Namun....
Aku tak mungkin menghindar dan pergi
Pada kisah yang Allah hadirkan
Mungkin inilah caraku untuk berbuat
Mengumpulkan kepingan kepingan yang masih tersisa
Atau menyelamatkan selembar kertas yang masih belum
ternoda
Harapan itu masih ada
Kulihat pada beberapa sosok yang masih putih
Aku tidak ingin sosok yang putih ini juga ternoda
Biarlah aku berjuang untuk mereka
46
SANG INSPIRATOR DUNIA
Subuh baru saja berlalu
Namun kau masih betah di tempat dudukmu
Entah apa yang kau kerjakan
Sampai rona wajahmu kian menepis
Tatapanmu begitu tajam melihat lembaran kertas berserakan
Diatas mejamu bertumpuk buku dan ATK
Sebuah pena enggan terlepas di jejarimu
Semakin lincah menari diatas lembaran yang bertumpuk
Entah berapa lama waktu yang akan kau habiskan
Namun senyummu dan semangatmu tidak pernah pudar
Meskipun usiamu yang semakin bertambah
Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 dini hari
Namun kau sudah berpakain rapi
Kau tancap gas dengan kecepatan rata-rata
Agar kau menjadi yang pertama
Kau selalu berikan ketauladan pada rekan dan siswamu
Aku tidak tahu sampai kapan kau habiskan waktumu
Mengurus anak-anak sementara gajimu tidaklah mencukupi
Namun kau tetap gigih berjuang ditengah badai
47
Meskipun setiap saat badai itu menghempaskanmu
Tapi kau sudah berniat dan bertekad
Bertahan sampai waktu menghantarkanmu pulang
Kaulah inspirator kehidupan dunia
Berjuang dan berkorban ditengah panasnya kehidupan
Meskipun tawaran keindahan dunia menggerogoti kehidupan
Namun pilihanmu hanyalah sebagai guru biasa
Kaulah inspirator sejati dunia pendidikan
48
BAHAGIAMU MILIKKU
Bunda...
Aku tidak tahu harus mengatakan apa saat berada
disampingmu
Ada kebahagiaan yang kurasakan berbeda saat engkau
disampingku
Padahal aku juga sering berkumpul bersama sahabatku
namun berbeda rasa yang menyelimuti hatiku
Bunda...
Meskipun kau sendiri berjuang membesarkan diri ini
Tidak ada kata lelah dari lisanmu
terucap dihadapanku
Tidak ada tangis yang mendera saat hari-harimu disibuki
dengan kerjaan
Selalu senyummu mengambang setiap wajahmu kutatap
Bunda...
Aku yakin bahwa dihatimu ada kerinduan dan kesedihan
dalam menghadapi kerasnya kehidupan
Namun kau selalu mampu menyembuyikan kegelisahan yang
dirasakan
Bunda...
Di usia senjamu kau masih kuat berdiri dan berkelana
menyebarkan ilmu untuk kebaikan guru-guru
Tidak ada kata LELAH meskipun 1/3 waktumu selalu jauh
dari rumah
Kulihat kebahagiaan itu selalu terpancar dari wajah dan
senyum dibibirmu
Bunda....
Aku tidak akan menghentikan langkah bahagiamu menjadi
49
coach di IGI
karena aku mampu melihat disanalah letak kebahagiaanmu
ketika mampu memberikan motivasi buat orang lain
Bunda...
Aku hanya bisa menemani disepanjang perjalanan
pekerjaanmu
Aku hanya mampu membuatmu celoteh disepanjang jalan
baik pergi dan pulang
Aku hanya mampu membuatmu melepaskan lelah meskipun
hanya sesaat didalam perjalanan
Bunda...
Aku ingin menjadi anakmu yang Allah selalu Ridho disaat
engkaupun ridho dan bahagia memilikiku
Bunda...
