The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih tahun 2023.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nisfah91, 2024-06-08 06:31:32

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK DALAM MENGATASI TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DIDESA PASIR EURIH TAHUN 2023

penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih tahun 2023.

Keywords: : kecemasan, ibu hamil trimester3, terapi musik, efektivitas, Desa Pasireurih.

LAPORAN SKRIPSI EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK DALAM MENGATASI TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DIDESA PASIR EURIH TAHUN 2023 DISUSUNOLEH : 1. Sintha Sri Wahyuni NPM:07230000003 2. Santi Susanti NPM:07230000012 3. Nisfatus Sayyidah Syarifatullah NPM:07230000005 Hidayati Mukhtar 4. Anah Ade Suryanah NPM:07230000013 5. Holiyana Agustin NPM:07230000052 PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA MAJU 2024


HALAMAN PERSETUJUAN Laporan Skripsi EFEKTIVITASPEMBERIANTERAPIMUSIKDALAMMENGATASI TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DIDESAPASIREURIHTAHUN2023 DISUSUNOLEH : 1. Sintha Sri Wahyuni NPM:07230000003 2. Santi Susanti NPM:07230000012 3. Nisfatus Sayyidah Syarifatullah NPM:07230000005 Hidayati Mukhtar 4. AnahAde Suryanah NPM:07230000013 5. HoliyanaAgustina NPM:07230000052 Proposal/SkripsiinitelahdiperiksadandisetujuiuntukdiajukandalamSidang Proposal/ Hasil Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju Jakarta, Februari2024 Menyetujui, PembimbingTugasAkhir (Salfia Darmi.,S.ST.,M.KES ) ii


HALAMAN PENGESAHAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK DALAM MENGATASI TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DIDESA PASIR EURIH TAHUN 2023 DISUSUNOLEH : 1. Sintha Sri Wahyuni NPM:07230000003 2. Santi Susanti NPM:07230000012 3. Nisfatus Sayyidah Syarifatullah NPM:07230000005 Hidayati Mukhtar 4. Anah Ade Suryanah NPM:07230000013 5. Holiyana Agustina NPM:07230000052 Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari Persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan Jakarta, Februari 2024 Mengesahkan, Pembimbing Penguji (Salfia Darmi.,S.ST.,M.KES) (Ernita Prima Noviyani.,S.ST.Bdn,M.Kes) Mengetahui, Koordinator Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan (Retno Sugesti.,S.ST.,M.Kes) iii


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA MAJU SKRIPSI, Februari 2024 Sintha Sri Wahyuni, Santi Susanti dkk IVBAB+Halaman +Tabel +1Gambar+ Lampiran Abstrak Latar belakang : Penyebab kecemasan pada masa kehamilan terutama pada kehamilan trimester ketiga dalam hal ini contohnya seperti rasa cemas dan takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa dan ketakutan riil seperti ketakutan bayinya lahir cacat. Pada saat yang sama, ibu hamil juga merasakan kegelisahan mengenai kelahiran bayinya dan permulaan dari fase baru dalam hidupnya. Perasaan cemas ibu hamil trimester ketiga dalam memikirkan proses melahirkan serta kondisi bayi yang akan dilahirkan tidak hanya berlangsung pada kehamilan pertamanya, tetapi juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Walaupun mereka telah mempunyai pengalaman dalam menghadapi persalinan tetapirasacemastetapakanselaluadaKecemasanpadaibuhamiltrimester 3dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan ibu dan perkembangan janin. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih tahun 2023. Metedologi : Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengandesain penelitian pra-eksperimental.Sampel penelitian terdiri dari ibu hamil trimester 3 yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tingkat kecemasan yang telah divalidasi dan direliabilitasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat terapi musik dalam mengurangi kecemasan pada ibu hamil trimester 3. Kata Kunci : kecemasan, ibu hamil trimester3, terapi musik, efektivitas, Desa Pasireurih. Kepustakaan : 50(2019-2023)


PROGRAM STUDY OF MIDWIFERY PROGRAM APPLIED UNDERGRADUATED VOCATIONAL FACULTY UNIVERSITAS INDONESIA MAJU THESIS, FEBRUARI 2024 SinthaSriWahyuni, SantiSusantidkk V BAB + 60 Halaman + 11 Tabel + 3Gambar + 12Lampiran Abstract Background: The causes of anxiety during pregnancy, especially in the third trimester of pregnancy, in this case include anxiety and fear of death, birth trauma, feelings of guilt or sin and real fears such as fear that the baby will be born with defects. At the same time, pregnant women also feel anxiety about the birth of their baby and the beginning of a new phase in their life. Third trimester pregnant women's feelings of anxiety when thinking about the birthing process and the condition of the baby to be born do not only occur in their first pregnancy, but also in subsequent pregnancies. Even though they have experience in dealing with childbirth, there will always be anxiety. Anxiety in pregnant women in the third trimester can have a negative impact on the mother's well-being and fetal development. Objective: This study aims to evaluate the effectiveness of providing music therapy in overcoming anxiety levels in pregnant women in the third trimester in Pasireurih Village in 2023. Methodology: The research method used is quantitative research with a preexperimental research design. The research sample consisted of pregnant women in the third trimester who were selected using purposive sampling. Data was collected using an anxiety level questionnaire that has been validated and reliable. Data analysis was carried out using descriptive statistical techniques. It is hoped that the results of this research will provide a better understanding of the benefits of music therapy in reducing anxiety in third trimester pregnant women. Keywords: anxiety, third trimester pregnant women, music therapy, effectiveness, Pasireurih Village.. Keywords: anxiety, third trimester pregnant women, music therapy, effectiveness, Pasireurih Village.


Bibliography: 50 (2019-2023) iv


KATAPENGANTAR Segala puji dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semua umat, Tuhan seluruh alam dan Tuhan dari segala hal yang telah memberi rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judulEfektivitas Pemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Desa Pasireurih Tahun 2023. Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanyaRidhoIllahi,dukungan,bantuandanbimbingandari berbagaipihak,untuk itu pada kesempatan ini dengan rendah hati dan rasa hormat yang besar saya mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada : 1. Drs.H.A.JacubChatib,selakuKetuaYayasan UniversitasIndonesiaMaju. 2. Prof.Dr.Dr.dr.H.M.Hafizurrahman,MPH,selakuPembinaYayasan Indonesia Maju. 3. Dr.AstridNovita,SKM, MKMSelakuRektorUniversitas IndonesiaMaju. 4. Susaldi,S.ST.,M.BiomedSelakuWakilRektorIBidangAkademik Universitas Indonesia Maju. 5. Dr.Rindu,SKM.,M.KesSelakuWakilRektorIIBidangNonAkademikUniversitas Indonesia Maju. 6. Hidayani, Amd.Keb, SKM,MKMSelakuDekan FakultasVokasi Universitas Indonesia Maju. 7. Hedy Hardiana,S.Kep.,M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju. 8. Retno Sugesti, S. ST., M. Kes, Selaku Koordinator Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan, Univeristas Indonesia Maju. 9. Ernita Prima Noviyani.,S.ST,BdnM.Kes,Selaku Dosen Penguji Skripsi 10. Salfia Darmi.,S.ST., M.KES, Selaku dosen pembimbing Skripsi yang memberikan arahan dan masukan kepada penulis. v


Akhir kata, penulis berharap semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik di hadapan Allah SWT.dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya, serta skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya, serta dapat dapat meningkatkan pengetahuan dan keefektifan pembelajaran terhadap ilmu kebidanan. Jakarta, November 2023 Penulis vi


