MANAJEMEN
PEMASARAN
SYARIAH
Nida Maulidiah
191410149
EKONOMI SYARIAH D
SEMESTER 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu
Wataala yang telah memberikan nikmat dan
hidayah-Nya. Semoga kita senantiasa dalam
ridha dan petunjuk hidayah-Nya sehingga segala
yang dilakukan di dunia dapat dimaknai sebagai
bentuk ibadah yang ditujukan kepada-Nya. Tak
lupa kita panjatkan sholawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
yang telah mengantarkan umat manusia dari
jalan kegelapan menuju jalan yang terang-
benderang.
Tujuan dari penulis buku ini untuk memenuhi
tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Manajemen
Pemasaran Syariah (MPS) Dosen pengampu Dr.
H. Syaeful Bahri,S.Ag, MM. pada mata kuliah
Manajemen Pemasaran Syariah.
Dalam penyusunan buku ini, kami menyadari
sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari kata
sempurna karena pengalaman dan pengetahuan
penulis yang masih terbatas. Oleh Karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat di
butuhkan demi terciptanya buku yang baik untuk
masa yang akan datang. Semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
i
BAB I
KONSEP DASAR PEMASARAN
DALAM ISLAM
A. Konsep dasar pemasaran Islam
Konsep pemasaran syariah yaitu menekankan bahwa perlunya
menerapkan manajemen profesional, artinya dengan melakukan
kegiatan tersebut maka semua produk atau jasa yang dihasilkan
pasti dapat memiliki positioning tersendiri. Kompetitor bukanlah
merupakan suatu penghalang yang harus ditakuti atau dimusuhi.
B. Tujuan pemasaran islam
1. Memudahkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
secara berulang- ulang.
2. Memaksimalkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan.
3. Memaksimumkan pilihan (diversifikasi produk) dalam arti
perusahaan menyediakan berbagai jenis produk sehingga
konsumen memiliki beragam pilihan.
4. Memaksimalkan kualitas dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada konsumen.
C. Definisi Pemasaran Islam
1
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa, faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi
mediator antara kegiatan prosuduksi dan konsumsi
Pemasaran syariah atau marketing syariah adalah suatu strategi bisnis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahaan value
dari suatu inisiator kepada stakeholders, yang dalam prosesnya
menggunakan prinsip-prinsip syariah. Hal ini berarti setiap proses baik proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan value tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip islam. Selama akad dan
prinsip-prinsip islam di pegang pada suatu bisnis, maka bisnis tersebut di
perbolehkan.
D. Prinsip Pemasaran Islam
Seorang marketer agar mengerti dan paham tentang marketing
syariah maka seorang marketer harus mengetahui tentang proinsip
pemasaran islam/prinsip-prinsip marketing syariah. Prinsip-prinsip
marketing syariah ada 17 sebagai berikut:
1. Information technology allows us to be transparent (change)
Perubahan adalah suatu hal yang pasti terjadi. Maka
perubahan harus disikapi dengan cermat. Kekuatan perubahan
memiliki 5 unsur: perubahan teknologi, perubahan politik,
perubahan social culture, perubahan ekonomi, dan perubahan
pasar. Dalam hal ini, lebih menekankan pada dampak perubahan
teknologi karena akar terjadinya perubahan ialah adanya inovasi
2
terus-menerus di bidang teknologi. Dengan perkembangan
teknologi harus dimanfaatkan oleh marketer untuk memudahkan
dalam bekerja.
2. Be respectful to your competitors (competitor)
Dalam menjalankan marketing syariah, seorang marketer harus
memperhatikan cara mereka mengahadapi persaingan usaha serba-
dinamis. Jadi ketika persaingan yang terjadi bersifat kotor dan ketat,
maka seorang marketer harus memiliki kekuatan moral untuk tidak
terpengaruh oleh permainan bisnis seperti itu. Para marketer harus
berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah 3. The emergence of
customers global paradox (customer)
Di era globalisasi ini, masyarakat menjalani kehidupannya
secara paradox. Di zaman globalisasi ini para marketer syariah harus
cepat beradaptasi dengan lingkungan. Di era Globalisasi ini banyak
budaya-budaya baru.
4. Develop a spiritual-based organizatition (Company)
Dengan menerapkan spiritual-based organizatition, diharapkan
para marketer selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam
melaksanakan pemasaran sehingga terhindar dari perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh agama.
5. View market universally (segmention)
Segmentasi adalah pengidentifikasian serta memanfaatkan
peluang- peluang yang muncul di pasar. Dengan segmentasi,
memungkinkan perusahaan akan lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya.
3
6. Target custome’s heart and soul (targeting)
Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya
perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas.
Tanpa adanya targeting, para karyawan akan bekerja semaunya
sendiri, padahal mereka memiliki potensi yang besar untuk
menghasilkan suatu barang yang berkualitas.
7. Build a belief system (positioning)
Positioning adalah strategi untuk merebut posisi di hati para
konsumen, sehingga strategi ini berhubungan dengan
kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.
8. Differ yourself with a good package of content and context
(differentiation) Diferensiasi adalah suatu tindakan merancang
seperangkat perbedaan yang
bermakna dalam tawaran perusahaan. Diferensiasi bisa berupa
content (dimensi pelanggan), dan context (dimensi yang merujuk
pada cara anda menawarkan produk)
9. Be honest with your 4 ps (Marketing-mix)
Marketing-mix memiliki elemen-elemen yaitu produk, price,
place, and promotion. Produk dan price adalah komponen dari
tawaran. Sedangkan place dan promotion adalah komponen dari
akses.
10. Practice A Relationship-based selling (selling)
4
Selling yang dimaksud ialah bagaimana memaksimalkan
kegiatan penjualan sehingga dapat menciptakan situasi yang win-
win solution bagi si penjual dan pembeli. Dalam melakukan
selling, perusahaan tidak hanya menyampaikan fitur-fitur dari
produk dan jasa yang ditawarkan saja, melainkan juga keuntungan
dan bahkan solusi dari produk dan jasa tersebut.
11. Use a spiritual brand character (Brand)
Perusahaan yang menerapkan marketing syariah, brand harus
mencerminkan karakter-karakter yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah atau nilai-nilai spiritual. Beberapa karakter
yang bisa dibangun untuk menunjukkan nilai spiritual ini
digambarkan dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, kemitraan,
kebersamaan, keterbukaan, dan universalitas.
12. Service should have the ability to transform (service)
Untuk menjadi perusahaan yang besar, perusahaan berbasis
marketing syariah harus memperhatikan servis yang ditawarkan untuk
menjaga kepuasaan stakeholders.
13. Practice a reliable business process (process)
Proses mencerminkan tingkat quality, cost, dan delivery.