Aku bahagia memilikimu melebihi dari dunia dan isinya..
karena engkaulah pelita kehidupanku disaat aku dalam
kegelapan
Bunda...
terima kasih atas airmata dan pelukan cinta darimu untukku
50
PERSAHABATAN
Berawal kita dipertemukan di IGI
SAGUSAKU menjadi awal cerita
Bagaimana keakraban yang terbina
Bukan karena kehebatan pada setiap diri
Berlanjut kembali kita dipertemukan di Jakarta
GESS 2017 menjadi warna tersendiri ikatan emosional
Semakin terus terpupuk rasa saling memiliki
Hingga Allah menyatukan hati kebersamaan kita
Untuk satu tujuan mengabdi demi bumi pertiwi
Bukan satu dua kali kita bertemu dalam satu kegiatan
Namun sejarah telah mencatat namamu
Dalam setiap rutinitas kegiatan IGI
SAGUSANDRA... SAGUSATOR di Padang
Delaying Solo... TNP, SAGUPEGTAS KPK Jakarta
Menjadi catatan sejarah yang tak mungkin bisa diabaikan
apalagi dihilangkan
Pribadimu yang unik membuat catatan memoriku penuh
dengan warna pink
Bagaimana travel bag menjadi pengingat diri
Sosok melankolis dengan wajah sangar
Namun tetap menjadi menarik ketika
Bait - bait puisimu keluar dari lisan
Setiap tulisanmu penuh dengan makna
Tidak terkecuali ocehan dan canda
Menjadi bermakna ketika diiringi dengan kritikan
membangun
51
Terima kasih sahabat telah hadir
Dalam kehidupanku meski waktu terasa begitu singkat
Namun kau mampu mengubah semua menjadi bermakna
Selamat datang sahabatku
Perjuanganmu sesungguhnya batu akan dimulai
52
PEJUANG LITERASI
Perjalanan panjang kau tempuh
Jalan yg berlobang kau lewati
Tidak peduli waktu tempuh
Tidak peduli berapa biaya kau keluarkan
12 Jam waktu teramat panjang
Untuk mengisi ilmu dalam diri
Lelahpun tak kau hiraukan
Sakitpun kau masih sanggup bergerak
Usiamu tak sebanding dg semangatmu
Langkah kecilmu tak secepat lajunya kendaraan
Tangan kecilmu tak sekuat batu karang
Namun semangatmu melampaui batas itu semua
Semakin ku lihat...
Aku heran...
Apa yang kau cari
Usiamu tak muda lagi
Fisikmupun semakin hari makin keriput
Tapi kulihat wajah mu penuh semangat
53
Aku heran...
Langkahmu tak surut ataupun berhenti
Walaupun celaan datang menghampiri
Tatapan sebelah mata bagai sembilu mengiris
Namun kau mantapkan hatimu
Kau abaikan itu semua
Karena kau tau mental pejuang
Kaulah pejuang literasi
Yang tak pantang menyerah
Meski badai menghampiri
Kaulah pejuang literasi
Meski semua orang memandang sebelah mata tindakanmu
Namun kau tetap Tabah
Kaulah pejuang literasi
Disaat orang sibuk berjuang untuk diri sendiri
Namun kau semangat untuk berbagi ilmu
Kaulah pejuang literasi
Yang tak akan pernah ditekan oleh waktu
Meskipun kau sudah tiada
54
REPUBLIK MIMPI
(Negeri Antah Berantah)
Malu...
Terkulai lemas...
Saat melihat berita di televisi
membaca media online yang tertulis
Kasus demi kasus menghiasi setiap halaman
Rasanya sudah penuh halaman dengan kasus
KORUPSI, mataku tertuju pada tulisan tersebut
Malu ....
Bertanya pada hati...
Bagaimana bisa pribadi yang terbungkus rapi
Berada pada lingkungan yang baik
Mendukung dan mengkampayekan kebaikan
Harus terlibat dalam racun KORUPSI
Sosok yang begitu menarik dan intelektual
Mampu berbuat dan mencoreng institusi yang dibanggakan
Kecewa...
Malu...
Pribadimu yang anggun kau pertaruhkan
Kemasanmu yang rapi terbungkus kau coreng
Wajahmu yang menarik kau campakkan
Lisanmu yang elok kau hinakan
Kau runtuhkan tiang-tiang yang terpancang
Dalam keangkuhan sikapmu
Dalam leburan mimpi kebersamaan kegelapan
Malu...
Sedih...
Dasi – dasimu yang ngecreng hanya simbol keangkuhan
Wajahmu yang beringas hanya simbol tekanan
55
Institusimu yang gagah berdiri hanya hiasan
Lisanmu yang tegas hanya gertakan
Konstitusi yang tertuang hanya bait bait kata indah
Malu ...
Budaya malu sudah lenyap
Ketika kekuasaan mendominasi hati
Materi menghiasi diri
Wanita memikat jiwa
Malu...
