4 2.3.1 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara, terdiri dari : A. Direktur ; B. Wakil Direktur Administrasi dan Umum, terdiri dari: 1) Bagian Umum, terdiri dari : Sub Bagian Ketatausahaan; Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; Sub Bagian Kepegawaian. 2) Bagian Pengkajian dan Pengembangan, terdiri dari: Sub Bagian Perencanaan dan Pengkajian; Sub Bagian Evaluasi dan Pemberdayaan; Sub Bagian Pelaporan. 3) Bagian Keuangan dan Akuntansi, terdiri dari: Sub Bagian Anggaran dan Verifikasi; Sub Bagian Mobilisasi Dana; Sub Bagian Penatausahaan Keuangan. C. Wakil Direktur Pelayanan Medis, terdiri dari; 1) Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari: Seksi Pelayanan Medis Inap, Jalan dan UGD; Seksi Pengembangan Mutu Pelayanan Medik dan Rehabilitasi. 2) Bidang Pelayanan Keperawatan, terdiri dari: Seksi Asuhan Keperawatan; Seksi Etika dan Mutu Keperawatan. D. Wakil Direktur penunjang Medis dan Akademik, terdiri dari: 1) Bidang penunjang Medis, terdiri dari: Seksi Laboratorium, Farmasi dan Gizi; Seksi Elektromed dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah. 2) Bidang Akademik dan Pendidikan, terdiri dari: Seksi Akademik dan Kebidanan; Seksi Pendidikan dan Pengembangan. E, Kelompok Jabatan Fungsional; F. Komite Medik, yang terdiri dari: 1) Komite Medis 2) Komite Keperawatan 3) Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien 4) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 5) Instalasi.
5 Instalasi terdiri dari : Instalasi Gizi Instalasi Loundri Instalasi Pemeliharaan Saran Rumah Sakit Instalasi Sterilisasi Pusat G. Instalasi; H. Satuan Pengawas Intern (SPI) Jenis dan Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional, Komite Medik, Instalasi dan Satuan Pengawas Intern dibentuk berdasarkan kebutuhan tugas dan fungsinya diatur dengan Peraturan Direktur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; I. Dewan Pengawas Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 188.44/ 129/ KPTS/ 2017 tanggal 23Maret 2017tentang Pengankatan DewanPengawas Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum maka dibentuk susunan Dewan Pengawas RSU Haji Medan Tugas Dewan Pengawas Rumah Sakit sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit terdiri dari: a. menentukan arah kebijakan Rumah Sakit; b. menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis; c. menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran;
6 d. mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya; e. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien; f. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit; dan g. mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas mempunyai wewenang: a. menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan kinerja dan keuangan Rumah Sakit dari Kepala/Direktur Rumah Sakit; b. menerima laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal Rumah Sakit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur Rumah Sakit dan memantau pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut; c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat manajemen lainnya mengenai penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur Rumah Sakit sesuai dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance); d. meminta penjelasan dari komite atau unit nonstruktural di Rumah Sakit terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas sesuai dengan Peraturan Internal
7 Rumah Sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance); e. berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah Sakit dalam menyusun Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance), untuk ditetapkan oleh pemilik; dan f. memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pengelolaan Rumah Sakit. Perubahan Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi ini juga akan mengalami perubahan serta akan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang akan terbit nantinya. 2.3.2 Sumber Daya Manusia Jumlah Pegawai dan Dokter 620 orang terdiri dari: Pejabat Struktural : 22 Orang Non Medis : 83 Orang Paramedis Non Keperawatan : 248 Orang Paramedis Keperawatan : 191 Orang Dokter : 107 Orang Tabel 2.3.2.a Komposisi Pegawai menurut Jenjang dan Pendidikan Tahun 2021. No Jenjang Pendidikan Jumlah % 1 S3 - 2 S2 74 11,9% 3 S1 144 23,3% 4 D4 6 0,09% 5 D3 223 35,9% 6 D1 2 0,03% 7 SMA/ sederajat 168 27,09% 8 SMP/ sederajat 2 0,03% 9 SD/ sederajat 1 0,016% Tabel 1. menggambarkan kondisi jenjang dan latar belakang pendidikan pegawai dimana persentase jenjang dan latar belakang pendidikan berada pada tingkat pendidikan D III. Tabel 2.3.2.b Data Tenaga Medis Dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan Tahun 2021 PNS BLUD I 1 Dokter Umum 27 18 9 27 0 Dokter yang lagi pendidikan 7 org/ dokter yang menjabat struktural 4 org 2 Dokter Gigi 3 8 0 8 0 II 1 Pelayanan Penyakit Dalam 5 4 0 4 0 2 Pelayanan Pediatri 5 9 9 0 3 Pelayanan Bedah 5 4 2 6 0 4 Pelayanan Obstetri & Ginekologi 5 4 2 6 0 III 1 SMF Anastesi 2 2 2 4 0 2 Radiologi 4 0 2 2 2 3 SMF Patologi Klinik 2 2 1 3 0 4 SMF Patologi Anatomi 4 0 2 2 2 5 Pelayanan Rehabilitasi Medik 3 0 1 1 2 IV 1 Pelayanan Mata 3 0 1 1 1 2 Pelayanan Telinga Hidung & Tenggorokan 3 1 1 2 1 3 Pelayanan Syaraf 3 1 1 2 1 4 Pelayanan Jantung & Pembuluh Darah 5 0 4 4 1 5 Pelayanan Cardiovascular 2 0 1 1 1 6 Pelayanan Penyakit Kulit & Kelamin 7 5 1 6 1 7 Pelayanan Kedokteran Jiwa 4 0 3 3 1 8 Pelayanan Paru 5 2 2 4 1 9 Pelayanan Orthopedi 3 1 1 2 1 10 Pelayanan Urologi 2 0 0 0 1 11 Pelayanan Bedah Syaraf 3 0 2 2 1 12 Spesialis Bedah Plastik 2 0 1 1 1 13 Pelayanan Kedokteran Forensik 3 0 0 1 Pelayanan M edik Dasar Pelayanan M edik Spesialis Dasar Pelayanan Medik Spesialis Penunjang Pelayanan M edik Spesialis Lain REKAPITULASI DOKTER RSU HAJI MEDAN PROVSU SESUAI STANDAR KELAS B KEBUTUHAN NO TENAGA M EDIS JUMLAH KEBUTUHA N TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI KET
