatan Praktikum
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 21
PRAKTIKUM 4. LAJU RESPIRASI INVERTEBRATA
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu memahami metode pengukuran laju respirasi hewan inverteb-
rata melalui penghitungan konsumsi oksigen.
2. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan laju respirasi berbagai spesies hewan
dan hubungannya dengan perbedaan temperatur lingkungan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami metode pengukuran laju respirasi hewan invertebrata melalui
penghitungan konsumsi oksigen.
2. Memprediksi pengaruh bobot tubuh terhadap laju respirasi.
3. Menganalisis perbedaan laju respirasi pada hewan dan hubungannya dengan
perbedaan temperatur lingkungan.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa mampu mengamati proses terjadinya respirasi hewan invertebrata.
3. Mahasiswa mampu memprediksi pengaruh bobot tubuh terhadap laju respirasi
hewan invertebrata.
4. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan laju respirasi pada hewan dan
hubungannya dengan perbedaan temperatur lingkungan.
5. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik.
6. Mahasiswa mampu menjawab permasalahan melalui analisa penerapan konsep.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga Anda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 22
2
Kajian perkuliahan Ringga hari ini adalah respirasi pada hewan. Dari kajian
literature Ringga menyimpulkan bahwa kebanyakan hewan sangat tergantung kepada
oksigen untuk memenuhi kebutuhan energinya melalui oksidasi zat makanan. Hanya
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 23
3
organisme yang dapat memenuhi energinya tanpa oksigen, yaitu dengan memanfaatkan
energi kimia senyawa organik secara anaerob ini hanya menghasilkan energi sedikit,
kira-kira sampai dari zat makanan yang dioksidasi sempurna (aerob).
Salah satu contoh hewan yang melakukan proses fisiologi adalah serangga.
Serangga menggunakan proses respirasi untuk mendapatkan suplai energi dengan
mengambil oksigen dari udara luar. Oksigen akan ditransfer menuju sel dan digunakan
untuk respirasi oksidatif yang berperan dalam proses serapan energi. Adanya peristiwa
resistensi terhadap insektisida diduga akan berkaitan dengan proses serapan energi dari
respirasi. Ringga mulai berpikir apakah berat tubuh akan mempengaruhi laju respirasi
hewan invertebrata? Dan apakah laju respirasi hewan inverterata juga dipengaruhi oleh
lingkungan?
Memprediksi
Menurut dugaanmu apakah berat tubuh dan kondisi lingkungan akan mempenga-
ruhi laju respirasi hewan invertebrata?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
Merencanakan Percobaan
Untuk membuktikan dugaanmu lakukanlah percobaan, namun sebelumnya tulis-
kan prinsip dari percobaan yang akan Anda lakukan!
Pegukuran laju respirasi hewan invertebrata
Prinsip:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 24
4
Bahan yang dapat digunakan:
Selanjutnya marilah kita melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat
dan bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan
perkiraanmu sebelumnya?
Alat:
Respirometer lengkap, timbangan, beaker glass, termometer, pemanas air, jarum suntik.
Bahan:
Hewan invertebrata (jangkrik, kupu-kupu), Eosin, kapas, KOH 4%.
Prosedur Kerja :
Kegiatan 1. Pengaruh bobot tubuh terhadap laju respirasi serangga
a. Lakukan penimbangan terhadap 2 atau 3 hewan uji yang masih satu spesies.
b. Susun respirometer sebagaimana mestinya.
c. Masukkan segumpal kecil kapas kedalam tabung spesimen kira-kira 1 cm didalamnya.
d. Dengan menggunakan pipet, teteskan KOH 20% kedalam kapas tadi sampai jenuh,
hindarkan tetesan KOH mengenai sisi tabung spesimen.
e. Masukkan hewan uji yang diperlukan kedalam tabung spesimen diatas plastik hitam
tadi.
f. Isolasi sistem dengan mengoleskan vaselin sehingga tidak terjadi kebocoran gas
oksigen atau karbondioksida.
g. Injeksikan eosin pada respirometer (manometer) hingga skala 12 dan usahakan tidak
ada gelembung udara.
h. Letakkan perangkat percobaan pada posisi ideal, biarkan selama 5 menit lalu hitung
perubahan skala yang ditunjukkan oleh eosin pada manometer.
i. Untuk menvariasikan faktor ukuran tubuh lakukan pengujian pada ukuran hewan uji
yang berbeda.
j. Lakukan hal yang sama untuk jenis hewan uji yang berbeda.