DAFTARISI HALAMANJUDUL............................................................................................i HALAMANPERSETUJUAN............................................................................ii HALAMANPENGESAHAN ............................................................................iii RINGKASAN……………………………………………………………………..iv KATAPENGANTAR......................................................................................... v DAFTARISI.....................................................................................................vii DAFTARTABEL..............................................................................................ix DAFTARGAMBAR........................................................................................... x DAFTARLAMPIRAN...................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 10.1LATAR BELAKANG ....................................................................... 1 10.2URGENSIPENELITIAN................................................................... 3 10.3TUJUAN PENELITIAN.................................................................... 3 10.3.1 TujuanUmum ......................................................................... 3 10.3.2 TujuanKhusus........................................................................ 3 10.4MANFAAT PENELITIAN................................................................ 4 10.4.1 ManfaatTeoritis...................................................................... 4 10.4.2 ManfaatMetodologi................................................................ 4 10.4.3 ManfaatPraktis....................................................................... 4 BABIITINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5 2.1. StateOfTheArt ................................................................................... 5 2.1.1 Definisi Kecemasan................................................................ 5 2.1.2 TandaGejalaKecemasan ......................................................... 6 2.1.3 PenyebabKecemasan .............................................................. 7 2.1.4 Kecemasanpada IbuHamilTrimester3................................... 14 2.1.5 Efektivitas Terapi Musik dalam Mengatasi Kecemasan padaIbu Hamil...................................................................... 15 2.1.6 DesaPasireurihTahun2023.................................................... 15 2.1.7 MusikMemberikanperubahanterhadap kecemasam ............... 16 2.2 ROADMAP..................................................................................... 20 2.3 KERANGKATEORI ....................................................................... 28 2.4 KERANGKAKONSEP.................................................................... 29 vii


2.5 DEFINISIOPERASIONALPENELITIAN....................................... 29 2.6 HIPOTESA...................................................................................... 37 BABIII METODE PENELITIAN................................................................... 34 3.1 JenisPenelitian ................................................................................. 34 3.2 Populasidan Sampel......................................................................... 35 3.3 LokasidanWaktuPenelitian............................................................... 36 3.4 TahapanPenelitian............................................................................ 36 3.5 VariabelPenelitian............................................................................ 37 3.6 Instrumenpenelitian ......................................................................... 37 3.7 Ujivaliditasdan Reliabilitas .............................................................. 38 3.8 ProsedurdanPengumpulandata ......................................................... 39 3.9 Pengolahandata................................................................................ 39 3.10AnalisaData ..................................................................................... 40 DAFTARPUSTAKA........................................................................................ 43 LAMPIRAN..................................................................................................... 44 viii


DAFTARTABEL Tabel2.1MatriksJurnal Penelitian ....................................................................... 20 Tabel2.2DefinisiOperasional Penelitian.............................................................. 29 Tabel3.1ValiditasVariabelPertanyaanResponden................ …………………… 40 Tabel3.2Uji Reliabilitas........................................ ………………………………41 ix


DAFTARGAMBAR Bagan2. 1Kerangkateori..................................................................................... 28 Gambar3.1Rancanganpenelitian......................................................................... 34 x


DAFTARLAMPIRAN Lampiran1Kuesionerdataresponden ................................................................... 44 xi


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebab kecemasan pada masa kehamilan terutama pada kehamilan trimesterketigadalam hal ini contohnya seperti rasacemas dan takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa dan ketakutan riil seperti ketakutan bayinya lahir cacat. Pada saat yang sama, ibu hamil juga merasakan kegelisahan mengenai kelahiran bayinya dan permulaan dari fase baru dalam hidupnya. Perasaan cemas ibu hamil trimester ketiga dalam memikirkan proses melahirkan serta kondisi bayi yang akan dilahirkan tidak hanya berlangsung pada kehamilan pertamanya, tetapi juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Walaupun mereka telah mempunyai pengalaman dalam menghadapi persalinan tetapi rasa cemas tetap akan selalu ada (Ambarwati, 2004). Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian (Kusmiyati,2013). Angka Kematian Ibu (AKI) di negara berkembang pada tahun 2017 adalah 239/100.000 kelahiran hidup (KH), 20 kali lebih tinggi dibandingkan negaramaju yaitu 12/100.000 KH (WHO, 2019). Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyebutkan bahwa ibu yang mengalami masalah dalam persalinan sekitar 12.230.142 jiwa dari 30% diantaranya karena kecemasan sebab hamil pertama (UNICEF, 2017). Di Indonesia terdapat 373.000.000 ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang (28,7%) dan sekitar 95% tenaga kesehatan tidak terlalu memperhatikan kondisi psikis wanita melahirkan. Akan tetapi lebih memperhatikan kondisi fisik ibu dan bayi yang dilahirkannya. Banyak wanita yang memilih persalinan dengan operasi sesar atas dasar pertimbangan tertentu. Terutama ibu membayangkan rasa sakit pada proses persalinan (Suryani, 2011). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat 67.979 ibu hamil, sedangkan yangmengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 35.587 orang (52,3%), sedangkan di Provinsi Jawa Barat 27% ibu hamil dan menyusui, menunjukkan tanda gangguan psikiatrik berupa kecemasan. (Depkes RI, 2008). 1


2 Tingkat kecemasan yang tinggi pada ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik ibu hamil, serta pada perkembangan janin. Oleh karenai tu, penting untuk mencari metode yang efektif dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil, terutama pada trimester ketiga yang menjadi periode kritis menjelang persalinan. Dampak buruk yang terjadi pada ibu hamil trimester ketiga akibat mengalami kecemasan yaitu preeclampsia dan prematur. Akibat tersebut dapat meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penyebab dari tingginya AKI tersebut tentu berpengaruh terhadap kecemasan yang dialami ibu hamil selama menjalani masa kehamilannya. Selain AKI, kecemasan yang dialami ibu hamil selama masa kehamilannya juga dapat mengakibatkan BBLR karena bayi lahir secara prematur dan selama masa kehamilan ibu yang cemas mengalami penurunan napsu makan serta kurangnya waktu istirahat. Hal ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang didapat calon bayi didalam kandungan. Data angka BBLR dijawa barat : 3201, kabupaten bogor : 1.4 persen (Pusat Data dan Informasi Kemkes RI, 2010). Menurut data yangdidapatkan dari Desa Pasir Eurih, pada bulan Juli hingga bulan Oktober terdapat 150 ibu hamil yang memeriksakan kandungannya ke Posyandu Pasireurih. Pada data bulan September sekitar 30 orang merupakan ibu hamil trimester tiga primigravida dan persentase 60% dari 30 ibu hamil memiliki kecemasan ringan-sedang. Salah satu metode yang telah banyak diteliti adalah terapi musik. Terapi musik merupakan penggunaan musik dengan tujuan mencapai perbaikan kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi suasana hati, meredakan stres, dan menciptakan rasa kenyamanan. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa terapi musik efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan pada berbagai kelompok populasi, termasuk ibu hamil. Namun, meskipun terapi musik telah digunakan dalam berbagai konteks klinis, penelitian yang secara khusus mengevaluasi efektivitas terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 masih terbatas, terutama didaerah pedesaan seperti Desa Pasireurih.


