i
PENGANTAR PENULIS
Menulis menjadi jantung semangat dalam
berkarya, semangat yang terus dipupuk dan dibangun
agar selalu mampu menghasilkan. Semangat kehidupan
karena adanya harapan pada sesuatu hal yang akan
dicapai dan diinginkan. Kehidupan manusia akan terus
bergerak yang tentunya selalu terbersit harapan sekecil
apapun akan mempengaruhi aktivitas kehidupan.
Begitu juga dramatisasi kehidupan terus bermain
sampai waktu berangsur sirna namun tetap pada poros
kehidupan yang dimainkan oleh setiap pemeran. Buku
antologi senandung harapan bagai sebuah nyanyian
yang terus didendangkan untuk mengiringi alur
kehidupan yang dijalani. Akan tetapi harapan terkadang
tidak selalu sama dengan ekspektasi yang diinginkan.
Senandung harapan menjadi sebuah antologi
puisi yang sarat dengan pesan-pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis untuk sebuah perubahan
dalam roda kehidupan. Kritikan yang harus dimaknai
secara positif bukan sebagai lawan namun sebagai
bagian membangun perubahan bahkan peradaban
menuju kebaikan.
Dalam antologi ini juga penulis menuliskan
pesan-pesan moral siapapun kita memiliki
tanggungjawab terhadap setiap diri. Tema-tema yang
diangkat sarat dengan masalah sosial seperti koruptor,
perhatian dengan profesi guru, degradasi moral pada
generasi, Sosok inspiratif yang mampu mempengaruhi
seseorang untuk melakukan perubahan dan bergerak
ii
kearah yang lebih baik, Kerinduan pada sosok atau figur
kehidupan, Ada juga tentang motivasi, ujian keimanan,
perjuangan dan pengorbanan. Buku Senandung harapan
ingin membawa bagaimana setiap kita memiliki
keinginan untuk maju dan berperan untuk sebuah
perubahan sekecil apapun itu.
Buku “Senandung Harapan” ini mampu penulis
selesaikan karena ada dukungan dari berbagai pihak
khususnya Abah Samsudin Uti yang selalu mensupport
untuk berkarya, Bapak Kadisdik H. Rudiansyah, M.Si
yang selalu tiada henti memberikan masukan agar tetap
guru jug amampu berkarya bukan hanya sekedar
mengajar, mendidik, ataupun menginpirasi namun juga
mampu menggerakkan guru yang lain untuk berkarya
serta Plh Kepsek SMPN 4 GAS Dewi Purwani, SP yang
selalu memberikan kesempatan agar penulis terus
mengasah kemampuan dan mendukung kegiatan penulis
dan rekan-rekan guru-guru SMPN 4 GAS yang selalu
memberikan semangat yang luar biasa agar saya mampu
berkarya dan menyelesaikan setiap target yang sudah
dicanangkan serta lainnya yang telah menginspirasi saya
dalam menuliskan buku ini.
Teluk Sungka, Oktober 2018
Guslaini
Buku ini kupersembahkan khusus untuk isteriku tercinta, Nike Kurnia Illahi,
M.Pd dan permata hatiku “Hafiza Sabiya Azahra”.
Semoga Allah SWT selalu membimbingmu, selalu meridhoimu, selalu
mendampingi dalam setiap langkah kehidupanmu, serta bisa menjadikan
anak kita menjadi seorang musliimah yng cerdas dan hafidzah.
iii
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENULIS ............................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................... .......... iii
Kaulah guruku ......................................................................................................... 1
Dramatisasi kehidupan ....................................................................................... 4
Ayah ............................................................................................................................. 6
Dont give up ..............................................................................................................8
Desember yang penuh makna ...................................................................... 10
Indahnya perjuangan ........................................................................................ 11
Jejak literasi ........................................................................................................... 15
Jeritan malam ....................................................................................................... 17
Jiwa IGI ..................................................................................................................... 18
Koruptor ..................................................................................................................20
Kesendirian ........................................................................................................... 22
Kecewa ..................................................................................................................... 24
Jiwa yang lemah .................................................................................................. 26
Pahlawan negeri yang terlupakan ...............................................................28
Nak ............................................................................................................................. 31
Moment bersejarah ............................................................................................34
Misteri kehidupan .............................................................................................. 35
LDR ujian keimanan .......................................................................................... 37
iv
Realitas bangsaku ............................................................................................... 39
Realitas generasi ..................................................................................................44
Sang inspirator dunia ....................................................................................... 47
Bahagia milikku ................................................................................................... 49
Persahabatan ........................................................................................................ 51
Pejuang literasi .................................................................................................... 53
Republik mimpi ................................................................................................... 55
Waktu ....................................................................................................................... 58
Untukmu Palestine ............................................................................................. 59
Sosok teragung .................................................................................................... 62
Sosok inspiratif .................................................................................................... 67
Sekolah ..................................................................................................................... 69
Dipenghujung penantian rindu .................................................................... 70
Tentang Penulis ................................................................................. 75
v
KAULAH GURUKU
Guru...
Aku masih ingat saat pertama kali
dihantarkan bunda kesekolah
Kulihat wajah ibu/bapak guru yang sumringah
Sapaan lembut menyapa kami sebagai murid baru
Sopan santun dan budi pekerti kau tunjukkan
Aku juga masih ingat saat namaku dipanggil
Kau tersenyum dengan mata yg penuh harap
Berharap energi semangatmu mengalir dalam darah kami
Tutur katamu yg tegas membangkitkan semangat jiwa kami
2 jam dikelas tanpa terasa aku jalani
Kebahagiaan dan suasana yang santai
Membuat kami menikmati setiap detik materi yang kau
sampaikan
Bukan karena sukarnya materi
Namun kemampuanmu mengolah kata dan rasa
Membuat kami merasakan indahnya materi pelajaran
Guru...
Tersenyumlah engkau karena dari tanganmu terlahir
pemimpin-pemimpin bangsa
Bahagialah engkau karena sentuhan lembut dan ketegasan
bahasamu
Terlahir para ulama-ulama tersohor keseluruh penjuru dunia
Bercahayalah wajahmu karena dari kesabaran hatimu terlahir
jiwa-jiwa yang hafidz qur'an
Guru...
Lisan dan akhlakmu menjadi panduan muridmu
Penampilanmu dari ujung kaki sampai ujung rambut akan
ditiru
1
Gayamu akan menjadi idola bagi mereka
Engkau menjadi selebritis sekolah baginya
Guru...
