97 Aku terus memperhatikan seorang gadis ini. Wajahnya pucak, rambut panjang dan tubuhnya sangat seksi. Aku tidak mau bertanya latar belakang kehidupannya. Aku takut apabila dia tidak suka banyak pertanyaan. Apalagi aku juga tipe lelaki pemalu. Aku diam saja, biarkan dia dan Indra terus berbicara. Beberapa waktu kemudian, aku dan Indra keluar dari rumahnya. Akan tetapi, sebelum kami keluar dari rumah ini, aku melihat Indra sempat mencium kening seorang gadis ini. Tanpa sengaja aku melihat mereka sangat mesra sekali. Teganya Indra berbuat seperti itu di depanku. Entahlah barangkali mereka dua sudah berpacaran. Ketika kami sudah berada di luar rumah, aku sempat bertanya kepada Indra tentang seorang gadis tadi. Indra hanya menjawab bahwa gadis itu hanya pemuas nafsu lelaki di tempat kerja ini. Aku sempat kaget mendengar jawabannya. Aku berpikir
98 betapa bodohnya gadis itu. Padahal masih banyak lowongan kerja untuk perempuan di tempat ini. Tetapi Indra menjelaskan bahwa dia telah bosan dengan pekerjaan berat. Dia ingin menjual dirinya agar bisa hidup di tanah rantau. Dia telah menjadi pelacur. Aku semakin penasaran dengan cerita Indra. Apakah benar gadis secantik dia tega berbuat seperti itu. Apakah keluarganya sudah mengetahui bahwa anak mereka di tempat rantau telah hidup seperti itu. Karena sakingnya penasaran itu malamnya aku masuk di dalam rumah seorang gadis ini. Aku ingin berani untuk bertanya kepadanya. Ketika malam tiba, aku pergi ke rumahnya. Aku melihat Indra duduk bersama karyawan yang lain. Aku tidak ingin memberitahukan kepadanya. Jarak antara rumah perusahan kami dengan rumah
99 seorang gadis ini kira-kira 20 meter. Tanpa berpikir panjang aku pun pergi ke rumahnya. Dari jauh aku melihat lampu di luar rumahnya sangat terang. Sampai-sampai semut yang masih berjalan di malam hari sempat terlihat. Keadaan di luar rumahnya sangat sepi. Aku melihat seorang lelaki keluar dari rumahnya. Aku sempat berpikir jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Indra. Penasaran itu membuatku untuk berani masuk ke dalam rumahnya. “Tok…tok..tok…..” Aku mencoba mengetuk pintunya. Tidak lama kemudian dia membuka pintu. Aku sempat kaget melihat dirinya begitu cantik. Pakaianya sangat seksi. Matanya yang besar dan indah, seakan adalah jawaban setiap rahasia yang dituangkan malam kepada kegelapan. Keteduhan tempat para pengembara bernaung dari sengatan
100 panas yang paling membakar. Tempat berbaring domba-domba selesai dimandikan pada petang hari. Sungguh gadis ini sangat cantik sekali. Tidak lama kemudian dia pun mempersilahkan aku untuk duduk di ruangan tamu. Aku melihat antara kamar dan ruang tamu tidak bedanya. Tempat tidur dan meja saling berhimpit. Aku pun duduk di sebuah kursi kebetulan hanya satu saja kursi di rumahnya. Aku sempat berpikir andaikan ada tamu lebih dari satu orang pasti yang satunya di tempat tidur. Betapa kasihan hidup seorang gadis ini. “ Engkau sakit ya! Tanyaku padanya. Saat itu pula keheningan malam menjadi pecah ketika aku memulai berbicara. “ Tidak mas! Aku baik-baik saja.” Jawabnya. “ Sejak kapan engkau berada di tempat ini.”
101 “ Aku sudah lama mas. Aku di sini sejak 10 tahun yang lalu.” “Berarti engkau lebih dahulu dari aku. Aku di sini sejak 5 tahun yang lalu. Tetapi selama ini aku tidak pernah melihat engkau keluar dari rumah .” Aku coba menghidupkan suasana. Seolah-olah kami telah mengenal begitu lama. Ada rasa lucu juga. “ Iya mas. Aku memang jarang keluar rumah karena aku malu.” “Kenapa harus malu. Di sini tidak ada lagi rumah. Sebenarnya engkau bekerja di mana.” Aku terus mencoba menanya lebih mendalam tentang hidupnya. “Aku malu mas . Karena apabila ada orang yang melewati rumahku ini , mereka pasti curiga bahwa aku sedang bersama laki-laki. Sejak aku dipecat oleh majikan dari sebuah perusahan, hidupku tidak jelas lagi. Makanya pekerjaan seperti ini bisa
102 membuatku hidup.” Dia langsung tunduk, mungkin dia merasa malu denganku. “Mengapa sekarang tidak mau kerja lagi. Masih banyak lowongan kerja yang membutuhkan perempuan seperti dirimu.” “ Memang banyak lowongan kerja, tetapi aku tidak mau kerja lagi.” Malam semakin larut. Keheningan di dalam rumah ini begitu sunyi. Suara anjing malam tak terdengar lagi. Aku terus memperhatikan seorang gadis ini. Dia kelihatan mengantuk sekali. Tetapi dia tetap bertahan dengan diriku. “Mas! Suaranya datar. Aku ini seorang pelacur. Aku hidup seperti ini, karena aku tidak bisa menghidupi diriku dan keluargaku. Aku sangat malu apabila dari kampung memintaku untuk mengirim uang guna membayar uang kuliah adikku. Aku memutuskan menjadi pelacur di
103 tempat ini ketika aku berhenti bekerja. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menikmati hidup seperti ini. Aku ingin ibu selalu tersenyum. Aku ingin ibu selalu bahagia walau kami tidak pernah bertemu.” Lanjutnya dengan nada polos. “Sudahlah. Tangaku sambil mengelus rambut kepalanya. Aku sudah mengetahui semuanya tentang dirimu ketika kemarin aku dan Indra ke sini. Aku sempat curiga dengan kamu berdua yang bermesra di depanku. Aku berpikir kamu berdua pacaran.” Lanjutku. Benarlah apa yang dikatakan Indra kemarin. Ternyata dia seorang pelacur di tempat ini. Sungguh kasihan sekali gadis ini. Waktu berlalu begitu cepat. Secepat detak jarum jam berbunyi nyaring di telingaku. Terik matahari senja menyelinap masuk melalui celah jendela yang aku buka lebar-lebar. Angin berhembus mesra seakan-akan menyapaku. Foto ibu yang selalu
104 terpajang di dinding seakan-akan tertawa kecil melihatku tergeletak lesu di ranjangku yang sudah tidak empuk lagi. “Ibu semoga engkau baik-baik saja di sana. Aku sangat merindukan kasih sayangmu. Aku sangat merindukan senyummu.” Tok! Tok! Tok!, tiba-tiba Indra menerobos masuk ke dalam kamarku. Aku sempat kaget dengan kedatangannya. Penampilannya sangat rapi, bersih dan harum sekali. Mungkin dia ingin jalan-jalan. Karena tidak biasanya Indra seperti ini. “ Mas, mau kemana. Kok, rapi sekali sore ini.” Tanyaku padanya. “ Biasa! Jawabnya singkat. Engkau tidak mau ikut.” Lanjutnya. “ Ke mana mas!”
