KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LAPORAN AKUNTANBILITAS KINERJA
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2021
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menyajikan informasi atas pencapaian kinerja
terhadap sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan sebagaimana tertuang dalam
Perjanjian Kinerja BPCB Provinsi Kalimantan Timur tahun 2021.
Sejak tahun 2013 sampai sekarang, BPCB Provinsi Kalimantan Timur mengutamakan
kegiatan pada proses pengajuan Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat sebagai Warisan
Dunia yang pada bulan Januari 2015 telah masuk dalam daftar sementara (tentative list)
UNESCO. Dalam rangka melengkapi dokumen pendukung, BPCB Provinsi Kalimantan
Timur melaksanakan aktivitas yang berorientasi kepada pemenuhan data pendukung.
Aktivitas tersebut antara lain pembuatan Publikasi Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat
melalui pameran, pembuatan buku, zonasi dan delineasi, pemberian sarana pengamanan
berupa papan nama dan papan larangan, konservasi gambar cadas, dan monitoring
keterawatan gambar cadas. Hingga pada tahun 2021 telah dilakukan penyusunan naskah
nominasi (dossier) untuk diusulkan ke pihak UNESCO agar dapat dijadikan sebagai Warisan
Dunia.
Selain itu, untuk mendukung tugas BPCB dalam melaksanakan pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan yang diduga cagar budaya di wilayah
kerjanya, dilaksanakan aktivitas yang mendukung pelestarian Cagar Budaya. Dengan
dukungan dari berbagai pihak, BPCB Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil
merealisasikan target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Dalam pelaksanaan seluruh aktivitas tersebut sering dijumpai beberapa permasalahan
dan kendala, seperti perubahan kebijakan, lambatnya proses revisi anggaran, ketersediaan
bahan pelestarian Cagar Budaya, kurangnya SDM di daerah yang memahami tentang
pelestarian cagar budaya hingga belum adanya Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif
mengenai kinerja BPCB Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 2021. Semoga laporan
kinerja ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program dan anggaran, serta
Kata Pengantar i
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Kalimantan Timur
DAFTAR
ISI
51 53
Daftar Isi iii
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Pelestarian Cagar
Budaya (BPCB) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2021 disusun dalam rangka pemenuhan
kewajiban atas mandat yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
kinerja ini memberikan informasi tingkat pencapaian sasaran kegiatan beserta indikator
kinerjanya sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja BPCB Provinsi Kalimantan
Timur tahun 2021.
Sesuai pengukuran kinerja, Realisasi atau Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan melebihi target, yaitu tercapainya 80 (Delapan
Puluh) Cagar Budaya atau 148,15 %. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) kedua adalah Rata-rata
Predikat SAKIP BB yang mencapai target dengan nilai Evaluasi Mandiri atas Implementasi
SAKIP sebesar 74,96. IKK yang ketiga yaitu Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan
RKA-K/L Satker minimal 94,6. Untuk IKK ketiga, BPCB Provinsi Kalimantan Timur hanya
mampu memperoleh NKA sebesar 93,77 dikarenakan adanya perbedaan indikator penilaian
efisiensi dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor lain dari tidak tercapainya target di IKK ini
adalah kurang maksimalnya nilai IKPA berupa pengelolaan UP/TUP, deviasi Hal III DIPA, dan
penyerapan anggaran tiap triwulannya yang perlu ditingkatkan. Sedangkan Realisasi atau
Capaian Output Indikator Kegiatan terdiri dari 7 (tujuh) output indikator kegiatan yang
digunakan untuk mengukur pencapaian target keluaran, dimana capaian ke semua output
indikator kegiatan tersebut telah sesuai dan melebihi target.
Sedangkan untuk realisasi anggaran mencapai 94,69 % dari total pagu sebesar Rp.
17.545.989.000,- (Tujuh Belas Milyar Lima Ratus Empat Puluh Lima Juta Sembilan Ratus
Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah). Selama tahun 2021 beberapa kendala dihadapi BPCB
Provinsi Kalimantan Timur untuk mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan, antara lain
pengadaan bahan pemugaran dengan penyedia, perubahan bobot penilaian efisiensi
Ikhtisar Eksekutif iv
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
evaluasi kinerja anggaran, serta beberapa orang tenaga teknis BPCB Provinsi Kalimantan
Timur terpapar virus covid-19 yang menghambat pelaksanaan kegiatan. Namun tim BPCB
Provinsi Kalimantan Timur melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi kendala
tersebut, diantaranya menyelesaikan pekerjaan pemugaraan menggunakan bahan yang
tersedia di lokasi kegiatan, melakukan koordinasi dan komunikasi mengenai peningkatan
nilai kinerja anggaran, serta penyesuaian jadwal kegiatan yang tertunda.
Ikhtisar Eksekutif v
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
BPCB Provinsi Kalimantan Timur dibentuk pertama
kali pada bulan Oktober 2009 dengan nama Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Samarinda. Saat
ini menjadi Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi
Kalimantan Timur berdasarkan Permendikbud Nomor 26
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wilayah kerja BPCB Provinsi KALIMANTAN TIMUR
Kalimantan Timur meliputi satu Pulau KALIMANTAN SELATAN
Kalimantan yang terdiri dari 5 Provinsi. KALIMANTAN TENGAH
BPCB Provinsi Kalimantan Timur dipimpin KALIMANTAN BARAT
oleh satu orang kepala yaitu Muslimin A.R. KALIMANTAN UTARA
Effendy.
Bab I Pendahuluan 1
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Di Bulan Agustus 2021,
Kasubbag Tata Usaha BPCB
Provinsi Kalimantan Timur
memasuki Masa Persiapan
Pensiun, sehingga Jabatan
Kasubbag TU diisi oleh Muslimin
A.R. Effendy sebagai Pelaksana
Tugas jabatan tersebut.
Daftar Cagar Budaya Dipelihara BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Kalimantan Timur 137
Kalimantan Tengah Cagar Budaya
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
178 orang juru pelihara tersebar
di seluruh pulau Kalimantan
yang memelihara total 137 Cagar
Budaya
Bab I Pendahuluan 2
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Kalimantan
Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang
pelestarian cagar budaya yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
2
Bab I Pendahuluan 3
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain adalah:
1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran
. Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130);
2 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
.
3 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
. Instansi Pemerintah;
4 PemenPAN danRB Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
. Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2016 tentang
5 Rincian Tugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (Berita Negara Republik
. Indonesia Tahun 2016 Nomor 1287);
6 Permendikbud Nomor 39 Tahun 2020 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
. Instansi Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
7 Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
. Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 682);
Bab I Pendahuluan 4
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Melaksanakan pelindungan,
pengembangan, dan
pemanfaatan Cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya
di wilayah kerjanya
a. pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
b. Pelaksanaan zona cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
c. Pelaksanaan pemeliharaan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
F
U
N d. Pelaksanaan pengembangan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
G
S e. Pelaksanaan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;
I Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi cagar budaya dan yang diduga
cagar budaya;
f.
g. Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang
diduga cagar budaya;
h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan BPCB.
Bab I Pendahuluan 5
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Bab I Pendahuluan 6
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Permasalahan
1. Kurangnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya nilai suatu Cagar Budaya, baik
itu tentang pelestarian maupun makna dari Cagar Budaya tersebut;
2. Belum tersedianya akses yang cukup baik menuju lokasi Cagar Budaya sehingga menjadi
salah satu penghambat Pemanfaatan Cagar Budaya tersebut;
3. Sarana/prasarana yang melindungi Cagar Budaya dari pengrusakan/kehilangan belum
memadai;
4. Masih banyak potensi Cagar Budaya yang belum didata;
5. Sebagian besar Pemerintah Daerah belum memiliki Tim Ahli Cagar Budaya;
6. Pemerintah Daerah belum memiliki SDM yang memahami tentang pelestarian Cagar
Budaya.
Bab I Pendahuluan 7
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Visi Tahun 2020 - 2024
“Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur
mendukung Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang mendukung Visi dan Misi Presiden untuk
mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terwujudnya pelestarian Cagar Budaya
di wilayah Kalimantan dalam rangka pembentukan karakter
dan jati diri bangsa yang bermartabat.”