8 Tabel 2.3.2.c . Data Tenaga Medis Dokter (Lanjutan) VI 1 Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PDKGEH) 3 0 0 1 2 Geriatri (Sp.PD-KGer) 2 0 1 1 1 3 Hepatologi (Sp.PD-KH) 3 0 0 1 4 Psikosomatik (Sp.PD-KPsi) 3 0 0 1 5 Hematologi – Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM) 2 0 1 1 1 6 Kardiovaskular (Sp.PD-KKV) 3 0 0 1 7 Endokrin-MetabolikDiabetes(Sp.PD-KEMD) 2 0 1 1 1 8 Pulmonologi (Sp.PD-KP) 2 0 1 1 1 9 Reumatologi (Sp.PD-KR) 3 0 0 1 10 Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PDKPTI) 1 0 1 1 1 VII 1 Alergi Imunologi 3 0 0 1 2 Endokrinologi 3 0 0 1 3 Gastro-Hepatologi 3 0 0 1 4 Hematologi Onkologi 3 0 0 1 5 Kardiologi 3 0 0 1 6 Nefrologi 3 0 0 1 7 Infeksi & Pediatri Tropis 3 0 0 1 8 Neurologi 2 0 1 1 1 9 Nutrisi & Penyakit Metabolik 3 0 0 1 10 Pediatri Gawat Darurat 2 0 0 1 11 Perinatologi 2 0 0 1 12 Pencitraan 2 0 0 1 13 Respirologi 2 0 0 1 14 Tumbuh Kembang Ped. Sosial 2 0 0 1 15 Kesehatan Remaja 2 0 0 1 VIII 1 Bedah Onkologi (Sp.B(K)onk 2 0 0 1 2 Bedah Toraks Kardiovaskular (Sp.BTKV) 2 0 0 1 3 Bedah Digestif (Sp.B KBD) 2 1 1 4 Bedah Kepala Leher (Sp.B KL) center 2 0 0 1 5 Bedah Anak (Sp.BA) 2 0 0 1 6 Bedah Vaskuler dan Endovaskuler (Sp.B(K)V) center 2 0 0 1 Pelayanan M edik Sub Spesialis Penyakit Dalam Pelayanan Medik Sub Spesialis Anak Pelayanan M edik Sub Spesialis Bedah
9 Tabel 2.3.2.d Data Tenaga Medis Dokter (Lanjutan) IX 1 Obgyn (Onk) 2 0 0 1 2 Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi” 2 0 0 1 3 Konsultan Feto Maternal” 2 0 0 1 X 1 Infeksi 2 0 0 1 2 Onkologi Toraks 2 0 1 3 Asma dan PPOK 2 0 1 4 Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas 2 0 1 5 Faal Paru Klinik 2 0 1 6 Paru Kerja dan Lingkungan 2 0 1 7 Imunologik klinik 2 0 1 X I 1 Perawatan Intensif/ICU (Sp.AnKIC) 4 2 2 0 2 Anestesi Bedah Jantung, torax dan kardiovaskuler 2 0 1 3 Klinik nyeri 2 0 1 4 Regional analgesi 2 0 1 5 Anestesi bedah saraf 2 0 1 6 Anestesi pediatrik 2 0 1 XII 1 Rekontrusksi (K) 1 1 1 0 XIII 1 Jantung & Pembuluh Darah (K) 2 0 1 XIV 1 Rinologi 2 1 1 0 X V 1 Bedah Mulut 3 0 0 0 1 2 Konservasi / Edodonsi 3 0 0 0 1 3 Orthodonti 3 0 0 0 1 JUMLAH 232 6 2 4 9 111 6 8 0 Pelayanan M edik Sub Spesialis Obgyn Pelayanan M edik Sub Spesialis Paru Pelayanan M edik Sub Spesialis Anastesi Pelayanan M edik Sub Spesialis M ata Pelayanan M edik Sub Spesialis Jantung Pelayanan M edik Sub Spesialis THT Pelayanan M edik Spesialis Gigi & Mulut
10 Tabel 2.3.2.e Data Tenaga Medis Dokter (Lanjutan) Perawat 253 3 1 160 191 6 2 Ners 9 0 2 2 7 2 9 6 1 Perawat Gigi 3 2 1 3 0 JUMLAH 346 3 5 188 223 123 Bidan 2 3 1 2 2 2 3 0 Bidan Klinik 2 2 0 2 0 Bidan Pendidik 2 1 1 2 0 JUMLAH 2 7 4 2 3 2 7 0 APOTEKER 1 6 5 3 8 8 Asisten Apoteker 2 5 0 1 7 1 7 8 Teknis Kefarmasian 1 1 1 0 JUMLAH 4 2 5 2 1 2 6 16 Penyuluh Kesehatan 1 0 1 Administrasi & Kebijakan Kesehatan 1 1 0 1 JUMLAH 2 1 0 1 1 PNS BLUD Sanitasi Lingkungan 3 3 3 0 JUMLAH 3 0 3 3 0 TENAGA GIZI 7 6 1 7 0 Teknis GIZI 2 8 2 8 2 8 0 JUMLAH 3 5 6 2 9 3 5 0 Fisioterfis 6 4 2 6 0 JUMLAH 6 4 2 6 0 TENAGA KEPERAW ATAN KET JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI KET KEKURANGAN PEGAW AI KET TENAGA KEBIDANAN JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI TENAGA KEFARM ASIAN JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KET TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN JUMLAH KEBUTUHA N TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI KET TENAGA KESEHATAN M ASYARAKAT JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI KET TENAGA KETERAPIAN FISIK JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI KET TENAGA GIZI JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI
11 Tabel 2.3.2.f Data Tenaga Medis Dokter (Lanjutan) Radiografer 15 3 5 8 7 Elektromedis 11 3 1 4 7 Ahli Teknologi Lab. Medis 27 6 12 18 9 Sanitarian 1 0 0 0 1 JUMLAH 5 4 12 18 3 0 2 4 Analis kesehatan 1 0 0 0 1 Analis Rencana Program & Kegiatan 1 0 0 0 1 Analis Pengembangan Teknologi Medis 1 0 0 0 1 Analis Satuan Pengawas Mutu 3 0 2 2 1 Pengelola Mutu 2 0 0 0 2 Pengelola Keperawatan 5 0 1 1 4 Analis Perencanaan 4 0 2 2 2 Penyusun Rencana Tatalaksana Instalasi 1 0 0 0 1 Analis layanan Umum 4 0 2 2 2 Qulaity Assurance Supervisor 2 0 0 0 2 Analis Diklat 3 0 2 2 1 Pranata Karsipan 4 0 0 0 4 Analis Fasilitasi Komplikasi Hukukm Islam 3 0 2 2 1 Analis Humas & Protokol 2 0 1 1 1 Analis Manajemen Perkantoran 2 0 0 0 1 Analis Organisasi & Tata Laksana 2 0 0 0 1 Analis Pembayaran Jaminan Kesehatan 9 0 7 7 2 Analis Sistem Informasi 4 0 2 2 2 Analis Tata Usaha 5 0 4 4 1 Penyusun Bahan Informasi & Publikasi 1 0 0 0 1 Pengelola Pengaduan Publik 1 0 0 0 1 Pengelola Surat 3 0 2 2 1 Pengadmistrasi Gudang Farmasi 10 0 9 9 1 Pengadmistrasi Farmasi 10 0 9 9 1 Pengadmistrasi Umum 6 0 2 2 4 Analis Aset Negara 2 0 0 0 2 Penyusun Rencana Kebutuhan RT & Perlengkapan 10 4 5 9 1 Penyusun kebutuhan barang inventaris 1 0 0 0 1 Pengelola barang milik Negara 1 0 0 0 1 Pengelola data pengkajian & Perawatan 1 0 0 0 1 Pengadministrasi sarana & Prasana 3 0 2 2 1 Pengemudi 2 0 1 1 1 Pengemudi Ambulance 10 0 6 6 4 Analis Kepegawaian 4 0 0 0 4 TENAGA TEKNIK BIOM EDIKA JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI KET TENAGA NON KESEHATAN KET JUMLAH KEBUTUHA N PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD KEKURANGAN PEGAW AI
12 Analis Kinerja 3 0 1 1 2 Analisa Pengembangan SDM Aparatur 2 0 0 2 Penyusun Bahan Pengembangan Program Keagamaan 2 0 0 0 2 Pengelola Disiplin Pegawai 2 0 1 1 1 Pengelola Kepegawaian 2 1 0 1 1 Analis Perencanaan Evluasi & Pelaporan 4 0 2 2 2 Analis Bidang Pengawasan 1 0 0 0 1 Penyusun Program Anggaran & Pelaporan 1 0 0 0 1 Pengelola Akuntabilitas 10 0 8 8 2 Analis Keuangan 9 0 8 8 1 Pengelola Gaji 2 0 0 0 2 Pengelola Daftar Gaji 2 0 0 0 2 Verifikator Anggaran 1 0 0 0 1 Pengadministrasi Anggaran 2 0 0 0 1 Analis Pemasaran & Kerjasama 9 0 8 8 1 Penata Keuangan 2 0 0 0 2 Bendahara 2 0 0 0 2 Pemeriksa Pelaporan & Transaksi Keuangan 2 0 0 0 2 Pengelola Akuntansi 2 0 0 0 2 Pengelola Data Belanja & Lap. Keuangan 2 0 0 0 1 Pembantu Perawat/Asisten Perawat 0 0 18 18 0 Verifikator Keuangan 2 0 0 0 1 Operator Telp 6 0 6 6 0 Loundry 9 0 9 9 0 JUMLAH 202 5 122 127 8 8
