VERSI DIGITAL
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera Gereja St. Laurensius 45 / TAHUN XII
NOVEMBER 2020
UNTUK KALANGAN SENDIRI
MASA ADVENT
DITENGAH
PANDEMI COVID-19
Keluarga adalah gereja mini, keluarga bisa
menjadi pusat katekese bagi seluruh anggotanya;
keluarga bisa menjadi pusat doa; keluarga bisa
menjadi pusat pemerhati sosial.
Salus edisi 45 DAPUR REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB: Pembaca Salus yang dikasihi Kristus,
DPH Paroki Alam Sutera, Serpong Utara
PEMIMPIN UMUM: Edisi akhir tahun 2020 Majalah Salus
RD Hieronymus Sridanto A. Nataantaka yang bertema Masa Advent – Masa
PEMIMPIN REDAKSI: Persiapan Kedatangan Tuhan Yesus
Jodi Barnas - sudah dapat kita simak bersama.
REDAKSI: Bagaimana pesan Advent dalam
Alfred Lanny, Andre Budi Wiryawan kaitan dengan hubungan keluarga
Cristella, Cliff Tedyanto khususnya dalam suasana yang masih
Elisabeth Wong, Erwin Susilo dibayangi Pandemi Covid-19 dapat
Imelda Njo, Lucia Vania, Michael Jason, kita renungkan bersama dalam tulisan-
Orchieyadi, Tantiana Vida Hardianti tulisan kali ini. Kali ini Salus juga
DESAIN & ARTISTIK: mendapat kesempatan berbincang
Evan Zasli, Gisela Angelina dengan Ketua Seksi Pendidikan,
Erdiyanta, Libertus Anwar mengangkat berbagai kegiatan Seksi
USAHA/ KEUANGAN Katekese dan juga PAPS. Sama-sama
Lina Soedjoto dalam keterbatasan gerak di tengah
Eleonora Brigita Paurina Pandemi ini, bagaimana mereka tetap
SIRKULASI semangat mengusahakan pelayanan
Ignasius Bambang Bekti Sugiyo W. dalam seksi masing-masing.
COVER & FOTO Dapat juga kita simak penjelasan
Dasa Didjaja tentang ensiklik baru berjudul
Salus Photography Club Fratelli Tutti yang diterbitkan oleh
Paus Fransiskus pada peringatan St.
Gereja Santo Laurensius, Jl. Sutera Utama 2, Alam Fransiskus Assisi, 3 Oktober 2020,
Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan tentang Hari Raya Semua Orang Kudus
Email: [email protected] dan Peringatan Arwah Semua Orang
Beriman, serta beberapa tullisan antar
2 Salus Edisi 45 | November 2020 kita lainnya.
Selamat membaca
DAFTAR ISI 04 SURAT GEMBALA
Menyambut Masa Advent di Tengah Pandemi Covid-19
10 LAPORAN UTAMA
Hidup Sebagai ‘Masa Adven’
16 KATEKESE
Tahukah Anda Ensiklik “Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
24 KATEKESE
Ikatan Kasih Antara yang di Surga dan di Bumi
28 KESAKSIAN
I am Wacthing Over You
34 PANGGILAN
Dukungan Orang Tua Ikut Menjaga Benih
Panggilan Imamat
38 LITURGI
Apa Kabar PAPS St. Laurensius
42 ANTAR KITA
Sie Pendidikan: Sekilas Seksi Pendidikan
Paroki Alam Sutera
46 ANTAR KITA
Sie Katekese: Sukacita dalam Membawa Orang
Mengenal Tuhan
50 ANTAR KITA
Time Out Podcast with Loren
54 ANTAR KITA
Sekilas Bina Iman Remaja St. Laurensius
58 ANTAR KITA
UBK: Leave No One Behind
62 SERBA - SERBI
Tahun 2021 Sebagai Tahun Konsolidasi ke Dalam
66 SERBA - SERBI
Menghadirkan Simbol - Simbol Katolik
70 SERBA - SERBI
Ibadah Dibalik Pandemi
73 PUISI
Apa Yang Telah Aku Lakukan
74 KRING SKK
Seksi Kerasulan Keluarga
Salus Edisi 45 | November 2020 3
SURAT GEMBALA
Meyambut
Masa Advent di
Tengah Pandemi
Covid-19
Para saudara-saudari Romo Hadi Suryono, Pr.
seiman yang dikasihi
Tuhan, sebentar lagi
Gereja akan memasuki masa
Advent, yang diberi makna
sebagai masa Kedatangan
(Adventus). Adapun tujuannya
adalah: persiapan untuk
menyongsong Pesta Natal
tanggal 25 Desember sebagai
bentuk perwujudan masa
penantian kedatangan Tuhan
Yesus Kristus.
Umumnya kita mengetahui
bahwa masa Advent dibagi
menjadi empat minggu
dengan tema utamanya adalah
Penantian.
4 Salus Edisi 45 | November 2020
“Bahwa Meyambut Masa Advent di Tengah Pandemi Covid-19
keselamatan yang
kita terima dari itu sepenuhnya sampai pada
Allah, akan dibawa kedatangan Tuhan.
sampai pada Sedangkan tanggal
kesempurnaannya 17 Desember sampai 24
pada akhir jaman Desember bacaan bacaan
liturgi diarahkan pada Persiapan
Dalam Kalender Liturgi Katolik, Penyambutan Kelahiran Yesus
mulai Minggu Pertama masa di Betlehem.
Advent hingga tanggal 16
Desember, bacaan bacaan Salah satu penanda masa
liturgi dan refleksi atasnya Advent dalam Gereja Katolik
diarahkan pada Penantian adalah: pertobatan, terutama
Eskatologis yaitu : bahwa pertobatan perilaku agar
keselamatan yang kita terima persiapan perayaan Kelahiran
dari Allah, akan dibawa sampai Yesus tidak sekedar disiapkan
pada kesempurnaannya pada pestanya, melainkan terlebih
akhir jaman; dan juga kita persiapan batin dan perilaku
diingatkan bahwa manusia umat. Dominasi warna liturgi
mempunyai tugas misioner selama masa Advent adalah
gereja untuk mewujudkan warna Ungu, sebagai warna
keselamatan pertobatan.
Simbol lain yang digunakan
selama masa Advent seperti
yang sering kita lihat adalah:
Lingkaran Advent, yang terdiri
atas empat lilin di dalamnya
sebagai penanda keempat hari
minggu masa advent.
Salus Edisi 45 | November 2020 5
Meyambut Masa Advent di Tengah Pandemi Covid-19
Tiga diantaranya berwarna Ungu
(simbol pertobatan dan penantaian)
serta satu berwarna merah muda sebagai
lambang sukacita dan gembira.
Sumber Gambar: https://santopaulus.id/2019/12/panduan-adven-2019/
Tradisi memasang lingkaran suasana pandemi Covid-19
advent di keluarga-keluarga yang masih terus berlangsung.
sudah mulai terjadi sejak abad
ke-16. Biasanya dipasang di Di masa pandemi yang sekarang
ruang keluarga dengan tujuan masih terjadi, banyak sekali
agar keluarga bisa berdoa tantangan yang kita hadapi.
bersama dan mengingatkan Mulai dari segi ekonomi,
keluarga agar dalam politik sosial, serta kesehatan.
menyongsong persiapan Natal Himbauan dari pemerintah,
dengan sikap batin yang baik. untuk melakukan PSBB atau
Pembatasan Sosial Berskala
Advent tahun ini sungguh Besar mewajibkan kita untuk
berbeda dengan Advent tahun mematuhi protokol kesehatan
tahun sebelumnya. Advent serta membatasi seluruh
tahun ini diwarnai dengan kegiatan mulai dari akademik di
6 Salus Edisi 45 | November 2020
sekolah, kantor-kantor tempat Meyambut Masa Advent di Tengah Pandemi Covid-19
orang bekerja, mall dan fasilitas
umum lainnya, tidak terkecuali perubahan revolusioner dalam
hingga kegiatan keagamaan di perdagangan, pendidikan,
tempat ibadah. politik, jurnalisme, hubungan
bangsa-bangsa, budaya dengan
budaya.
Sekarang, hampir semua Tujuannya jelas: mendorong
kegiatan kerohanian perkembangan dan
dilaksanakan secara online penggunaaannya yang tepat
atau daring. Itulah himbauan untuk kemajuan manusia,
yang diberikan oleh Keuskupan keadlian dan perdamaian.
