19.Musriadi Muhammad
KACANG RA NINGGAL LANJARAN
1980, saat Indonesia gempar dgn kasus " Woyla" impianku berubah yg tadinya pengin jadi Marinir ke
Kopasandha. Angan2 jd Marinir krn saat kecil rumahku jd t4 mangkal para KKO yg sdg tdk bertugas saat
Dwikora / konfrontasi dgn Malaysia, termasuk Usman dan Harun yg dihukum mati itu. Menjadi ABRI krn
ingin meringankan beban keluarga yg gak mampu biayai kuliah (th 80 ayahku wafat) dan ingin
membanggakan keluarga. Ortu mana yg gak bangga lihat anaknya berpakaian seragam, membawa senjata,
berpangkat lagi. Saya neh isa ngamplengi wong merga wis tau dikamplengi nang Kodim saat geger Solo
(Meyek karo gendut ndelik mung nyawang). Rupanya garis Tuhan bukan itu untukku meski sudah berjuang 3
minggu di Lembah Tidar. Penyebabnya sederhana, tidak terbiasa makan pagi padahal selama di sana energi
banyak terkuras, musim hujan lagi. Aku kena flu. Hidup terus berjalan, aku kuliah teknik Sipil di UNS aja yg
murah, 1 semester 15 k dan tak perlu kost. Ibukupun bisa bangga anaknya menyandang gelar insinyur meski
tidak bisa hadir saat wisuda krn sakit keras. Bahkan kelyargs besarkupun ikut bangga krn aku yg pertama
bisa jadi sarjana. Saat sempat pulang kampung baru sj sampai pelabuhan pamanku bengak bengok setiap
melewati orang2 yg kenal keluargaku " ini Riadi skrg sudah jadi insinyur". Maklumlah orang kampung.
Sayang ibuku tdk ber-lama2 bisa membanggakan anaknya, wafat tahun 90. Kebanggaan tetap harus
kuberikan selama aku bisa.
Saat kuliah, apalagi sering juga membantu teman2 arsitek yg bikin tugas akhir, semua bercita-cita
membangun jembatan besar2, bendungan, gedung bertingkat dan lain2 proyek besar utk orang kota.
Muncul pikiran anti mainstream " besuk aku mau bangun WC umum ajalah" krn msh banyak yg belum
memiliki itu, terutama di pedesaan. Pikiran ini muncul sebagai buah bergiat di Palasmaga, sering ke desa2.
Saking getolnya jadi pecinta alam aku sempat jual sepeda utk biaya ikut Long March napak tilas Gatot
Soebroto jalan dari Solo - Purwodadi , selama 1 minggu bolos (tp anehnya tdk tercatat absen). Joko Daryanto
79 yang mengajak aku bersama Pipit Silvanus B5. Hbs itu sekolah pergi pulang jalan kaki dari Gilingan sampai
Warungmiri Inilah kiranya jiwa pro wong cilik mulai tertanam.
Apalagi saat kuliah aku pernah mimpin Mapala, Ajusta
Brata namanya, dan ikut tim SAR UNS.
Rupanya setelah bekerja di pekerjaan2 sipil Semarang,
Maluku, Jakarta dan Lombok, apa yg pernah aku ucapkan
diijabah Allah, thn 93 aku kerja di NTB (Bima), proyeknya
keren bantuan AusAid tapi pekerjaannya membantu
masyarakat desa bangun jamban. Gpp-lah itu memang yg
dibutuhkan krn angka kematian anak2 akibat sanitasi
buruk cukup tinggi. 3 thn dpt mendampingi membangun
13 ribu ribu jamban keluarga, seribuan sumur gali, pipa
air bersih dan lain2 sarana sanitasi. Di sinilah jalan
hidupku terbentuk, dedikasi utk masyarakat desa.
I-Panji Story 50 Alumni Smaga-81 SOLO
Thn 97 aku kembali ke Jakarta jd konsultan bidang teknik pengairan utk pekerjaan di Kalbar dan Riau, tp
jujur tdk begitu enjoy, banyak "rekayasanya". Tuhan memberi jalan lagi, th 98 saat krismon aku ditugaskan
jadi Fasilitator program penanggulangan kemiskinan, Program Pengembangan Kecamatan (PPK) . Aku pilih
ditugaskan di Gunungkidul, daerah kering yang pas utk mengingatkan akar keturunan sbg cicit Kuli Kontrak
yg dulu buyut2ku dipaksa hijrah, bapak ayahku dari tanah Jawa ke semenanjung Malaka dan nenek kakek
ibuku ke perbatasan, di awal abad 20.
Dari Gunungkidul-lah aku banyak belajar tentang perjalanan hidup manusia, tentang mitos2 di masyarakat,
belajar beradaptasi, belajar mencintai alam dan itu semua membangun idealisme dan dedikasi utk berbuat
bagi sesama yg jauh belum beruntung dari kehidupanku. Th 2006, ketika gempa bumi, aku ditugaskan di
pusat gempa, Kab Bantul. Semakin menguat tertanam filosofi orang Jogja, migunani tumrap liyan. Inilah
pekerjaan ternyaman bagiku, dari PPK 98 sd 2007 dilanjut PNPM 2008 sd 2014, di Gunungkidul, Bantul,
Kulonprogo dan Sleman, berkreasi mendampingi masyarakat pedesaan. Di sini jg aku belajar dan berlatih
menghadapi tekanan, meski " dimusuhi" atasan dan " disikut" teman kerja selevel tapi aku bisa membantu
anak buah utk meningkatkan kemampuan dan bisa memberdayakan masyarakat desa. Aku merasa bisa
migunani tumrap liyan khususnya wong cilik di pedesaan, akar buyutku dulu. Mereka mengajarkan aku
JANGAN LELAH BERBUAT BAIK. Kiranya inilah kebanggaan kedua yg bisa aku berikan dan aku yakin bisa
dirasakan oleh mendiang orang tuaku di alam sana.
Ketika Indonesia lbh diwarnai kepentingan
politik, program penanggulangan
kemiskinan diakhiri, aku dan teman2
dianggap tdk lagi berkompeten karena tdk
mau naik gerbong kereta mereka. Ruh yg sd
tertanam tak akan lekang, aku bergabung
dalam asosiasi Ikatan Pelaku Pemberdayaan
Masyarakat Indonesia (IPPMI) dan aku
memimpin di DIY. Dengan wadah asosiasi
ini kami tetap dpt mempertahankan
idealisme dan dedikasi secara
independent.. Thn 2016 -2018 utk
menyambung hidup ikut mburuh di proyek
tol Pantura, setelah itu kembali
mendampingi desa2 tp kemudian terjeda
karena pandemi. Di sela2 kekosongan ini
kerelawananku masih mereka butuhkan
untuk memberi asistensi bagi penguatan
kelembagaan masyarakat pedesaan secara
Kata orang " membuat orang lain bahagia adalah independent Sebetulnya ironis sih,
kebahagiaan tersendiri". Lihatlah wajah bahagia nenek wong
desa ini cukup hanya dikunjungi (dikaruhke) dan diberi bibit belajarnya teknik sipil skrg memfasilitasi
tanaman.
penguatan lembaga keuangan masyarakat.
Biarlah....... krn itu yg migunani.
Dalam kesenyapan pandemi selalu terbayang apa yg direnungkan kakek buyutku saat merebahkan diri di
peraduannya selepas bekerja di kebun APA YG TELAH KUPERBUAT, BUKAN APA YG TELAH KUDAPAT.
Kiranya para kuli kontrak tanah Jawa mengilhami John F Kennedy yg pernah berucap jangan bertanya apa yg
I-Panji Story 51 Alumni Smaga-81 SOLO
telah diperbuat negara untukmu, tapi bertanyalah apa yg telah kau perbuat utk negaramu. Sama isinya
mung beda bobote.
JANGAN LELAH BERBUAT BAIK dan BERBUATLAH DENGAN IKHLAS TANPA PAMRIH APAPUN karena itu juga
sebuah ibadah
Mohon maaf tdk bermaksud menggurui lho. Iki lelakon mung kanggo aku
Musriadi Muhammad
I-Panji Story 52 Alumni Smaga-81 SOLO
20. Literzet Sobri
☘️ Dari Simpon ke Warungmiri.☘️
Masuk SMA Negeri 3 bagi saya cukup membanggakan karena saya lulusan SMP Muh. 1 Simpon Solo.
Sehingga saya memiliki teman dari satu SMP hanya sedikit, antara lain alm Edy Sukes.
☘️ Karangmalang kampus tercinta.☘️
Lulus dari SMAN 3 saya diterima di IKIP Yogyakarta (Sekarang : UNY = Universitas Negeri Yogyakarta).
Sebuah perguruan tinggi "pencetak guru" di yogyakarta.
Jujur..... IKIP bukanlah pilihan utama, karena maunya sih ITB.
Meskipun terkesan terlalu tinggi pilihannya TSP (Teknik Sipil dan Perencana) lagi, tetapi itulah sebuah
harapan. Karena dari SD saya sudah mendengarnya dari guru dan ingin kuliah di sana. Sampai² saat
pemberitahuan bahwa saya diterima di IKIP yogya, maka surat pemberitahuan tsb tidak saya gubris dan
berniat untuk tidak diambil alias tidak mau daftar ulang dan tidak mau kuliah di IKIP. Oleh kakak saya Alm
Bp. Nurdin akif dibiarkan selama satu malam saya untuk mengikuti emosi. Sikap yg bijak dari seorang kakak.
Setelah kesesokan harinya, saya baru dinasehati untuk IKIP nya diambil dulu, dan tahun depan silahkan tes
ITB lagi.
Dalam perjalanan selanjutnya, selama 2 tahun kuliah di
IKIP masih tidak mantap alias setengah hati. Sebuah sikap
yg jangan ditiru karena tidak bersyukur atas nikmat yg
Allah berikan. Sampai suatu saat saya diingatkan akan
Firman Allah surat Albaqoroh ayat 216. Bahwa bisa jadi
sesuatu itu tidak baik menurut kita tetapi itu sebenarnya
justru yg terbaik, dan boleh jadi kita menganggap sesuatu
itu baik untuk kita tetapi sebenarnya justru tidak baik bagi
kita.
Maka sejak itulah saya harus bersyukur atas apapun
nikmat yg telah Allah berikan kepada saya dengan
mengikuti kuliah di IKIP dengan baik.
Alhamdulillah 1 Februari 1986 lulus Sarjana Pendidikan
Fisika yg hanya saya tempuh 4 tahun 7 bulan. Saya merasa
sangat beruntung karena belum lagi ikut wisuda, lamaran
saya sudah diterima untuk menjadi GTT di 3 SMA kota
Solo. Ketiga SMA tersebut yaitu SMA Batik 1, SMA
Muhammadiyah 4 (sekarang SMK Muh. 4 Farmasi), dan
SMA Murni. Hal ini saya jalani selama satu tahun terhitung
Juli 1986 sampai juni 1987. Karena mulai Juli 1987 saya
diminta untuk full di SMA Batik 1.
☘️ Tes CPNS.☘️
I-Panji Story 53 Alumni Smaga-81 SOLO
September 1986 ikut tes PNS dan alhamdulillah diterima.
PNS saya TMT 1 Maret 1987 ditugaskan di SMA Batik 1 Solo dengan status guru DPK yaitu status seorang
PNS yang ditugaskan di sekolah swasta.
13 Desember 1987 saya menikah dengan seorang putri yogya bernama : Kusuma Wardhani yang saat ini
sebagai Guru Fisika di SMA Negeri 3 Solo. Dari pernikahan ini saya dikaruniai 2 putra dan 1 putri serta 3
cucu.
☘️ Tawaran ke SMA Negeri 3☘️
Pada tahun 1993 bersamaan dengan telah purnanya Bp. Samsulhadi guru fisika SMAN 3, ada tawaran agar
saya pindah ke SMAN 3. Singkat cerita saya mohon ijin ke kepala sekolah SMA Batik 1 waktu itu Bp. H.
Akhmad Syukri, SH. Namun jawaban yang saya terima pada prinsipnya tidak usah pindah, tetapi tetap saja di
SMA Batik 1 guna membantu mengembangkan SMA Batik 1.
Jawaban ini saya terima dengan senang hati karena pada prinsipnya bukan dimana saya mengajar tapi
bagaimana saya menjadi guru yang baik.
☘️ Studi lanjut S2 dan S3☘️
Untuk memperkuat profesi saya, maka tahun 2003 saya melanjutkan studi S2 di UNS dan alhamdulillah 2005
lulus dari jurusan Pendidikan Sains UNS.
Tahun 2017 oleh yayasan mendapat tugas untuk studi lanjut S3 di negeri jiran Malaysia untuk meraih Ph. D.
Mohon doanya teman² agar segera lulus.
☘️ Menjadi Kepala Sekolah☘️
Januari tahun 2006 saya ditugasi menjadi Kepala SMA Batik 1 Surakarta. Juni tahun 2006 saya mendapat
Surat Keputusan pengangkatan dari Wali Kota Surakarta. SK tersebut menunjukkan status saya sebagai
Kepala Sekolah definitif. Definitif adalah istilah bagi Kepala Sekolah di swasta dengan SK pemerintah,
sehingga status serta hak dan kewajibannya sama dengan Kepala sekolah di SMA Negeri.
Tahun 2011 menjadi Kepala Sekolah berprestasi 1 (dulu namanya Kepala Sekolah Teladan) kota Surakarta.
Selanjutnya saya mengikuti seleksi tingkat provinsi jawa tengah, sayang hanya mampu meraih juara 3 jateng.
Pada tahun 2011 juga saya mendapat kesempatan untuk mengikuti Short Course for Principal di Curtin
University Perth Australia.
☘️ Profesi Baru.☘️
Yayasan yg menaungi SMA Batik 1 Surakarta, selain mengelola 6 sekolah, juga memiliki usaha lain yaitu Bank
Syariah Dana Mulia.
Awal tahun 2016 saya mendapat tugas tambahan sebagai Komisaris di Bank Syariah Dana Mulia Solo
sekaligus sebagai Kepala SMA Batik 1 Surakarta. Alhamdulillah lulus saat Fit and Proper Test di OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) dan juga bisa lulus sertifikat Komisaris dari Lembaga Sertifikasi Nasional.
I-Panji Story 54 Alumni Smaga-81 SOLO
Kepala Sekolah berakhir 30 September 2019 dan Komisaris berakhir 31 Desember 2019. Selanjutnya
terhitung 1 Januari 2020 sampai sekarang saya mendapat mandat sebagai Direktur Utama Bank Syariah
Dana Mulia Solo.
Lagi-lagi alhamdulillah lulus saat fit and propertest oleh OJK dan juga lulus sertifikasi Direksi oleh Lembaga
Sertifikasi Nasional.
Terhitung 1 September 2020 saya mendapat tugas baru menjadi Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Batik (YPB)
Surakarta disamping sebagai Dirut Bank Syariah Dana Mulia. YPB mengelola 6 sekolah yaitu : SMA Batik 1,
SMA Batik 2, SMK Batik 1, SMK Batik 2, SMP Batik, dan SMP Batik PK (Program Khusus).
Jangan pernah berperasangka buruk terhadap Allah. Allah maha tahu apa yg kita perlukan. Berdoalah agar
selalu diberi yang terbaik dan senantiasa bersyukur atas nikmat yg Allah berikan.
Demikian sahabat panji.
Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan.
Literzet Sobri – Solo
I-Panji Story 55 Alumni Smaga-81 SOLO
21.Wasi Pramono
My story
Aku terlahir dari keluarga guru
Bapak orang solo (kemlayan) adalah guru smp yang bertugas di smp negeri Bumiayu Brebes. Kakek dari
bapak adalah guru karawitan yang juga bertugas untuk menabuh gamelan sekaten. Nama.kakekku Tedjo
Pangrawit (kakak kandung dari Mbah Condro Pangrawit / S. Ngaliman. ). Mbak Rini tahu S Ngaliman karena
putranya banyak yang jadi dosen tari di ISI Yogya. Ibu berasal dari keluarga guru juga kakek dari ibu penilik
sekolah SD di Bumiayu.
Saya sekolah pindah2.
Mulai Tk sampai SD klas 5 di Solo trus pindah ke Bumiayu sampai lulus smp. SMA dikirim bapak saya lagi
untuk sekolah di Solo sambil menemani eyang putri di Kemlayan.
Lulus SMA sata termasuk beruntung ikut program Proyek Perintis II bersama 5 orang lainnya masuk IPB
Penjurusan di IPB mulai tingkat II saya milih fakultas kehutanan alasannya sederhana. Saya penggemar
musik ( mungkin darah dari kakek yang guru karawitan), setiap ada malam seni, dari fahutan selalu
menampilkan lagu karangan sendiri dan menurut saya kok keren.
Masuklah saya ke fahutan, saat itu saya kost masih bersama winarso terus
Tiap hari kalau senggang saya mengetik lirik lagu ( barat) yang mulai saya kumpulkan sejak SMA . Jadilah 3
buku lirik lagu barat.
Lulus kuliah bulan Juni 1986 saya langsung bekerja di
Departemen Kehutanan dan ditempatkan di Surabaya.
Di kantor surabaya ini mulai mengenal komputer, dan 3 buku
lirik tadi saya ketik ulang dengan komputer jadilah satu buku
tebal kira2 ada 500 lembar halaman lagu barat semua.
Tahun 1999 saya dipindah ke Aceh yang saat itu masih
bergolak karena ada DOM (Daerah Operasi Militer)
Masih ada peperangan dengan GAM ( Gerakan Aceh
Merdeka,).
Di Aceh kita nggak berani kemana2 apalagi setelah maghrib.
Orang (terutama polisi Indonesia ) yang berani jalan sendiri
biasanya mati dibunuh.
Jadi di Aceh hanya berani ke kantor - rumah PP. Tiap hari
temen pendatang kumpul di rumah mrnghibur diri dengan
nyanyi. Untung saya bawa buku lirik lagu jadi tiap malam
kerjanya nyanyi gak berani kemana2 apalagi ada info selalu
ada sweeping orang jawa. Wah suasana mencekam terus.
Untung 1 tahun kemudian tahun 2000 pada saat era otonomi saya pindah ke jakarta. Baru tahun 2001 saya
berkumpul lagi dengan keluarga setelah sebelumnya keluarga saya titipkan ke orang tua di bumiayu.
Di jakarta saya bertugas di Pusat Standardisasi dan Lingkungan yang bertugas menyusun SNI hasil hutan
kayu .
Tahun 2013 saya dipindah lagi ke Palembang mengepalai Unit Pelaksana Teknis di Palembang (kantor Balai).
I-Panji Story 56 Alumni Smaga-81 SOLO
Sekali lagi saya berangkat sendirian, keluarga saya tinggal di Bogor . Selama 4 tahun di Palembang karena
sendirian terpaksa mencari makannya beli, kadang2 saja masak sendiri. Nah di palembang ini kalau pagi
susah cari makanan, adanya hanya masakan padang atau nasi uduk atau lontong sayur.
Tahun 2016 saya dipindah lagi ke Aceh. Sekali ini aceh sudah aman. Hanya sayangnya akibat akumulasi
makan santan tiap hari di Palembang trigliserid saya naik 4 x normal. Normal trigliserid q
150 saya mencapai 650.
Sehingga suatu saat tiba2 tangan kiri saya kaku Kaki kiri lemas.
Tahun 2017 ssya dipindah lagi ke jakarta.Setelah
diperiksa di RSPAD ternyata ada pentumbatan di
otak kanan shg saya divonis kena stroke ringan.
Saya langsung ditawari untuk operasi cuci otak. Di
jakarta saya di RSPAD dioperasi cuci otak oleh tim
dr. Terawan (sekarang Menkes). Sampai sekarang
tiap bulan kontrol ke dr penyakit dalam ( masih
pemulihan).
