VERSI DIGITAL
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera Gereja St. Laurensius 46 / TAHUN XII
FEBRUARI 2021
UNTUK KALANGAN SENDIRI
REFLEKSI BERSAMA
DALAM SEMANGAT
SANTO YUSUF
Santo Yusuf, Pribadi Biasa yang
Berperan Luar Biasa
Salus edisi 46 DAPUR REDAKSI
VERSI DIGITAL
Pembaca Salus yang terkasih,
Media Komunikasi Paroki Alam Sutera Gereja St. Laurensius 46 / TAHUN XII
FEBRUARI 2021
UNTUK KALANGAN SENDIRI
REFLEKSI BERSAMA Majalah Salus hadir kembali di awal tahun 2021
DALAM SEMANGAT
ST. YUSUF ini dengan tema utama Tahun 2021 sebagai Tahun
Santo Yusuf dan juga tahun ini yang ditetapkan
oleh KAJ sebagai Tahun Refleksi. Situasi Pandemi
Covid-19 yang belum juga mereda masih mewarnai
Keyakinan bahawa Allah mengasihi kita”. Semoga kita masih tulisan-tulisan terbitan ini. Bagaimana Romo Paroki
mengingat kata-kata Allah Bapa kepada Putera-Nya ketika
dalam Pesan Gembalanya mengajak kita untuk tidak
dibaptis di Sungai Yordan: Engkaulah AnakKu yang terkasih,
kepadaMulah Aku berkenan. cemas dan takut, namun justru berjuang bersama-
PENANGGUNG JAWAB: sama mengatasi pandemi ini. Berbagai cerita terkait
DPH Paroki Alam Sutera, Serpong Utara
kegiatan daring juga bisa kita simak. Bagaimana
PEMIMPIN UMUM:
RD Hieronymus Sridanto A. Nataantaka mereka yang berkebutuhan khusus merasakan
PEMIMPIN REDAKSI: perhatian gereja dalam mengadakan misa daring
Jodi Barnas
dan pelayanan lainya. Mereka yang terlibat dalam
REDAKSI:
Alfred Lanny, Andre Budi Wiryawan persiapan misa daring juga berbagi cerita dengan
Cristella, Cliff Tedyanto
Elisabeth Wong, Erwin Susilo kita. Seksi Katekese mengisi rangkaian tulisan untuk
Imelda Njo, Lucia Vania, Michael Jason,
Orchieyadi, Tantiana Vida Hardianti rubrik Katekese di tahun 2021 ini, untuk bagian
DESAIN & ARTISTIK: pertama mereka menyapa pembaca dengan ulasan
Evan Zasli, Gisela Angelina
Erdiyanta, Libertus Anwar Sejarah Singkat Gereja. Walaupun sudah lewat, kita
USAHA/ KEUANGAN masih bisa menyimak tulisan terkait Hari Valentine
Lina Soedjoto
Eleonora Brigita Paurina yang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Cerita
SIRKULASI tentang panggilan hidup selibat kali ini terasa
Ignasius Bambang Bekti Sugiyo W.
lengkap dengan sharing panggilan dari Suster
COVER & FOTO
Dasa Didjaja Marita CB yang diutus sebagai Mission Leader di
Salus Photography Club
RS. Carolus Summarecon Serpong dan Romo Wisnu
Gereja Santo Laurensius, Jl. Sutera
Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, dari Seksi Panggilan KAJ, semoga Panggilan Hidup
Tangerang Selatan
Email: [email protected] Bakti semakin dekat berada di tengah keluarga-
2 Salus Edisi 46 | Februari 2021 keluarga di paroki kita.
Masih banyak tulisan yang dapat kita simak
bersama.
Selamat membaca
Salam Redaksi
DAFTAR ISI 04 SURAT GEMBALA
Refleksi Bersama dalam Semangat St. Yusuf
10 RUBRIK UTAMA
Tahun 2021 - Tahun Santo Yusuf
13 RUBRIK UTAMA
Tahun Refleksi Keuskupan Agung Jakarta
18 PPG
Donasi Kaveling Gereja St. Perawan Maria Benteng
Gading Dimulai
22 PROFILE: Dr. Ria
Melayani dengan Penuh Kasih
26 KATEKESE
Sekilas Sejarah Gereja
35 RUMAH TANGGA PASTORAN
Dibalik Keseharian Rumah Tangga Pastoran
38 VALENTINE
Cinta itu Mau Repot
41 PANGGILAN
Menghadirkan Spiritualitas Santo Carolus Borromeus
45 PANGGILAN
Romo Wisnu: Inilah Aku, Utuslah Aku
51 PANGGILAN
Diakon Harry: Tangan Saya Dipegang Erat
54 KATEKESE
Katekese Virtual Sakramen Mahakudus
57 KATEKESE
Menjadi PPK, Menjadi Berkat bagi Keluarga
61 ANTAR KITA
Bank Sampah untuk Lingkungan yang Sehat
64 CERPEN
Apa yang Kamu Cari?
67 ANTAR KITA
Misa Daring bagi Mereka yang Berkebutuhan Khusus
71 SERBA-SERBI
Behind the Scene Misa Daring Gereja Santo Laurensius
76 KRING SKK
Seksi Kerasulan Keluarga
3 Salus Edisi 46 | Februari 2021
SURAT GEMBALA
Refleksi Bersama dalam
Semangat St. Yusuf – Teladan
Pribadi yang Hening
Segenap umat dan para panggilan yang sama untuk
pembaca Majalah Salus selalu berusaha membantu
yang dikasihi Tuhan, mereka dengan mentaati
Saat ini kita telah memasuki serta menjalankan protokol
tahun 2021, dengan semangat kesehatan demi keselamatan
baru dan harapan baru untuk kita sendiri dan keselamatan
hidup yang lebih baik dan lebih sesama.
sehat. Meskipun dunia masih
menghadapi pandemi Covid-19 Sambil ikut dalam perjuangan
yang belum terlalu jelas kapan bersama dengan segenap
akan berakhir, namun tidak masyarakat Indonesia dalam
ada alasan bagi kita orang mengatasi pandemi ini,
beriman untuk selalu tinggal Keuskupan Agung Jakarta
dalam segala kecemasan dan beserta segenap paroki yang
ketakutan. Justru di awal tahun berada dalam wilayah KAJ,
2021 ini hendaknya menjadi menjadikan tahun 2021 ini
kesempatan bagi kita dan sebagai TAHUN REFLEKSI.
semua orang yang berkehendak Dengan semangat kegembalaan
baik untuk berjuang bersama- dalam menjalankan pelayanan
sama mengatasi pandemi pastoralnya, Bapak Uskup kita,
ini. Pemerintahan di seluruh Ignatius Kardinal Suharyo
dunia, para tenaga medis, tidak mengajak seluruh umat di
pernah berhenti berusaha. Keuskupan Agung Jakarta
Kita pun terpanggil dengan berjalan bersama memasuki
4 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Refleksi Bersama dalam Semangat St. Yusuf - Teladan Pribadi yang Hening
peziarahan hidup KAJ yang telah memasuki usia ke-214 tahun
untuk berefleksi bersama. Dan tema yang diambil dalam TAHUN
REFLEKSI 2021 ini adalah:
SEMAKIN MENGASIHI, SEMAKIN TERLIBAT,
SEMAKIN MENJADI BERKAT
Pertanyaan yang kemudian yang tidak terduga: menjalani
timbul adalah : masa pandemi Covid-19 yang
sangat berat. Maka tahun
mengapa tahun 2021 2021, KAJ mengajak mengatur
dijadikan tahun refleksi ? kembali beragam hal yang
tercerai-berai karena pandemi
Jawabannya demikian : Covid-19, merefleksikan dan
menata kembali berbagai aspek
Pertama, hidup gerajani dan sekaligus
tahun 2021 KAJ memasuki usia agar bangkit kembali dengan
ke-214 tahun. Selama kurun adaptasi kehidupan baru.
waktu itu, pasti sudah banyak
pengalaman-pengalaman hidup Ketiga,
menggereja dan masa-masa Bapak Kardinal meminta kita
yang luar biasa. semua untuk terus berdoa bagi
keselamatan semua umat dan
Kedua , mencari apa yang dikehendaki
menurut rencana, tahun Allah dalam masa pandemi
2021 akan dijadikan awal Covid-19 ini serta mencari
ARAH DASAR KAJ 2021- kebaruan apa yang diharapkan
2025, yang baru. Tetapi, di muncul setelah masa pandemi
usianya yang ke-213 (Tahun
2020) KAJ mengalami masa
5 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Refleksi Bersama dalam Semangat St. Yusuf - Teladan Pribadi yang Hening
Covid-19 ini berlalu. Kita Nah, kata-kata yang sama
semua diajak untuk berhenti disampaikan kepada kita
sejenak, merenungkan masing-masing oleh Allah yang
semua hal dalam Terang bersemayam di dalam lubuk hati
Ilahi, melakukan pertobatan, kita yang terdalam.
melaksanakan Novena Kita berharap, pengalaman
Tubuh dan Darah Kristus, mendasar bahwa kita adalah
serta membangun niat untuk anak-anak Allah yang terkasih,
kebaruan-kebaruan positif di mendorong kita semua untuk
masa datang. semakin setia mengikuti Yesus
Kristus untuk mewartakan
Para pembaca yang diberkati Kerajaan Allah. Kesediaan kita
Tuhan, Dasar dan Sumber bersama sebagai umat Tuhan di
kita menjalani Tahun Refleksi KAJ untuk mengikuti Yesus, kita
adalah : “keyakinan bahwa ungkapkan dalam semboyan:
Allah mengasihi kita”. Semoga
kita masih mengingat kata-kata SEMAKIN MENGASIHI,
Allah Bapa kepada Putera-Nya
ketika dibaptis di Sungai Yordan: SEMAKIN TERLIBAT ,
SEMAKIN MENJADI BERKAT.
