The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Setiyo Sutrisno, 2022-07-13 05:45:37

Buku Khusus Siaga

Buku Khusus Siaga

Keywords: Pramuka Siaga

BUKU PANDUAN
PRAMUKA KHUSUS SIAGA

DISUSUN OLEH
Mohamad Apriansyah, S.Kom

Jeje Suharsih, S.Pd.
Intan Rahman Pandini, S.Pd.
Muhamad Wijaksono, S.Pd.I, M.Pd.

EDITOR
Hj. Reny Hidayati Lukman, s.e.
Dr. Heru suparman, Drs., MM.

BUKU PANDUAN INI DIGUNAKAN
UNTUK KALANGAN SENDIRI

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | i

KATA PENGANTAR

Mengkaji dan menelaah serta mengamati kegiatan kepramukaan
akhir-akhir ini semakin surut atau bahkan hampir hilang walaupun sudah
dijadikan kegiatan intra (Wajib Ekskur) namun ghiroh atau marwah
kepramukaannya tetap belum terlihat, maka kami tim dari sekolah al-husein
tigaraksa membuat panduan pramuka agar dapat dijadikan panduan untuk
para guru, orang tua dan peserta didik.

Buku panduan ini berisi tentang sejarah gerakan pramuka, jambore
pramuka, visi misi dan strategi gerakan pramuka, tujuan, fungsi, prinsip
dasar dan metode kepramukaan, lambang gerakan pramuka, pengertian
pramuka, kepramukaan, dan gerakan pramuka, materi pramuka, permainan
dan berbagai lagu-lagu pramuka.

Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi guru, siswa dan orang
tua. Terima kasih atas sumbang sarannya untuk perbaikan buku panduan
berikutnya.

Tigaraksa, 04 Mei 2018
Penulis

ii | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 SEJARAH GERAKAN PRAMUKA 1

