DAFTAR ISI
Halaman
Keputusan Kasad Nomor Kep/434/I/2016 tanggal 27Januari 2016 tentang Petunjuk
Teknis tentang Penyelenggaraan Latihan Menembak Senjata Kelompok.............. 1
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum ........................................................................................... 3
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup dan Tata Urut. ..................................................... 4
1.4 Dasar ........................................................................................... 4
1.5 Pengertian.................................................................................... 4
BAB II KETENTUAN UMUM
2.1 Umum ......................................................................................... . 5
2.2 Tujuan dan Sasaran..................................................................... 5
2.3 Sifat.............................................................................................. 5
2.4 Peranan ....................................................................................... 5
2.5 Organisasi .................................................................................... 5
2.6 Tugas dan Tanggung Jawab ....................................................... 7
2.7 Syarat Personel ........................................................................... 14
2.8 Teknis ......................................................................................... 14
2.9 Sarana dan Prasarana ................................................................. 20
2.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .............................................. 21
BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
3.1 Umum .......................................................................................... 23
3.2 Penyelenggaraan Latihan Menembak Senjata Kelompok
Lintas Datar.................................................................................. 23
3.3 Penyelenggaraan Latihan Menembak Senjata Kelompok
Lintas Lengkung............................. .............................................. 52
BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
4.1 Umum .......................................................................................... 69
4.2 Tindakan Pengamanan ............................................................... 69
4.3 Tindakan Administrasi.................................................................. 74
BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
5.1 Umum .......................................................................................... 75
5.2 Pengawasan ................................................................................ 75
5.3 Pengendalian ............................................................................... 78
i
BAB VI PENUTUP
6.1 Keberhasilan ................................................................................ 81
6.2 Penyempurnaan........................................................................... 81
SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ............................................................................... 82
SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PETUNJUK TEKNIS TENTANG
PENYELENGGARAAN LATIHAN MENEMBAK 84
SUBLAMPIRAN C SENJATA KELOMPOK.................................................................. 85
SUBLAMPIRAN D CHEKLIST PENILAIAN MENEMBAK SENJATA KELOMPOK 90
LINTAS DATAR.............................................................................
CHEKLIST PENILAIAN MENEMBAK SENJATA KELOMPOK
LINTAS LENGKUNG .....................................................................
ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/43/I/2016
tentang
PETUNJUK TEKNIS
TENTANG PENYELENGGARAAN LATIHAN MENEMBAK SENJATA KELOMPOK
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,
Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa petunjuk teknis
untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas bagi
satuan dan sumber bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di
lingkungan Angkatan Darat; dan
b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dikeluarkan
Keputusan Kasad tentang Petunjuk Teknis tentang Penyelenggaraan
Latihan Menembak Senjata Kelompok.
Mengingat : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober
2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Administrasi Umum Angkatan Darat;
2. Keputusan Kasad Nomor Kep/542/VIII/2015 tanggal 12 Agustus
2015 tentang Petunjuk Teknis Stratifikasi Petunjuk TNI AD;
3. Keputusan Kasad Nomor Kep/700/XI/2015 tanggal 21 September
2015 tentang Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Doktrin
dan Petunjuk TNI Angkatan Darat;
4. Keputusan Kasad Nomor Kep/845/XI/2015 tanggal 24 November
2015 tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan
Doktrin dan Petunjuk TNI AD; dan
5. Keputusan Kasad Nomor Kep/891/XII/2015 tanggal 15 Desember
2015 tentang Petunjuk Induk tentang Infanteri.
2
Memperhatikan: 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/134/I/2016 tanggal 18 Januari
2016 tentang Perintah Melaksanakan Penyusunan/Revisi Doktrin dan
Petunjuk TNI AD TA 2016;
2. Surat Perintah Danpussenif Kodiklat TNI AD Nomor
Sprin/78/I/2016 tanggal 18 Januari 2016 tentang Kelompok Kerja
Penyusunan Petunjuk Teknis tentang Penyelenggaraan Latihan
Menembak Senjata Kelompok; dan
3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Petunjuk Teknis
tentang Penyelenggaraan Latihan Menembak Senjata Kelompok.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Petunjuk Teknis tentang Penyelenggaraan Latihan Menembak
Senjata Kelompok sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini dengan menggunakan kode PT : INF-12
2. Petunjuk Teknis tentang Penyelenggaraan Latihan Menembak
Senjata Kelompok ini berklasifikasi BIASA.
3. Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Kodiklat TNI AD sebagai
pembina materi Petunjuk Teknis ini.
4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi Petunjuk Teknis
ini dinyatakan tidak berlaku.
5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Distribusi: Ditetapkan di Bandung
A dan B Angkatan Darat pada tanggal 27 Januari 2016
Tembusan: a.n. Kepala Staf Angkatan Darat
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI Dankodiklat,
3. Dirjen Renhan Kemhan RI tertanda
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI Agus Kriswanto
Letnan Jenderal TNI
Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,
Erry Herman, M.P.A.
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/43/I/2016
Tanggal 27 Januari 2016
PETUNJUK TEKNIS
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN MENEMBAK SENJATA KELOMPOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum.
Penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok merupakan penerapan
praktis dari metode latihan menembak suatu jenis senjata yang dalam operasionalnya
diawaki lebih dari satu orang, dimulai dari perencanaan sampai dengan pengakhiran guna
menjamin terselenggaranya latihan secara tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran
latihan yang diharapkan. Petunjuk Teknis (Juknis) tentang Penyelenggaraan Latihan
Menembak Senjata Kelompok sesuai stratifikasi petunjuk TNI AD merupakan penjabaran
dari Petunjuk Administrasi (Jukmin) tentang Pembinaan Fungsi Infanteri. Juknis ini
menguraikan tentang ketentuan umum dan kegiatan yang dilaksanakan pada
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok di lingkungan TNI AD.
Penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok di lingkungan TNI AD
diperlukan agar dalam pelaksanaan tugas operasi, senjata kelompok yang dimiliki satuan
TNI AD dapat berperan dengan optimal guna menghancurkan dan melumpuhkan musuh
secara efektif. Penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok selama ini sudah
dilaksanakan di lingkungan TNI AD, namun demikian belum ada Juknis yang digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Hal ini menyebabkan
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok berjalan kurang optimal.
Mengingat kondisi tersebut, perlu disusun Juknis tentang Penyelenggaraan Latihan
Menembak Senjata Kelompok guna memberikan kesamaan pemahaman, tindakan dan
untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan penyelenggaraan latihan menembak senjata
kelompok. Juknis tentang Penyelenggaraan Latihan Menembak Senjata Kelompok yang
valid dan operasional sangat diperlukan dalam rangka terstandarisasinya
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok di lingkungan Angkatan Darat.
Keberadaan Juknis ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi satuan jajaran TNI AD
dan sebagai bahan ajaran di lembaga pendidikan TNI AD.
1.2 Maksud dan Tujuan.
1.2.1 Maksud. Petunjuk teknis ini dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok di lingkungan TNI AD.
1.2.2 Tujuan. Petunjuk teknis ini bertujuan untuk dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok di lingkungan TNI AD.
4
1.3 Ruang Lingkup dan Tata Urut.
1.3.1 Ruang Lingkup. Lingkup Juknis ini meliputi ketentuan umum dan kegiatan
yang dilaksanakan pada penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok.
1.3.2 Tata Urut. Juknis ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1.3.2.1 Bab I Pendahuluan.
1.3.2.2 Bab II Ketentuan Umum.
1.3.2.3 Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.
1.3.2.4 Bab IV Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.
1.3.2.5 Bab V Pengawasan dan Pengendalian.
1.3.2.6 Bab VI Penutup
1.4 Dasar.
1.4.1 Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012
tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan.
1.4.2 Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Buku
Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan Darat.
1.4.3 Keputusan Kasad Nomor Kep/542/VIII/2015 tanggal 12 Agustus 2015 tentang
Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Petunjuk TNI AD.
1.4.4 Keputusan Kasad Nomor Kep/700/IX/2015 tanggal 21 September 2015 tentang
Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Doktrin dan Petunjuk TNI AD.
1.4.5 Keputusan Kasad Nomor Kep/845/XI/2015 tanggal 24 November 2015 tentang
Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan Petunjuk TNI AD.
1.4.6 Keputusan Kasad Nomor Kep/891/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015 tentang
Petunjuk Induk tentang Infanteri.
1.4.7 Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/405/II/1976 tanggal 31 Maret 1976 tentang
Bujuklap tentang SMS MK III (Senjata Mesin Sedang Mitraliur Karaben III ).
1.4.8 Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/1290/XII/1986 tanggal 31 Desember 1986
tentang Bujuknik tentang Mortir 81 mm Tampela.
1.4.9 Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/23/I/1987 tanggal 15 Januari 1987 tentang
Bujuknik tentang Mortir 60 mm Komando.
1.4.10 Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/59/I/1987 tanggal 20 Januari 1987 tentang
Bujuknik tentang Mortir 60 mm Long Range.
1.5 Pengertian. (Sublampiran A)
5
BAB II
KETENTUAN UMUM
2.1 Umum. Pelaksanaan penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok
memerlukan kaidah, aturan-aturan baku yang mengikat, untuk itu manifestasinya
diwujudkan dalam suatu ketentuan umum. Ketentuan umum harus dipedomani agar
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok tidak menyimpang serta mencapai
hasil yang diharapkan. Ketentuan umum penyelenggaraan latihan menembak senjata
kelompok yang dimaksud meliputi tujuan dan sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas
dan tanggung jawab, syarat personel, teknis sarana dan prasarana dan faktor-faktor yang
mempengaruhi.
2.2 Tujuan dan Sasaran.
2.2.1 Tujuan. Untuk mewujudkan standarisasi penyelenggaraan latihan menembak
senjata kelompok di lingkungan TNI AD.
2.2.2 Sasaran.
2.2.2.1 Terwujudnya standarisasi penyelenggaraan latihan menembak senjata
kelompok lintas datar.