“Engkaulah AnakKu Dan semoga dengan refleksi
yang terkasih, bersama ini, dengan bantuan
kepadaMulah Aku rahmat Allah, kita umat KAJ
berkenan dapat semakin menampilkan
diri sebagai persekutuan
yang sungguh-sungguh hidup
sekaligus sebagai gerakan untuk
kebaikan bersama.
6 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Refleksi Bersama dalam Semangat St. Yusuf - Teladan Pribadi yang Hening
Sedangkan Dokumen Gereja/Ensiklik yang dipakai dalam tahun refleksi ini adalah:
Ensiklik Paus Dokumen
1) LAUDATO SI - nilai persaudaraan antar manusia dan ciptaan
lain (alam) di bumi ini ;
2) FRATELLI TUTTI - persaudaraan antar sesama manusia di
bumi ini dan pentingnya nilai persaudaraan universal bagi semua
umat manusia; serta Dokumen
3) HUMAN FRATERNITY - dikenal dengan Dokumen Abu Dhabi
- sebagai buah perjumpaan Bapak Suci FRANSISKUS dengan
Imam Besar Al Azhar yakni AL TAYEB yang menegaskan bahwa
ada kaitan erat agama dan etos kemanusiaan yakni bahwa agama
mengajarkan keutamaan-keutamaan seperti kasih, damai dan
persaudaraan dan kita semua manusia diundang untuk saling
berdialog dan berjumpa sebagai sesama ciptaan Allah yang
berbelas-kasih.
Bersamaan dengan itu:
Bapa Suci Fransiskus dalam Surat Apostoliknya yakni PATRIS
CORDE, yang diterbitkan pada tanggal 8 Desember 2020,
menjadikan Tahun Refleksi ini sebasgai tahun Santo Yusuf.
Karena tepat pada tahun 2021 ini adalah tahun untuk
memperingati 150 tahun Pemakluman Santo Yusuf sebagai
PELINDUNG GEREJA SEMESTA. Santo Yusuf adalah pribadi
biasa dalam sejarah keselamatan, tetapi mempunyai peran yang
luar biasa. Keteladanan Santo Yusuf ini sangat penting bagi kita
yang sedang mengalami masa pandemi ini.
7 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Refleksi Bersama dalam Semangat St. Yusuf - Teladan Pribadi yang Hening
Kita tahu, ada begitu banyak Semoga segala karya yang
orang orang biasa yang sama kita mulai dengan baik di
sekali tidak terdengar dan tidak dalam Tuhan, akan terus
terkenal , tetapi tidak diragukan
lagi, merekalah yang ikut disertai Tuhan dalam
menentukan sejarah kehidupan pelaksanaaannya, dan
kita di masa pandemi ini. Sebut biarlah Tuhan pula yang
saja para dokter, perawat, akan menyempurnakan
petugas kebersihan, pekerja segala karya baik Nya di
transportasi, pengasuh, penjaga
toko, para relawan, penegak dalam diri kita.
hukum, buruh dan banyak yang
lain lagi yang telah memahami Tuhan memberkati.
bahwa tak seorangpun bisa Salam kasih dan doa,
diselamatkan sendirian. Mereka
sadar atau tidak sadar telah Yohanes Hadi Suryono Pr.
menjadi santo Yusuf jaman
sekarang. Pribadi biasa, tetapi
punya peran luar biasa.
Akhirnya, mari kita menjalani
peziarahan hidup beriman kita
di Tahun Refleksi ini sambil
mohon bimbingan Santo Yusuf:
seorang ayah yang dikasihi,
yang lembut dan penuh kasih,
yang taat, yang menerima, yang
berani dan kreatif, yang bekerja .
8 Salus Edisi 46 | Februari 2021
RUBRIK UTAMA
Tahun 2021 - Tahun Santo Yusuf
Pada tanggal 8 Desember St Yusuf dan Yesus (Foto Vatican News)
2020, Paus Fransiskus
memaklumkan tahun mengkhususkan tahun-tahun
ini sebagai Tahun Santo Yusuf tertentu untuk mengajak umat
dalam surat apostoliknya beriman merenungkan lebih
“Patris Corde” (Dengan Hati jauh nilai-nilai dalam misteri
Seorang Bapa). Tahun Santo iman Kristiani. Sebelumnya, kita
Yusuf dimulai pada tanggal 8 sudah pernah mendengar Tahun
Desember 2020 sampai dengan Ekaristi, Tahun Iman, dan Tahun
8 Desember 2021. Mengapa Kerahiman. Maka, sekarang
Gereja mendedikasikan tahun- kita diajak untuk masuk dalam
tahun dengan tema tertentu? Tahun Santo Yusuf.
Sama seperti pesta, hari raya,
dan masa-masa lain dalam Tahun Santo Yusuf bertepatan
kalender liturgi, Gereja juga dengan peringatan 150
tahun pendeklarasian Santo
10 Salus Edisi 46 | Februari 2021 Yusuf sebagai pelindung
Tahun 2021 - Tahun Santo Yusuf dalam menawarkan harapan
di kehidupan sehari-hari. Bapa
Gereja Universal. Bapa Suci Suci mengatakan bahwa peran
mengatakan bahwa lewat mereka mirip seperti Santo
Tahun Santo Yusuf, ia ingin Yusuf, tidak diperhatikan,
mengajak umat beriman untuk namun penting dalam sejarah
“mengikuti teladan Santo Yusuf, keselamatan.
dan meneguhkan hidup iman
sehari-hari dalam pemenuhan Takhta Suci memberikan
kehendak Allah”. Dalam surat indulgensi-indulgensi sebagai
apostoliknya, Bapa Suci upaya meningkatkan devosi
berbicara tentang sosok Santo umat beriman kepada
Yusuf sebagai Santo Yusuf. Jika umat ingin
berpartisipasi, umat dapat
“Bapa yang dikasihi”, memperoleh Indulgensi
“Bapa yang lembut dan penuh lewat berbagai cara:
penuh kasih”, merenungkan doa Bapa Kami
“Bapa yang taat”, paling tidak selama 30 menit,
“Bapa yang menerima”, mengikuti retret minimal
“Bapa yang berani secara satu hari yang menyertakan
kreatif”, meditasi tentang Santo Yusuf
“Bapa yang bekerja”, dan didalamnya, melakukan
“Bapa dalam bayang- karya amal seturut dengan
bayang”. teladan keadilan Santo
Yusuf, mendoakan Doa
Latar belakang dari surat Rosario bersama-sama dalam
apostolik “Patris Corde” adalah keluarga dengan semangat
refleksi Bapa Suci mengenai kasih dan persekutuan yang
situasi pandemi COVID-19 dimiliki oleh Keluarga Kudus,
yang menunjukkan peran mepercayakan kehidupan setiap
penting dari orang-orang biasa
11 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Tahun 2021 - Tahun Santo Yusuf menetapkan agar Santo Yusuf
disebut dalam Doa Syukur
hari dibawah perlindungan Agung sesudah Bunda Maria.
Santo Yusuf, berdoa melalui Dalam kesempatan lain, Bapa
perantaraan Santo Yusuf Suci pernah mengisahkan
bagi orang-orang yang belum bahwa ia memiliki patung Santo
mendapatkan pekerjaan agar Yusuf tertidur di ruangannya
segera memperoleh pekerjaan dan menyelipkan kertas berisi
dan agar para pekerja dapat doa-doanya dibawah patung
bekerja dengan bermartabat, tersebut. Dalam salah satu
mendoakan Litani atau audiensinya pada awal pandemi,
Akathistos kepada Santo ia berpesan,
Yusuf bagi umat kristiani yang
dianiaya, dan yang terakhir ”Berserulah kepadanya
mendoakan doa-doa resmi selalu, terutama di masa-
Santo Yusuf pada hari-hari masa sulit dan percayakan
yang dikhususkan untuk hidupmu kepada orang
menghormati Santo Yusuf. kudus agung ini.”
Paus Fransiskus memang Semoga, melalui inspirasi Paus
dikenal sebagai paus yang Fransiskus, kita juga dapat
sangat berdevosi kepada Santo berpaling kepada Santo Yusuf.
