Time Out Podcast with Loren
pewartaan untuk umat Katolik, seluruh umat Paroki Alam
terlebih di zaman yang semakin Sutera. Dengan menyajikan
canggih dengan dunia digital konten yang cocok untuk anak
yang memudahkan pewartaan. muda hingga orang dewasa, dari
Podcast dipilih karena saat pembahasan yang santai hingga
ini sudah banyak orang yang mendalam tentang iman Katolik,
mendengarkan dan membuat podcast ini juga dijadikan
podcast, dengan kemudahan sebagai sarana informasi
untuk didownload dan kegiatan yang ada di Gereja
didengarkan kapan saja dan Santo Laurensius. Jadi podcast
dimana saja, hal ini tentu akan ini mengundang perwakilan dari
membantu meningkatkan setiap seksi, kategorial, hingga
jumlah pendengar. kegiatan yang ada di Gereja
Santo Laurensius Paroki Alam
Time Out Podcast with Loren Sutera untuk bercerita dan
adalah sarana pewartaan untuk berbagi kisah mereka.
umat Katolik, terlebih di zaman
yang semakin canggih dengan Time Out Podcast with Loren
dunia digital yang memudahkan akan terus memberikan
pewartaan konten yang menarik dan
bermanfaat dalam pewartaan
Time Out Podcast with Loren Iman. Membuat konten yang
sudah hadir dengan enam terus membuat pendengar
episode yang membahas banyak tertarik dan tentunya semakin
hal. Bahasan yang dihadirkan berkembang dan didengarkan
oleh Time Out Podcast with oleh lebih banyak umat.
Loren pun sangat beragam, “Kedepannya akan ada konten
karena podcast ini dijadikan yang menarik dan pastinya
saran pewartaan kepada enggak akan buat bosen untuk
Salus Edisi 45 | November 2020 51
Time Out Podcast with Loren yang terbagi menjadi beberapa
divisi, yaitu Announcer, Kreatif,
dilihat dan didengar. Jadi dan Teknis. Time Out Podcast
dengerin terus ya”, demikian with Loren tayang setiap hari
Wilson dengan semangat Sabtu jam 19.00 di Youtube
menambahkan. Gereja Santo Laurensius
Paroki Alam Sutera, Spotify dan
Wadah Karya OMK Paroki Anchor. Dengar terus ya…
Hadirnya Time Out Podcast
With Loren juga memberikan Tantiana Vida
wadah baru bagi OMK Gereja
Santo Laurensius untuk Scan Barcode ini
berkarya. Pada awalnya team untuk dengar salah
podcast beranggotakan enam satu Podcast
orang, namun setelah berjalan
beberapa waktu anggotanya
bertambah menjadi 20 orang
Suasana produksi Podcast
52 Salus Edisi 45 | November 2020
Salus Edisi 45 | November 2020 53
ANTAR KITA
Sesi daring BIR St. Laurensius dalam rangka perayaan peringatan HUT RI (17/8)
Sekilas Bina pandemi COVID-19 yang tidak
Iman Remaja memungkinkan untuk bertatap
St. Laurensius muka langsung. “Setiap Sabtu
rutin jam 10 kita mulai, dari awal
Begitu sedikit kesan & pesan Mei. Tak terasa hampir 5 bulan
dari para peserta Bina Iman kita sudah mendampingi anak-
Remaja St. Laurensius yang anak BIR paroki via daring”
sempat dijajaki oleh Salus. Bina kata Vega Sawitri, Koordinator
Iman Remaja (BIR), seperti Pendamping BIR dan BIA. BIR
layaknya Bina Iman Anak (BIA), berjalan dengan sekitar 40-
idealnya terkonsentrasi di 50 peserta. Harapannya tentu
lingkungan dan wilayah agar supaya lebih banyak lagi remaja
semakin dekat dan akrab. yang ikut.
Namun, BIR paroki juga
mengadakan sesi daring saat
54 Salus Edisi 45 | November 2020
Sekilas Bina Iman Remaja St. Laurensius
setiap minggu
kelima di paroki,
kini diadakan
secara daring.