2.2.2.2 Terwujudnya standarisasi penyelenggaraan latihan menembak senjata
kelompok lintas lengkung.
2.3 Sifat. Juknis ini bersifat teknis yang menguraikan secara detail tentang tata cara
dalam penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok.
2.4 Peranan. Juknis ini berperan sebagai pedoman bagi satuan jajaran TNI AD dalam
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok dan sebagai sumber bahan ajaran
bagi lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD.
2.5 Organisasi. 6
2.5.1 Struktur Organisasi. PIMUMLAT
TIMWASEV DDAANNLAATT
WADANLAT
STAF LAT SIMALAT
SIPAMOPS SIMINLOG
Keterangan : KOORDINATOR
: Garis Komando. PELATIH
: Garis Koordinasi.
: Garis Kepelatihan PELAKU
2.5.2 Susunan Organisasi.
2.5.2.1 Pimpinan umum latihan, disingkat Pimumlat. Komandan satuan yang
mengeluarkan direktif.
2.5.2.2 Tim pengawas dan evaluasi, disingkat Timwasev. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.3 Komandan latihan, disingkat Danlat. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.4 Wakil komandan latihan, disingkat Wadanlat. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.5 Seksi pengamanan dan operasi, disingkat Sipamops. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.6 Seksi administrasi dan logistik, disingkat Siminlog. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.7 Seksi markas dan latihan, disingkat Simalat. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.8 Koordinator. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.9 Pelatih. Personel yang ditunjuk.
2.5.2.10 Pelaku. Personel yang ditunjuk.
7
2.6 Tugas dan Tanggung Jawab.
2.6.1 Pimumlat.
2.6.1.1 Menerbitkan direktif latihan.
2.6.1.2 Menentukan tim pengawasan dan evaluasi latihan.
2.6.1.3 Menerima paparan rencana garis besar (RGB) dari Danlat.
2.6.1.4 Menerima paparan rencana kesiapan evaluasi dan penilaian serta laporan
hasil pelaksanaan dari tim evaluasi latihan.
2.6.1.5 Menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan latihan dari Danlat.
2.6.1.6 Membuat laporan evaluasi latihan.
2.6.1.7 Bertanggung jawab langsung kepada komando atas.
2.6.2 Timwasev.
2.6.2.1 Mengkoordinir dan meneliti serta mengoreksi jalannya latihan.
2.6.2.2 Mengkoordinir semua laporan hasil latihan.
2.6.2.3 Melaksanakan pengawasan terhadap pelatih dan pelaku selama latihan.
2.6.2.4 Memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi latihan kepada pimpinan
umum latihan.
2.6.2.5 Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan umum latihan.
2.6.3 Danlat.
2.6.3.1 Menyusun staf perancang latihan.
2.6.3.2 Memberi petunjuk kepada staf perancang latihan.
2.6.3.3 Mengadakan koordinasi dengan unsur-unsur yang berkaitan dengan:
2.6.3.3.1 Personel yang dapat membantu penyelenggaraan dalam pelaksanaan latihan.
2.6.3.3.2 Dukungan administrasi dan logistik yang akan digunakan untuk pelaksanaan
latihan.
2.6.3.3.3 Kebutuhan lain-lain yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan latihan.
2.6.3.4 Membuat RGB tentang latihan yang akan dilaksanakan.
2.6.3.5 Memberi petunjuk secara umum kepada staf latihan.
2.6.3.6 Membuat rencana latihan.
8
2.6.3.7 Menerima paparan dari koordinator.
2.6.3.8 Memberikan briefing pelaku dan penyelenggara latihan.
2.6.3.9 Melaporkan kesiapan pelaksanaan latihan kepada pimpinan umum latihan.
2.6.3.11 Bertanggung jawab kepada pimpinan umum latihan.
2.6.4 Wadanlat.
2.6.4.1 Mewakili Danlat apabila berhalangan.
2.6.4.2 Mengkoordinir pekerjaan staf dan unsur pimpinan pelaksanaan lapangan sesuai
dengan perencanaan.
2.6.4.3 Membantu Danlat selama pelaksanaan berlangsung dan melaksanakan tugas-
tugas lain sesuai petunjuk Danlat.
2.6.4.4 Bertanggung jawab kepada Danlat.
2.6.5 Sipamops.
2.6.5.1 Membuat rencana pengamanan dalam rangka latihan.
2.6.5.2 Memelihara keamanan dan ketertiban sebelum, selama dan sesudah latihan.
2.6.5.3 Melaporkan semua perkembangan situasi keamanan yang berhubungan dengan
latihan.
2.6.5.4 Memeriksa tempat latihan dan menghitung kerusakan daerah latihan untuk
memberikan ganti rugi (jika menggunakan daerah latihan milik masyarakat/pihak lain).
2.6.5.5 Koordinasi dengan aparat setempat tentang penggunaan daerah latihan.
2.6.5.6 Menyusun jadwal kegiatan latihan.
2.6.5.7 Menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik peranti lunak maupun peranti
keras yang dibutuhkan.
2.6.5.8 Membantu Danlat dalam menyusun rencana garis besar, rencana latihan dan
mengendalikan serta mengawasi kelancaran latihan sesuai dengan rencana latihan.
2.6.5.9 Membuat dan menata pos komando latihan.
2.6.5.10 Melaksanakan koordinasi terus menerus dengan staf penyeleggara latihan
lainnya.
2.6.5.11 Bertanggung jawab kepada Danlat.
2.6.6 Siminlog.
2.6.6.1 Menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk kegiatan latihan.
9
2.6.6.2 Membuat konsep kebutuhan personel dan materiil yang digunakan dalam
kegiatan latihan.
2.6.6.3 Koordinasi dengan Sipamops tentang penyiapan penyelenggaraan latihan.
2.6.6.4 Bertanggung jawab kepada Danlat.
2.6.7 Simalat.
2.6.7.1 Membantu Danlat dalam urusan dalam dan ketertiban.
2.6.7.2 Mengkoordinir dan mengawasi pendukung latihan (kesehatan, angkutan,
komunikasi dan makanan).
2.6.7.3 Koordinasi dengan komando kewilayahan setempat dalam rangka membantu
terjaminnya kelancaran kegiatan latihan.
2.6.7.4 Koordinasi dengan staf operasi dalam mendukung kebutuhan fasilitas komando
latihan.
2.6.7.5 Menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan latihan yang akan digunakan.
2.6.7.6 Bertanggung jawab kepada Danlat.
2.6.8 Koordinator.
2.6.8.1 Memimpin, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan jalannya latihan
antara pelaku dan pelatih.
2.6.8.2 Memberikan materi latihan sesuai tanggung jawab.
2.6.8.3 Memberikan evaluasi jalannya latihan.
2.6.8.4 Bertanggung jawab kepada Danlat.
2.6.9 Pelatih.
2.6.9.1 Pada latihan menembak lintas datar.
2.6.9.1.1 Pimpinan penembakan.
2.6.9.1.1.1 Melaksanakan tugas sebagai pimpinan penembakan.
2.6.9.1.1.2 Memberikan aba-aba penembakan.
2.6.9.1.1.3 Memperhatikan keamanan penembakan.
2.6.9.1.1.4 Mengkoordinir pelatih pucuk.
2.6.9.1.1.5 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.1.2 Pengawas pucuk.
10
2.6.9.1.2.1 Memeriksa kesiapan para petembak yang berada di bawah pelatihannya.
2.6.9.1.2.2 Melaporkan kesiapan pucuk kepada pimpinan penembakan.
2.6.9.1.2.3 Berhak menghentikan dan melaporkan kepada pimpinan penembakan bila
terdapat kerusakan senjata pada saat penembakan.
2.6.9.1.2.4 Bertanggung jawab kepada pimpinan penembakan.
2.6.9.1.3 Petugas daerah persiapan.
2.6.9.1.3.1 Menerima pelaku dilanjutkan dengan pengecekan personel dan materiil.
2.6.9.1.3.2 Melaksanakan tindakan keamanan/kosongkan senjata.
2.6.9.1.3.3 Melaporkan tentang kesiapan pelaku kepada koordinator materi.
2.6.9.1.3.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.1.4 Petugas titik berkumpul akhir.
2.6.9.1.4.1 Menerima pelaku di titik berkumpul akhir dan mengadakan pemeriksaan
personel maupun materiil.
2.6.9.1.4.2 Melaksanakan tindakan keamanan selesai menembak.
2.6.9.1.4.3 Mengarahkan penempatan senjata.
2.6.9.1.4.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.1.5 Petugas penilai.
2.6.9.1.5.1 Menilai setiap petembak kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
penembakan.
2.6.9.1.5.2 Mencatat perkenaan dan menghitung jumlah nilai.
2.6.9.1.5.3 Menyiapkan ceklis penilaian.
2.6.9.1.5.4 Melaporkan hasil penilaian kepada koordinator.
2.6.9.1.5.5 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.1.6 Petugas pengatur piringan pengaman.
2.6.9.1.6.1 Mengatur piringan pengaman.
2.6.9.1.6.2 Bertanggung jawab kepada pimpinan penembakan.
2.6.9.1.7 Petugas munisi.
2.6.9.1.7.1 Menyiapkan munisi yang akan digunakan.
11
2.6.9.1.7.2 Mencatat jumlah munisi.
2.6.9.1.7.3 Mencatat penggunaan munisi.
2.6.9.1.7.4 Memeriksa kondisi munisi.
2.6.9.1.7.5 Menghitung jumlah munisi yang telah digunakan.
2.6.9.1.7.6 Menghitung dan mengumpulkan sisa munisi.
2.6.9.1.7.7 Menghitung dan mengumpulkan munisi yang rusak.
2.6.9.1.7.8 Melaporkan kendala dalam penggunaan munisi kepada koordinator.
2.6.9.1.7.9 Mencatat dan membuat laporan tentang penggunaan munisi.
2.6.9.1.7.10 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.1.8 Petugas pemeriksa senjata/kendaraan tempur.