Proses dalam konteks kualitas ialah bagaimana menciptakan proses
yang memiliki nilai untuk konsumen. Proses dalam konteks cost
adalah bagaimana proses yang efesien yang tidak membutuhkan
Biaya yang banyak, tetapi kualitas terjamin. Sedangkan proses
5
pengiriman konteks delivery adalah bagaimana produk atau servis
yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
14. Create a balanced value to your stakeholder (score card)
Prinsip syariah marketing adalah menciptakan value bagi
stakeholders. Tiga stakeholders utama dari perusahaan ialah
pelanggan, karyawan, dan pemegang saham. Dalam menjaga
keseimbangan, perusahaan harus menciptakan value yang unggul
bagi ketiga stakeholders utama tersebut dengan ukuran bobot yang
sama.
15. Create a noble cause (Inspiration)
Inspirasi adalah impian yang hendak di capai yang akan
membimbing perusahaan sepanjang perjalanannya untuk
menciptakan goals perusahaan. Perusahaan berbasisi marketing
syariah, penentuan visi dan misi tidak bisa terlepas dari makna
syariah dan tujuan akhir yang ingin di capai harus bersifat mulia.
16. Develop an ethical corporate culture (culture)
Budaya perusahaan berbasis syariah ialah mengucapkan salam,
murah hati, bersikap murah hati, berbusana nuansa syariah, dan
lingkungan bersih
17. Measurement must be clear and transparents (Institution)
Prinsip terakhir ialah bagaimana membangun organisasi atau
institusi dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Dalam
6
perusahaan syariah harus memiliki sistem umpan balik yang bersifat
transparan. Transparansi maksudnya ialah ketiga stakeholders
mendapatkan informasi yang jelas dan jujur.
E. Karakteristik Pemasaran Islam
Ada empat karakteristik Marketing Syariah yang dapat menjadi
panduan bagi para pemasar, yaitu :
1. Teistis (Robbaniyah)
salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki
dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah
sifatnya yang religius (Diniyah). Kondisi ini tercipta dari
kesadaran akan nilai-nilai religius, yang dipandang penting dan
mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam
perbuatan yang dapat merugikan orang lain.
2. Etis (akhlaqiyyah)
adalah suatu jiwa pemasar islam yang sangat
mengutamakan dan mengedepankan masalah akhlak yaitu
moral dan etika dalam semua proses pemasarannya, mulai dari
pencarian bahan baku, prosesnya sampai menjual kepada
konsumen haruslah dengan etika islam.
3. Realistis (al-waqi’yyah)
syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis,
anti modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep
7
pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan
keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya.
4. Humanistis (al-insaniyyah)
artinya bahwa pemasaran dalam Islam bersifat humanistis
universal, tanpa membedakan ras, warna kulit, kebangsaan dan
status sosial.
F. Keunggulan Pemasaran Islam
Secara umum konsep pemasaran syariah secara
epistemologi bersifat sharia- driven (digerakkan oleh syariah
sebagai sumber hukum) yang berorientasi guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen serta menciptakan value bagi
mereka selama tidak bertentangan dengan sumber utama di dalam
Islam.
8
BAB II
SIFAT-SIFAT DASAR MARKETER
A. Sifat-Sifat Dasar Seorang Marketer
Sifat merupakan karakteristik yang melekat pada manusia yang
diberikan oleh allah SWT. dan berbeda-beda dari manusia satu
maupun manusia lainnya. Bagi seorang marketer sudah
sepatutnya memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan ajaran islam.
Akan sangat berbahaya bila seorang markerer memiliki sifat atau
karakter yang buruk, karena akan banyak praktik pemasaran yang
mengandung penipuan ataupun manipulasi, dan jika hal tersebut
terjadi maka akan merusak dunia marketing.
B. Pola Pikir Marketer Muslim
Berfikir adalah aktivitas yang dimulai dari mendapatkan informasi
atau sebuah fakta melalui panca indra, baik membaca, melihat,
mengingat, kemudian menghubungkan dengan informasi yang telah
disimpan sebelumny. Kemudian dikeluarkan melalui tindakan
berpikir keras secara rasional. Bagi seorang mereter pola pikir
merupakan aspek penting karena pola pikir akan menentukan
bentuk perilaku dan perkataannya.
1. Memiliki kepribadian spiritual (Takwa)
Takwa terlahir dari kata “waqa-yaqi-wiqoyah” yang artinya
memelihara, taqwa secara devinitif berarti memelihara diri
9
dari siksaan Allah dan mengikuti segala perintahnya serta
menjauhi segala larangannya, Allah telah menjelaskan taqwa
dalam Surah Al Hujurat ayat 13.
2. Berkepribadian baik dan simpatik (Shiddiq)
Shiddiq berasal dari kata “shadaqa” yang berarti benar, jujur,
dapat dipercaya sesuai apa yang dikatakan dengan apa
yang dilakukan. Ikhlas, tulus,
3. Berlaku Adil (Al'Adl)
Allah SWT menyebutkan untuk berlaku adil dalam Surah Al
Hujurat Ayat 9 menjelaskan untuk selalu bersikap adil, tidak
memihak kecuali kepada kebenaran, bukan berpihak karena
pertemanan, persamaan suku, bangsa ataupun agama. Dalam
Surah Al-Maidah Ayat 18 Allah menegaskan bahwa kebencian
terhadap suatu golongan atau individu janganlah menjadi acuan
untuk bertindak tidak adil.
4. Melayani Dengan Rendah Hati (Khidmah)
Khidmah merupakan sarana melatih mental agar dapat memiliki
dedikasi yang tinggi ketika berinteraksi dengan sesama manusia.
Dengan Khidmah pelaku pemasaran akan memiliki sifat rendah
hati dan tidak egois. karena egoisme menutupi pandangan
secara objektif dalam menyelesaikan suatu masalah.
5. Selalu Menepati Janji (Taklif)
10
Allah swt memerintahkan agar setiap muslim dapat menunaikan
janji yang pernah ia ucapkan. sebagaimana firman Allah dalam
Surah An-Nahl Ayat 9. Dalam islam janji merupakan akad atau
ikatan yang wajib dipenuhi dan ditepati sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak yang mengadakan janj tersebut
baik mengenai waktu maupun objek yang dijanjikan.
6. Jujur Dan Terpercaya (Amanah)
Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada seorang
untuk dijaga disimpan dan dipelihara baik berupa harta rahasia
pekerjaan ataupun sebagainya.
7. Tidak Berburuk Sangka (Su'udzon)
Secara bahasa Su'udzon artinya semua yang buruk atau kebalikan
dari yang bagus, semua yang menjadikan manusia takut baik dari
urusan dunia maupun urusan akhirat. Su’uzan menurut istilah
adalah prasangka yang membuat seseorang menilai sifat orang
lain dengan sifat yang tidak disukai tanpa sebuah kepastian.