Apalagi yang harus di tegakkan
Ketika sang pelaku bebas berkeliaran
Ketika pelaku mampu menikmati ruang penjara disulap jadi
kamar pribadi
Lengkap dengan fasilitas mewahnya
Malu...
Ketika pelaku dengan mudah bernafas lega
Tanpa ada efek jera yang dirasa
Bisa keluar masuk dengan gampang izinnya
Malu....
Kemana lagi KEJUJURAN harus dicari
Disaat kemasan yang molekpun tidak menjamin
Kemana lagi harus PERCAYA dan BERTANYA
Disaat kaum intelektualpun sudah kronis mentalitasnya
Kemana lagi harus BERHARAP
Disaat lembaga tertinggi hukum konstitusi KEPERCAYAAN
sudah runtuh
Kemana lagi harus MENGAJARKAN pendidikan
Disaat profesor teladan institusi pendidikanpun sudah rusak
Kemana lagi harus BELAJAR AGAMA
Disaat perusak moralitaspun mereka yang memahami
Malu...
Ingin ditutup wajah ini agar mereka tidak tahu
56
Siapakah AKU yang sebenarnya
Siapakah AKU awalnya
Malu...
Kami sebagai rakyatmu
Kami sebagai konstituenmu
Kami sebagai anak didikmu
Kami sebagai santrimu
Malu...
Inikah negeriku hari ini
Negeri yang subur dengan wabah KORUPSI
Negeri yang dipenuhi kaum-kaum intelektual penghancur
moral
Negeri yang subur dengan SDA namun miskin masyarakatnya
Negeri yang ramah namun tidak tegas dengan MALING
Negeri yang budaya gotong royongnya sudah terkenal
Sehingga KORUPSI berjamaahpun sudah jadi budaya
Malu...
Republik mimpipun hanya tinggal mimpi
Karena negeriku masih dalam mimpi
Mimpi yang berkepanjangan
Tak tau entah kapan berakhir
57
WAKTU
AKU tidak tahu kapan waktu itu kembali
Mengubah semua mimpi menjadi nyata
Seperti saat ibu ada di sini
Aku tidak tahu kapan waktu itu akan berulang
Mengubah pesimis menjadi harapan
Seperti saat aku dulu menjadi sang hero
Bagiku waktu telah berlalu
Sulit untuk ku berharap kembali pada sang waktu
Meskipun suatu saat waktu akan berhenti
Namun tak akan pernah kembali lagi
58
UNTUKMU PALESTINE
Bumi para Nabi bergejolak
Menghancurkan negeri para pejuang
Bom berseliwiran seakan tak mengenal lelah
Memburu para pejuang sejati
Porak poranda negeri menjadi saksi
Tangisan air mata para anak menjadi tak berarti
Histeris para Ibu tak terbendung
Mereka diam dan membisu
Darah mengucur deras disetiap tubuh
Tulang-tulang terlihat jelas dengan luka menganga
Mayat mayat berhamparan
Airmata sudah tak mampu lagi untuk ditampung
Duka mendalam bagi seorang muslim
Perih dan sesak dalam jiwa
Tiada yg menghiraukan
Semua mengabaikan ketika disana negeri tertindas
Ketika disana para muslim terdzolimi
59
Semua bersekutu dengan para durjana
Organisasi hanya penghias bibir
Dimana HAM yg diagungkan
Dimana HAM ketika muslim disana diinjak
Dimana HAM ketika semua berkoar bom Perancis
Mereka hanya diam dan membisu
Mengutuk tanpa berbuat
Mencitrakan diri sebagai pembela
Namun no action
Disana mereka berontak
Jiwa terpasung mencari syahid
Para calon syuhada berlomba mengejar mimpi
Tidak ada yg mampu membenamkan keyakinan
Semangat keimanannya
Para musuh Allah menyangka tindakan mereka
Mampu menghentikan langkah para mujahid
Mereka mengira setiap yang mati menurunkan semangat para
pejuang
Mereka mengira anak2 para syuhada bisa dipengaruhi
Mereka salah.... mereka keliru
Mereka hanya mengikuti nafsu menjajah
60
Tapi mereka tidak akan pernah tahu
Sampai kapan para mujahid akan berhenti
Para mujahid tidak akan pernah lelah
Meski batu menjadi senjata mereka
Pejuang intifadhah akan selalu bergelya
Memburu musuh Allah durjana
Untukmu Palestina
Untukmu jiwa jiwa kami
Kami tidak akan pernah diam selama Palestina terjajah
Kami akan bebaskan Palestina sampai darah berhenti
Tidak akan ada kata Menyerah bagi seorang muslim
Kebenaran akan selalu benar
Allah tujuan kami
Rasullullah Tauladan kami
Al-Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Syahid dijalan Allah adalah cita-cita kami
Hancurlah yahudi laknatullah... jiwa merdeka akan sellau
membebaskan negeri para nabi.
