SITI TASRIAH LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
AKUNTANSI
KEUANGAN
SISTEM PENILAIAN
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
XI
Semester Ganjil
SMK Akuntansi dan
Keuangan Lembaga
Kata Pengantar
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya atas terselesaikannya Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) mata pelajaran Akuntansi Keuangan
dengan materi Sistem Penilaian Persediaan untuk Kelas
XI Akuntansi Keuangan dan Lembaga. Tujuan
pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini
adalah membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran
terkait materi Sistem Penilaian Persediaan, sehingga
dapat meningkatkan konseptual, keterampilan
penugasan, dan sikap literasi Sistem Penilaian
Persediaan Siswa Kelas XI Akuntansi Keuangan dan
Lembaga.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dirancang
untuk Siswa Kelas XI Akuntansi Keuangan dan
Lembaga mata pelajaran Akuntansi Keuangan Semester
I. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menggunakan
metode saintifik dengan harapan akan menghasilkan
siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dapat menjadi evaluasi atau
Sistem Penilaian Persediaan |1
perbaikan, sehingga Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Sistem Penilaian Persediaan menjadi semakin
baik. Semoga Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini
bermanfaat untuk seluruh pihak, baik siswa, guru, dan
sekolah, serta menambah pengetahuan dan keterampilan
Siswa Kelas XI Akuntansi Keuangan dan Lembaga.
Penulis
Surabaya, 10 April 2021
2|KelasXI/AKL
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................1
Daftar Isi .............................................................................................3
Petunjuk Penggunaan ..........................................................................5
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .............................................6
Indikator Pencapaian Komptensi ........................................................7
Tujuan Pembelajaran ..........................................................................8
Peta Konsep ........................................................................................9
Pembeajaran KD 3.12
Pengertian Persediaan Barang Dagang .............................................10
Cara Pencatatan Persediaan Barang Dagang ...................................11
Sistem Penilaian Persediaan Barang Dagang Periodik .....................13
Sistem Penilaian Persediaan Barang Dagang Perpetual ...................17
Penugasan .........................................................................................22
Lembar Jawaban Penugasan .............................................................24
Latihan Soal ......................................................................................25
Lembar Jawaban Latihan Soal ..........................................................29
Sistem Penilaian Persediaan |3
Kunci Jawaban dan Pembahasan ......................................................31
Daftar Rujukan .................................................................................34
4|KelasXI/AKL
Petunjuk Penggunaan
1. Peserta didik membaca dan memahami materi yang sudah
disediakan dalam Lembar Kerja Peserta Didik
2. Terdapat latihan soal dan penugasan yang harus dikerjakan
oleh peserta didik dengan baik dan benar
3. Peserta didik membaca petunjuk pengerjaan dengan
cermat sebelum mengerjakan latihan soal dan penugasan
4. Peserta didik berkonsultasi dan berdiskusi dengan guru
apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan
soal
5. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil latihan soal dan
penugasan sesuai dengan waktu yang sudah disepakati
dengan guru
Sistem Penilaian Persediaan |5
Kompetensi Inti & Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktifdan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
6|KelasXI/AKL
Kompetensi Dasar :
3.12 : Menerapkan metode-metode yang digunakan dalam menentukan
nilai persediaan
4.12 : Mengidentifikasi pemggunaan metode dalam penentuan
penilaian persediaan
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12.1 Memahami konsep metode dalam penentuan penilaian
persediaan dalam sistem periodik LIFO, FIFO, Rata-
Rata Sederhana, Rata-Rata Tertimbang, dan identifikasi
khusus
3.12.2 Memahami konsep metode dalam penentuan penilaian
persediaan dalam sistem perpetual LIFO, FIFO, dan
Rata-Rata Bergerak
4.12.1 Mengidentifikasi penggunaan metode dalam penentuan
penilaian persediaan dalam sistem periodik LIFO,FIFO,
Rata-Rata Sederhana, Rata-Rata Tertimbang, dan
Identifikasi Khusus
4.12.2 Mengidentifikasi penggunaan metode dalam penentuan