Ada beberapa hal yang sulit “Interaksi
dilakukan ketika pertemuan antar remaja
harus melalui daring. Selain tidak sedekat
peserta yang sering tidak sebelumnya.
mau menyalakan videonya, Kita sadar
pendamping juga perlu kreatif sebagai makhluk sosial butuh
menarik animo peserta dengan interaksi secara fisik supaya
permainan yang ada. terjalin keakraban” ujar Kak
“Anak-anak sukanya kalau Alex, demikian sapaan akrabnya.
ada games di acara Namun, terdapat juga harapan
daring online BIR” dari para pendamping dan
tambah Vega. Posisi peserta akan BIR ke depannya.
ketua pendamping “Sebenarnya di BIR, inginnya
BIR sekarang dijabat
oleh Alex Rinaldi, Salus Edisi 45 | November 2020 55
yang sudah aktif
sejak 2016. Ia juga
turut merasakan
perbedaan ketika
kegiatan BIR yang
semula dilakukan
Sekilas Bina Iman Remaja St. Laurensius Peserta BIR St. Laurensius
bermain bersama dalam acara
lebih banyak anak
OMK yang bantu. camping Yes I Can
Karena anak-
anak remaja lebih
semangat kalau
kakak-kakak OMK
yang bawakan.
Tapi belum banyak
anak OMK yang
bisa terlibat” tutur
Vonny, koordinator
BIR wilayah VI. Para
peserta merasa
senang dengan para
pendamping, baik
dari orang dewasa
maupun OMK.
“Banyak sekali
sharing positif
selama daring
ini, misalnya apa saja
keinginan mereka jika
pandemi sudah selesai.
Harapan mereka rata-rata
ingin bertemu dengan
teman-temannya kembali”
tutur Vega.
Michael Jason
56 Salus Edisi 45 | November 2020
Salus Edisi 45 | November 2020 57
ANTAR KITA
KOMUNITAS UBK (UMAT BERKEBUTUHAN KHUSUS)
GEREJA SANTO LAURENSIUS:
Leave No One Behind
Berbicara tentang orang memakai siapa saja untuk
dengan berkebutuhan berkarya bagiNya bahkan
khusus, saya selalu dengan orang yang mempunyai
teringat dengan St. Maria kebutuhan khusus sekalipun.
Vianney, seorang imam dari
Perancis abad ke-18. Dia United Nations memberikan
bukanlah seperti para imam perhatian besar untuk orang
yang brilliant nan cerdas, dia orang yang berkebutuhan
mempunyai keterlambatan khusus. Sejak tahun 1992
dalam hal belajar khususnya ada Hari International untuk
belajar Bahasa Latin, tapi toh orang dengan berkebutuhan
Tuhan memakai dia. Ditugaskan khusus - International Day of
di daerah kecil bukan halangan Persons with Disabilities - yang
baginya untuk berkarya bahkan diperingati setiap tanggal 3
di kemudian hari begitu banyak Desember.
orang mau menjumpainya minta
didoakan untuk kesembuhan Paroki Alam Sutera pun
dan lainnya. Setiap tahun ada memberikan perhatian yang
kurang lebih 20.000 orang besar untuk hal ini. Komunitas
datang ke gereja tempatnya UBK sudah terbentuk di
bertugas. Ini suatu hal yang luar pertengahan tahun 2019, yang
biasa tentunya Tuhan bisa difasilitasi oleh Panitia
58 Salus Edisi 45 | November 2020
Leave No One Behind
Penggerak Tahun Berhikmat Sasarannya adalah: anak-anak
(PPTB) yang diketuai oleh dan orang dewasa katolik
Bp. Ruspin Samsudin dan yang berkebutuhan khusus
dukungan dari Pastor Yohanes dalam lingkup gereja kita.
Hadi Suryono, Pr selaku Pastor Tidak tertutup kemungkinan,
Kepala Paroki. Adapun tujuan dalam perkembangan nanti
dibentuknya komunitas ini juga melayani anak-anak dari
adalah memberikan kesempatan agama lain dalam wilayah
pada umat untuk lebih gereja. Juga para penggiat /
membuka perspektif layanan pemerhati yang mau terlibat di
dan perhatian juga kepada UBK, komunitas ini untuk membantu
sehingga semangat dan teladan semua kegiatan yang diadakan.
Santo Laurensius dapat menjadi Komunitas UBK ini berada
lebih nyata. Nama yang dipilih di bawah Sie Pengembangan
untuk Komunitas UBK Gereja Sosial Ekonomi (PSE) paroki.
St. Laurensius adalah : Komunitas Dei Gratia saat ini
DEI GRATIA, artinya: dipimpin oleh pak Leonardus
ANUGERAH ALLAH. Made Wetane,
Berpose bersama Romo Hadi usai Misa dalam Rangka
Peringatan hari Disabilitas Internasional 2019
Salus Edisi 45 | November 2020 59
Leave No One Behind
Pertunjukan Seni dalam Rangka misa & Perayaan Hari
Disabilitas Internasional bersama Umat Gereja St.
