The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Semangat kehidupan karena adanya harapan pada sesuatu hal. Kehidupan manusia akan terus bergerak yang tentunya selalu terbersit harapan sekecil apapun akan mempengaruhi.

Begitu juga dramatisasi kehidupan terus bermain sampai waktu berangsur sirna namun tetap pada poros kehidupan yang dimainkan oleh setiap pemeran. Buku antologi senandung harapan bagai sebuah nyanyian yang terus didendangkan untuk mengiringi alur kehidupan yang dijalani. Akan tetapi harapan terkadang tidak selalu sama dengan ekspektasi yang diinginkan.

Senandung harapan menjadi sebuah antologi puisi yang sarat dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis untuk sebuah perubahan dalam roda kehidupan. Kritikan yang harus dimaknai secara positif bukan sebagai lawan namun sebagai bagian membangun perubahan bahkan peradaban menuju kebaikan.

Dalam antologi ini juga menuliskan pesan-pesan moral siapapun kita memiliki tanggungjawab terhadap setiap diri. Tema-tema yang diangkat sarat dengan masalah sosial seperti koruptor, perhatian dengan profesi guru, degradasi moral pada generasi,. Ada juga tentang motivasi, ujian keimanan, perjuangan dan pengorbanan.
Senandung harapan ingin membawa bagaimana setiap kita memiliki keinginan untuk maju dan berperan untuk sebuah perubahan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by BHP RIAU, 2020-11-05 04:00:32

SENANDUNG HARAPAN (ANTOLOGI PUISI)

Semangat kehidupan karena adanya harapan pada sesuatu hal. Kehidupan manusia akan terus bergerak yang tentunya selalu terbersit harapan sekecil apapun akan mempengaruhi.

Begitu juga dramatisasi kehidupan terus bermain sampai waktu berangsur sirna namun tetap pada poros kehidupan yang dimainkan oleh setiap pemeran. Buku antologi senandung harapan bagai sebuah nyanyian yang terus didendangkan untuk mengiringi alur kehidupan yang dijalani. Akan tetapi harapan terkadang tidak selalu sama dengan ekspektasi yang diinginkan.

Senandung harapan menjadi sebuah antologi puisi yang sarat dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis untuk sebuah perubahan dalam roda kehidupan. Kritikan yang harus dimaknai secara positif bukan sebagai lawan namun sebagai bagian membangun perubahan bahkan peradaban menuju kebaikan.

Dalam antologi ini juga menuliskan pesan-pesan moral siapapun kita memiliki tanggungjawab terhadap setiap diri. Tema-tema yang diangkat sarat dengan masalah sosial seperti koruptor, perhatian dengan profesi guru, degradasi moral pada generasi,. Ada juga tentang motivasi, ujian keimanan, perjuangan dan pengorbanan.
Senandung harapan ingin membawa bagaimana setiap kita memiliki keinginan untuk maju dan berperan untuk sebuah perubahan.

Keywords: guslaini,bhp riau,puisi,senandung harapan,antologi puisi,pendidikan,buku,sagusaku,indonesia

i

PENGANTAR PENULIS

Menulis menjadi jantung semangat dalam
berkarya, semangat yang terus dipupuk dan dibangun
agar selalu mampu menghasilkan. Semangat kehidupan
karena adanya harapan pada sesuatu hal yang akan
dicapai dan diinginkan. Kehidupan manusia akan terus
bergerak yang tentunya selalu terbersit harapan sekecil
apapun akan mempengaruhi aktivitas kehidupan.

Begitu juga dramatisasi kehidupan terus bermain
sampai waktu berangsur sirna namun tetap pada poros
kehidupan yang dimainkan oleh setiap pemeran. Buku
antologi senandung harapan bagai sebuah nyanyian
yang terus didendangkan untuk mengiringi alur
kehidupan yang dijalani. Akan tetapi harapan terkadang
tidak selalu sama dengan ekspektasi yang diinginkan.

Senandung harapan menjadi sebuah antologi
puisi yang sarat dengan pesan-pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis untuk sebuah perubahan
dalam roda kehidupan. Kritikan yang harus dimaknai
secara positif bukan sebagai lawan namun sebagai
bagian membangun perubahan bahkan peradaban
menuju kebaikan.

Dalam antologi ini juga penulis menuliskan
pesan-pesan moral siapapun kita memiliki
tanggungjawab terhadap setiap diri. Tema-tema yang
diangkat sarat dengan masalah sosial seperti koruptor,
perhatian dengan profesi guru, degradasi moral pada
generasi, Sosok inspiratif yang mampu mempengaruhi
seseorang untuk melakukan perubahan dan bergerak

ii

kearah yang lebih baik, Kerinduan pada sosok atau figur
kehidupan, Ada juga tentang motivasi, ujian keimanan,
perjuangan dan pengorbanan. Buku Senandung harapan
ingin membawa bagaimana setiap kita memiliki
keinginan untuk maju dan berperan untuk sebuah
perubahan sekecil apapun itu.

Buku “Senandung Harapan” ini mampu penulis
selesaikan karena ada dukungan dari berbagai pihak
khususnya Abah Samsudin Uti yang selalu mensupport
untuk berkarya, Bapak Kadisdik H. Rudiansyah, M.Si
yang selalu tiada henti memberikan masukan agar tetap
guru jug amampu berkarya bukan hanya sekedar
mengajar, mendidik, ataupun menginpirasi namun juga
mampu menggerakkan guru yang lain untuk berkarya
serta Plh Kepsek SMPN 4 GAS Dewi Purwani, SP yang
selalu memberikan kesempatan agar penulis terus
mengasah kemampuan dan mendukung kegiatan penulis
dan rekan-rekan guru-guru SMPN 4 GAS yang selalu
memberikan semangat yang luar biasa agar saya mampu
berkarya dan menyelesaikan setiap target yang sudah
dicanangkan serta lainnya yang telah menginspirasi saya
dalam menuliskan buku ini.

Teluk Sungka, Oktober 2018

Guslaini

Buku ini kupersembahkan khusus untuk isteriku tercinta, Nike Kurnia Illahi,
M.Pd dan permata hatiku “Hafiza Sabiya Azahra”.
Semoga Allah SWT selalu membimbingmu, selalu meridhoimu, selalu
mendampingi dalam setiap langkah kehidupanmu, serta bisa menjadikan
anak kita menjadi seorang musliimah yng cerdas dan hafidzah.

iii

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENULIS ............................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................... .......... iii