2.6.9.1.8.1 Memeriksa senjata/kendaraan tempur sebelum dan setelah digunakan.
2.6.9.1.8.2 Melaksanakan tindakan keamanan kepada pelaku.
2.6.9.1.8.3 Memeriksa kamar/laras senjata.
2.6.9.1.8.4 Mencatat kerusakan senjata/kendaraan tempur.
2.6.9.1.8.5 Melaporkan kendala kepada pimpinan apabila terjadi kerusakan dalam
pemeriksaaan senjata/kendaraan tempur.
2.6.9.2 Pada latihan menembak lintas lengkung.
2.6.9.2.1 Pimpinan penembakan.
2.6.9.2.1.1 Memeriksa dan mengoreksi aba-aba tembakan sebelum disampaikan
kepada peninjau depan maupun pucuk.
2.6.9.2.1.2 Menghentikan aba-aba tembakan bila dalam penyampaian terdapat
kesalahan.
2.6.9.2.1.3 Berhak menghentikan penembakan bila terdapat kesalahan yang fatal dalam
proses jalannya penembakan.
2.6.9.2.1.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.2 Petugas pengolahan plotting board, Morcos dan MHM.
2.6.9.2.2.1 Memeriksa dan mengoreksi isian, penyimpangan, elevasi dan jarak mortir
ke sasaran dari hasil pengolahan plotting board, Morcos dan MHM sebelum disampaikan
kepada Jaupan maupun pucuk.
12
2.6.9.2.2.2 Memeriksa dan mengoreksi jarak keamanan dan batas keamanan yang
diperoleh dari hasil perhitungan plotting board sebelum disampaikan kepada peninjau
depan.
2.6.9.2.2.3 Melaporkan hasil pengolahan plotting board, Morcos dan MHM kepada
pengawas aba-aba tembakan.
2.6.9.2.2.4 Bertanggung jawab kepada pimpinan penembakan.
2.6.9.2.3 Petugas daerah persiapan.
2.6.9.2.3.1 Menerima pelaku dilanjutkan dengan pengecekan personel dan materiil.
2.6.9.2.3.2 Melaksanakan tindakan keamanan/kosongkan senjata.
2.6.9.2.3.3 Melaporkan tentang kesiapan pelaku kepada koordinator.
2.6.9.2.3.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.4 Petugas titik berkumpul akhir.
2.6.9.2.4.1 Menerima pelaku di titik berkumpul akhir dan mengadakan pemeriksaan
personel maupun materil.
2.6.9.2.4.2 Melaksanakan tindakan keamanan selesai menembak.
2.6.9.2.4.3 Mengarahkan penempatan senjata.
2.6.9.2.4.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.5 Pengawas pucuk.
2.6.9.2.5.1 Memeriksa dan mengoreksi data tembakan yang diatur pada arah bidik
sebelum penembakan dimulai.
2.6.9.2.5.2 Memeriksa tentang kesiapan pucuk yang berada di bawah pelatihannya.
2.6.9.2.5.3 Melaporkan kesiapan pucuk kepada pimpinan penembak.
2.6.9.2.5.4 Berhak menghentikan dan melaporkan kepada pimpinan penembak bila
terdapat kerusakan pada bagian mortir saat penembakan.
2.6.9.2.5.5 Bertanggung jawab kepada pimpinan penembakan.
2.6.9.2.6 Petugas peninjau depan.
2.6.9.2.6.1 Memeriksa dan mengoreksi hasil perhitungan peninjau depan dalam
mengoreksi jatuhnya granat.
2.6.9.2.6.2 Memeriksa dan mengoreksi aba-aba permintaan tembakan peninjau depan
sebelum disampaikan kepada pimpinan penembakan.
13
2.6.9.2.6.3 Memeriksa dan mengoreksi aba-aba koreksi tembakan peninjau depan
sebelum disampaikan kepada pimpinan penembakan.
2.6.9.2.6.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.7 Petugas penilai.
2.6.9.2.7.1 Menilai tiap kelompok tentang kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan
penembakan.
2.6.9.2.7.2 Melaporkan hasil catatan penilaian kepada koordinator.
2.6.9.2.7.3 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.8 Petugas granat.
2.6.9.2.8.1 Mengawasi pelaksanaan pengeluaran granat.
2.6.9.2.8.2 Menghitung jumlah granat yang dikeluarkan.
2.6.9.2.8.3 Memeriksa jumlah isian pendorong tambahan yang akan ditembakkan.
2.6.9.2.8.4 Melaporkan setiap granat yang digunakan pada akhir latihan kepada
koordinator.
2.6.9.2.8.5 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.9 Penghitung jumlah granat yang ditembakkan:
2.6.9.2.9.1 Yang berada di pucuk:
2.6.9.2.9.1.1 Bertanggung jawab terhadap penghitungan granat yang ditembakkan.
2.6.9.2.9.1.2 Menghitung jumlah granat yang ditembakkan dari pucuk.
2.6.9.2.9.1.3 Menghitung jumlah granat yang tidak meledak di pucuk.
2.6.9.2.9.1.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.9.2 Yang berada di peninjau depan:
2.6.9.2.9.2.1 Bertanggung jawab terhadap penghitungan granat yang ditembakkan.
2.6.9.2.9.2.2 Menghitung jumlah granat yang meledak maupun tidak meledak di
sasaran.
2.6.9.2.9.2.3 Mencatat dan menandai tempat-tempat granat yang tidak meledak di
sasaran.
2.6.9.2.9.2.4 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.9.2.10 Petugas demolisi.
14
2.6.9.2.10.1 Bertanggung jawab terhadap peledakan granat.
2.6.9.2.10.2 Mencari granat yang tidak meledak di sasaran.
2.6.9.2.10.3 Meledakkan granat baik yang tidak meledak karena gangguan
penembakan maupun tidak meledak di sasaran.
2.6.9.2.10.4 Melaporkan hasil peledakan kepada koordinator.
2.6.9.2.10.5 Bertanggung jawab kepada koordinator.
2.6.10 Pelaku.
2.6.10.1 Melaksanakan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh pelatih.
2.6.10.2 Menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan yang diberikan oleh pelatih.
2.6.10.3 Tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh pelatih.
2.7 Syarat Personel.
2.7.1 Pelatih.
2.7.1.1 Menguasai pengetahuan karakteristik senjata kelompok.
2.7.1.2 Menguasai pengetahuan dasar menembak senjata kelompok (lulus Sus Pa/Ba
Senban).
2.7.1.3 Menguasai dan mahir dalam menyelenggarakan latihan menembak senjata
kelompok.
2.7.1.4 Mempunyai kesehatan mental, jasmani, dan rohani yang baik.
2.7.2 Pelaku.
2.7.2.1 Mempunyai kesehatan mental, jasmani dan rohani yang baik.
2.7.2.2 Menguasai pengetahuan dasar bidang menembak.
2.7.2.3 Telah melaksanakan latihan perorangan jabatan.
2.7.2.4 Lulus uji terampil perorangan (UTP) jabatan.
2.7.2.5 Telah melaksanakan eksersisi.
2.8 Teknis.
2.8.1 Latihan Menembak Lintas Datar.
2.8.1.1 Perlengkapan menembak dasar SO minimi dan SMR.
2.8.1.1.1 Untuk koreksi dasar jarak (100, 200 dan 300).
15
2.8.1.1.1.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.1.1.2 Lesan P.1, P.2 dan P.3.
2.8.1.1.1.3 Skip.
2.8.1.1.1.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.1.1.5 Piringan pengaman.
2.8.1.1.2 Untuk tembak tempur jarak 200 dan 300 meter.
2.8.1.1.2.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.1.2.2 Lesan tubuh.
2.8.1.1.2.3 Skip.
2.8.1.1.2.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.1.2.5 Piringan pengaman.
2.8.1.1.3 Untuk latihan tembak rentetan jarak 200 meter.
2.8.1.1.3.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.1.3.2 Lesan tubuh.
2.8.1.1.3.3 Skip.
2.8.1.1.3.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.1.3.5 Piringan pengaman.
2.8.1.1.4 Untuk tembak penilaian jarak 200 dan 300 meter.
2.8.1.1.4.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.1.4.2 Lesan tubuh.
2.8.1.1.4.3 Skip.
2.8.1.1.4.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.1.4.5 Piringan pengaman.
2.8.1.2 Perlengkapan menembak SMS jarak 200-1800 m.
2.8.1.2.1 Untuk tembak lambat, biasa dan cepat.
2.8.1.2.1.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.2.1.2 Lesan tubuh.
16
2.8.1.2.1.3 Skip.
2.8.1.2.1.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.2.1.5 Piringan pengaman.
2.8.1.2.2 Untuk tembak penilaian jarak 200-1800 m.
2.8.1.2.2.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.2.2.2 Lesan L.
2.8.1.2.2.3 Skip.
2.8.1.2.2.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.2.2.5 Piringan pengaman.
2.8.1.3 Perlengkapan menembak SMB jarak 300 – 6500 m.
2.8.1.3.1 Untuk tembak lambat, biasa dan cepat.
2.8.1.3.1.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.3.1.2 Lesan tubuh.
2.8.1.3.1.3 Skip.
2.8.1.3.1.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.3.1.5 Piringan pengaman.
2.8.1.3.2 Untuk menembak penilaian.
2.8.1.3.2.1 Munisi sesuai program latihan.
2.8.1.3.2.2 Lesan tubuh dan lesan perkubuan musuh.
2.8.1.3.2.3 Skip.
2.8.1.3.2.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.3.2.5 Piringan pengaman.
2.8.1.4 Perlengkapan menembak SLT (strim) jarak 300 s.d. 500 meter.
2.8.1.4.1 Munisi/roket sesuai program latihan.
2.8.1.4.2 Lesan bentuk tank dan lesan tubuh.
2.8.1.4.3 Skip.
2.8.1.4.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
17
2.8.1.5 Perlengkapan menembak SLT (ATGM) jarak 75 - 2500 meter.
2.8.1.5.1 Munisi/roket sesuai program latihan.
2.8.1.5.2 Lesan bentuk tank dan lesan tubuh.
2.8.1.5.3 Skip.
2.8.1.5.4 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.1.6 Ketentuan lapangan tembak latihan menembak lintas datar.
