The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini berisi kumpulan cerita pendek karya peserta didik kelas 9E SMP PGRI 1 Buduran dalam rangka implementasi pembelajaran Bahasa Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gilangilhammahendra, 2022-12-26 22:47:21

Buku Cerpen Kelas 9E

Buku ini berisi kumpulan cerita pendek karya peserta didik kelas 9E SMP PGRI 1 Buduran dalam rangka implementasi pembelajaran Bahasa Indonesia

Azka pun tidak jadi menyatakan perasaannya ke
Eca karena ucapan teman nya yang membuat Azka
menjadi tidak yakin. Besoknya mereka baru saja selesai
kerja kelompok di sekolah, teman teman Azka dan Eca
yang lain sudah pada pulang tersisa Eca dan Azka di
halte bus dekat sekolah mereka. Di situ mereka hanya
berdua dan mereka sempat berbincang sejenak.

“Lo ga dijemput” tanya Eca

“Engghh iya” jawab Azka

Keesokan harinya Eca, Azka, dan kelompoknya
merencanakan kerja kelompok di rumah Azka. Azka
yang mendengar keputusan Eca terkejut namun ia tidak
bisa membantah karena Eca terkenal dengan
keangkuhannya. Sepulang sekolah Eca dan teman
temannya langsung pergi ke rumah Azkaa untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Setelah sampai di rumah Azka, Eca dan teman
temannya tercengang karena rumah seorang Azka yang
dikenal cupu ternyata seorang anak dari konglomerat.
Rumah yang sangat besar dan megah itu ternyata milik

51

ayah dari Azkara biqrafa. Saat Azka mempersilahkan
masuk yang tadinya mereka semua bengong akhirnya
tersentak sedikit. Akhirnya mereka semua masuk ke
dalam rumah Azka. Eca yang sedari tadi diam akhirnya
memulai pembicaraan dan bertanya tanya tentang
seorang Azka. Dengan polosnya Azka menjawab semua
yang ditanyakan Eca.

Seminggu berlalu, tepatnya hari Selasa tanggal
22 September adalah hari ulang tahun sekolah ke-58.
Sekolah menggadakan pesta malam dari jam 06.00.
Azka juga diundang dalam acara ulang tahun sekolah.
Namun ada yang berbeda di diri Azka karna ia mencoba
merubah penampilannya menjadi cool dan menjadi
seperti ala Fashion anak zaman sekarang. Azka pun
berangkat memakai mobilnya sendiri. Setibanya Azka di
sekolah semua siswa maupun guru terkejut dengan
penampilan dari Azka. Eca pun terkejut dengan
penampilan si cupu. Para siswi pun terpesona akan
penampilan Azka.

Eca yang melihat penampilan Azka mulai sedikit
tertarik dan juga ia penasaran dengan keluarga dari

52

seorang Azka biqrafa. Eca mulai mendekati Azka malam
itu. Azka sedang minum di meja pojok dekat kolam
renang sekolah. Eca yang tidak melihat jalan akhirnya
tersandung kain meja sampai tercebur ke dalam kolam.
Azka yang tidak sempat meraih tangan Eca pun ikut
terjatuh ke dalam kolam. Semua orang melihat mereka
berdua tercebur ke dalam kolam. Eca yang tak
menyadari ternyata ia sedang memeluk Azka ketika Eca
menyadari hal itu posisi mereka sudah saling menatap.

Menyadari semua orang melihatnya Azka
melepaskan pelukannya dari Eca. Mereka lekas keluar
dari kolam dan mengganti pakaiannya yang basah
kuyup. Eca meminta maaf kepada Azka, yahhwanita
yang dikenal nakal itu meminta maaf kepada Azka.
Semenjak hari itu Azka dan Eca melebih dekat. Azka
kini tidak seperti dahulu yang berpenampilan culun dan
tidak fashionnable.

Bulan demi bulan berlalu Eca dan Azka semakin
dekat. Eca yang sudah mulai berubah Eca yang kian hari
semakin baik dari sikap, memahami pelajaran, dan tidak
seperti dulu yang sangat nakal sekarang ia selayaknya

53

siswi siswi sekolah dan Azka yang sudah merubah
penampilan hingga sikapnya. Para siswa dan siswi yang
selalu membully Azka dulu sekarang tidak pernah
membully nya lagi. Suatu hari Azka membawa Eca
kelapangan sekolah ternyata Azka memberikan kejutan
pada Eca dihari itu Azka menyatakan perasaannya
kepada Eca.
“Gue udah suka sama lo dari lama ca tapi gue ga berani
nyataiin perasaan gue ke elo dan sekarang gue di depan
lo dan di depan para murid di sekolah ini. Gue mau
nyatain semuanya. lo mau ga jadi pacar gue?” Tutur
Azka
“Gak, ga bisa nolak maksudnya” jawab Eca yang
bahagia Azka dan Eca resmi berpacaran mulai hari itu.

54

STATUS PALSU

Chelshia Thaziq Aliefinsi

Ethan Arcturus Lynx. Nama yang memiliki arti
bintang paling terang di langit malam, ia adalah sosok
lelaki tampan yang menyukai berbagai hal mengenai
galaksi. Disatu sisi ia juga menyukai musik, biasanya ia
akan membuat lagu untuk bercerita tentang
kehidupannya atau perasaannya.

"kringg..kringg" Suara bel di SMA MERAH PUTIH
telah berbunyi, yang menandakan bahwa kelas akan
dimulai. Siswa-siswi berlarian menuju kelas, tetapi ada
seorang siswa yang menjadi pusat perhatian para siswi di
sana. Sepanjang ia berjalan pandangan para siswi di sana
tidak lepas darinya. Banyak pasang mata yang melihat
penampilannya dari atas hingga bawah.