Yusuf. Ia dilantik sebagai paus Ite ad Ioseph
dan memulai pelayanannya (Pergilah kepada Yusuf).
sebagai penerus Rasul Petrus
bertepatan pesta Santo Yusuf, (Cliff Tedyanto)
19 Maret 2013. Pada lambang
kepausannya, Paus Fransiskus
menyertakan gambar narwastu
yang memiliki kaitan dengan
sosok Santo Yusuf dalam
tradisi Spanyol. Ia jugalah yang
12 Salus Edisi 46 | Februari 2021
RUBRIK UTAMA
Tahun 2021 - TAHUN REFLEKSI Keuskupan Agung Jakarta:
Semakin Mengasihi,
Semakin Terlibat,
Semakin Menjadi Berkat
Keuskupan Agung untuk mengatur kembali
Jakarta pada beragam hal yang tercerai-
usianya yang ke- berai karena pandemi
213 mengalami masa Covid-19 serta menjadikan
yang luar biasa dan tidak tahun ini sebagai kesempatan
terduga sama sekali, masa untuk MEREFLEKSIKAN dan
pandemi Covid-19 yang menata kembali, untuk bangkit
cukup berat. Pengalaman dengan adaptasi kehidupan
ini memunculkan kesadaran baru .
baru untuk menerapkan
hukum Cinta Kasih dalam Bapa Uskup mengajak kita
hal yang sangat konstekstual untuk terus berdoa bagi
yaitu keselamatan diri adalah keselamatan seluruh umat
keselamatan sesama, orang- dan untuk mencari ‘APA
orang yang kita cintai melalui yang dikehendaki ALLAH
kedisiplinan menerapkan dalam masa pandemi ini’
protokol kesehatan yang dan ‘Mencari kebaruan apa
dimulai dari keluarga . yang diharapkan ALLAH
Kerjasama dalam tatanan muncul setelah pandemi
kebiasaan-kebiasaan baru Covid-19 berlalu’. Oleh
membutuhkan kesiapan dalam karenanya, saat ini menjadi
menghadapi situasi pelik ini. saat untuk berhenti sejenak,
Tahun 2021 menjadi tahun merenungkan semua hal
13 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Tahun 2021 - TAHUN REFLEKSI Keuskupan Agung Jakarta
dalam terang Ilahi, melakukan WAJAH GEREJA KAJ
pertobatan, melaksanakan yang ingin diwujudkan:
Novena Roh Kudus dan dengan semangat
Novena Tubuh dan Darah Gembala Baik dan Murah
Kristus serta membangun niat Hati, umat gereja KAJ
untuk kebaruan-kebaruan semakin mengasih Gereja,
positif di masa mendatang . semakin terlibat dalam
hidup menggereja dan
Summary INSPIRASI BAPAK bermasyarakat, semakin
KARDINAL menjadi berkat bagi
sesama dan seluruh
Dengan bersumber pada ciptaan.
keyakinan bahwa ALLAH
mengasihi kita ( Luk 2:14 , Susunan Panitia Tahun
Luk 3 :22 ), kita pun berharap Refleksi 2021 Paroki Alam
pengalaman mendasar bahwa Sutera:
kita adalah anak-anak ALLAH
yang terkasih, mendorong Ketua: RD. Yohanes Hadi Suryono
kita semua semakin setia Wakil: Maria Dewi Damajanti
mengikuti Yesus Kristus Widjaja
yang mewartakan Kerajaan Bendahara: Monika Christina
Allah, dan tentu saja dengan Sekretaris: Johannes Winata
bantuan rahmat ALLAH , kita Anggota :
dapat semakin menampilkan Seksi Perencanaan dan Evaluasi:
diri sebagai persekutuan Maria Christina
paguyuban-paguyuban dan Seksi Kepemudaan: Dian Kurniadi
gerakan . Seksi Komsos: Erwin Susilo /
Elisabeth Wong
14 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Tahun 2021 - TAHUN REFLEKSI Keuskupan Agung Jakarta
Semakin Mengasihi dan Difabel (KLMTD) dan
1. Rekoleksi bersama akan digunakan:
5. Sebagai bantuan karikatif,
pengurus gereja,
komunitas, dan seksi berbagi makanan, sembako,
untuk melihat ke dalam biaya sekolah dan lain-lain
kehidupan menggereja kita 6. Sebagai bantuan
dan juga pelayanan kepada pemberdayaan ekonomi
umat selama ini melalui pelatihan tenaga
2. Retret Umat selama masa kerja dan pengembangan
Prapaskah, Novena Tubuh UMKM
dan Darah Kristus 7. Bantuan untuk ketahanan
pangan dengan
Semakin Terlibat memanfaatkan lahan
3. Umat dan kaum muda untuk bertanam sayur-
mayur serta pelestarian
diajak untuk semakin lingkungan
terlibat dalam aktivitas 8. Bantuan advokasi dan
menggereja, terutama sosialisasi penyadaran
hadir dalam perayaan tentang kesehatan,
ekaristi kekerasan, kebencanaan
4. Patuh dan bersedia dan lain-lain
menjadi promotor protokol
kesehatan CELENGAN YESUS TUNA
WISMA :
Semakin Menjadi Berkat • Celengan Yesus Tuna
Kita akan melanjutkan
gerakan belarasa melalui Wisma yang dibuat dari
Celengan Yesus Tuna Wisma bahan daur ulang
khususnya bagi mereka yg • Mengisi celengan setiap
Kecil, Lemah, Miskin, Tersisih, hari semampunya yang
15 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Tahun 2021 - TAHUN REFLEKSI Keuskupan Agung Jakarta
penting rajin dan sering MEKANISME PENGAJUAN
mengisi PROPOSAL PENGGUNAAN
• Dana yang terkumpul DANA
akan diserahkan ke » Proposal kegiatan diajukan
Ketua Lingkungan dan
kemudian disetorkan ke secara tertulis kepada
Rekening PGDP Gereja PPTR, pengajuan boleh
dilakukan oleh lingkungan,
St. Laurensius BCA No. seksi maupun komunitas
6041790099 sesuai » Pemberitahuan
jadwal (3 kali dalam persetujuan akan
setahun) : diumumkan dan
» 9 Januari sampai dengan diinformasikan ke PIC
19 Februari 2021 » PPTR akan mentransfer
» 15 April sampai dengan 31 dana ke rekening yang
Juli 2021 disepakati
» 1 Agustus sampai dengan » Pelaksanaan kegiatan
15 November 2021 sesuai proposal
• Dana digunakan untuk » Laporan
karya-karya belarasa dan Pertanggungjawaban
solidaritas kemasyarakatan diberikan secara tertulis ke
terutama bagi mereka PPTR beserta bukti-bukti
yang KLMTD terutama penggunaan dananya (bon,
masyarakat di sekitar nota, dll.)
paroki tanpa membeda
suku, agama dan ras .
16 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Tahun 2021 - TAHUN REFLEKSI Keuskupan Agung Jakarta
Makna LOGO Tahun Refleksi KAJ:
ANAK PANAH menunjuk ke dalam logo KAJ :
Merupakan Tahun untuk menengok kembali perjalanan
hidup kita dan melihat ke dalam, berefleksi dan konsolidasi
diri mencermati kembali apakah yang dilakukan selama ini
sudah sesuai dengan motto KAJ. Melakukan perbaikan diri,
mengadakan perubahan yang diperlukan dan membangun niat
lebih baik dan lebih kokoh, menjalankan semua aspek dalam
kehidupan menggereja dan masyarakat .
Semboyan MAKIN MENGASIHI, MAKIN TERLIBAT dan
MAKIN MENJADI BERKAT :
merupakan ajakan untuk semakin mengasihi Gereja dan
mewujudkannya dengan makin terlibat dalam menghidupi
gereja dan terlibat dalam masyarakat sehingga Gereja kita
sungguh semakin menjadi berkat bagi umat ALLAH sendiri,
bangsa dan negara .
Warna Biru menandakan kebijaksanaan Ilahiyang terus
menerus dihembuskan Roh Kudus (bdk.Yoh 3:8). Roh Kudus,
yang adalah Roh Yesus Kristus, itulah yang menghidupkan
serta menguatkan semua orang yang percaya dan berserah
kepadaNya .
(Maya Widjaja)
17 Salus Edisi 46 | Februari 2021
PPG
Donasi Kaveling Gereja St. Perawan
Maria Benteng Gading Dimulai
Pada tanggal 24 Januari 2021, telah dilakukan peresmian
dimulainya donasi Kaveling Gereja Santa Perawan
Maria Benteng Gading oleh Romo Paroki, RD Yohanes
Hadi Suryono, di tengah-tengah Rapat Dewan Paroki Pleno
I dengan harapan partisipasi seluruh umat guna percepatan
pengumpulan dana agar rencana membangun rumah Tuhan
dapat segera terlaksana.
Umat diberi kesempatan untuk melakukan donasi
dengan memesan Kaveling sesuai dengan dana yang akan
disumbangkan. Ada beberapa pilihan seperti: Platinum, Gold,
Silver dan Bronze.
18 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Donasi Kaveling Gereja St. Perawan Maria Benteng Gading Dimulai
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, mengucapkan
dalam kata sambutannya,
“Saya atas nama umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta
merestui dimulainya pembangunan fisik gereja Santa
Perawan Maria Benteng Gading dan mendoakan agar
seluruh proses pembangunan dapat berjalan lancar sesuai
dengan waktunya. Juga menghimbau kepada seluruh umat
Katolik Paroki Alam Sutera untuk bersama-sama turut serta
berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan penggalangan dana
pembangunan gereja yang dimulai dengan penjualan perdana
Kaveling gereja.”