8. Tidak Menjelek-jelekan (Ghibah)
Ghibah merupakan kegiatan membicarakan kejelekan serta
kekurangan orang lain dengan tujuan mencari kesalahan baik
dari segi rohani maupun jasmani yang dimaksudkan untuk
menghina
9. Tidak Melakukan SuaP (Rusywah)
11
Islam menolak keras perbuatan suap, karena suap
menyebabkan terjadinya pemasaran yang tidak sehat
sehingga potensi berkembangnya pengusaha kecil akan sulit,
suap juga akan meruntuhkan sendi-sendi pemasaran dan
merusak etika dalam berbisnis
C. Sifat Yang Harus Dimiliki Marketer Muslim
1. Inquisitive thinking (Berpikir Karena Ingin Tahu)
2. Objective Thinking (Berfikir Secara Objektif)
3. Positive Thinking (Berfikir Positif)
4. Intuitive Thinking (Berpikir Berdasarkan Insting)
5. Rational Thinking (Berpikir Secara Rasional)
6. Conceptual Thinking (Berpikir Dengan Konsep)
7. Analogical Thinking (Berpikir Secara Analogi)
8. Perceptual Thinking (Berpikir Dengan Persepsi)
D. Sifat Marketer yang Disukai Allah Swt. Menurut Al-
Qur’an
1. Al- Muhsisnin
2. Al- Muttaqin
3. Al- Muqsithin
4. Al- Mutathahhirin
5. Ash- Shabirin
6. Kerja sama dan Networking
12
7. Akhlak mulia
8. Al Ittiba’
E. Etika Dalam Pemasaran Islam.
etika pemasaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dalam merencanakan, mengorganisasikan,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dilakukan sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
dengan menggunakan prinsip keadilan dan kejujuran.
Pemasaran dengan penerapan etika bisnis Islam
merupakan strategi bisnis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran, dan perubahan value (nilai) dari tenaga pemasar sebagai
inisiator kepada stakeholders yang dalam keseluruhan prosesnya
sesuai prinsip-prinsip etika pemasaran dalam Islam. Untuk
memahami lebih jauh bagaimana penerapan etika bisnis Islam dalam
pemasaran, terlebih dahulu perlu dipaparkan bahwa etika bisnis
merupakan bagian dari etika profesi.
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Etis
Dalam Islam
1. Interpretasi hukum dalam masyarakat sekuler
2. Faktor-faktor organisasional
3. Faktor-faktor individu
G. Panduan Dalam Mempraktekkan Eika Islam
13
Dalam pandangan Islam khususnya ekonomi Islam, bisnis dan etika
tidak harus dipandang sebagai dua hal yang saling bertentangan. Bisnis
merupakan simbol dari urusan duniawi namun juga dianggap sebagai
bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Di dalam
Alquran terdapat sekitar 370 ayat yang menunjukkan kepada kita
khususnya umat Islam jalan untuk melakukan bisnis dengan pijakan
moral, serta larangan yang dengan jelas melarang kita untuk melakukan
kesalahan tertentu. Selain kajian Etika bisnis yang berdasarkan pada
al-Qur’an. Pelajaran dari etika bisnis itu sendiri bisa diambil dari Perilaku
atau keseharian Nabi Muhammad Saw, karena Sunnah juga merupakan
sumber hukum dalam Islam selain Alquran.
H. Etika Perilaku Produsen Dan Konsumen
Produksi atau manufacturing adalah proses yang dilakukan oleh
produsen sebagai aktivitas fungsional yang mesti dilakukan oleh setiap
perusahaan. Fungsi produsen adalah bekerja menciptakan barang atau
jasa yang bertujuan untuk membentuk nilai tambah (value added). Secara
ekonomi, aktivitas produksi tersebut meliputi beberapa hal seperti produk
apa yang dibuat, mengapa dibuat, kapan dibuat, untuk apa dibuat,
bagaimana berproduksi, dan berapa jumlah yang dibuat.6 Perilaku
konsumen adalah bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan
merespons bila terjadi perubahan harga atas suatu permintaan barang
atau jasa yang diperlukan. Konsumen menempati posisi fundamental
yang hakiki dalam bisnis modem. Bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya
konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh
produsen
14
BAB III
Informasi Pemasaran serta Perencanan Pemasaran
A. Informasi pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran yaitu seperangkat prosedur dan metode
untuk pengumpulan data, analisis, dan penyajian informasi yang
teratur dan terencana yang digunakan dalam pengambilan keputusan
pemasaran
B. Peranan Informasi Pemasaran
Definisi Peranan Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status).
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Peranan lebih banyak
menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.
C. Ruang Lingkup Informasi Pemasaran
Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran Pada usaha-usaha yang
masih kecil kita dapat langsung berhubungan dan memperoleh informasi
langsung dari tangan pertama yaitu para pembeli dan distributor. Sehingga
kita dapat langsung mengikuti perkembangan pasar dari dekat. Apabila
usaha yang dijalankan sudah mulai meluas maka hubungan langsung
dengan para pembeli dan distributor. Hubungan ini sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran. Oleh karena itu informasi
begitu penting dari berbagai pihak dan dari berbagai bentuk.
15
Pada umumnya perusahaan saat ini lebih banyak terlibat dalam
berbagai macam produk, sedangkan para pesaing mampu menetapkan
strategi pemasaran yang baru secara cepat dan tepat dalam menggunakan
kesempatan memasarkan dari perubahan factor-faktor lingkungan seperti
pasar, teknologi, ekonomi, kebudayaan, dan kebijaksanaan pemerintah.
Begitu besar peranan informasi pemasaran makin bertambah penting
terutama dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
D. Komponen yang Terdapat dalam Sistem
Informasi
Komponen-Komponen Dasar Sistem Informasi Pemasaran terdiri atas 5 hal berikut
ini:
1. Lingkungan internal (internal environment)
2. Perangkat pengguna (user interfaces)
3. Basis data (database)
4. Sofware / perangkat lunak aplikasi (applications software)
5. Dukungan adminitratif (administrative supports)
E. Perencanaan Pemasaran
Pengertian Perencanaan
Menurut Porter, strategi merupakan alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing. Sedangkan menurut Chandler, strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi
sumber daya. Dan menurut Stephani K. Marrus, strategi didefinisikan
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuanjangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai
Pengertian Pemasaran
16
Pandangan tentang defenisi pemasaran dapat diihat dari beberapa
ahli,diantaranya, Kotler dan Keller menyatakan bahwa pemasaran
merupakan fungsi organisasi dari satu set proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk
membangun hubungan pelanggan yang memberikan keuntungan bagi
organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi.
