The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Semangat kehidupan karena adanya harapan pada sesuatu hal. Kehidupan manusia akan terus bergerak yang tentunya selalu terbersit harapan sekecil apapun akan mempengaruhi.

Begitu juga dramatisasi kehidupan terus bermain sampai waktu berangsur sirna namun tetap pada poros kehidupan yang dimainkan oleh setiap pemeran. Buku antologi senandung harapan bagai sebuah nyanyian yang terus didendangkan untuk mengiringi alur kehidupan yang dijalani. Akan tetapi harapan terkadang tidak selalu sama dengan ekspektasi yang diinginkan.

Senandung harapan menjadi sebuah antologi puisi yang sarat dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis untuk sebuah perubahan dalam roda kehidupan. Kritikan yang harus dimaknai secara positif bukan sebagai lawan namun sebagai bagian membangun perubahan bahkan peradaban menuju kebaikan.

Dalam antologi ini juga menuliskan pesan-pesan moral siapapun kita memiliki tanggungjawab terhadap setiap diri. Tema-tema yang diangkat sarat dengan masalah sosial seperti koruptor, perhatian dengan profesi guru, degradasi moral pada generasi,. Ada juga tentang motivasi, ujian keimanan, perjuangan dan pengorbanan.
Senandung harapan ingin membawa bagaimana setiap kita memiliki keinginan untuk maju dan berperan untuk sebuah perubahan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by BHP RIAU, 2020-11-05 04:00:32

SENANDUNG HARAPAN (ANTOLOGI PUISI)

Semangat kehidupan karena adanya harapan pada sesuatu hal. Kehidupan manusia akan terus bergerak yang tentunya selalu terbersit harapan sekecil apapun akan mempengaruhi.

Begitu juga dramatisasi kehidupan terus bermain sampai waktu berangsur sirna namun tetap pada poros kehidupan yang dimainkan oleh setiap pemeran. Buku antologi senandung harapan bagai sebuah nyanyian yang terus didendangkan untuk mengiringi alur kehidupan yang dijalani. Akan tetapi harapan terkadang tidak selalu sama dengan ekspektasi yang diinginkan.

Senandung harapan menjadi sebuah antologi puisi yang sarat dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis untuk sebuah perubahan dalam roda kehidupan. Kritikan yang harus dimaknai secara positif bukan sebagai lawan namun sebagai bagian membangun perubahan bahkan peradaban menuju kebaikan.

Dalam antologi ini juga menuliskan pesan-pesan moral siapapun kita memiliki tanggungjawab terhadap setiap diri. Tema-tema yang diangkat sarat dengan masalah sosial seperti koruptor, perhatian dengan profesi guru, degradasi moral pada generasi,. Ada juga tentang motivasi, ujian keimanan, perjuangan dan pengorbanan.
Senandung harapan ingin membawa bagaimana setiap kita memiliki keinginan untuk maju dan berperan untuk sebuah perubahan.

Keywords: guslaini,bhp riau,puisi,senandung harapan,antologi puisi,pendidikan,buku,sagusaku,indonesia

Namun....
Aku tak mungkin menghindar dan pergi

Pada kisah yang Allah hadirkan
Mungkin inilah caraku untuk berbuat
Mengumpulkan kepingan kepingan yang masih tersisa
Atau menyelamatkan selembar kertas yang masih belum

ternoda
Harapan itu masih ada
Kulihat pada beberapa sosok yang masih putih
Aku tidak ingin sosok yang putih ini juga ternoda
Biarlah aku berjuang untuk mereka

46

SANG INSPIRATOR DUNIA

Subuh baru saja berlalu
Namun kau masih betah di tempat dudukmu

Entah apa yang kau kerjakan
Sampai rona wajahmu kian menepis
Tatapanmu begitu tajam melihat lembaran kertas berserakan
Diatas mejamu bertumpuk buku dan ATK

Sebuah pena enggan terlepas di jejarimu
Semakin lincah menari diatas lembaran yang bertumpuk

Entah berapa lama waktu yang akan kau habiskan
Namun senyummu dan semangatmu tidak pernah pudar

Meskipun usiamu yang semakin bertambah

Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 dini hari
Namun kau sudah berpakain rapi

