Senja Bulan Tentang Cinta Didalam Hidup P U I S I C I N T A K A R Y A R O B I N N E L S O N
“Percaya atau tidak puisi Itu bukan sekedar percikan tinta yang tertuang di atas kertas mati namun puisi ialah ungkapan hati bagi yang mengerti dan memahami” ( Robin Nelson )
Biodata Penulis Tiga Nol tahun silam telah lahir seorang anak laki-laki dari dusun terpencil di daerah Sumatera Selatan, dia bernama Robin Nelson. Lahir dari rahim seorang Mak yang bernama Rohini dan Bapaknya bernama Syahril. Dia dibesarkan dari latar keluarga yang sederhana dan hanya bisa menempuh jenjang pendidikan SMK sahaja, sehingga keadaan yang menuntut beliau untuk terbuang jauh ke negeri Melayu menjadi anak perantauan yang memiliki cita-cita mengubah nasib dan telah menemukan cinta sejatinya yang tertulis dalam ikatan pernikahan dan sudah di karuniakan dua orang bidadari. Meskipun tidak dibekali ilmu Sastra tetapi dengan tekat yang ulet dan menggeluti dunia tulis-menulis beliau mengeluarkan buku “ BULAN SENJA “ dengan tema “ Tentang Cinta Di dalam Hidup“ dengan maksud untuk berbagi rasa tentang cinta .
KATA PENGANTAR Puji syukur pada ALLAH Yang Maha Satu, karena telah menciptakan hati ku yang kosong dan bersih. Namun seiringnya waktu hati yang kosong itu mulai terisi oleh cinta dan kasih yang suci. Dan derai air mata rindu tercurah untuk junjungan umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam berkat syafaat nya kita merasakan cinta dan kasih yang begitu indah damai dunia dan akhirat. Terima kasih juga saya ucapkan buat kedua orang tua saya, istri dan adik, sahabat-sahabat, editor, Penerbit, dan juga para pembaca setia yang sudah lama menunggu buku BULAN SENJA ini terbit. Semoga buku puisi cinta ini bisa menghibur dan menemani kalian di waktu senggang. Dan terimakasih kembali untuk para barisan cinta yang telah menuliskan sejarah warna-warni dalam hidup ku karena berkat kalian aku menjadi pujangga yang sedewasa ini dan akan terus belajar hingga akhir hayat. Terimakasih. SALAM SATU UJUNG TINTA BATAM , 2023 Pengarang, Robin Nelson
DAFTAR ISI : Biasakan hidup mu dengan kemandirian karena bisa memungkinkan bahwa arahan dan petunjuk dari orang lain dapat menjebak diri mu sendiri. Jadi, jangan selalu tergantung pada arahan orang lain kalau hanya untuk mendapatkan petunjuk dari daftar isi yang kau cari. karena yang paham akan pemikiran mu, iya kamu sendiri bukan orang lain. Cukup Tuhan satu-satu nya yang menjadi petunjuk mu. Terimakasih.
Sabar Ya... Berikut Puisi-PuisiNya Selamat Membaca slide
KUMBANG BAMBU DAN KEMBANG JAMBU Istri ku, Ingat kah kau awal pertemuan kita dahulu Ketika itu, kau sapa aku dengan senyum mu Lewat kerlingan binar mata ku Ku sambut senyuman anggun itu Aku terkesima dengan elok laku mu Yang merunduk tersipu-sipu Dan setiap kali mata menilik gincu mu Aku menyaksikan senyum ibu ku Semenjak saat itu Aku sering merindu Mengingat mu Dan mengkhawatirkan mu Ya kamu, satu yang ku tahu tentang mu Kau bukan bunga anggrek ungu Bukan juga adelwais di puncak semeru Kau hanya sekuntum kembang jambu Dan mulai saat itu Aku si kumbang bambu Jatuh cinta pada mu Si kembang jambu
Titik kata : Sebenarnya, banyak yang harus ku rangkai Namun tinta ini tak akan pernah cukup Untuk menulis semua tentang mu, Yang jelas kamu itu rumah ternyaman untuk ku pulang.
