Kumpulan Renungan Islami
1
Kumpulan Renungan Islami
Kata Pengantar
ِب ۡس ِِمِٱّ َلِلِِٱل َر ۡح َٰم ِِنِٱل َر ِحي ِِم
Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan
kepada Illahi Robbi, saya haturkan syukur kepada
Allah Yang Maha Ghoffur, karena dengan karunia
dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan
penyusunan buku ini dengan lancar. Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada junjunan Alam Nabi
Besar Muhammad Saw., keluarganya, para
shahabatnya, tabi’in dan tabbi tabi’in serta semoga
sampai kepada kita semua yang senantiasa berusaha
mengamalkan ajaran-ajarannya.
Buku ini merupakan kumpulan Tulisan yang
berupa renungan yang saya terima dari teman-
teman melalui (via) media social salah satunya
adalah WA (WhatsApp). Tulisan yang berupa
renungan tersebut isinya sangat bagus, bermakna
dan bermanfaat, sayang kalau tulisan tersebut
hanya dibaca sepintas kemudian didelet, maka
timbul keinginan saya untuk menyimpan (save)
tulisan tersebut di HP sehingga sewaktu-waktu
i
Kumpulan Renungan Islami
diperlukan bisa dibaca lagi. Dan atas saran dari
Kepala Perpustakaan SMP N 6 Cimahi (Bapak Aep
Haerudin, S.Pd.) agar tulisan itu dikumpulkan
dalam bentuk buku sehingga bisa lebih bermanfaat
dan bisa dibaca banyak orang, maka tersusunlah
buku ini yang saya beri judul: “Sebuah Perjalanan
Merenungi”( Kumpulan Renungan Islami )
Tulisan/Renungan ini bukanlah hasil karya
tulisan saya, saya hanya mengumpulkan dan
menuliskannya dan ketika menerima tulisan yang
berupa renungan tersebut melalui WA ada yang
menyebutkan sumber/penulisnya, tetapi kebanyakan
tidak menyebutkan sumber/penulisnya. Oleh karena
itu saya mohon maaf kalau dalam menyusun tulisan
itu tidak menyebutkan sumber/penulisnya dengan
lengkap.
Buku ini hanya berisi 49 renungan yang saya
pilih dari ratusan tulisan yang saya terima melalui
WA, dan insyaAllah akan disusun buku kedua yang
berisi kumpulan renungan sebagai kelanjutan dari
buku ini.
Buku ini tidak akan tersusun dengan baik
tanpa bantuan dan dorongan dari semua pihak.
Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih kepada
ii
Kumpulan Renungan Islami
Kepala Sekolah dan Kepala Perpustakaan SMP N 6
Cimahi yang telah mendorong dan mendukung saya
sehingga buku ini bisa tersusun dengan baik. Dan
juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-
teman baik sebagai penulis maupun yang
mengirimkan (share) tulisan/renungan ini melalui
WhatsApp. Semoga yang menulis dan mengirimkan
tulisan/renungan ini mendapat pahala yang berlipat
ganda, karena Rasulullah Saw. Bersabda bahwa
orang yang menunjukkan kebaikan akan mendapatkan
pahala seperti orang yang melakukannya. Aamiin.
Tiada gading yang tak retak, begitupun dalam
penyusunan buku ini banyak sekali kekurangannya
baik dari segi penyajian maupun penulisannya, maka
saya harapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari semua pihak demi perbaikan penyusunan buku
selanjutnya.
Akhirnya, saya sebagai penyusun buku ini
berharap mudah-mudahan buku ini bisa mengispirasi
dan memotivasi kita semua untuk selalu
memperbaiki diri ke arah yang lebih baik dan
diridhoi Allah Swt. Aamiin.
Cimahi, Mei 2022
Penyusun
iii
Kumpulan Renungan Islami
Pengantar Kepala Perpustakaan
SMP Negeri 6 Cimahi
Whats App adalah salah satu media sosial yang
banyak digunakan mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Isinya bisa berupa tegur sapa, berbagi informasi dan cerita.
Cerita atau kisah yang dibagikan banyak yang bermanfaat
untuk orang lain.
Pa Dasep Kurniawan,S.Ag., guru PAI SMP Negeri 6
Cimahi mengumpulkan cerita-cerita yang bermanfaat dari
WA menjadi sebuah buku dengan judul Sebuah Perjalanan
Merenungi ( Kumpulan Renungan Islami ). Maksud baiknya
disambut gembira oleh pengelola perpustakaan Senachi
untuk dijadikan buku agar bisa dibaca oleh siswa dan guru
SMP Negeri 6 Cimahi.
Kelebihan buku ini adalah isinya. Hampir semua
cerita bisa menggugah dan menginspirasi orang lain untuk
menjadi lebih baik. Bahkan, saya sebagai pengelola perpus –
takaan yang mengajarkan Bahasa Indonesia di kelas IX
pernah menggunakan salah satu cerita sebagai contoh teks
cerita inspiratif .
iv
Kumpulan Renungan Islami
Semoga kehadiran buku ini dan didokumentasikan di
perpustakaan dapat dibaca oleh anak-anak dan guru-guru
Senachi sehingga warga SMP Negeri 6 Cimahi bisa meng-
ambil hikmah dari setiap cerita yang ada di buku tersebut.
Selain dalam bentuk cetak, buku ini juga dalam bentuk
digital (e book ) agar bisa dibaca di HP dan komputer kapan
pun dan di mana pun berada.
Cimahi, Mei 2022
Kepala Perpustakaan,
Aep Haerudin,S.Pd.
NIP 196308161985011004
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 6 Cimahi
Edi Mulyadi, S.Pd., M.Pd.
