06
KETENAGAKERJAAN
DAN
KESEJAHTERAAN
6.1. Ketenagakerjaan
6.2. Tingkat Pengangguran Terbuka
6.3. Nilai Tukar Petani
6.4. Tingkat Kemiskinan
6.5. Pemerataan Kesejahteraan Penduduk
78 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
6.1. KETENAGAKERJAAN Pandemi COVID-19 mempengaruhi kondisi ketenagakerjaan di
Jawa Tengah. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2020
Merujuk pada rilis terakhir Badan Pusat Statistik yang memotret sebanyak 17,54 juta orang atau 93,55% dari total angkatan kerja.
kondisi Agustus 2020, memperlihatkan bahwa Jawa Tengah Sementara itu, sebesar 6,48% atau 1,21 juta orang angkatan kerja
memiliki modal yang besar dalam hal sumber daya manusia. tergolong dalam kategori pengangguran. Meski lebih baik
Jumlah penduduk usia kerja di Jawa Tengah pada periode dibanding nasional yang 9,77%, peningkatan pengangguran
Agustus 2020 meningkat dibandingkan periode yang sama pada mengindikasikan kondisi lapangan kerja yang terbatas di tengah
tahun 2019. Indikator ini mencerminkan potensi ketersediaan wabah COVID-19.
tenaga kerja. Pada Agustu 2020 jumlah penduduk usia kerja Jawa
Tengah sebesar 27,01 juta orang, atau meningkat 1,5% (yoy) Di sisi lain, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada
dibandingkan dengan Agustus 2019 yang berjumlah 26,61juta periode laporan mengalami perbaikan dibandingkan dengan
orang. Kondisi ini mencerminkan potensi tenaga kerja di Jawa tahun lalu. TPAK merupakan persentase penduduk usia kerja
Tengah dalam hal kuantitas penduduk usia produktif. yang aktif secara ekonomi. Pada Agustus 2020 tercatat sebesar
69,43%, atau naik dibandingkan Agustus tahun sebelumnya yang
Jumlah penduduk usia produktif yang menjadi angkatan kerja tercatat sebesar 68,62%. Kondisi TPAK Jawa Tengah ini lebih
juga mengalami peningkatan pada triwulan laporan. Jumlah tinggi dari tingkat nasional yang tercatat sebesar 67,77%.
angkatan kerja meningkat dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya, yaitu dari 18,26 juta orang menjadi Struktur tenaga kerja pada lapangan usaha di Jawa Tengah
sebanyak 18,75 juta orang atau tumbuh 2,7% (yoy). Pertumbuhan secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sektor
angkatan kerja ini lebih rendah dibandingkan dengan pertanian masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan
pertumbuhan angkatan kerja pada Februari 2020 yang tumbuh tenaga kerja di Jawa Tengah. Pada Agustus 2020, lapangan
sebesar 1,0% (yoy). Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jawa usaha pertanian menyerap tenaga kerja sebanyak 4,61 juta orang
Tengah memiliki porsi sebesar 13,56% dari total angkatan kerja di
tingkat nasional yaitu sebanyak 138,22 juta orang.
Tabel 6.1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama (juta orang)
INDIKATOR FEB-2017 AGS-2017 FEB-2018 JAWA TENGAH AGS-2019 FEB-2020 AGS-2020
Angkatan Kerja AGS-2018 FEB-2019 18.78 18.75
18.20 18.01 18.23 18.06 18.59 18.26
Bekerja 17.44 17.19 17.46 17.25 17.81 17.44 17.98 17.54
Pengangguran 0.76 0.82 0.77 0.81 0.78 0.82 0.8 1.21
Bukan Angkatan Kerja 7.72 8.05 7.97 8.28 7.89 8.35 7.97 8.26
Penduduk Usia Kerja 25.92 26.06 26.2 26.34 26.48 26.61 26.75 27.01
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 70.20 69.11 69.58 68.56 70.21 68.62 70.22 69.43
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)% 4.15 4.57 4.23 4.51 4.22 4.49 4.25 6.48
Pekerja Tidak Penuh 4.73 4.34 4.90 4.67 5.03 4.65 4.93 5.83
Setengah Penganggur 1.03 1.10 1.06 0.90 1.06 0.94 0.87 1.51
Paruh Waktu 3.69 3.24 3.84 3.77 3.97 3.72 4.06 4.32
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.2. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (juta orang)
SEKTOR EKONOMI 2017 2018 2019 2020
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS
Pertanian 4.97 4.32 4.76 4.2 4.67 4.09 4.69 4.61
Industri 3.74 3.68 3.75 3.76 3.95 3.89 3.9 3.62
Konstruksi 1.25 1.49 1.23 1.51 1.28 1.52 1.32 1.4
Perdagangan 3.2 3.18 3.26 3.22 3.35 3.31 3.33 3.34
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 0.5 0.56 0.53 0.57 0.53 0.57 0.56 0.52
Keuangan 0.25 0.23 0.22 0.24 0.21 0.23 0.24 0.2
Lainnya* 3.53 3.73 3.71 3.75 3.82 3.83 3.94 3.85
Total 17.44 17.19 17.46 17.25 17.81 17.44 17.98 17.54
* Lapangan pekerjaan utama lainnya terdiri dari sektor Pertambangan, Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minuman, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jas pendidikan, Jasa Kesehatan
dan Jasa dan Kategori lainnya
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Laporan Perekonomian 79
PROVINSI JAWA TENGAH
atau 26,72% dari total penduduk yang bekerja di Jawa Tengah. pekerja sektor formal Jawa Tengah sebanyak 6,53 juta orang atau
Angka ini meningkat dibandingkan Agustus 2019 yang 37,23% dari jumlah penduduk yang bekerja. Jumlah pekerja sektor
mencatatkan tenaga kerja di sektor ini sebanyak 4,09 juta orang formal tersebut menurun dibandingkan dengan periode yang
atau 23,71% dari total penduduk bekerja. Peningkatan tenaga sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 7,29 juta orang.
kerja di sektor pertanian disebabkan peralihan tenaga kerja sektor Sementara itu, jumlah pekerja di sektor informal mengalami
industri dan konstruksi yang menurun akibat COVID-19. peningkatan. Pada Agustus 2020, pekerja informal tercatat
sebanyak 11,01 juta orang atau 62,77% dari jumlah penduduk
Sementara itu, jumlah tenaga kerja di lapangan usaha industri bekerja, mengalami peningkatan dibandingkan dengan Agustus
pengolahan menempati posisi kedua dengan menyerap 3,6 juta 2020 yang tercatat sebanyak 10,15 juta orang (58,20%).
orang atau 20,99% dari penduduk yang bekerja di Jawa Tengah.