Agung Jakarta untuk seluruh
paroki paroki. Pemanfaatan Maka tidak perlu dirisaukan
teknologi ini tentunya penggunaan media digital/
bersifat positif karena internet dalam kehidupan
dapat mempertemukan dan menggereja dengan segala
mempersatukan kita meski aktifitasnya, khususnya dalam
secara virtual atau online masa pandemi Covid-19 ini.
dalam dunia maya. Dan kedepannya juga, justru
sebaliknya orang orang Katolik/
Kalau kita perhatikan, gereja hendaknya jangan takut
sesungguhnya perhatian Gereja membukakan pintu dunia
terhadap penggunaan media komunikasi sosial bagi Kristus,
digital/ internet merupakan sehingga Kabar GembiraNya
ungkapan istimewa atas dapat terdengar.
perhatiannya yang sudah
berlangsung lama terhadap sumber: https://republika.co.id/
media komunikasi sosial ini.
Gereja memandang internet Salus Edisi 45 | November 2020 7
membantu membawa
Meyambut Masa Advent di Tengah Pandemi Covid-19
Pertanyaannya sekarang adalah:
Bagaimana sebagai orang beriman,
kita mempersiapkan Advent di masa
pandemi ini ?
Dalam kehidupan menggereja di paroki, khususnya dalam
menyambut masa Advent tahun ini, sebagai umat beriman kita
ingin tetap menjadi orang beriman yang selalu memiliki harapan
yang kuat. Maka tetaplah berpengharapan. Tidak ada yang harus
diubah. Pakailah sarana komunikasi media digital/ internet
sebagai sarana untuk pewartaan. Bahkan semakin menjadi
nyata, bahwa sekarang keluarga keluarga katolik sungguh
ditantang untuk menjadi pusat pengembangan iman. Keluarga
adalah gereja mini, keluarga bisa menjadi pusat katekese bagi
seluruh anggotanya; keluarga bisa menjadi pusat doa; keluarga
bisa menjadi pusat pemerhati sosial, dsb.
Dengan demikian, keluarga akan menjadi ladang subur
tumbuhnya benih-benih iman yang semakin kuat. Dengan
bertumbuhnya iman yang semakin kuat di dalam keluarga,
semakin kuatlah iman keluarga dan tentunya akan membuat
keluarga keluarga katolik mampu melihat situasi saat ini dengan
cara pandang yang baru dan rasa optimis.
8 Salus Edisi 45 | November 2020
Dengan cara pandang baru Meyambut Masa Advent di Tengah Pandemi Covid-19
yang penuh harapan inilah,
bukan hanya iman akan Optimisme dapat membantu
semakin kuat, tetapi juga kita meningkatkan sistem
imunitas tubuh kita semakin imunitas yang ada dalam tubuh
baik. Rasa optimisme yang kita juga.
tumbuh dari iman kepercayaan
kita yang kuat, dengan
sendirinya dapat menjaga kita
dari virus Corona ini.
Mari kita masuki masa Advent
dengan kembali ke dalam
kehangatan keluarga. Bersama
sama dengan seluruh keluarga
keluarga di paroki kita, kita
sambut dan isi masa Advent dalam
berbagai kegiatannya dengan
penuh harapan.
Tuhan memberkati.
Salam dan doa,
Yohanes Hadi Suryono Pr.
Salus Edisi 45 | November 2020 9
LAPORAN UTAMA
Hidup sebagai
‘Masa Adven’
Kita memasuki masa Adven di tengah pandemi global
covid-19, yang menjadi menjadi horor bagi manusia dan
kemanusiaan kita. Jutaan nyawa hilang dalam waktu yang
begitu singkat dengan tata-cara pemakaman
yang jauh dari rasa kemanusiaan: tanpa
kehadiran keluarga dan sahabat-kenalan.
Kita dipaksa untuk bersahabat dengan
kepanikan, ketakutan, kepedihan
karena kehilangan dan keputusaan.
Terkadang gugatan dan
pertanyaan “Di mana Allah?”
menjadi pelampiasaan rasa
ketidakberdayaan kita
berhadapan dengan ‘virus
pembunuh’ ini.
Pada situasi tapal batas
kemanusiaan inilah pertanyaan
tentang bagaimana kita memaknai
masa Adven menjadi sangat
penting.
10 Salus Edisi 45 | November 2020
Secara singkat kita meyakini Hidup Sebagai ‘Masa Adven’
bahwa merayakan Adven di
tengah mencekamnya Covid-19 Singkatnya, masa Adven adalah
mengingatkan kita bahwa kita sebuah undangan untuk tidak
mempunyai Tuhan yang tidak berakhir dalam keputusasaan,
berhenti pada gugatan tetapi untuk tetap hidup
dengan penuh iman dan
“Allah-Ku, Allah-Ku, kepasrahan yang total kepada
mengapa Engkau Allah. Merayakan masa Adven
di tengah pandemi covid-19
meninggalkan Aku” juga mengingatkan kita bahwa
kita tidak sendirian. Dia yang
(Mat. 27: 46) datang adalah Immanuel, Allah
yang menyertai kita. Kita perlu
tetapi sampai pada sebuah doa percaya bahwa Tuhan yang
penuh iman, pernah merasakan penderitaan
dan kematian tidak mungkin
“Ya Bapa, ke dalam akan meninggalkan kita yang
tangan-Mu Kuserahkan sungguh-sungguh percaya dan
berharap kepada-Nya.
nyawa-Ku”
(Luk. 23: 46a) Pertanyaannya adalah
bagaimana kita mengisi masa
Masa Adven mengingatkan Adven ini dengan baik?
kita bahwa Dia yang kita
nantikan adalah Tuhan yang Pertama-tama kita perlu
juga pernah menderita dan memahami makna masa Adven
mengalami bagaimana pedihnya itu sendiri. Kata Adven sendiri
rasa “ditinggalkan”, tetapi Dia berasal dari bahasa Latin
berakhir dengan kepasrahan Adventus, dibentuk dari kata Ad
total kepada Bapa yang telah (menjelang, menuju) dan kata
mengutus-Nya. kerja venire (datang, tiba).
Salus Edisi 45 | November 2020 11
Hidup Sebagai ‘Masa Adven’ Adventus dengan demikian
adalah peristiwa kasih Allah
Adventus dengan bagi umat manusia terutama
demikian adalah bagi mereka yang paling
peristiwa kasih Allah tidak beruntung: yang miskin,
bagi umat manusia tertawan, tertindas dan buta
terutama bagi mereka (Luk. 4: 18-19). Dia yang kita
yang paling tidak nantikan, mengidentifikasi diri-
beruntung: yang miskin, Nya dengan mereka yang lapar,
tertawan, tertindas dan haus, telanjang, sakit, asing,
buta sedih dan dipenjara (Mat.25:31-
46). Maka, Adventus juga
(Luk. 4: 18-19) adalah peristiwa keberpihakan:
keberpihakan Allah dan
Jadi secara etimologis, keberpihakan kita.
Adventus berarti kedatangan
(Inggris: Coming atau Arrival). Dengan memaknai Adventus
Masa Adven dengan demikian sebagai peristiwa kasih dan
adalah masa persiapan atau keberpihakan, maka kita perlu
penantian akan kedatangan mempersiapkan masa Adven
Mesias (Yes.63:16b) atau ini secara spiritual dan secara
Tunggul Isai (Yes. 11:1) atau sosial/komunal. Secara spiritual,
Imanuel (Mat.1:23; Yes.7:14). setiap kita diundang untuk
Dialah Tuhan kita Yesus Kristus.
Dia mau menjadi manusia “mempersiapkan dan
dan berdiam di tengah kita
(Yoh.1:14), untuk mencintai kita. meluruskan jalan bagi
Dia menjadi manusia karena
begitu besar kasih Allah akan Dia” (Mat.3:2)
dunia ini (Yoh.3:16).
memeriksa diri kita dalam
semangat pertobatan, doa dan
kesiapsiagaan.
12 Salus Edisi 45 | November 2020
Hidup Sebagai ‘Masa Adven’
Apabila kita menemukan sebanyak mungkin orang yang
bahwa kita berlumuran dosa, semakin tidak beruntung.
kita tidak perlu malu dan Paus Fransiskus dalam
takut karena “Allah tidak ensiklik terbaru Frattelli Tutti
pernah lelah mengampuni kita, mengatakan bahwa pandemic
kitalah yang lelah memohon covid-19 mengingatkan kita,
pengampunannya” (EG.3), dan “tidak ada yang diselamatkan
sebesar apapun dosa kita, tidak sendirian; kita hanya bisa
ada yang tidak bisa diampuni diselamatkan bersama”
oleh kerahiman Allah Adventus (32). Dalam konteks
kalau kita sungguh- ini, kita perlu
- harapan akan
sungguh mencari mempersiapkan
kelahiran Kristus di
pengampunan- kedatangan
‘Betlehem-Betlehem’
Nya (MeM.12). Tuhan, tidak
hidup kita: dalam diri, hanya secara
Selain persiapan keluarga, tempat kerja, pribadi, tetapi
spiritual/ masyarakat, dan
dunia
personal, selama juga secara
masa Adven ini, kita bersama.
diundang untuk secara
sosial/komunal memperkuat Akhirnya, kita perlu menyadari
keberpihakan atau solidaritas bahwa Adventus tidak sekadar
kita terhadap mereka yang kenangan akan kelahiran
paling tidak beruntung: mereka Kristus di Betlehem dua ribuan
yang lapar, haus, telanjang, tahun silam, tetapi juga dan
orang asing, sakit, sedih dan terutama adalah harapan akan
dipenjara. Pada masa pandemi kelahiran Kristus di ‘Betlehem-
ini, kita semakin digugah untuk Betlehem’ hidup kita; dalam
selain menjaga kesehatan diri, diri, keluarga, tempat kerja,
juga untuk berbagi dengan masyarakat, dan dunia.