A. SEJARAH PRAMUKA DI SEKOLAH AL-HUSEIN 1

B. SEJARAH PRAMUKA DUNIA 3

C. SEJARAH GERAKAN PRAMUKAAN DI INDONESIA 4

BAB 2 VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA 6

A. VISI 6

B. MISI 6

C. STRATEGI 7

BAB 3 TUJUAN, FUNGSI, PRINSIP DASAR, DAN METODE 8
KEPRAMUKAAN

A. TUJUAN KEPRAMUKAAN 8

B. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN 8

C. METODE KEPRAMUKAAN 9

BAB 4 LAMBANG GERAKAN PRAMUKA 10

A. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA 10

B. ARTI LAMBANG GERAKAN PRAMUKA 11

BAB 5 PENGERTIAN PRAMUKA, KEPRAMUKAAN, DAN GERAKAN

PRAMUKA 13

A. PENGERTIAN KEPRAMUKAAN 13

B. PENGERTIAN GERAKAN PRAMUKA 13

C. PENGERTIAN PRAMUKA 14

BAB 6 KELOMPOK UMUR PRAMUKA 15

A. KELOMPOK UMUR DALAM KEPRAMUKAAN 15

B. TINGKATAN DALAM KEPRAMUKAAN 15

BAB 7 SIFAT, TUJUAN DAN TUGAS POKOK PRAMUKA 17

A. SIFAT KEPRAMUKAAN 17

B. TUJUAN GERAKAN PRAMUKA 17

C. TUGAS POKOK 18

BAB 8 PENGERTIAN, FUNGSI, MACAM, DAN PENGGUNAAN SALAM

PRAMUKA 19

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | iii

A. PENGERTIAN SALAM PRAMUKA 19

B. FUNGSI SALAM PRAMUKA 19

C. MACAM-MACAM SALAM PRAMUKA 19

D. PENGGUNAAN SALAM PRAMUKA 21

BAB 9 TANDA PENGENAL DALAM GERAKAN PRAMUKA 23

A. PENGERTIAN TANDA PENGENAL 23

B. MAKSUD DAN TUJUAN TANDA PENGENAL 23

C. FUNGSI TANDA PENGENAL 24

D. MACAM-MACAM TANDA PENGENAL 25

E. PENGGUNAAN TANDA PENGENAL 28

F. PEMASANGAN TANDA PENGENAL PRAMUKA SIAGA PUTRI 29

G. PEMASANGAN TANDA PENGENAL PRAMUKA SIAGA PUTRA30

BAB 10 BADGE BANTEN 31

A. PENCIPTA BADGE BANTEN 31

B. ARTI BADGE BANTEN 32

C. BADGE PRAMUKA DI INDONESIA 32

BAB 11 SERAGAM PRAMUKA SIAGA 35

A. PAKAIAN SERAGAM HARIAN PRAMUKA SIAGA PUTRI 35

B. PAKAIAN SERAGAM HARIAN PRAMUKA SIAGA PUTRA 39

C. TATA CARA PEMAKAIAN 42

BAB 12 UPACARA DAN PERINDUKAN PRAMUKA SIAGA 44

A. UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN PERINDUKAN SIAGA 46

B. UPACARA PENUTUPAN LATIHAN PERINDUKAN SIAGA 47

C. UPACARA PELANTIKAN PERINDUKAN SIAGA 47

D. UPACARA KENAIKAN TINGKAT 48

E. UPACARA PEMBERIAN TANDA KECAKAPAN 48

BAB 13 MATERI SIAGA MULA SESUAI SKU 50

A. DWISATYA DAN DWIDARMA 50

B. JENIS – JENIS SALAM PRAMUKA 50

C. IDENTITAS DIRI 51

D. MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK 51

E. LAGU INDONESIA RAYA. 51

F. ARTI KIASAN WARNA SANG MERAH PUTIH 52

iv | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

G. 3 HARI BESAR NASIONAL, 3 HARI BESAR AGAMA 53

H. PERATURAN KELUARGA 54

I. SILA-SILA PANCASILA 55

J. MENGUMPULKAN KETERANGAN DAN DAPAT 56
MENGINFORMASIKAN KEPADA ORANG DEWASA.

K. ARAH MATA ANGIN 56

L. ALAM KOMUNIKASI TRADISIONAL DAN MODEREN 57

M. GERAK DASAR OLAH RAGA MACAM GERAK DASAR 57

N. MAKANAN YANG BERGIZI 4 SEHAT 5 SEMPORNA 58

O. SIMPUL MATI, HIDUP, ANYAM, PANGKAL DAN SIMPUL 59
JANGKAR

BAB 14 MATERI SIAGA BANTU SESUAI SKU 61

A. PENGGUNAAN SALAM PRAMUKA 61

B. SENI BUDAYA DI INDONESIA 62

C. SIKAP PADA SAAT LAGU INDONESIA RAYA DINYANYIKAN 63

D. HARI BESAR NASIONAL DAN NAMA PAHLAWAN NASIONAL 63

E. PERATURAN DI TEMPAT TINGGALNYA 66

F. MENYEBUTKAN NAMA KOTA, KAB, IBUKOTA PROVINSI 66
DAN KEPALA DAERAH

G. DAFTAR IBUKOTA PROVINSI 67

BAB 15 MATERI SIAGA TATA SESUAI SKU 69

A. TANDA KECAKAPAN KHUSUS 69

B. 10 TKK WAJIB 70

C. JENIS TKK SESUAI WARNA DAN BIDANGNYA: 70

D. SYARAT SYARAT TKK WAJIB 73

E. DAFTAR HARI BESAR SEDUNIA 75

F. NEGARA – NEGARA ASEAN DAN BENDERANYA 77

G. DASAR TERJADINYA PERBEDAAN WAKTU DI INDONESIA 80

H. PENYAKIT YANG MENULAR 81

BAB 16 TEPUK PRAMUKA 84

A. MACAM-MACAM TEPUK PRAMUKA 84

BAB 17 PERMAINAN PRAMUKA SIAGA 95

A. PERMAINAN PRAMUKA BAGIAN I 95

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | v

B. PERMAINAN PRAMUKA BAGIAN II 99
BAB 18 LAGU PRAMUKA 103
103
A. LAGU-LAGU PRAMUKA 107
BAB 19 LAGU WAJIB NASIONAL 107

A. LAGI WAJIB NASIONAL

vi | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 1

SEJARAH
GERAKAN
PRAMUKA

A. SEJARAH PRAMUKA DI SEKOLAH AL-HUSEIN
Tahun 2005 menjadi titik awal dari perkembangan dari Gerakan

Pramuka di Sekolah Al-Husein. Dimulai dengan persiapan untuk
menghadapi Lomba Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Tigaraksa dan di
prakarsai oleh Ka Muhamad Wijaksono yang saat itu adalah salah satu
pengajar yang sebelumnya sering aktif di dunia kepramukaan. Sejak saat
itulah di bentuk Pasukan Khusus Pramuka 1 Regu Putra dan 1 Regu Putri,
yang akan menjadi Perintis dan Pencoba kegiatan kepramukaan di Sekolah
Al-Husein yang saat itu masih Tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pembentukan pramuka generasi awal di latar belakangi oleh kegiatan
perlombaan yang di adakan oleh Kwartir Ranting Kecamatan Tigaraksa
yaitu Hiking Lintas Ibu Kota, dengan seizin Kepala Madrasah yang saat itu
menjabat yaitu Ibu Ma’watul Janah, S.Ag, Sekolah Al-Husein
mempersiapkan diri untuk perlombaan dengan latihan selama 2 minggu
mulai dari pukul 07.00 s/d 07.30, tiap harinya mendalami latihan PBB
(Pasukan Baris Berbaris) serta materi Pengetahuan Umum tentang
kepramukaan, dengan latihan yang intensif dan disiplin. Pramuka Sekolah
Al-Husein dapat meraih Juara dalam perlombaan tersebut, dengan masing-
masing menyumbangkan satu penghargaan, Juara I Lintas Ibu Kota Putra
dan Juara 3 Lintas Ibu Kota Putri dan menjadi piala pertama bagi Sekolah
Al-Husein saat itu.

Banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh dari pasukan Pramuka
Regu Putra dan Putri Sekolah Al-Husein, salah satunya Kemping Perdana di
Sekolah Al-Husein yang akan menjadi cikal bakal kegiatan Perjusami
(Perkemahan Jumat Sabtu Minggu) pada saat ini.

Tahun 2007 menjadi Pendobrak dan Pelopor kegiatan kepramukaan
menjadi lebih baik dalam pembinaan dan pendampingan Kegiatan Pramuka.

1 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

Pada generasi ini tantangan yang di hadapi lebih ketat lagi karna, Pramuka
Sekolah Al-Husein mencoba tingkatan perlombaan yang lebih tinggi lagi
yaitu Tingkat Kabupaten yang disebut Lomba Tingkat (LT) III untuk dapat
mengikuti perlombaan setingkat LT III, di haruskan melewati Lomba
Tingkat (LT) II yang di ikuti hampir seluruh perwakilan Regu Pramuka di
tingkat Kecamatan Tigaraksa, dan Pramuka Al-Husein membuktikan
kesiapannya untuk melangkah lebih tinggi lagi di kancah perlombaan
Lomba Tingkat (LT) III se-Kabupaten Tangerang. Dengan perjuangan yang
berat dan banyaknya mata lomba yang dilombakan, Sekolah Al-Husein pun
menuai hasil dari perjuangannya dengan menjuarai Lomba Tingkat (LT) III
sebagai Juara Harapan I dan membawa Pramuka Sekolah Al-Husein dapat
di kenal di Tingkatan Kabupaten Tangerang. Dan sejak itu lah kecintaan
terhadap pramuka di Sekolah Al-Husein mulai terasa dari perjuangan
generasi tersebut.

Perkembangan Pramuka di Sekolah Al-Husein tidak lepas dari
dukungan dan bimbingan langsung dari Pembina Pramuka Ka Muhamad
Wijaksono, dengan berbagai pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya
yang di dapat semasa menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Modern
Gontor yang sudah terkenal dengan kegiatan kepramukaanya, dapat
membawa cahaya baru bagi kegiatan pramuka di Sekolah Al-Husein hingga
saat ini masih tetap eksis membina pramuka di Sekolah Al-Husein beserta
rekan dewan guru yang lainnya.

Banyak prestasi yang sudah diraih oleh Pasukan Khusus Regu
Pramuka di Sekolah Al-Husein dari generasi ke generasi sampai saat ini,
dimulai dari Tingkat Kecamatan (Kwaran) hingga Tingkat Propinsi
(Kwarda). Sampai saat ini Pramuka di Sekolah Al-Husein masih tetap
bertahan, dan menjadi pelajaran wajib bagi seluruh siswa dan siswi di
Sekolah Al-Husein mulai dari Tingkat Siaga (Kelas 1-4) dan Tingkat
Penggalang (MI Kelas 5-6 dan SMP Kelas 1-3).