Tadi disebutkan saya suka musik, ya saat SMA
saya mulai mengumpulkan lirik lagu barat yang
akhirnya jadi buku lirik lagu Di jaman internet
sekarang ini kesukaan saya beralih mengumpulkan
lagu dalam bentuk digital baik mp3 maupun mp4.
Setiap mrndengar ada lagu baru yang menurut
saya enak langsung saya cari lagunya baik mp3
maupun mp4 (video).
Saking sukanya mengoleksi lagu, kalau ada lagu di kaset belum ada mp3 nya saya cari program di knternet
untuk merubah dari bentuk pita kaset ke dalam mp3. Saat ini mestinya bulan depan saya pensiun, tapi
mendadak bulan Juni 2020 saya dipindahtugaskan lagi ke fungsional sehingga prnsiun saya mundur 2 tahun.
Saat ini yang mengikuti kesukaan/ hobby saya adalah anak ragilku yang sukanya nyanyi.
Alhamdulillah saya dikaruniai 3 anak. Jaraknya jauh2. Yang pertama perempuan (25 th) sdh lulus dari IPB
fahutan juga yang kedua laki2 (20 th) masih kuliah di bogor, yang ketiga b laki2 lagi (baru 10 th)
Tiap hari anak ragilku ini yang jadi hiburan karena suka menyanyi.
Demikian kisah hidup saya.
Wasi Pramono
I-Panji Story 57 Alumni Smaga-81 SOLO
22. Anik RoOstiani
Membaca jejak sejarah .. yang sudah ditulis teman teman panji....kemudian ada dawuh dari ketum panji
untuk nulis pejalanan hidup...membuat saya berfikir....trus aku kudu nulis apa ini yaaa..
Karena perjalanan saya datar datar saja...kalau ada gelombang..saya menikmatinya seperti berselancar di
laut lepas...(padahal rung tau.. )
Ok..saya sendiko dawuh sama capten saya...
Saya punya cita cita menjadi wartawan...maka saya pengen masuk jurusan bahasa...namun saat penjurusan
saya masuk ipa....waduh...saya pernah menghadap ke pak singgih untuk tukar jurusan dengan siswa yang
masuk bahasa tetapi dijuruskan ke ipa...waduh..mboten pareng...akhirnya saya di B1..diawali dengan tidak
perasaan tidak suka...sehingga nilai saya standart² saja.saat itu..sama dengan honk..saya paling tidak suka
kimia..
Tidak ada yg memberi info...kemana saya harus
melangkah..untuk menjadi wartawan...mengotakatik
pikiran..saya memutuskan ambil psikhologi...saya
tertarik ilmu ini karena suka saat guru musik kita..(pak
maryadi kah.. ?)menyelipkan tentang psikhologi saat
mengajar..dan dari hobby saya yaitu membaca...
Akhirnya saya memilih psikhologi,kehutanan,dan
arkeologi di UGM...di UNS...tidak ada jurusan
psikhologi..adanya Bimbingan Konseling..
Pengumuman seleksi...saya diterima di arkeologi dan
FKIP BP UNS....berbagai pertimbangan..saya akhirnya
masuk UNS...(ternyata sekelas sama Nurhimah smaga
A1).Bodohnya saya....saya baru tahu kalau BP itu
dipersiapkan menjadi guru...saat semester
3....hadegh...saya kecewa.
Salah satu alasan saya pilih UNS adalah karena setelah
lulus SMA..saya diterima menjadi penyiar di radio
swasta di solo..sedikit pengalihan keinginan saya yg
ingin jadi wartawan...maka konsentrasi ssya tersedot
ke dunia siaran setelah saya tahu kalau dikonsep jadi
guru.
Ada cerita lucu...saat praktek..waktu itu di SMA Neg 1
solo...praktikan semua dibully siswa..saya tidak..karena
banyak fans radio saya ..
I-Panji Story 58 Alumni Smaga-81 SOLO
Saya jadi Guru..karena keinginan alm.ibu...saya ingin lanjut S2 ke malang..ibu diam diam mengumpulkan
syarat pengangkatan ...kok ya ndelalah diterima..8x test..saya lolos...waktu itu th 1987...ditempatkan di SMP
1 wonosari klaten..19 tahun..2007 saya mutasi ke SMP1 Selo..puncak merapi..mengalami dioyak wedus
gembelnya merapi di 2010..4 th..karena terkena stroke..2011 dipindahkan ke SMP 1Teras..5km dari rumah..
Perjalanan karir saya stag..lika liku jadi guru BP luar biasa..saya hanya punya keinginan...bagaimana
menjadikan siswa yang biasa menjadi luar biasa...itu saja.
Anik Roostiani
I-Panji Story 59 Alumni Smaga-81 SOLO
23. Eka Supriyadi
Perjlnan hidupku sbg anak kolong hanya dirasakan sd lulus SD PL '74 di Solo, di asrama TNI AD. Selepas itu,
anak petani biasa umumnya di desa. Masuk SMP BL mulai kos & nyambi jadi "kacung bola tennis" kelas 1
kalau sore di Denpal AD belk Balaikota Solo. Pernah ditawari 2 petenis dari BNI 46 Purbayan, jadi "anak
angkatnya, drpada kos & kutolak halus, mending ikut adiknya Nenek di Jajar. Begitu lulus 1977 berempat
teman coba daftar yg dua diterima di SMAGA Warmir (alm. Wardoyo B2, satunya) Lulus 1981/82 lanjut coba
daftar di PTN yg hasilnya hanya di UKSW FE yg mau terima, tapi stl regrestasi hitung2 mahal diongkos kelak
(maklum masih 5 adik yg ntar butuh & ortu hanya purnaw bintara & sekelg balik ke ndeso: Sorogaten -
Tulung, 3 km dr sumber air cokro).
Setahun berlalu mengganggur sambil garap sepetak sawah & pelihara sepasang sapi, aku coba peruntungan
tes PTN lagi & diterima. Setelah selesai regrestasi & isi KRS Jur: Sastra Bhs Perancis di IKIP Kr-malang (UNY)
Yogya, disusul 1 bln kmd pengumuman harus daftar di Fisipol Pub- UNS. Atas pertimbangan biaya & ketemu
banyak "wajah2" alumni Smaga, tertambatlah hidupku "rindu Solo" s.d sekarang. Awal2 kuliah kost di
Perumnas Palur bersama adik yg di FE-UNS & teman Fisip, si kumis. Terus pindah di Kemlayan dekat rumah
om Budi Japit & numpang teman2 kampus, krn keterbatasan biaya. Pas KKN th 1986 di rumah kades
Sambiduwur, Tanon-Sragen, ketemu Jono, adiknya mas Danang B2 - CV Suratman (ternyata p. Kades, putra
angkat Bapaknya).
Tahun 1987 diterima di LP3ES cab. Klaten sbg Tng-
lapangan, sambil selesaikan skripsi. Namun krn tak
kunjung selesai, pembimbing kedua minta ayah saya u/
menghadap ke rumahnya di Badran Solo guna mem-
pressure-ku. Alhasil lulus stl ujian skripsi, namun
wisudanya diundur agar bisa bareng adik saya di th. 1990.
Beranjak th. 1993 ada kerjasama antara LP3ES dg PT. CEC
(Ciriajasa Engineering Cons) Jkt, aku ditugasi sbg FO & CD
Expert kab.Wonogiri salah satu lokasi pilot proyek PABPL-
MPR. Dan 1995-1999 sbg PMA wil Prov. Sulut (tinggal di jl.
Toar 81 Manado sama isteri + 1 anak, married 1993)
keliling Gorontalo-Bolmong-Minahasa-Sangihe Talaud tiap
blnnya, kelg sering saya ajak. Anak ke 2 lahir Mei 1999 di
Manado, dua bln kmd dapat tugas ke Jkt sbg anggota Tim
Penyusun Proposal Evaluasi PDM-DKE kerjasama dg
BAPPENAS. Balik ke Manado awal Des
menjadi misteri bagi kelg-ku, tiba2 sepatu kain babyku yg
satu ketlisut entah berantah, itu terjadi setelah isteriku
mencoba menagih uang yg dipinjam tetangga seberang jln
Toar di Manado, krn blm dpt kiriman dr Jkt.
Misteri puncaknya habis Imunisasi ulangan sampai malam berikutnya tdk kunjung surut panas suhu
tubuhnya, esok harinya pkl. 7 si dokter anak bilang tdk apa2 panas biasa, pulang jam 8 ambil obat apotik
sambil mampir ke Gereja Katedral minta perminyakan suci buat babyku, jawab pastor: "sudah saya doakan
saja." Alangkah histerisnya isteriku sesampai rumah, ternyata jiwa babyku tdk tertolong, seketika itu juga
kubawa ke RS DKT 10' nyampai & dipacu dg kejut listrik tapi Tuhan lebih menyayanginya (sehari sblnya,
I-Panji Story 60 Alumni Smaga-81 SOLO
pagi2 ada pelangi kala kubuka jendela, lalu kugendong jalan2 di depan). Tahun 2001 dapat ganti lagi baby
cewek .
Selepas itu, bbrp bln kemudian segelintir perhiasan anak isteri dicuri bbrp orang ketika ditinggal jagong di
Novotel, niatnya nunggu lampu nyala baru pergi, 1 jam pulang jagong lampu masih mati sepanj jln Toar. Ada
1 anak yg cerita klow tadi ada motor parkir di depan pagar, stl dibujuk bawa ke polres anak tadi takut cerita
yg nyuruh dia masuk kerumah. Akhirnya saya ikhlaskan, ada yg lebih membutuhkan brkali & Tuhan akan
melimpahi rezki yg lebih banyak (ini pesan Kasub Dinkes Prov Sulut, juga hati2: jika ada yg mau pinjam uang,
lebih baik diberi semampunya & jangan ditagih, pamali disini).
[ ] Ya, Tuhan kelgku memang hrs lebih
berbagi lagi dg sesama, sepanjang aku
mampu melakulan dimanapun.
Awal th 2000 aku diminta jadi Co-TL Kons
Manajemen Prov. Sulut pada program PPK
Depdagri/ PNPM Kemendagri, sd Juli 2001.
Ygmana Maret 2001 dapat ganti baby lahir
disana. Lalu pindah Jkt, jadi TL Wil 4 (Sul,
Maluku, Papua) sd akhir 2002. Terus balik ke
Jateng, jadi FasKab (red: kayak kang Mus B2,
tp beliau tk. Ledeng alias Ir. Kebetulan pernah
bareng di Skharjo & pas anak lelakiku lahir th.
2009) sd. 2017 krn di PHK ada batasan umur
50 th, PNPM pun berubah nama mjd "alokasi
Dana Desa" by Kemendes. Sebenarnya
direntang th 2005 ambil S2 UNS di Pr.
Penyuluhan Masy, yah lagi2 tinggal thesis
disuruh rubah judul jadi molor tdk lulus
sampai sek, sayang apabila ada job vacancy
saat ini. Imbasnya, terlanjur
merkingkong susah cari kerja, sampai
akhirnya ternak itik & jadi "kernetnya" sales
kain ke Jatim+Jateng saat ini . Dan isteri mulai
buka kantor advokat di rumah guna
menopang hidup yg hrs berlanjut, kok ya
kasus yg banyak ditangani "pro bono" (non
biaya).
Ines, anak pertama sdh kerja di 'selai Morin' (lulus 2015: Teknol Pangan UNS ) yg akan married, insya Allah th
depan. Seterusnya, Laura: smt 3 Undip & Aditya, mau masuk SMP th depan. Terima kasih Tuhan YME telah
mendampingku hidupku sekelg sampai hari ini. Amin..
Eka Supriyadi (BHS)
I-Panji Story 61 Alumni Smaga-81 SOLO
24. Hermintasih
Sahabats Panji,,, saya tadinya juga agak bingung ttg dawuhe Pak Ketua I Panji sekaligus ketua kelasku di B1
via japri untuk menulis story di I Panji, karena rasanya kisah saya biasa2 saja , karena setiap umat manusia
tdk bisa menghindar dari ketentuan Allah,, pasti akan diuji (QS 2, Al-Baqarah ayat 155 ) akan tetapi Allah
juga tidak.membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ( QS 2 : 286 )
Jadi kisah saya ya biasa saja pasti tidak luput dari ujianNya. Kuncinya sabar bila diuji tanpa meninggalkan
ikhtiar dan syukur bila diberi nikmat.( Mohon maaf Bukan bermaksud menggurui tapi hanya sebagai
pengingat untuk diri saya pribadi) . Akhirnya saya tulis Story ini,,smga ada manfaat dan hikmahnya.
Mohon ijin share ya,,
Bismillah.
Saya adalah anak ke 7 Dari 7 bersaudara, yg dilahirkan ketika ayah saya sdh pensiun dari guru STM Negeri di
Gendengan pd wktu itu.
Saya bersyukur atas pemberian nama HER MINTA SIH, Nama tersebut maknanya sangat dalam, penuh
harapan dan doa, permohonan (MINTA) agar Allah Yang Maha Pencipta atas kehendakNYA berkenan
merahmatinya dengan kasih sayangNYA ( SIH) yang terus berulang ulang ( HER). Dan itulah yg saya rasakan
selama ini.. bahwa Allah selalu menolong memberi kekuatan meringankan serta memberi keselamatan atas
setiap kesulitan, musibah yg saya hadapi..
Bila Allah berkendak tak ada yg tdk mungkin bagiNya. .. Miracle. Wallahu'alam
Akhirnya saya semakin menyadari, memahami dan meyakini kasih sayang Allah atas ajaibnya sebuah
doa/permohonan yg dipanjatkan dg kesungguhan dan penuh harap disertai ikhtiar akan dapat merubah
keadaan .
Setelah pensiun, diusia senjanya ayah saya
masih berusaha bekerja utk mengajar
kursus Kader Teknik (KUKAT) di Jogja
sampai kurang lebih usia 75 th demi Untuk
mbiayai anak2nya yg masih sekolah.
Sejak kecil didikan ayah utk disiplin, mau
belajar, jujur serta mandiri selalu
ditanamkan kepada anak2nya. Sementara
ibu seorang ibu Rumah Tangga yg
mengurus ke 7 anak2nya dg ikhlas dan
penuh kasih sayang, yg rela meninggalkan
kehidupan keluarga usaha perbatikan utk
mengurus sawah di desa dg maksud agar
tdk meninggalkan rumah tiap hari tp mash
bisa menghasilkan utk membiayai
anak2nya.
Setelah lulus SMA,, kepenginnya mengikuti
jejak kakak2 utk kuliah di UGM yg
kebetulan menempati rumah org tua
disana . Tp saya tdk beruntung spt mereka,
diterima di salah satu fakultas yg saya
idolakan pd wktu itu.. diterima.
I-Panji Story 62 Alumni Smaga-81 SOLO
Karena tdk ada pilihan lain,, akhirnya saya ikuti saran org tua utk mendaftar di INSTIPER ( yg dulu namanya
STIPER / Sekolah Tinggi Perkebunan)..
Meskipun pd awalnya kurang saya sukai,, tp tetap saya jalani, saya berpikir mungkin tahun depan saya bisa
mendaftar lagi di fakultas yang saya idolakan siapa tau bisa Wktu berjln,,, Kegiatan Posma yg tdk terlupakan
adalah ditengah Malam hari buta, yg baru saja istirahat tidur sebentar diruang kelas, tiba2 dibangunkan,
utk siap2 menyebrangi dan berendam di Kali Gajah Uwong yg sebelumnya sama sekali tdk tau
kedalamannya walaupun warna airnya sdh tau tdk sebening air sungai dipedesaan..Hmmm..
Bismillaah, rasa takut terkalahkan dg adanya semangat Tim work yg baik.. Alhamdulillah..walaupun dingin
dan baju basah tetap semangat..
Colek Mas Sumarno Agus Setiawan dan Mas Didik Saptoto,, teman seperjuangan yg merupakan piyayi2
tangguh & sukses yg menjadi Boss PTP di Medan dan Mas Didik Saptoto Boss di salah satu perusahaan
perkebunan , ternyata keluarga Panji SMAGA ( nyuwun sewu mas Marno dan mas Didik, baru "ngeh" setelah
bergabung di Wag Panji)..
Tempaan bukan hanya disitu saja, seluruh siswa juga harus mengikuti kegiatan wajib yaitu Pencak Silat
Untuk melatih keberanian, ketangguhan fisik dan.mental bila nantinya bekerja dilapangan / perusahaan
Perkebunan /Kebun yg sebagian besar ada di luar Jawa
Disamping itu masih bnyk kegiatan lapangan.lainnya yg menuntut siswa hrs kuat , mandiri serta terampil
dilapangan.. seperti mencangkul membuat lubang yg akan
ditanami bibit tanaman keras/tahunan lainnya..
Seiring dengan berjalannya waktu,, banyak pengalaman positif dan hikmah yg saya ambil.. Rencana utk
mendaftar lagi di UGM Di tahun ke 2 akhirnya saya pupus,, Karena saya sdh merasa nyaman dlm
beradaptasi dg lingkungan, menikmati, mensyukuri dan menekuni kuliah disana,, Mungkin ini jalan yg
terbaik yg diberikan Allah buat saya.. Hingga akhirnya pada tingkat 2 sebelum penjurusan saya diangkat
menjadi asisten lab maupun asisten lapangan, Alhamdulillah honornya bisa utk nambah uang saku dan
sebagian utk nraktir teman2 utk beli lotek langganan saya di Samirono.
Rasa syukur saya bertambah, Alhamdulillah setelah lulus sarjana muda saya mendapat beasiswa dari Bank
Niaga..
Pada th 87 saya baru wisuda sarjana
Negara. karena status PT wktu itu masih
diakui , sehingga lama menunggu adanya
ujian negara yg diselenggarakan Kopertis
Wilayah V.
Alhamdulillah Tahun 88 saya diterima
bekerja sbgai supporting staff di
perusahaan Konsultan Jepang / JICA yg
bekerjasama dg Kementrian Pertanian yg
berkantor di Legok, Serpong
Suka duka saya alami sebagai karyawan
baru yg tinggal di ibu kota.
Dari yg naik motor melewati jembatan
gantung Kali Ciliwung yg menyeramkan yg
menghubungkan condet dg pasar minggu.
(wktu itu.. Itu satu2nya jln terdekat utk
menuju titik kumpul mobil jemputan
Satu bulan yg lalu,,di kantor AHT Group Consultants Boss saya karyawan di kantor Pertanian PS Minggu )
dulu David Peters selesai tugasnya dan kembali ke negaranya ,
I-Panji Story 63 Alumni Smaga-81 SOLO
sementara saya tinggal di Cijantung nderek mbakyu tertua . Kalau dg angkot/mikrolet hrs melewati Kramat
Jati-Kali Bata - PS Minggu perlu wktu lama..berangkat dr rumah bisa sehabis wktu subuh.
Pernah suatu hari krn hujan saya ketinggalan mobil jemputan.
Sementara utk menuju kantor di Serpong hrs ditempuh dengan naik angkot 3 x dan naik ojek 1 x melewati
kebun karet, itupun sempat jatuh krn jln licin setelah hujan. ,otomatis sepatu & Baju saya kotor kena lumpur
... Waduuh rasanya semakin deg"an maklum karyawan baru ikut org asing lagi...rasanya sdh deg"an.
Ya sdhlah kalau mmg dimarahi ya sy hrs ikhlas menerimanya apapun alasannya telat... Berdoa terus,,,
Alhamdulillah sampai kantor aman , tapi malu.. krn baju basah stlh dibersihkan..