Kaulah guruku ......................................................................................................... 1
Dramatisasi kehidupan ....................................................................................... 4
Ayah ............................................................................................................................. 6
Dont give up ..............................................................................................................8
Desember yang penuh makna ...................................................................... 10
Indahnya perjuangan ........................................................................................ 11
Jejak literasi ........................................................................................................... 15
Jeritan malam ....................................................................................................... 17
Jiwa IGI ..................................................................................................................... 18
Koruptor ..................................................................................................................20
Kesendirian ........................................................................................................... 22
Kecewa ..................................................................................................................... 24
Jiwa yang lemah .................................................................................................. 26
Pahlawan negeri yang terlupakan ...............................................................28
Nak ............................................................................................................................. 31
Moment bersejarah ............................................................................................34
Misteri kehidupan .............................................................................................. 35
LDR ujian keimanan .......................................................................................... 37

iv

Realitas bangsaku ............................................................................................... 39
Realitas generasi ..................................................................................................44
Sang inspirator dunia ....................................................................................... 47
Bahagia milikku ................................................................................................... 49
Persahabatan ........................................................................................................ 51
Pejuang literasi .................................................................................................... 53
Republik mimpi ................................................................................................... 55
Waktu ....................................................................................................................... 58
Untukmu Palestine ............................................................................................. 59
Sosok teragung .................................................................................................... 62
Sosok inspiratif .................................................................................................... 67
Sekolah ..................................................................................................................... 69
Dipenghujung penantian rindu .................................................................... 70
Tentang Penulis ................................................................................. 75

v

KAULAH GURUKU

Guru...
Aku masih ingat saat pertama kali

dihantarkan bunda kesekolah
Kulihat wajah ibu/bapak guru yang sumringah
Sapaan lembut menyapa kami sebagai murid baru
Sopan santun dan budi pekerti kau tunjukkan

Aku juga masih ingat saat namaku dipanggil

Kau tersenyum dengan mata yg penuh harap
Berharap energi semangatmu mengalir dalam darah kami
Tutur katamu yg tegas membangkitkan semangat jiwa kami

2 jam dikelas tanpa terasa aku jalani
Kebahagiaan dan suasana yang santai

Membuat kami menikmati setiap detik materi yang kau
sampaikan

Bukan karena sukarnya materi
Namun kemampuanmu mengolah kata dan rasa
Membuat kami merasakan indahnya materi pelajaran

Guru...
Tersenyumlah engkau karena dari tanganmu terlahir

pemimpin-pemimpin bangsa
Bahagialah engkau karena sentuhan lembut dan ketegasan

bahasamu
Terlahir para ulama-ulama tersohor keseluruh penjuru dunia
Bercahayalah wajahmu karena dari kesabaran hatimu terlahir

jiwa-jiwa yang hafidz qur'an

Guru...
Lisan dan akhlakmu menjadi panduan muridmu
Penampilanmu dari ujung kaki sampai ujung rambut akan

ditiru

1

Gayamu akan menjadi idola bagi mereka
Engkau menjadi selebritis sekolah baginya

Guru...
Menangislah engkau disaat lisanmu tidak terjaga
Kata-kata bodoh yg dialamatkan pada siswamu akan

tertanam di memorinya
Hardikanmu karena amarahmu mematikan kreativitas dan

kemampuannya
Kau biarkan masa depannya berhenti karena vonismu
Kau tunjukkan keangkuhanmu saat kau nilai mereka bodoh

Guru...
Semua orang hebat terlahir karena sentuhanmu
Begitu juga yang nakal, lemah, brutal karena perlakuanmu

kenapa?
Karena kau belum menemukan cara yang tepat mengatasinya

Guru...
Kau memiliki kemampuan mengubah pesimis menjadi

optimis
Mengubah lelah menjadi asa
Mengubah benci menjadi cinta
Mengubah keburukan menjadi kebaikan
Mengubah lemah menjadi kuat
Mengubah yang biasa menjadi luar biasa
Ditanganmulah perubahan itu akan lahir

Guru...
Jangan biarkan lelahmu menjadi sia-sia
Jangan biarkan pengorbananmu menjadi bara yang hanya
Membara disaat masih ada amunisi namun padam karena

kondisi
Jangan biarkan keangkuhanmu menghilankan amal

kebaikanmu

2

Tetaplah guru kau berbuat dengan keikhlasan dan
Kelembutan bahasamu dan keindahan akhlakmu

Guru...
Kami bangga kepadamu bukan karena kecantikan dan

keindahan fisikmu
Kami bangga kepadamu bukan karena kepintaran yang selalu

Kau tunjukkan
Kami bangga kepadamu bukan karena gelar yang kau sandang

Kami bangga kepadamu bukan karena materi yg selalu
menghias tubuhmu

Namun kami bangga karena kepedulianmu
Karena cinta dan sentuhan lembut hatimu

Guru...
Kaulah inspirasi kehidupan kami
Menjadi cahaya ditengah kegelapan yg menyelimuti
Menjadi asa disaat badai menghampiri
Menjadi rindu disaat sepi mewarnai
Engkaulah guruku yang kupuji dan kutiru

3

DRAMATISASI KEHIDUPAN

Entah benar atau salah
Setiap apa yang diperankan
Protogonis ataupun antagonis
Seperti layaknya sama saja
Sama disetiap mata yang sudah gelap
Sama disetiap benci sudah bercokol
Sama disetiap pikiran sudah terdoktrin
Sama disetiap lisan sudah tidak beradab
Semua buta ketika hati sudah dipenuhi noda
Bukan hanya sekali dua kali lisan tak mampu dikontrol
Sementara pikiran bebas menafsirkan
Meskipun itu belum tentu kebenarannya
Drama kehidupan seolah hanya mainan
Bebas berbuat tanpa beban
Pencitraanpun seolah manuver handal
Meraup kepentingan untuk kemenangan

Entahlah...
Eksistensi kebohongan seakan memiliki makna

Merajalela bahkan dibackup dengan baik
Semakin viral hanya satu kali sentuh
Entah siapa lagi yang layak dipercaya

Ketika semua kebaikanpun terkorbankan
Asal Loe senang semuapun diembat
Tak ada lagi yang luput dari perhatian

4

Hitam dan Putih seakan sudah menyatu
Abu - abu menjadi warna pavorit

Mendominasi disetiap ruang kehidupan
Bukan siapa yang salah atau benar

Namun hati yang tak mampu melihat
Karena nurani sudah terabaikan nahkan tersingkir

Kini drama itu menjadi tontonan
Bahkan menjadi konsumsi publik
meski tak layak untuk ditonton
Namun efisode kehidupan sudah jadi langganan

5

AYAH

Ayah...