Demikian juga harapan dari Romo Paroki yang mengajak seluruh
umat, keluarga, lingkungan dan siapa saja untuk ikut serta membeli
“Kaveling” sebagai bentuk partisipasi tanggung-jawab umat
bagi berdirinya rumah Tuhan di Gading Serpong. Beliau bahkan
menekankan, saat peresmian dimulainya penjualan Kaveling ini,
pentingnya setiap keluarga ambil bagian, apabila tidak memungkinkan,
19 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Donasi Kaveling Gereja St. Perawan Maria Benteng Gading Dimulai
dengan urun-sawer melalui lingkungan, satu lingkungan satu
Kaveling, sehingga setiap lingkungan di Paroki Alam Sutera turut
serta “memiliki” satu Kaveling. Panitia Pembangunan Gereja
melalui perwakilan di Wilayah dan Lingkungan diminta untuk tidak
menekankan pada sumbangan semata namun menumbuhkan rasa
memiliki gereja yang baru nanti. Guna memperluas kesempatan dan
menumbuhkan rasa memiliki yang lebih luas, Panitia Pembangunan
Gereja memberikan kesempatan untuk kelompok, secara bersama-
sama memiliki satu atau lebih Kaveling, seperti misalnya kelompok
koor, kelompok doa dan sebagainya.
Antusiasme dari umat, baik
dari Paroki Alam Sutera
maupun di luar Paroki
demikian menggembirakan
sehingga, walaupun
peresmian oleh Romo
Paroki baru dilakukan
tanggal 24 Januari 2021,
telah terkumpul penjualan
Kaveling sebanyak Rp. 2,46
milyar.
Bagi umat yang hendak
berpartisipasi dapat
menghubungi agen yang
telah ditunjuk oleh Ketua
Lingkungan di lingkungan
masing-masing.
“Dan mereka harus membuat
tempat kudus bagi-Ku, supaya
Aku akan diam di tengah-
tengah mereka” (Kel. 25:8)
20 Salus Edisi 46 | Februari 2021
21 Salus Edisi 46 | Februari 2021
PROFILE
Profile dr. Huriawati Hartanto- Ketua Seksi Kesehatan Paroki
Melayani dengan Penuh Kasih
Profile e-Salus edisi Huriawati Hartanto, sejak
kali ini, kami akan tahun 2004 tinggal di Cluster
memperkenalkan wajah Flamboyan, Alam Sutera
yang tidak asing di Gereja St. bersama pasangan hidupnya,
Laurensius, yang senantiasa Marcel Mandagi. Mereka
hadir di garda terdepan untuk dikaruniai dua orang anak,
urusan kesehatan, mungkin juga Peter Fernando Mandagi dan
banyak yang sering mendengar Gabriela Fernanda Mandagi,
nama dr. Ria. yang saat ini keduanya sudah
Dokter Ria yang bernama asli kuliah, dengan mengikuti jejak
sang Mama, mengambil bidang
studi kedokteran.
Tahun 2016, dr. Ria diminta
untuk membantu sebagai Ketua
Seksi Kesehatan, Paroki Alam
Sutera, yang salah satu tugasnya
bertanggung-jawab terhadap
Klinik Umum dan Gigi yang
ada di lingkungan gereja untuk
melayani umat dan masyarakat
pra-sejahtera. Ternyata beliau
sudah lama aktif di banyak
kegiatan seputar paroki
maupun aktif dalam melayani
masyarakat di luar paroki.
22 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Melayani dengan Penuh Kasih
Bersama keluarga, kedua anaknya mengambil bidang studi kedokteran.
Saat ini dr. Ria melakukan waktu dan talenta buatnya,
praktek mandiri di rumah, karena secara pribadi beliau
namun beliau juga aktif juga sering berkunjung ke
sebagai relawan di Lembaga Lembaga Permasyarakatan
Daya Darma - Keuskupan (lapas) Gunung Sindur, ke
Agung Jakarta (LDD-KAJ), beberapa tempat yang mungkin
suatu lembaga sosial yang kita tidak menyukainya, yakni
ditujukan bagi kaum marjinal berkunjung ke penduduk yang
yang kurang dapat perhatian tinggal di kolong jembatan,
dari pemerintah maupun tepian rel kereta-api, bahkan
masyarakat sekitar. Beliau juga ke penduduk yang tinggal di
menyempatkan diri membantu tempat pembuangan sampah.
di Yayasan Islam Putra Tanjung, Dengan penuh kasih beliau
sebuah yayasan sosial yang senantiasa memberikan
juga membantu kaum marjinal. penyuluhan, pengobatan dan
Bahkan, bukan hanya di kedua konsultasi kesehatan, bahkan
kelompok sosial itu saja beliau walau hanya sekedar ngobrol
melakukan kegiatan pelayanan, dengan mereka.
seakan Tuhan memberi banyak
23 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Melayani dengan Penuh Kasih Paroki (TGKP), memberi
konsultasi bagi umat maupun
Pandemi Covid-19 yang saat masyarakat sekitar yang
ini terjadi, pasti tidak banyak berdampak langsung terhadap
orang yang menduga dan mereka yang terinveksi
terjadinyapun begitu lama. Covid-19. Bahkan saat tidak
Semua itu pastinya sangat ada PSBB maupun PPKM,
berdampak pada sektor beliau masih menyempatkan
ekonomi dan kesehatan, serta diri berkunjung ke beberapa
membuat setiap orang menjadi daerah kumuh, untuk memberi
takut (yang berlebihan).
Karenanya beliaupun aktif Berempati dan mengunjungi mereka yang
dalam memberi membutuhkan uluran tangan
konsultasi, panduan
dan pendampingan bantuan sembako, memberi
edukasi kepada konsultasi kesehatan maupun
umat gereja maupun hanya sekedar menyapa, yang
masyarakat yang tentunya dengan standard
terpapar Covid-19 protokol kesehatan yang
lewat jejaring berlaku. Bahkan beliau salut
sosial media, dengan masyarakat tersebut,
serta tidak jarang
terjun langsung ke
lapangan.
Walau kondisi pandemi terus
berlangsung, bukan berarti
waktunya beliau untuk
beristirahat, banyak tugas
yang masih dijalankannya.
Diantaranya menjadi garda
terdepan di Tim Gugus Kendali
24 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Melayani dengan Penuh Kasih menyelamatkan bangsa dan
rakyat Indonesia.
ternyata mereka yang boleh Di akhir perjumpaan, dr. Ria
dibilang berpendidikan sangat berpesan kepada kita semua
rendah, lebih taat dan tertib selaku umat gereja untuk dapat
dalam pelaksanaannya. senantiasa bersabar. Bersabar
dalam menjaga protokol
Khusus di Paroki Alam Sutera, kesehatan (5M: Memakai
beliau berharap kepada para masker, Mencuci tangan,
ketua lingkungan untuk dapat Menjaga jarak dan Menghindari
melapor ke beliau atau ke Wakil kerumunan serta Mengurangi
atau Sekretaris Dewan, bila ada mobilitas). Bersabar untuk
umat yang terpapar Covid-19. tidak berpergian dahulu bila
Hal ini bukan berarti agar si tidak dalam kondisi urgent;
pasien menjadi tidak nyaman bersabar untuk tidak kumpul-
akan privasinya yang menjadi kumpul, sekalipun dalam sebuah
terbuka, tetapi bertujuan acara keluarga; bersabar untuk
agar pengurus gereja dapat tidak terlalu memaksakan
memastikan bahwa di sekitar diri mengikuti misa offline.
gereja senantiasa dalam kondisi Sampai kapan? Ya… sampai
aman. dengan jumlah kejadian yang
terpapar Covid-19 menurun
Saat ini vaksin Covid-19 dengan dan pemerintah menyatakan
berbagai merk yang diproduksi pandemi ini usai. Hal terpenting
beberapa negara di dunia sudah buat kita semua untuk selalu
mulai didatangkan pemerintah, menjaga imunitas diri kita
kita berharap semua warga sendiri.
turut serta mengambil bagian
dengan memberikan dirinya /AL
untuk dapat divaksin agar kita
semua pun menjadi bagian
dalam menyehatkan dan
25 Salus Edisi 46 | Februari 2021
KATEKESE
Sekilas Sejarah Gereja
Gereja Makam Yesus di kota lama Yerusalem - Sejarah Gereja yang berlangsung hingga saat
ini, dikelola oleh Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Siria dan
Gereja Ortodoks Etiopia tetapi keluarga muslim yang dipercayakan memegang kunci pintu
masuk Gereja selama ratusan tahun sampai sekarang. (hidupkatolikcom - Wikipedia).
Syalom para pembaca Majalah semakin mengasihi.