61
SOSOK TERAGUNG
Bu....
Entah apa yang ingin kukatakan padamu
Lidahku begitu kelu untuk menyampaikannya
Karrna kau tidak disampingku lagi
Bu...
Entah apa yang ingin kutuliskan untukmu
Tidak ada kata yang mampu mewakilinya
Perih dan sesak yang kurasakan
Bu...
Saat puisi ini kutuliskan untukmu
Air mataku mengalir mengiringi setiap kata falam bait yang
kurangkai
Semua terbanyang akan sosok cibta dan kelembutan dalam
dirimu
Bu...
Baru aku mengerti ketika sosokmu jauh dariku
Ajaranmu untukku mengenal siapa Tuhan kita
Menjadi modalku dalam setiap menjalani hidup
62
Bu...
Baru aku pahami begitu indahnya nasehatmu
Ketika aku salah kau hanya tersenyum saja
Kemudian kau usapkan tanganmu pada kepalaku
Kau kecup keningku.. kau bisikkan ditelingaku
Anakku... Ingatlah Allah disetiap tindakanmu
Kau sampaikan dengan bahasa hati tanpa bentakan dan kata-
kata menyakiti
Bu...
Baru aku sadari begitu berartinya engkau dalam kehidupanku
Semua nasehat, sikap tegasmu tutur kata lembutmu
Membanyangi langkah kaki kehidupanku
Bu...
Engkau rela menungguku sampai larut malam
Meski waktumu berkurang untuk beristirahat
Namun engkau tak pernah berkeluh akan hal itu
Bu...
Engkau selalu ada disetiap kubutuhkan
Ketika aku sakit, ada masalah, aku sendiri
Engkau hadir disampingku memberi semangat hidupmu
63
Meskipun kau telah lelah seharian mengurus keperluan kami,
kebersihan rumah dan lainnya
Namun engkau tidak pernah menggerutu
Engkau perlihatkan wajah penuh keikhlasan dihadapan kami
Bu...
Lelahmu tidak pernah kau pikirkan
Sakitmu tidak pernah kau perlihatkan
Sedihmu tidak pernah kau tampilkan
Selalu senyum keindahan menghias setiap wajahmu
Bu...
Aku terbanyang sosokmu kembali
Guratan di dahimu semakin terlihat jelas
Bola matamu semakin cekung
Kulit wajahmu semakin dipenuhi oleh goresan
Namun semangatmu masih membara menuntun kami
Bu...
Aku malu...
aku sedih...
aku lelah...
aku tidak setegar dirimu
Kau mampu mengurus semua
64
Namun kami tak mampu mengurusmu ketika kami dewasa
Bu...
Maafkan aku...
Airmata ini menjadi saksi akan kerinduanku pada sosokmu
Airmata ini menjadi kerinduanku bisa bersua denganmu
Bu...
Setiap saat bercerita tentang sosok seorang Ibu
Aku tak pernah mampu membendung airmataku
Dalam hidupku kaulah sosok terindah yang menghias setiap
kehidupanku
Kaulah yang mengajari nilai kehidupan yang termahal
Yang tidak akan ada mampu memggantikan sosokmu
sekalipun seisi bumi dan langit
Bu...
Hanya bait dalam do'a disajadah suciku
Selalu teruntai namamu
Agar Allah mengampunimu dan menempatkanmu pada
tempat terindah disisinya
Bu...
Aku selalu berdoa untukmu... untuk ayah dan kakak
65
Agar Allah menjauhkan diri dan keluarga kita dari panasnya
siksaan api neraka
Dari perihnya siksa kubur
Dari fitnah dunia dan fitmah dazal
Bu...
Kini aku hanya bisa melihat pusaramu
Ditaman wisata hati yang berjejer
Yang mengingatkanku akan arti Kematian
Bu...
Maafkan aku..
Ampunilah aku...
Belum mampu menjadi yang terbaik dalam hidupmu
Sewaktu kau masih bersamaku
Bu...