13 2.3.3 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum Haji Medan memilik luas areal 60.002 m2 yang cukup untuk penghijauan agar suasana ramah lingkungan. Luas bangunan 22.699 m2 terdiri dari: Gedung Rawat Jalan (Poliklinik Spesialis) dan IGD. JUMLAH TENAGA BERDASARKAN PENDIDIKAN /KOMPETENSI SD 0 SMP/ Tsanawiyah 0 SMA/SMU 0 STM 1 SMEA 1 SMK Kejuruan 7 D 1 D 3 53 D 4 KEPERAWATAN D 4 KEBIDANAN 2 D 4 FISIOTRAPI S 1 32 S 2 38 S 3 0 JUMLAH 134 JUMLAH SDM BERDASARKAN STATUS DAN JENIS TENAGA Medis 232 54 49 103 68 Keperawatan 346 35 188 223 123 Kebidanan 27 4 23 27 0 Kefarmasian 42 3 21 24 18 Kesehatan Masyarakat 2 1 0 1 1 Kesehatan Lingkungan 3 0 3 3 0 Gizi 35 6 29 35 0 Keterapian Fisik 6 4 2 6 0 Keteknisian Medis 46 2 29 31 15 Teknik Biomedika 54 12 18 30 24 Non Kesehatan 202 3 115 127 0 Struktural 28 12 7 18 10 JUMLAH 995 136 484 620 335 74 0 1 112 36 0 1 2 100 11 8 49 2 223 1 4 1 144 42 2 170 1 2 1 2 100 10 7 Uraian PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD Jumlah Kebutuhan Jenis Tenaga KEKURANGAN PEGAW AI KET 486 0 PNS BLUD TOTAL PNS+ BLUD
14 Gedung Penunjang Medis terdiri dari: Gedung Laboratorium Gedung Radiologi Gedung Rehabilitasi Medik Gedung Hemodialisa Gedung Instalasi Farmasi Ruang Chateterisasi
15 Gedung Kamar Bedah Gedung Recovery Room (ruang Pemulihan) Gedung Rawat Inap Suite Room Lantai 1 dan 2 Gedung Rawat Inap Super VIP Lantai 1 dan 2 Gedung Rawat Inap VIP Lantai 1 dan 2 Gedung Rawat Inap Kelas I A/B Gedung Rawat Inap Kelas II Gedung Rawat Inap Kelas III Kamar Bedah Kamar kelas 1 Kamar kelas 2A Kamar kelas 3 Kamar kelas 2B Kamar VIP-A Kamar VIP – B
16 Kamar Super VIP Kamar Suite Room Gedung Penunjang Lainnya terdiri dari: Gedung Laundry Gedung Instalasi Gizi Gedung Instalasi Pemeliharaan Sarana Gedung Sanitasi Gedung Ambulance Gedung Administrasi. Jumlah Tempat Tidur Tahun 2021sebanya 219 Tempat Tidur terdiri dari: Super VIP : 3 Tempat Tidur VIP : 43 Tempat Tidur Suite Room : 2 Tempat Tidur
17 Kelas I : 66 Tempat Tidur Kelas II : 37 Tempat Tidur Kelas III : 37 Tempat Tidur Ruang ICU/ICCU : 10 Tempat Tidur Ruang PICU : 3 Tempat Tidur Ruang NICU : 2 Tempat Tidur Ranjang Bayi : 6 Tempat Tidur Ruang Pemulihan : 2 Tempat Tidur Ruang Isolasi (Covid-19) : 5 Tempat Tidur Isolasi Arafah (Covid-19) : 8 Tempat Tidur Isolasi ICU (Covid-19) : 3 Tempat Tidur Total : 219 Tempat Tidur Klasifikasi Tempat Tidur dibagi ke dalam Ruangan Rawat Inap yang terdiri dari: NO NAMA RUANGAN JUMLAH KETERANGAN DIPERSIAPKAN TEMPAT TIDUR 1 Al – Ikhlas 31 T. Tidur SR : 2 Kamar : 2 T. Tidur S. VIP : 2 Kamar : 2 T. Tidur VIP : 27 Kamar : 27 T. Tidur 2 Pav. Shafa 22 T. Tidur Kelas I : 7 Kamar : 14 T. Tidur 22 TT Untuk VIP : 8 Kamar : 8 T. Tidur Isolasi Covid-19 3 Pav. Marwa 17 T. Tidur Kelas I : 5 Kamar : 10 T. Tidur 17 TT Untuk VIP : 6 Kamar : 6 T. Tidur Isolasi Covid-19 S. VIP : 1 Kamar : 1 T. Tidur 4 Arafah (Isolasi) 8 T. Tidur OK : 1 Kamar VK : 1 Kamar ICU : 3 Kamar : 3 T. Tidur Rawat Isolasi : 5 Kamar : 5 T. Tidur 5 Hijir Ismail 28 T. Tidur Kelas I : 6 Kamar : 6 T. Tidur 20 TT Untuk Kelas II : 5 Kamar : 10 T. Tidur Isolasi Covid-19 Kelas III : 4 Kamar : 12 T. Tidur 6 ICU Anak 7 T. Tidur PICU : 3 T. Tidur NICU : 2 T. Tidur Level : 2 T. Tidur
18 NO NAMA RUANGAN JUMLAH KETERANGAN DIPERSIAPKAN TEMPAT TIDUR 7 Annisa 21 T. Tidur Kelas III A : 4 T. Tidur Kelas III B : 4 T. Tidur Kelas III C : 3 T. Tidur Kelas III D : 3 T. Tidur Kelas III E : 3 T. Tidur Kelas III F : 4 T. Tidur 8 Al – Ihsan 14 T. Tidur Kelas II : 7 Kamar : 14 T. Tidur 9 Fitrah 18 T. Tidur VIP : 2 Kamar : 2 T. Tidur Kelas I : 3 Kamar : 3 T. Tidur Kelas II : 3 Kamar : 3 T. Tidur Kelas III : 1 Kamar : 4 T. Tidur Ranjang Bayi : 6 T. Tidur 10 Arrijal 10 T. Tidur Kelas II : 6 Kamar : 10 T. Tidur 10 TT Untuk Isolasi Covid-19 11 Jabal Nur 33 T. Tidur Kelas I A : 13 Kamar : 13 T. Tidur Kelas I B : 10 Kamar : 20 T. Tidur 12 ICU 10 T. Tidur 2.3.4 Fasilitas Pelayanan Minimal di RSU Haji Medan Adapun fasilitas pelayanan minimal yang dimiliki Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah: a IGD (Instalasi Gawat Darurat) Fasilitas IGD: Ruang tindakan Tempat tidur Ruang Triase Ruang Dokter Ruang Obat Ruang Isolasi
19 Ruang Ponek b. Rawat Jalan Rawat Jalan terdirin dari: Poliklinik Bedah Poliklinik Anak /Pediatri Poliklinik Penyakit Dalam Polikilnik Geriatri Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Poliklinik Mata Poliklinik Kulit Kelamin Poliklinik Syaraf Poliklinik Psikiatri Poliklinik Paru Poliklinik Gigi Poliklinik THT Poliklinik Jantung Poliklinik Fisiotherafi Poliklinik Orthopedi Poliklinik TB DOTS Polikilinik VCT (Voluntary Counseling and Testing) Fasilitas terdiri dari: Ruang Dokter Ruang Periksa Ruang Echo (Poli Jantung) Ruang EEG (Poli Syaraf) Ruang TB MDR Diagnostic (Poli TB DOTS) Ruang Bronhoscopy Ruang Endoscopy c. Kamar Bedah/ Bedah Central Fasilitas terdiri atas: Ruang Operasi 5 (lima) Kamar bedah terdiri dari : Ruang Bedah Umum Ruang Bedah Kebidanan dan Kandungan Ruang Bedah TUR-P (Trans Urethra Resectie- Prostat) Ruang Bedah Mata Ruang Bedah Orthopedi Ruang Bedah Plastik Bedah Umum Bedah Obgin Bedah Syaraf Bedah THT Bedah Orthopedi Bedah Urologi Bedah Onkologi Bedah Anak Bedah Digestif Bedah Plastik Bedah Cardiovaskuler
20 Bedah Gigi & Mulut Bedah Paru Bedah Kulit Bedah Thorax d. Cath Lab e. Rawat Inap Rawat Inap terdiri dari: Kelas III Kelas II – A Kelas II – B Kelas I – A Kelas I – B VIP – A VIP B ICU/ ICCU NICU PICU f. Penunjang Penunjang terdiri dari: Instalasi Radiologi, Fasilitas Layanan: Foto Panoramic Foto Mammografi Foto ERCP Foto Plebografi Foto Myelogafi Foto Cyalografi Foto Pyelografi Pemeriksaan Colon in Loop pasien diatas 5 tahun Pelayanan Radiogrfi Pelayanan Gamma Camera CT. Angiorafi CT. Cardiac CT. Digital Pelvimetri CT. Myelo g. Instalasi Rehabilitasi Medik, Fasllitas Layanan: Infra-Red (IR) Ultra Sound (US) Elektrikal Stimulasi (ES) Short Wave Diathermi (SWD) Parafi Bath Traksi Axertise Therafi TENS Cold Pack Hot Pack CPM Latihan Fisik Antinoterafi