Salus yang terkasih. Tahun 2021, Gereja mengambil sikap
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengutamakan kelompok-
mencanangkan sebagai TAHUN kelompok atau orang-orang
REFLEKSI, konsolidasi ke dalam yang paling dikorbankan dan
yang tidak dapat membantu
Apa artinya? dirinya sendiri. Kaum miskin
1. Melanjutkan tahun 2020 tidak mempunyai apapun
untuk melindungi dan
sebagai Tahun Keadilan membela diri sendiri.
sesuai Arah Dasar KAJ 3. Melakukan gerakan
2. Situasi pandemik solidaritas secara nyata,
menyadarkan kita untuk semakin terlibat. Ketetapan
saling ber-solidaritas hati yang mantap dan tekun
berdasarkan KasihNYA,
26 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja Ketika pandemik terjadi,
semua kegiatan di seluruh
untuk meng-komitmen-kan dunia terdiam, seakan-akan
diri pada kesejahteraan terhenti. Solidaritas melahirkan
umum, yaitu pada kebaikan kesaksian iman, solidaritas
semua orang dan setiap tak hanya kepada saudara-
individu. saudara kita sendiri, namun juga
4. Membaharui Gereja menjadi terhadap sesama, terutama
lebih luwes, semakin menjadi yang Kecil, Lemah, Miskin,
berkat, menghadirkan iman Tertindas dan Difabel, yang
yang tidak hanya tangguh sangat menderita akibat
seperti batu karang dan pandemik ini. Masa pandemik
pohon yang berakar kuat, membuat kehidupan kita
tetapi juga seperti bambu mengalami perubahan secara
yang lentur dan tak mudah signifikan dimana yang tadinya
patah ketika tertiup angin. terlihat tangguh, namun makin
Penghidupan jangka ke depan semakin rapuh.
pendek, dimana penghasilan
harian hanya cukup untuk Konsolidasi ke dalam, apa yang
menyokong kebutuhan menjadi kekuatan?
hidup sehari-hari, tentunya Mengevaluasi kegiatan, ARDAS,
berdampak pada kehidupan program karya, introspeksi diri
keluarga, dimana sebelum apa yang perlu ditambah. Paroki
pandemik, hanya terlihat menjadi Keluarga Kerajaan
samar-samar, namun Allah, bukan sebagai organisasi,
sekarang, semakin banyak tetapi yang memancarkan
keluarga yang terdampak terang kasih Allah yang
terutama secara ekonomi. mencintai anak-anakNya.
5. Jadilah gembala yang berbau
domba, ditengah umatmu,
seperti Yesus Sang Gembala
Baik.
27 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja Apostolik atau rasuli berarti
bahwa Gereja berasal dari para
Tahun 2021 ini, Gereja rasul dan tetap berpegang
harus berani berubah & teguh pada kesaksian iman
bertransformasi agar menjadi mereka itu. Suksesi apostolik
semakin baik, beriman, atau suksesi rasuli merupakan
bersolidaritas, bersaudara, cara dimana pelayanan Gereja
berbelarasa, dan menjadi Katolik diturunkan dari para
teladan bagi umat, bukan hanya
sekedar slogan belaka. Tahun
2021 menjadikan kita bak
kepompong yang menguatkan
diri ke dalam, sehingga di akhir
2021, kita akan lahir menjadi
lebih indah.
Agar iman kita berakar semakin rasul dalam suatu suksesi
kuat, bertumbuh dan berbuah, yang berkesinambungan, yang
pada kesempatan ini kami biasanya dihubungkan bahwa
mengajak para pembaca untuk suksesi tersebut dilakukan
disegarkan kembali mengenai melalui Paus – Uskup – Pastor/
sejarah agama Katolik yang Romo. Gereja bersifat apostolik
telah ada sejak 2000 tahun lalu. karena mata-rantai ajaran sejak
Ketaatan iman katolik, secara para rasul itu, tidak pernah
hirarki (apostolik), hingga kini di
abad 21 masih tetap eksis dan
akan tetap ada dimasa depan
(abadi).
Empat pilar Gereja:
Satu, Kudus, Katolik dan
APOSTOLIK.
28 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja Secara hirarki, Paus di banyak
negara mempunyai Duta Besar
terputus hingga hari ini. mewakili negara dan dibidang
Berkat ketaatan sejak Petrus keagamaan mempunyai para
sebagai Paus Pertama hingga pembantunya, seperti Uskup
saat ini tahun 2021, Paus yang membawahi para Pastor-
ke 266 yakni Paus Francis, Romo.
Gereja Katolik tetap berdiri
teguh meski diterpa badai Bila kita kembali di masa awal
perpecahan, perselisihan, dapat Gereja Perdana, sesudah Yesus
diangkat ke surga, umat kristiani
dikatakan inilah organisasi tetap mengikuti kewajiban
tertua di dunia. Umat Katolik mereka dalam agama Yahudi
tersebar di seluruh dunia pergi ke Bait Allah dan berdoa
dengan Paus sebagai Pemimpin, ditempat suci itu namun mereka
sekaligus sebagai kepala negara, juga dengan sehati berkumpul
bertempat di Vatikan, sebuah sebagai kelompok tersendiri
negara kecil di Italia, lengkap mendengarkan pengajaran
layaknya sebuah negara. para Rasul tentang Kristus
dan bagaimana hidup sebagai
29 Salus Edisi 46 | Februari 2021 pengikutNya serta mengadakan
Perjamuan Ekaristi dan berdoa
(1Kor 1016: 11;24, Luk 22:19).
Sedikit demi sedikit Jemaat
Kristiani terpisah dari orang
Yahudi.
Perjalanan selanjutnya penuh
dengan dinamika, pertentangan
dalam penafsiran ajaranNya
Sekilas Sejarah Gereja
menyebabkan perpecahan, melawan dan memprotes
perselisihan, saling mencurigai, Gereja Roma yang dianggap
penganiayaan hingga menyeleweng dari ajaran
pembunuhan yang tidak dapat Kristus (adanya Paus, Imamat
dihindari. tertahbis, Sakramen-sakramen,
Devosi, Santa-Santo dan
Proses perpecahan dimulai lainnya).
pada abad ke-4 antara Gereja
Barat, yang menggunakan Hal diatas membuat Gereja
bahasa Latin, dengan Gereja Katolik terpecah menjadi
Timur, yang berbahasa Yunani, Gereja Katolik (lama) dan
bukan karena ajarannya. dua aliran Protestan. Di
Perpecahan mencapai kemudian hari terjadi pula
puncaknya di tahun 1054 ketika perpecahan diantara aliran
Pemimpin Gereja Timur (Katolik Protestan yang tak terbendung,
Orthodox) dan Pemimpin bahkan terpecah menjadi
Gereja Barat (Katolik Roma) ribuan denominasi. Gereja
saling meng-ekskomunikasi. Katolik tetap bertahan
Sejak saat itu masing-masing hingga kini berkat faktor
berjalan sendiri. Sembilan ratus ketaatan hirarkinya kepada
tahun kemudian, tepatnya tahun kepemimpinan Paus. Umat
1965 Paus Paulus VI dan Batrik Kristen, diperkirakan sekitar
Anaxagoras, Ketua Kehormatan 1.8 milyar, seperempat dari
Gereja Orthodox sepakat populasi dunia dan yang
mencabut ekskomunikasi itu. merupakan umat Katolik,
lebih dari setengah umat
Gereja Protestan lahir di abad Kekristenan.
16 (thn. 1517), dipelopori oleh
Martin Luther (Jerman) dan Sejarah Katolik di Indonesia
Jean Calvin (Perancis). Mereka berawal dari kedatangan
30 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja Perubahan politik di Belanda
dengan naiknya Raja Lodewijk
saudagar Portugis Gonzalo (seorang Katolik) pada 8 Mei
Veroso yang mencari rempah- 1807 pimpinan Gereja Katolik
rempah ke kepulauan Maluku Roma mendapat persetujuan
yang dengan Iman Katolik-nya, mendirikan Prefektur
memberitakan Injil, sehingga Apostolik di Batavia. Sejak
Kolano (Kepala Kampung) saat itu, para Pastor Belanda
di Mamuya, Maluku Utara, mulai berdatangan di Batavia
dibaptis bersama seluruh (Jakarta) dan Muntilan. Di
warganya (1534). Para Imam Muntilan Pastor van Lith,
Katolik juga berdatangan, SJ, mendirikan sekolah guru
salah satunya Santo Fransiskus (Normaalschool, thn 1900
Xaverius, yang memberitakan dan Kweekschool thn 1904).
Injil di wilayah Timur, yang Tahun 1904, empat orang
tersebar dari India, Srilanka kepala desa dari Kalibawang
(Goa), Malaka (Malaysia), mulai ikut belajar agama dan
Jepang, Indonesia (Ambon, pada 18 Desember 1904,
Saparua, & Ternate). Ia rombongan pertama (178 orang
membaptis ribuan penduduk Jawa) dibaptis di sebuah mata
setempat. Dalam perjalanan air Semagung, yang sekarang
misi ke Tiongkok, Santo bernama Sendangsono.
Fransiskus sakit dan meninggal
di pulau Shangchuan. Terdapat 38 buah keuskupan,
Saat Indonesia dijajah Belanda 10 merupakan keuskupan
(VOC), banyak gereja Katolik agung, 27 merupakan
dan misionaris Katolik dilarang keuskupan sufragan, dan 1
karena penguasa Belanda saat ordinariat militer. Enam di
itu penganut Protestan. Hal antara sepuluh Keuskupan
ini mengakibatkan beberapa Agung didirikan bersamaan
Pastor dibunuh.
31 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja berlangsung ratusan tahun.
Benarlah yang dikatakan
dengan pendirian hierarki
Gereja Katolik Roma di “bila Tuhan berkehendak,
Indonesia pada tanggal 3 maka terjadilah.”
Januari 1961.