KASMARAN DI BULAN NOVEMBER Bulan November, Kau ingat bulan itu bukan Sangkala awal dari perjumpaan Perjumpaan tanpa kesengajaan Kesengajaan tidak direncanakan Kau ingat bulan itu bukan Pertama kita menebar senyuman Senyuman menyapa pertemuan Pertemuan pengobat kesepian Kau ingat bulan itu bukan Kita yang canggung curi pandangan Pandangan cari perhatian Perhatian meminta balasan Kau ingat bulan itu bukan Mula cinta tumbuh perlahan Perlahan timbul kekaguman Kekaguman pucuk pengharapan Kau ingat bulan itu bukan Bulan tercurah kebahagiaan Kebahagiaan bergandeng kehangatan Kehangatan berselimut pelukan Kau ingat bulan itu bukan Bulan pertemuan Bulan kebahagiaan Bulan kasmaran
Titik kata : Jangankan bulan jadian yang teringat, Dia terlambat datang bulan saja jadi beban pikiran. Ya kan.. haahaahaa
DIALOQ TENTANG KITA Adinda, Malam ini Aku mencurah pada rembulan Padanya aku mengadu keluh Tentang kamu Tentang aku Tentang aku dan kamu yang berpisah Adinda, Malam ini Rembulan itu tersenyum Pada simpulcinta kita Tentang rindu Tentang rapuh Tentang kita yang saling menjauh Adinda, Malam ini Rembulan itu bertanya Pada tali kasih kita Tentang janji Tentang hati Tentang rasa yang masih mengikat Adinda, Malam ini Rembulan itu bercerita pada ku Tentang matahari Dan pada nya pula aku bercerita Tentang kamu Tentang kita yang tidak mungkin bersatu
titik kata : Puncak dari mencintai adalah mengikhlaskan, dan dasar dari mencintai adalah kecewa
HADIR MU Dimulai sejak hari itu Ku rangkai coretan rindu Tekat ku bulat asa ku menyatu Memberi cinta dalam hidup mu Walau cinta penuh liku Tapi tekat tak berkeluh Halau rintang bergemuruh Semangat jiwaku menggebu Walau senja kini menjamu Malam gelap gantikan langit biru Tak akan melerai hajatku Untuk memiliki mu Kaulah ratu itu Penghibur sedih dan takut ku Pelerai cemas dan gelisah ku Pengusir lara dan gundah ku
titik kata : Jika memilih pilihlah yang baik dan Jika dipilih jadilah yang terbaik
SEKUNTUM BUNGA PADI Siapa itu, Si bunga padi Merunduk malu Merendah diri Dialah, Si bunga padi Indah kuncup serbuk sari Mekar bersemi Ya memang, Si bunga padi Tak seanggun melati Tak seranum mawar Namun, Si bunga padi Penakluk si kumbang-kumbang Dan aku si kumbang malang Yang ikut serta dalam barisan
titik kata : bukan tentang bunga padi tapi tapi tentang budi pekerti
SEPULUH TAHUN YANG HILANG Di tanah kelahiran hati tergamang Hilanglah cinta tinggallah sayang Bumi di pijak rasa bergoncang Adinda pautan hati ku tinggalkan Aku terbuang jauh ketanah orang Aral melintang bukan penghalang Tekat yang bulat surutkan pantang Demi dikau yang akan ku pinang Hapuslah air mata mu sayang Doakan aku sembari sembahyang Jangan tangisi aku yang melayang Yakinlah, pergi ku untuk pulang Begitu erat janji yang di pegang Seerat cinta kita dalam sayang Lewat bulan, bintang nan terang Kusampaikan rindu yang mengambang Hujan yang turun di ujung petang Mencipta rindu di rantau orang Ku peluk halu dan bayang Teringat dikau dan kenangan Namun, Apalah daya takdir menentukan Sepucuk undangan dikau layangkan Isyarat sebuah perwakilan Bahwa dikau telah di sunting seorang insan Perpisahan kini jadi sesalan Kenangan tinggallah kenangan Siang dan malam jadi pikiran Terngiang selalu dalam ingatan Linang air mata ku tak tertahankan Kau hancurkan pucuk pengharapan Mengores semua impian Impian bersanding duduk di pelaminan Manis nya buah kenangan Terkubur jauh dalam kedukaan Lupakan aku dalam ingatan Selamat bahagia doa restu ku haturkan mantan, Malang tak terelakkan Sepuluh tahun menjalin hubungan Ikhlas dan rela kan Biarlah cinta jadi kenangan
titik kata : surat yang ku layangkan, malah undangan yang kau kirimkan. terimakasih...