F. Macam-Macam Perencanaan pemasaran
1) Segmentasi pasar
2) Targeting
3) Positioning
G. Proses perencanaan pemasaran (Marketing Plan)
Perencana pemasaran merupakan ide awal dalam suatu bisnis. Ini
merupakan suatu bentuk umum dari sebuah keterkaitan proses tata kelola
dengan arah tujuan untuk mengembangkan strategi bisnis dalam
memperoleh pencapaian yang maksimal
17
BAB IV
SASARAN PASAR
A. Sasaran Pasar
1. Pengertian Pasar Secara Umum
Pengertian pasar dapat dititik beratkan dalam arti ekonomi yaitu untuk
transaksi jual dan beli. Pada prinsipnya, aktivitas perekonomian yang
terjadi di pasar didasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing,
baik itu untuk pembeli maupun penjual. Penjual mempunyai kebebasan
untuk memutuskan barang atau jasa apa yang seharusnya untuk
diproduksi serta yang akan di distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau
konsumen mempunyai kebebasan untuk membeli dan memilih barang
atau jasa yang sesuai dengan tingkat daya belinya
E. Motif Dan Perilaku Pembeli (konsumen)
Menurut Nitisemito (1986) motif pembelian adalah segala sesuatu
yang melatarbelakangi dan mempengaruhi individu untuk melakukan
18arik18t18 dan membeli suatu barang, serta menjelaskan 18arik18t-
alasan dilakukannya pembelian. Selain itu ada juga motif emosional,
motif emosional adalah motif pembelian yang tidak berdasarkan
pertimbangan ekonomis. Motif emosional kadang-kadang tidak kalah
kuatnya dalam mendorong seseorang untuk berbelanja pada suatu
swalayan tertentu Motif-motif emosional itu antara lain:
a. Dengan berbelanja di swalayan tersebut konsumen dapat
berjumpa dengan teman-temannya. Adanya perasaan ingin
berjumpa atau sekedar melihat temannya bekerja disuatu
swalayan dapat menjadi 18arik18t mengapa dia pergi dan
berbelanja di swalayan atau pasar tersebut.
18
b. Adanya keinginan untuk meniru seseorang, hal itu diharapkan
dapat meningkatkan derajat social dirinya. Denga melihat orang
yang berbelanja pada suatu swalayan atau pasar terkenal maka
orang lain yang merasa bahwa apabila dia berbelanja ditempat
terkenal tersebut maka status sosialnya akan meningkat.
c. Adanya keinginan untuk dipuji oleh orang lain karena bisa
memiliki barang tertentu.
d. Adanya keinginan untuk selalu lebih dari orang lain.
Setelah mengetahui motif pembeli, ada juga 19arik19 yang mempengaruhi
seorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk tertentu yaitu
perilaku konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai 19arik19t19-
tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok,
dan organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan suatu produk atau
lainnya.
E. Segmenting
Segmenting atau proses segmentasi pada hakikatnya adalah pembagian
kelompok pembeli atau pembeli potensial yang beraneka ragam atau yang
berbeda-beda ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil yang pola-pola
kebutuhan pembelinya sama. Oleh karena itu seorang manajer marketing
harus membagi pasar ke dalam bagian-bagian yang strategis dan mudah
diatur, sehingga dapat menentukan target pasar dan memuaskan kebutuhan
pasar yang ditargetkan tersebut secara lebih akurat. Alasannya, karena pada
kenyataannya menunjukan bahwa tidak ada produk tunggal yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan semua pembeli, oleh karena itu para ahli
strategi pemasaran perlu mengelompokan pembeli berdasarkan
karakteristiknya maupun kebutuhannya untuk memenuhi selera dan
permintaan yang berbeda tesebut
19
D. Targeting
Targeting adalah memilih satu atau lebih segmen pasar yang
akan dimasuki atau bagaimana cara perusahaan mengoptimalkan
suatu pasar dan dalam penentuan target pasar perusahaan harus
menggunakan konsep prioritas, variabilitas, dan fleksibilitas. Prioritas
dipakai karena perusahaan tidak pernah bisa melayani semua orang
yang ada dipasar. Sedangkan konsep variabilitas digunakan Ketika
menghadapi situasi persaingan yang sudah meningkat, karena
perusahaan tidak bisa memberika pelayanan yang sama kepada suma
orang yang akan diprioritaskan. Semakin sama maka semakin tidak
optimal, dan perusahaan dapat optimal Ketika melayani orang jika
memberikan lebih banyak variasi. Konsep fleksibilitas berhubungan
dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan bisa
memberikan variasi tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.
E. Positioning
Positioning adalah cara untuk meningkatkan dan menempatkan
produk yang kita buat dengan pesaing kita dalam pikiran konsumen,
dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi serta memenuhi
keinginan konsumen dalam kategori tertentu Positioning adalah
20arik20t20 untuk mendesian penawaran perusahaan serta image
sehingga menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran
konsumen
20
BAB V
SETRATEGI PEMASARAN
A. Strategi Pemasaran
Strategi berasal dari 21arik21 Yunani strategies yaitu stratos dan ageia. Stratos
berarti militer sedangkan ageia berarti memimpin yang artinya seni atau ilmu
untuk menjadi jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu
yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin
suatu 21arik21t21 perang agar dapat selalu memenangkan perang. Namun
pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi
termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama. Pada kamus besar
Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah suatu ilmu untuk
menggunakan sumberdaya-sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan
tertentu.
Sedangkan strategi pemasaran adalah rencana menyeluruh, terpadu, dan
menyatu dibidang pemasaran yang memberikan pedoman tentang kegiatan
yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan perusahaan melalui periklanan,
program promosi, penjualan, program produk, dan pendistribusian
B. Tujuan Perusahaan serta Hubungannya dengan Strategi Pemasaran
Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan
pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan. Strategi pemasaran dengan tujuan perusahaan itu
memiliki hubungan yang erat. Hubungan antara strategi pemasaran
dengan tujuan perusahaan yaitu dalam setiap perusahaan mempunyai
21
tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya
dapat dicapai memalalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Tujuan ini hanya dapat
dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi
yang mantap untuk menggunakan kesempatan atau peluang yang ada
dalam pemasaran, sehingga posisi perusahaan dipasar dapat
dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan
C. Strategi Umum Pemasaran dan Strategi Pemasaran Menyeluruh
1. Strategi Umum Pemasaran
Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita dapat mengamati bahwa
perilaku dari setiap individu itu berbeda-beda termasuk pula
konsumen dalam kegiatan pemasaran. Setiap kelompok konsumen
mempunyai sifat perilaku yang berbeda. Untuk setiap kelompok
konsumen memerlukan strategi pemasaran tertentu,agar kegiatan
pemasaran yang dilakukan dapat berhasil mencapai tujuan dan
sasaran di bidang pemasaran perusahaan.
2. Strategi Pemasaran Menyeluruh
Strategi perusahaan adalah suatu rencana induk (master plan
) yang merinci pokok-pokok arah usaha perusahaan dalam mencapai
tujuan serta uraian mengenai cara penggunaan sumber daya untuk
memanfaatkan kesempatan dan mengatasi ancaman atau hambatan
masa kini maupun masa mendatang .Strategi pemasaran menyeluruh
perusahaan tercermin dalam rencana pemasaran jangka 22arik22t
yang bersifat menyeluruh dan strategis,yang merumuskan berbagai
strategi dan program pokok di bidang perusahaan,yang akan
22
dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada jangka waktu
tertentu dalam jangka 23arik23t di masa depan.