Bab II Perencanaan Kinerja 8
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Pelindungan Cagar Budaya dalam menjaga Pengembangan Cagar Budaya dalam rangka
identitas dan jatidiri masyarakat; meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
MISI
Pemanfaatan Cagar Budaya dalam rangka Menjalankan fungsi kemitraan dengan semua
meningkatkan kepedulian dan apresiasi pihak dalam pelestarian Cagar Budaya
masyarakat terhadap nilai pentingnya
pelestarian Cagar Budaya;
1
Tujuan 2
Strategis
4
8
Bab II Perencanaan Kinerja 9
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan dari Visi, Misi, dan Tujuan Strategis di atas, maka dapat diperoleh
Sasaran Kegiatan yang selaras dengan Indikator Program Dirjen Kebudayaan yaitu (1)
Meningkatnya Cagar Budaya yang Dilestarikan lewat mekanisme BLU, dan (2) Meningkatnya
Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Ditjen Kebudayaan yang tercantum dalam Perjanjian
Kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur.
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Kegiatan
Meningkatnya Cagar Pelestarian dan
Budaya yang Jumlah Cagar Budaya Pengelolaan
yang Dilestarikan Peninggalan
Dilestarikan lewat Purbakala
Mekanisme BLU Target
54 Cagar Budaya
Meningkatnya Tata
Kelola Satuan Kerja di Rata-rata Predikat Dukungan Manajemen
SAKIP minimal BB dan Pelaksanaan Tugas
Lingkungan Ditjen Teknis Lainnya Ditjen
Kebudayaan Rata-rata Nilai Kinerja
Anggaran atas Kebudayaan
Pelaksanaan RKA-K/L
Satker minimal 94
Terjadinya perubahan pagu antara Perjanjian Kinerja awal
dengan Perjanjian Kinerja akhir yang disebabkan oleh
adanya Refocussing Anggaran untuk pemenuhan biaya
penangan Covid-19 dan juga untuk program-program
Kemendikbudristek yang masih memerlukan tambahan
anggaran seperti Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan
Khusus Guru (TKG) Non PNS, dan Beasiswa Unggulan.
Bab II Perencanaan Kinerja 10
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
SK : Meningkatnya jumlah Cagar Budaya yang dikelola lewat mekanisme BLU
IKK : Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan
Definisi
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya,
Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar
Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahaun, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui
proses penetapan (UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya)
Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaaan Cagar Budaya dan
nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya. Lingkuo
Pelestarian Cagar Budaya meiliputi Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar
Budaya di darat dan di air.
Pelestarian Cagar Budaya bertujuan:
a. Melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat manusia;
b. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui Cagar Budaya;
c. Memperkuat kepribadian bangsa;
d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat; dan
e. Mempromosikan warisan budaya bangsa kepada masyarakat internasional.
(UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya)
Metode Penghitungan
Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan
Satuan: Cagar Budaya Sumber Data
Tipe Pengitungan: Non Kumulatif Laporan Pelaksanaan Kegiatan Cagar Budaya
yang Dilestarikan yang diampu Satker UPT
Unit Pelaksana Balai Pelestarian Cagar Budaya
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Bab II Perencanaan Kinerja 11
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
BAB III
AKUNTABILITAS
KINERJA
Sesuai perjanjian kinerja Revisi ke-1, BPCB Provinsi Kalimantan Timur memiliki 2
sasaran kegiatan dan 3 indikator kinerja, yaitu:
SK 1 Meningkatnya jumlah Cagar Budaya yang dikelola lewat mekanisme
BLU
IKK 1.1 : Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Pada tahun 2021, BPCB Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil mencapai kinerja
sebanyak 80 Cagar Budaya atau 148,15% dari total target 54 Cagar Budaya yang tercantum
dalam Perjanjian Kinerja.
Tahun Target Realisasi % Dari tahun 2020 sampai dengan
2020 61 85 130.77 2021, capaian kinerja BPCB Provinsi
2021 54 80 148.15 Kalimantan Timur selalu berhasil
mencapai bahkan melebihi target,
hal ini terjadi karena adanya efisiensi
dan optimalisasi anggaran.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 12
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Namun jika dibandingkan dengan realisasi di tahun-tahun sebelumnya
mengalami penurunan dikarenakan perbedaan total anggaran dan beberapa kali
dilakukan refocusing anggaran untuk memenuhi kebutuhan program-program
Kementerian yang memerlukan tambahan anggaran.
100 Target & Capaian Output 92
2020 - 2024 2024
90 85
80
80 85
70
60 80
75
50 61
2021 2022 2023
40
30
20
10
0
2020
Realisasi Target
Berdasarkan Renstra revisi BPCB Provinsi Kalimantan Timur, sampai dengan tahun 2021
telah berhasil mencapai 165 Cagar Budaya Dilestarikan atau 121,32% dari target jangka
menengah sampai tahun 2021.
Target dan Capaian Target akhir periode renstra
2020 - 2024 sejumlah 393 Cagar Budaya.
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
42% hingga tahun 2021 telah
58% mencapai 165 Cagar Budaya
atau 42% dari target renstra
Realisasi Target 2020 – 2024. Dengan
tersedianya anggaran 2022 yang
terbatas, BPCB Provinsi
Kalimantan Timur harus
membuat tindak lajut strategis
agar dapat mencapai sisa target
renstra sebanyak 228 Cagar
Budaya dalam periode 2022 –
2024.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 13
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Untuk mencapai kinerja 80 Cagar Budaya di tahun 2021, telah dilaksanakan upaya-upaya
pelestarian, yaitu:
1. Pengamanan dan Penyelamatan
Penyelamatan Cagar Budaya merupakan upaya menghindarkan dan/atau
menanggulangi Cagar Budaya dari kerusakan, kehancuran, atau kemusnahan.
Penyelamatan Cagar Budaya dilakukan untuk mencegah kerusakan kerena faktor
manusia dan/atau alam yang mengakibatkan perubahan keaslian dan nilai-nilai yang
menyertainya. Selain itu juga untuk mencegah pemindahan dan beralihnya pemilikan
atau penguasaan Cagar Budaya yang bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan. Pada tahun 2021, Pengamanan dan penyelamatan 16 Cagar Budaya
dilaksanakan melalui:
a. Penanganan Laporan Temuan Objek Diduga Cagar Budaya di Kalimantan
Kegiatan penangan temuan obyek temuan di Situs Gunung Kombeng
bedasarkan data yang berada di museum Mulawarman yang menyimpan beberapa
Arca yang ditemukan di Situs Gunung Kombeng. Kegiatan diawali dengan
pendokumentasian arca yang berada di Museum Mulawarman kemudian
dilanjutkan survey dan pendokumentasian temuan arca yang berada di Situs Gunung
Kombeng dan tespit. Dalam peninjauan ini diperoleh data temuan antara lain:
Temuan Arca di Situs Gunung
Kombeng
Temuan Altar di Situs Gunung
Kombeng
Bab III Akuntabilitas Kinerja 14
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Temuan Fragmen Gerabah di
Situs Gunung Kombeng
b. Ekskavasi Situs Candi Negeri Baru Tahap III, di Kabupaten Ketapang, Provinsi
Kalimantan Barat
Kegiatan Ekskavasi Situs Candi Negeri Baru
Tahap III dilakukan berdasarkan hasil penelitian
georadar dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan
yang menunjukkan adanya konsentrasi yang diduga
struktur candi disekitar halaman rumah warga.
Berdasarkan laporan dari salah satu warga bahwa
adanya temuan keramik disamping rumah, serta
dalam rangka pembebasan tanah demi pelestarian
Situs Candi Negeri Baru. Terdapat beberapa
temuan dari hasil penggalian 10 kotak di sekitar
area yang telah ditentukan, yaitu Arca Teracota,
Kemuncak, Genteng, Fragmen Gerabah, Fragmen
Stoneware, Fragmen Keramik, dan Pecahan Bata.
c. Survei Objek yang Diduga Cagar Budaya di Kecamatan Muara Kaman
Kegiatan ini merupakan tahap ke 2 dilakukan, sebelumnya kegiatan serupa
dilakukan pada tahun 2020 dengan metode survei. Pada tahun ini 2021 kegiatan
pengumpulan data dilakukan melaui survei dan test pit. Beberapa Cagar Budaya yang
Bab III Akuntabilitas Kinerja 15
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
berada di Muara Kaman, yaitu (1) Struktur Benteng Muara Kaman Ulu, (2) Situs
Lesong Batu, (3) Situs Candi A, dan (4) Situs Tanjung Serai.