Laurensius tanggal 08 Desember 2019
didampingi oleh Pastor Yohanes bergabung dalam misa.
Hadi Suryono, Pr dan didukung Memastikan UBK/ ABK bisa
oleh team kecil umat yang menerima Sakramen Inisiasi :
punya perhatian terhadap UBK/ Baptis, Komuni Pertama dan
ABK. RENCANA PROGRAM Krisma. Bidang Pendampingan
KEGIATAN yang juga diperlukan bagi
para orangtua. Bidang
Untuk rencana kegiatan, dibagi Pemberdayaan UBK/ ABK
dalam berapa bidang seperti juga adalah manusia yang bisa
bidang Pendataan UBK/ABK berkarya dengan pendampingan
melakukan sosialisasi kepada yang terarah. Memungkinkan
ketua dan pengurus lingkungan mereka bisa bekarya dengan
untuk mendata umat lingkungan baik dan dihargai hasil karyanya.
yang mempunyai anggota UBK/ Tidak tertutup kemungkinan
ABK, mencatat nama-nama bisa bekerjasama dengan
terdata dalam database sendiri perusahaan – perusahaan yang
dan akan dikoordinasikan juga mau memperkerjakan para
dalam data BIDUK. Bidang UBK/ ABK atau menerima
Kerohanian mengadakan misa hasil karya UBK/ ABK. Jumlah
rutin sebulan sekali, khusus anggota komunitas yang
dihadiri oleh UBK/ ABK terdaftar sampai saat ini ada 22
bersama keluarga saja atau orang terdiri dari 10 Wanita
60 Salus Edisi 45 | November 2020
dan 12 Pria, dengan usia 5 Leave No One Behind
hingga 38 tahun. Dengan jenis
kebutuhan khusus: Down Harapan kami semoga
Syndrome (3 orang), Celebral komunitas UBK paroki ini
Palsi (4 orang), ID & Autis lebih bisa disosialisasikan
(6 orang), Tunanetra / Low lagi dan Ketua lingkungan
Vision (1 orang), Speech Delay bisa membantu mendata
(1 orang), ADHD (1 orang), warga lingkungannya
Sensory Processing Disorder yang berkebutuhan
(1 orang). Sudah ada beberapa khusus, sehingga paroki
kegiatan yang dilakukan, seperti bisa melayani juga
Misa Khusus UBK – 15 Juni kehidupan menggereja
2019. Misa UBK bersama dan pertumbuhan iman
umat Pada saat Pesta Nama UBK St. Laurensius, hal ini
– 18 Agustus 2019, Pelatihan sejalan dengan agenda dari
relawan yang membantu di UN yang memfokuskan
setiap kegiatan UBK – 7 & perkembangan program
8 September 2019, Misa & yang berkelanjutan bagi
Perayaan Hari Disabilitas UBK sehingga tahun 2030
International bersama umat - 8 benar-benar tak ada yang
Desember 2019, dilanjutkan ketinggalan..”
dengan Panggung Kesenian dan
Bazaar Hasil Karya UBK, Bina Leave No One behind”.
Iman UBK rutin setiap bulan .... mari bersama
sekali, pada hari sabtu, minggu mengimplementasikan
kedua sejak November 2019. tujuan mulia ini.
Untuk saat ini, semenjak bulan
Maret 2020, semua kegiatan AD MAIOREM DEI GLORIAM
UBK UBK terhenti akibat L. Made Wetane (edit Imelda N.)
Pandemi Covid-19.
Salus Edisi 45 | November 2020 61
SERBA SERBI
Tahun 2021 Sebagai Tahun
Konsolidasi ke Dalam
Gereja Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) memiliki Arah Dasar
(Ardas) yang ditetapkan dan berlaku selama lima tahun. Dalam
rumusan Ardas KAJ tahun 2016-2020 terdapat cita-cita Gereja
KAJ yaitu menjadi pembawa sukacita Injil dalam mewujudkan
Kerajaan Allah yang Maharahim dengan mengamalkan Pancasila
demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan. Semangat untuk
mengamalkan Pancasila ini kemudian diturunkan menjadi Tema
Pastoral Evangelisasi tahunan, dimana Gereja KAJ mendalam sila
demi sila dari Pancasila.
Tahun 2016 dikenal pula sebagai Tahun Kerahiman Ilahi. Tema
tahun 2016 adalah “Amalkan Pancasila: Kerahiman Allah yang
Memerdekakan”,
62 Salus Edisi 45 | November 2020
Tahun 2021 Sebagai Tahun Konsolidasi ke Dalam
yang merupakan perwujudan sila pertama Pancasila.