D. Strategi Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar adalah suatu suatu strategi yang dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk
dan pasar yang telah tersedia melalui usaha- usaha perusahaan yang
lebih agresif secara umum. Penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga
bentuk yaitu :
1) Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar
mereka meningkatkan pembelinya.
2) Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik
atau mempengaruhi konsumen saingan.
3) Perushaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik
yang bukan pemakai (nonusers) atau calon konsumen yang ada
dalam pasar lingkungannya.
E. Strategi Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
Menurut Levitt product life cycle adalah suatu grafik yang
menggambarkan 23arik23t suatu produk sejak diperkenalkan ke pasar
sampai di 23arik dari pasar. Menurut Kolter dan Amstrong daur hidup produk
(PLC) adalah perjalanan penjualan dan laba suatu produk selama masa
hidupnya. Hal tersebut meliputi lima tahap yang berbeda yaitu
pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan
penurunan. Sedangkan menurut Canon, Perreault dan McCharty siklus
23
hidup produk ( product life cycle) adalah menggambarkan tahap-tahap yag
dilalui suatu ide produk yang benar- benar dari awal hingga akhir
24
BAB VI
BAURAN PEMASARAN
A. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pemasaran secara umum diartikan sebagai salah satu
kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mempertahankan hidupnya, untuk berkembang dan
mendapatkan laba (Swasta,el., 2010: 3). Sedangkan menurut Sofjan
Assauri pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran. Pemasaran mencakup kegiatan yang dapat berguna
dalam menciptakan, mengembangkan, mendistribusikan, barang
yang dihasilkan sesuai dengan permintaan calon pembeli
berdasarkan kemampuan dalam menghasilkan suatu barang.1
Adapun tujuan pemasaran adalah untuk memperlancar arus barang
dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud
untuk menciptakan permintaan efektif.
B. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan pelanggan yang kuat dan menguntungkan, diperlukan
strategi pemasaran yang handal.
Strategi pemasaran adalah Logika pemasaran di mana
perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan
mencapai hubungan yang menguntungkan. Perusahaan memutuskan
pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan
25
target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi
dan positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu
membaginya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih
segmen yang paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada
pelayanan dan pemuasan pelanggan dalam segmen ini.
Perusahaan memutuskan pelanggan yang harus dilayani (segmentasi
dan penetapan target) dan cara melayaninya (diferensiasi dan
positioning). Oleh sebab itu, manajer perusahaan harus memilih
dan melayani segmen pasar terbaik(segmentasi), menetapkan
target pasar yang diinginkan dan dimasuki, melakukan diferensiasi
pasar, serta memosisikan produk pada pasar yang
unggul(positioning).
Selanjutnya, perusahaan merancang bauran pemasaran yang
terintegrasi untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar
sasaran. Dengan strategi pemasaran yang andal, perusahaan
merancang bauran pemasaran terintegrasi yang terdiri dari 7P
(product, price, place, promotion, people, process, physical evidence).
C. Marketing Mix Dalam Islam
Agama Islam sebagai agama yang sempurna telah
memberikan ketentuan- ketentuan bagi umat manusia dalam
melakukan aktivitasnya di dunia, termasuk dalam bidang
perekonomian. Di mana dari segi kebahasaan Islam berasal dari
bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat,
sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamain.
Rasulullah SAW telah mengajarkan pada kita untuk berdagang
dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam aktivitas
ekonomi kita selaku umat Islam dilarang melakukan tindakan
26
bathil, namun harus melakukkan keiatan ekonomi yang dilakukan
saling ridho.
27
BAB VII
PERILAKU KONSUMEN SERTA PASAR BISNIS
A. Model Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang,
jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
mereka. Perilaku konsumen adalah Tindakan- tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh
lingkungan.
B. Faktor Utama yang Memengaruhi Perilaku Pembelian
Menurut Kotler (2000), faktor-faktor utama yang memengaruhi perilaku
pembelian konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor
personal dan faktor psikologi sebagai berikut:
1. Faktor Kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami
peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial
pembeli.
28
2. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
seperti perilaku kelompok acuan (kelompok referensi), keluarga, serta
peran dan status sosial dari konsumen.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan,
kondisi ekonomi. Gaya hidup, serta kepribadian dan kondisi ekonomi,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh empat faktor
psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan (learning), serta
keyakinan dan sikap
C. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009), proses keputusan pembelian
merupakan proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian, yang dimulai jauh sebelum
pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.
Lima tahapan yang dilalui oleh konsumen dalam proses pengambilan
keputusan yaitu Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi
Alternatif, Keputusan Pembelian, Prilaku Pasca Pembelian.
29
D. Pengertian Pasar Bisnis
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,
uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari
definisi di atas dapat diketahui terdapat 3 unsur penting di dalam pasar
yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, kemauan
untuk membelanjakannya. Pasar atau konsumen dapat dibedakan
menjadi 2 golongan, yakni konsumen akhir (Pasar Konsumen) dan pasar
bisnis (Pasar Industri). Pasar Konsumen adalah sekelompok pembeli yang
membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses
lebih lanjut. Sedangkan Pasar Bisnis adalah pasar yang terdiri dari
individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk di proses
lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian
tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan ke dalam pasar bisnis,
sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut
menjadi barang-barang hasil pertanian.
E. Perilaku Pembeli Pasar Bisnis
Dalam transaksi pasar bisnis, ada beberapa peran yang ikut
berpartisipasi seperti:
1. Pencetus, merupakan Orang yang meminta membeli sesuatu.
2. Pemakai, adalah Orang yang memakai barang atau jasa, bisa terlibat
dalam menetapkan persyaratan produk.
3. Pemberi pengaruh, adalah yang Membantu merumuskan spesifikasi
dan informasi, bisa mempengaruhi keputusan pembelian.
4. Pengambil keputusan, merupakan Pihak yang memutuskan
persyaratan untuk penjual dan produknya.
30
5. Pemberi persetujuan, adalah Pihak yang berwenang menyetujui
tindakan pembeli.
6. Pembeli, yang memiliki wewenang formal dalam memilih
pemasok, menyusun spesifikasi produk, bisa diwakili pihak manajer.
7. Penjaga gerbang, yang Memiliki kekuasaan dalam menghalangi
penjual sehingga informasi bisa tidak diketahui oleh anggota pusat
pembelian.
