Di Proyek Telekomunikasi ini,karena team yang kecil, mengharuskan mengerjakan segala hal
menyangkutPembangunan, mulai dari pembebasan lahan, pemilihan teknologi, pembuatan design,
pelaksanaanproyek seta pengawasan yang mengharuskan belajarseluruh sub system telekomunikasi dan
mengasahkemampuan saya dalam bidang Pembangunan dan teknologi juga relationship. Disini
membuktikantantangan tugas tetap bisa berjalan dengan tidakmelihat latar belakang Pendidikan atau
pelatihan …asalmau pasti ada jalan.
Setelah Proyek di seluruh Kepulauan Riau
selesai, sayaditugaskan menjadi Kepala Bagian
Logistik yang bertugas untuk mendukung
operasional bisnis, pengadaan, Gudang dan
kendaraan operasional. Disinimembuktikan
harus belajar kompetensi dan performance
tentang logistik dan Pengadaan yang iniadalah
berbeda dari apa yang pernah ditugaskan oleh
Perusahaan. Tantangan harus belajar dengan
cepat dan performansi juga harus bagus.
Menduduki Kabag Logistik 2 tahun, dimutasikan
keDinas Niaga menjadi Kepala dinas Niaga,
denganPenugasan yang berbeda, disini
tantangannya adalahmasalah sales, Marketing,
Service loyalitas Pelanggandan operasional
delivery ke pelanggan, dan job disinisangat
berbeda degan penugasan-
penugasansebelumnya, konsekuensinya harus
beajar dengancepat, karena KPI nya adalah
Pendapatan dan keuasanpelanggan yang harus
dicapai.
Tahun 1998, Saya dimutasikan ke Kantor Divisi Sumatra yang base camp di Medan sebagai KabagCustomer
Service yang bertugas secara strategismemastikan Csutomer service di seluruh Sumatra memenuhi
ekspektasi keinginan pelanggan dan target Pendapatan harus tercapai.
Saat dinas di kota Medan, berkesempatan untukmelanjutkan mengambil S2 di Universitas Sumatera utara
dengan mengambil Magister Manajemen dengankonsentrasi Manajemen Teknologi,
pertanyaannyamengapa mengambil konsentrasi ManajemenTeknologi, karena Saya bekerja di Perusahaan
Teknologi, agar bisa membantu mengakselerasiterhadap penugasan Saya.
Disisi lain sebenarnya mulai dinas di kota Batam, di organisasi kemasyarakatan juga aktif di IMA (Indonesia
Marketing association) yang berlanjut di Sumatera Utara, yang juga sempat menjadi Ketua IMA Sumatera
Utara. Itulah alasan juga mengapa saatmengambil S2 juga tidak mengambil konsentrasiMarketing, karena
secara karier di 5 tahun terkakhirselalu focus terhadap Marketing, sales dan service.
Selanjutnya 1 tahun saya promosi menjadi GM Corporate Customer Telkom Regional I Sumatra yang
bertugas bertanggungjawab untuk mengelola Corporate Customer diseluruh Jakarta.Disini tantangannya
adalahkebutuhan para pelanggan Corporate akan layananteknologi.
Selanjutnya Saya dimutasikan ke Jakarta tahun 2005 sebagai GM Corporate Customer Regional 2 Jakarta
dengan tantangan dengan lebih komplek, yang secarafungsi lebih dari 90 % pelanggan korporasi yang kami
tangani, yaitu Kantor pusat dan pemerintahanberkantor pusat di Jakarta, yang konsekuensinya adalahtarget
I-Panji Story 100 Alumni Smaga-81 SOLO
pendapatan yang harus Saya tanggung juga sangat-sangat menantang, termasuk bagaimanamemberikan
solusi Digital dengan requirementpelanggan yang sangat beragam.
Setelah GM Corporate Customer Regional 2 Jakarta, beberapa posisi GM saya emban untuk
menjadikomandan teritory, yaitu menjadi GM Telkom Jakarta Pusat yang lanjut GM Telkom Jakarta Timur
dan GM Consumer Jawa Timur (2010) yang bertugas lebihfocus kepada pelanggan retail atau Konsumer dan
pengawal operasional territory level General Manager (GM).
Selanjutnya tahun 2013, Kembali bertugas di Jakartapromosi menjadi Wakil Kepala Divisi Broadband yang
bertanggungjawab terhadap Produk Management produk Digital juga pengaturan terhadap
pemilihanteknologi yang kami pilih dan kami implementasikanuntuk memastikan produk digital
bisadiimplementasikan dan bisa diminati oleh Pelanggan. Disini juga bagi Saya harus belajar lagi tentang
Product Management, juga tetang pemilihan Teknologi yang memenuhi requirement pelanggan.
Selanjutnya tahun 2015, Saya mengikuti fit n proper untuk Jabatan EVP (Excecutive Vice President) Regional
yang juga berfungsi dan bertugas sebagaiCEO (Chief Excecitive Officer Regional) di Telkom Group di Regional
atau dengan kata lain ditugaskanuntuk menjadi Leader Telkom Group di Regional. Just info saat itu Telkom
sudah memiliki lebih dari 70 anak perusahaan dan cucu perusahaan, termasukTelkomsel didalamnya
sebagai anak perusahaan. Dengan lulusnya mengikuti test fit n proper, Saya promosi menjadi EVP Telkom
regional 6 Kalimantan, yang dengan tantangan bahwa secara Teknologiinfrastruktur di Kalintas masih sangat
tertinggal untukmendukung layanan telekomunikasi dan digital, yang dengan massive harus kami ganti
teknologi menjaditeknologi digital, yang singkat cerita akhirnya menjadiBest Regional dengan sudah kami
migrasikanteknologi yang ada menjadi “the lates teknologi”. Untuk diketahui jabatan level EVP adalah
jabatankarier tertinggi secara professional, yang satu level dengan jabatan Dirut anak perusahaan.
Tahun 2017 Saya dimutasikan menjadi EVP Telkom regional 4 Jawa Tengah dan DIY, yang mana saat
ituTelkom Regional 4 adalah mempunyai Performance paling jelek, … nah ini juga ada PR yang
harusmenjadikan “from Zero to Hero”. Dan Alhamdulillah itu bisa terjadi Telkom regional 4 menjadi Best
Performance, bisa googling di Google“Joko RaharjoTelkom”.
Selama karier bekerja banyak kegitan pelatihan yang kami ikuti juga berbagai pelatihan Wajib
berupaSUSPIM (Kursus Staf dan Pimpinan), baik domestic maupun International yang lebih dari ratusan
pelatihan, juga sertifikasi International yang Saya miliki, diantaranya : Auditor ISO, CCNA (untuk network),
Product Management, Malcom Balride, COSO, dan dengan rasa ingin tahu, semangat dan ikhlas
telahmengasah saya untuk tidak merasa berat dalammenghadapi tantangan hidup (easy going show must go
on)
Jelang akhir karier di Telkom, Saya sudah mengikutitest fit n proper untuk menjadi Direksi BUMN dan
Alhamdulillah lulus dan menjadi talent pool. Karena Penugasan menjadi Direksi BUMN adalah
tugasProfesional dan Politik, tidak perlu ngoyo … hanyaperlu wangsit, jika memang Allah berkehendak.
Akhirnya karena telah mencapai usia 56 tahun, atautepatnya 1 Pebruari 2019 saya Purna Bhakti atauPensiun
dengan masa kerja 33 tahun 10 bulan.
Ada yang menjadi pembelajaan bagi saya :
Dengan berbagai job yang berbeda “streem” mulai dariKeuangan, SDM, Pembangunan, teknologi, support,
General dan Teritory,,. walau tidak sejalan dengan latarbelakang kompetensi atau Pendidikan,
Alahmdulillahbisa Saya jalani dengan optimis, ikhlas, selalu belajarjuga berdoa dan mendapat restu orang
tua, khususnyaIbu … Alhadulillah lulus pensiun dengan selamat.
I-Panji Story 101 Alumni Smaga-81 SOLO
Tambahan perjalanan : Satu bulan setelah purnabhakti di Telkom, Saya di Hire di PT Sigma Caraka, yaitu
perusahaan Data center dan aplikasi digital sebagai Senior Advisor selama 2 tahun.
Just info :
Kegiatan Saya saat ini lebih banyak focus kegiatan
ibadah dan kemasyarakatan, semoga ada
nilaiibadah dimata Allah … Amiin (kami niatkan
bukanRiya’).
Adapun diantaranya :
1. Pengurus Masjid.
2. Ketua Pembina Yayasan yang bergerak
dibidangTanfiz Al-Qur’an.
3. Ketua RW.
4. Ketua Paguyuban Penghuni Komplek.
5. Ketua Alumni Sekolah D2 dan D3 Telkom.
6. Wakil Ketua alumni MM USU Chapter
Jakarta.
7. Komesaris, salah satu Perusahaan.
Demikian para sobat Panji, Ini Saya buat karenaPenugasan dari Ketua Panji, Mas ade … dengan niat semoga
menjadi pembelajaran bagi junior kita.
Akhir kata, Wassalamua’alaikum Wr RB, Salam sehatdan salam Bahagia.
Jakarta, 9 November 2020
Joko Raharjo (A2)
I-Panji Story 102 Alumni Smaga-81 SOLO
34. Dyah Daryati
Keluarga sebagai fondasi masyarakat.
Perkenalkan saya Dyah Daryati ... orang lebih familiar dengan memanggil saya Titit ...
Saya bersyukur kepada Tuhan dilahirkan dalam keluarga guru sederhana sebagai anak pertama dari enam
bersaudara ... guru yang memberi kemerdekaan, kebebasan yang bertanggung jawab, ngayomi, memberi
rasa aman, jujur serta disiplin ... bapak cukup berani membebaskan anak2nya memilih keyakinan sendiri ...
anak2 boleh main asal tahu waktu dan tugas, mahgrip harus sudah ada di rumah.
Pernah saya saat itu masih SD keasyikan main umbul shg tdk mandi2 u berangkat sekolah ... akhirnya ibu
sebelum berangkat ngajar nyetrap aku gak boleh masuk sekolah ... saya melihat bapak n ibu sehati n
konsisten dalam menerapkan aturan ...
Teman2 tahu semua bagaimana kehidupan guru kala itu tahun2 60'an ... meski gaji bapak n ibu saya
digabung itu hanya bisa untuk hidup setengah bulan ...
Dari sini saya melihat kekreatifan n keuletan bapak ... dia akan mencari peluang kerja'an untuk mencukupi
kebutuhan keluarga ... bapak pernah pelihara bebek, burung puyuh, ayam bangkok yg kala itu cukup laris krn
banyak orang suka adu jago , pernah jualan mercon yang laris manis menjelang lebaran, usaha jahit
menjait ...
Ada prinsip yang bapak pegang yaitu "mencukupkan diri" dengan apa yang ada dan pantang berhutang ... ini
serius. Sampai bapak saya meninggal saya tdk temukan bapak hutang ke orang ...
Bapak hutangnya ke koperasi sekolah yang mbayarnya dipotong gaji demi anak2 semua bisa kuliah ...
Dalam kondisi yang seperti itu bapak tidak pernah itung2an dan selalu bermurah hati memberi tumpangan
kepada orang lain ... hatinya penuh belas kasihan ... selalu ada orang yang ikut dengan kami baik ponakan
atau adik bahkan orang yang ngenger yaitu orang yang sengaja mau ikut dengan imbalan minta
disekolahkan ... ibaratnya rumah kami adalah rumah transit atau magang sebelum mereka kerja beneran ...
Saya ingat pernah di rumah kami ada 16 anggota keluarga ... kebayang kan bagaimana mereka tidur
Saya tidak tahu persis berapa tahun bapak jadi pak RT ...
perasaan dari usia muda sampai tua ... krn sesuangguhnya
kerjaan pak RT itu tidak mudah ... melerai orang bertengkar
kemudian mendamaikan ... tempat jujugan orang minta
nasehat baik suami isteri sampai pendidikan anak bahkan
diminta untuk melamarkan anak2 mrk ... komplit plit ...
Cerita SMA ... saya bersyukur bisa diterima di SMAN 3 ...
Tidak ada kejadian yang menonjol dengan kehidupan saya di
SMA kecuali kebersamaan ... yi "mangkat n mulih sekolah
bareng PP soko Pajang nganti Warungmiri/ Kerkof" ... beriring
iringan nge'pit' ampir2an ... ada Ratih, Himah, Neni n Yuni ...
Bersyukur selepas SMA aku diterima di Fakultas Pertanian
UGM ... aku benar2 menikmati keberuntungan dariNya. Alasan
saya masuk fak Pertanian tergolong sederhana pingin
mewarnai n mencerdaskan petani di desa ...
Singkat cerita aku lulus dadi sarjana ...
I-Panji Story 103 Alumni Smaga-81 SOLO
Ykk teman2, setelah lulus saya tidak punya pengalaman ber'karier' tetapi yang pasti sebelum menikah saya
kerja supaya punya pengalaman n nantinya bisa memberi masukkan ... karierku mentok sebagai isteri
penolong suami n ibu rumah tangga yang mendidik dan memuridkan ...
Saya tidak akan pernah menyesal dengan keputusan ini.
Yang paling penting orang tua saya memahami dan memberi restu akan keputusan ini ... aku menguatkan
spy bapak n ibu tidak perlu kuatir akan masa depan, Dia Allah akan mencukupkan ... maklum adikku 5 kuliah
semua ada Udip, ITB, UGM n UNS ... perkataanNya tetbukti ... Ahamdulillah Dia cukupkan sampai mereka
lulus semua ...
Sebelum menikah kami sepakat untuk hidup tidak seperti orang normal pada umumnya yang ada gaji pasti,
itung2annya jelas ...
Kami memutuskan secara sadar menjadi rohaniwan ... yang berawal dari kerinduan memperhatikan sahabat
n alumni yang tersebar ...
Kami menolong bagaimana orang bertumbuh dalam kehidupan pribadi yang seimbang, menolong
kehidupan sebagai pasangan suami isteri, menolong teman2 yang sedang pacaran sampai persiapan
menikah n kehidupan pendidikan keluarga ...
Biasanya kegiatan kami lakukan dengan seminar, konseling pribadi ke pribadi, pelatihan managemen pribadi
n keluarga juga kelompok studi ...
Trus bagaimana dengan pendanaan kehidupan keluarga kami?
Kami disokong para donatur yang kebanyakan jaringan sahabat n jaringan keluarga ... yang pasti dengan
caraNya Tuhan mencukupkan kebutuhan kami
Saya ingat kata2 mutiara ... "usahakanlah
kesejahteraan dimana kamu Aku
tempatkan dan berdamailah dngan
swmua orang" ...
Keluarga sebagai fondasi yang kokoh
meliputi ... hubungan suami isteri yang
sehat, kompak, sehati dan setujuan ...
komunikasi yang baik antara ibu dan
anak, hubungan yang sehat dan saling
mendukung antar anak, memahami
potensi setiap individu anak yang
mengarah ke kontribusi optimalnya ...
Sebagai contoh konseling dalam
mengelola konflik atau perbedaan
pendapat antara suami isteri yang sudah
parah sehingga menuju ambang
perceraian ... Melalui tahapan konseling
akhirnya pasutri tersebut memperoleh
pemahaman baru tentang sumber konflik
... warisan pola komunikasi dan
bagaimana memperbaiki, pemahaman
tentang makna dan tujuan pernikahan
dan bagaimana memperbaiki hubungan
yang sudah rusak karena saling menyakiti
dan putusnya komunikasi ...
I-Panji Story 104 Alumni Smaga-81 SOLO
Bagaimana dengan anak-anak?
Kami punya 3 anak ... 2 laki-laki dan 1 perempuan paling kecil ...
Kami berusaha sedari kecil mengenali bakat mereka, kecenderungan dan pola komunikasi setiap anak,
kapasitas fisik, kapasitas intelektual dan kapasitas emosi mereka ... mendiskusikan pilihan jurusan
pendisikan yang tepat sesuai rancangan ilahi untuk tiap2 anak ...
Suatu hari anak ragil kami Gratia ditikungan terakhir bilang kalau dia pingin masuk jurusan DKV jadi mau
mendaftar FSRD ITB saja n tidak jadi masuk kedokteran ... anak kami ini dari kecil emang ada bakat diseni
juga ... OK nak, bapak n ibu siap mendukung ... menemani mempersiapkannya ... alhamdulillah diterima
tanpa test ...
Kami 3 anak sengaja kami masukkan ke sekolah yang berbeda sesuai dengan design n kapasitas mereka ...
Yosua anak no 1 di SMA Taruna Nusantara Magelang ... yg no 2 Abe sekolah di Petra SMA swasta dan no 3
sekolahdi SMA negeri ... dengan demikian kami tahu persis sehingga kalau ada orang bertanya kami bisa
memberikan gambaran
Oya kebebasan yang bertanggung jawab juga kami berikan saat melepas anak dari SMA ke Belanda yang
terkenal bebas dalam segala sesuatu ...
Ada peran ibu tersendiri saat mendampingi anak sekolah di LN ... 2 th di Belanda ada kesempatan balik Indo
... mungkin kelamaan dan banyak diminta teman2 untuk membagikan journey dia ... waktu balik ke Bld dia
kaget teman2nya sdh pada ready ... ibarat teman2nya sdh berlari dia baru pakai sepatu ... dia tegang, sedih,
nyesel knp ambil libur lama ... jadi hampir setiap malam saya skype'an sama dia ... berdoa bersama ... nangis
bersama ... singkat cerita dia melewati masa itu dengan baik dan masih tetap cumlaude ... 1 tahun terakhir
Yosua internship di Dundee Univ di Shoctland ... mulus ... langsung ditawari program PhD sambil ... lancar
jaya ceritanya ... sampai presentasi di Montana USA ... terpilih 100 orang muda pembaharu di Eropa dia
mewakili kampusnya ...
Cerita ekstra peranku kembali lagi ...
Saat itu Yosua bilang tidak mau ngumpulin desertasi ... aku S2 saja tdk apa2 ... yang aku teliti semua orang
juga bisa ... apakah dia tidak sanggup menyelesaikan?
Ternyata tidak ... dia menyelesaikan dengan baik ...
Disinilah peran itu dimulai ... hampir setiap hari aku video call untuk mendoakannya, membesarkan hati n
sekedar menemani ngobrol ... menemani masak ... atau memberi ide dan gagasan
Singkat cerita desertasi sudah dikumpulkan ....e dianya gak mau maju ...
Membujuk lagi ...
Masa2 seperti ini berat sekali buat kami orang tuanya ... kenapa anak yang PD biasa memimpin, cerdas tiba2
kehilangan semua sisi kepedeannya, merasa tidak mampu ...
Kami cari info apa yang sedang dialami Yosua ... penelitian dari Harvard Univ menyebutkan 50 % mhsw yg
sedang ngambil program PhD ada depresi dan 10 % bunuh diri ... kami juga browsing mencari tahu
penyebabnya ... akhirnya kami tahu bahwa anak kami ada defisiensi serotonin dan kekurangan vit D krn
jarang terpapar sinar matahari selama 8 tahun ada di lab u meneliti ... sebagai scienties dia termasuk tipe
yang perfect ... kerja dengan rapi n excellen ...
Pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan yaitu saat dia pamit aku mau bunuh diri ... teman2 bisa
membayangkan ya ...
Sebagai ibu yang tahu persis siapa anaknya akan bercerita apa saja yang ada dipikirannya tentang anaknya
tsb ... bicara ttg mimpi2nya ... tentang tujuan hidup "untuk apa Yosua ada dimuka bumi" ... dll
Biasanya kalau ada mahasiswa yang ada keinginan bunuh diri akan diberi obat dari dokter RS ... kami
menyuruh Yosua untuk konsultasi dgn dokter kampus ...
Kami juga minta KBRI untuk menelpon n ngecek anak kami dan kalau ada apa2 minta pertolongannya ...
Fihak KBRI bilang kalau anak kami OK2 saja ...
I-Panji Story 105 Alumni Smaga-81 SOLO
Memang tdk ada yg tahu apa yg sedang dialami Yosua selain kami n keluarga pacarnya ... bersyukur papa
pacarnya punya pengalaman yang sama shg bisa menasehati n menolong ...
Singkat cerita saat sidang terbuka semua ruangan penuh bahkan pada duduk dibawah ... dan penguji bilang
bahwa anak kami 10% lulusan terbaik sejak lab itu ada ...
Pelajaran berharga ... menempatkan diri bukan hanya
sebagai ibu tetapi sahabat n partner ... memahami
situasi n kondisi anak ... menjadi pendengar yang baik
sambil terus mendoakannya ... minta hikmat kapan
harus bicara, menegor n memberi masukan ... sehati n
kompak dengan suami u mendampingo n menemani
Meski diminta u stay n kerja disana Yosua pingin balikke
Indo ... dan sekarang sdh 3 tahun di Indo ... dia
membantu mengajar di suatu univ dan mengerjakan
bisnis venue pernikahan Pelataran Ayem Tentrem juga
Cafe n Resto Pawon Prambanan
Yosua ini temannya Cemara anaknya Iwan kakaknya Atik
n Mia ...
Jadi lebih dari 8 tahun hampir setiap hari ketemu Iwan
saat jemput anak baik Cemara maupun Cendana ...
... maaf kalau tidak semua setuju tetapi ini yang kami
lakukan dengan anak2 kami supaya men'delay'
pacarannya ... SMA tdk boleh berpacaran karena masa2
seperti itu kecenderungan anak masih labil n belum
matang berfikir ... ini menyulitkan Abe rupanya ... Abe
anak kami ke2 kuliah di UI sempat dikira gay krn
ganteng2 kok belum pernah pacaran. Oya maunya dulu
Abe melanjutkan ke UGM u ambil S2 Kajian Pariwisata ...
ttp belum sempat ambil langsung praktek krn harus
mengelola penginapan Joglo Ayem Tentrem
Segala sesuatu tidak ada yang terjadi secara kebetulan ... kami mengalami dulu supaya bisa membagi
kepada orang lain ... jadi kami selangkah lebih maju
Sekian dulu ya cerita aku dan perangku sebagai ibu ...
Kita bisa diskusi lagi nanti di koment
Dyah Daryati
I-Panji Story 106 Alumni Smaga-81 SOLO
35. DEWI PPS
Rasanya tak ada yang istimewa dalam perjalanan hidupku, semua mengalir begitu saja dengan segala suka
dukanya. Bahwa segala sesuatu ada proses dan tahapannya, bak bayi tumbuh kembang harus diikuti, dijalani
pada setiap tahapnya dari tidur, tengkurap, mongkok2, berangkang, rantanan sampai berdiri tegak, tetah
dan berjalan sampai berlari.