Belum genap 1 tahun saya diJICA setelah masa orientasi dan penyesuaian pekerjaan dan lingkungan kerja
dilalui dan dinikmati,,, ayah saya sakit dan saya satu2nya anak ( yg blm nikah/ragil) yg bisa dipanggil dan
diminta pulang ke Solo utk menemani Ibu dan merawat ayah..Sebenarnya berat bagi saya utk meninggalkan
pekerjaan krn ini Kesempatan pertamaku bekerja blm tentu akan datang kesempatan yg sama utk ke dua
kalinya.
Akhirnya demi memenuhi panggilan org tua saya, saya memutuskan pulang ke Solo dan otomatis hrs keluar
dr pekerjaan..
Bismillah,, mdh2an ini menjadi ibadah saya utk berbakti kpd org tua,,,apalagi wktu itu ayah saya sdh berusia
83 th..
Singkat cerita, Setelah bbrp bulan di Solo,alhamdulillah Bapak saya sembuh dan saya diijinkan lagi ke Jakarta
Alhamdulilliah berkat doa dan restu Bapak dan Ibu, Th 89 saya diterima bekerja sebagai PR merangkap CSO
di Perusahaan Belanda yg bergerak dibidang Solar Cell/ Photovoltaic Solar Home System for Rural
Electrification. Listrik Energi Surya utk perumahan di pedesaan yaitu Perusahaan R & S (Renewable Energy
System)
Bersama dg tim teknis BPPT (sebagai lembaga yg menguji performance Solar Cell) ketika itu msh dibwh
kepemimpinan Bpk BJ Habibie Habibie ) saya banyak belajar dan training ke kantor pusat utk mengenal
produk solar cell.
Sbgai PR merangkap CSO saya sering ditugaskan mengikuti Pameran dan mengikuti presentasi di beberapa
Daerah yang cukup menyita waktu, krn sering Dinas Luar..
Akhirnya ketika anak pertama saya lahir saya mengajukan cuti sekalian resign utk merawatnya sampai usia 2
th an.
sambil menunggu Kesempatan melamar sbgai PNS,, yg menjadi cita2 saya setelah lulus kuliah pd wktu itu.
Tapi Tuhan berkehendak lain.. Saya diterima di perusahaan swasta lagi.. Yang Bergerak dibidang Jasa
Konsultan yg core businessnya pertanian sebagai marketing. Alhamdulillah..dari sinilah saya mulai
mengawali karir yg lebih sesuai dg bidang saya...awalnya saya ditempatkan sbg Marketing
Tapi ternyata apa yg dikerjakan sangat multi complex mulai dari Bussiness development, membantu mencari
tenaga ahli, membuat proposal biaya membuat CV dan masih pekerjaan lain yg berkaitan persiapan tender
sampai monitoring on going project..
Disinilah saya ditempa utk bisa mampu mengerjakan semua jenis pekerjaan yang sering kali dituntut tahan
terhadap tekanan, tahan banting, mampu bekerja dengan tim dan siap dituntut bekerja melebihi waktu
kerja/tak kenal waktu ..bahkan ketika saya hamil anak saya yg kedua, sdh mau cuti melahirkanpun 3 hari
sblm HPL saya msh mengerjakan proposal sampai menginap di kantor..hal ini sering terjadi karena ada
deadline proposal disampaikan.
Karena seringnya ditugasi mewakili Dirut utk meeting dg Associate partner kerja (International Company)
dlm monitoring on going project World Bank maupun ADB yg dikerjakan bersama, Suatu ketika sy ditelp
I-Panji Story 64 Alumni Smaga-81 SOLO
sekretarisnya utk dtg ke kantornya. Sy pikir utk urusan proyek yg sdg berjln.. Setelah saya ke kantornya,
rupanya saya ditawari utk bergabung di Perusahaannya dg fasilitas yg jauh lebih menarik dan sekaligus
ditraining dikantor pusat di German
Singkat cerita saya minta Dia utk melamar langsung kpd Dirut Prsh saya dan itu dipenuhinya. Akhirnya dg
mohon petunjuk dan ijinNya saya pindah ke perusahaan internasional dg posisi Finance Executive yg
merangkap sebagai Business Development..
Selama disana cakupan pekerjaan saya semakin banyak krn selain mengembangkan bisnis juga urusan
keuangan terutama keuangan Proyek .
Tahun pertama pada awalnya sempat pusing juga mengelola Proyek , Bukan hanya masalah teknis tapi
administrstif yg terkait dg orang. Tdk sedikit godaan yg dtg baik dari luar atau dalam tapi selama kita tetap
berjalan pada relnya..Allah berikan kemudahan utk menyelesaikannya dengan baik.
Bekerja disini dituntut kerja lebih professional dan tuntutan kerja yg tinggi , pulang malam hampir sering
dialami,,malam pertama sahur di kantor pd Bulan puasa pun juga sudah, malam takbiran menjelang lebaran
dikantor pun tdk ketinggalan.. Pokoknya suka duka sdh dirasakan..
Kurang Lebihnya prinsip mereka adalah work hard play hard and no pain no gain.
Jadi siapa yg produktif akan sangat dihargai..
Pd th 2002 ktka kegiatan Proyek agak longgar, tiap hari Jum'at saya diijinkan meninggalkan kantor Untuk
kuliah di IPWIJA , memgambil program MM dibidang Marketing.. Alhamdulillah Th 2004 lulus..
Alhamdulilliah saya bersyukur , dg berjalannya wktu ada saja Proyek / Grant yg didapat ataupun yg
diperpanjang Sehingga dlm wktu bersamaan saya hrs mengelola beberapa Proyek Di Bappenas dan Di
Perindustrian, di Perikanan & Kelautan atau,, di Depdagri, dan di Pertanian.
Alhamdulillah pd tahun 2005 saya diberi amanah utk menjabat sebagai Deputy Indonesia Country
Representative..
Dg berakhirnya bbrp Proyek Long term di Kementrian Pertanian dan Kementrian Dalam Negeri baik secara
teknis maupun administratif , pada 2013 saya mengundurkan diri, untuk lebih focus mengurus keluarga dan
kegiatan rohani/ ibadah lainnya, Pokoknya benar2 murni menjadi ibu RT, yang mengurus segala sesuatu
untuk keluarga. Kebetulan pd th itu suami saya juga baru pensiun.
Puji syukur Alhamdulillah atas nikmat dan rahmatNYA yg tak terhingga yang sdh Allah SWT limpahkan
kepada saya dan keluarga saya hingga saat ini, tidak terlepas juga karena doa orang tua saya..
Saya dikaruniai sepasang anak yang pertama perempuan , Dokter, masih meneruskan studi di PPDS UI dan
yg kedua laki2 sdh bekerja di Pertamina..
Salam Sehat & bahagia selalu dan Semoga Allah selalu merahmati kita semua Keluarga I Panji..
Hermintasih
I-Panji Story 65 Alumni Smaga-81 SOLO
25. Bambang Satrio Lelono
Perjalanan seorang Satrio
Setelah lulus dari SMA Negeri 3 Surakarta, saya kuliah di Universitas Gadjah Mada - Jogyakarta. Terus terang
Jogya bukan kota pilihan pertama saya untuk kuliah. Sebetulnya saya ingin kuliah di Bandung mengambil
jurusan Planologi - ITB. Tapi nggak diterima.
Di Universitas Gadjah Mada saya mengambil jurusan Publisistik - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Kenapa Publisistik?
Jawabannya sederhana saja, karena istilah “Publisistik” terdengar keren di kuping saya. Jadi ketika saya
mengikuti PERINTIS I, saya pilih jurusan ini tanpa terlalu paham apa itu “Publisistik”. Belakangan, ketika
mulai kuliah, saya baru mengetahui bahwa Publisistik berasal dari Bahasa Jerman ‘ ’Publizistik’ memang
terdengar keren.
Perjalanan kuliah saya tidak terlalu heboh dari sisi
prestasi. Mungkin karena saya jarang masuk kuliah
(hhmmm....) atau mungkin karena kemampuan saya
memang cuma segitu. Sangat datar dan biasa. Bahkan
pada semester 5, ada satu mata kuliah wajib yang harus
saya ulang dua kali. Ini membuat saya membutuhkan
waktu 7 semester untuk menyelesaikan tingkat Sarjana
Muda (normalnya sih cuma 6 semester). Temen-temen
saya ngeledek habis- habisan. Karena pada saat yang
bersamaan, ada seorang adik kelas saya yang dapat
menyelesaikan tingkat Sarjana Muda hanya 5 semester
(hmmm lagi). Kondisi tersebut membuat saya
“dendam”, dan ingin menyelesaikan kuliah secepatnya.
Akhirnya saya ngebut ketika menyusun skripsi. Syukur
Alhamdulillah, saya dapat menyelesaikan S1 dalam
waktu 6 tahun, dan merupakan lulusan ke 5 di angkatan
saya.
Mungkin satu-satunya hal yang sangat mengesankan selama saya kuliah di UGM, ternyata adik kelas saya
yang menyelesaikan tingkat Sarjana Mudanya hanya 5 semester tersebut “mengejar-ngejar” saya terus. Kini,
hasil pengejarannya adalah sebuah keluarga dengan 2 orang putri, 1 orang menantu dan 2 orang cucu.
Selama kuliah di UGM, saya “nyambi” bekerja, yaitu jualan stiker (gambar tempel) yang lagi nge-tren banget
ditahun 80an. Saya “kulakan” stiker dari om saya - adik papi saya (tentunya dengan harga khusus, wong
sama ponakan sendiri kok), dan menjualnya kepada para pedagang kaki lima yang ada di sepanjang jalan
Malioboro. Dalam seminggu, saya bisa dua kali bolak balik Solo – Yogya untuk kulakan. Alhamdulillah...
bisnis pertama yang saya rintis ini dapat menghasilkan uang yang kadang-kadang melebihi uang bulanan
saya. Lumayan juga bisa untuk nraktir adik kelas saya makan sate ayam Pak Kromo, atau bakso dan es teler
I-Panji Story 66 Alumni Smaga-81 SOLO
di kampus, makan duren di depan pasar Kranggan, atau ngadem di KFC jalan Solo. Saat itu, bisa nraktir di
KFC, rasanya sesuatu banget.
Selepas S1, saya langsung melamar pekerjaan di hampir semua departemen (sekarang disebut
Kementerian). Hanya 2 Departemen yang saya lewati, yaitu: Departemen Kehutanan dan Departemen Luar
Negeri. Dua departemen tersebut harus saya hindari karena alasan pribadi. Kalau temen-temen melanjutkan
membaca tulisan ini, pasti akan tahu alasan saya.
Singkat cerita, saya diterima di Departemen Tenaga Kerja, dan mulai bekerja pada bulan Agustus 1988. Saya
ingat betul satu bulan sebelum tes di Depnaker, saya mengalami kecelakaan – motor yang saya kendarai
ditabrak mobil yang mengakibatkan tulang paha kanan saya patah Sehingga, ketika tes seleksi masuk
Depnaker, saya diantar oleh ibu saya dan calon ibu mertua saya (Hah??).
Di awal karier saya, saya ditempatkan sebagai staf di Pusdiklat Pegawai Depnaker yang berlokasi di Kampung
Makasar, Jakarta Timur. Sementara itu saya tinggal di Bogor - “kos” di rumah calon mertua. Belum 4 tahun
bekerja - masih golongan III/a - tepatnya pada bulan Mei 1992 (ketika umur saya baru 29 tahun 10 bulan),
saya dipromosikan sebagai eselon 4 di Biro Kepegawaian Depnaker. Pada saat pelantikan, saya adalah
eselon 4 termuda di
Depnaker ...... Alhamdulillah.
Selanjutnya, pada tahun 1996, saya mendapatkan beasiswa
untuk sekolah S2 di bidang SDM di Universitas Adelaide,
Australia. Ada 2 jenis tes yang harus saya ikuti untuk
mendapatkan beasiswa tersebut, yaitu (tentu saja) tes
Bahasa Inggris dan Tes Potensi Akademik (TPA). Untuk tes
bahasa Inggris, saya harus melaluinya sampai 3 kali tes.
Itupun sebelumnya saya harus “gulung-koming” setiap hari
selama 4 – 5 bulan mengikuti kursus bahasa Inggris di salah
satu Lembaga Bahasa. Saya nggak tau persis, apa dasar
pertimbangan para pimpinan Depnaker “meloloskan” saya
untuk mengambil S2 di Australia. Apakah karena kasihan
melihat saya berkali-kali tes bahasa Inggris, dan hasilnya
tetap saja memprihatinkan (pokoke elek – maklum, modal
bahasa Inggris saya adalah nilai merah (5) di ijazah SMA).
Atau mungkin karena pertimbangan skor TPA saya 678,98
(yang sampai saat ini, skor TPA tersebut masih tertinggi di
Depnaker).
Wis embuh pokoke dikon sekolah . Mangkaaat..
(Nah, temen-temen pasti bisa menduga bahwa permasalahan bahasa Inggris inilah yang membuat saya
nggak berani melamar di Departemen Luar Negeri. Sedangkan kenapa saya menghindar melamar di
Departemen Kehutanan, karena saya kenal baik dengan salah satu pejabat eselon 1 di situ. Saya nggak mau
bekerja di bawah bayang-bayang beliau, yang tidak lain adalah calon mertua saya).
Awal tahun 1996 saya berangkat ke Australia bersama 15 orang lainnya dari Depnaker. Terus terang, saya
sangat menikmati proses belajar di Australia. Fasilitas sekolahnya luar biasa. Buku-buku di perpustakaan
I-Panji Story 67 Alumni Smaga-81 SOLO
sangat komplit, dan dosennya sangat perhatian dalam membantu para mahasiswa. Alhamdulillah pada akhir
tahun 1997 saya dapat menyelesaikan sekolah
S2 dengan nilai yang tidak memalukan. Lagi-lagi ini pasti bukan karena “grammar” bahasa Inggris yang saya
gunakan. Mungkin karena penyusunan logika yang saya gunakan dalam memaparkan dan menyelesaikan
tugas-tugas kuliah, yang membuat saya mendapat nilai baik.
Sepulang dari Australia, saya masih tetap bertugas di Biro Kepegawaian Depnaker. Hingga pada tahun 2001,
Depnaker bergabung dengan Transmigrasi, menjadi Depnakertrans. Dan, kantor sayapun berpindah dari
Gatot Subroto Ke Kalibata. Saya berkantor di Kalibata hanya 6 tahun, karena pada tahun 2007 saya
mendapat promosi eselon 2 (pada saat itu eselon
2 termuda di Depnakertrans) sebagai Kepala Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja - BBPLK Serang (oh
ya, sebelumnya pada tahun 2003 saya promosi sebagai eselon 3). Babak baru pekerjaan sayapun dimulai.
Dari semula bekerja di bidang administrasi ke bidang yang baru, yaitu pelatihan kerja. Cukup lama juga saya
bekerja di bidang pelatihan ini, mulai sebagai Kepala BBPLK Serang, Direktur Lembaga dan Sarana Pelatihan,
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kepala Sekretariat Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP), Staf Ahli Menteri bidang Kebijakan Publik, dan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas. Per 28 Agustus 2020, saya mutasi menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan
Ketenagakerjaan – hingga sekarang.
Perjalanan kehidupan rumah tangga
Setelah menikah dengan adik kelas saya Di UGM (yang dulu mengejar-ngejar saya), saya tinggal di “Pondok
Mertua Indah”. Ini bukan karena saya tidak mau untuk hidup mandiri, tapi mertua saya SANGAT
menginginkan kami tinggal bersama mereka. Ketika “akhirnya” kami memilih untuk tinggal terpisah dengan
mertua, maka kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya dimulai.
Karena istri saya berhenti bekerja (sementara) setelah melahirkan anak kedua, saya harus berhemat-hemat
dengan berbagai cara untuk menyiasati agar kantong tidak cepat menipis sebelum akhir bulan. Saya sering
berangkat ke kantor dengan membawa bekal makan siang dari rumah.
Saya juga sering menolak tawaran makan siang bareng
rekan kerja (karena itu artinya saya harus
mengeluarkan uang jajan) dengan cara mengatakan
bahwa saya sudah makan (padahal kenyataannya
belum makan). Sering kali saya juga memilih jalan kaki
ke halte angkot. Semua itu saya lakukan dengan tujuan
untuk menghemat pengeluaran. Disamping itu, saya
berusaha menambah penghasilan dengan menjadi
supir temen saya yang juga bekerja di Depnaker.
Pekerjaan sopir ini saya lakukan dari selepas jam kantor
hingga jam 11 malam. Lumayan juga untuk tambahan
beli roti atau susu anak-anak saya.Ada pula saat-saat
dimana saya menjadi kontraktor yang sukses alias
mengontrak rumah selama 4 tahun, sebelum akhirnya
saya memiliki rumah sendiri. Masa itu juga menjadi
kenangan tersendiri bagi saya dan keluarga saya.
I-Panji Story 68 Alumni Smaga-81 SOLO
Kami pindah rumah dari satu rumah kontrakan ke rumah kontrakan lain dengan leluasa karena memang
tidak banyak barang/ perabotan rumah yang kami miliki. Jadi istilahnya hanya dengan satu kali angkut
semua perabotan rumahtangga terbawa. Kami tidak memiliki meja makan, dan bahkan korden penutup
jendela pun tidak punya. Kami menumpuk kotak box isi baju dan menutupnya dengan selembar kain sebagai
meja makan. Dan menjadikan kain jarik sebagai korden kami.Kami juga tidak memiliki TV dan kulkas. Lucu
juga ketika sepulang dari kantor, anak saya cerita: “pa... si doel lucu ya..”. Saya heran darimana anak saya
nonton sinetron Si Doel? Rupanya, terkadang anak-anak saya mengintip dari luar pagar besi rumah tetangga
yang sedang menyalakan TV. Lucu tapi juga trenyuh. bukan masalah besar bagi saya dan istri sayaAda cerita
lucu yang lain lagi. Suatu ketika istri saya bilang bahwa saldo di rekeningnya ada penambahan yang lumayan
dari gaji yang diterima (saat itu istri saya sdh bekerja kembali). Menurutnya, mungkin itu bonus akhir tahun.
Jadi kami langsung membeli lemari es untuk melengkapi keperluan perabotan rumahtangga. Menjelang
gajian bulan berikutnya, istri saya diberitahu dari kantornya bahwa ada kesalahan perhitungan gaji di bulan
lalu, sehingga tidak ada pembayaran gaji untuk bulan berikutnya. “Wah cilaka .... alamat puasa nih di bulan
depan”, komentar saya....... Konyol memang, dan kalau sekarang teringat hal ini, kami selalu tertawa.
Banyak juga pengalaman lucu, konyol tapi juga membuat trenyuh yang sudah kami alami. Semua itu
membuat saya semakin menyukuri hidup ini. Kini, putri-putri saya sudah dewasa. Yang sulung telah
menyelesaikan kuliah S1 di Unversitas Indonesia (UI), S2 (beasiswa dari Kemdikbud) di UI juga, dan telah
menikah dengan dikaruniai 2 anak laki-laki. Kesehariannya, disamping mengurusi kedua anaknya, si sulung
kerja “serabutan” sebagai asisten mantan Dekannya, Prof. Eko Prasodjo. Sedangkan suaminya bekerja di
Bank Exim, dan saat ini sedang mengikuti kuliah S2 di Korea, karena mendapat beasiswa dari Koica.
Sementara, anak bungsu saya menyelesaikan S1 di Universitas Gadjah Mada dan Flinders University, South
Australia (dual degree), dan S2 dari Tilburg University (beasiswa dari pemerintah Belanda). Sekarang si
bungsu tinggal dan bekerja di Amsterdam. Nah kalau istri saya, seperti yang sudah saya singgung
sebelumnya bahwa S1-nya dari UGM, dan menyelesaikan S2 di IPB berkat beasiswa dari “Satrio
Foundation......”