Kegiatan Pramuka di Sekolah Al-Husein menjadi pelajaran wajib
bagi seluruh siswa dan siswi bukan hanya karena tuntutan dari pemerintah
melalui program kurikulum 2013 (K13), akan tetapi dikarenakan
pendidikan pramuka mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan,
kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian yang dapat
membentuk karakter dari siswa tersebut. Selain itu, pramuka merupakan
salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki visi, misi, arah, tujan dan
strategi yang jelas. Kegiatan kepramukaan dapat berhasil menciptakan
peserta didik yang berkarakter jika pada proses pendidikannya tidak hanya
mengembangkan teknik kepramukaan (tekpram) semata, tetapi juga
dikembangkan kemampuan, keterampilan dan sikap berorganisasi.

2 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

B. SEJARAH PRAMUKA DUNIA
Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu

gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan
tujuan agar menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat
Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris
Raya ketika itu. Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah buku yang berisi
pengalaman di alam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan yang
diperlukan Pramuka.Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan sangat
menarik sehingga banyak negara-negara lain mendirikan kepanduan.
Diantaranya di negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.

Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang
pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands Oost
Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV)
atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.

Pada tahun 1920, merupakan tahun yang paling berpengaruh dalam
sejarah pramuka, dimana pada ditahun tersebut merupakan untuk pertama
kalinya diadakan Jambore di dunia. Selain itu pada tahun tersebut juga
dibentuk Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro
dan biro berpusat di London.

Biro pramuka putra dunia mempunyai lima kantor wilayah yaitu di
negara Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan untuk putri
mempunyai lima kantor pusat sekretariat di London dan biro kantor wilayah
di Amerika latin, Asia pasifik, Arab dan Eropa.

Jambore Dunia pertama dilaksanakan Olympia Hall, London. Pada
kegiatan tersebut diudang juga peserta dari 27 negara dan pada saat itu
Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The
World).
Pelaksanaan Jambore dunia selanjutnya:
 Tahun 1924 ke II, jambore dilaksanakan di Ermelunden, Copenhagen,

Denmark
 Tahun 1929 ke III jambore dilaksanakan di Arrow Park, Birkenhead,

Inggris
 Tahun 1933 ke IV jambore dilaksanakan di Godollo, Budapest,

Hongaria
 Tahun 1937 ke V jambore dilaksanakan di Vogelenzang, Blomendaal,

Belanda
 Tahun 1947 ke VI jambore dilaksanakan di Moisson, Prancis
 Tahun 1951 ke VII jambore dilaksanakan di Salz Kamergaut, Austria

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 3

 Tahun 1955 ke VIII jambore dilaksanakan di Sutton Park, Sutton
coldfild, Inggris

 Tahun 1959 ke IX jambore dilaksanakan di Makiling, Philipina
 Tahun 1963 ke X jambore dilaksanakan di Marathon, Yunani
 Tahun 1967 ke XI jambore dilaksanakan di Idaho, Amerika Serikat
 Tahun 1971 ke XII jambore dilaksanakan di Asagiri, Jepang
 Tahun 1975 ke XIII jambore dilaksanakan di Lillehammer, Norwegia
 Tahun 1979 ke XIV jambore dilaksanakan di Neishaboor, Iran (tetapi

dibatalkan)
 Tahun 1983 ke XV jambore dilaksanakan di Kananaskis, Alberta,

Kanada
 Tahun 1987 ke XVI jambore dilaksanakan di Cataract Scout Park,

Australia
 Tahun 1991 ke XVII jambore dilaksanakan di Korea Selatan
 Tahun 1995 ke XVIII jambore dilaksanakan di Belanda
 Tahun 1999 ke XIX jambore dilaksanakan di Chili, Amerika Serikat
 Tahun 2003 ke XX jambore dilaksanakan di Thailand

C. SEJARAH GERAKAN PRAMUKAAN DI INDONESIA
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti

kaum muda yang suka berkarya.Di Indonesia sendiri penggunaan istilah
“Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan
pramuka sejatinya telah ada sejak jaman penjajahan Belanda dengan nama
kepanduan.

Gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat
menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda.Di belanda gerakan
pramuka dinamai Padvinder.Pada masa itu Belanda yang menguasai
Indonesia membawa gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka mendirikan
organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Selanjutnya dalam perkembangan, pemimpin-pemimpin gerakan
nasional Indonesia mendirikan organisasi kepanduan dengan tujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan siap menjadi kader
pergerakan nasional.Dalam waktu singkat muncul berbagai organisasi
kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java
Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam
Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan
penggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti nama

4 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam
sejarah pramuka di Indonesia.

Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat,
maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK
(Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur
menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk
PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938
berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia).

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan
dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk
Keibondan, Seinendan, dan PETA.

Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi
kepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945
dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan.Pada tahun 1961 organisasi
kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan dan
terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi
yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia).

Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal
tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April
1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka
dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret
1961.

Peringatan hari Pramuka diperingati pada setiap tanggal 14 Agustus
dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan
Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai
hari Pramuka yang diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan ini pada
tanggal 14 Agustus1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomoldi Uni Soviet.
Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 5

BAB 2

VISI, MISI DAN
STRATEGI
GERAKAN
PRAMUKA

A. VISI

“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal
masalah kaum muda”

B. MISI

1. Mempramukakan kaum muda
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka,

berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki
jiwa bela Negara
4. Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar
peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan

6 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

C. STRATEGI
1. Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan keparamukaan
2. Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
3. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
4. Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
5. Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
6. Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya
7. Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program Gerakan Pramuka

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 7

BAB 3

TUJUAN, FUNGSI,
PRINSIP DASAR,
DAN METODE
KEPRAMUKAAN

A. TUJUAN KEPRAMUKAAN
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan

Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk
membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual,
social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
1. Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi

kaum muda
3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota

masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta
menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

B. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai

berikut:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
3. Peduli terhadap dirinya pribadi
4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

8 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

C. METODE KEPRAMUKAAN
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif

melalui:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
2. Belajar sambil melakukan
3. Sistem berkelompok
4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung

pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik
5. Kegiatan di alam terbuka
6. Sistem tanda kecakapan
7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
8. Kiasan Dasar

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 9

BAB 4

LAMBANG
GERAKAN
PRAMUKA

A. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Pencipta lambang ini adalah Kak Sunardjo
Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan
Pembina Pramuka yang juga pegawai di
Departemen Pertanian. Kak Soenardjo
Atmodipoero sendiri lahir pada tanggal 29
Pebruari 1909 di Blora dan meninggal pada
tanggal 31 Mei 1979.
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda
pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang
bersifat tetap. Lambang ini diciptakan
oleh Soenardjo Atmodipurwo, seorang pegawai
tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh
pramuka.

