i COVER
ii DAFTAR ISI COVER .............................................................................................. i DAFTAR ISI ...................................................................................... ii JANJI PERISAI DIRI ....................................................................... 1 KATA PENGANTAR ......................................................................... 2 SEJARAH SINGKAT PERISAI DIRI PUSAT DAN SEMARANG ...................................................................................... 4 Kajian Pustaka .................................................................................. 8 MATERI LATIHAN TINGKAT DASAR SAMPAI CALON KELUARGA ........................................................................ 23 A. RANGKAIAN SENAM TEKNIK TANGAN KOSONG ................................................................... 23 B. RANGKAIAN BERPASANGAN TANGAN KOSONG ........................................................................................... 28 Rangkaian I ...................................................... 28 Rangkaian II ..................................................... 34
iii C. Rangkaian Teknik Asli Minangkabau (untuk Calon Keluarga) ......................................................... 40 Metode latihan .................................................................................. 43 KEGIATAN LATIHAN PART AND WHOLE .................................... 83 ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTOR ................................................ 92 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 98
1 JANJI PERISAI DIRI Kami Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri berjanji: 1. Berketuhanan Yang Maha Esa 2. Setia dan taat kepada negara 3. Mendahulukan kepentingan negara 4. Patuh pada perguruan 5. Memupuk rasa kasih sayang
2 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku pendamping latihan. Tak lupa juga mengucapkan shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita mampu keluar dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang. Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang mendukung lancarnya pembuatan buku pendamping latihan ini mulai dari proses penulisan hingga proses cetak, yaitu orang tua kami, rekanrekan kami, penerbit, dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Adapun, buku pendamping kami yang berjudul ‘Ebook pendamping latihan keterampilan Dasar Perisai Diri’ ini telah selesai kami buat agar menjadi manfaat bagi pembaca yang membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai kemampuan dasar teknik silat Perisai Diri berbasis psikomotor. Dalam buku ini, berisi teknik-teknik Perisai Diri dan pengetahuan dasar Perisai Diri serta
3 kemampuan psikomotor.kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga saran terhadap karya buku pendamping ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku. Ebook pendamping latihan keterampilan Dasar Perisai Diri ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat mengimplementasikan gerakan teknik dengan tepat serta dapat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri. Terima kasih. Semarang, 9 November 2023 Tim Penulis
4 SEJARAH SINGKAT PERISAI DIRI PUSAT DAN SEMARANG Perisai Diri didirikam oleh Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmojo. Putra Raden Mas Pakoe Sudirdjo ini lahir pada tanggal 8 Januari 1913 dalam tembok Paku Alaman. Silat ciptaan R.M.S Dirdjoatmojo yang pertama disebarkan dengan membuka perguruan silat Eka Kalbu di Banyumas. Teknik silat yang diajarkan adalah gabungan berbagai teknik beladiri yang ada di Indonesia. Berdirinya keluarga silat nasional Indonesian Perisai Diri pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya.
5 Dalam perisai diri dijarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien. Metode praktis dalam perisai diri adalah latian serang hindar. Pada latian ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Metode serang hindar inilah yang melahirkan motto “Pandai Silat Tanpa Cidera”. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilah dan dikelompokkan sesuai dengan karakter dari masing-masing aliran. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri juga digali dari aliran Siauw Liem Sie (Shaolinshi) yang dengan kreativitas R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo gerakan maupun implementasinya sudah dijiwai oleh karakter pencak silat Indonesia. Hal ini yang menjadikan ilmu silat Perisai Diri mempunyai sifat unik,
6 tidak ada kemiripan dengan silat yang lain. Disebut Asli karena mempunyai frame tersendiri, bukan merupakan kombinasi dari beberapa aliran silat. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri di antaranya yaitu (1) Burung Meliwis; (2) Burung Kuntul; (3) Burung Garuda; (4) Harimau; (5) Naga; (6) Satria; (7) Pendeta; (8) Putri. Selain teknik tersebut di atas, ada beberapa teknik yang menjadi kekayaan teknik silat Perisai Diri, di antaranya yaitu Kuda Kuningan, Lingsang, Satria Hutan dan Kera, serta beberapa teknik dari beberapa daerah di Indonesia, di antaranya yaitu Minangkabau, Jawa Timuran, Cimande, Bawean dan Betawen.