Sasaran kegiatan survei difokuskan
disekitar Desa Muara Kaman Seberang
(penemuan fragmen keramik, tajau, dan
temposo sebanyak 14 buah), Desa
Sabintulung (lokasi penemuan emas 24 karat,
dan makam tua), dan di Desa Muara Kaman
Ulu (sumur kembang, fragmen keramik dan
lokasi penemuan patung arca di halaman
rumah Pak Haidar, dan temuan masyarakat milik Pak Azis). Test Pit dilakukan di
Benteng 4 (2 kotak), Situs Lesong Batu (3 kotak), Situs Candi A (3 kotak), dan Tanjung
Serai (2 kotak). Dari hasil test pit banyak ditemukan fragmen gerabah, stoneware,
keramik dan logam (parang/keris).
ODCB Berupa Keramik yang berhasil
ditemukan di lokasi
d. Pembuatan Turap Situs Rumah Penjara Sanga Sanga, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Dalam Rangka mencapai tujuan pelestarian Cagar
Budaya Rumah Penjara Sanga Sanga, BPCB Kalmantan Timur
melaksanakan beberapa tahapan pelestarian yang telah
dilakukan. Upaya pelestarian yang dilaksanakan pada tahun
2021 adalah dengan membuat turap di belakang Rumah
Penjara. Kondisi saat ini tanah di bagian belakang adalah
perbukitan dan turap penahan yang dulu dibuat telah rusak.
Dalam rangka pengamanan rumah penjara, pembuatan
turap dilaksanakan untuk meminimalisisir adanya longsoran
tanah yang dapat berdampak terhadap bangunan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 16
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Kegiatan pembuatan turap penjara
dilakukan melalui penunjukan penyedia dengan
metode pengadaan langsung. pengawasan
dilakukan secara swakelola. Pekerjaan turap
dilaksanakan disisi lereng bagian timur dengan
panjang 30 m, tinggi 1.5m. Pekerjaan sudah
diselesaikan dengan baik dan telah mencapai 100%.
e. Pembebasan lahan Situs Candi Negeri Baru, Kab. Ketapang, Prov. Kalimantan
Barat
Kegiatan pembebasan lahan dilaksanakan pada Situs Negeri Baru, terletak
di Desa Negeri Baru Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang Provinsi
Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil penelitian Balai Arkeologi Banjarmasin pada
tahun 2010, tahun 2011, tahun 2016 dan hasil ekskavasi penyelamatan BPCB Kaltim
tahun 2019 hingga tahun 2020 menunjukkan temuan berupa stuktur bata, antefik,
hiasan sudut candi, relief sulur suluran, sumuran, dan parit kuno. Temuan bangunan
kuno ini mengindikasikan areal yang difungsikan sebagai tempat upacara. Temuan
ini memiliki arti penting yang cukup tinggi bagi perkembangan sejarah kuno di
Indonesia, mengingat bangunan candi sangat jarang ditemukan di Kalimantan dan
tidak semua daerah diitemukan bangunan candi.
Pada tahun 2021 Kegiatan pembebasan lahan situs dimaksudkan sebagai
upaya menghindarkan dan/atau menanggulangi cagar budaya dari kerusakan,
kehancuran atau kemusnahan serta dalam rangka menjaga dan mencegah cagar
budaya dari ancaman dan atau gangguan dari faktor alam maupun manusia.
f. Penanganan Kasus Cagar Budaya di Kalimantan
Adanya Laporan dari Pak Ketut
selaku Juru Pelihara Situs Gunung
Kombeng, terkait perusakan arca yang
berada di kawasan Gunung Kombeng. Tim
dari BPCB Provinsi Kalimantan Timur
melakukan pengumpulan informasi ke
pihak-pihak terkait, Sekretaris Desa Liah
Bing, Juru Pelihara Situs Gua Kombeng, dan
Polsek Muara Wahau.
Berdasarkan hasil wawancara, belum ada laporan mengenai kerusakan arca
ataupun temuan kerusakan arca di Situs Gunung Kombeng dari pihak juru pelihara.
Tim berusaha mengecek kembali jumlah arca yang tersisa di Gunung Kombeng
berdasrkan data peninjauan Arca Gunung Kombeng pada bulan Februari 2021.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 17
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi dengan database di bulan Februari
2021, jumlah arca di Gunung Kombeng masih sama dan tidak ada yang berkurang.
Adanya Laporan dari LSM
Koalisi Aksi Penyelamatan Sejarah Kota
Singkawang kepada BPCB Prov Kaltim,
terkait pengrusakan tiang bendera Eks
Keraton Sambas di Kota Singkawang
pada tahun 2019. Tiang Bendera
tersebut sudah terdaftar di Registrasi
Cagar Budaya sebagai Obyek Diduga Cagar Budaya. Dinas setempat membenarkan
adanya kerusakan terhadap Cagar Budaya tersebut, dan berdasarkan hasil
musyawarah tiang tersebut akan diletakkan di Rumah Melayu, namun dari koalisi
tetap memaksa untuk dikembalikan ke tempat asal. Hal tersebut menyebabkan
ketegangan di masyarakat Singkawang.
Dalam rangka
penanganan kerusakan cagar
budaya, tim BPCB Provinsi
Kalimantan Timur melakukan
pengecekan, pengukuran,
pendokumentasian dan
pemetaan di lokasi dan
kondisi bekas tiang bendera
Eks Keraton Sambas serta
melakukan wawancara
dengan pihak terkait untuk
membantu menyelesaikan ketegangan di masyarakat Singkawang. Berdasarkan
musyawarah didapatkan kesimpulan bahwa: (1) Tanah telah dijual oleh salah satu
hak waris kepada pihak lain, (2) Tiang direncanakan akan didirikan kembali di Rumah
Melayu untuk mengenang nilai sejarahnya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 18
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Ditemukannya arca di
Pemakaman Muslim Tritip Kota
Balikpapan oleh Bapak Surata. Tim
melakukan pendokumentasian,
pengukuran, dan deskripsi arca.
Secara garis besar, arca terbuat dari
pahatan batu masif. Berbentuk 2
orang pada posisi bergendong dan
bersila. Berukuran tinggi 108 cm dan
lebar alas 44 cm. Tinggi alas 19 cm, tinggi tokoh arca bawah 46 cm, dan tokoh arca
bagian atas 43 cm. Diameter kepala
kurang lebih 18 cm. Atribut yang
menyertai arca antara lain kalung, kelat
pinggang, gelang kaki, dan penutup
rambut. Selain itu terdapat pula hiasan
berupa motif geometris dan flora (sulur
dan daun). Selanjutnya tim menuju ke
lokasi penemuan arca di Pemakaman
Muslim Teritip untuk melihat konteks
lingkungan dengan keberadaan arca
tersebut. Menurut informasi dari penggiat budaya, arca ditemukan secara tidak
sengaja ketika melakukan penggalian.
Adanya laporan kerusakan baik
yang disebabkan oleh kondisi lingkungan,
bangunan, maupun aktivitas pengunjung.
Kondisi candi saat ini sudah cukup bersih
karena setiap hari dibersihkan oleh juru
pelihara, namun terdapat beberapa
kerusakan yang diakibatkan oleh alam dan
manusia.
Cungkup sudah berlubang-lubang dan bocor, sehingga air masuk ke area
candi. Sering terjadi banjir yang airnya masuk ke area candi dan menyebabkan tanah
di sekitar candi berlumut serta gorong-gorong tertutup oleh tanah. Aktivitas
pengunjung yang melakukan ritual di dalam candi yaitu mengelilingi sumur sebanyak
beberapa kali dan mengambil air sumur ke dalam botol untuk dibawa pulang atau
Bab III Akuntabilitas Kinerja 19
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
dimandikan menyebabkan permukaan batu
bata tertutup oleh tanah yang berasal dari
alas kaki pengunjung.
g. Pembuatan Turap Pos Tewet, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai
Timur, Provinsi Kalimantan Timur
Pada Kawasan Sangkulirang
Mangkalihat terdapat puluhan gua
atau ceruk yang di dalamnya
ditemukan ribuan gambar cadas.
Salah satu gua atau ceruk yang
mempunyai gambar cadas yang
cukup unik dan khas adalah Ceruk
Tewet. Ceruk Tewet sangat
terkenal dan menjadi sasaran kunjungan para
peneliti, instansi pemerintah/swasta, mahasiswa
maupun masyarakat umum.