HUJAN MEMBAWA RINDU Kasih, Rintikan hujan sore ini Mengayunkan desir rindu di lamun ku Tiap bulir nya seakan mewakili Masa-masa indah kita dulu Entah mengapa teringat kembali Kenangan-kenangan manis itu Seperti hujan sore ini Sama persis seperti hujan sore itu Belai rinai nya menghibur hati Seperti dikau menghibur ku dahulu Dengan janji bercerai mati Apakah dikau ingat janji mu itu ? Kasih, Semua seperti mimpi Awal dan akhir kenangan itu Masih terukir jelas di hati Dan tak akan pupus di telan waktu
titikkata: ku pikir hujan cuma membawa genangan ternyata jugakenangan, tapi sepertinya hujanjuga bawa banjir. hahaha
DIBALIK TOPENG Untuk musangratu, Kau yang kiniadadihati ku Tiadadetik dan menit tanpa mengingat mu. Dan kautahuitu, Ratu kauhancurkanpucuk pengharapan ku. Kaujeratakudengancintapalsu. Sedangkan kautahuaku mencintai mu, Dengancinta yangsucidirelunghati ku. Lalu kaunodai itu, Ratu Kaupura-pura mencintai ku. Lenggak-lenggok mu menipu Berbedak,bersolek ,bergincu. Kaubersembunyidibalik sifat lugu Danbertopeng wajahayu. Begitu, Bermainrayuadalah keahlian mu. Ratu, Setelah kaudapatkansemuaapa yang kau mau, Engkau mulaibertingkahrusuhdan menuduh Seakan-akanakuseorangpelaku Dan kau,adalah korban kejahatan ku. Tidak Ratu, Akutidak sejahat itu.
titik kata : manusia itu seperti buku, terkadang kita tertipu dengan sampulnya dan juga bisa terkejut dengan isi nya...
KEMBANG TIDUR Semesta sengaja menguji Menulis nama mu di pusara hati Pada ku yang mencintai Untuk mu sang putri Redam amarah ku di hadapan mu Dunia ku terbungkam seketika itu Aku mengerti bahasa hati mu Bahwa kau tidak begitu Terlerai sudah kata terangkai Di sapu senyum mu bercerai-berai Luluh lantakkan sang perisai Sayang nya kasih tak sampai Aku lah sang perindu itu Merindukan mu di setiap waktu Detik dan menit kini berlalu Tapi rasa itu kian meneguh Tiada seorang pun yang mengerti Mengapa cinta ku luas tak bertepi Bahkan aku pun tak memahami Mengapa rasa ini begitu berapi-api Sang putri, Jangan palingkan wajah mu Biarkan aku melihat surga ku Sebab mencintai mu adalah halu Memiliki mu hanya kembang tidur ku
Titik Kata : Meski tidak ada ikatan, Namun hati menemukan kenyamanan.