Kata yg bagiku teramat asing dilidah
Namun setiap mendengar kata itu
Perih dan sesak didadaku

Ayah...
Sosok yg seperti apakah dirimu sesungguhnya
Setiap cerita dari sahabatku penuh kebanggaan
Jika dibandingkan super hero maka kau lebih hero
Sahabtku sll semangat jika menceritakan tentang ayah

Ayah...
Apakah aku bisa memiliki kebanggaan yg sama

Seperti yang dirasakan oleh para sahabatku
Mereka meletakkan idola seorang ayah melebihi dari apapun

juga
Namun... sementara aku masih mencari sosok itu
Aku masih berada diantara tempat yg sama sekali aku belum

pahami

Ayah....
Setiap kali aku mencoba mengabaikan kata tentang ayah

Setiap detik juga airmata ini jatuh
Luka didada ini melebihi smbilu yg tertoreh

Ayah...
Sudah 14th aku menahan rasa rindu ini pd sosok yg hilang

dalam kehidupanku
Aku menutupi rapat2 setiap pertanyaan sahabtku tentangmu

Dihadapan mereka aku mampu bersikap tegar
Namun saat aku sendiri hanya duka yg menyelimuti hatiku

6

Ayah...
Kucari sosokmu disetiap album kenangan yg tersimpan

dilemari ibu
Namun lembaran demi lembaran tidak kutemukan juga

sosokmu di poto album
Apakah dirimu memang menghilang tanpa ada kenangan

indah terukir dalam kehidupan ibu

Ayah...
Tahukah kamu... aku merindukan sosokmu melebihi rinduku

pada Tuhanku
Aku berusaha mencari cerita tentabg kehidupanmu
Namun sama sekali hanya kepingan2 yg berserakan

kudapatkan

Ayah....
Ingin aku mendesak Ibu untuk bis atahu tentangmu

Namun aku tidak rega menyakiti hati ibu
Setiap kata ayah yg meluncur dilisanku
Ibu sll mengalihkan pandangan dan airmatanya tumpah

Ayah....
Aku tak mampu mencarimu dikehidupan ibu
Karena sosokmu hanya banyangan yang tak mampu aku

menyentuhnya
Biarlah banyanganmu lenyap bersama datangnya malam

Ayah...
Suatu saat aku ingin bisa menciummu, menyentuhmu,
memelukmu meskipun hanya sebuah poto atau bahkan batu

nisanmu jika itu adalah Ayah.

7

DONT GIVE UP

Jangan pernah BERHENTI untuk MELANGKAH
BERLARILAH selagi nafasmu masih bersamamu

Bergeraklah saat waktu masih bersamamu
Jangan pernah menyerah untuk sebuah ujian
Karena setiap ujian adalah bagian dari KEIMANAN seorang

hamba

Jangan pernah berhenti untuk bergerak dan berlari
Tersenyumlah disetiap kejadian yg menyelimuti hatimu
Yakinlah solusi terindah telah dipersiapkan TUHAN untuk

kehidupanmu

BERSABARlah atas setiap masalah yg menghampirimu
Karena TUHAN lebih mengetahui atas dirimu
Jangan pernah menyerah dan berputus asa

Berharaplah selalu kepadaNya bukan kepada MakhlukNya
IA telah mempersiapkan kado terindah buat orang-orang

yang SABAR dalam UJIAN

BERBAHAGIALAH bahwa kamu adalah orang-orang yang ia
PILIH untuk menerima ujian tersebut

Karena IA mengetahui bahwa kamu makhluk yang mampu
memikul amanah tersebut

Jangan pernah BERHENTI DAN MELANGKAH
tidak ada kata MUNDUR ketika sdh melangkah

Bukankah janjinya sudah pasti
Apalagi yg KAMU ragukan atas janjiNya?
Hanya makhlukNya yg sellau ingkar ketika BERJANJI

Ia Tidak pernah membuatmu kecewa
Apalagi mengingkari janjiNya

8

Berbahagialah wahai manusia2 PILIHANNYA
berbaik sangkalah padaNya atas setiap yg menghampiri

kehidupanmu
Maka KEBAIKAN akan menyertai kehidupanmu

Tersenyumlah atas UJIAN keimanan
Karena kamu adalah manusia pilihanNya

Terus bergerak dan berlari
Jangan pernah BERHENTI untuk sebuah kata MENYERAH

jika kamu berputus asa dari rahmatNya
Maka dunia telah meluluhkan semangat juangmu

Engkaupun akan tersingkir dari KEBAIKAN
jangan pernah menghindar dari UJIANNYA
karena setiap saat ia akan selalu hadir pd kondisi yg lain
Hadapilah dengan KESABARAN DAN TAWAKKAL
bukankah disetiap masalah akan sll ada solusinya
Bukankah kejadian akan ada pembelajaran hidup yg terindah
Engkau adalah makhluk yg terindah yg ia ciptakan dengan

segala kelebihan dan kekurangan
Ia mengetahui kekuatan dna kelemahanmu
Dalam kehidupan ini hanya ada satu kata
SABAR itulah kata terindah untuk menumbuhkan semangat

dan optimis dalam jiwa

9

DESEMBER YANG PENUH MAKNA

Desember bulan yang selalu penuh kenangan
Bukan karena akhir tahun atau menjelang libur
Namun satu tahun akan menjadi sebuah kenangan

Itulah desember penuh makna
Desember bulan yang selalu kunantikan

Bukan hanya istirahat dari rutinitas
Tetapi dibulan ini kesejukan selalu menyelimuti

Ya... hujan lebih tepatnya
Hujan yang selalu membawa kedamaian
Sebagaimana langit akan tertutupi oleh awan
Rintik hujanpun menjadi penawar keceriaan anak-anak

Riang gembira bercanda berlarian
Desember dan hujan

Tidak terpisahkan disaat bulan itu tiba
Selalu menjadi catatan kedamaian
Untuk selalu menjadi yang terindah

10

INDAHNYA PERJUANGAN

Setiap momen akan ada kenangan yang terukir
Bukan besarnya pengorbanan yang dilakukan
ataupun perjuangan yang sudah ditorehkan
Namun proses yang kita lalui membuatnya selalu bermakna

Ketika lelah saat semua sudah dikerahkan
Ketika fisik sudah tak menentu lagi

Ketika airmata pun tumpah akan sesuatu hal
Saat itulah perjuangan penuh makna

Kebahagiaan bukanlah karena pujian dan sanjungan yang
datang menghampiri

Bukan pula ketika peran kita mendominasi
Ataupun karena berkumpulnya orang-orang hebat
Namun kebahagiaan ketika kita bisa menerima semua

kejadian dengan ikhlas
Ikhlas itulah yang menorehkan makna namamu
Ikhlas itulah yang menghantarkan banyak orang menjadi

sorotan
Ikhlas itulah yang membuat namamu berkilau indah

Meskipun suaramu tertahan dan tak terdengar
Meskipun kau bermain dibalik layar

Meskipun peranmu hanya sebagai penghantar
Namun namamu tidak akan padam meskipun banyak cara

ingin meredamnya

11

"IRISAN HATI YANG LARA "
(To. Wanita yg KOKOH menjalani KEHIDUPAN)

Senyuman itu seakan sirna dari wajah cantiknya
Senyuman itu berubah duka yang menyelimuti hatinya

Tawa lepasnya hanya kesedihan yang tampak
Guratan diwajahnya semakin tampak jelas
Seiring usia yang beranjak naik

Kedewasaanpun menjelma bagai lorong kehampaan
Kelembutan dan ketegasannya raib entah kemana
Senyumnya berangsur sirna seiring mentari yang meninggi
Senyumnya hilang seiring terbenamnya matahari
Tak kulihat lagi canda tawanya beberapa tahun ini

Yang terlihat hanyalah kesedihan yang menyelimuti hati
kecilnya

Entah apa yang terjadi dalam dirinya
Hati ingin bertanya namun bukankah lebih baik