Di sub Kawasan Gunung Gergaji, salah satu
sarana atau tempat penyebarluasan informasi
terkait gambar cadas di Kawasan Sangkulirang
Mangkalihat, saat ini berada dalam kondisi rawan
karena tebing sungai di depannya longsor dan
hanya menyisakan jarak 2 – 4 meter dari Ruang
Informasi. Kondisi Sungai Jele yang selalu meluap dan mengakibatkan banjir besar
pada akhir tahun dapat menyebabkan longsornya tebing dan efeknya akan merusak
dan menghanyutkan ruang informasi. Pada tahun 2021, tim BPCB Provinsi
Kalimantan Timur mengambil langkah-langkah penanganan pelindungan dengan
pembuatan turap dari bahan kayu ulin sepanjang kurang lebih 63 meter.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 20
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
h. Penataan Lingkungan Situs Gunung Selendang Sanga-Sanga, Kab. Kutai
Kartanegara, Prov. Kaltim
Penataan Lingkungan Situs Gunung
Selendang bertujuan untuk melevelkan tanah
dengan titik acuan level yang telah disepakati
menggunakan sistem galian tanah pada galian
bukit dan menguruk tanah dibagian jurang.
Penataan lingkungan di Situs Gunung
Selendang diawali dengan penggalian
bukit kecil sudah mencapai bagian bawah, kurang lebih satu meter dari titik nol (area
parkiran). Penimbunan daerah yang curam, di bagian bawah/terdalam sampai batas
pondasi padar, tetapi mengingat tanah gailan masih cukup, maka penimbunan
diminta dinaikkan sampai batas sof pagar, kurang lebih 15-20 cm lagi penggalian
bagian bukit disamatinggikan dengan titik nol area parkir.
2. Pemeliharaan dan Konservasi
Konservasi merupakan tindakan pelestarian dalam sebuah bangunan cagar
budaya. Pada tahun 2021, capaian kinerja pada kegiatan pemeliharaan dan konservasi
sebanyak 57 Cagar Budaya, dengan uraian sebagai berikut:
a.
Kegiatan studi konservasi ini untuk
melakukan pemeliharaan berupa keterawatan
dan keberlangsungan Situs Peningki Lama.
Keterawatan yang dilakukan adalah dengan
cara mengoleskan eksperimen bahan
konservasi pada 3 meriam yang mengalami
korosi yang dilakukan per jam secara
bergantian pada 3 (tiga) meriam yang dilakukan
Bab III Akuntabilitas Kinerja 21
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
dalam kurung waktu 6 jam. Selain itu dilakukan pengecekan dengan cara melakukan
pengukuran dan penggambaran 5 pillbox.
Kegiatan Studi Konservasi Koleksi Rumah
Pangeran Adipati Mangkubumi yang meliputi
beberapa tahapan, yakni persiapan, pelaksanaan
dan penyelesaian. Tahapan persiapan meliputi
pengambilan koleksi dari tempat penyimpanan,
pengklasifikasian koleksi berdasarkan jenis dan
tingkat kerusakan, pembersihan koleksi secara
kasar, dan pemilihan koleksi utama yang akan
dilakukan studi konservasinya.
Kegiatan konservasi yang dilakukan yakni
dengan cara pelaksanaan proses deasidifikasi (penyemprotan Ethanol 96% pada
koleksi), laminasi koleksi menggunakan tisu Jepang, penjahitan kembali dan
penjilidan pada koleksi yang terlepas, serta proses lining dan enkapsulasi pada
koleksi yang robek di beberapa bagian. Terdapat 18 koleksi yang telah dilakukan
pembuatan metadata dan alih media, 6 koleksi telah terjilid, 1 koleksi sampai pada
proses laminasi, serta terdapat 2 koleksi besar yang telah dienkapsulasi
Penggunaan teknologi
digital untuk melakukan monitoring
terhadap gambar cadas menjadi
salah satu alternatif untuk dapat
melihat secara jelas perkembangan
perubahan pada gambar cadas.
Kegiatan BPCB Provinsi Kaltim di
tahun 2021 ini melakukan
monitoring terhadap gambar cadas
di Kawasan Merabu untuk dapat
melihat secara jelas perkembangan
perubahan pada gambar cadas terkait kondisi lingkungan maupun kondisi visual
gambar.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 22
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Data yang dikumpulkan oleh tim
berupa data suhu, kecepatan angin dan
intensitas cahaya pada panel lukisan gua.
Tim juga melakukan pengambilan data
vegetasi disekitar gua dengan melihat
potensi ancaman dan manfaat dari
vegetasi disekitar gua serta dokumentasi
fotogrametri pada panel lukisan gua pada
Gua Bloyot, Gua Caipar dan Gua Senen.
Hasil yang diperoleh berupa 3D model Gua
Bloyot, Gua Senen dan Gua Caipar yang dibuat menggunakan 3D scanner.
Kegiatan pemeliharaan Cagar Budaya yang dilakukan oleh BPCB Kalimantan
Timur dibantu oleh para Juru Pelihara yang melaksanakan perawatan di lokasi agar
kondisi fisik Cagar Budaya tetap lestari. Sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan
dalam pelestarian Cagar Budaya terkait pemeliharaan objek dan kinerja juru
pelihara.
Dampak banjir bandang yang
melanda sebagian besar wilayah
Kalimantan Selatan pada awal tahun 2021
mendasari kegiatan ini. Kegiatan
Monitoring Keterawatan Cagar Budaya
dipelihara yang tersebar di 10
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan
Selatan. Sasaran kegiatan Monitoring
Keterawatan Cagar Budaya Dipelihara
terdiri dari 38 juru pelihara dan 32 Cagar Budaya dipelihara.
Pendataan cagar budaya situs yang berada di
Kabupaten Sintang, Sekadau, dan Melawi seperti
pengambilan foto CB dan lingkungannya, pengukuran
obyek, diskripsi dan kondisi keterawatan cagar budaya
serta wawancara kepada juru pelihara situs. Sasaran
kegiatan Monitoring Keterawatan Cagar Budaya
Dipelihara terdiri dari 7 Cagar Budaya dipelihara.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 23
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Kegiatan Monitoring Keterawatan
Cagar Budaya dipelihara yang tersebar di
wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sasaran kegiatan Monitoring Keterawatan
Cagar Budaya dipelihara terdiri dari 7 Cagar
Budaya dipelihara dengan jumlah total jupel
yaitu 10 orang. Hasil dari monitoring, hampir
semua kondisi Cagar Budaya terawat namun
ada kerusakan yang perlu diperbaiki.
Sasaran kegiatan Monitoring
Keterawatan Cagar Budaya dipelihara
terdiri dari 4 Cagar Budaya dipelihara
dengan jumlah total jupel yaitu 7 orang.
Kegiatan Monitoring Keterawatan Cagar
Budaya dipelihara yang tersebar di
wilayah Kabupaten Bulungan.
Melakukan pendataan terkait deskripsi
cagar budaya seperti kondisi terkini situs
atau bangunan cagar budaya hingga kerusakan yang ada. Selain itu dilakukan juga
pendokumentasian berupa foto dan sketsa tentang kondisi terbaru cagar budaya
yang disesuaikan dengan data dari laporan bulanan Juru Pelihara yang dikirim tiap
bulannya.
Pada tahun 2019 dalam
rangka menjadikan Situs Gunung
Selendang sebagai open site museum,
langkah pelestarian yang dilaksanakan
adalah dengan melaksanakan
ekskavasi penyelamatan. Langkah-
langkah penyelamatan dengan
konservasi tanah menggunakan bahan
Bab III Akuntabilitas Kinerja 24
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
kimia melalui kegiatan Perkuatan Tanah dan Dinding Kotak.
Pada dinding kotak galian terdapat adanya aktivitas organisme yang
mengeluarkan serbuk tanah. Kegiatan yang dilakukan untuk perkuatan tanah dan
dinding kotak ekskavasi menggunakan larutan campuran xylene, palaroid dan epoksi.
Tujuan epoksi lebih banyak ditambahkan dibandingkan pada penyemprotan pertama
agar lapisan tanah semakin kuat.
Salah satu rincian tugas Balai
Pelestarian Cagar Budaya yaitu
melaksanakan pemeliharaan dan
pemugaran Cagar Budaya dan yang
diduga Cagar Budaya. Dalam kegiatan
tersebut dilaksanakan berdasarkan
langkah-langkah penanganan yang
telah direkomendasikan dalam
kegiatan monitoring keterawatan dan
studi konservasi yang telah dilakukan
sebelumnya.