7 Perisai Diri Cabang Semarang dimulai dengan Angkatan Pelopor yang terdiri dari 10 orang. Mereka merupakan adik dan teman dekat dari Guanawan Parikesit, pendiri Perisai Diri Cabang Semarang. Tempat latihan mereka di halaman rumah di Jalan Gisiksari I/23 Semarang. Sesuai dengan pesan Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo bah wa di manapun Perisai Diri dapat berkembang, ditambah lagi dengan semboyan berani karena benar, maka pada bulan Januari 1969 beliau memberanikan diri melatih 10 orang temannya. Dan pada tanggal 4 Maret 1970 didirikan secara resmi untuk umum di SMA Negeri 1 Semarang. Angkatan pertama yang berlatih sebanyak 69 orang.
8 1. Digital book a. Pengertian digital book Digital book dalam kamus Oxford disebutkan bahwa “an electronic version of printed book which can be read on a personal computer”. Spesifik ebook kemudian diterjemahkan kedalam dua format penyajian, yaitu online websites yang tersaji dalam jaringan secara online dan personal electronic device tersimpan ke dalam perangkat tanpa dibutuhkan koneksi jaringan internet. Kajian Pustaka
9 Digital book merupakan sumber belajar dengan format digital yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk tujuan pembelajaran. Sumber belajar yang dimaksud mengandung unsur fleksibelity, berkemampuan memfasilitasi aktivitas pembelajaran dengan akses secara klasikal maupun mandiri. Sementara informasi yang disaji dalam format digital dapat dibaca melalui perangkat elektronik, misalnya; PC, Notebook, dan Gadget, baik dalam 9ystem online maupun offline. Digital book memiliki ragam fitur. Fitur digital book meliputi komponen multimedia, hyperlink dan komponen interaktif lainnya, fitur pencarian, dan penyesuaian
10 kemampuan untuk ukuran change text atau convert teks ke audio sehingga bisa memenuhi kebutuhan pembaca. Selain itu digital Book dapat mendorong pembaca untuk aktif mandiri untuk belajar, dan membebaskan membuat keputusan yang diambil melalui teks. Secara sederhana dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan digital book (ebook) adalah pengemasan sumber belajar (informasi) yang dapat dibaca melalui perangkat-perangkat elektonik seperti Gadget, PC, Notebook, maupun layar virtual lainya. Digital book menampilkan informasi dalam bentuk multimedia dengan kemampuan dapat menarik peserta didik. Karena unsur yang
11 terkadung; gambar, video, suara, grafik, animasi, dan aktivitas interaktif. Penjelasan digital book diatas merupakan definisi unsur-unsur digital book interaktif. Sebagaimana dijelaskan oleh James Ohene Djan bahwa pemahaman digital book interaktif merupakan jaringan unit informasi digital yang terdiri dari teks, grafik, video, animasi atau suara dan soal-soal yang semuanya dikemas dalam bentuk visualisasi animasi flash yang dipadukan dalam satu program dan dilengkapi dengan warna, suara dan music. Jadi, digital book merupakan suatu sumber belajar yang dihasilkan melalui kolaborasi konten antara modul, piranti digital, dan penggunaan
12 berbagai jenis media pendukung sehingga mampu memiliki daya interaktivitas. b. Kelebihan digital book Setiap sumber belajar digital atau media pembelajaran memiliki keunggulan yang telah terbukti secara teori maupun empiris. Digital book dalam penelitian ini selain didesain sebagai sumber belar juga difungsikan sebagai multimedia pembelajaran. Adapun keunggulan digital book sebagaiman berikut ini yang dijelaskan oleh Orey, dkk. (a) Lengkap dan ringan untuk dibawa. Mudah disimpan dan dipindahkan, (b) memungkinkan pencarian, (c) dilengkapi dengan fitur penambahan catatan dan highlight atau penanda yang