2.8.1.6.1 SO minimi, SMR dan SMS.
2.8.1.6.1.1 Lapangan tembak dengan dengan ukuruan panjang ± 300 m x lebar ± 50 m.
2.8.1.6.1.2 Lintasan peluru tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.1.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 5 m, tinggi ± 5 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.2 SMB
2.8.1.6.2.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 2000 m x lebar ± 50 m.
2.8.1.6.2.2 Lintasan peluru tidak melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.2.3 Tanggul depan ± 10 m, samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak
berbatu.
2.8.1.6.3 SO Minimi, SMR dan SMS di kendaraan tempur.
2.8.1.6.3.1 Tanah yang diperkeras dan relatif luas untuk keluar masuk kendaraan
tempur, kedudukan dan manuver kendaraan tempur.
2.8.1.6.3.2 Lintasan peluru tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.3.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.4 SMB di kendaraan tempur.
2.8.1.6.4.1 Tanah yang diperkeras dan relatif luas untuk keluar masuk kendaraan
tempur, kedudukan dan manuver kendaraan tempur.
2.8.1.6.4.2 Lintasan peluru tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.4.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 15 m, tinggi ± 15 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.5 SLT instalanza C 90 CRRC dan RBR 64 mm M 80.
2.8.1.6.5.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 500 m x lebar ± 50 m.
18
2.8.1.6.5.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.5.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.5.4 Jarak keamanan ke belakang ± 100 m dari petembak.
2.8.1.6.6 SLT Strim.
2.8.1.6.6.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 500 x lebar ± 50 m.
2.8.1.6.6.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.6.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.6.4 Jarak keamanan ke belakang ± 100 m dari petembak.
2.8.1.6.7 SLT Sedang (Medium).
2.8.1.6.7.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 2.500 x lebar ± 50 m.
2.8.1.6.7.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.7.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.7.4 Jarak keamanan ke belakang ± 100 m dari petembak.
2.8.1.6.8 SLT Ringan (Short).
2.8.1.6.8.1 Lapangan tembak dengan panjang ± 1.000 m x lebar ± 50 m.
2.8.1.6.8.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
2.8.1.6.8.3 Tanggul depan dan samping tebal 10 m, tinggi 10 m dan tidak berbatu.
2.8.1.6.8.4 Jarak keamanan ke belakang ±100 m dari petembak.
2.8.2 Latihan Menembak Lintas Lengkung.
2.8.2.1 Perlengkapan menembak Mo 60 mm komando.
2.8.2.1.1 Menembak peragaan dan koreksi.
2.8.2.1.1.1 Granat sesuai program latihan.
2.8.2.1.1.2 Lesan bentuk gubuk musuh.
2.8.2.1.1.3 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.2.1.2 Menembak sesungguhnya.
19
2.8.2.1.2.1 Granat sesuai program latihan.
2.8.2.1.2.2 Lesan bentuk gubuk musuh.
2.8.2.1.2.3 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.2.2 Perlengkapan menembak Mo 60 mm long range.
2.8.2.2.1 Menembak tanam landasan, peragaan, pendahuluan dan koreksi.
2.8.2.2.1.1 Granat sesuai program latihan.
2.8.2.2.1.2 Lesan bentuk gubuk musuh.
2.8.2.2.1.3 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.2.2.2 Menembak sesungguhnya.
2.8.2.2.2.1 Granat sesuai program latihan.
2.8.2.2.2.2 Lesan bentuk gubuk musuh.
2.8.2.2.2.3 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.2.3 Perlengkapan menembak Mo 81 mm.
2.8.2.3.1 Menembak tanam landasan, peragaan, pendahuluan dan koreksi.
2.8.2.3.1.1 Granat sesuai program latihan.
2.8.2.3.1.2 Lesan bentuk gubuk musuh.
2.8.2.3.1.3 Bendera untuk pengaman, lajur dan sasaran.
2.8.2.3.2 Menembak sesungguhnya.
2.8.2.3.2.1 Granat sesuai program latihan.
2.8.2.3.2.2 Lesan bentuk gubuk musuh.
2.8.2.3.2.3 Bendera untuk pengaman lajur dan sasaran.
2.8.2.4 Ketentuan lapangan tembak latihan menembak lintas lengkung.
2.8.2.4.1 Mo 60 mm komando.
2.8.2.4.1.1 Lapangan tembak dengan luas ukuran panjang ± 1.000 m x kedudukan lebar
antar pucuk 35 m.
2.8.2.4.1.2 Tanah relatif keras untuk kedudukan landasan.
2.8.2.4.1.3 Lintasan granat tidak terhalang pepohonan/bangunan dan tidak melintasi
pemukiman penduduk.
20
2.8.2.4.2 Mo 60 mm Long Range.
2.8.2.4.2.1 Lapangan tembak dengan luas ukuran panjang ± 5.000 m x kedudukan lebar
antar pucuk 35 m.
2.8.2.4.2.2 Tanah relatif keras untuk kedudukan landasan.
2.8.2.4.2.3 Lintasan granat tidak terhalang.
2.8.2.4.3 Mo 81 mm.
2.8.2.4.3.1 Lapangan tembak dengan luas ukuran panjang ± 7.000 m x kedudukan lebar
antar pucuk 35 m.
2.8.2.4.3.2 Tanah relatif keras untuk kedudukan landasan.
2.8.2.4.3.3 Lintasan granat tidak terhalang pepohonan/bangunan dan tidak melintasi
pemukiman penduduk.
2.8.2.4.4 Mo 81 mm di atas kendaraan tempur.
2.8.2.4.4.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 7.000 m x kedudukan lebar
antar kendaraan tempur 35 m.
2.8.2.4.4.2 Tanah yang diperkeras dan relatif luas untuk keluar masuk kendaraan
tempur, kedudukan dan manuver kendaraan tempur.
2.8.2.4.4.3 Lintasan granat tidak terhalang pepohonan/bangunan dan tidak melintasi
pemukiman penduduk.
2.9 Sarana dan Prasarana.
2.9.1 Sarana.
2.9.1.1 Senjata. Jenis yang digunakan latihan menembak adalah senjata kelompok
organik/standar TNI AD.
2.9.1.1.1 Senjata lintas datar: SO minimi, SMR, SMS, SMB, SM2, SLT (instalanza C 90
CRRC dan RBR 64 mm M 80, Strim dan ATGM).
2.9.1.1.2 Senjata lintas lengkung: MO 60 mm Komando, MO 60 mm Long Range dan
MO 81 mm.
2.9.1.2 Munisi dan granat. Jumlah dan jenis munisi dan granat yang digunakan sesuai
dengan ketentuan.
2.9.1.3 Lesan. Jenis lesan yang digunakan sesuai dengan ketentuan. (Lesan C, lesan
L, lesan P, lesan tubuh, lesan tank dan lesan gubuk).
2.9.1.4 Skip. Dibuat dari triplek atau bahan lain untuk menempel lesan, jenis skip yang
digunakan sesuai ketentuan.
21
2.9.1.5 Blangko-blangko/formulir penilaian. Jenis formulir penilai yang digunakan
sesuai dengan ketentuan. (Terlampir).
2.9.1.6 Kelengkapan-kelengkapan lapangan lainnya agar disesuaikan dengan kebutuhan
di lapangan, seperti: Morcos, MHM, Plotting board, Stop Watch, bendera, peluit, senter,
karung, radio PRC 1077, HT, megaphone, baterai, kompas prisma, minyak senjata, lantak,
solar, tenda payung, tenda regu, kursi lapangan dan meja lapangan.
2.9.2 Prasarana. Lapangan tembak untuk penyelenggaraan latihan menembak senjata
kelompok. Lapangan tembak yang dipersiapkan harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan dan dapat menjamin keamanan guna mencegah dampak yang mungkin timbul
sebagai akibat latihan tersebut serta perolehan hasil nilai yang dapat diukur sesuai norma.
2.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
2.10.1 Faktor Internal.
2.10.1.1 Manusia. Merupakan faktor sentral yang berpengaruh terhadap keberhasilan
penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok.
2.10.1.1.1 Mental. Titik perhatian dalam hal ini adalah kestabilan emosi. Kondisi
kestabilan emosi seorang prajurit dapat berbeda di dalam situasi yang berbeda pula.
Kestabilan emosi di dalam pertempuran sangat dipengaruhi kepercayaan diri untuk
mampu menyelesaikan tugas. Hal ini dipengaruhi pula oleh tingkat kemampuannya
menembak disamping faktor-faktor lain di luar persoalan teknik menembak. Oleh
karenanya latihan yang intensif dan kondisi senjata dan munisi yang terawat sangat
membantu dalam hal membentuk kepercayaan diri seorang prajurit. Di samping itu
motivasi dari pelatih dan pelaku untuk melaksanakan latihan sangat berpengaruh
terhadap pencapaian hasil latihan.
2.10.1.1.2 Fisik. Menembak senjata kelompok sangat memerlukan dukungan fisik
yang sangat memadai untuk mengatasi beban dan berat senjata kelompok serta
mengatasi rintangan yang dijumpai di sepanjang perjalanannya menuju ke sasaran.
Untuk mendapatkan kondisi, kekuatan dan daya tahan yang baik, pembinaan fisik yang
berlanjut, terarah dan terawasi perlu dilakukan. Kondisi fisik pelatih dan pelaku latihan
sangat berpengaruh tehadap keberhasilan pelaksanaan latihan.
2.10.1.1.3 Keterampilan. Keterampilan adalah perpaduan antara mental, fisik dan
kecerdasan untuk mengaplikasikan segala kegiatan di lapangan. Keterampilan dibina
melalui penyajian materi latihan yang direncanakan. Kemampuan pelatih dan pelaku
dalam mahir menyelenggarakan latihan dan menggunakan senjata kelompok sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan latihan.