I-Panji Story 69 Alumni Smaga-81 SOLO
Kembali ke pekerjaan saya. Hingga saat ini saya sudah bekerja selama 32 tahun di Kementerian
Ketenagakerjaan. Pernah menjadi staf selama 3 tahun 9 bulan, eselon 4 selama 9 tahun, kuliah S2 selama 2
tahun, eselon 3 selama 4 tahun, eselon 2 selama 7 tahun, eselon 1 selama hampir 6 tahun......... Tiga puluh
dua tahun bukan waktu yang pendek bagi perjalanan karier seseorang. Tetapi saya sangat menikmati dan
bangga bekerja di Kementerian Ketenagakerjaan. Saya selalu fokus dan total dengan pekerjaan saya. Saya
memiliki prinsip, dalam bekerja saya tidak mau mempunyai prestasi yang rata-rata saja. Saya harus unggul di
lingkungan kerja. Prinsip tersebutlah yang mendorong saya untuk berkerja dengan sebaik- baiknya. Terbukti
selama 3 tahun 8 bulan saya menjabat sebagai Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, saya berhasil
meningkatkan target pelatihan dan anggaran sebesar 3,5 kali lipat, membawa pemuda-pemudi Indonesia
sebagai juara II dalam ASEAN Skill Competition pada tahun 2018 di Bangkok, dan sebagai juara umum dalam
World Skills Asia di Abu Dhabi pada tahun 2018 juga. Dan prinsip ini pula yang membuat saya selalu meraih
prestasi 3 besar setiap saya mengikuti kegiatan pendidikan atau pelatihan (Hehehehe....kenapa prinsip ini
nggak saya punyai ketika saya sekolah ya?).
Karena totalitas saya dalam bekerja, tidak heran kalau istri saya mengatakan bahwa saya adalah “invisible
husband”, karena saya terlalu sering berada di luar rumah untuk bekerja. Itu pun berlaku untuk hari-hari di
akhir pekan.
Kini mendekati masa pensiun (kurang lebih 2 tahun lagi), saya masih selalu bersemangat untuk belajar
sesuatu hal yang baru - yang saya minati. Bersamaan juga dengan mulai menyusun rencana masa pensiun.
Yang pasti, saya telah memasukkan rencana ‘bermain dengan cucu-cucu’ sebagai kegiatan rutin saya kelak.
......cuthel.
Bambang Satrio Lelono
I-Panji Story 70 Alumni Smaga-81 SOLO
26. APRILITA DWIDARI PRIHETINA
.....asline, prembik prembik ameh nulis e'biografi ttg uripku iki, isin....tur ngisin2i.....nek digawe grafik ora
cantik blas, kurvane semrawut....tp Alhamdullilah msi Bersyukur....
Apa yang saya sampaikan tak seindah atau seruntut e'story konco2 sebelumnya.
Singkat e crito (monggo diunjuk sek kopi&gedang goreng e).... yen wonten
Sing jeneng e ADP (next baca Lita)...
Oo njih sak durunge lanjud. Jujur aku mak jleb mboco seratanne mz. Ade tak kenal maka tak sayang Lha kok
aku banget suitik banget sing kenal aku.. kecuali dulurs ku BeLoro maesakke banget nggih......
Lanjud....
Lahir & besar d Solo SD SMP SMA ta akoni aku ki pinter (tak sombong sek wkwkwk..ben rodo pe-de)
hehehe.. kondisi dinamika keluarga dadi anak tengah... sing kudu ngopo2 dewe.
Lulus SMA, saran seko sobatku (wow ☺) akhir e mlebu no Fak.Kedokteran Hewan UGM, .Jujur awal le aku
bingung iki sekolah opo... ternyata selain terjebak kudu ngurusi dunia perkewanan, awakku juga terjebak dg
kehidupan percintaan yg posesif overprotektip jarang melu konkow2 kr liyane, hahaha Ngulang jaman SMA
kuper maning . Balik ke kuliah...
Baru smt 4 aku bisa menikmati.. Berawal dari itu... akhirnya aku bener2 bangun dari tidurku ....Ak berjuang
demi eksistensi sbg anak tengah ben cepet lulus lan cepet kerjo....akhire luluslah...sbg Dokter Hewan sing
kaku lan kuper (Tak pikir aku gak bakalan lulus wong kuliah e pindah no kantin) Ternyata Gusti maringi
dalan yang tak kuduga.
Aku kelar Profesi September 1986,
berhubung pelantikan cuma sekali setahun
jadi nunggu pelantikan tahun berikutnya,
tepatnya 20 APRIL 1987. Hari yang sangat
berarti bagiku . Sambil nunggu pelantikan
saya daftar salah satu perusahaan di Sala3..
dan langsung dipanggil... Pas mau
wawancara ,, kaget setengah urip... lhah..
isine kok bule,, ngomong opo iki aku ngko..
mudeng gak sing diomong opo?? Wah lagi
test wae wes setress ... akhir re isone mung
donga... nyuwun diparingi tenang ro ndableq
hehe (temen iki) meh pie maneh.. wes bacut.
Alhamdullilah 2 mgg kmdn aku dapat
panggilan dan bulan Nopember 1986
langsung mbutwe.
Pertama kali kerjo di Peternakan sapi perah terbesar di Indonesia (pada waktu itu). Masuk kerja bingung
maneh... bhs hariane inggris karena expertnya orang Amerika yang ndak bisa bhs kita. Dann... ditambah
I-Panji Story 71 Alumni Smaga-81 SOLO
ternyata teori dikampus tak cukup untuk diaplikasikan dilapangan. Gandeng wes mutuske.. mesti ngugemi
pilihan mau. Aku kudu iso. Alon2 akhirre bisa teratasi. Kerjo awal kan mesti dadi anak buah... dan akhirnya
dipercoyo dadi manager disalah satu bagian stlh 1 thn gabung. Alhamdullilah. Dilakoni. Ini semua anugerah
Tuhan yang menyayangi aku. Sembah nuwun Gusti Dunia manajerial di farm sapi ta seindah kyk bos
liyane iso ongkang2 (dalam benakku )...tp justru digembleng kudu iso menangani masalah dan komunikasi
dengan smua level pendidikan -> salah dua kendalaku adalah ngomong ..ini yg paling berat buatku (dr level
dokter hewan sampai rekan yang tidak lulus SD) dan anak buah yang mayoritas pejantan alias
cowok...bayangke iki perternakan sapi bro...dunia kerass!! Tambah seru kalau ada sapi datang dr Amrik.. ya
ampun gualak e.. ngalah ke aku .
Walau dunia pertlethongan sapi dipandang dunia terlalu maskulin, tp ada terselip aura memancarkan kasih
sayang&pesona ku ke sapi..sapi...
Asli disini aku iso ngrasak e ikatan bathin antara hewan dan manusia itu ada...lan tulus tenan., iki hiburan ku
iso ngobrol kr sapi.
Setelah berjalan sekian tahun. Yen neruske kuliah wes lulus S3. Ada hal yg memaksa saya harus
meninggalkan persapian. Singkat kata aku pindah kerja yang sangat jauh dengan kerja sblmnya, bermanuver
kerja di perusahaan Vaksin Lokal yang sebagian besar vaksin unggas... peralihan 180° ini membuka mata dr
dunia sapi ke pitik....kudu sinau meneh...tp lumayan kunikmati krn gawean e halan2 ketemu customer dg
berbagai karakter dr kota ke kota, stengah jd konsultan utk farm ayam. Sebenarnya aku menikmati
pekerjaan ini dan duiknya lumayan besar pada jamannya (ora nyombong loh.. iki fakta hehe) nanging tujuan
utama mengimplementasikan ilmu tidak aku peroleh. Saya hanya bertahan 6 bulan.
Akhirnya memutuskan keluar maning. Dan kecantol masuk
di Distributor obat hewan (golek pengalaman bedo
maneh)...ditempat kerja sblmnya dominan relation. Nah
ditempat kerja yg baru hasil akhirnya yang dicapai adalah
bgmn memperoleh Profit,, yang OK tanpa meninggalkan
profesi Dokter Hewan. .. boso kerennya jadi konsultan,
sekalian nyèles... . Waktu nyari kerja yang ke3 ini sudah
diwanti2 sama bapak "boleh kerja asal di Solo tercinta"
.. Jadi waktu wawancara saya lgs bilang minta
penempatan di Solo. Dan Alhamdullilah, perusahaan
menyetujui.
Bertahun2 dijalani dengan segalaa kerumitannya (tp ta
nikmati mergo ws resiko pilihan urip)... pada akhir nya
dipercaya jadi Kepala Cabang untuk area Jateng...
Peribahasa jawa Urip iku kudu urup saya bekerja dengan membagikan ilmu yang saya miliki kepada rekan
sejawat dan customer. Oo ya.. kerja disini macem2 : yo dadi dokter, yo nyèles, yo sopir plus ketiban
pulung nek perusahaan keno masalah... contone wes tau ketahan nang kantor polisi (Mapolresta jenenge
saiki) +/- 10 jam. Dan itu ngadepi dewe,, sungguh pengalaman yang tak terlupakan dan semakin
menggembleng mentalku. Pada saat itu saya harus menyemanati diri Awakmu iso Lita, awakmu kuat Lita ..
kenapa? .. karena jam 17 saya sdh mulai lelah (mangkane tekan saiki rodo2 pie nek ktm polisi...trauma
I-Panji Story 72 Alumni Smaga-81 SOLO
sitik hahaha...) wes ngono masalahe e ga tanggung2...level papan atas, beratlah.... Karena mmg company
tdk terbukti bersalah, akhirnya saya dilepaskan ... kira2 jam 20 malam. Saya tidak langsung plng tapi
kembali ke kantor buat menenangkan diri dulu, krn saya tdk mau orang tua tau.. wajah e wes kucel kayak
kertas diuntel2, dan sampai rumah masih harus pegang anak2 (se capek2 nya kerja anak tetap nomor 1) dan
waktu itu suami pas tugas di Banjarmasin. Aku harus kuat, harus mandiri dan bisa menyelesaikan sendiri
jika ada masalah.
Waktu terus berjalan, dan masih setia dengan perusahaan ini sampai sekarang.
Alhamdullilah th 2015 diparingi Gusti berkah malih. Saya naik pangkat menjadi Koord Area , pekerjaan
diposisi ini berbeda banget dengan job sebelumnya yang harus menghadapi masalah2 diluar profesi
keahlian. Kembali lagi saya harus bisa menjalankan tugas yang diberikan perusahaan dengan smangat 45!.
Jangan sampai saya mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan perusahaan. Sekali lagi, saya hanya
bisa mengucap
"Matur sembah nuwun Gusti"
Semua ini tidak akan ada tanpa campur tangan Gusti Ingkang Moho Agung.
Mekaten ingkang saget kulo aturaken.
Nyuwun pangapunten boso nipun amburadul
Aprilita DP
I-Panji Story 73 Alumni Smaga-81 SOLO
27. Myllene Pradjanti
SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA
Dari remaja saya punya cita2 yg dimata orang mungkin ini sangat sederhana, menjadi Ibu Rumah Tangga,
sambil melakukan kegiatan dirumah yg bermanfaat.
Selepas SMAN III Solo, saya melanjutkan kuliah di Fak Hukum (FH) UNDIP Semarang, walaupun sebenarnya
awalnya saya ingin sekali jadi dokter gigi, supaya bisa bekerja dirumah, disambi momong keluarga.
Test tahun 1981 gagal, tapi pilihan IPS nya diterima di FH UNDIP.
Jadi bingung dan agak sedih, karena ga punya rencana bahkan bayangan mau pilih profesi apa yg bisa
dilakukan dirumah, ketika nanti telah bergelar SH, kemudian saya matur ibu kalau saya mau mencoba test
lagi tahun depannya, ibu ngendiko : ‘yo karo ngenteni tahun ngarep, kuliah sik di FH, dicoba sik ora ono
salahe, yen mengko ditompo di Fak Kedokteran Gigi yo pindah, yen Gusti urung keparengake, yo ditlateni
sekolah FH ne, mengko Gusti Allah bakal nata uripmu...’ nasehat seorang ibu yg sederhana, ternyata yg
kelak mengantarku kekehidupan yg Allah kehendaki untuk kebaikanku.
Manut ngendikane ibu, sy mencoba kuliah di FH UNDIP .... dengan tetap menunggu kesempatan test tahun
berikutnya, dan ... waktu berjalan, setahun kemudian mencoba lagi ... ternyata tidak lolos juga.
Akhirnya dengan agak merasa terpaksa, tetap melanjutkan kuliah di FH dan bersyukur yg tadinya tidak
begitu kerasan di Semarang, karena kemudian ada beberapa temen di FH yg mensupport, ngajak belajar
bersama dan ngajak dolan kalau pas ga ada kuliah, jadi dengan sudah mulai merasa ada sedulur, lama2
betah juga, hingga akhirnya selesai S1 nya.
Menikah Februari 1986 langsung diboyong suami ke Jakarta dan
nderek dawuh suami untuk melakukan aktifitas rutin dirumah
saja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan momong 3 orang
anak. Karena suami kegiatan dibidang seni, khususnya musik,
dengan jadwal kegiatan yg tidak teratur, sehingga menginginkan
sy fokus pada keluarga.
Dengan berjalannya waktu ... karena anak2 beranjak besar, atas
ijin suami, saya mengisi sela waktu sebagai IRT melanjutkan
sekolah Notariat di UI, dengan maksud kelak saya bisa bekerja
dirumah saja, sebagaimana cita2 saya semasa remaja.
Luput dokter gigi, ya jadi notaris, begitu kira2 pikiran saya saat
itu.
Setelah lulus Notariat tahun 1992 untuk mendapat ijin praktek
saat itu sangat sulit ... dan sambil menunggu ijin praktek terbit,
sy tetap menjalani dan sangat menikmati ‘profesi’ sbg IRT.
Ternyata Allah mengatur dengan cara Nya yg indah, ijin praktek terbit tahun 1998, ketika anak2 sudah mulai
beranjak remaja. Dan saya bisa buka praktek dengan waktu yg fleksibel dengan tugas Rumah Tangga;
I-Panji Story 74 Alumni Smaga-81 SOLO
karena harus dimulai dari daerah dulu yg sesuai dengan peraturan pemerintah, maka sy memilih di desa
Limo (Cinere) kala itu masih termasuk Kab. Bogor, supaya tidak jauh dr Jakarta.
Di tahun 1999 ada pemekaran wilayah, Desa Limo menjadi Kelurahan dan masuk menjadi bagian Kota
Depok. Perubahan Desa Limo dr Kabupaten Bogor yg saat itu meliputi 37 Kecamatan menjadi Kota Depok yg
hanya meliputi 3 Kecamatan, sebagai Notaris/PPAT tentunya luasan cakupan wilayah kerja sangat
mempengaruhi volume pekerjaan ... dan saat itu oleh pemerintah, kami Notaris/PPAT diberikan kesempatan
untuk memilih wilayah Kabupaten Bogor (dg 37 Kecamatan) atau Kota Depok (dg 3 Kecamatan) ... kembali sy
mempertimbangkan, karena kalau sy memilih Kabupaten Bogor saya harus hijrah dari Kota Depok ke Kab
Bogor, konsekwensi jarak dan waktu tempuh ke kantor akan menjadi lebih jauh dan makan waktu, sehingga
berkonsekwensi ada yg saya korbankan waktu untuk keluarga, akhirnya saya putuskan untuk tetap di Kota
Depok, dengan keyakinan, Allah lebih tau mana dan apa yg terbaik untuk saya.
Dan kemudian saya tetap menjabat Notaris/PPAT di Kota Depok sampai akhirnya telah memenuhi syarat
untuk dapat pindah ke Jakarta pada tahun 2002 dan saya bersyukur bisa kembali bekerja di bidang saya
dengan buka warung dirumah saja, biar tetap bisa mendampingi anak2 dengan waktu yg lebih banyak,
sehingga kala itu buka warung hanya ‘ngenteni’ yg lewat saja atau sekedar gethok tular.
Berjalannya waktu anak2 beranjak dewasa dan mereka sudah kuliah, sehingga sy bisa lebih banyak waktu
terluang dan sy gunakan untuk menekuni warung saya yg beriringan dg tugas IRT;
Saat inilah ...
Allah kembali mengatur dg cara Nya yg indah, memberikan kegiatan untuk sy gunakan menambah ilmu dan
pengalaman, warung sy diperkenankanNya menjadi rekanan dengan beberapa bank.
Ada salah satu kisah perjalanan warung saya, yg
sangat menjadi kenangan yg tidak terlupakan
adalah dari klien sy sebagai Penjual tanah yg tuna
rungu tapi bertalenta sebagai pematung dan
Pembelinya adalah salah satu pejabat suatu Bank
... ketika proses Balik Nama selesai dan beliau
merasa puas dengan kinerja warung kami, beliau
menanyakan apakah saya sudah menjadi rekanan
suatu bank? Saya jawab belum pak. Beliau
menyarankan sy mengajukan penawaran kepada
salah satu Bank tsb. Dan untuk hal itu, sy-pun
melalui dengan wawancara dengan Direksi dari
Bank tsb, Puji Tuhan 1 bulan kemudian Surat
Keputusan dan Surat Kerjasama dikirimkan
kekantor saya dan mulailah saya menjadi rekanan
Bank tsb.
Saya bersyukur dan sama sekali tidak menyangka,
Allah mengirim seorang klien (Penjual) yg dalam
keterbatasannya dan seorang klien (Pembeli) yg
murah hati untuk menjadi penolong saya dalam
mengisi kegiatan warung saya.
Sehingga kegiatan hari2 warung semakin terisi
Dan waktu berjalan terus membawa umur semakin bertambah, dan dengan semakin mandirinya anak2
dalam menjalani kehidupannya, disinilah waktu yg buat sy, sungguh sangat sy syukuri, karena Allah kembali
I-Panji Story 75 Alumni Smaga-81 SOLO
mengatur dengan cara Nya yg indah, sy diberi ‘kesempatan’ disisa hidup saya utk menjadi pelayan Nya
dalam kegiatan kerohanian.
Saat badan kita masih kuat, melakukan kegiatan yg bermanfaat, menyalurkan berkat dari Nya untuk
keluarga dan sesama.
Saya sangat menikmati suka dukanya dalam menjalani perjalanan hidup bersama keluarga yg dipimpin Allah
dengan waktu2 indah yg ditata Nya ...
ketika saya harus menjalani tugas dan kewajiban saya sebagai istri dan ibu dengan diiring profesi sebagai
Notaris/PPAT, sekaligus sebagai umat yg bisa melayani Nya untuk sesama hingga sekarang ..
dan pada saat ini yg juga sangat menyenangkan adalah menjadi eyang .. yang sesekali bermain dengan 2
orang cucu .. dan menjadi anggota setia i-Panji yang akan bersama-sama untuk menikmati usia lanjut
Jadi dg manut dawuhnya ibu .. ‘dicoba sik’ yg tentunya pasti disertai lantunan doanya dan manut dawuh
suami, Allah mengatur dg cara Nya yg indah utk perjalanan hidupku.
Semoga semua tugas didunia yg dipercayakanNya kepada saya, bisa saya lakukan secara beriringan dengan
baik dan dalam perkenan Nya.
Sungguh anugerah Allah yg luar biasa, segala sesuatu diatur Nya indah pada waktunya.
Okt 2020
Myllenne Pradjanti
I-Panji Story 76 Alumni Smaga-81 SOLO
28. TRI WAHYUNI
Ehmmmm.... kalo ada yg nanya : Siapa namamu ?