Suasana didalam kelas yang semula sangat ramai
tiba-tiba hening saat siswa baru itu masuk kedalam kelas
tersebut. "Hi guys gua Ethan Arcturus Lynx, call me
Ethan" Terlihat bangku kosong dipojok sebelah jendela,
Ethan yang melihatnya langsung bergegas menuju

55

bangku itu. Tak disangka ternyata teman sebangku Ethan
adalah siswi yang sering membuat onar disekolah. Yap!
siswi itu bernama Chelsea Keitha Corallistes, semua
orang mengenalnya dengan nama "Keith". Gadis cantik
yang terkenal akan aksi gilanya yang tak terhitung
seberapa banyak kegaduhan yang ia perbuat.

Tanpa basa-basi Ethan langsung menduduki
bangku kosong yang ada disamping gadis itu dan mulai
melanjutkan jam pembelajaran yang sempat tertunda
akan kehadirannya. Keith yang tidak menghiraukan
keberadaan Ethan disebelahnya, acuh terhadapnya dan
mulai fokus kepada pelajaran.

Sekian lama pembelajaran berlangsung tak
disangka bel berbunyi yang menandakan bahwa waktu
istirahat telah tiba. Keith yang mendengar bel itu mulai
berdiri dan berjalan menuju kantin untuk menghampiri
gengnya. Setibanya dikantin, Keith dipanggil oleh
sekumpulan orang yang ternyata adalah teman satu
gengnya. "Hi Keith, eh gua denger-denger ada cowo
yang bikin heboh satu sekolah tadi pagi itu anak kelas
lo ya? katanya ganteng bangett ga sii!!???" Keith yang

56

malas mendengar topik itu membalas omongan
temannya dengan nada yang pelan dan raut muka yang
malas "iya dia sekelas bareng gw, temen sebangku gw
juga” Sontak teman-teman keith heboh mendengar
jawaban Keith “kenalin donggg ke kita-kita” Keith
sangat malas mendengar teman-temannya yang heboh
tentang siswa itu, Keith hanya mengiyakan permintaan
dari teman temannya.

Setelah bel masuk berbunyi, Keith segera
kembali kekelas dan teman-temannya juga masuk
kekelas mereka. Dan sepanjang kelas Keith dan Ethan
tidak saling berbicara satu sama lain mereka hanya bisa
diam. Sepulang sekolah Keith memanggil Ethan dan
teman teman Keith sudah berkumpul ingin menagih janji
Keith yang ingin mengenalakan mereka kepada Ethan.
Mereka mengenalkan diri meraka masing masing dan
hanya dibalas singkat saja.

Sebulan berlalu Ethan semakin dikenal banyak
orang akan ketampanannya. Semua siswi menyukai
Ethan tapi berbeda dengan keith yang biasa saja. Suatu
hari Ethan di undang ke acara keluarga nya namun ia

57

harus mengajak kekasihnya sedangkan Ethan saja tidak
mempunyai kekasih. Akhirnya ia memutuskan untuk
mengajak Keith untuk menemaninya. Keesokannya
disekolah Ethan mengajak Keith tapi Keith tidak begitu
saja dia ingin ada imbalannya. Ethan menyetujuinya jadi
dia dan Keith sekarang menjadi pacar kontrak.

Hari dimana acara keluarga Ethan berlangsung.
Ethan dan Keith mereka berangkat bersama mereka
menjadi pusat perhatian disana. Ethan memperkenalkan
Keith kepada keluarga dan kerabatnya. Ethan membawa
Keith ke kedua orang tuanya dan memperkenalkan Keith
sebagai pacarnya. Ibu Ethan membawa Keith pergi untuk
berbicara bersama ibu Ethan merasa nyaman berbicara
dengan Keith dan ibunya menyukai Keith. Jam sudah
menunjukkan tengah malam Ethan mengantar Keith
pulang “ lo jangan kepedean ya soal mama gue suka
sama lo “ ujar Ethan sebelum ia melajukan mobilnya “
dih siapa juga yang kepedean “ teriak Keith

Keesokan harinya Keith diantar oleh seorang
laki-laki dengan membawa mobil. Ethan yang melihat
itu agak sedikit tidak senang. Ethan yang berpapasan

58

dengan Keith hanya menghiraukannya, Keith yang
merasa aneh pun juga tak menghiraukan Ethan.
Akhirnya Ethan penasaran dengan Keith dan ingin
mencari tahu tentang Keith. Dia menanyakan tentang
Keith kepada teman teman nya dan teman-temannya
menjawab tidak tahu menau tentang Keith.

Waktu berlalu Ethan merasakan hal yang aneh
dalam perasaannya ketika berada didekat Keith dan
Keith juga merasakan hal yang sama. Suatu hari mereka
berdua tengah jalan ingin menemui orang tua Ethan.
Ethan menceritakan tentang perasaannya kepada Keith “
singkat aja gue suka sama lo Keith, lo mau ga jadi pacar
gue “ tutur Ethan Keith sontak kaget dengan ucapan
Ethan yah gimana ia tidak kaget seorang Ethan yang ga
berperasaan itu menyatakan rasa sukanya kepada Keith.
Keith pun menjawab “ yah gua mau “. Dan sekarang
Ethan dan Keith resmi berpacaran tanpa adanya kontrak.