2.10.1.2 Senjata. Pemeliharaan senjata yang dilakukan secara rutin dan berlanjut
sangat penting untuk mencegah gangguan terhadap kerja senjata. Laras yang kotor akan
mengakibatkan: Pengait kelongsong patah, laras memuai, laras pecah, kelongsong macet
dan gangguan senjata lainnya. Laras dan kamar berlemak menyebabkan tekanan gas
membesar dan tolak balik yang keras. Hal ini menyebabkan jalannya peluru pertama akan
tidak sesuai dengan perkiraan (kemungkinan tidak mengenai sasaran) di samping dapat
pula menyebabkan laras memuai dan pena pemukul patah. Keberadaan dan kondisi
senjata yang memadai mendukung keberhasilan penyelenggaraan latihan menembak
senjata kelompok.
22
2.10.1.3 Munisi/granat. Untuk menjamin ketepatan tembak, sebaiknya gunakan
munisi/granat dari lot yang sama dan dalam kondisi yang baik. Munisi dan granat dari lot
yang berbeda kemungkinan akan berbeda pula kondisinya sehingga akan mempengaruhi
kelompok perkenaan (dalam latihan). Keberadaan dan kondisi munisi/granat akan sangat
mempengaruhi keberhasilan dan pencapaian sasaran latihan.
2.10.2 Faktor Eksternal.
2.10.2.1 Cuaca. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penyelenggaraan
latihan menembak senjata kelompok dan ketepatan perkenaan hasil tembakan, antara
lain:
2.10.2.1.1 Suhu. Teriknya matahari akan mempengaruhi daya tahan mata untuk
membidik dan menyebabkan gambar sasaran menjadi kabur. Hal ini akan menyebabkan
kesulitan bagi penembak, namun dengan pengalaman yang didapat dari latihan
menembak yang berulang-ulang pada suhu udara yang berbeda-beda, penembak akan
dapat memperkirakan jatuhnya peluru sesuai dengan yang dikehendakinya.
2.10.2.1.2 Angin. Kondisi angin sangat berpengaruh terhadap lintasan peluru dan pada
penembak, makin kuat angin, makin banyak kesulitan dalam memegang teguh senjata.
Pengaruh pada penembak dapat diatasi dengan cara latihan dan penyiapan kondisi fisik
yang baik. Sehingga untuk untuk mengatasi angin, perlu ditentukan arah dan
kecepatannya terlebih dahulu.
2.10.2.1.3 Cahaya. Faktor cahaya sangat berpengaruh terhadap pembuatan gambar
bidik yang ditujukan pada lesan/sasaran sehingga apabila dalam kegiatan menembak
dilaksanakan harus dapat menyesuaikan dengan kondisi cahaya yang berada di daerah
tersebut. Melalui pengalaman dan mempelajari secara praktek langsung, penembak akan
dapat menentukan akibat cahaya pada pembuatan gambar bidik.
2.10.2.1.4 Endapan/kelembaban udara. Di dalam udara dengan kadar kelembaban
tinggi, peluru yang melayang akan lebih tertekan ke bawah. Untuk mendapatkan titik
perkenaan sesuai dengan yang diharapkan, pengalaman dalam latihan sangat membantu.
Adakan penembakan pada bermacam-macam kondisi kelembaban udara dan catat
hasilnya. Adakan uji coba kembali atas data yang tercatat, perbaiki bila perlu. Data yang
ditemukan dapat dipedomani untuk penembakan pada kondisi cuaca yang sama.
2.10.2.2 Medan. Keberadaan medan latihan dan kondisi medan latihan (medan terjal,
medan curam, medan terbuka, medan tertutup dan medan berair) sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan penyelenggaraan latihan dan pencapaian sasaran latihan.
2.10.2.3 Penyimpangan-penyimpangan teknis. Pembuatan senjata dalam pabrik
merupakan masa produksi dengan toleransi-toleransi ukuran tertentu. Karenanya
disamping sifat-sifat umum, mungkin saja ada penyimpangan-penyimpangan tertentu
dalam lintasan peluru/granat dan perkenaan sebagai sifat khusus dari senjata. Hal
tersebut dapat terjadi akibat gerakan-gerakan di medan, penerjunan dari udara, benturan-
benturan di dalam pengiriman dan sebagainya yang menyebabkan perubahan-perubahan
kecil.
23
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
3.1 Umum. Penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok dilaksanakan
secara terencana, terarah, terkoordinasi dan berkesinambungan agar tujuan dan sasaran
latihan dapat tercapai secara optimal. Penyelenggaraan latihan menembak senjata
kelompok tersebut meliputi penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok lintas
datar dan penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok lintas lengkung.
Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan melalui tahapan kegiatan yang meliputi
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
3.2 Penyelenggaraan Latihan Menembak Senjata Kelompok Lintas Datar.
3.2.1 Perencanaan.
3.2.1.1 Mempelajari direktif penyelenggaraan latihan menembak senjata kelompok lintas
datar.
3.2.1.2 Mempelajari referensi sesuai materi latihan menembak senjata kelompok lintas
datar.
3.2.1.3 Menyusun organisasi latihan menembak senjata kelompok lintas datar.
3.2.1.4 Koordinasi dengan satuan/instansi/staf terkait:
3.2.1.4.1 Membuat surat permohonan peminjaman daerah latihan.
3.2.1.4.2 Membuat surat permohonan permintaan dukungan personel asistensi teknis
dari LKT pusat/daerah dan tim peralatan service area.
3.2.1.5 Peninjauan medan untuk latihan menembak senjata kelompok lintas datar:
3.2.1.5.1 SO minimi SMR dan SMS.
3.2.1.5.1.1 Lapangan tembak dengan dengan ukuran panjang ± 300 m x lebar ± 50 m.
3.2.1.5.1.2 Lintasan peluru tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
3.2.1.5.1.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 5 m, tinggi ± 5 m dan tidak berbatu.
3.2.1.5.2 SMB dan SM2.
3.2.1.5.2.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 2000 m x lebar ± 50 m.
3.2.1.5.2.2 Lintasan peluru tidak melewati pemukiman penduduk.
3.2.1.5.2.3 Tanggul depan ± 10 m, samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak
berbatu.
3.2.1.5.3 SLT instalanza C 90 CRRC dan RBR 64 mm M 80.
24
3.2.1.5.3.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 500 m x lebar ± 50 m.
3.2.1.5.3.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
3.2.1.5.3.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
3.2.1.5.3 4 Jarak keamanan ke belakang ± 100 m dari petembak.
3.2.1.5.4 SLT Strim.
3.2.1.5.4.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 500 x lebar ± 50 m.
3.2.1.5.4.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
3.2.1.5.4.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
3.2.1.5.4.4 Jarak keamanan ke belakang ± 100 m dari petembak.
3.2.1.5.5 SLT Sedang (Medium).
3.2.1.5.5.1 Lapangan tembak dengan ukuran panjang ± 2.500 x lebar ± 50 m.
3.2.1.5.5.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
3.2.1.5.5.3 Tanggul depan dan samping tebal ± 10 m, tinggi ± 10 m dan tidak berbatu.
3.2.1.5.5.4 Jarak keamanan ke belakang ± 100 m dari petembak.
3.2.1.5.6 SLT Ringan (Short).
3.2.1.5.6.1 Lapangan tembak dengan panjang ± 1.000 m x lebar ± 50 m.
3.2.1.5.6.2 Lintasan peluru/roket tidak terhalang oleh pepohonan/bangunan dan tidak
melewati pemukiman penduduk.
3.2.1.5.6.3 Tanggul depan dan samping tebal 10 m, tinggi 10 m dan tidak berbatu.
3.2.1.5.6.4 Jarak keamanan ke belakang ±100 m dari petembak.
3.2.1.6 Membuat rencana garis besar latihan menembak senjata kelompok lintas datar.
3.2.1.7 Paparan rencana garis besar kepada pimpinan umum latihan.
3.2.1.8 Menyempurnakan rencana garis besar latihan menembak senjata kelompok
lintas datar.
3.2.1.9 Menyusun rencana latihan menembak senjata kelompok lintas datar.
3.2.1.10 Membuat rencana lapangan oleh koordinator.
25
3.2.1.11 Distribusi rencana latihan dan rencana lapangan menembak senjata kelompok
lintas datar.
3.2.2 Persiapan.
3.2.2.1 Penyiapan komando latihan menembak senjata kelompok lintas datar.
3.2.2.2 Briefing kepada pelaku dan pelatih.
3.2.2.3 Penataran pelatih.
3.2.2.4 Latihan pendahuluan (apabila menggunakan tim peraga).
3.2.2.5 Penyiapan tempat/medan latihan menembak senjata kelompok lintas datar.
3.2.2.6 Mencoba menembak senjata kelompok lintas datar.
3.2.2.7 Pengecekan akhir personel dan sarana prasarana latihan menembak senjata
kelompok lintas datar.
3.2.3 Pelaksanaan.
3.2.3.1 Menembak SO minimi dan SMR.
3.2.3.1.1 Kegiatan di daerah persiapan.
3.2.3.1.1.1 Tindakan keamanan.
3.2.3.1.1.2 Pemeriksaan personel dan materiil dilanjutkan dengan berdoa.
3.2.3.1.1.3 Menjelaskan tentang mekanisme kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.2.3.1.1.4 Memberikan penjelasan tentang keharusan dan larangan yang harus ditaati
oleh pelaku selama kegiatan latihan menembak.
3.2.3.1.1.5 Mengarahkan pelaku dari daerah persiapan menuju ke tempat pemeriksaan
senjata.
3.2.3.1.2 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata.
3.2.3.1.2.1 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pemeriksaan senjata.
3.2.3.1.2.2 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pencatatan apabila terdapat
senjata yang rusak.
3.2.3.1.2.3 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan penggantian senjata/laras
cadangan kepada pelaku apabila terdapat senjata/laras yang rusak berat.
3.2.3.1.2.4 Petugas pemeriksa senjata mencatat dan melaporkan kepada pimpinan
apabila terdapat kendala di pemeriksaan senjata.