NIP 196907151995121004
v
Kumpulan Renungan Islami
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR… ……………………………… i
PENGANTAR KEPALA PERPUSTAKAAN..……….. iv
DAFTAR ISI..…………………………………………. vi
1. Khalil Gibran dan Gurunya ………………………… 1
2. Kisah Nyata dari Surabaya …………………………. 3
3. Multi Dimensi Hikmah Sakit ………………………. 5
4. Aku Melihat Hidup Orang Lain Begitu Nikmat ……. 8
5. Di mana Letak Kebahagiaan ? ……………………… 11
6. Aku Tak Mau Menghafal Doa ini ………………….. 14
7. Ikhlas itu ……………………………………………. 17
8. Kisah Seorang Mandor Bangunan ………………….. 19
9. Kita Hidup di Dunia Hanya 1,5 Jam ……………….. 21
10.Teruslah Melangkah ……………………………….. 23
11.Jumlah Huruf dalam Al Quran ……………………. 25
12.Pasir atau Batu ? …………………………………… 27
13.Mengenal Lebih Dekat Vice President Telkomsel
yang Hafal 30 Juz ………………………………….. 29
14.Cerita Tiga Orang Pemuda ………………………… 37
15.Bagaimana Membuat Anakmu Sholat Tanpa Debat,
Keringat, Urat, dan Pengingat ……………………… 43
16.Syafaata Al Quran di dalam Kubur ………………… 46
17.Makna Bahagia …………………………………….. 48
18.Misteri Sebuah Absensi ……………………………. 50
19.Mendeteksi Kesombongan ………………………… 56
20.Jadikan Orang Tuamu Raja,maka Rezekimu seperti
Raja ………………………………………………… 59
21.Kendaraan Seorang Bijak ………………………….. 61
22. Haji Pengabdi Setan ……………………………….. 65
23. Inilah Rahasia…Mengapa Sebaiknya Sholat di Awal
Waktu ………………………………………………. 71
vi
Kumpulan Renungan Islami
24. Kisah Suami Istri …………………………………… 75
25. Tujuh Macam Persahabatan ………………………… 78
26. Tujuh Keajaiban Dunia …………………………….. 82
27. Ternyata Harta Bisa Dibawa Mati ………………….. 86
28. Agar Anak Tidak Gadenganet Holic ……………….. 88
29. Matematika Kehidupan …………………………….. 97
30. Enam Perkara yang Dapat Menggerogoti Anak ……. 99
31. Sebelas Hal yang Harus Diingat Sebelum Mengeluh..101
32. Kisah Seorang Suami dan Istri sholehah……………. 103
33. Aku Memilih Suamiku & Suamiku Memilih Ibunya.. 107
34. Aneh Tapi Nyata …………………………………… 110
35. Apa yang Hilang Pasti Berganti …………………… 113
36. Apabila Alloh Tidak Menghendaki Kita Lagi …….. 114
37. Bacaan Tahiyat ……………………………………. 117
38. Bayangan ………………………………………….. 121
39. Waspadalah!!! Pornografi Sudah Mengancam Anak-
Anak Kita ………………………………………….. 123
40. Kisah si Radit Anak Kelas 2 SD …………………… 138
41. Suamimu …………………………………………… 142
42. Koin …………………………………………………146
43. Sesuatu yang Berharga …………………………….. 150
44. Manfaat Medis di Balik Lamanya Ruku dan Sujud
dalam Sholat ……………………………………….. 152
45. Sepuluh Jurus Menjadikan Rezeki Anda Lancar ….. 156
46. Renungan Shubuh …………………………………. 162
47. Renungan Kehidupan untuk Muhasabah Diri …….. 165
48. Perempuan Sangat Istimewa ……………………… 170
49. Pinjami Aku Satu Hari ……………………………. 172
vii
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-1
Khalil Ghibran dan Gurunya
Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya:
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu
yang paling sempurna dalam hidup..?" Sang Guru:
"Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah
bunga yang paling indah menurutmu dan jangan
pernah kembali ke belakang..!". Setelah berjalan dan
sampai di ujung taman, Khalil Gibran kembali
dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya:
"Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu
pun...???" Gibran: "Sebenarnya tadi aku sudah
menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena
aku pikir mungkin di depan pasti ada yang lebih
indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung,
aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah
yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali ke
belakang lagi..!" Sambil tersenyum, Sang Guru
berkata: "Ya, itulah hidup.. semakin kita mencari
kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah
mendapatkannya, "Karena sejatinya kesempurnaan
yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah
1
Kumpulan Renungan Islami
keIKHLASan hati kita untuk menerima
kekurangan.."• Bila tak bisa memberi, jangan
mengambil.• Bila mengasihi terlalu sulit, jangan
membenci.• Bila tak mampu menghibur orang,
jangan membuatnya sedih. • Bila tak mungkin
meringankan beban orang lain, jangan
mempersulit/memberatkannya. • Bila tak sanggup
memuji, jangan menghujat. • Bila tak bisa
menghargai, jangan menghina.
"JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi
sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita...
Syukurilah... kondisimu dan milikmu... Allah akan
tambahkan nikmatnya kepadamu...Aamiin.
2
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-2
Kisah Nyata dari Surabaya
Di hari idul adha ini, saya ingin berbagi cerita. Hari
ini ada berita persis di depan mata. Cerita Anak
SD kelas 5, anak tetangga saya. Cerita bermula
ketika si anak ini merengek minta uang kepada
mamanya, dan dia sangat marah ketika tidak diberi.
Dia meronta ronta sampai akhirnya mamanya
memberikan uang. Keluarga curiga kenapa dia
menjadi seperti itu. Dia bilang, dia hanya ingin beli
permen. Beli permen apa? Ayo mama belikan Gak
mau, belinya di temenku. Anak ini jika tidak makan
permen tsb, menjadi seperti orang gila
Astaghfirullah…, Mamanya mulai marah, kamu
minum obat ya?! Gaakk maa… Aku hanya makan
permen Akhirnya mamanya memeriksakan dia, dan
dia positif terkena narkoba… Astaghfirullah…
Astaghfirullah… Astaghfirullah… Sungguh saya
merasa perih, terbayang wajah tetangga saya,
mama seorang anak SD kelas 5, yang menjadi
korban narkoba sekaligus telah merusak masa
3
Kumpulan Renungan Islami
depannya. Anak ini sekarang sudah tidak sekolah,
karena dia perlu penanganan khusus. Cerita permen
narkoba, brownies narkoba, cizkek narkoba, rokok
narkoba, saya denger sekitar setahun lalu dari
seorang sopir taksi jakarta. Dia bercerita bahwa
banyak anak-anak di tempatnya yang kena. Namun
saya menganggap itu angin lalu. Ternyata sindikat
narkoba ini tidak main-main. Dia sudah merambah
Surabaya, bahkan Madura. Di Madura ada juga
korban dari seorang anak yang saya kenal. Anak-
anak ini telah dijebak, dengan memberi permen
gratis awalnya. Narkoba bukan hanya merusak
mental seorang anak, tapi merusak peradaban.