Semua keluar dari lisan manisnya

Tetesan air mata menghias hari-harinya
Ketegaran yang selama ini dilihatkan

Berangsur rapuh serapuh bongkahan karang
Inikah kehidupan yang diinginkannya

Senyum, tawa, canda dan sapanya lenyap

Seiring usia rumah tangga yang dijalaninya
Serumit inikah masalah yang membelenggu dirinya
Rasanya tak kuasa hati ini untuk tidak memikirkannya
Rasanya tak kuasa hati ini tak memperdulikannya

Begitu rumitkah belenggu yang mengekangnya

Sehingga tak ada solusi yang bisa menghancurkan
kesombongan hati pemiliknya

12

Duhai buah hati yang terlahir didunia
Sudah merasakan getirnya kehidupan yang begitu keras

Duhai buah hati amanah Illahi

Akankah belenggu kehinaan menghampiri hidupmu
Keegoaan mengalahkan segalanya

Pragmatisme kebahagian semu telah menyelimuti kehidupan
Arogansi dan kemunafikan telah menjadi tontonan yang
murah

Duhai buah hati amanah Illahi
Akan kah kelahiranmu harus merasakan kegelisahan hidup

ini
Akankah harus merasakan kepergian sosok yang seharusnya
Menjadi tempatmu berlindung dan mengadu karena kerasnya

hidup
Akankah harus merasakan keterisoliran diri tanpa ada yang

mau mengerti

Akan yang engkau rasakan
Duhai buah hati amanah Illahi
Tak kuasa diri ini membanyangkan sesuatu yang akan terjadi
Dengan kehidupanmu dan masa depanmu
Kasih sayang dan perhatian yang menjadi hakmu

Bimbingan dan ketegasan, kelembutan, kewibawaan
Yang menjadi teladanmu lenyap entah kemana
Oh…. Begitu angkuhnya dirimu

Tanpa mau memandang sesuatu yang menjadi kewajibanmu
Oh..begitu kejamnya dirimu

Membiarkan sesuatu terlalaikan begitu saja
Demi egoisme yang bersarang dihatimu
Engkau begitu tega membiarkannya
Oh…dunia penuh fatamorgana

13

Demi kebahagian semu engkau lari entah kemana
Tanpa peduli dan pesan

Apakah dahagamu bisa terpenuhi dengan kerja keras yang
kau lakukan

Apakah kekuatanmu terus prima sampai usiamu beranjak
naik

Entahlah…entah apa mau dikata jika dunia menguasaimu
Entah apa yang disampaikan jika semua sudah tidak
dihiraukan

Entah apa yang mau dikatakan jika semua dianggap angin lalu
Lakukanlah semua sesuai keinginanmu
Lakukanlah apa yang mau dilakukan

Semoga suatu saat nanti tabir kebenaran dan penyesalan
menjelma dalam hatimu, cahaya penyesalan menembus

qalbumu
Ketika semua terungkap, mudahan jalan itu masih terbuka

Tetesan air matamu menjadi penyelimut dosamu
Tetesan air matamu menjadi saksi perilakumu

Sehingga semua tidak terlambat sampai engkau berkata
Sendiri

14

JEJAK LITERASI

Awalnya aku tidak mengenalmu
bahkan bermimpi untuk bisa bersamamu
apalagi berharap untuk menjadi bagian pejuang literasi

tidak pernah terlintas dibenakku

Awalnya aku hanya melihat setiap aktivitasmu
namun tidak pernah berpikir bisa menjadi bagian dalam

deretan perjuangan literasi
sampai akhirnya aku dipertemukan

dalam SAGUSAKU IGI

Sungguh bukan karena hebatnya masing-masing setiap diri
apalagi menonjolkan setiap kelebihan untuk bisa dikenal dan

terkenal
namun lebih karena adanya ikatan emosional

diantara pribadi yang mengagungkan

Jujur rasa cinta itu semakin terpatri
saat melihat perjuangan para sahabat datang

wajah tersenyum meski fisik lelah
meski harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit namun

sahabat dengan bangga mau berbagi

Zona nyaman itu kau tinggalkan
meskipun kau harus berjuang dan berkorban
namun tak pernah lelah saat semangatmu mengalir dalam

setiap pertemuan

Sungguh rasa banggamu bukan karena berapa banyak dana
yang kau keluarkan

atau karena ilmu yang kau miliki
bahkan bukan karena kau berprestasi

15

TAPI kau bangga bisa berbagi bersama
bisa tumbuh bersama, maju bersama
berjuang bersama untuk kemajuan bersama
Kaulah sesungguhnya pejuang literasi
yang selalu jejakmu tertorehkan dalam setiap perjalanan
kaulah cahaya literasi yang berjuang karena kesadaran
kaulah sumber keikhlasan yang tak pernah mengenal lelah

apalagi dibayar
hanya LELAH mu yang akan diubah menjadi Lillah
karena setiap jejak literasi yang kau ciptakan akan menjadi

sejarah dalam kehidupanmu.

16

JERITAN MALAM

Entah apa yang terjadi
Setiap malam suaramu membangunkanku

Ada kepiluan yang terdengar
Meski hanya sesaat tapi jelas kudengar

Rintihan itu memekakkan sepi
Tangisan malam menjadi irama melodi
Bukan sekali dua kali menyapa kupingku
Bahkan suara jengrikpun tak mampu menutupnya

Tangisan itu mengganggu pikiranku
Aku tak mampu mengabaikannya
Meski kucoba melawannya

Namun batinku semakin perih menerima

Brakkk....
Suara benturan keraspun terdengar
Semakin terisak semakin merintih
Aku sudah muak mendengar jeritan itu
Cukup sudah suara itu menggangguku

Bukan aku tak mampu
Tapi itu bukan ranahku
Kau dan dia bertemu dalam satu janji
Mengikat untuk sehidup semati

Lepaskan jika kau tak mampu menjaganya
Jangan kau sakiti hati dan fisiknya dengan tanganmu

Bukankah kau terlahir dari rahim seorang wanita
Yang seharusnya kau jaga dan kau bela

17

JIWA IGI

Jika hari ini masih ada orang yang berdebat tentang IGI atau
orprof pendidikan bukan zamannya lagi.

Jika hari ini masih ada yang mencela dan merendahkan apa
yang dilakukan IGI juga bukan zamannya lagi berkicau dan

berdebat yang tidak ada habisnya.

Jika hari ini masih ada pejabat atau birokrat yang
menghalangi berdiri atau berkembangnya orprof IGI juga

bukan zamannya lagi.

Jika masih ada orang yang masih mengatakan IGI sebagai
sebuah organisasi ILEGAL ketika semua bukti sudah

disampaikan dan dilihatkan bukan zamannya lagi berdebat
dan saling hujat.

Jika masih ada orang melihat dan merendahkan bahwa yang
dilakukan IGI tidak ada apa-apanya juga bukan zamannya lagi

untuk membantah.