Jumlah pekerja lapangan usaha industri pengolahan ini tumbuh - Jumlah pekerja waktu penuh Jawa Tengah pada Agustus 2020
6,94% (yoy). Penurunan produksi membuat pelaku usaha industri juga terdampak COVID-19 sehingga mengalami penurunan
melakukan pengurangan pegawainya agar kesehatan keuangan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah
perusahaan tetap terjaga. Adapun lapangan usaha perdagangan kelompok pekerja ini tercatat sebanyak 11,71 juta orang atau
menempati posisi ketiga sebesar 3,3 juta orang atau menyerap mengalami penurunan sebesar 8,44% (yoy) dibandingkan
19,36% penduduk yang bekerja di Jawa Tengah. Tenaga kerja Agustus 2019 yang tercatat sebanyak 12,79 juta orang. Rasio
lapangan usaha perdagangan mengalami pertumbuhan sebesar utilisasi yang tinggi tercermin dari rasio pekerja berwaktu penuh
0,91% (yoy). Beberapa tenaga kerja yang dirumahkan berupaya (full time worker)28 sebesar 66,76% terhadap penyerapan tenaga
melakukan wirausaha untuk mendapatkan penghasilan. kerja di Jawa Tengah.
Apabila ditinjau dari status pekerjaan utama, pada Agustus 2020 Pada kategori lainnya, pekerja paruh waktu mengalami
tenaga kerja dominan di Jawa Tengah adalah kelompok orang peningkatan, yaitu dari 3,72 juta orang pada periode Agustus 2019
yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Jumlah menjadi 4,32 juta orang pada Agustus 2020. Dengan peningkatan
kelompok orang yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai kuantitas tersebut, proporsi pekerja paruh waktu terhadap tenaga
mencapai 5,98 juta orang, menurun dibandingkan dengan kerja di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan dari sebesar
Agustus 2019 yang tercatat sebesar 6,69 juta orang. Apabila 21,33% pada Agustus 2019 menjadi 24,63% pada Agustus 2020.
jumlah kelompok tersebut ditambahkan dengan kelompok Hal ini mengindikasikan kondisi ketersediaan lapangan kerja
berusaha dibantu buruh tetap, maka akan membentuk proksi penuh waktu yang terbatas sehingga pencari kerja berupaya
kelompok pekerja sektor formal. Pada Agustus 2020, jumlah mendapat penghasilan melalui pekerjaan paruh waktu.
Tabel 6.3. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Febrauri 2016 – Februari 2018 (juta orang)
STATUS PEKERJAAN UTAMA 2017 2018 2019 2020
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS
Berusaha sendiri 3.07 3.30 3.21 3.21 3.35 3.31 3.28 3.22
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 3.23 2.77 3.00 2.96 3.16 2.79 3.15 3.07
Berusaha dibantu buruh tetap 0.59 0.51 0.63 0.62 0.60 0.60 0.59 0.55
Buruh/karyawan/pegawai 6.05 6.32 6.36 6.12 6.48 6.69 6.87 5.98
Pekerja bebas di pertanian 0.92 0.83 0.72 0.73 0.69 0.74 0.80 0.81
Pekerja bebas di non pertanian 1.14 1.56 1.23 1.51 1.15 1.37 1.13 1.44
Pekerja tak dibayar 2.43 1.90 2.31 2.11 2.38 1.94 2.17 2.46
Total 17.44 17.19 17.46 17.25 17.81 17.44 17.98 17.54
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.4. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja (juta orang)
PENDUDUK YANG BEKERJA 2017 2018 2019 2020
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS
4.93 5.83
Pekerja tidak penuh 4.73 4.34 4.90 4.67 5.03 4.65
Setengah penganggur 1.03 1.10 1.07 0.90 1.06 0.94 0.87 1.51
Pekerja paruh waktu 3.69 3.24 3.84 3.77 3.97 3.72 4.06 4.32
Pekerja penuh 12.71 12.85 12.56 12.57 12.77 12.79 13.06 11.71
Total 17.44 17.19 17.46 17.25 17.81 17.44 17.98 17.54
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
28. Pekerja berwaktu penuh (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35
jam ke atas per minggu.
80 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
Meski kondisi ketenagakerjaan melemah, kualitas tenaga kerja di yang tercatat sebanyak 8,03 juta orang. Begitu pula secara
Jawa Tengah relatif membaik. Pemerintah melalui Kementerian proporsi yang mengalami penurunan dari sekitar 46,0% terhadap
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan jumlah tenaga kerja pada Agustus 2019 menjadi 45,0% pada
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah Agustus 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa ketersediaan
menetapkan Prioritas Nasional Pembangunan Pendidikan yang jumlah tenaga kerja dengan keterampilan rendah di Jawa Tengah
menargetkan tingkat pendidikan penduduk usia di atas 15 tahun menunjukkan tren yang semakin menurun seiring dengan
adalah 8,8 tahun atau setara dengan Sekolah Menengah Pertama penurunan angka partisipasi kerja angkatan tua.
(SMP). Dengan demikian, penetapan standar indikator kualitas
tenaga kerja mengacu pada target Pembangunan Pendidikan Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Tengah masih lemah juga
tersebut, yaitu tingkat pendidikan SMP. tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia. Pada
triwulan IV 2020 indeks ketersediaan lapangan kerja menurun dari
Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah dengan tingkat 38,84 menjadi 31,27. Indikator lain juga memperlihatkan adanya
pendidikan SMP ke atas pada Agustus 2020 tercatat mencapai fenomena penurunan penghasilan dimana indeks penghasilan
55,07% dari jumlah tenaga kerja atau sebanyak 9,66 juta orang, saat ini menurun dari 69,67 menjadi 64,16 pada triwulan laporan.
meningkat sebesar 2,66% (yoy) dibandingkan Agustus 2019 yang Namun demikian, hasil liaison menunjukkan, pengurangan tenaga
tercatat sebanyak 9,41 juta orang. Peningkatan kualitas kerja relatif minim selama triwulan IV 2020. Pelaku usaha
pendidikan tenaga kerja di Jawa Tengah tersebut utamanya khususnya industri berskala menengah-besar telah berupaya
disumbang oleh pertumbuhan tenaga kerja terampil dari tingkat mengoptimalkan kondisi tenaga kerja yang ada untuk berusaha
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tecatat memenuhi permintaan penjualan yang perlahan membaik.