Pelaksanaan Konservasi dilakukan oleh penyedia
dari proses Penunjukan Langsung. Perencanaan kegiatan
konservasi dilakukan oleh pegawai BPCB Provinsi Kalimantan
Timur, kegiatan yang dilakukan yaitu: Melakukan
pemukhtahiran data kerusakan Rumah Buntoi. Kerusakan
pada Rumah Buntoi mengalami penambahan di beberapa
tempat:
- Dinding selatan ruang kamar mengalami pelapukan;
- Beberapa tiang diding mengalami kerusakan;
- Atap pada bagian ruang utama terdapat titik-titik
kebocoran dan sebagian atap bagian dapur mengalami
pelapukan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 25
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
3. Penggambaran, Pemetaan, dan Pemugaran
Pada tahun 2021, kegiatan Penggambaran, Pemetaan, dan Pemugaran
menghasilkan 7 Cagar Budaya yang meliputi:
a. Pemetaan dan Penggambaran Cagar Budaya
Situs Candi Negeri Baru, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalbar
Pada tahun 2021 kegiataan
pemetaan dan penggambaran Cagar
Budaya dilakukan di Situs Candi Negeri
Baru, Kab. Ketapang, Prov. Kalbar agar
didapatkan data gambar dan peta lokasi
situs yang telah ditetapkan dalam SK
Bupati No 07 Tahun 2009 sebagai Cagar
Budaya. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pengukuran Struktur candi 1 dan
Struktur Candi 3, Pemetaan posisi dan keletakan candi terhadap situasi dan
lingkungan, serta melakukan pendataan kerusakan pada struktur candi.
Rumah Penjara Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan
Timur
Rumah Penjara merupakan salah satu bukti
sejarah peran perjuangan terhadap penjajahan Belanda
di daerah Sanga-sanga. Saat ini bangunan Rumah Penjara
berstatus dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara dan pengelolaannya di bawah Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai
Kartanegara serta telah masuk dalam objek diduga Cagar
Budaya dipelihara oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya
Kalimantan Timur.
Kegiatan yang dilakukan berupa pengukuran keletakan rumah penjara
terhadap lingkungannya. Kemudian melakukan pengukuran bangunan bagian bawah
meliputi pondasi, sloof, dan gelagar bangunan. Dilakukan pula pengambilan foto
udara serta inventaris kerusakan pada bangunan rumah penjara.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 26
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
b. Pemugaran Astana Alnursari Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi
Kalimantan Tengah
Berdasarkan Studi Teknis
Pemugaran Cagar Budaya yang
dilakukan pada tahun 2019, beberapa
kerusakan yang ditemukan adalah
kebocoran atap di bagian rumah bosar
dan padopuran, pelapukan (1)
sebanyak dua buah tiang utama di
bagian rumah bosar dengan dimensi
tinggi 5,5 meter dan diameter 40 cm,
(2) tiang-tiang bangunan di area padopuran, dan (3) di bagian bawah tiang
disebabkan oleh kapilarisasi air
yang terserap akibat permukaan
tanah dilapisi dengan pasir.
Kegiatan pemugaran
yang dilakukan di tahun 2021 ini
yaitu, pembuangan pasir yang
terdapat pada tiang pondasi
bangunan. Pekerjaan talang
berupa penanganan kondisi
talang yang bocor dengan
perubahan pelaksanaan dari yang direncanakan 2 buah talang menjadi 4 buah
talang. Hasil pekerjaan berupa talang
tidak lagi mengalami bocor. Namun
untuk pekerjaan atap hanya
dilakukan berupa pemilahan bahan
atap dikarenakan jumlah bahan atap
yang tiba di lokasi kegiatan tidak
sebanyak yang dibutuhkan untuk
pekerjaan atap dan banyak bahan
atap tidak sesuai spesifikasi yang
direncanakan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 27
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
c. Monitoring Cagar Budaya Pasca Pemugaran
Istana Paser Balengkong, Kabupaten Paser, Provinsi Kaltim
Pengumpulan data kondisi terbaru
setelah pelaksanaan kegiatan pemugaran tahun
2019 pada bangunan Cagar Budaya Istana Paser
Balengkong. Hasil pemasangan engsel tambahan
pada pintu sebanyak 22 buah yang terletak pada
pintu depan (pintu 1 sisi timur) sejumlah 14
engsel, pada pintu tengah
(pintu 5 sisi timur)
sebanyak 4 engsel dan
pintu tengah (pintu5 sisi
barat) sebanyak 4 engsel.
Penambahan engsel
masih dalam kondisi baik dan daun pintu yang terpasang
engsel tambahan tidak mengalami penurunan. Kondisi paving
block tipe grassblock yang dipasang pada sisi kanan dan kiri
bangunan dalam kondisi baik. Pada ruang basement kondisi
hasil pemugaran berupa perbaikan dan penggantian papan
dinding yang rusak/lapuk dan hilang masih dalam kondisi baik.
Warna cat pada ruang tersebut juga dalam kondisi baik/tidak
pudar.
Hasil pengumpulan data kondisi bangunan Masjid NurulIbadah / Masjid
Istana Paser Balengkong adalah Atap pada bagian mihrab mengalami kerusakan
sehingga mengakibatkan masuknya air hujan kedalam ruang mimbar dan
menyebabkan papan lantai lapuk serta Papan lantai ruang mihrab diganti
menggunakan kayu dengan kualitas dibawah kayu aslinya.
Gereja Santo Fidelis Sejiram, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat
Kegiatan monitoring yang
dilakukan berupa mengamati kondisi
keterawatan setelah dilakukan
pemasangan atap, reng/kaso, seng
aluminium dan pemasanga bubungan
atap pada tahun 2018. Pekerjaan
beton dan kayu pada pintu, jendela,
Bab III Akuntabilitas Kinerja 28
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
boven, tiang utama, tiang kolom dinding, tiang kolom teras, kursi tempat pengakuan,
lis dan plafond.
Secara keseluruhan Gereja St. Fidelis Sejiram dalam keadaan terawat,
namun terdapat beberapa titik terdapat rembesan air yang diakibatkan pemasangan
plat seng yang tidak sempurna, sehingga terjadi rembesan air. Dibeberapa titik pada
dinding luar terdapat beberapa cat yang mengelupas dan terdapat juga dinding yang
berjamur diakibatkan cipratan air dari atap, langsung mengenai dinding.
Rumah Bubungan Tinggi Habirau, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi
Kalimantan Selatan
Kegiatan monitoring pasca
pemugaran Rumah Bubungan Tinggi
Habirau diawali dengan pengumpulan
data mengenai kondisi terkini
Bangunan Cagar Budaya Rumah
Bubungan Tinggi Habirau pasca
pemugaran tahun 2018. Pada
pemugaran tahun 2018, komponen
yang diganti ialah pada bagian tiang
pondasi, lantai, atap, plafon. Dinding,
kusen, ukiran, pagar, dan tangga.
Secara keseluruhan hasil
monitoring, Rumah Bubungan Tinggi Habirau dalam kondisi baik. Hanya perlu
dilakukan perawatan atau pembersihan karena pada beberapa bagian komponen
dalam kondisi kotor permukaan serta terdapat lumut atau jamur.
Masjid Jami' Aji Amir Hasanuddin, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur
Kegiatan monitoring
pasca pemugaran di Masjid Adji
Amir Hasanuddin, Kecamatan
Tenggarong, Kabupaten Kutai
Kertanegara, Provinsi Kalimantan
Timur yang dilakukan mengamati
16 Tiang utama dalam kondisi
baik, meliputi kondisi cat dan
kondisi permukaan tiang, serta
kepadatan tiang tampak tidak
Bab III Akuntabilitas Kinerja 29
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
terdapat bagian yang kosong/berongga. Kelembapan keseluruhan pada seluruh
bagian tiang memiliki kelembapan dibawah 17%.
Kendala yang dihadapi
a. Belum tersedianya kepemilikan alat (3D Scanner) yang menunjang
kegiatan dalam melakukan penggambaran dan pemetaan Gua situs.
b. Belum optimalnya penyediaan bahan pemugaran yang disediakan oleh
pihak ketiga.
c. Beberapa pelaksana kegiatan terpapar Covid-19 sehingga tertundanya
pelaksanaan kegiatan.
d. Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pelestarian
Cagar Budaya dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat.