Semoga cerita ini, membuat kita semakin berhati-
hari, bahwa bahaya narkoba sangat nyata. Mari
perbanyak doa untuk anak cucu kita, supaya
selamat dunia akhirat… Aamiin
4
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-3
Multi Dimensi Hikmah Sakit
Firman Allah:
٦ِ ِإ َنِمعِٱۡلعُ ۡس ِرِيُ ۡس ٗرا٥ِفإِ َنِمعِٱ ۡل ُع ۡس ِرِيُ ۡس ًرا
Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan dan
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
(QS As-Sharh: 5-6).
Pada setiap MUSIBAH selalu ada HIKMAH
dibaliknya:
SAKIT…
SAKIT itu "dzikrullah". Mereka yang menderitanya
akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah
dibanding ketika dalam sehatnya.
SAKIT itu "istighfar". Dosa-dosa akan mudah
teringat, jika datang sakit, sehingga lisan
terbimbing untuk mohon ampun.
SAKIT itu "tauhid". Bukankah saat sedang hebat
rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus
digetar.
SAKIT itu "muhasabah". Dia yang sakit akan punya
lebih banyak waktu merenungi diri dalam sepi,
menghitung-hitung bekal kembali.
5
Kumpulan Renungan Islami
SAKIT itu "jihad". Dia yang sakit tidak boleh
menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar dan
berjuang demi kesembuhannya..
SAKIT itu "ilmu". Bukankah ketika sakit, dia akan
memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya
merawat diri untuk berikutnya ada ilmu tidak
mudah kena sakit.
SAKIT itu "nasihat". Yang sakit mengingatkan si
sehat untuk jaga diri, yang sehat hibur si sakit
agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang
keduanya. Innallaha maashabirin, Allah bersama
orang-orang SABAR..
SAKIT itu "silaturrahim". Saat jenguk, bukankah
keluarga yang jarang datang akhirnya datang
membezuk, penuh senyum dan rindu mesra..
Karena itu sakit adalah perekat "ukhuwah".
Silahturrahim.
SAKIT itu "penggugur dosa". Barang haram tercelup
di tubuh dilaruntukan di dunia, anggota badan yang
sakit dinyerikan
dan dicuci-Nya.
SAKIT itu "mustajab do'a". Do'a orang yang
diijabah oleh Allah.
6
Kumpulan Renungan Islami
SAKIT itu "salah satu keadaan yang menyulitkan
syaitan". Diajak maksiat tak mampu dan tak mau,
dosa malah disesali kemudian diampuni.
SAKIT itu "membuat sedikit tertawa dan banyak
menangis". Satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi
dan para makhluk langit..
SAKIT itu "tingkatkan mutu ibadah". Rukuk -
sujud lebih khusyuk, tasbih - istighfar lebih sering,
tahiyyat - do'a jadi lebih lama..
SAKIT itu "memperbaiki akhlak". Kesombongan
terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi
dibiasakan santun, lembut dan tawadhu rendah
hati..
SAKIT membawa kita ingat mati". Mengingat mati
dan bersiap amal untuk menyambutnya adalah
pendongkrak derajat ketaqwaan.
Semoga menjadi renungan bagi Anda yang sehat
bahwa nikmat sehat lebih indah daripada sakit.
Tetapi keberkahan sakit itu nyata.
Aamiin. Allahumma Aamiin...
7
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-4
Aku Melihat Hidup Orang Lain Begitu Nikmat
Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa
berkeluh kesah.. Aku melihat hidup teman-temanku
tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya
pandai menutupi dengan mensyukuri.. Aku melihat
hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia
begitu menikmati badai hujan dalam kehidupannya..
Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,
Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya..
Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata
ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..
Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati
setiap hidup orang yang aku temui.. Ternyata aku
yang kurang mensyukuri nikmatMu.. Bahwa di
belahan dunia lain masih ada yang belum
seberuntung yang aku miliki saat ini.... Dan satu
hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak
pernah mengurangi ketetapanNya. Hanya aku lah
yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir
Ilahi... Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan
rezeki orang lain.. Mungkin aku tak tahu dimana
8
Kumpulan Renungan Islami
rezekiku.. Tapi rezekiku tahu dimana diriku.. Dari
lautan biru, bumi dan gunung, Allah Ta'ala telah
memerintahkannya menuju kepadaku... Allah Ta'ala
menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam
kandungan ibuku.. Amatlah keliru bila bertawakkal
rezeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja
adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa
yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan
gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..
Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang
tertulis dalam angka, tapi apa yang telah
dinikmatinya.. Rezeki tak selalu terletak pada
pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..
Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi
zamzam justru muncul dari kaki sang bayi, Ismail
a.s. Ikhtiar itu perbuatan.. Rezeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki
akan ditanya kelak.. "Darimana dan digunakan untuk
apa" Karena rezeki hanyalah "hak pakai", bukan
"hak milik"... Halalnya saja dihisab..dan haramnya
diadzab..! Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang
9
Kumpulan Renungan Islami
lain.. Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya juga iri
pada takdir kematiannya.... astaghfirullaah...
10
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-5
Dimana Letak Kebahagiaan ….?
Saudaraku... Jika kekayaan bisa membuat orang
bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya
dari jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke
kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia,
tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di
USA, tidak akan meminum obat tidur hingga
overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia,
tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan
menembak jantungnya.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia,
tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA,
tidak akan meminum alkohol dan obat depresi
hingga overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia,
tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari
Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara
di televisi.
11
Kumpulan Renungan Islami
Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang
itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya,
tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau
sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia
adalah dirinya sendiri... mampukah ia mau
mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam
segala hal. "Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti
orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu.
dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena
sudah diborong oleh mereka." "Kalau kebahagiaan
itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi
ini akan kosong karena semua orang akan ke sana
berkumpul di mana kebahagiaan itu berada."
Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati
setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau
pergi mencari kebahagiaan itu. Yang kita perlukan
adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta
PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa
menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di
manapun dan dengan kondisi apapun.
12
Kumpulan Renungan Islami
"KEBAHAGiAAN itu milik "Orang-orang yang pandai
BERSYUKUR". "JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI
APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA
YANG KAMU MILIKI SAAT INI.”
13
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-6
Aku tak Mau Menghafal Doa Ini….
Aku adalah salah seorang guru di sebuah Taman
Pendidikan Al-Quran (TPA) di salah satu kota
besar di negeri ini. Hampir setiap maghrib aku
habiskan waktuku bersama anak-anak kecil.
Mengajari mereka membaca Al-Quran, menghafal
doa-doa umum, dan menghafal surat-surat pendek
bukanlah hal yang membosankan bagiku. Tawa canda
mereka, kepolosan mereka, dan kenakalan dmereka,
seolah-olah membawa kebahagiaan tersendiri bagiku.