Pertama kali lambang ciptaan Kak Sunardjo Atmodipuro ini dipergunakan
sebagai lambang Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961 saat
Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji Kepramukaan kepada
Gerakan Pramuka.
1. Makna Lambang Gerakan Pramuka

Tunas Kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka dengan
mempertimbangkan makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

Arti filosofi tersebut yaitu:

10 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Istilah cikal
bakal di Indonesia berarti penduduk asli pertama, yang menurunkan
generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan
bahwa setiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa
Indonesia.

b. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang
bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap
Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan
ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam
hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya
daya upaya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan
sekelilingnya. Jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa setiap
Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada
dan dalam keadaan yang bagaimana pun juga.

d. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu
pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang tersebut
mengkiaskan bahwa setiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi
dan lurus yakni mulia, jujur dan tetap tegak tidak mudah diombang–
ambingkan sesuatu.

e. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang
tersebut mengkiaskan tekad dan keyakinan setiap Pramuka yang
berpegang pada dasar-dasar dan landasan landasan yang baik, benar,
kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk
memperkuat diri guna mencapai citacitanya.

f. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga
akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah
manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada
kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta kepada umat manusia.

B. ARTI LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 11

1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung
arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas
penerus bangsa).

2. Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang
yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.

3. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti,
Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun

4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka
memiliki cita-cita yang tinggi.

5. Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-
dasar yang kuat.

6. Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna
bagi nusa, bangsa dan agama.

12 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 5

PENGERTIAN
PRAMUKA,
KEPRAMUKAAN,
DAN GERAKAN
PRAMUKA

A. PENGERTIAN KEPRAMUKAAN
Kepramukaan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah

Tangga Gerakan Pramuka (bab II Pasal 7) adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di
alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode
Kepramukaan (MK), yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan
budi pekerti luhur.

Kepramukaan ini dicetuskan pertama kali oleh Robert Stephenson
Smith Boden Powell dan Willian Alexander Smith pada tahun 1907 ketika
mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di
Kepulauan Brownsea, Inggris. Kepramukaan kemudian berkembang ke
seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia.

B. PENGERTIAN GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka atau Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana

merupakan satu-satunya wadah (organisasi) berbadan hukum yang berhak
menyelenggarakan kepramukaan di Indonesia.

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 13

Gerakan Pramuka berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
Indonesia dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961
tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan
nasional Indonesia.
C. PENGERTIAN PRAMUKA

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Seorang Pramuka harus telah dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka
dengan mengucapkan satya (janji) pramuka.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kepramukaan
merupakan sebuah sistem pendidikan dan Gerakan Pramuka merupakan
organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan). Sedangkan
Pramuka mengandung pengertian sebagai anggota dari Gerakan Pramuka.

14 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 6

KELOMPOK
UMUR
PRAMUKA

A. KELOMPOK UMUR DALAM KEPRAMUKAAN
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang

ditentukan oleh umur anggotanya. Kelompok umur tersebut dibagi menjadi
4 golongan, yaitu:
1. Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
2. Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
3. Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
4. Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk
orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka
Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka.
Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian
dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya
adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

B. TINGKATAN DALAM KEPRAMUKAAN
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang

ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut
dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga
dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan.

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 15

Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya
satu tingkatan.
1. Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
2. Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit,

Penggalang Terap
3. Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka
Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam
kepramukaan.

16 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 7

SIFAT, TUJUAN
DAN TUGAS
POKOK
PRAMUKA

A. SIFAT KEPRAMUKAAN
1. Gerakan Pramuka adalah gerakan kepanduan nasional lndonesia
2. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya
bersifat sukarela tidak membedakan suku, agama dan golongan.
3. Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial politik, bukan bagian
kekuatan sosial politik dan tidak melakukan politik praktis.
4. Gerakan Pramuka membantu masyarakat dalam pembangunan bidang
pendidikan terutama pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga.
5. Gerakan Pramuka menjamin kebebasan tiap anggotanya memeluk
agama dan kepercayaan serta beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya itu.

B. TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
Tujuan Gerakan Pramuka adalah rnendidik dan membina kaum

muda Indonesia agar mereka menjadi:
a. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang:
1. -Beriman dan bertaqwa kepadaTuhan YME, kuat mentalnya
2. -Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya.
3. -Kuat dan sehat jasmaninya.

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 17

b. Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan
patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
anggota masyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun
dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama
hidup dan alam Iingkungan, baik lokal, nasional, maupun Internasiona.

C. TUGAS POKOK
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan

pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan di Iingkungan luar
sekolah yang melengkapi pendidikan di lingkungan sekolah dengan tujuan:
a. Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang

beriman, bertaqwa serta berwawasan ilmu dan teknologi.
b. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai ketrampilan

dan kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional, sehingga dapat
menjadi manusia yang berkepribadian !ndonesia, yang percaya kepada
kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri
serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat
bangsa dan negara.

Tugas Pokok Gerakan Pramuka yaitu menyelenggarakan
kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar
menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan
mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Sasaran
Kepramukaan adalah mempersiapkan kader bangsa
1 Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila.
2 Berdisiplin, yaitu berpikir, bersikap dan bertingkah laku tertib.
3 Sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya.
4 Memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai

kejuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa.
5 Berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berpikir

kreatif, Inovatif, dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi
tugas - tugas.

18 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 8

PENGERTIAN,
FUNGSI,
MACAM, DAN
PENGGUNAAN
SALAM
PRAMUKA

A. PENGERTIAN SALAM PRAMUKA
Salam Pramuka adalah salam yang di gunakan dalam kegiatan

kepramukaan

B. FUNGSI SALAM PRAMUKA
Salam Pramuka berfungsi untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang

mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang
hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan
yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.