Langkah Antisipasi
a. Melakukan peminjaman alat (3D Scanner) kepunyaan instansi lain dan
berkoordinasi mengenai penyesuaian jadwal penggunaan alat tersebut.
b. Melakukan pekerjaan pasir, tiang dan talang menggunakan bahan
pemugaran yang tersedia di lokasi kegiatan.
c. Melakukan penyesuaian jadwal dengan kondisi pelaksana kegiatan yang
bersangkutan dan kebijakan pemerintah.
d. Peningkatan pemahaman dan membangun kemitraan dengan warga,
forum masyarakat, dan dinas setempat mengenai Cagar Budaya di
daerah tersebut
Indikator kinerja kegiatan Cagar Budaya Yang Dilestarikan yang diperjanjikan dalam
Perjanjian Kinerja didukung pula dengan output teknis lainnya, yaitu Masyarakat yang
Mengapresiasi Cagar Budaya yang menyebarluaskan informasi pelestarian Cagar Budaya ke
masyarakat. Dukungan lainnya adalah output Naskah Pelestarian Cagar Budaya berupa Kajian
Pelestarian Cagar Budaya serta Dokumentasi dan Publikasi Cagar Budaya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 30
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Masyarakat yang Mengapresiasi Cagar Budaya
Realisasi output Masyarakat yang Mengapresiasi Cagar Budaya pada tahun 2021
adalah sebanyak 6.473 orang atau 253,84 % dari target sebanyak 2.550 orang. Capaian
sejumlah tersebut diperoleh dari pelaksanaan 9 kegiatan baik pameran, sosialisasi, dan
kegiatan prioritas nasional Jalur Rempah.
Target Realisasi 253.84 %
2.550 Orang 6.473 Orang
Upaya Pencapaian Kinerja
Pameran Pelestarian Cagar Budaya
Sosialisasi Cagar Budaya
Jelajah Cagar Budaya
Layanan Publikasi Digital
Jalur Rempah
Pameran Pelestarian Cagar Budaya
Pameran Pelestarian Cagar Budaya dilaksanakan
bersamaan dengan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN)
2021. PKN tahun ini digelar untuk memberi ruang interaksi
inklusif bagi semua prakarsa publik dalam memajukan
budaya. Ini adalah sebuah festival dengan misi: mengolah
inspirasi cemerlang kearifan lokal untuk menjawab
tantangan kekinian. Salah satu rangkaian kegiatan di
pameran ini adalah agenda pemutaran film di tiga lokasi di
Kalimantan Timur, yaitu di Kota Tenggarong dan Kota
Samarinda. Agenda pemutaran film dihadiri oleh pelajar,
mahasiswa, komunitas KOMPAS, dan masyarakat umum
dengan total audiens sebanyak 830 peserta. Film yang ditayangkan selain tentang Kalimantan
Timur, juga film nasional yang bertemakan pendidikan, keluarga dan cinta tanah air.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 31
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Sosialisasi Cagar Budaya
a. Sosialisasi Cagar Budaya Melalui Bioskop Keliling
Sosialisasi ini memanfaatkan
fasilitas Bioskop Keliling yang dimiliki oleh
BPCB Provinsi Kalimantan Timur. Selama
tahun 2021 hanya dilaksanakan satu kali
sosialisasi melalui Bioskop Keliling, yaitu di
Kantor Bupati Kabupaten Penajam Paser
Utara. Kegiatan berlangsung selama 5 hari
dan dengan jumlah peserta sebanyak 522
orang yang mengikuti kegiatan ini. Film
yang diputar berupa film dokumenter
Cagar Budaya dan film nasional yang bertemakan Pendidikan.
b. Pengenalan Cagar Budaya di Sekolah
Tahun 2021 adalah tahun transisi dimana pandemic Covid-19 sudah mulai
menurun, namun terdapat waktu dimana peningkatan drastis terjadi di pertengahan
tahun sehingga membuat beberapa kegiatan tatap muka tertunda. Mengantisipasi hal
tersebut BPCB Provinsi Kalimantan Timur mengadakan kegiatan Sosialisasi Cagar Budaya
baik itu secara daring, luring, dan juga hybrid. Sosialisasi Cagar Budaya di sekolah
dilaksanakan di beberapa lokasi di Kalimantan Timur, yaitu di (1) Kota Bontang, (2) Kota
Balikpapan, dan (3) Kabupaten Paser.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 32
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Sosialisasi CB di Kota Bontang
Menggali Khasanah Cagar
Budaya Kota Bontang Sebagai
Upaya Mendukung Pembangunan
825 Peserta
Sosialisasi CB di Kota Balikpapan
Potensi Cagar Budaya di Kota
Balikpapan dalam Memperkuat
Ketahanan Bangsa
472 Peserta
Sosialisasi CB di Kab. Paser
Pelestarian Cagar Budaya
Kabupaten Paser Menghadapi
Adaptasi Baru Penanganan Covid-19
257 Peserta
c. Sosialisasi Cagar Budaya Melalui Televisi dan Media Sosial
Sosialisasi juga dilakukan melalui media televisi dengan acara dialog interaktif
maupun langsung meliput ke lokasi kegiatan dengan menghadirkan narasumber dari
BPCB Kalimantan Timur dan ahli dari Jakarta dan Makassar. Materi yang akan
disampaikan adalah mengenai pengenalan Cagar Budaya, usaha pelestarian yang
dilakukan oleh BPCB Kalimantan Timur, dan Sosialisasi Cagar Budaya melalui media sosial.
Di tahun 2021 telah terlaksana 4 kali kegiatan baik melalui televisi ataupun melalui media
sosial dengan total penonton 1.502 orang.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 33
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Stasiun TVRI Kalimantan Timur Zoom Meeting
Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Workshop Aspek Teknis dalam
Pemanfaatan Cagar Budaya untuk Meneliti danMenulis Sejarah
Mendukung Sektor Pariwisata dan
Ekonomi Keratif di Kalimantan
Timur
TVRI Kalimantan Selatan
&
Duta TV Kalimantan Selatan
Pelestarian Cagar Budaya di Kalimantan Timur
INews TV
Kalimantan Timur
Pelestarian Kawasan Muara Kaman
Bab III Akuntabilitas Kinerja 34
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Jelajah Cagar Budaya
Hal yang tidak kalah pentingnya
adalah pengenalan objek Cagar Budaya
kepada siswa secara langsung di lapangan.
Hal tersebut diwadahi dalam kegiatan
“Jelajah Cagar Budaya”. Kegiatan ini
bertujuan menumbuhkan minat untuk
mengenal serta melestarikan Cagar Budaya
yang ada di sekitar siswa sekolah karena
keberadaan mereka sebagai generasi muda merupakan ujung tombak dalam aspek
pelestarian Cagar Budaya.
Kegiatan diawali dengan
keberangkatan peserta dari Samarinda
menggunakan Kapal Pesut Etam menuju
Anggana dan Sangasanga. Peserta berasal dari
peserta didik tingkat SMA/SMK/sederajat di
Kota Samarinda, Kec. Anggana dan Kec.
Sangasanga beserta guru pendamping,
komunitas sejarah dan budaya, mahasiswa
Program Studi Sejarah FKIP Universitas
Mulawarman beserta dosen pendamping, dan
rekan-rekan media. Keseluruhan jumlah
peserta, panitia dan narasumber adalah sebanyak 88 orang.
Layanan Publikasi Digital
Kebutuhan data mengenai cagar budaya harus bersifat cepat, tepat, dan akurat,
maka BPCB Kalimantan Timur menginisiasi untuk menyediakan data pelestarian Cagar Budaya
di seluruh wilayah Kalimantan secara digital agar dapat diakses dimanapun dan kapanpun
oleh siapapun yang membutuhkan data. Tahun 2021 adalah
awal dari gagasan pembuatan layanan publikasi digital ini.