Sampai di rumah Ethan ia menceritakan semua
kepada orang tua nya tentang pacaran kontak hingga ia
berpacaran dengan Keith. Ethan membawa Keith ke
taman belakang ia menanyakan siapa laki laki yang

59

mengantar Keith beberapa hari yang lalu “ Siapa cowo
yang nganterin kamu kemaren? “ tanya Ethan “ oh dia
kakak aku yah walaupun kita ga terlalu dekat dan aku
juga jarang sama dia karna dia terlalu sibuk mengurus
perusahaan orang tua aku di luar negri “ jawab Keith
dengan jelas. Akhirnya Ethan lega karna ia menjadi satu
satunya laki laki dari Chelsea Keitha Corallistes.

60

Aku, Dia Dan Hujan

Chyla Rachel Oktavia

Cuaca pagi ini sangat cerah, burung-burung
berterbangan ke sana ke mari dan burung pun bernyanyi.
Di dalam ruangan itu, terdapat siswa siswi yang sedang
menuntut ilmu. Hari itu adalah hari pertama Klea masuk
di SMA NEO NUSANTARA. Ya, Klea adalah siswi
baru disana. Sebagai murid baru di ruangan itu, Klea
harus memperkenalkan.

“Halo, temen-temen. Perkenalkan aku Klea Ayu
Adiraya, panggil saja Lea.”

“Semoga kita semua bisa berteman baik, semoga juga
kalian bisa menerima ku disini yaa. Itu saja perkenalan
dari ku, terima kasih.”

Klea pun dipersilahkan untuk duduk oleh Bu
Danis. Klea duduk dengan seorang lelaki. Karena,
bangku yang tersisa hanyalah itu.

“Aku klea, nama kamu siapa? Aku boleh duduk disini
ngga?”

61

“Ya, boleh. Aku Haikal Pradipta Putra”

Tatapannya dingin dan matanya cantik. Ia juga terlihat
sangat cuek terhadap lingkungan di sekitanya.

Hari-hari pun berlalu, Klea pun mulai terbiasa

dengan lingkungan baru itu. Namun, ada satu siswi yang

tidak suka dengan keberadaannya. Siswi itu sepertinya

menyukai Haikal, hingga pada hari itu. Siswi itu

merundungnya. Saat Klea dirundung oleh siswi itu dan

teman-temannya, haikal datang untuk

menyelamatkannya.

Klea sangat berterima kasih kepadanya karena
sudah menolongnya di hari itu, ternyata Haikal perduli
terhadapnya. Bel istirahat berbunyi, waktunya untuk
menikmati makanan yang tersedia di kantin. Klea
mengambil tempat duduk yang paling belakang agar saat
dia makan, tidak ada yang mengganggunya. Namun,
Klea merasakan hal aneh, Klea merasa ada yang
mengawasinya. Klea cari sosok orang itu, ternyata sosok
itu adalah Haikal, aneh.

62

Sudah setahun, Klea dan Haikal semakin dekat.
Klea menyadari ternyata Haikal anaknyahumoris, baik
dan lucu. Mereka pulang bersama dengan menaiki
motor Haikal, karena waktu itu ayah Klea sibuk jadi
tidak bisa menjemputnya. Perjalanan pulang, tiba-tiba
hujan turun sangat deras. Mereka berdua memutuskan
untuk meneduh dulu di sebuah ruko yang sudah tutup.

Klea kedinginan karena saat itu udaranya
dingin. Haikal melepaskan jaketnya untuk ku, dan ia
sangkutkan jaketnya di pundak ku. Lalu, jantungku
berdegup sangat kencang, perutku seperti di penuhi
oleh seekor kupu-kupu terbang dan pipiku memerah
seperti tomat.

“Klea, kamu gapapa? Pipi kamu merah banget kaya
tomat.”
“Aku gapapa kok Kal.”
“Beneran gapapa??” Klea pun menjawab dengan singkat,
karena Klea malu karena Haikal telah menyadari jika
pipi Klea mulai memerah. Hujan telah reda, kami

63

melanjutkan perjalanan dengan ditemani oleh dedaunan
yang sedang menari-nari.

“Kringg..kringgg” Bel masuk sekolah telah berbunyi.
Suasana kelas begitu ramai, tidak ada ketenangan sama
sekali. Berbeda dengan Haikal, ia justru tetap tenang
walau suasana di dalam kelas sangat ramai seperti pasar.
Bu Danis tidak masuk karena beliau sedang sakit.

Selang beberapa jam, bel istirahat pun berbunyi.
Saat Klea bangun dari tidurnya, Klea tidak melihat
Haikal di sebelahnya. Ia heran, kemana kah Haikal
pergi? Apa mungkin Haikal pergi ke kantin duluan? Ah
mungkin saja begitu. Klea pun ke kantin sambil mencari
keberadaan sosok Haikal disana. Klea mencarinya
diantara banyaknya kerumunan siswa siswi yang sedang
menuju ke kantin.

Meski ditengah kerumunan seperti itu, seramai apapun,
matanya pasti akan menemukan wujudnya.

“Haikal, aku disinii! “

Haikal pun menghampiri Klea, mereka memesan
makanan dan memilih tempat untuk mereka menikmati

64

makanan itu. Mereka menikmatinya sambil bertukar
cerita dan bercanda gurau bersama, sangat asik sekali
bukan. Seusai makan, mereka pun kembali ke kelasnya.
Mereka berdua sangat lah lucu.

Namun, bukan kah di setiap pertemuan pasti ada kata
perpisahan? Ya, hari kelulusan tiba. Mereka harus
berpisah karena Haikal akan melanjutkan study nya di
luar kota. Klea pun tak bisa menahan air matanya, benda
itu jatuh begitu saja dari pelupuk mata Klea.