21 i. Instalasi Laboratorium / Patologi Klinik dan Anatomi, Fasilitas: Laboratorium Patologi Klinik Laboratorium Patologi Anatomi Laboratorium BTA Pemeriksaan Darah Rutin Pemeriksaan Urine Rutin Pemeriksaan Feaces Rutin Pemeriksaan Faal Hati Pemeriksaan Faal Ginjal Pemeriksaan Faal Jantung Pemeriksaan Karbohidrat Pemeriksaan Lemak Pemeriksaan Elektrolit Pemeriksaan Serologi Sputum BTA Test Narkotika Test COVID-19 (Rapid Test). j. Farmasi. Farmasi/ Apotek RSU Haji Medan memberikan pelayanan 24 jam untuk pasien rawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap, yang terdiri dari: Depo Obat Rawat Inap Depo Obat Rawat Jalan Depo Obat Kmar Bedah k. Pelayanan Hemodialisa. Pelayanan Hemodialisa di RSU. Haji Medan Pemprovsu telah berjalan sejak Mei 1995. Seiring dengan bertambahnya jumlah pasien untuk melakukan tindakan haemodialisa, rumah sakit sudah mempunyai alat/ mesin Hemodialisa sebanyak 12-unit dengan tempat tidur 14-unit dan operasionalnya telah berjalan dengan baik. l. Ambulance m. Instalasi CSSD (Central Sterile Supply Department) n. Instalasi Gizi o. Instalasi Pengolahan Air Limbah p. Instalasi Pemulasaran Jenazah q. Instalasi Binatu (Loundry) r. Instalasi Pemelihatraan Sarana s. Fasilitas lainnya antara lain: Mesjid, Lokasi Parkir, Kantin, Taman, ATM Selain dari pelayanan penunjang yang telah disebut sebelumnya, masih ada penunjang medis lainnya seperti: 1) Instalasi Peralatan Medis, yang mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan alat-alat medis. 2) Instalasi Pemeliharaan Sarana, yang mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan teknik dan alat non medis lainnya.
22 3) Instalasi Sanitasi, yang mengurus kebersihan lingkungan di area RSU. Haji Medan Pemprovsu. 4) Instalasi Pemulasaraan Jenazah, yaitu mengurus segala sesuatu yang menyangkut jenazah pasien yang meninggal termasuk layanan jenazah pasien Covid-19 di RSU. Haji Medan Pemprovsu. 5) Instalasi Binatu, merupakan tempat pencucian linen yang dicuci secara mesin serta sterilisasi yang terjamin. 6) Instalasi Gizi/dapur, merupakan faktor yang penting dalam menunjang kesembuhan pasien dalam pemenuhan makan dan gizi pasien sesuai dengan standart pemenuhan gizi pasien. 7) CSSD (Central Steril Supply Departement) adalah Instalasi Pusat Sterilisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan, yang melayanni pelayanan sterilisasi dengan fasilitas untuk menerima, mendesinfeksi, membersihkan, mengemas, mensteril, menyimpan dan mendistribusikan alat-alat (baik yang dapat dipakai berulang kali dan alat yang sekali pakai), sesuai dengan standar prosedur. 8) Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2407/Menkes/Per/XII/2011 tentang Pelayanan Kesehatan Haji pada Pasal 4 ayat 1 dan 2 jo. Pasal 20. Selanjutnya pada Lampiran II pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2407/Menkes/Per/XII/2011, antara lain dijelaskan bahwa Rumah Sakit Haji sebagai Embarkasi/ Debarkasi dan Rumah Sakit Rujukan Haji. Dalam setiap penyelenggaraan haji yang secara umum bertujuan meningkatkan kondisi kesehatan calon/jemaah haji Indonesia, menekan dan mengurangi angka kematian jemaah haji serta terbebasnya masyarakat Indonesia/Internasional dari transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh calon/jemaah haji Indonesia. t. Fasilitas Pendukung Penyediaan Energi Listrik. Penyediaan energi listrik selama kegiatan operasional RSU Haji Medan bersumber dari Listrik Negara (PLN), dengan kapasitas PLN yang dimiliki sebesar 500 KVA. Energi listrik tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan penerangan, peralatan kantor (komputer, printer,fax dll) dan peralatan kesehatan (peralatan ruang operasi, UGD, ICU, pompa air dan peralatan rumah sakit lainnya), namun demikian untuk mengantisipasi mati lampu atau arus rendah dari PLN maka disediakan sumber energi listrik cadangan berupa generator set dengan kapasitas 2x500 KVA. a. Penyediaan Air Bersih. Air yang digunakan untuk keperluan operasional RSU Haji Medan dalam berbagai keperluan berasal dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan sumur dalam (deep well). Kebutuhan air rumah sakit ini berdasarkan Standar Departemen
23 Kesehatan RI (Kepmenkes No. 1204/ menkes/SK/X/ Tahun 2004) yaitu kebutuhan air bersih rumah sakit sebesar 500L/Bed/hari. Dengan demikian, dari jumlah tempat tidur/Bed Rumah sakit 248 Bed: 500/L/bed/hari x 248 Bed = 124.000 L/Hari atau 124m³/hari. Rincian penggunaan air untuk kegiatan RSU Haji Medan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Penyediaan Air Bersih RSU Haji Medan No. Jenis Kegiatan Asal/Sumber Volume Penanganan Persentase 1 Kamar/ Ruang Rawat PDAM 30 Tidak diolah 24 2 R. Operasi PDAM 15 Tidak diolah 12 3 Laboraterium PDAM 5 Tidak diolah 4 4 Radiologi PDAM 2 Tidak diolah 1,6 5 Klinik/Apotik Sumur 2 Diolah/sandifer 1,6 6 Dapur Sumur 15 Diolah/sandifer 12 7 Kantor Sumur 15 Diolah/sandifer 12 8 Laundry Sumur 35 Diolah/sandifer 28 Jumlah 124 100 Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No.1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit pada bagian III-point B, air bersih yang digunakan untuk kegiatan rumah sakit akan diolah terlebih dahulu untuk memenuhi persyaratan kualitas air yang digunakan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tahun 2010 tentang Kualitas Air Minum. v. Pengelolaan Air Buangan/Limbah Cair. Jenis limbah cair yang dihasilkan adalah limbah cair medis yang berasal dari ruang operasi, laboratorium dan radiologi, sedangkan limbah cair non medis (domestik) yang berasal dari kegiatan kamar/ruang rawat inap, kegiatan klinik/apotik, dapur, kantor dan laundry. Berdasarkan analisa awal dari data perencanaan yang sudah disusun, jumlah limbah cair yang dihasilkan rata-rata perhari sebesar 233 m³/hari. Perhitungan tersebut diperoleh dari asumsi kebutuhan air perhari dikalikan dengan nilai prakiraan air limbah dihasilkan sebesar yaitu 0,7-0,9 dari penggunaan air bersih (Tjokokusumo,1995). Untuk lebih jelasnya mengenai volume limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan operasional RSU Haji Medan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Volume Limbah Cair yang dihasilkan RSU Haji Kegiatan Penggunaan Air Bersih (m³/hari) Asumsi Limbah Cair ¹ (%) Volume Limbah Cair (m³/hari) Kegiatan Domestik 251 80 201 Kegiatan Medis 40 80 32 Total 291 80 233 Sumber: Dokumen Amdal RS Haji Medan 2021 Asumsi Volume limbah yang dihasilkan = 70% - 90% dari volume kebutuhan air (Tjokokusumo,1995)