MENGGENGGAM JANJI Tuan putri, Masihkah terkenang di ingatan mu Kala pertama mata kita bertemu pandang Mata kita menatap lembut dan berpadu Luluhkan hati dalam cinta benderang Tuan putri, Adakah terbayang di memori mu Kala jari kita saling menyandang Ketika kehangatan memecah bisu Hati mengikat simpuljanjitak berpantang Tuan putri, Masihkah aku di hati mu Di sini aku masih berjuang Memegang cinta dalam qalbu Memeluk luka dalam bayang Tuan putri, Kau masih di sanubari ku Aku masih orang yang imbang Masih teguh menginginkan mu Seteguh janji ku dulu dalam sayang
titik kata : terkadang indah nya suatu moment hanya bisa dirasakan ketika sudah menjadi kenangan
CINTA DALAM DOSA Pada rasa , Tak tahu dari mana bermula Ada rasa yang begitu berbeda Saat mata bertemu mata Semua begitu nyata Seakan dunia milik berdua Kemana-mana bersama Lupa kalau cinta ini dosa Pada cinta, Hati kita berdua sudah bertuan Lantas mengapa kita dipertemukan Jika untuk dipatahkan Siapa yang di persalahkan Kenapa tumbuh harapan Jika harus membenci kenyataan Pada Tuhan, Ke mana bahtera ini harus kami bawah Layar cinta terlanjur kami kembangkan Kenapa hati kami di pertemukan dengan cinta Jika harus terjebak cinta dalam dosa
Titik Kata : Rasa cinta itu berasal dari Tuhan, Jadi pasti ada alasan nya kenapa Sampai sekarang aku masih mencintai mu. Meskipun cinta ini terlarang. semangat,...
PELAMPIASAN NODA HITAM Semua terjadi begitu cepat Rasa itu mekar walau tersirat Menjelma cinta nan laknat Pada mu pula aku terpikat Terpampang jelas di bola mata Bahwa kau telah sah berdua Tapi aku halal kan segala cara Dan berdusta atas nama cinta Buta hati terbuai hasrat Ku rangkul cinta mu yang tersesat Mungkin hanya cinta muslihat Demi kepuasan nafsu syahwat Aku salah menafsirkan cinta Cinta yang ku maksud cinta gila Aku keliru menimbang rasa Rasa yang ku maksud rasa gila Aku tak ubahnya lelaki bangsat Ku cumbu kasih mu yang menjerat Terapit di antara lorong yang rapat Ku tanam benih cinta yang bejat Tapi cinta tetaplah cinta Dia tidak memandang kita siapa Meski cinta kita itu salah Cinta tetaplah buta
Titik Kata : Percaya tidak, Bahwa cinta itu buta. Kalau aku percaya cinta memang buta Karena yang melihat itu nafsu bukan cinta.
ADA YANG MENJAUH TAPI BUKAN RINDU Juwita ku, Apa kabar mu ? Semenjak kejadian itu, Kau dan aku saling menjauh. Tidak seperti pekan lalu Di mana ada aku Di situ ada kamu. Romansa menjelma bait layu, Kita kembali seperti dulu Laksana dua orang asing yang tak butuh Dirimu memilih pergi berlalu Dan aku memilih tegak angka satu. Juwita ku, Aku hanya ingin dikau tahu, Sengaja ku tulis puisi rindu Di malam itu, Aku mengadu pada Rabb ku Mengadu rindu, Meratap pilu. Mungkin, dikau tak lagi mengingat ku Atau memang tak ada lagi aku di hati mu. Puisi ku bukan untuk merayu, Bukan juga untuk memujuk mu. Aku hanya menyapa mu Lewat sepenggal syair rindu.
titik kata : kalo mau melukai lukai saja diri ku, jangan lukai hatiku karena ada dirimu di dalam nya
LUKA DALAM RINDU Bersaksi langit jingga senja itu Dibalik kias temaram yang menjamu Hadir rindu yang begitu menggebu Untuk mu yang terlalu Pada awan cinta yang merayu Ku mengaduh keluh Rindu ini bagai sembilu Menyayat melukai ku Serpihan-serpihan kepingan luka Kini menjelma lara durjana Beranai-anai mengayun gundah Pada hati yang patah merana Ku susun sajak rindu menjadi makalah luka Tentang mu dan tentang kita Yang berakhir di ujung cerita Kita tidak mungkin untuk bersama
Titik Kata : Mencintai paling sakit ketika hati saling menyayangi Namun tidak bisa saling memiliki.