Sila kedua Pancasila menjadi tema di tahun 2017, Tahun
Kemanusiaan, yaitu “Amalkan Pancasila: Makin Adil Makin
Beradab”. Lalu di tahun 2018, Tahun Persatuan, Gereja
KAJ mendalami pengamalan sila ketiga Pancasila dengan
tema “Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka Kita Indonesia”.
Pengamalan sila keempat Pancasila diwujudkan di tahun 2019,
Tahun Berhikmat, dengan tema “Amalkan Pancasila: Kita
Berhikmat Bangsa Bermartabat”. Dan ditutup di tahun 2020,
Tahun Keadilan Sosial, Gereka KAJ mengamalkan sila kelima
Pancasila, dengan tema “Amalkan Pancasila: Kita Adil Bangsa
Sejahtera”.
Ardas KAJ 2016-2020 akan berakhir per tanggal 31
Desember 2020 ini. Dan sejak awal tahun 2020 sudah
dibentuk tim kecil di tingkat KAJ untuk memandu proses
perumusan Ardas KAJ yang baru, untuk lima tahun ke
depan, yaitu tahun 2021-2025. Namun, pandemi Covid-19
merebak sejak awal tahun 2020 dan ikut berdampak pada
kegiatan menggereja. Gereja ditutup, pelayanan gereja
menjadi terbatas, umat dilarang berkumpul dan mengadakan
pertemuan secara fisik, misa pun dilakukan secara live
streaming. Proses perumusan Ardas KAJ yang baru ini
pun ikut terkendala. Menimbang situasi ini, Bapak Uskup
KAJ Ignatius Kardinal Suharyo lalu memutuskan untuk
memperpanjang masa berlaku Ardas KAJ 2016-2020 selama
satu tahun ke depan, dan menetapkan tahun 2021 sebagai
Tahun Konsolidasi ke Dalam.
Salus Edisi 45 | November 2020 63
Menimbang situasi ini, Bapak
Uskup KAJ Ignatius Kardinal
Suharyo memutuskan untuk
memperpanjang masa berlaku
Ardas KAJ 2016-2020 selama
satu tahun ke depan, dan menetapkan tahun 2021 sebagai Tahun
Konsolidasi ke Dalam (Sumber Gambar: https://santabernadet.id/home/post/508)
Di tahun 2021, Tahun Konsolidasi ke Dalam, Gereja KAJ
diajak untuk bersama-sama melakukan refleksi atas karya
pelayanan yang sudah berlangsung selama ini. Meskipun
pandemi membatasi gerak umat secara fisik, namun di sisi
lain, memunculkan peluang-peluang baru sebagai bentuk
alternatif umat dalam menggereja. Salah satu contoh
pelayanan yang terdampak adalah penyelenggaraan kelas
katekumen. Pertemuan kelas secara fisik tidak diperbolehkan
– sama dengan sekolah – dan dialihkan menjadi
pertemuan kelas secara online. Ini menuntut katekis untuk
mengembangkan kemampuan baru, yaitu mengajar secara
online.
Ada rasa yang berbeda ketika mengajar dan berbicara sendiri
di depan komputer, termasuk juga perlu paham bagaimana
mengoperasikan kelas secara online tersebut. Hal positif dari
kelas online adalah tingkat kehadiran. Secara umum, tingkat
kehadiran pertemuan online lebih tinggi daripada pertemuan
fisik. Seorang katekumen yang masih terjebak macet di jalan,
tetap bisa mengikuti kelas online ini tanpa terlambat.
64 Salus Edisi 45 | November 2020
Tahun 2021 Sebagai Tahun Konsolidasi ke Dalam
Memang, pelayanan dan kegiatan gereja menjadi terbatas.
Gedung gereja dan GKP Paroki Alam Sutera yang dulu selalu
ramai dari pagi hingga malam, tujuh hari seminggu, kini
tampak lenggang. Namun, kegiatan menggereja sebetulnya
tidak sepi. Menggereja secara digital menjadi tampil di atas
permukaan. Doa rosario di beberapa Lingkungan tetap
berjalan, secara online tentunya. Umat tidak berkumpul
secara fisik, namun berkumpul secara digital.