Pada suatu pertemuan, setelah mendampingi
murid-muridku dalam membaca Al-Quran, kuminta
mereka untuk menghafal seuntai doa. Ya! Doa yang
telah umum diketahui, yaitu doa untuk orang tua:
Rabbighfirlì waliwàlidayya warhamhumà kamà
rabbayànì shaghìrà. Secara bahasa, terjemahan doa
tersebut kurang lebih seperti ini, “Ya Tuhan,
ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan
sayangilah mereka sebagaimana mereka mendidikku
di waktu kecil”. Aku tak pernah meminta murid-
muridku untuk menghafal seuntai doa kecuali dihafal
14
Kumpulan Renungan Islami
juga terjemahannya. Seperti biasa, mereka yang
telah berhasil menghafalnya dipersilakan pulang
duluan. Kulihat murid-muridku menghafalkannya dan
berusaha untuk menjadi yang pertama kali pulang.
Satu per satu mulai menunjukkan hafalannya
kepadaku. Mereka pun pulang setelah kunyatakan
hafalannya diterima hingga tinggal tersisa satu anak
lagi. Kudengar hafalannya tak pernah sampai selesai.
“Rabbighfirlì… waliwàlidayya… warhamhumà…”,
ucapnya terbata-bata berusaha mengingat apa yang
ia hafal. Ia berhenti sejenak. Lalu ia mengulanginya
lagi dari awal. Ia terus melakukan hal yang sama
berulang-ulang. Akhirnya aku menimpali hafalannya,
“Kamà rabbayànì shaghìrà”. Rupanya, ia tak
menghiraukanku. Ia kembali memperlancar potongan
doa yang telah dihafalnya. Kutimpali lagi dan ia tak
menghiraukanku. Pada kali yang ketiga, setelah
kutimpali hafalannya, ia berhenti sejenak dan
mendekatiku seraya berkata, “Pak Ustadz, aku tak
mau menghafal doa ini!” Dengan sedikit heran, aku
bertanya, “Lho, kenapa?” Dengan sedikit gugup, ia
menjawab, “Ayah dan Ibu sibuk bekerja, bilang sibuk
dakwah dan mengajar. Sering sekali aku tidur di
rumah hanya dengan bibi (asisten rumah tangga)
15
Kumpulan Renungan Islami
atau bahkan sendiri. Jika keduanya sedang ada di
rumah, aku tak pernah mendengar salah satu dari
mereka membaca atau menghafal Al-Quran.
Keduanya lebih banyak menghabiskan waktu di
depan handphone atau laptopnya. Keduanya sering
sekali membelikanku mainan tapi keduanya tak ada
yang mau bermain denganku. Mainan itu hanya
sebagai pengalih agar aku tak mengganggu pekerjaan
dan keasikan mereka.” Aku menghela nafas panjang.
“Pak Ustadz, aku tak mau menghafal doa ini. Aku
tak mau Allah menyayangi orang tuaku sebagaimana
orang tuaku menyayangiku”, tutupnya. Mataku
berlinang. Kukatakan kepadanya, “Semoga Allah
merahmatimu. Cukuplah menghafal doanya hanya
Rabbighfirlì waliwàlidayya warhamhumà dan kamu
boleh pulang.” Kini aku mengerti, sayangnya kita
kepada anak-anak kita boleh jadi adalah parameter
sayangnya Allah kepada kita. Jadilah orang tua
yang hebat dan sholih/sholihah.
Ini adalah kisah nyata,
Ditulis oleh: Rasta Taleowak, 22 Desember 2015
16
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-7
Ikhlas itu ….
IKHLAS itu…. menentukan diterima atau tidak
diterimanya aktivitas kita sebagai ibadah, Karenanya
pastikan ia senantiasa menyertai setiap aktivitas
kita
IKHLAS itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan
fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak
membuat semangatmu punah.
IKHLAS itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan
harapan, tak membuatmu menyesali amal dan
tenggelam dalam kesedihan.
IKHLAS itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi
sebanding, tak membuatmu urung bertanding.
IKHLAS itu… Ketika niat baik disambut berbagai
prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling
muka.
IKHLAS itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau
banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan
lurus dan terus melangkah.
IKHLAS itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa
amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu
17
Kumpulan Renungan Islami
dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding
apa jabatanmu.
IKHLAS itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak
membuatmu keluar dari barisan dan merusak
tatanan.
IKHLAS itu… ketika posisimu di atas, tak
membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak
membuatmu enggan bekerja.
IKHLAS itu… ketika khilaf mendorongmu minta
maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika
ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.
IKHLAS itu… ketika kebodohan orang lain
terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu
terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu,
tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.
IKHLAS itu… ketika kau bisa menghadapi wajah
marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar
dengan jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan
menjelaskan fakta.
IKHLAS itu… Gampang diucapkan, sulit
diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….
IKHLAS itu .... Seperti surat Al IKHLAS….
Tak ada kata IKHLAS di dalamnya...
18
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-8
Kisah Seorang Mandor Bangunan
Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5
ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja di
bawah Setelah sang mandor berkali-kali berteriak
memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena
fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat
bangunan. Sang mandor terus berusaha agar si
pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp.
1.000- yang jatuh tepat di sebelah si pekerja. Si
pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan
melanjuntukan pekerjaannya. Sang mandor akhirnya
melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja
mau menengadah "sebentar saja" ke atas. Akan
tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena
menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil
yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa
kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke
atas dan dapat berkomunikasi dengan sang
mandor...
19
Kumpulan Renungan Islami
Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan
kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi
kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita. Kita diberi
rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa
untuk menengadah bersyukur kepada-NYA Bahkan
lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki
itu datang••• Bahkan kita selalu bilang ••• kita lagi
"HOKI!" Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur
dengan rejeki milik Allah. Jadi jangan sampai kita
mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut
musibah ...! agar kita mau menoleh kepada-NYA.
Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita
selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum
Allah melemparkan batu kecil.
Ya ALLAH...
➢ Muliakanlah orang yang membaca status ini,
entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
➢ Lapangkanlah hatinya
➢ Bahagiakanlah keluarganya
➢ Luaskan rezekinya seluas lautan
➢ Mudahkan segala urusannya
➢ Kabulkan cita-citanya
➢ Jauhkan dari segala Musibah
➢ Jauhkan dari segala Penyakit, Fitnah, Prasangka Keji,
Berkata Kasar dan Mungkar ...
Keep spirit …..!!!