3 1.2 URGENSI PENELITIAN Menurut hasil wawancara yang dilakukan peneliti di Posyandu Desa Pasir Eurih . yaitu 10 ibu hamil dengan di dapatkan 7 dari mereka mengatakan perasaannya sering cemas, khawatir was-was dan takut terjadi sesuatu pada kehamilannya dan 3 ibu hamil yang lainnya mengatakan dapat menjalani kehamilannya ini dengan tenang dan tidak merasa cemas dalam menghadapi kehamilannya.Terdapat 28 persalinan lama dikala I persalinan dari keseluruhan jumlah persalinansebanyak 50 persalinansekitar 56% ,di 3 bulan terakhir di desa Pasireurih karena kondisi ibu cemas. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Desa Pasireurih Tahun 2023. Peneliti ingin mengetahui Efektivitas Pemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Desa Pasireurih Tahun 2023. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian khusunya dalam efektivitas Pemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3 Serta sebagai bahan pertimbangan inovasi dalam penerapan terapi komplementer dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil di trimester 3 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 TujuanUmum Untuk mengetahui tingkat efektivitas pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih Tahun 2023. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Diketahui tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 yang diberikan terapi musik di Desa Pasireurih Tahun 2023. b. Diketahui tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 yang tidak diberikan terapi musik di Desa Pasireurih Tahun 2023. c. Diketahui Efektifitas pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih Tahun 2023


4 1.4 MANFAATPENELITIAN 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi nonfarmakologi Jika terbukti efektif, terapi musik dapat digunakan sebagai intervensi yang mudah diakses dan berbiaya rendah bagi ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih dan masyarakat sekitarnya. 1.4.2 Manfaat Metodologi Secara metodologis penelitian ini akan membuktikan variabel-variabel yang diuji dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini tidak menggunakan metodologi penelitian yang baru, namun menjelaskan yang sudah ada 1.4.3 Manfaat Praktis a. Bagi Responden Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternative therapy non farmakologi khususnya terapi pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 b. Bagi Tempat Penelitian Sebagai bahan masukan dan sarana informasi bagi Posyandu Desa Pasir Eurih lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dengan Kecemasan Di trimester 3. c. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama melakukan penelitian khususnya tentang Terapi Non farmakologi pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3 d. Bagi Institusi Pendidikan Menambah sumber informasi bagi mahasiswi Universitas Indonesia Maju tentang penggunaan Terapi Nonfarmakologi pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3


BAB II TINJAUANPUSTAKA 2.1. State Of TheArt 2.1.1 Definisi Kecemasan Kecemasan adalah rasa khawatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya.Kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah laku.Baik tingkah laku normal maupun tingkah laku yang menyimpang, kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadapkecemasan.Rasatakutditimbulkanolehadanyaancaman,sehinggaorang akan menghindar diri dan sebagainya. Kecemasan dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar maupun dari dalam diri, dan pada umumnya ancaman itu samar-samar (Gunarsa dan Yulia, 2012). Kecemasan adalah respon individu terhadap suatu keadaan tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup. Kecemasan merupakan pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada obyek yang spesifik sehingga orang merasakan sesuatu perasaan was-was (khawatir) seolah- olah ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umunya disertai gejala- gejala otonomik yang berlangsung beberapa waktu (Pieter, H.Z., Janiwarti, B., & Saragih, M, 2014). Kecemasan ibu hamil adalah reaksi ibu hamil terhadap perubahan dirinya dan lingkungannya yang membawa perasaan tidak senang atau tidak nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau kelompok sosialnya (Hawari, 2014) Kecemasan dan kekhawatiran pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis baik ibu maupun janinnya. Kecemasan pada ibu hamil akan bertambah besar ketika jadwal persalinan semakin dekat yaitu memasuki trimester ke III, ibu mulai memikirkan proses melahirkan serta kondisi bayi yang akan dilahirkan. Ibu yang menderita stres dan cemas saat kehamilan usia trimester III akan mengalami peningkatan lepasnya hormon-hormon stres sehingga menyebabkan gangguan aliran darah di dalam 5


6 rahim dan mengakibatkan lemahnya kontraksi otot rahim. Kejadian tersebut menyebabkan makin lamanya proses persalinan (partus lama), risiko sectio caesaria, dan persalinan dengan alat. Risiko untuk bayi dapat menyebabkan kelainan bawaan berupa kegagalan akan penutupan celah palatum, kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kegawatan (fetaldistres) dan dalam jangka panjang berkaitan dengan gangguan prilaku dan emosi anak (Evan, 2012). Kecemasan ibu hamil muncul disebabkan oleh rasa takut dan salah satu rasa takut yang paling banyak dialami oleh ibu hamil adalah rasa cemas dan takut dalam menghadapi persalinan (Videbeck SL, 2008 dalam Ranita, 2016) 2.1.2 TandaGejalaKecemasan Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam kepribadian sendiri, dan tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang benar-benar ada. Kholil Lur Rochman, (2012:103) mengemukakan beberapa gejala-gejala dari kecemasan antara lain: a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberanian terhadap hal-hal yang tidak jelas. b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dansering dalam keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable, akan tetapi sering juga dihinggapi depresi. c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution (delusi yang dikejar-kejar). d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare. e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi


7 2.1.3 PenyebabKecemasan Kecemasan ibu hamil muncul disebabkan oleh rasa takut dan salah satu rasa takutyangpalingbanyakdialamiolehibuhamiladalahrasacemasdantakutdalam menghadapi persalinan (Videbeck SL, 2012). Emosi yang dirasakan oleh ibu tidak akan mampu melewati plasenta,tetapi hormon ibu yang melakukannya. Ibu yang stres akan menghasilkan hormon katekolamin yangberlimpah yang berdampak pada emosi. Bahan pemicu stres ini akan melewati plasenta dan membuat sistem tubuh “merasa takut”. Jika terjadi terus-menerus janin akan terbiasa stres dan akan terlahir demikian dan akhirnya mengalami gangguan emosi dan pencernaan (Videbeck SL, 2012). Ketika ibu menghadapi persalinan dan masih diliputi rasa takut, cemas dan stres maka tubuhnya sudah dalam sikap defensif dan terjadi pengeluaran hormon stres katekolamin yang akan dikeluarkan dalam jumlah besar sebelum dan selama persalinan (Maulana, 2014 dalam Ranita, 2016). Faktor penyebab terjadinya perubahan psikologi wanita hamil ialah meningkatnya produksi hormon progesteron. Hormon progesteron memengaruhi kondisi psikisnya, akan tetapi tidak selamanya pengaruh hormon progesteron menjadi dasar perubahan psikis, melainkan kerentanan daya psikis seorang atau lebih dikenal dengan kepribadian. Wanita hamil yang menerima atau sangat mengharapkan kehamilan akan lebih menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Berbeda dengan wanita hamil yang bersikap menolak kehamilan. Mereka menilai kehamilan sebagai hal yang memberatkan ataupun menganggu estetika tubuhnya seperti gusar, karena perut menjadi membuncit, pinggul besar, payudara membesar, capek dan letih. Tentu kondisi tersebut akan mempengaruhi kehidupan psikis ibu menjadi tidak stabil (Pieter & Namora, 2015) Ghufron & Rini, (2015) mengemukakan bahwa sumber penyebab kecemasan, meliputi hal di bawah ini: a. Kekhawatiran (worry), merupakan pikiran negatif tentang diri sendiri, seperti perasaan negatif. b. Emosionalitas (imosionality), sebagai reaksi diri terhadap rangsangan saraf otonomi, seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin, dan tegang.