sebesar 2,28 juta orang atau meningkat 6,05% (yoy) dibandingkan
Agustus 2019 lalu. Perbaikan kualitas dan kuantitas tenaga Pelonggaran pembatasan sosial sejak Juni 2020, turut
terampil ini diharapkan dapat memenuhi permintaan tenaga kerja membantu perbaikan kondisi ketenagakerjaan. Aktivitas
di industri pengolahan, mengingat relokasi pabrik asing yang perekonomian dan pergerakan masyarakat yang meningkat
menuju Jawa Tengah. diharapkan mampu meningkatkan permintaan domestik. Ke
depan, konsumen pun optimis kondisi ketenagakerjaan membaik
Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja dengan tingkat di masa yang akan datang. Indeks perkiraan kegiatan usaha
pendidikan SD ke bawah pada Agustus 2020 tercatat sebanyak meningkat ke level 117,64; terus meningkat sejak titik
7,89 juta orang atau menurun dibandingkan Agustus tahun 2019 terendahnya pada triwulan II 2020. Hal yang sama juga
Tabel 6.5. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (juta orang)
PENDIDIKAN 2017 2018 2019 2020
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS
SD ke Bawah 8.69 8.40 8.49 8.25 8.50 8.03 8.04 7.89
SMP 3.47 3.35 3.59 3.38 3.46 3.47 3.54 3.54
SMA UMUM 1.97 2.11 1.95 2.17 2.15 2.23 2.4 2.25
SMA KEJURUAN 1.85 1.82 2.03 1.93 2.08 2.15 2.3 2.28
DI/II/III dan Universitas 0.35 0.39 0.34 0.39 0.38 0.39 0.46 0.4
Universitas 1.12 1.12 1.06 1.12 1.24 1.17 1.24 1.19
Total 17.44 17.19 17.46 17.25 17.81 17.44 17.98 17.54
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 6.1 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan dan Penghasilan Saat ini Grafik 6.2 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan, Penghasilan, dan Kegiatan
Usaha 6 bulan yang Akan Datang
160 INDEKS 170 INDEKS
160
140 150
140
120 130
OPTIMIS 120
110 OPTIMIS
100 100
PESIMIS
90 PESIMIS
80 80
70
60
I II III IV I II III IV I II III IV
40
20 II III IV I II III IV I II III IV
I 2018 2019 2020
2018 2019 2020
PENGHASILAN LAPANGAN KERJA PENGHASILAN LAPANGAN KERJA KEGIATAN USAHA
SUMBER: BANK INDONESIA SUMBER: BANK INDONESIA
Laporan Perekonomian 81
PROVINSI JAWA TENGAH
ditunjukkan pada indikator, perkiraan ketersediaan lapangan kerja 2020 tercatat sebesar 101,49; menurun dari September 2020
dan penghasilan juga meningkat dengan masing-masing sebesar sebesar 101,82. Jika melihat historis dalam dalam rentang waktu
115,50 dan 137,45 pada Desember 2020. 2016 hingga 2019, NTP Jawa Tengah berada dalam tren yang
meningkat.
6.2. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
Penurunan NTP disebabkan oleh akselerasi biaya yang harus
Merujuk pada rilis Badan Pusat Statistik terkini, angka dibayar petani lebih tinggi dibandingkan peningkatan penghasilan
pengangguran mengalami peningkatan pada Agustus 2020 yang diterima petani. Peningkatan biaya tercermin dari inflasi
dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Jumlah angkatan perdesaan yang meningkat pada Desember 2020 yang tercatat
kerja yang tidak bekerja atau pengangguran pada Agustus 2020 sebesar 0,55% (mtm). Peningkatan harga di pedesaan ini terjadi
tercatat sebanyak 1,21 juta orang, atau bertambah signifikan terutama pada Kelompok Makanan, Minuman, & Tembakau, serta
47,56% (yoy) dibandingkan kondisi Agustus 2019 yang berjumlah Kelompok Transportasi.
0,82 juta orang. Peningkatan jumlah pengangguran yang cukup
tinggi disebabkan terbatasnya lapangan kerja pada masa Secara umum, penerimaan petani pada Desember 2020
pandemi COVID-19. Berdasarkan data tersebut, Provinsi Jawa mengalami peningkatan dibandingkan September 2020. Namun
Tengah menyumbang 12,38% dari total angka pengangguran demikian, laju peningkatan penerimaan petani tersebut masih
nasional yang berjumlah 9,77 juta orang. lebih rendah dibandingkan laju peningkatan pengeluaran petani.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang
Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)29 Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar 1,32% (point-to-point), lebih
mengalami peningkatan. TPT Jawa Tengah terpantau meningkat tinggi dibandingkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang
dari 4,49% pada Agustus 2019 menjadi 6,48% pada Agustus 2020. hanya meningkat 0,99% (ptp).
Angka TPT Jawa Tengah ini masih lebih baik dibandingkan angka
TPT nasional yang sebesar 7,07%. Berdasarkan lokasi tempat Lebih lanjut, tipisnya rasio NTP tersebut telah berlangsung sejak
tinggal, TPT pada Agustus 2020 untuk wilayah perkotaan (7,73%) awal tahun 2020, sehingga secara umum marjin penghasilan
cenderung lebih tinggi dibandingkan TPT di wilayah perdesaan petani dibandingkan biaya hidup maupun biaya produksinya
(5,19%). terhitung rendah. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah laju
peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) justru
6.3. NILAI TUKAR PETANI mencatatkan pertumbuhan yang rendah pada subsektor
tanaman pangan, berlawanan dengan kinerja produktivitas
Nilai Tukar Petani (NTP)30 pada Desember 2020 mengalami tanaman pangan yang secara umum tercatat sangat baik,
penurunan dibandingkan September 2020. NTP pada Desember khususnya pada komoditas strategis beras.