F. Pasar Lembaga Pemerintah
Pasar Lembaga pemerintah adalah organisasi atau lembaga
pemerintah yang membeli produk untuk menjalankan kegiatan
operasionalnya melayani berbagai kepentingan masyarakat. Lembaga-
lembaga departemen maupun nondepartemen yang bergerak disektor
industry, pertanian, perdagangan, transportasi, kehutanan, pariwisata,
transmigrasi, dan sector lainnya adalah pembeli-pembeli produk industrial
yang sangat potensial. Luas pasar pemerintah dan tingkat pembeliannya
seringkali lebih besar dari pasar-pasar industrial yang lain. Dengan
perilakunya yang berbeda, banyak produsen produk industrial
mempunyai organisasi pemasaran yang mengkhususkan bagi pangsa
pasar pemerintah.
31
BAB VIII
PENCIPTAAN NILAI PELANGGAN BAGI
KEPUASAN PELANGGAN SERTA PENINGKATAN
LOYALITAS YANG BERKELANJUTAN DICAPAI
MELALUI PEMASARAN STRATEJIK
A. Pengertian Nilai, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Definisi customer value atau nilai pelanggan menurut (Kotler &
Keller, 2012),yaitu selisih antara nilai pelanggan total (total customer
value) dan biaya pelanggan total (total customer cost). Total nilai
pelanggan (total customer value) adalah seperangkat manfaat yang
diharapkan pelanggan dari suatu produk atau layanan. Nilai total
pelanggan (total customer cost) adalah serangkaian biaya yang
diharapkan konsumen untuk membeli, menggunakan, dan evaluasi
suatu produk atau layanan. Menurut . Zeithaml (1987 dalam Diab,
2009:12) menyatakan bahwa nilai pelanggan merupakan keseluruhan
penilaian pelanggan tentang kegunaan suatu produk yang berdasar
pada persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang diberikan.
Persepsi pembeli tentang nilai yang menggambarkan sebuah
perbandingan antara kualitas atau keuntungan yang mereka rasakan
32
dalam produk dengan pengorbanan yang mereka rasakan ketika
membayar harga produk.
B. Strategi Dalam Meningkatkan Nilai Kepuasan dan
Loyalitas
Setiap provider berlomba-lomba memberikan fasilitas dan
penawaran terbaik demi kepuasan kepada para pelanggannya.
Kepuasan pelanggan sangat tergantung pada kinerja dan berpikir
positifnya pelanggan.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau outcame yang dirasakan dengan harapan-
harapan terhadap produk tersebut (Philip Kotler, 2007).
Tingkat kepuasan pelanggan merupakan perbedaan daya guna
yang dirasakan konsumen (perceived performance atau perceived
outcame) dan ekspektasi yang ada
Bagi perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer
oriented), kepuasan pelanggan menjadi sasaran kiat pemasaran.
Pelanggan yang dapat tingkat kepuasan tinggi akan memberi ikatan pada
merek produk, bukan hanya preferensi nasional dan akhirnya semua ini
membangun loyalitas pelanggan. Bagi perusahaan, konsumen yang loyal
sangat besar artinya selain menggambarkan besarnya profitabilitas
yang diperoleh konsumen yang loyal juga dapat menunjukan citra
33
atau image perusahaan di mata public. Bahkan menurut Graham,
customers lebih penting dari orders. Membangun loyalitas pelanggan dan
terciptanya customers relationship adalah hal terbaik yang dimiliki
perusahaan (Lena Ellitan, 2009). Pelanggan yang setia dapat
menjadi partner dalam mengembangkan produk baru, karena mereka
mempertahankan dan membela bahkan menggunakan pelayanan
perusahaan yang ada. Berikut orientasi dalam meningkatkan nilai
kepuasaan pelanggan
C. Hubungan Antara Kapabilitas Dinamik, Kinerja Inovasi dengan
Kinerja Perusahaan
a. Hubungan Kapabilitas Dinamik dengan Kinerja
Inovasi
Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa kapabilitas
dinamik
(dynamic capabilities) memengaruhi kinerja inovasi suatu perusahaan
(Cabral,
2010; Chang et al., 2012). Menurut Cabral (2010), suatu perusahaan
yang memiliki tingkat kapabilitas adaptif, absorptif, dan inovatif yang tinggi,
pengembangan inovasinya tidak hanya berfokus orientasi pada tingkat
keuntungan yang tinggi tetapi juga pada lingkungan dan ekuitas sosial.
34
Dalam hal ini, perusahaan mengarahkan strategi inovasinya berfokus pada
hasil-hasil yang berkelanjutan, yang kapabilitas dinamik menjadi pusat
pengembangan kapabilitas perusahaan, yang menghasilkan tingkat
kontinuitas penciptaan produk-produk atau jasa baru yang lebih tinggi.
b. Hubungan Kapabilitas Dinamik dengan Kinerja Perusahaan
Berdasarkan beberapa penelitian ternyata kapabilitas dinamik
pun dapat berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan
(Protogerou et al., 2008; Teece & Pisano, 1994; Stam et al., 2007;
Ambrosini, Bowman, & Collier, 2009; Teece, 2007). Menurut Protogerou
et al. (2008), kapabilitas dinamik adalah anteseden untuk kompetensi
fungsional yang lebih lanjut berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahaan, sehingga kapabilitas dinamik tidak signifikan
berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan.
c. Hubungan Kinerja Inovasi dengan Kinerja Perusahaan
Beberapa hasil penilitian menyatakan bahwa kinerja inovasi
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Lawson & Samson, 2001;
Gunday, 2010; Corsino,2008; Gera dan Gu, 2004; Vasquez, Santos, &
Alvarez, 2001). Menurut Lawson dan Samson (2001), organisasi-
organisasi yang berkembang dan berinvestasi secara terencana dan
eksplisit pada aspek-aspek kapabilitas inovasi, baik secara individual
maupun kolektif, mempunyai kemungkinan yang lebih besar dalam
mencapai hasil inovasi yg berkelanjutan sebagai mesin kinerja
perusahaan. Menurut Gunday (2010), terdapat pengaruh yang positif
dari inovasi terhadap kinerja perusahaan dalam industri pabrikasi
35
BAB IX
UPAYA MENINGKATKAN NILAI PELANGGAN
A. Customer Rellationship Management (CRM)
Customer Rellationship Management (CRM) merupakan strategi
tentang bagaimana mengoptimalkan profitabilitas melalui
pengembangan kepuasan pelanggan dengan mengidentifikasikan
segmentasi pelanggan secara mendetail, menetapkan strategi
komunikasi pemasaran, dan membuat keputusan yang tepat untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan yang diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan serta meningkatkan profit
perusahaan atau suatu strategi yang menitikberatkan pada semua hal
yang terkait dengan fokus pada pelanggan.
B. Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain Management merupakan integrasi aktivitas kerja
sama antar perusahaan dalam pengadaan bahan dan pelayanan,
pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta
pengiriman ke pelanggan. Supply chain management bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan pelanggan, proses pemenuhan kebutuhan
pelanggan ini dimulai dari penyediaan bahan mentah hingga pengiriman
barang kepada pelanggan.