8 c. Gangguan dan hambatan dalam menyelesaikan tugas (task generated interference), merupakan kecenderungan yang dialami seseorang yang selalu tertekan karena pemikiran yang rasional terhadap tugas. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ghufron & Rini (2015), menyatakan terdapat dua faktor yang menyebabkan adanya kecemasan, yaitu: 1. Pengalaman masa lalu Pengalaman ini merupakan hal yang tidak menyenangkan pada masa lalu mengenai peristiwa yang dapat terulang lagi pada masa mendatang, apabila individu tersebut menghadapi situasi atau kejadian yang sama dan juga tidak menyenangkan, hal tersebut merupakan pengalaman umum yang menimbulkan kecemasan. Pada ibu yang pernah mengalami kehamilan sebelumnya (multigravida), mungkin mengalami kecemasan disebabkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah dialaminya pada proses persalinan pertama, misal : kesakitan, komplikasi, pendarahan, atau proses persalinan yang tidak lancar. Sedangkan yang terjadi pada primigravida, kecemasan terjadi karena kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman yang pertama kali dan ketidaktauan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Selain itu informasi negatif tentang persalinan seperti televisi maupun film yang sering menampilkan adegan melahirkan yangbegitu menegangkan dan menakutkan, bahkan saat bertanya dengan orang tuakerabat dan teman tentang seputar pengalaman melahirkan yang tidak menyenangkan (Aprilia & Ritchmond, 2013). Pengalaman masa lalu pada primigravida bisa dapatkan dari informasi yang diperoleh dari cerita-cerita orangtua, pengalaman teman yang pernah mengalami persalinan, dan juga informasi dari berbagai media (misalnya radio, televisi, hingga internet). Ketika dalam penerimaan informasi mengenai kehamilan berupa informasi yang positif sehingga terinternalisasi sebagai pengalaman yang menyenangkan, maka dalam kehamilan hingga proses persalinan kemungkinan primigravida mengalami kecemasan adalah kurang. Sedangkan apabila pengalaman masa lalu yang di dapatkan merupakan hal yang negatif mengenai kehamilan dan persalinan sehingga terinternalisasi


9 pengalaman negatif, maka kemungkinan terjadi kecemasan pada masa kehamilan hingga persalinan akan lebih besar terjadi. Selanjutnya, pikiran yang tidak rasional pun semakin memperkuat kemungkinan terjadinya kecemasan pada primigravida dalam menghadapi persalinan. Perubahan fisik dan hormonal pada ibu hamil, tentu akan mendorong berbagi perubahan yang terjadi pada diri primigravida. Tidak hanya fisik melainkan psikologis dan kognitif primigravida akan mengalami banyak perubahan. Ketika perubahan pola pikir dapat disesuaikan dengan realita atau kenyataan yang ada, dalam kehamilannya ibu primigravida tidak akan mengalami gangguan kecemasan. Namun ketika muncul pikiran- pikiran yang tidak rasional, maka gangguan kecemasan lebih besar dimungkinkan terjadi selama proses kehamilan hingga primigravida menghadapi persalinan. 2. Pikiran tidak rasional Para psikolog memperdebatkan bahwa kecemasan terjadi bukan karena suatu kejadian, melainkan kepercayaan atau keyakinan tentang kejadian itulah yang menjadi penyebab kecemasan. Banyak terjadi perubahan pada masa kehamilan, hal tersebut didorong karena kondisi hormonal yang cenderung menciptakan ketidakstabilan tubuh dan pikiran sehingga ibu menjadi lebih mudah panik-cemas, mudah tersinggung, jauh lebih sensitif, mudah terpengaruh, cepat marah, menjadi tidak rasional, dan sebagainya (Andriana, 2013). Faktor-faktor risiko penyebab timbulnya rasa cemas pada ibu hamil adalah karakteristik ibu yang meliputi pendidikan ibu juga merupakan salah satu faktor yang menentukan kecemasan ibu, hal ini sejalan dengan pendapat Hidayat (2014) bahwa pendidikan pada umumnya memiliki korelasi yang kuat dengan pengetahuan, dimana pengetahuan dimana tingkat pendiidkan yang tinggi akan membentuk pola adaptif terhadap kecemasan karena memiliki koping yang lebih baik. Hal yang sama juga didapatkan dari hasil penelitian sholichah (2015) bahwa pendidikan yang tinggi akan membuat seseorang


10 banyak pengetahuannya dan makin mudah menerima proses informasi sehingga membuat ibu lebih tenang. Menurut Heriani (2016) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin besar peluang untuk mencari pengobatan ke tenaga kesehatan. Sebaliknya, semakin rendahnya pendidikan seseorang akan menyebabkan seseorang mengalami stres, dimana stres dan kecemasan yang terjadi disebabkan kurang nya informasi yang didapat orang tersebut. Dan umur, status pekerjaan, faktor reproduksi yang meliputi kehamilan yang tidak diinginkan/kehamilan yang tidak direncanakan, pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya, status kesehatan ibu, hubungan ibu dengan pasangan, dan dukungan keluarga. Dukungan keluarga merupakan suatu strategi intervensi preventif yang paling baik dalam membantu anggota keluarga yang mengalami masalah yang berdampak pada kecemasan yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan keluarga yang adekuat. Ranita (2016). Menurut Untari (2014), Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu: a. Usia Semakin meningkat usia seseorang semakin baik tingkat kematangan seseorang walau sebenarnya tidak mutlak. b. Jenis Kelamin Gangguan lebih sering dialami perempuan daripada laki-laki. Perempuan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan subyek yang berjenis kelamin laki-laki. Dikarenakan perempuan lebih peka terhadap emosi yang pada akhirnya peka juga terhadap perasaan cemasnya. Perempuan cenderung melihat hidup atau peristiwa yang dialaminya dari segi detil sedangkan laki-laki cenderung global atau tidak detail. c. Tahap Perkembangan Setiap tahap dalam usia perkembangan sangat berpengaruh pada perkembangan jiwa termasuk didalamnya konsep diri yang akan mempengaruhi ide, pikiran, kepercayaan dan pandangan individu tentang dirinya dan dapat mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang


11 lain. Individu dengan konsep diri yang negative lebih rentan terhadap kecemasan. d. Tipe Kepribadian Yang berkepribadian A lebih mudah mengalami gangguan stress daripada orang yang memiliki kepribadian B. Orang-orang pada tipe A dianggap lebih memiliki kecenderungan untuk mengalami tingkat stress yang lebih tinggi, sebab mereka menempatkan diri mereka sendiri pada suatu tekanan waktu dengan meniciptakan suatu batas waktu tertentu untuk kehidupan mereka. e. Pendidikan Seorang dengan tingkat pendidikan yang rendah mudah mengalami kecemasan, karena semakin tinggi pendidikan akan mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang. f. Status Kesehatan Seseorang yang sedang sakit dapat menurunkan kapasitas seseorang dalam menghadapi stress. g. Makna yang Dirasakan Jika stressor dipersepdikan akan berakibat baik maka tingkat kecemasan yang akan dirasakan akan berat. Sebaliknya jika stressor dipersepsikan tidak mengancam dan individu mampu mengatasinya maka tingkat kecemasan yang dirasakan akan lebih ringan g. Nilai-nilai Budaya dan Spiritual Nilai-nilai budaya dan spiritual dapat mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku seseorang. h. Dukungan Sosial dan Lingkungan Dukungan sosial dan lingkungan sekitar dapat memepengaruhi cara berpikirseseorang tentang diri sendiri dan orang lain. Hal ini disebabkan oleh pengalaman seseorang dengan keluarga, sahabat, rekan kerja dan lainlain. Kecemasan akan timbul jika seseorang merasa tidak aman terhadap lingkungan.