Terlahir dengan nama "dewi purnamaningsih pribadi sosiawati" dari keluarga jawa masih kerabat keraton
kolaborasi kasunanan dan mangkunegaran sangat mendominasi tata cara hidup dimasa kecil. Kebahagiaan
di masa kecil terasa sangat singkat setelah orang tua berpisah , namun bersyukur bapak ibu adalah sosok
yang punya komitmen tinggi untuk tetap menjaga putra putrinya. Bagaimanapun juga, tidak bisa dipungkiri
episode itu menjadi sebuah “trauma” dalam perkembangan psikologi kami putra putrinya. Secara positif
saya tumbuh menjadi seorang yang mandiri. Alhamdulillah masa kecil saya sangat bahagia, sekolah di SD
“Santa Maria” bersama teman2 yang sangat menyenangkan seperti Myllene, Tresina, Ninik, Retno, Bari yang
juga bertemu lagi di SMA. Saat itu orangtua memilihkan sekolah yang baik di masanya, meskipun berlatar
belakang sekolah katolik namun di rumah kami selalu berjamaah sholat dan ngaji dan itupun berdampak
dalam membentuk karakter.
Singkat kata setelah lulus SD, mencari SMP sendiri
berbekal selembar ijazah dengan mengendarai
sepeda “Benny” mendaftarkan ke SMPN 7 di
Margoyudan yang dekat dengan rumah widuran.
Pertama masuk ada papan hitam bertuliskan kapur
“tempat pendaftaran” dan kuteruskan langkah
menuju ke belakang melihat fasilitas yg ada,
terlihat ada aula berisi piano, gamelan, lapangan
basket indoor, ruang senam dan lapangan luas.
Merasa tertarik karena itulah aktivitas sehari-hari,
enjoy dengan sarana prasarananya. Akhirnya
keputusan diambil dengan mendaftar di SMPN7
Margoyudan. Semua dijalani dengan senang hati
karena sudah menjadi pilihan, walaupun saat itu
ibu menyarankan masuk di SMP4 dan bapak di
SMP1, ada rasa untuk tidak ingin menyakiti
keduanya.
Lulus SMP ingin masuk SMAN 3, ternyata harus antri sejak dini hari karena termasuk sekolah favorit, orang
tua antri dan mendapat nomer 60. Saat itu saya masih tidur dibangunkan untuk segera datang mendaftar
dan duduk di bawah tangga Timur menunggu antrian dengan membawa tas berisi syarat pendaftaran
seperti ijazah dan setumpuk sertifikat penghargaan karena sudah sejak kecil sering ikut ajang prestasi
seperti kesenian dll. Masih teringat saat itu yang bertugas di pendaftaran adalah bapak Sukiman, beliau
melihat saya mendaftar dengan setumpuk penghargaan sambil berkata “ Wah, ini tidak usah test saja
langsung diterima “. Tapi saya tidak begitu paham dengan ucapan beliau, jalani saja sesuai prosedur.
I-Panji Story 107 Alumni Smaga-81 SOLO
Sekolah di SMAN 3 warung miri menjadi sebuah catatan tersendiri, benar kata orang2 pinter bahwa usia
remaja SMA adalah masuk usia pubertas, usia mencari jati diri nota bene sedang “nakal2nya”. Ada gejolak
ingin berontak disaat itu. Setelah masuk di jurusan IPA waktu itu kelas B2, sering bolos dengan berbagai
alasan mau latihan band untuk ngisi maulud nabi, atau apa saja yang bisa jadi alasan tidak ikut pelajaran di
kelas, bahkan ulangan juga sering ikut kelas lain. Sepertinya episode itu tidak lama, karena setelah kelas tiga
pindah di kerkof sudah mulai agak serius sekolah. Yang masih sangat kuingat adalah setiap pelajaran
matematika pak Surardjo ( yang ternyata masih waris, tahunya juga setelah lulus) dan pelajaran kimia pak
Topo yang ternyata saat itu beliau nyambi sekolah di kedokteran, selalu dipanggil ke kantor untuk diberi
wejangan, nasihat untuk melanjutkan di FK UNS saja. Padahal saat itu kalau ditanya mau ikut-ikutan daftar
perintis 2 di IPB, namun saran beliau saya dianjurkan daftar FK UNS saja. Mulailah saya berpikir, jadi dokter
itu enak juga selain bisa menolong orang dapat dua keuntungan yaitu duit dan sarana ibadah.
Akhirnya saya putuskan untuk mendaftar
Kedokteran dan Ekonomi di UNS melalui Perintis
3, selain itu seperti teman-teman yang juga
mendaftar Kedokteran UGM di Perintis 1. Saat
pengumuman Perintis 1 gagal dan Perintis 3
diterima keduanya yaitu Kedokteran dan
Ekonomi. Untuk menjatuhkan pilihanpun cukup
sulit, karena ibu menyarankan untuk sekolah di
fakultas Ekonomi saja dengan pertimbangan
kegiatan saya cukup banyak apalagi saat itu saya
diminta oleh pak /bu Joko guru tari di SMA untuk
gabung ikut misi tour grup penari ke Malasya,
Koera dll, namun saya bersikukuh tetap memilih
Fakultas Kedokteran. Kembali bapak mendukung
untuk tetap melanjutkan sekolah di FK UNS
dengan syarat melepaskan kegiatan yang menyita
waktu karena sekolah di Kedokteran harus serius
dan fokus.
Ternyata kuliah menyandang gelar mahasiswa di Kedokteran saat itu tidak mudah, butuh adaptasi karena
banyak pendatang dengan berbagai kebiasaan masing-masing daerah, apa lagi saat itu kurikulum masih
menggunakan system kenaikan tingkat. Banyak godaan dimasa remaja sehingga tidak mudah menyelesaikan
kuliah dalam waktu tepat dimana mengalami 3 kali pergantian system kurikulum, dari kenaikan tingkat, semi
SKS dan murni SKS bahkan pernah mengambil cuti setahun karena tidak bisa mengambil mata kuliah diatas
sebelum mengambil mata kuliah sebelumnya singkat kata jadi mahasiswa korban system. Alhamdulillah atas
karunia Alloh akhirnya selesai juga kuliah di FK UNS dan menjadi dokter. Lulusan dokter mulai diterapkan
wajib kerja dokter PTT( Pegawai Tidak Tetap) pertama yang sebelumnya lulusan dokter otomatis jadi PNS
istilahnya dokter inpres. Ada keinginan hati untuk memilih penempatan PTT di Papua karena waktu wajib
kerjanya hanya setahun, namun diurungkan. Sambil menunggu antrian penempatan yang lebih dari setahun
karena area yang dipilih Jawa Tengah, sempat bekerja di Jakarta karena sebelumnya memang pernah
mengambil coass interna di RSPAD (saat itu ada kerjasama dengan UNS). Terlena dengan kesibukan jadi
“dokter asongan” sampai lupa umur sudah hampir kepala 3 , jadi berpikir untuk berumah tangga tapi belum
ada calonnya (hahaha…. ). Berkat ta’aruf oleh eyang putri, akhirnya saya dapat jodoh seorang PNS yg baru
saja mutasi dari Timor Timur (saat itu masih NKRI). Bertemu tanggal 5 Oktober, menikah di tanggal 20
Desember 1992 dan alhamdulillah dikarunia dua putra .
I-Panji Story 108 Alumni Smaga-81 SOLO
Di kehidupan rumah tangga memerlukan adaptasi dan komitmen tinggi agar tetap berjalan on the track.
Penempatan PTT (Pegawai Tidak Tetap) di Puskesmas Ngemplak Boyolali (sebelumnya di Puskesmas
Mertoyudan Magelang). Menjadi dokter, isteri sekaligus ibu bagi dua putra cukup menempa ketahanan diri
untuk dapat membawakan pada masing- masing peran terbaiknya. Dengan berbekal sertifikat penghargaan
dokter teladan puskesmas, ada keinginan untuk menjadi PNS, jadi dosen dan melanjutkan studi spesialis.
Namun suami ternyata tidak berkenan saya masuk PNS , dosen dan lanjut studi yang saat itu on proses
penerimaan di PPDS Anak UGM (Saat itu UNS belum buka prodi PPDS), selanjutnya keputusan tertinggi
adalah atas ridlo suami sehingga diurungkan semua keinginan dan harapan untuk mengembangkan profesi.
Atas pilihan suami setelah masa pasca dokter PTT selesai, saya bekerja di RS Kasih Ibu, sebagai dokter tetap
sampai sekarang.
Alhamdulillah demikian sekilas perjalanan yang mewarnai kehidupan yang singkat, semoga membawa
berkah manfaat bagi diri saya, keluarga dan umat. In syaa Alloh dapat menjalankan hidup sesuai Motto
hidup " Hablum Minallah, Hablum Minannas & Hablum Minal Alam ~ menjaga hubungan baik dengan Alloh,
manusia & alam sekitarnya". Puji Syukur tak putusnya atas segala karunia Nya, semoga bekalku dicukupkan
untuk sampai kembali pulang ke kampung akherat. Di penghujung kata perkenankan saya sampaikan mohon
ma’af lahir batin bila ada sesuatu yang kurang berkenan dalam perilaku selama di Smaga.
Sukses selalu Panji Smaga !
Dewi PPS
I-Panji Story 109 Alumni Smaga-81 SOLO
36. FARIDA WIDAYATI
Sejak kecil aku hidup di lingkungan keluarga besar dengan latar belakang sbg wiraswasta jauh dari aura
Pegawai negri sipil(ibuku 17 bersaudara dengan satu ayah dan satu ibu, ayahku 3 bersaudara...sebagian
besar tinggal di solo)...hanya ayahku saja yg jadi dosen disebuah PTN di jogja....tapi akhirnya mengundurkan
c diri juga berkat dorongan keluarga besar untuk menjadi wiraswasta full...
Katanya beliau dulu pengin jadi dokter dan sudah kuliah di fk..tp baru tahun pertama..gak tahan lihat
darah.trus mblirit pindah jurusan ke farmasi...Sehingga mungkin yg mendorong beliau untuk full energi
menjadikan aku mewujudkan cita2nya yg belum keturutan...pengin jadi dokter.
Sejak kecil aku sudah dididik ala tradisi keluarga besarku..solo banget..harus disiplin atur waktu, sebagai
cewek harus berpakaian cewek ..gak boleh pakai Celana panjang dan rambut gak boleh potong
pendek(padahal saat itu lagi musimnya ) akupun kepingin lho...Dan kalau sudah surup...cewek gak boleh
keluar rumah sendiri, ..sepulang sekolah harus mbantuin ortu mengelola usahanya...otomatis hafal nama2
motiv batik dan digunakan untuk acara apa saja..,bagaimana memproses batik mulai awal sampai
packing...dan sore hari sekolah ngaji..malam harus belajar..., kalau di sekolah ada acara piknik ke luar
kota,atau kemah pramuka...pasti aku tidak ikut..!Wis pokoke mboseni banget!
Ohya.. aku juga harus bisa miru kain batik,
jarikan sendiri,mbordir pakai mesin jahit, trus
sempat kursus jahit juga. Kegiatan sekolah yg
sifatnya extra kulikulair sangat
dibatasi....hadeew..semi militer..tiap malam
harus belajar di ruang belajar yg lumayan
besar...kalau blm jam 9 malam..belum boleh
stop.Gak kurang akal..aku baca buku
pelajaran.,tapi didalamnya baca buku2 novel yg
lg top saat itu..kadang baca koopinghoo juga..ah
ternyata mbeling juga..padahal "cah wedok"
Milih sekolah di sma 3 pun atas pilihan ortu yg
ndaftarnya jam 3 pagi diantar ayah sendiri antri
di pagernya sma 3 warungmiri.Tapi aku sering
juga rodo bandel..nyolong dolan sama geng ke
rumahnya Endang ..bareng bareng dengan
Arifah, Anisah, Arda,mbak Tutik (B 4)trus
lutisan.Lama2 ortu tahu..trus minta temen2
dolannya ke rumah kami saja..
Lulus sma harus ndaftar di fakultas kedokteran..(jujur lihat darah aja takut lho..) .Boleh di Solo,jogja atau
semarang..Nah aku gunakan kesempatan ini untuk mendaftar di luar kota...kepingin merasakan bebas
merdeka..
Akhirnya di perintis satu diterima fk undip(saking culunnya..belum tahu kota semarang itu seperti apa dan
sebelah mana...wis jian.. kuper tenan),perintis 3 di fak ekonomi UNS dan diterima di IKIP Karangmalang jogja
I-Panji Story 110 Alumni Smaga-81 SOLO
jurusan matematika..2 minggu kuliah di fk Undip..ee dapat panggilan di ikip jogja..wis dengan penuh
semangat aku pengin sekali ambil jurusan ikip matematika..akan kutinggalkan fk Undip...karena aku pengin
jadi guru ..Eeh tdk diturutin sama ortu..Yhowis manut, diselesaikan kuliah di FK Undip selama 6 tahun 3
bulan( programnya teori 4 tahun, coass 2 th kkn 3 bl). Mulai klas 2 sampai selesai kuliah.. disangoni uangnya
terbatas dan ditambahi barang dagangan baju batik sama ibuku.. nanti labanya digunakan untuk tambahan
uang saku...
Kuliah di fk sekaliyan dapat jodohlah disana..witing tresno...jalaran kulino..kata orang..sambil
belajar..ketemunya orang itu2 aja dengan segala suka duka..dan kalau hari sabtu sore harus pulang ke solo.
tgl 30 juli th 88 wisuda dan seminggu kemudian pas hari ultah ayahku yg ke 56.....aku melangsungkan ijab
kobul dengan ayah 3 anak2ku.Lagi2..aku gak boleh tinggal jauh2 dari ortu..dicarikanlah tempat kerja di kab
karanganyar.,sebagai dokter puskesmas Karangpandan Kab Karanganyar dimana disana ada fasilitas
pelayanan Rawat inap juga...ada 25 tempat tidur dan 1 Rumah Bersalin.dan suami kerja di RSUD nya
Alhamdulillah aku dapat suami yg memahami kesenanganku..dan membebaskanku untuk berkarya sesuai
passionku..nah disitulah aku baru merasa hidup merdeka.aku seperti punya mainan yg mengasyikkan..
Ketemu ibu,bayi, balita di ndeso2 yg kurang terurus dan terencana.. hidup sekandang dengan
wedhusnya,prosesmelahirkanygapaadanya makanapaadanya,sehinggabanyakjugayg meninggal.Sistem
pencatatan bayi dan balita mati belum tertib..sehingga tidak ada data pasti sebab2 kematiannya..
Suatu saat aku dapat tugas bersama tim dari dinkesprop jateng dan team JICA (founding pem Jepang)sobo
kuburan unt menghitung kijing2 kecil yg ada disitu...ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar masalah
kematian bayi,balita yg sebenarnya..Dan saat itu juga lg gencar2nya ibu Mien Sugandhi (mentri peran wanita
jamanya pak Harto))memberdayakan wanita,pak Haryono suyono menggerakkan BKKBN nya dengan
semboyan 2 anak cukup.akupun disibukkan dengan kegiatan itu..blas blus nyuntiki kb para ibu2, pasang iud
nolong persalinan..oh yha disana juga ada program penyuntikan yodium..krn termasuk daerah endemik
gondok.. dimana banyak ditemukan anak2 yang postur tuhubnya pendek..
Kami menempati rumah dinas di puskesmas,sehingga mau nggak mau sewaktu waktu kalau dibutuhkan
..harus siap menolong
Suatu saat..menjelang subuh..saat kehamilanku petama usia 7 bulan..aku harus nolong lahiran bayi yg un
encephal(tanpa kepala/tanpa otak)...yg mengalami kesulitan unt keluar dari perut ibunya..,ngopeni ibu
hamil dengan sakit tbc hingga tubuhnya hanya lunglit saja...akhirnya bayinya bisa lahir dengan selamat.. tapi
ibunya wafat 2 hari kemudian.innalillahi..
Saking asyiknya.. tidak terasa sdh 5 th..kami harus tentukan langkah selanjutnya.. sekolah spesialis..dengan
buntut 2 anak..Mau sekolah berdua atau salah satu dl..
Akhirnya suami berangkat sekolah lg...(pdhl praktek sorenya udah rame)..rencana tahun depannya aku
nyusul sekolah,tapi Allah berkehendak lain..sehingga aku tetep kerja di kab karaganyar sampai 12 tahun
bersama seluruh bidan2 disana membuat program Gerakan Sayang Ibu.sebuah program untuk mengurangi
angka kematian ibu dan kematian bayi..yang launchingnya diresmikan oleh pak Harto di lapangan
Jaten...saat itu..
Aku tidak tega harus meninggalkan anak2ku..dimasa pertumbuhan tk sd SD..dan takut kalau kami berdua
sekolah maka dapur kami tdk bisa mengepul..dan anak2 semakin tidak kopen pendidikan dininya...krn orang
I-Panji Story 111 Alumni Smaga-81 SOLO
tua yg terlalu sibuk. !krn masa kecil anak2 àkan selalu terekam dibawa sampai hari tuanya kelak.....dan tidak
akan bisa diulang lagi...
Setelah suami selesai sekolah maka th 2000 pindah kerja di Salatiga..krn di kab Karanganyar sudah ada
dokter bedahnya.wah pindah sak petarangan..bukan hal yg mudah..termasuk mindah sekolah dan
lingkungan berkawannya anak anak yg udah SMP klas 1dan SD....
oh yah...dlm mendidik anak.. mereka kami bebaskan untuk beraktifitas dan berkawan tanpa
membatasi..kebetulan 2 dari 3 anak2ku boarding scholl di SMA TN Magelang..dan aktif sebagai ketua Osis di
sekolahnya...sampai mereka kemudian kuliah..yg cewek mengikuti jejak papa& mamanya,yg cowok
mengikuti jejak keluarga besar..mereka aku bebaskan menentukan pilihannya ..hanya memberi gambaran..
kalau jadi dokter maka arahnya spt ini.. tapi kalau karir yg lain maka kamu wajib explore sendiri,..krn bunda
gak faham..
Di Salatiga..aku masih selama 10 tahun meneruskan bidang pekerjaan yg sama yaitu ngopeni program
kesehatan ibu, bayi dan balita.dan juga penderita hiv ļdi Dinas Kesehatan Kota Salatiga.dan sempat juga
belajar manajemen rumah sakit...(cari sesuatu yg beda..tidak sekolah ambil spesialis tapi sekolah cara
mengelola dr spesialis...he..he.,.)
Th 2011 aku alih tugas ditarik jadi pegawai negri pusat di Dirjen Yankes kemenkes RI didapuk untuk ngopeni
Rumah Sakit Paru dr ArioWirawan Salatiga(yg dulu waktu kita SD sering disebut Sanatorium) sampai
sekarang
Pekerjaan utama RS adalah menangani pasien dengan keluhan paru dan pernafasan .termasuk ngopeni tbc,
bengek, asma kanker paru dan kawan kawannya...termasuk pendatang baru.. yaitu KOPIT.
Ada rasa tersendiri bagaimana ketika ngopeni penderita tbc.apa lagi sekarang sudah mulai muncul penyakin
tbc yg sudah resisten obat.. urusan akan lebih sulit lagi krn harus diikuti pengobatan selama 1 sampai
dengan 2 tahun berturut turut tak boleh putus obat. Dan dijaga supaya tidak menular terhadap
sekitarnya.Padahal tiap hari mereka harus rutin minum obat sak genggam tangan dengan segala efek
sampingnya..dan dicoblosi pantatnya..tiap hari.. (sekarang ada cara pengobatan yg terbaru...tanpa
suntik).Biasanya 5 hari pertama masa pengobatan,mereka opname dulu..untuk mengetahui /antisipasi awal
kalau terjadi efek samping obat mulai yg laping ringan sampai berat(munek sendiri perut ini rasanya...harus
minum obat segenggam).ek samping mulai dari yg paling ringan..mual..,berkurang pendengaran..sampai
bisa terjadi gangguan
Tahu nggak temans..bahwa kita sekarang lagi jadi top number two sedunia lho tbcnya..setelah
India..bayangin..kalau tidak dikelola dengan baik sekarang tiap jam ada 11 orang Indonesia mati krn
tbc.Harapan pemerintah bahwa th 2030 Indonesia harus bebas tbc.Dalam mengelola pasien tbc ini kami juga
pakai petugas yg berperan sebagai manajer kasus ..dimana tiap saat pasien khronis ini bisa konsulltasi apa yg
dirasakan via manajer kasus untuk disampaikan ke dokter yg merawatnya.Ini dibuat supaya tidak ada pasien
yg mengalami putus obat/drop out.
Minggu lalu kami mencoba buat inovasi baru..launching Desa Sahabat(desa sehat bebas tbc) di salah satu
desa terisolir di jateng..dimana pendaerita tb resistennya banyak.. Mudah2an desa2 yg lain akan menyusul
juga..
Oh yha teman..di rs kami juga termasuk menjadi lini pertama dalam penanganan covid sejak bulan maret
sampai sekarang.Pengalaman tersediri sepanjang perjalanan hidup yg belum pernah kami alami..Dengan
segala keterpaksaan dan keterbatasan fasilitas di bulan maret harus menangani covid yg sangat menular..
I-Panji Story 112 Alumni Smaga-81 SOLO
Diikuti tingkat pemahaman masyarakat yg juga belum merata . Liku2 bagaimana kami harus bisa memenuhi
fasilitas Alat Pelindung Diri,obat dll yg merupakan barang langka di pasaran dengan variasi harga bisa sampai
10x lipat dari Kondisi normal..,bagaimana harus merehab fasilitas rawat inap dengan segera padahal cari
rekanan atau tukang yg mau mengerjakan juga sulit. Mereka takut kena Covid juga
Bagaimana harus menjamin karyawan supaya tidak tertular dan tidak tumbang...merupakan romantika
hidup periode langka th 2020 ini.Pernah 2 kali di somasi keluarga pasien dengan suspect covid yg meninggal
(saya hitung.. ada 11 pengacara..Allahu Akbar)..Wah rasanya jadi nano nano..wis ternyata memang perlu
nambah sabar dan tawaqalloh lagi..Harus menerangkan dengan gamblang kepd masyarakat ...krn memang
aturannya pengelolaan seperti itu.Alhamdulillah.. bln juni kondisi fasilitas lebih ready..lengkap..