13 mempermudah dalam mereferensi, (d) konten dapat diupdate secara instan, (e) dapat digunakan atau tersedia kapan pun dan dimanapun. 2. Part and whole a. Pengertian part and whole Part and whole merupakan bentuk latihan yang diawali dengan perbagian dalam teknik sampai teknik secara keseluruhan metode ini sesuai untuk latihan-latihan teknik dasar. Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang di ajarkan secara perbagian dari keterampilan yang dilatih. Bentuk latihan di pisah-pisah secara urut dalam bentuk
14 gerakan yang sederhana dan lebih mudah. part whole method merupakan pendekatan motor learning yang mengajarkan aktivitas jasmani berdasarkan klarifikasi dan informasi yang diterima. Part whole akan sesuai untuk pembelajaran teknik dasar, yaitu dari bagian-bagian teknik hingga teknik keseluruhan. b. Karakteristik part and whole Metode pembelajaran part and whole mempunyai karakteristik: 1) Adanya Preview yaitu: tahap ini dilakukan sesuai dengan apa yang dilakukan dalam metode part and whole siswa diberikan informasi perihal yang dipelajari secara keseluruhan dari berbagai macam sumber, 2) Dilakukan
15 percobaan: percobaan yang dilakukan dalam tahap ini juga sama dengan latihan yang dilakukan, 3) Adanya Review yaitu: mulai dengan tahap ini cara memberikan review dilakukan penggabungan antara metode bagian dan metode keseluruhan. Guru memberikan umpan balik dan koreksi pertama dengan cara keseluruhan, kemudian ditekankan ke setiap individu bagian-bagian yang masih dirasa kurang. Sehingga setiap siswa mengalami feed back yang berbeda dan akan menjadi latihan penyempurnaan yang berbeda pula. Dimungkinkan siswa yang memiliki kelemahan yang sama akan dikelompokkan dalam kelompok yang sama, sehingga akan memudahkan mereka untuk
16 belajar. Guru bertugas untuk berkeliling dan memberikan koreksi atas segala kesalahan baik secara perbagian ataupun keseluruhan, 4) Adanya Sintesis yaitu: setelah semua bagian yang diajarkan di atas dirasakan cukup kemudian dilakukan latihan secara keseluruhan. Latihan secara keseluruhan ini dilakukan ketika siswa yang telah memperoleh feed back dari guru untuk setiap kesalahan yang telah dilakukan. Latihan keseluruhan dilakukan sampai siswa mengerti bahwa tiap bagian yang telah dilatihkan merupakan penyumbang suksesnya gerak keseluruhan, dan 5) Dilakukan Pemantauan yaitu: pemantauan disini dimaksudkan adalah tahap
17 pematangan. Latihan dapat kembali pada latihan bagian jika dirasa ada teknik bagian yang belum terkuasai dengan baik. Jika telah menguasai dengan baik teknik bagian latihan dapat pula diadakan secara keseluruhan. Tahap ini dapat dihentikan setiap saat ketika siswa mengulang kesalahan yang pernah dikoreksi. Dalam metode bagian dan keseluruhan ( part and whole) ini tidak ada batasan kapan akhir menggunakan bagian dan kapan menggunakan keseluruhan. c. Kelebihan Part and Whole Kelebihan pembelajaran dengan metode part and whole adalah siswa dapat menguasai bagian – bagian teknik gerakan dengan baik