Hari ini yang dibutuhkan adalah TURUN TANGAN DAN
BERBUAT SEKECIL APAPUN ITU LEBIH BERHARGA DARI
PADA HANYA MENCELA NAMUN TAK MAMPU BERBUAT.

SINERGISITAS antar orprof sangat dibutuhkan
Untuk kemajuan dunia pendidikan

Kemajuan guru dan siswa dan kemajuan untuk negara kita.
Hentikan perdebatan yang tidak bermanfaat

Bangunlah komunikasi dan kerjasama yang baik
Untuk kemaslahatan umat agar disetiap KESUKSESAN

18

Yang diperoleh ada Peluh keringat, titik darah, dan jejak kita
sebagai bagian dari perjuangan tersebut.

"JANGAN BERHENTI BELAJAR, JIKA BERHENTI BELAJAR
BERHENTILAH MENJADI GURU".

19

KORUPTOR

Meski kau dipakaikan baju orange
Senyummu masih mengambang dan terlihat jelas

Wajahmu menunjukkan tidak ada penyesalan
Jemari kau acungkan pada sorotan camera

Kau masih bisa tertawa lepas
Sementara rakyatmu menderita
Kau masih bisa guyon saat diwawancarai
Matamu masih berbinar menatap camera

Entah apa yang salah di negeri ini
Hukuman jeruji besi belum mampu membuat jera
Baju orange yang dipertontonkan belum mampu membuat

malu
Hati nuranimu sudah mati dan wajahmu sudah kebal

Entah hukuman apa lagi yang pantas diberikan
Jika ketegasan hukum ditegakkan masih sama

Koruptor kau telah membuat luka
Luka yang kian hari kian menganga
Koruptor kau telah menebarkan wabah penyakit
Setiap orang terkena imbasnya bahkan sekalipun anakndalam

kandungan

Koruptor hukuman apa yang membuatmu jera
Apakah hukuman mati yang harus diterapkan kepadamu
Namun aku yakin HAM akan bersuara lantang membelamu

Sampai hukuman itu dibatalkan
HAM tidak pernah berbicara dampak dari perbuatanmu

Koruptor aku yakin suatu saat kau akan diam
Sadar disaat kematian sudah menjemputmu

20

Penghakiman Tuhanlah yang akan mengadilimu
Tanpa memandang engkau dari strata sosial mana

Jika hukum dunia belum mampu menegakkan
Maka hukum akhiratlah yang akan menghukummu

*wajah tanpa dosa

21

KESENDIRIAN

Saat itu mataku melihatmu
Duduk sendiri sambil menatap sesuatu

Tatapanmu penuh demgan makna
namun aku belum mampu mengartikannya

Bukan kali ini saja kulihat dirimu sendiri
Setiap saat dan waktu menyendiri

Kau amati setiap gerakan yang ada disekitarmu
Seakan kau sebagai seorang pengamat ahli

Entah mengapa hatiku ingin menyapa
Mengetahui akan rasa yang bersemayam didadamu

Meskipun kau tak menyangka
Tapi keprihatinan jiwa ini menyuruhku

Nak ....
Kupanggil sapaan tersebut sebagai seorang bapak
Kau dekatkan tubuhmu menghadap tatapan mataku
Kupandang wajahmu sambil menyelami hatimu

Nak ...
Boleh bapak tahu apa yang kamu rasakan
Setiap waktu kesendirian selalu bersamamu

Ada apa Nak?
Bapak selalu perhatikan kesehariaanmu

Nak...
Boleh bapak rasakan apa yang kamu rasakan?

Kesedihanmu menyapa hati bapak
Bapak bisa lihat dari aktivitas dan tatapan matamu

Kesedihanmu terlihat jelas dimata bapak

22

Nak...
Jika kau belum mampu ungkapkan
Jangan biarkan semua dipendam

Agar hatimu nyaman
Limpahkan pada tempat yang tepa

23

KECEWA

Aku yakin kamu pernah merasakannya
Bukan sekali atau dua kali
Bahkan berkali kali

Rasa amarahpun memenuhi pikiran
Menghimpit jiwa sehingga hati semakin sakit

Aku yakin.. kamu pernah rasakan
Tapi kau mencoba menjauhkannya

Kau mencoba menutupinya
Kau mencoba menepisnya
Namun tetap saja hatimu terasa

Aku yakin kau ingin menjauh
bahkan kau membangun duniamu sendiri
atau justru kau bergabung pada orang-orang yang merasakan

sakit dan kecewa
Bisa jadi kau bangun perkumpulan
Pada orang-orang yang merasakan yang sama

Aku yakin yang kau lakukan tetaplah sama
Sakit.. sakit saat melihat oranglain semakin maju

bahkan melampaui batas dari sebelumnya
Sekalipun sindiran dan fitnah mencoba diarahkan

namun bukan bahagia yang didapatkan
malah semakin samit dan kecewa melihat keberhasilan

Sudahilah rasa kecewa itu
sikapilah dengan bijak

dewasalah dalam bertindak
karena yang terjadi adalah pembelajaran terbaik bagi hati

Semakin kau benahi dan memaafkan
semakin baik rasa dalam hatimu

24

semakin kau mendoakan semakin keberkahan yang Allah
hadirkan

Wajar saja kecewa
karena kau manusia bukan kumpulan malaikat

wajar saja ada iri menghampiri
karena dalam diri juga ada sifat syaitan bersemayam
namun jangan jadikan rasa kecewa semakin menjauhkanmu

pada kebaikan
jangan biarkan rasa kecewa menenggelamkanmu dalam

amarah
Berapa banyak yang hancur karena mengikutkan amarah

yang bermula dari sebuah kecewa
Berapa banyak yang semakin turun semangat kebaikannya

karena memperturutkan rasa kecewa
Yakinlah kecewa menjadi sarana pembelajaran terbaik bagi

setiap hati seorang hamba
menyampaikan boleh saja namun jangan ada dendam yang

bersemayam

25

JIWA YANG LEMAH

Mentari itu kembali tersenyum dalam wajah yang lain
Ada kebahagiaan yang masuk dalam relung qalbunya

Saat semua sandarannya telah berlalu
ia pun menengadahkan tangan seraya berkata

"Tuhan...
Engkau tahu apa yang tidak kuketahui
Engkau kuasa atas diriku yang tidak kuasa
Saat mataku menatap langit ciptaan Mu
Ada rona kesedihan seperti jatuhnya air ke bumi

Tuhan...
Saat semakin dalam kuresapi atas diri
Saat itu pula akupun tenggelam dalam do'a di sajadah

panjangku
Sembari mengatakan dalam setiap lisaku

Jiwa ini seutuhnya untukmu
Maka lindungilah ia dalam perlindunganmu

Terimalah ia dalam cintamu

Tuhan...
Andaikan kaki ini mampu menempuh
Setiap tangga yang mengarah pada singasana keagunganMu
Aku ingin bisa mendekati itu dengan jiwa yang lepas
Jiwa yang sedikitpun tanpa keraguan akan atas Mu
Namun kenapa setiap tangan dan kaki bahkan hati