Kalau teman2 sudah capek WFH ..bahkan kami sejak bulan maret belum pernah prei..malah nambahi jam
kerja...wis sampai sore bahkan malampun dilakoni. tiap hari.Bagaimana rasanya ketika dilapori ada pasien
covid yg wafat..Melu ketir ketir..krn juga harus dikelola tidak boleh lebih dari 4 jam harus segera
dikubur..harus segera berkoordinasi dengan dinkes kota/kab setempat dimana pasien berasal..se area jawa
tengah.Mudah2 an pandemi ini segera berakhir ya..
Oh yha.. tanggal 3 juni tahun 2014..dengan mendadak aku diuji kesabaran oleh Allah..suamiku dipanggil
mendadak oleh yg Kuasa setelah 2 minggu sehabis mantu anak pertama.. dimana belum habis rasa syukur
bahagianya merasakan bersama ngentaske anak...ketika itu anak mbarep baru selesai intership ,anak nomer
dua sedang mengurus tubel ke LN dan si ragil masih kuliah semester 1(dia dapet freepass masuk PTN di
jogja)Seperti mimpi di siang bolong...aku harus all out mendampingi mereka terutama si ragil..dan batalnya
cita2 anak nomer 2 untuk mewujudkan mimpinya melanjutkan pendidikan ke LN.Aku yakin.. Allah Maha
Pengasih dan Penyanyang..dibalik ujian pasti ada kekuatan yg diselipkan Allah..aku harus memperbanyak
latihan kesabaran lagi..krn masih ada orang yg susahnya jauh diatas saya..
alhamdulillah sebelum covid kemarin ,ngentaske anak nomer 2 dan... 3 bl kemudian disusul anak nomer
3..menghantarkan mereka ke gerbang pernikahannya...masing2 mendapatkan jodoh pilihannya sendiri..aku
hanya urun do'a saja..Sekarang cucuku sudah 2 orang ..lucu lucu lho...
Aku semakin yakin bahwa kesabaran itu bukan untuk diucapkan tapi dilakoni..dan harys tanpa batas..dan
merupakan ilmu yg tiada habisnya..dan Allah selalu akan mengujinya..Sekarang makin banyak waktuku
untuk kucurahkan bagi yg membutuhkan...baik keluarga atau orang lain... mudah mudahan apa yg
kuperbuat jadi barokalloh dan jauh dari riya'.Ternyata didikan keras ortu ada gunanya juga.. agar aku tidak
mudah mengeluh..atau cengeng ..
Farida Widayati
I-Panji Story 113 Alumni Smaga-81 SOLO
37. GAYATRI
MEMORI PANJI DILAHIRKAN, DIBESARKAN DAN DIDIDIK DARI KELUARGA GURU
Pada tgl 14 Mei 1962 pas hari raya Idul ADHA ( idul korban ) jam 10 pagi seorang ibu ibu yang bernama ibu
UMI Kalsum istri dari bapak Dibyo Soegimo melahirkan seorang bayi yang diberi nama ADKHA DEWI
GAYATRI dengan lancar dan sehat. Pemberian nama merupakan doa atau harapan dari orang tua yg artinysa
ADKHA = berkorban DEWI =perempuan GAYATRI = ibu nya ibu arti di Bali (nama istri raja) . sehingga
mempunyai arti atau diharapkan oleh keluarga menjadi seorang wanita nama istri raja yang bisa dan mampu
berkorban untuk keluarga dan masyarakat.
Sejak kecil se usia TK sdh sering bermain dng teman seusia bermain sekolah sekolahan dan saya selalu
menjadi gurunya. Suatu Ketika saya kelas 6 SD diperintah kan guru untuk menjadi guru untuk mengajar
temannya sendiri mapel ips menerangkan ilmu bumi dng alat globe kla sekarang menjadi asisten guru
.Mungkin guru saya Namanya bapak Margono tau kla bapak dan ibu saya guru tidak hanya itu om ,bulik saya
yang dulu ikut atau diasuh bapak ibu diarahkan sekolah di SPG IKIP keluarga guru, maka saya disuruh
mengajar. Sampai sekarang bapak Megono tidak saya lupakan sampai sekarang karena merupakan awal dari
saya belajar omong sendiri di depan cermin sebelum praktek di kelas.
Sejak SMP saya selalu memperhatikan guru PPL yang praktek
di sekolah kebeetulan aku sekolah di SMP 2 yang pada waktu
murid selalu membuli guru praktek (istilah sekarang ).Pada
saat itulah saya selalu memperhatikan dan membayangkan
bagaimana kla saya besok jadi guru kla seandainy di buli siswa.
Pada waktu itu ada tes psikologi untuk memilih sekolah setelah
SMP dan hasilnya saya dainjurkan ke SPG dan Sekolah
Kejuruan karena pada waktu itu aku juga seneng bikin
makanan yg di bungkus bungkus bikin sambel pete sampai
sekarang. Namun arahan dari orang tua saya disuruh masuk
SMA dan diteerimalah saya di SMA N 3 Ska tercinta.dan
disinilah saya mulai belajar beerorganisani di kelas menjadi
pengurus kelas bahkan pernah menjadi ketua kelas yang selau
diceritakan bu Tutik guru Bahasa Indonesia sampai sekarang
kalau ketemu beliau selalubercerita sregepe kla menghapus
papan tulis sama mengajukan jam pelajaran kla ada yang
kosong.
Setelah lulus SMA 1981 aku kuliah di jurusan FKIP UMS karena tidak diterima di UNS maupun IKIP jogya
sesuai anjuran orang tua bahwa perempuan itu harus bekerja dan paling cocok jadi guru ya saya manut saja
walaupun temen – teman satu kelas banyak yg diterima di UNS Susi , Ninik(alm), Mustofa ,Neny, mang
Ajad,Nurhimah dan masih banyak lagi yg aku nggak apal. Pada waktu kuliah seangkatan aku termasuk paling
cepat menyelesaikan mata kuliah dan th 1983 menjadi mahasiswa teladan . Lulus sarjana muda 1984 terus
ngajar di SMA N 2 dengan honor Rp 16.000,- dan untuk mencari tambahan mengajar pula di . SMA N 1
Surakarta sebsgai guru tidak tetap .
Pada th 1985 mengikuti tes CPNS dan akhirnya pada th 1986 menjadi PNS sekaligus menyelesaikan kuliah S1.
Selanjutnya menjadi guru di SMA N 2 sebagai PNS.Pada waktu itu KS SMA N I meminta menjadi guru di SMA
I-Panji Story 114 Alumni Smaga-81 SOLO
N 1 dan KS SMA N 2 meminta mengajar di SMA N 2 sebagai PNS harus memilih salah satu. Setelah
bermusyawarah dng ortu terutama ibu sebagai guru di SMA N 2 maka keputusan memilih di SMA N 2 dng
alasan mengajar siswa yang sdh piner – pinter itu biasa ( SMA N 1) tapi kla mengajar di SMA N 2 muridnya yg
biasa- biasa itu akan lebih berkesan dan mempunyai cerita sendiri.
Dan pada tgl 14 Mei 1992saya menikah sama dng tanggal kelahiraan ku biar selalu ingat tanggal lahir dan
tanggal pernikahan dan suami saya Sunindar (Anin) juga alumni SMA N 3 juga Angkatan 79 Begajulan .
Alhamdulillah dikaruniai 3 anak yg no 1 ADIN alumni Fakultas akutansi UGM wisudanya bareng putrinya mas
Satrio ,yg sekarang sudah bekerja di KPMG Indonesia yg no 2 ICA alumni FKH IPB yang sekarang sudah
bekerja di RS IBU dan Anak di Semarang dan yang no 3 Romi tinggal menyelesaikan tesisnya di UNDIP
NOTARIS biar kaya mbak MILLEN atau biar bisa meneruskan Bapaknya setelah pension dari PNS melanjutan
sebagai Notaris di Sragen siapa yg mau balik nama atau kagungan tanah di Sragen bisa kami bantu. Hehehe
(promosi) , aku belum mantu lho ini dalam rangka cari mantu hehehehe ada yang mau besanan hehehehe,
biar tambah akrab Panjinya .
Sebagai guru dituntut untuk meningkatkan
Pendidikan untuk menambah pengetahuan
maka melanjutkan kuiah S2 Magester Pedidikan
th 2007. Dan pada th 2007 menjadi guru
Berprestasi di kota Surakarta Dan pada th 2009
menyelesain kuliah lagi Magester Managemen .
Selama mengajar 25 th di SMA N 2 penuh dng
suka dukanya ada siswa yg cerdas ada kurang
cerdas misalnya ada murid ulangan hanya
menulis soal saja yg cerdas tidak masalah lha yg
kurang cerdas inilah yg harus kita beri motivasi
bimbingan perlu kesabaran dan keiklasan
sehingga siswa ini bisa mencapai keinginananya
oh ya aku mengajar mata pelajaran EKONOMI.
Dan pada bulan maret 2011 diangkat menjadi Kepala Sekolah di SMA N 8 Surakarta selama 3th . Sebelum
diangkat menjadi KS atau SK belum keluar saya banyak belajar bertanya minta bimbingan kepada saudara
LETER Z yg sudah lebih dahulu jadi KS dan sukses. Pengalaman selama ditugasi memenit sekolah ada suka
dukanya karena berbeda dng sebagai guru kla guru tugasnya ngajar ngasih motivasi, membimbingn evaluasi
selesai .Sebagai Kepela Sekolah harus membuat perencanaan membuat kebijakan dan tanggung jawab
secara keseluruhan . Ada pengalaman yg kadang menyakitkan pada suatu saat ada orang solo yg bertanya
ibu kerja dimana saya jawab di SMA N 8 yg tanya jawab SMA N 8 itu mana ya? Rasanya sakit juga orang solo
nggak tau SMA N 8 mungkin teman teman ada juga ya belum tau kan ?. Di SMA N 8 Ska beda dng SMA N
lainnya apalagi dng SMA 3 baik lokasinya sarananya siswanya saya harus membenahinya dan alhamdulillah
bisa terutama fisik sarana dan siswanya bisa diterima di PT tanpa tes yg tadinya tidak ada menjadi ada
.Dikarenakan awal nya saya di SMA N 8 siswanya sekolah 50o/o sekolah nggak bawa buku apalagi tas karena
bukunya di tinggal di sekolah artinya siswanya tidak semua belajar di rumah siswanya bertato bawa annya
rokok masuk terlamabat kadang – kadang saya selaku KS main petak umpet mau masuk kelas untuk
menerima pelajaran Dengan kejadian kejadian itu selaku KS bisa membenahi manajemen sekolah dng baik.
Maka pada th 2013 saya terpilih jadi Kepala Sekolah Berprestasi , namun di tingkat propensi blm yg terbaik .
Akhirnya pada th 2014 aku di mutasi di SMA N 7 Ska yg merupakan pecahan dari SMA N 3 Ska yg terkenal
dng SMA artis [mungkin KS nya juga artis ya heheheheh] karena alumni nya banyak yang jadi artis termasuk
Simanis jembatan ancol dan kebetulan memang terkenal dng ekskulnya dan juga para alumni nya banyak yg
I-Panji Story 115 Alumni Smaga-81 SOLO
berhasil di dunia antertine.Disinilah saya mempunyai program yg berbeda dengan di SMA N 8 tarafnya
mengajak siswa mau belajar dan memperbaiki fisik sekolah kalau di SMA N 7 sealin perhatian akademik juga
memperhatikan ekstrakulikuler di mana banyak siswanya banyak memiliki talenta talenta yg kuat.Yang
terbukti dalam 1 th bisa memperoleh 125 penghargaan dari talenta -talenta siswa.
Pada tgl 2 September 2019 saya di mutasi di SMA N 4 Surakarta yg saat ini SMA di Solo yang sangat paling di
minati pelajar SMP di Solo dan sekitarnya. Alhamdulillah saya sendirin juga di beri kenikmatan di mutasi ke
SMA N 4 karena dekat dengan rumah hanya dng waktu 4 menit dari rumah sudah bisa nyampai ke Sekolah .
Mengapa saat ini SMA N 4 Ska paling banyak di minati karena hasil prestasinya luar biasa sering
memperoleh kejuaraan di bidang penelitian tingkat nasional maupun internasional bahkan ada siswa yg
lulus nilai ujian nasional nya sempurna 4 mapel memperoleh nilai 400 satu satunya pelajar SMA di
Indonesia, dimana siswa tersebut dari kel tidak mampu orang tuanya jualan mainan anak anak SD. Dan siswa
tersebut sekarang kuliah di UGM. Dan saat ini system kurikulum SMA yg jauh berbeda dng kita dulu . Dulu
bisa mengajukan jam pelajaran apabila ada guru yg tidak bisa hadir kla sekarang sdh tidak bisa mengajukan
jam pelajaran. Sekarang siswa masuk jam 07.00 pulang jam 16.00 sebelum Pademi covid 19.
Inilah sekelumit cerita saya setelah SMA yg ditugasi untuk mengabdi kepada masyarakat sebabagai pendidik
sejak th 1984 insyaallah memasuki purna pada bulan Mei2022 Sebagai Kepala Sekolah Semua ini juga berkat
bimbingan dari orang tua saya ibu sebagi guru bapak juga guru dan bapak DIBYO SOEGIMO terakhir pensiun
juga kepala sekolah di SMA N 1 Sukoharjo.
Sebelum saya akhiri Story Panji ini dalam persiapan pensiun ini saya punya hobi memasak dan usaha kecil –
kecilan menerima pesanan senek dan nasi dos untuk kegiatan yang sering di pesenii adalah kroket, sosis
basah, sosis goreng , stup macaroni, spahety kuah , pepes,nasi dos.mete kla, kue , lontog, dll kla mau
lebaran semoga nanti temen – temen bisa pesen hehehehehehehehehe mohon maaf kla terlalu Panjang.
Story saya tidak seperti teman - teman pada berhasil karena pada punya pengalaman kuliah di luar kota
karier juga sukses dari kota ke kota lain bahkan ke luar jawa luar negeri . Sedang saya lahir SD. SMP. SMA.
kuliahdi SOLO suami juga orang solo dari kelurahan timuran bekerja juga di solo. nggak pernah pindah dari
solo. jadi nggak punya pengalaman yg istimewa hehehehe sampai sampai waktu itu nggak punya koper
karena nggak pernah mudik
Note:
Dra. AD. GAYATRI. MPd.MM
SUNINDAR SH, MH MKn
RAkhma DINIA NOOR ULUM SE,Akt
Drh RAKHMA AISHA NOOR ULum RAKHMANSYAH AKHMAD NOOR ULUM SH. SMAN 2
Gayatri
I-Panji Story 116 Alumni Smaga-81 SOLO
38.PRATIWI RAHAYU
Aku terlahir dari lingkungan tentara. Ayahku seorang TNI AD yang harus berpindah pindah tempat tugas. Pas
tugas di Surabaya lahirlah saya sebagai anak kolong mengikuti kemanapun orang tua berada. Hidup
dilingkungan asrama bersama anak anak kolong lainnya. Dari TK dan SD saya berada di Jawa Timur setelah
itu pindah ke Jawa Tengah tepatnya di Solo dan bersekolah di Smaga.
Selepas SMA terdampar di STP Pasar Minggu menjadi tentara ikan....yach krn sistem pendidikannya yg semi
militer...lulus dari Pasar Minggu ditempatkan pada Fisheries Project di Padang Sumbar....waktu itu sdh job
training tetapi pada saat akan penempatan saya menolak. Akibatnya sy kena black list dan tidak bisa bekerja
dibawah Departemen Pertanian ( waktu itu perikanan msh menjadi satu dng pertanian dan masih
menggunakan istilah Departemen ). Akhirnya dng berbagai jalan sy diterima di Depdagri dan krn jurusannya
perikanan tetap saja masuk ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan. Suami adalah teman
seangkatan waktu sekolah di STP Pasar Minggu dengan jurusan yang sama. Kami berdua memutuskan untuk
membuka usaha di bidang perikanan ( krn memang itu bidang kami ).
Sekarang di rumah kami menjadi UMKM perikanan yg mengolah produk olahan ikan ( frozen food ) seperti
bakso ikan, naget, ekkado, kaki naga, otak otak, siomay, rolita, keong mas dan dimsum. Kemarin di akhir Mei
2020 rumah dan tempat usaha kami terlibas banjir rob yang memporak porandakan kawasan perumahan
sekitar wilayah kami. Satu bulan kami harus mengungsi. Alhamdulillah sekarang kami mulai bangkit kembali
untuk memulai usaha.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada i - panji dan juga teman teman B4 Smaga yang
sudah memberikan bantuan baik moril dan materiil. Bangga dan terharu sekali saya mempunyai teman
teman seperti kalian . Hanya Allah Swt. yang akan membalas kebaikan kalian semua.
Aamiin.
Pratiwi Rahayu (B4)
I-Panji Story 117 Alumni Smaga-81 SOLO
39. Joko S.B.W.
KACANG MASA NINGGAL LANJARAN
Merasa berat menuliskan tapak tapak kehidupan dikala di smaga sampai saat ini yang telah berlalu sekian
waktu . Dhawuh Mas Ade wanti wanti ... (Mas aku tunggu untuk dibukukan)
Ini berarti amanah dan tangung jawab.
Saya Joko Setyo Budi Wibowo B1, benar benar tau diri, di kala itu sungguh berbeda dengan teman teman
yang penuh suka cita riang gembira ... Sehingga banyak memori yang ter patri dalam hidupnya.
Keberadaanku cenderung diam hampir tak ada aksi yang berarti landai ..., teman yang dekat hanya sedikit
itupun teman satu kelas yang diantaranya Mas Edwin, Heru, Najib, Prapto, Edy Rahmato, Anwar, Usmandaya
teman satu meja Mas Rony Ibnu Sabil trus .... Kegiatan ekstra dikala itu yang aku ikuti kerawitan bersama
Mas Rony kegiatan yang jauh dari kesukaan kaum muda diwaktu itu. Kerawitan itupun juga hanya sekedar
ikut, tidak seperti Mas Rony yang mampu menguasai cara menabuh berbagai ricikan gamelan dan banyak
menguasai notasi berbagai gendhing sampai sekarang .... Materi mata pelajaran yang dapat aku serappun
hanya pas lulus.
Selepas dari smaga masih bingung mau kemana ... daftar
ke UNS dan ikut Tes Akabri. Selesai mengikuti Tes Masuk
Perguruan Tingg dilanjutkan tes Akabri di Transito
Angkatan Darat Semarang selama hampir 10 hari. Setiap
hari tes satu kali mulai dari uji fisik lari, renang,
kesamaptaan jasmani, kesehatan sampai psikologi. Tes
dilaksanakan dengan sistem gugur, setiap hari tes bila tdk
lulus pulang, aku bertahan sampai tahap akhir psikologi
seteleh itu semua peserta tes pulang menunggu
panggilan.
Ternyata tdk dipanggil menjadi Taruna Akabri tetapi
lulus di FKIP UNS Jurusan Geografi berarti tidak jadi
tentara tapi jadi guru. ( kaya wus ginaris kacang masa
ninggal lanjaran, Bapak guru anak ya guru ). Belajar di
UNS saya mulai ada keberanian berkegiatan tidak seperti
waktu di smaga cendereng diam.
Belajar di UNS mulai ikut kegiatan organisasi pemuda
kelompok cipayung sering ikut latihan kepemimpinan
bahkan berani meninggalkan kuliah.
Melalui banyak pelatihan kepemimpinan pemuda disitulah aku mendapatkan jati diri, sesuai dengan bidang
kuliah, aku bertekat harus jadi guru ....
Tahun 1983 aku mulai berlatih menjadi guru tidak tetap di SMP PURNAMA 1 sekolah swasta tempatnya di
SMP N 4 Surakarta masuk sore hari mengajar mapel Agama Kristen, tahun 1985 mengajar di SMKI sebagai
GTT mapel Matematika.
Lulus tahun 1986 aku masih mengajar menjadi GTT sampai tahun 1989.
Bulan Oktober 1989 aku diterima CPNS Guru ditempatkan di STN 6 Surakarta.
Di STN 6 itulah aku memulai karier menjadi seorang guru seorang pendidik. Sesuai dengan ilmu yang
kudapat aku mengajar mata pelajaran IPS hanya kurang dari dua tahun mengajar IPS, karena kelebihan guru
I-Panji Story 118 Alumni Smaga-81 SOLO
IPS, kurang guru IPA kemudian Bapak Kepaka Sekolah Almarhum Bapak Suyud BE menugaskan ku mengajar
Biologi karena SMA ku jurusan IPA. Selain mengajar saya juga diberikan tugas membantu urusan kurikulum
dan membantu urusan kesiswaan, maklum guru muda ....
Tahun 1992 STN 6 mendapat Surat Dari Mentri Pendidikan tahun ajaran baru kelas 1 nya harus SMP tetapi
kelas 2 dan 3 masih ST. Tahun 1993 kelas 1 dan 2 SMP kelas 3 ST, tahun 1994 kelas 1, 2, 3 semua SMP
dengan nama SMPN 26 Surakarta. Selama membantu urusan kurikulum dan kesiswaan ternyata sangat
terbantu sewaktu masa kuliah ikut kegiatan organisasi pemuda, yaitu menyusun program, ngetik, muter
stensil , menata arsip dan sebagainya. Kecuali dengan Bapak Ibu guru saya juga sangat akrap dengan
pegawai tata usaha dan pesuruh.
Selama 17 th saya berkarier di ST 6 SMP 26 Surakarta di bimbing oleh Kepala Sekolah Bapak Suyud BE, Bapak
Surato, Bapak Tukiran, Bapak Drs Hartanto dan Bapak Suwardi. Sewaktu Kepala Sekolah Bapak Hartanto
saya diminta membantu menjadi wakil kepala sekolah sampai Bapak Hartanto mutasi digantikan Bapak
Suwardi saya ditetapkan kembali membantu sbg wakasek. Di masa kepemimpinan Bapak Suwardi ada
momen pemilihan Guru Berprestasi waktu itu yang diutus maju salah satu Ibu guru, tidak tahu mengapa
tugas itu dikembalikan pada Bapak Kepala Sekolah, kemudian Bapak Kepala Sukolah memanggil saya untuk
mewakili SMP 26 maju seleksi Guru Berprestasi tingkat Kota Surakarta. Waktu itu saya sungguh tdk siap
karena waktu itu aku sebagai ketua panitia Ebtanas aku konsentrasi persiapan EBTANAS. Sungguh tidak
terduga saya bisa peringkat 1 seleksi guru berprestasi tingkat kota surakarta, itu semua hanya Berkat Tuhan
semata ( beja ).