Kau tancap gas dengan kecepatan rata-rata
Agar kau menjadi yang pertama

Kau selalu berikan ketauladan pada rekan dan siswamu

Aku tidak tahu sampai kapan kau habiskan waktumu
Mengurus anak-anak sementara gajimu tidaklah mencukupi

Namun kau tetap gigih berjuang ditengah badai

47

Meskipun setiap saat badai itu menghempaskanmu
Tapi kau sudah berniat dan bertekad

Bertahan sampai waktu menghantarkanmu pulang
Kaulah inspirator kehidupan dunia

Berjuang dan berkorban ditengah panasnya kehidupan
Meskipun tawaran keindahan dunia menggerogoti kehidupan

Namun pilihanmu hanyalah sebagai guru biasa
Kaulah inspirator sejati dunia pendidikan

48

BAHAGIAMU MILIKKU

Bunda...
Aku tidak tahu harus mengatakan apa saat berada

disampingmu
Ada kebahagiaan yang kurasakan berbeda saat engkau

disampingku
Padahal aku juga sering berkumpul bersama sahabatku

namun berbeda rasa yang menyelimuti hatiku

Bunda...
Meskipun kau sendiri berjuang membesarkan diri ini

Tidak ada kata lelah dari lisanmu
terucap dihadapanku

Tidak ada tangis yang mendera saat hari-harimu disibuki
dengan kerjaan

Selalu senyummu mengambang setiap wajahmu kutatap

Bunda...
Aku yakin bahwa dihatimu ada kerinduan dan kesedihan

dalam menghadapi kerasnya kehidupan
Namun kau selalu mampu menyembuyikan kegelisahan yang

dirasakan

Bunda...
Di usia senjamu kau masih kuat berdiri dan berkelana

menyebarkan ilmu untuk kebaikan guru-guru
Tidak ada kata LELAH meskipun 1/3 waktumu selalu jauh

dari rumah
Kulihat kebahagiaan itu selalu terpancar dari wajah dan

senyum dibibirmu

Bunda....
Aku tidak akan menghentikan langkah bahagiamu menjadi

49

coach di IGI
karena aku mampu melihat disanalah letak kebahagiaanmu

ketika mampu memberikan motivasi buat orang lain
Bunda...

Aku hanya bisa menemani disepanjang perjalanan
pekerjaanmu

Aku hanya mampu membuatmu celoteh disepanjang jalan
baik pergi dan pulang

Aku hanya mampu membuatmu melepaskan lelah meskipun
hanya sesaat didalam perjalanan
Bunda...

Aku ingin menjadi anakmu yang Allah selalu Ridho disaat
engkaupun ridho dan bahagia memilikiku
Bunda...

Aku bahagia memilikimu melebihi dari dunia dan isinya..
karena engkaulah pelita kehidupanku disaat aku dalam

kegelapan
Bunda...
terima kasih atas airmata dan pelukan cinta darimu untukku

50

PERSAHABATAN

Berawal kita dipertemukan di IGI
SAGUSAKU menjadi awal cerita
Bagaimana keakraban yang terbina
Bukan karena kehebatan pada setiap diri

Berlanjut kembali kita dipertemukan di Jakarta
GESS 2017 menjadi warna tersendiri ikatan emosional

Semakin terus terpupuk rasa saling memiliki
Hingga Allah menyatukan hati kebersamaan kita
Untuk satu tujuan mengabdi demi bumi pertiwi

Bukan satu dua kali kita bertemu dalam satu kegiatan
Namun sejarah telah mencatat namamu
Dalam setiap rutinitas kegiatan IGI
SAGUSANDRA... SAGUSATOR di Padang

Delaying Solo... TNP, SAGUPEGTAS KPK Jakarta
Menjadi catatan sejarah yang tak mungkin bisa diabaikan

apalagi dihilangkan

Pribadimu yang unik membuat catatan memoriku penuh
dengan warna pink

Bagaimana travel bag menjadi pengingat diri
Sosok melankolis dengan wajah sangar
Namun tetap menjadi menarik ketika
Bait - bait puisimu keluar dari lisan
Setiap tulisanmu penuh dengan makna
Tidak terkecuali ocehan dan canda