Perubahan ini, tak terelakkan, akan ikut merubah wajah
dan cara Gereja menggereja di masa mendatang. Gereja
Santo Laurensius, Paroki Alam Sutera, sebagai bagian dari
Keuskupan Agung Jakarta, tentu juga akan ikut (dan perlu)
melakukan konsolidasi ke dalam, merefleksikan karya
pelayanannya dan bersiap diri untuk memasuki era internet.
“Marilah kita berkarya dengan memanfaatkan internet.
Nikmati perjumpaan insani dengan kesantunan,
kebahagiaan, solidaritas, dan kelemahlembutan. Hadirkan
kasih dalam jejaring sosial daring sebagaimana Gereja
sendiri adalah sebuah jejaring yang diikat dan diteguhkan
melalui Ekaristi.”
(Paus Fransiskus dalam Pesan Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2019).
Erwin Susilo
Salus Edisi 45 | November 2020 65
SERBA-SERBI
Arsitektur Gereja Santo Laurensius:
Menghadirkan
Simbol- Simbol
Katolik
Stanislaus Alexander Hamdani Budiman, Arsitek
Gereja Santo Laurensius - Paroki Alam Sutera
Begitulah nama lengkapnya, namun beliau lebih akrab
dipanggil Pak Hamdani. Beliau adalah bagian dari tim Panitia
Pembangunan Gereja (PPG) Gereja Santo Laurensius Alam
Sutera pada tahun 2002, tepatnya tim perancang bangunan
utama gereja. Saat ini, beliau tinggal di Lingkungan Santa Angela
Merici.
Pak Hamdani menekuni pendidikan arsitekturnya di Universitas
TU Delft Belanda, lalu aktif bekerja sebagai konsultan arsitek
dan sempat dipercaya sebagai planning manager Alam Sutera.
Seiring meningkatnya warga Katolik di kawasan tersebut,
layanan fasilitas ibadah pun dibutuhkan. Lahan untuk
gereja telah disediakan di samping sekolah Santa Laurensia,
harapannya lokasi gereja dan sekolah berada dalam satu
kawasan yang sama.
Harapan desain awal gereja sangatlah sederhana, yakni
menghadirkan simbol-simbol Katolik dan ingin agar gereja dapat
diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. Beliau bersama tim
perencana Alam Sutera juga meramu desain-desain gereja di
Jakarta, Singapura, dan Eropa sebagai referensi.
66 Salus Edisi 45 | November 2020
Menghadirkan Simbol- Simbol Katolik
Beliau juga mempertimbangkan umur gereja yang bisa
mencapai ratusan tahun. Oleh karena itu, Pak Hamdani beserta
tim ingin desain arsitektur Gereja ini kembali ke tradisional
Katolik atau klasik. Artinya, gereja memiliki simbol-simbol
Katolik yang jelas, jiwa yang lepas dari keseharian, suasana
khusuk dan tenang untuk berdoa, dan adanya esensi relasi
manusia dengan Tuhan. Hal ini untuk mengingatkan kembali
bahwa gereja bukan untuk memamerkan keindahan semata,
tetapi untuk beribadah, serta memperbaiki dan menyegarkan
kembali hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa.
Harapannya, gereja ini juga tidak lekang oleh waktu, tidak
mengikuti ‘trend’, dan bangunannya tetap dapat diketahui oleh
orang awam sebagai salah satu simbol iman Katolik.
Pembangunan Gereja ini tidak mudah, bentangan gedung
gereja yang besar dan tinggi membuat biaya konstruksi menjadi
mahal. Berbagai ornamen-ornamen klasik keberadaannya
sudah mulai sukar ditemukan. Biaya untuk pendingin ruangan
juga tidak murah, semakin besar kapasitas ruangan, semakin
besar pula pendingin ruangan yang dibutuhkan. Desain
ruangan bawah (basement – aula bawah) juga menjadi
pertimbangan untuk dapat menampung umat dalam kapasitas
besar. Ini lah salah satu kerumitannya; ruangan bawah tentu
perlu banyak tiang-tiang penyangga, namun umat juga ingin
dapat menghadap ke altar selama misa secara leluasa.
Terkait perizinan, ada dua perizinan yang harus mendapatkan
persetujuan, yaitu persetujuan dari keuskupan setempat dan
persetujuan dari pemerintah daerah setempat.
Salus Edisi 45 | November 2020 67
Menghadirkan Simbol- Simbol Katolik
Pihak KAJ berharap desain gereja lebih mengundang dan
terbuka bagi seluruh kalangan masyarakat, sehingga
Gereja Santo Laurensius mengadopsi desain gereja
tradisional Katolik dengan banyak akses pintu masuk untuk
sirkulasi di dalam bangunan yang mencerminkan keterbukaan
gereja bagi seluruh kalangan. Perizinan dengan pemerintah
daerah diperoleh berkat hubungan baik antara tim PPG dengan
pemerintah daerah kawasan Alam Sutera dan sekitarnya.