Menangislah engkau disaat lisanmu tidak terjaga
Kata-kata bodoh yg dialamatkan pada siswamu akan
tertanam di memorinya
Hardikanmu karena amarahmu mematikan kreativitas dan
kemampuannya
Kau biarkan masa depannya berhenti karena vonismu
Kau tunjukkan keangkuhanmu saat kau nilai mereka bodoh
Guru...
Semua orang hebat terlahir karena sentuhanmu
Begitu juga yang nakal, lemah, brutal karena perlakuanmu
kenapa?
Karena kau belum menemukan cara yang tepat mengatasinya
Guru...
Kau memiliki kemampuan mengubah pesimis menjadi
optimis
Mengubah lelah menjadi asa
Mengubah benci menjadi cinta
Mengubah keburukan menjadi kebaikan
Mengubah lemah menjadi kuat
Mengubah yang biasa menjadi luar biasa
Ditanganmulah perubahan itu akan lahir
Guru...
Jangan biarkan lelahmu menjadi sia-sia
Jangan biarkan pengorbananmu menjadi bara yang hanya
Membara disaat masih ada amunisi namun padam karena
kondisi
Jangan biarkan keangkuhanmu menghilankan amal
kebaikanmu
2
Tetaplah guru kau berbuat dengan keikhlasan dan
Kelembutan bahasamu dan keindahan akhlakmu
Guru...
Kami bangga kepadamu bukan karena kecantikan dan
keindahan fisikmu
Kami bangga kepadamu bukan karena kepintaran yang selalu
Kau tunjukkan
Kami bangga kepadamu bukan karena gelar yang kau sandang
Kami bangga kepadamu bukan karena materi yg selalu
menghias tubuhmu
Namun kami bangga karena kepedulianmu
Karena cinta dan sentuhan lembut hatimu
Guru...
Kaulah inspirasi kehidupan kami
Menjadi cahaya ditengah kegelapan yg menyelimuti
Menjadi asa disaat badai menghampiri
Menjadi rindu disaat sepi mewarnai
Engkaulah guruku yang kupuji dan kutiru
3
DRAMATISASI KEHIDUPAN
Entah benar atau salah
Setiap apa yang diperankan
Protogonis ataupun antagonis
Seperti layaknya sama saja
Sama disetiap mata yang sudah gelap
Sama disetiap benci sudah bercokol
Sama disetiap pikiran sudah terdoktrin
Sama disetiap lisan sudah tidak beradab
Semua buta ketika hati sudah dipenuhi noda
Bukan hanya sekali dua kali lisan tak mampu dikontrol
Sementara pikiran bebas menafsirkan
Meskipun itu belum tentu kebenarannya
Drama kehidupan seolah hanya mainan
Bebas berbuat tanpa beban
Pencitraanpun seolah manuver handal
Meraup kepentingan untuk kemenangan
Entahlah...
Eksistensi kebohongan seakan memiliki makna
Merajalela bahkan dibackup dengan baik
Semakin viral hanya satu kali sentuh
Entah siapa lagi yang layak dipercaya
Ketika semua kebaikanpun terkorbankan
Asal Loe senang semuapun diembat
Tak ada lagi yang luput dari perhatian
4
Hitam dan Putih seakan sudah menyatu
Abu - abu menjadi warna pavorit
Mendominasi disetiap ruang kehidupan
Bukan siapa yang salah atau benar
Namun hati yang tak mampu melihat
Karena nurani sudah terabaikan nahkan tersingkir
Kini drama itu menjadi tontonan
Bahkan menjadi konsumsi publik
meski tak layak untuk ditonton
Namun efisode kehidupan sudah jadi langganan
5
AYAH
Ayah...
Kata yg bagiku teramat asing dilidah
Namun setiap mendengar kata itu
Perih dan sesak didadaku
Ayah...
Sosok yg seperti apakah dirimu sesungguhnya
Setiap cerita dari sahabatku penuh kebanggaan
Jika dibandingkan super hero maka kau lebih hero
Sahabtku sll semangat jika menceritakan tentang ayah
Ayah...
Apakah aku bisa memiliki kebanggaan yg sama
Seperti yang dirasakan oleh para sahabatku
Mereka meletakkan idola seorang ayah melebihi dari apapun
juga
Namun... sementara aku masih mencari sosok itu
Aku masih berada diantara tempat yg sama sekali aku belum
pahami
Ayah....
Setiap kali aku mencoba mengabaikan kata tentang ayah
Setiap detik juga airmata ini jatuh
Luka didada ini melebihi smbilu yg tertoreh
Ayah...
Sudah 14th aku menahan rasa rindu ini pd sosok yg hilang
dalam kehidupanku
Aku menutupi rapat2 setiap pertanyaan sahabtku tentangmu
Dihadapan mereka aku mampu bersikap tegar
Namun saat aku sendiri hanya duka yg menyelimuti hatiku
6
Ayah...
Kucari sosokmu disetiap album kenangan yg tersimpan
dilemari ibu
Namun lembaran demi lembaran tidak kutemukan juga
sosokmu di poto album
Apakah dirimu memang menghilang tanpa ada kenangan
indah terukir dalam kehidupan ibu
Ayah...
Tahukah kamu... aku merindukan sosokmu melebihi rinduku
pada Tuhanku
Aku berusaha mencari cerita tentabg kehidupanmu
Namun sama sekali hanya kepingan2 yg berserakan
kudapatkan
Ayah....
Ingin aku mendesak Ibu untuk bis atahu tentangmu
Namun aku tidak rega menyakiti hati ibu
Setiap kata ayah yg meluncur dilisanku
Ibu sll mengalihkan pandangan dan airmatanya tumpah
Ayah....
Aku tak mampu mencarimu dikehidupan ibu
Karena sosokmu hanya banyangan yang tak mampu aku
menyentuhnya
Biarlah banyanganmu lenyap bersama datangnya malam
Ayah...
Suatu saat aku ingin bisa menciummu, menyentuhmu,
memelukmu meskipun hanya sebuah poto atau bahkan batu
nisanmu jika itu adalah Ayah.
7
DONT GIVE UP
Jangan pernah BERHENTI untuk MELANGKAH
BERLARILAH selagi nafasmu masih bersamamu
Bergeraklah saat waktu masih bersamamu
Jangan pernah menyerah untuk sebuah ujian
Karena setiap ujian adalah bagian dari KEIMANAN seorang
hamba
Jangan pernah berhenti untuk bergerak dan berlari
Tersenyumlah disetiap kejadian yg menyelimuti hatimu
Yakinlah solusi terindah telah dipersiapkan TUHAN untuk
kehidupanmu
BERSABARlah atas setiap masalah yg menghampirimu
Karena TUHAN lebih mengetahui atas dirimu
Jangan pernah menyerah dan berputus asa
Berharaplah selalu kepadaNya bukan kepada MakhlukNya
IA telah mempersiapkan kado terindah buat orang-orang
yang SABAR dalam UJIAN
BERBAHAGIALAH bahwa kamu adalah orang-orang yang ia
PILIH untuk menerima ujian tersebut
Karena IA mengetahui bahwa kamu makhluk yang mampu
memikul amanah tersebut
Jangan pernah BERHENTI DAN MELANGKAH
tidak ada kata MUNDUR ketika sdh melangkah
Bukankah janjinya sudah pasti
Apalagi yg KAMU ragukan atas janjiNya?