Menjadi bermakna ketika diiringi dengan kritikan
membangun

51

Terima kasih sahabat telah hadir
Dalam kehidupanku meski waktu terasa begitu singkat
Namun kau mampu mengubah semua menjadi bermakna

Selamat datang sahabatku
Perjuanganmu sesungguhnya batu akan dimulai

52

PEJUANG LITERASI

Perjalanan panjang kau tempuh
Jalan yg berlobang kau lewati
Tidak peduli waktu tempuh

Tidak peduli berapa biaya kau keluarkan

12 Jam waktu teramat panjang
Untuk mengisi ilmu dalam diri

Lelahpun tak kau hiraukan
Sakitpun kau masih sanggup bergerak

Usiamu tak sebanding dg semangatmu
Langkah kecilmu tak secepat lajunya kendaraan

Tangan kecilmu tak sekuat batu karang
Namun semangatmu melampaui batas itu semua

Semakin ku lihat...
Aku heran...

Apa yang kau cari
Usiamu tak muda lagi
Fisikmupun semakin hari makin keriput
Tapi kulihat wajah mu penuh semangat

53

Aku heran...
Langkahmu tak surut ataupun berhenti
Walaupun celaan datang menghampiri
Tatapan sebelah mata bagai sembilu mengiris

Namun kau mantapkan hatimu
Kau abaikan itu semua

Karena kau tau mental pejuang

Kaulah pejuang literasi
Yang tak pantang menyerah
Meski badai menghampiri

Kaulah pejuang literasi
Meski semua orang memandang sebelah mata tindakanmu

Namun kau tetap Tabah

Kaulah pejuang literasi
Disaat orang sibuk berjuang untuk diri sendiri

Namun kau semangat untuk berbagi ilmu

Kaulah pejuang literasi
Yang tak akan pernah ditekan oleh waktu

Meskipun kau sudah tiada

54

REPUBLIK MIMPI
(Negeri Antah Berantah)

Malu...
Terkulai lemas...
Saat melihat berita di televisi
membaca media online yang tertulis
Kasus demi kasus menghiasi setiap halaman
Rasanya sudah penuh halaman dengan kasus
KORUPSI, mataku tertuju pada tulisan tersebut

Malu ....
Bertanya pada hati...
Bagaimana bisa pribadi yang terbungkus rapi
Berada pada lingkungan yang baik
Mendukung dan mengkampayekan kebaikan
Harus terlibat dalam racun KORUPSI
Sosok yang begitu menarik dan intelektual
Mampu berbuat dan mencoreng institusi yang dibanggakan

Kecewa...
Malu...

Pribadimu yang anggun kau pertaruhkan
Kemasanmu yang rapi terbungkus kau coreng

Wajahmu yang menarik kau campakkan
Lisanmu yang elok kau hinakan

Kau runtuhkan tiang-tiang yang terpancang
Dalam keangkuhan sikapmu

Dalam leburan mimpi kebersamaan kegelapan

Malu...
Sedih...
Dasi – dasimu yang ngecreng hanya simbol keangkuhan
Wajahmu yang beringas hanya simbol tekanan

55

Institusimu yang gagah berdiri hanya hiasan
Lisanmu yang tegas hanya gertakan

Konstitusi yang tertuang hanya bait bait kata indah

Malu ...
Budaya malu sudah lenyap
Ketika kekuasaan mendominasi hati

Materi menghiasi diri
Wanita memikat jiwa

Malu...
Apalagi yang harus di tegakkan
Ketika sang pelaku bebas berkeliaran
Ketika pelaku mampu menikmati ruang penjara disulap jadi

kamar pribadi
Lengkap dengan fasilitas mewahnya

Malu...
Ketika pelaku dengan mudah bernafas lega

Tanpa ada efek jera yang dirasa
Bisa keluar masuk dengan gampang izinnya

Malu....
Kemana lagi KEJUJURAN harus dicari
Disaat kemasan yang molekpun tidak menjamin
Kemana lagi harus PERCAYA dan BERTANYA
Disaat kaum intelektualpun sudah kronis mentalitasnya

Kemana lagi harus BERHARAP
Disaat lembaga tertinggi hukum konstitusi KEPERCAYAAN

sudah runtuh
Kemana lagi harus MENGAJARKAN pendidikan
Disaat profesor teladan institusi pendidikanpun sudah rusak

Kemana lagi harus BELAJAR AGAMA
Disaat perusak moralitaspun mereka yang memahami

Malu...
Ingin ditutup wajah ini agar mereka tidak tahu

56

Siapakah AKU yang sebenarnya
Siapakah AKU awalnya
Malu...
Kami sebagai rakyatmu

Kami sebagai konstituenmu
Kami sebagai anak didikmu

Kami sebagai santrimu
Malu...