Perizinan pembangunan gereja diberikan setelah melewati
berbagai proses, salah satunya dengan turut membangun
fasilitas ibadah untuk agama lain.
68 Salus Edisi 45 | November 2020
Menghadirkan Simbol- Simbol Katolik
Tak pernah terbayangkan bahwa Gereja Santo Laurensius
akan menjadi salah satu gereja favorit dalam lingkup KAJ. Hal
ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan menggereja yang aktif
dan sangat diminati untuk acara pemberkatan pernikahan.
Beliau turut merasa bahagia dan bangga melihat suasana
kekeluargaan menggereja yang hidup. Artinya, gereja berfungsi
dengan baik memfasilitasi umatnya.
Pak Hamdani berharap Gereja ini dapat membawa rasa ‘rumah
pribadi’ atau ‘rumah kedua’ bagi umatnya; umat tetap dapat
terus merawat dan mempertahankan keasrian gereja. Semoga
Gereja ini memudahkan orang-orang dalam seiman dari
berbagai kalangan untuk melaksanakan kewajiban ibadahnya,
membawa rasa kedekatan pada tradisi dan liturgi-liturgi Katolik
yang kuat.
Akhir kata, Pak Hamdani ingin menegaskan bahwa kehidupan
rohani harus hidup di dalam bangunan ini, lebih aktif, dan
merasakan semangat (spirit) dari Gereja ini. Karena, bangunan
bukan hanya benda, tetapi harus menimbulkan jiwa dan emosi
di dalamnya. Semoga semangat umat untuk berdoa lebih
berkobar di dalam Gereja ini.
Catatan:
Penulis berkesempatan mewawancarai langsung Pak Hamdani secara daring pada 17
September 2020. Terima kasih kepada Pak Hamdani yang sudah bersedia membagikan
pengalaman dan inspirasi bagi para pembaca.
Cristella Tasha
Salus Edisi 45 | November 2020 69
SERBA-SERBI
Ibadah Online:
Hikmah
Dibalik
Pandemi
Dalam setiap peristiwa kekayaannya, betapa tingginya
yang terjadi dalam pendidikan dan jabatan
kehidupan, tentunya seseorang. Hampir semua
selalu ada hikmah dan pelajaran manusia saat ini menjadi korban
yang kita bisa petik. Termasuk dari efek pandemi Covid-19.
juga dengan kehadiran pandemi
Covid-19 yang telah membuka Banyak usaha terguncang, ada
mata saya; betapa rapuhnya yang harus gulung tikar dalam
hidup manusia di dunia ini, hitungan bulan, bahkan cukup
tak peduli berapa bayak banyak orang yang sampai
70 Salus Edisi 45 | November 2020
Hikmah Dibalik Pandemi
kehilangan nyawanya. bahwa rancanganNya adalah
Dengan kondisi saat ini, yang terbaik buat saya, anda,
kita harus mulai terbiasa dan kita semua, walau saat ini
bekerja dari rumah, anak- mungkin masih ada yang belum
anak belajar dari rumah, kita mengerti. Tapi, percayalah
bahkan beribadahpun harus Tuhan tidak akan memberi batu
dilaksanakan dari rumah. pada anakNya yang meminta
roti. Bahkan, burung di udara
Semua butuh penyesuaian saja dipeliharaNya untuk tetap
untuk dapat mengikuti gaya hidup walau tidak ada yang
hidup baru dalam beraktivitas, memberi makan.
yang saat ini disebut dengan
istilah New Normal. Semua Dengan kejadian yang ada saat
itu harus dilakukan demi ini, saya berpikir ini adalah
keselamatan diri kita, baik suatu kesempatan untuk lebih
keselamatan saya, keluarga mendekatkan diri kepadaNya
yang kita cintai serta orang- dengan lebih banyak waktu
orang di sekeliling kita. untuk membaca kitab suci dan
bersyukur kepadaNya, kita
Saya termasuk orang yang juga diberi lebih banyak waktu
beruntung dan selalu bersyukur, berkumpul bersama keluarga.
karena diusia yang telah
melewati 60 tahun, saat ini Gerejapun membantu saya dan
masih dianugerahi tubuh yang tentunya kita semua dengan
sehat, masih bisa beraktivitas memfasilitasi ibadah dalam
dengan baik. Semua ini pastinya format online, baik untuk Misa
adalah berkat dan kemurahan Harian, Misa Mingguan, ibadah
Tuhan. Sebagai umat beriman, Rosario dan sebagainya.
saya berpedoman pada “Iman,
Harapan & Kasih”. Saya percaya
Salus Edisi 45 | November 2020 71
Hikmah Dibalik Pandemi sebagai sebuah ‘Berkat dan
Kasih’ yang telah Tuhan berikan
Saya memanfaatkan kepada saya di kondisi saat ini.
kesempatan ini dengan tetap
konsisten mengikuti Misa Tuhan memberkati kita semua.