Hanya makhlukNya yg sellau ingkar ketika BERJANJI
Ia Tidak pernah membuatmu kecewa
Apalagi mengingkari janjiNya
8
Berbahagialah wahai manusia2 PILIHANNYA
berbaik sangkalah padaNya atas setiap yg menghampiri
kehidupanmu
Maka KEBAIKAN akan menyertai kehidupanmu
Tersenyumlah atas UJIAN keimanan
Karena kamu adalah manusia pilihanNya
Terus bergerak dan berlari
Jangan pernah BERHENTI untuk sebuah kata MENYERAH
jika kamu berputus asa dari rahmatNya
Maka dunia telah meluluhkan semangat juangmu
Engkaupun akan tersingkir dari KEBAIKAN
jangan pernah menghindar dari UJIANNYA
karena setiap saat ia akan selalu hadir pd kondisi yg lain
Hadapilah dengan KESABARAN DAN TAWAKKAL
bukankah disetiap masalah akan sll ada solusinya
Bukankah kejadian akan ada pembelajaran hidup yg terindah
Engkau adalah makhluk yg terindah yg ia ciptakan dengan
segala kelebihan dan kekurangan
Ia mengetahui kekuatan dna kelemahanmu
Dalam kehidupan ini hanya ada satu kata
SABAR itulah kata terindah untuk menumbuhkan semangat
dan optimis dalam jiwa
9
DESEMBER YANG PENUH MAKNA
Desember bulan yang selalu penuh kenangan
Bukan karena akhir tahun atau menjelang libur
Namun satu tahun akan menjadi sebuah kenangan
Itulah desember penuh makna
Desember bulan yang selalu kunantikan
Bukan hanya istirahat dari rutinitas
Tetapi dibulan ini kesejukan selalu menyelimuti
Ya... hujan lebih tepatnya
Hujan yang selalu membawa kedamaian
Sebagaimana langit akan tertutupi oleh awan
Rintik hujanpun menjadi penawar keceriaan anak-anak
Riang gembira bercanda berlarian
Desember dan hujan
Tidak terpisahkan disaat bulan itu tiba
Selalu menjadi catatan kedamaian
Untuk selalu menjadi yang terindah
10
INDAHNYA PERJUANGAN
Setiap momen akan ada kenangan yang terukir
Bukan besarnya pengorbanan yang dilakukan
ataupun perjuangan yang sudah ditorehkan
Namun proses yang kita lalui membuatnya selalu bermakna
Ketika lelah saat semua sudah dikerahkan
Ketika fisik sudah tak menentu lagi
Ketika airmata pun tumpah akan sesuatu hal
Saat itulah perjuangan penuh makna
Kebahagiaan bukanlah karena pujian dan sanjungan yang
datang menghampiri
Bukan pula ketika peran kita mendominasi
Ataupun karena berkumpulnya orang-orang hebat
Namun kebahagiaan ketika kita bisa menerima semua
kejadian dengan ikhlas
Ikhlas itulah yang menorehkan makna namamu
Ikhlas itulah yang menghantarkan banyak orang menjadi
sorotan
Ikhlas itulah yang membuat namamu berkilau indah
Meskipun suaramu tertahan dan tak terdengar
Meskipun kau bermain dibalik layar
Meskipun peranmu hanya sebagai penghantar
Namun namamu tidak akan padam meskipun banyak cara
ingin meredamnya
11
"IRISAN HATI YANG LARA "
(To. Wanita yg KOKOH menjalani KEHIDUPAN)
Senyuman itu seakan sirna dari wajah cantiknya
Senyuman itu berubah duka yang menyelimuti hatinya
Tawa lepasnya hanya kesedihan yang tampak
Guratan diwajahnya semakin tampak jelas
Seiring usia yang beranjak naik
Kedewasaanpun menjelma bagai lorong kehampaan
Kelembutan dan ketegasannya raib entah kemana
Senyumnya berangsur sirna seiring mentari yang meninggi
Senyumnya hilang seiring terbenamnya matahari
Tak kulihat lagi canda tawanya beberapa tahun ini
Yang terlihat hanyalah kesedihan yang menyelimuti hati
kecilnya
Entah apa yang terjadi dalam dirinya
Hati ingin bertanya namun bukankah lebih baik
Semua keluar dari lisan manisnya
Tetesan air mata menghias hari-harinya
Ketegaran yang selama ini dilihatkan
Berangsur rapuh serapuh bongkahan karang
Inikah kehidupan yang diinginkannya
Senyum, tawa, canda dan sapanya lenyap
Seiring usia rumah tangga yang dijalaninya
Serumit inikah masalah yang membelenggu dirinya
Rasanya tak kuasa hati ini untuk tidak memikirkannya
Rasanya tak kuasa hati ini tak memperdulikannya
Begitu rumitkah belenggu yang mengekangnya
Sehingga tak ada solusi yang bisa menghancurkan
kesombongan hati pemiliknya
12
Duhai buah hati yang terlahir didunia
Sudah merasakan getirnya kehidupan yang begitu keras
Duhai buah hati amanah Illahi
Akankah belenggu kehinaan menghampiri hidupmu
Keegoaan mengalahkan segalanya
Pragmatisme kebahagian semu telah menyelimuti kehidupan
Arogansi dan kemunafikan telah menjadi tontonan yang
murah
Duhai buah hati amanah Illahi
Akan kah kelahiranmu harus merasakan kegelisahan hidup
ini
Akankah harus merasakan kepergian sosok yang seharusnya
Menjadi tempatmu berlindung dan mengadu karena kerasnya
hidup
Akankah harus merasakan keterisoliran diri tanpa ada yang
mau mengerti
Akan yang engkau rasakan
Duhai buah hati amanah Illahi
Tak kuasa diri ini membanyangkan sesuatu yang akan terjadi
Dengan kehidupanmu dan masa depanmu
Kasih sayang dan perhatian yang menjadi hakmu
Bimbingan dan ketegasan, kelembutan, kewibawaan
Yang menjadi teladanmu lenyap entah kemana