penilaian persediaan dalam sistem perpetual LIFO,
FIFO, dan Rata-Rata Bergerak
Sistem Penilaian Persediaan |7
KEGIATAN PEMBELAJARAN KD 3.12
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami konsep metode dalam
penentuan penilaian persediaan dalam sistem periodik
LIFO, FIFO, Rata-Rata Sederhana, Rata-Rata Tertimbang,
dan identifikasi khusus
2. Peserta didik mampu memahami konsep metode dalam
penentuan penilaian persediaan dalam sistem perpetual
LIFO, FIFO, dan Rata-Rata Bergerak
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi penggunaan metode
dalam penentuan penilaian persediaan dalam sistem
periodik LIFO, FIFO, Rata-Rata Sederhana, Rata-Rata
Tertimbang, dan Identifikasi Khusus
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi penggunaan metode
dalam penentuan penilaian persediaan dalam sistem
perpetual LIFO, FIFO, dan Rata-Rata Bergerak
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
8|KelasXI/AKL
Peta Konsep
Sistem Penilaian Persediaan
Pengertian Sistem Penilaian Sistem Penilaian
Persediaan dan Persediaan Barang Persediaan Barang
Dagang Periodik Dagang Perpetual
Cara
Pencatatannya
LIFO, FIFO, Rata- LIFO, FIFO, Rata-
Rata Sederhana, Rata Bergerak
Rata-Rata
Tertimbang,
Identifikasi Khusus
Sistem Penilaian Persediaan |9
URAIAN MATERI
SISTEM PENILAIAN PERSEDIAAN
A. PENGERTIAN PERSEDIAAN BARANG
DAGANG
Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha biasa dan dihasilkan dalam proses produksi untuk penjualan tersebut
atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa. Menurut Stice dan Skousen (2009 : 571),
persediaan adalah aktiva yang akan dijual dalam kegiatan operasional
perusahaan atau aktiva yang dimasukkan baik secara langsung atau tidak
langsung ke dalam barang yang akan diproduksi. Jenis persediaan sesuai
dengan bidang usaha perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang usaha
perusahaan dapat dibedakan menjadi perusahaan jasa, perusahaan dagang,
dan perusahaan manufaktur.
Persediaan barang dagang merupakan aktiva yang dibeli oleh
perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah
bentuk dan kualitas barang agar mendapatkan keuntungan. Dalam laporan
keuangan, persediaan merupakan hal yang penting karena laporan Rugi/Laba
dan Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan.
Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan
dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Persediaan barang dagang
merupakan sumber pendapatan dari perusahaan dagang.
Perusahaan dagang membutuhkan persediaan barang dagang untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya. Apabila jumlah persediaan barang
10 | K e l a s X I / A K L
dagang kurang, maka perusahaan dagang tidak bisa melayani pelanggannya.
Sementara, apabila persediaan barang dagang melimpah, maka perusahaan
dagang memerlukan banyak biaya untuk penyimpanan. Oleh sebab itu, sistem
penilaian barang dagang diperlukan agar persediaan di perusahaan dagang
dalam jumlah yang pas.
B. CARA PENCATATAN PERSEDIAAN
BARANG DAGANG
Persediaan barang dagang dapat dicatat menggunakan dua sistem,
yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Pada pencatatan persediaan
barang dagang menggunakan Sistem Periodik, apabila terdapat penjualan
barang tidak perlu membuat jurnal harga pokok penjualan. Perhitungan nilain
persediaan barang dagang akan dilakukan pada akhir periode dengan
menghitung kuantitas persediaan barang dagang yang masih tersedia di
gudang dan menentukan nilai belinya. Persediaan barang dagang yang pernah
ada di perusahaan dicatat ke dalam jurnal penyesuaian. Cara perhitungan
persediaan barang dagang yang pernah ada dengan sistem periodik adalah :
Persediaan barang dagang yang pernah ada =
(Persediaan awal + Pembelian) – Persediaan akhir
Ayat jurnal penyesuaian pertama untuk mencatat persediaan yang
pernah ada adalah Ikhtisar Laba Rugi di sisi debet dan Persediaan Barang
Dagang sejumlah persediaan awal di sisi kredit. Jurnal yang kedua didasarkan
atas hasil inventarisasi fisik barang pada akhir tahun. Ayat jurnal
penyesuaiannya adalah Persediaan Barang Dagang di sisi debet dan Ikhtisar
Laba Rugi di sisi kredit. Kedua ayat jurnal penyesuaian ini dibuat sekaligus
dalam satu periode akuntansi.
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 11
Pada pencatatan barang dagang sistem perpetual, apabila terjadi
pembelian barang dagang akan dibuat jurnal dengan men-debet akun
Persediaan Barang Dagangan dan meng-kredit akun Hutang atau Kas. Pada
saat terjadi penjualan barang dagang akan dibuat jurnal yang mendebet akun
Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan Barang Dagang,
sehingga akun Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan
yang ada di gudang.