Inikah negeriku hari ini
Negeri yang subur dengan wabah KORUPSI
Negeri yang dipenuhi kaum-kaum intelektual penghancur

moral
Negeri yang subur dengan SDA namun miskin masyarakatnya

Negeri yang ramah namun tidak tegas dengan MALING
Negeri yang budaya gotong royongnya sudah terkenal
Sehingga KORUPSI berjamaahpun sudah jadi budaya

Malu...
Republik mimpipun hanya tinggal mimpi

Karena negeriku masih dalam mimpi
Mimpi yang berkepanjangan
Tak tau entah kapan berakhir

57

WAKTU
AKU tidak tahu kapan waktu itu kembali
Mengubah semua mimpi menjadi nyata

Seperti saat ibu ada di sini
Aku tidak tahu kapan waktu itu akan berulang

Mengubah pesimis menjadi harapan
Seperti saat aku dulu menjadi sang hero

Bagiku waktu telah berlalu
Sulit untuk ku berharap kembali pada sang waktu

Meskipun suatu saat waktu akan berhenti
Namun tak akan pernah kembali lagi

58

UNTUKMU PALESTINE

Bumi para Nabi bergejolak
Menghancurkan negeri para pejuang
Bom berseliwiran seakan tak mengenal lelah

Memburu para pejuang sejati

Porak poranda negeri menjadi saksi
Tangisan air mata para anak menjadi tak berarti

Histeris para Ibu tak terbendung
Mereka diam dan membisu

Darah mengucur deras disetiap tubuh
Tulang-tulang terlihat jelas dengan luka menganga

Mayat mayat berhamparan
Airmata sudah tak mampu lagi untuk ditampung

Duka mendalam bagi seorang muslim
Perih dan sesak dalam jiwa
Tiada yg menghiraukan

Semua mengabaikan ketika disana negeri tertindas
Ketika disana para muslim terdzolimi

59

Semua bersekutu dengan para durjana
Organisasi hanya penghias bibir
Dimana HAM yg diagungkan

Dimana HAM ketika muslim disana diinjak
Dimana HAM ketika semua berkoar bom Perancis

Mereka hanya diam dan membisu
Mengutuk tanpa berbuat

Mencitrakan diri sebagai pembela
Namun no action

Disana mereka berontak
Jiwa terpasung mencari syahid
Para calon syuhada berlomba mengejar mimpi
Tidak ada yg mampu membenamkan keyakinan

Semangat keimanannya

Para musuh Allah menyangka tindakan mereka
Mampu menghentikan langkah para mujahid
Mereka mengira setiap yang mati menurunkan semangat para

pejuang
Mereka mengira anak2 para syuhada bisa dipengaruhi

Mereka salah.... mereka keliru
Mereka hanya mengikuti nafsu menjajah

60

Tapi mereka tidak akan pernah tahu
Sampai kapan para mujahid akan berhenti

Para mujahid tidak akan pernah lelah
Meski batu menjadi senjata mereka
Pejuang intifadhah akan selalu bergelya

Memburu musuh Allah durjana

Untukmu Palestina
Untukmu jiwa jiwa kami
Kami tidak akan pernah diam selama Palestina terjajah
Kami akan bebaskan Palestina sampai darah berhenti
Tidak akan ada kata Menyerah bagi seorang muslim
Kebenaran akan selalu benar

Allah tujuan kami
Rasullullah Tauladan kami
Al-Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Syahid dijalan Allah adalah cita-cita kami

Hancurlah yahudi laknatullah... jiwa merdeka akan sellau
membebaskan negeri para nabi.