Setiap ingin merengkuh Mu
Cengkraman dunia begitu mengikat dalam sendi kehidupanku

Tuhan...
Bukan aku tidak mau taat padaMu
Bukan pula aku ingin melepaskan segala aturan Mu

26

Bahkan jika ada jalan yang terbaik untukku
Itulah pilihan yang ingin aku ambil

Namun Tuhan...
Kenapa setiap mencoba engkaupun menghadirkan keraguan

Pada setiap tatapan dan hati yang tidak bisa kutolak
Keindahan dan kehampaanpun engkau kembalikan hadir

Disetiap perjalanan ini

Tuhan...
Dalam kesadaran diri dan ketertundukan hati pada jiwa yang

lemah
Pada tangan yang tak mampu merengkuh atas kuasa Mu

Pada kaki yang lemah tak berdaya
Pada hati yang selalu menentang Mu
Pada lidah yang selalu salah dan sombong
Pada mata yang selalu silau akan keindahan Mu
Izinkanlah Tuhan diri ini kembali pada Mu
Pada kesucian yang engkau lahirkan

Seperti bayi yang terlahir kedunia

Izinkah jiwa ini mampu merengkuh cinta yang sesungguhNya
Dari setiap langkah yang kau izinkan

Jangan biarkan aku semakin jauh dari pandangan Mu
Sehingga engkaupun mengabaikanku sebagai ciptaan Mu
Besar harapannnya semua akan berlalu dalam keindahan
yang tepat pada waktunya sebagaimana indahnya ulat setelah
menjadi kupu-kupu. iapun menggengam erat dan mengatakan

pada dirinya... maafkan dirimu... sebagaimana engkau
memaafkan setiap kesalahan orang lain.

27

PAHLAWAN NEGERI YANG TERLUPAKAN

Sedih...
Itulah yang kami rasakan
Saat kami terabaikan oleh sebuah apresiasi
Saat kami di anak tirikan dari sebuah kebijakan

Sedih...
Perih rasanya hati saat kami tak digubris

Bukan kami tak bersyukur
Bukan pula kami mengeluh

Saat penghargaan itu hanya untuk satu pahlawan saja
sementara kami juga pahlawan

Menjunjung tinggi martabat bangsa
Membumikan budaya dan bahasa

Bahkan tutur kata dan prestasi
Kamilah yang pertama mengukirnya

Kami bahagia saat negeri ini berhasil menjuarai kompetisi di
banyak bidang

Kamipun bersyukur atas jerih payah kami
Generasi mampu mengharumkan bangsa

Namun.... kami sedih saat jasa kami dilupakan
Saat penghargaan tertinggi hanya diberikan satu kategori

pahlawan negeri saja
Sementara nama kami tetap pahlawan tanpa jasa

Wahai penguasa negeri junjungan
Entah kepada siapa lagi kami berharap
Saat kesejahteraan kami terpinggirkan
Sementara triwulan pekerjaan kami baru terima

28

Itupun hanya cukup biaya operasional kendaraan dan makan
tak seberapa

Wahai para pengambil kebijakan
Pernahkah merasakan apa yang kami rasakan

Lima ratus ribu rupiah atau bahkan kurang
Bertahan untuk 3 bulan kalau itu cair

Belum lagi kesejahteraan yang ingin kami peroleh
Harus disibukkan dengan tetek bengek lainnya
Sehingga terkadang mendidikpun terabaikan

Pernahkah rasakan perjalanan kami
Menyusuri jalan-jalan yang penuh dengan tantangan
Kerikil tajam, jurang kiri atau kanannya serta sungai yang

dalam
Yang setiap saat maut selalu mengintai kami

Sementara jaminan tidak ada untuk kami

Pernahkah rasakan bagaimana kami makan
Hanya lauk seadanya sementara jeritan anak istri memelas

sunyi
Namun kami tidak surut langkah apalagi mundur

Bukan kami tidak punya pilihan hidup
Tapi kami mengeri dan paham akan tanggungjawab

Bahwa bangsa ini dibangun dengan pendidikan
Bahwa bangsa ini dibangun sentuhan tangan-tangan lembut

penuh kasih

Pahlawan itu hadir melalui sentuhan tangan kami
Pahlawan itu tahan banting karena motivasi kami
Pahlawan itu berhasil karena terbangun dari mental yang

dienyam di sekolah

Pahlawan diatas pahlawan negeri
Duka diatas duka nestapa

29

Rindu diatas pengharapan yang tiada berujung
Setiap saat haralan menulusik qalbu

Kapankah kami mendapatkan hak yang sama
Kapankah kami bisa merasakan kebahagiaan yang sama
Kapankah airmata kami bisa berubah menjadi permata
Ataukah kami tidak boleh bermimpi lagi seperti mimpinya

para pejuang negeri yang dipuja dan dipuji
Sementara jasa kami lenyap tak berbekas
Itulah kepedihan dan keperihan yang kami rasa

Entahlah...
Kami hanya berharap menemukan jarum didalam lumbung

jerami
Kami bagai kelaparan ditengah lumbung padi
Tak mampu menyentuh hati para pembuat kebijakan
Apalagi para penguasa yang gagah dikursi singasana
Maafkan kami berkeluh kesah atas nasib kami

Karena nasib kami juga nasib bangsa ini

30

NAK

Nak...
dirimu bukanlah malaikat yang selalu berada pada jalan

kebenaran

Nak...
Dirimu bukan syaitan yang selalu berada dijalan keburukan

Nak...
Tidak ada hak untukmu menilai oranglain dari kacamatamu

akan sebuah kesalahan
dan tidak ada kata VONIS yang kau tujukan kepada orang lain

sementara peluang kesalahanmu juga sama

Nak...
Bukankah sebuah kesalahan adalah salah satu cara untuk

melihat kebenaran
Bukankah kegagalan adalah cara yang terbaik sebagai

evaluasi kesuksesan

Nak...
Janganlah menilai seseorang atas apa yang engkau lihat dan

dengar

31

karena FAKTA yang kau temukan TERKADANG berbeda
dengan KENYATAAN

Nak...
Jangan kau lihat seseorang hanya dari sebuah PENAMPILAN

karena yang kau ketahui suatu saat akan berbeda dari
sesungguhnya

Nak...
BERHENTILAH untuk menyebarkan suatu KEBURUKAN

oranglain meskipun itu BENAR
karena dirimu juga nggak terbebas dari sebuah keburukan

Nak...
Simpanlah rahasia (aib) seseorang yang kau ketahui, tidak
perlu kau ikit mengatakannya karena Allah juga akan menjaga

Aibmu dan begitu juga sebaliknya

Nak...
BERHENTILAH mengejar materi sementara kau lupakan siapa

yang memilikimu... BERHENTILAH mengejar KEKUASAAN
karena tanggungjawab yang akan kau emban akan
menghimpitmu jika kau tidak AMANAH