24 Limbah cair dari WC akan dialirkan ke Septictank dan akan bekerjasama dengan dinas kebersihan Kabupaten Deli Serdang untuk pengolahan selanjutnya. Limbah medis perlu perlakuan khusus mengingat dampaknya sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar. Limbah domestik lain (selain dari WC) dan limbah cair medis RSU Haji Medan akan disalurkan ke STP (sewage treatment plant). Limbah cair medis non B3 dialirkan ke STP, sementara itu limbah cair medis B3 akan ditempatkan di TPS B3 yang selanjutnya diserahkan kepihak ke 3 yang telah memiliki izin pengelolaan B3. RSU Haji Medan akan menyediakan 2-unit SPT (sewage treatment plant) dengan kapasitas STP pada gedung 1 adalah sebesar 26,6 m³/hari dan kapasitas STP pada gedung 2 adalah sebesar 12,83 m³/hari. Berdasarkan prakiraan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit umum (RSU) Haji Medan, yaitu sebesar 233 m³/hari. Tentunya kapasitas STP eksisting tidak dapat menampung dan mengolah semua limbah cair yang dihasilkan. Untuk menampung dan mengolah keseluruhan limbah cair dari kegiatan ini, akan dilakukan optimaliasasi kapasitas STP dengan memperbesar kapasitas STP pada Gedung 1. Proses pengolahan limbah cair secara biologi memanfaatkan microorganisme dengan system reaktor an-aerob serta ditambahkan media settler sebagai tempat berkembang biaknya microorganisme. Microorganisme diharapkan mampu merombak bahan bahan organik yang ada. Dengan proses an-aerob kebauan yang berasal dari limbah yang ada tidak menyebar dan estetika lingkungan masih terjaga. Proses pengolahan limbah cair dengan sistem reaktor aerob-anaerob secarfa bertahap disajikan pada gambar berikut ini: Gambar Bagan Proses Pengolahan Limbah Cair Pembuatan kolam pengolahan dirancang dalam bentuk 4 (empat) kompartemen yaitu kompartemen pertama sebagai tempat untuk pengumpulan/ pengkondisian dan komponen kedua berfungsi sebagai mendegradasi limbah cair organik, kompatemen ketiga tempat untuk pengkondisian DO dan penjernih air. Untuk bak Equalisasi pengkondisian air limbah tidak ada perlakuan khusus, selanjutnya dilakukan filtrasi, difilter terlebih dahulu lalu dialirkan ke reaktor aerob-anaerob proses yang dilakukan adalah proses biologi dengan memanfaatkan microorganisme yang ada serta ditambahkan media hybrib untuk mempercepat perkembangan bakteri an-aerob sehingga kemampuan mendegradasi bertambah didalam reaktor ini proses aerob dilakukan dengan ditambahkan supply kelingkungan sekitar. BAK PENAMPUNGAN AIR KOTOR BAK RECYCLING DRAINASE KOTA BAK I EQUALISASI FILTER REAKTOR AEROB ANAEROB DISINFEKSI FILTER (Chorinasi)
25 Selanjutnya difiltrasi difilter dan di desinfeksi dengan menggunakan senyawa klor untuk menghilangkan bakteri patogen, kemudian air yang sudah terolah aialirkan ke bak recycling sebelum air limbah dibuang ke riol kota. Untuk sludge yang berasal dari IPAL akan diuji secara laboratorium, apabila mengandung B3 akan diserahkan kepihak yang memiliki izin pemanfaatan limbah B3 apabila tidak mengandung B3 akan dibuang ke TPA. a. Pengelolaan Sampah/ Limbah Pada Penanganan limbah padat yang akan dilakukan selama kegiatan RSU Haji Medan berlangsung, antara lain sebagai berikut: 1. Limbah padat medis infeksius: limbah padat medis B3 dilakukan pengelolaan berdasarkan jenis dan karateristiknya. Kemudian ditampung dalam wadah plastik berwarna kuning, dikumpulkan di TPS Sementara rumah sakit, khusus limbah padat medis selambat-lambatnya selama 2 (dua) hari pada ruangan/tempat khusus dengan design sesuai ketentuan untuk selanjutnya diserahkan atau bekerja sama dengan rumah sakit di Kabupaten Deli Serdang yang telah memiliki incenerator sebagai media pengelolaan dan pemusnahan limbah B3 secara administratif dilaporkan ke BLH Kota/Provinsi Sumatera Utara. 2. Limbah padat berupa benda tajam seperti jarum suntik, pecahan ampul dan pisau bedah: Ditampung dalam wadah khusus (box anti tusuk) dan diberi tanda, kemudian dikumpulkan selambat-lambatya selama 22 hari pada ruangan/tempat khusus dengan desain sesuai ketentuan untuk selanjutnya diserahkan atau bekerja sama dengan rumah sakit di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki Incenerator sebagai media pengelolaan limbah padat medis tersebut, yakni RSU Haji Medan. Setiap pengelolaan dan pemusnahan limbah B3 secara administrasinya dilaporkan ke BLH Kota/Provinsi Sumatera Utara. 3. Limbah padat non medis (domestik): ditampung pada wadah plastik yang berwarna hitam kemudian ditampung di TPS sementara rumah sakit, selanjutnya diangkut oleh truk sampah Dinas Kebersihan Kabupaten Deli Serdang untuk dibuang ke TPA. 4. Untuk limbah padat domestik jumlahnya dapat diprediksi dengan menggunakan asumsi yakni limbah padat yang dihasilkan adalah 1,946 kg/org/hari (Tchobanoglous, Theisen and Eliassen 1977) terdiri dari 75% sampah dari dapur (sisa makanan) dan 25% dari kantor dan pembersihan ruangan apabila dianggap tingkat hunian rumah sakit 582 pasien dan jumlah karyawan 404 orang maka jumlah limbah padat dapat dihitung sebagai berikut: Jumlah karyawan dan pasien: 582 + 404 = 986 orang = 986 orang x 1,946 kg/org/hari = 1.918,76 kg/hari Terdiri dari: 75% Limbah padat dari dapur = 1439,07 Kg 25% Limbah padat kegiatan domestik lainnya = 479,69 Kg Densitas : Limbah Padat Dapur = 288,4 Kg/m³ Limbah Padat lain : 81,7 Kg/m³ Volume = (1439,07/288,4) m³ + (479,69/81,7) m³ = 4,98 m³ + 5,87m³ = 10,85 m³ Limbah padat dikelola dengan cara dipilah terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik kemudian ditampung pada tempat pembuangan Sementara (TPS) sampah berbentuk kontainer yang tertutup dengan kapasitas ± 12m³.