Oh…. Begitu angkuhnya dirimu
Tanpa mau memandang sesuatu yang menjadi kewajibanmu
Oh..begitu kejamnya dirimu
Membiarkan sesuatu terlalaikan begitu saja
Demi egoisme yang bersarang dihatimu
Engkau begitu tega membiarkannya
Oh…dunia penuh fatamorgana
13
Demi kebahagian semu engkau lari entah kemana
Tanpa peduli dan pesan
Apakah dahagamu bisa terpenuhi dengan kerja keras yang
kau lakukan
Apakah kekuatanmu terus prima sampai usiamu beranjak
naik
Entahlah…entah apa mau dikata jika dunia menguasaimu
Entah apa yang disampaikan jika semua sudah tidak
dihiraukan
Entah apa yang mau dikatakan jika semua dianggap angin lalu
Lakukanlah semua sesuai keinginanmu
Lakukanlah apa yang mau dilakukan
Semoga suatu saat nanti tabir kebenaran dan penyesalan
menjelma dalam hatimu, cahaya penyesalan menembus
qalbumu
Ketika semua terungkap, mudahan jalan itu masih terbuka
Tetesan air matamu menjadi penyelimut dosamu
Tetesan air matamu menjadi saksi perilakumu
Sehingga semua tidak terlambat sampai engkau berkata
Sendiri
14
JEJAK LITERASI
Awalnya aku tidak mengenalmu
bahkan bermimpi untuk bisa bersamamu
apalagi berharap untuk menjadi bagian pejuang literasi
tidak pernah terlintas dibenakku
Awalnya aku hanya melihat setiap aktivitasmu
namun tidak pernah berpikir bisa menjadi bagian dalam
deretan perjuangan literasi
sampai akhirnya aku dipertemukan
dalam SAGUSAKU IGI
Sungguh bukan karena hebatnya masing-masing setiap diri
apalagi menonjolkan setiap kelebihan untuk bisa dikenal dan
terkenal
namun lebih karena adanya ikatan emosional
diantara pribadi yang mengagungkan
Jujur rasa cinta itu semakin terpatri
saat melihat perjuangan para sahabat datang
wajah tersenyum meski fisik lelah
meski harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit namun
sahabat dengan bangga mau berbagi
Zona nyaman itu kau tinggalkan
meskipun kau harus berjuang dan berkorban
namun tak pernah lelah saat semangatmu mengalir dalam
setiap pertemuan
Sungguh rasa banggamu bukan karena berapa banyak dana
yang kau keluarkan
atau karena ilmu yang kau miliki
bahkan bukan karena kau berprestasi
15
TAPI kau bangga bisa berbagi bersama
bisa tumbuh bersama, maju bersama
berjuang bersama untuk kemajuan bersama
Kaulah sesungguhnya pejuang literasi
yang selalu jejakmu tertorehkan dalam setiap perjalanan
kaulah cahaya literasi yang berjuang karena kesadaran
kaulah sumber keikhlasan yang tak pernah mengenal lelah
apalagi dibayar
hanya LELAH mu yang akan diubah menjadi Lillah
karena setiap jejak literasi yang kau ciptakan akan menjadi
sejarah dalam kehidupanmu.
16
JERITAN MALAM
Entah apa yang terjadi
Setiap malam suaramu membangunkanku
Ada kepiluan yang terdengar
Meski hanya sesaat tapi jelas kudengar
Rintihan itu memekakkan sepi
Tangisan malam menjadi irama melodi
Bukan sekali dua kali menyapa kupingku
Bahkan suara jengrikpun tak mampu menutupnya
Tangisan itu mengganggu pikiranku
Aku tak mampu mengabaikannya
Meski kucoba melawannya
Namun batinku semakin perih menerima
Brakkk....
Suara benturan keraspun terdengar
Semakin terisak semakin merintih
Aku sudah muak mendengar jeritan itu
Cukup sudah suara itu menggangguku
Bukan aku tak mampu
Tapi itu bukan ranahku
Kau dan dia bertemu dalam satu janji
Mengikat untuk sehidup semati
Lepaskan jika kau tak mampu menjaganya
Jangan kau sakiti hati dan fisiknya dengan tanganmu
Bukankah kau terlahir dari rahim seorang wanita
Yang seharusnya kau jaga dan kau bela
17
JIWA IGI
Jika hari ini masih ada orang yang berdebat tentang IGI atau
orprof pendidikan bukan zamannya lagi.
Jika hari ini masih ada yang mencela dan merendahkan apa
yang dilakukan IGI juga bukan zamannya lagi berkicau dan
berdebat yang tidak ada habisnya.
Jika hari ini masih ada pejabat atau birokrat yang
menghalangi berdiri atau berkembangnya orprof IGI juga
bukan zamannya lagi.
Jika masih ada orang yang masih mengatakan IGI sebagai
sebuah organisasi ILEGAL ketika semua bukti sudah
disampaikan dan dilihatkan bukan zamannya lagi berdebat
dan saling hujat.
Jika masih ada orang melihat dan merendahkan bahwa yang
dilakukan IGI tidak ada apa-apanya juga bukan zamannya lagi
untuk membantah.
Hari ini yang dibutuhkan adalah TURUN TANGAN DAN
BERBUAT SEKECIL APAPUN ITU LEBIH BERHARGA DARI
PADA HANYA MENCELA NAMUN TAK MAMPU BERBUAT.
SINERGISITAS antar orprof sangat dibutuhkan
Untuk kemajuan dunia pendidikan
Kemajuan guru dan siswa dan kemajuan untuk negara kita.
Hentikan perdebatan yang tidak bermanfaat
Bangunlah komunikasi dan kerjasama yang baik
Untuk kemaslahatan umat agar disetiap KESUKSESAN
18
Yang diperoleh ada Peluh keringat, titik darah, dan jejak kita
sebagai bagian dari perjuangan tersebut.
"JANGAN BERHENTI BELAJAR, JIKA BERHENTI BELAJAR
BERHENTILAH MENJADI GURU".
