Senandung Cinta Sang Pujangga
69
Hati adalah samudra cinta
Cinta adalah perbuatannya
Bendunglah dengan seribu jalan
Ia akan tetap jatuh cinta
( Rumi )
89 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
70
Disetiap kesedihan
Kesenangan ditemukan bersama-Mu
Disetiap peralihan, kebingungan
Aku tetap bersandar pada cinta-Mu
90 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
71
Segala yang kau tinggalkan
Akan ada gantinya
Tetapi jika egkau berpisah
dari Sang Kekasih
Tiada ganti bagi-Nya
91 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
72
Cinta disebut cinta
Karena ia menghapus
segala sesuatu
dari lembaran hati
Kecuali Sang-Kekasih
92 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
73
Orang yang hatinya hidup
dengan cinta
tidak akan mati
Jejaknya akan abadi
dalam rekaman sejarah
( Rumi)
93 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
74
Banyak orang bijak
telah kembali
Tapi ia yang dimabuk cinta
terus berjalan tanpa henti
mendekati samudra Keabadian
tempat dimana kerinduan akan
terlabuhkan
94 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
75
Hati menceburui mata
Karena kenikmatan pandangannya
Dan mata mencemburui hati
Karena kenikmatan
yang direnungkannya
( Rumi )
95 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
76
Arahkan cintamu
pada Ia yang Maha Indah
yang kekal selamanya
karena hanya Dia-lah pemuas
dahaga jiwamu
96 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
77
Aku memiliki Kekasih
Yang namanya tersembunyi
dibalik tirai hatiku
Katika aku mengingat-Nya
dalam rinduku
Seluruh jasadku menjadi hatiku
Dan ketika aku memandang-Nya
Seluruh jasadku menjadi mataku
97 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
78
Manangis adalah tugas pecinta
Tanpa tangisan
maka tak ada penyambutan
Apakah hati yan menangis
ataukah mata ?
Dalam cinta,
menangis adalah kemestian
Sebagian menangis memandang-Mu
Sebagaian menangis berpisah dari-Mu
98 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
79
Gambaran-Mu ada dipelupuk mataku
Dan bayangan-Mu ada pada lisanku
Tempat tinggal-Mu di hatiku
Kemanakah engkau
akan bersembunyi?
( Rumi )
99 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
80
Cinta tak dapat disembunyikan
meski sesaat
Ketika nama Sang Kekasih
di sebutkan
100 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
81
Jangan mencari obat
bagi penyakit cinta
Karena tidak ada kesembuhan
bagi penyakit cinta
Kecuali pertemuan dengan
kekasih
101 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
82
Cinta adalah rasa yang melampaui batas
Dikatakan bahwa cinta
adalah sifat sejati Tuhan
cinta menjadi sifat hamba
hanya sebagai turunan dari itu...
ketahuilah bahwa cabang-cabang cinta
ada dalam Keabadian, tanpa awal...
akarnya juga ada dalam keabadian tanpa akhir...
Orang menyebut-Mu Cinta
Aku menyebutmu Sultan Cinta
Apapun yang aku katakan
untuk menjelaskan dan menceritakan Cinta
Itu Cuma membuatku dicekam rasa malu
Karena cinta tak tertampung oleh kata-kata
Cinta adalah samudra tanpa tepi
Yang kedalamannya tak dapat diukur
Apakah kau ingin menghitung
jumlah tetesan air samudra?
Dihadapan Samudra Cinta
tujuh lautan bukanlah apa-pa
(Rumi)
102 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
83
Mari kita pahat permata
dari hati yang membatu
Dan membuatnya sinari jalan kita
Menuju Cinta
(Rumi)
103 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
84
Dalam malam penuh kegelapan
Jadilah lilin yang tebarkan cahaya
Hingga fajar tiba
(Rumi)
104 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
85
Kuseruh ditengah malam
“siapa yang tinggal di rumah hatiku ?”
Jawaban tiba
“Itulah Aku yang cemerlangnya
jadikan mentari dan rembulan
menjadi malu”
( Rumi )
105 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
86
Cinta adalah nyalah
Yang ketika berkobar
Ia membakar segalanya
kecuali Sang Kekasih nan Abadi
ialah yang mengahabisi selain Tuhan
dengan “Tiada Tuhan”
( Rumi )
106 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
87
Selamat tinggal
hanyalah bagi ia yang mencinta
dengan mata
Bagi ia yang mencinta dengan hati
tidak ada perpisahan
( Rumi )
107 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
88
Jangan dikira cinta tecipta
dari persahabatan yang lama
atau pendekatan yang tekun
Cinta adalah keserasian jiwa
yang apabila itu tak ada
maka cinta takkan tercipta
meski dalam hitungan tahun
bahkan abad
( Kahlil Gibran)
108 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
89
Cinta yang Nyata
Cinta yang nyata
hanyalah mencari kekasih yang nyata
manalah mungkin cintamu
mencari kekasih dalam khayalan
karena kekasih dalam khayalan
tidak sempurna
sementara fitrahmu
senangtiasa menginginkan kesempurnaan
Cinta yang nyata
hanyalah butuh kepada kekasih
yang nyata pulah
Tiada kekasih yang nyata Kecuali Ia
Sang Pemilik Kesempurnaan
Tempat dimana fitrahmu akan kembali
(Khomaini)
109 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
90
Cinta tak memberikan apa-apa
kecuali dirinya sendiri
dan tiada mengambil apa-apa pun
kecuali dari dirinya sendiri
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki
Karena cinta telah cukup bagi cinta
( K. Gibran )
110 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
91
Hati yang bebas dari sakit cinta
bukanlah hati sama sekali
Tubuh yang kehilangan cinta
hanyalah lempung dan air
Berpalinglah dari wilayah dunia
kepada wilayah cinta
yang sangat menyenangkan
Jangan biarkan hatimu luput
dari siksaan cinta yang manis
Apabila engkau hendak bebas
jadilah tawanan cinta
Apabila engkau mnginginkan kegembiraan
bukalah hatimu bagi penderitaan cinta
(Hakim Al Jami)
111 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
92
Engkau boleh mencoba seratus hal
Tetapi hanya cinta
yang dapat membebaskanmu
dari dirimu sendiri
Maka jangan melarikan diri dari cinta
Sekalipun dari cinta samaran duniawi
Karena ia adalah persiapan
bagi kebenaran tertinggi
(Hakim Al Jami)
112 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
93
Kekasihku...!!!