Tabel 6.6. NTP Jawa Tengah dan Komponen Penyusunnya
NILAI TUKAR PETANI MAR 2019* DES MAR 2020 DES
JUN SEP JUN SEP 108.94
INDEKS YANG DITERIMA PETANI (It) 107.34
INDEKS YANG DIBAYAR PETANI (Ib) 138.29 140.79 145.23 108.92 108.53 107.47 107.87 101.49
NILAI TUKAR PETANI
134.49 136.50 137.04 104.61 106.28 106.30 105.94 DES
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH 101.49
102.83 103.15 105.98 104.11 102.12 101.10 101.82 102.72
NILAI TUKAR PETANI 107.06
Tabel 6.7. NTP Jawa Tengah per Subsektor
TOTAL 95.40
TANAMAN PANGAN MAR 2019* DES MAR 2020 94.17
HOLTIKULTURA JUN SEP 102.12 JUN SEP 108.74
TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 104.61
PETERNAKAN 102.83 103.15 105.98 104.11 108.18 101.10 101.82
PERIKANAN
106.77 104.22 108.39 107.54 89.78 102.65 104.24
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH 93.97
98.42 102.17 103.81 106.04 105.42 108.80 104.69
106.62 106.63 113.10 92.68 89.35 94.65
99.05 100.15 100.25 96.17 94.52 93.71
104.72 104.97 104.97 107.10 103.07 107.64
29. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap 30. Nilai Tukar Petani (NTP) periode data tahun Desember 2019 dan seterusnya
jumlah angkatan kerja menggunakan NTP Tahun Dasar 2018 sedangkan NTP periode data sebelum periode
Desember 2019 menggunakan data NTP Tahun Dasar 2012
82 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.8. Indeks yang Diterima berdasarkan Subsektor
INDEKS YANG DITERIMA PETANI MAR 2019* DES MAR 2020 DES
JUN SEP JUN SEP 108.94
TOTAL 110.18
TANAMAN PANGAN 138.29 140.79 145.23 108.92 108.53 107.47 107.87 114.81
HOLTIKULTURA 103.49
TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 147.27 146.25 152.61 112.38 111.07 109.01 110.17 100.99
PETERNAKAN 115.67
PERIKANAN 133.14 140.68 143.36 110.57 114.73 115.80 111.14
DES
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH 144.39 146.66 155.99 96.91 96.19 95.88 101.65 107.34
107.26
INDEKS YANG DITERIMA PETANI 127.88 130.36 131.28 101.36 100.11 100.27 99.26 107.24
108.48
TOTAL 138.41 141.01 142.17 111.83 111.05 108.70 113.42 107.25
TANAMAN PANGAN 106.38
HOLTIKULTURA Tabel 6.9. Indeks yang Dibayar berdasarkan Subsektor
TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT
PETERNAKAN MAR 2019* DES MAR 2020
PERIKANAN JUN SEP JUN SEP
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH 134.49 136.50 137.04 104.61 106.28 106.30 105.94
137.93 140.33 140.80 104.50 106.18 106.20 105.68
135.27 137.69 138.09 104.27 106.05 106.44 106.16
135.43 137.54 137.93 104.57 107.14 107.31 107.39
129.10 130.16 130.95 105.40 106.52 106.09 105.92
132.17 134.34 135.44 104.42 105.34 105.47 105.38
Secara keseluruhan tahun 2020, subsektor tanaman pangan atau meningkat bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu
sebagai kontributor utama lapangan usaha pertanian di Jawa sebanyak 3,68 juta jiwa. Dengan perkembangan tersebut, rasio
Tengah, masih mencatatkan stagnansi peningkatan Indeks Harga penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami peningkatan
yang Diterima Petani (It). Masa panen periode ke-2 2020 yang menjadi sebesar 11,84% dari total penduduk Jawa Tengah, atau
berlangsung pada bulan Agustus-Oktober belum optimal meningkat dibandingkan periode Maret 2019, yaitu 10,58% dari
meningkatkan laju penerimaan petani. Risiko bagi petani semakin jumlah penduduk.
bertambah seiring dengan meningkatnya Indeks Harga yang
Dibayar Petani (Ib) petani tanaman pangan yang meningkat tinggi Peningkatan persentase jumlah penduduk miskin tersebut terjadi
pada triwulan IV 2020. Peningkatan risiko biaya dari petani ini baik di perkotaan maupun perdesaan. Adapun jumlah penduduk
tidak hanya bersumber dari biaya modal dan produksinya, namun miskin di perkotaan mengalami peningkatan dari 1,60 juta jiwa
juga dari biaya pengeluaran konsumsi rumah tangga yang pada September 2019, menjadi sebesar 1,89 juta jiwa pada
meningkat tinggi sepanjang triwulan IV 2020. Hal ini tercermin September 2020. Selanjutnya, jumlah penduduk miskin yang
dari tinggi inflasi perdesaan, khususnya Kelompok Makanan, berada di perdesaan juga mengalami peningkatan menjadi
Minuman, dan Tembakau yang memiliki pangsa konsumsi tinggi sebesar 2,23 juta jiwa pada periode September 2020, meningkat
bagi rumah tangga pertanian di pedesaan. dari 2,08 juta jiwa pada periode yang sama di 2019.
Peningkatan risiko biaya bagi petani berlangsung relatif merata di Peningkatan kemiskinan yang terjadi pada September 2020
seluruh subsektor pertanian di Jawa Tengah. Namun demikian, terutama disebabkan oleh kelesuan kinerja perekonomian
risiko tersebut berdampak terbatas pada petani subsektor secara keseluruhan. Dampak pandemi COVID-19 yang telah
hortikultura yang mengalami peningkatan Indeks Harga yang
Diterima Petani cukup signifikan sebesar 3,30% (ptp). Grafik 6.3 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah
Peningkatan penerimaan petani tersebut relatif sejalan dengan
inflasi produk hortikultura, khususnya komoditas aneka cabai dan 5 JUTA ORANG 16%
bawang. 14%
4 12%
6.4. TINGKAT KEMISKINAN 10%
3 8%
Data rilis Badan Pusat Statistik terkini menunjukkan tingkat 6%
kemiskinan Jawa Tengah mengalami peningkatan, baik dari 2 4%
jumlah maupun rasio penduduk miskin. Tingkat kemiskinan Jawa
Tengah pada September 2020 terhitung sebesar 4,12 juta jiwa 1
0 SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP
MAR 2017 2018 2019 2020
2016
KOTA DESA PERSENTASE DI KOTA - [SKALA KANAN] PERSENTASE DI DESA - [SKALA KANAN]
Laporan Perekonomian 83
PROVINSI JAWA TENGAH
berlangsung sejak triwulan I 2020 tidak hanya terbatas pada Tabel 6.10 Garis Kemiskinan Jawa Tengah
kelesuan kegiatan perdagangan dan pariwisata yang disebabkan
Pembatasan Sosial Bersakala Besar , namun juga penurunan GARIS KEMISKINAN SEP-2018 SEP-2019 MAR-2020 SEP-2020
permintaan barang dan jasa, baik untuk ekspor maupun
domestik. Dampak lanjutan dari penurunan permintaan produksi Kota Rp. 359,526 Rp. 387,646 Rp. 401,771 Rp. 404,451
tersebut adalah penurunan penghasilan masyarakat baik dari Desa Rp. 355,306 Rp. 376,099 Rp. 388,796 Rp. 392,216
tingkat nominalnya maupun peningkatan tingkat pengangguran Kota & Desa Rp. 357,600 Rp. 381,992 Rp. 395,407 Rp. 398,477
akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
SUMBER: BPS, DIOLAH
Lebih lanjut lagi, lapangan usaha pertanian yang relatif resilien
terhadap goncangan permintaan juga sempat mengalami Laju peningkatan nilai garis kemiskinan Jawa Tengah baik untuk
penurunan pada triwulan I 2020. Lapangan usaha pertanian di daerah perkotaan dan pedesaan, terhitung lebih tinggi
Jawa Tengah tumbuh -2,66% (yoy) pada triwulan I 2020, dibandingkan laju inflasi umum di Jawa Tengah. Hal ini terutama
disebabkan adanya pergeseran musim tanam karena pada tahun disebabkan oleh peningkatan laju inflasi komoditas-komoditas
2019 terjadi musim kemarau berkepanjangan. Hal ini berdampak utama pembentuk nilai garis kemiskinan, khususnya komoditas
cukup signifikan terhadap tenaga kerja sektor pertanian yang primer bahan makanan. Peningkatan laju garis kemiskinan yang
menyerap tenaga kerja tertinggi di Jawa Tengah, yang selanjutnya lebih tinggi dibandingkan laju inflasi umum menunjukkan bahwa
menahan pendapatan masyarakat pada triwulan I 2020. nilai barang-barang konsumsi masyarakat pra sejahtera
meningkat lebih tinggi dibandingkan laju peningkatan nilai
Angka kemiskinan di tingkat nasional juga mengalami barang-barang konsumsi masyarakat menengah sejahtera,
peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun disebabkan oleh tingginya laju inflasi kelompok kebutuhan primer,
lalu. Penduduk miskin nasional pada September 2020 tercatat khususnya pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
sebesar 27,55 juta jiwa, meningkat signifikan dibandingkan Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, mengingat kenaikan
Septeber 2019 yang tercatat sebesar 24,79 juta jiwa. Jumlah garis kemiskinan berpotensi dapat meningkatkan jumlah
penduduk miskin tingkat nasional ini mengalami peningkatan penduduk miskin.