Kegiatan 2. Pengaruh faktor suhu terhadap laju respirasi Invertebrata
a. Lakukan penimbangan terhadap 2 atau 3 hewan uji yang masih satu spesies.
b. Susun respirometer sebagaimana mestinya.
c. Masukkan segumpal kecil kapas kedalam tabung spesimen kira-kira 1 cm didalamnya.
d. Dengan menggunakan pipet, teteskan KOH 20% kedalam kapas tadi sampai jenuh,
hindarkan tetesan KOH mengenai sisi tabung spesimen.
e. Masukkan hewan uji yang diperlukan kedalam tabung spesimen diatas plastik hitam
tadi.
f. Isolasi sistem dengan mengoleskan vaselin sehingga tidak terjadi kebocoran gas
oksigen atau karbondioksida.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 25
5
g. Injeksikan eosin pada respirometer (manometer) hingga skala 12 dan usahakan tidak
ada gelembung udara.
h. Posisikan perangkat percobaan pada tiga lokasi:
1) Suhu ruang : perangkat percobaan di letakkan pada ruangan.
2) Suhu lebih rendah : tabung hewan pada gelas berisi es.
3) Suhu lebih tinggi : tabung hewan pada gelas berisi air panas.
i. Jangan lupa mengukur suhu air pada gelas dengan menggunakan termometer.
Laju Respirasi dapat dihitung dengan rumus berikut.
Vr = (Sf – Ss) /Wb/T
Dimana:
Vr = laju respirasi (ml/g/s)
Ss = skala awal manometer
Sf = skala akhir manometer
T = waktu (sekon)
Data Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 26
6
Lakukan analisis data dengan membuat grafik hubungan laju respirasi dengan
ukuran tubuh dan variasi suhu (kemampuan menginferensi)
Grafik pengaruh ukuran tubuh terhadap laju respirasi
Grafik pengaruh suhu terhadap laju respirasi
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan, interpretasikan data secara ringkas!
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Komunikasikan
1. Apakah ukuran tubuh mempengaruhi laju respirasi?
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 27
7
2. Pada suhu berapa pengamatan menunjukkan laju respirasi yang terbesar?
Jawab:
Penerapan Konsep
1. Jelaskan fungsi dari penggunaan KOH dan larutan eosin? Apakah larutan alternatif
yang dapat digunakan jika tidak tersedianya KOH dan eosin?
Jawab:
2. Jelaskan mengapa terjadi pergerakan eosin pada tabung ukur setelah beberapa menit?
Jawab:
Tuliskanlah apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan praktikum yang
telah dilakukan.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 28
8
Tuliskanlah referensi yang Anda gunakan untuk mendukung kegiatan prak-
tikum.
__________________________________________________________________________________________
Penilaian Kegiatan Praktikum
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 29
PRAKTIKUM 5. TERMOREGULASI PADA HEWAN 9
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu memahami metode penentuan efisensi metabolisme hewan secara
gravimetrik.
2. Untuk mengukur tingkat efisensi metabolisme hewan vertebrata.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengukur suhu tubuh manusia.
2. Mengukur suhu tubuh katak.
3. Memahami pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia.
4. Memahami pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh katak.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran suhu tubuh manusia (hewan homoterm)
dan mengamati pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia.
3. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran suhu tubuh katak (poikiloterm) dan
mengamati pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh katak.
4. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik.
5. Mahasiswa mampu menjawab permasalahan melalui analisa penerapan konsep.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga Anda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi
adalah elemen-elemen dari homeostasis. Ahli-ahli Biologi mengelompokkan hewan
berdasarkan sumber panas menjadi hewan ektoterm dan endoterm. Ektoterm adalah
hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu
tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan.
Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 30
0
Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme.
Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung
(aves), dan mamalia. Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan,
yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar.
Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm sering
disebut hewan berdarah panas.
Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi
atau diabsorbsi dengan panas yang hilang. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia
dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon
yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal
pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam
sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di
dalam sarangnya. Sekarang buktikan dan bandingkanlah apakah suhu lingkungan akan
mempengaruhi suhu tubuh pada manusia dan katak?
Memprediksi
Menurut dugaanmu:
1. Apakah suhu tubuh manusia dipengaruhi oleh suhu lingkungan?
2. Apakah suhu tubuh katak dipengaruhi oleh suhu lingkungan?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 31
Merencanakan Percobaan
Untuk membuktikan dugaanmu lakukanlah percobaan, namun sebelumnya tulis-
kan prinsip dari percobaan yang akan Anda lakukan!
a. Pegukuran suhu tubuh manusia
Prinsip:
_
_
_
Alat yang dapat digunakan:
_
_
_
Selanjutnya marilah kita melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat
dan bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan
perkiraanmu sebelumnya?
Alat:
Termometer badan, Alat kompres air, 2(dua) buah gelas piala ukuran 1 liter, pengukur
waktu, tali pengikat
Objek/Bahan:
Probandus, Katak Bufo, air panas, air dingin
Prosedur Kerja:
Kegiatan 1. Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu badan manusia
1. Untuk pengukuran suhu badan hewan homoterm dalam hal ini manusia digunakan
termometer badan yang skalanya antara 35-43oC. Ada berbagai tempat yang biasa
digunakan untuk pengukuran suhu tubuh antara lain : aksial (ketiak), sublingual
(oral), dan anal (anus).
2. Sebelum digunakan termometer harus menunjukkan skala terendah, hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengibas-ngibaskan termometer tersebut. Untuk melakukan hal
ini perlu hati-hati karena sering secara tidak sengaja menyentuh tubuh teman atau
benda keras lainnya yang dapat mengakibatkan pecahnya termometer.
3. Profondus tidur terlentang dengan badan bagian atas terbuka, fossa axillaris
dikeringkan terhadap keringat yang dapat menggangu pembacaan termometer.
4. Masukkan kedalam sela fossa axillaris, lengan diaduksi pada thorax sehingga fossa
axillaris tertutup. Setelah dibiarkan 5 menit didalam fossa axillaris, catat berapa suhu
tubuh.
5. Kompres profondus dengan handuk dingin selama 10 menit, kemudian lakukan
langkah 4.
6. Kompres profondus dengan handuk yang telah direndam dengan air hangat selama 10
menit kemudian ulangi langkah ke-4.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 32
2
7. Lakukan kegiatan pada 3 orang yang berbeda. Catat hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.
Kegiatan 2. Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu katak
1. Ambil katak Bufo sp. kemudian fiksasi pada batang kaca atau kayu dengan
menggunakan benang kenur kemudian masukkan termometer ke dalam mulut katak,
biarkan selama 5 menit, catat suhunya.
2. Kemudian masukkan katak tersebut ke dalam gelas piala ukuran 1 liter yang diisi air
dingin, biarkan selama 10 menit dan catat perubahan suhunya setiap 1 menit.
3. Kemudian ganti air dingin dengan air hangat dan catat suhunya seperti yang
dilakukan langkah 2. Apakah ada perbedaan antara ketiga perlakuan.
4. Lakukan kegiatan pada 2 ekor yang berbeda. Catat hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.
Data Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan dalam bentuk tabel berikut.
Kegiatan 1. Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia
Probandus Suhu kamar Suhu tubuh Air hangat
Air Es
A
B
C
Kegiatan 2. Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh katak
Katak Suhu kamar Suhu tubuh Air hangat
Air Es
Katak 1
Katak 2
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 33
3
Lakukan analisis data pada tabel kemudian buatlah grafik yang menjelaskan
hubungan suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia.
Grafik pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh manusia
Lakukan analisis data pada tabel kemudian buatlah grafik yang menjelaskan
hubungan suhu lingkungan terhadap suhu tubuh katak.
Grafik pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh katak
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan, interpretasikan data secara ringkas!
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 34
4
Komunikasikan
1. Apakah suhu tubuh manusia dipengaruhi oleh suhu lingkungan, jelaskan?
Jawab:
2. Apakah suhu tubuh katak dipengaruhi oleh suhu lingkungan, jelaskan?
Jawab:
Penerapan Konsep
1. Jelaskan bagaimana pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh hewan
ektoterm?