18 dan benar, siswa dapat terhindar dari kesalahan teknik, karena masing – masing teknik gerakan diajarkan secara detail, siswa tidak merasa takut untuk melakukan teknik gerakan, karena diajarkan dari bagian – bagian yang paling mudah baru kemudiah secara keseluruhan, dan siswa akan termotivasi untuk dapat melakukan teknik gerakan dengan benar. 3. Kemampuan Psikomotor 1. Pengertian Psikomotor Menurut Bloom (1979) Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan hasil belajar yang capaiannya melalui ketrampilan menipulasi yang
19 melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah ini membedakan antara ranah motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antaranggota tubuh dengan menggunakan otot - otot besar dari sebagian atau seluruh anggota tubuh. Sementara motorik halus berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan. Ranah psikomotor dapat diartikan sebagai perilaku yang berkaitan dengan kamampuan gerak/tindakan atau keterampilan yang ditunjukkan seseorang setelah menerima pengetahuan atau pengalaman sebagai
20 respon yang ditunjukan oleh gerak tubuhnya. Menurut Mardapi (2003), kemampuan psikomotor memiliki enam tahapan, yaitu : gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motoric atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar merupakan gerakan ynag mengarah pada ketrampilan kompleks ynag khusus. Kemampuan perseptual yaitu kombinasi kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil. Sedangkan gerakan terampil sendiri yaitu gerakan ynag memerlukan belajar, misalnya
21 ketrampilan dalam olahraga. Komunikasi nondiskrusif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan. 2. Penilaian Kemampuan Psikomotor Menurut Ryan (1980) mengatakan bahwa hasil belajar kemampuan psikomotor dapat diukur melalui (a) pengamatan secara langsung dan penilaian tingkah laku siswa selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (b) sesudah mengikuti pembelajaran yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap, (c) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
22 lingkungan kerjanya atau dapat diartika setelah proses praktik berlangsung untuk mengetes siswa. Pedoman penskoran dapat berupa daftar periksa observasi atau skala penilaian yang harus mengacu pada soal. Lembar observasi ini selanjutnya dijabarkan menjadi aspek – aspek yang diamati. Aspek – aspek yang dinilai dalam kemampuan psikomotorik yang akan digunakan pada penilitian ini adalah (a) persiapan atau posisi awal, (b) pelaksanaan atau saat melakukan gerakan teknik, dan (c) hasil atau posisi akhir gerakan.
23 MATERI LATIHAN TINGKAT DASAR SAMPAI CALON KELUARGA A. RANGKAIAN SENAM TEKNIK TANGAN KOSONG 1. Maju serong kanan bersikap pendeta kiri 2. Kilat pukul pendeta tangan 2 3. Gesut kiri tabrak kiri 4. Melingkar ke kanan tolak putri berhias ke kanan 5. Egos kiri tebang setria kanan 6. Lompat belakang kanan tipuan putri 7. Mundur kiri kipas dalam kiri 8. Gesut kanan tusuk kuntul kanan Scan untuk melihat peragaan teknik
24 9. Putar badan ke kiri lempit kiri pukul setria 10.Melingkar ke kiri cangkolan garuda kiri siku dalam kanan 11. Lompat depan kanan egos kiri terkam harimau 12. Mundur kanan sikap setria kiri 13. Maju kanan tolak luar garuda kiri 14. Egos kiri sikap pendeta kanan 15. Pancer kanan setria kanan 16. Balik badan garuda kiri 17. Daun melayang garuda dalam kanan 18. Tendang T kanan
25 19. Lompat ke depan kiri tolak putri berhias ke kanan 20. Lompat kuntul ke kanan sikap naga tegak 21. Kilat setria ke kiri 22. Daun melayang pendeta ke kanan 23. Mundur kiri sikap naga 24. Kiri tendang T kanan 25. Balik badan garuda ayunan kiri 26. Maju kanan hempis tutupan harimau tangan 2 27. Egos kanan sikap naga kanan tegak 28. Gesut kiri naga tangan 2 29. Daun melayang tendang sabit tumit kanan