20
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-9
Kita Hidup di Dunia Hanya 1,5 Jam Saja
Betapa singkatnya... Hanya 1,5 jam saja kita hidup
di dunia ini. Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an
sebagai sumber kebenaran absolut. 1 hari akhirat =
1000 tahun ..
(QS. Al-Hajj: 47)
َو َي ۡستَ ۡع ِجلُو َن ََك بِٱۡلعَذَا َِب َو َلن ُي ۡخ ِل َفَ ٱّ َللَُ َو ۡعدََهۥُ َوإِ َنَ يَ ۡو ًما ِعنَدَ َر ِب ََك َكأَۡل َِف َس َن َة
٤٧ َِم َما تَ ُعدُّو َن
Artinya: “Dan mereka meminta kepadamu agar
azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak
akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi
Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu.”
24 jam akhirat = 1000 tahun .. 3 jam akhirat =
125 tahun ..... 1,5 jam akhirat = 62,5 tahun ..
Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun,
maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit
hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu
diingatkan masalah waktu. Ternyata hanya satu
setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan
21
Kumpulan Renungan Islami
abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka.
(QS. Fathir:15, An-Nisa:170) Cuma satu setengah
jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah. (QS. Al-
Muddaththir:7, At-Thur:48, Az-Zumar:10)
Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita
harus menahan nafsu dan mengganti dengan
sunnah-Nya. (QS. Yusuf:53, Al-Ahzab:38) "Satu
Setengah Jam" sebuah perjuangan yang teramat
singkat dan Allah akan mengganti dengan surga
Ridha Allah. (QS.At-Tawbah:72, Al-Bayyinah:8,
An-Nisa:114) Maka berjuanglah untuk mencari bekal
perjalanan panjang nanti. (QS. Al-Hashr:18, Ash-
Shura:20, Ali-Imron:148, Al-Qashas:77) Allah
berfirman: "Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan
sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya
mengetahui." (QS. Al-Mu'minuun:114)....
Allohu Akbar.. Subhanallah. semoga Allah Swt.
memberkahi upaya kita untuk mengoptimalkan
pengabdian semata kepada Allah..... !
Barakakallah 'alainaa..... !
22
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-10
Teruslah Melangkah … !!!
"Ketika kita sudah berada di jalur menuju Allah,
maka berlarilah. Jika itu sulit bagimu, maka berlari
kecillah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Dan jika itu
pun tak bisa, merangkaklah. Namun jangan pernah
berbalik arah atau berhenti." (Imam Syafi'i)
Karena ketika kita istiqamah, bukan berarti kita
tidak boleh lelah. Istiqamah mengajarkan bahwa kita
tidak boleh menyerah. InsyaAllah, ada kemudahan di
tengah kesulitan (kesibukan) kita.
"Sesungguhnya, pertolongan itu mengiringi
kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu mengiringi
kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan,
ada kemudahan yang menyertainya.”
(HR. Ahmad)
() َفإِ ََن َم َعَ ا ْلعُ ْس ِرَ ُي ْس ًرا * ِإ َنَ َم ََع ا ْل ُع ْس َِر يُ ْس ًرا
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
(Q.S. Al Insyirah aya 5 dan 6)
23
Kumpulan Renungan Islami
Berikanlah yang terbaik dengan amanah yang sekarang kita
miliki disini, jadikan ladang amal untuk akhirat kita. Teruslah
melangkah di Jalan Allah dengan istiqomah...!!!
24
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-11
Jumlah Huruf dalam Al-Quran
Sejak 1200 tahun silam, ketika dunia belum
mengenal KOMPUTER atau alat hitung sejenis,
IMAM SYAFI'I telah mampu mendata JUMLAH
masing-masing HURUF dalam AL-QUR'AN secara
detail dan akurat. Imam Syafi’i dalam kitab Majmu
al-Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh
Imam ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al-
Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al
Qur'an diurut sesuai dengan banyaknya: اAlif :
48740 huruf, لLam : 33922 huruf, مMim :
28922 huruf, حHa ’ : 26925 huruf, يYa’ :
25717 huruf, وWawu : 25506 huruf, نNun :
17000 huruf, لاLam alif : 14707 huruf, بBa ’ :
11420 huruf, ثTsa’ : 10480 huruf, فFa’ : 9813
huruf, ‘ عAin : 9470 huruf, َ قQaf : 8099 huruf,
كKaf : 8022 huruf, َ دDal : 5998 huruf, سSin :
5799 huruf, ذDzal : 4934 huruf, هHa : 4138
huruf, جJim : 3322 huruf, َصShad : 2780
huruf, رRa ’ : 2206 huruf, شSyin : 2115 huruf,
25
Kumpulan Renungan Islami
ضDhadl : 1822 huruf, زZai : 1680 huruf, خKha
’ : 1503 huruf, تTa’ : 1404 huruf, غGhain :
1229 huruf, طTha’ : 1204 huruf dan terakhir ظ
Dza’ : 842 huruf. Jumlah total semua huruf
dalam al-Qur ’an sebanyak 1.027.000 (satu juta
dua puluh tujuh ribu). Jumlah ini sudah termasuk
jumlah huruf ayat yang di-nasakh.
Setiap kali kita khatam Al-Qur'an, kita telah
membaca lebih dari 1 juta huruf. Jika 1 huruf = 1
kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, maka kira-kira
10 juta pahala kita dapatkan.
Mudah-mudahan ini menjadi motivasi kita untuk
terus membaca al-Qur'an. dan menalar maknanya
MasyaaAllah.. Luar biasa bagi mereka yang
istiqomah khatam 1 juz tiap harinya.. berarti
setiap bulan minimal mereka mendapat pahala 10
juta dari Al-Qur’an..
Bila ada yang digaji 5 juta perbulan dah bangga,
dengan jam kerja 8 jam sehari ! Sungguh merugi.
ALLOH menggaji kita 10 juta lebih perbulan hanya
dengan jam kerja maksimal 1 jam per harinya.
Yuuk kita tiap hari tilawah….!!!
26
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-12
Pasir atau Batu …???
Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang
sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah
perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya
menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang
kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-
kata, dia menulis di atas pasir :
HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah
oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si
Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam
dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia
mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis
di sebuah batu :
HARI INI SUAMIKU YANG BAIK
MENYELAMATKAN NYAWAKU. Suami bertanya :
“Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu
menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis
di atas batu ?” Istrinya sambil tersenyum
menjawab : “Ketika hal buruk terjadi, kita harus
27
Kumpulan Renungan Islami
menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang
berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa
melupakannya... Dan bila sesuatu yang baik dan
luar biasa diperbuat suamiku, aku harus
memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa
hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat
selamanya." Dalam hidup ini sering timbul beda
pendapat dan konflik karena sudut pandang yang
berbeda. Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh
karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan
melupakan masalah yang lalu. "Belajarlah untuk
selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk
semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu
MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua
KEBAIKAN ...." Have a Nice Day ! God Bless You…
28
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-13
Mengenal Lebih Dekat Vice President Telkomsel
yang Hafal 30 Juz
Geliat dakwah dan syiar Al Quran semakin
merambah ke berbagai kalangan termasuk entitas
bisnis di Indonesia. Seorang Vice Presiden di
perusahaan multinasional ini ternyata Hafizh Al
Quran 30 Juz. Masya Allah. Nizar, 43, adalah VP
Human Capital and Procurement di Telkomsel, anak
perusahaan Telkom Group untuk bisnis internasional
khusus negara Timor Leste. Pria kelahiran Jakarta
ini sudah bertugas selama dua tahun di Dili setelah
malang melintang di beberapa daerah seperti
Bandung dan Medan. Sebagai seorang VP, Nizar
yang kini dikaruniai tiga orang anak, bertanggung
jawab terhadap seluruh persoalan karyawan mulai
dari rekrutmen hingga pensiun. Bahkan terkadang
sampai ke urusan keluarga. Suami dari Febris
Maulidani ini, mengaku dirinya belum memiliki
hafalan banyak sejak kecil. Bukan seperti trend
sekarang dimana anak-anak sudah dibiasakan
menghafal mulai dari TK atau SD. Dia justru mulai
29
Kumpulan Renungan Islami
ada keinginan menghafal Al Quran setelah bekerja di
PT. Telkom. Lalu bagaimana caranya, di tengah-
tengah kesibukan menjalankan amanah di sebuah
perusahaan raksasa telekomunikasi Indonesia masih
sempat menghafal Al Quran dan menuntaskan
seluruh 30 juz? Berikut hasil wawancara Nizar
dengan tim redaksi bersamaislam.com menjelang
malam pergantian tahun, Selasa (29/12/2015).
bersamaislam: Kapan anda mulai menghafal dan
menuntaskan hafalan Al Quran 30 Juz? Nizar:
Tahun 2006 yang lalu saya berangkat umroh,
waktu itu usia saya 34 tahun, anak sudah dua
orang. Karena yang ketiga baru lahir tahun 2007.
Saya merasa perlu banyak bersyukur atas berbagai
nikmat yang telah diberikan Allah. Nikmat hidayah
terutama. Dan bagaimana cara mempertahankan
hidayah itu dari berbagai godaan. Saat itulah
muncul keinginan untuk lebih dekat dengan Al
Quran, bisa membaca dengan benar dan menghafal.
Di setiap tempat yang mustajab selama di masjidil
haram saya berdoa kepada Allah, semoga saya bisa
menghafal Al Quran. Dan entah kenapa, saya
berdoa agar bisa hafal 30 juz sebelum usia 40
tahun. Pulang umroh saya bertekad merealisasikan
30
Kumpulan Renungan Islami
doa tersebut. Saya cari lembaga tahfidz Al Quran
di Bandung. Saya diminta untuk ikut seleksi, dan
hasilnya saya tidak lulus. Saya di downgrade ke
kelas tahsin, yaitu kelas untuk memperbaiki bacaan.
Waktu itu saya kecewa, tapi ternyata takdir Allah
lebih baik. Dua tahun saya harus jalani kelas tahsin.
Belakangan saya sadar, penting untuk memperbaiki
bacaan sebelum mulai menghafal, sementara huruf,
tajwid dan fashohah saya banyak yang salah. Saat
masih belajar tahsin, ada metode baru dan cukup
unik untuk menghafal yaitu Quantum Memory Al
Quran. Saya diajak mendengarkan kelas sosialisasi
dan saya ikut. Ternyata itu memotivasi saya untuk
mencoba. Akhirnya sambil menjalani kelas tahsin,
saya mulai menghafal sendiri. Otodidak dengan
metode tersebut. Tidak disangka saya bisa
selesaikan 6 juz, yaitu juz 30, 29, 28, 7, 1, dan
2. Saat itu mulai terasa beratnya menjaga hafalan
6 juz, sehingga saya ragu-ragu untuk meneruskan.
Ternyata Allah SWT memberi jawaban. Dalam
sebuah kajian tahfizh di mesjid Salman ITB, saya
dipertemukan dengan ustadz Abdul Aziz. Sejak itu,
yaitu sekitar awal tahun 2008, saya masuk kelas
menghafal Al Quran di mesjid Habiburrahman
31
Kumpulan Renungan Islami
dengan bekal 6 juz. Alhamdulillah prosesnya
dimudahkan oleh Allah SWT. Rata-rata saya bisa
menyetorkan hafalan ½ – 1 juz setiap minggu,
sehingga tepat sebelum saya pindah tugas ke
Medan di bulan April 2009 saya sudah
menuntaskan seluruh setoran 30 juz. Jika dihitung
sejak bergabung menjadi santri tahfidz Al Quran di
Habiburrahman, saya menyelesaikan hafalan selama
kurang lebih 1 ½ tahun. Tetapi jika dihitung sejak
awal menghafal secara otodidak, saya menyelesaikan
hafalan selama kurang lebih 2 ½ tahun.
Subhanallah walhamdulillah, inilah jawaban dari doa-
doa di multazam yaitu bisa hafal 30 juz sebelum
usia 40 tahun. bersamaislam: Bagaimana metode
yang anda lakukan sehingga bisa menuntaskan
seluruh hafalan tersebut? Adakah kiat khusus?
Nizar: Metode awal adalah menyiapkan diri untuk
bisa menerima Al Quran, yaitu dengan mempelajari
dan memperbaiki bacaan sambil memperbanyak amal
sholeh yang akan menjadi bahan bakar kita untuk
terus istiqomah dalam proses menghafal. Sejak
mengikuti pelajaran tahsin, saya terus meningkatkan
interaksi harian dengan Al Quran melalui target
khatam tilawah setiap bulan atau yang sekarang
32
Kumpulan Renungan Islami
disebut ODOJ, One Day One Juz. Saya juga
berusaha meningkatkan ibadah ibadah lainnya seperti
shalat berjamaah di mesjid, menegakkan shalat
malam, berinfaq, dan berbagai amal sholeh yang
dicontohkan nabi SAW. Kemudian tiada hari tanpa
muraja’ah (mengulang hafalan) dan ziyadah
(menambah hafalan baru). Jadi sambil mengejar
target odoj, hafalan tetap dan terus bertambah.