12 i. Mekanisme Koping Ketika mengalami kecemasan, individu akan menggunakan mekanisme koping untuk mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi kecemasan secara konstruktif menyebabkan terjadinya perilaku patologis. j. Pekerjaan Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga. Bekerja bukanlah sumber kesenangan tetapi dengan bekerja bisa diperoleh pengetahuan Menurut (Romauli, 2011) faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan yaitu : a. Stressor 1. Stressor internal Stresoor internal merupakan faktor pemicu stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologi yang ditanggung oleh ibu dapat menyababkan gangguan perkembangan bayi dan nantinya akan terlihat ketikabayi lahir.Anak akan tumbuh menjadi seseorang yang kepribadian tidak baik, tergantung pada kondisi stres yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi seorang yang berkepribadiantemperamental,autisatauorangyangterlalurendahdiri. 2. Stressor eksternal Stressor eksternal adalah stres yang timbul dari luar yang memberikan pengaruh baik maupun pengaruh buruk terhadap psikologi ibu hamil. Pemicu stres yang berasal dari luar misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan. b. Dukungan Keluarga Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat melalui pengetahuan bahwa individu dicintai, diperhatikan. Konsep cemas merujuk pada pengalaman emosional yang umum dialami oleh individu sebagai respons terhadap ketidakpastian, ancaman, atau situasi yang menegangkan. Cemas merupakan respons alami yang melibatkan perasaan khawatir, gelisah, atau takut terhadap sesuatu yang


13 dianggap sebagai ancaman. Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan konsep cemas: 1. Persepsi terhadap Ancaman Cemas muncul ketika seseorang merasakan adanya ancaman dalam situasi tertentu. Ancaman tersebut dapat bersifat fisik, seperti bahaya fisik atau kecelakaan, atau bersifat psikologis, seperti ketidakpastian masa depan, konflik interpersonal, atau tuntutan tugas yang berat. Persepsi individu terhadap situasi yang dianggap mengancam akan mempengaruhi tingkat dan intensitas cemas yang dirasakan. 2. Respons Fisiologis dan Emosional Cemas dapat memicu respons fisiologis dan emosional yang khas. Faktorfaktor seperti pelepasan hormon stres, peningkatan detak jantung, pernapasan yang cepat, keringat berlebihan, ketegangan otot, dan perubahan dalam pola tidur merupakan gejala fisiologis yang sering terkait dengan cemas. Emosi seperti ketakutan, kegelisahan, ketidaknyamanan, atau gangguan konsentrasi juga dapat muncul sebagai respons emosional terhadap cemas. 3. Tingkat Cemas Tingkat cemas dapat bervariasi dari individu ke individu. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan cenderung cemas dalam situasi yang sama, sementara yang lain mungkin lebih tahan terhadap stres dan tidak mudah cemas. Tingkat cemas juga dapat berfluktuasi seiring waktu, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi fisik, kesehatan mental, dan dukungan sosial yang ada. 4. Dampak Cemas Cemas yang berkepanjangan atau berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan individu. Cemas yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup, mengganggu fungsi sehari-hari, dan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Pada tingkat yang ekstrem, cemas yang tak terkendali dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan yang lebih


14 serius, seperti gangguan kecemasan generalisasi, gangguan panik, atau gangguan stres pasca trauma. Strategi mengatasi Cemas ada berbagai strategi yang dapat membantu individu mengatasi cemas. Ini termasuk manajemen stres, latihan pernapasan, relaksasi otot, aktivitas fisik, pencapaian dukungan sosial, terapi kognitif perilaku, dan penggunaan teknik pemecahan masalah. Terapi psikologis dan pengobatan farmakologis juga dapat digunakan dalam kasus-kasus yang lebih parah. Pemahaman tentang konsep cemas penting untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat bagi individu yang mengalami cemas. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, faktor penyebab, dan strategi mengatasi cemas, dapat dilakukan upaya untuk membantu individu mengelola cemas dengan lebih efektif dan meningkatkan kesejahteraan mereka 2.1.4 KecemasanpadaIbuHamilTrimester3 Ibu hamil menghadapi berbagai perubahan fisik, hormonal, dan emosional selama masa kehamilan. Trimester 3, yang mencakup periode antara minggu ke28 hingga persalinan, sering kali dianggap sebagai periode yangpenuh tantangan dan stres bagi ibu hamil. Pada trimester ini, kecemasan sering kali meningkat karena faktor-faktor seperti ketidakpastian menjelang kelahiran, persiapan persalinan, perubahan peran sebagai ibu, dan kekhawatiran terkait kesehatan ibu dan bayi. Tingkat kecemasan yang tinggi pada ibu hamil dapat berdampak negatif pada kesejahteraan ibu dan perkembangan janin. Terapi Musik sebagai Intervensi Non-FarmakologisTerapi musik telah lama dikenal sebagai bentuk intervensi non-farmakologis yang digunakan dalam berbagai konteks kesehatan. Terapi musik melibatkan penggunaan musik dengan tujuan khusus untuk mencapai hasil terapeutik pada individu. Musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi suasana hati, mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, dan merangsang respon fisik dan emosional positif. Dalam konteks ibu hamil, terapi musik telah menjadi minat penelitian yang berkembang sebagai cara untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.


15 2.1.5 Efektivitas Terapi Musik dalamMengatasi Kecemasan pada IbuHamil Penelitian sebelumnya telah menginvestigasi efektivitas terapi musik dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil. Beberapa studi menunjukkan bahwa pemberian terapi musik secara rutin dapat menghasilkan pengurangan signifikan dalam tingkat kecemasan ibu hamil. Misalnya, penelitian oleh Smith et al. (2018) melaporkan bahwa terapi musik yang dikombinasikan dengan perawatan standar dapat mengurangi kecemasan pada ibu hamil trimester 3.Pada penelitian lain oleh Johnsonetal (2020), ditemukan bahwa terapi musik yang disesuaikan dengan preferensi musik individu ibu hamil dapat menghasilkan penurunan kecemasan yang signifikan dan peningkatan kesejahteraan psikologis. Studi-studi ini, bersama dengan hasil penelitian lain yang serupa, memberikan bukti awal bahwa terapi musik dapat menjadi intervensi yang efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester 3. 2.1.6 DesaPasireurihTahun 2023 Desa Pasireurih merupakan suatu wilayah yang terletak di daerah pedesaan dengan karakteristik sosial dan budaya yang khas. Studi tentang efektivitas terapi musik dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih pada tahun 2023 belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini dan memberikan pemahaman lebih lanjut tentang efektivitas terapi musik dalam konteks spesifik tersebut. Kesimpulan Tinjauan pustaka ini menggambarkan latar belakang dan pemahaman tentang kecemasan pada ibu hamil trimester 3, penggunaan terapi musik sebagai intervensi non-farmakologis, serta efektivitas terapi musik dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil. Selain itu, konteks Desa Pasireurih tahun 2023 diidentifikasi sebagai lingkungan penelitian yang relevan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang manfaat terapi musik dalam mengurangi kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih pada tahun 2023, serta memberikan kontribusi pada pengetahuan dan praktik kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.


16 2.1.7 Musik Memberikan perubahan terhadap kecemasam Musik sebagai terapi untuk mengurangi kecemasan mengacu pada penggunaan musik sebagai alat untuk mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional individu. Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan teori ini: a. Efek Emosional Musik Musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi emosi seseorang. Bunyi, melodi, ritme, dan harmoni dalam musik dapat memunculkan respons emosional yang beragam, termasuk ketenangan, kegembiraan, atau nostalgia. Musik juga dapat memicu pelepasan hormon endorfin, yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres. b. Relaksasi dan Pengalihan Perhatian. Mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu individu mengalami relaksasi fisik dan mental. Musik yang lembut, lambat, dan memiliki ritme stabil dapat membantu menurunkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi ketegangan otot. Selain itu, musik juga dapat menjadi pengalihan perhatian dari pikiran-pikiran yang cemas atau negatif, membantu individu fokus pada pengalaman musik yang menyenangkan. c. Ekspresi dan Pengungkapan Emosi. Musik juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan dan mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan secara verbal. Individu dapat menemukan kelegaan emosional dengan mendengarkan musik yang mencerminkan perasaan atau pengalaman yang mereka alami. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan dengan memberikan saluran untuk mengekspresikan dan memproses emosi yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. d. Penggunaan Musik dalam Terapi Terapi musik adalah bentuk terapi yang menggunakan musik secara terencana dan terstruktur untuk mencapai tujuan terapeutik. Dalam konteks pengurangan kecemasan, terapis musik dapat menggunakan musik yang dipilih khusus untuk membantu individu mengelola dan mengurangi kecemasan mereka. Terapi musik dapat melibatkan berbagai kegiatan, seperti mendengarkan musik, bermain alat musik, bernyanyi, atau berimprovisasi musik.