C. MACAM-MACAM SALAM PRAMUKA
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:

1. Salam biasa

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 19

Salam biasa yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota
Pramuka. Siapa yang melihat dulu dialah yang harus memberi salam
terlebih dahulu tanpa aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun
muda. Salam tersebut dapat diberikan sambil berjalan, sedang duduk,
naik sepeda ataupun kendaraan. Jadi tidak harus berdiri.

2. Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang
kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
a. Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu
upacara.
b. Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
c. Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para
menteri dan pejabat lainnya.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

20 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

3. Salam janji

Yaitu salam yang dilakukan ketika
ada anggota Pramuka yang sedang
dilantik. Pemberian salam pramuka
dilakukan ketika dilakukan pengucapan janji
yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga
diberikan pada saat pengucapan janji Trisatya dalam acara
Ulang Janji.

D. PENGGUNAAN SALAM PRAMUKA

Ada beberapa ketentuan dalam memberikan dan membalas salam
pramuka. Ketentuan-ketentuan itu antara lain:

1. Secara umum sikap ketika memberikan salam pramuka adalah dengan
berdiri, mengambil posisi sikap sempurna (siap), tangan kiri lurus dan
mengepal di samping badan sedangkan tangan kanan diangkat pada
pelipis. Posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan
di bagian atas dan kelima jari rapat.

2. Pemberian salam pramuka saat membawa tongkat adalah sebagai
berikut:
a. Saat memberikan salam biasa: tongkat diangkat dengan tangan
kanan sedangkan tangan kiri diangkat di bawah dada dengan posisi
telapak tangan terbuka, punggung tangan di bagian atas, dan kelima
jari rapat.
b. Saat memberikan salam penghormatan dan janji: tongkat
dimiringkan dan dipengan dengan tangan kiri sedangkan pangkal
tongkat tetap di posisi semula. Tangan kanan diangkat pada pelipis.
Posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di
bagian atas dan kelima jari rapat.

3. Dalam keadaan duduk, salam pramuka diberikan dengan merapatkan
kedua kaki, lutut ditekuk, badan ditegakkan, tangan kiri rapat di sisi kiri
tubuh sebatas siku dan lengan bawah diletakkan di atas paha. Sedangkan

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 21

tangan kanan diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring,
terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
4. Dalam keadaan yang tidak memungkinkan (terutama untuk pemberian
salam pramuka sebagai salam biasa), salam pramuka dapat diberikan
tanpa mengambil posisi sikap sempurna. Namun cukup dengan
mengangkat tangan kanan pada pelipis dengan posisi telapak tangan
miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari
rapat.
5. Saat memberikan salam pramuka sebagai salam biasa, sikap-sikap di atas
disertai dengan ucapan “Salam Pramuka” yang diberikan secara lantang.
6. Saat memberikan salam pramuka sebagai salam penghormatan dan
salam janji tidak perlu meneriakkan “salam pramuka”
Bagi setiap anggota Gerakan Pramuka yang menerima salam pramuka
diwajibkan untuk menjawabnya. Cara menjawab salam pramuka adalah
dengan mengambil sikap seperti ketentuan di atas (ketentuan sikap badan
saat memberikan salam pramuka) disertai dengan mengucapkan kata
“salam” dengan tegas.

22 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 9

TANDA
PENGENAL
DALAM
GERAKAN
PRAMUKA

A. PENGERTIAN TANDA PENGENAL
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang

dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, yang dapat menunjukkan diri
seorang Pramuka, dan/atau Satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah
asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan yang dimilikinya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN TANDA PENGENAL
1. Maksud Tanda Pengenal
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri
seorang Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan
kecakapannya.
2. Tujuan Tanda Pengenal
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka bertujuan sesuai dengan macam
tanda pengenal tersbut, yaitu:

 Mendorong seorang Pramuka untuk menggunakan haknya dan
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 23

 Memberi gairah dan semangat kepada seorang Pramuka untuk
meningkatkan kemampuan, kecakapan, dan karyanya menurut
ketentuan yang ada sesuai dengan golongan usianya.

 Mendorong seorang Pramuka untuk bersungguh-sungguh
melaksanakan isi janji dan ketentuan moral yang berbentuk
Satya dan Darma Pramuka, serta mengamalkan pengetahuan
dan kecakapannya sesuai tanda yang dipakainya.

 Menanamkan rasa persaudaraan di kalangan anggota Gerakan
Pramuka pada khususnya dan anggota Gerakan Kepramukaan
Sedunia pada umumnya.

 Menanamkan kesadaran ikut memiliki, memelihara dan
bertanggungjawab atas dirinya sendiri, satuan, organisasinya
serta ikut mencapai tujuan atau cita-citanya.

 Menanamkan kebanggaan dan percaya pada diri sendiri serta
mengembangkan daya kepemimpinannya.

C. FUNGSI TANDA PENGENAL

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka berfungsi sebagai:

24 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

 Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat
para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan,
karya, pribadi dan kehormatannya.

 Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan,
jabatan, tempat atau wilayah tugasnya.

 Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat
kecakapan serta pemberian tanggungjawab, hak dan kewajiban
kepada seorang anggota Gerakan Pramuka.

 Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan
tindakannya, agar yang bersangkutan selalu menjaga dan memelihara
nama baik pribadi dan prganisasinya.
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka tidak berfungsi sebagai:
(a)) Tanda pangkat yang menunjukkan perbedaan martabat seseorang.
(b) Perhiasan.

D. MACAM-MACAM TANDA PENGENAL
Berbagai macam Tanda Pengenal Gerakan Pramuka,

dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu :
• Tanda Umum
• Tanda Satuan
• Tanda Jabatan
• Tanda Kecakapan
• Tanda Penghargaan

Macam-macam Tanda Umum
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum, yaitu :
• Tanda Tutup Kepala
• Setangan Leher atau Pita Leher
• Tanda Pelantikan
• Tanda Harian
• Tanda Kepramukaan Sedunia

Macam-macam Tanda Satuan

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 25

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan, yaitu :
• Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil

lainnya.
• Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.
• Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya.
• Lencana Daerah dan Tanda Wilayah.
• Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.
• Tanda Satuan lainnya.