Jalinan interaksi fisik dan
Memasuki tahun 2020, emosional antara sesama
pandemik Covid-19 melanda menjadi hilang, dimana
dunia, dengan jutaan jiwa seharusnya menjadi kekuatan
melayang akibat virus yang yang saling menguatkan.
awalnya dianggap sebelah mata. Sebagai orang Katolik dalam
Pandemik telah menyebabkan menghadapi situasi ini, cara
goyahnya sebuah sistem pandang dan pola pikir kita
keluarga, organisasi, lembaga harus beradaptasi. Mengikuti
bahkan negara dalam cara arahan dari Keuskupan melalui
menangani virus ini. paroki adalah hal yang bijak
Tidak terkecuali keluarga- dalam menghidupi iman
keluarga katolik, lingkungan, kepercayaan kita.
wilayah, paroki, bahkan
keuskupan dibuat pening. Dalam kehidupan kita sebagai
Cara berkomunikasi, mengajar, keluarga katolik, kita harus
ritual menghadiri misa, berbelarasa-bertoleransi
menerima Sakramen Maha terhadap sesama yang
Kudus, menghantam iman menderita secara sosial-
ketahanan keluarga, sehingga ekonomi, dimana terjadi
Gereja seakan mengeluarkan pemutusan hubungan
fatwa, membolehkan menerima kerja, pemotongan gaji, dan
Sakramen Maha Kudus secara perusahaan yang tutup. Hal
virtual, pandemik Covid-19
telah memporak porandakan
tradisi dan tata cara yang telah
32 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja
ini mengakibatkan banyak secara nyata.
orang mengalami kesusahan, • Meskipun pertemuan-
kehilangan penghasilan,
ditambah pula dengan adanya pertemuan lebih banyak
pengajaran anak-anak melalui melalui daring, tidak
daring. Semua hal diatas menggoyahkan kepercayaan
menjadi faktor yang menambah kita kepada-Nya.
lemahnya kondisi finansial, • Tetap optimis akan masa
disertai kecemasan akan depan, karena KasihNya,
kesehatan dan masa depan. kita percaya Tuhan tidak
mencobai umat-Nya
Beberapa pemikiran yang melampaui kemampuan kita
mungkin membantu kita dalam yang berkehendak baik.
menjalani kehidupan saat • Membawa dalam doa untuk
pandemi ini: saudara, kenalan kita yang
• Mempunyai waktu yang lebih telah meninggal dan yang
sedang menderita sakit
banyak untuk berkumpul (khususnya akibat Covid-19),
bersama keluarga (bekerja para petugas medis.
dari rumah), menghadirkan • Mari kita bersatu dalam
kembali kebersamaan dalam satu gerakan seturut ajaran
keluarga. Gereja merangkul semua
• Menjaga kesehatan sesuai orang melampaui semua
arahan pemerintah (gunakan sekat dan menjadi saksi yang
masker, cuci tangan, jaga hidup bagi Kristus. DIA akan
jarak) serta arahan paroki terus menyertai sepanjang
dalam kehidupan rohani kita. perjalanan ziarah kehidupan
• Berbelarasa dan bertoleransi kita.
terhadap sesama terutama di
sekeliling kita tanpa melihat
agama-kepercayaannya,
33 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Sekilas Sejarah Gereja
Renungan
Mencermati pandemi
covid-19 yang melanda
dunia, apakah yang Tuhan
kehendaki untuk kita perbuat?
Mungkinkah akibat banyaknya
dosa umat manusia, ajaran-
ajaran sesat dan nabi palsu?
Inikah waktunya umat dunia
untuk bertobat? Ataukah
persiapan Parousia….?
Allah tak pernah lelah mengampuni kita; kitalah yang lelah
mencari belas kasihanNya (EG).
Maka, tepatlah kita memeriksa diri seperti pesan Bunda
Maria yang mengatakan: “Bertobatlah, waktunya sudah
dekat.” Amin.
Tim 8 – sie Katekese
Sumber.
https://katoliknews.com/2020/03/22/misa-online-apakah-sah
http://tradisikatolik.blogspot.com/2020/04/misa-online-sah-atau-tidak.html.
Homili-Renungan-Pesan Akhir tahun dari Romo Kepala Paroki.
Pengantar Singkat Perjanjian Baru-YM Seto Marsunu hal 86.
id.m.wikipedia.org.
Wikipedia
34 Salus Edisi 46 | Februari 2021
RUMAH TANGGA PASTORAN
Menjamu tamu paroki keuskupan Agats di Pastoran
Dibalik Keseharian Rumah
Tangga Pastoran
Keberadaan pastoran atau dipastikan agar selalu
rumah pastor di area gereja terpenuhi. Adalah Bu Elis,
menjadi salah satu sarana sosok yang selama ini dipercaya
pendukung karya pelayanan untuk mengkoordinasikan
para pastor di sebuah paroki. segala urusan rumah tangga
Seperti di pastoran Paroki Alam pastoran (RTP). Sehari-hari Bu
Sutera, yang saat ini dihuni tiga Elis dibantu oleh asisten rumah
pastor dan satu frater. tangga paroki bernama Mas
Selain tempat tinggal, Dejan. “Kadang Mas Dejan
kebutuhan dan keperluan info aku kalau ada keperluan di
pastor seperti kesehatan, rumah tangga pastoran yang
makanan, dan lainnya juga harus diganti atau habis, jadi
35 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Dibalik Keseharian Rumah Tangga Pastoran
aku siap belanjakan,” ujarnya. memastikan jadwal pengiriman
Ia pun ringan tangan untuk makanan bergilir dari setiap
terlibat membantu berbagai lingkungan. Semisal, jika
acara komunitas pastor dan lingkungan lupa mengirim
kunjungan umat. makanan, maka Bu Elis
Wanita yang murah senyum ini yang menggantikannya,
mengutarakan bahwa dirinya dengan pemberitahuan
berusaha untuk selalu siap satu hari sebelumnya. Akan
memprioritaskan kebutuhan tetapi, terkadang info yang
pastor sekalipun yang diterima mendadak sehingga
mendadak di tengah malam. persiapannya terburu-buru.
Walau memiliki banyak kegiatan Meski demikian, padatnya
lain di dalam maupun di luar kegiatan pelayanan bisa tetap
gereja, Bu Elis bersyukur karena Bu Elis bawa dengan sukacita,
setiap kegiatan pelayanannya baginya “Aku hanya minta Tuhan
mendapat dukungan penuh kesehatan yang prima sehingga
dari sang suami. Ia bercerita, aku siap jika orang lain meminta
salah satu tantangan dalam bantuan. Dan ada lagunya,
tugas yang dikerjakannya selagi kita sehat dan kuat, kita
sebagai pengurus RTP adalah harus bisa menjadi berkat bagi
sesama yang membutuhkan.”
Kepada para pembaca Salus, Bu Elis berpesan,
“Semua yang kita kerjakan harus dibawa
enjoy, jangan jadi beban sehingga dapat
dijalankan dengan hati gembira. Itu yang
membuat berkat dan sukacita Tuhan selalu
ada,” tutupnya.
Bu Elis yang siap mengurusi (Lucia Vania)
segala urusan rumah tangga
pastoran
36 Salus Edisi 46 | Februari 2021
37 Salus Edisi 46 | Februari 2021
VALENTINE
Cinta Itu Mau Repot
Cerita tentang cinta Setiap 14 Februari, masyarakat
tidak pernah usang. dunia memperingati cinta
Maklumlah, selalu kasih secara khusus, hari
ada sebuah sudut khusus di Valentine. Legenda yang
hati manusia, yang selamanya melatarbelakanginya adalah
mendambakan cinta. Hidup kasih dan keberanian seorang
itu sendiri ada karena cinta, imam Romawi di abad ke-3
kita lahir dan bergerak karena yang bernama Valentinus, yang
cinta, dan bumi berputar memberkati pernikahan para
dan berfungsi karena cinta pasangan muda, meskipun
Penciptanya. untuk itu ia harus kehilangan
Meski setiap hari manusia
menerima dan memberikan
cinta, banyak orang merasa
tidak mengalami cinta sejati,
dan karenanya, menjadi sulit
untuk berbagi cinta dengan
sesamanya. Cinta sejati
sering tidak mudah untuk
dilakukan dan dihayati. Ego
dan kesombongan, kepahitan
karena dosa, pengalaman
yang menyedihkan, membuat
cinta tak mampu bersinar
sepenuhnya, lalu padam.
38 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Cinta itu Mau Repot mengampuni para penyalibNya
dan berdoa bagi mereka. Maka
nyawanya. Karena di masa itu, cinta sejati sering dianggap
Kaisar Claudius II yang kejam sebagai misteri, karena tidak
melarang pernikahan, agar para ada ujungnya, dan tidak pernah
pemuda bebas berangkat ke ada habisnya. Hidup Kristus
medan laga dan berperang demi mengajarkan bahwa tidak
kekuasaan Sang Kaisar. ada istilah “terlalu banyak
mencintai” atau “kelebihan
Santo Valentinus dan Para cinta”.