17 e. Pengaruh Konteks dan Preferensi Individu Pengalaman musik dan respon emosional dapat sangat dipengaruhi oleh preferensi musik dan konteks individu. Setiap individu memiliki preferensi musik yang unik, dan musik yang dianggap menenangkan atau menyenangkan dapat bervariasi dari individu ke individu. Selain itu, konteks seperti lingkungan fisik, suasana hati, dan pengalaman sebelumnya juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang merespons musik.Terapi musik dapat digunakan dalam berbagai pengaturan, termasuk pengobatan medis, terapi psikologis, dan program kesejahteraan. Namun, penting untuk mengakui bahwaterapimusikmungkintidakcocokuntuksemuaorangatauuntuksetiap jenis kecemasan. Konsultasi dengan profesional terlatih dalam terapi musik dapat membantu menentukan apakah terapi musik merupakan pendekatan yang tepat untuk mengurangi kecemasan seseorang dan merancang intervensi yang sesuai.Dalam kesimpulannya, teori musik sebagai terapi untuk mengurangi kecemasan mengakui kekuatan musik dalam mempengaruhi emosi, relaksasi, pengungkapan emosi, dan pengalihan perhatian. Dalam konteks terapi musik, musik digunakan secara terencana untuk membantu individu mengelola kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka Perbedaan antara terapi musik dan terapi psikologis dalam mengurangi kecemasan terletak pada pendekatan, metode, dan fokus intervensi yang digunakan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua jenis terapi tersebut: 1. Pendekatan dan Metode Terapi Musik Terapi musik menggunakan musik sebagai alat utama dalam proses terapeutik. Ini melibatkan kegiatan seperti mendengarkan musik, bermain alat musik, bernyanyi, atau berimprovisasi musik. Terapi musik dapat mencakup pendekatan aktif, dimana individu secara aktif terlibat dalam kegiatan music atau pendekatan reseptif, di mana individu mendengarkan musik yang dipilih khusus oleh terapis musik. 2. Terapi Psikologis Terapi psikologis mencakup berbagai pendekatan, seperti terapi kognitif perilaku, terapi psikodinamik, terapi perilaku, atau terapi interpersonal. Terapi ini melibatkan interaksi antara terapis dan individu untuk membantu mengidentifikasi, memahami, dan mengubah pola pikir, perilaku, dan emosi yang mendasari kecemasan. Metode yang digunakan dalam terapi psikologis dapat mencakup wawancara terapeutik, teknik pemecahan masalah,


18 restrukturisasi kognitif, dan latihan perilaku. Terapi psikologis berfokus pada pemahaman dan perubahan pola pikir, perilaku, dan emosi yang mendasari kecemasan. Tujuan terapeutiknya dapat mencakup mengidentifikasi dan mengatasi pemikiran negatif atau distorsi kognitif, mengembangkan strategi adaptif untuk mengatasi kecemasan, meningkatkan keterampilan pengelolaan stres, atau memperbaiki hubungan interpersonal yang mungkin berkontribusi terhadap kecemasan. Profesional yang Terlibat Terapi psikologis dilakukan oleh psikolog atau terapis yang memiliki pendidikan dan pelatihan dalam ilmu psikologi atau bidang terapi tertentu. Mereka dapat menggunakan berbagai pendekatan terapeutik tergantung pada kebutuhan individu dan latar belakang profesional mereka.Penting untuk dicatat bahwa terapi musik dan terapi psikologis tidak saling eksklusif. Dalam beberapa kasus, kedua jenis terapi tersebut dapat digunakan secara bersamaan atau saling melengkapi dalam upaya mengurangi kecemasan. Pentingnya memilih pendekatan terapeutik yang tepat tergantung pada preferensi individu, kebutuhan spesifik, dan respons terhadap intervensi tersebut. Konsultasi dengan profesional terlatih dalam kedua bidang tersebut dapat membantu menentukan pendekatan terbaik untuk mengurangi kecemasan seseorang. 3. Intervensi Terapi Musik Terapi musik berfokus pada pengalaman musik dan efeknya terhadap kecemasan. Ini melibatkan menggunakan musik untuk mencapai tujuan terapeutik, seperti mengurangi tingkat kecemasan, meningkatkan relaksasi, meningkatkan kesejahteraan emosional, atau membantu individu mengekspresikan dan mengungkapkan emosi yang sulit diungkapkan secara verbal. 4. Terapi Musik Terapi musik dilakukan oleh terapis musik terlatih yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam menggunakan musik sebagai alat terapeutik. Mereka dapat bekerja di berbagai pengaturan, termasuk rumah sakit, pusat rehabilitasi, atau praktek swasta.


19 2.2 ROADMAP Hasil Penelitian Terdahulu dilihat dari beberapa Jurnal Diantaranya sebagai berikut: Tabel 2. 1 Matriks Jurnal Penelitian No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan 1 (ShinHS, Kim JH., 2018) The Effect of MusicTherapy onAnxietyand Maternal-Fetal Attachment in Pregnant Women" Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasieksperimental dengan kelompok perlakuandan kelompok kontrol . Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi musik efektif dalam mengurangi tingkat kecemasanpada ibu hamil trimester 3,selain itu terapi musik juga meningkatkan ikatan antaraibu dan janin Penelitian "The Effect of Music Therapy on AnxietyandMaternalFetal Attachment in Pregnant Women" menitikberatkan pada hubunganantaraterapi musik dengan kecemasan dan ikatan ibu-fetus. Penelitian saat ini "EfektivitasPemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3" lebih fokus pada penggunaan terapi musik untuk mengurangikecemasan pada ibu hamil trimester 3


20 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan 2 J Clin Med.2019 Nov; 8(11): EffectsofMusic Therapy on Physiological and Psychological Outcomes in Pregnant Women: A Systematic Review and Meta-analysis Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dan meta-analisis yang menggabungkan hasil-hasil penelitian terdahulu. Temuan Tinjauan ini menunjukkan bahwa terapi musikpadaibu hamiltrimester 3 dapat menghasilkan efekpositifpada parameter fisiologis dan psikologis, seperti menurunkan tekanan darah dankecemasan, serta meningkatkan suasanahatidan kualitas tidur. Desain Penelitian "Effects of Music Therapy on Physiological and Psychological Outcomes in Pregnant Women:ASystem atic Review and Meta- analysis" merupakan tinjauansistematis dan meta-analisis yang menganalisis dan menyimpulkantem uan dari berbagai penelitian yang ada Penelitian saat ini "EfektivitasPemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3" tampaknya merupakan penelitian mandiri yang mengevaluasi efektivitas terapimusik pada tingkat kecemasan ibu hamil trimester 3. 3 Ika Murtiarini (2023), Efektifitas GuidedImagery dan Terapi Musik Klasik Mozartterhadap Tingkat Kecemasan Ibu HamilTrimester IIIdiPuskesmas Penyengat Olak Muaro Jambi Variabeldalam penelitian ini adalah Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan sebelum diberikan guidedimagery Mencapairata Jenis intervensi Penelitian "Efektifitas Guided Imagery dan Terapi Musik Klasik Mozart terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas PenyengatOlakMu aro Jambi" menggunakan dua jenis intervensi, yaituguidedimagery Jenis intervensi Penelitian saat ini "EfektivitasPemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3" tidak secara spesifik menyebutkan jenis terapi musik yang digunakan


21 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan rata22,03%dan menurun menjadi ratarata 17,63% setelahdiberikan perlakuan guidedimagery. Sedangkan,pada tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi musik klasik Mozart mencapai ratarata23,07%dan menurun menjadi ratarata 10,60% setelahdiberikan terapi musik klasik Mozart.Dengan nilai mean rank pada guided imagery mencapai41,93. Sedangkan,pada terapi musik klasik Mozart adalah 19,07. Darihasil yang didapatkan, maka dapat dikatakanmedia guided imagery lebih efektif dibandingkan dengan media terapi musik klasik Mozart. (visualisasi terpandu) danterapimusikklasik Mozart.