“Kal, baik baik yaa. Makasi udah jadi temenku.”

“Iyaa Klea, jangan nangis. Nanti aku pasti kesini lagi
kok haha, tenang ajaa aku janji.”

Setelah hari itu, Klea selalu menunggu Haikal
untuk pulang ke dirinya. Meskipun mereka berdua tidak
ada hubungan apapun, tetapi selama ini yang melindungi
dan menjaganya adalah Haikal.

Klea selalu menunggu kehadirannya, walaupun
mereka sudah jarang bertukar kabar satu sama lain,
mungkin Haikal sibuk dengan aktivitasnya di sana. 6
Tahun lamanya, Haikal tak kunjung pulang ke tempat

65

asalnya. Klea pun berinisiatif mencari kesibukan lainnya
agar tidak teringat dengan sosok lelaki yang ada
dipikirannya, yaitu Haikal. Klea berfikir untuk membuka
toko bunga di dekat taman. Yaa, beberapa hari Klea
sangat sibuk menyiapkan pesanan bunganya itu.

Ada satu pelanggan misterius yang memesan
sebuah bucket bunga tulip, dan ia memberi amanat Klea
agar tidak lupa untuk diberi kartu ucapan juga. Seusai
merangkai bunga tulip itu, Klea pun akan mengirim
bunga itu ke pemiliknya, Klea pun sampai di sebuah
hotel bintang 4 yang berada di pertengahan kota. Saat
itu, cuacanya mendung dan tidak lama hujan pun turun,
Klea pun menunggu di lobby hotel tersebut. Ia
menunggu beberapa menit. Lalu, dari jauh seorang lelaki
berjalan menuju ke Klea yang sedang duduk di lobby.
Sosok lelaki itu mendekat ke arahnya, ia tak bisa
berkata-kata badan Klea membeku dan rahang Klea
mengeras, lelaki itu adalah orang yang ia tunggu selama
ini, yaitu Haikal.

“Hi, lama tidak bertemu ya.”

66

Klea pun terdiam seribu bahasa, ia tak menyangka akan
bertemu dengannya seperti ini.

Di luar sedang turun hujan, Klea pun masih terdiam.
Sedangkan, Haikal sibuk memperhatikan Klea yang
masih terdiam itu, Haikal mulai tersenyum ke arah Klea,
lalu berkata
“Klea, hari ini kamu sangat cantik. Terima kasih ya udah
nganter bunga ini.”
Klea pun menjawab dengan senyum getir “Iyaa, sama
sama Haikal.”

Saat itu, Haikal menjelaskan, mengapa ia tidak
kunjung pulang. Lalu, Haikal tersenyum getir, ia
mengatakan sesuatu yang menyakitkan bisa Klea terima.

“Klea. aku di jodohin sama orang tuaku”
Haikal terpaksa menyetujui permintaan orang

tuanya. Padahal, Haikal masih sangat mencintai wanita
yang berada dihadapan nya itu. Klea menahan tangis

67

dihadapan lelaki itu. Kalo memang tidak ada harapan
sama sekali, mengapa Tuhan ngasih rasanya sebesar ini,
ya? Batin Klea. Haikal menahan rasa sakit dan berkata
seakan ia sudah ikhlas terhadap semuanya.
“mungkin, kita diciptakan hanya untuk saling
mengenal.”
Namun, Klea menyangkal itu “ Aku akan melakukan hal
apapun supaya Tuhan bisa ubah takdir kita untuk saling
mencintai.”
Tapi Klea lupa. Tak ada satupun cara untuk mengubah
takdir Tuhan yang sudah ditetapkan. Meski sekeras
apapun ia bersaha. Itu adalah akhir dari mereka berdua,
hujan telah menjadi saksi bagaimana mereka mengakhiri
hubungan mereka berdua.

68

Rasa Perih dan Duka Kehidupan

Clev Delon Anteja

Aku datang pada malam dingin yang terhanyut
dalam sunyi. Kurebahkan diri di atas tumpukan kapas
kotor penuh debu yang melontarkanku pada kebengisan
hidup. Diriku terbuai, terbesit kala sinar-sinar muncul
perlahan. Kudapati diriku di balik senyuman seorang
wanita penuh dengan gelora dan keanggunan. Aku
terderai dalam tumpukan buku-buku. Kucari satu demi
satu buku bengis yang hancurkan hidupku. Buku yang
buatku harus lupakan apa yang dulu milikku. Hah,
ketemu. Benar pula apa yang dikata orang. Ini benar
adanya. Buku cemooh pelintir kehidupan. Hah, kau
harus hancur. Jadilah debu dan pergilah jauh-jauh.

Kuremas kertas-kertas. Kusobek satu-satu.
Kutemukan lampiran akhir cerita. Bengis, bengis,
bengis, cemooh, cemooh, cemooh, hina, hina, hina. Buku
ini, buku polesan hitam kelam. Buang! Kutatap lentera
remang wanita penuh dengan gelora dan keanggunan,
kulemaskan badan rapuh ini. Kutatap lagi lentera si

69

wanita itu. Membahana suara lembut kerdil di telingaku,
suara halus si wanita itu. “Jangan kau kira hidup ini
bagai air yang mengalir. Coba engkau saksikan sendiri
apa yang terjadi dulu. Engkau harus tentukan sendiri
jalanmu.” Suaranya, ya aku kenal. Suara wanita paruh
baya yang sempat sadarkanku-sesaat sebelum ku
terlempar ke dalam dunia gelap.