105 “Kalau engkau mau ikut, kita jalan-jalan ke rumah seorang gadis itu. Aku sudah lama tidak menikmati bersamanya.” “ Aku kurang enak badan mas! Biar aku di rumah saja.” Jawabku. “Aku tidak ingin merusak kehidupan dari seorang gadis ini. Aku juga tidak ingin merusak diriku sendiri. Aku datang ke sini untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarga kami. Aku telah rela meninggalkan keluarga datang untuk mencari kerja. Lebih baik aku menggunakan uang gaji untuk kepentingan dalam keluarga daripada berfoya-foya dengan seorang pelacur.” Gumam dalam hati. Aku melihat Indra keluar dari kamarku. Barangkali ia pergi ke rumah seorang gadis ini.
106
107
108 BIODATA PENULIS Tubagus Raja Kamil Alfatih yow, perkenalkan saya Tubagus Raja Kamil Alfatih. Teman-teman biasa memanggil saya raja bisa juga kamil, Lahir di cilegon,tanggal 11 November 2008, untuk hobi, saya lebih suka melampiaskan emosi saya melalui panahan, saya juga suka work out di rumah,”Jangan bersedih akan perpisahan namun berbahagialah karena kisah kita pernah ada”, itu motto hidup saya,oh iya mampir juga dong ke IG saya @raja.kml7/@mr._123 di follow juga okee?!.,segitu saja ya bay.. Mochammad Adit Pratama
109 Perkenalkan nama saya Mochammad Adit Pratama, Lahir di Cilegon 19 Desember 2008, saya duduk di bangku SMP kelas 9 dan tinggal di Taman Krakatau, Hobi saya main bola dan mendengarkan musik, motto hidup saya adalah “Berani ambil resiko, Bermimpi besar, dan Berharap besar” Instagram saya @adiitprtamaa_ Muhammad Fadhal Syahada Perkenalkan nama saya Muhammad Fadhal Syahada, lahir di Bandar Lampung 17 November 2009. Saya duduk di kelas 9 SMP dan tinggal di grand cilegon residence cluster galphimia. Hobi saya bermain basket dan mendengarkan musik, motto hidup saya adalah “Jika orang lain bisa maka saya juga bisa”. Jangan lupa kepoin Instagram saya @theycallmefadhel Zulmi Khalaf Faith Halo semuanya nama saya Zulmi Khalaf Faith biasa dipanggil Zulmi, saya lahir tanggal 1 Mei 2009, hobi saya adalah bermain game, motto hidup saya adalah “Hargai setiap momen dan syukuri apa yang telah kamu capai” Chairil Arifaldi Nasution
110 Perkenalkan nama saya Chairil Arifaldi Nasution, saya lahir di Medan, 25 Agustus 2009, saya tingal di Bumi Krakatau Permai, hobi saya adalah Bermain Game, dan motto hidup saya adalah Pantang menyerah, Bimo Perwira Putra Fajar Halo nama saya Bimo Perwira Putra Fajar saya lahir di cilegon 4 Desember 2008 hobi saya bermain sepak bola alamat saya Grand Cilegon Residence Cluster Bougenville Jalan Heliconia raya no.10 instagram saya @bimo_cuyyy Ghifari Aditian Utomo Nama saya Ghifari Aditian utomo, saya lahir tanggal 6 maret 2009, saya tinggal di pesona cilegon dan hobi saya bermain bulu tangkis. Motto saya adalah “Think positif”
111 Revan Atha Nugraha Halo nama saya Revan Atha Nugraha Bisa dipanggil. Saya lahir di serang ,7 maret 2009.Hobi saya menggambar,mendengar musik cerpen “mengenal teknologi adalah hasil karya saya” Zaim Aqilah Arafat Perkenalkan nama saya Zaim Aqilah Arafat saya lahir di Cilegon 31 Januari 2009, saya tinggal di cluster taman baru asri 3, hobi saya adalah bermain bulu tangis dan basket, dan motto “sebelah boleh panas kitamah gaya bebas”
112
113