Hidupku bermula
dan berakhir dipintu-Mu
Kan kuhabiskan waktuku disana
Karena kutak butuh lagi apa
Kecuali Diri-Mu
113 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
94
Lihat para pecinta karena cinta-Nya
Berenag-renang di samudra fana
Sementara yang tinggal
dipantai semata
Hanya memandang kosong
dan terpedaya
( Khumaini )
114 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
95
Betapa kudamba hari itu
Saat jalan-Mu jadi rumahku
Keadaan gembiraku
keadaan sedihku
Gairah hatiku berkelana
( Khumaini )
115 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
96
Sesiapa yang mengenal-Nya
akan mencari-Nya
Dialah sang Kekasih Abadi
Dia adalah samudra yang Maha Luas
Surga-Nya berasal dari setetes
yang tak berarti
(Attar )
116 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
97
Remukkan hatimu
menangislah di waktu dini hari
dan menangislah di tengah malam
bersama sunyi dengan suara hati
tumpahkan segala keluh kesahmu
ataukah curahan hatimu
ataukah nyayian kerinduanmu
pada saat itu pintu-Nya terbuka lebar
untuk medengar segala rintihan
dan menghapus linangan air mata
117 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
98
Tidak usah terucap,
tanpa isyarat
Ratusan ribu penerjemah
tercekat keluar dari kalbu.
118 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
99
Tanda Asmara
Tidakkah kau fahami tanda asmara ?
Hati yang penuh harapan indah selembut sutera
Ia pun bergetar menahan rindu
Rindu yang tiada pernah terpuaskan
Walau kekasihnya teramat dekat
Detak demi detak yang penuh kegembiraan
Galak tawa lirih dalam tetesan air mata
Ketika rindu membakar
Dan malu membayangi
Apikupun meletup-letup
membakar inti gairah sejati
Menghanyutkan diri dalam gairah tanpa batas
Samar-samar kurengkuh
benang-benang batas samudra
Kuhimpitkan semuanya
gelombang pun, riak pun, pasir dan palung pun
tiada mampu mengelak
Terembungkan dalam air mataku
disudut-sudut yang tersembunyi.
( Dimitri Mahayana)
119 | P a g e
Senandung Cinta Sang Pujangga
100
Penantian
Dan ketika Ia ucapkan “Tunggulah”
Betapa berat kurasakan keputusan-Mu
Betapa mungkin kulalui hari demi hari
Tanpa kehadiranMu
O...kecantikan yang selalu kurindukan
Kerut-merutku memapah
beratnya saat-saat ini
Tapi demi janji-janjiMu yang kau tepati
Demi kesempurnaan cinta bagi-Mu
Kujalani jalanan penuh tangis ini Kekasihku!
( Dimitri Mahayana)
120 | P a g e
BIODATA PENULIS
Abd.Rahman, itulah nama yang
diberikan oleh orang tua saya
beberapa saat setelah aku
dilahirkan di Desa Tanete Sidrap
pada Tanggal 25 Agustus 1980.
Mengenyam pendidikan umum mulai dari SD
Negeri 2 Alakkuang (1987-1993), SMPN 1 Pangsid
(1993-1996), SMA Negeri 1 Pangsid (1996-1999), S1
PAI pada STAI DDI Pangkajene Sidrap (2007) dan S2
Pengkajian Islam pada UMI Makassar (2012)
Penulis berprofesi sebagai Guru PAI pada
SMKN 6 Sidrap selain itu juga mengajar pada STAI
DDI Pangkajene Sidrap sebagai Dosen.
Selain sebagai Guru dan Dosen, penulis juga
adalah Aktivis Organisasi Profesi Guru pada Ikatan
Guru Indonesia (IGI), Asosiasi Guru Pendidikan
Agama Islam Indonsia (AGPAII) dan Persatuan Guru
Nahdatul Ulama (Pergunu).
Kegiatan lainnya yang digeluti penulis adalah
membina organisasi kemasyarakatan yang memiliki
keterkaitan erat dengan dunia pendidikan diantaranya
Character Buildin Institute (CBI) dan Matinulu Institute.
(MI)
121 | P a g e