Aku terdiam di samping perapian rumah kayu
reyot tempo dulu. Ku terbangun baru saja, sesaat setelah
kudapati diriku membeku di atas dinginnya keruan rasa
hati yang remuk. Aku remajakan diriku. Padahal bila
terpikir, aku tak lagi semuda dulu. Aku dulu begitu
bahagia, murni dan penuh kegemasan. Tak kiranya kini
aku hancur setelah melanggar apa yang telah tertancap di
adat-adat kuno larangan.

Terbesit memori ingatan masa kelam dulu kala.
Saat kutemui lembar-lembar buku bengis yang
hancurkan diriku. Aku meredup. Baru sebentar pijaran
sinarku merekah. Membentang ke segala penjuru arah
mata angin. Tanpa bayangan keelokan si gadis riang, aku

70

sadar betul akan hal itu. Si gadis tolol yang impikan
tentang sesuatu yang fatal akibatnya.

“Kau sudah lama terdiam. Bisakah kau bergerak sedikit.
Temuilah anakmu yang kini menyendiri. Jangan kau kira
ia tak sepertimu.” Wanita paruh baya itu membangunkan
si gadis tolol penuh kebusukan ke dalam surga yang tak
pantas untuknya.

“Seandainya ia sepertiku. Bisakah ia merasa apa yang
kurasa kini. Ia hanya anak kecil yang nasib hampir sama
sepertiku. Jangan dikata ia kini tengah mengigau
tentangku.” Kiranya jawaban itu yang berseliweran di
benak gadis tolol.

“Kau ingat tentang juangmu deminya. Kau siakan
juangmu demi sebongkah rasa dendam tak karuan. Apa
kau tak lihat, betapapun ia kini rindu sosokmu.” Wanita
paruh baya itu membuyarkan kenanganku di kelam-
kelam ingatanku tentangnya.

“Tanpa dibuat. Ia kini telah bahagia. Tanpa perlu ibunya
yang telah membusuk ini.” Aku hanya melontarkan kata-
kata elakan sebagainya elakan atas apa yang harus

71

dikata, meski kutahu, tak mungkin kulupa apa yang
terjadi dulu.

“Sudahlah, kau tak usah ragu. Jangan banyak cakap.
Datanglah. Kini ia butuh engkau di sampingnya.”
Wanita paruh baya itu membenamkanku betul-betul ke
kata-kata manis bualannya.

“Baiklah. Tapi jangan anggap ini sebagai rasa patuh
dariku.” Melemaslah badanku di kala lembayung pagi
menusuk pagiku ini.

Aku tak pernah paham. Kenapa wanita paruh
baya itu selalu menyertaiku. Aku tak sadar betul tentang
sosoknya di mataku. Yang kutahu, ia hanya pengasuh si
gadis tolol dari bayi yang suci tanpa dosa.

Di bukit fajar berdiri deretan peristiwa kelam
kehidupan, tirani kasih si petuah. Aku sandarkan tubuh
yang kian rapuh ini di gemerisik bisingan suara yang
hinggap dan tak terbantahkan semua. Kurenungkan
segala. Selebihnya aku terhenyak menyokong perih di
sanubari gadis tolol. Aku tak rasa, tak tega melihat,
dengar rintih seorang kecil pudar di ingatan.

72

Aku telusuri hijau-hijau duri di bukit nan jauh di
sana. Kuyakinkan diri melihat kecil pudar di ingatan.
Aku paham benar tempat ini. Terakhir hadir, saat
kubuang semua manis pahit himpitan kenangan
bersamanya demi kejar keindahan kesurgawian.

Kutemukan lagi ia. Ia terlihat menangis bersendu
di bongkahan batu-batu curam. Tak tega, seungkap kata
yang pantas seharusnya kurasa. Ku melihatnya lebih
mendekat saat merah mata beningnya menyeruakku,
menyerangku ke ingatan masa kelam dulu. Aku tak
kuasa. Kuingin lari lagi dari kenyataan. Namun, saat ini
ku hanya terpaku mematung bagai pohon yang tak bisa
lari dari api yang menerjang. Bungkam.

“Ka umanis, bukan,” ucapnya kepada sebuah boneka
yang telah usang dimakan zaman.

“Kau tak tahu, hari ini aku senang. Ada seorang yang
mencariku. Tanyakan keadaanku. Betapanya ia baik hati,
bagai bola meriam yang hancurkanku,” ucapnya terlukis

73

semburat mendung dibalik hiasan bola matanya yang
bening, indah.
Tak tega …
“Kau ingin apa?” kata lembut hadir tiba-tiba di antara
sendu tangisnya. Yang ku bisa hanya melemah
menyakitkan hati kecilnya.

“Kau siapa?” tanyanya pada kebingungan seruak hati
kecilnya yang tak sanggup lagi tanggung si periam.
“Kau …”
“Kau …”
Tak ada jawaban dari si periam. Ku tetap terdiam
melihat.
“Kau …”
Masih saja menunggu jawaban atasnya yang mengucap
behel bingkisan bibir yang tak dapat isinya.

74

“Engkau … adalah hadiah terindah. Jangan berkata
seperti itu lagi.” Si periam berusaha ingatkan si kecil
pudar di ingatan tentang apa yang sesungguhnya.
“Kau siapa?” Saja, itu yang kudengar dari sorot matanya.
Kutetap terdiam. Tak ada yang sadari.
“Kau siapa?”
“Kau siapa?”
“Aku tak tahu engkau. Aku ingin ibuku. Aku ingin
ibuku. Aku ingin ibuku …,” jerit si kecil pudar di
ingatan.