19
KORUPTOR
Meski kau dipakaikan baju orange
Senyummu masih mengambang dan terlihat jelas
Wajahmu menunjukkan tidak ada penyesalan
Jemari kau acungkan pada sorotan camera
Kau masih bisa tertawa lepas
Sementara rakyatmu menderita
Kau masih bisa guyon saat diwawancarai
Matamu masih berbinar menatap camera
Entah apa yang salah di negeri ini
Hukuman jeruji besi belum mampu membuat jera
Baju orange yang dipertontonkan belum mampu membuat
malu
Hati nuranimu sudah mati dan wajahmu sudah kebal
Entah hukuman apa lagi yang pantas diberikan
Jika ketegasan hukum ditegakkan masih sama
Koruptor kau telah membuat luka
Luka yang kian hari kian menganga
Koruptor kau telah menebarkan wabah penyakit
Setiap orang terkena imbasnya bahkan sekalipun anakndalam
kandungan
Koruptor hukuman apa yang membuatmu jera
Apakah hukuman mati yang harus diterapkan kepadamu
Namun aku yakin HAM akan bersuara lantang membelamu
Sampai hukuman itu dibatalkan
HAM tidak pernah berbicara dampak dari perbuatanmu
Koruptor aku yakin suatu saat kau akan diam
Sadar disaat kematian sudah menjemputmu
20
Penghakiman Tuhanlah yang akan mengadilimu
Tanpa memandang engkau dari strata sosial mana
Jika hukum dunia belum mampu menegakkan
Maka hukum akhiratlah yang akan menghukummu
*wajah tanpa dosa
21
KESENDIRIAN
Saat itu mataku melihatmu
Duduk sendiri sambil menatap sesuatu
Tatapanmu penuh demgan makna
namun aku belum mampu mengartikannya
Bukan kali ini saja kulihat dirimu sendiri
Setiap saat dan waktu menyendiri
Kau amati setiap gerakan yang ada disekitarmu
Seakan kau sebagai seorang pengamat ahli
Entah mengapa hatiku ingin menyapa
Mengetahui akan rasa yang bersemayam didadamu
Meskipun kau tak menyangka
Tapi keprihatinan jiwa ini menyuruhku
Nak ....
Kupanggil sapaan tersebut sebagai seorang bapak
Kau dekatkan tubuhmu menghadap tatapan mataku
Kupandang wajahmu sambil menyelami hatimu
Nak ...
Boleh bapak tahu apa yang kamu rasakan
Setiap waktu kesendirian selalu bersamamu
Ada apa Nak?
Bapak selalu perhatikan kesehariaanmu
Nak...
Boleh bapak rasakan apa yang kamu rasakan?
Kesedihanmu menyapa hati bapak
Bapak bisa lihat dari aktivitas dan tatapan matamu
Kesedihanmu terlihat jelas dimata bapak
22
Nak...
Jika kau belum mampu ungkapkan
Jangan biarkan semua dipendam
Agar hatimu nyaman
Limpahkan pada tempat yang tepa
23
KECEWA
Aku yakin kamu pernah merasakannya
Bukan sekali atau dua kali
Bahkan berkali kali
Rasa amarahpun memenuhi pikiran
Menghimpit jiwa sehingga hati semakin sakit
Aku yakin.. kamu pernah rasakan
Tapi kau mencoba menjauhkannya
Kau mencoba menutupinya
Kau mencoba menepisnya
Namun tetap saja hatimu terasa
Aku yakin kau ingin menjauh
bahkan kau membangun duniamu sendiri
atau justru kau bergabung pada orang-orang yang merasakan
sakit dan kecewa
Bisa jadi kau bangun perkumpulan
Pada orang-orang yang merasakan yang sama
Aku yakin yang kau lakukan tetaplah sama
Sakit.. sakit saat melihat oranglain semakin maju
bahkan melampaui batas dari sebelumnya
Sekalipun sindiran dan fitnah mencoba diarahkan
namun bukan bahagia yang didapatkan
malah semakin samit dan kecewa melihat keberhasilan
Sudahilah rasa kecewa itu
sikapilah dengan bijak
dewasalah dalam bertindak
karena yang terjadi adalah pembelajaran terbaik bagi hati
Semakin kau benahi dan memaafkan
semakin baik rasa dalam hatimu
24
semakin kau mendoakan semakin keberkahan yang Allah
hadirkan
Wajar saja kecewa
karena kau manusia bukan kumpulan malaikat
wajar saja ada iri menghampiri
karena dalam diri juga ada sifat syaitan bersemayam
namun jangan jadikan rasa kecewa semakin menjauhkanmu
pada kebaikan
jangan biarkan rasa kecewa menenggelamkanmu dalam
amarah
Berapa banyak yang hancur karena mengikutkan amarah
yang bermula dari sebuah kecewa
Berapa banyak yang semakin turun semangat kebaikannya
karena memperturutkan rasa kecewa
Yakinlah kecewa menjadi sarana pembelajaran terbaik bagi
setiap hati seorang hamba
menyampaikan boleh saja namun jangan ada dendam yang
bersemayam
25
JIWA YANG LEMAH
Mentari itu kembali tersenyum dalam wajah yang lain
Ada kebahagiaan yang masuk dalam relung qalbunya
Saat semua sandarannya telah berlalu
ia pun menengadahkan tangan seraya berkata
"Tuhan...
Engkau tahu apa yang tidak kuketahui
Engkau kuasa atas diriku yang tidak kuasa
Saat mataku menatap langit ciptaan Mu
Ada rona kesedihan seperti jatuhnya air ke bumi
Tuhan...
Saat semakin dalam kuresapi atas diri
Saat itu pula akupun tenggelam dalam do'a di sajadah
panjangku
Sembari mengatakan dalam setiap lisaku
Jiwa ini seutuhnya untukmu
Maka lindungilah ia dalam perlindunganmu
Terimalah ia dalam cintamu
Tuhan...
Andaikan kaki ini mampu menempuh
Setiap tangga yang mengarah pada singasana keagunganMu
Aku ingin bisa mendekati itu dengan jiwa yang lepas
Jiwa yang sedikitpun tanpa keraguan akan atas Mu
Namun kenapa setiap tangan dan kaki bahkan hati
Setiap ingin merengkuh Mu
Cengkraman dunia begitu mengikat dalam sendi kehidupanku
Tuhan...
Bukan aku tidak mau taat padaMu
Bukan pula aku ingin melepaskan segala aturan Mu
26
Bahkan jika ada jalan yang terbaik untukku
Itulah pilihan yang ingin aku ambil
Namun Tuhan...
Kenapa setiap mencoba engkaupun menghadirkan keraguan
Pada setiap tatapan dan hati yang tidak bisa kutolak
Keindahan dan kehampaanpun engkau kembalikan hadir
Disetiap perjalanan ini
Tuhan...