Salus Edisi 45 | November 2020 13
Hidup Sebagai ‘Masa Adven’
Harapan ini hendaknya bersifat aktif,
menjadi semangat dasar atau spiritualitas
yang mendorong kita menata hidup
saat ini dalam kasih akan Allah dan
keberpihakan/solidaritas dengan sesama
yang menderita. Dengan begitu Kristus
akan selalu lahir setiap hari (Christo nace
cada dia), dan hidup kita menjadi masa
Adven yang panjang.
Tuhan memberkati.
Dkn. Jerry Nardin, CMF
14 Salus Edisi 45 | November 2020
Salus Edisi 45 | November 2020 15
KATEKESE
Tahukah Anda Ensiklik “Fratelli
Tutti” dari Paus Fransiskus?
Ensiklik berasal dari kata ke bahasa lain. Biasanya dikirim
Latin “litterae encyclicae” kepada para patriar, uskup
yang asal muasalnya adalah agung, dan uskup seluruh
kata Yunani `ekkuklios’ yang dunia, kerap juga terbuka untuk
berarti `according to…’ dan kata seluruh umat Allah. Isinya
`kuklos’ yang berarti `circle’. menekankan iman iman Gereja
Secara harafiah dapat diartikan terkait tema aktual saat itu.
“yang dikirim berkeliling”. Tujuannya mengemukakan
Awalnya ensiklik dikenal pokok penting ajaran Gereja,
dengan kata “circular” yang menganalisa kondisi khusus
artinya surat edaran, beredar atau kerap juga mengangkat
di antara para uskup dan uskup tokoh yang patut diteladani.
agung. Selanjutnya digunakan Judul ensiklik kerap diambil dari
kata “litterae encyclicae” yang kata-kata pertama keseluruhan
lebih kurang menunjuk pada teks ensiklik tersebut dalam
surat Paus untuk para uskup. bahasa Latin.
Saat ini ensiklik digunakan
untuk membedakan surat- Apa sih Ensiklik Fratelli Tutti?
surat Paus lain dengan nama Paus Fransiskus menerbitkan
masing-masing seperti bulla dan ensiklik baru berjudul Fratelli
exhortas apostolik. Tutti pada peringatan St.
Fransiskus Assisi, 3 Oktober
Ensiklik itu surat yang sifatnya 2020. Judul Fratelli Tutti
universal dan agung, ditulis mungkin paling dekat
secara resmi dalam bahasa Latin diterjemahkan dalam bahasa
dan selanjutnya diterjemahkan Indonesia sebagai
16 Salus Edisi 45 | November 2020
Tahukah Anda Ensiklik “ Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
“Semua Bersaudara” sebuah mendesak tiap pribadi untuk
seruan yang sangat dalam mengubah tatanan politik
dan relevan di masa kelam yang telah dijangkiti virus
kemanusiaan belakangan ini. berbahaya ‘individualisme
Seruan Paus Fransiskus ini radikal.’ Semua orang tak boleh
ditulis dan digemakan ditengah lupa bahwa dunia yang sedang
pelbagai tanda zaman yang “berdarah dan sakit” ini harus
mengawatirkan: kelaparan, disembuhkan lewat tatanan
wabah, perang antar bangsa, kebaikan bersama di bidang
kekerasan dan perpecahan di ekonomi, politik dan ekologi.
masyarakat semakin meluas Pandemi COVID-19 ini
(bdk. Lk 21: 5-11). mengingatkan pada kita betapa
Ensiklik ini berfokus pada beratnya menjadi terpisah dan
persaudaraan dan persahabatan terisolasi dari yang lain dan
sosial yang inspirasinya bahwa ini adalah saat yang
ditemukan dalam kisah dan paling tepat untuk benar-
spiritualitas St. Fransiskus benar “bermimpi sebagai satu
Assisi, “seorang kudus keluarga besar bangsa manusia,
dalam kasih persaudaraan, di mana setiap dari kita menjadi
kesederhanaan dan sukacita.” saudara dan saudari bagi semua.
Dibagi dalam delapan bab besar, Ensiklik ini bertujuan untuk
refleksi Paus Fransiskus ini mendorong keinginan akan
Salus Edisi 45 | November 2020 17
Tahukah Anda Ensiklik “ Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
persaudaraan dan persahabatan konsep-konsep demokrasi,
sosial. Pandemi Covid-19 kebebasan, keadilan; hilangnya
menjadi latar belakang ensiklik makna komunitas sosial
ini. Kedaruratan kesehatan dan sejarah; cinta diri dan
global telah membantu ketidakpedulian terhadap
menunjukkan bahwa “tak kesejahteraan bersama;
seorangpun bisa menghadapi meningkatnya logika pasar yang
hidup sendirian” dan bahwa didasarkan pada keuntungan
waktunya sungguh-sungguh dan budaya membuang;
telah tiba akan “mimpi sebagai pengangguran, rasisme,
satu keluarga umat manusia” di kemiskinan; ketidaksamaan hak
mana kita adalah “saudara dan dan akibat-akibatnya seperti
saudari semua”. perbudakan, perdagangan
manusia, dsb. Paus menekankan
“Semua orang tak boleh lupa bahwa masalah-masalah global
bahwa dunia yang sedang ini membutuhkan tindakan-
“berdarah dan sakit” ini harus tindakan global. Diingatkan
disembuhkan lewat tatanan pula bahaya “tembok-tembok
kebaikan bersama di bidang budaya” yang menyuburkan
ekonomi, politik dan ekologi.” kejahatan teroganisir, yang
disulut oleh ketakutan dan
kesendirian.
Bagaimana sih Ringkasan Isi Bab II:
Ensiklik Fratelli Tutti? Orang-orang asing di jalan.
Bab I: Ensiklik ini ingin menanggapi
Awan-awan gelap yang banyak bayang-bayang gelap
meliputi dunia. Dalam bab itu dengan contoh cemerlang,
ini direfleksikan banyak bentara harapan: Orang
penyimpangan zaman ini: Samaria yang baik hati. Bab
manipulasi dan deformasi II menyoroti figur ini. Dalam
18 Salus Edisi 45 | November 2020
Tahukah Anda Ensiklik “ Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
masyarakat yang tidak sehat bagi hidup orang lain, jauh dari
ini kita dipanggil, seperti cinta diri. Rasa solidaritas dan
orang Samaria yang baik itu, persaudaraan dimulai dalam
untuk menjadi sesama bagi keluarga, yang harus dijaga
yang orang-orang lain. Kita dan dihormati perutusan
bertanggung jawab bersama pertama dan utama mereka
menciptakan masyarakat dalam pendidikan. Semua
yang bisa menerima, orang berhak untuk hidup
mengintegrasikan dan secara bermartabat, tidak ada
mengangkat mereka yang telah seorangpun yang dikecualikan.
jatuh atau menderita. Kasih Bapa Paus meminta kita
membangun jembatan dan “kita untuk mempertimbangkan
diciptakan untuk mencintai”. “etika hubungan-hubungan
internasional”, karena setiap
Bab III: negara juga milik dari orang-
Visi dari dunia yang terbuka. orang asing dan kemakmuran
Dalam bab ini Paus mendorong suatu wilayah tidak bisa
kita untuk pergi “’keluar’ dari dielakkan bagi mereka yang
diri sendiri” untuk menemukan membutuhkan dan datang dari
“eksistensi lebih penuh tempat lain.
dalam diri orang lain”, dengan
membuka diri terhadap yang Bab IV:
lain sesuai dengan dinamika Hati terbuka kepada dunia.
cinta kasih yang membuat kita Bab ini berbicara tentang
terarah kepada “kepenuhan migrasi; para migran hidup
universal”. Hidup rohani dalam keadaan bahaya, baik
seseorang diukur dengan peperangan, penganiayaan,
cinta kasih, yang selalu bencana alam, dsb. Mereka
“menempati tempat pertama” harus diterima, dilindungi,
dan menuntun kita untuk didukung. Memang migrasi
mencari apa yang lebih baik yang tidak perlu hendaknya
Salus Edisi 45 | November 2020 19
Tahukah Anda Ensiklik “ Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
dihindari, dengan menciptakan “sumber yang memalukan
kesempatan-kesempatan hidup bagi umat manusia” , dan
di negara asal. Namun sekaligus kelaparan, yang merupakan
kita perlu menghormati hak “kriminal” karena makanan
untuk mencari kehidupan yang adalah “hak yang harus ada”.
lebih baik di manapun. Politik juga harus berpusat
pada martabat manusia dan
Bab V: tidak tunduk pada ekonomi.