36
Dengan adanya konsep SCM para pelaku bisnis lebih mudah
menciptakan produk – produk yang ekonomis, berkualitas dan cepat.
Proses pengolahan produk dari perencanaan, pemproduksi sampai
pendistribusian menjadi terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
Penerapan konsep SCM untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif
dan manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir
C. Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah konsep
sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi
dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan proses bisnis yang
efektif dan efisien.
Manfaat Enterprise Resource Planning (ERP)
Penggunaan ERP sangat membantu di industri karena sistem
kerja dari manufaktur yang berfokus terhadap pekerjaan mesin sehingga
harus mengurangi segala tindakan yang memakan biaya, seperti
penyimpanan data dengan kertas harus dihilangkan.
Kerugian Enterprise Resource Planning (ERP)
1. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan
pengembangannya
2. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
3. Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan
sistem yang baru
4. Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik
37
5. Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
D. Knowledge Management (KM)
Knowledge management adalah suatu teori pengelolaan ilmu
pengetahuan yang sangat penting dan sangat berguna untuk siapa saja
yang ingin memulai bisnis.
Hal ini menjadi sangat penting karena setiap pemula atau orang
yang baru memulai bisnis memerlukan banyak wawasan dan
pengetahuan. Pengetahuan yang sudah diperoleh tersebut harus bisa
dikelola dengan baik agar bisnisnya bisa berkembang.
Knowledge management atau manajemen pengetahuan ini bisa kita
artikan sebagai serangkaian alat, strategi dan metode untuk
mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, membagikan dan juga
meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan
38
BAB X
KOMUNIKASI PEMASARAN SERTA STRATEGI
BAURAN PROMOSI
A. Pengelolaan Komunikasi Pemasaran Dalam Islam Dan
Komunikasi Dalam Perspektif Islam
Dalam menguraikan komunikasi pemasaran dapat diambil dua unsur, yaitu
komunikasi dan pemasaran. Komunikasi menurut carl I. Holvand dalam
bukunya Nugroho J Setiadi yaitu proses dimana seorang individu
(komunikator) mengoperkan perangsang (biasanya lambang-lambang
bahasa) untuk mengubah tingkah laku individu yang lain (komunikan).
Dari definisi diatas, tampak bahwa komunikasi pemasaran Islam adalah
interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, aktivitas penyebaran
informasi, mempengaruhi konsumen agar bisa menerima dan loyal terhadap
produk yang ditawarkan dengan menerapkan nilai-nilai Islam, kejujuran dan
keadilan.
B. Komunikasi Pemasaran Terpadu
Komunikasi pemasaran terpadu merupakan suatu anggota perencanaan
marketing komunikasi yang memperkenalkan pemikiran perencanaan
komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen
39
komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling,
sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan,
konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi
Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC yang merupakan suatu
anggota strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang
intinya untuk menggerakkan brand value.
Integrated Marketing Communications (IMC) adalah sebuah konsep di
mana perusahaan secara hati-hati mengintegrasikan dan mengoordinasikan
banyak saluran komunikasinya untuk menyampaikan pesan yang jelas dan
konsisten. Hal ini bertujuan untuk memastikan konsistensi pesan dan
penggunaan media yang saling melengkapi
C. Pengembangan Komunikasi Pemasaran Yang Efektif
Pentingnya informasi pemasaran di dalam mengelola bidang pemasaran dari
suatu perusahaan, maka setiap manajer pemasaran harus mampu
mengelola informasi pemasaran yang dibutuhkannya. Dalam hal ini para
manager pemasaran harus mampu memahami konsep dan peranan sistem
informasi pemasaran yang menekankan adanya unsur atau komponen yang
berhubungan dalam suatu kesatuan usaha untuk memberikan informasi yang
lengkap dan tepat baik ketepatan isi (dapat dipercaya), ketepatan waktu, dan
ketepatan tujuannya (Assauri, 2010).
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk
yangbaik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya dapat
terjangkau oleh konsuman. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan
pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan yang akan datang, dan
masyarakat umum. Setiap perusahaan mau tidak mau harus terjun kedalam
peran komunikator dan promotor.
40
D. Pengelolaan Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran pemasaran disebut juga marketing mix yang merupakan
suatu kumpulan dari variabel-variabel pemasaran. Marketing mix ini bisa
digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran
pada sasaran pasar yang tepat. Bauran pemasaran juga dimanfaatkan
sebagai alat pemasaran suatu perusahaan untuk mencapai target
pasar. Tak hanya itu, bauran pemasaran ini juga terbentuk dari
himpunan variabel dan bisa digunakan maupun dikendalikan oleh suatu
perusahaan. Dengan cara demikian produk akan menyasar konsumen
dengan tepat. Pengelolaan bauran komunikasi pemasaran
E. Perancangan Tenaga Penjual
Perencanaan kegiatan penjualan, diharapkan tenaga penjual dapat
bekerjasama agar supaya target penjualan dapat tercapai.Barker menyatakan
bahwa perencanaan kegiatan penjualan merupakan aktivitas yang perlu
dilakukan karena dapat meningkatkan kinerja tenaga penjual. menerangkan
bahwa tenaga penjual yang memiliki kinerja tenaga penjual yang tinggi bila
supervisor mampu merencanakan strategi penjualan bagi pelanggannya dan
merencanakan wilayah penjualan dan pelanggan, merencanakan kunjungan
penjualan dan kegiatan harian bagi tenaga penjual.
F. Bauran Promosi
Promosi adalah sebuah upaya dari pemasar (marketer) dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain untuk tertarik
melakukan transaksi atau untuk melakukan pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkannya Kombinasi spesifik dari metode-metode promosi
yang digunakan untuk sebuah produk atau family product disebut dengan
41
promotin mix (bauran promosi). Kotler (2001) menyatakan bahwa bauran
promosi adalah tatanan alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasarannya di dalam pasar sasaran.
42
BAB XI
KUNCI SUKSES DALAM PEMASARAN SYARIAH
A. Kunci Sukses Pemasaran Syariah
Menurut Al-Qur’an, kunci sukses itu ialah taqwa, baik untuk
di dunia ini maupun untuk di akhirat nanti.2 Untuk sukses di
dunia, Al-Qur’an mengungkapkan dalam surat Al- A’raf (7) : 96
dibawah ini :
“Dan kalau kiranya penduduk negeri-negeri ini beriman dan
bertakwa, niscaya akan kami bukakan atas mereka karunia-
karunia dari langit dan bumi, tetapi mereka dustakan, maka
kami siksa mereka lantaran apa yang mereka kerjakan.”3
Untuk sukses di akhirat nanti, Al – Qur’an mengungkapkan
dalam surat Ali Imran (3): 133 yang artinya:
“dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit Dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
Persepsi yang kerap kali ditemukan oleh masyarakat bahwa
pasar konvensional selalu lebih menguntungkan secara
finansial dari pada pasar syari’ah atau pasar Islami yang
disebabkan adanya bunga dan kelipatan keuntungan lainnya
(Zainal, Djaelani, Basalamah, Yusran, & Veithzal, 2018).