Dalam kesadaran diri dan ketertundukan hati pada jiwa yang
lemah
Pada tangan yang tak mampu merengkuh atas kuasa Mu
Pada kaki yang lemah tak berdaya
Pada hati yang selalu menentang Mu
Pada lidah yang selalu salah dan sombong
Pada mata yang selalu silau akan keindahan Mu
Izinkanlah Tuhan diri ini kembali pada Mu
Pada kesucian yang engkau lahirkan
Seperti bayi yang terlahir kedunia
Izinkah jiwa ini mampu merengkuh cinta yang sesungguhNya
Dari setiap langkah yang kau izinkan
Jangan biarkan aku semakin jauh dari pandangan Mu
Sehingga engkaupun mengabaikanku sebagai ciptaan Mu
Besar harapannnya semua akan berlalu dalam keindahan
yang tepat pada waktunya sebagaimana indahnya ulat setelah
menjadi kupu-kupu. iapun menggengam erat dan mengatakan
pada dirinya... maafkan dirimu... sebagaimana engkau
memaafkan setiap kesalahan orang lain.
27
PAHLAWAN NEGERI YANG TERLUPAKAN
Sedih...
Itulah yang kami rasakan
Saat kami terabaikan oleh sebuah apresiasi
Saat kami di anak tirikan dari sebuah kebijakan
Sedih...
Perih rasanya hati saat kami tak digubris
Bukan kami tak bersyukur
Bukan pula kami mengeluh
Saat penghargaan itu hanya untuk satu pahlawan saja
sementara kami juga pahlawan
Menjunjung tinggi martabat bangsa
Membumikan budaya dan bahasa
Bahkan tutur kata dan prestasi
Kamilah yang pertama mengukirnya
Kami bahagia saat negeri ini berhasil menjuarai kompetisi di
banyak bidang
Kamipun bersyukur atas jerih payah kami
Generasi mampu mengharumkan bangsa
Namun.... kami sedih saat jasa kami dilupakan
Saat penghargaan tertinggi hanya diberikan satu kategori
pahlawan negeri saja
Sementara nama kami tetap pahlawan tanpa jasa
Wahai penguasa negeri junjungan
Entah kepada siapa lagi kami berharap
Saat kesejahteraan kami terpinggirkan
Sementara triwulan pekerjaan kami baru terima
28
Itupun hanya cukup biaya operasional kendaraan dan makan
tak seberapa
Wahai para pengambil kebijakan
Pernahkah merasakan apa yang kami rasakan
Lima ratus ribu rupiah atau bahkan kurang
Bertahan untuk 3 bulan kalau itu cair
Belum lagi kesejahteraan yang ingin kami peroleh
Harus disibukkan dengan tetek bengek lainnya
Sehingga terkadang mendidikpun terabaikan
Pernahkah rasakan perjalanan kami
Menyusuri jalan-jalan yang penuh dengan tantangan
Kerikil tajam, jurang kiri atau kanannya serta sungai yang
dalam
Yang setiap saat maut selalu mengintai kami
Sementara jaminan tidak ada untuk kami
Pernahkah rasakan bagaimana kami makan
Hanya lauk seadanya sementara jeritan anak istri memelas
sunyi
Namun kami tidak surut langkah apalagi mundur
Bukan kami tidak punya pilihan hidup
Tapi kami mengeri dan paham akan tanggungjawab
Bahwa bangsa ini dibangun dengan pendidikan
Bahwa bangsa ini dibangun sentuhan tangan-tangan lembut
penuh kasih
Pahlawan itu hadir melalui sentuhan tangan kami
Pahlawan itu tahan banting karena motivasi kami
Pahlawan itu berhasil karena terbangun dari mental yang
dienyam di sekolah
Pahlawan diatas pahlawan negeri
Duka diatas duka nestapa
29
Rindu diatas pengharapan yang tiada berujung
Setiap saat haralan menulusik qalbu
Kapankah kami mendapatkan hak yang sama
Kapankah kami bisa merasakan kebahagiaan yang sama
Kapankah airmata kami bisa berubah menjadi permata
Ataukah kami tidak boleh bermimpi lagi seperti mimpinya
para pejuang negeri yang dipuja dan dipuji
Sementara jasa kami lenyap tak berbekas
Itulah kepedihan dan keperihan yang kami rasa
Entahlah...
Kami hanya berharap menemukan jarum didalam lumbung
jerami
Kami bagai kelaparan ditengah lumbung padi
Tak mampu menyentuh hati para pembuat kebijakan
Apalagi para penguasa yang gagah dikursi singasana
Maafkan kami berkeluh kesah atas nasib kami
Karena nasib kami juga nasib bangsa ini
30
NAK
Nak...
dirimu bukanlah malaikat yang selalu berada pada jalan
kebenaran
Nak...
Dirimu bukan syaitan yang selalu berada dijalan keburukan
Nak...
Tidak ada hak untukmu menilai oranglain dari kacamatamu
akan sebuah kesalahan
dan tidak ada kata VONIS yang kau tujukan kepada orang lain
sementara peluang kesalahanmu juga sama
Nak...
Bukankah sebuah kesalahan adalah salah satu cara untuk
melihat kebenaran
Bukankah kegagalan adalah cara yang terbaik sebagai
evaluasi kesuksesan
Nak...
Janganlah menilai seseorang atas apa yang engkau lihat dan
dengar
31
karena FAKTA yang kau temukan TERKADANG berbeda
dengan KENYATAAN
Nak...
Jangan kau lihat seseorang hanya dari sebuah PENAMPILAN
karena yang kau ketahui suatu saat akan berbeda dari
sesungguhnya
Nak...
BERHENTILAH untuk menyebarkan suatu KEBURUKAN
oranglain meskipun itu BENAR
karena dirimu juga nggak terbebas dari sebuah keburukan
Nak...
Simpanlah rahasia (aib) seseorang yang kau ketahui, tidak
perlu kau ikit mengatakannya karena Allah juga akan menjaga
Aibmu dan begitu juga sebaliknya
Nak...
BERHENTILAH mengejar materi sementara kau lupakan siapa
yang memilikimu... BERHENTILAH mengejar KEKUASAAN
karena tanggungjawab yang akan kau emban akan
menghimpitmu jika kau tidak AMANAH
32
Nak...
Tetaplah kau junjung KEJUJURAN.. KEBERANIAAN...
TANGGUNGJAWAB... KEPEDULIAAN... KETAQWAAN agar kau
kelak menjadi Pribadi yang mengagungkan seperti idola Ayah
yang Ayah ceritakan kepadamu
Nak...
Waktu itu tidak lama... hanya sekejap
sekejap saat kau menutup mata maka ia akan berlalu
Nak...
Jalan yang akan kau lalui itu sangat panjang
sehingga matamu tidak akan pernah terpejam yang ada
hatimu akan terbuai seiring keindahan yang Ia sajikan
Nak...