sebesar 11,13% (yoy). Walaupun jumlahnya relatif lebih rendah
dibandingkan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur, 6.5. PEMERATAAN KESEJAHTERAAN
peningkatan penduduk miskin di Jawa Tengah turut memberikan PENDUDUK
andil yang signifikan terhadap penambahan penduduk miskin di
tingkat Nasional. Secara tahunan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di
Jawa Tengah pada September 2020 relatif stabil. Hal ini tercermin
Garis kemiskinan terus mengalami peningkatan31, baik di tingkat dari koefisien Gini yang mengukur ketimpangan distribusi
nasional maupun di Provinsi Jawa Tengah. Sesuai definisi yang pendapatan melalui pengukuran yang berkisar antara 0 sampai 1.
digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk dengan Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti terjadi pemerataan
tingkat pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis sempurna di dalam suatu daerah, sedangkan apabila bernilai 1
kemiskinan akan digolongkan menjadi penduduk miskin. berarti ketimpangan sempurna. Pada September 2020, koefisien
Peningkatan nilai garis kemiskinan di Jawa Tengah terutama Gini Jawa Tengah tercatat sebesar 0,359; atau relatif stabil
didorong oleh peningkatan garis kemiskinan di perkotaan. dibandingkan September 2019 yang sebesar 0,358. Apabila
Berdasarkan pembagian kelompok kemiskinan antara perkotaan dibandingkan dengan nasional, koefisien Gini Jawa Tengah
dan perdesaan, garis kemiskinan perkotaan di Jawa Tengah tersebut masih lebih rendah dibandingkan koefisien Gini Nasional
mengalami peningkatan tahunan sebesar 4,34% (yoy) menjadi yang sebesar 0,385. Dengan demikian, tingkat pemerataan
Rp404.451 per kapita/bulan pada periode laporan, dari pendapatan di Jawa Tengah relatif lebih baik dibandingkan
sebelumnya sebesar Rp387.646 per kapita/bulan pada dengan nasional.
September 2019. Sementara itu garis kemiskinan di perdesaan
juga mengalami kenaikan sebesar 4,29% (yoy), dari sebesar Apabila dibandingkan dengan provinsi lain di kawasan Jawa,
Rp388.796 per kapita/bulan pada September 2019 menjadi koefisien Gini Jawa Tengah masih mencatatkan yang terendah,
Rp392.216 per kapita/bulan pada September 2020. Peningkatan diikuti oleh Banten dan Jawa Timur. Sementara itu, tingkat
penduduk miskin di perkotaan tidak hanya didorong oleh ketimpangan tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi
peningkatan garis kemiskinannya, namun juga disebabkan oleh DI Yogyakarta. Peingkatan tingkat ketimpangan tercepat yang
tingginya penambahan angka pengangguran seiring dengan berlangsung dalam rentang September 2019 – September 2020
menurunnya aktivitas produksi, khususnya pada lapangan usaha dicatatkan oleh Provinsi DKI Jakarta.
industri pengolahan.
31. BPS mendefinisikan garis kemiskinan sebagai nilai pengeluaran kebutuhan minimum
yang harus dikeluarkan oleh satu orang.
84 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
Ditinjau berdasar wilayah, tingkat ketimpangan yang lebih tinggi mencerminkan bahwa golongan masyarakat berpenghasilan
berada di kawasan perkotaan Prrovinsi Jawa Tengah. Pada rendah lebih terpapar dampak pelemahan ekonomi dibandingkan
September 2020, koefisien Gini perkotaan Jawa Tengah tercatat kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Hal ini
sebesar 0,386; lebih tinggi dibandingkan perdesaan yang sebesar dapat terutama disebabkan oleh rendahnya kapasitas
0,318. Fenomena peningkatan ketimpangan yang tinggi pada tabungan/dana darurat serta menurunnya penghasilan di tengah
kawasan perkotaan tersebut juga berlangsung di tingkat nasional, penurunan aktivitas produksi.
Grafik 6.4 Perkembangan Koefisien Gini Jawa Tengah dan Nasional Grafik 6.5 Perbandingan Ketimpangan Jawa Tengah dan Nasional
berdasarkan daerah
0,42 INDEKS
0,420
0,4 0,400
0,38 0,380
0,36 0,360
0,34 0,340
0,32 0,320
0,3 0,300
MAR
SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP PERKOTAAN PERDESAAN PERKOTAAN PERDESAAN
2017 2018 2019 2020
2016 JAWA TENGAH
JAWA TENGAH NASIONAL SEP-18 SEP-19 SEP-20
SUMBER : BPS, DIOLAH SUMBER : BPS, DIOLAH
Tabel 6.11 Perbandingan Koefisien Gini Provinsi Peers
PROVINSI KOEFISIEN GINI
Jawa Tengah MAR-17 SEP-17 MAR-18 SEP-18 MAR-19 SEP-19 MAR-20 SEP-20
Banten 0.358 0.362 0.359
Jawa Timur 0.365 0.365 0.378 0.357 0.361 0.361 0.363 0.365
Jawa Barat 0.364 0.366 0.364
DKI Jakarta 0.382 0.379 0.385 0.367 0.365 0.398 0.403 0.398
DI Yogyakarta 0.391 0.399 0.400
Indonesia 0.396 0.415 0.379 0.371 0.370 0.428 0.434 0.437
0.380 0.381 0.385
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH 0.403 0.393 0.407 0.405 0.402
0.413 0.409 0.394 0.390 0.394
0.432 0.440 0.441 0.422 0.423
0.393 0.391 0.389 0.384 0.382
07
PROSPEK
PEREKONOMIAN
DAERAH
7.1. Kondisi Perekonomian Global
7.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021 dan Tahun 2021
7.2.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran
7.2.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha
7.3. Prospek Inflasi Triwulan II 2021 dan Keseluruhan Tahun 2021
88 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
7.1. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL Tabel 7.1 Indikator Perekonomian Global
Perekonomian global membaik didorong oleh aktivitas ekonomi INDIKATOR (%YOY) 2019 ESTIMASI PROYEKSI
global yang terus meningkat, implementasi vaksinasi serta 2020*
keberlanjutan stimulus kebijakan fiskal dan moneter. 2021* 2022*
Ketersediaan vaksin dapat mendorong peningkatan mobilitas ke
level normal sebelum pandemi sehingga dapat mendorong PDB Global 2.8 -3.5 5.5 4.2