Tidak lama menjabad Kepala Sekolah di SMP 26 sekitar dua tahun kemudian Bapak Suwardi masuk masa
purna tugas, oleh Dinas Pendidikan saya ditunjuk sebagai PLt Kepsek di SMP 26 Surakarta. Diwaktu menjadi
Plt. kepsek ada tes seleksi kepsek, setiap sekolah hrs mengirim 3 orang guru untuk ikut seleksi. SMP 26
setelah saya adakan rapat pembantu kepsek dan guru senior sepakat hanya mengirim saya untuk mengikuti
seleksi kepsek semua keluarga smp 26 berdoa agar berhasil. Hal ini sungguh membuatku haru begitu besar
dukungan teman teman terhadapku.
Seleksi kepsek selesai dari sekian banyak peserta seleksi hanya 8 peserta yang dinyatakan lulus satu
diantaranya aku. Begitu mendengar berita lulus sekeksi kepsek segera sowan Bapak Ibu pesan Bapak waktu
itu : "eling dieling saiki tugasmu sing pokok momong, momong murid, momong bapak ibu guru, momong
pegawai, momong kulawarga, momong awakmu dhewe"
Selama 17 tahun aku di bimbing ditempa didewasakan menjadi seorang guru di STN 6 SMPN 26 Surakarta.
Salah satu karyaku di SMPN 26 yang masih dipakai sampai saat ini adalah Bad SMP 26 dengan semboyan
WIDYA BAKTI JAYANEGARA.
Tahun 2006 aku dipromosikan menjadi kepala sekolah baru di SMP Negeri 23 Surakarta. Masuk pertama di
SMP Negeri 23 Surakarta bersamaan dengan rapat penegas kenaikan kelas, di acara perkenalan itu sudah
ada perlawanan dari salah seorang bapak guru SMPN 23 yang mengatakan demikian, "selamat datang, saat
ini bapak masuk kawah candradimuka". Saya membalas kata perkenalan itu : "trimakasih sudah sudi
menerima, semoga saya tidak hancur lebur di kawah candradimuka tetapi akan keluar menjadi satria yang
gagah perkasa".
Berkarya di SMP Negeri 23 terhitung lama yakni selama 7 th. Pengembangan sekolah menggunakan event
ulang tahun sekolah baru pertama kali yaitu dengan menggelar lomba band tingkat SMP Sekota Surakarta
dan lomba membaca geguritan malamnya pentas wayang kulit semalam suntuk dengan dalang kepala
sekolahnya. Perubahan peringkat sekolah posisi 24 dari 27 sekolah negeri bisa melompat sampai peringkat
13 dari 27 sekolah negeri. Memperoleh kesempatan menjadi kepsek berprestasi peringkat 2 sekota
surakarta. Sewaktu di SMP 23 Surakarta pernah di datangi Panitia HUT SMAGA ke 50 untuk ikut
meneriahkan, dan saya ambil bagian pentas pakeliran padat dengan cerita Paguron Soka Lima sebelem Pak
Manteb Sudarsana.
Tahun 2013 dari SMPN 23 dimutasikan ke SMP 7 surakarta, saya sungguh merasa heran dari SMP 23 mutasi
masuk SMP 7 pasti ada sesuatu, ternyata benar baru sehari masuk sekolah semua staf pembantu kepsek
I-Panji Story 119 Alumni Smaga-81 SOLO
berkumpul di ruang kepsek untuk curhat, beberapa kali di panggil Kepala Dinas ditanya keberadaan SMP 7
bagaimana perkembangannya. Dengan bekal itu semua prioritas utama menjadikan SMP 7 nyaman, dengan
suasana nyaman itu berarti 50 % pekerjaan selesai. Atas bimbingan Tuhan selama lima tahun di SMP 7
suasananya nyaman kegiatan akademis bisa bertahan di peringkat 6 sekota surakarta, kegiatan kesiswaan
berjalan tiada henti dengan semboyan tiada hari tanpa prestasi. kepercayaan masyarakat terhadap SMP 7
meningkat tajam. Pada event ulang tahun SMP 7 dengan mengundang Bapak Walikota Surakarta untuk
menjadi Pembina Upacara dengan menggunakan korp musik siswa SMP 7, sekaligus louncing Lagu Hymne
SMP 7 karya Joko Setyo Budi Wibowo (kepsek). Tujuan menghadirkan Bapak Walikota ke SMP 7 utamanya
mohon untuk membangun gedung bagian depan, dan itu terealisasi ditahun 2020. Di awal th 2018 saya
sampaikan di dalam rapat koordinasi dengan Bapak Ibu Guru bahwa masa tugas saya sebagai kepsek segera
usai karena sudah 12 th, sisa tugas saya akan menjadi guru lagi entah di sekolah mana. Semasa di SMP 7 juga
pernah pentas Wayang Kulit semalam suntuk pada waktu HUT SMP 7.
Bulan Mei 2018 saya dimutasikan Ke SMP Negeri 5 Surakarta
tetap ditugaskan menjadi kepsek.
Aku bertanya lagi di dalam hati sudah 12 th mengapa masih
ditugaskan menjadi kepsek ? (Pasti ada apa apa)
Situasi dan kondisi saat itu SMP 5 Surakarta memang ramai
jadi perbincangan masyarakat terutama alumni yang menolak
SMP 5 dipindahkan lokasi ke Mojosongo.
Situasi itu mau tidak mau berpengaruh pada internal SMP 5
Surakarta.
Pengalaman mampu meredam situasi SMP 7 Surakarta
ternyata nenjadi salah satu pertimbangan mengapa
dimutasikan di SMP 5 dengan tugas kepsek meskipun sudah
12 th.
Memahami hal tersebut berarti tugas pokok membuat
suasana nyaman di SMP 5 Surakarta.
Tahun pelajaran 2018/2019 kelas 7 berada di Gedung Baru
Mojosongo meskipun gedung belum selesai 100 %. Bahkan
masih kurang ruang penunjang kurang lahan.
Kelas 8, 9 di Gedung depan mangkunegaran ternyata dapat
berjalan dengan baik meski sebagian Bapak Ibu Guru ada yg
menetap di Gedung Baru ada yang menetap di gedung lama
dan ada yang wira wiri mengajar di dua tempat.
Tahun pelajaran 2019/2020 kelas 7, 8 di gedung baru mojosongo kelas 9 di gedung lama juga berjalan
lancar.Tahun 2020/2021 kelas 7, 8, 9 sudah di mojosongo tetapi kegiatan akademis dengan PJJ karena
pandemi covid -19. untuk mencukupi lahan Pemerintah Kota telah membelikan lahan hampir 900 m2.
Selama bertugas di SMP 5 Surakarta kegiatan akademis bertahan di peringkat 7 se kota surakarta, kegiatan
kesiswaan berjalan baik. Suasana pindahan dari gedung depan Mangkunegaran sampai Gedung baru
Mojosongo lancar.
SMP 5 Surakarta semasa di depan mangkunegaran memiliki budaya wayangan tiap malam 1 sura,tahun
2018 dan 2019 juga melaksanakan wayangan dengan dalang bocah siswa SMP 5 dan kepseknya. Selanjutnya
mohon doa restu semoga baik adanya ....
Djoko SBW
I-Panji Story 120 Alumni Smaga-81 SOLO
40. EDWI RAHMANTO
*Neng Ndonyo Mung Mampir Ngombe
HIDUPMU HARUS BERGUNA BAGI SESAMA KALAU TIDAK BISA MINIMAL JANGAN NGREPOTI ORANG LAIN*
EDWI RAHHMANTO | BEJI | NOVENBER 2020
Prolog
Tulisan ini adalah sebuah narasi yang penuh dengan subyektifitas, lantaran ini adalah penggalan perjalanan
hidup yang saya coba certiakan dengan cara dan dengan apa yang saya rasakan dan alami sendiri. Sekiranya
ada yang baik silahkan di gunakan dan sekiranya jelek jangan di kembang biakkan. Saya suka bingung
menjawab ketika ditanya cita-cita saya, bingung bukan karena tidak bisa jawab, namum lebih karena
bantahan teman2 karena jawaban saya, karena sering saya hanya menjawab “menjadi orang berguna”
Tidak jarang dengan jawaban itu sering mendapatkan bantahan “ Cita2 itu yang jelas dong, masak jadi orang
berguna, itu gak jelas, karena pemulung juga berguna.!”. Benar juga sih apa yang dikatakan teman2 itu. Hal
ini memicu pemikiran untuk merenungkan apa yang harus saya lakukan dalam hidup ini. Terimakasih juga
dengan itu, saya jadi mencari kebenaran, sehingga saya banyak baca Buku2 Kopingho, Kitab, Primbon,
FiLsafat dsb.
Sebagai anak ke dua dari 12 saudara, dari kecil ditanamkan nilai nilai untuk tidak merepotkan orang lain.
Fungsi dan manffat menjadi salah satu parameter yang dominan dalam memutuskan sesuatu. Bapak bekerja
sebagai sopir di BNI pasar gede. Kira2 teman2 bisa memahami kondisi keuangan saat itu. Sebenarnya
pekerjaannya mirip om Ade yaitu Sopir, yang membedakan adalah om Ade sopir Boing 737. Tentu salarynya
juga beda. Tapi sungguh bersukur saat ini pada Tuhan, dengan tempaan masalah keungan itu membuat saya
berpikir dan bersikap saat itu sbb: “Saya mau Kuliah kalau dibayar, masak dosen nyuruh2 saya ngerjain ini
itu, lalu saya ganti nyuruh bapakku, Pak kerja yang baik, gajinya kasihin saya untuk bayar Dosen “ (mungkin
saat itu kedenaran konyol).
Selesai ujian SMA adik saya Nuk (Alm)
katanya kena kangker darah putih, dan dia
harus diopname di rumah sakit PKU. Ketika
jaga adik, Saya ketemu seorang guru kalau
SMA laki2 masih Muda (namanya lupa),
kemudian saya cakap2 sama beliau, yang
saya ingat sampai sekarang dia katakan ke
saya bagaimana kalau saya mengulang saja,
saya saat itu hanya mesam mesem saja gak
bisa jawab. Itu kata2 bikin syok saya karena
kebayang kalau sampai mengulang berapa
biaya yang harus dikeluarkan bapak ibu
untuk bayar SMA lagi.
Memang setelah terima ijasah Nilainya gak begitu bagus, bahasa inggris saya merah, (teman yang simpan
ijasah angkatan 81 tahu nilai saya), Puji Tuhan ternyata lulus SMA juga, sebagai lulusan SMA bersama
I-Panji Story 121 Alumni Smaga-81 SOLO
teman2 ikut daftar UMPTN saat itu: UGM pertanian tidak diterima, tapi saya ikut senang ketika teman akrab
di kelas yaitu mas Darwanto keterima di Brawijaya.
Bersama mas Haryanto mendaftar AKABRI, seleksi administrasi,dan kesehatan kami berdua lulus, dilanjut
seleksi fisik yang didalammya ada renang, Dari seluruh peserta ketika ditanya siapa yang tidak bisa berenang
?. saya sendiri yang angkat tangan, lalu di beri petunjuk untuk gerak2 kalau sudah diair. Saya nekat masuk
kolam renang , sebenarnya saya tidak berenang saat itu, lebih tepatnya berjalan di air, entah berapa liter air
yang terminum, (kalau ingat masih cengar cengir sampai sekarang). Ada Calon Taruna lain yang berusaha
menolong, dan dia di ganjar hukuman push up.
Setelah pengumuman ternyata saya lulus ke tahap berikut, bersama mas Haryanto. (kebayang gak bisa
renang saja bisa lulus). Tahap Psikotes dan Mental Idiology saya gagal, tapi gak tahu gagalnya dimana?,
Sampai suatu hari aku di tanyain seseorang spt ini?, kamu waktu test mental Idiologi (MI) ditanyain apa ?
Pertanyaannya , sbb : Apa kamu tahu G30s PKI ? saya jawab Tahu
Kamu Tahu organisasi yang terlibat G30S ? saya jawab Gerwani
Apa Kamu setuju kalau anak keturunan yg terlibat G30s PKI tidak diberi pekerjaan? Tidak setuju .
Kenapa? Karena tidak adil, masak orang tuannya yang terlibat kok anaknya ikut di hukum,
Kata teman saya.”nah itu jawabanmu salah.” Terus harusnya saya jawab apa ?
Harusnya jawabanmu, “ Saya abdi negara, bekerja pada pemerintah, apa yang diputuskan pemerintah itu
yang saya laksanakan”. (Berbekal nasehat teman ini, saya selanjutnya melalui hari2 setiap skrening di
Telkom yang tiap tahun harus di lalui dan lolos terus).
MASUK PENDIDIKAN TELKOM Prinsip “ Mau sekolah kalau dibayar” masih melekat dalam hati,
Dalam perjalanan mencari sekolah yang mau membayar, sempat saya terdampar di AKL ( akademi kaki lima
Klewer), Saya menjalani kerja pada teman yang punya usaha jualan sabuk, tas dan dompet kulit yang ada di
klewer. Saya tidak minta gaji sama dia, hanya makan siang dan makan malam saja. Walau teman saya
memaksa untuk mengambil sebagian keuntungan hasil penjualan, tapi saya tidak lakukan. Dari kehidupan di
kakilima klewer banyak pelajaran hidup yang saya dapatkan, seperti: kuatnya persahabatan dan
persaingan, Fakta lapangan dan legalitas dsb.
Ketika sedang jualan dan ketemu teman SMA kadang saya masih malu, sehingga menyembunyikan diri di
balik dagangan, sampai suatu kali ada yang berhenti dan melihat2 dagangan mau beli, (akhirnya ketahuan
juga ). Sambil jualan , sambil mencari informasi pendaftaran untuk sekolah yang dibayar.
Saat pendaftaran Telkom Kurang 1 hari ditutup, saya di datangi teman (mas Waskita) dia kakak kelas di SMA
3, diajak mendaftar ke Telkom, singkat cerita saya daftar di Telkom dan mengikuti rangkaian test yang
panjang , test terakhir di Telkom sudah saya jalani, namun cukup lama menunggu pengumuman demi
pengumuman.
Dalam masa menunggu waktu, ada penerimaan di P3B ( pelayaran semarang) saya daftar ke semarang, tapi
Alm ibu melarang, karena dengar cerita temannya beliau yang dari banjarmasin kalau kehidupan pelaut itu
kurang baik, jadi saya batalkan saja tidak ikut test.
Ketika ada pendaftaran SECABA di malang saya berangkat ke sana dan mendaftar, tapi ditolak karena KTP
saya bukan KTP Jawa Timur, kalau mau daftar harus urus pindah kTP dulu, akhirnya pulang lah ke solo lagi,
jualan di klewer.
Pada titik jenuh saya hanya tiduran dikamar, dan bicara dengan Tuhan, saya ingat Dia, ingat kata2Nya dalam
sebuah kitab : “carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu, mintalah
maka akan diberi,”. Saat itu saya belum komitmen menjadi Kristen, seluruh agama saya ikuti, dari seluruh
I-Panji Story 122 Alumni Smaga-81 SOLO
ajaran yang saya pelajari, saya lebih condong kepada kekristenan. Kata saya dalam Doa “ Tuhan kalau aku
keterima aku mau masuk Gereja”.
Pengumuman Bulan des 1982 saya
keterima di Telkom, dan benar satu
rupiahpun saya tidak keluarkan
biaya untuk mengikuti pendidikan di
Telkom, (asrama disiapin, Buku
disiapin, Makan disiapin, diberi
uang saku) murni tugasnya hanya
belajar saja => (prinsip sekolah
dibayar dijawab Tuhan)
Tgl 1 jan 1983 aku sudah harus
berada di PUSDIKHUB Angkatan
Darat Cimahi untuk ikut pendidikan
mental, bersama dengan beberapa
orang yang keterima tgl 31 des 1982
saya naik bus Hiba ke Bandung dan
lanjut ke Cimahi untuk ikut
pendidikan mental selama 4 bulan.
Bulan Mei 1983 pindah pendidikan
di diklat Telkom Surabaya selama 1
tahun, dan dapat penjurusan Teknik
Tranmisi Gelombang Mikro, belajar
dengan pakar2 gelombang mikro,
dan praktisi satelit.
Di Surabaya ini saya menyerahkan
diri pada Tuhan, dengan di
dampingi sahabat sahabat, saya
dibaptis di GKJ Darmo.
Thn 1984 pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di Gegerkalong, dalam masa pendidikan di
Bandung di asrama di Flat Sarijadi Blok O , saya mulai bergaul denga masyarakat setempat, kalau pagi
berangkat ikutan rebutan naik angkot bersama masyarakat.
Suatu hari dalam perjalanan saya melihat ada seorang anak gadis SMA yang antri angkot, dan saya sekilas
melihat wajahnya bercahaya. Langsung dalam ingatan terlintas cerita ken Arok yang melihat cahaya pada
diri Ken Dedes, bisa bisanya kepikiran bisa jadi istri tuh. Sepulang sekolah sorenya saya cari rumah dia tapi
gak nemu juga orangnya, (karena ada di jajaran flat jadi bisa di kira2), Sampai suatu hari saya bisa mengenali
dia, dan dalam kegiatan di wilayah itu dia juga aktif dan masuk satu tim dengan saya yaitu tim Dana.
Dalam masa pendidikan di Bandung Tuhan senantiasa mengajar saya dalam hidup. Sebuah buku dikirim
Tuhan melalui teman sekamar, banyak menguras airmata saya saat itu, Judul bukunya “Ada Kuasa dalam
Pengucapan Syukur” by Merlyn Carotes, Buku itu menceritakan banyak kesaksian tentang hidup banyak
I-Panji Story 123 Alumni Smaga-81 SOLO
orang yang diubahkan, ketika bisa mengucap syukur dalam segala hal. Dari saat itu saya mulai belajar
mengucap syukur dalam segala hal yang diijinkan Tuhan untuk saya lalui dalam hidup ini.
Bulan April 1985 saya dinyatakan selesai pendidikan Telkom dengan label D2 dan di Tugaskan ke Banjarbaru
Kalimantan, awal mula indekost di dekat pasar Banjarbaru, bersama seorang kenalan dari kehutanan, dia
Lulusan IPB (Sakti Handenganan Harahap), yang akhirnya kami tinggal di rumah dinasnya di tepi hutan pinus
Banjarbaru, tiap berangkat kantor jalan kaki kurang lebih 3 km. Karena Tugas maka kami pisah rumah dan
saya bergabung denga 2 orang teman Telkom dan 1 orang dari PLN, Banjarbaru saat itu masih sepi, hanya
ada 1 pasar saja tempat hiburannya, jalan2 ke Martapura lihat pasar Batu Akik, Ikut aktif bersama pemuda
gereja setempat adakan kegiatan2 di luar jam kantor, sehingga waktu tidak terasa.
Suatu hari dalam perjalanan saya ke Banjarmasin dengan naik mobil Pickup, untuk uji terima barang radio,
ada suara yang sangat jelas sekali ditelingaku mengajukan pertanyaan ini ;
“ Edwi Kamu Minta apa ? satu saja, pasti Aku berikan “
Waduh, saya tahu ini suara Tuhan. Dan saya gak bisa jawab juga saat itu, bingung mau jawab apa. Tiba2 ada
suara yang lembut dan itu terdengar dari hati yang memberikan petunjuk dan contoh untuk menjawab. “
misalnya , kamu minta kaya, atau minta jabatan “ saya jawab “saya tidak minta Kaya, saya Minta Engkau
Tuhan” (Sampai sekarang saya tidak kaya, namun selalu ada Tuhan besama saya dan saya tidak kekurangan
suatu apapun).
Thn 1989 saya lulus seleksi untuk melanjutkan pendidikan di Bandung, dimana Telkom Kerjasama dengan
ITB untuk mencetak ahli Komputer Komunikasi, saya mulai ikuti perkuliahan dengan jadwal yang dipadatkan,
tapi segalanya dapat dilalui dengan ucapan Syukur, Ketika balik kebandung ini saya mulai menemui teman2
lama, anak gadis yang say ceritakan dulu, ternyata dia kuliah di ITB jurusan Fisika. Selain mahasiswa Fisika
rupanya dia juga aktivis Bridge, Jadilah kita sering ketemu dan bersama, dan tgl 27 feb 1990 kami
memutuskan untuk menikah, jadi juga dia istri saya namanya (Irene Beladona). Pasca menikah kami sama2
melanjutkan kuliah masing2.
Thn 1991 saya selesai pendidikan D3, di tugaskan ke Banyuwangi untuk membangun sebuah unit
pengolahan data, dan 6 bulan kemudian pindah ke Surabaya. Selama di banyuwangi, kami dan istri pisah
kota karena dia masih harus tetap merampungkan kuliahnya.
Tanggal 11 Januari 1992 anak paling besar lahir di Surabaya, istri mengambil Cuti Kuliah. Anak ini membawa
mujizat Tuhan, dia lahir prematur 8 bulan harus opersi cesar, badanya segede botol kecap, jantungnya di
vonis bocor, harus masuk incubator, kalau minum kesedak badanya biru semua, dalam usia 1 bulan harus
keliling Surabaya untuk cari dokter jantung, dari masih bayi sdh mengalami sakit di coblosin jarum dari ujung
kaki, tangan sampai kepala, anak ini diberi nama (Cionia Maria Sesaria Rahmanto). Akhirnya ketemu dokter
jantung yang sudah sepuh {namanya lupa), kata dokter obatnya hanya berdoa, kalau 7 bulan tidak nutup
harus operasi. Kami merawat anak ini dengan hati hati, susunya tidak boleh sembarangan, botolnya harus
selalu steril, tidak jarang ketika lagi ngerebus botol ketiduran sampai botolnya meleleh, Kami harus menjaga
anak tidak boleh pilek, jika kesumbat hidung langkah pertama saya sedot ingusnya dan berikutnya ke dokter
anak untuk di uapin supaya ingusnya cair. Bulan ke empat istri saya memutuskan untuk kembali ke Bandung
melanjutkan kuliah karena kejar batas waktu, Ketika ikut kuliah dia sambil gendong anak, atau anaknya
I-Panji Story 124 Alumni Smaga-81 SOLO
dititip di lab Fisika ITB, shg anak ini dari kecil sdh mainan barang lab fisika, Sekarang anak ini sudah besar
sehat dan sudah bekerja di Bank Mandiri Jakarta. (Segala sesuatu dapat kutanggung didalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku, Mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itulah yang dikehendaki
Tuhan).