Ayah hanya bisa mengatakan... simpanlah Ia dihatimu maka Ia
akan menjagamu
33
MOMENT BERSEJARAH
Sudah dua tahun berlalu
Disaat pakaian kebesaran itu menempel ditubuhku dan
tubuhmu
Topi keagungan yang menjadi dambaan setiap pencari ilmu
Satu lembar secara resmi mencamtunkan gelar master
Dua tahun sudah berlalu
Meninggalkan jejak kenangan yang terbangun
Suka duka kita jalani dan alami bersama
Menimba ilmu di negeri kota pelajar
Dua tahun sudah berlalu
Kau genggam erat tanganku
Kau bisikkan di telingaku
Kau yakinkan aku untuk bisa bersama
Melangkah gagah bagaii raja dan ratu kehidupan
Dua tahun sudah berlalu
Di istana ilmu kita bertemu
memadu dan menanamkan kenyakinan bersama
merajut mimpi dalam naungan cinta Illahi
Dua tahun sudah berlalu
Perjuangan itu masih membekas
Perihnya sebagai pencari ilmu
Mengantarkan pada kampus kehidupan
Dua tahun sudah berlalu
Jejak langkah masih terukir
Aroma kerinduan datang memanggil
Kapan bisa mewujudkan mimpi itu kembali
*Mengulang masa lalu
34
MISTERI KEHIDUPAN
Waktu terus berlalu
Pergantian terus terjadi tanpa mampu ditunda
Setiap jam.. menit bahkan detik sekalipun
Adalah sebuah misteri kehidupan
Setiap goresan akan berbekas
Meskipun awalnya tanpa noda
Semua jalan sudah dirancangNya
Agar setiap hamba mampu menjalaninya
Meski kadang hati perih dan sedih
Setiap jalan cerita yang terbangun penuh drama
Bahkan berbaur kisah menjadi hampa
Meninggalkan jejak-jejak sembilu
Ia tetapkan goresan setiap perjalanan
Apakah siap atau tidak
Apakah menerima atau menolak
atau bahkan sekalipun itu sebuah kesengsaraan dan kepiluan
yang menggelayut hidup
Tidak ada tawaran diatas tawaran
Semua harus dijalani meski hati tertikam sembilu
Setiap detik yang bergerak adalah misteri
Misteri yang tak tau apa makna dibalik semuanya
Hanya rintihan hati yang selalu menggelayut sukma
Sampai waktu beranjakpun tak terpecahkan
Misteri kehidupan seorang hamba
terhamparjan disetiap catatan kehidupan manusia
Perih.. lelah.. derita.. sengsara.. suka cita
Menyatu pada wadah yang tak bergema
35
Menghantarkan pada pilu-pilu kerinduan
Agar semua rasa yang menghimpit jiwa
Bebas terbang menuju ketenangan
Misteri kehidupan...
Selalu menjadi efisode kehidupan yang nyata
Berbaur bersama rasa yang semakin bias
Bersatu dalam nafas yang tak beraturan
Itulah misteri kehidupan yang selalu menyelimuti wajah
manusia
36
LDR UJIAN KEIMANAN
LDR itu ketika raga terpisah namun hati menyatu dalam
ketaatan... biarkan rasa rindu sll menyelimuti hati krena
disaat itulah kita saling membutuhkan... biarkan orang
berkisah keluh kesah tentang jarak namun kepercayaan sll
tertanam mengiringi kisah antara kau dan aku...
Biarkan airmata mengiringi perjalanan agar kita tahu bahwa
rasa rindu itu akan sll ada..
Biarkan hati yg berkecamuk harus meredam rasa yg
terkadang tak mampu ditahan..
Biarkan tangan tak mampu menyentuh fisik disaat itu akan
tahu arti membutuhkan
Biarkan pikiran yg sll mengingat cinta krena disitulah bhw
ada ikatan secara emosional
Karena semua itu akan lebur ketika raga sdh bertemu... itulah
ujian keimaman dan kepercayaan yg Allah uji diantara kita.
Namun ingatlah... bhw buah hati akan mampu menjadi
penguat cinta yg dibangun.. karena kita bertemu dan
dipertemukan dalam mahligai kehidupan karena Nya.
Biarkan catatan hati antara aku dan kamu menjadi kisah cinta
yg indah buat anak kita.
Ya bunayya... suatu saat akan ada kisah yg bisa abah ceritakan
untukmu.. bhw hidup itu akan sll dihadapkan pd pilihan..
pilihan yg menguras perasaan.. mengaduk emosi.. dan
mengabaikan nurani terkadang... bahkan pikiranpun tdk
terkontrol..
Ya bunayya... suatu saat kisah kehidupan abah dan ibu akan
37
menjadi kisah cinta yg penuh dg perjuangan dan
pengorbanan... terbangun didalam hatimu bhw cinta bukan
hanya lisan yg manis.. atau kata2 romantis yg mudah
diucapkan... namun cinta adalah sebuah perjuangan dan
pengorbanan dimana Allah akan ridho dg yg dilakukan
Ya bunayya... ingatlah cinta bukan tercipta karena fisik yg
menggoda... atau materi yg sll terpenuhi.. atau posisi dan
jabatan yg dipegang.. namun ingatlah cinta sesungguhnya
ketika bermuara pd keimanan dan ketaatan pd sang pemilik
jiwa seutuhnya... maka cinta yg sesungguhnya adalah ketika
jiwamu berserah kepadaNya dalam keimanan.
Ya bunayya... suatu saat akan banyak keindahan yg mampu
memadamkan keimananmu.. akan banyak yg mampu
mengalihkanmu cintamu kepdNya.. namun ingatlah nak... bhw
jiwamu... hidupmu... matimu.. ibadahmu.. hanyalah UntukNya.
38
REALITAS BANGSAKU
Bosan....
Muak...
Emosi ...
Inikah realitas Negeriku
bangsa yg terkenal budayanya ramah dan tamah
Sehingga semua aspek bisa di ajak kompromi
Inikah penduduk muslim terbesar dunia
Namun ajarannya hanya konsep belaka
Inikah negeri yang santun
Namun arogansi selalu dipertontonkan
Bosan...
Muak...
Emosi tak terbendung
Ketika kemiskinan semakin terlihat
Namun nurani semakin menipis
Ketika kebijakan mobil mewah diperdebatkan
Namun kemiskinan tidak diperhatikan
Ketika perdebatan dipertontonkan
Namun argumentasi hanya sambal balado
Bosan....
Muak...