Macam-macam Tanda Jabatan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan, yaitu :
• Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan

lain-lain.
• Tanda Pembimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya.
• Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
• Tanda Pemimpin Barung Utama (Sulung), Pemimpin Regu Utama

(Pratama), Pemimpin Sangga Utama(Pradana), Ketua Racana
• Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak

dan Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan.
• Tanda Pelatih Pembina Pramuka
• Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
• Tanda Jabatan lainnya.

Macam-macam Tanda Kecakapan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan, yaitu :
a. Tanda Kecakapan Umum

• Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata
• Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap
• Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana
• Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega
• Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.
b. Tanda Kecakapan Khusus
• Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan
• Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

26 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

• Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
• Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
• Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa
• Untuk Pembina Pramuka :

o Tingkat Dasar
o Tingkat Lanjutan.
c. Tanda Pramuka Garuda
• Untuk Pramuka Siaga
• Untuk Pramuka Penggalang
• Untuk Pramuka Penegak
• Untuk Pramuka Pandega

Macam-macam Tanda Penghargaan
Tanda Penghargaan GerakanPramuka untuk peserta didik, yaitu :
• Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong

Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya).
• Bintang Tahunan
• Lencana Wiratama
• Lencana Teladan
Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu :
• Bintang Tahunan
• Lencana Pancawarsa
• Lencana Wiratama
• Lencana Jasa :
• Dharma Bakti
• Melati
• Tunas Kencana
Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luag Gerakan Pramuka,

misalnya dari :
• Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar

negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 27

peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang
berlaku.
• Pemerintah Negara Lain
• Pemerintah Republik Indonesia.

E. PENGGUNAAN TANDA PENGENAL
• Hak atas pemakaian Tanda Pengenal Gerakan Pramuka selalu disertai
dengan tanggungjawab dan kewajiban pemakainya untuk : (a) Mnjaga
nama baik dirinya, satuan, dan organisasi Gerakan Pramuka. (b)
Berusaha memanfaatkan dan meningkatkan kemampuannya sesuai
dengan makna tanda pengenal yang dipakainya. (c) Berusaha
mengamalkan Satya dan Darma Pramuka serta menunjukkan nilai
dirinya sebagai seorang Pramuka.
• Tanda Pengenal Gerakan Pramuka hanya dibenarkan dikenakan pada
pakaian seragam Pramuka, dan tidak dibenarkan pada pakaian lainnya
(nisalnya pada pakaian sekolah, pakaian seragam organisasi lain, dan
sebagainya) kecuali Tanda Harian Gerakan Pramuka.
• Penempatan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka pada pakaian
seragam Pramuka dengan rapi dan teratur sesuai dengan ketentuan
yang tersebut dalam Petunjuk Penyelenggaraan.
• Tanda Pengenal yang dapat dikenakan pada pakaian seragam
Pramuka, adalah Tanda Pengenal yang sah, yaitu yang diatur dengan
Petunjuk Penyelenggaraan yang berkaitan dengan petunjuk
penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka ini.
• Tanda-tanda lain yang tidak diatur, tidak sesuai atau bahkan
bertentangan dengan isi Petunjuk Penyelenggaraan ini, tidak
dibenarkan untuk dikenakan pada pakaian seragam Pramuka.
• Tanda Pengenal yang habis masa berlakunya tidak dibenarkan untuk
dikenakan pada pakaian seragam Pramuka.
• Mereka yang karena sesuatu hal, tidak berhak lagi mengenakan salah
satu Tanda Pengenal, tidak dibenarkan lagi mengenakan Tanda
Pengenal tersebut.
• Pemberian Tanda Pengenal Gerakan Pramuka dilakukan menurut
ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan yang
bersangkutan dengan masing-masing tanda pengenal itu.

28 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

• Pemakaian Tanda Jasa dan Tanda Penghargaan dari Negara lain,
Gerakan Kepramukaan Negara lain/Sedunia, dan dari organisasi
lainnya diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

• Tanda jasa dan penghargaan dari Pemerintah Negara Republik
Indonesia digunakan pada pakaian seragam Pramuka sesuai dengan
peraturan pemakaian tanda-tanda tersebut.

F. PEMASANGAN TANDA PENGENAL PRAMUKA SIAGA
PUTRI

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 29

G. PEMASANGAN TANDA PENGENAL PRAMUKA SIAGA
PUTRA

30 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 10

BADGE
BANTEN

A. PENCIPTA BADGE BANTEN
Pencipta Badge Banten adalah Djoko Munandar

Kwarda Banten diresmikan pada tanggal 19 mei 2001 dengan
lmbang menara dengan yang di ampit dua tunas kelapa yang saling
berhadapan, menara tersebut bernama HASANUDIN, dan dua tunas
kelapa yang melambangkan bahwa adanya satuan terpisah antara anggota
pramuka putra dan utrid . Dan ditengah terdapat peta provinsi Banten yang
didalamnya terdapat 6 wilayah 2 Kota dan 4 Kabupaten yaitu :
1. Kota Tangerang
2. Kab. Tangerang

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 31

3. Kota Serang
4. Kab. Cilegon
5. Kab. Pandeglang
6. Kab. Lebak

Dan bentuk Banten seperti kwarda jabar yanang melmbangkan bahwa
provinsi banten masih menghormati /tidak mau putus hubungan satu
sama lain. Tinggi untuk logo banten sekitar 8 cm dan lebarnya 6 cm/ dan
provinsi banten beribukotakan serang.

B. ARTI BADGE BANTEN
Ø Tulisan kata banten ukuran 1cm×6cm banten strip merah, dasar putih,

lambang bangsa indonesia, garis tepi coklat ukuran 2mm
Ø Menara warana putih melambangkan kejayaan banten
Ø Peta warna kuning ciri penegak berbudi luhur
Ø Tunas kelapa warna merah adalah penggalang berani, menghadapi

segala rintangan
Ø Pita pengikat warna hijau berarti siaga perlu bimbingan
Ø Tulisan logo hitam ciri pembina Bhakti Satya Legawa artinya tulus,

ikhlas, rela (berjiwa besar)
Ø Dasar biru melambangkan Provinsi Banten lautan dari barat hingga

selatan
Ø Garis tepi warna cokelat pandega pelindung adik-adiknya

C. BADGE PRAMUKA DI INDONESIA

Kode dan lambangnya:

1. Kwarda Aceh 3. Kwarda Sumatera Barat

 Kode: I  Kode: III

 Lambang:  Lambang:

2. Kwarda Sumatera Utara 4. Kwarda Riau
 Kode: II  Kode: IV
 Lambang:  Lambang:

32 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

5. Kwarda Sumatera Selatan 7.Kwarda Bengkulu
 Kode:V  Kode:VII
 Lambang:  Lambang:

6. Kwarda Jambi 8. Kwarda Lampung
 Kode:VI  Kode:VIII
 Lambang:  Lambang:

9. Kwarda Jawa Barat Lambabang:
 Kode: IX
 Lambabang: 15.Kwarda Kalimantan Tengah
Kode: XV
10. Kwarda DKI Jakarta Lambabang:
 Kode: X
 Lambabang: 16.Kwarda Kalimantan Selatan
Kode: XVI
11.Kwarda Jawa Tengah Lambabang:
Kode: XI
17.Kwarda Kalimantan Timur
Lambabang: Kode: XVII
Lambabang:
12.Kwarda DI Yogyakarta
Kode: XII 18.Kwarda Sulawesi Utara
Lambabang: Kode: XVIII
Lambabang:
13.Kwarda Jawa Timur
Kode: XIII
Lambabang:

14.Kwarda Kalimantan Barat
Kode: XIV

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 33

19.Kwarda Sulawesi Tengah 27.Kwarda Banten
Kode: XIX Kode: XXVII
Lambabang: Lambabang:

20.Kwarda Sulawesi Tenggara 28.Kwarda Gorontalo
Kode: XX Kode: XXVIII
Lambabang: Lambabang:

21.Kwarda Sulawesi Selatan 29.Kwarda Kepulauan Bangka
Kode:XXI Belitung
Lambabang: Kode: XXIX
Lambabang:
22.Kwarda Bali
Kode:XXII 30.Kwarda Maluku Utara
Lambabang: Kode: XXX
Lambabang:
23. Kwarda Nusa Tenggara
Barat 31.Kwarda Sulawesi Barat
Kode: XXIII Kode: XXXI
Lambabang: Lambabang:

24.Kwarda Nusa Tenggara 32.Kwarda Kepulauan Riau
Timur Kode: XXXII
Kode: XXIV Lambabang:
Lambabang:
33.Kwarda Papua Barat
25.Kwarda Maluku Kode: XXXIII
Kode: XXV Lambang:
Lambabang:
34.Kalimantan Utara
26.Kwarda Papua Kode: XXXIV
Kode: XXVI Lambang:
Lambabang:

34 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

BAB 11

SERAGAM
PRAMUKA
SIAGA

A. PAKAIAN SERAGAM HARIAN PRAMUKA SIAGA PUTRI

Pakaian Seragam Harian Pramuka Siaga Putri:
Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 35

Tutup Kepala:
 dibuat dari kain warna coklat tua.
 berbentuk topi joki terdiri dari lima potongan.
 pada batas tiap potongan diberi bisban warna coklat muda selebar ¼

cm.
 di bagian atas, tepat pada pertemuan potongan-potongan diberi bulatan

sebagai hiasan, bergaris tengah antara 1 sampai 3 cm warna coklat tua.
 pada bagian belakang topi diberi elastik.
 lebar lidah topi di bagian depan 5 cm, warna coklat tua.
Baju:
 dibuat dari bahan warna coklat muda.
 lengan pendek.
 memakai lidah bahu, dengan lebar 2,5 cm.
 kerah model kerah shiller.
 memakai 2 (dua) buah kancing dipasang di bagian depan (dibuat di

dalam 2 lipatan).
 memakai lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm.
 lengan baju diberi 2 (dua) lis warna coklat tua; lebar lis atas 1,5 cm,

lebar lis bawah 3 cm.
 memakai 2 (dua) saku tempel pada bagian depan bawah kanan dan kiri.
 1 (satu) cm dari tepi atas saku diberi lis warna coklat tua, lebar 1,5 cm.
 disamping kanan dan kiri bawah diberi belahan.
 panjang sampai garis pinggul, dipakai di luar rok.
Rok:
 dibuat dari bahan warna coklat tua.
 berbentuk kulot.
 memakai ban pinggang dan diberi karet/elastik disisi kanan dan kiri.
 memakai 2 (dua) saku timbul di bagian depan, dengan lipatan dalam di

tengah saku dan diberi tutup (ukuran saku disesuaikan dengan besar
badan pemakai).
 bagian depan dan belakang tanpa lipatan, hanya menggunakan kupnat.
 memakai ritsleting di bagian belakang.

36 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

 panjang 5 cm di bawah lutut.
Setangan Leher:
 dibuat dari bahan warna merah dan putih.
 berbentuk segitiga sama kaki;
 sisi panjang 90 cm dengan sudut bawah 90º(panjang disesuaikan

dengan tinggi badan pemakai sampai di pinggang).
 bahan dasar warna putih dengan lis merah selebar 5 cm.
 setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan ± 5 cm) sehingga

warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaiannya tampak
rapi.
 dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
 dikenakan di bawah kerah baju.
Kaos Kaki:
 panjang kaos kaki sampai betis.
 warna hitam.
Sepatu:
 model tertutup.
 warna hitam.
 bertumit rendah.
Tanda Pengenal:
 tanda topi dikenakan di topi bagian depan tengah.
 papan nama dikenakan di baju bagian depan kanan di atas lipatan.

Gambar Model Pakaian Seragam Muslim Siaga Putri
Pakaian seragam muslim merupakan Pakaian Seragam Khusus. Pakaian
seragam khusus muslim ini bisa dikenakan oleh anggota pramuka siaga yang
beragama Islam apabila situasi mengharuskannya. Adapun model atau
gambar pakaian seragam muslim untuk pramuka siaga putri adalah sebagai
berikut:

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 37

Gambar dan Model Pakaian Seragam Muslim untuk Pramuka Siaga putri

Penjelasan Pakaian Seragam Muslim Putri
Untuk pakaian seragam muslim putri sebagaimana dijelaskan dalam SK
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 174 Tahun 2012 Bab IV Poin
4a adalah sebagai berikut:
Tutup Kepala:
 topi dan tanda topi (sesuai dengan tingkatannya).
 kerudung warna coklat tua tanpa asesoris:

 kerudung/jilbab dimasukkan ke dalam baju, atau
 kerudung/jilbab di luar baju.
Baju seperti pakaian seragam harian namun berlengan panjang.
Rok/celana panjang warna coklat tua.
Setangan leher seperti setangan leher pakaian seragam harian.
Kaos kaki dan sepatu model tertutup, berwarna hitam.