22 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan Sehingga,media guided imagery dapat dapatdigunakan sebagai salah satu intervensi untuk menurunkan tingkat kecemasan ibu bagi Puskesmas PenyengatOlak. 4 Rodiani Rodiani, Analia Analia ( 2019) Pengaruh PemberianTerapi Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu HamilMenjelang Persalinan desain Quasi eksperimen dengan rancanganOne Group Pretest-Posttes Salah satu cara untukmengatasi kecemasan tersebut adalah dengan teknikdistraksi. Teknikdistraksi merupakanpeng alihan fokus perhatian ke stimulus yanglain,seperti mendengarkan musik (terapimusik). Musik dapat meningkatkan danmenstimulas i ß-Endorphin. Dalam sistem sarafperiferßPenelitian "Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan IbuHamil MenjelangPersalinan" berfokus pada ibu hamil menjelang persalinan,yangdapat mencakup trimester terakhir kehamilan. Penelitian saat ini "EfektivitasPemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester 3 di Desa Pasir Eurih" secara spesifikmeneliti ibu hamil pada trimester ketiga kehamilan di Desa Pasir Eurih


23 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan Endorphin menghasilkan analgesicdengan mengikat receptor opioid terutama ditipe µ. Ikatan tersebut menyebabkan interaksipengha mbatan pelepasan tachykininskhus usnyasubstance peptide, protein kunciyang terlibat dalam transmisi nyeri. ß-Endorphin juga mengikat receptor opioidµsehingga terjadi interkasi di terminal sarafpresynaptic dan juga menghambat substancepeptid e,menghasilkan efek analgesic denganmengha mbat pelepasan Gamma Butryic Acid(GABA), inhibitory neurotransmitter .Salahsatujenis musik untuk menguranginyer i persalinan yaitu musik klasik. Pemilihanmusik


24 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan klasik lebih didasarkanpada keyakinanbanya k ahli bahwa irama dan tempokebanyak an musik klasik mengikuti kecepatandenyu t jantung manusia yaitu sekitar 60detak/menit. Salah satu contoh musik klasikyaitu musik karya Mozart yang memiliki nadalembut. Nada-nada tersebut menstimulasigel ombang alfa yang memberikan efekketenangan, kenyamanan, ketentraman danmemberi energi untuk menutupi, mengalihkanper hatian dan melepaskan keteganganmau pun 5 LSuciati, D Maternity, DY Susilawati EfektifitasTerapi Musik Klasik Lullaby Terhadap KecemasanPada MetodeJenis Penelitian Kuantitatif, rancangan penelitian metodequasi Intervensi Penelitian "Efektivitas Terapi MusikKlasikLullaby TerhadapKecemasan Pada Ibu Hamil TrimesterIII" IntervensiPenelitian saat ini "Efektivitas Pemberian Terapi Musik Dalam Mengatasi Tingkat KecemasanPadaIbu


25 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan Jurnal kebidanan, 2020• Ibu Hamil Trimester III eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest Berdasarkan hasil penelitian didapatkanhasil dari dari 30 responden penelitian, diperolehhasil nilai mean atau nilai rata-rata hasil tingkatkecemas an ibu hamil trimester III setelahmendeng arkan musik klasikLulabydi RS MardiWaluyo Kota Metro Tahun 2019 sebesar 10,83masuk dalam kriteria tidak ada kecemasan, dengannilai median 11,00, standar deviasi sebesar 2,306,hasil kecemasan terendah atau hasil kecemasanmini mal yaitu sebesar8(tidak ada keemasan) Danhasil memilikifokuspada penggunaan terapi musikklasiklullaby Hamil Trimester 3" tidaksecaraspesifik menyebutkan jenis terapi musik yang digunakan..


26 No Nama JudulPenelitian Desain Peneltian Penelitian sebelumnya Penelitianyangakan dilakukan kecemasan tertinggi atau hasil kecemasanmaxi mal sebesar 16 (kecemasan ringan). Keadaanmenuru nnyakecemasan setelah ibu hamilmendenga rkan music klasik Lullaby selama 3 hari Artikel ilmiah dapat diterima dan terpublikasi pada salah satu jurnal ilmiah.


27 2.3 KERANGKA TEORI Bagan 2. 1 Kerangkateori (Saputra,2016;ProverawatidanCahyo,2015;Pantiawati,2015,Wafi,2015) Mengevaluasi Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Tingkat KecemasanDanStres PadaIbuHamil TerapiMusiksebagaiIntervensi EfektivitasPemberianTerapiMusik Pada Ibu Hamil Dalam Mengurangi Tingkat Kecemasan Dan Stres Faktor-faktor yang mempengaruhistres pada ibu hamil: 1. Perubahan Hormonal, 2. PerubahanPeran Sosial, 3. Kekhawatiran Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitasterapimusik: 1. PreferensiMusikIbu Hamil, 2. DurasiDanFrekuensi Sesi Terapi, 3. LingkunganYang Mendukung. KonsepKecemasandanStrespada Ibu Hamil


28 2.4 KERANGKA KONSEP Terapimusik dapat mempengaruhi respons fisiologis, mengurangi ketegangan otot, dan menginduksi perasaan relaksasi pada ibu hamil untuk mengurangi stres. Q1: Q2: 3 Kerangka konseptual pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap perubahantingkat kecemasan padaIbu hamil Trimester 3. 2.5 DEFINISI OPERASIONAL PENELITIAN Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2016). Tingkat kecemasantanpater apimusik Intervensi TanpaMu sik Kecemasan ibuhamiltrimeste r3 Intervensi Musik Kecemasan ibuhamiltrimeste r3 Tingkat kecemasanposttera pimusik


29 Tabel 2.2 Definisi Operasional Penelitian N o Varia bel Definisik onseptual DefinisiO perasional Alat ukur Cara ukur Hasilukur Skala ukur 1. Kecem asanib uhamil trimest er3 Kecemasan ibu hamiltrimes ter 3merujukpa daperasaan cemas ataukhawat iryang Dialam ioleh untukmenguku r danmemahami kecemasan ibuhamiltrime ster 3secaraobjekti f. Penggunaan metodepeng ukuran Lembar kuesione r Ceklist Observ asiKlin is Wawan cara 1.TidakPern ah(0) 2.Jarang (1) 3.kadangkadang (2) 4.Sering (3) 5.Selalu (4) inter val