61

SOSOK TERAGUNG

Bu....
Entah apa yang ingin kukatakan padamu
Lidahku begitu kelu untuk menyampaikannya

Karrna kau tidak disampingku lagi

Bu...
Entah apa yang ingin kutuliskan untukmu
Tidak ada kata yang mampu mewakilinya

Perih dan sesak yang kurasakan

Bu...
Saat puisi ini kutuliskan untukmu
Air mataku mengalir mengiringi setiap kata falam bait yang

kurangkai
Semua terbanyang akan sosok cibta dan kelembutan dalam

dirimu

Bu...
Baru aku mengerti ketika sosokmu jauh dariku
Ajaranmu untukku mengenal siapa Tuhan kita
Menjadi modalku dalam setiap menjalani hidup

62

Bu...
Baru aku pahami begitu indahnya nasehatmu

Ketika aku salah kau hanya tersenyum saja
Kemudian kau usapkan tanganmu pada kepalaku

Kau kecup keningku.. kau bisikkan ditelingaku
Anakku... Ingatlah Allah disetiap tindakanmu
Kau sampaikan dengan bahasa hati tanpa bentakan dan kata-

kata menyakiti

Bu...
Baru aku sadari begitu berartinya engkau dalam kehidupanku

Semua nasehat, sikap tegasmu tutur kata lembutmu
Membanyangi langkah kaki kehidupanku

Bu...
Engkau rela menungguku sampai larut malam
Meski waktumu berkurang untuk beristirahat
Namun engkau tak pernah berkeluh akan hal itu

Bu...
Engkau selalu ada disetiap kubutuhkan
Ketika aku sakit, ada masalah, aku sendiri
Engkau hadir disampingku memberi semangat hidupmu

63

Meskipun kau telah lelah seharian mengurus keperluan kami,
kebersihan rumah dan lainnya

Namun engkau tidak pernah menggerutu
Engkau perlihatkan wajah penuh keikhlasan dihadapan kami

Bu...
Lelahmu tidak pernah kau pikirkan
Sakitmu tidak pernah kau perlihatkan
Sedihmu tidak pernah kau tampilkan
Selalu senyum keindahan menghias setiap wajahmu

Bu...
Aku terbanyang sosokmu kembali
Guratan di dahimu semakin terlihat jelas

Bola matamu semakin cekung
Kulit wajahmu semakin dipenuhi oleh goresan
Namun semangatmu masih membara menuntun kami

Bu...
Aku malu...
aku sedih...
aku lelah...
aku tidak setegar dirimu
Kau mampu mengurus semua

64

Namun kami tak mampu mengurusmu ketika kami dewasa

Bu...
Maafkan aku...
Airmata ini menjadi saksi akan kerinduanku pada sosokmu
Airmata ini menjadi kerinduanku bisa bersua denganmu

Bu...
Setiap saat bercerita tentang sosok seorang Ibu
Aku tak pernah mampu membendung airmataku
Dalam hidupku kaulah sosok terindah yang menghias setiap

kehidupanku
Kaulah yang mengajari nilai kehidupan yang termahal
Yang tidak akan ada mampu memggantikan sosokmu

sekalipun seisi bumi dan langit

Bu...
Hanya bait dalam do'a disajadah suciku

Selalu teruntai namamu
Agar Allah mengampunimu dan menempatkanmu pada

tempat terindah disisinya

Bu...
Aku selalu berdoa untukmu... untuk ayah dan kakak

65

Agar Allah menjauhkan diri dan keluarga kita dari panasnya
siksaan api neraka

Dari perihnya siksa kubur
Dari fitnah dunia dan fitmah dazal

Bu...
Kini aku hanya bisa melihat pusaramu

Ditaman wisata hati yang berjejer
Yang mengingatkanku akan arti Kematian

Bu...
Maafkan aku..
Ampunilah aku...
Belum mampu menjadi yang terbaik dalam hidupmu
Sewaktu kau masih bersamaku

Bu...
Doakan aku...
Meskipun kau telah tiada
Mohonkan ampun agar pintu langit t…

66

SOSOK INSPIRATIF

Izinkan aku menguak rasa
Melihat sosok berdiri dihadapanku
Ribuan mata memandang dengan tajam
Diiringi dengan riuh sorak menggema

Sosok kalem, tegas dan sorot mata yang teduh
Diselimuti batik yang selalu menghias tubuh