konsumsi, kegiatan produksi, dan perdagangan global, tentunya
dengan bantuan stimulus kebijakan untuk menjaga lintasan PDB Advanced Economies 1.6 -4.9 4.3 3.1
pemulihan. Perkembangan sejumlah indikator dini pada bulan
Desember 2020 menunjukkan perbaikan ekonomi. Perekonomian PDB Amerika Serikat 2.2 -3.4 5.1 2.5
AS tumbuh -2,5% (yoy), melanjutkan perbaikan dari triwulan
sebelumnya -2,8%, yoy). Meskipun begitu, perekonomian AS PDB Uni Eropa 1.3 -7.2 4.2 3.6
dibayangi pelemahan penjualan ritel di Desember 2020 dan
lapangan kerja yang melemah. Pertumbuhan ekonomi Jepang PDB Jepang 0.3 -5.1 3.1 2.4
pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar -1,2% (yoy), lebih baik
triwulan III 2020 yang sebesar -5,8% (yoy). Perbaikan ini didorong PDB Emerging Market and 3.6 -2.4 6.3 5.0
oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan neraca perdagangan Developing Countries
luar negeri. Ekonomi Tiongkok tumbuh tinggi sebesar 6,5% (yoy)
pada triwulan IV 2020 didorong ekspor produk manufaktur. PDB Tiongkok 6.0 2.3 8.1 5.6
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok semakin membaik dibanding
triwulan III 2020 sebesar 4,9% (yoy). Volume Perdagangan Dunia 1.0 -9.6 8.1 6.3
Volume perdagangan dunia meningkat seiring dengan SUMBER: WORLD ECONOMIC OUTLOOK JANUARI 2021
membaiknya perekonomian global. Pada 2020, volume
perdagangan dunia lebih baik dari prakiraan sebelumnya sejalan pada Februari 2021 mengindikasikan perbaikan ekonomi global
dengan update realisasi triwulan III yang lebih baik dari rilis yang berlanjut seperti ekspansi PMI manufaktur di AS, Eropa,
sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, perbaikan Jepang, dan Tiongkok, serta keyakinan konsumen dan bisnis yang
pertumbuhan volume perdagangan dunia diprakirakan berlanjut membaik dengan adanya vaksinasi. Dengan perkembangan
pada 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi global. Sejalan tersebut, perekonomian dunia diperkirakan membaik pada tahun
perbaikan volume perdagangan, harga komoditas meningkat 2021. IMF memperkirakan perekonomian global membaik pada
didorong oleh ekspektasi pemulihan ekonomi global. Harga tahun 2021, yakni tumbuh 5,5% (yoy).
komoditas fiber yang mengindikasikan aktivitas ekspor Jawa
Tengah, meningkat 3,71% (yoy) didorong kenaikan permintaan. 7.2. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI
TRIWULAN II 2021 DAN TAHUN 2021
Ke depan, perbaikan ekonomi global diprakirakan terus
berlanjut didukung oleh stimulus ekonomi dan vaksinasi yang Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan meningkat
mendorong meningkatnya mobilitas. Sejumlah indikator dini pada triwulan II 2021. Ditinjau dari sisi pengeluaran, peningkatan
pertumbuhan pada triwulan II 2021 didorong oleh seluruh
komponen pengeluaran. Konsumsi rumah tangga meningkat
didorong keyakian konsumen yang membaik disertai masuknya
hari besar keagamaan nasional. Sementara, peningkatan
investasi sejalan prospek investasi pabrik baru dan akselerasi
pembangunan proyek strategis. Sementara pada sisi lapangan
usaha, peningkatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha
industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan besar dan
eceran; reparasi mobil dan sepeda motor.
Tabel 7.2 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penggunaan
PENGELUARAN 2019* TOTAL 2020** TOTAL 2021P
KONSUMSI RUMAH TANGGA
I II III IV I II III IV IP IIP TOTALP
4.79 5.16 4.18 4.36 4.62 3.46 -4.75 -1.89 -2.38 -1.42
KONSUMSI LNPRT 13.85 13.64 8.23 8.15 10.90 -1.88 -5.41 -1.63 -2.88 -2.98
KONSUMSI PEMERINTAH 5.08 6.51 7.01 0.39 4.04 2.89 -7.14 -0.23 -8.41 -4.30
INVESTASI 6.92 4.17 5.54 2.98 4.85 0.16 -11.94 -10.06 -5.64 -6.98
EKSPOR LUAR NEGERI 3.74 -2.08 17.87 -0.04 5.10 5.02 -9.13 -16.68 -8.89 -7.90
IMPOR LUAR NEGERI 6.62 -10.16 -16.60 -4.24 -6.70 1.16 -28.96 -16.61 -25.61 -17.65
NET EKSPOR ANTARDAERAH 6.82 -4.14 -33.70 13.82 -6.59 -0.93 -34.89 -15.00 -45.42 -23.13
PDRB 5.12 5.52 5.63 5.33 5.40 2.65 -5.91 -3.79 -3.34 -2.65
KET : *) ANGKA SEMENTARA, **) ANGKA SANGAT SEMENTARA, P) PROYEKSI BANK INDONESIA
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH, PROYEKSI OLEH BANK INDONESIA
Laporan Perekonomian 89
PROVINSI JAWA TENGAH
Secara keseluruhan, perekonomian Provinsi Jawa Tengah pada Pemulihan investasi Jawa Tengah diperkirakan berlanjut pada
2021 diperkirakan akan lebih baik dibanding 2020. Perbaikan 2021. Investasi pada 2021 berpotensi meningkat seiring
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan akan berlanjut membaiknya indeks ekspektasi kegiatan usaha di Januari 2021
secara gradual. Peningkatan tersebut didorong oleh membaiknya menjadi 116,3, termasuk pembangunan infrastruktur lainnya.
perekonomian global serta akselerasi realisasi anggaran Daya saing investasi Jawa Tengah yang cukup baik bersumber
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam dari tenaga kerja yang kompetitif dan kawasan industri di
program restrukturisasi kredit, serta berlanjutnya stimulus berbagai daerah. Badan Koordinasi dan Penanaman Modal
moneter Bank Indonesia. Dari sisi mobilitas, perkembangan (BKPM) menargetkan pembangunan investasi baru di kawasan
terakhir menunjukkan mobilitas masyarakat Jawa Tengah industri di Jawa Tengah terjadi di triwulan II 2021. Hal tersebut
mengalami peningkatan saat pelonggaran pembatasan sosial pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan berusaha sehingga
dilakukan. mendorong investasi yang juga berperan penting dalam
penyerapan lapangan kerja dan perekonomian Jawa Tengah.