Namaku : Tri Wahyuni
Nggak sedikit yg lanjut bertanya : "Tri anak nomor tiga ya ?
Bukaaannnn.... aku anak nomor 4 dr 4 bersaudara alias anak ragil....
Kok nama nya Tri ?
Iyaaa... kata Bapakku, aku lahir pas peristiwa Trikora Irian Jaya
Ooooo gituuuu to.... iyyyaaa gituuuuu.... ☺☺☺
Tri asal nya dari mana ? Saya dari Klaten... tepat nya di Jl Jobodan 105 Pedan - Klaten....
Daaannn ternyata tdk sedikit yg blm tau Klaten itu dimana & hrs sedikit menerangkan bhw Klaten itu
pertengahan Jogja dan Solo..... oooo yayaya....pernah lewat Klaten saya... kata nya... yaaaa itulah tanah
kelahiran ku....
Ngaku nya sih asli dr Klaten... pd hal kampungku msh agak jauh dr Klaten... +/- 15 km dr Klaten.... Ndessooo
puwoll.. tapi ngangeni lho Pedan kuwiiiii.... hihihi...
Orang tuaku punya usaha tenun lurik & pemasarannya ke pasar Klewer & pasar Mbringharjo...
Kadang sy ikut Ibu bakulan lurik.... dan dg begitu sy bisa ngrasakke rekasane wong tuwo golek duwit...
Orang tuaku masing2 sibuk dg urusan usaha keluarga.. & kami ber 4 klo bisa calistung (membaca, menulis, &
berhitung), hal tsb. bener2 berkat jasa baik Bapak & Ibu Guru di sekolah yg luar biasa.....
Mulai umur 4,5 th, sy sdh mulai ikut2an kakak sy yg nomor 3 sekolah di TK...
Daaannn... setelah 1 th sekolah di TK, sy dinyatakan boleh naik ke Kelas 1 SD tp dg catatan bhw klo nanti di
SD tdk bs mengikuti pelajaran hrs kembali lg ke TK... kenapa bisa begitu ? Krn wkt itu umur ku baru 5,5 th,
trus sy & kakak sy sering menangis klo Yu Sakinem yg ngantar ke sekolah nggak keliatan di pintu kelas... &
kami tdk pernah mau maju ke depan kelas klo disuruh nyanyi oleh Bu Guru (Bu Sri & Bu Parti)...
Alhamdulillaah, ternyata sy bisa mengikuti pelajaran di SD Tambak Boyo II dr kelas 1 sd kelas 6 dg baik...
Pernah juara ? Alhamdulillaah dr kelas 1 sd kelas 6 sy juara kelas terus....
Lulus SD sy bersama kakak diterima di SMP Negri
Ceper... yg jarak nya +/- 5 km dr rumah... sy tempuh dg
bersepeda setiap hari... dg Pit Jengki warna biru...
Pernah juara ? Alhamdulillaah pernah... bahkan pernah
juara umum pd 1 periode tertentu... tp prestasi itu
tidak pernah disampaikan Bapak kpd sy (setelah Bapak
mengambil rapot ke sekokah)... kenapa begitu ya ?...
Barangkali maksud Bapak baik... biar sy tdk cepat puas
& tdk kendor dlm belajar....
Lulus dr SMP, sy pengin meneruskan sekolah di
Jogja.... tp Bapak meminta saya untuk pisah sekolah dg
kakak sy... kata Bapak agar kakak lebih mandiri
belajarnya.... yo wis sy ngalah & ngikut kata Bapak...
akhir nya kakak masuk ke SMA 4B Jogja & sy masuk ke
SMA 3 Solo.... episode baru iki critane... cah ndeso
mlebu kutho...
I-Panji Story 77 Alumni Smaga-81 SOLO
Di Solo sy numpang tinggal kos di tempat sedulur, Jl Carangan 132, Baluwarti Njeron Beteng... begitu kata
orang...
Jarak ke sekolah di Warung Miri sekitar 3 km... & Pit Jengki Biru ku kembali menemaniku.... tp saya ketemu
sahabat yg baik hati... yg sering ngajak bareng ke sekolah maupun jika olah raga ke Manahan dg Yamaha
Bebek Biru nya... alhamdulillaah.... terimakasih ya Sahabat baikku... Hermintarsih
Di SMA pernah juara ? Orrraaa blassss.... bisa naik kelas aja sdh syukur.... ... Waktu itu berdasarkan
tes penjurusan, sy direkomendasi bisa masuk jurusan IPA & saya ambil jurusan IPA, dg 2 alasan :
1. Klo SMA jurusan IPA, nanti klo kuliah bs milih 2 jurusan IPA atau IPS
2. Sama2 sekolah di SMA, mosok nggak ngrasain praktikum di Laboratorium... rugi to yooo... he2...
Sementara temen2 tau nggak... klo IPA itu bukan passion saya....
Betul saja sy ter- tatih2 mengikuti pelajaran IPA.... Kimia sedikit bisa mengikuti... tp Fisika nya Pak Syamsul....
tyobyaattt akuuu... ra mudeng blasss
Tp sy tdk boleh patah semangat & tetep hrs konsekuen dg pilihan sy... bhw sy hrs bisa lulus dg baik... Untuk
itu sy ikut bbrp les tambahan utk mengejar ketertinggalan.... ♀️ ♀️ ♀️ ♀️ ♀️
Tau gak sih... nilai SMA ku yg bagus cuma 1, yaitu kesenian... krn wkt itu ujiannya disuruh nyanyi 1 per 1 ke
depan kelas oleh Pak Mardi... sy nyanyiin lagu nya Grace Simon yg judul nya Sayonara .... tau nilai nya
berapa ???? Tinggiiiiiiii & tertinggi pokoke dibanding nilai mapel lainnya...
Ada 1 hal yg tak terlupakan saat di SMA... ada panggilan khusus untukku dr temen2 Beji ku, yaitu Sitter....
Selepas SMA... sy kuliah di salah 1 universitas swasta di Jogja (UII)... Kok di UII ? Ya karena nggak diterima di
Univ Negri baik yg di Jogja maupun yg di Solo.... sedih nggak sedih sih... krn mmg ada salah 1 keinginan yg
terpenuhi... ingin sedikit belajar agama crita nya.... ☺... dannnn... bahagiaaa krn 1 kelas lg dg salah 1 sobat
Bejikuh.... Atik Irawati
Baru semangat2 nya mengikuti kuliah.... suatu hari Ibu ku ngendika... klo hrs membiayai kuliah 4 anak (2 di
UNS & 2 di UII) keuangan Ibu agak berat... (karena kondisi usaha keluarga wkt itu mengalami penurunan yg
cukup drastis) ... kbtln 2 kakak wanita sy dua2 nya kuliah di UNS, smtr sy & kakak laki2 sy yg bareng sekolah
sejak TK sd SMP kuliah di UII... duh... sedih banget ndenger ngendikane Ibu... apa aku hrs mengalah utk tdk
kuliah yaaaa ????
Singkat cerita.... setahun kemudian sy mengadu keberuntungan mengikuti tes sipenmaru lagi... &
alhamdulillaah berkat perjuangan & doa, keberuntungan berpihak pd sy... sy diterima di Fak Ekonomi
UGM... Alhamdulillaah... Alloohu Akbar...
Mau tau perbandingan biaya nya kah temen2 ? SPP di UII wkt itu Rp. 350 rb per semester... sementara di
UGM hanya Rp. 30 rb per semester.... fantastis kannn ???... & alhamdulillaah hal tsb dpt meringankan
kondisi keuangan Ibuku & aku tetep bisa mengenyam bangku kuliah....
Senang dan sedih... krn aku hrs berpisah & sahabat UII ku... especially dg sobat Beji-ku, Atik Irawati.... yg
dulu klo lg musim ujian suka menculikku utk sinau bareng di kos2an dia... kos2an anak nya orang berada..
(meski kdg aku sering ditinggal sendirian di kamar utk belajar... smtr sobat Bejiku itu pacaran dg
kekasih nya).... kenangan tak terlupakan.... lalala ...
Waktu di FE UGM... aku mulai mengembangkan bakat terpendamku.... yaitu mendendangkan lagu... Berawal
belajar dr irama keroncong... (kebetulan Bapakku piawai menyanyikan lagu2 keroncong)... trus ikut grup
keroncong di deket kos2an (di daerah Selokan Mataram)... & mencoba ikutan lomba nyanyi keroncong
setiap acara Dies Natalis di Kampus....
Pernah juara ??? Pernah... even hanya juara 2... alhamdulillaah...
Seiring waktu berjalan.... ternyata kondisi keuangan keluarga semakin menurun... itu sebab nya sy ikut
bergabung dg bbrp grup keroncong (termasuk pernah ikut bergabung dg grup nya Ibu Waljinah di Solo)...
jujur untuk memperoleh honor yg bisa buat tambahan uang saku & biaya foto copy materi kuliah.... karena
sangu dari Ibu minim sekali...
I-Panji Story 78 Alumni Smaga-81 SOLO
Setelah sekian lama mengikuti perkuliahan, alhamdulillaah akhir nya sy bisa lulus juga even dg IP pas2an &
dg waktu yg agak molor (kuliah sy tempuh hampir 6 th)... krn critane ndadak ono acara broken home barang
(karena ada masalah yg cukup pelik di keluargaku)...
Selama kuliah aku hidup dalam penuh keprihatinan....
Lulus kuliah sy hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib... sy ikut kakak di Bekasi (inget banget waktu itu udara
di Bekasi masih sejuk... klo tidur malah hrs pakai selimut tebal klo ga mau kademen).... he2
Ngirim lamaran ke 3 institusi.... (Garuda, BRI, & Depkeu)...
Lha saat itu... entah kenapa setiap lewat jl Semanggi, batin sy selalu berbisik & jg sy bilang ke kakak.. Mbak
aku kepingin kerjo di kantor itu... yg sy tunjuk adl Bank BRI yg wkt itu mmg merupakan gedung tertinggi &
terbagus di Semanggi, menurut pandanganku....
Panggilan pertama datang dr Garuda Indonesia... lulus sampai tes tahap ke-2... tp njuk nggak ada kabar
nya...
Seiring itu ada panggilan tes dr BRI... dan stlh melalui tes bbrp tahap, alhamdulillaah sy diterima sbg Staf di
BRI dg status trainee (sesuai dengan bisikan batinku kala itu)... alhamdulillaah, alhamdulillaah,
alhamdulillaah yaa Allooh yaa Rabbal 'Aalamiin....
On the job training di Kanwil BRI Jakarta Jl Veteran..., kos di Jl Juanda... Episode anyar iki : cah ndesso
Pedan mlebu Ibukota....
Suatu hari pernah diajak jalan2 temen ke daerah Rawangun &
sempet mampir belanja di Artomoro.... lha waktu lewat
daerah Rawanangun, batin sy lagi2 berbisik ingin sekali
tinggal di daerah Rawamangun.. spt nya kok enak banget
daerah nya.... opo hubungane yo ? Ada crita lanjutannya...
tunggu yaaaaa
Begitu lulus ujian sy diangkat jadi pegawai tetap &
ditempatkan di Kanwil BRI Denpasar.... ampyuuuun.... durung
tau numpak pesawat & belum pernah ke Bali .....
Sebelum berangkat ke Bali, sy sempatkan mampir ke Klaten,
nyuwun pengestu & pamit Bapak, Ibu, & Sedulur2... dan pada
saat berangkat ke Bali, sedulur yg nganter ke Bandara
Adisucipto podo nangis mèmblèh2 melepas sy ke Denpasar
seorang diri, numpak pesawat, & di Bali ngga ada sanak
saudara...
Sedikit flash back yaa .... sejak saat kuliah sd saat mencari
kerja....merupakan masa2 pencarian sahabat2 yg lama lost
contact & pencarian calon pendamping hidup tentu saja....
he2... tapi kok yo ternyata ora gampang yo.... pernah sekali
dipertemukan dengan sobat Bejiku Hermintarsih di Bappenas
saat itu.... tp nggak lama kok yo lost contact lagi.... ....
Masalah pendamping hidup yo ngono.... bbrp kandidat kok ya
semua tdk mendpt restu/ ditentang orang tua...
Setelah masa pencarian yg cukup panjang... akhir nya aku menyerah... pasrah sama orang tua terkait
perjodohan... & akhir nya kisah Siti Nurbaya pun terjadi.... Semua sy niatkan untuk membahagiakan
orang tua.... dan perjodohan itu terjadi di tahun 1992... saat aku masih tugas di Bali.... & LDR pun terjadi
selama 4 th.... sy di Bali, suami di Jakarta.... dan suami tinggal Rawamangun.... (alhamdulillaah untuk yg
kedua kali nya doa batin ku untuk tinggal di Rawamangun diijabah Alloh SWT )... sy tinggal di Bali selama
5th... nganti isa fasih basa Bali... kèn2 kabaré.... he2
I-Panji Story 79 Alumni Smaga-81 SOLO
Alhamdulillaah th 1996 sy dimutasikan ke Jakarta.... kesampaian deh ngumpul keluarga....
Di Head Office (HO)... hobby nembangku semakin terasah... sering ngisi acara ini-itu & ikut lomba setiap HUT
BRI... Pernah juara ? Alhamdulillaah pernah 3x... & stlh itu ngga boleh ikutan lomba lg.... he2... (klo dipikir
hal ini sgt kontradiktif dg kondisi pd saat TK... krn nggak pernah mau klo disuruh nyanyi) sampai naik kelas
with probation..
Di HO BRI sy dapet panggilan khusus juga spt wkt di SMA dulu.. kali ini panggilan khusus itu adl "Tri Cinta"....
Kok bisa ? Krn banyak yg pd sgt terkesan pd saat lomba sy membawakan lagu "Cinta" nya Titik Puspa... akeh
hadirin yg sampai menitikkan air mata...
Tak henti2 nya mensyukuri karunia Alloh SWT... dg bisa nembang bisa memupuk rasa percaya diri, banyak
mengenal & dikenal orang, & semua itu dpt memperlancar pelaksanaan tugas...
Di HO juga alhamdulillaah sy dpt rejeki bea siswa S2... sy ambil dalam negri... sdh cukup lah LDR 4 th wkt di
Bali... he2... Alhamdulillaah sy dpt menyelesaikan study S2 di progrsm MMA IPB dg baik...
Sejak 1996 hingga 2015 (hampir 20 th) sy ditempatkan di unit kerja di jkt... & pd Oktober 2015 sy
dimutasikan ke Jogjakarta.... Sedih Tri ? Ya sedih lah ya... LDR maneh... even gak adoh2 amat... tp ada 1 hal
yg membuat sy teramat sedih.... kenapa ? Selama 20 th berkumpul dg keluarga, sy & suami belum ke tanah
suci melaksanakan Ibadah Haji...
Mimpi tertinggi saya.... sblm pensiun sy ingin bisa ke tanah suci bersama suami utk melaksanakan Ibadah
Haji spt temen2 yg lain yg telah berhaji lebih dulu dg fasilitas cuti khusus dr perusahaan....
Di tahun 2015 itu pula pertemuan dg temen2 SMA mulai terkuak satu per satu ... & utk pertama kali nya sy
hadir ke acara reuni Panji di Solo di salah 1 Resto di blkg hotel Paragon.... ketemu temen Beji Atik Irawati &
temen2 Panji di acara itu.... senenge ra jamak2...
Alhamdulillaah... semoga paseduluran dlm wadah Panji ini langgeng & rukun sak lawase...
Singkat cerita th 2016 keluarga memutuskan utk ikut pindah & boyongan ke Jogja....
Kami punya 2 planning utama di th 2016 waktu itu :
* Pertama ingin punya tempat tinggal di Jogja... alhamdulillaah terlaksana & selesai pertengahan 2017.
* Kedua ingin pergi haji.. & utk itu di bulan Oktober sy & suami mendaftar ke salah 1 biro travel... ada
program Haji Furadah yg in syaa Alloh klo rejeki bisa berangkat haji th depannya...
I-Panji Story 80 Alumni Smaga-81 SOLO
Satu bulan stlh mendaftar utk pergi haji, suami tertimpa musibah, hingga kaki kanannya patah...
astaghfirullaah....Hanya bisa pasrah namun dg terus menguatkan doa....
Dengan tulus ikhlas sy rawat kaki suami meski penuh dg goda & coba... dimana ada suatu kondisi terberat
dimana suami spt berubah menjadi orang lain... menolak keras utk istighfar maupun sholat...
astaghfirullaahaladziiim....
Dengan tetap sabar & ikhlas terus sy lakukan mengajak suami untuk ber-istighfar & taubatan nasuha....
Alhamdulillaah dg penuh sabar, ikhlas, & kekuatan doa, situasi itu dapat terlewati...
Ber angsur2 kondisi kaki suami alhamdulillaah mulai sembuh & bisa kembali berjalan....
Daaannnn.... stlh +/- 8 bulan kemudian, alhamdulillaah mimpi/ keinginan batin ku yg ke-3 diijabah Alloh
SWT... Visa for Hajj ku bersama suami terbit... & bulan Agustus 2018 sy & suami terkabul melaksanakan
Ibadah Haji ke Tanah Suci.. (suami saat itu didampingi mutowif khusus karena kaki nya belum sembuh
sempurna)... alhamdulillaah seluruh rangkaian ibadah dapat terkaksana dg baik.... Alhamdulillaah,
alhamdulillaah, alhamdulullaah... semoga ibadah kami mabrur ya Alloh yaa Robb
Alhamdulillaah bulan Juni 2019 sy purna tugas.... & menetap bersama keluarga di kota Jogja yg kata nya
Istimewa & ngangenni... tepat nya di daerah Samirono...
Menikmati hari tua dg tambahan profesi baru sbg ibu kos... he2... dg terus & terus menyempurnakan ibadah
untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan & kebahagiaan yg hakiki... In syaa Alloh
Tri Wahyuni
I-Panji Story 81 Alumni Smaga-81 SOLO
29. Sudarwanto
Nama : Sudarwanto
Nomor induk : 6379
Teman2 sebelumnya mohon maaf karena mungkin kisah perjalananku tidak sehebat seperti perjuangan
teman2 yang lainnya. Saya juga tidak terlibat organisasi dan kegiatan lain waktu di SMA karena keadaan dan
saya yakin dari teman2 pasti jarang yang ingat saya.
Saya anak nomor 4 dari 10 bersaudara yang berasal dari desa, keluarga petani dan ketika kelas 6 SD ibu saya
meninggal, bisa dibayangkan berapa umur- umur 6 adik saya waktu itu. Setelah lulus SD saya diangkat anak
oleh sepupu ibu saya yang tinggal di Solo selanjutnya saya sekolah di SMP Negeri 8 dan SMA Negeri 3.
Saudara2ku i-panji berikut cerita singkat perjalanku selepas dari SMA Negeri 3.
Dengan total nilai di STTB (Surat Tanda Tamat Belajar) yang
pas pasan yang hanya 82 dari 13 mata pelajaran atau rata-
rata 6,3 tentu kami takut dan tahu diri untuk masuk
perguruan tinggi yang favourite seperti ITB, UGM etc
dengan jumlah pesaing yang sangat banyak dan yang hebat-
hebat termasuk teman-teman panji. Waktu ujian Perintis I
saya milih Universitas Brawijaya dan Alhamdulillah saya
diterima di Fakultas Teknik Jurusan Mesin, Universitas
Brawijaya. Kami memilih kuliah di Malang dengan beberapa
pertimbangan, antara lain tentu persaingan tidak seberat di
universitas negeri yang nge-top seperti UGM, ITB, ITS etc.