Berikut ini adalah ilustrasi jurnal untuk sistem perpetual dan sistem
periodik :
Transaksi Sistem Periodik Sistem Perpetual
Membeli
barang Pembelian Persediaan
dagangan Hutang
1. secara kredit 5.000 5.000 Brg Dag 5.000
Hutang 5.000
Rp.5.000
Retur Hutang Hutang
2. pembelian Retur 100 100 Persediaan 100 100
Rp.100 Pembelian Brg Dag
Penjualan
barang dagang Piutang/Kas
Penjualan
3. dengan harga Piutang/Kas 6.000 6.000 HPP 6.000 6.000
jual Rp.6.000 Penjualan Persediaan 5.000 5.000
dan harga Brg Dag
pokok barang
Rp.5.000
Pada akhir Mutlak harus dilakukan Tanpa inventarisasi sudah dapat
tahun inventarisasi fisik karena tanpa diketahui persediaan, namun
inventarisasi fisik barang, tidak inventarisasi perlu dilakukan
dapat diketahui persediaan yang
ada
Perhitungan
4. barang dagang Ikhtisar L/R Jika hasil inventarisasi fisik
secara fisik Persediaan
pada akhir B.D. 200 200 tidak sama dengan saldo
periode rekening persediaan, perusahaan
menunjukkan Persediaan perlu membuat jurnal, jika sama
saldo Rp.250 B.D 250 250 tidak perlu membuat jurnal.
dan pada awal Ikhtisar L/R
tahun Rp.200
12 | K e l a s X I / A K L
C. SISTEM PENILAIAN PERSEDIAAN
BARANG DAGANG PERIODIK
Sistem penilaian persediaan barang dagang periodik adalah metode
penilaian persediaan barang dagang dengan cara inventarisasi atau melakukan
pemerikasaan fisik secara berkala, mulai dari bulanan hingga tahunan. Nilai
persediaan akhir dilakukan dengan mengalikan kuantitas unit dengan harga
satuan. Metode penilaian persediaan barang dagang periodik antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Last In First Out (LIFO)
Sistem penilaian persediaan barang dagang Last In First Out secara
periodik adalah barang yang terakhir masuk diaggap dijual terlebih
dahulu, sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang
yang masuk lebih awal. Harga pokok barang yang terjual dihitung
berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan
jumlah unitnya. Nilai persediaan barang dagang didasarkan pada harga
barang yang dibeli pada awal sesuai dengan jumlah unitnya. Penilaian
persediaan barang dagang pada metode Last In Firs Out Periodik
dilakukan pada akhir periode.
Contoh Soal :
Jan 1 Persediaan barang dagang awal 200 unit @ Rp.15.000
150 unit @ Rp.15.500
Jan 4 Pembelian 100 unit
250 unit @ Rp.16.000
Jan 6 Penjualan 300 unit
Jan 8 Pembelian
Jan 15 Penjualan
Perhitungan :
Persediaan Barang Dagang yang Tersedia dijual :
Persediaan Awal 200 unit @ Rp.15.000 = Rp. 3.000.000
Pembelian 150 unit @ Rp.15.500 = Rp. 2.325.000
Pembelian 250 unit @ Rp.16.000 = Rp. 4.000.000
Rp. 9.325.000
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 13
Penjualan :
Jan 6 Penjualan 100 unit (diambil dari pembelian 4 Jan)
Jan 15 Penjualan 300 unit (diambil dari pembelian 8 jan
dan 4 jan)
Persediaan Akhir barang dagang :
Jan 1 Persediaan awal 200 unit @ Rp.15.000 = Rp. 3.000.000
Harga Pokok Penjualan = Persediaan barag tersedia – Persediaan Akhir
= Rp.9.325.000 – Rp.3.000.000
= Rp. 6.325.000
2. First In First Out (FIFO)
Sistem penilaian persediaan barang dagang First In First Out secara
periodik adalah barang dagang yang lebih dulu masuk diaggap dijual
terlebih dahulu, sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan
barang yang masuk belakangan. Harga pokok barang yang keluar
(dijual) dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu
sesuai dengan jumlah unit pembeliannya. Persediaan akhir barang
didasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah
unitnya.