Mingguan secara on-line
dengan sikap dan pakaian Harry Gunawan / AL
pantas walau hanya dilakukan
di rumah dan tetap memberikan
kolekte mingguan
sesuai arahan dari
Gereja.
Satu hal yang lebih
menggembirakan:
Tuhan berkenan
hadir di rumah
umatNya. Saya
bebas mengikuti
ibadah Misa
tersebut, tanpa
dibatasi waktu
maupun lokasi
Misa tersebut
diadakan.
Sungguh, semua
ini saya syukuri
dan rasakan
72 Salus Edisi 45 | November 2020
PUISI
‘‘ APA YANG TELAH AKU
LAKUKAN?
Refleksi Injil Matius 25:31-46
(Bacaan Injil 22 November 2020)
Dengan pandangan hampa aku mengisi pikiranku
Pengajaran Yesus tadi membuatku layu
Apakah lakuku selama ini membuatku bak domba?
Hingga siap ‘tuk menerima Kerajaan-Nya
Bilamanakah aku melihat Engkau lapar atau haus?
Yang ada pada tanganku adalah para pengemis
Yang jika aku memberinya makanan dan minuman
Aku akan didoakannya
Bilamanakah aku melihat Engkau sebagai orang asing?
Yang ada pada mataku adalah para tuna wisma
Dan aku belum mampu menampungnya
Bilamanakah aku melihat Engkau telanjang?
Yang ada pada sudut mataku adalah orang gila!
Apakah aku harus berani ‘tuk memberinya pakaian?
Bilamanakah aku melihat Engkau sakit atau terpenjara?
Yang aku temui adalah yang dalam sakratul maut
dan warga binaan yang bertobat
aku kerap mengunjunginya kar’na mereka tidak bisa kemana-mana
Bapa, bilamana aku melihat Engkau sebagai orang hina,
Bukakanlah mata hatiku hingga mengenali-Mu
Ringankanlah tangan dan langkahku ‘tuk menghampiri-Mu
Agar Engkaupun menjadi dekat denganku
Berkat-Mu untukku agar aku mempermuliakan nama-Mu…
LeoHAT 20928
Salus Edisi 45 | November 2020 Salus Edisi 45 | November 2020 73
KELUARGA lebih banyak tidur, malam justru
ingin beraktivitas. Sering kali
Pertanyaan: ketika malam hari, ayah saya
malah ingin mandi dan mau
Saya punya ayah, usia 70 tahun. pergi jalan-jalan. Ia ingin pergi
Beberapa tahun belakangan ke rumah dinas anak-anaknya
ini ayah saya tiba-tiba suka yang lain. Belakangan ini,
lupa menaruh barang, seperti ayah saya semakin sulit untuk
kacamata, buku, dll. Lucunya diatur, bahkan bisa marah
barang yang “hilang” itu ada di dan memukul orang yang
kantong atau malah sebetulnya menghalangi untuk melakukan
sedang dipakai oleh ayah saya. sesuatu. Yang masih saya
Selain itu, ayah saya suka syukuri adalah ayah saya masih
lupa dengan apa yang baru ingat siapa saja yang ada di
ia lakukan. Misalnya padahal rumah dan beberapa anaknya
dirinya sudah makan, namun ia yang sudah berkeluarga. Yang
mengatakan belum. masih saya syukuri adalah nafsu
makan masih terjaga dengan
Ayah saya mulai kebingungan baik.
masalah tempat. Sering kali
beliau lupa di mana letak kamar Dengan kondisi seperti ini,
tidur, WC, bahkan ayah saya apa yang bisa saya lakukan? Di
sering tidak tahu sedang ada rumah hanya ada saya dan ibu
di mana. Beberapa kali ayah saya yang juga sudah berusia
saya kepergok buang air kecil lanjut. Yang masih melegakan
di tong sampah, karena katanya adalah saat pandemi ini saya
dia sedang ada di jalanan dan dapat bekerja dari rumah,
tidak menemukan toilet. Selain namun tetap saja tiap harinya
itu, pola tidurnya terbalik. Pagi sering mengganggu saya ketika
bekerja.