7.2.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Perbaikan kinerja investasi pada 2021 turut ditopang oleh
Sisi Pengeluaran berlanjutnya pembangunan proyek infrastruktur setelah sempat
tertunda pada 2020. Pembangunan proyek infrastruktur 2021
Perbaikan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan akan difokuskan pada infrastruktur konektivitas dan pelayanan
terus berlanjut pada triwulan II 2021. Konsumsi rumah tangga dasar seperti pembangunan bendungan, jalan tol, serta
meningkat di tengah bulan puasa dan hari raya Idulfitri, serta hari pembangkit listrik.
besar keagamaan lainnya. Keyakinan konsumen pun membaik
didorong agresivitas pemerintah dalam mendistribusikan vaksin. Perbaikan kinerja ekspor turut mendukung berlanjutnya
Konsumsi nonpangan bergerak lebih tinggi karena ada dukungan pemulihan ekonomi Jawa Tengah pada 2021. Perbaikan
keringangan pajak penjualan kendaraan. Prospek investasi pabrik perekonomian global yang diperkirakan berlanjut pada negara
baru yang mengarah ke kawasan industri, diperkirakan akan mulai tujuan ekspor Jawa Tengah, mendorong perbaikan ekspor.
dibangun pada periode ini. Selain itu, pembangunan proyek Perkiraan volume perdagangan dunia dan harga komoditas global
strategis nasional akan semakin intens dilakukan, demi mengejar yang lebih baik, mengindikasikan prospek permintaan global yang
target percepatan pembangunan. Ekspor luar negeri akan meningkat. Optimisme peningkatan ekspor tersebut sejalan
semakin meningkat seiring permintaan global yang semakin baik. dengan karakteristik komoditas ekspor Jawa Tengah yang
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti sandang, furnitur,
Konsumsi diprakirakan meningkat pada 2021 sejalan perbaikan hingga makanan. Seperti ekspor komoditas alas kaki yang
pendapatan dan keyakinan masyarakat. Perkiraan konsumsi sedang dalam tren meningkat didorong aktivitas event olahraga
rumah tangga yang membaik didukung oleh perbaikan sisi berskala internasional yang berlangsung dalam periode
pendapatan yang antara lain bersumber dari keberlanjutan mendatang.
stimulus fiskal dalam bentuk perlindungan sosial pada 2021 yang
menopang daya beli masyarakat. Daya beli juga ditopang oleh 7.2.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi
kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2021 bervariasi Sisi Lapangan Usaha
mulai 0,75% hingga 3,68%, yang telah ditetapkan Gubernur Jawa
Tengah pada November 2020. Pemulihan konsumsi turut Pada triwulan II 2021, lapangan usaha utama seperti industri
didukung oleh optimisme konsumen yang membaik, terutama pengolahan; konstruksi; dan perdagangan besar dan eceran,
optimisme perbaikan pendapatan yang tercermin antara lain dari reparasi mobil dan sepeda motor, akan membaik. Sejalan
peningkatan indeks ekspektasi konsumen sebesar 133,4 pada dengan pemulihan permintaan domestik dan global, produksi
Januari 2021. Selain itu, ekspektasi masyarakat juga membaik industri Jawa Tengah diperkirakan mengalami peningkatan baik
seiring optimisme vaksinasi yang meluas di akhir 2021. untuk kebutuhan dalam maupun luar negeri. Pelaku usaha
Tabel 7.3 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha
PENGELUARAN 2019* TOTAL 2020** TOTAL 2021P
I II III IV I II III IV IP IIP TOTALP
PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 1.13 4.65 -1.55 1.56 1.36 -4.73 0.94 6.61 7.56 2.48
INDUSTRI PENGOLAHAN 4.16 4.53 6.78 5.28 5.19 3.01 -4.41 -7.10 -6.10 -3.74
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, 6.80 6.55 6.59 4.05 5.98 3.28 -10.33 -5.59 -2.27 -3.80
REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
PDRB 5.13 5.52 5.64 5.34 5.41 2.65 -5.91 -3.79 -3.34 -2.65
KET : *) ANGKA SEMENTARA, **) ANGKA SANGAT SEMENTARA, P) PROYEKSI BANK INDONESIA
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH, PROYEKSI OLEH BANK INDONESIA
90 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
mencatat peningkatan permintaan yang bersumber dari Kehadiran vaksin COVID-19 menjadi penting di 2021 sehingga
penundaan order di 2020, semakin tinggi di triwulan II 2021. dapat meminimalkan tingkat kekhawatiran masyarakat dalam
Dengan akselerasi produksi industri, sektor perdagangan juga beraktivitas. Stimulus yang dilakukan pemerintah dalam
akan meningkat. Tidak hanya bersumber dari perdagangan luar mendorong pertumbuhan ekonomi, diharapkan menjadi faktor
negeri, peningkatan juga didorong peningkatan konsumsi pendukung dan berpengaruh positif pada perekonomian 2021.
domestik di wilayah Jawa Tengah dan provinsi lain mitra dagang. Namun demikian beberapa risiko yang perlu diwaspadai
Aktivitas konstruksi diperkirakan akan meningkat di awal tahun berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian antara lain: (i)
seiring mulai bergeraknya pembangunan infrastruktur. efektifitas vaksin dalam membangun herd immunity di bawah
perkiraan sehingga berdampak pada mobilitas dan produktivitas
Lapangan usaha terdampak COVID-19 diperkirakan akan rumah tangga; (ii) kebijakan pembatasan sosial di global dan
membaik di 2021. Lapangan usaha industri pengolahan menjadi domestik, berlangsung lebih lama dari perkiraan; (iii) terbatasnya
motor utama perbaikan ekonomi selama 2021. Permintaan global konsumsi barang tahan lama dan rekreasi pada masyarakat
dan domestik yang membaik, membuat produksi industri utama golongan menengah atas; serta (iv) dampak sosial yang meluas
Jawa Tengah meningkat. Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), akibat penurunan pendapatan sehingga meningkatkan angka
furnitur, makanan dan minuman, dan farmasi, akan tumbuh lebih kriminalitas.