Doakan aku...
Meskipun kau telah tiada
Mohonkan ampun agar pintu langit t…
66
SOSOK INSPIRATIF
Izinkan aku menguak rasa
Melihat sosok berdiri dihadapanku
Ribuan mata memandang dengan tajam
Diiringi dengan riuh sorak menggema
Sosok kalem, tegas dan sorot mata yang teduh
Diselimuti batik yang selalu menghias tubuh
Pancaran wajah menyejukkan
Lisan yang selalu menguatkan dan menginspirasi
Sambutanmu mampu menghipnotis jutaan pendengarmu
Setiap kata yang kau uraikan menjadi kekuatan Semangat itu
mengalir dari tubuhmu
Bukan hanya kali ini kudengar
Tapi kau sudah berbuat untuk negeri ini
"Jika guru berhenti belajar maka berhentilah jadi guru
Berpengalaman atau tidaknya seorang guru bukan ditentukan
oleh lamanya ia mengabdi"
Kata-kata yang mampu menginspirasi
Menjadikan titik evaluasi bagi seorang pendidik
Bukan seberapa lama pengalaman
Bukan seberapa tuanya usia
Namun menjadi seorang guru pembelajar
Suatu keharusan yang tidak dibatasi oleh apapun
Sosok inspiratif yang membuatku selalu ingin mendengarkan
apa yang engkau sampaikan
Semangat mengalir setiap untaian kata keluar dari lisanmu
Jiwa muda mengalir disetiap darahku
67
Wajar kau kukatakan bapak literasi
Bapak inspiratif bagi dunia pendidikan
Kau sudah melangkah jauh sebelum orang lain melakukan
Sebelum menjadi menteri dan gubernur
Terobosanmu membuka mata dunia
Kau tak haus dengan pujian
Kau tak lelah dan lemah dengan celaan
Sayapmu semakin terbentang mengangkasa
Mengepakkan semangat menyentuh seluruh pelosok
Rakornas IGI menjadi moment terpenting bagiku
Ketika melihat kau berdiri dengan sorot mata yang teduh
Senyummu menawan menghias apa yang terpancar dihatimu
Ribuan guru ingin berada disampingmu
Menjadikan momemtum ini sebagai perubahan
Kau telah menyentuh hati setiap guru
Membangunkan dan menyadarkan guru
Seetiap jejak pengabdian masa depan bangsa
Lewat sentuhan tangan guru negara ini akan kuat
68
SEKOLAH
Disanalah harapan itu bermula
Disanalah mimpi itu terbangun
Disanalah potensi itu tergali
Disanalah kemampuan itu akan selalu berkembang
Namun ...
Harapan itu seakan sirna
Saat semua rekayasa dimainkan
Kejujuran harga yang terlalu mahal
Semua akan berarti saat pangkat dan jabatan bermain
Semua bernilai saat kepintaran hanya digunakan untuk
menipu
Negeriku...
Harapan itu selalu kami bangun
Mimpi itu selalu menguatkan kami
Kami masih yakin negeri ini masih ada
Orang-orang yang peduli dengan perubahan
Masih ada orang-orang yang berintegritas
Wahai pemegang kepentingan
Jangan biarkan generasi terbangun di sekolah
Diawali dengan kebohongan
Wahai para orangtua tataplah ngedepankan kejujuran
Jangan biarkan sejak dini diawali dengan kebohongan
Hingga anak terbiasa melakukan hal yang sama
69
DIPENGHUJUNG PENANTIAN RINDU
Ayah...
Diusiaku 3 tahun, aku belum begitu mengenalmu
Aku belum merasakan kasih sayangmu aku belum tahu
bagaimana rasanya engkau memelukku
Aku juga belum tahu kenangan apa yang membekas dalam
pikiranku
Sampai saat ini, aku tidak mampu mengingat semua kenangan
bersamamu
Bahkan aku tidak mampu membanyangkan wajah tampanmu
Ayah....
Sejenak aku mengambil nafas panjang
Bukan karena lelah...
namun aku merindukanmu..
Merindukan sosok yang aku sendiri tidak tahu bagaimana
paras wajahmu
Bagaimana penampilanmu
Bagaimana sikap dan perlakuanmu terhadap ibu dan anak-
anakmu
Aku sama sekali tidak tahu
Tidak ada sedikitpun kenangan yang membekas dalam
ingatanku
Ayah....