26 b. Transportasi Dinamika pergerakan kendaraan keluar masuk areal Kegiatan Rumah Sakit dilakukan dengan sistem tiketing, pengambilan tiket berada di gerbang masuk utama dan akses keluar rumah sakit juga melalui gerbang tersebut. Sehingga akses untuk rumah sakit haji medan menggunakan sistem 1 pintu. Berdasarkan data perencanaan teknis bangunan RSU Haji Medan area parkir yang akan disediakan seluas 2528,1 m². Jika satu SRP = 16 m² (KepWal No.640/3146/sk/1994) Maka kegiatan RSU Haji Medan memiliki 158 SRP untuk pelayanan fasilitas parkir. c. Aset Berdasarkan proses rekonsiliasi data aset tetap per 31 Desember 2021 dengan memegang teguh proses pencatatan dan pelaporan Aset tetap sesuai PP 71 Tahun 2010 dan Permendagri No. 19 Tahun 2016 dan Permendagri No. 108 tahun 2016, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provsu dan RSU Haji Medan Provsu Aset RSU haji Medan termuat pada tabel dibawah ini : Tabel Aset RSU Haji Medan NO URAIAN PERKIRAAN AKTIVA TETAP SALDO PER 31 DES 2020 SALDO PER 31 DES 2021 I TANAH 2.400.000.000,00 2.400.000.000,00 1 Tanah 2.400.000.000,00 2.400.000.000,00 II PERALATAN DAN MESIN 203.590.985.801,00 227.603.794.741,00 1 Alat Besar 6.804.493.626,00 6.794.533.326,00 2 Alat Angkutan 2.676.994.600,00 3.151.994.600,00 3 Alat Bengkel dan Alat Ukur 920.875.969,00 917.136.519,00 4 Alat Pertanian 450.417.757,00 450.417.757,00 5 Alat Kantor dan Rumah Tangga 25.408.970.056,00 20.420.664.352,00 6 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar 464.804.600,00 685.090.964,00 7 Alat Kedokteran dan Kesehatan 156.605.696.704,00 185.028.429.744,00 8 Alat Laboratorium 6.565.335.565,00 6.265.860.565,00 9 Alat Persenjataan 1.500.000,00 1.500.000,00 10 Komputer 2.737.214.475,00 2.990.009.465,00 11 Alat Eksplorasi 0,00 0,00 12 Alat Pengeboran 0,00 0,00 13 Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian 0,00 0,00 14 Alat Bantu Eksplorasi 0,00 0,00 15 Alat Keselamatan Kerja 0,00 0,00 16 Alat Peraga 0,00 0,00 17 Peralatan Proses/ Produksi 0,00 0,00 18 Rambu – Rambu 125.094.950,00 125.094.950,00 19 Peralatan Olahraga 829.587.499,00 773.062.499,00 III GEDUNG DAN BANGUNAN 37.658.735.268,00 55.143.626.406,00 1 Bangunan Gedung 37.616.375.268,00 55.004.289.406,00 2 Monumen 0,00 0,00 3 Bangunan Menara 0,00 0,00 4 Tugu Titik Kontrol/ Pasti 42.360.000,00 139.337.000,00
27 NO URAIAN PERKIRAAN AKTIVA TETAP SALDO PER 31 DES 2020 SALDO PER 31 DES 2021 IV JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 6.251.578.649,00 6.251.578.649,00 1 Jalan dan Jembatan 710.995.000,00 710.995.000,00 2 Bangunan Air 87.970.000,00 87.970.000,00 3 Instalasi 4.233.806.764,00 4.233.806.764,00 4 Jaringan 1.218.806.885,00 1.218.806.885,00 V ASET TETAP LAINNYA 248.503.500,00 331.657.756,00 1 Bahan Perpustakaan 199.212.500,00 199.212.500,00 2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olahraga 0,00 0,00 3 Hewan 0,00 0,00 4 Ikan 0,00 0,00 5 Tanaman 49.291.000,00 132.445.256,00 6 Barang Koleksi Non Budaya 0,00 0,00 7 Aset Tetap Dalam Renovasi 0,00 0,00 VI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 0,00 0,00 1 Bangunan Dalam Pekerjaan 0,00 0,00 JUMLAH ASET TETAP 250.149.803.218,00 291.730.657.552,00 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP 173.332.446.871,93 187.390.587.491,67 TOTAL ASET TETAP SETELAH PENYUSUTAN 76.817.356.346,07 104.340.070.060,33 VII ASET LAINNYA 1 Rusak berat 4.708.449.255,00 12.751.075.149,00 Peralatan dan Mesin 4.708.449.255,00 12.751.075.149,00 Gedung dan Bangunan 0,00 0,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 2 Aset Non Operasional (aset yang dimanfaatkan pihak lain) 19.635.613.541,00 19.635.613.541,00 Tanah 0,00 0,00 Peralatan dan Mesin 118.670.000,00 118.670.000,00 Gedung dan Bangunan 19.516.943.541,00 19.516.943.541,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 3 Aset Tak Berwujud 48.000.000,00 48.000.000,00 Perangkat Lunak Sistem Operasi 48.000.000,00 48.000.000,00 JUMLAH ASET LAINNYA 24.392.062.796,00 32.434.688.690,00 AKUMULASI AMORTISASI 48.000.000,00 48.000.000,00 TOTAL ASET LAINNYA SETELAH PENYUSUTAN 24.344.062.796,00 32.386.688.690,00 JUMLAH …………………………………………………. 101.161.419.142,07 136.726.758.750,33 NO. URAIAN ASET EKSTRAKOMPTABEL SALDO PER 31 DES 2020 SALDO PER 31 DES 2021 1 Peralatan dan Mesin 1.317.868.507,00 1.392.643.347,00
28 NO URAIAN PERKIRAAN AKTIVA TETAP SALDO PER 31 DES 2020 SALDO PER 31 DES 2021 2 Gedung dan Bangunan 54.660.000,00 54.660.000,00 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 4 Aset Tetap Lainnya 377.500,00 113.986.125,00 JUMLAH …………………………………………………. 1.372.906.007,00 1.561.289.472,00 TOTAL ASET KESELURUHAN 275.914.772.021,00 325.726.635.714,00 d. Kinerja Pelayanan Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari indikator yaitu : tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan. Rasio dan Jumlah Pasien dan Data BOR, LOS, BTO, TOI, GDR dan NDR Tahun 2019 - 2021 Tabel Kinerja Rumah Sakit Umum Haji Medan Periode tahun 2019 – 2021 NO URAIAN Target dan Realisasi Target dan Realisasi Target dan Realisasi 2019 2019 2020 2020 2021 2021 1 Pasien Masuk Rawat Inap 10.000 9.441 7.500 5.451 7.500 5.840 2 Kunjungan Rawat Jalan 40.000 43.608 45.000 40.235 50.000 60.711 3 BOR (Bed Occupancy Rate) 55% 46% 60% 27% 60% 40% 4 LOS) (Lenght Of Stay) 5 4 5 4 5 5 5 Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) 80% 85% 6 BTO (Bed Turn Over) 46 38 42 22 7 TOI (Turn Over Interval) 3 5 3 12 8 NDR (Net Death Rate) 20‰ 20‰ 4‰ 9 GDR (Gross Death Rate) 60‰ 60‰ 9‰ Keterangan : e. BOR (Bed Occupancy Rate) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% Rumus: BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X 100% f. AVLOS (Average Length of Stay) LOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga
29 dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari Rumus:AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati. g. TOI (Turn Over Interval) TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rumus:TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) h. BTO (Bed Turn Over) BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Rumus:BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur i. GDR (Gross Death Rate) GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Rumus: GDR = (Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 permil j. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiaptiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Rumus: NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 permil. k. Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) = Total dari nilai persepsi perunsur/total unsur yang terisi x nilai penimbang. Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan pasien baik rawat inap maupun rawat jalan pada RSU Haji periode dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2020 kunjungan pasien mengalami penurunan. Hal ini mempengaruhi terhadap menurunnya persentase capaian kinerja. Capaian Kinerja Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2019-2021 Tabel 2.3.4.a Pasien Rawat Jalan Tahun 2019-2021 NO POLIKLINIK/ PELAYANAN Jumlah (orang) 2019 2021 1 Bedah 1.605 1.661 2 Bedah Plastik 167 32 3 Pediatri 2.092 1.601 4 Penyakit Dalam 5.043 1.650 5 Kebidanan dan Penyakit Kandungan 989 792