Emosi mengharu biru
Tidakkah matamu terbuka wahai penguasa
Disaat sampah – sampah berdasi tampil dengan trendy
Mengeruk kekayaan alam sampai tak tersisa
Tidakkah nuranimu bergetar
Disaaat Ibu-Ibu menjerit karena harga melambung tinggi
Tidakkah engkau mendengar
Ketika tangisan anak kecil butuh makanan
Sehingga mmereka mencuri hanya untuk kebutuhan perut
39
Tidakkah nuranimu goyah
Ketika seorang bapak harus mencari pengobatan anaknya
yang kritis
Bahkan harus berjalan berkilo-kilo
Demi mendapatkan pengobatan gratis
Tidakkah terhentak hati kecilmu
Disaat airmata tumpah tak terbendung
Karena warga miskin menuntut dibebaskan
Keluarganya karena mencuri permen
Apatis...
Inilah tampilan setiap kebijakan yang diambil
Membiarkan kebelengguan meronta pedih
Menumpahkan airmata berselimut hitam
Bertemankan dengan kerinduan kematian
penguasa..
Dasi – dasi berkibaran didada elit negeri
Membungkus menjadi satu kepentingan
Melangkah dengan perkasa bak pahlawan
Maju disaat ada peluang kepentingan
Aroma wangi semerbak bertebaran
Mengisi kesegala ruangan
wakilku...
Kursi – kursi berjejer memenuhi gedung yang mewah
Lengang tanpa kepala
Katanya wakil rakyat
Namun saat rapat hilang entah kemana
Tertidur lelap kenegeri impian
Kebijakanpun lemah tak terkontrol
Ribut setelah diangkat media
Mencari nama agar terlihat
Entahlah....
Aku bingung...
40
Aku labil...
Suaraku yang dulu kupersembahkan untukmu
Hanyalah pendongkrak memenuhi kepentinganmu
Kau sendiri tidak sadar dan bertanya
Siapa kami... siapa orang yang mengantarmu sukses
Menikmati gedung gedung yang mewah
Menikmati gaji-gajimu yang tak pernah cukup
Menikmati liburan-liburanmu dinegeri yang jauh
Pernahkah kau bertanya
Bagaimana kondisi kami disini
Bagaimana perasaan dan harapan kami
Tidak pernah...
Engkau lebih peduli instruksi dari pimpinan
Engkau lebih takut dikeluarkan dari golonganmu
Tetapi tidak pernah takut akan kemarahan rakyatmu
Kesal...
Emosi...
Tontonan yang kami nikmati selalu KORUPSI
Instansi – instansi yang kami percayakan
Menghilangkan kredibilitas dimata kami
Perdebatan yang dipertontonkan
Hanyalah debat kusir tanpa subtansi yang jelas
Dengan tindakan yang terealisasi langsung
Lembaga lembaga INDEPENDEN pun
Sekarang membuat kami bertanya
Siapakah yang dapat kami percaya?
Siapakah yang dapat kami beri amanah?
Kami hanyalah rakyat kecil
Namun memiliki kekuatan yang besar
Kami hanyalah rakyat jelata
Namun kami bukan apatis terhadap kondisi negeri
Kami hanyalah rakyat bodoh
Namun kmai tahu mana yang baik dan buruk
41
Wahai elit negeriku...
Sudahlah...
Cukuplah...
Jangan kau bodohi kami lagi
Walau pendidikan kami rendah
Tapi kami masih punya nurani kejujuran
Sudahlah...
Cukup sudah...
Kami bosan dengan panggung sandiwara
Yang kalian pertontonkan
Kami bosan dengan lisanmu yang begitu manis
Mampu melenakan kami dalam mimpi yang panjang
Sudahlah...
Cukup sudah...
Hentikan...
Sudah kering air mata kami
Menangis mengharapkan mimpi
Sudah lelah mata kami
Melihat air mata buaya kalian
Sudah letih jiwa kami
Berteriak dan berjalan sepanjang jalan protokol
Tanpa engkau hiraukan bahkan kami harus berhadapan
Dengan aparat keamanan yang terkadang menutup mata
Sudah hitam kulit kami
Disaat terik matahari membakar kami
Namun ingatlah...
Kami tidak pernah menyerah
Walau kulit kami terbakar
Namun gelora semangat membakar jiwa kami
Ingatlah...
Wahai penguasa dan wakil kami
Hari ini engkau dihormati
42
Esok engkau akan terhina
Jika tindakan dan lisanmu
Mengabaikan kami sebagai rakyat
Hentikan....
Jangan kau buat kami muak
Jangan kau buat kami menangis
Jangan kau buat marah
Karena kau akan terbuang suatu saat nanti
Inilah kami... rakyat kecil
43
REALITA GENERASI
Bergetar hati...
saat satu persatu mereka berdiri tegak
Ada yang masih tersenyum
Ada yang tertunduj malu
Ada yang matanya berkaca
Tapi ada juga dengan wajah yang biasa saja
Miris hati saat kata-kata itu terucap
Langit yang menaungiku seakan runtuh
Bumi yang kupijak seakan tenggelam
Gelap mataku melihat setiap sosok didepanku
Himpitan kesedihan mengusik qalbuku
Sudah sedemikian parahkah realita generasiku
Satu persatu pertanyaan diuraikan
Jawaban pun bersambut
Setiap mata melihat tajam bahkan tak berkedip
Riuh gemuruh menghias ruang
Siapa yang sudah pernah pacaran
Siapa yang sudah mencuri uang orangtua
Siapa yang sudah minum alkohol
Siapa yang sudah merokok
Siapa yang sudah menonton video porno
Siapa yang sudah berkelahi
siapa yang sudah.....
Jika dilanjutkan mungkin bahkan ada yang melakukan...
Tak kuasa lidah ini meneruskan
Tak kuasa mata ini melihat
Tak kuasa hati ini menerima
44
Namun fakta berbicara
Inilah realitas generasi saat ini
Hatiku kian bergejolak
Tak terbendung air mata tumpah
Bahkan tanganku pun bergetar
Ingin aku menolak semua bukti
Agar apa yang kulihat hanyalah sebuah ilusi
Perih hati ini
lebih perih lagi saat kaki ini berdarah
Sesak dada ini
Menahan sesuatu yang tak mampu kuterima
Semua terpampang didepan mataku
Apakah ini generasi memimpin negeriku
Apakah ini tempat amanah akan dititipkan Apakah ini
harapan bangsa yang menggantikan
Entahlah...
Apakah orangtua yang salah
ataukah guru yang salah
Fakta ini benar - benar memukul jiwaku
Retak sudah harapan yang dibangun
Pada tunas - tunas yang akan tumbuh
Entahlah...
Mereka dengan bangganya mengakui
Bahkan masih ada diskusi masalah hati
Masih ada kenyakinan bahwa ia akan menjadi miliknya
Rasa malu pun hilang entah kemana
Senyuman mereka justru membuat hatiku lara
Miris dan tak sanggup mendengarkan bahasanya
Bahkan mata ini ingin segera tertutup
Agar hati ini tetap baik
45