Pancaran wajah menyejukkan
Lisan yang selalu menguatkan dan menginspirasi

Sambutanmu mampu menghipnotis jutaan pendengarmu
Setiap kata yang kau uraikan menjadi kekuatan Semangat itu

mengalir dari tubuhmu
Bukan hanya kali ini kudengar
Tapi kau sudah berbuat untuk negeri ini

"Jika guru berhenti belajar maka berhentilah jadi guru
Berpengalaman atau tidaknya seorang guru bukan ditentukan

oleh lamanya ia mengabdi"

Kata-kata yang mampu menginspirasi
Menjadikan titik evaluasi bagi seorang pendidik

Bukan seberapa lama pengalaman
Bukan seberapa tuanya usia

Namun menjadi seorang guru pembelajar
Suatu keharusan yang tidak dibatasi oleh apapun

Sosok inspiratif yang membuatku selalu ingin mendengarkan
apa yang engkau sampaikan

Semangat mengalir setiap untaian kata keluar dari lisanmu
Jiwa muda mengalir disetiap darahku

67

Wajar kau kukatakan bapak literasi
Bapak inspiratif bagi dunia pendidikan
Kau sudah melangkah jauh sebelum orang lain melakukan
Sebelum menjadi menteri dan gubernur

Terobosanmu membuka mata dunia
Kau tak haus dengan pujian

Kau tak lelah dan lemah dengan celaan
Sayapmu semakin terbentang mengangkasa
Mengepakkan semangat menyentuh seluruh pelosok
Rakornas IGI menjadi moment terpenting bagiku
Ketika melihat kau berdiri dengan sorot mata yang teduh
Senyummu menawan menghias apa yang terpancar dihatimu

Ribuan guru ingin berada disampingmu
Menjadikan momemtum ini sebagai perubahan

Kau telah menyentuh hati setiap guru
Membangunkan dan menyadarkan guru
Seetiap jejak pengabdian masa depan bangsa
Lewat sentuhan tangan guru negara ini akan kuat

68

SEKOLAH

Disanalah harapan itu bermula
Disanalah mimpi itu terbangun

Disanalah potensi itu tergali
Disanalah kemampuan itu akan selalu berkembang

Namun ...
Harapan itu seakan sirna
Saat semua rekayasa dimainkan
Kejujuran harga yang terlalu mahal
Semua akan berarti saat pangkat dan jabatan bermain
Semua bernilai saat kepintaran hanya digunakan untuk

menipu
Negeriku...
Harapan itu selalu kami bangun
Mimpi itu selalu menguatkan kami
Kami masih yakin negeri ini masih ada
Orang-orang yang peduli dengan perubahan
Masih ada orang-orang yang berintegritas
Wahai pemegang kepentingan
Jangan biarkan generasi terbangun di sekolah
Diawali dengan kebohongan
Wahai para orangtua tataplah ngedepankan kejujuran
Jangan biarkan sejak dini diawali dengan kebohongan
Hingga anak terbiasa melakukan hal yang sama

69

DIPENGHUJUNG PENANTIAN RINDU

Ayah...
Diusiaku 3 tahun, aku belum begitu mengenalmu
Aku belum merasakan kasih sayangmu aku belum tahu

bagaimana rasanya engkau memelukku
Aku juga belum tahu kenangan apa yang membekas dalam

pikiranku
Sampai saat ini, aku tidak mampu mengingat semua kenangan

bersamamu
Bahkan aku tidak mampu membanyangkan wajah tampanmu

Ayah....
Sejenak aku mengambil nafas panjang

Bukan karena lelah...
namun aku merindukanmu..
Merindukan sosok yang aku sendiri tidak tahu bagaimana

paras wajahmu
Bagaimana penampilanmu
Bagaimana sikap dan perlakuanmu terhadap ibu dan anak-

anakmu
Aku sama sekali tidak tahu
Tidak ada sedikitpun kenangan yang membekas dalam

ingatanku

Ayah....
Tahukah kamu, disaat aku punya prestasi
Disekolah... aku disayangi oleh guru-guru
Aku berjuang keras untuk menjadi juara

Aku berusaha membuatmu bangga
Aku bangun setiap subuh membantu ibu

Mencari rezky
Kusingkirkan segala rasa gengsi dan malu ku setiap aku

mengayuh sepeda DEKI ibu
Aku selalu berdoa, dikehidupanku aku ingin melihat istrimu