Kudus dalam sejarah manusia
menyerap cinta sejati dari Bagaimana kita memiliki
Sumbernya, yaitu cinta kasih cinta seperti cinta Kristus,
Tuhan, yang puncaknya sehingga semakin banyak
dinyatakan dalam hidup dan orang mengalami cinta Allah
teladan Kristus, PutraNya. dan berbagi dengan orang
CintaNya itu tidak memikirkan lain? Romo RD Eddy Jelahu
diri sendiri, berani ambil resiko, dalam homilinya di Misa
siap ditolak, tidak dihargai, dan harian Puspas Samadi KAJ
tidak diapresiasi, hanya demi pernah menyatakannya secara
keselamatan dan kebahagiaan sederhana, namun tepat.
pihak lain. Bahkan bisa dibalas
dengan kejahatan. Cinta sejati Cinta itu mau repot.
tidak mensyaratkan apa-apa, ia Mengapa Tuhan harus
hadir bukan karena kita cocok repot-repot datang ke dunia
dengan seseorang atau merasa sebagai manusia biasa
dicintai lebih dulu oleh pihak dan menderita sedemikian
lain. Cinta seperti cinta Kristus hebatnya untuk menebus
mampu tetap bersinar dalam manusia dari dosa dan
kondisi di mana cinta tidak maut?
hadir. Dalam kegelapan dendam
dan kengerian amarah, Kristus
39 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Cinta itu Mau Repot sulit dan tidak mengenakkan
bagi kita. Di masa pandemi ini,
Bukankah sebagai Tuhan Ia banyak kesempatan berbagi
bisa melakukannya dengan meringankan derita sesama. Tak
mudah, misalnya cukup dengan hanya dana, tetapi juga waktu,
berkata-kata, sebagaimana Ia tenaga, dan perhatian. Kita
menciptakan alam semesta dapat memohon kepada Tuhan
hanya dengan firmanNya. agar setiap hari kita rela untuk
Yang menarik lagi, dari Kitab diganggu, apa pun bentuknya.
Kejadian kita membaca bahwa Selalu bersedia untuk repot,
Allah menciptakan seluruh kapan pun waktunya. Dari
alam raya dan seisinya hanya kerelaan nir pamrih itu, bibit
dengan kata-kata. Namun cinta sejati lahir, memberi daya
ketika Ia menciptakan manusia, hidup bagi siapa pun yang
Allah mengerjakan sesuatu. menerimanya, dan kelak siap
Yaitu membentuknya dari debu dibagikan lagi kepada pihak lain.
tanah, lalu menghembuskan
nafas hidup ke dalam hidungnya (Caecilia Triastuti)
(Kej 2:7). Demikianlah
dibuatNya ciptaan-Nya yang
secitra denganNya dan menjadi
mitra-Nya dalam mengelola
alam raya yang luas ini.
Cinta kita mungkin belum
seperti cinta Yesus yang
tak berpamrih dan sedia
mengosongkan diri sehabis-
habisnya, tetapi kita bisa makin
dekat kesana. Mau repot adalah
kata kunci yang mudah diingat.
Termasuk mengambil jalan yang
40 Salus Edisi 46 | Februari 2021
PANGGILAN
Berkenalan dengan Sr. Marita CB
Mission Leader Rumah Sakit St. Carolus, Summarecon Serpong
Menghadirkan Spiritualitas
Santo Carolus Borromeus
Pada rubrik panggilan kali Sr. Marita CB selaku Mission Leader, menghadirkan Visi-
ini kita akan berkenalan Misi dan Spriritualitas Kongregasi St. Carolus Borromeus
dengan Sr. Marita Tri
Setiawati CB yang diutus oleh mereka yang menderita, yaitu
Kongregasi Suster-suster Cinta suatu karya yang berdasarkan
Kasih St. Carolus Borromeus Iman, Harapan, dan Kasih.
bersama dengan Perkumpulan Tugas utama Sr. Marita adalah
Perhimpunan Santo Carolus menghadirkan Visi-Misi dan
Vereeniging, sebagai Mission Spiritualitas Kongregasi Suster-
Leader di Rumah Sakit St. Suster Cinta Kasih Santo
Carolus Summarecon Serpong Carolus Borromeus, disamping
(RS CSS) - rumah sakit yang itu juga menghadirkan
salah satu nilai keutamaannya pelayanan pastoral bagi
adalah ber- belarasa terhadap para pasien dan seluruh
Keluarga besar RS St. Carolus,
Summarecon Serpong.
41 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Menghadirkan Spiritualitas Santo Carolus Borromeus alm. Ibu Yaniarti. Sr. Marita
merasa tersentuh hatinya
Seperti Malaikat untuk menjadi suster saat
Sr. Marita yang ikut merintis sekolah di SMP Xaverius. Saat
kelahiran RS CSS tinggal di itu beliau melihat seorang
Susteran CB Citra Raya – suster dari Kongregasi Suster
Tangerang, di wilayah Paroki St. Fransiskus Sukabumi
Santa Odilia. Lahir di Solo pada (SFS) yang sedang menyanyi
tanggal 5 Juli, beliau sekarang bersama dalam Koor, beliau
berusia 71 tahun. Sempat melihat suster itu cantik seperti
pindah dari Solo ke Sragen malaikat.
pada masa kanak-kanaknya,
Sr. Marita menjadi Katolik saat Semua untuk Tuhan
duduk di kelas 3 SMP di Sragen. Dirasakannya bahwa panggilan
Ketika sekolah di SMP Xaverius hidup membiara itu seakan
Sragen beliau tersentuh, ada timbul-tenggelam, baru pada
satu dorongan yang kuat untuk saat retret kelas 3 SMA Stella
menjadi Katolik. “Saat Jumat Duce, di Yogyakarta, panggilan
Pertama saya ikut misa, saya itu dikuatkan kembali. “Orang
merasakan Katolik itu beda tua saya sebenarnya tidak
dengan Kristen Protestan rela saya masuk biara, tetapi
yang selama ini saya anut, karena saya punya kemauan
kalau ikut misa sungguh saya kuat akhirnya Papa Mama
merasa bertemu dengan Tuhan”, mengijinkan walaupun dengan
ujarnya. berat hati”, kenang beliau.
Namun pada akhirnya orang
Saat ini keluarga beliau hampir tua beliau ikut bahagia ketika
semuanya masih memeluk melihat Sr. Marita bahagia
Kristen Protestan. Beliau dalam kehidupan membiaranya.
anak ketiga dari sepuluh
bersaudara dari pasangan alm.
Bapak Sugeng Prayitno dan
42 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Menghadirkan Spiritualitas Santo Carolus Borromeus
Terhadap panggilan religius kesehatan dan pendampingan
sebagai suster biarawati, beliau orang sakit, karena saya pernah
berpesan bahwa kehidupan ikut kursus Clinical Pastoral
membiara tidaklah datar-datar Education tahun 1995 di St.
saja, banyak pergumulan dalam Lukes Hospital, Queson City,
kehidupan bersama
dengan suster-
suster lain tetapi juga
banyak bahagianya,
malahan lebih banyak
bahagia daripada
menderita. Beliau
berpesan untuk
pemudi di paroki kita
untuk tidak takut
masuk biara.
“Walaupun banyak Phillipine”, tambahnya. Baginya
tantangan dan berkarya di bidang kesehatan
pergumulan, semua itu membahagiakan karena bisa
pada akhirnya adalah melayani dan ikut berbela-
kebahagiaan, karena rasa dengan orang-orang yang
semua untuk Tuhan menderita.
ungkapnya.
Sebagai Suster CB, beliau
Karya di Bidang Kesehatan mengikuti berbagai macam
Bisa dibilang, semua karya pendidikan antara lain:
beliau di bidang kesehatan, mengikuti kursus Yuniorat di
“Passion saya di dunia Sekolah Tinggi Ilmu Kateketik
St.Theresia di Jakarta,
43 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Menghadirkan Spiritualitas Santo Carolus Borromeus orang sakit dan masih banyak
lagi karya beliau di bidang
Pendidikan Keperawatan pelayanan kesehatan dan
Panti Rapih Yogyakarta, Kuliah manajemen rumah sakit.
Program Studi Pendidikan dan
Konseling di Sanata Dharma Pada tanggal 8 Desember
Yogyakarta, mengikuti kursus tahun ini, Sr. Marita akan
extension Filsafat Teologi memperingati
di Sekolah Tinggi Filsafat
Teologi Driyarkara, Jakarta 50 tahun - Pesta Emas
dan di Unpar Bandung. Beliau Hidup Membiara,
juga menyelesaikan studi
Manajemen Rumah Sakit sebuah perjalanan panjang
S2 UGM sebagai Magister pelayanan dalam berbela-
Kesehatan. rasa dengan orang-orang
yang menderita. Semoga
Sr. Marita pernah berkarya Sr. Marita tetap sehat dan
selama beberapa tahun di senantiasa berbahagia
RS Sekar Kamulya Cigugur dalam pelayanan. Pelayanan
Kuningan, menjadi untuk Tuhan.
perawat di kamar bedah, ICU,
bangsal kelas 3 bagi mereka (antonio)
yang kurang
mampu, menjadi
dosen pastoral
di Sekolah
Tinggi Ilmu
Kesehatan
Carolus
mengajar
tentang
pendampingan
44 Salus Edisi 46 | Februari 2021
PANGGILAN
Seksi Panggilan:
Inilah Aku, Utuslah Aku
Expo Panggilan di Gereja Santo Laurensius
Bincang Santai bersama Rm Wisnu baik dan benar. Hal ini yang
mendorong seorang ‘Wisnu
Bersama Direktur Diosesan muda’ memilih masuk ke
Karya Kepausan Indonesia KAJ- Seminari guna memulai
Komisi Panggilan, Rm Yohanes langkahnya mempersiapkan diri
Radityo Wisnu, (akrab disapa menjadi seorang imam. Banyak
dengan Rm Inung), kami dari Sie tantangan dan liku perjalanan
Panggilan Paroki berbincang by panggilan yang ditemuinya.