32

Nak...
Tetaplah kau junjung KEJUJURAN.. KEBERANIAAN...
TANGGUNGJAWAB... KEPEDULIAAN... KETAQWAAN agar kau
kelak menjadi Pribadi yang mengagungkan seperti idola Ayah

yang Ayah ceritakan kepadamu

Nak...
Waktu itu tidak lama... hanya sekejap
sekejap saat kau menutup mata maka ia akan berlalu

Nak...
Jalan yang akan kau lalui itu sangat panjang
sehingga matamu tidak akan pernah terpejam yang ada
hatimu akan terbuai seiring keindahan yang Ia sajikan

Nak...
Ayah hanya bisa mengatakan... simpanlah Ia dihatimu maka Ia

akan menjagamu

33

MOMENT BERSEJARAH

Sudah dua tahun berlalu
Disaat pakaian kebesaran itu menempel ditubuhku dan

tubuhmu
Topi keagungan yang menjadi dambaan setiap pencari ilmu

Satu lembar secara resmi mencamtunkan gelar master

Dua tahun sudah berlalu
Meninggalkan jejak kenangan yang terbangun

Suka duka kita jalani dan alami bersama
Menimba ilmu di negeri kota pelajar

Dua tahun sudah berlalu
Kau genggam erat tanganku

Kau bisikkan di telingaku
Kau yakinkan aku untuk bisa bersama
Melangkah gagah bagaii raja dan ratu kehidupan

Dua tahun sudah berlalu
Di istana ilmu kita bertemu
memadu dan menanamkan kenyakinan bersama
merajut mimpi dalam naungan cinta Illahi

Dua tahun sudah berlalu
Perjuangan itu masih membekas

Perihnya sebagai pencari ilmu
Mengantarkan pada kampus kehidupan

Dua tahun sudah berlalu
Jejak langkah masih terukir
Aroma kerinduan datang memanggil
Kapan bisa mewujudkan mimpi itu kembali

*Mengulang masa lalu

34

MISTERI KEHIDUPAN

Waktu terus berlalu
Pergantian terus terjadi tanpa mampu ditunda

Setiap jam.. menit bahkan detik sekalipun
Adalah sebuah misteri kehidupan

Setiap goresan akan berbekas
Meskipun awalnya tanpa noda
Semua jalan sudah dirancangNya
Agar setiap hamba mampu menjalaninya

Meski kadang hati perih dan sedih
Setiap jalan cerita yang terbangun penuh drama

Bahkan berbaur kisah menjadi hampa
Meninggalkan jejak-jejak sembilu

Ia tetapkan goresan setiap perjalanan
Apakah siap atau tidak

Apakah menerima atau menolak
atau bahkan sekalipun itu sebuah kesengsaraan dan kepiluan

yang menggelayut hidup
Tidak ada tawaran diatas tawaran
Semua harus dijalani meski hati tertikam sembilu

Setiap detik yang bergerak adalah misteri
Misteri yang tak tau apa makna dibalik semuanya
Hanya rintihan hati yang selalu menggelayut sukma

Sampai waktu beranjakpun tak terpecahkan

Misteri kehidupan seorang hamba
terhamparjan disetiap catatan kehidupan manusia

Perih.. lelah.. derita.. sengsara.. suka cita
Menyatu pada wadah yang tak bergema

35

Menghantarkan pada pilu-pilu kerinduan
Agar semua rasa yang menghimpit jiwa

Bebas terbang menuju ketenangan
Misteri kehidupan...

Selalu menjadi efisode kehidupan yang nyata
Berbaur bersama rasa yang semakin bias
Bersatu dalam nafas yang tak beraturan

Itulah misteri kehidupan yang selalu menyelimuti wajah
manusia

36

LDR UJIAN KEIMANAN

LDR itu ketika raga terpisah namun hati menyatu dalam
ketaatan... biarkan rasa rindu sll menyelimuti hati krena
disaat itulah kita saling membutuhkan... biarkan orang
berkisah keluh kesah tentang jarak namun kepercayaan sll

tertanam mengiringi kisah antara kau dan aku...

Biarkan airmata mengiringi perjalanan agar kita tahu bahwa
rasa rindu itu akan sll ada..

Biarkan hati yg berkecamuk harus meredam rasa yg
terkadang tak mampu ditahan..

Biarkan tangan tak mampu menyentuh fisik disaat itu akan
tahu arti membutuhkan

Biarkan pikiran yg sll mengingat cinta krena disitulah bhw
ada ikatan secara emosional

Karena semua itu akan lebur ketika raga sdh bertemu... itulah
ujian keimaman dan kepercayaan yg Allah uji diantara kita.

Namun ingatlah... bhw buah hati akan mampu menjadi
penguat cinta yg dibangun.. karena kita bertemu dan
dipertemukan dalam mahligai kehidupan karena Nya.

Biarkan catatan hati antara aku dan kamu menjadi kisah cinta
yg indah buat anak kita.

Ya bunayya... suatu saat akan ada kisah yg bisa abah ceritakan
untukmu.. bhw hidup itu akan sll dihadapkan pd pilihan..
pilihan yg menguras perasaan.. mengaduk emosi.. dan
mengabaikan nurani terkadang... bahkan pikiranpun tdk
terkontrol..

Ya bunayya... suatu saat kisah kehidupan abah dan ibu akan

37

menjadi kisah cinta yg penuh dg perjuangan dan
pengorbanan... terbangun didalam hatimu bhw cinta bukan

hanya lisan yg manis.. atau kata2 romantis yg mudah
diucapkan... namun cinta adalah sebuah perjuangan dan
pengorbanan dimana Allah akan ridho dg yg dilakukan
Ya bunayya... ingatlah cinta bukan tercipta karena fisik yg
menggoda... atau materi yg sll terpenuhi.. atau posisi dan
jabatan yg dipegang.. namun ingatlah cinta sesungguhnya
ketika bermuara pd keimanan dan ketaatan pd sang pemilik
jiwa seutuhnya... maka cinta yg sesungguhnya adalah ketika

jiwamu berserah kepadaNya dalam keimanan.
Ya bunayya... suatu saat akan banyak keindahan yg mampu

memadamkan keimananmu.. akan banyak yg mampu
mengalihkanmu cintamu kepdNya.. namun ingatlah nak... bhw
jiwamu... hidupmu... matimu.. ibadahmu.. hanyalah UntukNya.