Selain itu menurut saya Malang kotanya enak segar serta
lingkungan dan penduduknya yang ramah, tetapi mungkin
dari lulusan SMA 3 angkatan kita hanya saya sendiri yang
kuliah di Brawijaya.
Oleh karena modal otak pas pasan walaupun sudah
berusaha dengan gigih tetapi tetap saja hampir saja kena
DO dan praktis pas 7 tahun atau waktu maksimal baru bisa
lulus, itupun (mungkin) dibantu juga oleh dosen-dosen
penguji.
Ketika kuliah juga sempat ada kesulitan masalah
keuangan..... sempat pusing juga, mau diteruskan atau
berhenti cukup sampai disini .....Alhamdulillah pas lagi jalan
jalan di kantor senat ada teman yang nawarin untuk jaga
koperasi fakultas dengan jam buka/kerja semau saya (diluar
jam kuliah) dengan bayaran berdasarkan hasil penjualan
sehingga kuliah dapat berjalan lagi malah masih ada uang
sedikit lebih untuk jajan.
I-Panji Story 82 Alumni Smaga-81 SOLO
Selepas dari kuliah di Brawijaya sempat membantu orangtua (angkat) kerja di rumah selama 2 tahun, dan
selama itu 2 tahun setelah lulus tidak memasukkan lamaran kerja dan kalau ketemu teman kuliah pasti
dimarahi, biasanya mereka bilang "teman2 sudah pada pindah pindah tempat kerja kok kamu belum
melamar kerja"
Namun setelah 2 tahun lebih kerja di rumah ada lowongan di Pertamina pada tahun 1991 ....ikut daftar,
setelah melalui seleksi 4 tahap.... Alhamdulillah diterima. Sebelum bekerja diwajibkan mengikuti pendidikan
profesi selama 9 bulan termasuk pendidikan militer selama 1 bulan. Selama pendidikan profesi dipusatkan di
kilang minyak Plaju-Sungai Gerong di kota Palembang tapi waktu mengikuti pendidikan sempat orientasi ke
Lahat, Dumai, Cilacap. Penerimaan pekerja di Pertamina waktu itu karena Pertamina lagi butuh engineer
yang akan dipersiapkan untuk menangani kilang yang akan dibangun yaitu kilang EXOR (export oriented)
sayangnya pemerintah nggak punya dana sehingga dari rencana membangun 5 kilang hanya 2 kilang yang
terlaksana itupun molor dari schedule awal. Akibatnya dari total 165 karyawan baru banyak yang tidak dapat
jabatan dan ada yang ditugaskan/dititipkan di anak perusahaan, ada18 orang (termasuk saya) yang
dititipkan ke anak perusahaan yaitu PT. Badak NGL yang berada di Bontang Kalimantan Timur dan ada
beberapa yang dititipkan ke PT. Arun NGL (Lhokseumawe-Aceh). Karena waktu itu kami masih lajang, kami
rame-rame tinggal di mess.
Saya merasa bangga pernah bekerja di perusahaan penghasil LNG (liquid natural gas) terbesar di dunia, yang
waktu itu pendapatan dari penjualan LNG dan LPG sempat saya bayangkan kalau dibagi untuk seluruh
Penduduk Indonesia sudah bisa untuk hidup layak (taraf gaji PNS).
Saya diperbantukan di PT. Badak NGL selama 13
tahun sebagai QC Engineer, dimana salah satu
tugasnya adalah memberi jaminan kualitas bahwa
peralatan dapat dioperasikan dengan aman. Untuk
mendukung dalam bekerja saya diwajibkan untuk
memiliki beberapa kualifikasi, sehingga
berkesempatan untuk mengikuti banyak kursus dan
ujian kualifikasi pendukung baik yang berlaku untuk
lokal, nasional dan internasional.
Karena kami menangani peralatan yang hampir
semuanya bertekanan dan mudah terbakar maka
kami justru tidak boleh kreatif, semua sudah ada SOP
yang harus diikuti, mungkin disini bedanya dengan
pengalaman teman-teman yang bisa ber-kreasi ketika
menjalankan pekerjaan.
Setelah 13 tahun di PT. Badak NGL, saya mutasi ke
Pertamina Refinery Unit 6 yang lebih dikenal dengan
kilang Balongan-Indramayu. Saya bekerja di kilang
Balongan selama 8 tahun dan mengalami pindah
divisi selama 9 kali, berlawanan dengan ketika di
Bontang yang selama 13 tahun hanya bekerja di satu
divisi (inspection division).
Puas bekerja di Balongan, awal 2013 saya mutasi ke Pertamina kantor pusat namun beda direktorat, yang
sebelumnya direktorat pengolahan kali ini saya mutasi ke direktorat pemasaran, tetapi jenis pekerjaan saya
kembali kayak waktu bekerja di Bontang yaitu sebagai Quality Control untuk proyek yang ada di direktorat
I-Panji Story 83 Alumni Smaga-81 SOLO
pemasaran di seluruh wilyah Indonesia, termasuk proyek TBBM yang ada di pulau Sambu (tanah leluhur mas
M Musriadi) yang hanya butuh 1 jam dengan jalan kaki untuk mengelilingi pulau Sambu tersebut.
Terakhir tugas di proyek pembangunan terminal LPG di Tanjung Sekong, Merak, Banten yang merupakan
terminal LPG terbesar yang dimiliki oleh Pertamina. Dimana Pertamina sebelumnya menggunakan /
menyewa kapal tanker sebagai floating storage, dengan adanya terminal LPG tersebut, LPG dapat
ditampung dan didistribusikan lewat darat (truck) dan kapal kapal kecil yang tujuannya untuk penghematan
(tidak perlu sewa kapal tanker sebagai floating storage).
Sejak Maret 2018 saya sudah memasuki masa pensiun dan sekarang tinggal di pinggiran Jogja.
Alhamdulillah dikaruniai 3 orang anak, 2 cowok dan 1 cewek.
Pada intinya aku selalu paling lambat, lulus sekolah paling lambat, dapat pekerjaan paling lambat, menikah
paling lambat, tetapi saya dengan amat sangat mengucapkan puji syukur Alhamdulillah bisa berada di
lingkungan orang-orang hebat, apabila dibandingkan dengan mereka saya nggak ada apa-apanya.
Terima kasih dan salam
Sudarwanto
I-Panji Story 84 Alumni Smaga-81 SOLO
30. Rachmad Jayadi
Sabar dan bersyukur untuk selalu Bahagia. Rachmad Jayadi B3 Panjii
Meskipun tidak menarik, saya tuliskan perjalanan hidupku sebagai bukti komit dengan Panji untuk berbagi
pengalaman hidup. Saya anak kedua dari enam bersaudara, dibesarkan oleh Bapak seorang pegawai negeri
sipil golongan rendah dan Ibu yang berusaha konveksi kecil-kecilan. Saya lahir 58 tahun yang lalu, lulus SD,
SMP, SMA di Solo dan semua mengalami hal sama “pindah sekolah”. SD pindah dari seberang Beteng Plaza
ke dekat Lojiwetan, SMP dari Widuran ke Pasar Kliwon, SMA Warungmiri ke Krekof. Karena merasa tidak
pede, alhamdulillah lulus SMA diterima Perintis II di FMIPA Fisika UGM. Pada waktu registrasi bertemu calon
mahasiswa FMIPA Matematika lulusan SMA Batik Solo, berlanjut cari kost di Belimbingsari. Dengan
pertimbangan kemampuan orang tua, kami sepakat kontrak satu kamar sangat sederhana untuk berdua,
tujuh puluh ribu rupiah satu tahun. Dengan hanya satu tempat tidur, satu meja belajar dan kami sepakat
tidur gantian di lantai (saya bawa alas babut warisan eyang) dan di tempat tidur. Juga giliran membuat nasi
menggunakan dandang dan beli lauk gudeg plus tempe kering di seberang Mirota Kampus.
Belum satu semester sudah mulai goyah, membayangkan setelah lulus mau jadi apa (tentor bimbingan
belajar, guru SMA…), FMIPA yang dulu jauh berbeda dengan sekarang yang sudah sangat maju.
Karena tidak tahan berisik setiap malam (persis sebelah kamar kost ternyata ruang tamu pemilik kost yang
suka nyetel tv keras sekali suaranya) akhirnya pindah kost di Pogung Kidul sekamar sendiri. Mungkin karena
kamar sebelah mahasiswa tingkat akhir Teknik Sipil UGM, semakin memicu keinginan saya untuk pindah
fakultas. Alhamdulillah tahun 1982 lulus tes diterima di Teknik Sipil FT UGM. Dengan IPK lebih dari 3,5 saya
putuskan untuk berhenti kuliah di FMIPA. Setelah berdebat dengan Bapak akhirnya saya diijinkan pindah ke
Teknik Sipil UGM, dengan catatan semampu Bapak membiayai karena empat adikku juga harus berusaha
kuliah. Mulai semester empat sudah ada sinyal saya harus konsekuen dengan janji kepada Bapak. Kuliah,
kegiatan di KMTS, bimbingan belajar privat saya jalani dan nikmati. Semester lima Bapak sudah memutuskan
hanya bisa membayar SPP dan bantuan biaya kost. Untuk mencukupi kebutuhan, saya memberanikan diri
mohon pekerjaan ke salah satu dosen yang kebetulan berasal dari Sangkrah kampung di dekat rumah saya di
Solo. Alhamdulillah dapat kesempatan nyantrik jadi asisten proyek di Laboratorium Proyek Pengembangan
Persawahan Pasang Surut (P4S) di komplek belakang Wisma MMUGM sekarang, bimbingan privat saya
kurangi dan saya jalani sore dan malam hari.
Saat mau mulai kerja praktek (KP) pembimbing harus stay di
Belanda enam bulan untuk menyelesaikan studi S3 nya. Cobaan
datang lagi karena saya tidak diijinkan ganti pembimbing KP harus
nunggu enam bulan baru bisa mulai, sementara sudah tidak
memberi bimbingan privat dan terlanjur pamit dari P4S untuk KP
tiga bulan proyek bendungan di Banjarnegara. Akhirnya sambil
kuliah nyambi serabutan survey data lalu-lintas, survey statistik
penumpang bus kota, dll. Yang paling berkesan saat dapat giliran
survey aktivitas transportasi pedagang pasar di Shopping. Saya
pilih giliran yang paling tinggi tarifnya, mulai jam tiga sampai jam
sembilan pagi. Jangankan motor, sepedapun tidak punya, saya
jalan kaki dari Pogung jam satu pagi ke tempat survey.
I-Panji Story 85 Alumni Smaga-81 SOLO
Alhamdulillah banyak kenalan penjual sayur dan buah, kadang pulang disangoni nangka, pisang, dll. lumayan
untuk tambah gizi. Akhirnya saya bisa KP lancar sambil mengulang beberapa matakuliah (dulu presensi
kuliah tidak diperhitungkan untuk nilai ujian).Tibalah saat harus daftar KKN, sementara tabungan sudah
menipis. Akhirnya saya daftar beasiswa pinjaman dana KKN dengan syarat ijazah S1 ditahan sampai dapat
melunasi pinjaman. Selesai KKN lanjut daftar skripsi, saya pilih dosen pembimbing yang baru saja lulus S3
dari IOWA Amerika. Tiga bulan saya jalani setiap minggu tiga kali mengumpulkan data aliran di tiga belas
bendung irigasi di Kali Kuning lereng Merapi. Pogung – Pakem naik angkot, jalan dua kilo lanjut ambil sepeda
di posko untuk menyusur Kali Kuning ke atas sampai bendung paling tinggi. Saya memang harus sabar lagi,
data satu musim tanam padi tiga setengah bulan saya ketik nebeng PC sekretariat PAU UGM (pembimbing
skripsi saya salah satu pengelola bidang Ilmu Teknik PAU UGM). Setelah dievaluasi pembimbing mengatakan
“maaf dik Rachmad datanya tidak ideal, kalau dipaksakan untuk penelitian skripsi akan menyulitkan
analisisnya”…innallooha ma’ashoobiriin. Akhirnya saya memberanikan menawar, untuk skripsi pengganti
saya minta programming karena saya suka. Alhamdulillah disetujui dan saya kerjakan pagi sampai sore di
Puskom UGM (waktu itu sangat jarang mahasiswa punya PC). Malam kadang bimbingan privat.
Alhamdulillah dua bulan persis draf laporan skripsi bisa saya serahkan pembimbing. Semula saya berharap
bisa rilex sejenak menunggu koreksi skripsi, namun jalan hidup menentukan lain. Pembimbing skripsi saya
bahkan tidak membawa pulang laporan saya tapi langsung dibaca sekilas dan mengatakan “kapan mau
seminar dan pendadaran”. Alhamdulillah…mungkin beliau merasa kasihan ke saya, orangnya memang
sangat sederhana dan perhatian dengan mahasiswa (beliau sudah purna tugas, pernah menjabat Wakil
Rektor dan Rektor UGM).
Singkat cerita setelah wisuda S1 November 1988, sorenya langsung terbang ke Palembang untuk bergabung
Tim Survey Lahan Sawah Pasang Surut di Air Sugihan anak Sungai Musi. Atas budi baik alumni saya diterima
bekerja di konsultan perencana bidang bangunan air (saya lulus Teknik Sipil Hidro) di Radio Dalam Jakarta
Selatan. Ternyata saya bukan tipe orang yang tahan dengan situasi Jakarta. Pernah coba daftar Bank Panin,
tes empat kali di Solo dan Semarang. Setahun lebih di Jakarta, suatu malam sebelum tahap akhir seleksi
untuk tatap muka dengan Direksi Bank Panin di Jakarta, saya ditelpon dosen yang momong saya sejak
semester lima. Beliau mengatakan kalau serius daftar dosen lusa harus di kampus karena akan dirapatkan.
Antara bingung dan pusing akhirnya saya harus mengambil keputusan, tes tahap akhir Bank Panin tetap saya
jalani namun saya akan lebih bersyukur jika diterima sebagai calon dosen. Karena sudah tidak begitu niat,
sewaktu nunggu giliran wawancara saya dicegat petugas seleksi, “mas saya pinjami dasi ya, kalau
mengahadap Direksi harus rapi dan berdasi”.
Nasib memang ditangan Tuhan, saya menikah dengan adik kelas beda empat tahun (belum lulus waktu
nikah). Dengan status Capeg baru nikah enam bulan, Januari 1991 mendapat beasiswa studi S2 di AIT
Bangkok, institusi pendidikan teknik afiliasi MIT yang dulu ditolak Presiden Soekarno waktu ditawarkan di
Jakarta. Kuliah di AIT saya rasakan sangat berat, saya pulang setelah kuliah selesai untuk liburan sambil cari
data untuk tesis dengan kasus operasi tiga bendungan besar di Sungai Citarum. Alhamdulillah tesis selesai
satu bulan sebelum tanggal wisuda, kebetulan pembimbing saya juga ambil cuti mau segera mudik ke
Jerman. Saya putuskan pulang awal tidak mengikuti wisuda karena tanggal wisuda beda sehari dengan
wisuda isteri saya. Saya bersyukur dan merasakan kebahagian luar biasa manakala hadir upacara wisuda
isteri saya Agustus 1992 sambil menggendong anak mbarep saya umur tiga bulan tapi baru seminggu saya
merawatnya. Anak mbarepku lahir 17 hari setelah ibunya ujian pendadaran skripsi. Kebahagiaan bertambah
manakala akhirnya saya bisa memegang ijaszah S1 asli saya setelah lulus S2 dan melunasi pinjaman beasiswa
KKN.
I-Panji Story 86 Alumni Smaga-81 SOLO
Meskipun sudah terlambat, saya jalani studi
lanjut S3 ke Kyushu University Japan dengan
beasiswa dari Hitachi mulai September 1996.
Enam bulan tinggal di Fukuoka dan lolos tes
masuk program S3, isteri dan dua anak laki-laki
menyusul. Setahun berjalan isteri dipanggil
dekan FT UNY harus kembali mengajar karena
masa cuti di luar tanggungan negara sudah
habis dan belum mendapat beasiswa S2 di
Japan. Lagi-lagi takdir Tuhan menentukan jalan
hidup saya. Isteriku memutuskan
mengundurkan diri dari FT UNY karena ingin
mendampingi saya studi di Japan. Sayang
memang, isteriku sudah pernah punya dua NIP
(Balai Sabo PU dan UNY), tapi saya harus selalu
bersyukur.
Sejak kembali dari Japan April 2000 saya ditugasi sebagai pengelola dua program magister berturutan,
program studi S2 Teknik Sipil, program studi S3 Teknik Sipil dan sekarang menunggu akhir masa bakti lima
tahun sebagai kaprodi S1 Teknik Sipil UGM sampai dengan akhir Desember bulan depan ini. Meskipun saya
tidak mampu kerja maksimal dengan multi-tasking, alhamdulillah predikat unggul akreditasi BAN PT dan dua
akreditasi internasional dapat tercapai.
Perjalanan hidup menuntun saya agar selalu sabar dan bersyukur untuk berbahagia. Kami hidup sederhana
di pemukiman desa delapan kilo dari komplek FT UGM yang saya nikmati, kadang dengan bersepeda ke
kampus sambil olah raga. Alhamdulillah semua anakku tidak menyulitkan, semua diterima di FT UGM, yang
mbarep via ujian tulis di Teknik Informatika (sudah menikah usaha warung IT), anak kedua via jalur
undangan Teknik Mesin (kerja di PJB anak perusahaan PLN di Paiton), cewek ragil via jalur undangan Teknik
Industri (semester tiga).
Ibunya setiap hari muter dari desa ke desa di
wilayah Sleman menerapkan warisan ilmu dari
Kang Musriadi untuk mengawal realisasi dana
bantuan pemerintah untuk rehap rumah tidak
layak huni. Ingat dulu anak mbarep tidak malu
bawa karung isi bungkusan nasi kucing dijual di
kelas untuk kawannya yang belum sempat
sarapan. Jualan online onderdil motor dikirim
kakak kelas Padmanaba yang studi S3 di Japan.
Anak kedua waktu kuliah tekun nyambi bimbingan
privat untuk tidak lagi minta sangu dan bensin
motor ke bapaknya, kadang juga tidak mau
dibantu SPP. Semoga anak ragil juga tidak manja
dan selalu menjaga kebagahiaan kami menemani
ibu bapaknya di rumah.
Demikian sharing cerita dari saya, mohon maaf kalau tidak menarik. Salam sehat untuk semua sedulur Panji.
Rachmad Jayadi
I-Panji Story 87 Alumni Smaga-81 SOLO
31. Endang Kusdaryati Maryana
✍️PERJALANAN HIDUP ITU PILIHAN YANG SEMOGA DIRIDHOI OLEH ALLAH ✍️❤️
Nama saya: Endang Kusdaryati Maryana
Saudara, teman dan sahabat selalu panggil saya Endang nama pasaran di zamannya tapi ngrejekeni ( he he
he )
Apalah arti sebuah nama ? Bagiku nama pemberian orang tua ini cukup berati dan mengandung harapan
meskipun dulu guru dan dosenku suka memanggilku mariyuana ( ganja kali ya memabukkan)
Saya bangga datang dari keluarga sederhana (Saya tidak mengatakan susah Karena orang tua saya selalu
mengatakan dan mendidik saya untuk tidak mengeluh susah dan tidak bisa karena itu merupakan doa dan
juga akan mematahkan semangat kita) Orang tua saya Guru SD kemudian diangkat jadi penilik nyambi
tukang jahit kasur ...baju,konveksi mbungkusi mainan,premen dog cecak yang diambil dari tetangga )
Dan sejak SD saya sdh biasa membantunya supaya saya bisa ada uang saku untuk beli opak gambir atau
sekedar karak sambel kecap. Untung kalau bisa beli mbakmi thoprak di warung pojok sekolah atau es gandul
yang blum tentu sebulan sekali
Sulung dari 6 bersaudara. di kampung Jagalan Kec Jebres Solo di kelilingi jagal ( orang2 kaya).