baik di 2021. Permintaan domestik dari produk TPT untuk
kebutuhan penanganan COVID-19 akan berlanjut, antara lain 7.3. PROSPEK INFLASI TRIWULAN II 2021
masker, alat pelindung diri, dan produk pendukung bantuan sosial. DAN KESELURUHAN TAHUN 2021
Relokasi pabrik ke Jawa Tengah akan semakin menambah
peningkatan produksi industri pengolahan Jawa Tengah. Inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan II 2021 diperkirakan
mengalami peningkatan. Faktor utama yang diperkirakan
Perbaikan industri dan pergerakan masyarakat, mendorong mendorong peningkatan laju inflasi berasal dari Kelompok
perbaikan sektor perdagangan. Perdagangan kendaraan Makanan, Minuman, Dan Tembakau; Kelompok Transportasi;
bermotor akan kembali menggeliat setelah penurunan yang serta Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
terjadi selama 2020. Penjualan kebutuhan tersier tersebut Lainnya
didukung kebijakan pemerintah berupa diskon pajak penjualan
barang mewah (PPnBM) pada golongan kendaraan tertentu. Inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau
Sektor ritel akan membaik tidak hanya dari komoditas makanan diperkirakan akan meningkat lebih tinggi, khususnya pada
dan minuman, tetapi juga komoditas sandang dan peralatan semester pertama tahun 2021. Dari sisi penawaran, faktor yang
rumah tangga. Perdagangan alat kesehatan disertai obat-obatan, mendorong peningkatan inflasi adalah adanya risiko penurunan
diperkirakan masih akan meningkat di 2021. pasokan produksi baik di Provinsi Jawa Tengah maupun provinsi
lainnya di kawasan Jawa sebagai dampak gangguan cuaca yang
Selanjutnya, lapangan usaha konstruksi juga membaik di 2021. disebabkan fenomena La Nina, yang mendorong curah hujan
Meningkatknya aktivitas konstruksi terutama bersumber dari yang lebih tinggi pada awal tahun 2021. Sementara itu, dari sisi
pembangunan proyek infrastruktur. Pembangunan yang tertunda permintaan masyarakat diperkirakan akan sedikit meningkat dan
di 2020 akan dilaksanakan di 2021. Selain dari sektor pemerintah, mencapai puncaknya pada periode Hari Raya Keagamaan yang
pihak swasta juga diperkirakan meningkatkan aktivitas investasi akan berlangsung pada triwulan II 2021.
bangunan. Pembangunan pabrik baru untuk meningkatkan
kapasitas produksi, akan banyak dilakukan pada industri Tekanan inflasi yang berasal dari peningkatan permintaan
unggulan Jawa Tengah. masyarakat diperkirakan juga akan berlangsung pada
Kelompok Transportasi. Permintaan masyarakat pada periode
Pemulihan ekonomi secara gradual, akan memberikan dampak Hari Raya Keagamaan diperkirakan akan meningkat lebih tinggi
positif terhadap pariwisata Jawa Tengah. Sektor transportasi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020, seiring
akan meningkat di 2021 seiiring pulihnya sektor pariwisata, dengan relaksasi Pemerintah terhadap Pemberlakukan
konsumsi domestik, dan perjalanan bisnis. Destinasi wisata Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tekanan inflasi
diperkirakan akan semakin ramai di 2021 sehingga meningkatkan secara minimal juga diperkirakan akan berasal dari dampak
tingkat hunian hotel dan restoran. Peningkatan kinerja akomodasi lanjutan kenaikan Tarif Tol terhadap seluruh jasa angkutan darat.
tidak hanya bersumber dari wisatawan, tetapi juga dari pebisnis
yang meningkatkan aktivitas ekspansi usahanya di 2021 serta Secara keseluruhan tahun 2021, inflasi Provinsi Jawa Tengah
kegiatan meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020.
lainnya. Pendorong utama kenaikan inflasi diprakirakan bersumber dari
Laporan Perekonomian 91
PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 7.4 Proyeksi Inflasi
DISAGREGASI INFLASI (%; YOY) 2019 2020 IV IP 2021 IVP
TOTAL I II III IV I II III 1.55 IIP IIIP
1.74 2.03 2.96 2.93 3.25 2.48 1.46 1.48 ▲ ▲
1.72 1.60 -0.68 ▲ ▲▲ ▲
Inti 2.22 2.45 2.54 2.43 2.04 3.91 0.75 4.51 ▲ ▲▲ ▲
3.93 1.74 ▼ ▲▼ ▼
Harga diatur Pemerintah 2.10 1.44 4.36 3.99 4.04 ▲▲
Bergejolak -0.61 1.01 3.02 3.74 7.33
KET : P) PROYEKSI BANK INDONESIA; TANDA PANAH MENUNJUKKAN ARAH DIBANDINGKAN TRIWULAN SEBELUMNYA.
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH, PROYEKSI OLEH BANK INDONESIA
Kelompok Transportasi serta Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke atas akan
Gas dan Bahan Bakar Lainnya, sejalan dengan berangsur pulihnya meningkat secara moderat. Namun demikian, risiko tersebut
kegiatan perekonomian secara moderat. diperkirakan akan diimbangi oleh kebijakan Pemerintah yang akan
menahan keputusan reformasi subsidi energi dalam rangka
Inflasi Kelompok Transportasi diperkirakan juga meningkat menjaga pemulihan ekonomi nasional.
pada pada keseluruhan tahun 2021. Faktor utama yang
diperkirakan akan mendorong laju inflasi pada kelompok tersebut Sesuai dengan mandatnya, Bank Indonesia akan berusaha
adalah pulihnya permintaan masyarakat setelah Pembatasan menjaga capaian inflasi berada pada sasaran inflasi 2021, yaitu
Sosial Berskala Besar direlaksasi oleh Pemerintah. Selanjutnya 3±1% (yoy). Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia
dari sisi penawaran, para pelaku usaha jasa transportasi akan dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam
menerapkan langkah bisnis meningkatkan tarif untuk menghadapi sejumlah risiko terkait gangguan pasokan dan
memperoleh margin keuntungan yang sempat menurun pada distribusi domestik. Selanjutnya, dalam rangka menjaga
tahun 2020. Biaya produksi jasa transportasi juga berisiko kestabilan harga dan pasokan komoditas pangan strategis, Bank
meningkat seiring dengan pulihnya permintaan global terhadap Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
komoditas minyak dunia. Provinsi Jawa Tengah sudah mempersiapkan berbagai program
pengendalian inflasi di tahun 2021. Diseminasi dan Sosialisasi
Risiko peningkatan inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, penggunaan Sislogda untuk sinergi informasi pasokan pangan
Gas dan Bahan Bakar Lainnya pada tahun 2021, diperkirakan hulu-hilir, kebijakan pasar murah, operasi pasar, dan sidak
berlangsung sebagai dampak pulihnya aktivitas produksi dan lapangan di tingkat masyarakat ketika terjadi gejolak harga.
investasi masyarakat dan pelaku usaha, khususnya pada Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat tetap menjaga inflasi
komponen investasi bangunan. Secara umum seluruh komoditas Jawa Tengah tahun 2021 pada level yang terkendali.
jasa informal serta kebutuhan-kebutuhan non-primer yang
92 Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH
Tim Penyusun
PENGARAH
Pribadi Santoso
PENANGGUNG JAWAB
Iss Savitri Hafid
KOORDINATOR PENYUSUN
Berry A. Harahap
EDITOR
Wulan Agustina Rahayu
TIM PENULIS
Anton Kisworo, Christian Octavian, Deded T. Prima,
Muh. Fahrurrizki Aulia
KONTRIBUTOR
Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah
Divisi Implementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan
Manajemen Intern
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah
Divisi Advisory Ekonomi Dan Keuangan
Jl. Imam Bardjo SH No. 4 Semarang 50241
Telp. +62 24 8310246
Fax. +62 24 8310339
e-mail : [email protected]
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI JAWA TENGAH
Jl. Imam Bardjo SH. No. 4 Semarang
Telp. +62 24 831 0246, Fax. +62 24 831 0339
www.bi.go.id