Sehingga pada tahun ini dilakukan proses pemilahan data
awal yang dapat dimasukkan ke dalam website dan
dilontarkan kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan
masukan-masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan
layanan ini. Kegiatan ini dihadiri oleh 23 peserta yang
berasal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, serta Juru Pelihara Cagar Budaya di Kab. Kutai Kartanegara.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 35
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Dokumentasi dan Publikasi Cagar Budaya
Capaian Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya pada tahun 2021 mencapai 105 %
yaitu 21 naskah. Sedangkan pada tahun 2020 capaian sebanyak 17 Naskah. Jumlah kinerja
sebanyak 21 naskah pelestarian Cagar Budaya tersebut diperoleh dari upaya-upaya sebagai
berikut:
Pemutakhiran Data Cagar Budaya
1. Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur
Salah satu kegiatan pelestarian
adalah inventarisasi dan dokumentasi
Cagar Budaya serta pengumpulan data,
penyusunan database, dan pemutakhiran
data Cagar Budaya. Pelaksanaan kegiatan
tersebut menjadi implementasi untuk
proses pembaharuan data Cagar Budaya
secara komprehensif. Kegiatan yang
dilakukan meliputi pembarauan data
existing gambar cadas, audio dan visual aktivitas pembaruan data di Gua Saleh, Gua Ham,
Ceruk Tewet, Gua Pindi, dan Ceruk Karim. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data
gambar cadas yang valid agar dapat menjadi acuan dalam kebijakan kegiatan pelestarian
di wilayah BPCB Provinsi Kalimantan Timur.
2. Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
Melakukan kegiatan pemutakhiran
data terhadap Cagar Budaya dan/atau
diduga Cagar Budaya terkait deskripsi
bentuk, tata letak, sejarah dan nilai penting
Cagar Budaya seperti kondisi terkini situs
atau bangunan Cagar Budaya; Melakukan
kegiatan pengumpulan data seperti
pengukuran objek dan pendokumentasian
berupa foto tentang kondisi terbaru Cagar
Budaya serta kondisi keterawatan Cagar
Budaya.
Sasaran kegiatan Pemuitakhiran Data terdiri dari 22 (dua puluh dua) Cagar Budaya
dan/atau yang diduga Cagar Budaya yang tersebar di seluruh Kota Samarinda. 22 Objek
yaitu: Klenteng Thien Le Kong; Kedai Kofi Historical Cafe Spot; Cafee the quarter; Villa anne;
Rumah Tua Pedagang Samarinda Ilir; Rumah Tua jalan Nahkoda; Tugu gedung nasional;
Gedung Serikat Islam; Rumah Tua Haji Muhyar; SMP 21; RSI; Makam sungai kerbau;
Bab III Akuntabilitas Kinerja 36
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Makam Belanda Kinibalu; Langgar Al Ja’far; Rumah Tua jalan Mutriara; Rumah Tua H
Muhammad Syaid (1941); Rumah Tua H Muhammad Syaid 1912; Langgar An Nazir; Rumah
Haji Kurnia; Masjid Al Washielah; Rumah Haji Sopian.
3. Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur
Tim melaksanakan kegiatan pemutakhiran
data objek yang diduga Cagar Budaya di Kabupaten
Kutai Barat dan Mahakam Ulu. Kegiatan yang
dilakukan yaitu pengambilan data piktorial dan
verbal, yang meliputi pendokumentasian detail
bangunan, pengukuran bangunan, penggambaran
denah bangunan, pengambilan foto udara melalui
drone, serta wawancara terhadap masyarakat
sekitar.
Penerbitan Buletin Kundungga
Buletin Kundungga merupakan salah satu media
publikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur
tentang berbagai aspek pelestarian Cagar Budaya di
Kalimantan yang dihimpun dari para peneliti, pemerhati
dan pecinta kebudayaan untuk dapat dimanfaatkan oleh
semua pihak, sehingga memacu kesadaran semua pihak
untuk saling menjaga dan melestarikan Cagar Budaya
Indonesia khususnya di Kalimantan.
Pada tahun 2021, Buletin Kundungga telah
memasuki volume X yang mengangkat tema “Pemanfaatan
dalam Rangka Pelestarian Cagar Budaya”, dengan tebal
206 halaman dan dicetak sebanyak 350 eksemplar.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 37
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Penerbitan Buku Kotawaringin: Sejarah dan Peradaban Pesisir Kalimantan
Pada tahun 2021, BPCB
Provinsi Kalimantan Timur
menerbitkan Buku Kotawaringin:
Sejarah dan Peradaban Pesisir
Kalimantan Bersama penulis Moh.
Ali Fadillah yang berisi tentang
sejarah-sejarah Kabupaten
Kotawaringin beserta kerajaan dan
bangunan sejarahnya, dengan
tebal 300 halaman dan dicetak
sebanyak 500 eksemplar.
Penerbitan Buku Kronik Kutai
Pada tahun 2021, BPCB Provinsi Kalimantan Timur menerbitkan Buku Kronik Kutai
yang berisi tentang sejarah-sejarah Kabupaten Kutai Kartanegara beserta kerajaan dan
bangunan sejarahnya, dengan tebal 330 halaman dan dicetak sebanyak 750 eksemplar.
Transliterasi Sumber-Sumber Literatur Berbahasa Belanda Mengenai Arkeologi,
Sejarah, dan Kebudayaan
Platform kegiatan ini adalah sebuah kegiatan yang “mencari, mengumpulkan dan
menerjemahkan” sumber-sumber arkeologi, sejarah dan budaya Pulau Kalimantan dari
naskah, arsip, dan dokumen berbahasa Belanda sebagai bahan penulisan dalam rangka
menyusun secara komprensif mengenai sejarah, arkeologi dan budaya berbagai suku bangsa
yang menghuni Kalimantan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghimpun data yang
diperoleh dari berbagai sumber tertulis tentang satu atau berbagai peristiwa penting yang
mengubah perjalanan sejarah, tinggalan cagar budaya dan aspek-aspek etnografi.
Hasil terjemahan ini menjadi ‘alat yang kuat untuk menganalisa dan mengevaluasi
sifat dari proses memori sejarah, tinggalan arkeologi dan perspektif budaya masyarakat
Kalimantan. Bagaimana orang mengartikan masa lalunya, bagaimana mereka
menghubungkan pengalaman individu dan konteks sosialnya, bagaimana masa lalu menjadi
bagian dari masa kini, dan bagaimana orang menggunakan sumber-sumber sejarah yang
diterjemahkan ini untuk menginterpretasikan kehidupan mereka dan dunia yang
Bab III Akuntabilitas Kinerja 38
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
mengitarinya. Karena itu hasil-hasil terjemahan ini berkaitan dengan memori kolektif bangsa
yang dibangun.
Pada tahun 2020, telah
dilaksanakan Karavan Budaya Jalur
Rempah yang telah menggaungkan betapa
hebat dan kayanya Indonesia yang
menghasilkan rempah hingga menjadi
rebutan bangsa-bangsa Eropa. Euforia ini
kemudian dilanjutkan pada tahun 2021
dengan melakukan Pelayaran Muhibah
dan Fastival Jalur Rempah dengan KRI
Dewa Ruci. Kapal ini akan berlayar dari
Surabaya – Makassar – Banjarmasin – Tanjung Uban – Semarang – Jakarta – Bali. Laskar
Rempah yang akan berada di kapal ini berasal
dari seluruh daerah dari 34 provinsi di Indonesia.
Para Laskar Rempah ini diharapkan dapat
menyiarkan tentang jalur rempah ini ke seluruh
Indonesia dan Dunia. Dikarenakan pandemic
Covid-19 kegiatan dilakukan secara hybrid.
Kegiatan yang dilakukan berupa Workshop
Edukasi Sejarah Jalur Rempah, Bedah Buku
Rempah Nusantara Merajut Dunia, dan
Workshop Desain Poster dengan total
peserta sebanyak 1.927 peserta. Selain itu
dilakukan juga pembuatan Film Jalur
Rempah.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 39
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Kajian Pelestarian Cagar Budaya
Kajian Pengembangan Cagar Budaya di DAS Mahakam
Kegiatan ini merupakan kali
kedua dilaksanakan, sebelumnya
kegiatan serupa dilakukan pada tahun
2020 yang difokuskan pada Kabupaten
Kutai Kartanegara dan Kota
Samarinda. Kegiatan dimaksudkan
untuk menginventarisasi tinggalan
budaya dan pengaruh sungai terhadap
perkembangan budaya disekitarnya.
Sasaran Kegaitan pada tahun 2021 di arahkan pada tinggalan budaya yang terletak
di Daerah Aliran Sungai Mahakam dengan fokus kegiatan pada 2 kabupaten yaitu Kabupaten
Mahakam Ulu dan Kabupaten Kutai Barat.
Kegiatan yang dilakukan berupa observasi
dan wawancara terhadap pihak terkait
mengenai Cagar Budaya di lokasi kegiatan.