Tahukah kamu, disaat aku punya prestasi
Disekolah... aku disayangi oleh guru-guru
Aku berjuang keras untuk menjadi juara
Aku berusaha membuatmu bangga
Aku bangun setiap subuh membantu ibu
Mencari rezky
Kusingkirkan segala rasa gengsi dan malu ku setiap aku
mengayuh sepeda DEKI ibu
Aku selalu berdoa, dikehidupanku aku ingin melihat istrimu
70
bahagia
Ingin melihat istrimu menjadi sosok yang bangga memiliki
anak-anak darimu
Ayah....
Tahukah kamu... setiap pengambilan raport
Dari Sekolah Dasar sampai Menengah aku selalu mengambil
sendiri
Sementara teman-temankuku selalu diambilkan ayah ataupun
Ibunya
Guru-guru percaya kepadaku, karena prestasiku
Bahkan raport adek aku juga yang ambilkan
Ayah...
Setiap pengambilan raport
Ada rasa iri dengan teman-temanku
Andai engkau ada disini dan mengambilkannya pasti engkau
bangga
Terhadap prestasi yang aku torehkan
Aku sedih ayah... disaat aku sendiri tak bisa memelukmu
Ayah...
tahukah kamu
Aku tidak pernah meminta dan merepotkan ibu untuk
memberikan aku hadiah atas prestasiku
Tapi aku hanya mau ibu membelikan buku-buku untukku
sekolah... itu saja ayah
Karena aku tahu... Ibu berusaha keras untuk aku bisa menjadi
anak yang dibanggakan
Ayah...
Setiap aku mengenangmu aku tak mampu menahan
airmataku
Karena aku tidak tahu siapa kamu
Aku hanya bisa menangis ketika aku melihat ibu bekerja
71
Ketika aku melihat rambut ibu memutih setiap saat
Bahkan aku melihat tubuh ibu semakin kurus
Ayah...
Tahukah kamu....
Ibu.. istrimu sosok wanita yg tegar dan sabar
Banyak hal yang meliputi hatinya
Namun ia mampu menyembunyikan rasa itu ketika dihadapan
anak-anaknya
Ibu... tak pernah meneteskan airmata dihadapan kami
Ibu tak pernah terucap kata menjadi istri keduamu
Ibu bahkan bangga bisa memiliki anak-anak darimu
Ayah...
Tahukah kamu..
Disetiap tetesan keringat ibu mengalir dalam darahku
Menjadi daging-daging yang membuatku kuat dan pintar
Ibu.. tak pernah mengeluh
Entah berapa jauh perjalanan yang ia lakukan
Untuk mengubah kehidupan ekomoni keluarga kita
Ayah...
Aku juga tidak tahu tentangmu
Karena Ibu tidak pernah bercerita
Tentang kesulitan hidupnya
Tapi aku bisa membaca dari raut wajah lelahnya Ayah
Ayah...
Disaat aku menulis bait-bait keindahan hidup ini
Tanpa terasa airmata ini mengalir
Aku menangis karena aku bangga bisa terlahir dari darah
daging kalian
Aku bangga bisa berada dalam kandungan Ibu yang luar biasa
Terlahir dari seorang wanita yg anggun.. lembut... dan tegas
Ayah...
Istrimu adalah wanita idola dalam kehidupanku
72
Istrimu wanita sholehah yang mengabdikan dirinya untuk
Tuhan dan anak-anakmu
Istrimu sosok yang membuatnya mencintaimu sampai akhir
hayat
Ayah...
Kini... ibu juga telah pergi bersamamu
Kakak juga cerminan pribadi yang lembut
Ia begitu muda pergi menemui Rabbnya
Diusianya ke 21 ia mengabdikan diri untuk patuh pada
istrimu
Hatinya begitu lembut dan sikapnya cerminan wanita yang
sholehah
Aku bangga ayah..
bangga memiliki kakak yang peduli dengan adek- adeknya
Aku sangat mencintainya Ayah
Ayah....
Aku selalu berdoa buat kalian
Kalianlah motivasi kehidupanku
Kalianlah yg membuat aku bisa sampai kejenjang lebih tinggi
Dari kalian aku belajar arti perjuangan..
Arti pengorbanan... arti kesedihan.. arti kecewa.. arti hidup
yang sesungguhnya
Ayah... ibu...