Contoh Soal :
Jan 1 Persediaan barang dagang awal 200 unit @ Rp.15.000
150 unit @ Rp.15.500
Jan 4 Pembelian 100 unit
250 unit @ Rp.16.000
Jan 6 Penjualan 300 unit
Jan 8 Pembelian
Jan 15 Penjualan
Perhitungan :
Persediaan Barang Dagang yang Tersedia dijual :
Persediaan Awal 200 unit @ Rp.15.000 = Rp. 3.000.000
Pembelian 150 unit @ Rp.15.500 = Rp. 2.325.000
Pembelian 250 unit @ Rp.16.000 = Rp. 4.000.000
Rp. 9.325.000
14 | K e l a s X I / A K L
Penjualan :
Jan 6 Penjualan 100 unit (diambil dari persediaan awal)
Jan 15 Penjualan 300 unit (diambil dari persediaan awal,
Pembelian 4 jan, dan 8 jan)
Persediaan Akhir barang dagang :
Jan 8 Pembelian 200 unit @ Rp.16.000 = Rp. 3.200.000
Harga Pokok Penjualan = Persediaan barag tersedia – Persediaan Akhir
= Rp.9.325.000 – Rp.3.000.000
= Rp. 6.325.000
3. Rata-Rata Sederhana
Sistem penilaian persediaan barang dagang rata-rata sederhana
periodik adalah penilaian harga barang ditentukan dengan cara membagi
jumlah harga beli per satuan setiap transaksi pembelian dan persediaan
awal dengan kuantitas barang pada pembelian dan persediaan awal
periode.
Contoh Soal :
Jan 1 Persediaan barang dagang awal 200 unit @ Rp.15.000
150 unit @ Rp.15.500
Jan 4 Pembelian 100 unit
250 unit @ Rp.16.000
Jan 6 Penjualan 300 unit
Jan 8 Pembelian
Jan 15 Penjualan
Perhitungan :
Total Nilai Persediaan yang siap dijual (dihitung dengan menjumlah
harga per unit persediaan awal dan pembelian)
Rp. 15.000 + Rp. 15.500 + 16.000 = Rp. 46.500
Nilai Akhir Persediaan Barang Dagang = 200 x (Rp.46.500 / 3)
= 200 x Rp. 15.500
= Rp. 3.100.000
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 15
4. Rata-Rata Tertimbang
Sistem penilaian persediaan barang dagang rata-rata tertimbang
periodik adalah penilian harga barang dagang yang ditentukan dengan cara
membagi jumlah harga barang yang tersedia untuk dijual yakni jumlah
persediaan awal ditambah jumlah pembelian dengan kuantitas barang
tersebut.
Contoh Soal :
Jan 1 Persediaan barang dagang awal 200 unit @ Rp.15.000
150 unit @ Rp.15.500
Jan 4 Pembelian 100 unit
250 unit @ Rp.16.000
Jan 6 Penjualan 300 unit
Jan 8 Pembelian
Jan 15 Penjualan
Perhitungan :
Total Nilai Persediaan yang siap dijual :
(200 x Rp.15.000) + (150 x (Rp. 15.500) + (250 x Rp.16.000) = Rp. 9.325.000
Kuantitas Barang dagang yang siap dijual :
200 + 150 + 250 = 600 unit
Persediaan barang akhir :
600 – (100 + 300) = 200 unit
Nilai Akhir Persediaan Barang Dagang = 200 x (Rp.9.325.000 / 600)
= 200 x Rp. 15.541.600
= Rp. 3.108.320
5. Identifikasi Khusus
Sitem penilaian persediaan barang dagang identifikasi khusu
periodik adalah penilaian persediaan yang didasarkan pada anggapan
bahwa arus barang harus sama dengan arus biaya. Untuk itu perlu
dipisahkan tiap-tiap jenis barang berdasarkan harga pokoknya dan untuk
masing-masing kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri, sehingga
masing-masing harga pokok bisa diketahui.
16 | K e l a s X I / A K L
D. SISTEM PENILAIAN PERSEDIAAN
BARANG DAGANG PERIODIK
Sistem penilaian persediaan barang dagang perpetual dilakukan
denngan cara mencatat setiap terjadinya mutasi persediaan pada akun
persediaan. Metode penilaian persediaan digunakan pada saat terjadi transaksi
penjualan, dengan membuat Kartu Persediaan Barang secara lengkap yang
memuat kuantitas, harga satuan, jumlah harga baik untuk lajur masuk, keluar,
maupun sisa. Kartu persediaan tersebut sebagai buku pembantu untuk tiap
macam barang digunakan atau yang dijual dan jumlahnya tergantung pada
banyaknya jenis persediaan barang dagang yang dimiliki oleh perusahaan.