PAGI SURAM Pagi ini... Seperti ada yang hilang Suasana pagi laksana petang Di balik awan-awan nya nan remang Cahaya surya membias bayang Di mana kicau burung kenari Yang biasa bernyanyi dan menari Kutanya pada hati Apa sebenarnya yang terjadi ? Awan remang seperti bersedih Melihatku berpangku diri Seakan memahami Rasa sesak di ulu hati Ke mana pagi cerah nanku sayang Mungkinkah pergi tanpa pulang Seperti dia yang menghilang Meninggalkan luka tuk dikenang
titik Kata : Eehhh sudah pagi ya...! Tapi kok suram , Mungkin kamu terbawa perasaan. Sebenarnya pagi tidak pernah berubah Perasaan mu yang lagi bermasalah.
RINDU MALAM Di dingin malam itu Hanya suara guntur yang ku dengar Dan tak pernah ku lihat guntur itu Tapi guntur itu menggelegar Belai lirih rindu anggan ku Bagai kilat yang menyambar Dan tak pernah ku lihat kilat itu Tapi percayalah kilat itu bersinar Senyum malam menyapa ku Melihat ku yang tertunduk dalam binar Dan tak tahu apa yang membinar itu Tapi binar itu begitu mengakar Hanya doa ku yang bergetar malam itu Di antara rinai hujan yang terdampar Dan kamu tidak ada di samping ku Tapi bayang mu mengejar-ngejar
Titik Kata : Lagi-lagi tentang malam. Malam oh malam, cukup warna mu yang gelap Tapi jangan untuk rindu ini.
ADA RINDU DI TANAH MELAYU Diujung malam bertamurindu Setelahsepuluhtahuntak bertemu Tiba-tibadidalam mimpi kau menyapa ku Iya kamu, tamurindudari kisahlalu Semuaseakan-akan menguak sang waktu Memaksa ku kembali memujuk rindu Setelahsekianlamasangkalaberlalu Mungkin kautak lagi mengingat ku Semenjak perpisahandihari itu Ku kubursemuabukutentang mu Lalu,akuterbuangjauh ketanah melayu Meninggalkan mudan kampunghalaman ku Namun kini kugali kembali kuburbukuitu Ku kenanglagisetiapsajak yangdipenuhiharu Perlahanhujan menetesdi kelopak mata ku Tak terbendung,rindu kuingin memeluk mu
Titik Kata : Ternyata perpisahan itu Tidak membuat orang berhenti Saling mencintai, mungkin mereka Hanya berhenti saling menyakiti. mungkin, yaaaa
BULAN SENJA Bulan senja aku menamai mu, Begitu membekas di ingatan ku Sangkala awal kita bertemu padu Kau menatap ku dengan syahdu. Kerlingan indah mata mu, menyapu segenap lara ku. Anggun nan elok pesona mu Lenggak lenggok gemulai kemayu, Senyum manis mu mengalikan dunia ku. Bulan senja aku memanggil mu. Kau bersinar di puncak langit cinta, senja itu. Kemilau jingga mu menerangi relung hati ku. Dikau, yang melumpuhkan ku Membuat ku di mabuk asmara semu, Pagi mengenang, malam merindu. Entah, apa dikau jua begitu ? Bulan senja ku. Romansa ini begitu menyeba’ dada ku. Ku coba meyakinkan hati, kau bukan kepunyaan ku. Bulan senja, Aku kini bak gagak rimba Yang mimpi melayang ke awan jingga Siang terkenang manis senyum nya Dan malam terbayang indah tawa nya. Aku bersembunyi dibalik muram durja Seraya bermunajat ada keajaiban cinta Seperti yang tersurat dalam dongeng cinta Jikalau jodoh tidak ke mana Bulan senja ku, Walau rindu dan cinta kini menjelma Gelora di dada bak gelombang samudera Apalah daya hendak di kata Hakekat nya kita tak sama Meski, Cinta setinggi puncak Himalaya Dan kasih sedalam palung Mariana Namun ku sadar jua, hamba sahaya Cinta kita sama-sama sudah berpunya.
