HALAMAN JUDUL
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
NAMA : MERRY DIAN KHOIROH
NIM : 210631100118
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR S.Pd, M.Tr.Kom
ASISTEN : NADIA LISNA ISWANTI
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
BASIS DATA
NAMA : MERRY DIAN KHOIROH
NIM : 210631100118
KELAS : 3D
Dengan rincian kegiatan praktikum :
No Hari/Tanggal Modul Paraf Asisten
1 Senin, 22 Agustus 2022 Modul I
2 Senin, 5 September 2022 Modul II
3 Senin, 19 September 2022 Modul III
4 Senin, 03 Oktober 2022 Modul IV
5 Senin, 19 Oktober 2022 Modul V
6 Senin, 31 Oktober2022 Modul VI
7 Senin, 07 November 2022 Modul VII
8 Senin, 23 November 2022 Modul VIII
Nilai Akhir:__________________ Bangkalan,
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,
Muhlis Tahir S.Pd, M.Tr.Kom. Nadia Lisna Iswanti
NIP. 199105242020121012 NIM. 200631100138
ii
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat kehadirat Allah SWT.,
karena atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya saya dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Resmi Praktikum Jaringan Komputer. Tujuan
laporan ini saya susun tidak semata-mata untuk mengejar tugas mata Jaringan
Komputer. Akan tetapi, disamping itu harapan saya agar laporan ini dapat
bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang membacanya.
Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya peroleh
satu semester ini. Jadi untuk kedepannya dalam proses coding, compiling, serta
building program yang dilakukan dalam bentuk dan langkah-langkah yang sesuai
dengan materi tersebut. Format Laporan ini saya buat berdasarkan materi serta
analisis secara langsung yang saya peroleh saat melakukan Praktikum Jaringan
Komputer.
Dalam setiap praktikum selalu mendapatkan arahan , bimbingan, dan
pengetahuan hingga dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik, maka dari
ini dengan terselesaikannya laporan akhir ini saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan akhir ini,
Demikian laporan akhir praktikum ini dibuat, mohon kritik dan saran
ataskekurangan dalam penyusunan laporan akhir ini, semoga laporan akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi saya sendiri selaku praktikan.
Bangkalan, 12 Desember 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
ISI………………………………………………………………………………….1
1. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 1……………………………...5
2. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 2…………………………….30
3. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 3…………………………….42
4. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 4…………………………….63
5. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 5…………………………….84
6. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 6…………………………...100
7. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 7…………………………...120
8. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MODUL 8…………………………...129
PENUTUP..……………………………………………………………………..150
DATA PRIBADI……………………………………………………………..150
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…..151
iv
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun:
Merry Dian Khoiroh (210631100118)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
MODUL I : TCP/IP dan SUBNETING
Nama / NIM : Merry Dian Khoiroh / 210631100118
Hari / Tanggal : Selasa, 22 Agustus 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan computer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer
1.2 Landasan / Teori Dasar
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media
transmisi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang
menghubungkan pengirim dan penerima secara fisik berupa
kabel.
Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi:
• Twisted Pair
• Coaxial
• Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
• Gelombang Mikro
• System Satelit
• Infra Merah
• Sinar Laser
Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk
kabel dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk
mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar
6
seperti radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP),
dan crosstalk (cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel twisted pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami
gangguan lain sewaktu kabel kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel
twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan yaitru apabila
sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan akan
terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari
twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded
Twisted Pair (STP).
A. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu
jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang
tidak dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan
jenis kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel
dan memiliki kinerja yang relatif bagus.
Tabel 1. Kategori Kabel UTP
KATEGORI KEGUNAAN
Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok
untuk suara saja.
Category 2 (Cat2) Transmisi suara maupun data digital hingga
4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit
per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit
per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit
per detik
Enhanced Category Transmisi data digital hingga 250 megabit
5 (Cat5e) per detik
7
Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000 megabit
per detik. Digunakan untuk mendukung
Gigabit Ethernet.
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5
(Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling
populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45.
Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
Kabel Straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.