Thn 1992 saya mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di STT telkom, jurusan teknik dan sistem
informatika, Segala sesuatu menjadi indah pada waktunya, Sebelum berangkat pindah Bandung istri balik ke
Surabaya untuk cek ulang kondisi anak kami, dan puji Tuhan semuanya dinyatakan normal oleh dokter
jantung anak. Saya dan istri bersama2 menyelesaikan kuliah hingga selesai tahun 1994, selanjutnya
ditugaskan ke Denpasar. Banyak hal yang kami lalui di Denpasar. 23 Agustus 1995 anak kedua kami lahir
namanya (Anneke Dwi Sesarika Rahmanto). Saya bersyukur istri adalah seorang yang tidak pernah ngomel
dan protes dalam menjalani hidup ini. Di Denpasar kami berusaha mengambil KPR , kami sdh jual satu
rumah tempat tinggal di bandung untuk DP rumah di Denpasar, Kami diundang ke BTN bersama2 debitur
yang lain untuk tanda tangan kredit KPRnya, selanjutnya kami dipotong gaji untuk cicilan rumah tiap bulan,
Namun apa yang terjadi, ternyata rumah tidak kunjung jadi, sementara potongan sudah terus berjalan. Maju
kena mundur kena, bersyukur istriku tidak pernah protes dengan putusan saya untuk tetap membayar
cicilan walau rumah belum dada wujudnya.
Thn 1999 rumah di serahkan ke kami dengan kondisi apa adanya setelah 3 tahun, Namun ada yang
mengharukan, dari seluruh komplek itu rumah yang atas nama pribadi hanya rumah saya, yang lain masih
namanya developer dan untuk pengurusan balik nama agak mengalami kesulitan, thn 2003 saya bisa
membeli satu lagi di komplek itu, sangat mudah sekali saya dibantu untuk balik namanya. Banyak tetangga
yang nanya kenapa mas kok mudah sekali balik namanya. Hal itu saya tanyakan ke developer, jawabnya, “
ketika saya dalam kesulitan, yang menolong cuma mas” Saya jadi bingung? Saya nolong apa?. Rupanya
potongan gaji tiap bulan selama ini yang membuat saya cukup tertekan itu adalah menolong dia dalam
kesulitannya. Kondisi saat tulisan ini dibuat Rumah di Badung itu ditempati orang dan tidak sepeserpun kami
tarik uang kontrakkan. (Mengucap Syukurlah dalam segala hal, jangan menyerah pada penipu karena orang
kemungkinan tidak niat menipu, dia hanya sedang dalam kesulitan, dan sedang berusaha keluar dari
kesulitannya, Pada dasarnya manusia itu diciptakan Tuhan itu amat baik). Dalam menghadapi masalah
tempat tinggal, di Denpasar, banyak teman yang berusaha membantu, teman sekantor namanya pak
Agustra dia orang Sumatra (lupa kotanya) dia menghubungkan saya dengan teman dari Yakes namanya pak
Mastar, yang mau pindah ke lombok, rumahnya di Green kori Ubung belum di tempatin mau dioperkan, tapi
saya sudah gak cukup uang. Terjadilah deal sekitar Juli 1997 bahwa saya bayar dulu sebagian dan
kekurangannya nanti Desember, kami sekeluarga segera pindah kerumah itu dari kos-kosan yang selama ini
kami tempati. Jadilah dalam bulan itu mulai cicil 2 rumah, betul2 terasa berat sekali, tapi luar biasa istri saya
sama sekali tidak pernah mengeluh dan protes, ini yang membuat saya mantab dan tidak bingung, gak
kebayang bingungnya saya kalau dia protes. (beberapa tahun kemudia dia baru bercerita, betapa dia hitung
tiap rupiah yang dia belanjakan). Sekitar bulan September Pak Mastar menyampaikan kabar ke saya, bahwa
kekurangan uangnya harus segera dilunasi Oktober ini. Saya bingung karena sdh tidak ada uang lagi, yang
ada Cuma 1 motor RX king yang kalau dijual paling hanya 3 juta saja saat itu, sementara harus sedia uang 8
juta lebih, Kalau Oktober gak bisa bayar berarti harus keluar dari rumah yang ditempati dan kembali ke kos-
kosan, dengan 2 anak.
I-Panji Story 125 Alumni Smaga-81 SOLO
Dalam kondisi kesulitan saya gak cerita sedikitpun sama istri, hati ini hanya berkeluh kesah sama Tuhan,
sambil jalan ke kantor dan antar anak yang besar sekolah TK, saya sampaikan ke Tuhan, “ Tuhan apa yang
harus aku lakukan”. Beberapa hari Tuhan diam saja, sampai suatu hari saya ke kantin Telkom Tengku Umar
Denpasar, mau makan, ee ibu Kantin namanya ( Bu Yatno) tiba tiba nanya ke saya, mas Edwi kenapa
mukanya kok ditekuk gitu, gak seperti biasanya, ada masalah kah ?
Saya jawab, iya buk tinggal beberapa hari mau diusir yang punya rumah nih, kurang bayar nih.
Jawab Bu Yatno “oo gitu to”
Setelah dia menghidangkan makanan dan setelah selesai aku makan, tiba2 Bu Yatno datang ke mejaku dan
menyodorkan Tabungan Bank Duta, sekalian slip pengambilan uang yang masih kosong yang sudah
ditandatanganinya, (Saya ingat betul ditabungan Bank Dutanya ada uang 28 juta)
Kata bu Yatno, Ini ambil sendiri berapa keperluanmu.
Saya kaget,
Bu Ini Gimana nanti? saya ngembalikannya kapan ini ?.
Sudahlah ambil saja, kembalikan kapan2 kamu punya . Katanya
Lha saya ini kan bukan Gendakanmu to Bu?,
Bu Yatno ketawa saja.
Singkat kata saya ke Bank Duta ambil uang sejumlah 8 juta rupiah sesuai kebutuhan untuk membayar pak
Mastar.
(Adalah baik menanti dengan diam Pertolongan Tuhan, Jawaban Tuhan tidak pernah terlambat, Dia
menjawab melalui Bu Yatno). Bu Yatno akan selalu ikut tercatat dalam setiap Cerita saya.
Isri saya yang tidak pernah protes 1997 Melamar kerja di Telkomsel, dan dia keterima sebagai karyawan
Tetap Telkomsel Denpasar, karirnya cukup bagus, dalam beberapa tahun saja salarynya lebih besar dari
saya, 1998 kami sdh double gardan sehingga masalah ekonomi sudah teratasi.
Tanggal 6 Desember 1999 anak ke tiga Lahir namannya (Nikolaus Tri Permana Rahmanto), Lahirnya anak
Ketiga ini kami tidak banyak mengalami pergumulan ekonomi, namun lebih kepada bagaimana mulai
memfokuskan dalam mendidik dan mengasuh anak. Pertengahan thn 2000 kami memutuskan pindah rumah
dari green kori ke Badung dengan pertimbangan dekat sekolah, dekat poliklinik, dan lingkungan alam yang
mendukung perkembangan anak2. Suatu hari anak ketiga ini mengalami sakit yang cukup serius di
lambungnya, shg harus opname beberapa hari di rumah sakit, dan untuk hari2 berikut harus extra hati2
dalam menjaga makanannya.
Hal ini mendorong kami untuk memutuskan salah satu harus berhenti bekerja , istri saya yang luar biasa itu
memilih saya untuk tetap bekerja, dia mengundurkan diri dari Telkomsel, Sampai sekarang dia dirumah
memaksimalkan talentanya dengan mengajar anak2, dalam setiap kesempatan kami senantiasa bercakap2
bersama di ruang makan atau dimanapun kami selalu menyampaikan pesan2 kepada anak2 sbb : “Tidak
pernah aku lihat Keturunan orang benar, meminta minta makan. Jadi maksimalkan potensi yang sudah ada
padamu, jangan bodoh, gunakan waktu-mu semaksimal mungkin”.
Thn 2002 saya ditugaskan ke Makassar, sementara istri tetap tinggal di Denpasar, sehingga sebulan sekali
pulang balik Makassar Denpasar, suatu hari saya bertemu dengan pemilik Bamboomedia namanya pak Putu,
dalam percakapan dia menyampaikan, Mas kalau mau “Sukses” tinggalnya di luar negeri saja, di Singgapura
misalnya, anda mengikuti aturan saja sudah ada jaminam untuk sukses, kalau di Indonesia, anda ikut aturan
I-Panji Story 126 Alumni Smaga-81 SOLO
gak ada jaminannya sukses mas. Di Indonesia itu untuk orang yang mau berguna, Kalau mau Berguna mas
tetap tinggal di Indonesia khususnya Indonesia Timur. (Jadi statemen itu spt mengingatkan cita cita saya yg
mau jadi orang berguna). Yaa ternyata menjadi berguna itu harus banyak berkorban.
Thn 2007 semua keluarga pindah ke Makassar, 6 Januari 2008, kami dikaruniai anak ke empat (Sara Amadis
Rahmanto), dia sekarang Tumbuh sebagai anak Gadis yg penuh semangat, putri Solo (Solowesi).
Puji Tuhan walau tiggal 1 gardan, kami selalu dicukupkanTuhan dalam segala hal, disaat terpuruk dan dalam
tekanan Tuhan senantiasa mengenalkan Kuasa kebangkitanNya. Di Makassar dua kali rumah tempat kami
tinggal di bongkar orang , satu kali genteng dan plafon hancur karena kejatuhan paving blok dari langit, dua
kali dikirim bangkai di teras rumah, tapi hal itu tidak membuat kasih dan sukacita kami hilang, Kami tetap
mengasihi dan berdoa buat Makassar. Sebelum massa pandemi, kami setiap Hari Rabu melakukan
kunjungan kepada sdr2 yang kurang beruntung di Lembaga pemasyarakatan (LP) Makassar. Menghibur,
Memulihkan, Menguatkan dan banyak hal yang bisa kita bisa lakukan disana. Dalam masa pandemi ini selain
menyelesaikan tugas2 rutin di Kantor, kami dari rumah juga membantu teman2 secara online untuk
membentuk jaringan, membagi semangat, mendalami sistem, Puji Tuhan saat ini sudah ada 2818 anggota
dalam tim kami untuk di mentor (sejahterakan kota dimana kamu dibuang, karena kesejahteraan kota itu
kesejahteraanmu juga).
Tiga (3) Anak terbesar kami sudah bisa mencukupi kebutuhannya sendiri, Sesuai prinsip hidup yang kami
tularkan pada mereka.
Anak yang ke 1 ( Cionia MSR) selesai si Teknik Telekomunikasi Telkom University Bandung sekarang bekerja
di Bank Mandiri jakarta, Anak Yang ke 2 ( Anneke DSR) selesai suma Cumlaude sistem informasi Binus
sekarang mengajar di Bank BTPN Jakarta, Anak Ke 3 ( Nikolaus PTR) Juni 2020 selesai S2 Megister Sistem
informasi Binus sekarang bekerja di BINUS Jakarta. Anak Ke 4 ( Sara AR) sekarang masih SMP kelas 2 dia
semakin bertumbuh dengan suasana normal baru, yang membutuhkan pendampingan yang berbeda dng
kakak2 nya.
Tanggal 1 Juni 2019 saya sudah Pensiun dari Telkom Namun sejak 1 Agustus 2019 diperpanjang lagi 2 tahun,
sehingga saya akan pensiun ke 2 nanti 1 Agustus 2021.
Demikian Teman2 Pejalanan hidup saya sampai saat ini, saya hidup hari ini, hanya oleh kemurahan Tuhan,
saya dapat melakukan karena melihat Dia telah melakukan. saya bisa mengasihi karena melihat Dia lebih
dahulu mengasihi. Dia selalu ada dalam setiap langkah saya, tepat sesuai JanjiNYA.
Cari, temukan dan Kenalilah kebenaran, karena kebenaran itu yang akan memerdekakanmu
Jesus Loves You
Edwi Rahmanto
I-Panji Story 127 Alumni Smaga-81 SOLO
41.EDFIN HARTSAN
Diawali dari sekelompok lulusan smp negeri 5 mangkunegaran alias smp buto ,dini hari rame rame antri
mendaftar untuk bisa diterima menjadi siswa sma n 3 disaat itu berada di warung miri jam 3 kami sudah
didepan pintu gerbang hingga pendaftaran dimulai pukul 8 hampir semua yg ikut mendaftar diterima sy
diterima dikelas 1 8 beserta 4 tmn kami x smp 5. Perkenalan siswa alias ospek kegiatan baru bagi kami mulai
dri pakaian yg warna warni dan seragam neko neko mendengarkan wayangkulit smpe dini hari benar benar
berkesan bagi kami…… eh ternyata yg ospek kami adalah siswa yg tinggal kelas di kelas kami dengan kesal
hati kami ingin balas dendam tapi hati tak sampai akhirnya satu kenangan terindah tmn sahabat duduk kami
adalah muhammd ridwan yg kami beri nama dg terkenal mnjdi muhammad yesus.
Satu semester tak berasa kami harus berpisah antara yg jurusan ipa jurusan ips maupun bahasa dan yg
lainnya. Kami pun masuk di IPA B1 belum sempat masuk kelas sy sudah mebdapat kehormatan untuk
menjadi pengibar bendera di kota madya surakarta berlokasi di sitinggil Surakarta. Hampir 1bl lebih kmi
berlatih dlm kondisi berpuasa ramadhan kami termasuk kelompok 8 pengibar, berbangga sekali bergabung
dg setingkat kota solo.
Selesai kegiatan kami masuk kelas dan terasa asing karna kami
harus pindah ke kerkop tmpt kami sekalian praktikun. Lokasi
tsb bekas kuburan belanda kami berangkat sekolah biasanya
('gonceng andong') dan berkumpul di pasar klewer di tmpt
almarhumah rosita yg cantik sekali kemudian kami ngepos di
kantor telkom yg sekarang dsna kita lebih banyak bertemu dg
teman teman karna waktu bljr kita di waktu siang dan sore
hari yg paling berkesan saat kami pulang sklh jalan rame"
menuju alun" utara spt saat ini ada acara tradisional sekaten
dg dawet pak bolon yg sangat terkenal tantangan maen catur
termasuk kodok"an dan kapal otok" kekompakan kelas B1
mulai terjalin saat kami mempunyai grup sepak bola dg nama
menigetek yg diberikan oleh mas adhe dalam bahasa sunda yg
artinya sendiri kami tidak tau alias lupa kesebelasan B1 sempet
jdi juara di sma 3 bahkan yg lebih absolut ke banaran di
sebuah desa di perbatasan jateng jatim atas undangan rekan
kita mas haryanto yg skrng dikenal sbg ustd haryanto
perlawanan sengit dg kesebelasab lokal benar" mendapat
simpati penduduk setempat dikelas kami jg sempet maen dg
mas osman dan beni dll ke proyek gajah mungkur benar benar
kegiatan dan kebersamaam di kelas kmi... sma 3 benar benar
menjadi 1 kenangan yg smpe skrnh msh mengalir didarah
kami.
I-Panji Story 128 Alumni Smaga-81 SOLO
Adapun masa masa setelah sma atau bekerja tak seindah dimasa sklh kami skrng sangat membutuhkan doa
dr segenap rekan semua agar kelak waktu Tuhan memanggil dalam keadaan husnul khotimah.
Wassalamualaikum wr wb dan salam sejahtera dan kami sertakan foto di sma 3.
Edfin Hartsan
I-Panji Story 129 Alumni Smaga-81 SOLO
42. SIGIT WIRATMO
Antara Pohon Rindang, Dan Tanah Subur.
Perkenalan dulu; Seharusnya saat mendaftar di SMA 3 dan ketika menjadi siswa 1-6, nama saya ‘Sigit
Wiratmo’. Namun sejak masuk B4 nama itu ke dhilit dan berubah menjadi Kiman. Ini gara-gara pak Kiman
ngefans dengan saya terbukti hampir setiap bulan mencari. (hik..ngejar SPP). Bukan karena orang tua tidak
memberi uang tapi karena saya nggak mudheng akuntansi. Uang bulanan yang seharusnya dijurnal SPP pada
kas, salah posting jadi beli rokok dan/ bayar hutang ke Mikun pada kas. Pada suatu hari (koyo nggawé cerita
anak), pak Kiman sedang keliling ke kelas2. (mungkin termasuk mencari mas Win ). Teman-teman yang
sangat sayang kepada saya langsung teriak “Kiman…! Kiman..! Kiman…!” maksudnya memberi tahu ada pak
Kiman lewat agar saya sembunyi. Kebetulan pak Kiman dengar langsung masuk kelas, marah, kemudian saya
dan beberapa teman dipanggil ke kantor. Saat ditanya mengapa tadi teriak2 memangil pak Kiman, teman-
teman menjawab tadi bukan memanggil pak Kiman tetapi memanggil saya. Sejak saat itu nama saya
berubah jadi Kiman.
Ke cerita kehidupan.
Mengapa saya membuat judul seperti di atas, karena dalam perjalanan hidup saya selalu dihadapkan pada
dua pilihan tersebut. Dan saya memilih menjadi tanah subur. Lulus dari SMA 3 saya sekolah di FISIPOL UNS.
Ketika lulus kuliah itu saya sudah mulai harus menentukan pilihan jalan kehidupan.
Memilih pertama. Sudah jamak orang tua ingin
anaknya menjadi pegawai negeri. Begitu juga
dengan orang tua saya. Saat ada penerimaan
pegawai negeri menganjurkan untuk mendaftar di
pemda Wonogiri (maksudnya kemungkinan
diterimanya lebih besar karena putra daerah).
Namun karena calon pasangan hidup saat itu lulus
lebih dulu dan sudah diterima jadi PNS (dosen dpk)
dan ditempatkan di PTS swasta di Semarang, saya
menolak. Dengan alasan, andaikan diterimapun akan
timbul masalah saat berkeluarga. Karena yang satu
di Wonogiri satunya di Semarang. Akhirnya saya
memilih mendaftar cpns di Semarang, dan tidak
diterima. Selanjutnya sejak 1988 saya tinggal di
Semarang. Lama tidak mendapatkan perkerjaan.
Baru setelah isteri mengandung kira2 6 bulan Alloh
mengizinkan saya diterima sabagai karyawan
kontrak di rokok Sampoerna. Alhamdulillah akte
kelahiran anak pertama tertulis pekerjaan Ayah:
‘karyawan swasta’ bukan ‘pencari kerja’.
I-Panji Story 130 Alumni Smaga-81 SOLO
Memilih ke dua. Lepas masa kontrak di Rokok Sampoerna mendapat pekerjaan dan ditempatkan di
Bandung. Karena berat di ongkos pulang ke Semarangnya 2 minggu sekali. Namun setiap kali sampai di
rumah, saat “ngliling” (jw) anak, kok dia lama nggak respon, terus saya mikir jangan2 anak saya lama-lama
lupa dengan ayahnya. Akhirnya hanya tahan 3 bulan kerja di Bandung dan ‘memilih’ keluar cari kerja di
Semarang agar bisa setiap saat bercanda dengan anak istri.
Memilih ke tiga. Pulang Semarang kemudian saya kerja sebagai salesman motor Suzuki. Kira2 dua tahun jadi
salesman suzuki kebetulan Astra International grup buka lowongan untuk divisi consumer goods. Akhirnya
saya pindah kerja di Astra Multi Sales, sebagai supervisor area Jateng-DIY. Tetapi dalam perjalanannya
terjadi perubahan manajemen. Perusahaan harus marger dengan Kharis Mitra Sukses (grup astra juga).
Samentara di KMS sudah ada supervisor area Semarang. Maka jika mau saya diminta pindah ke Surabaya.
Waktu itu anak pertama masih SD dan sekolahnya harus diantar. (istri tdk berani naik motor di jalan raya).
Akhirnya saya kembali memilih dekat anak istri dan tidak berangkat ke Surabaya. Namun sebelumnya minta
tolong HRD pusat untuk mencarikan kerja di sekitar Semarang. Terus saya ditawari untuk ngurusi koperasi
karyawannya Astra HSO (Honda). Saya pikir ambil saja untuk sementara yang penting kerja.
Memilih ke empat. Ternyata di koperasi HSO saya keenakan sehingga tidak mencari pekerjaan lain. Gimana
nggak enak, di perusahaan sebelumnya saya setiap hari harus memasarkan barang di pasar yang penuh
persaingan, sementara di koperasi HSO, bisa saya ibaratkan seperti orang yang berburu di kebun binatang.
Semua usaha selalu dipasarkan ke jaringan (dealer dan AHASS), bahkan ke Astra sendiri. Waktu saya pun
juga longgar karena tidak harus selalu ke lapangan. Sehingga bisa nyambi berbagi ilmu ngajar di salah satu
perguruan tinggi swata di Semarang.
Pilihan untuk bertahan di Koperasi pada saat itu
saya rasakan tepat. Saya merasa dapat menjadi
tanah subur untuk pertumbuhan keluarga. Bahkan
pada tahun 2001, saat itu anak kami yang kecil
sudah SD, istri yang sebelumnya belum mau
melanjutkan sekolah karena anak2 masih kecil,
akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ambil S2
di UNS, (dg biaya sendiri karena PTS kecil shg tidak
bisa membantu biaya, dan tidak ambil bea siswa
dikti), tenagaku semakin dibutuhkan. Ketika istri
harus berangkat pagi-pagi ke Solo, saya yang
menyiapkan sarapan dan membantu anak-anak
berangkat sekolah. Kenikmatan ini berlangsung
cukup lama. Baru setelah anak-anak besar dan bisa
berangkat dan pulang sekolah sendiri, saya merasa
resah tentang peran saya di hari tua.
Pada saat itu saya masih bekerja sehingga ketika anak-anak dengan kesibukannya sendiri dan istri bekerja,
sayapun juga bekerja. Tapi sebagai pegawai swasta paling umur 55 harus keluar, sementara istri minimal
umur 65 tahun baru pensiun, lha terus aku suk embèn mèh ngopo? Pas lagi mikir begitu ndelalah proposal
beasiswa istri untuk melanjutkan S3 di UGM diterima. Setelah melalui pertimbangan keluarga akhirnya saya
memutuskan mimilih memulai usaha sendiri di bidang yang saya kerjakan waktu di koperasi (material
promosi dan seragam Ahass). Sedang kegiatan mengajarnya selama masih dibutuhkan akan tetap saya
jalani, karena selain untuk update ilmu juga tetap dapat melihat mahasiswa yang bening-bening, hihik. Yang
pasti dengan usaha sendiri waktu saya semakin bebas. Kalau istri ke Jogja saya bisa ikut dengan alasan
‘mengantarkan’. Saat dia konsulasi dengan promotornya saya bisa puter-puter Jogja.