Semenjak saat itu, bila ada luang dan
kepercayaan celah, aku sempatkan untuk melihat si kecil
pudar dalam ingatan. Berupaya kembali membawanya
ke waktu yang seharusnya. Membuatnya tersadar dan
bisa tumbuh dengan bijak. Aku tahu ini bukan jalan yang

75

utama, tetapi sedapat mungkin kita membawanya ke arah
lurus. Dimana jalan itu akan tersinari sinar cerah.

Namun, tidak semestinya ini yang diharapkan.
Aku menyadari sejak awal bahwa apa yang kuperbuat
tempo dulu akan ada akibat yang harus ditanggung. Dan
kenyataan ini lebih buruk dibanding dengan
mempertahankan sebuah kebahagiaan. Dia, si kecil
pudar dalam ingatan menjadi korban. Korban dari rasa
perih dan duka kehidupan ibunya. Bila ada kesempatan,
semoga hidupnya lebih baik. Dan kelak akan menjadi
suatu hal yang berharga.

76

Covid– 19

Daffa magharaalghifari

Suhu udara sedang rendah saat ini berkat hujan deras
yang tidak henti mengguyur Jakarta sejak siang hari, tapi
dahinya justru semakin berpeluh. Bara mengusap
keringat yang mengalir melewati pelipis dengan
punggung tangan sebelum cairan tersebut sempat jatuh
ke laptop di pangkuannya. Entah sampai berapa lama
lagi ia akan duduk hanya untuk mempertimbangkan
beberapa naskah yang katanya cukup potensial untuk
meraup keuntungan.

Cukup!

Bara tidak bisa membaca novel jangankan itu, membaca
cerita pendek sekalipun bara tidak sanggup. Walaupun
yang tengah dibaca saat ini hanya berupa sinopsis
lengkap per bagian cerita, ia benar-benar tidak suka
berkutat pada rentetan kalimat, terlebih jika berlembar
lembar banyaknya. Bara lebih suka menonton film atau
menikmati novel yang sudah diangkat menjadi film.

77

Segera bara menyingkirkan laptop dari kedua
pahanya pada sisi sebelah lelaki itu. Nyaris
membantingnya. Bara sama sekali tidak bisa melihat
kualitas pada karya-karya berupa dockfil tersebut. Sama
sesuai dengan apa yang dipresentasikan oleh tim
kreatifnya minggu lalu.

Terlalu biasa dan monoton. Tidak ada yang menarik
terlepas dari pasar menyukai ide-ide tersebut, Bara tetap
memegang teguh pada prinsip sang ayah yang selalu
mengutamakan kualitas dibanding kuantitas bara tidak
ingin mengecewakan kepercayaan pria itu dalam
menyerahkan perusahaan yang dibangun sejak 1998
padanya, pewaris Hsentertainment

Hs entertainment merupakan rumah produksi
terbesar dan terkemuka di Indonesia. Salah satu alasan
yang membuat perusahaan itu bisa menjadi seperti
sekarang adalah konsistennya dalam melahirkan film
hingga sinetron cinema elektronik yang berkualitas. Dan
lelaki bernama lengkap AlBaraSalim yang sejak lima
tahun terakhir menyandang jabatan sebagai
cowokchiefexecutiveofficer itu ingin selalu berjalan di

78

jalur yang Hamdan salim ciptakan. Kalaupun berubah,
harus pada arah yang lebih baik. Bukan sebaliknya.

Bara mendesah gusar. Masa pandemi memang
mengubah segalanya. Perusahaan yang sebelumnya
masih bisa tenang-tenang saja karena telah menguasai
bidangnya, sekarang harus gencar menggaet beberapa
penulis untuk mau ikut bekerja sama memproduksi
series yang tayang di aplikasi streaming

Ya fakta bahwa seluruh bioskop tutup membuat
Bara memiliki ide untuk menayangkan serial mengingat
Covid-19 yang sulit diprediksi kapan berhentinya bara
karya yang membuat mereka betah menghabiskan waktu
di rumah saja

Sayangnya tidak semudah itu dari minggu
ke minggu ide cerita selanjut dan selanjutnya
selalu mirip selalu tentang romansa yang kerap
bolong akan logika memang tidak ada karya yang
sempurna di mata orang tapi setidaknya bara
ingin sesuatu yang berbeda demi
imageperusahaannya

79

“Bara, are youokay? “

Suara lembut itu mengenyahkan lamunannya bara
menoleh pada perempuan berambut panjang
bergelombang yang kini tengah menggendong
keponakannya yang berusia 2 tahun lebih
“I'mfine”

Bara tersenyum simpul sambil mengulurkan
kedua tangan mengambil alih bocah lelaki pada
pangkuannya dan membiarkan sang kakak duduk santai
di hadapannya bara memutus kecemasan yang sarat di
mata perempuan itu. Ia memang sempat dibuat penat
beberapa saat lalu tapi kehadiran makhluk mungil
bernama Azka dalam kuasanya kini sanggup meluruhkan
semua emosi negatif pada dirinya akhirnya bara
mengalah tipikal jannah yang tidak bisa tidak peduli
pada keluarga hingga siapa pun harus terbuka
dengannya. Meski begitu bara tahu bahwa jannah benar-
benar berempati bukan sekedar ingin tahu dan bara pun
menceritakan permasalahan yang dihadapinya berharap

80

jannah mendengarkan dengan saksama agar lelaki itu
tidak mengulangi bagian yang kakak tidak mengerti
“Jangan bilang-bilang papa soal ini”
Lanjut Bara sedikit memohon pada jannah ia tidak ingin
Hamdan yang masih kerap datang ke gedung
Hsentertainment untuk memantau perkembangan
perusahaan sekalipun

81

PERGI KE DUNIA LAIN

Dimas shifa’udin

Hai namaku adalah Mizuho Irido, aku masih
sekolah di SMA, Irido dan aku anak pertama dan
hobinya adalah bermain game, ayah nya bekerja sebagai
kuli bangunan, ibunya berprofesi sebagai pekerja pabrik,
dan Irido mempunyai seorang adik perempuan yang
bernama Chikuma Tanesato, hobi adiknya yaitu bermain
sepak bola.