Format Kartu Persediaan adalah sebagai berikut :
Kartu Persediaan Barang Dagang
Nama Barang Dagang : Kode Barang:
Tgl Keterangan Unit Masuk Unit Keluar Unit Saldo
Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
1. Last In First Out (LIFO)
Sistem penilaian persediaan barang dagang Last In First
Out perpetual dilakukan setiap terjadi transaksi yang berkaitan
dengan persediaan. Barang dagang yang masuk lebih akhir akan
dijual terlebih dahulu.
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 17
Contoh Soal :
Maret 1 Persediaan Awal 300 @ Rp. 12.000
Maret 6 Pembelian 400 @ Rp. 12.500
Maret 8 Penjualan 150
Maret 10 Pembelian 200 @ Rp. 13.000
Maret 15 Penjualan 300
Maret 20 Pembelian 100 @ Rp.13.000
Perhitungan :
Tgl Keterangan Unit Masuk Keluar Saldo
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Persediaan 300 12.000 3.600.000
6 Pembelian 400 12.500 5.000.000 300 12.000 3.600.000
400 12.500 5.000.000
8 Penjualan 150 12.500 1.875.000 300 12.000 3.600.000
250 12.500 3.125.000
10 Pembelian 200 13.000 2.600.000 300 12.000 3.600.000
250 12.500 3.125.000
200 13.000 2.600.000
15 Penjualan 200 13.000 2.600.000 300 12.000 3.600.000
100 12.500 1.250.000 150 12.500 1.875.000
20 Pembelian 100 13.000 1.300.000 300 12.000 3.600.000
150 12.500 1.875.000
100 13.000 1.300.000
700 8.900.000 450 5.725.000 300 12.000 3.600.000
150 12.500 1.875.000
100 13.000 1.300.000
Barang Tersedia Harga Pokok Penjulan
untuk dijual Persediaan akhir
18 | K e l a s X I / A K L
2. First In First Out (FIFO)
Sistem penilaian persediaan barang dagang First In First
Out perpetual adalah sistem penilaian yang beranggapan bahwa
barang yang ada paling awal dianggap dijual paling awal juga.
Perbedaanya adalah dalam metode perpetual perhitungan harga
pokok dilakukan pada saat terjadi penjualan. Setiap transaksi yang
berkaitan dengan persediaan barang dagang dicatat pada kartu
persediaan.
Contoh Soal :
Maret 1 Persediaan Awal 300 @ Rp. 12.000
Maret 6 Pembelian 400 @ Rp. 12.500
Maret 8 Penjualan 150
Maret 10 Pembelian 200 @ Rp. 13.000
Maret 15 Penjualan 300
Maret 20 Pembelian 100 @ Rp.13.000
Perhitungan :
Tgl Keterangan Unit Masuk Keluar Saldo
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Persediaan 300 12.000 3.600.000
6 Pembelian 400 12.500 5.000.000 300 12.000 3.600.000
400 12.500 5.000.000
8 Penjualan 150 12.000 1.800.000 150 12.000 1.800.000
400 12.500 5.000.000
10 Pembelian 200 13.000 2.600.000 150 12.000 1.800.000
400 12.500 5.000.000
200 13.000 2.600.000
15 Penjualan 150 12.000 1.800.000 250 12.500 3.125.000
150 12.500 1.875.000 200 13.000 2.600.000
20 Pembelian 100 13.000 1.300.000 250 12.500 3.125.000
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 19
200 13.000 2.600.000
100 13.000 1.300.000
700 8.900.000 450 5.475.000 250 12.500 3.125.000
200 13.000 2.600.000
100 13.000 1.300.000
Barang Tersedia Harga Pokok Penjulan
untuk dijual Persediaan akhir
3. Rata-Rata Bergerak
Sistem penilaian persediaan barang dagang rata-rata
bergerak perpetual adalah harga beli rata-rata dihitung setiap terjadi
transaksi pembelian. Harga pokok penjualan per satuan didasarkan
pada harga rata-rata pada saat terjadi transaksi penjualan.
Perhitungan dilakukan setiap terjadi pembelian, sehingga rata-rata
per satuan akan berubah. Harga rata-rata per satuan akan menjadi
harga pokok penjualan per satuan secara rata-rata.