Jawab:
2. Jelaskan bagaimana cara hewan endoterm mempertahankan suhu tubuhnya.
Jawab:
Tuliskanlah apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan praktikum yang
telah dilakukan.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 35
5
Tuliskanlah referensi yang Anda gunakan untuk mendukung kegiatan prak-
tikum.
__________________________________________________________________________________________
Penilaian Kegiatan Praktikum
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 36
PRAKTIKUM 6. ALIRAN DARAH, STRUKTUR DAN 6
OSMOLARITAS ERITROSIT
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mengamati aliran darah, mengetahui struktur eritrosit, mema-
hami dinamika osmolaritas eritrosit serta memahami efek hemolisis senyawa kimia
terhadap eritrosit.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengamati aliran darah pada ekor kecebong dengan membandingkan arteri,
arteriol kapiler, venule, dan vena.
2. Mengetahui struktur eritrosit (sel darah merah).
3. Memahami dinamika osmolaritas eritrosit pada berbagai konsentrasi cairan
ekstraseluler.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa mampu mengamati aliran darah pada ekor kecebong dengan memban-
dingkan arteri, arteriol kapiler, venule, dan vena.
3. Mahasiswa mampu memahami dinamika osmolaritas eritrosit pada berbagai
konsentrasi cairan ekstraseluler.
4. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik.
5. Mahasiswa mampu menjawab permasalahan melalui analisa penerapan konsep.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga Anda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
Eritrosit merupakan salah satu komponen seluler darah yang sangat esensial.
Terdapat beberapa peran dari eritrosit diantaranya berperan dalam transportasi
oksigen. Bentuk dan ukuran sel eritrosit tergantung dari jenis hewan. Perbedaan struktur
eritrosit pada hewan dapat berupa ukuran, bentuk, keberadaan nukleus dan ketegaran
selnya.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 37
7
Kebanyakkan pada vertebrata mempunyai eritrosit berbentuk lonjong, berinti, dan
bikonvek. Sel darah merah terbesar terdapat pada darah amfibia, sedangkan pada mamalia
memiliki eritrosit yang relatif kecil dan tidak berinti setelah menjadi dewasa dalam sistem
peredaran. Eritrosit amfibia, pisces, reptil dan aves memiliki nukleus.
Sel darah dapat mengalami dinamika osmolaritas dalam bentuk hemolisa dan
krenasi dalam suatu cairan yang berkonsentrasi. Secara umum konsentrasi osmolaritas
dalam sitoplasma sel hewan adalah 0,9%. Apabila cairan ekstraseluler memiliki
konsentrasi lebih tinggi (hipertonik) dari cairan sel (hipotonik) maka air dari sitoplasma
akan berosmosis keluar sel sehingga sel menjadi mengkerut, peristiwa ini disebut juga
dengan krenasi. Namun apabila cairan ekstraseluler memiliki konsentrasi lebih rendah
dari cairan sel, maka air akan berosmosis kedalam sel sehingga sel menjadi membesar
bahkan dapat mengakibatkan sel menjadi pecah (hemolisis)
Apakah yang akan terjadi jika setetes darah dimasukan kedalam larutan NaCl yang
lebih pekat dari cairan isi sel darah merah? apakah struktur sel darah akan tetap baik?
Bagaimana pula jika sel darah dimasukkan ke dalam NaCl yang memiliki konsentrasi
lebih rendah dari cairan sel?
Memprediksi
Menurut dugaanmu apa yang akan terjadi jika setetes darah dimasukan kedalam
larutan NaCl 0,3% dan NaCl 1,2%?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 38
8
Merencanakan Percobaan
Untuk membuktikan dugaanmu lakukanlah percobaan, namun sebelumnya tulis-
kan prinsip dari percobaan yang akan Anda lakukan!
a. Pengambilan sampel darah
Prinsip:
_
_
_
Alat dan bahan apa yang dapat digunakan:
_
_
_
_
Selanjutnya marilah kita melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat
dan bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan
perkiraanmu sebelumnya?