3.2.3.1.2.5 Petugas pemeriksa senjata mengarahkan pelaku latihan dari tempat
pemeriksaan senjata menuju ke tempat pengambilan munisi.
26
3.2.3.1.3 Kegiatan di tempat pembagian munisi.
3.2.3.1.3.1 Petugas munisi membagikan munisi kepada pelaku sesuai dengan materi
yang akan dilaksanakan, selanjutnya pelaku setelah menerima munisi memeriksa jumlah
munisi yang sudah diterima.
3.2.3.1.3.2 Petugas munisi mencatat munisi yang telah dibagikan kepada pelaku.
3.2.3.1.3.3 Petugas munisi mengarahkan pelaku latihan dari tempat pembagian munisi
menuju ke kedudukan tembakan.
3.2.3.1.4 Kegiatan di kedudukan penembakan.
3.2.3.1.4.1 Pengawas pucuk mengarahkan pelaku untuk menempati kedudukan tembak.
3.2.3.1.4.2 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksan terhadap pelaku di kedudukan
tembak baik personel maupun materiilnya.
3.2.3.1.4.3 Pengawas pucuk melaksanakan pencatatan identitas pelaku.
3.2.3.1.4.4 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksan sesuai dengan pucuk yang
telah ditentukan.
3.2.3.1.4.5 Pengawas pucuk melaporkan kepada pimpinan penembakan bahwa pucuk
siap melaksanakan menembak.
3.2.3.1.4.6 Pucuk melaksanakan menembak sesuai dengan sasarannya masing-masing.
3.2.3.1.4.7 Pengawas pucuk mengawasi dan membantu mengatasi gangguan apabila
terjadi gangguan senjata yang tidak dapat diatasi oleh pelaku.
3.2.3.1.4.8 Pengawas pucuk melaksanakan penggantian munisi apabila terjadi munisi
yang kets atau rusak.
3.2.3.1.4.9 Pelaku yang telah selesai melaksanakan menembak melaksanakan
kosongkan senjata laporan dari tempat “lapor senjata, kosong!”.
3.2.3.1.4.10 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan kamar senjata sesuai
dengan pucuk masing-masing.
3.2.3.1.4.11 Pelaku yang telah selesai menembak menuju ke tempat pemeriksaan
senjata akhir.
3.2.3.1.5 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.1.5.1 Petugas pemeriksa senjata menerima pelaku untuk melaksanakan
pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.1.5.2 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan pelaku untuk melaksanakan
tindakan keamanan dengan aba-aba “siap gerak!”, “periksa kamar, gerak!”. Pelaku
melaksanakan kegiatan periksa kamar.
27
3.2.3.1.5.3 Petugas pemeriksa senjata memeriksa kamar senjata pelaku satu persatu
dengan cara melihat dan meyakinkan bahwa kamar benar-benar aman/kosong.
3.2.3.1.5.4 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan hadap kanan/kiri menuju ke titik
berkumpul akhir.
3.2.3.1.6 Kegiatan di titik berkumpul akhir.
3.2.3.1.6.1 Petugas titik berkumpul akhir menerima pelaku ditempatkan sesuai tempat
yang telah ditentukan.
3.2.3.1.6.2 Petugas titik berkumpul akhir memerintahkan pelaku untuk menempatkan
senjata pada rak senjata yang telah disiapkan.
3.2.3.1.6.3 Petugas meletakkan senjata pelaku menuju ke tempat yang telah disiapkan.
3.2.3.1.6.4 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir kedudukan pelaku dan senjata
terpisah.
3.2.3.1.6.5 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku diberikan bimbingan dan
pengasuhan dari petugas titik berkumpul akhir.
3.2.3.1.6.6 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku tidak dibenarkan
meninggalkan tempat tanpa seijin pelatih.
MEKANISME KEGIATAN LATIHAN MENEMBAK SO MINIMI DAN SMR
MENEMBAK DASAR
EKSERSISI APLIKASI
JAT MENEMBAK
TEORI
PENGJAT
28
BAGAN DAERAH LATIHAN MENEMBAK
PENGELOMPOKAN SO MINIMI DAN SMR
TANGGUL PENAHAN PELURU
100 M
TUR PRG WASCUK PETEM BAK
PIBAK
RIK JAT TP MU
AKHIR
RIK JAT
TB AWAL
AKHIR
POSKO DP
29
BAGAN DAERAH LATIHAN MENEMBAK
PENILAIAN SO MINIMI DAN SMR
WASCUK PETEMBAK
PIBAK
TB TP
AKHIR MU
POSKO DP
3.2.3.2 Menembak SMS.
3.2.3.2.1 Kegiatan di daerah persiapan.
3.2.3.2.1.1 Tindakan keamanan.
3.2.3.2.1.2 Pemeriksaan personel dan materiil dilanjutkan dengan berdoa.
3.2.3.2.1.3 Menjelaskan tentang mekanisme kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.2.3.2.1.4 Memberikan penjelasan tentang keharusan dan larangan yang harus ditaati
oleh pelaku selama kegiatan latihan menembak.
30
3.2.3.2.1.5 Mengarahkan pelaku dari daerah persiapan menuju ke tempat pemeriksaan
senjata.
3.2.3.2.2 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata.
3.2.3.2.2.1 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pemeriksaan senjata.
3.2.3.2.2.2 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pencatatan apabila terdapat
senjata yang rusak.
3.2.3.2.2.3 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan penggantian senjata/laras
cadangan kepada pelaku apabila terdapat senjata/laras yang rusak berat.
3.2.3.2.2.4 Petugas pemeriksa senjata mencatat dan melaporkan kepada pimpinan
apabila terdapat kendala di pemeriksaan senjata.
3.2.3.2.2.5 Petugas pemeriksa senjata mengarahkan pelaku latihan dari tempat
pemeriksaan senjata menuju ke tempat pengambilan munisi.
3.2.3.2.3 Kegiatan di tempat pembagian munisi.
3.2.3.2.3.1 Petugas munisi membagikan munisi kepada pelaku sesuai dengan materi
yang akan dilaksanakan, selanjutnya pelaku setelah menerima munisi memeriksa jumlah
munisi yang sudah diterima.
3.2.3.2.3.2 Petugas munisi mencatat munisi yang telah dibagikan kepada pelaku.
3.2.3.2.3.3 Petugas munisi mengarahkan pelaku latihan dari tempat pembagian munisi
menuju ke kedudukan tembakan.
3.2.3.2.4 Kegiatan di kedudukan penembakan.
3.2.3.2.4.1 Pengawas pucuk mengarahkan pelaku untuk menempati kedudukan tembak.
3.2.3.2.4.2 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksan terhadap pelaku di kedudukan
tembak baik personel maupun materiilnya.
3.2.3.2.4.3 Pengawas pucuk melaksanakan pencatatan identitas pelaku.
3.2.3.2.4.4 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksan sesuai dengan pucuk yang
telah ditentukan.
3.2.3.2.4.5 Pengawas pucuk melaporkan kepada pimpinan penembakan bahwa pucuk
siap melaksanakan menembak.
3.2.3.2.4.6 Pucuk melaksanakan menembak sesuai dengan sasarannya masing-masing.
3.2.3.2.4.7 Pengawas pucuk mengawasi dan membantu mengatasi gangguan apabila
terjadi gangguan senjata yang tidak dapat diatasi oleh pelaku.
3.2.3.2.4.8 Pengawas pucuk melaksanakan penggantian munisi apabila terjadi munisi
yang kets atau rusak.
31
3.2.3.2.4.9 Pelaku yang telah selesai melaksanakan menembak melaksanakan
kosongkan senjata laporan dari tempat “lapor senjata, kosong!”.
3.2.3.2.4.10 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan kamar senjata sesuai dengan
pucuk masing-masing.
3.2.3.2.4.11 Pelaku yang telah selesai menembak menuju ke tempat pemeriksaan
senjata akhir.
3.2.3.2.5 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.2.5.1 Petugas pemeriksa senjata menerima pelaku untuk melaksanakan
pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.2.5.2 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan pelaku untuk melaksanakan
tindakan keamanan dengan aba-aba “siap gerak!”, “periksa kamar, gerak!”. Pelaku
melaksanakan kegiatan periksa kamar.
3.2.3.2.5.3 Petugas pemeriksa senjata memeriksa kamar senjata pelaku satu persatu
dengan cara melihat dan meyakinkan bahwa kamar benar-benar aman/kosong.
3.2.3.2.5.4 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan hadap kanan/kiri menuju ke titik
berkumpul akhir.
3.2.3.2.6 Kegiatan di titik berkumpul akhir.
3.2.3.2.6.1 Petugas titik berkumpul akhir menerima pelaku ditempatkan sesuai tempat
yang telah ditentukan.
3.2.3.2.6.2 Petugas titik berkumpul akhir memerintahkan pelaku untuk menempatkan
senjata pada rak senjata yang telah disiapkan.
3.2.3.2.6.3 Petugas meletakkan senjata pelaku menuju ke tempat yang telah disiapkan.
3.2.3.2.6.4 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir kedudukan pelaku dan senjata
terpisah.
3.2.3.2.6.5 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku diberikan bimbingan dan
pengasuhan dari petugas titik berkumpul akhir.
3.2.3.2.6.6 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku tidak dibenarkan
meninggalkan tempat tanpa seijin pelatih.
32
MEKANISME KEGIATAN LATIHAN MENEMBAK SMS
EKSERSISI SIMULASI LATIHAN
JAT PIBAK LINTAR
TEORI APLIKASI
PENGJAT MENEMBAK
BAGAN DAERAH LATIHAN MENEMBAK SMS
33
3.2.3.3 Menembak SMB.
3.2.3.3.1 Kegiatan di daerah persiapan.
3.2.3.3.1.1 Tindakan keamanan.
3.2.3.3.1.2 Pemeriksaan personel dan materiil dilanjutkan dengan berdoa.
3.2.3.3.1.3 Menjelaskan tentang mekanisme kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.2.3.3.1.4 Memberikan penjelasan tentang keharusan dan larangan yang harus ditaati
oleh pelaku selama kegiatan latihan menembak.