Contoh Soal : Persediaan Awal 300 @ Rp. 12.000
Maret 1 Pembelian 300 @ Rp. 12.500
Maret 6 Penjualan 150
Maret 8 Pembelian 200 @ Rp. 13.000
Maret 10 Penjualan 300
Maret 15 Pembelian 100 @ Rp.13.000
Maret 20
20 | K e l a s X I / A K L
Perhitungan :
Tgl Keterangan Unit Masuk Keluar Saldo
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Persediaan 300 12.000 3.600.000
6 Pembelian 300 12.500 3.750.000 600 12.250 7.350.000
8 Penjualan 150 12.250 1.837.500 450 12.250 5.512.500
10 Pembelian 200 13.000 2.600.000 650 12.481 8.112.500
15 Penjualan 300 12.481 3.744.300 350 12.481 4.368.350
20 Pembelian 100 13.000 1.300.000 450 12.596 5.668.350
700 7.650.000 450 5.611.800 300 12.000 3.600.000
Barang Tersedia Harga Pokok Persediaan akhir
untuk dijual Penjulan
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 21
PENUGASAN
1 MENGAMATI
PT Jaya merupakan perusahaan dagang yang menjual produk berupa
komputer. PT Jaya mencatat mutasi barang dagangnya menggunakan kartu
persediaan barang dagang.
Tgl Keterangan Unit Masuk Keluar Saldo
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Persediaan 250 11.000 2.750.000
6 Pembelian 300 12.000 3.600.000 250 11.000 2.750.000
300 12.000 3.600.000
8 Penjualan 200 11.000 2.200.000 50 11.000 550.000
300 12.000 3.600.000
10 Pembelian 200 13.000 2.600.000 50 11.000 550.000
300 12.000 3.600.000
200 13.000 2.600.000
15 Penjualan 50 11.000 550.000 125 12.000 1.500.000
175 12.000 2.100.000 200 13.000 2.600.000
20 Pembelian 50 13.000 650.000 125 12.000 1.500.000
250 13.000 3.250.000
550 6.850.000 420 4.850.000 125 12.000 1.500.000
250 13.000 3.250.000
22 | K e l a s X I / A K L
2 MENGIDENTIFIKASI
Setelah mengamati kartu persediaan barang dagang milik PT Jaya di atas,
lakukan hal berikut secara individu :
1. Identifikasi sistem penilaian persediaan barang dagang yang dimiliki
oleh PT Jaya
2. Identifikasi barang yang tersedia untuk dijual, harga pokok
persediaan, dan persediaan akhir PT Jaya sesuai dengan kartu
persediaan di atas
3. Tuliskan laporan hasil identifikasi pada lembar jawaban yang sudah
disediakan
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 23
Lembar Jawaban Penugasan
...................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
24 | K e l a s X I / A K L
LATIHAN SOAL
Pilihan Ganda
1. PT Abadi mempunyai barang dagang berupa komputer dengan data
persediaan sebagai berikut :
1 Maret 2021 Persediaan Awal 100 unit @ 2.000.000
5 Maret 2021 Pembelian 125 unit @ 2.250.000
8 Maret 2021 Pembelian 100 unit @ 2.300.000
9 Maret 2021 Retur Pembelian 5 unit @ 2.300.000
12 Maret 2021 Penjualan 150 unit
15 Maret 2021 Penjualan 75 unit
Berdasarkan data di atas, apabila Perusahan menggunakan sistem
penilaian persediaan FIFO Perpetual, maka harga pokok penjualan
barang dagang adalah ...
a. Rp. 480.250.000
b. Rp. 481.250.000
c. Rp. 481.750.000
d. Rp. 482.250.000
e. Rp. 482.500.000
2. Berdasarkan data yang terdapat pada soal No.1, apabila PT Abadi
menggunakan sistem penilaian persediaan periodik, maka jurnal
yang harus dibuat untuk mencatat transaksi pembelian kredit pada
tanggal 5 Maret 2021 adalah ...