Digunakan oleh anggota Gerakan Pramuka yang beragama Islam,
apabila situasi mengharuskan.
Bagi Yahda, Bunda, Pakcik, Bucik dan kakak-kakak pembina yang terlibat di
gugusdepan yang memiliki golongan peserta didik siaga perlu mencermati

38 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

ketentuan-ketentuan dalam Jukran Seragam Pramuka yang baru ini
utamanya terkait dengan pakaian seragam untuk pramuka siaga.

B. PAKAIAN SERAGAM HARIAN PRAMUKA SIAGA PUTRA

Kelengkapan Pakaian Seragam Siaga Putra

1. Tanda tutup kepala 7. TKK

2. Pandu dunia 8. Nama

3. Tanda pelantikan 9. Tanda jabatan

4. Tanda lokasi 10. Tanda Barung

5. Pita nomor (gudep) 11. TKU siaga

6. Badge daerah 12. Setangan leher

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 39

1. Tutup Kepala:
 dibuat dari kain warna coklat tua.
 berbentuk topi joki terdiri dari lima potongan.
 pada batas tiap potongan diberi bisban warna coklat muda
selebar ¼ cm.
 di bagian atas, tepat pada pertemuan potonganpotongan diberi
bulatan sebagai hiasan, bergaris tengah antara 1 sampai 3 cm
warna coklat tua.
 pada bagian belakang topi diberi elastik.
 lebar lidah topi di bagian depan 5 cm, warna coklat tua.

2. Baju:
 dibuat dari bahan warna coklat muda.
 lengan pendek.
 memakai lidah bahu, dengan lebar 2,5 cm.
 kerah model kerah shiller.
 memakai 2 (dua) buah kancing dipasang di bagian depan (dibuat
di dalam 2 lipatan).
 memakai lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm.
 lengan baju diberi 2 (dua) lis warna coklat tua; lebar lis atas 1,5
cm, lebar lis bawah 3 cm.
 memakai 2 (dua) saku tempel pada bagian depan bawah kanan
dan kiri.
 1 (satu) cm dari tepi atas saku diberi lis warna coklat tua, lebar
1,5 cm.
 disamping kanan dan kiri bawah diberi belahan.
 panjang sampai garis pinggul, dipakai di luar celana

3. Celana:
 dibuat dari bahan warna coklat tua.
 berbentuk celana pendek.
 memakai ban pinggang dan diberi karet/elastik disisi kanan dan
kiri.

40 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein

 memakai saku tempel di bagian belakang kanan dan kiri dengan
lipatan luar selebar 2 cm dan diberi tutup.

 memakai saku timbul di bagian samping kanan dan kiri dengan
lipatan dalam ditengah saku dan diberi tutup (ukuran saku
disesuaikan dengan besar badan pemakai).

 memakai kancing dan ritsleting di bagian depan celana.
 panjang celana sampai lutut.

4. Setangan Leher:
 dibuat dari bahan warna merah dan putih.
 berbentuk segitiga sama kaki;
 sisi panjang 90 cm dengan sudut bawah 90º(panjang disesuaikan
dengan tinggi badan pemakai sampai di pinggang).
 bahan dasar warna putih dengan lis merah selebar 5 cm.
 setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan ± 5 cm)
sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan
pemakaiannya tampak rapi.
 dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
 dikenakan di bawah kerah baju.

5. Kaos Kaki:
 panjang kaos kaki sampai betis.
 warna hitam.

6. Sepatu:
 model tertutup.
 warna hitam.

7. Tanda Pengenal terdiri dari:
 tanda topi dikenakan di topi bagian tengah depan.
 papan nama dikenakan di baju bagian depan kanan di atas
lipatan.

Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein | 41

C. TATA CARA PEMAKAIAN

Tata Cara Pemakaian Seragam Pramuka.
1. Seorang calon anggota Gerakan Pramuka yang belum

dilantik/dikukuhkan hanya dibenarkan memakai pakaian seragam
pramuka, tanpa tutup kepala, tanpa setangan leher dan tanpa
menggunakan tanda pengenal Gerakan Pramuka lainnya. (baca cara
pelantikan anggota pramuka: Kalimat Pelantikan Anggota Baru
Pramuka Penegak/Pandega
2. Seorang anggota Gerakan Pramuka yang telah memenuhi syarat dan
dilantik/dikukuhkan atau mendapat perestuan, berhak memakai
pakaian seragam pramuka lengkap dengan setangan leher dan tutup
kepala serta tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan
ketentuan yang berhubungan dengan usia golongan, tingkat, dan
jabatannya.
3. a. Pakaian Seragam Pramuka harus dikenakan oleh mereka yang

berhak, secara lengkap, rapi, bersih, dan benar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, apalagi sedang melakukan kegiatan di
depan umum.
b. Pakaian Seragam Harian dikenakan pada waktu melakukan
kegiatan kepramukaan pada umumnya.
c. Pakaian Seragam Upacara dikenakan pada waktu mengikuti
upacara peringatan hari besar nasional, Hari Pramuka, upacara
pembukaan dan penutupan kegiatan
Jambore/Raimuna/Perkemahan Wirakarya dan semacamnya,
upacara pelantikan pengurus mabi/kwartir, dan menghadiri
undangan yang ditentukan seragamnya adalah seragam upacara.
d. Pakaian Seragam Kegiatan, bakti atau olahraga hanya dikenakan
selama mengikuti kegiatan tersebut.
4. Pakaian Seragam Pramuka dikenakan hanya bilamana yang
bersangkutan bertindak sebagai anggota Gerakan Pramuka yang
melaksanakan tugas atau kegiatan kepramukaan.
5. Pada saat anggota Gerakan Pramuka bertindak sebagai anggota
organisasi lain yang sedang melakukan tugas atau kegiatan organisasi
tersebut, tidak dibenarkan memakai pakaian seragam pramuka
dan/atau tanda pengenal Gerakan Pramuka.
6. Seorang anggota Gerakan Pramuka yang secara pribadi menjadi
anggota organisasi massa atau organisasi politik dilarang keras

42 | Buku Panduan Pramuka Siaga Sekolah Al-Husein


Click to View FlipBook Version