30 NO POLIKLINIK/ PELAYANAN Jumlah (orang) 2019 2021 6 Mata 1.418 832 7 Kulit dan Kelamin 874 646 8 Neurologi 2.890 3.003 9 Psikiatri 969 989 10 Paru 2.086 1.641 11 Gigi 719 355 12 THT 2.880 2.025 13 Jantung 2.936 3.303 14 Fisioterafi 7.614 7.205 15 Orthopedi 1.365 1.159 16 TB Dots 159 44 17 VCT (Voluntary Conseling and Testing) 1.275 1.415 18 IGD 5.229 5.399 19 Haemodialisa 3.457 3912 20 Poliklinik Gubsu - - 21 Edokrin - 2161 22 Geriatri - 454 J u m l a h 43.767 40.279 Dari Tabel 2.3.2, dapat digambarkan kunjungan pasien pada layanan rawat jalan dari tahun 2019 sampai 2021 belum menunjukan peningkatan kunjungan. Hal ini dipengaruhi terhadap Adanya rujukan berjenjang peraturan dari BPJS sehingga berdampak kepada Rumah Sakit Kelas B, Dalam rujukan berjenjang tersebut, pasien tidak bisa langsung datang ke RSU Haji Medan karena rumah sakit itu kelas B. Pasien yang dari klinik atau puskesmas harus terlebih dulu dirujuk ke rumah sakit kelas C., Menurunnya tingkat kunjungan Pasien ke RS diakibatkan Covid 19 sehingga semakin menurun BOR Rumah Sakit. Tabel 2.3.4.b. Jenis Asuransi Pasien Rawat Jalan 2019-2021 NO Jenis Asuransi Jumlah (orang) 2019 2020 2021 1 Pribadi 10.381 32.012 14.671 2 BPJS 32.432 7.745 42.547
31 3 Perusahaan 0 0 1.646 4 Jamkesda 0 0 237 5 Gratis 0 478 1.609 Jumlah Komplain Tabel. Komplain Tahun Jenis Komplain Pelayanan / kompentensi (Dokter, Perawat dll) Administrasi/ Manajemen Attitude Lain lain (non Medis, Parkir) 2021 17 komplain 1 komplain 2 komplain Penanganan komplain pasien merupakan salah satu bentuk kepedulian rumah sakit untuk selalu berbenah dengan memberikan yang terbaik. Penanganan keluhan atau komplain yang baik memberikan peluang untuk merubah pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas atau bahkan meningkat menjadi pelanggan loyal. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komplain terhadap pelayanan RSU Haji Medan tahun 2021 belum stabil, hal ini menunjukkan bahwa rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pelanggan masih belum sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Jenis komplain pada tahun 2021 terutama pada pelayanan dan attitude. Dari tabel diatas dapat dijelaskan tahun 2021 komplain yang masuk sebesar 20 komplain yang disebabkan karena : 1) Adanya perbaikan gedung. 2) Pelayanan yang kurang memuaskan 3) Ruangan yang tidak standart (sering rusak) 4) Seringnya terjadi perubahan peraturan BPJS. 5) Lambatnya pelayanan farmasi. Laboratorium dan Radiologi 6) Masih Adanya keterlambatan dalam penyediaan dokumen pasien. 7) Target dan Realisasi Pendapatan Operasional RSU Haji Medan Tabel 2.3.4.c. Target dan Realisasi Pendapatan 2019 - 2021 RSU Haji Medan Tahun Target Pendapatan Realisasi Pendapatan Persentase 2019 57.600.000.000 66.698.938.172 115.8% 2020 57.600.000.000 49.521.751.907 85%
32 2021 78.250.000.000 128.572.304.982 164% Total Pendapatan dan Operasional Tahun 2019-2021 Tahun Total Pendapatan Total Operasional Tingkat Kemandirian 2019 66.698.938.172 56.483.848.192 118 % 2020 49,521,751,907 57,114,126,845 86,7 % 2021 128.572.304.982 75.445.864.140 170 %
33 2019 2020 2021 - Pasien Umum 820.124.500 1.142.191.270 942.161.400 - Pasien BPJS 12.358.522.777 9.522.195.390 4.855.741.947 Jumlah 13.178.647.277 10.664.386.660 5.797.903.347 - Pasien Umum 3.352.664.394 2.356.737.703 2.613.862.220 - Pasien BPJS 46.897.085.315 30.861.149.801 114.938.679.137 - Pasien Inhealth 57.150.154 - Pasien PT Jasa Raharja 616.391.288 1.219.371.652 912.461.878 Jumlah 50.923.291.151 34.437.259.156 118.465.003.235 Pendapatan dari Penunjang Medik 721.220.679 1.725.304.969 942.266.470 Pendapatan dari Hasil Kerjasama 1.740.733.425 1.350.824.500 1.871.503.600 Pendapatan Lain-Lain 186.496.743 1.101.482.860 1.496.078.330 Jumlah Pendapatan 66.750.389.275 49.279.258.145 128.572.754.982 Belanja Operasional: Biaya Pegawai BLUD Non PNS 24.484.334.539 24.294.297.374 36.830.240.973 Biaya barang dan Jasa 20.531.122.986 22.515.488.398 28.399.587.047 Biaya Tenaga Ahli (Dokter) 10.468.660.585 10.305.085.938 11.079.503.914 Jumlah Belanja Operasional 55.484.118.110 57.114.871.710 76.309.331.934 Surplus (Defisit) 11.266.271.165 -7.835.613.565 52.263.423.048 Tabel 2.12. Pendapatan Dan Belanja Jasa Layanan BLUD Tahun 2019-2021 URAIAN Pendapatan dari Jasa Layanan (BLUD) Pendapatan dari Rawat Jalan: Pendapatan dari Rawat Inap: sumber Data: Bagian Keuangan RSU. Haji Medan 2021 Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa persentase pendapatan pada tahun 2021 sebesar 164% dari target. Kinerja keuangan pada tahun 2021 menlampaui target pendapatan sekitar Rp. 52,263.423.048, - hal ini disebabkan oleh pendapatan dari pasien Covid-19 pada Tahun 2021 yang sangat meningkat Tabel 2.3.4.e Cost Recovery Rate (CRR) LAPORAN COST RECOVERY RSU HAJI MEDAN PROVSU PERIODE DESEMBER 2021 NO BULAN PENDAPATAN BIAYA COST RECOVERY ANALISA 1 DESEMBER 52.269.588.335 10.817.444.711 483% KINERJA RSUHM MENGALAMI SUPLUS SEBESAR 383%
34 Cost Recovery Rate (CRR) adalah salah satu indikator efisiensi dengan mengukur tingkat kemampuan menutup biaya dalam periode waktu tertentu. Dimana pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat biaya yang dikeluarkan. Sehingga berdampak pada tingginya persentase tingkat CRR. tingginya Cost Recovery Rate (CRR) pada RSU Haji Medan disebabkan faktor pasien rawat jalan BPJS dan rawat inap Covid-19 yang meningkatkan pendapatan selanjutnya kemampuan manjemen dalam perhitungan Unit Cost. Secara sederhana unit adalah biaya satuan sering kali disebut dengan rata-rata. Yang merupakan hasil perhitungan dengan membagi biaya total dengan jumlah produksi. Hasil perhitungan biaya satuan terdapat dua macam biaya satuan yaitu biaya satuan normative dan biaya satuan aktual. Hal ini berpengaruh terhadap kemampuan dalam menutup biaya termasuk biaya rutin pada periode tertentu, Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pelayanan yang tergambar dalam BOR. Cost Recovery rate (CRR) sebagai alat penentuan efisiensi, maka melalui pengelolaan rumah sakit secara mandiri dan efisien berdasarkan CRR diharapkan mampu meningkatkan pendapatan fungsional, mampu mengendalikan biaya yang dikeluarkan, mampu menutupi biaya operasional, pemeliharaan dan investasi yang dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari pendapatan, mampu meningkatkan laba, efisiensi, kualitas, kinerja dan citra rumah sakit yang bagus. Lambat laun juga akan menimbulkan surplus secara ekonomi dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan karyawan dan agar tidak terjadi pemborosan yang diinginkan.