I-Panji Story 131 Alumni Smaga-81 SOLO
Pada cerita di atas saya sengaja tidak bercerita tentang ‘beban hidup’ (ekonomi). Bukan berarti
tidak ada, bahkan sebaliknya, berat. Kalau saya tulis di sini bisa terlalu panjang, dan takutnya pembaca jadi
salah persepsi mengira kami sengsara. Sekedar untuk bayangan saja, setelah memutuskan usaha sendiri
ternyata muncul banyak ‘ternyata’. Ternyata pertama, usaha sendiri itu tidak semudah cerita di Kick Andy.
Diawal memang usaha saya lancar karena yang dijual dan konsumennya sama dg waktu ikut perusahaan.
Karena saya mantan karyawan koperasi Astra mereka mau membeli. Tapi lama2 yang berlaku pasar bebas.
Kalah harga, kalah bahan mereka pindah. Akhirnya ya harus tarung bebas. Ternyata kedua, mendapat
beasiswa S3 berarti statusnya tugas belajar, jadi tunjangan sertifikasi dosen tidak bisa keluar. Dan bea siswa
itu hanya untuk 3 tahun. Padahal istri saya nempuh S3 kira2 6 tahun. (maklum selain mahasiswa juga istri
dan ibu serta tetap jadi pengajar). Ternyata ke tiga, karma itu ada. Anak yg pertama setelah lulus S1 kami
minta daftar pegawai negeri tdk mau. Hanya mau jadi PNS kalau menjadi dosen atau peneliti LIPI. Padahal
untuk jadi dosen harus S2 jadi ya harus menyekolahkan lagi ke S2 di UGM. (untungnya dia sambil kerja jadi
wartawan di Harian Jogja). Ternyata lagi, anak ke dua (anak kami 2) juga menggunakan hak memilih. Waktu
lulus SMA dia mendaftar di STT Telkom Bandung. Kebetulan waktu test masuk (di prodi DI) dia peringkat I
sehingga berhak mendapat bea siswa 4 tahun. Lha kok bilang masih mau mencoba test di PT negeri dan
diterima, dan Ia pilih yang negeri, dan harus mbayar. Akhirnya disaat merintis usaha dan penghasilan istri
berkurang, kami harus menyekolahkan 3 orang, S1, S2 dan S3. Mau tidak mau ekomomi terganggu. Saya
tidak mau menyebut berantakan.
Namun semua sudah berlalu. Dan sekarang pilihan saya menjadi tanah subur itu, dengan
munculnya banyak ‘ndelalah kersaning Allah”, mulai saya nikmati. nDelalah kersaning Allah pertama, di usia
58 tahun ( tgl 1 nopember kemarin) saya masih diberi aktifitas jadi bakul dengan sambilan ngajar. nDelalah
ke dua anak saya yang kecil sudah bisa cari uang sendiri, nDelalah ke tiga, setelah lulus S3 istri saya yang
semula ngajar di PTS swasta di pindah homebase nya ke UNDIP. nDelalah ke empat, anak pertama saya yang
hanya mau jadi PNS kalau dosen, tgl 30 Oktober 2020 kemarin dinyatakan lolos jadi CPNS di UNY,
ndelalahnya lagi istrinya yang semula ngajar di AKRB Jogja juga dinyatakan lolos jadi CPNS dosen di UIN
Jogja. Ya Alloh…. , Tiada akan kami mendustakan nikmat-nikmat yang engkau berikan.
Ternyata 'menjadi tanah subur juga membuat hati tersenyum'.
Nuwun
Sigit Wiratmo
I-Panji Story 132 Alumni Smaga-81 SOLO
43. DARYONO
Perjalan hidup ku menurutku indah, banyak liku2nya, aku no empat dari sembilan bersaudara , pendidikan
SMA, aku tempuh selama 4,5 tahun karena lulus SMP aku terbawa arus masuk SMA st Yosef, ternyata tidak
mudah sekolah di st Yosef.
Waktu itu aku adalah atlit tenis meja , jadi sering ikut turnamen, kebetulan pas mid semeter aku tidak ikut,
akhir nya nilai semester ku dibagi dua semua .... Ujungnya nggak naik kelas padahal untuk mencapai
sekolahan aku harus mbocengin kawan ku pulang balik 24 km,krn nggak punya sepeda sendiri
Dilanjutkan pakai celana pendek biru lagi daftar di SMA 3 , dan diterima
Di SMA tiga warung miri , SMA adalah perjalan hidup yg menyenangkan waktu di kelas 2, pernah tampil, jadi
aktor sandiwara komedi waktu itu aku Jadi PAIMO Srimulat, Mungkin rekan masih ingat judul sandiwara nya
"Hayam wuruk mencari cinta "yg di sutradai oleh mr Agam Wispy
Selain itu ikut naik gunung lawu , camping di candi cetho, dan banyak lagi yg kalau di kenang rasanya pingin
kembali ke SMA
Singkat cerita lulus SMA
Niatku waktu itu mau kerja saja, tahu dirilah
Aku legalisir ijazah sampai 10 lembar dan
kumasukan , perusahan dan bahkan ke Jayasura
motor, jadi tukang cuci mobil, ternyata aku ditolak,
dan Perumtel juga aku masukkan lamaran, dan
masih banyak lagi yang aku lamar , tetapi hampir
semua ditolak
Atas Pertolongan Mas Siwi kusumo , aku bisa daftar
ke U GM krn waktu daftar dan ujian nginep di rumah
saudara Mas Kus
Singkat cerita aku diterima di UGM jurusan biologi
pilihan kedua ku,
Selain itu juga daftar di perintis 3 nya di UNS
Jurusan arsitek, alhamdulillah, diterima dengan
diterimanya di UNS , ibuku menyarankan "UNS ae le
ben ora ngekos" Krn kebayang biaya dan aku
menurut kata Ibuku dan UGM walaupun terlanjur
bayar nggak pernah dateng lagi
ternyata di arsitek UNS bareng sama NingRos terus
di sipil Pakde Musri
Dalam perjalanan kuliah di UNS sangat berat krn untuk beli trekpen, rapido , ora kebeli, kudu ngenteni
konco yeng wis Rampung
Disamping itu test Perumtel tetep tak lakoni hingga test terakir kalau nggak salah ada 5 kali ujian setiap
ujian ada pengumunya, hingga sampai pada saat Mid semeter 1, aku dapat pengumuman kalau aku di
terima di Perumtel ,aku bener2 bersyukur waktu itu krn kuliah ku kocar kacir nggak ngejer lah
Pikirku waktu itu langsung kerja ternyata harus bintal Di PUSDIKHUB, selama 3 bulan, pelatihan seperti
tentara lah.
Sebenarnya di Bintal ini banyak ceritanya
I-Panji Story 133 Alumni Smaga-81 SOLO
Krn saya nggak tahu kalau bakal di asrama selama 3 bulan, waktu itu ada libur 1 minggu
Bertepatan libur natal dan tahun baru ttp aku nggak bisa pulang krn nggak ono duwit nggo mulih jadi selama
seminggu nunggu makan aja bersama rekan dr Irian yg nggak bisa pulang juga
Lepas dari PUSDIKHUB , saya masuk pendidikan dasar di semarang 1 tahun , terus dilanjutkan 1 tahun di
Bandung sdh di asrama
Pendidikan ini semuanya gratis dan dapat uang saku walaupun kuwecil, utk kost aja kurang
Setelah lulus pendidikan aku di tempat di Palembang, tugas pertama mengikuti survey SBK, setasiun Bumi
Kecil , itu untuk komunikasi satelit, jadi aku begitu masuk Palembang tugas ke daerah kecil2 , mauaro bungo,
muaro tembesi, rejanglebong, masih banyak lagi karena di palembang wilayah nya sumbagsel
Setalah survey selesai ternyata aku dipindahkan ke bagian optektel, jadi ngurusin telepon yg waktu itu
teknologinya masih LB ( lokal batery) untuk kecamatan , dan ada nya kota kecamatan yg kecil2 ,klu jakarta
sudah otomatis, ternyata kalau di daerah itu tugas srabutan bahkan sempat jadi tukang ngumpulin duit
coinbox , yg waktu itu termasuk primadona pendapatan
Sekarang sdh nggak ada ya
Di palembang aku dapat jodoh yg sekarang jadi ibu nya anak2ku nikah th 1988, dan tg1989 akhir aku lulus
untuk ikut pendidikan penjenjangan D3, yg sekarang STT Telkom
Aku termasuk angkatan pertama, dan lulus th 1992 , krn saking banyak nya HER,
Dan penempatan di Jakarta, kota yg tidak ku ingin kan, krn berangkat kerja pulang kerja naik KOPAJA dan
nggak pernah dapat tempat duduk
Di Jakarta aku hanya muter2 aja jakarta barat ke jakarta selatan, jakartaUtara, pensiun di jakarta selatan ,
dan tugasku tetep ngurusin sentral telepon dari yg dulu teknologi LB (lokal batery), CB( central batery),
mekanik, digital, sampai sekarang yg istilahnya softswitch
Dan aku sangat bersyukur , perjalanan hidup lempeng 2 aja walaupun aku lulus S1 th 2007
Walaupun banyak cerita yang unik tapi krn bukan penulis susah untuk mengungkapakannya , hidup mengalir
aja nggak aneh2 dan hanya karyawan biasa aja yg istiqomah di PT telkom mengabdi selama 33 tahun tahun
lebih itu kalau dihitung dari pengangkatan pegawai
Kalau dr pendidikan awal bisa 35tahun lebih
Saya pensiun per 1 feb 2018 dengan 1 istri , 3 anak laki sudah nikah semua dan punya 1cucu.
matur nuwun, telah membacanya
Daryono
I-Panji Story 134 Alumni Smaga-81 SOLO
44. NENI SURYANI
Berharap Berkah dan Ridho Allah SWT dalam setiap langkahku
Assalamualaikum wr wb
Pada waktu dihubungi pak Ketua i-Panji untuk nulis story, bingung apa yg harus saya tulis karena kehidupan,
karir saya mengalir biasa saja.
Pelan tapi pasti akhirnya selesai juga i-story ku meski dengan bahasa yang blang bentong.
Semoga bermanfaat..
Saya adalah anak kedua dari 3 bersaudara, Bapak saya adalah pensiunan Guru STM Negeri 1 Manahan
(samping SMA N 4) yang sekarang menjadi SMK. Sedang Ibu saya adalah ibu rumah tangga.
Disini saya akan cerita perjalanan dari SMA sampai sekarang.
Waktu tahu saya diterima di SMA Negeri 3 Solo, rasanya senang, bangga, gimana tidak bangga karena SMA 3
Solo merupakan SMA terbaik dan saya bisa mengalahkan pesaing2 yg cukup banyak.
Di SMA 3 saya masuk jurusan IPS (kelas A2).
Selama 3 tahun sekolah di SMA Negeri 3 mungkin teman2 banyak yg tidak mengenal saya karena orangnya
pendiam dan tidak gaul, akibatnya saya pun tidak punya dokumentasi (foto2), sedih rasanya. Dan di SMA
pun tidak ada prestasi yg bisa dibanggakan semua biasa dan mengalir saja.
Setiap hari ke sekolah kutempuh dengan sepeda jengki dari rumah di Pajang - Warungmiri pp dan rumah
Pajang - Kerkof PP bareng2 sama Titit, Ratih, Himah, Yuni, kadang Arif kebetulan rumah kami berdekatan
dan sejalur jadi ampir ampiran. Sampai saya lulus SMA sepeda jengki setia menemani dan Sampai sekarang
sepeda jengki itu masih ada.
Setelah lulus SMA, terus terang Bapak dan Ibu
membebaskan saya dalam memilih fakultas yang penting
pilihan saya harus sesuai dengan kemampuan, harus
serius dan jangan putus ditengah jalan.
Sebetulnya cita2 saya awalnya mau jadi psikolog
makanya saya ndaftar ke fakultas psikologi UGM
(perintis 1), ternyata saingan cukup berat dan saya gagal.
Terus saya ndaftar ke fakultas ekonomi UNS (perintis III).
Alhamdulillah saya diterima di Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Solo, saya ambil jurusan
Manajemen . Dan ternyata banyak temen2 dari SMA 3
yang diterima di Fak Ekonomi (dari kelas A2 saja ada 6
orang, saya, Esti Nur, Susi, Almh. Ninik, Mustofa dan
Mustajab).
Tahun 1987 lulus kuliah, seperti teman2 lainnya
langsung menyebar lamaran pekerjaan dan saya
mengandalkan koran Kompas untuk mencari lowongan
pekerjaan. Satu bulan setelah lulus ternyata belum juga
mendapatkan pekerjaan. Sebetulnya saya pingin kerja di
solo dan sekitarnya tapi mungkin belum hoki saya.
I-Panji Story 135 Alumni Smaga-81 SOLO
Akhirnya dengan memberanikan diri minta ijin ke Bapak / Ibu mau ke jakarta mengadu nasib, Alhamdulillah
bapak /Ibu mengijinkan Beliau wanti2 karena saya sudah niat supaya bisa jaga diri, apabila sudah dapat
pekerjaan tekuni pekerjaan itu dan yang penting ojo sambat, syukuri apa yg kamu dapat.
Akhirnya bulan Nopember 1987 saya berangkat sendiri ke jakarta dan di jakarta saya numpang di rumah
bulik di pancoran (belakang MBAU pancoran).
Awal2 di jakarta , blok M dan cililitan saya jadikan center maksudnya upama saya salah jalan yg saya cari bis
kota jurusan blok M atau cililitan.
Setelah 2 minggu di Jakarta, ada informasi dari kerabat kalau ada perusahaan di daerah P.Jayakarta Kota yg
membutuhkan staf keuangan, langsung saya kirim surat lamaran dan 1 minggu kemudian saya dipanggil
untuk wawancara dan Alhamdulillah langsung diterima.
Tanggal 1 Desember 1987, mulailah babak baru kehidupanku di Jakarta, saya mulai bekerja sebagai staf
keuangan di PT Makmur Jaya Prakasa sebuah perusahan kontraktor dan supplier peralatan technical
supplies, meskipun gaji yg saya terima kecil, tetap saya syukuri dan harus pinter2 ngaturnya, tiap hari bekel
nasi dan pagi harus sarapan biar tidak jajan.
Perjalanan dari rumah di pancoran sampai kantor cukup jauh, jam 5.30 sudah di halte depan Hero Gatot
Subroto naik bis kota tingkat 408 jurusan cililitan - pasar baru yang nota bene bisnya tidak banyak, dari pasar
baru nyambung naik si mungil hidung mancung (bemo) yang mana kalau dapat bangku belakang dengkul
kita beradu dengan dengkul orang lain, makanya saya berusaha naik bangku depan biar dengkulnya beradu
dengan hidung mancung.. . Selama bekerja di PT Makmur Jaya Prakasa saya rasakan betapa kerasnya
kehidupan di ibu kota.
Di perusahaan itu saya jalani selama 1 tahun, setelah 1 tahun saya mengundurkan diri.
Bye.. bye.. simungil berhidung mancung.
Alhamdulillah pada tanggal 30 Nopember 1988
saya diterima di PT Mega Eltra (persero)
perusahaan BUMN dibawah Departemen
Perdagangan yang bergerak dibidang kontraktor
dan perdagangan, dengan kontrak kerja selama 1
tahun sebagai staf di Biro Perencanaan dan
Pengembangan Perusahaan. Pada waktu itu PT
Mega Eltra ditunjuk sebagai importir tunggal biji
plastik dan penyalur kendaraan ex kedutaan dan
sebagai kontraktor proyek PLTU Belawan.
Tahun 1999, PT Mega Eltra diambil alih oleh PT
Pupuk Sriwijaya dan tahun 2012 merubah nama
menjadi PT Pupuk Indonesia Holding Company.
PT Mega Elrta menjadi anggota Holding bersama
dengan produsen pupuk (PIM, PSP, Pupuk Kujang,
Pupuk Kaltim, Petro Kimia Gresik) dan PT Rekayasa
Industri.
Setahun setelah kontrak kerja, saya langsung
diangkat sebagai pegawai tetap.
Tahun 1990 diangkat sebagai Kepala Seksi
Anggaran sampai tahun 1997.
I-Panji Story 136 Alumni Smaga-81 SOLO
Tahun 1993 hampir saja saya keblinger , salah seorang supervisor ME menawari pekerjaan di perusahaan
swasta di daerah Kuningan dengan gaji 3X lipat dari yg saya terima di ME. Saya konsultasi dengan suami, dan
suami tidak mengiyakan dan tidak juga menolak, suami hanya bilang anak2 masih kecil2 dan perusahaan itu
murni swasta, saya langsung deg. Ya Allah betapa egoisnya diriku bisa2 saya tidak bisa membagi waktu buat
anak2 yg masih kecil2, buat apa gaji besar tapi anak2 terlantar. Akhirnya tawaran itu saya tolak dan saya
fokus kerja di PT Mega Eltra dan punya banyak waktu untuk merawat anak.
Alhamdulillah .. bulan Maret tahun 1998 saya diangkat sebagai Kepala Bagian / Manager Pengendalian
Perusahaan dimana salah satu tugas saya menyusun anggaran perusahaan.
Sebagai Kepala Bagian/Manager saya jalani sampai tahun 2002, karena pada tahun itu saya dengan 1 orang
teman di bagian lain diturunkan jabatan, bukan karena saya dan teman saya ada kasus. Ternyata ada Kepala
Cabang yg kena kasus kemudian ditarik ke Pusat dan saya dengan teman saya yang dikalahkan. Waduh
rasanya campur aduk tapi akhirnya semua saya pasrahkan pada Allah SWT, dan saya ambil hikmahnya saja
mungkin Allah SWT punya rencana lain. Ternyata benar pada tahun itu (2002), suami mengajak menunaikan
ibadah haji. Pada waktu itu tidak perlu waktu lama untuk berangkat, tahun 2003 mendaftar , tahun 2004
berangkat.
Pertengahan Tahun 2003, ada sedikit peristiwa yg sampai sekarang tidak akan saya lupakan.
Waktu itu hari Kamis, seharian saya tidak fokus kerja, apa pengaruh dengan niat saya untuk full berhijab
(sebetulnya mulai tahun 2001 sudah berhijab tapi setengah2, kalau ke kantor tidak berhijab). Pada hari itu
saya niatkan dan saya mantapkan untuk mulai berhijab. Habis maghrib saya pulang, pas jalan di depan
masjid Cut Mutia Menteng badan saya tiba2 menggigil (kondisi saya sehat), saya berhenti di depan masjid
Cut Mutia. Ya Allah apa yg saya niatkan hari ini semata mata hanya karena Engkau dan mengharap ridhoMu
ya Allah.
Tanggal 24 Desember 2004, Alhandulillah saya memenuhi panggilanNya menunaikan ibadah haji, baru 2 hari
di Madinah ada berita kalau Aceh kena musibah tsunami (26 Desember 2004). Dan pada waktu di Mina
mengalami hujan deras dan banjir, saya bersyukur sekali bisa merasakan hujan di Tanah Haram.
Bulan Februari 2005, seminggu setelah pulang menunaikan ibadah haji saya dipanggil Direktur Utama untuk
interview promosi jabatan.
Alhamdulillah bulan Maret 2005 jabatan yg pernah saya pegang dikembalikan ke saya dan saya diangkat
kembali menjadi Manager Anggaran .
Saya sangat merasakan sekali campur tangan Allah SWT dalam mengatur perjalanan hidupku.
Di bagian Anggaran tidak hanya menyusun anggaran sampai jadi buku dan di RUPS kan, termasuk
pengendaliannya terutama biaya. Pada akhir tahun harus menyusun buku Laporan Manajemen Audit sampai
di RUPS kan dan perhitungan Key Performance Indicator (KPI).
Jabatan sebagai Manager Anggaran saya emban sampai pensiun.
Alhamdulillah selama menjabat sebagai Manager Anggaran perusahaan banyak memberikan kesempatan
untuk mengikuti kegiatan Holding baik di Jakarta maupun keluar Jakarta, bahkan saya sudah sampai di pulau
paling ujung barat P. Sabang ke 0 Km dan saya dapat sertifikat karena sudah sampai di 0 Km.
Setelah mengabdi selama 30 tahun di PT Mega Eltra plus perpanjangan tugas 1 tahun akhirnya pada tanggal
1 Juni 2019 saya purna tugas.
Alhamdulillah, selama mengabdi di PT Mega Eltra rapot saya tidak ada merahnya. Selalu bersyukur , iklas
dan selalu mengharap berkah dan ridho Allah SWT, itu yg menjadi pegangan saya.
Menurut saya segala ‘sesuatu’ akan terjadi apabila N dan K bertemu dan menjadi satu.
N : Niat
K : Kesempatan
I-Panji Story 137 Alumni Smaga-81 SOLO
Punya N tapi tidak punya K tidak akan terjadi begitupun punya K tapi tidak punya N juga tidak akan terjadi.
Semoga dalam menjalani masa purna saya tetap menjaga amanah.
Paseduluranku dengan Panji
Bersyukur sekali saya sudah 11 tahun masuk ke Panji, temen2 semua baik2, guyup , rukun dan membuat ati
tambah anget. Dan kalau ketemu cerita2 yg persis konco SMA, teman ketika kita bukan siapa2 dan bukan
jadi apa.
Matur nuwun saya sampaikan pada Ketua i-Panji, Ade Hendrady (nyuwun sewu njangkar ben ora didenda Rp
5.000,-.. ) yang telah memotivasi dan menyemangati sehingga ati tambah anget.
Juga Esti Nur yang pertama kali ngajak saya gabung ke Panji (bulan Juni 2009) dan teman2 Panji semua yang
saling berbagi, saling menyemangati.
Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita bisa bertemu kembali.
Semoga peseduluran Panji tetap terjaga terus.... peseduluran sak lawase.
Terakhir :
Saya menikah tanggal 31 Desember 1989, dan dikaruniai 3 orang anak dan 1 cucu.
Dan saat ini saya benar2 menikmati masa purna tugas.
Demikian sekelumit cerita perjalanan hidup saya, semoga kita semua selalu diberikan perlindungan dan
keselamatan oleh Allah SWT. Aamiin YRA.
Wassalam,
Neni Suryani
I-Panji Story 138 Alumni Smaga-81 SOLO
45. RETNO H. I.
Nama lengkap : Maria Imakulata Retno Harjantari Iriani.