Politik yang lebih baik. Politik Harapan lain juga disampaikan
yang lebih baik merupakan salah berkaitan dengan reformasi
satu bentuk amat berharga dari PBB: dalam menghadapi
karya kasih, karena melayani dominasi dimensi ekonomi. PBB
kesejahteraan bersama dan diharapkan menjadi “keluarga
mengakui pentingnya orang- bangsa-bangsa” yang bekerja
orang. Politik memberi ruang untuk kesejahteraan umum,
untuk diskusi dan dialog. Politik pengentasan kemiskinan dan
yang lebih baik juga yang perlindungan hak-hak manusia.
melindungi pekerjaan, sebagai
“dimensi hakiki hidup sosial”. Bab VI:
Tugas politik adalah untuk Dialog dan persahabatan. Hidup
menemukan solusi bagi semua merupakan “seni perjumpaan”
yang menyerang hak-hak asasi dengan setiap orang, bahkan
manusia, seperti penolakan dengan orang-orang di
sosial; perdagangan organ- pinggiran dunia dan dengan
organ tubuh, senjata, narkoba; bangsa-bangsa asli, karena
ekploitasi seksual; perbudakan, “masing-masing dari kita bisa
terorisme dan kejahatan belajar sesuatu dari yang lain.
terorganisir. Paus menyerukan Tak seorangpun tidak berguna
untuk secara definitif dan tak seorangpun bisa
menghapuskan perdagangan disingkirkan”. Paus memberi
manusia, yang merupakan catatan khusus tentang
20 Salus Edisi 45 | November 2020
Tahukah Anda Ensiklik “ Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
mukjizat “kebaikan hati”, suatu khusus tentang perang, sebagai
sikap untuk dipulihkan kembali perwujudan dari “penolakan
karena merupakan bintang semua hak”, “kegagalan
“yang bersinar di tengahtengah politik dan kemanusiaan”, dan
kegelapan” dan “membebaskan “kekalahan yang memedihkan
kita dari kekejian…kecemasan… di hadapan kekuatan-kekuatan
keramaian yang gila-gilaan” yang kejahatan”. Penghapusan
menonjol di era sekarang ini. senjata nuklir adalah “perintah
moral dan kemanusiaan”. Paus
Bab VII: juga menegaskan dengan jelas
Perjumpaan yang diperbarui. sikapnya terhadap hukuman
Bab ini merefleksikan mati: tidak bisa diterima dan
tentang nilai dan promosi harus dihapuskan di seluruh
tentang perdamaian. Paus dunia. Bahkan seorang
menggarisbawahi bahwa pembunuh tidak kehilangan
perdamaian berkaitan dengan martabat pribadinya, “dan Allah
kebenaran, keadilan dan belas sendiri berjanji menjamin ini”.
kasih. Perdamaian adalah Harus ditekankan perlunya
“seni” yang melibatkan setiap menghormati “kesucian hidup”
orang dan masing-masing di mana sekarang “beberapa
harus melakukan bagiannya bagian dari keluarga manusia
masing-masing dalam “tugas kita, nampaknya, bisa dengan
tanpa akhir”. Pengampunan mudah dikorbankan”, seperti
terkait dengan perdamaian: bayi yang belum lahir, orang
kita harus mencintai setiap miskin, orang cacat dan orang-
orang, tanpa kecuali, mencintai orang lanjut usia.
seorang penindas berarti
membantu dia untuk berubah Bab VIII:
dan tidak membiarkan dia Agama dan persaudaraan.
terus menindas sesamanya. Dalam bab ini ditekankan
Bagian dari bab ini berbicara bahwa agama-agama itu
Salus Edisi 45 | November 2020 21
Tahukah Anda Ensiklik “ Fratelli Tutti” dari Paus Fransiskus?
melayani persaudaraan di dunia Penutup
kita dan bahwa terorisme bukan Pada akhirnya, Paus Fransiskus
disebabkan oleh agama namun mengutip “Dokumen tentang
oleh penafsiran salah terhadap Persaudaraan Manusiawi bagi
teks-teks agama, seperti Kedamaian Dunia dan Hidup
halnya “kebijakan-kebijakan Bersama”, yang ditandatangani 4
yang terkait dengan kelaparan, Februari 2019 di Abu Dhabi: dari
kemiskinan, ketidakadilan, tonggak dasar dialog antar agama,
penindasan”. Perdamaian di Bapa Paus kembali menyerukan
antara agama-agama adalah bahwa, atas nama persaudaraan
mungkin dan oleh karena itu manusiawi, dialog diambil sebagai
perlulah menjamin kebebasan suatu jalan, kerjasama bersama
beragama, hak asasi dasar sebagai perintah, dan pemahaman
manusia bagi semua umat satu sama lain sebagai metode dan
beriman. Ensiklik secara khusus ukuran.
merefleksikan tentang Gereja:
Gereja tidak “membatasi Refleksi untuk kita sebagai umat
misinya pada ranah privat”. paroki Laurensius adalah sejauh
Sementara tidak mengikatkan mana kita ikut terlibat dalam
diri dalam politik, namun Gereja membangun persaudaraan sejati
tidak meninggalkan dimensi dan perdamaian manakala dunia
politik dari hidupnya sendiri, sedang mengalami “berdarah dan
perhatian kepada kesejahteraan sakit” di masa pandemi covid19
umum dan peduli pada ini?
perkembangan manusiawi yang
integral, sesuai dengan prinsip
prinsip Injil.
RD. Sridanto Aribowo
Alam Sutera, 14 Oktober 2020
22 Salus Edisi 45 | November 2020
Salus Edisi 45 | November 2020 23
KATEKESE
Dalam Syahadat kita juga mengimani,
"Aku percaya...persekutuan para
kudus". The Last Judgment, by Spranger
Bartholomeus, 16th Century, 1570-1572
Fr. Carolus Budhi Prasetyo
Ikatan Kasih Antara yang di
Surga dan di Bumi
Ketika melihat acara hormat dan indah melalui
televisi maupun film, perayaan liturgi. Pada awal
tidak jarang orang yang bulan November, kita
sudah meninggal digambarkan merayakan Hari Raya Semua
sebagai sosok yang seram dan Orang Kudus (1 November) dan
dapat menghantui kehidupan. Peringatan Arwah Semua Orang
Sebaliknya, Gereja Katolik Beriman (2 November).
mengenangkan mereka secara Melalui kedua perayaan
24 Salus Edisi 45 | November 2020
tersebut, kita diajak untuk Ikatan Kasih Antara yang di Surga dan di Bumi
mengenangkan mereka yang
telah beralih dari kehidupan orang kudus pada hari
ini menuju kebahagiaan kekal Minggu pertama setelah
bersama Allah. Kedua perayaan Pentakosta. Pada tahun
tersebut juga mengungkapkan 610, Paus Bonifasius IV
secara indah iman Gereja menggeser peringatannya
tentang kematian: ke tanggal 13 Mei ketika ia
mengkonsekrasikan Pantheon
“…sebagai umat beriman kepada St. Perawan Maria dan
kami yakin bahwa hidup Para Martir. Paus Gregorius
hanyalah diubah, bukannya III menetapkan peringatan
dilenyapkan; bahwa suatu semua orang kudus dirayakan
kediaman abadi tersedia pada tanggal 1 November sejak
bagi kami di surga bila tahun 741, lalu diangkat sebagai
pengembaraan kami di dunia Hari Raya oleh Paus Gregorius
ini berakhir” IV pada tahun 835.
(Prefasi Arwah I). Tradisi memperingati
mendoakan arwah juga telah
Sejak awal Kristianitas, Gereja berkembang dalam Gereja
menghargai peringatan para melalui teks- teks liturgi awal.
orang kudus, terutama para Kita dapat menemukan dasar
martir, dalam perayaan liturgi. mendoakan arwah dalam
Oleh karena terdapat banyak Kitab Suci: Yudas Makabe
martir, Gereja berpikir untuk mendoakan arwah orang-
memperingati mereka dalam orang yang gugur dalam
suatu perayaan bagi semua pertempuran melawan Gorgias
orang kudus. Awalnya, St. Efrem (2 Mak 12:38-45), dan St.
dan St. Yohanes Krisostomus Paulus berdoa bagi Onesiforus
menetapkan peringatan semua (2 Tim 1:18). Pada abad ke-4, St.