Alat:
Alat bedah, mikroskop, jarum suntik, pipet tetes, objek glass, cover glass, blood lancet
Objek/Bahan:
Kecebong, katak/mencit, EDTA 10%, alkohol 70%, NaCL (0,3%, 0,6%, 0,9%, 2%),
urethane
Prosedur Kerja
Kegiatan 1. Mengamati aliran darah kecebong
1. Ambil beberapa kecebong dengan pinset, masukkan kedalam petridish yang berisi
sedikit air.
2. Setelah itu teteskan beberapa tetes urethane, sampai kecebong terbius/ tidak sadar.
3. Amati di bawah mikroskop pembuluh darah di bawah ekor kecebong yang tampak
transparan.
4. Perhatikan jalannya darah dalam pembuluh-pembuluh arteri arteriola kapiler, venula
dan vena.
5. Gambarkan sebagian dari pembuluh darah yang anda amati.
Kegiatan 2. Mengamati struktur darah hewan vertebrata
1. Mengambil sampel darah katak/mencit dengan menggunakan jarum suntik yang telah
dibilas dengan EDTA 10%.
2. Teteskan setetes darah katak/mencit pada gelas objek setetes darah kata.
3. Tambahkan 3 tetes larutan NaCl 0,9%. tutuplah dengan kaca penutup.
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 39
4. Amati strukturnya dibawah mikroskop hingga perbesaran optimal. 9
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 40
0
5. Perhatikan dan gambarkan struktur eritrosit yang terlihat. Bandingkan dengan
struktur eritrosit spesies vertebrata lainnya (eritrosit manusia).
Kegiatan 3. Dinamika osmolaritas eritrosit
1. Sediakan 5 buah objek glass yang telah dibersihkan dengan alkohol.
2. Teteskan setets darah mencit/katak pada setiap gelas objek.
3. Tambahkan masing-masing 3 tetes NaCl dengan konsentrasi yang berbeda yaitu NaCl
0,3%, 0,6%, 0,9%, 2%
4. Tutup dengan cover glass dan biarkan beberapa menit.
5. Lakukan pengamatan terhadap struktur eritrosit menggunakan mikroskop sampai
pada perbesaran optimal.
6. Perhatikan perubahan yang terjadi pada eritrosit terutama ukurannya, kemudian
gambarkan.
Data Hasil Pengamatan
Kegiatan 1. Gambar arah aliran darah pada ekor kecebong
Catatan penting:
Kegiatan 2. Gambar struktur darah hewan vertebrata
Darah katak Darah manusia
Catatan penting:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 41
Kegiatan 3. Dinamika osmolaritas eritrosit
Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh katak
No Konsentrasi NaCl Gambar struktur sel Keterangan
1 0,3%
2 0,6%
3 0,9%
4 2,0%
Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan, interpretasikan data secara ringkas!
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 42
2
Komunikasikan
1. Apakah terdapat perbedaan struktur eritrosit katak dengan manusia?
Jawab:
2. Apa yang terjadi pada sel eritrosit saat ditetesi larutan ekstraseluler yang hipertonik
dan hipotonik?
Jawab:
Penerapan Konsep
1. Perhatikan kecepatan aliran darah dalam arteriole kapiler dan vena. Dalam pembuluh
darah yang mana kecepatan aliran darah konstan? Dan mana yang tidak konstan?
Jawab:
2. Proses apakah yang menyebabkan darah membengkak pada larutan hipotonis dan
mengkerut pada larutan hipertonis?
Jawab:
3. Larutan NaCl manakah yang isotonis untuk darah anda?
Jawab:
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 43
3
Tuliskanlah apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan praktikum yang
telah dilakukan.
Tuliskanlah referensi yang Anda gunakan untuk mendukung kegiatan prak-
tikum.
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Penilaian Kegiatan Praktikum
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 44
PRAKTIKUM 7. NILAI DARAH 4
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan melakukan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen dan pengamatan proses-proses fisiologi hewan.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu memahami metode dan teknik pengukuran nilai darah (blood
value) standar meliputi jumlah eritrosit, leukosit dan kadar hemoglobin serta meng-
interpretasikan nilai darah sesuai konsep fisiologi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengukur jumlah eritrosit.
2. Mengukur jumlah leukosit.
3. Mengukur kadar hemoglobin.
4. Memahami dan menginterpretasikan nilai darah sesuai konsep fisiologi.
D. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.