Untuk teknis menghafal, saya tetap gunakan
metode quantum karena cukup cocok. Dan yang
terakhir, tidak lupa bergabung dalam satu
halaqah/komunitas menghafal Al Quran sehingga bisa
saling memberi semangat. bersamaislam: Orang
bilang mempertahankan itu lebih sulit. Apakah
dalam hafalan Al Quran seperti itu? Bagaimana cara
anda mempertahankan hafalan agar tidak hilang di
tengah kesibukan pekerjaan? Nizar: Benar,
menghafal itu bukanlah pekerjaan seberapa cepat
kita bisa menyelesaikan setoran hafalan, tetapi
berapa lama hafalan Al Quran bisa terus kita jaga
dan pertahankan. Oleh karena itu cara pertama
untuk menjaga hafalan adalah mengubah mindset
kita, bahwa menghafal Al Quran adalah ibadah
seumur hidup. Selanjutnya perlu dirancang program
33
Kumpulan Renungan Islami
agar kita bisa terus mempertahankan serta carilah
lingkungan dimana proses menjaga hafalan akan lebih
kondusif. Alhamdulillah saat ini saya berada di
lingkungan yang cukup kondusif. Ada tasmi’
seminggu sekali di hadapan jamaah mesjid An-Nuur,
Dili. Dan ada juga program saling setor dengan
Imam mesjid setiap harinya. Saya sendiri membuat
target mengulang hafalan sampai khatam (30 juz)
dengan berbagai durasi, tergantung ketersediaan
waktu dan kondisi keimanan juga. Pernah seminggu
sekali khatam, 10 hari sekali, atau sebulan sekali.
Disamping itu saat menjadi imam shalat wajib saya
manfaatkan untuk muraja’ah, demikian juga ketika
melaksanakan shalat-shalat sunnah. Juga
mendengarkan murottal melalui media elektronik
dan segala macam hal yang bisa kita gunakan setiap
saat untuk tetap berinteraksi dengan Al Quran.
bersamaislam: Apa yang menjadi motivasi anda
sehingga bercita-cita menjadi Hafizh Al Quran?
Nizar: Berdasarkan pengalaman dari awal menghafal
sampai sekarang, motivasi saya berubah seiring
perjalanan waktu. Saat pertama menghafal, saya
ingin menjadikan Al Quran sebagai benteng dalam
menghadapi berbagai cobaan dan menjadi hafizh
34
Kumpulan Renungan Islami
sebelum umur 40 tahun. Setelah mulai menghafal,
saya ingin menjadi yang tercepat dalam
menyelesaikan hafalan di mesjid Habiburrahman.
Setelah selesai menghafal, motivasinya berubah lagi
ingin menjadikan Al Quran sebagai wirid harian.
Pada akhirnya, motivasi menghafal Al Quran adalah
untuk ingin dekat dengan Allah SWT. bersamaislam:
Anda adalah seorang pekerja profesional di sebuah
international corporation. Adakah suka duka atau
kendala-kendala yang menjadi penghalang dalam
menghafal Al Quran? Nizar: Salah satu kiat
menjaga Al Quran adalah dengan melaksanakan
perintah-perintah wajib. Akan sulit bagi kita untuk
bisa terus dekat dengan Al Quran jika kewajiban
saja tidak kita lakukan dengan baik. Salah satu
kewajiban bagi kita muslim laki-laki adalah shalat
berjamaah di mesjid tepat waktu. Ini adalah kendala
tersendiri di lingkungan pekerjaan. Ketika berada
dalam situasi yang mendesak dan waktu terbatas,
sulit bagi saya untuk bisa shalat berjamaah di
mesjid. Apalagi jarak dari kantor ke mesjid di sini
tidak terlalu dekat. Walaupun ada musholla kecil,
tetapi perasaan untuk bisa shalat di mesjid tidak
tergantikan. bersamaislam: Apa pesan yang ingin
35
Kumpulan Renungan Islami
anda sampaikan kepada kaum muslimin secara umum
dan kepada kalangan profesional secara khusus
tentang Al Quran? Nizar: Di tengah berbagai
cobaan yang menggoda kita dari kiri, kanan, atas,
dan belakang dimanapun kita berada, kita
memerlukan amalan unggulan yang bisa kita
banggakan di sisi Allah SWT. Dan mudah-mudahan
amal tersebut menjadi engine bagi amal-amal sholeh
lainnya. Al Quran adalah salah satu amalan yang
patut kita perjuangkan. Bisa membaca, menghafal,
memahami artinya, melaksanakan apa yang
diperintahkan dan menjauhi yang dilarang di
dalamnya, dan mendakwahkannya merupakan rezeki
dari Allah yang tiada terkira. Begitu banyak
keistimewaan yang Allah akan berikan kepada
hambaNya yang mampu menjadi sahabat Al Quran.
Kita harus memperjuangkannya agar bisa masuk
dalam barisan tersebut, dan setelah itu kita harus
berjuang untuk mempertahankannya.
Wallahu a’lam bish showab.
36
Kumpulan Renungan Islami
Renungan ke-14
Cerita 3 Orang Pemuda
Suatu hari, Umar sedang duduk di bawah pohon
kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya, para
sahabat sedang asyik mendiskusikan sesuatu. Tiba-
tiba datanglah 3 orang pemuda. Dua pemuda
memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh
mereka. Ketika sudah berhadapan dengan Umar,
kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu
berkata : "Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai
Amirul Mukminin!" "Qishashlah pembunuh ayah
kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini !".
Umar segera bangkit dan berkata : "Bertakwalah
kepada Allah, benarkah engkau membunuh ayah
mereka, wahai anak muda?" Pemuda lusuh itu
menunduk sesal dan berkata : "Benar, wahai Amirul
Mukminin." "Ceritakanlah kepada kami
kejadiannya.", tukas Umar. Pemuda lusuh itu
kemudian memulai ceritanya : "Aku datang dari
pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku
untuk suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan
37
Kumpulan Renungan Islami
di kota ini. Sesampainya aku di kota ini, ku ikat
untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan
dia (unta). Begitu kembali, aku sangat terkejut
melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih
untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak
kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh,
aku sangat marah, segera ku cabut pedangku dan
kubunuh ia (lelaki tua tadi). Ternyata ia adalah
ayah dari kedua pemuda ini." "Wahai, Amirul
Mukminin, kau telah mendengar ceritanya, kami
bisa mendatangkan saksi untuk itu.", sambung
pemuda yang ayahnya terbunuh. "Tegakkanlah had
Allah atasnya!" timpal yang lain. Umar tertegun
dan bimbang mendengar cerita si pemuda lusuh.