38

REALITAS BANGSAKU

Bosan....
Muak...
Emosi ...
Inikah realitas Negeriku
bangsa yg terkenal budayanya ramah dan tamah
Sehingga semua aspek bisa di ajak kompromi
Inikah penduduk muslim terbesar dunia
Namun ajarannya hanya konsep belaka
Inikah negeri yang santun
Namun arogansi selalu dipertontonkan

Bosan...
Muak...
Emosi tak terbendung
Ketika kemiskinan semakin terlihat
Namun nurani semakin menipis
Ketika kebijakan mobil mewah diperdebatkan
Namun kemiskinan tidak diperhatikan
Ketika perdebatan dipertontonkan
Namun argumentasi hanya sambal balado

Bosan....
Muak...
Emosi mengharu biru
Tidakkah matamu terbuka wahai penguasa
Disaat sampah – sampah berdasi tampil dengan trendy
Mengeruk kekayaan alam sampai tak tersisa
Tidakkah nuranimu bergetar
Disaaat Ibu-Ibu menjerit karena harga melambung tinggi
Tidakkah engkau mendengar

Ketika tangisan anak kecil butuh makanan
Sehingga mmereka mencuri hanya untuk kebutuhan perut

39

Tidakkah nuranimu goyah
Ketika seorang bapak harus mencari pengobatan anaknya

yang kritis
Bahkan harus berjalan berkilo-kilo
Demi mendapatkan pengobatan gratis
Tidakkah terhentak hati kecilmu
Disaat airmata tumpah tak terbendung
Karena warga miskin menuntut dibebaskan
Keluarganya karena mencuri permen

Apatis...
Inilah tampilan setiap kebijakan yang diambil

Membiarkan kebelengguan meronta pedih
Menumpahkan airmata berselimut hitam
Bertemankan dengan kerinduan kematian

penguasa..
Dasi – dasi berkibaran didada elit negeri
Membungkus menjadi satu kepentingan
Melangkah dengan perkasa bak pahlawan

Maju disaat ada peluang kepentingan
Aroma wangi semerbak bertebaran

Mengisi kesegala ruangan

wakilku...
Kursi – kursi berjejer memenuhi gedung yang mewah

Lengang tanpa kepala
Katanya wakil rakyat
Namun saat rapat hilang entah kemana
Tertidur lelap kenegeri impian
Kebijakanpun lemah tak terkontrol
Ribut setelah diangkat media
Mencari nama agar terlihat

Entahlah....
Aku bingung...

40

Aku labil...
Suaraku yang dulu kupersembahkan untukmu
Hanyalah pendongkrak memenuhi kepentinganmu

Kau sendiri tidak sadar dan bertanya
Siapa kami... siapa orang yang mengantarmu sukses

Menikmati gedung gedung yang mewah
Menikmati gaji-gajimu yang tak pernah cukup
Menikmati liburan-liburanmu dinegeri yang jauh

Pernahkah kau bertanya
Bagaimana kondisi kami disini
Bagaimana perasaan dan harapan kami

Tidak pernah...
Engkau lebih peduli instruksi dari pimpinan
Engkau lebih takut dikeluarkan dari golonganmu
Tetapi tidak pernah takut akan kemarahan rakyatmu

Kesal...
Emosi...
Tontonan yang kami nikmati selalu KORUPSI
Instansi – instansi yang kami percayakan
Menghilangkan kredibilitas dimata kami
Perdebatan yang dipertontonkan
Hanyalah debat kusir tanpa subtansi yang jelas
Dengan tindakan yang terealisasi langsung
Lembaga lembaga INDEPENDEN pun
Sekarang membuat kami bertanya
Siapakah yang dapat kami percaya?
Siapakah yang dapat kami beri amanah?
Kami hanyalah rakyat kecil
Namun memiliki kekuatan yang besar
Kami hanyalah rakyat jelata
Namun kami bukan apatis terhadap kondisi negeri
Kami hanyalah rakyat bodoh
Namun kmai tahu mana yang baik dan buruk

41

Wahai elit negeriku...
Sudahlah...
Cukuplah...

Jangan kau bodohi kami lagi
Walau pendidikan kami rendah
Tapi kami masih punya nurani kejujuran

Sudahlah...
Cukup sudah...
Kami bosan dengan panggung sandiwara
Yang kalian pertontonkan
Kami bosan dengan lisanmu yang begitu manis
Mampu melenakan kami dalam mimpi yang panjang

Sudahlah...
Cukup sudah...

Hentikan...
Sudah kering air mata kami
Menangis mengharapkan mimpi

Sudah lelah mata kami
Melihat air mata buaya kalian

Sudah letih jiwa kami
Berteriak dan berjalan sepanjang jalan protokol
Tanpa engkau hiraukan bahkan kami harus berhadapan
Dengan aparat keamanan yang terkadang menutup mata

Sudah hitam kulit kami
Disaat terik matahari membakar kami

Namun ingatlah...
Kami tidak pernah menyerah

Walau kulit kami terbakar
Namun gelora semangat membakar jiwa kami

Ingatlah...
Wahai penguasa dan wakil kami

Hari ini engkau dihormati

42

Esok engkau akan terhina
Jika tindakan dan lisanmu
Mengabaikan kami sebagai rakyat

Hentikan....
Jangan kau buat kami muak
Jangan kau buat kami menangis

Jangan kau buat marah
Karena kau akan terbuang suatu saat nanti

Inilah kami... rakyat kecil

43

REALITA GENERASI

Bergetar hati...
saat satu persatu mereka berdiri tegak

Ada yang masih tersenyum
Ada yang tertunduj malu
Ada yang matanya berkaca
Tapi ada juga dengan wajah yang biasa saja

Miris hati saat kata-kata itu terucap
Langit yang menaungiku seakan runtuh

Bumi yang kupijak seakan tenggelam
Gelap mataku melihat setiap sosok didepanku

Himpitan kesedihan mengusik qalbuku
Sudah sedemikian parahkah realita generasiku

Satu persatu pertanyaan diuraikan
Jawaban pun bersambut

Setiap mata melihat tajam bahkan tak berkedip
Riuh gemuruh menghias ruang

Siapa yang sudah pernah pacaran
Siapa yang sudah mencuri uang orangtua

Siapa yang sudah minum alkohol
Siapa yang sudah merokok

Siapa yang sudah menonton video porno
Siapa yang sudah berkelahi
siapa yang sudah.....

Jika dilanjutkan mungkin bahkan ada yang melakukan...

Tak kuasa lidah ini meneruskan
Tak kuasa mata ini melihat
Tak kuasa hati ini menerima

44

Namun fakta berbicara
Inilah realitas generasi saat ini

Hatiku kian bergejolak
Tak terbendung air mata tumpah
Bahkan tanganku pun bergetar
Ingin aku menolak semua bukti
Agar apa yang kulihat hanyalah sebuah ilusi

Perih hati ini
lebih perih lagi saat kaki ini berdarah

Sesak dada ini
Menahan sesuatu yang tak mampu kuterima

Semua terpampang didepan mataku
Apakah ini generasi memimpin negeriku
Apakah ini tempat amanah akan dititipkan Apakah ini

harapan bangsa yang menggantikan

Entahlah...
Apakah orangtua yang salah

ataukah guru yang salah
Fakta ini benar - benar memukul jiwaku

Retak sudah harapan yang dibangun
Pada tunas - tunas yang akan tumbuh

Entahlah...
Mereka dengan bangganya mengakui
Bahkan masih ada diskusi masalah hati
Masih ada kenyakinan bahwa ia akan menjadi miliknya
Rasa malu pun hilang entah kemana
Senyuman mereka justru membuat hatiku lara
Miris dan tak sanggup mendengarkan bahasanya
Bahkan mata ini ingin segera tertutup

Agar hati ini tetap baik

45


Click to View FlipBook Version