Yohanes Krisostomus,
Salus Edisi 45 | November 2020 25
Ikatan Kasih Antara yang di Surga dan di Bumi Pada abad-abad awal
Kristianitas, nama-nama umat
berpesan dalam homilinya, beriman yang telah meninggal
“Baiklah kita membantu dicatat pada plakat yang disebut
dan mengenangkan mereka diptych. Praktik mendoakan
[yang telah meninggal]. Kalau orang-orang mati menjadi
anak-anak Ayub saja telah tradisi Biara Benediktin sejak
disucikan oleh kurban yang abad ke-6 dan dirayakan pada
dibawakan oleh bapanya hari Sabtu sebelum Pentakosta.
(Ayb 1:5). Bagaimana kita Praktik ini bermunculan pula di
dapat meragukan bahwa Spanyol maupun Jerman. Pada
persembahan kita membawa tahun 1030, St. Odilo, Abbas
hiburan untuk orang-orang Biara Benediktin di Cluny,
mati? Jangan kita bimbang menetapkan agar diadakan
untuk membantu orang- orang peringatan arwah setiap
mati dan mempersembahkan
doa untuk mereka.”
https://www.wga.hu/frames-e.html?/html/s/spranger/index.html
26 Salus Edisi 45 | November 2020
tahunnya di biara-biara Ikatan Kasih Antara yang di Surga dan di Bumi
ordonya. Tradisi inilah yang
di kemudian hari diikuti oleh penyucian agar dapat masuk
keuskupan-keuskupan di Eropa ke dalam kegembiraan surga
sampai menjadi peringatan (KGK 1030). Gereja juga
universal Gereja. menganjurkan amal, indulgensi,
dan karya penitensi demi orang-
Melalui Hari Raya Semua Orang orang yang sudah meninggal
Kudus, Gereja menghormati
santo-santa maupun para kudus (KGK 1032).
yang belum dikanonisasi karena
mereka telah menjadi model Akhirnya, kita juga dapat
kekudusan dan mengalami merefleksikan mengapa
persekutuan kehidupan Gereja merayakan Hari Raya
serta cinta bersama Allah Semua Orang Kudus pada 1
(bdk. KGK 1024). Para kudus November dan mendoakan
mendoakan dan mengajak kita semua arwah pada 2 November.
untuk mengejar kekudusan Kedua perayaan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari menyadarkan kita bahwa Yesus
agar kelak kita mengalami Kristus senantiasa mengundang
kebahagiaan kekal bersama kita dalam persekutuan
Allah. Peringatan Arwah Semua kasih bersama-Nya dan para
Orang Beriman didasarkan kudus di surga. Selain itu,
pada ajaran Gereja bahwa kedua perayaan tersebut juga
arwah semua orang beriman menunjukkan suatu refleksi
belum disucikan sepenuhnya iman bahwa selalu ada ikatan
dan masih harus menjalankan kasih yang kuat antara yang
masih hidup, yang sudah
meninggal, dan yang sudah
bahagia di surga.
Sumber: Francis Mershman, “All Saints’ Day” dan “All Souls’s Day” dalam The Catholic Encyclopedia Vol.
1 (1907) dari New Advent: http://www.newadvent.org/cathen/01315a.htm, http://www.newadvent.org/
cathen/01315b.htm; Katekismus Gereja Katolik
Salus Edisi 45 | November 2020 27
I’m Watching Over YouKESAKSIAN IMAN
Berkat bantuan Bunda Maria, Tjandra Effendi alm. dimana
kanker sudah menjalar ke otak dapat memenuhi keinginan
terakhirnya berkunjung ke Fatima, Lourdes, Banneux dan
singgah menemui Romo Herry Sailan, OSC di Belanda
I’m Watching Over You
Sebagai keluarga yang baru saja mengantar
anak semata wayang lulus S2 dari sebuah
Universitas terkemuka di Amerika yang
langsung mendapat pekerjaan melambung hati
setinggi langit. Kebahagiaan itu hanya berjalan
selama 5 bulan. Tanpa diduga, suami divonis
kanker paru stadium 4, dengan masa hidup
tinggal 3-4 bulan.
Dunia runtuh!
28 Salus Edisi 45 | November 2020
I’m Watching Over You
Tidak tahu apa yang membuat di Singapore yang menangani
kami dapat menerima ini, kami suami agar mau menerima
hanya ingat salah satu ayat kami konsultasi. Saat itu hari
yang berbunyi: Rabu dan dokter tersebut
hanya menerima pasien
“Rambut di kepalamupun international pada hari Selasa
semua terhitung” sedangkan dalam 2 hari
kedepan kami sudah akan
ya penyakit kanker suamiku kembali ke Jakarta (tiket
melebihi dari rambut, “OK sudah beli). Pertolongan
Tuhan saya terima semua ini Bunda luar biasa, Putranya
tapi Engkau tuntaskan”. tidak bisa menolak permintaan
Bunda, akhirnya dokter siap
BUNDA MARIA MENEMANI menerima kami tepat pada
Peristiwa Pernikahan Kana, hari kebarangkatan kami ke
mukjizat pertama dari Yesus, Indonesia.
apa yang dikatakan Bunda
kepada pelayan-pelayan, “Apa Dalam perjuangan berdamai
yang dikatakan kepadamu, dengan kanker, sering saya
buatlah itu!” merupakan bertanya, apa perasaan suami.
rhema yang menguatkan saya Beliau selalu menjawab,
dalam mendampingi suami. semua kusimpan dalam hati,
Pada saat kebingungan seperti Bunda menyimpan
dimana obat sudah tidak semua dalam hati.
cocok lagi, rhema ini
menuntun saya untuk berani Ya, Bunda Maria memegang
menelpon berkali-kali ke tangan suami sampai kepada
rumah sakit mencari dokter Putranya, karena pada
Salus Edisi 45 | November 2020 29
I’m Watching Over You Selain itu kami mendapat
pengobatan dan apartment
hembusan nafas terakhir yang gratis di Singapore. Biaya obat
diucapakan adalah doa kanker saja tidak termasuk
yang lainnya seperti biaya jasa
Salam Maria dokter, biaya rumah sakit kami
sudah menghabisi sekitar 1.5 M.
“…doakanlah kami yang berdosa Sungguh ajaib, uang yangkami
ini sekarang keluarkan dari kocek kami
dan waktu kami mati, Amin” hanya 2% saja.
Ya, saya percaya Bunda Maria
menyambut suami. “Tuhan selalu
menyediakan apa yang
TUHAN MENYEDIAKAN kita butuhkan tepat
Kita semua tahu bahwa pada waktuNya” -
pengobatan kanker benar-
benar KANtong KERing, ya 1
butir obat berharga Rp 3 juta
sekali minum. Walau kami ada
asuransi, ternyata saat itu,
pengobatan dengan oral kemo
(tablet) masih baru dimana
dalam klausula asuransi tidak
tercakup mengcover metode
pengobatan ini. Tapi tangan
Tuhan tidak kurang panjang
untuk menolong, mulai dari
dokter di sebuah rumah
sakit swasta terkenal dan
bergengsi yang baru kami
kenal membebaskan biaya
pengobatan sampai saat suami
kembali kerumah Bapa.
30 Salus Edisi 45 | November 2020
I’m Watching Over You
DAHYSATNYA SAKRAMEN Sumber Gambar: http://growingupintheword.blogspot.com/2015/08/
Setiap hari kami berusaha untuk his-glory-in-every-story.html
mengikuti ekaristi kudus di
manapun kami berada. Tiada “ ”Ruth, … I’m
yang kebetulan saat itu kami watching over you
pergi ke Saint Ignatius Church
Singapore, bukan ke gereja perasaan kami, pada saat hanya
dimana biasa kami kunjungi. kami berdua berjalan menuju
Menunggu waktu misa, kami altar membawa sibori dan
berdoa rosario, dan tiba-tiba anggur sebagai persembahan di
bahu saya ditepuk oleh salah misa. Kami yang bukan anggota
satu petugas dan diminta untuk gereja tersebut, dengan
membawa persembahan. Saya pakaian seadanya pulang
tidak menjawab hanya tertegun, dari rumah sakit. Agak aneh
tidak bisa berbicara apapun dan memang, misa triduum pesta St.
saya sungguh mendengar Yesus Ignatius dengan 3 pastor dan
menyapa, berbicara kepada koor yang amat dipersiapkan,
saya dengan nada humor, mustahil rasanya bila petugas
persembahan tidak disiapkan.
“Ruth, … I’m watching over you”.