Dimalam hari Irido sedang bermain game RPG
sampai larut malam. Pada saat Irido lapar ia keluar
rumah sebentar untuk membeli makanan. Sampai ditoko
Irido mengambil mie instan dan air putih. Selesai
membeli Irido berniat kembali ke rumah. Di tengah jalan
Irido melihat kucing di tengah jalan.

Tiba tiba “Brak……” Irido tertabrak truk dan
terpental jauh dan kepala Irido terkena oleh tiang listrik,
Irido melihat kucing itu masih di tengah jalan dan
ternyata kucing itu hanya hanyalan semata. Irido yang
setengah sadai itu di bawa ke rumah sakit dengan orang

82

yang telah menabrak Irido untuk mendapat kan
perawatan lebih lanjut.

Pas Irido membuka mata Irido melihat seorang
perempuan yang duduk di sebuah kristal. Wanita itu
memakai pakaian seksi, Irido bertanya kepada wanita itu
“siapa kau” wanita itu menjawab.

“kau tidak perlu tau, seharusnya akulah yang bertanya
kepada mu” Irido menjawab “apa maksudmu.

”wanita itu menjawab”silakan pilih kekuatanmu

”di depan Irido melihat kekuatan yang ditampilkan itu
api, air, angin, dan tanah. Irido memilih kekuatan api,
wanita itu menjawab “pilihan yang bangus, sekarang
pilih gelarmu” di depan mata Irido melihat ada seorang
kesatria, penyihir putih, penyihir kegelapan, seorang
pemanah, dan seorang pelindung kesatria.

Irido memilih kesatria, wanita itu menjawab
“baiklah kalau begitu, ini. Pedang dan pakaian yang
kamu butuhkan untuk berpetualang”

pas memberikan itu Irido kebingungan

83

“petualangan?” Irido melihat perempuan itu menghilang
dan Irido melihat ada sebuah desa yang kecil. Irido pergi
ke desa itu dan mengganti pakaian yang di berikan oleh
wanita itu.

“Wah bagus juga ini pakaian” saat sudah ganti baju,
irido langsung masuk ke desa itu. Irido melihat banyak
buah dan makanan yang dijual di pinggir jalan, secara
tidak sengaja irido menabrak wanita “Brakk………”
Irido terjatuh dan wanita itu masih berdiri dengan
keadaan panik “maafkan aku maafkan aku, Hah! kamu
tidak apa apa” Irido masih tergeletak di tanah, lalu
menjawab”iya aku tidak apa apa”, “Syukurlah” Wanita
itu menolong Irido dan Irido bertanya kepada wanita itu
“apakah kamu tau tempat dimana aku bisa mengambil
misi untuk bertualang” wanita itu menjawab”oh itu aku
tau, ada di sebelah ibu kota” Irido menjawab”oh terimah
kasihnya“ Irido langsung pergi ke ibukota. Irido
menanyakan jalan kepada pedangang yang ada di
pinggir jalan.

Sampai di ibukota Irido melihat sebuah kastil,
Irido masuk ke dalam kastil tersebut lalu Irido melihat

84

bayak orang yang memakai armor yang bentukmya
bagus dan pedang yang mengkilat. Lalu Irido melakukan
regristation mendaftar sebagai seorang kesatria kelas F.
lalu Irido di berikan misi untuk mengumpulkan tanaman
herbal di sekitaran hutan sesat, Irido langsung pergi
kehutan itu. Pas sampai Irido melihat sekitar dan
akhirnya memnemukan tanaman tersebut lalu
memetiknya, setelah selesai Irido kembali ke desa untuk
memberika tanaman tersebut di kastil, tidak lama Irido
diberikan uang yang tidak terlalu banyak, lalu irido
mengambil misi lagi untuk menambah penghasilan uang
tersebut.

Irido melakukan misi hingga ada suara “Irido
naik ke level 3” Irido terkejut dan menepuk dadanya dan
muncul informasi tentang dia, Irido melihat level dia
teryata benar, irido naik level 3 dan Irido di beri pilihan,
penambahan skil attack 10%, penambahan skil sihir api
10%, skil teleport, Irido memilih skil teleport lalu
informasi itu hilang dan Irido mendengar “skil telah di
tambahkan” Irido mencoba skil tersebut dan teryata

85

benar, Irido berteleport kembali ke desa “wah bagus
sekali ini skil” ucap Irido.

Hari berikutnya Irido pergi ke kastil untuk
mengambil misi, Irido mendapatkan 2 misi. Misi
pertama mengumpulkan tanaman herbal, misi kedua
membunuh monster slime yang ada di luar desa tersebut,
Irido langsung bergegas kesana. Pas sampai, Irido
melihat perempuan yang sedang kesusahan melawan
monster slime tersebut, Irido reflek membantai monster
slime tersebut.