Hidup sederhana sdh biasa...makan nasi bulgur
beras jatah yg kaku ..sayur asem gereh
pethek,gudangan bayam tanah ,gembrot daun
sembukan pinggir kali.. Dan makan telur kalau
ayamnya ngendog itupun satu dicampur tepung
didadar lebar dibagi 6 .Itu yang membuat kenangan
tersendiri bagi saya dan membuat kita rukun
dengan adik2 sampai sekarang. Tempaan hidup ini
membuat saya KUAT dan MANDIRI
Saya bisa sekolah di SMA Negeri 3 Solo itu
perjuangan tersendiri bagi saya meskipun saya
sebenarnya bisa masuk tanpa test di SMA 3 tetapi
saat itu orang tua mengharap saya jadi guru dan
meminta saya daftar di SPG ( Sekolah Pendidikan
Guru)
Saya memaklumi itu karena pada saat itu kalau saya
bisa sekolah disini pasti saya langsung bisa jadi PNS
Saya menuruti orang tua mendaftar di SPG dan
dengan tetap mohon ijin mendaftar SMA 3 juga.
Justru di SPG ini test nya sangat sulit dan harus
punya ketrampilan khusus misal olah raga nari puisi
nyinden dll
Kalau seni mungkin saya bisa sedikit kecripatan dari eyang buyut saya dalang kraton saat itu yaitu
HAWITJARITO tapi kalau olah raga saya jembelit
Singkat cerita saya diterima di SPG ( Yang membuat lulus apa ya ? mungkin karena tarian burung merak saya
yg loncat sana sini nggak karuan) he he he
I-Panji Story 88 Alumni Smaga-81 SOLO
Orang tua tentu sangat senang .Saya bingung karena kurang PD jadi guru karena badan saya yg kecil (berat
badan saya waktu itu hanya 36 kg tapi kalau disuruh manjat pohon mangga. nangka pepaya paling gesit
... ) kemudian mencoba memberanikan diri mengeluarkan jurus jurus rayuan pulau kelapa dst.dst..dst
.,(Tapi nggak sampai nangis2 ala film india siih)
Memohon supaya saya diijinkan sekolah di SMA. Orang tuapun tidak tega maka sayapun diijinkan sekolah di
SMA 3 ( Akhirnya jadi dinasti di keluarga mulai adik2 Anak ponakan bahkan menantupun lulusan SMA 3 )
Dengan catatan saya tidak boleh berhenti ditengah jalan alias pernikahan dini (he he he kayak film aja )
Dan saya telah memilih jalan hidup semoga diridhoi oleh Allah ❤️
Singkat cerita saya pun bisa sekolah di SMA 3 bersama sobat sobat semua
Di SMA saya jalani semua
dengan aman tentram damai .
Mungkin saya dulu di mata temen2 dikenal pendiam ya ? padahal sebenarnya nggak juga ..mohon maaf
karena nggak punya duit buat hura2 dan jalan2( he he he) tapi tetep bisa mengajak temen temen lotisan di
rumah jagalan kalau mangga , pepaya..blimbingnya berbuah pada jam kosong( heem kenangan indah masa
SMA)
Selepas SMA saya ingin juga kuliah seperti teman
teman lainnya
Perintis I sd IV saya daftari semua
Alhamdulillah diterima semua
Dan Seperti dahulu Bapak Ibu tetep
menghendaki saya jadi guru .
Dan saya diminta Kuliah yang IKIP sajja dengan
segala pertimbangan .
Dan sayapun nurut
Dengan diantar bapak ibu ( Maklum anak mbarep
kecil lagi badannya) saya daftar ulang di IKIP
Yogyakarta sekaligus cari kost kostan
Tetapi ternyata Allah berkehendak lain (Allah
memberikan jalan pilihan hidup)❤️
Pada saat detik2 terakhir pendaftaran ulang di
Fakultas Kedokteran UNS saat itu ada peraturan
KENOP 15 yang tidak membolehkan menarik
uang apapun untuk masuk universitas. Sekali lagi
saya mohon diijinkan masuk sekolah di Fak
Kedokteran UNS
Alhamdulillah karena tidak harus membayar apapun dan tidak harust kost akhirnya masuklah saya di Fak
Kedokteran UNS. Sesuai cita2 saya sejak kecil ( Heemm Kayak lagunya Susan)
Tapi mohon maaf saya pengin jadi dokter itu bukan karena kerennya
Justru waktu itu ada pengalaman tersendiri saat kecil saya memang sakit2an.Saya melihat ibu saya menangis
keluar dari ruang praktek dokter yg terkenal berjiwa sosial tetapi galaknya minta ampun .Dan ibu menangis
setelah dibentak bentak dan agak kasar . Sejak saat itu saya punya keinginan jadi dokter supaya ibu saya
tidak menangis lagi kalau saya sakit
Dan itu terpatri sampai sekarang bahwa Saya harus jadi DOKTER SAHABAT ANAK
Dan Alhamdulillah pasien saya sekarang kebanyakan anak anak yang saya sangat menyayanginya
Bismillah
Kuliah saya jalani .
Kuliah harus rajin nyatat
I-Panji Story 89 Alumni Smaga-81 SOLO
Tiap hari duduk diperpustakaan ngringkas text book bukan karena rajin tapi memang harus karena nggak
kuat beli buku Masih untung dapat beasiswa Super Semar.( Mungkin dapat beasiswa karena tgl lahirnya
11 Maret ya ) lumayan bisa buat bayar SPP.
Singkat cerita lulus Fak Kedokteran Th
1988. Alhamdulillah tepat waktu
(berkat doa orang tua yang selalu
puasa mutih dan ngrowot serta tidak
pernah melewatkan sholat tahajud )
Harus cepet selesai supaya bisa gantian
dengan adik adik
1. Inna Nuraini di Pertanian, UNS
2. Ambardi di Kedokteran Hewan,
UGM .
3. Uki Retno Bdi Kedokteran, UNS
( Alhamdulillah sekarang Doktor
dokter Spesialis Kandungan Sub
Infertilitas di RS Moewardi Solo )
Monggo kalau ada yang ngersake
bayi tabung..he he he ikut promosi).
4. Owin Bambang Wijanarko
di Fakultas Kedokteran Gigi UGM
5. Nuzatu Gentur M di STAN.
Saya tidak bisa membayangkan
pusingnya orang tua yang kadang
harus hutang2 koperasi Guru untuk
mencukupi kebutuhan
( Dan sampai saa ini saya sangat
mengagumi tali persaudaraan beliau
para guru)❤️
Lulus dari Fakultas Kedokteran
Sambil nunggu penempatan wajib kerja mencoba peruntungan ke Jakarta .( Nggak kalah sama teman2 niih
tapi beda nasib he he he )
Praktek dari klinik ke klinik 24 jam bersama beberapa temen di Utan kayu, di daerah Tebet yang waktu itu
kompleks artis2 terkenal
(Sempet jadi dokter idola artis2 lho di situ .kalau sakit pasti yang dicari saya bahkan manggil ke rumahnya
lumayan juga kalau ngasih amplop) He he he kok metu sombonge ya
Tapi sempet takut juga di Jakarta setelah pernah ditodong di bis metro mini .
Badanku yg kecil mungil ini sampai ndepipis disela sela penumpang liat pisau di tempelin di pinggang untung
ada yg nolong.
Satu tahun di Jakarta Alhamdulillah dilamar pria sederhana kakak tingkat Mas Darmawan trus lanjut dinas
mengikuti suami di Kab Tegal .
Perjuangan kembali dimulai
Pertama dinas menjadi dokter ke 2 di Puskesmas Balapulang dan jadi kontraktor (kontrak sana kontrak sini
karena tak punya rumah) di Puskesmas Balapulang Kab Tegal. Puskesmasnya pinggir hutan (kaget siiih
)tapi tetep senang menjalaninya meski sempat keguguran 2 kali karena harus posyandu ke desa2 yang
jalannya batuan sebesar kepala kepala
I-Panji Story 90 Alumni Smaga-81 SOLO
Pertama dinas pasien hanya sedikit
Saya memang selalu rajin di poli lama2 sehari bisa sampai 250 disamping praktek mandiri di rumah
Saya masih ingat nama pasien pertama saya yang datang di rumah karena kejang namanya Esih ( bayi 5
bulan ) yang terpaksa saya periksa di tempat tidur saya karena blum ada tempat untuk praktek.
Alhamdulilah sembuh dan gethok tular ke tetangga akhirnya dalam 3 hari saja sdh langsung banyak yg
datang maklum di desa ( cukup membuat boyok pegel juga
Tapi saya ada kepuasan tersendiri kalau ada pasien yg cerita ( bu dokter si bagus ..si ayu ..si cantik sudah
sembuh
Heeem
Dan Ada cerita lucu
Pernah ada ibu membawa anaknya berobat
Saya tanya nama anaknya RUNTAH karena sakit2an.Setiap berobat saya selalu bilang bocah apik2 kok
dinamakan runtah sama saja kalau di Tegal itu sampah .Setelah beberapa kali datang diganti namanya
Endang Wurningsih )He ...He...He.
Dan sekarang sering mriksakan anaknya)
Hidup terus mengalir
Alhamdulillah thn 1991 saya diberi momongan.
Lima (5)tahun di Puskesmas Balapulang saya diangkat jadi Kepala Puskesmas Kalibakung
Sebuah Puskesmas baru yang harus membuat saya babat alas bersama teman2 perawat di daerah
pegunungan dekat GUCI sumber air panas
(Monggo Kalau mau tindak Guci mampir ke rumah saya nanti tak Antar)
Nah disinilah perjuangan berat kembali teruji
Puskemasnya mobil pusling tidak ada sopir. Saya tidak bisa nyopir dan saya itdak bisa selalu tergantung
orang lain untuk pelayanan ke masyarat dari desa ke desa
Saya terpaksa harus belajar mengemudi
Modal nekat ALAH BISA KARENA BIASA.maka jadilah saya Kepala Puskesmas ..ya dokter ..ya sopir (ganti
profesi dari kontraktor ke pemborong) naik gunung turun gunung .
( Supaya dapat nasi jagung urap gesek tempe ireng yang selalu kukangeni )
Karena badan saya kecil kalau nyetir terpaksa ditambahi bantal duduk dan pungung belakangnya kadang
badannya sampai nggak keliatan( he he he) kalau sekarang enak ya bisa di maju mundurin.kursinya
Tarik mang... ..lanjut nggih ..
11 tahun saya mengabdi di Puskesmas Kalibakung yang Alhamdulillah bersama teman teman seluruh
komponen selalu menunjukkan prestasi meskipun puskesmas baru.
Tanpa meminta dll saya diperintahkan Bupati untuk pindah ke Puskesmas Margasari Puskesmas dengan
rawat inap
Makin berat beban tiap detik menit harus siap
dibangunin karena pasien datang atau keluhan pasien
Semua saya jalankan dengan ikhlas karena ini pilihan
hidup saya
Sempat dapat predikat Dokter Teladan dan
Penghargaan Satya Lencana Karya Nyata dari Presiden
Sudah merasa ayem di puskesmas Margasari
Tiba2 mak bedhengus turun surat tugas: Menjadi
Kepala Bidang Keperawatan di RSUD Dr SOESELO Slawi
sedih juga siih karena jiwa saya bukan menjadi pejabat
struktural tapi tetap bisa fungsional menjalankan
profesi sebagai dokter bagi masyarakat pedesaan
I-Panji Story 91 Alumni Smaga-81 SOLO
Dilantik sambil brebes mili
Karena itu amanah semua saya jalani meski terus terang tidak mudah banyak tekanan dan godaan godaan
(ditelpon dan diunek uneke anggota DPRD jam 2 malam karena minta kamar yg penuh untuk konstituennya
sudah biasa )
disamping tiap hari hrs pulang balik rumah Balapulang -Slawi 15 km
Waktuku makin sempit
Pagi2 dengan senang menjalankan hobiy masak untuk sarapan anak2 suami lanjut jam 6 praktek di rumah
langsung jam 8 tancap gas ke rumah sakit pulang langsung praktek lagi di rumah ( Saya memang praktek
mandiri dirumah supaya saya punya waktu juga untuk anak anak) Karena bagi saya KELUAGA NO 1.
Baru bisa ketemu suami jam 9 ...,mijeti ( meskipun podo kesele.
Kata mbah2 dulu perempuan itu sebagai istri harus pinter di sumur dapur dan kasur ) Opo iyo to Ya
sdh saya bisa berkiprah bersama teman2 membenahi pelayanan ke perawatan Rumah Sakit
Alhamdulillah mulai tertata semuaTak berapa lama sim salabim tiba2 diangkat jadi Wakil Direktur
Pelayanan Rumah Sakit
Sama suami saya ngadep lagi ke Bupati waktu itu supaya nggak dijadikan Wakil Direktur eee malah dimarahi
Pak Bupati
Ya sdh kembali lagi dijalani saja amanah
Makin tinggi jabatan memang makin banyak angin yang menggoncang apalagi saya punya prinsip SAYA
TIDAK MAU JADI ATM dan SAYA TIDAK MAU DIJADIKAN ATM
Sebagai Wakil Direktur Pelayanan entah kenapa selalu saya yang banyak ditunjuk jadi KPA( Kuasa Pengguna
Anggaran) Proyek2 yang Milyaran yang bagiku di desa iki duwit opo kertas yoo? Yang membuat saya kadang
tidak bisa tidur adalah saya takut salah melangkah
Saya harus belajar peratturan kementrian PU
Pelatian teknis bangunan RS
Saya jadi tau bangunan RS Itu tidak boleh ada sudut2 hrs lengkung ,Catnya khusus,uji beton itu gimana
Untuk ruang operasi nggak boleh keramik saya paham betul
Dan saya punya SERTIFIKAT PENGADAAN
Nggak kalah dengan tukang Insinyur
Di ruangan kerja saya membuat ada sepatu
1 untuk kapan saya harus berlaku selayaknya putri solo( nak pas kepekso)
1 saat siap naik2 mriksa bangunan dengan topi proyeknya( )
Dan goncangan2 itu semakin kencang
Banyak yang menginginkan jabatan ini .Bahkan saya pernah diminta keterangan dipanggil Kejaksaan Tinggi
,Kapolda.Pengadilan atas laporan seseorang yang tidak benar
Semua pernah saya jalani
Tetapi Allah selalu melindungi saya
Alhamdulillah saya selalu mendidik diri sendiri dan staf untuk tertib administrasi sekecil apapun dan tertata
rapi. Meskipun tidak pernah mendapatkan kuliah di kedokteran
Pernah dimintai keterangan dii Kejaksaan dengan membawa 3 koper besar berkas berkas
Dan TERTIP ADMINISTRASI dan menjalankan sesuai prosedur dan aturan (SOP) Berpijak pada Undang
Undang serta peraturan yang berlaku inilah yang menyelamatkan saya dan teman teman dalam segala
urusan
Hidup terus berlanjut...
Terus membenahi RS bersama teman2 dalam pelayanan kepada masyarakat
Menjadi Ketua Akreditasi RS bersama teman2 dan berkat kekompakan seluruh lini mengantar Rumah sakit
lulus Akreditasi RS Paripurna bintang 5 Yang pada saat itu tidak mudah RS lain mencapainya.
Pendapatan Rumah sakit semakin meningkat luar biasa
I-Panji Story 92 Alumni Smaga-81 SOLO
Kesejahteraan staf pun juga meningkat
Pendidikan dan Ilmu tidak mengenal batas usia dan waktu
Ditengah kesibukan yang padat itu saya melanjutkan Pendidikan saya mengambil S2 Management SDM
Tujuan saya memberi penyemangat diri sendiri dan semoga bisa menjadi panutan untuk anak saya supaya
punya semangat untuk belajar belajar dan terus belajar apapun itu
Thn 2O15 Alhamdulilah bisa lulus meraih gelar MM saya dengan Cumlaude
Dan saya bersyukur bisa mendorong dan diikuti juga temen2 yang lain dan staf yang lebih muda untuk
belajar lagi
Dengan pergantian Bupati berganti pula kebijakan Saya dipindah tugaskan menjadi Sekretaris Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB.
Yo ora opo2 jalani wae
Karena jabatan itu Amanah dan saya tidak pernah meminta
Alhamdulillah di Dinas yang baru ini justru saya bisa berkiprah pada masyarakat terhadap Perempuan dan
Anak termasuk korban kekerasan pengembangan UKM serta KB
Meningkatkan SDM memotivasi staf
Dengan Semboyan saya ^SEMANGAT PAGI*
Karena sebenarnya mereka itu punya potensi tinggal bagaimana kita mengelolanya mengembangkannya
Prinsip hidup saya
Kita harus bisa menjadi AGENT PERUBAHAN kearah yg lebih baik
Dan saya bisa jalan2 ke wllayah Indonesia mulai dari ACEH sampai Indonesia Timur dalam rangka tugas
( Dibayari disangoni opo ora enak )
Dengan semangat itulah saya menghantarkan seluruh komponen mendapatkan berbagai penghargaan
tingkat Nasional antara lain
Manggala Karya Kencana, Kabupaten Layak Anakl Dan APE (Anugerah parahita Ekapraya).Yang katanya pada
saat itu susah didapat.
Meskipun wong ndeso beberapa kali
mendampingi bupati menerima
penghargaan di Istana Presiden
Hidup memang pilihan yang semoga
dipilihkan dan diridhoi Oleh Allah ❤️
Tiga tahun berlalu saya berkiprah di Dinas
DP3AP2&Kb per 1 April 2020 mendapat
surat penetapan PENSIUN setelah mengabdi
30 tahun sebagai dokter PNS .
Saya mensyukurinya bisa lulus cumlaude
dalam kedinasan
Kembali ke masyarakat mendampingi suami
yang memilih pensiun di usia 60 meskipun
bisa pensiun di usia 65 tahun dan lebih
memilih mengabdi langsung pada
masyarakat. Sebagai isteri ya saya hrs
tunduk pada imamnya
Alhamdulillah diminta pensiun saja tak usah
ikut kompetisi lelang jabatan ya saya
menurut (saya telah memililih pilihan hidup
yang semoga diridhoi Allah) ❤️
I-Panji Story 93 Alumni Smaga-81 SOLO
Sekarang saya lebih menikmati hidup
Bisa mengabdi langsung pada masyarakat dengan menyediakan waktu lebih banyak untuk masyarakat
pedesaan mencoba ikut aktif di organisasi ,jadi mbok tani ngurusi tanaman momong cucu dari 3 anak saya
yang kebetulan ketiganya memilih mengikuti profesi bapak ibunya
(Maaf Saya tidak pernah memaksa mereka baik itu pendidikan maupun jodoh
Saya hanya ingin menjadi sahaba,teman bicara ,orang tua bahkan kadang jadi anak mereka)
Anak saya 3
1 Damayanti Ika Prasanti
Alhamdulillah baru ambil Spesialis Anak dan harus LDR dengan suaminya Fadel yang mengambil S3
infeksi tropis di Belanda (Bisa karena bea siswa LPDP)
2 Setyowati Dita Ratna Putri
Dokter di RS NGIPANG SOLO, Harus LDR Juga dengan suaminya Miftah yang bekerja sbg konsultan di
pertamina Riau
3.Andhika Suryo Wasono
Masih menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran
Di rumah kembali lagi sering hanya berdua
Saya tidak pernah berfikir hidup ini harus seperti apa namun semuanya mengalir apa adanya dengan tetap
berusaha menjadi lebih baik meskipun saya bukan orang yang terbaik
O ya sahabat ,saya kadang membuat coretan sekedar hoby untuk menuangkan segala beban ataupun
suasana perasaan dalam beberapa coretan yang itu sangat membantu saya mencurahkan berbagai fikiran
dan mengurangi beban dan penat
Mohon doanya saya dan keluarga tetap bisa menjadi
DOKTER YANG BERHATI NURANI
Karena semua itu pilihan bukan karena keterpaksaan
SEKECIL APAPUN KITA HARUS CUKUP BERARTI BAGI DIRI SENDIRI KELUARGA DAN LINGKUNGAN
Aamiin
SALAM SEHAT UNTUK SEMUANYA
SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERIKAN BAROKAHNYA KEPADA KITA SEMUA
AAMIIN❤️
Endang KM
I-Panji Story 94 Alumni Smaga-81 SOLO
32. Bambang Sardjono
Ngidak telek ra pendeng
Saya anak pertama dari 8 bersaudara, yang perempuan 2 sudah meninggal saat kedua ortu masih ada,
tinggal 6 laki2 semua, 3 alumni SMAN3, 3 alumni SMAN 4. Yang 3 alumni SMAN 3, diterima di teknik UGM,
saya di Mesin, yang no 2 di electro, yang No 4. di teknik kimia. kebetulan keenamnya alumni teknik semua.