Percayalah disaat kita berjalan bersama Tuhan selalu ada kemudahan dibalik kesulitan
Saya terlahir sebagai anak ke- 5 dari 7 bersaudara, 5 putri dan 2 putra. Bapak seorang TNI AD dan ibu
sebagai Guru SD. Namaku pakai “ Iriani” sebagai tanda bahwa ketika aku lahir Januari 1962 , bapak sedang
bertugas di Irian Barat. Walaupun bapak seorang TNI dan selalu berpindah tugas , keluarga tidak pernah
ikut.
Karena ibu seorang Guru , kami mendapat pendidikan lumayan bagus.yaitu SD Santa Maria , SMPN 4,
SMAN 3 , kebetulan ada teman2 Panji yang satu sekolah sejak SD sampai SMA ( Drg Ninik dan
Drg.Theresina) Setelah lulus SMAN 3 Surakarta , saya kuliah di Fakultas Hukum Undip Semarang karena
pilihan IPA tidak diterima .Terus terang Fakultas Hukum bukan pilihan , tetapi pertimbangan biaya harus
kutekuni . Pada saat itu kedua kakak saya sudah kuliah di Perguruan Tinggi Swasta , orangtua mengharapkan
saya kuliah di PTN.
Ketika daftar ke Undip saya bersama 2 teman sekelas(B3) yaitu Agus Wibowo Coro dan Sanyoto. Bertiga
naik bis ke Semarang dan turun di Tugu muda naik becak bertiga Ke Undip ( Masih langsing bobotnya masih
dibawah 50 kg , tukang becaknya gak begitu keberatan ).
Kami bertiga (Agus Wibowo Coro , Saya dan Sanyoto ) diterima di Undip walaupun tidak sesuai pilihan.
Sebetulnya tahun berikutnya mau daftar sesuai keinginan /pilihan hati , tetapi tidak diperkenankan orang
tua karena adik yang no 6 pun juga akan menyusul kuliah . Orangtuapun memberi nasehat , ....nduk kabeh
wis diatur sing Kuasa rasah daftar maneh. Teman satu klas ( Myllen ) juga diterima di Fakultas Hukum Undip
, kalau om Daru jujur aku gak tahu. Zaman SMA podo alim dadi ra kenal. Supaya bisa menikmati kuliah di
Fakultas Hukum , saya menyibukkan diri aktif di beberapa kegiatan mahasiswa. Aktif di Resimen Mahasiswa
, aktif di olahraga beladiri, aktif di bidang kerohanian Mahasiswa Katolik Undip baik di Fakultas maupun di
Universitas.
Akhirnya Februari Tahun 1987 bersama Agus Wibowo
Coro di Wisuda , atas perintah orangtua kembali ke Solo
karena kakak no 1, 2,3 dan 4 sudah menikah dan tinggal
di luar kota. Dengan membantu ibu yg menerima les
privat anak2 SD di rumah, sesuai harapan orang tuapun
disuruh ikut tes CPNS di Propinsi , beberapa
Kota/kabupaten Solo dan sekitarnya.
Saya pun juga mengirim lamaran di beberapa
Departemen , pada bulan Desember 1989 dapat
panggilan test di Jakarta ke Kejaksaan Agung RI, dengan
melalui beberapa tes ( 6 kali : tes tertulis , screning
test/Litsus , tes kesehatan dan olahraga di Senayan ,
psikotest , wawancara , dan terakhir Pantokhir ). Per 1
maret 1990 sy diterima sbg CPNS di Kejaksaan , mulai
bulan Agustus 1990 melaksanakan tugas dan
mendapatkan penempatan di Kejaksaan Negeri Rembang
Jawa Tengah
I-Panji Story 139 Alumni Smaga-81 SOLO
Setelah menjadi PNS , tahun 1991 saya menikah dengan penggemar setia saya yang mau menunggu selama
6 tahun . Saya bertemu dengan suami , ketika sama2 kuliah di Undip tetapi beda Fakultas. Akhirnya pada
bulan Desember 1991 kami menerima Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik Santo Petrus Solo.Kami
dianugerahi 2 buah hati ( 2 orang cewek yang pertama saat ini bekerja dan kuliah S-2 , dan anak no 2 saat
ini baru ujian skripsi , keduanya ambil jurusan Teknologi pangan ).
Cerita perjalanan hidup saya , sebetulnya biasa-biasa saja .Keluarga Panji 81 yang menjadi Jaksa ada 3 orang
yaitu Om Ndaru , Om Tatang dan saya . Mungkin dulur2 Panji pengin mengetahui bagaimana profesi Jaksa
apalagi seorang perempuan.
6 tahun saya bertugas di Kejaksaan Negeri Rembang ( dari CPNS , PNS dan jadi Jaksa ) , Saya di Rembang ,
suami bertugas di Semarang . Ketika menjadi Jaksa di Rembang , adalah satu2nya jaksa cewek dan banyak
pengalaman yg sebelumnya saya anggap tabu dan malu.........Apakah itu ?
Di wilayah hukum Kabupaten Rembang , daerah minus , susah air , sayuran susah yang murah hanya ikan.
Perkara yang dominan di wilayah hukum Rembang adalah perkara pencurian kayu jati , laka lantas ,
perkosaan maupun percabulan. Karena saya adalah jaksa cewek satu2nya , setiap perkara perkosaan dan
pencabulan pasti diberikan ke saya. Hampir tiap bulan dapat perkara seperti itu , kalau mau berangkat
sidang perkosaan atau percabulan rasanya malas banget karena malu.
Karena untuk membuktikan perbuatan terdakwa harus ditanya secara rinci/detail ....... Kapan , dimana ,
bagaimana caranya berbuat....berapa kali.....termasuk pertanyaan kepada korban juga harus detail juga
......Yang sangat susah kalau korbannya masih anak dibawah umur, harus bisa menuntun untuk
mengingatkan kejadian dengan penuh kesabaran.....supaya bisa cerita dengan jelas dan tidak tertekan .
Pada bulan Nopember tahun 1996 , permohonan pindah mengikuti suami ke Semarang dikabulkan dan saya
ditempatkan di Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah sebagai Jaksa Fungsional , staf
dari Kasi Subversi.
Pada tahun 1997 , mendapat kepercayaan dari pimpinan menjadi Tim Jaksa PU yang menangani bom Timor
Timur di Plamongan Semarang yang pelakunya mahasiswa Timtim . Setiap sidang , pengamanan sangat ketat
, Tim Jaksa PU selalu dikawal polisi dan suasana di Pengadilan Negeri seperti mau perang , semua siaga dan
selalu ada demo dari mahasiswa Timtim dan simpatisannya. Penasehat Hukum para pelaku ( para terdakwa )
dari Tim Pembela HAM (Hendardi, dkk) Dimana campur tangan politik pada waktu itu sangat kental sekali.
Perkara tsb selesai di tangan 1998 , dimana Timtim sudah lepas dari Indonesia dan para pelakunya( para
terdakwa) semua dibebaskan. Putusan Pengadilan diwarnai kerusuhan yg sangat mencekam , dimana Bapak
Muladi (Menteri Kehakiman) yang menghadapi para pendemo untuk menyampaikan vonis dari Majelis
Hakim.
Pada bulan Juni tahun 1998 , sekitar jam 5 sore ketika sedang menyusui anak ya ke 2 (masih 1 tahun) Kasi
Subversi menjemput ke rumah minta ijin suami untuk diajak ke kantor. Dipanggil bapak Kajati ...Dag ...dig
...dug ono opo ya......ternyata diperintah untuk mengetik Surat Perintah Penangkapan dan melakukan
penangkapan terhadap salah satu direktur Bank ( Perkara Tindak Pidana Korupsi). Beliau (Bapak Kajati )
memberi pengarahan kepada Tim , dimana saya dan teman sy ( mbak Yulia) bertugas untuk menangkap dan
membawa ke kantor Kejati dengan didampingi Tim bayangan .
Perintah beliau ” bagaimana supaya tidak dicurigai kalau mau menangkap “.....penyamaran kami lakukan
dengan hati-hati (padahal hati dag dig dag dig dug...) untuk menemui Direktur Bank setelah rapat yg
diperkirakan selesai jam 22.00 , dan ketika keluar lift sedikit basi basi berbicara langsung kita tangkap. Tugas
sukses tidak disertai perlawanan ( mungkin yg nangkap gak diperkirakan ... maaf sy n teman masih muda (35
th) langsing n menariklah ....GR boleh khan ..).
Setelah selesai diperiksa oleh ketua Tim , pada jam 03.00 setelah koordinasi dengan pihak Lembaga
Pemasyarakatan Kedungpane , tersangka (Direktur Bank) kami jebloskan ke LP. Setelah selesai mengantar
tahanan langsung pulang ke rumah sekitar Jam 06.00 , cerita ke suami dan langsung mandi , berangkat
kantor lapor kepada pimpinan.
I-Panji Story 140 Alumni Smaga-81 SOLO
Setelah proses penyidikan selesai dilanjutkan dengan proses penuntutan yang diwarnai dengan beberapa
kejadian aneh alias beberapa kejadian yang diluar nalar , banyak kiriman yg tidak kelihatan. Kondisi Tim
kompak , Tim percaya bahwa semua kehendak Tuhan , semua kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa , kita
hanya melaksanakan tugas. Tetapi tidak sampai selesai , pada perkara yang ke -3 ( semua ada 5 perkara)
terdakwa meninggal dunia karena kanker hati.
Sebetulnya masih banyak perkara yang saya tangani , kalau saya ceritakan semua bisa 1 buku .
Hanya beberapa yang bisa saya ceritakan , kira2 yang ada tantangannya aja.....Pernah suatu ketika
menangani sindikat jaringan pengedar ganja Sumatera Jawa , pada waktu pembacaan putusan para
terdakwa ngamuk di ruang sidang karena dihukum berat, kebetulan sejak awal sudah bisa diprediksi sindikat
mereka masih banyak dan polisi sudah bisa melacak pasti akan bikin ricuh. Kesigapan para petugas bisa
bertindak cepat dan tidak menimbulkan kerusuhan . pada waktu proses persidanganpunpun penuh
tantangan serta ancaman, teror tetapi karena tugas negara dan percaya bahwa “Gusti Allah mboten sare “
semua bisa lancar dan aman.
Bulan Mei 2004 , saya mendapat SK pindah ke
Kejaksaan Negeri Kajen Kabupaten Pekalongan
sebagai Kasi Tindak Pidana Khusus. Ooo ....
Kenapa Kasi Tindak Pidana Khusus kok gak Kasi
yang lainnya aja wong aku wong
wedhok.......Sebetulnya juga takut.........apalagi
keluarga gak ikut , sementara bulog (bujang
lokal)..
Saat itu Kasi Tindak Pidana Khusus di
Kejaksaan Tinggi JawaTengah (36 Kejaksaan
Negeri), semuanya laki-laki saya satu2nya
perempuan. Ayu dewe lah..... rodo bungah
ora ono saingan.
Pisah dengan keluarga , anak yg besar klas 4 SD dan yg kecil TK . Awal tugas dilajo tiap hari ... Subuh
berangkat , magrib sampai rumah karena tuntutan tugas akhirnya seminggu sekali pulang ke Semarang.
Sebagai Kasi Pidsus ternyata sangat sibuk , kebetulan di era tersebut sedang maraknya perkara korupsi para
anggota DPRD dan kasus buku Balai Pustaka. Dengan kekompakan dan semangat akhirnya bisa mengungkap
kasus korupsi di DPRD Kab.Pekalongan dengan hasil 6 penyidikan Tindak Pidana Pidana Korupsi. Selama
menangani perkara Korupsi , tiap hari pintu gerbang masuk kantor pasti ada beras kuning , jarum , kain mori
putih , kembang setaman dan lain 2 nya......dan kiriman lainnya yang kadang diluar nalar . Sampai proses
penuntutan di Pengadilan , semua bisa kita lalui dengan selamat , kuat , tabah , semangat ,kompak dalam
menghadapi benturan-benturan yang kita hadapi. Prinsip saya “Gusti Allah mboten sare “.
Tahun 2007 di bulan Juni ( 3 tahun di Kejari Kajen ) , sy mendapat SK pindah sebagai Kasi Penuntutan Tindak
Pidana Khusus di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah . Waduh.... kerjaaan tambah akeh, tapi nggak apa2 kumpul
dengan keluarga. Kerjaannya Sidang perkara Tindak Pidana Korupsi di seluruh wilayah hukum Jateng (
Kendal , Brebes , Rembang , Demak , Pekalongan ) dengan terdakwa beberapa Bupati di daerah , beberapa
pejabat Pemda/Pemprov dan Anggota DPRD , biasa berangkat subuh pulang jam 11 malam. Semua saya
nikmati......kadang2 nglembur bikin Tuntutan Pidana sampai jam 2 malam baru tidur , subuh harus bangun
berangkat sidang ke luar kota lagi .
Pada tahun 2008 , sedulur Panji (om Daru) masuk kejati Jateng sebagai Pengkaji. Hanya beberapa bulan
kumpul satu kantor dan beliaunya pindah sebagai Kajari.
I-Panji Story 141 Alumni Smaga-81 SOLO
Tahun 2009 , sy mendapat SK sebagai Pengkaji di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah hanya pindah ruang dan
lantai saja. Tugas masih tetap , sidang korupsi di beberapa wilayah hukum Jateng , termasuk perkara pidana
Umum yang menarik perhatian masyarakat ( Kasus Syeh Puji) , kerusuhan Temanggung ( masalah Sara ).
Di tahun 2010, sedulur Panji om Tatang (B2) menyusul menjadi Pengkaji di Jawa Tengah, tidak lama juga
dapat SK jadi Kajari Toba di wilayah Bangka Belitung.
Tahun 2011 , saya mendapat SK pindah sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bantul DIY , seneng poll ora
nyabrang laut , ora numpak pesawat. Numpak bis Ramayana wis tekan , 20 ribu sampai .
Selama saya pindah2 tugas , suami dan anak2 tetap di Semarang , anak2 gak mau ikut mamanya dengan
alasan susah reuninya (mau ikut reuni mana karena pindah sekolah terus) . Ketika sebagai Kepala Kejaksaan
Negeri Bantul , Saya hidup sendiri di rumah dinas yang sangat besar dengan 6 kamar (2 lantai) dan menurut
informasi horor. Staf gak ada yang mau ikut karena takut , hantunya sering menampakkan dan stafpun kalau
dibayar berapapun gak mau tinggal di rumah dinas tersebut Karena kegiatan sangat padat , gak kepikiran
apa2. Rumah dinas angker banyak setan , wis ora tak gagas. Termasuk kondisi wilayah Bantul DIY sangat
rawan gempa , .....sering gempa waktu jam kerja , gempa di malam hari . Semua saya syukuri dan tidak
terasa sampai 3 tahun 6 bulan.
Sebagai Kajari Bantul DIY , kurang lebih 3 tahun 6 bulan, aman , lancar terkendali , rukun dan sangat kompak
, erat rasa kekeluargaannya .Yang sangat mengesankan Bupati , Ketua DPRD , Kapolres, Kajari adalah
perempuan sampai dapat julukan Srikandi Bantul ( Julukan dari Gubernur DIY Hamengku Buwana X) . Pada
bulan September 2014 saya mendapat SK pindah sebagai Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda,
Ketika pelantikan didampingi suami , melihat kondisi rumah dinas dan perjalanan Balikpapan ke Samarinda
sangat berat sebetulnya suami gak tega , tapi karena harus bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia dan
harus dilaksanakan. Akhirnya lama kelamaan jadi biasa saja .
Bulan Oktober 2014 , saya dilantik sebagai Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara , sebulan sesudahnya
yaitu Nopember 2014 disusul dulur panji (Om Tatang B2 ) sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur.
Kondisi saya dan pak Tatang(B2) sama bulog (bujang lokal), suami dan anak2 saya di Semarang. Demikian
om Tatang juga keluarga tetap di Solo. Rumah dinas kami bersebelahan , sesama Panji kitapun rukun banget
, makan , nonton film , bekerja , dolan , berbagi rejeki, pulang ke Jawa , kembali ke Kaltim bareng yach kayak
mimi lan mituno, termasuk teman setia curhat dalam suka maupun duka.
I-Panji Story 142 Alumni Smaga-81 SOLO
Sebagai Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara , wilayah hukum kami meliputi Propinsi Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara. Apabila kunjungan ke daerah mendampingi pimpinan , sangat melelahkan tetapi
mengasyikkan . Karena bandara di Balikpapan , setiap perjalanan ke daerah harus perjalanan darat 3 jam ke
Balikpapan , dilanjutkan naik pesawat ke beberapa daerah dilanjutkan naik kapal lagi baru sampai tujuan.
Kalau kunjungan ke Kalimantan Utara ( Malinau , Nunukan , Tana Tidung, Tanjung Selor ) dari Tarakan hanya
ada pesawat kecil dan kalau cuaca jelek pasti dibatalkan , demikian kalau naik kapal laut cuaca di laut tidak
bagus dan hujan perjalanan pasti dibatalkan.
Pernah terlantar selama 3 hari menunggu cuaca bagus di Tarakan. Setelah menunggu 3 hari kembali ke
Samarinda lagi karena baik pesawat dan kapal batal berangkat semua.
Ketika mendampingi pimpinan (Kajati) kunjungan kerja di beberapa kejaksaan Negeri dan dilanjutkan rapat
dengan Sekretariat DPRD Kaltim membahas beberapa permasalahan Hukum di Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara di Pulau Derawan , sewaktu rombongan mengunjungi Pulau Maratua dan Pulau Kakaban
terjadi musibah , kapal yang kami tumpangi kandas di tengah laut. Kami semua harus nyebur laut , ganti
kapal nelayan baru ke kapal gede ditengah laut....Kita harus nyebur laut jalan di atas batu karang tanpa alas
kaki sambil pegangan tali /dadung , ...air seleher, arus sangat deras ......sudah pasrah apa yg terjadi.....komat
kamit nyuwun slamet , dedonga slamet... slamet, akhirnya kami selamat dapat pertolongan . Walaupun
telapak kaki hancur kena batu karang , baju basah kuyub. Sing penting slamet kabeh.
Ternyata hikmah dari semua kegiatan yang saya ikuti waktu kuliah menjadikan saya jadi perempuan kuat ,
mandiri dan siap menghadapi semua tantangan dalam bertugas sebagai jaksa yang jauh keluarga ,
lingkungan alam yang masih berat dengan adat istiadat yang berbeda .
Pada tahun 2016 , saya mendapat SK pindah sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Samarinda masih di
Samarinda Kaltim cuma melewati jembatan Mahakam.
Kondisi Kejaksaan Negeri Samarinda saat itu sangat memprihatinkan , berbagai masalah baik personil
maupun kinerjanya , kondisi carut marut , dengan kekompakan , kebersamaan akhirnya permasalahan bisa
kami selesaikan . Perintah pimpinan untuk membenahi dan harus Zero tunggakan ! Dengan semangat tinggi ,
walaupun diserang dari berbagai arah dan penuh intrik , fitnah akhirnya semua tunggakan perkara satu
persatu bisa kita selesaikan , akhirnya Zero tunggakan dan bisa dilimpahkan ke Penuntutan. Pada tahun
2017 mendapat penghargaan dalam pengelolaan keuangan Kementerian/lembaga walaupun bukan ranking
1 dan pada triwulan I tahun 2018 Kejari Samarinda mendapatkan ranking 3 se Indonesia untuk
penanganan Kasus Korupsi .
Ketika dinas di Samarinda selama 3,5 tahun karena predikat
sebagai isteri dan ibu , selalu berusaha untuk pulang ke Semarang
setiap minggu. Kadang sampai rumah hari Sabtu , hari minggu sore
balik ke Samarinda lagi. Tidak ada rasa capek , gak pernah
menghitung rupiah demi ketemu keluarga seneng aja...
Kadang kalau ada tugas dinas ke Jakarta , rapat jam 8 pagi dan
esoknya ada acara yang tidak bisa ditunda . Saya bolak balik tidak
menginap di Jakarta. Berangkat dari Samarinda jam 2 pagi ke
Balikpapan , penerbangan jam 6 pagi sampai Jakarta jam 7 pagi ,
mandi di bandara dan jam 8 pagi sudah ikut rapat. Pulangnya ikut
penerbangan jam 21.00 (penerbangan terakhir ) sampai
Balikpapan jam 23.00 , perjalanan ke Samarinda 3 jam . Sampai
rumah jam 2 pagi lagi, tidur dan jam 8 pagi sudah di kantor. Pada
waktu itu perasaan tidak capek , tetapi sekarang membayangkan
capek....
I-Panji Story 143 Alumni Smaga-81 SOLO
Pengalaman yang mungkin aneh....ketika jadi Asisten di Kejati tidak ada sopir dinas dan untuk mendukung
kegiatan harus ada sopir. Dengan berbagai cerita horor , apalagi di area bukit Soeharto dan perjalananan ke
Balikpapan , ketika mencari sopir , pertanyaan cukup “Kamu takut sama hantu tidak ? Dan mau perjalanan
tengah malam ke Balikpapan ? Pertimbangan saya kalau dia takut hantu pasti akan kacau. Akhirnya dapat
sopir orang jawa yang sudah lama menetap di Samarinda, orangnya betul-betul pemberani
Pada bulan Juli 2018 , dapat SK pindah sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kejaksaan RI di Jakarta.
Yang semula teknis , jadi ngurusi rumah tangga , kegiatan diklat , urusan tamu baik luar maupun dalam
negeri , studi banding instansi lain , kerjasama , kebersihan , pengadaaan , konsumsi , personil dan urusan
lainnya yang gak ada habisnya apalagi kita punya 2 tempat pendidikan dan pelatihan di Ceger dan Ragunan.
Mungkin semua sudah diatur Yang Maha Kuasa , untuk rencana berikutnya Retno arep dadi opo ?
Pada bulan Mei 2019 , mendapat kesempatan pelatihan di Wantanas dan lulus sebagai Wasesa Madya
Selain itu juga mengikuti beberapa pelatihan untuk mengajar Tindak Pindana Umum , Pelatihan di LAN
untuk PKP/PKA yang dulunya disebut diklat PIM IV / Diklat PIM III.
Pada bulan Januari 2020, umur 58 tahun jabatan struktural selesai , selanjutnya sebagai Jaksa Fungsional di
Badiklat Kejaksaan RI , kegiatannya mengajar untuk calon CPNS , Latsar CPNS , diklat teknis, diklat
kepemimpinan..
Sekarang kegiatan sehari hari mengajar , menguji , sebagai pembimbing adik2 calon pegawai , calon Jaksa .
pendidikan teknis Jaksa . Semoga ilmu dan pengalaman selama tugas mempunyai manfaat dan menjadi
bekal untuk membimbing yunior menjadi Insan Adhyaksa yang tangguh , jujur , loyal dan mumpuni.