2. Mahasiswa dapat mengamati dan mengukur jumlah eritrosit hewan vertebrata
menggunakan hemositometer.
3. Mahasiswa dapat mengamati dan mengukur jumlah leukosit hewan vertebrata
menggunakan hemositometer.
4. Mahasiswa dapat mengamati dan mengukur kadar hemoglobin hewan vertebrata
menggunakan metode sahli.
5. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk grafik.
E. Kegiatan Praktikum
Observasi Teori
Sebelum melakukan praktikum, simaklah wacana berikut ini sehingga Anda akan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah memiliki peranan penting seperti:
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 45
5
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit, mengedarkan hormon-hormon dari sistem endokrin dan lain
sebagainya.
Darah terdiri atas 2 struktur utama yaitu: plasma darah yang terdiri dari air dan
protein (albumin, fibrinogen, dan globulin) dan korpuskuler yang merupakan unsur
padat pada darah yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trom-
bosit (keping darah).
Untuk menganalisa darah dapat dilakukan dengan analisa kuantitatif terhadap
komponen-komponen darah yang dikenal dengan istilah analisa nilai darah. Melalui
analisa ini komposisi komponen darah dapat disajikan dalam beberapa parameter
seperti: jumlah eritrosit, dan leukosit, trombosit, kadar hemoglobin, nilai hematokrit,
konsentrasi protein total dan indeks absolute darah. Nilai darah setiap organisme sangat
dipengaruhi oleh spesies, jenis kelamin, umur, nutrisi dan aktivitas individu.
Jadi setiap oragnisme memiliki nilai darahnya masing-masing, pernahkan anda
tertarik utuk menganalisa nilai darah suatu organisme, bagaimana dengan nilai darah
katak? samakah dengan nilai darah katak dengan nilai darah manusia?
Memprediksi
Menurut dugaanmu, bagaimanakah nilai darah pada katak? Apakah sama nilai
darah katak dengan nilai darah manusia?
Jawab:
Berhipotesis
Rancanglah sebuah pernyataan hipotesis untuk permasalahan tersebut.
Jawab:
Merencanakan Percobaan
Untuk membuktikan dugaanmu lakukanlah percobaan, namun sebelumnya
tuliskan prinsip dari percobaan yang akan Anda lakukan!
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 46
6
a. Pegukuran nilai darah dan kadar hemoglobin
Prinsip:
Alat dan larutan yang dapat digunakan:
Selanjutnya mari melakukan percobaan, berikut ini diberikan rincian alat dan
bahan yang dapat digunakan. Apakah alat dan bahan ini sudah sesuai dengan perkiraanmu
sebelumnya?
Alat:
Alat bedah, jarum suntik, kit hemositometer, kit hemometer sahli, mikroskop, tally
counter, pipet tetes
Objek/Bahan:
Probandus, katak/mencit, EDTA 10%, larutan hayem, larutan Turk, HCl 0,1 N, aquades
Prosedur Kerja:
Kegiatan 1. Menghitung jumlah eritrosit
1. Lakukan pembedahan pada katak/mencit, kemudian lakukan pengambilan sampel
darah dengan menggunakan jaruk suntik yang telah dibilas dengan EDTA 10%,
masukkan sampel darah ke tabung sampel darah yang sudah diisi dengan 5 ml EDTA
10%.
2. Sediakan pipet thoma dari kit hemositometer, isaplah sampel darah hingga skala 0,5.
Dengan menggunakan pipet yang sama, hisaplah larutan hayem secara hati-hati
hingga larutan dalam pipet mencapai skala 101.
3. Persiapkan hemositometer yang telah bersih, tutuplah dengan cover glass kemudian
pipetkan sampel dalam thoma kedalam ruang hemositometer, perhatikan volume
sampel jangan sampai berlebihan. Pastikan semua ruang pada hemositometer terisi
oleh sampel.
4. Biarkan sampel tersebut selama 2-3 menit kemudian lakukan pengamatan di bawah
mikroskop dan hitung jumlah eritrosit yang terdapat pada 5 kotak menengah
hemositometer (lihat gambaran kotak pada ruang hemositometer. Contoh gambaran
kotak dapat dilihat pada Halaman 44).
Kuantitas eritrosit dapat dianalisis dengan rumus berikut.