Ada mesin, electro, civil, fisika teknik, teknik kimia. Ayah saya dari keluarga besar Laweyan, alumni Akprind
Jogja, mewarisi usaha batik, ibu dari kraton, masih cucu PB X, ayah dan ibu saya kawan SMP di SMP
Kasatriyan. Masa kecil saya, ayah pengusaha batik yang sibuk, sehingga anak2nya dilepas untuk main,
termasuk saya dulu main kelereng sampai bisa kumpulin 5 karung kelereng, main gambar umbul, sampai
bisa panjang 5 meter, layang2, sampai berproduksi sendiri dan juga hobi adu, pernah 2x ikut lomba ketemu
pak Ela coyudan di jurug solo, waktu itu orang juluki saya potet. Main bola juga ikut klub, catur ikut club, dll.
Modal jadi petarung ini ternyata sangat bermanfaat di kemudian hari. Diperlukan kekuatan evaluasi,
instrospeksi dan produktivitas untuk berpikir out of the box dan kreatif, serta semangat bangkit dari
kekalahan. Saya punya kawan sejak dari TK, SD, SMP dan SMA (B2) namanya Suhardjo, sekarang sudah
almarhum. Saya waktu kecil terinspirasi oleh bapaknya Hardjo, gara2 ibu saya ngrasani, lha i ya to, bapaknya
Hardjo itu ngidak telek ra pendeng istrinya 3 anaknya 23. Kalo ngendikan hampir nggak kedengaran, tapi jadi
ketua legiun veteran sampai beliau wafat. Berjalannya waktu pepatah itu memiliki kekuatan magic dan
memberi warna di kehidupan saya. Intinya orang harus Low profile.
Di SMPN 2 saya satu kelas dengan Bambang WN ibarat
menemukan sparing partner untuk sebuah pertarungan. Tapi
saya selalu kalah dengan beliau. Pernah ada PR disuruh
hafalkan 36 butir2 Pancasila. Hanya Bambang WN yang hafal
dari semua siswa SMPN2, saya sdh sangat bersyukur, hari2
saya selalu bersama dia, bahkan selama 3 tahun di SMP
duduknya selalu jejer, bahkan berlanjut hingga klas 2 SMA. Di
SMPN 2 dia selalu juara 1 paralel, klas 3 SMP saya sempat
ketularan jadi juara 4 paralel. Beruntung saya ditaruh di B2,
juara 1 SMPN Solo ada 3, yang juara 2 ada 2. Pernah punya
tekad ngalahin mereka di klas 3 smister 1, Fisika saya geber
soal2 karangan widagdo yang 1000 soal, kimia karangan
Margono, matematika karangan Sri Widodo. Biologi catatan
pak Kadi, bahasa indonesia pak Pri. Sptnya matematika
muchlis yg blm bisa saya unggulin. Juga kimia saya blm bisa
ngalahin Dadag (B4)) (juara 2 SMPN 10).
Ternyata upaya saya itu juga banyak membantu pas perintis 1 diterima di teknik mesin UGM. Kata orang
perbandingannya 1:80. Gara2 ephoria berkelanjutan di awal kuliah nilai saya jeblog, nilai kuliah hanya baik
setelah di smister 4 keatas. Saya juga sibuk ngajar di bimbingan test di jogja di gama 81, Teknos, gama
eksakta, kalo ke barat sering dikirim sampai purwokwrto, cilacap, kebumen, purworejo. Kalo ke timur
sampai kediri, madiun. Saya dulu dikenal pengajar yang keras, progresif dan revolusioner. Banyak yang suka
saya dan berhasil diterima di PTN. Dulu saya punya teori terkenal sebagai jualan saya namanya: FISIBLED.
I-Panji Story 95 Alumni Smaga-81 SOLO
Fokus, Ikhlas, Sungguh2, Istiqomah, Berani, Low Profile, Empati dan Disiplin. Karakter ini harus segera
dibangun. Dari 8 itu masing-masing punya level, seperti sambal kepedasan level 2 dan level 9 beda. Ikhlas
atau fokus level 3 dan level 8 beda.
Pengalaman ngajar di bimbingan test memberi
manfaat saat kerja. Pernah ditawari jadi dosen
juga waktu itu ibu saya kurang berkenan,.
Ternyata ibu benar, saat melamar di PT
indomarine dari 300 orang di ambil 5 orang
saya yang kepilih kerja di PT Indomarine, (3
bulan diangkat jadi pegawai tetap berani
menikah), baru 1 tahun pengalaman di
Fabrikator eh saya diterima kerja di Bechtel
(PT Purna Bina Indonesia). Perusahaan
engineering terbesar saat itu. PT itu yang
membangun freeport sejak awal, kilang2
minyak di Balongan, Cilacap, Bontang, Aceh
dll. Baru 3 tahun pengalaman saya diangkat
jadi HOD (Head Of Departemen) Mechanical.
Karena HOD dan senior saya waktu itu keluar.
Kerja di bechtel 7 tahun di Th 1990-1997. Bagi
saya HOD Mechanical adalah puncak karier
seorang mechanical engineer.
Setelah 7 tahun saya ditawari HOD Mechanical juga di PT technip (perusahaan Malaysia) saya ambil, saya 4
tahun gabung dgn Technip. Sampai terakhir kemarin saya sdh pindah2 di 15 perusahaan engineering, rata2 2
tahunan, shg teman saya banyak. Selama ikut perusahaan di Indonesia posisi saya seringnya di HOD
Mechanical (seperti di technip, singgar mulia, Mc Dermott, kvaerner, istana karang laut, SPV (Lenzing),
synergy engineering, Meindo, di dwisatu Mustika juga jadi engineering koordinator. Pernah th 2005 saya
ditarik jadi pengurus PII (persatuan insinyur Indonesia) pada saat ketuanya Airlangga, Airlangga hartarto
kawan seangkatan di teknik mesin UGM 1981, sampai sekarang saya masih dipertahankan jadi pengurus PII,
gara2 dapat gelar IP dan IPM (Insinyur Profesional Madya).
Tahun 2006 saya diterima di RNZ SDN bhd di malaysia 9 tahun (2006-2015), 7 tahun di Kuala lumpur, 2
tahun di Miri Sarawak. Menangani proyek2 Petronas dan Shell. Dgn keluarga di Kuala lumpur 3 tahun anak2
sekolah di international school di Kuala lumpur. Dulu saya waktu di KL selama 9 th hampir tiap minggu
pulang kalo nggak ke Jkt ke Solo menengok ortu. Saya sempat terkagum dgn system bisnisnya AirAsia. Orang
disuruh bayar dulu baru berangkat 6 bln lagi. Pesawatnya baru2, punya bandara sendiri di kota2 tujuan, zero
accident. Dulu pernah saya bagi pengusaha itu ada 3, pengusaha sukses, pengusaha legendaris dan
pengusaha gila. Tony Fernandes (pemilik AirAsia) ini termasuk pengusaha gila artinya produk2nya akal sehat
sdh tidak bisa menerima. Pernah tiket Jkt KL hanya RM 29, lebih murah dari naik taxi atau bajaj ke CKG.
Oh i ya, tgl 10. Nov. 20 th yg lalu tepat pas hari pernikahanku dgn Endang Pramugari dikenal sebagai putri
dari bu Roly kepala sekolah SDN 15. (Guru teladan tingkat nasional) Istri alumni publisistik Ugm angkatan 83
istri saya adik kelas saya di SDN 15, awalnya saya main ke kakaknya yg teman SDN 15, kakaknya nggak ada
ditemui adiknya. Waduh jiwa petarung saya muncul. Awalnya ulet krn yg suka dia banyak dan hebat2, proses
kepastian cukup ulet dan alot. Waktu itu dia sdh jadi wartawan, juga kerja di tiga serangkai solo, sy baru
lulus, akhirnya dia bersedia menikah dengan saya pas 3 bln setelah saya dpt kerja di pt Indomarine. Di jkt
awal2 istri ambil Ikatan dinas LPDS dr Sutomo, pernah kerja di bisnis Indonesia dan SCTV awal2 ada program
diambang fajar SCTV. Adalah hasil garapan istri. Bagi saya istri adalah sosok yang hebat dan sempurna,
I-Panji Story 96 Alumni Smaga-81 SOLO
cantik luar dalam. Waktu itu kami baru dikaruniai anak setelah 5 tahun dari perkawinan. 3 tahun yang lalu
istri meninggal karena kanker payudara, banyak yang merasa kehilangan, saya dititipi 3 anak, 1 laki2, 2
perempuan. No 1 teknik mesin undip skr kerja di pabrik kelapa sawit di Riau, perusahaan Malaysia. (juga
dalam rangka membayar ikatan dinasnya) no 2 kerja di biro arsitek, alumni arsitek Itb, no 3 di FKU undip
smister 5.
Saya sempat melajang 2,5 tahun sepeninggal istri,
kemudian dilamar pegawai saya yang beda umur
20 tahun. Menikah di 29 desember 2019. Waktu
itu saya sempat bikin warung makan sop ayam di
Jogja. Waktu itu istri yang kedua ini yang
mengelola. Hari2 terasa lebih muda 20 tahun.
Pernah isi kemarin 11 minggu keguguran. Saya
pernah sekolah lagi S2 di marketing dan di
lembaga pendidikan gara2 terobsesi pengin jadi
pengusaha gila. Pernah saya sdh bikin thesis tapi
blm wisuda waktu ambil di management
pendidikan. Judulnya menciptakan kemandirian
lembaga pendidikan. Saya pernah diwarisi bapak
saya almarhum 42 proposal bisnis, bagus2, setelah
saya saring2 tinggal 21.
30 tahun bergulat di dunia engineering dan HOD, saya merasa sdh khatam, di pekerjaan static, rotating,
package, piping, pipeline, tgl 15 Okt 2020 saya akhiri kerja di engineering di PT Meindo. Lha kok ditawari lagi
jadi koordinator engineering dan marketing sama kawan di PT Bimasakti Engineering. Akhirnya saya terima
sambil merenung2, untuk bisa segera mewujudkan cita2 saya menjadi pengusaha gila. Saya buat beberapa
produk yang sifatnya mass produk dan customize produk. Diantaranya solar cell digabung dgn pump untuk
irigasi, dll. Saya juga ciptakan plan bisnis yang perangkat alatnya kita buat sendiri. Workshop kami kebetulan
ada yang khusus pekerjaan machining, yang frp dan fabrikasi.
Kalau ada kawan2 yang sedang bersinggungan dengan lembaga pendidikan, boleh diuji proposal2 saya untuk
diterapkan (diwujudkan) agar tercipta kemandirian dalam lembaga pendidikan itu. Barangkali panji mau
buka divisi ini (punya lembaga pendidikan), saya bersedia dilibatkan. Mohon doanya ya, kawan2 yang
hebat2 di panji, semoga cita2 saya menjadi pengusaha gila terwujud.
Demikian sharing perjalanan hidup kami, semoga bermanfaat.
Tetap semangat.
Salam FISIBLED dari saya.
Bambang Sardjono
081225074967
I-Panji Story 97 Alumni Smaga-81 SOLO
33. Joko Raharjo
* Selalu ada ruang untuk berkarya dengan iklasdan Istiqomah, selalu ada anomali dalamkehidupan*
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Salam sejahtera
Setelah saya baca beberapa perjalanan hidup rekan-rekan Panji, rekan-rekan Panji memang pada luarbiasa,
yang kata kuncinya adalah pada sukses … Alhamdulillah.
Kali ini ijinkan saya menuliskan perjalanan hidup saya yang semoga bisa menambah khasanah
tentangkehidupan manusia, tidaklah ada yang hebat dari sayapribadi, namun kehidupan mengajarkan
bahwanikmatnya menghadapi tekanan hidup, yang pada saatwaktu itu terjadi terasa sangat berat, namun
dalamperjalanannya terasa bahwa tekanan sebesar apapunhanya saya jadikan sebagai tahapan untuk naik
kelas … apakah itu untuk menahan “level of stress”, pengkayaan pengalaman, dan lebih penting
adalahberusaha untuk selalu bersyukur apa yang diberikanoleh Allah SWT.
Perjalanan dari SD, SMP dan SMA sudah
terbiasamembantu orang tua untuk mencoba
berjuang untukmemenuhi kebutuhan hidup, ya
mulai jual rokok, titipan sepeda, menjadi tukang
tambal ban, karenakonsekuensi keluarga besar,
yaitu anak pertama daribersaudara, yang
Alhamdulillah Bapak Saya waktu itupegawai
negeri rendah.
Saya sekolah di SD Negeri 4 Kepatihan, SMP
Negeri 5 dan bareng rekan-rekan Panji di SMAN
3 Panji.
Selepas lulus dari SMA 3, Saya sangat mantap
untuktidak melanjutkan kuliah, yang
disebabkan karenatidak mungkin Saya
memaksa orang tua untukmembiayai kuliah,
karena secara hitungan sangat
tidakmemungkinkan, sehubungan ada kuajiban
Orang tuayang masih menuntaskan adik-adik
saya yang berjumlah 6 orang.
Selanjutnya mulailan bergerilya untuk
mencarilowongan pekerjaan, yang pada saat itu
saya mendaftardi RRI, Departemen Penerangan,
Departemen Agama, Bank BNI dan Telkom yang
saat itu bernama Perumtel.
Singkat cerita semua yang saya daftar tempat bekerjadiatas, diterima semua. Yang akhirnya Saya
memilihuntuk yang ke Telkom ( dh Perumtel), dengan alasankarena ada peluang untuk Sekolah sebelum
bekerja, dengan proses penerimaan yang cukup panjang di tahun 1983 mulailah Saya masuk Pendidikan di
I-Panji Story 98 Alumni Smaga-81 SOLO
Telkom dengan program Diploma II, yang di dahuluiPendidikan militer selama 3 bulan di Lembaga
Pendidikan Pusat Pendidikan Pusat Pendidikan Angkatan Darat di Cimahi, disini di tempa mental untuk setia
kawan, jiwa korsa dan tidak gampangmenyerah.
Selanjutnya mulailah mengikuti Pendidikan Diploma II Telkom yang tahun pertama di Surabaya yang
dilanjutkan tahun kedua di bandung, yang akhirnya 1 April 1985 dinyatakan lulus dan ditempatkan di
Bandung di Sub Direktorat Akuntasi Perumtel.
Pada tahun 1986, Bapak Saya meninggal dunia, yang nota bene posisi saya masih calon pegawai dan punya
adik 6 orang, jus info adik saya yang paling kecilmasih 2 tahun. Dengan tantangan yang sangat berat, yang
sesungguhnya belum kuta bentumpu dengankemandirian, namun saya komit dengan adik-adiksaya, bahwa
Saya sebagai kakak tertua akan berupayamenuntaskan Pendidikan adik-adik saya minimal SMA, selanjutnya
silakan berkuang sendiri … yang akhirnya seluruh adiknya Sarjana,punya penghidupanyang baik …
Alhamdulillah.
Karena punya obsesi, pengin kuliah normal di Universitas, maka tahun ke dua bekerja, mendaftarkuliah yang
bisa kuliah sore, yang saat itu ada salah satunya adalah di Universitas Islam Nusantara di Bandung dan
mengambil jurusan Ekonomi akuntansi, dengan membagi waktu bekerja dan kuliahAlhamdulillah walau
sangat dengan proses yang panjangberat bisa saya jalani dengan baik, untuk focus bekerja, kuliah dan
membimbing adik-adik untukberjuang dan berdoa untuk hidup Bahagia.
Kemudian di tahun ke empat, ada peluang di kantorPerumtel (Sekarang Telkom) untuk
penjenjanganmengikuti Pendidikan Diploma III Telkom, yang dengan doa Ibu dan Ridlo Allah … Alhamdulillah
lulus, yang mulai kuliah tahun 1988. Disini adatantangan baru, yaitu pagi sampai sore kuliah di Diploma 3
Telkom dan Sore hingga malam kuliah S1 di Uninus. Memang juga ada tantangan yang mengasyikkan. Itu
Saya jalani sampai dengan tahun1990, yang kurang lebih waktu bersamaan lulus Diploma 3 Telkom (sekolah
Penjejangan) dan lulus S1 dari dari Uninus yang biaya sendiri. Yang perlumenjadi catatan bahwa kuliah yang
saya ikuti itu hanyapengin memastikan bagaimana rasanya orang kuliah di Universitas, tidak terpikirkan
untuk digunakan untukpenjejangan di Kantor, karena saat itu aturannya juga tidak memungkinkan. Dan
teman-teman seangkatansaya juga pada ngomong ngapain kuliah, toh tidak bisauntuk penyesuaian karier.
Tapi bagi saya berpikir dunia pasti berubah dan moga-moga bisa selalu bisamengikuti aturan main pada
saatnya.
Tahun 1990 Lulus Diploma III, saya ditempatkan di kota Padang dan saat lapor di Wilayah Padang
ditempatkan di Bagian Pembangunan, disini mendapattugas untuk menertibkan seluruh
administrasipembangunan dan seluruh dokumentasi ProyekPembangunan, dalam perjalananya karena
pengin tahudengan utuh akhirnya terjun ke Perencanaan ProyekPembangunan, Pelaksanaan Pembangunan
dan pengawasan proyek, yang mau tidak mau juga belajartentang teknikal dan spek teknis dari semua sub
SistemPembangunan.
Satu tahun di kota Padang Saya dipindahkan ke kotaBatam dan Promosi menjadi Kasie Keuangan dan
Penagihan yang ternyata hanya 3 bulan menanganipenugasan Keuangan sesuai dengan latar belakang
saatPendidikan di Doploma III Telkom, dipindahkan lagike Proyek Telekomunikasi Kepulauan Riau, yang
bertugas untuk melakukan Pembangunan Telekomunikasi dari awal untuk Kepualuan Riau yang posisi saat
itu sangat tertinggal dari Rau Daratanmaupun Sumbar, ditambah medannya hampir semuaditempuh lewat
laut, menambah tantangan nyalitersendiri. Dengan area Prioritas Pembangunan yang didalamnya termasuk
area Otorita Batam yang dipimpin Bapak Habibie, yang mengharuskan selaluketemu orang internal Telkom,
mitra maupun berbagaipihak sangat meluaskan relasi yang sangat bergunadalam menyelesaikan untuk
Penuntasan tugasPembangunan maupun kepentingan operasionalPerusahaan dimanan Saya bekerja.
I-Panji Story 99 Alumni Smaga-81 SOLO