Tidak ada kata yang dapat Apakah ini suatu kebetulan?
mengekspresikan
Salus Edisi 45 | November 2020 31
I’m Watching Over You jadwal misa tetap. Luar biasa tak
disangka pukul 21:30, pastor
Semua atas izin Tuhan Yesus kenalan kami bisa tiba di Rumah
yang mau mengatakan kepada sakit dan suami masih dalam
kita semua, bahwa dia selalu kondisi amat sadar meminta 3
hadir untuk kita. sakramen lengkap (sakramen
pengakuan dosa, sakramen
Tidak terhitung berapa kali perminyakan dan Ekaristi).
suami menerima sakramen Setelah pastor pulang, seperti
pengurapan orang sakit dan biasa kami bertiga bersiap
pengakuan dosa yang sunguh untuk tidur dan berdoa malam
membawa kekuatan bagi bersama dan saling mencium
perjuangan kami. Mukjizat satu sama lain. Kesokan hari
tidak harus selalu sesuai nya Minggu pukul 4:11, dalam
dengan kehendak kita, tetapi dekapan anak tunggal kami
kami merasa betapa dahsyat suami kembali ke rumah Bapa.
sakramen yang diterima Hal ini sungguh tepat seperti
membuat kami mampu berjalan apa yang kita alami pada
lebih damai dan merasa liturgi ekaristi setelah anak
dituntun, itulah mukjizat setiap Domba Allah, pastor selalu
hari yang kami rasakan. mengatakan, “Inilah Tubuhku
yang akan mengantar kita
Allah adalah setia, karpet merah kepada kehidupan yang kekal”,
disiapkan olehNya untuk suami Ya.. Tubuh dan darah Kristus
kembali kerumahNYA. Saya mengantar suami ke kehidupan
merasakan dorongan kuat agar yang kekal.
suami harus menerima komuni
pada hari Sabtu, bertepatan Ruth Solaiman
dengan pesta Maria Dikandung
tanpa Noda, tetapi saya tidak
mendapat pastor karena hari
Sabtu pastor sudah mempunyai
32 Salus Edisi 45 | November 2020
I’m Watching Over You
Redaksi: Penulis atas permintaan Salus bersedia berbagi pengalaman imannya
bersama putranya mendampingi Pak Tjandra Effendi alm. yang semasa hidup
beliau berkarya di Gereja Santo Laurensius diantaranya sebagai prodiakon.
Pak Tjandra Effendi alm. menderita kanker paru stadium 4. Ibu Ruth juga
menuangkan pengalaman lengkapnya dalam sebuah buku yang dijual untuk
umum dengan hasil penjualan sepenuhnya disumbangkan ke Komunitas CISC
PARU (Cancer Information Support Center). Berikut Buku kesaksian beliau:
Kanker Adalah suatu penyakit yang
amat ditakuti Kanker juga berarti
KAN tong KERing itu sungguh suatu
ungkapan yang tepat. Biaya yang
amat tinggi dan dengan penantian
yang tak berujung. Bila para sahabat
tergerak untuk turut ambil bagian
sedikit meringankan para penderita
kanker, maka lewat pembelian buku
ini, bantuan dapat tersalurkan.
Buku ini dibuat sebagai ungkapan syukur karena lewat penyakit
Kanker – penulis sungguh mengalami bahwa Tuhan terus menjaga dan
memelihara. Untuk itulah hasil penjualan buku ini akan diserahkan
sepenuhnya untuk Komunitas CISC PARU (Cancer Information
Support Center)
Harga Rp 60.000 /buku (belum termasuk Ongkir)
Bila ingin pesan bisa melalui aplikasi tokopedia dengan link berikut :
https://www.tokopedia.com/lerundra/hi-cancer-wou
Atau bisa scan disini
Salus Edisi 45 | November 2020 33
PANGGILAN Om Rudy dan Tante Tina adalah
umat paroki Alam Sutera
Kalau Anak Ingin Menjadi Imam: yang tinggal di lingkungan St.
Alexius, Wilayah 7 - Gading
Dukungan Orang Serpong. Mereka dikaruniai
Tua Ikut Menjaga dua putera dan satu puteri yaitu
Benih Panggilan Aurelius Steven Christianto,
Imamat Laurensius Bryant Christianto,
dan Brigitta Michelle Christianti
Pernahkah terbayang (alm.). Putera pertama mereka;
oleh para orangtua jika Steven kini sedang menjalani
suatu hari putera bapak pendidikan calon imam diosesan
dan ibu memutuskan untuk di Keuskupan Bandung
menjadi imam? Responnya tingkat 2.
tentu beragam! Salus kali ini
mencoba menangkap perasaan, Tentang Frater Steven yang
reaksi, jawaban dan pesan terpanggil untuk menjadi imam
dari pasutri Kristoforus Rudy memang bukan merupakan hal
Hariyanto dan Monika Clara yang mengherankan karena
Agustina Mirawati - yang kehidupan keluarga ini memang
akrab disapa Om Rudy dan
Tante Tina – ketika puteranya;
Steven memilih jalan hidup
menjadi seorang imam. Ada
rasa haru dan bahagia yang
dirasakan Om Rudy dan Tante
Tina karena Frater Steven
berani mengambil keputusan
besar dalam hidupnya yang
berbeda dari kebanyakan orang
dan tetap berkomitmen dalam
menjalani proses panggilan.
34 Salus Edisi 45 | November 2020
Dukungan Orang Tua Ikut Menjaga Benih Panggilan Imamat
tidak pernah jauh dari gereja. menjalankan 4 tahun studinya
Steven pernah melayani disana. Menurut Om Rudy dan
sebagai Putera Altar, menjadi Tante Tina, saat-saat paling
anggota Legio Maria Junior, berat bagi mereka adalah 3
dan kegiatan-kegiatan OMK. bulan pertama karena Steven
Sejak kecil Steven biasa diajak harus menjalankan karantina
Om Rudy untuk ambil bagian dan tidak boleh kontak dengan
kegiatan menggereja. Rupanya orang lain di luar seminari.
kebiasaan inilah yang menjadi Ada rasa rindu dan rumah
salah satu alasannya ingin terasa sepi karena kurangnya
menjadi seorang imam. sosok Steven. Saat ini, Frater
Menurut Om Rudy dan Tante Steven sedang menjalankan
Tina, sejak masih kecil Steven masa formasinya di tingkat 2
sudah ingin menjadi imam. dan studi Filsafat Keilahian
Keinginan ini terus bertumbuh di Fakultas Filsafat UNPAR
sampai ketika ia lulus SD. Steven Semester 3.
ingin masuk asrama di Van
Lith supaya dapat lebih fokus Khawatir Namun Mendukung
mengejar apa yang ia cita- Sebagai orangtua, Om Rudy
citakan, namun akhirnya mereka dan Tante Tina mulanya
sepakat agar dia melanjutkan khawatir karena untuk menjadi
SMP dulu di sekolah biasa Imam dibutuhkan waktu yang
sampai nanti ketika SMA panjang dan proses yang tidak
barulah Steven bisa mendaftar mudah. Namun, mereka selalu
di seminari. mendukung Steven dalam
mencapai keinginannya. Mereka
Tiga Bulan Pertama yang Berat menanamkan dalam diri anak-
Ketika akhirnya lulus SMP, anaknya untuk melakukan yang
Steven diterima di Seminari terbaik dan tidak setengah-
Menengah Wacana Bhakti dan setengah dalam menjalankan
Salus Edisi 45 | November 2020 35
Dukungan Orang Tua Ikut Menjaga Benih Panggilan Imamat
pilihan mereka. Tentunya menguatkan dan mendoakan
didukung dengan doa agar iman dalam grup komunitas orangtua
makin bertumbuh dan makin seminaris.
setia dalam menjalani panggilan.
“Kita sebagai orangtua percaya Jangan Dilarang
bahwa panggilan adalah Tante Tina berpesan kepada
kehendak Tuhan. Steven orangtua yang anaknya ingin
berada di titik ini bukan karena menjadi imam atau biarawan,
kehebatannya atau kehebatan “Kalau anaknya benar-
dan kehendak kami, tapi semua benar mau, jangan dilarang.
karena kemurahan Tuhan Tidak semua anak punya
dan penyelenggaraan Ilahi.” keinginan seperti itu. Teruslah
Demikian yang diimani oleh Om mendukung. Kita sebagai
Rudy dan Tante Tina. orangtua juga harus kuat agar
mereka juga teguh” ungkapnya.
Mereka merasakan dukungan Sedangkan Om Rudy berpesan
dari Gereja St. Laurensius agar para orangtua mendukung
dengan upaya para pastor bila ada anaknya yang mau
dalam membimbing calon- menanggapi panggilan imamat
calon imam yang berasal dari agar mereka dapat menjaga
paroki kita. Support tidak benih panggilan itu. “Karena,
hanya dari keluarga tapi juga siapa yang akan meneruskan
dari lingkungan dan gereja Gereja kalau tidak ada anak
yang sangat berarti buat Frater muda yang mau menanggapi
Steven, para seminaris, dan panggilan, Tuhan menabur
frater lain. Seksi Panggilan benih panggilan pada setiap
yang dipimpin Ibu Caroline orang. Tinggal berharap siapa
juga telah membuat berbagai yang berani menanggapi”
program untuk menumbuhkan demikian Om Rudy berharap.
benih panggilan serta saling
Cliff Tedyanto
36 Salus Edisi 45 | November 2020
Salus Edisi 45 | November 2020 37
LITURGI
Apa Kabar PAPS
Gereja St. Laurensius?