a. Persediaan Barang Rp. 281.250.000
Hutang Usaha Rp. 281.250.000
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 25
b. Pembelian Rp. 281.250.000
Hutang Usaha Rp.281.250.000
c. Persediaan Barang Rp. 281.250.000
Kas Rp. 281.250.000
d. Pembelian Rp. 281.250.000
Kas Rp.281.250.000
e. Persediaan Barang Rp. 281.250.000
Pembelian Rp.281.250.000
3. PT Angkasa membeli persediaan barang dagang pada tanggal 01
Februari 2021 secara tunai, dengan rincian :
Lemari Kaca 50 unit @ Rp. 275.000
Berdasarkan data tersebut, apabila PT Angkasa menggunakan sistem
pencatatan perpetual, maka jurnal yang harus dicatat untuk transaksi
01 Februari 2021 adalah ...
a. Persediaan Barang Rp. 13.750.000
Pembelian Rp. 13.750.000
b. Pembelian Rp. 13.750.000
Hutang Usaha Rp. 13.750.000
c. Persediaan Barang Rp. 13.750.000
Kas Rp. 13.750.000
d. Pembelian Rp. 14.375.000
Persediaan Barang Rp. 14.375.000
e. Piutang Usaha Rp. 14.750.000
Kas Rp. 14. 750.000
26 | K e l a s X I / A K L
Data untuk soal nomor 4 dan 5!
PT Andalas merupakan perusahaan dagang yang menjual produk berupa
lemari kaca. Berikut adalah data persediaan yang dimiliki oleh PT Andalas
selama bulan Januari 2021
1 Januari Persediaan Awal 50 unit @ 600.000
3 Janurari Pembelian 60 unit @ 625.000
6 Januari Penjualan 30 unit
10 Januari Penjualan 20 unit
4. Berdasarkan data di atas, nilai persediaan barang yang siap dijual
oleh PT Andalas adalah ...
a. Rp. 62.500.000
b. Rp. 65.000.000
c. Rp. 67.500.000
d. Rp. 70.000.000
e. Rp. 72.250.000
5. Berdasarkan data di atas, apabila PT Andalas menggunakan sistem
penilaian persediaan barang dagang FIFO perpetual, maka harga
pokok penjualannya adalah ...
a. Rp. 30.000.000
b. Rp. 35.000.000
c. Rp. 36.750.000
d. Rp. 37.250.000
e. Rp. 37.500.000
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 27
Uraian
1. PT Abadi adalah perusahaan dagang yang menjual produk berupa
meja belajar. Berikut adalah data persediaan yang dimiliki oleh PT
Abadi selama bulan Februari 2021.
1 Februari Persediaan Awal 60 unit @ 250.000
2 Feburari Pembelian 40 unit @ 250.000
4 Februari Penjualan 25 unit
6 Februari Pembelian 30 unit @ 265.000
15 Februari Penjualan 40 unit
Susunlah Kartu Persediaan Barang Dagang apabila PT Abadi
menggunakan sistem penilaian persediaan Rata-Rata Bergerak
2. PT Amanda mempunyai data persediaan barang dagang selama
bulan Desember 2020 sebagai berikut.
1 Desember Persediaan Awal 100 unit @ 10.000
4 Desember Pembelian 120 unit @ 10.500
7 Desember Penjualan 70
9 Desember Pembelian 50 unit @ 11.000
10 Desember Pembelian 115 unit @ 11.000
12 Desember Penjualan 100
15 Desember Penjualan 75
Hitunglah harga pokok penjualan yang diperoleh PT Amanda
selama bulan Desember 2020 dengan menggunakan sistem penilaian
persediaan barang dagang FIFO Periodik!
28 | K e l a s X I / A K L
Lembar Jawaban Latihan Soal
Pilihan Ganda
...........................................................................................................................
..................................................................................................... ......................
...........................................................................................................................
............................................................................................................... ............
...........................................................................................................................
......................................................................................................................... ..