Hasil dari kegiatan ini berupa rekomendasi
bahwa perlunya pelestarian Cagar Budaya
dan Warisan Budaya dengan
mengedepankan peran Pemerintah Daerah.
Penyusunan Naskah Nominasi Sangkulirang Mangkalihat Menjadi Warisan Dunia
Saat ini Kawasan Karst Sangkulirang
Mangkalihat telah masuk dalam daftar
sementara (tentative list), sebagai tindak
lanjut diperlukan adanya dokumen nominasi
untuk diusulkan ke pihak UNESCO agar dapat
dijadikan sebagai Warisan Dunia. Sejumlah
kegiatan juga telah dilakukan, mulai dari
seminar internasional, delineasi kawasan,
sampai kajian konservasi gambar cadas.
Melihat kondisi tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan penyusunan data-data yang telah
Bab III Akuntabilitas Kinerja 40
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
dikumpulkan ke dalam dokumen nominasi dengan melibatkan seluruh unsur terkait yang
meliputi pemerintah pusat dan daerah, akademisi, serta stakeholder lainnya.
Apabila masuk dalam nominasi
serial, maka kawasan Karst Sangkulirang-
Mangkalihat harus dikaitkan dengan
situs lain. Lanskap kebudayaan dalam
artian “human landscape”, bukan
“nature landscape”. Perlu dilakukan riset
etnografis untuk melihat keterkaitan
antar properti dengan masyarakat masa
kini, dan bersinergi dengan masyarakat
dalam pengelolaan properti. Digital
database model 3D gua dan detail
lukisan diperlukan untuk monitoring.
Kajian Mitigasi Bencana di Kalimantan
Letak Makam Sultan Kutai Kartanegara yang
berada di tepi Sungai Mahakam, mempunyai potensi
bencana alam seperti banjir dan kebakaran. Kegiatan
kajian mitigasi dilakukan di Kompleks Makam
Kesultanan Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan
Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan
identifikasi cagar budaya (khusunya di kompleks
makam), identifikasi potensi bencana, dan saran dan
prasaranan yang berada di sekitarnya.
Sasaran kegiatan kajian ini dilakukan tidak
hanya di sekitar kompleks makam, tetapi meliputi
seluruh kawasan disekitarnya, termasuk Karaton
Kutai Kartanegara yang sekarang menjadi Museum
Mulawarwam. Dari hasil Identifikasi di Kompleks
Makam Raja-Raja Kutai Kartanegara, diketahui
Jumlah Makam yang ada sebanyak 253 makam yang
tersebar berada di 3 (tiga) tempat, yang pertama
berada di cungkup 1 dengan jumlah makam 196 buah,
cungkup 2 berjumlah 7 buah, dan yang ketiga berada diluar cungkup berjumlah 50 buah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dan melihat fakta dilapangan, ada beberapa
hal yang bisa menjadi bencana/ancaman yakni: 1). Banjir menjadi potensi yang sering terjadi
baik karena hujan yang lebat, pasang suruhnya air mahakam, dan pembukaan bendungan
Bab III Akuntabilitas Kinerja 41
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Hal ini karena
lokasi/posisi kompleks makam lebih rendah daripada
bangunan-bangunan disekitarnya, selain itu sistem
drainase yang tidak tidak baik. 2) Tekanan pembangunan,
adanya bangunan-bangunan baru disekitarnya, seperti
pembangunan museum yang berada dibelakang kompleks
makam, yang menutup sebagian sungai kecil yang dulunya
pernah digunakan Sultan Aji Imbut.
Hasil dari wawancara dan kegiatan lain di lapangan, rekomendasi yang dapat
diberikan oleh tim pelaksana berupa, a). Perlu adanya perhatian dalam (anggaran)
keterawatan kompleks makam Raja-Raja Kutai Kartanegara, b). Pembuatan drainase, c). Perlu
diberikan APAR.
Kajian Pelindungan Prasasti di Kab. Sekadau dan Kabupaten Sintang, Provinsi
Kalimantan Barat
Dalam konteks pelindungan,
BPCB Kaltim akan melaksanakan
kajian pelindungan yang sifatnya
adalah mendata ulang kembali situs
baik dari temuan artefaktual maupun
kekurangan data untuk kebutuhan
penetapan kembali sebagai cagar
budaya nasional. Kegiatan yang
dilakukan berupa pendataan objek
dan pendeskripsian potensi ancaman di Situs Prasasti Batu Pait Sekadau dan Situs Batu
Sampai Kab. Sanggau serta Arca Mukhalingga di
Kabupaten Sintang. Rekomendasi yang dapat
diperlukan adalah perlu dilakukan kajian
konservasi untuk penanganan prasati batu pait
dan pembuatan pagar dan cungkup di Situs Batu
Patu Pait dan Arca Mukhalingga.
Bab III Akuntabilitas Kinerja 42
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Kajian Fasilitas Pemanfaatan Cagar Budaya
Salah satu fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) adalah Pelaksanaan
Pengembangan Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya. Dalam pengembangannya,
diperlukan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang keberadaan Cagar Budaya. Fasilitas-
fasilitas tersebut dapat dilakukan di Cagar Budaya yang dipelihara di wilayah Kerja.
Provinsi Kalimantan Barat
- Kompleks Makam Raja- Provinsi Kalimantan Selatan
raja Mempawah
- Rumah Adat Banjar
- Masjid Jami' Atul Khoir Bubungan Tinggi
- Makam Opu Daeng
- Rumah Adat Banjar Gajah
Manambon Kabupaten Baliku
Sambas
- Keraton Kesultanan - Masjid Jami Sungai Batang
Sambas - Makam Sultan Adam
- Masjid Agung Jami' Sultan - Makam Sultan Inayatullah
Muhammad Tsafiuddin II - Makam Sultan Sulaiman
- Kompleks Makam - Situs Bekas Pertambangan
Muhammad Tsafiuddin II
- Makam Sultan Abubakar Oranje Nassau
Tajudin dan Makam - Makam Sultan Suriansyah
Sultan Sulaiman (Sultan - Kompleks Makam
Ali Tsafiuddin I)
- Makam Ratu Sepundak Pangeran Antasari
(Raja I Kesultanan Sambas - Makam Surgi Mufti
Provinsi Kalimantan Tengah
G
Bab III Akuntabilitas Kinerja 43
2021Laporan Akuntabilitas Kinerja
BPCB Provinsi Kalimantan Timur
Rekomendasi Melakukan promosi
Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan cagar wisata cagar budaya yang
budaya yang dipelihara kepada instansi terkait,
pemilik dan pengelola, serta masyarakat sekitar lebih intensif dengan
untuk menumbuhkan kepedulian terhadap cagar
budaya di sekitar mereka agar dapat menjadi mengajak masyarakat
sebuah objek wisata yang dapat menarik
pengunjung sekitar, komunitas pelajar
maupun instansi terkait
agar dapat mewujudkan
tujuan pemanfaatan
cagar budaya di bidang
edukasi kepada
masyarakat luas
Studi Kelayakan dan Studi Teknis Bangunan Cagar Budaya
Studi Teknis Cagar Budaya dilaksanakan dengan melakukan wawancara dan
observasi. Wawancara dilaksanakan di lokasi untuk mengumpulkan data sejarah serta
persepsi dan keinginan masyarakat terhadap cagar budaya. Observasi dilaksanakan sebagai
salah satu metode pengumpulan data secara langsung pada cagar budaya.
Studi Kelayakan Cagar Budaya dilakukan untuk menghimpun informasi mengenai
data arkeologis, historis dan teknis untuk dianalisis sehingga dapat menentukan keaslian
bangunan, nilai penting dan kondisi bangunan sehingga dapat menjelaskan tentang potensi
cagar budaya dan nilai penting yang terkandung di dalamnya, serta kondisi teknis dan tingkat
keterawatannya.
a. Studi Teknis Masjid Shiratal Mustaqiem, Kota Samarinda, Prov. Kaltim
Pada tahun 2021 kegiatan Studi
Teknis dilakukan terhadap Masjid Shiratal
Mustaqiem di Kota Samarinda. Beberapa
kegiatan yang dilakukan berupa
pengumpulan data kerusakan dan
pengecekan level papan lantai, gelagar,
slop, dan pondasi masjid.
Selain itu dilakukan juga pengumpulan data
kerusakan dinding, jendela, pintu, kolom dan
ringbalk selasar, Menara dan tempat wudhu
Bab III Akuntabilitas Kinerja 44