Selama misa daring, tidak
banyak tata cara yang mereka. Tidak hanya disiplin,
berubah. Kecuali tentu semangat dan motivasi bertugas
rupanya menjadi perhatian para
saja, dalam alur pergerakan pendamping pula. “Concern-
petugas liturgi. Minimalisasi nya, saya mau anak-anak PAPS
kontak dan jarak menjadi melayani dengan hati gembira,
prinsipnya. Bagi putra altar, sukacita. Setiap Minggu kangen
kekhawatirannya masih sama: ke gereja” tambah Pak Joni.
masalah displin. Pak Joni selaku Pelayanan baginya, diharapkan
Koordinator Pendamping dapat menumbuhkan
PAPS Santo Laurensius tidak pengalaman rohani yang baik
menyanggah bahwa masih dan berguna bagi anggota PAPS
ada masalah kedisplinan di sendiri, juga selain sebagai
antara anggota putra altar dan kebanggaan mereka sebagai
putri sakristi sebagai petugas pelayan liturgi. “Yang penting
liturgi. “Telat dan mepet habis pelayanan mereka happy
masih menjadi tantangan kita dan rindu buat berkumpul
pendamping dan pengurus sama teman-teman PAPS-nya”
untuk memperbaikinya,” tukas tukas Pak Joni.
Pak Joni. Mengingat usia para
anggota putra altar dan putri
sakristi yang mayoritas masih
di bawah 17 – 18 tahun, siapa
yang mengantar ke gereja
pun masih menjadi salah satu
problema tersendiri untuk
38 Salus Edisi 45 | November 2020
Halo Pengurus? Apa kabar PAPS?
Menurut Ronald Gustaf, ketua
Putra Altar St. Laurensius, Pelatihan bagi calon putra altar
pengurus telah menetapkan angkatan baru terus diadakan,
peraturan batas waktu meskipun harus melalui sarana
kedatangan putra altar ketika daring. Ini dilakukan, meskipun
bertugas. ia mengaku bahwa pelatihan
“Tiga puluh menit sebelum dengan cara daring terasa
misa dimulai harus sudah kurang efektif.
berada di sakristi, kurang dari
30 menit sudah tidak boleh Situasinya agak berbeda dengan
tugas” ujarnya. putri sakristi. Putri Sakristi
St. Laurensius tidak bertugas
Sesuai dengan ketentuan selama pandemi. Perannya
misa off-line, putra altar yang dalam menyiapkan peralatan
diperbolehkan bertugas hanya liturgi dan pakaian liturgi imam
yang berusia di atas 18 tahun. selama misa daring hingga
Ronald mengatakan bahwa misa off-line secara terbatas
pengurus telah mengumpulkan dilakukan oleh koster. Ketua
data para putra altar yang boleh Putri Sakristi St. Laurensius
bertugas. “Sudah kurang lebih Ines Husen mengatakan
ada 20 orang putra altar senior bahwa ini merupakan arahan
yang akan rolling tugas misa dari Dewan Paroki. Pelatihan
off-line” katanya. daring bagi angkatan baru
menjadi cara pengurus menjaga
semangat pelayanan para
anggotanya. Selain itu, sambung
Ines, pengurus putri sakristi
telah melakukan pendataan
anggotanya yang diperbolehkan
orang tua masing-masing
bertugas.
Salus Edisi 45 | November 2020 39
Apa kabar PAPS?
“Selain itu kita juga kolaborasi sama pemazmur”
briefing sama putra altar kata Ines.
perkembangan mereka selama Kegiatan penggalangan dana
persiapan misa new normal, yang telah berjalan meskipun
supaya pas kita sudah diizinkan demikian tetap dilanjutkan.
tugas sama Dewan Paroki kita Sebagian dari hasilnya
sudah siap,” tambahnya. digunakan untuk berdonasi,
dan lainnya untuk acara yang
Baik Putra Altar dan Putri diadakan PAPS sendiri. “Untuk
Sakristi belum memiliki rencana kegiatan eksternal kita sedang
untuk membuka pendaftaran ajukan untuk mengadakan
anggota baru. Pengurus harus pertandingan e-sport” tambah
kreatif mencari cara mengisi Ronald.
kekosongan acara tahunan yang Semoga tetap semangat PAPS
tidak jadi diadakan tahun ini. dalam pelayanan. Amin.
“Kami PAPS sedang
merencanakan virtual choir, Michael Jason
40 Salus Edisi 45 | November 2020
Salus Edisi 45 | November 2020 41
ANTAR KITA
Sekilas Seksi Pendidikan
Paroki Alam Sutera
Pandemi Covid-19 profesi yang mau-tidak-mau
menantang hampir setiap harus melakukan perubahan
orang dari berbagai proses pembelajaran akibat
profesi untuk beradaptasi sekolah terpaksa mengganti
dengan situasi baru agar pembelajaran tatap muka
dapat berkarya dengan dengan daring. Dampak
baik. Guru adalah salah satu perubahan ini dirasakan oleh
guru, murid, dan orang tua yang
mengharapkan anak-anaknya
berkembang secara optimal.
Kondisi ini menyadarkan
kita akan perlunya perhatian
dan layanan pastoral di area
pendidikan. Oleh karena
itulah, dalam edisi ini Salus
memperkenalkan Jeane
Budiwati Tjandiagung, warga
Sutera Jelita yang mengemban
kepercayaan untuk menangani
Seksi Pendidikan Paroki Alam
Sutera.
Jeane yang sekarang mengurus
Seksi Pendidikan adalah warga
Lingkungan St. Josef. Sehari-
42 Salus Edisi 45 | November 2020
Sekilas Seksi Pendidikan Paroki Alam Sutera
hari, Jeane berkarya di Litbang kesibukan, apalagi juga terbersit
Sekolah Santa Laurensia. Di kesan selama ini para pendidik
tengah kesibukannya, pada tidak begitu antusias melakukan
tahun 2014-2017 Jeane terpilih pergumulan bersama. Di
sebagai Ketua Lingkungan St. tengah kegamangan itu tiba-
Josef dan pada tahun 2017- tiba suasana batinnya tersibak
2020 menjadi Ketua Wilayah oleh homili Romo Hardijantan
3. Selain itu, Jeane juga aktif dalam suatu misa Minggu
dalam Tim Seksi Kerasulan yang menekankan perlunya
Keluarga khususnya membantu kerelaan untuk melayani orang
persiapan calon nikah untuk lain. Dalam homili itu Romo
membangun rumah tangga Hardi mengutip slogan: “Mulai
dan menjadi orang tua Katolik. saja dulu. Lakukan sesuatu
Sebelum berkarya di Santa buat orang lain, jangan hanya
Laurensia, Jeane menyelesaikan memikirkan diri sendiri saja”
pendidikan di Fakultas Biologi lanjutnya. Homili itu mengusik
Universitas Gajah Mada, batin dan juga mendorong
memperdalam studi di Australia, kehendak untuk menyanggupi
dan berkarya sebagai dosen tawaran dari Dewan Paroki.
di Universitas Santa Dharma,
Yogyakarta. … supaya kehadiran
para pendidik
Ketika mendapatkan tawaran di Paroki Santo
untuk mengurus Seksi Laurensius dirasakan
Pendidikan, Jeane merasa oleh masyarakat baik
gamang, maka ia memerlukan Katolik maupun
waktu agak lama untuk non-Katolik
mengiyakannya. Kegamangan
itu menggelayut di batinnya
karena ia ingin mengurangi
Salus Edisi 45 | November 2020 43
Sekilas Seksi Pendidikan Paroki Alam Sutera
Salah satu pertimbangan Jeane mensinergikan harapan dan
ketika menerima tawaran ini semangat para pendidik dalam
ialah harapan supaya kehadiran komunitas pendidik yang siap-
para pendidik di Paroki Santo sedia berjuang untuk kemajuan
Laurensius dirasakan oleh bersama.
masyarakat baik Katolik
maupun non-Katolik. Sebagai Untuk mewujudkan impian itu
pendidik, Jeane memimpikan maka Jeane menyelenggarakan
agar para pendidik mampu pertemuan secara teratur
menjadi pewarta iman dan kasih dengan tim kecil dan
dengan pengaruh positif dalam menyelenggarakan pertemuan
integritas yang tinggi, tanggung seluruh anggota komunitas
jawab, dan kehandalannya pendidik di Paroki Alam Sutera.