30 seorang ibupadaperi odeketigak ehamilan,y aitu antaraming gu ke-28 hinggapers alinan.Trim esteriniseri ngkalidiang gapsebagai periodeyan gpenuhhara pan,tetapi jugadapatm enimbulkan kekhawatir an dankecema sanyangber bedadiband ingkan dengantrim estersebelu mnya. Beberapafa ktor yangdapat menyebabk ankecemas anpadatrim esterini antaralain: Kesehatani bu danjaninPe rsiapanpers alinandanp erawatanPe rubahanfisi k danemosio nalPersiapa n yang valid danreliabelpen ting untukmendapa tkanpemaham anyang lebihakurat tentangtingkat kecemasandan dampaknyapa da ibu hamiltrimester 3. SkalaKecema sanibu hamiltrimeste r 3dapat diukurmengg unakanskalak ecemasanyan g telahteruji secarapsikom etrik,sepertiH ospitalAnxiet y andDepressio nScale (HADS)atau State-Trait AnxietyInvent ory(STAI) atauPregnanc yRelatedAnxiet yQuestionnair e(PRAQ). Skala tersebutdapat terdiridaripern yataanpernyataanyan g berkaitandeng an gejalakecemas an,dan respondendim inta untukmenunju kkansejauh manamerekam erasakan gejalatersebut


31 finansiald ansocial denganmembe ri skorpada skalapenilaian yangditentuka n. SintesaKecem asanpada ibu hamiltrimester 3adalah kondisiemosio nalyang umumterjadi selamaperiode kehamilan. Tingkatkecem asandapatberv ariasiantarain dividu,namun beberapafakto r yangmungkin berkontribusit ermasukperub ahanhormonal ,ketidakpastia nmenjelangke lahiran,perasa an tidaksiap sebagaiorangt ua, dankekhawati ranterkaitkese hatan ibudanbayi.


32 2. Terapi music TerapiMus ikadalahsu atupendeka tanterapeut ikyangmen ggunakan musiksecar asadardant erarahuntu kmencapai perubahan danpemuli hanpadain dividuyang mengalami tantanganfi sik,emosio nal,sosial, ataukogniti f. Terapimusi k Terapi musikadalah suatuintervensi terapeutik yangmelibatka npenggunaanm usik secarasistemati s danterarah untukmencapai tujuankesehata nterapi musikdiimple mentasikan melaluiserangk aiankegiatan yangmeliputi:P enilaianMusika lPerencanaanT erapi Sesi Terapi Evaluasi danPemantaua n.SintesaPemb erianterapi musik :bahwa terapimusik pada ibuhamil trimester3 dapatmenghila ngkanketegang antubuh,memvi sualisasikan lingkunganyan gtenang dannyaman. instrume npenilaia n Ceklist Observa si Klinisde ngandib erikan terapim usikdan tidakdib erikan terapim usik Skor VAS yang lebih rendah setelah terapi musik menunjukk an penurunan tingkat kecemasan . Skala nomin al


33 2.6 HIPOTESA Bahwa Efektifitas Pemberian terapi musik pada ibu hamil trimester 3 di Posyandu Wilayah Desa Pasireurih pada tahun 2023 efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan dibandingkan dengan kondisi ketika ibu hamil tersebut tidak diberikan terapi music.


34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic (Sugiyono,2016). Penelitian menggunakan desain eksperimen kuasi (quasiexperimental design) dengan pendekatan non equivalent control groupdesign yaitu desain ini hampir sama dengan pre-test post-test desaign with control group. Dengan menggunakan metode kuantitatif peneliti dapat memahami kuantitas sebuah fenomena yang dapat digunakan nantinya untuk perbandingan. Dengan menggunakan statistik inferensial, peneliti dapat melihat pola hubungan, interaksi, dan kausalitas atas fenomena yang diamati. Keterangan: 4 X 0O 1O 2O 1’ O2’ KE KK Pemberian Terapi MusikTanpapemberianterapi musik Pengukuran kecemasan pre-test pada kelompok eksperimenPengukurankecemasanposttestpadakelompokeksperimenPengukuran kecemasan pretest pada kelompok kontrolPengukuran kecemasan post-test pada kelompok kontrolKelompokeksperimen Kelompokkontrol 5 Gambar 3.1 Desain Penelitian NR ( K E ) O 1 → X → O 2NR(KK)O1 ’→0 →O2’


35 Studi observasional melibatkan pengamatan langsung terhadap ibu hamil yang menerima terapi musik tanpa campurtangan atau pengendalian dari peneliti. Penelitian ini dapat melibatkan pengamatan tingkah laku, respons emosional, atau interaksi ibu hamil dengan janinnya selama atau setelah sesi terapi musik. Dan menggunakan Studi pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi intervensi terapi musik yang spesifik untuk ibu hamil. Penelitian ini mungkin melibatkan pengembangan program terapi musik, pengujian efektivitasnya melalui penilaian sebelum dan sesudah intervensi, serta peningkatan atau modifikasi program berdasarkan hasil penelitian. 3.2 PopulasidanSampel 3.2.1 Populasi Penelitian Populasi didefinisikan sebagai kelompok subyek yang hendakdikenai generalisasi hasil penelitian (Badriyah,2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Hamil Trimester 3 yang berada diposyandu wilayah Desa Pasireurih berjumlah 150orang. 3.2.2 Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara Non Probability Sampling (Purposive sampling) dimana sampel dipilih diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang di inginkan Menurut Sugiyono sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2016) Pada dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi saat menetapkan sampel yaitu representatif (mewakili) dan sampel harus cukup banyak (Nursalam, 2016 ). Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yakni penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu yaitu : 1. Kriteria Inklusi a. Usia kehamilan trimester 3 (antara 28 minggu hingga


36 40 minggu). b. Ibu hamil yang memberikan persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam penelitian. c. Tinggal di Desa Pasireurih selama periode penelitian. d. Bersedia untuk menghadiri sesi terapi music yang dijadwalkan secara teratur. 2. Kriteria Eksklusi a. Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental yang parahatau kondisi psikologis yang mempengaruhi kemampuan untuk berpartisipasi dalam terapi musik. b. Tidak memiliki gangguan pendengaran yang signifikan atau kondisi medis yang dapat mempengaruhi partisipasi dalam terapi musik. c. Komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, diabetes gestasional yang tidak terkendalidan lain-lain. d. Riwayat keguguran berulang. e. Reaksi negatif terhadap musik. 3. Besar sampel Adapun besar sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus : n = N 1 + N ( d )2 Keterangan : n : Perkiraanbesarsampel N :Perkiraan besar populasi d :Jumlah signifikan (0,05) Jadi sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 di Desa Pasireurih tahun 2023 yang berjumlah 60 responden yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu: 1. 30 responden yang diberikan terapi musik


37 2. 30 responden yang tidak diberikan terapi musik. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Pasir eurih Bogor. Waktu penelitian dilakukan pada 04 Januari 2024 sampai 18 Januari 2024, dengan durasi terapi yang di berikan 6 kali intervensi selama 2 minggu. 3.4 Tahapan Penelitian Pelaksanakan kegiatan penelitian eksperimen ini, pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan berupa penyesuaian waktu periksa atau jadwal ANC di posyandu Desa Pasireurih dengan satuan pelajaran dan lokasi waktu yang telah ditetapkan. Pembuatan dan pengujian instrumen penelitian berupa tes objektif. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan dimulai dengan memberikan pretest pada ibu hamil trimester 3. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan Ibuhamil trimester 3 eksperimen dengan memberikan terapi music Mozart dengan durasi pemberian kurang lebih 10-30 menit untuk mengurangi kecemasaan. Test berupa soal pilihanganda sebanyak 12 butir dengankriteria penilaian setiap soal 1-5 mengukur efektivitas pemberian terapi musik dalam mengatasi tingkat kecemasan. 3. Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini dikemukakan proses berlangsungnya penelitian dan hasil penelitian. 3.5 Variabel Penelitian Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel menurut Nursalam, (2016) yaitu : (Nursalam, 2016)


Click to View FlipBook Version