phone seputar Panggilan Hidup Bahkan dari orangtua yang
Bakti. semula tidak mengijinkannya
masuk seminari. Namun
Berikut petikannya: tekad akan harapan itulah
Panggilan menurutnya adalah yang membuatnya mampu
sebuah harapan. Harapan terus berjalan dan senantiasa
untuk hidup menjadi kudus mengandalkan rahmat Tuhan.
dan mampu memilih yang
45 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Seksi Panggilan:Inilah Aku, Utuslah Aku
Menurutnya, habitus rohani kudus, pengenalan kehidupan
yang baik dalam keluarga membiara, pelayanan, yang
seperti: doa bersama, ke gereja sungguh menjadi ‘vitamin’
bersama, terlibat berbagai bagi panggilan hidup bhakti.
kegiatan lingkungan dan gereja Orang-orang muda kita dan juga
(menjadi Putera/Puteri Altar, orangtua perlu diperkenalkan
lektor, pemazmur, OMK, dll) bahwa ada ’dunia lain’ selain
dapat menyuburkan panggilan dunia yang sekarang ini
bagi anak-anak muda kita. Pada digeluti. Memperkenalkannya
dasarnya setiap orang dipanggil menjadi tugas kita semua;
untuk hidup kudus. Namun soal terpanggil atau tidak
tanggapannya akan beragam, itu adalah hal yang berbeda.
ada yang menanggapinya Dengan mengenal, kita
dengan belajar dengan dapat mengetahui indahnya
baik, tekun dalam bekerja, panggilan hidup bakti yang
membangun keluarga, dan begitu menggembirakan. Untuk
tentu juga ada yang menanggapi dapat memilih panggilan hidup
secara khusus dalam hidup bhakti, tidak hanya dibutuhkan
bhakti (menjadi imam, suster, kemauan namun juga harus
bruder). disertai kemampuan dan
Menanggapi panggilan hidup akhirnya menjadi yang terpilih.
bhakti perlu mulai dipikirkan
dan dikondisikan. Keluarga, Tuaian begitu banyak,
paroki, serta komunitas namun pekerja sedikit.
mempunyai peranan besar. Hal ini terjadi dalam
Ketiga lingkungan ini dapat banyak bidang, tak
saling mendukung melalui terkecuali dalam
kegiatan-kegiatan rohani, Hidup Bhakti.
seperti: sharing, membangun
kebiasaan-kebiasaan baik dan
46 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Seksi Panggilan:Inilah Aku, Utuslah Aku sepanggilan, juga selalu menjadi
rekan seperjalanan yang begitu
Menjadi seorang imam adalah meneguhkan, sehingga janji suci
sebuah panggilan hidup Imamatnya untuk tetap taat,
bahagia. Dengan menjadi imam, senantiasa dalam semangat
kita diajak menjadi hidup lebih kemiskinan dan kemurnian
kudus, lebih total melayani dapat terus dijaga. Doa-doa
Allah dalam umat, lebih mampu orangtua dan sanak kerabatpun
membangun komitmen untuk menjadi kekuatannya.
hidup lebih setia, taat, dan tidak
terikat pada hal-hal duniawi.
Hidup menjadi semakin seperti
Yesus Sang Gembala Baik.
Pengalaman Romo Inung
dalam menjalankan tugas
panggilannya, sungguh semakin
membuatnya bersyukur. Cinta
Tuhan begitu nyata lewat
segala perjalanan tugasnya.
Semakin banyak orang yang
dilayani, semakin banyak
cinta yang dialaminya, meski
memang tak dipungkiri bahwa
tantangan, bahkan godaan juga
menghampirinya. Manakala
tantangan dan godaan itu
datang, tentu Tuhan menjadi
tempatnya bergantung
dan memohon kekuatan
dan kemampuan dalam
mengatasinya. Rekan-rekan
47 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Seksi Panggilan:Inilah Aku, Utuslah Aku Maka, dalam program-program
Karya Kepausan Indonesia
Bapak Uskup kita KAJ (Komisi Panggilan yang
menyampaikan juga sebuah dipimpinnya) ia selalu mencoba
tawaran sehubungan mengadakan acara yang
dengan panggilan, yaitu mampu menjaring orangtua
untuk menjadi pribadi yang dan orang-orang muda dan
tumbuh lebih baik dalam juga selalu bergandeng tangan
kepenuhan rohani akan dengan sie panggilan setiap
menghantar orang menjadi paroki. Kegiatan yang rutin
kudus, dan mampu memilih dilakukan misalkan rekoleksi
yang baik dan benar, sehari orangtua dan anak
bukan yang mudah dan terpanggil, live in panggilan
menyenangkan. Inilah yang di biara-biara atau seminari,
harus diperjuangkan bersama; bekerjasama dengan Seminari
tidak hanya oleh imam tetapi Wacana Bhakti dan Seminari
juga seluruh umat beriman. Tinggi Yohanes Paulus 2,
mengadakan Jhon Paul Cup
Romo Inung juga selalu bagi Putera Altar dan Misdinar
berusaha menyapa anak muda
dan orangtua di KAJ, untuk
selalu peduli dan ambil bagian
dalam panggilan hidup bhakti.
Karena tanggung jawab
tumbuh suburnya panggilan
hidup bhakti bukan hanya
tugas seorang imam, suster
atau bruder saja, tetapi juga
tanggung jawab setiap umat
kristiani.
48 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Seksi Panggilan:Inilah Aku, Utuslah Aku menggembirakan.
Putri Cup yang bekerjasama Ada 3 hal agar panggilan hidup
dengan semua tarekat suster- bhakti semakin subur:
suster KAJ. Khusus tahun 1. Sadari bahwa Tuhan sayang
pandemi ini, ada seminar
panggilan yang diadakan secara kita. Tuhan menyayangi
online bagi orangtua dengan kita melalui orang-orang di
tema “Masa Formatio yang sekitar kita, utamanya lewat
Menggembirakan”. Seminar ini orangtua. Dengan menyadari
bertujuan untuk menambah bahwa kita disayangi Tuhan
wawasan orangtua untuk lebih maka kita akan merasa
mengenal seminari, tempat bergembira yang membuat
pendidikan para calon imam. kita mampu bersyukur.
Jika mungkin selama ini 2. Berani ambil resiko. Dengan
sebagian orang berpikir bahwa keberanian mengambil
seminari itu tempat yang begitu resiko untuk tetap taat,
‘menyeramkan, membosankan’, dalam semangat kemiskinan
maka melalui seminar ini, dan kemurnian, seseorang
Komisi Panggilan hendak akan siap memilih menjadi
mengajak orangtua melihat seorang imam (dan suster/
betapa seminari adalah tempat bruder). Taat kepada Allah
yang begitu menggembirakan yang mewujud dengan
dan tidak melulu mengajarkan taat kepada pemimpin
kerohanian saja, tetapi juga menjadi resiko pertama
menumbuhkan para calon imam yang sungguh harus
untuk menjadi lebih seimbang diupayakan sepenuh hati.
rohani dan jasmaninya. Segala Hidup dalam semangat
kemampuan positif setiap kemiskinan dengan tidak
pribadi mendapat tempat untuk terikat/tergantung pada
tumbuh dan berkembang. tempat, materi tertentu yang
Karena memang Panggilan itu
49 Salus Edisi 46 | Februari 2021
Seksi Panggilan:Inilah Aku, Utuslah Aku
akan membuat seseorang muda, ayo…… buktikan bahwa
berani melayani dimanapun, anda orang baik, dan bersedia
siapapun dalam kegembiraan mencoba menjawab panggilan
dan ketulusan hati. Hidup Tuhan. Inilah salah satu
dalam kemurnian membuat tanda kita bersyukur dengan
kita kian layak di hadapan mempersembahkan diri secara
Allah. Senantiasa berjuang utuh kepada Tuhan.
menjaga kemurnian tubuh
dan hati inilah yang menjadi Dalam kesempatan ini pula, imam
ciri khas kaum terpanggil. kelahiran 1980 ini, menyampaikan
3. Dipanggil untuk mencintai tantangan bagi orangmuda:
secara radikal. Sebagaimana Beranikah kita memikirkan ke-3
Yesus yang mencintai hal di atas, dan akhirnya kita siap
sehabis-habisnya, itulah yang mengatakan:
harus dilakukan oleh seorang
imam atau kaum terpanggil. “Inilah aku, utuslah aku.”
Mencintai tanpa syarat, dan
total, berkarya semaksimal # Muda, gembira, beda
mungkin bagi kebahagiaan # Panggilan itu menggembirakan
umat dan sesama. # Orang keren berani menjawab
Untuk itu, bagi orangtua mari Salam Panggilan,
kita bekerjasama dengan Roh Caroline Idham
Tuhan yang sudah menanamkan
panggilan hidup bhakti pada
anak-anak kita, dengan selalu
membangun kebiasaan rohani
yang baik dan memberi ijin/
merelakan bila putera/puterinya
terpanggil. Dan bagi orang
50 Salus Edisi 46 | Februari 2021