26 30. Lompat ke depan sikap meliwis kanan 31. Mundur kanan hempis ke kiri tutup bunga sepasang 32. Setempat tendang Teratai kanan saponjud tampar atas kanan 33. Balik badan garuda kiri 34. Ke kiri sikap putri Teratai kanan 35. Maju serong kiri tolak putri berhias ke kanan 36. Lompat kuntul ke kanan sikap setria kiri condong ke kanan 37. Kilat tendang T ke kiri saponjud setria kiri 38. Balik badan gerak roboh kanan 39. Lompat belakang kanan tipuan putri
27 40. Melingkar ke kanan sikap harimau 41. Kilat tendang gejug kanan saponjud tusuk kuntul kanan 42. Daun melayang pendeta kiri 43. Mundur kiri tolak putri berhias kanan 44. Lompat depan kanan egos kiri terkam harimau kuntul kanan 45. Daun melayang pendeta kiri
28 B. RANGKAIAN BERPASANGAN TANGAN KOSONG Rangkaian I A: maju serong kanan bersikap pendeta kiri B: mundur kanan sikap setria kiri tegak A B
29 A: kilat pukul pendeta tangan 2 B: maju kanan tolak luar garuda kiri A: gesut kiri bandul kiri B: egos kiri sikap pendeta kanan
30 B: pancer kanan setria kanan A: melingkar ke kanan tolak putri berhias ke kanan B: balik badan garuda kiri A: egos kiri tebang setria kanan
31 B: mundur a tendang pacul kiri saponjud garuda kiri A: lompat belakang kanan tipuan putri B: daun melayang tendang geilig kanan saponjud pendeta kanan A: mundur kiri kipas dalam kiri
32 A: Gesut kanan tusuk kuntul kanan B: lompat ke depan kiri tolak putri berhias ke kanan A: putar badan ke kiri lempit kiri pukul setria kiri B: lompat kuntul ke kanan sikap naga tegak
33 B: kilat tendang T kiri A: melingkar ke kiri cangkolan garuda kiri siku dalam kanan
34 Rangkaian II A: Mundur kiri sikap naga B: Ke kiri sikap putri Teratai kanan A: Kiri tendang T kanan B: Maju serong kiri tolak putri berhias ke kanan
35 A: Balik badan garuda ayunan kiri B: Lompat kuntul ke kanan sikap setria kiri condong ke kanan A: Mundur kiri tutupan harimau tangan kanan 2 B: Kilat tendang T ke kiri saponjud setria kiri
36 A: Egos kanan sikap naga kanan tegak B: Balik badan gerak roboh kanan A: Gesut kiri naga tangan 2 B: Lompat belakang kanan tipuan putri
37 A: Daun melayang tendang sabit tumit kanan B: Melingkar ke kanan sikap harimau A: Lompat ke depan sikap meliwis kanan B: Kilat tendang gejug kanan saponjud tusuk kuntul kanan
38 A: Mundur kanan hempis ke kiri tutup bunga sepasang B: Daun melayang pendeta kiri A: Setempat tendang Teratai kanan saponjud tampar atas kanan B: Mundur kiri tolak putri berhias kanan
39 A: Balik badan garuda kiri B: Lompat depan kanan egos kiri terkam harimau kuntul kanan
40 C. Rangkaian Teknik Asli Minangkabau (untuk Calon Keluarga) 1. Mundur serong kanan merendah dengan menyiku dalan tangan kiri menjadi sikap menyamping ke kiri 2. Mengangkat kaki kiri potongan ke bawah tangan 2 Lempit Aceh menjadi Sikap 3. Menendang belakang kaki kanan ditarik kembali jongkok bersikap 4. Putar badan ke kiri fordekok diikuti T kanan, buka pancer ke kanan deprok siku dalam tangan kiri merendah menjadi sikap 5. Merendah ke kiri gibras terus mengangkat kaki kanan terusan maju kaki kanan
41 fordekok gibras diikuti T i, tarik kembali putar badan ke kanan deprok 6. Jontrot ke kanan terusan menggulung ke kanan menjadi jongkok 7. Putar badan ke kiri gibras, terus tegak menghadap angkat kaki kanan tutup tanga 2 8. Lempit Aceh diikuti tendang belakang kiri, tarik pancer ke kiri siku dalam tangan kanan, gesut ke kanan bandul tangan kanan, terusan putar badan ke kanan setempat kelit dan bandul tangan slewah 9. Tendang T kiri swaislah kanan, terusan putar ke kanan menjatuh sila yang kanan sikap, slorok kanan diikuti gejug bawah