"Sesungguhnya yang kalian tuntut ini pemuda shalih
lagi baik budinya. Dia membunuh ayah kalian karena
khilaf kemarahan sesaat", ujarnya. "Izinkan aku,
meminta kalian berdua memaafkannya dan akulah
yang akan membayarkan diyat (tebusan) atas
kematian ayahmu", lanjut Umar. "Maaf Amirul
Mukminin," sergah kedua pemuda masih dengan
mata marah menyala, "Kami sangat menyayangi
ayah kami, dan kami tidak akan ridha jika jiwa
belum dibalas dengan jiwa". Umar semakin bimbang,
38
Kumpulan Renungan Islami
di hatinya telah tumbuh simpati kepada si pemuda
lusuh yang dinilainya amanah, jujur, dan
bertanggung jawab. Tiba-tiba si pemuda lusuh
berkata : "Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah
hukum Allah, laksanakanlah qishash atasku. Aku
ridha dengan ketentuan Allah", ujarnya dengan
tegas. "Namun, izinkan aku menyelesaikan dulu
urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku
akan kembali untuk diqishash". "Mana bisa begitu?",
ujar kedua pemuda yang ayahnya terbunuh. "Nak,
tak punyakah kau kerabat atau kenalan untuk
mengurus urusanmu?", tanya Umar. "Sayangnya
tidak ada, Amirul Mukminin". "Bagaimana
pendapatmu jika aku mati membawa hutang
pertanggung jawaban kaumku bersamaku?", pemuda
lusuh balik bertanya kepada Umar. "Baik, aku akan
memberimu waktu tiga hari. Tapi harus ada yang
mau menjaminmu, agar kamu kembali untuk
menepati janji." kata Umar. "Aku tidak memiliki
seorang kerabatpun di sini. Hanya Allah, hanya
Allah-lah penjaminku wahai orang-orang beriman",
rajuknya. Tiba-tiba dari belakang kerumunan
terdengar suara lantang : "Jadikan aku
penjaminnya, wahai Amirul Mukminin". Ternyata
39
Kumpulan Renungan Islami
Salman al-Farisi yang berkata. "Salman?" hardik
Umar marah. "Kau belum mengenal pemuda ini,
Demi Allah, jangan main-main dengan urusan ini".
"Perkenalanku dengannya sama dengan perkenalanmu
dengannya, yaa, Umar. Dan aku mempercayainya
sebagaimana engkau percaya padanya", jawab
Salman tenang. Akhirnya dengan berat hati, Umar
mengizinkan Salman menjadi penjamin si pemuda
lusuh. Pemuda itu pun pergi mengurus urusannya.
Hari pertama berakhir tanpa ada tanda-tanda
kedatangan si pemuda lusuh. Begitupun hari kedua.
Orang-orang mulai bertanya-tanya apakah si
pemuda akan kembali. Karena mudah saja jika si
pemuda itu menghilang ke negeri yang jauh. Hari
ketiga pun tiba. Orang-orang mulai meragukan
kedatangan si pemuda, dan mereka mulai
mengkhawatirkan nasib Salman, salah satu sahabat
Rasulullah S.A.W. yang paling utama. Matahari
hampir tenggelam, hari mulai berakhir, orang-orang
berkumpul untuk menunggu kedatangan si pemuda
lusuh. Umar berjalan mondar-mandir menunjukkan
kegelisahannya. Kedua pemuda yang menjadi
penggugat kecewa karena keingkaran janji si pemuda
lusuh. Akhirnya tiba waktunya penqishashan.
40
Kumpulan Renungan Islami
Salman dengan tenang dan penuh ketawakkalan
berjalan menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai
terisak, karena menyaksikan orang hebat seperti
Salman akan dikorbankan. Tiba-tiba di kejauhan ada
sesosok bayangan berlari terseok-seok, jatuh,
bangkit, kembali jatuh, lalu bangkit kembali. ”Itu
dia!” teriak Umar. “Dia datang menepati
janjinya!”. Dengan tubuhnya bersimbah peluh dan
nafas tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk di
pangkuan Umar. ”Hh..hh.. maafkan.. maafkan..
aku, wahai Amirul Mukminin..” ujarnya dengan
susah payah, “Tak kukira... urusan kaumku...
menyita... banyak... waktu...”. ”Kupacu...
tungganganku... tanpa henti, hingga... ia sekarat di
gurun... Terpaksa... kutinggalkan... lalu aku berlari
dari sana..” ”Demi Allah”, ujar Umar menenanginya
dan memberinya minum, “Mengapa kau susah payah
kembali? Padahal kau bisa saja kabur dan
menghilang?” tanya Umar. ”Aku kembali agar
jangan sampai ada yang mengatakan... di kalangan
Muslimin... tak ada lagi ksatria... menepati janji...”
jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum. Mata
Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia
bertanya : “Lalu kau, Salman, mengapa mau-
41
Kumpulan Renungan Islami
maunya kau menjamin orang yang baru saja kau
kenal?" Kemudian Salman menjawab : " Agar jangan
sampai dikatakan, dikalangan Muslimin, tidak ada
lagi rasa saling percaya dan mau menanggung beban
saudaranya”. Hadirin mulai banyak yang menahan
tangis haru dengan kejadian itu. ”Allahu Akbar!”,
Tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak.
“Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami
telah memaafkan saudara kami itu”. Semua orang
tersentak kaget. “Kalian...” ujar Umar. “Apa
maksudnya ini? Mengapa kalian..?” Umar semakin
haru. Kemudian dua pemuda menjawab dengan
membahana : ”Agar jangan sampai dikatakan, di
kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mau
memberi maaf dan sayang kepada saudaranya”.
”Allahu Akbar!” teriak hadirin. Pecahlah tangis
bahagia, haru dan sukacita oleh semua orang.
MasyaAllah..., saya bangga menjadi muslim bersama
kita ksatria-ksatria muslim yang memuliakan al
Islam dengan berbagi pesan nasehatnya untuk
berada dijalan-Nya..
Allahu Akbar…!
Kisah ini disebut dalam kitab I'laam al-Naas Bi Ma
Waqa'a Lil Bara.
42