70

bahagia
Ingin melihat istrimu menjadi sosok yang bangga memiliki

anak-anak darimu

Ayah....
Tahukah kamu... setiap pengambilan raport
Dari Sekolah Dasar sampai Menengah aku selalu mengambil

sendiri
Sementara teman-temankuku selalu diambilkan ayah ataupun

Ibunya
Guru-guru percaya kepadaku, karena prestasiku

Bahkan raport adek aku juga yang ambilkan

Ayah...
Setiap pengambilan raport
Ada rasa iri dengan teman-temanku
Andai engkau ada disini dan mengambilkannya pasti engkau

bangga
Terhadap prestasi yang aku torehkan
Aku sedih ayah... disaat aku sendiri tak bisa memelukmu

Ayah...
tahukah kamu
Aku tidak pernah meminta dan merepotkan ibu untuk
memberikan aku hadiah atas prestasiku
Tapi aku hanya mau ibu membelikan buku-buku untukku
sekolah... itu saja ayah
Karena aku tahu... Ibu berusaha keras untuk aku bisa menjadi
anak yang dibanggakan

Ayah...
Setiap aku mengenangmu aku tak mampu menahan

airmataku
Karena aku tidak tahu siapa kamu
Aku hanya bisa menangis ketika aku melihat ibu bekerja

71

Ketika aku melihat rambut ibu memutih setiap saat
Bahkan aku melihat tubuh ibu semakin kurus

Ayah...
Tahukah kamu....
Ibu.. istrimu sosok wanita yg tegar dan sabar
Banyak hal yang meliputi hatinya
Namun ia mampu menyembunyikan rasa itu ketika dihadapan

anak-anaknya
Ibu... tak pernah meneteskan airmata dihadapan kami

Ibu tak pernah terucap kata menjadi istri keduamu
Ibu bahkan bangga bisa memiliki anak-anak darimu

Ayah...
Tahukah kamu..
Disetiap tetesan keringat ibu mengalir dalam darahku
Menjadi daging-daging yang membuatku kuat dan pintar
Ibu.. tak pernah mengeluh
Entah berapa jauh perjalanan yang ia lakukan
Untuk mengubah kehidupan ekomoni keluarga kita

Ayah...
Aku juga tidak tahu tentangmu
Karena Ibu tidak pernah bercerita

Tentang kesulitan hidupnya
Tapi aku bisa membaca dari raut wajah lelahnya Ayah

Ayah...
Disaat aku menulis bait-bait keindahan hidup ini

Tanpa terasa airmata ini mengalir
Aku menangis karena aku bangga bisa terlahir dari darah

daging kalian
Aku bangga bisa berada dalam kandungan Ibu yang luar biasa
Terlahir dari seorang wanita yg anggun.. lembut... dan tegas

Ayah...
Istrimu adalah wanita idola dalam kehidupanku

72

Istrimu wanita sholehah yang mengabdikan dirinya untuk
Tuhan dan anak-anakmu

Istrimu sosok yang membuatnya mencintaimu sampai akhir
hayat

Ayah...
Kini... ibu juga telah pergi bersamamu
Kakak juga cerminan pribadi yang lembut
Ia begitu muda pergi menemui Rabbnya
Diusianya ke 21 ia mengabdikan diri untuk patuh pada

istrimu
Hatinya begitu lembut dan sikapnya cerminan wanita yang

sholehah
Aku bangga ayah..
bangga memiliki kakak yang peduli dengan adek- adeknya
Aku sangat mencintainya Ayah

Ayah....
Aku selalu berdoa buat kalian
Kalianlah motivasi kehidupanku
Kalianlah yg membuat aku bisa sampai kejenjang lebih tinggi
Dari kalian aku belajar arti perjuangan..
Arti pengorbanan... arti kesedihan.. arti kecewa.. arti hidup

yang sesungguhnya

Ayah... ibu...
Aku sangat rindu padamu
Rindu yang selalu bergelora dalam hatiku
Ayah... semenjak kepergian Ibu 2005
Aku tidak pernah lagi lebaran dikampung
Aku tidak ingin jiwaku terbelenggu karena rasa sedih yang

selalu menyelimuti
Setiap mendengar suara takbir
Ayah... hatiku terlalu sensitif.. setiap kali mendengar dan
cerita tentang KATA-KATA Ibu ataupun ayah aku selalu

menangis

73

Ayah...
Aku berdoa semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu

Ditempatkan yang terbaik disisinya
Ayah..