dalam mendidik dan mengajar. Sarana berupa grup di media
Jeane menyadari bahwa impian sosialpun dibuatnya untuk
itu terkesan muluk, tetapi bukan memperlancar komunikasi
tidak mustahil untuk dapat antar anggota komunitas. Pada
terwujud kalau para pendidik periode kepengurusan yang
yang berdomisili di Paroki tengah berjalan, telah dilakukan
Santo Laurensius mau berbagi pertemuan untuk penyegaran
pemikiran dan pengalaman rohani yang dipandu oleh Romo
atas dasar keinginan untuk Hardijantan, Misa bersama,
mengoptimalkan potensinya menimba pengalaman dan kiat
masing-masing. Keyakinannya memanusiakan siswa dalam
itu dilatari oleh banyaknya mendidik dari Munif Chatib,
pendidik baik sebagai pendiri School of Human
dosen maupun guru yang – Cibubur. Sayang sekali
menjadi warga Paroki Alam rangkaian rencana kegiatan
Sutera. Tantangannya ialah sontak tersendat bahkan nyaris
menemukan cara efektif untuk terhenti karena terhadang
44 Salus Edisi 45 | November 2020
pandemi Covid-19 yang ganas Sekilas Seksi Pendidikan Paroki Alam Sutera
ini. Pada dasarnya para pendidik
merespons positif terhadap kecenderungan sikap pasif para
pertemuan-pertemuan yang pendidik. Hampir tidak ada
diselenggarakan. Bahkan, yang berkenan menyampaikan
Romo Hardijantan selaku aspirasi dan berinisiatif untuk
moderator pun menawarkan melakukan suatu kegiatan
suatu pertemuan dalam untuk kepentingan bersama.
suasana santai kepada para Kondisi itu tampaknya karena
pendidik untuk mempererat para pendidik yang belum saling
kekeluargaan sekaligus mengenal dengan baik.
membangkitkan semangat Jeane mengusahakan agar
pengabdian. komunitas pendidik di Paroki
Alam Sutera makin dinamis
Dengan perjuangan menggapai dalam pengembangan diri
harapan itu, acapkali Jeane dan pada gilirannya juga aktif
tak dapat menyembunyikan memikirkan aspek-aspek
keluhan karena pendidikan di sekitarnya.
munculnya
pelbagai [abw]
kendala yang
menyebabkan Salus Edisi 45 | November 2020 45
rencana dan
kegiatan
tidak berjalan
lancar. Salah
satu kendala
yang mulai
teridentifikasi
ialah adanya
ANTAR KITA
Sie Katekese:
Sukacita dalam Membawa Orang
Mengenal Tuhan
Tak kenal maka tak sayang. dimuat dalam Kitab Suci, di
Demikian halnya kita antaranya sebagai pengajaran
sebagai orang Katolik, dalam Firman (Gal 6:6) dan
yang perlu menjalani masa pengajaran dalam Jalan Tuhan
perkenalan sebelum siap (Kis 18:25). Saat ini katekese
menyayangi dan menerima termasuk salah satu tugas
Kristus sebagai Juru Selamat. Gereja yang amat penting bagi
pendewasaan iman umat.
Karena itu banyak Gereja,
termasuk di Paroki Alam
Sutera, memiliki Sie
Katekese yang menjalankan
karya pewartaan Gereja
dalam bentuk pengaj ran
dan pembinaan iman. Sie
Katekese Paroki Alam
Sutera sendiri memiliki
Masa perkenalan ini bisa 9 kegiatan, antara lain
berbagai macam bentuknya, dan mempersiapkan:
dalam Gereja kita mengenalnya 1) Baptis bayi (batuta);
dengan istilah katekese. 2) Baptis dewasa & anak;
Jika mundur sejenak ke 3) Komuni pertama;
belakang, kegiatan katekese 4) Sakramen penguatan;
sudah ada sejak lama dan 5) Mistagogi;
6) Sobat Kecil Yesus (SKY);
46 Salus Edisi 45 | November 2020
Sukacita dalam Membawa Orang Mengenal Tuhan
7) Bina Iman Anak (BIA) dan Baginya menjadi pembina
BIA Berkebutuhan Khusus; dan pendamping bina iman
8) Bina Iman Remaja (BIR) mengasah diri untuk menjadi
dan 9) Memberikan sarana kreatif dengan membuat
pendidikan agama Katolik kegiatan yang menarik bagi
bagi siswa Katolik yang tidak anak-anak.
mendapat pelajaran Agama “Tantangan yang pasti adalah
Katolik di sekolahnya (Persink). komitmen yang kuat, karena
ini adalah pelayanan. Menjadi
Mereka yang mengajar, disebut katekis dan pendamping bina
sebagai katekis, mendampingi iman harus meluangkan waktu
memberikan bekal pelajaran beberapa kali dalam seminggu
agama dan sharing iman sampai untuk menyiapkan materi. Ini
tiba waktunya para pembelajar berarti meninggalkan keluarga
siap menerima sakramen. dan kesibukan pekerjaan utama
“Ada suatu sukacita ketika mereka,” papar Bu Tina yang
bisa membawa orang-orang juga Wakil Sie Katekese Paroki
yang awalnya belum mengenal Alam Sutera.
Tuhan menjadi menerima dan
menghidupi sabda Tuhan dalam “Ada sukacita ketika
dirinya,” ujar Pak Boy Lesmana, bisa membawa orang
Ketua Sie Katekese Paroki Alam - orang yang awalnya
Sutera. belum mengenal Tuhan
menjadi menerima dan
Senada dengan Pak Boy, Bu Tina menghidupi sabda Tuhan
adalah salah satu katekis yang
menikmati keseruan sekaligus dalam dirinya,”
tantangan terlibat dalam
bina iman anak dan remaja. Pak Boy
Salus Edisi 45 | November 2020 47
Ya, Sie Katekese juga bertugas Melayani jarak Jauh Dalam
membina tenaga katekis Pandemi
handal untuk menyalurkan Dalam menyikapi pandemi
pengetahuan iman yang baik COVID-19 di hampir sepanjang
kepada umat. Selain itu, seorang tahun 2020, Sie Katekese dan
katekis juga bertanggung jawab Gereja menemukan tantangan
mempersiapkan pelayanan baru. Bahwa pertemuan
sakramen dan menyapa anak- langsung yang dibatasi untuk
anak Katolik yang sudah mencegah penularan penyakit
dibaptis agar tetap terhubung membuat sebagian besar
dengan Tuhan. pertemuan kini mengandalkan
perangkat teknologi. Salah
48 Salus Edisi 45 | November 2020
Sukacita dalam Membawa Orang Mengenal Tuhan
satunya adalah misa di Gereja baptisan Paskah 2020, hingga
yang beralih sementara waktu kondisi membaik.
menjadi misa streaming. Ada yang bilang bahwa tema
Karena itu para katekis besar dari tahun 2020 adalah
perlu menyesuaikan metode bertahan. Ada juga yang
pengajaran dan terampil melihatnya sebagai kesetiaan.
menggunakan gawai untuk Dalam kondisi saat ini yang
tetap terhubung dengan umat terus berubah dengan cepat
Katolik dari rumah masing- dan kompleks, satu hal yang
masing. Seperti kelas persiapan pasti, Sie Katekese terus
Krisma yang diadakan secara mencari terobosan untuk
online, mampu menerima melayani agar kebutuhan umat
hingga 488 peserta. dalam iman mereka tetap
terpenuhi.
“Krisma sebenarnya tahun ini
tidak ada, tetapi kalau ditunda Lucia Vania
untuk tahun depan, pesertanya
kemungkinan bisa sampai
ribuan. Sehingga keputusannya
tetap dilaksanakan untuk
mencegah penumpukan,” ujar
Bu Yani dari Seksi Katekese
bidang Pelayanan Sakramen. Di
sisi lain, pandemi berdampak
terhadap penundaan beberapa
kegiatan katekese yang lain,
seperti rekoleksi baptis bayi dan
Salus Edisi 45 | November 2020 49
ANTAR KITA
Time Out
Podcast
with
Loren
Diskusi orang muda dalam salah satu Podcast
Gereja Santo Laurensius Utama dari Time Out Podcast
punya podcast, with Loren menceritakan kalau
namanya Time Out pertama kali dia diajak oleh
Podcast with Loren. Podcast Bapak Dasa dari Komsos yang
yang baru berumur satu bulan sebelumnya telah berdiskusi
ini dibuat untuk mengajak dengan Romo Hadi tentang
umat beristirahat dari hal- rencana pembuatan podcast
hal yang bersifat duniawi dan paroki ini.
mendekatkan diri dengan Tuhan
sembari mendengarkan podcast Sarana Pewartaan
Paroki Alam Sutera. Bonfilio Tujuan Time Out Podcast with
Wilson selaku Koordinator Loren adalah sebagai sarana
50 Salus Edisi 45 | November 2020