3
35
Tabel 2.3.4.f Tabel Standart Realisasi Capaian SPM RS INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN 1. PELAYANAN GAWAT DARURAT Input 1 Kemampuan menangani life saving anak dan 100% dewasa 2 Jam buka pelayanan Gawat Darurat 24 jam 3 Pemberi pelayanan Gawat Darurat yang 100% bersertifikat yang masih berlaku 4 Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana 1 Tim
1 t Pelayanan Minimal (SPM) SU Haji Medan Tahun 2021 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 24 Jam Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 50% Belum sesuai standar karena dari jumlah Kabid Keperawatan berkoordinasi dengan petugas IGD Dokter umum : 11 orang Kabid Diklat untuk mengajukan pelatihan Perawat : 18 orang, Bidan : 6 orang petugas IGD yang belum dilatih masih ada yang belum bersertifikat Pelayanan gawat darurat. pelayanan gawat darurat antara lain : Perawat : 10 orang Bidan : 6 orang Masa pandemi covid 19 pelatihan masih terganngu 1 Tim Tercapai sesuai standar Kalau bisa ditambah Tim nya
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN Proses 5 Waktu Tanggap Pelayanan dokter di Gawat 5 menit terla Darurat setelah pasie Outcome 6 Kepuasan Pelanggan ≥ 70% Output 7 Kematian pasien < 24 jam ≤ 2/1000 (p pelayanan inap setelah 8 jam 2. PELAYANAN RAWAT JALAN Input 1 Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik 100% Spesialis 2 Ketersediaan Pelayanan a. Poli Anak b. Poli P. da c. Poli Kebi d. Poli Beda Proses 3 Jam Buka Pelayanan 08.00-13.00 setiap har kecuali jum'at jam 11.00
72 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember ayani 5mnt Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan en datang 85% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & Pertahankan pindah ke 3/908 Belum tercapai sesuai standar Kebutuhan tenaga harus dipenuhi rawat 1. Pasien datang dengan kondisi jelek dan keterampilan harus ditingkatkan , m) berkoordinasi dengan bidang Diklat untuk pelatihan SDM 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan k 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan alam idanan ah wib 56,14% Masih dalam masa pandemi covid Membuat pertemuan kabid Pelayanan ri kerja pelayanan poli terganngu medis dan Komite medik m 08.00-
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN 4 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit Outcome 5 Kepuasan Pelanggan 74% 3. PELAYANAN RAWAT INAP Input 1 Pemberi pelayanan di rawat inap a. dr. Spesia b. Perawat D3 2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 3 Ketersediaan pelayanan rawat inap a. Anak b. Penyakit c. Kebidana d. Bedah Proses 4 Jam visite dokter spesialis 08.00 - 14.0 Setiap hari K Output 5 Kejadian infeksi paska operasi ≤ 1,5 %
73 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember 67,50% Belum tercapai sesuai standar Mengingat semua dokter agar masih ada dokter datang terlamabat datang tidak terlambat sesuai dengan peraturan RS 78,38% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan alis 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan minimal 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan Dalam an 0 wib 91,0% Belum sesuai standar Wadir/ Kabid Pelayanan mengingatKerja Masih ada DPJP visite diluar kan kembali waktu visite waktu yg sudah ditetapkan kepada DPJP & Komite Medik. 0% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN 6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% 7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang 100% berakibat kecacatan / kematian 8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24 % Outcome 9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% 10 Kepuasan Pelanggan ≥ 90% 4. PELAYANAN BEDAH SENTRAL Proses 1 Waktu tunggu operasi ≤ 2 hari Output 2 Kejadian kematian di meja operasi 1% 3 Tidak ada kejadian operasi salah sisi 100% 4 Tidak ada kejadian operasi salah orang 100% 5 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada 100% Operasi 6 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda 100% asing pada tubuh pasien setelah
74 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember 0,06% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 0,07% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 0,03% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 78,38% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 24,5 jam Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 0% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN operasi 7 Komplikasi anastesi karena overdosis, ≤ 6% reaksi anastesi dan salah penempatan endotrakheal tube 5. PELAYANAN PERINATOLOGI (KECUALI RS KHUSUS D Output 1 Kejadian kematian ibu karena persalinan a, Perdaraha b. Pre - ek 30% c. sepsis ≤ 0 Input 2 Pemberi pelayanan persalinan normal a. Dokter, S b. Dokter terlatih (Asuhan persalinan normal) c. Bidan 3 Pemberi pelayanan persalinan dengan Tim PONE Penyulit terlatih 4 Pemberi pelayanan persalinan dengan a. Dokter, S tindakan operasi b. Dokter Sp
75 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember 0% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan DI RS IBU DAN ANAK) DAN KB an ≤ 1 % 0% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan klamsia ≤ 0% ,2 % 0% Sp.OG 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan r umum K yang Tersedia Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan Sp.OG 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan p.A
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN c. Dokter Sp Proses 5 Kemampuan menangani BBLR 1500gr - 100% 2500gr. 6 Pertolongan persalinan melalui seksio ≤ 100% caesaria Outcome 7 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 6. PELAYANAN INTENSIF Output 1 Rata-rata pasien yang kembali ke intensif ≤ 3% dengan kasus yang sama < 72 jam Input 2 Pemberi pelayanan unit intensif 100% 7. PELAYANAN RADIOLOGI Proses 1 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax poto ≤ 3 jam 2 Pelaksanaan ekspertisi hasil 100%
76 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember p.An 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 77% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 78,38% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 2,3% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 83,4% Belum sesuai standar Tingkatkan pelatihan ICU untuk 5 orang masih ada 3 orang perawat belum perawat dan mengajukan kepada Bidang dilatih pelayanan Intensif Care dan Perawatan masih pandemi covid 19 88 mnt Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan &
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN pemeriksaan rontgen Output 3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen ≤ 2% Oucome 4 Kepuasan pelanggan ≥ 80% 8. PELAYANAN LABORATORIUM Proses 1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤ 140 menit 2 Pelaksanaan ekspertisi hasil pemeriksaan 100% laboratorium Output 3 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil 100% laboratorium Outcome 4 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 9. REHABILITASI MEDIK
77 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember pertahankan 0,00% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 87,00% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan t 40,0 mnt Belum tercapai sesuai standar Ka. Instalasi Laboratorium Melakukan dikarenakan Laboratorium kosong reagen koordinasi dengan manajemen untuk sehingga hampir semua pemeriksaan permasalah reagen yang kosong dilakukan di lab rujukan ( Laboratorim dilaboratorium. Thamrin ) 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 78,38% Tercapai sesuai standar Tingkatkan pelayanan laboratorium
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN Output 1 Kejadian drop out pasien terhadap rehabilitasi ≤ 50% yang direncanakan Proses 2 Tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi 100% medik Outcome 3 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% 10. PELAYANAN FARMASI Proses 1 a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit b. Waktu tnggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit Output 2 Tidak adanya kejadian kesalahan obat 100% Outcome 3 Kepuasan Pelanggan ≥ 80% Input 4 Penulisan resep sesuai formularium 100% 11. PELAYANAN GIZI Proses 1 Ketepatan waktu pemberian makanan pasien ≥ 90% Output 2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien ≤ 20% 3 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100%
78 DAR CAPAIAN /BULAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT Desember 9,43% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 78,38% Tercapai sesuai standar Meningkatkan pelayanan 15 mnt% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 24,25 mnt Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tingkatkan & pertahankan 83% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 4,30% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan 100% Tercapai sesuai standar Tingkatkan & pertahankan
7 INDIKATOR STAND JENIS NO URAIAN 12. PELAYANAN TRANFUSI DARAH Proses 1 Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap 100% pelayanan transfusi Output 2 Kejadian reaksi transfusi ≤ 0,01 % 13. PELAYANAN GAKIN Proses 1 Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang ke RS 100% pada setiap unit pelayanan 14.PELAYANAN REKAM MEDIK Output 1 Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam 100% setelah selesai pelayanan 2 Kelengkapan informed concent setelah 100% mendapatkan informasi yang jelas Proses 3 Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 10 menit pelayanan rawat jalan 4 Waktu penyediaan dokumen ≤ 15 menit