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
.................................................................................... .......................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 29
Uraian
1. Masuk Keluar Saldo
Tgl Keterangan Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
2. ............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
30 | K e l a s X I / A K L
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
PEGANGAN GURU
Pilihan Ganda
1. Kartu persediaan FIFO PT Abadi pada bulan Maret 2021
Tgl Keterangan Masuk Keluar Saldo
1 Persediaan
5 Pembelian Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
8 Pembelian 100 2.000.000 200.000.000
125 2.250.000 281.250.000 100 2.000.000 200.000.000
125 2.250.000 281.250.000
100 2.300.000 230.000.000 100 2.000.000 200.000.000
125 2.250.000 281.250.000
100 2.300.000 230.000.000
9 Retur (5) 2.300.000 (11.500.000) 100 2.000.000 200.000.000
Pembelian
12 Penjualan 125 2.250.000 281.250.000
15 Penjualan 95 2.300.000 218.500.000
100 2.000.000 200.000.000 75 2.250.000 168.750.000
50 2.250.000 112.500.000 95 2.300.000 218.500.000
75 2.250.000 168.750.000 95 2.300.000 218.500.000
220 499.750.000 225 481.250.000 95 2.300.000 218.500.000
Berdasarkan data pada kartu persediaan di atas, maka harga
pokok penjualan yang diperoleh PT Abadi selama bulan Maret 2021
adalah b. Rp. 481.250.000
2. Jurnal transaksi tanggal 5 Maret 2021 apabila penjualan dilakukan
secara kredit dengan sistem penilaian persediaan periodik
Nilai Pembelian = 125 x Rp. 2.250.000 = Rp. 281.250.000
Jurnal
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 31
b. Pembelian Rp. 281.250.000
Hutang Usaha Rp.281.250.000
3. Jurnal transaski pembelian persediaan barang secara tunai dengan
sistem penilaian perpetual oleh PT Angkasa pada tanggal 01
Februari 2021.
Nilai Persediaan = 50 x Rp. 275.000 = Rp. 13.750.000
Jurnal yang harus dicatat adalah
c. Persediaan Barang Rp. 13.750.000
Kas Rp. 13.750.000
4. Data Persediaa PT Andalas
1 Januari Persediaan Awal 50 unit @ 600.000
60 unit @ 625.000
3 Janurari Pembelian 30 unit
20 unit
6 Januari Penjualan
10 Januari Penjualan
Nilai Persediaan yang siap dijual :
Persediaan awal + pembelian
(50 x Rp. 600.000) + (60 x Rp 625.000)
Rp. 30.000.000 + Rp. 37.500.000 = Rp. 67.500.000 (c)
5. Harga pokok penjualan PT Andalas FIFO Perpetual
Tgl Keterangan Unit Masuk Keluar Saldo
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Persediaan 50 600.000 30.000.000
5 Pembelian 60 625.000 37.500.000 50 600.000 30.000.000
60 625.000 37.500.000
6 Penjualan 30 600.000 18.000.000 20 600.000 12.000.000
60 625.000 37.500.000
10 Penjualan 20 600.000 12.000.000 60 625.000 37.500.000
60 37.500.000 50 30.000.000 60 625.000 37.500.000
Harga Pokok Penjualan a. Rp.30.000.000
32 | K e l a s X I / A K L
Uraian
1. Kartu Persediaan PT Abadi sistem penilain rata-rata bergerak
Tgl Keterangan Unit Masuk Keluar Saldo
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Persediaan 60 250.000 15.000.000
2 Pembelian 40 250.000 10.000.000 100 250.000 25.000.000
4 Penjualan 25 250.000 6.250.000 75 250.000 18.750.000
6 Pembelian 30 265.000 7.950.000 105 254.286 26.700.000
10 Penjualan 40 254.286 10.171.440 65 254.286 16.528.590
70 17.950.000 65 16.421.440 65 254.286 16.528.590
2. Harga pokok penjualan PT Amanda Deseber 2020 sistem penilaian
persediaan FIFO Periodik
Barang yang tdersedia untuk dijual
1 Desember 100 unit @ 10.000 = Rp. 1.000.000
4 Desember 120 unit @ 10.500 = Rp. 1.260.000
9 Desember 50 unit @ 11.000 = Rp. 550.000
10 Desember 115 unit @ 11.000 = Rp. 1.265.000
Rp. 4.075.000
Persediaan akhir
(Persediaan awal + Pembelian) – Penjualan =
(100 + 120 + 50 + 115) – (70 +100 +75) =
385 – 245 = 140
Nilai Persediaan Akhir =
140 x Rp. 11.000 = Rp. 1.540.000
Harga pokok Penjualan
Persediaan siap dijual – persedian akhir
Rp. 4.075.000 – Rp. 1.540.000 = Rp. 2.535.000
S i s t e m P e n i l a i a n P e r s e d i a a n | 33
Daftar Rujukan
PSAK 14. Persediaan. Ikatan Akuntansi Indonesia
Muawanah, Umi. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Klaten : PT Matana Jaya Cemerlang
Indrastusi. 2009. Ekonomi 3 : Ekonomi dan Kehidupan untuk SMA/MA
Kelas XII. Jakarta : CV Putra Anugrah
34 | K e l a s X I / A K L