74 Salus Edisi 45 | November 2020
Jawab: Seksi Kerasulan Keluarga
Ayah Anda mengalami apa yang kerja sama antar anggota
disebut dengan pikun. keluarga, seperti misalnya
Langkah pertama yang bisa menjaga emosi pada anggota
dilakukan adalah mengunjungi keluarga. Seperti Anda katakan,
klinik psikiatri (kesehatan jiwa) masalah kadang perilaku
untuk mendapatkan obat. ayah Anda yang tidak bisa
Obat ini bukan bertujuan dikendalikan (ayah Anda pernah
untuk menyembuhkan, karena memukul), akibatnya bisa jadi
memang pikun ini tidak bisa pengasuh atau anggota keluarga
disembuhkan, namun obat menjadi marah dan melakukan
ini untuk kondisi pikun tidak tindakan kekerasan kepada
menjadi lebih buruk. Beberapa ayah Anda. Saya paham dengan
obat anti pikun yang bekerja di kondisi ini. Melelahkan. Namun,
sistem otak membantu untuk memang keadaannya seperti itu,
mengurangi kemunduran pasien untuk saat ini dan ke depannya.
pikun. Beberapa obat untuk
memperbaiki perilaku dan Anda juga mengatakan bahwa
pola tidur juga bisa diberikan. ayah Anda ingin berjumpa
Apalagi tadi Anda mengatakan dengan anak-anaknya yang
bahwa sering kali ayah Anda lain. Ini adalah hal yang patut
terganggu tidurnya terutama disyukuri karena ayah Anda
polanya, di mana pagi jadi masih ingat dengan yang lain.
malam dan sebaliknya. Walau pikun, rasa kangen dan
bosan di rumah terus pasti
Yang kedua, namun sangat ada. Namun dengan kondisi
penting adalah faktor peranan seperti ini akan sulit untuk
keluarga pada kasus pikun yang bertemu langsung dengan
dialami ayah Anda. Anggota anak-anak yang lain. Pakailah
keluarga sering kewalahan video call. Memang tidak ideal
dengan perilaku pasien pikun untuk memuaskan rasa kangen.
ini. Harus ada pengertian dan Tapi mengingat usia ayah
Anda adalah usia yang rentan
terhadap infeksi COVID 19.
Salus Edisi 45 | November 2020 75
Seksi Kerasulan Keluarga
Lebih baik menjaga kesehatan. adalah memperkerjakan orang
yang dapat menjaga ayah
Kemudian, ayah Anda juga Anda, dengan syarat yang
sudah mengalami disorientasi dipekerjakan harus dipastikan
tempat, maka ayah Anda terlebih dahulu bebas dari
juga sebaiknya tidak sering COVID 19.
berpindah kondisi lingkungan.
Kamar yang sama akan lebih Pastikan juga jika rumah Anda
memudahkan orientasinya ada pagar, maka pastikan pagar
daripada harus berkali-kali rumah dalam keadaan terkunci
berpindah lokasi, apalagi untuk menghindari hal-hal yang
berpindah rumah. Hal ini tidak diinginkan. Jika Anda
berkaitan juga dengan kelelahan tinggal di kompleks perumahan,
dari anggota keluarga yang maka beritahukan tetangga atau
harus menjaga, sering kali pihak keamanan untuk dapat
pada akhirnya penderita pikun mencegah ayah Anda untuk
dijadwalkan untuk datang ke berjalan jauh dari rumah.
rumah anak-anaknya yang lain
dengan tujuan bisa bergantian Demikian.
menjaga. Salah satu solusi
76 Salus Edisi 45 | November 2020
Segenap Romo Paroki, Karyawan Gereja dan Dewan
Paroki Pleno - Paroki Alam Sutera mengucapkan:
Selamat Memasuki
Minggu Advent 1
Dibutuhkan:
Seksi KOMSOS Paroki Alam Sutera membutuhkan uluran tangan Bapak/
Ibu/ Sdr/ Sdri untuk berkarya di:
- Web Paroki Alam Sutera (Design, Koordinator)
- Majalah Salus (Jurnalis, Kontributor tulisan, Design grafis)
Bagi yang berminat mohon menghubungi:
LisSabluestEhdisWi 45o|nNgov(e0m8be1r 2302-10 97375-3199)