Khususnya, pada era perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan
43
Society 5.0, tidak mudah merubah pola piker masyarakat untuk
berpindah dari pemasaran konvensional ke pemasaran
syari’ah.
B. Islam dan skala prioritas dalam bisnis (pemasaran)
1. Strategi pemasaran Syariah
a. Pemasaran Syariah
Pemasaran Syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari
satu inisiator kepada stakeholders nya, yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan akal serta prinsip- prinsip syariah dan muamalah
dalam Islam.4 Secara umum, Kertajaya menyatakan bahwa pemasaran
syariah adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh aktivitas
dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses, menciptakan,
menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen atau satu
perusahaan, atau perorangan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Pemasaran Syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah
diajarkan nabi Muhammad SAW. Nilai inti dari pemasaran syariah adalah
integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan
orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan,
bukan karena diskonnya atau iming-iming hadiah belaka.. Islam
mengajarkan dalam bermuamalah harus didasari dengan rasa suka sama
suka, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan satu sama lain. Kedua-
duanya sama-sama mendapatkan manfaat
44
b. Skala Prioritas Dalam Bisnis Pemasaran
Bagi seorang pelaku bisnis selain dituntut untuk memiliki wawasan
yang luas tetapi juga dituntut memiliki manajemen yang baik. Memiliki
manajemen khususnya manajemen waktu yang tepat merupakan hal
yang wajib dimiliki atau diterapkan oleh pelaku bisnis, di mana jika
seseorang mampu mengelola dan menggunakan waktunya dengan tepat
maka akan terhindar dari masalah pada saat menjalankan sebuah
bisnisnya. Dengan begitu, memiliki dan menerapkan manajemen waktu
yang tepat dapat membantu dalam meraih kesuksesan berbisnis. Dalam
mengelola waktu pelaku bisnis dapat memulai dengan cara menyusun
skala prioritas.
C. Empat Sifat Rosulullah SAW sebagai Modal penting Strategi
Pemasaran Syariah
Rasulullah adalah pelopor bisnis yang menggunakan prinsip
kejujuran serta transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak
segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk
edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya
D. Etika Bisnis Rosulullah SAW
Praktik pemasaran syari’ah, tidak bisa lepas dari peranan Nabi
Muhammad Saw sebagai panutan umat Islam, karena peranan sejati
seorang Muslim terdapat pada Nabi Muhammad Saw yang
mencerminkan hal-hal yang baik dalam setiap perkataan, perilaku, dan
keputusan. Islam mewajibkan kepada manusia untuk memenuhi
kebutuhan melalui cara-cara yang baik, termasuk dalam berbisnis.
Jauh sebelum adanya pembahasan pemasaran modern tentang etika
45
bisnis dan pemasaran, Islam sudah mengajarkan segala hal-hal yang
berkaitan dengan etika dalam berbisnis dan pemasaran terlebih dahulu
(Haque, Khaliq, & Syeada, 2010) seperti halnya Rasulullah Saw
memberikan contoh teladan kepada manusia untuk bertindak
manusiawi tanpa melihat gender, ras, kepercayaan, warna kulit, asal-
usul agama, bangsa, dan negara
E. Strategi Rosulullah SAW dalam berbisnis/berniaga/pemasaran)
Kesuksesan nabi Muhammad Saw sebagai seorang pekerja dan
pedagang merupakan satu kesatuan yang utuh dari kemandirian dan
semangat berwirausaha. Kejujuran, amanah, kecerdasan dan
keterampilan, komunikasi pelayanan yang baik, membangun jaringan
dan kemitraan serta keselarasan dalam bekerja dan beribadah,
menjadi faktor penting dalam menggapai kesuksesan sebagai seorang
pedagang
46
BAB XII
PENGENDALIAN PEMASARAN
A. Pengertian dan tujuan pengendalian pemasaran
Pengendalian pemasaran merupakan dasar yang penting
bagi kberhasilan usaha dibidang pemasaran. Untuk
kberhasilan suatu usaha pemimpin harus dapat membuat
keputusan, baik mengnai perencanaan, kegiatan, maupun
pelaksanaan kegiatan dan pengndaliannya. Perencanaan
pemasarana merupakan penentuan langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran untuk
jangka waktu tertentu di masa yangt akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan
atau implementasi merupakan cara mlaksanakan kegiatan
yang tlah direncanakan dalam situasi dan kondisi yang ada,
dengan memberikan pengarahan kpasda tenaga pelaksana.
B. Ruang lingkup pengendalian pemasaran
a. Pengendalian efektifitas program pemasaran
Pengendalian ini dilakukan secara berkala atau periodik,
yang umumnya tahunan atau kwartalan untuk menilai
efektifitas program atau rencana yang telah dibuat, dan bila
diperlukan penyempurnaan atau koreksi. Yang bertaggung
jawab atas pengendalian fektifitas program ini adalah top
manajemen dan midle manajemen. Tujuan pngendalian ini
adalah untuk mengetahui apakah sasaran yang telah
ditetapkan dapat efektif. Pndekatan yang sring dilakukan
47
adalah analisis penjualan, analisis share pasar, analisis rasio
penjualan dan biaya, analisis keuangan dan evaluasi sikap.
b. Pengendalian strategi pemasaran
Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin
bahwa tujuan, strategi dan sistem pemasaran perusahaan
secara optimal diselaraskan dengan lingkungan pemasaran
yang diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat
yang dikenal sebagai instrumen untuk menilai efektivitas
pemasaran menunjukkan profil efektivitas pemasaran di
seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat
pelanggan,organisasi pemasaran, informasi pemasaran,
perencanaan strategis dan efisiensi operasional. Perangkat
lain,yang dikenal sebagai audit pemasaran, merupakan suatu
pengamatan berkala, bebas, sistematis dan menyeluruh
terhadap lingkungan, tujuan- tujuan, strategi-strategi dan
kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan.
c. Pengendalian kuntungan dan rentabilitas usaha pemasaran
Pengendalian atas profitabilitas adalah tugas untuk
menentukan profitabilitas yang sebenarnya mengenai produk
perusahaan, wilayah, pangsa pasar dan saluran niaga.
Analisis kemampuan pemasaran mengungkapkan kegiatan
pemasaran yang lebih lemah, meskipun tidak menunjukkan
apakah unit-unit yang lebih lemah itu harus didukung atau
dihilangkan.
d. Pengendalian efisiensi pemasaran
Pengendalian efisiensi merupakan tugas untuk
meningkatkan efisiensi kegiatan pemasaran, seperti misalnya:
penjualan personal/perorangan periklanan, promosi penjualan
dan distribusi. Paramanajer harus mengamatirasio-rasio
48