Aku sangat rindu padamu
Rindu yang selalu bergelora dalam hatiku
Ayah... semenjak kepergian Ibu 2005
Aku tidak pernah lagi lebaran dikampung
Aku tidak ingin jiwaku terbelenggu karena rasa sedih yang
selalu menyelimuti
Setiap mendengar suara takbir
Ayah... hatiku terlalu sensitif.. setiap kali mendengar dan
cerita tentang KATA-KATA Ibu ataupun ayah aku selalu
menangis
73
Ayah...
Aku berdoa semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu
Ditempatkan yang terbaik disisinya
Ayah..
Inilah doa yang selalu aku lantunkan ketika selesai shalat
YA ALLAH...
Jauhkanlah diri dan keluargaku dari panasnya siksaan api
neraka
Jauhkanlah diri dan keluargaku dari azab kuburMu
Jauhkanlah diri dan keluargaku dari fitnah dunia
Jauhkanlah diri dan keluargaku dari fitnah dazal
Aamiin ya Allah
74
TENTANG PENULIS
Guslaini, S.Si, M.Pd. Lahir di Kota
Tembilahan Kab. Indragiri Hilir tanggal
16 Agustus 1982. Jenjang pendidikan
formal yang ditempuh oleh penulis
dimulai tahun 1988 di SD Negeri 030
Tembilahan. Tahun 1994 masuk SMP
Negeri 04 Tembilahan dan tahun 1997
masuk SMU Negeri 02 Tembilahan. Kemudian pada
tahun 2000 penulis mendapatkan kesempatan untuk
melanjutkan studi di Jurusan Matematika FMIPA UNRI
lewat jalur Penyeleksian Bibit Unggul Daerah (PBUD).
Pada tahun 2009 penulis mengikuti tes seleksi
PNS Pusat BPS (Kordinator Statistik Kecamatan) dan
PNS Daerah (Guru Matematika). Alhamdullillah kedua
test yang diikuti penulis lulus, namun penulis
memutuskan untuk mengambil PNS guru. Tepatnya
bulan Januari tahun 2010 SK penulis sebagai guru
matematika menengah pertama ditempat di SMP Negeri
4 GAS desa Teluk Sungka Kec. GAS Kab. Indragiri Hilir
Prov. Riau.
75
Pada tahun 2014 penulis mengikuti tes program
beasiswa S2 bagi Guru Sekolah Menengah Pertama yang
diselenggarakan oleh Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P2TK) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Penulis dinyatakan lulus dan ditempatkan
di Universitas Negeri Malang (UM). Penulis
menyelesaikan program S2 di Pascasarjana Matematika
UM 1 Juli 2016 dan di wisuda 4 September 2016.
Sewaktu sebagai mahasiswa S2 penulis aktif di
organisasi Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana
(Himmpas) UM Bid. Humas. Penulis juga pernah
mengikuti LKTI yang diselenggarakan oleh Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015
tentang Cagar Budaya Bromo Tengger Semeru berdua
bersama teman (tim) dan mendapatkan predikat juara II,
dan di tahun 2016 dengan pelaksana kegiatan LKTI yang
sama penulis bersama tim mendapatkan penghargaan
hanya sebagai finalis.
Selain profesi sebagai guru di SMPN 4 Gas, penulis juga
aktif di Ikatan Guru Indonesia (IGI) sekaligus sebagai
pengurus IGI daerah Inhil. Selama aktif di IGI penulis
juga menjadi Pembicara Nasional dari kanal Satu Guru
76
Satu Buku (SAGUSAKU) sekaligus Tim Inti SAGUSAKU
dan Penggiat Literasi Inhil. Sekarang penulis ditunjuk
sebagai anggota Tim Pengelola Pelatihan Pusat IGI.
Penulis juga aktif menulis buku dan media massa seperti
opini, berita, artikel, maupun puisi.
Buku Senandung harapan (antologi puisi)
merupakan buku ke 5. Adapun karya penulis
diantaranya Asyiknya bermatematika dengan media,
Bunga rampai 1 tahun bersama posmetro Indragiri,
Gurusianer bicara mendidik di daerah 3T (antologi
gurusiana), dan Jurus jitu membentuk siswa
berakarakter (antologi penulis sagusaku IGI).
Bagi pembaca yang ingin menjalin komunikasi dan
memberikan masukan serta lainnya bisa langsung
kontak ke HP/WA +6281364401070, FB
https://web.facebook.com/bagoesta.albanjari atau email
ke [email protected].
77