Gambar 2. Kabel Straight
Kabel Crossover
Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
8
Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting
a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari
octet kedua (angka1) : 28 = 256 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x– 2 -> x =
sisa bit (bit 0)Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1
Pertama
Host 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Terakhir
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet
ketiga (angka 1) : 29 = 512 subnet
9
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah
host = 2x– 2 -> x = sisa bit (bit 0) Jumlah
host = 27– 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128
Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Host
Terakhir 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
Broadcast
c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari
octet ke 4 (angka 1) : 22 = 4 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x– 2 -> x =
sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 26– 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
Broadcast 192.168.63 192.168.1.27 192.168.1.191 192.168.1.255
d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100
host
Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
10
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan
host yang paling terkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. Buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host
100 < 2n– 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 100 < 27– 2
100128 – 2
100126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b.Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya
= 255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host
50 < 2n– 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 50 < 26– 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask,
n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2,
netmasknya = 255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host
11
10 < 2n– 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal) 10 < 24– 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask,
n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3,
netmasknya = 255.255.255.240 /28)
LA IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PREFI
N BROADCAS X
1 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.12 T
2 6 192.168.0.127 /25
3 192.168..0.12 192.168.0.12 192.168.0.12
8 9 9 192.168.0.191 /26
C. TCP/IP 192.168.0.19 192.168.0.19 192.168.0.20
2 3 6 192.168.0.207 /28
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi
dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang
terdiri dari 0 hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap
segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya.
b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart
adalah 255.255.255.0
c. Network Addresa
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host
12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki network address
12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti
192.168.1.100 akan menggunakan network address 192.168.1.0.
12
Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk
dibagian kelas C 192.168.1
d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan
dikirimkan secara simultan ke semua host disebuah subnetwork.
Broadcast Addres standart untuk jaringan IP adalah
255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan
karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset
auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan
memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer
di jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan
lain.
f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang
bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau
mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan
menggunakan komputer lainnya. Remote system ini
mempermudah kita dalam bekerja, jika pada suatu saat kita tidak
dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut. Secure Shell
merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.
Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk
mengakses mesin secara remote ini merupakan suatu protokol
yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua
sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta
memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote.
Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk akses remote
13
yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH. Cara kerja dari
SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi yang
terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain
yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan
password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan
proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan
cara membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa
bantuan pengetahuan atau alat khusus SSH dirancang untuk
menggantikan service-service pada sistem UNIX/LINUX yang
menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp.
Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp
(remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).
1.3 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Cisco Packet Tracer
3. Modul 1
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Buka aplikasi Cisco paket Tracer
2. Buat sebuah 2 jaringan dengan menggunakan 2 router yang saling
terhubung
3. Buat jaringan pertama dengan menambahkan 1 router, 1 switch dan 3 client
14
4. Hubungkan setiap device (router ke switch dan switch ke client) menggunakan
kabel straight pada port yang sesuai
5. Kemudian berikan alamat IP Address pada router0 dengan menggunakan
kelas C, yaitu tambahkan ip 192.168.10.1 dan untuk subnet masknya
255.255.255.0 dan tekan tombol on
6. Berikan juga alamat IP Address pada setiap client agar dapat saling
terhubung dengan menggunakan kelas C
PC4
Menggunakan IP Address 192.168.10.2, dan subnet mask 255.255.255.0
Dengan gateway dari ip router yaitu 192.168.10.1
15
PC5
IP Address : 192.168.10.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC6
IP Address : 192.168.10.4
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
16
7. Setelah jaringan pertama selesai, untuk membuat jaringan kedua tambahkan
lagi 1 router, 1 switch, dan 3 client
8. Sambungkan setiap device dengan kabel straight seperti Langkah ke 4
dengan menyesuaikan tiap portnya
17
9. Kemudian berikan IP Address untuk router2 dengan IP kelas B, yaitu
dengan IP Address 172.16.10.1 dan Subnet Masknya 255.255.0.0 dan tekan
tombol on
10. Berikan IP Address pada tiap client dengan menggunakan IP kelas B juga
PC7
IP Address : 172.16.10.2
Subnet Mask : 255.255.0.0
Gateway : 172.16.10.1
18
Laptop
IP Address : 172.16.10.3
Subnet Mask : 255.255.0.0
Gateway : 172.16.10.1
Server
IP Address : 172.16.10.3
Subnet Mask : 255.255.0.0
Gateway : 172.16.10.1
19
11. Setelah kedua jaringan sudah saling terhubung, hubungkan antara jaringan
1 dan jaringan 2 dengan menghubungkan kedua router tersebut, maka
hubungkan router0 dan router2 menggunakan kabel cross pada port yang
sesuai
12. Kemudian atur IP Address pada router0 pada port 0/1 dengan menggunakan
kelas B agar dapat terhubung ke router2 port 0/0 yaitu dengan IP Address
172.16.10.1, Subnet Mask 255.255.0.0
20
13. Berikan juga IP Address untuk router2 pada port 0/0 dengan menggunakan
IP kelas C dengan IP Address 192.168.10.1 Subnet Mask 255.255.255.0
14. Jika kedua router sudah terhubung, kita coba test dengan mengirimkan
pesan dari router0 ke router2
21
15. Jika hasilnya adalah sukses, lanjut dengan kita test ping pada client tiap
jaringan apakah terhubung satu dengan yang lain,
dengan contoh PC5 tes ping IP dari PC4
PC7 mencoba mengetes ping ke laptop
22
16. Coba test dengan cara lain, yaitu dengan mengirimkan pesan menggunakan
simple PDU antara router0 ke router1, client PC4 ke PC5, PC5 ke PC6
Kemudian kita test simple PDU pada jaringan kedua, dari PC7 ke Laptop1,
dan Laptop1 ke Server1
23
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Dari percobaan diatas menghasilkan sebuah jaringan dengan 2 router saling
terhubung, dan tiap router memiliki 3 client masing – masing yang juga
terhubung dengan client yang lain.
Analisa percobaan : Dari hasil dan tahapan percobaan di atas, bisa disimpulkan
bahwasanya untuk menghubungkan sebuah perangkat jaringan komputer,
dibutuhkan perangkat / device yang sesuai dan juga konfigurasi yang tepat,
dimana untuk menghubungkan perangkat yang sama harus menggunakan kabel
cross, dan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda kita bisa
menggunakan kabel straight, kemudian setelah pemasangan kabel sudah sesuai
maka dilanjutkan menghubungkan antara tiap router dengan switch masing –
masing pada tiap jaringan dengan memberikan alamat IP Address secara
manual dengan kelas IP yang sama per jaringan tersebut, kemudian setelah
router jaringan 1 dan 2 terhubung dengan perangkat-perangkat yang lain, lanjut
pada menghubungkan router0 dengan router1 dengan memberikan alamat IP
Address dengan kelas yang berbeda, yaitu untuk router0 port 0/0 yang
terhubung dengan switch port 0/1 adalah menggunakan IP Address kelas C,
sedangkan pada router0 port 0/1 yang terhubung dengan router2 port 0/1
menggunakan IP kelas B, meskipun antara router0 dan router2 berbeda alamat
IP akan tetapi tetap bisa saling terhubung yang dibuktikan dengan test
pengiriman pesan yang sukses.
24
1.6 Tugas / Soal
TUGAS :
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1
50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115Host.
JAWAB :
1. Susunan kabel :
A = Straight ,
B = Straight ,
C = Cross ,
D = Straight ,
E = Straight,
F = Straight,
G = Straight,
H = Straight,
I = Cross
2. Diketahui :
ip address = 10.10.0.0 /16
Jawab :
25
• Netmask = 11111111. 11111111.00000000.00000000
(diambil dari prefix 16) = 255.255.0.0 (angka binner dari
masing masing octet)
• Subnet = 28 (8 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari
octet setelah octet 1) = 256
• Host subnet = 216 - 2 (16 diambil dari sisa bit 0)
*dikurangi 2 untuk broadcast dan network id = 65534
• Blok subnet = 256 – 255 = 1 ( 0,1,2,3,4, dst)
.