Inilah doa yang selalu aku lantunkan ketika selesai shalat
YA ALLAH...

Jauhkanlah diri dan keluargaku dari panasnya siksaan api
neraka

Jauhkanlah diri dan keluargaku dari azab kuburMu
Jauhkanlah diri dan keluargaku dari fitnah dunia
Jauhkanlah diri dan keluargaku dari fitnah dazal

Aamiin ya Allah

74

TENTANG PENULIS

Guslaini, S.Si, M.Pd. Lahir di Kota
Tembilahan Kab. Indragiri Hilir tanggal
16 Agustus 1982. Jenjang pendidikan
formal yang ditempuh oleh penulis
dimulai tahun 1988 di SD Negeri 030
Tembilahan. Tahun 1994 masuk SMP
Negeri 04 Tembilahan dan tahun 1997
masuk SMU Negeri 02 Tembilahan. Kemudian pada
tahun 2000 penulis mendapatkan kesempatan untuk
melanjutkan studi di Jurusan Matematika FMIPA UNRI
lewat jalur Penyeleksian Bibit Unggul Daerah (PBUD).
Pada tahun 2009 penulis mengikuti tes seleksi
PNS Pusat BPS (Kordinator Statistik Kecamatan) dan
PNS Daerah (Guru Matematika). Alhamdullillah kedua
test yang diikuti penulis lulus, namun penulis
memutuskan untuk mengambil PNS guru. Tepatnya
bulan Januari tahun 2010 SK penulis sebagai guru
matematika menengah pertama ditempat di SMP Negeri
4 GAS desa Teluk Sungka Kec. GAS Kab. Indragiri Hilir
Prov. Riau.

75

Pada tahun 2014 penulis mengikuti tes program
beasiswa S2 bagi Guru Sekolah Menengah Pertama yang
diselenggarakan oleh Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P2TK) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Penulis dinyatakan lulus dan ditempatkan
di Universitas Negeri Malang (UM). Penulis
menyelesaikan program S2 di Pascasarjana Matematika
UM 1 Juli 2016 dan di wisuda 4 September 2016.

Sewaktu sebagai mahasiswa S2 penulis aktif di
organisasi Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana
(Himmpas) UM Bid. Humas. Penulis juga pernah
mengikuti LKTI yang diselenggarakan oleh Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015
tentang Cagar Budaya Bromo Tengger Semeru berdua
bersama teman (tim) dan mendapatkan predikat juara II,
dan di tahun 2016 dengan pelaksana kegiatan LKTI yang
sama penulis bersama tim mendapatkan penghargaan
hanya sebagai finalis.
Selain profesi sebagai guru di SMPN 4 Gas, penulis juga
aktif di Ikatan Guru Indonesia (IGI) sekaligus sebagai
pengurus IGI daerah Inhil. Selama aktif di IGI penulis
juga menjadi Pembicara Nasional dari kanal Satu Guru

76

Satu Buku (SAGUSAKU) sekaligus Tim Inti SAGUSAKU
dan Penggiat Literasi Inhil. Sekarang penulis ditunjuk
sebagai anggota Tim Pengelola Pelatihan Pusat IGI.
Penulis juga aktif menulis buku dan media massa seperti
opini, berita, artikel, maupun puisi.

Buku Senandung harapan (antologi puisi)
merupakan buku ke 5. Adapun karya penulis
diantaranya Asyiknya bermatematika dengan media,
Bunga rampai 1 tahun bersama posmetro Indragiri,
Gurusianer bicara mendidik di daerah 3T (antologi
gurusiana), dan Jurus jitu membentuk siswa
berakarakter (antologi penulis sagusaku IGI).
Bagi pembaca yang ingin menjalin komunikasi dan
memberikan masukan serta lainnya bisa langsung
kontak ke HP/WA +6281364401070, FB
https://web.facebook.com/bagoesta.albanjari atau email
ke [email protected].

77


Click to View FlipBook Version