3.2.3.3.1.5 Mengarahkan pelaku dari daerah persiapan menuju ke tempat pemeriksaan
senjata.
3.2.3.3.2 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata.
3.2.3.3.2.1 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pemeriksaan senjata.
3.2.3.3.2.2 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pencatatan apabila terdapat
senjata yang rusak.
3.2.3.3.2.3 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan penggantian senjata/laras
cadangan kepada pelaku apabila terdapat senjata/laras yang rusak berat.
3.2.3.3.2.4 Petugas pemeriksa senjata mencatat dan melaporkan kepada pimpinan
apabila terdapat kendala di pemeriksaan senjata.
3.2.3.3.2.5 Petugas pemeriksa senjata mengarahkan pelaku latihan dari tempat
pemeriksaan senjata menuju ke tempat pengambilan munisi.
3.2.3.3.3 Kegiatan di tempat pembagian munisi.
3.2.3.3.3.1 Petugas munisi membagikan munisi kepada pelaku sesuai dengan materi
yang akan dilaksanakan, selanjutnya pelaku setelah menerima munisi memeriksa jumlah
munisi yang sudah diterima.
3.2.3.3.3.2 Petugas munisi mencatat munisi yang telah dibagikan kepada pelaku.
3.2.3.3.3.3 Petugas munisi mengarahkan pelaku latihan dari tempat pembagian munisi
menuju ke kedudukan tembakan.
3.2.3.3.4 Kegiatan di kedudukan penembakan.
3.2.3.3.4.1 Pengawas pucuk mengarahkan pelaku untuk menempati kedudukan tembak.
3.2.3.3.4.2 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksan terhadap pelaku di kedudukan
tembak baik personel maupun materiilnya.
3.2.3.3.4.3 Pengawas pucuk melaksanakan pencatatan identitas pelaku.
34
3.2.3.3.4.4 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan pucuk yang
telah ditentukan.
3.2.3.3.4.5 Pengawas pucuk melaporkan kepada pimpinan penembakan bahwa pucuk
siap melaksanakan menembak.
3.2.3.3.4.6 Pucuk melaksanakan menembak sesuai dengan sasarannya masing-masing.
3.2.3.3.4.7 Pengawas pucuk mengawasi dan membantu mengatasi gangguan apabila
terjadi gangguan senjata yang tidak dapat diatasi oleh pelaku.
3.2.3.3.4.8 Pengawas pucuk melaksanakan penggantian munisi apabila terjadi munisi
yang kets atau rusak.
3.2.3.3.4.9 Pelaku yang telah selesai melaksanakan menembak melaksanakan
kosongkan senjata laporan dari tempat “lapor senjata, kosong!”.
3.2.3.3.4.10 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan kamar senjata sesuai dengan
pucuk masing-masing.
3.2.3.3.4.11 Pelaku yang telah selesai menembak menuju ke tempat pemeriksaan
senjata akhir.
3.2.3.3.5 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.3.5.1 Petugas pemeriksa senjata menerima pelaku untuk melaksanakan
pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.3.5.2 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan pelaku untuk melaksanakan
tindakan keamanan dengan aba-aba “siap gerak!”, “periksa kamar, gerak!”. Pelaku
melaksanakan kegiatan periksa kamar.
3.2.3.3.5.3 Petugas pemeriksa senjata memeriksa kamar senjata pelaku satu persatu
dengan cara melihat dan meyakinkan bahwa kamar benar-benar aman/kosong.
3.2.3.3.5.4 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan hadap kanan/kiri menuju ke titik
berkumpul akhir.
3.2.3.3.6 Kegiatan di titik berkumpul akhir.
3.2.3.3.6.1 Petugas titik berkumpul akhir menerima pelaku ditempatkan sesuai tempat
yang telah ditentukan.
3.2.3.3.6.2 Petugas titik berkumpul akhir memerintahkan pelaku untuk menempatkan
senjata pada rak senjata yang telah disiapkan.
3.2.3.3.6.3 Petugas meletakkan senjata pelaku menuju ke tempat yang telah disiapkan.
3.2.3.3.6.4 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir kedudukan pelaku dan senjata
terpisah.
35
3.2.3.3.6.5 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku diberikan bimbingan dan
pengasuhan dari petugas titik berkumpul akhir.
3.2.3.3.6.6 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku tidak dibenarkan
meninggalkan tempat tanpa seijin pelatih.
MEKANISME KEGIATAN LATIHAN MENEMBAK SMB
EKSERSISI SIMULASI LATIHAN
JAT PIBAK LINTAR
TEORI APLIKASI
PENGJAT MENEMBAK
BAGAN DAERAH LATIHAN MENEMBAK SMB
36
3.2.3.4 Menembak SMS di kendaraan tempur.
3.2.3.4.1 Kegiatan di daerah persiapan.
3.2.3.4.1.1 Tindakan keamanan.
3.2.3.4.1.2 Menempatkan kedudukan kendaraan tempur di tempat yang telah
ditentukan.
3.2.3.4.1.3 Pemeriksaan personel dan materiil dilanjutkan dengan berdoa.
3.2.3.4.1.4 Menjelaskan tentang mekanisme kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.2.3.4.1.5 Memberikan penjelasan tentang keharusan dan larangan yang harus ditaati
oleh pelaku selama kegiatan latihan.
3.2.3.4.1.6 Mengarahkan pelaku dari daerah persiapan menuju ke tempat pemeriksaan
senjata.
3.2.3.4.2 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata.
3.2.3.4.2.1 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pemeriksaan senjata di
kendaraan tempur.
3.2.3.4.2.2 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pencatatan apabila terdapat
senjata yang rusak.
3.2.3.4.2.3 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan penggantian senjata/laras
cadangan kepada pelaku apabila terdapat senjata/laras yang rusak.
3.2.3.4.2.4 Petugas pemeriksa senjata mencatat dan melaporkan kepada pimpinan
apabila terdapat kendala di pemeriksaan senjata.
3.2.3.4.2.5 Petugas pemeriksa senjata mengarahkan pelaku latihan dari tempat
pemeriksaan senjata menuju ke tempat pengambilan munisi.
3.2.3.4.3 Kegiatan di tempat pembagian munisi.
3.2.3.4.3.1 Petugas munisi membagikan munisi kepada pelaku sesuai dengan materi
yang akan dilaksanakan, selanjutnya pelaku setelah menerima munisi memeriksa jumlah
munisi yang sudah diterima.
3.2.3.4.3.2 Petugas munisi mencatat munisi yang telah dibagikan kepada pelaku.
3.2.3.4.3.3 Petugas munisi mengarahkan pelaku latihan dari tempat pembagian munisi
menuju ke kedudukan tembakan.
3.2.3.4.4 Kegiatan di kedudukan penembakan.
3.2.3.4.4.1 Pengawas pucuk mengarahkan pelaku untuk menempati kedudukan tembak
di kendaraan tempur.
37
3.2.3.4.4.2 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan terhadap pelaku di kedudukan
tembak baik personel maupun materiilnya.
3.2.3.4.4.3 Pengawas pucuk melaksanakan pencatatan identitas pelaku.
3.2.3.4.4.4 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan pucuk yang
telah ditentukan.
3.2.3.4.4.5 Pengawas pucuk melaporkan kepada pimpinan penembak bahwa pucuk
siap melaksanakan menembak.
3.2.3.4.4.6 Pucuk melaksanakan menembak sesuai dengan sasarannya masing-
masing.
3.2.3.4.4.7 Pengawas pucuk mengawasi dan membantu mengatasi gangguan apabila
terjadi gangguan senjata yang tidak dapat diatasi oleh pelaku.
3.2.3.4.4.8 Pengawas munisi melaksanakan penggantian munisi apabila terjadi munisi
yang kets atau rusak.
3.2.3.4.4.9 Pelaku yang telah selesai melaksanakan menembak melaksanakan
kosongkan senjata laporan dari tempat “lapor senjata, kosong!”.
3.2.3.4.4.10 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan kamar senjata sesuai
dengan pucuk masing-masing.
3.2.3.4.4.11 Pelaku yang telah selesai menembak menuju ke tempat pemeriksaan
senjata akhir.
3.2.3.4.5 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.4.5.1 Petugas pemeriksa senjata mendatangi pelaku di kendaraan tempur untuk
melaksanakan pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.4.5.2 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan pelaku untuk melaksanakan
tindakan keamanan dengan aba-aba “siap gerak!”, “periksa kamar, gerak!”. Pelaku
melaksanakan kegiatan periksa kamar.
3.2.3.4.5.3 Petugas pemeriksa senjata memeriksa kamar senjata pelaku satu persatu
dengan cara melihat dan meyakinkan bahwa kamar benar-benar aman/kosong.
3.2.3.4.5.4 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan menuju ke titik berkumpul akhir.
3.2.3.4.6 Kegiatan di titik berkumpul akhir.
3.2.3.4.6.1 Petugas titik berkumpul akhir mengarahkan pelaku menempatkan kendaraan
tempur sesuai tempat yang telah ditentukan.
3.2.3.4.6.2 Petugas titik berkumpul akhir memerintahkan pelaku untuk keluar dari
kendaraan tempur.
3.2.3.4.6.3 Pelaku menuju ke tempat yang telah disiapkan.
38
3.2.3.4.6.4 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir kedudukan pelaku dan kendaraan
tempur terpisah.
3.2.3.4.6.5 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku diberikan bimbingan dan
pengasuhan dari petugas titik berkumpul akhir.
3.2.3.4.6.6 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku tidak dibenarkan
meninggalkan tempat tanpa seijin pelatih.