Semoga perjalanan karir sebagai Jaksa , bisa memberi warna untuk sedulur Panji. Dimana tugas Jaksa
perempuan dan laki-laki sama saja tidak ada perbedaan .Hidup dan bekerja di lingkungan kaum Adam ,
nyaman saja tidak ada kendala. Semoga selama menjadi Jaksa Fungsional sampai nanti pensiun , bisa
dinikmati dengan penuh syukur .
Terimakasih kepada suami , anak2ku dan keluarga yang sangat mendukung dengan penuh pengertian dan
kepercayaan.
Berkah Dalem.
Retno Harjantari.
I-Panji Story 144 Alumni Smaga-81 SOLO
46. PRAYITNO HADI
Wah rasane kok sulit juga ini sdh lama ga tulis menulis dengancerita sepanjang ini, tapi ga papa i-story ini tak
tulis paling tidakbisa memberitahukan kepada temens yg biasa ngecuit di GWA Panji ben kenal akulah krn
nek tak simak di GWA Panji ygsering ngecuit kok kayaknya aku ga pada kenal banget.
Saya dilahirkan dengan nama Prayitno Hadi, saya perhatiin adatemen” yang menyebut nama saya dengan
Priyatno atau HadiPrayitno. Yach paling tidak setelah ini temen” terutama di GWA Panji tidak salah sebut
lagi…hihihi…
Ya saya dilahirkan no 6 dari 8 bersaudara di kampung Grobagan– Danukusuman ojok salah dengan
Grobogan ya… dari keluargayang pas”an, bapak saya bernama Mursidi seorang tukang jahit(penjahit)
pakaian yang dijual dipasar sedangkan ibu sayasebagai finishingnya.
Kalau di rumah dan lingkungan saya dipanggilnya Yitno sampaikuliah setelah kerja jadi sering dipanggil
panjangnya Prayitno.Jadi Yitno kecil sering disebut cah bandel krn senengane dolanterus (ya dolanan
layangan, bal”an, main neker, dolan neng kali, golek tebu eh nyolong tebu yo lha sok dioyak oyak Sebe
wispokoke macem”) tapi konsukuen juga mereka ngarani saya jugacah pinter, knp…ntar nyambung ke situ
critane..
Sekolah SDN 52 Gajahan dulu tempatnya di Alkid sekarang
jadikandang kebo Kyai Slamet jadi saiki SD ku sudah ga ada
ntahilang kemana. Lanjut ke SMP 6 yang sekolahannya
sempatpindah dari Widuran ke Semanggi belakang RSU Kustati
yang kalau hujan banjir. Lulus SMP 6 mau daftar ke STM Mikael
sama bapak tidak boleh, katanya STM ntar lulus arep dadi opo,
lha kakakmu aja lukus STM skrg cuma bantu jahit, kebetulankakak
yg pertama lulusan STM Manahan. Jadi disuruh daftarSMA saja.
Pas hari pendaftaran, habis sholat subuh trus pamitsama Ibu
berangkat naik sepeda daftar di SMA 3, wuiih ternyataantrian
sudah panjang tapi Alhamdulillah dapat nomor dan lulus. Nah
disinilah kenapa dibilang Yitno itu cah pinter krn di kampungku
yang sekolah di SMA 3 itu terkenalnya cah pinter.
Sewaktu di SMA yang saya terkesan dan selalu ingat yaitu main sepakbola yg suka tanding antar kelas diluar
jam kelas danserunya nganggo toh”an, kebetulan B5 termasuk yg rodo ampuhlah bal”annya. Pernah juga
terjadi adu jotos / berantem koyo di TV itu…hahaha…
Lulus SMA trus daftar kuliah di Perintis I UGM dan Perintis III UNS semua lulus dan akhirnya pilih di Ekonomi
UGM. Singkatcerita lulus dari Ekonomi UGM nopember 86 trus nyambungkursus bhs Inggris dan Komputer
sambil juga nglamar sana sini. Eee kok dilalah pas lagi jalan” di Toko Gardena Jogja ketemutemen dikabari
kalau di Kampus lagi ada bukaan pendaftaranuntuk BRI yang berminat spy tulis nama. Tidak lama
berikutnyadipanggil tes bbrp minggu berikutnya pengemuman dan lulusdipanggil tes lagi sampai dengan tes
terakhir kira” total waktu 6 bulan sejak pendaftaran. Lucunya sejak awal pendaftaran itubelum pernah
diminta surat lamaran ke BRI baru menjelang testerakhir diminta untuk membawa surat lamarannya.
Alhamdulillah pada Januari 88 saya diterima sebagaisiswa/trainee BRI (sbg tahapan awal sebelum diangkat
sebagaipegawai BRI).
I-Panji Story 145 Alumni Smaga-81 SOLO
Sebelum cerita dilanjutkan saya merasa bersyukur sekali dapatkerja di BRI, kenapa, selama kerja di BRI saya
sering dipindahtugaskan dari kota satu ke kota lain dari Indonesia ujung baratsampai Indonesia ujung Timur.
Dan kenikmatan saya ini belumtentu dinikmati oleh pegawai BRI yang lain, kenapa, karena adaorang yg tidak
suka pindah” apalagi jauh ke luar jawa.
Selesai pendidikan saya ditugaskan menjadi staf di CabangUjung Pandang dulu belum berganti nama
Makassar, dalam satuklas angkatan saya termasuk yg paling jauh selain Medan karenayang lain ada yg cukup
di Jakarta, Surabaya atau Lampung.
Di Ujung Pandang selama 2 th trus pindah balik Jakarta selama6 tahun, kebetulan selama di Jakarta tugas
saya sering di lapangan artinya tidak di kantor terus disinilah hikmahnya sayacukup menguasai wilayah
Jakarta artinya kalau sekarang balikke Jakarta lagi tidak keblusuk apalagi sudah ada google map.
Kemudian saya dipromosikan jadi Pemimpin cabang di BRI Rengat – Riau, sekitar 2,5 th trus pindah ke
Pacitan kampungnyapak SBY mantan Presiden kita tapi waktu saya di Pacitan pakSBY belum Presiden, lha
saya disitu th 99-2002. Setelah itupindah lagi ke Ponorogo sekitar 3 th baru setelah itu dipindahlagi tapi kali
ini pulang kampong di Solo, kantornya di BRI Kartosuro.
Dari Kartosuro saya diterbangkan menuju
Kalimantan Tengah yiPalangkaraya selama 1,5 th
habis itu diterbangkan lagi menjadipemimpin cabang
di Jayapura – Papua. Setelah 13 bulan di Papua
lanjut terbang lagi ke Medan sebagai auditor.
BedanyaPemimpin cabang sama Auditor, kalo
pemimpin cabangtugasnya intertain rekanan spy
tetap loyal kepada BRI tapi kaloAuditor tugasnya
mengaudit BRI cabang di wilayahnya jadimuter dr
kota ke kota berikutnya paling tidak selama sebulan
di cabang situ. Sedangkan Medan wilayahnya sampai
Aceh otomatis Banda Aceh termasuk pulau Sabang
dan sekitarnyapernah saya kunjungi, begitu juga wil
Sumut dari yg paling selatan Rantauprapat dan
Sidempuan juga telah terjajahi oleh ku.
Di wilayah Medan hampir 3 th trus bergeser lagi ke Palembang yg wilayahnya meliputi propinsi Sumsel,
Babel, Jambi, Lampung dan Bengkulu. Jadi lengkaplah pulau Sumatra telahterjajahi semua. Di wilayah
Palembang tidak terlalu lama cukup1,5 th trus pindah lagi ke HO di Jakarta sampai pensiun. Dan
Alhamdulillah selama di HO sempat dipromosikan menjadi AVP (asisten vice presiden).
Dari perjalanan karier di BRI itu kenikmatan yg saya syukuriyaitu saya bisa menikmati keindahan bumi
Indonesia dg beragam suku, adat kebiasaan dan tidak lupa kulinernya. Selainitu hobi saya olahraga juga
tersalurkan, mau tahu olahraga sayaapa.. yaitu bermain golf jadi setiap kota yg pernah saya singgahidan
disitu ada lapangan golf pasti saya pernah main disitu.
Alhamdulillah sampai sekarang walaupun sudah pensiun sayamasih rutin main golf. Nah kalau ada warga
PANJI yang punyahobi golf juga boleh kita main bareng.
Itulah sekilas i-story saya.
Sekarang sudah pensiun domisili di Solo.
Istri : Lusi Deviana kelahiran Singkawang,
anak 3 : laki perempuan laki, no 1 & 2 lahir di Jkt dan yg ke 3 lahir di Pekanbaru
Salam
Prayitno Hadi (Belimo)
I-Panji Story 146 Alumni Smaga-81 SOLO
47. EDI RAHMATTO
Sesuai dengan permintaan pak Ketua utk mengirimkan storynya, tak kenal maka tak sayang, saya akan
mencoba menulisnya...
Sebenarnya tidak ada yg istimewa dg cerita saya, datar2 aja, tidak spt temen2 lain yg oke buanget... ...
Saya alumni dari smpn 6 yg sekolahnya dulu di widuran, trus alih lokasi ke ps kliwon...
Selepas dari smp trus ingin melanjutkan ke sman 3 dimana saat itu bareng2 dg beberapa temen. Malam
sebelum besoknya hari pendaftaran, sengaja nginep di rumah mas Untung Budi di Kepanjen, Balong
bersama temen2 biar daftarnya bisa pagi2 sekali...
Hari H pendaftaran, saya, ms Budi, ms Bambang Wirawan,serta ada lagi tapi lupa, berangkat ke sma3 utk
ndaftar...Sambil nunggu antrian entah dari mana infonya, bagi yg dapat rangking/ pelajar teladan di smp nya
bisa ndaftar tanpa seleksi....akhirnya alhamdulillah sy dan ms bambang wirawan (priyayi puinter n sobat sy
dari sd) bisa ketrima tanpa seleksi...
Di klas 1 sy lupa dulu 1 nya apa, 1/7 atau brp (faktor u... )...yg jelas setelah itu ke B1 bersama bosku yg
guantheng Capt Ade....di sma sy termasuk pendiam n pemalu spt Capt Ade....huahahahaha...
Selepas dari sma sy ndaftar ke perintis 1, kebetulan sy pilih ke ugm...saat itu keinginan saya mau ke fk....tapi
takut gak ketrima krn saingan di ugm mungkin sulit. Akhirnya pilihan fk sy letakkan di pilihan ke 2...sdg
pilihan ke 1 di pertanian...Di perintis 3 sy ndaftar ke uns, pilihan 1 langsung berani milih fk....
Pengumuman keluar... alhamdulillah sy ketrima di pertanian ugm, dan di uns ketrima di fk (itupun
cadangan..... )
Akhirnya aku pilih di uns krn mmg ingin ke fk ngiras pantes ikut mengangkat derajat ortu sy (alm) yg
pekerjaannya dagang di ps klewer.....(waduuuh... kok air mataku trus meleleh nih kelingan (alm) bapak
ibu... )....dan alhamdulillah meski hanya pedagang, tapi dari 9 anak (sy no 3) semuanya jebolan
PT...(maaf tdk bermaksud riya loh ya .... )....
Saya kuliah di fk uns baru lulus akhir 1989, krn awal kuliah saat itu
msh sistim gugur, kebetulan saat tingkat 2 dari 5 mata kuliah ada 1
yg tdk lulus, shg hrs ngulang setahun...blm lagi peralihan dari
sistim gugur ke sks...sehingga mmg korban sistem.....( padune
alesan...... )...mungkin juga saya tidak sepintar seperti mb
Farida, mb Dewi, mb Endang atau yang lainnya, shg harap maklum
kalo lulusnya luamaa...
Alhamdulillah saat itu setelah lulus dokter tidak mengalami
periode ptt tapi langsung jadi cpns....lalu ke Depkes Jkt dan sy
milih prop jateng....di jateng milih 3 pilihan tempat/kab dan saat
itu hrs langsung ketemu kadinkesprop jateng utk menentukan
pilihannya, krn mngkn sebelum periode itu ( mngkn loh) banyak
mafia penempatan oleh segelintir oknum.....
Akhirnya sy dapat pilihan yg ke 3 yaitu temanggung, krn pilihan yg
1 dan 2 sdh penuh kata kadinkespropnya sambil pegang kertas yg
isinya daerah2 penempatan...
Sy mulai kerja di tmg 1 jan 1991...kab kecil yg sejuk dan sentra tembakau dan juga kopi...kopinya sdh
mendunia loh... Sy pertama kali ditempatkan di pusk pringsurat sbg dokter ke 2... dan tinggal di rumdin
pusk selama 4 th... tahun ke 2 di pringsurat, tepatnya 13 september 1992 sy menikah (udah 30 th...telat
ya... ) kebetulan istri satu profesi (mantan adik kelas....he...he....) dan posisi istri saat itu masih tugas di
nusa tenggara timur...(berani juga dia disana..... ) posisi saat itu mmg blm nikah dan dia milih disana krn
pengin sekolah lagi ( krn kalo di ntt saat itu wks/wajib kerja sarjana nya 2 th, tapi kalo di jateng wks nya 5
I-Panji Story 147 Alumni Smaga-81 SOLO
th), meski akhirnya gak jadi sekolah krn masalah biaya.... ..krn memang sy dg dia menikah merintis
mulai dari noolll....krn mmg ortu kami dari gol menengah ke bawah...th 1993 barulah istri bisa mutasi ke
tmg....dan lahirlah anak yg pertama 3 des 1993....
Th 1995 sy dimutasi ke pusk selopampang sbg ka pusk (kepala puskesmas )dan menempati rumdin juga yg
depannya kebetulan ada kuburannya....jadi kalo pas pulang mudik dari solo dan spi tmg biasanya sdh tengah
malam ya ngeri2 sedap juga rasanya.... ..tp alhamdulillah selama disana aman2 aja...
Tgl 9 nop 1995 lahir anak kami yg kedua....alhamdulillah...
5 th kmdn sy dimutasi ke pusk kedu sbg ka pusk....disini sy hanya 11 bulan sdh dimutasi lagi, meski para
karyawan rame2 ngumpulin td tangan keberatan ke dinkes kalo sy dipindahkan, krn mmg disitu sdh lama tdk
ada ka pusk yg definitif...akhirnya sy tetep mutasi ke pusk tembarak, krng lebih 15 km di kaki gunung
sumbing, sbg ka pusk...di daerah tembarak ini salah satu sentra tembakau....panen tembakau tgt cuaca, kalo
pas bagus ya untungnya gede banget, trus masyarakat konsumtif sekali, beli mobil lah meski tak ada garasi,
beli spd motor lah, makanya sampai inden kalo beli motor, yg ndaftar haji juga meningkat drastis,... pernah 1
desa itu tapi bukan di tembarak, yg ndaftar sampai 120 an orang....ironisnya sebagian pemuda yg menikmati
pramunikmat di lokalisasi bandungan,ambarawa juga meningkat tajam...he...he.... .....Pernah diamati
di lokalisasi mobilnya banyak berplat AA.....E, plat tmg....Tapi kalo panennya jeblok ya ekonomi sangat lesu
sekali, tunggakan utang di bank pada macet, pasar sepi.....Pengalaman sering jeblok daripada sukses
panennya...tapi masyarakat spi saat ini tetep aja nanem mbako meski dari pemda suruh diversifikasi (betul
nggak ya istilahnya.... ) dg tanaman2 yg lain.....Di tembarak sy bertahan spi 3 tahun...(cuma blm jadi
juragan mbako.... )...stlh itu dimutasi lagi ke puskesmas temanggung (kota).....
Krn seringnya mutasi inilah yg mendorong kami berdua hrs berpikir utk bisa mempunyai rumah
sendiri...karena kalo di rumah sendiri mbok setahun sekali mutasi siyap aja, karena hanya pindah orang
tok...tapi kalo masih di rumdin ya repot buaangeet...karena kalo pindah itu ya boyongan semuanya, hrs beli
dus2 besar bekas rokok itu utk ngepaki barang2, kdg sampe beli 15 an dus, blm dus yg kecil2, belum nnti
rehab rumah yg akan ditempati, ditambah istri itu sangat ngopeni dan nambahi barang2 rmh tangga, krn
hobinya koleksi alat2 rmh tangga,... bahkan ada bbrp alat rmh tangga yg sdh puluhan tahun dibeli masih
terbungkus rapi di dusnya....ha...ha....( ) jadi ya bisa dibayangin barang2 nya
banyak..refoot.....kadang bbrp dus isi peralatan atau barang2 yg lain, yg kita blm sempat mbuka sdh
diangkut mutasi lagi.....
Krn terdorong ingin punya rumah sendiri itulah, akhirnya tiap sore 2 atau 3 hr sekali sy boncengan dg istri
utk cari lokasi calon rumah...dan singkat cerita saya dapatkan tanah dari seseorang...kebetulan temennya
mau jual tanah krn butuh uang....Trus yg jadi pemikiran kami, uangnya dari mana??...Saat itu hanya ada
tabungan 5 jt....akhirnya terpaksa keluar jurus pns utk "menyekolahkan" SK.....he....he...spi staf saya pada
heran...."masak pak dokter kok utang?".....waduuuhh...dikira kalo dokter itu mesti kaya, banyak uang, gak
boleh utang, dst....maklum, diatas khan sdh sy spikan bahwa sy dan istri itu merintis dari noolll....akhirnya sy
hrs pinjem sertifikat tanah orang tsb utk dibawa ke bank utk proses pencairan uang...waduuhhh sy jan-jan
ne isin buanget ke orang tsb, tapi sy inget kata2 bapak sy dulu....."wong kuwi ra kena isin, sing penting ora
nyolong njupuk"..... Akhirnya dapatlah tanah tsb...Bbrp tahun dpt rejeki trus mulai pondasi.....ditinggal lagi
nabung...trus bisa mbangun spi atap, ehh ndilalah kami berdua dapat uang perbaikan tunjangan saat itu
sebesar 10 jt, tapi ya langsung ludes utk beli genting....
Trus sambil jalan sambil finishing rumah kalo pas ada rejeki.....
Di pusk kota sampai 3 tahun, trus dimutasi ke dinas kesehatan sbg kabid P2PL spt jabatannya budok Nik
dulu... Kali ini krn sdh punya rumah sendiri, meski blm sempurna, ya pindahnya hanya orang saja tanpa hrs
bersusah payah ngepaki barang2...di dinas kesehatan sy kurang nyaman krn yg diurusi banyak ke
manajemen, tidak ke masyarakat/pasien...sy mau mundur dari jabatan struktural gak boleh2, bahkan disasar
terus utk supaya jadi orang pertama di dinkes....sy trus terang menolak/ keberatan...krn di dinkes itu kalo
teknisnya sih mungkin bisa/ mampu, tapi non teknis nya itu yg sangat bueraaattt...
I-Panji Story 148 Alumni Smaga-81 SOLO
Akhirnya 6 th di dinkes baru sy dikabulkan mundur dari jabatan struktural utk jadi tenaga fungsional di
puskesmas lagi tapi bukan sbg kepala, sampai saat sekarang ini.....dan mngkn spi pensiun in syaa Allah 2 th
an lagi.... Aahh.....alhamdulillah...santai...
Suka dukanya sbg dokter di lapangan ya beragam...Dukanya
kalo pasien/ masyarakat itu sulit utk diajak berperilaku hidup
bersih dan sehat....buang air besar masih ada yg di kali,
diberi jamban malah disimpen/ dipotong.....pilih plung
lap.... Juga spt saat ini, di musim covid ini, masyarakat
utk diajak pakai masker aja minta ampun sulitnya.., apalagi
utk rapid test, tdk mau,... lebih2 utk swab,... gratis aja pada
nolak loh....yg alasan takutlah, yg alasan hasilnya nnti
positiflah... ...Memang tdk bisa dipungkiri, krn
masyarakat kita masih stigmanya negatif thd penderita
covid...Bbrp hari yg lalu kebetulan ada salah satu kepala desa
di daerah wilayah pusk sy yg positif covid.....trus dia malah
dijauhi warganya, jadi pak kades tadi merasa tersinggung
banget...pernah juga ada kejadian pasien dikarantina di
suatu gedung, eh..malam2 dia melarikan diri naik ojek
pulang ke rumah....belum lagi jenazah yg hrsnya
pemulasarannya sesuai covid, masy disitu nolak lalu
disucikan dan dikubur dg alami spt biasanya.. ....
Dukanya lagi ya tentunya kalo pasien yg kita tangani/ obati itu tidak/ blm sembuh...belum lagi pasien yg
hrsnya segera dibawa ke rs, hrs musyawarah dulu dg keluarganya, dg tetangganya, shg telat utk ditangani
dan akhirnya meninggal...
Kalo sukanya sbg tenaga dokter sih ya kami sering dapat rejeki hantaran atau oleh2 dari pasien....dapat
buah2an spt duren, salak, apel, anggur, dapet roti,kue, dapet sayur, ayam goreng, lauk pauk, sampai cindera
mata dll... dan tentunya yang paling seneng kalo pasien tsb manut dan sembuh setelah
diobati...merupakan kepuasan tersendiri...
Oh iya satu lagi sukanya jadi dokter...last but not least....bisa pegang2 pantat
orang....huahahaha ..dibayar lagi... (mluayuu buannteer ndak
didukani priyayi panji...)... coba Capt Ade berani pegang2 kayak saya...woouw..... bakalan didamprat abis
ama suaminya nanti.....huahahahahaha.. ... (sorry Capt just joke)......
Oh iya, alhamdulillah anak pertama sy juga mengikuti jejak ortunya, dan saat ini bekerja di salah satu rs di
tmg, sambil nabung utk rencana sekolah lagi....aamiin... Sedang anak kedua saat ini alhamdulillah hampir
selesai, juga ngikuti jejak ortunya, hanya di gigi....tapi gara2 mbak Copit ini jadinya ya agak tertunda
selesainya....
Tapi diatas itu semuanya, kami senantiasa selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur alhamdulillah atas apa
yg kami terima selama ini....
Kalo sy boleh menyitir salah satu ayat...."Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih".......
Demikianlah sekelumit story saya yg gak begitu menarik/ menantang spt temen2 panji lain yg oke
buangett.... ...tapi terima kasih dan apresiasi yang tinggi buat temen2 yg sampai tamat membaca story
saya ini..... Akhirnya mohon maaf bila ada kata2 yg kurang berkenan di hati temen2 panji yg ruaaarr
biyasaaahh ini...Matur nuwun
Edi Rakhmatto
I-Panji Story 149 Alumni Smaga-81 SOLO