titik kata : Bulan Senja itu di ambil dari pengalaman hidupku sendiri yang mengagumi seorang wanita yang ku juluki, BULAN SENJA dan rasa kagum itu menimbulkan rasa cinta dan sayang yang begitu dalam. sedangkan aku sendiri sudah memiliki pasangan dan dia juga sudah memiliki pasangan. Aku sendiritidak mengerti dengan perasaan ini, Yang Jelas CINTAini salah.
Malam Merindu Burung malam Sendu bernyanyi Sayup menggumam Memecah malam sunyi Teramat berdegam Suara hati Di tawan kelam Ku mendekap lirih Aku bergurindam Di atas kertas mati Banyak sajak teranyam Curahan hati Pada mu sang malam Hadirkan dia lewat mimpi Sampaikan salam Luka ku merindui
titik kata : Rindu, kalo sudah terlalu dalam Sampai ngiLu Ulu Ati...
RINDU MASIH DI SINI Entah dari mana harus ku tulis Bait – bait kenangan yang menepis Mencipta sajak yang kalis Menggambarkan luka yang mengguris Di mana kita yang dulu Kita yang pernah menjadi satu Bagai kancing dan baju Kini hilang berlalu Kisah ini terlalu manis Untuk kita yang perintis Kita belum mengerti apa dramatis Hanya tahu tawa dan tangis Kisah itu, Begitu membelenggu Di memori ingatan ku Entah apa kamu tahu ? Kini kita saling menjauh Diri mu menggandeng jalan mu Diri ku memeluk jalan ku Tapi perpisahan ini tidak berlaku untuk rindu
titik kata : sebenar nya rindu itu bukan tentang jarak, tapi tentang seseorang yang masih ada di hati mu... iya ngk shicccchhh
Syair Kagum Sengaja ku tulis syair ini Di atas kertas merah jambu Dengan tuntunan tinta putih Ku curahkan semua tentang mu Yang terlintas di hati Bait demi bait ku tulis rapi Tanpa ada rasa ragu Ku utarakan keluh kasih Berbentuk puisi Yang beromansa syahdu Ku tersenyum menyayati Melihat bayang-bayang mu Yang mengarungi imajinasi Bercengkerama dengan ku Di antara logika dan hati Logika tak mengerti Hati ini penuh ragu Rasa itu begitu menyakiti Dan aku tahu itu, Kau tak mungkin ku miliki
Titik kata : Mengagumi yang paling indah itu adalah Menyapa lewat doa dan mencintai dalam diam, Lalu hati berbisik di tanah namun di dengar oleh langit.
INGIN LEBIH BAIK Tuhan, Hari ini aku mulai tersenyum Semangat itu mulai bangkit Trauma yang kemarin bersemayam Kini telah perlahan luput Tuhan, Hadirkan sang malam Aku ingin mengaduh taobat Lepaskan aku dari nafsu yang haram jiwa ku terlalu jauh tersesat Tuhan, Izinkan sang malam Mengobati luka ku yang kemelut Aku terjebak dalam noda hitam Terjerumus dalam di jurang maksiat Tuhan, Tolong biarkan sang malam Memeluk ku dengan hangat Aku ingin berdamai dengan kelam Dan mengubur semua cerita jahat
Titik Kata : Ketika hati dan pikiran bernegosiasi Itu artinya Anda sedang berperang Melawan keadaan dan kenyataan...