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SMS PADA RANPUR M 113AI
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK TB
AKHIR
39
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SMS PADA RANPUR MARDER 1 A2 RI
TENTARA
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK TB
AKHIR
40
3.2.3.5 Menembak SMB dan SM2 di kendaraan tempur.
3.2.3.5.1 Kegiatan di daerah persiapan.
3.2.3.5.1.1 Tindakan keamanan.
3.2.3.5.1.2 Menempatkan kedudukan kendaraan tempur di tempat yang telah ditentukan.
3.2.3.5.1.3 Pemeriksaan personel dan materiil dilanjutkan dengan berdoa.
3.2.3.5.1.4 Menjelaskan tentang mekanisme kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.2.3.5.1.5 Memberikan penjelasan tentang keharusan dan larangan yang harus ditaati
oleh pelaku selama kegiatan latihan.
3.2.3.5.1.6 Mengarahkan pelaku dari daerah persiapan menuju ke tempat pemeriksaan
senjata.
3.2.3.5.2 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata.
3.2.3.5.2.1 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pemeriksaan senjata di
kendaraan tempur.
3.2.3.5.2.2 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pencatatan apabila terdapat
senjata yang rusak.
3.2.3.5.2.3 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan penggantian senjata/laras
cadangan kepada pelaku apabila terdapat senjata/laras yang rusak.
3.2.3.5.2.4 Petugas pemeriksa senjata mencatat dan melaporkan kepada pimpinan
apabila terdapat kendala di pemeriksaan senjata.
3.2.3.5.2.5 Petugas pemeriksa senjata mengarahkan pelaku latihan dari tempat
pemeriksaan senjata menuju ke tempat pengambilan munisi.
3.2.3.5.3 Kegiatan di tempat pembagian munisi.
3.2.3.5.3.1 Petugas munisi membagikan munisi kepada pelaku sesuai dengan materi
yang akan dilaksanakan, selanjutnya pelaku setelah menerima munisi memeriksa jumlah
munisi yang sudah diterima.
3.2.3.5.3.2 Petugas munisi mencatat munisi yang telah dibagikan kepada pelaku.
3.2.3.5.3.3 Petugas munisi mengarahkan pelaku latihan dari tempat pembagian munisi
menuju ke kedudukan tembakan.
3.2.3.5.4 Kegiatan di kedudukan penembakan.
3.2.3.5.4.1 Pengawas pucuk mengarahkan pelaku untuk menempati kedudukan tembak
di kendaraan tempur.
3.2.3.5.4.2 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksan terhadap pelaku di kedudukan
tembak baik personel maupun materiilnya.
41
3.2.3.5.4.3 Pengawas pucuk melaksanakan pencatatan identitas pelaku.
3.2.3.5.4.4 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan pucuk yang
telah ditentukan.
3.2.3.5.4.5 Pengawas pucuk melaporkan kepada pimpinan penembak bahwa pucuk
siap melaksanakan menembak.
3.2.3.5.4.6 Pucuk melaksanakan menembak sesuai dengan sasarannya masing-masing.
3.2.3.5.4.7 Pengawas pucuk mengawasi dan membantu mengatasi gangguan apabila
terjadi gangguan senjata yang tidak dapat diatasi oleh pelaku.
3.2.3.5.4.8 Pengawas munisi melaksanakan penggantian munisi apabila terjadi munisi
yang kets atau rusak.
3.2.3.5.4.9 Pelaku yang telah selesai melaksanakan menembak melaksanakan
kosongkan senjata laporan dari tempat “lapor senjata, kosong!”.
3.2.3.5.4.10 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan kamar senjata sesuai dengan
pucuk masing-masing.
3.2.3.5.4.11 Pelaku yang telah selesai menembak menuju ke tempat pemeriksaan
senjata akhir.
3.2.3.5.5 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.5.5.1 Petugas pemeriksa senjata mendatangi pelaku di kendaraan tempur untuk
melaksanakan pemeriksaan senjata akhir.
3.2.3.5.5.2 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan pelaku untuk melaksanakan
tindakan keamanan dengan aba-aba “siap gerak!”, “periksa kamar, gerak!”. Pelaku
melaksanakan kegiatan periksa kamar.
3.2.3.5.5.3 Petugas pemeriksa senjata memeriksa kamar senjata pelaku satu persatu
dengan cara melihat dan meyakinkan bahwa kamar benar-benar aman/kosong.
3.2.3.5.5.4 Petugas pemeriksa senjata memerintahkan menuju ke titik berkumpul akhir.
3.2.3.5.6 Kegiatan di titik berkumpul akhir.
3.2.3.5.6.1 Petugas titik berkumpul akhir mengarahkan pelaku menempatkan kendaraan
tempur sesuai tempat yang telah ditentukan.
3.2.3.5.6.2 Petugas titik berkumpul akhir memerintahkan pelaku untuk keluar dari
kendaraan tempur.
3.2.3.5.6.3 Pelaku menuju ke tempat yang telah disiapkan.
3.2.3.5.6.4 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir kedudukan pelaku dan kendaraan
tempur terpisah.
42
3.2.3.5.6.5 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku diberikan bimbingan dan
pengasuhan dari petugas titik berkumpul akhir.
3.2.3.5.6.6 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku tidak dibenarkan
meninggalkan tempat tanpa seijin pelatih.
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SMB PADA RANPUR ANOA
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK
TB
AKHIR
43
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SMB PADA RANPUR MARDER 1 A2 RI
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK TB
AKHIR
44
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SMB PADA RANPUR M 113A1
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK TB
AKHIR
45
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SM2 PADA RANPUR ANOA
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK TB
AKHIR
46
BAGAN DAERAH LATIHAN
MENEMBAK SENJATA KALIBER 20 MM PADA RANPUR M 113 A1
TP D
MU P
TP MU RIKJAT AKHIR
DP RIKJAT AWAL PIBAK
TB
AKHIR
47
3.2.3.6 Menembak SLT (instalanza C 90 CRRC dan RBR 64 mm M 80, Strim dan
ATGM).
3.2.3.6.1 Kegiatan di daerah persiapan.
3.2.3.6.1.1 Tindakan keamanan.
3.2.3.6.1.2 Pemeriksaan personel dan materiil dilanjutkan dengan berdoa.
3.2.3.6.1.3 Menjelaskan tentang mekanisme kegiatan yang akan dilaksanakan.
3.2.3.6.1.4 Memberikan penjelasan tentang keharusan dan larangan yang harus ditaati
oleh pelaku selama kegiatan latihan menembak.
3.2.3.6.1.5 Mengarahkan pelaku dari daerah persiapan menuju ke tempat pemeriksaan
senjata.
3.2.3.6.2 Kegiatan di tempat pemeriksaan senjata.
3.2.3.6.2.1 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pemeriksaan senjata.
3.2.3.6.2.2 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan pencatatan apabila terdapat
senjata yang rusak.
3.2.3.6.2.3 Petugas pemeriksa senjata melaksanakan penggantian senjata cadangan
kepada pelaku apabila terdapat senjata yang rusak berat.
3.2.3.6.2.4 Petugas pemeriksa senjata melaporkan dan mencatat kepada pimpinan
apabila terdapat kendala di pemeriksaan senjata.
3.2.3.6.2.5 Petugas pemeriksa senjata mengarahkan pelaku latihan dari tempat
pemeriksaan senjata menuju ke tempat pengambilan munisi.
3.2.3.6.3 Kegiatan di tempat pembagian munisi.
3.2.3.6.3.1 Petugas munisi membagikan munisi kepada pelaku sesuai dengan materi
yang akan dilaksanakan, selanjutnya pelaku setelah menerima munisi memeriksa jumlah
munisi yang sudah diterima.
3.2.3.6.3.2 Petugas munisi mencatat munisi yang telah dibagikan kepada pelaku.
3.2.3.6.3.3 Petugas munisi mengarahkan pelaku latihan dari tempat pembagian munisi
menuju ke kedudukan tembakan.
3.2.3.6.4 Kegiatan di kedudukan penembakan.
3.2.3.6.4.1 Pengawas pucuk mengarahkan pelaku untuk menempati kedudukan tembak.
3.2.3.6.4.2 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan terhadap pelaku di kedudukan
tembak baik personel maupun materiilnya.
3.2.3.6.4.3 Pengawas pucuk melaksanakan pencatatan identitas pelaku.
48
3.2.3.6.4.4 Pengawas pucuk melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan pucuk yang
telah ditentukan.
3.2.3.6.4.5 Pengawas pucuk melaporkan kepada pimpinan penembakan bahwa pucuk
siap melaksanakan menembak.
3.2.3.6.4.6 Pimpinan penembak memberikan aba-aba tembakan kepada pucuk.
3.2.3.6.4.7 Pucuk melaksanakan menembak sesuai dengan sasarannya masing-masing.
3.2.3.6.4.8 Pengawas pucuk mengawasi dan membantu mengatasi gangguan apabila
terjadi gangguan senjata yang tidak dapat diatasi oleh pelaku.
3.2.3.6.4.9 Pelaku yang telah selesai melaksanakan menembak laporan ”pucuk,
selesai menembak!”.
3.2.3.6.4.10 Pelaku yang telah selesai menembak menuju ke titik berkumpul akhir.
3.2.3.6.5 Kegiatan di titik berkumpul akhir.
3.2.3.6.5.1 Petugas titik berkumpul akhir menerima pelaku ditempatkan sesuai tempat
yang telah ditentukan.
3.2.3.6.5.2 Petugas titik berkumpul akhir memerintahkan pelaku untuk menempatkan
senjata pada rak yang telah disiapkan.
3.2.3.6.5.3 Petugas meletakkan senjata pelaku menuju ke tempat yang telah disiapkan.
3.2.3.6.5.4 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir kedudukan pelaku dan senjata
terpisah.
3.2.3.6.5.5 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku diberikan bimbingan dan
asuhan dari petugas titik berkumpul akhir.
3.2.3.6.5.6 Selama kegiatan di titik berkumpul akhir pelaku tidak dibenarkan
meninggalkan tempat tanpa seijin pelatih.
MEKANISME KEGIATAN LATIHAN MENEMBAK SLT
EKSERSISI LATIHAN SIMULASI
JAT PIBAK LINTAR
TEORI LATIHAN SIMULASI
PENGJAT MENEMBAK SLT LATIH
APLIKASI MENEMBAK