42 kaki kiri, ditarik ke belakang lewat depan jadi jongkok ke kanan 10.Sirkeslag kiri diikuti jejakan duduk menghadap kaki kanan terus gulung ke kanan bersikap, angkat kaki kiri fordekok ke depan, tendang T kanan, ditarik jongkok ke kanan, terusan siku dalam tangan kiri duduk menghadap. Melangkah ke kanan terusan angkat kaki kiri bersikap
43 Metode latihan 1. Senam Teknik Kombinasi Pada setiap sesi latihan, Senam Teknik Kombinasi dilatihkan kepada para anggota yang dibuat oleh para pelatih setempat. Rangkaian yang berjumlah 5-10 gerak ini dilaksanakan dengan tenaga dan kecepatan maksimal serta diulang berkali-kali. Senam Teknik kombinasi bukan merupakan rangkaian yang perlu dihapalkan. Di setiap latihan, senam teknik kombinasinya berbeda-beda, baik tangan kosong maupun senjata. Adapun tujuan dari latihan senam teknik kombinasi ini adalah agar para
44 pesilat terbiasa menggunakan teknik yang benar, menciptakan reflex yang baik terhadap para pesilat, serta membentuk otot-otot para pesilat agar dapat beradaptasi dengan teknik Perisai Diri. 2. Teknik Senjata Pada tingkatan dasar, teknik-teknik beladiri yang diajarkan adalah tangan kosong. Teknik senjata diajarkan pada tingkat selanjutnya. Dalam teknik senjata, diajarkan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang. Dengan karakteristik yang berbeda dari senjata, pesilat Perisai Diri diharapkan
45 mampu memahami karakteristik masing-masing senjata, kelebihan dan kekuarangan senjata tersebut, sehingga mengerti bagaimana cara menghadapi berbagai macam senjata bila dalam keadaan mendesak. Pesilat Perisai Diri pun diharapkan dapat mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib tersebut. 3. Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri diajarkan kepada pesilat Perisai Diri dari tingkat Dasar sampai tingkat yang tinggi dengan pengaplikasian menggunakan tangan kosong ataupun menggunakan senjata seperti pisau,
46 pedang dan toya. Pada latihan serang hindar, akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Kemungkinan cidera amat kecil sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, karena setiap pesilat dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Dengan motto “Pandai Silat Tanpa Cedera”, Perisai Diri menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.Dalam latihan Serang Hindar, dua orang pesilat saling berhadapan satu sama lain yang disebut pesilat A dan pesilat B dengan diperhatikan seorang pelatih yang ada di dekat mereka. Dalam metode Serang Balas, dalam satu aba-aba, A akan melakukan serangan terhadap
47 B dan B menghindar, kemudian B membalas menyerang A dan A menghindar. Implementasi dari metode serang balas adalah satu set A serang B hindar dan B balas A hindar.Tujuan dari Serang Balas ini adalah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, namun akan sangat mudah untuk melakukan serangan balasan yang disebut hindaran yang mengunci posisi lawan. Untuk mempercepat serangan balasan berikutnya, si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus meletakkan langkah. Beladiri adalah dimana saat A menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Jadi, dalam hal ini B tidak melakukan hindaran sempurna