3. Diketahui :
ip address = 172.16.5.0 /27
Jawab :
• Netmask = 11111111. 11111111. 11111111.11100000
(diambil dari prefix 27) = 255.255.255.224 (angka binner
dari masing masing octet)
• Subnet = 211 (11 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai
dari octet setelah octet 2) = 2048
• Host subnet = 2 5 -2 (5 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi
2 untuk broadcast dan network id) = 30
• Blok subnet = 256 – 224 = 32 (0,32,64,128,dst)
4. Diketahui :
ip address = 198.168.100.0 /24
Jawab :
➢ Netmask = 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 (diambil
dari prefix 24) = 255.255.255.0 (angka binner dari masing
masing octet)
26
➢ Subnet = 20 (0 diambil dari bit 1 yang habis dimulai dari octet
setelah octet 3) = 1
➢ Host subnet = 28 (8 diambil dari sisa bit 0) = 256
➢ Blok subnet = 256 – 0 = 256
5. Diketahui : a Jumlah host
IP Address = 192.168.1.0 /25 .
LAN 1 dengan 50 Host
LAN 2 dengan 20 Host 50 < 2n – 2
LAN 3 dengan 115 Host
Jawab : 50 < 24 – 2
50 < 64– 2
- Urutkan dari host terbanyak
50 < 62
Lan 3 = 15 host.
Lan 1 = 50 host Jadi jumlah hostnya =
Lan 2 = 20 host
- Hitung jumlah range IP Lan 3 62
a. Jumlah host b Prefix
115 < 2n – 2 .
115 < 27 – 2
Prefix = 32 –n
115 < 128 – 2
115 < 126 = 32 – 6
Jadi jumlah hostnya = = 26
126 Jadi
prefix lan
b. prefix 26
Prefix = 32-n
= 32 – 7
= 25
Jadi Prefix lan 25
27
-Hitunglah jumlah Range IP Lan 2
a. Jumlah Host
20< 2n – 2
20 < 25 – 2
20 < 32– 2
20 < 30
Jumlah hostnya = 30
b. Prefix
Prefix = 32 –n
= 32 – 5
= 27
Jadi prefix lan 27
- Tabel pembagian IP Host akhir broadcast Prefix
Lan Subnet Host 192.168.1. 192.168.1.127 25
pertama 126
192.168.1. 192.168.1.191 26
3 192.168.1. 192.168.1.1 0190
0 192.168.1. 192.168.1.207 27
206
1 192.168.1. 192.168.1.1
128 29
2 192.168.1. 192.168.1.1
192 93
1.7 Kesimpulan
Dalam praktikum modul 1 ini, kita belajar mengenai perkabelan,
pengalamatan TCP/IP dan subnetting, Subnetting adalah salah satu
teknik yang digunakan untuk membagi atau memecah blok IP Address
IPv4 pada kelas A, B, C menjadi siuatau blok IP address yang lebih
kecil. TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut:
IP Address, Netmask atau Subnet Mask, Network Address, Broadcast
Address, Gateway Address, Name server Address. Untuk
menghubungkan suatu perangkat ke perangkat lain dalam suatu
jaringan, kita bisa menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ-45,
dan ada 2 macam strategi pengkabelan UTP, yaitu 1. kabel
28
Staright(dengan uurtan warna kabel putih orange-orange, putih hijau-
iru, putih biru-hijau, putih coklat-coklat) kabel ini dapat digunakan
untuk menghubungkan client ke hub atau router atau perangkat yang
berbeda. 2. Kabel cross dengan urutan warna kabel (putih hijau-hijau,
putih orange-biru, putih biru-orange, putih coklat-coklat) kabel ini
digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub. Dan untuk
menghubungan setiap perangkat harus menyesuaikan dengan port
yang benar agar dapat saling terhubung dan bisa saling mengirimkan
data(pesan)
1.8 Lampiran
Gambar 1.1 Proses Pelaksaan Praktikum
29
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Merry Dian Khoiroh (210631100118)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
30
Nama/NIM MODUL 2
Hari/Tanggal CRIMPING KABEL
Hasil Praktikum : Merry Dian Khoiroh /210631100118
: Senin, 05 September 2022
:
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping
1.2 Landasan Teori
A. KRIMPING KABEL
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut
cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
• Kabel Cross
• Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar
hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang).
Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :
2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke
pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan
seterusnya.
Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:
32
Kabel UTP
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam
2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local
Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan
juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.
33
B. Konektor RJ45
Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang
menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai
karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45 contohnya
seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas
dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP
biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel
tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan
kabel straight atau menggunakan kabel crossover.
C. Crimping Tool
Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengcrimping
RJ45yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya adalah :
a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
34
D. LAN Tester
Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan
kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui kabel LAN
yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak 5. 2 buah laptop pastikan
2 buah laptop memiliki lan card. lan card adalah ‘pintu’ ke jaringan dari
komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card – internet,
jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat ini banyak
perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka gratis,
pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card
adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka
dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer.
E. Hub
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.
35
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat
1. Crimping Tool
2. LAN Tester
2) Bahan
a) RJ 45
b) Kabel UTP
c) Modul 2 crimping kabel
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Siapkan kabel UTP sekitar 1 m, kemudian kupas kulit kabel sekitar 5 cm,
dapat menggunakan tang crimping, dapat juga menggunakan gunting
kuning khusus mengupas kabel, agar kabel dalam dapat diurutkan
warnanya.
36
2. Selanjutnya urutkan warna kabel yang ingin dibuat, jika kabel straight maka
warnanya putih orange, orange,putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih
coklat, coklat. Ujung 1 dan ke 2 sama. Sedangkan jika membuat kabel cross
menggunakan warna putih orange, orange,putih hijau, biru, putih biru, hijau,
putih coklat, coklat untuk ujung 1, sedangkan untuk ujung ke 2
menggunakan warna putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru,
orange, putih coklat, coklat.
3. Selanjutnya potong kabel hingga rapi dan ujubgnya sama, kemudian kabel
yang sudah rapi dan rata di masukkan ke dalam konektor RJ-45 hingga
ujung kabel mentok ke dalam RJ-45.
37
4. Kemudian untuk menyatukan kabel dengan RJ-45 kita lakukan proses
crimping dengan tang crimping(tang tool) sampai berbunyi “klik”
5. Jika kedua ujung kabel sudah terpasang dengan benar maka, langkah
terakhir adalah cek kabel UTP menggunakan LAN Tester apakah kabel
telah berfungsi dengan baik atau benar
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Analisa :
Dari hasil percobaan tadi, dapat menghasilkan kabel pada Gambar diatas adalah
gambar 2 kabel Stright dan Cross yang telah selesai dibuat. Pada kabel Stright
memiliki susunan warna kabel putih orange, orange, putih hijau, biru, putih
38
biru, hijau, putih coklat, coklat. Dan yang Cross adalah putih hijau, hijau, putih
orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat. Dan pada saat pengecekan
di LAN Tester kabel straight akan menyala dari angka satu dan urut ke angka-
angka selanjutnya. Sedangkan kabel Cross lampu akan menyala secara acak.
Dan kabel siap untuk digunakan.
64
1.6 Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface (automatic medium-
dependent interface crossover - Auto-MDIX ).
JAWABAN
1. Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan
kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya
semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
a. Kabel UTP Category 1 Digunakan untuk komunikasi telepon
(mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock
untuk mentransmisikan data.
b. Kabel UTP Category 2 Mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second).
c. Kabel UTP Category 3 Digunakan pada 10BaseT network, mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT
kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
d. Kabel UTP Category 4 Sering digunakan pada topologi token ring,
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps.
e. Kabel UTP Category 5 mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 100 Mbps.
f. Kabel UTP Category 5e mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat
dilewatkan sampai 100 MHz.
g. Kabel UTP Category 6 Mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat
dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg
39
terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di
dalam kabel tersebut.
h. Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal
400 MHz.
2. MDIX merupakan fitur pada switch yang membuat kita dapat
menggunakan patch cable (straight-through) daripada kabel crossover
untuk koneksi antar switch. Fitur dari Auto MDI/MDIX ini akan
mendeteksi tipe kabel yang terkoneksi secara otomatis dan membuatnya
bekerja. Auto MDIX merupakan fitur yang mengeliminasi kebutuhan
kabel crossover ketika menghubungkan dua buah port yang mirip
(Lapisan OSI) secara bersamaan. Fitur ini biasanya diaktifkan secara
default pada kebanyakan switch. Sebuah MDI (Medium Dependent
Interface) mendeskripsikan interface (fisik dan elektrik) pada sebuah
jaringan komputer dari sebuah implementasi lapisan fisik ke medium
fisik yang digunakan untuk membawa transmisi. Pada interface jaringan
terbaru, port auto-MDIX mendeteksi apakah koneksi membutuhkan
kabel crossover, dan dengan otomatis memilih konfigurasi MDI atau
MDIX untuk menghubungkan secara tepat.
1.7 Kesimpulan
Pada praktikum modul 2 ini, kita belajar memahami dan melakukan proses
pembuatan kabel straight dan cross dengan metode crimping, Crimping
merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah kabel
jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut cara membuat
kabel jaringan. Untuk cramping kabel UTP paling penting adalah pada
pengurutan kabel dan penekanan pada saat di Crimp, sampai ujung kabel benar
benar menyentuh konektor RJ-45. Yang dimaksud tentang kabel UTP Straight
adalah kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya, fungsinya untuk menghubungkan 2 device
yang berbeda. Sedangkan kabel UTP Cross adalah kabel yang memiliki susunan
berbeda antara ujung satu dengan ujung dua fungsinya untuk menghubungkan
2 device yang sama.
40
1.8 Lampiran
41
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Merry Dian Khoiroh (210631100118)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
42
MODUL 3
ROUTING
Nama/NIM : Merry Dian Khoiroh/210631100118
Hari/Tanggal : Senin, 19 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan
1.2 Landasan Teori
A. Materi
a. Pengertian Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke
komputer lain maka akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data
tersebut agar bisa sampai ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut
dinamakan rute. Mekanisme yang mengatur pengiriman paket data yang
di transmisikan dari satu network ke network yang lain dinamakan
Routing. Perangkat yang bisa melakukan routing atau menyimpan tabel
routing dinamakan router. Router mempunyai banyak gateway karena
fungsi dari router adalah menghubungkan banyak jaringan yang
berbeda.
b. Konsep Dasar Routing Fungsi utama dari router adalah merutekan paket
(informasi). Sebuah router memiliki kemampuan routing, artinya router
dapat mengetahui ke mana rute perjalanan informasi (paket) akan
dilewatkan sesuai dengan tabel routing yang dimilikinya. Jadi router
bisa membedakan apakah informasi (paket) ditujukan untuk host yang
satu network yang sama ataukah berada di network berbeda. Jika paket
tersebut ditujukan untuk host yang masih dalam satu jaringan maka
router akan mencegah paket tersebut dikirimkan keluar jaringan. Jika
host yang dituju berbeda jaringan maka router akan meneruskannya ke
jaringan tersebut.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, Dapat berupa beberapa alat berikut : Laptop dan Software
Cisco Packet Tracer.
2) Bahan
a) Modul 3
1.4 Langkah-langkah Percobaan
a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
44
2. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEhternet 0/0 IP 192.168.1.1
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
3. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0 IP 192.168.2.1
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
45
4. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0 IP 192.168.1.2
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
5. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0 IP 192.168.3.1
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
46
6. Konfigurasi IP Address pada PC 0, IP 192.168.2.2 gateway 192.168.2.1
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
7. Konfigurasi IP Address pada PC 1, IP 192.168.3.2 gateway 192.168.3.1
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
47
8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
9. Konfigurasi routing pada Router 0
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menuju
ke jaringan 192.168.3.0/24
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
10. Konfigurasi Routing pada Router 1
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk
menuju
ke jaringan 192.168.2.0/24
48
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
11. Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING IP 192.168.1.2
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
49
12. Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING IP 192.168.2.2
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
b. Konfigurasi Routing Dinamis dengan CLI
1. Buatlah topologi jaringan di cisco packet tracer seperti berikut :
2. Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 0 IP 192.168.1.1
MERRY DIAN
KHOIROH
210631100118
3. Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 0 IP 192.168.2.1 DIAN
MERRY
KHOIROH
210631100118
50