Perempuan tersebut terkagum melihat Irido
mengalahkan monter tersebut. “kau tidak apa apa” ucap
Irido kepada perempuan itu, “iya aku tidak apa apa”
sambil tersipu malu, “syukurlah, oh iya namaku Mizuto
Irido dan kamu ngapain keluar desa bengini” dengan
melihat perempuan tersebut yang wajahnya memerah
sedikit, “itu… aku berniat ingin mengambil tanaman
herbal yang ada di dekat hutan sesat tersebut” jawab
perempuan tersebut. “oh itu, aku tau tempatnya” sambil
menunjukan jalan kepada perempuan tersebut.
“kebetulan aku juga ingin ke sana untuk menjalankan

86

misi” perempuan tersebut mengikuti Irido tepat di
belakangnya.

Pas sampai, Irido mengambil sebagian tanaman
herbal yang dibutuhkan oleh perempuan tersebut, lalu
memberikannya “terimakasih Irido, berkat kamu aku
tertolong” ucap wanita itu. “tidak masalah, oh iya
ngomong-ngomong nama kamu itu siapa” ucap Irido “
oh itu namaku adalah Urushi Yaotome, panggil saja aku
Urushi” ucap dia. Pas sudah selesai mengambil tanaman
herbal, mereka bersua kembali ke desa dengan memakai
skil teleport.

Pas sampai di desa, Irido pergi ke kastil dan
memberikan buruannya kepada seorang penjaga kastil
tersebut dan Irido tidak sadar bahwa Urushi mengikuti
Irido sampai ke kastil. “ hah!! kenapa kamu mengikuti
aku” ucap Irido, “aku mengkutimu karena aku juga
seorang petualang” ucap Urushi. Teryata mereka berdua
mendapatkan misi yang sama, Irido sampai terheran
heran, upah yang didapatkan dalam misi tersebut adalah

87

25.000 RHEA. akhirnya mereka berdua meninggalkan
kastil tersebut dan berpisah.

Irido ingin keliling desa untuk mencari tempat
penginapan. Pas sudah nemu, Irido menghampiri
tempat penginapan tersebu dan menanyakan harga
penginapan tersebut “berapa untuk satu kamar di sini”
pelayan penginapan “hanya 20,000 RHEA” Iridopun
langsung memesan kamar tersebut. “baik kamar yang
anda pesan mau seperti apa” ucap pelayan itu sambil
memberikan tipe kelas kamar. Irido melihat ada kamar
biasa, kamar VIP, suite room, eksekutif room. Irido
memilih kamar biasa karena harga yang terjangkau yaitu
5,000 RHEA. Irido mendapatkan kamar bernomer 204.
Irido langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat,
karena sudah capek dengan petualangannya.

88

Besoknya Irido pergi ke kastil untuk mengambil
misi. Irido menyelesaikan misi tersebut dan kembali ke
kastil untuk mengambil uang. Hasil uang misi tersebut
2.000 RHEA, karena misi itu mudah. Irido pulang ke
tempat penginapan. Pas sampai Irido menghitung uang
yang sudah di dapat dengan kerja kerasnya. Ia tidak
cukup senang, karena upah yang di dapatkan baru baru
ini sangatlah sedikit. Irido berfikir dan akhirnya
menemukan ide.

Irido langsung menjalankan ide tersebut, yaitu
membunuh monster tingkat E yang ada di dalam hutan
sesat walaupun persenjataan Irido tidak cukup kuat.
Irido berpikir kembali, dan akhirnya menemukan ide. Ia
akan mengajarkan Urushi untuk membunuh monster
tingkat E yang tinggal di dalam hutan sesat. Urushi
menyetujui rencana tersebut. Mereka langsung menuju
hutan sesat, mereka langsung membantai monter
monster tersebut. Mereka mengambil sedangkan tubuh
yang masih bagus dan menyimpannya di inventori milik

89

mereka. Irido langsung membuka portal menuju ke
desa.

Pas sampai, Irido dan Urushi memberikan
buruan monster kepada penjaga kastil tersebut. Mereka
mendapatkan uang 30.000 RHEA untuk mereka berdua.
Lalu, Irido dan urushi mampir ke restoran terdekat
untuk makan malam. Setelah makan, mereka berdua
pulang ketempat masing-masing.

Sudah lama Irido menjalani misi di kastil, hingga
Irido naik level 40. Tidak lama, terjadilah gempa dan ada
monster yang muncul di hutan sesat. Monster itu sangat
besar sehingga terlihat dari desa. Para petualangan di
kerahkan untuk mengalahkan monster tersebut. Pada
saat perang, banyak korban yang mati pada saat perang
itu. Irido berusaha untuk melawannya, tetapi Irido
sudah di ujung tanduk sampai Irido terpapar di tanah
dan melihat banyak api yang berkobar di desa karena
amukan monster tersebut.

90

Irido mengeluarkan jurus terakhirnya, hingga
monster tersebut terbelah menjadi dua. Irido sangat
senang sehingga ia tidak kuat untuk berjalan. Irido
sudah kehabisan darah dan staminanya karena
mengeluarkan jurus dan tertidur. Pas membuka mata
Irido melihat cahaya putih yang meneranginya, dan
teryata Irido berada di rumah sakit dan kepala Irido di
perban. Irido kebingungan "apakah tadi itu mimpi atau
sekedar hanyalah kulit saja". Irido melihat disamping
ada ibunya dan ayahnya yang sedang tidur.

Sudah satu bulan Irido dirawat di rumah sakit.
Sudah saatnya Irido dan keluarganya keluar dari rumah
sakit. Irido masih kebingungan, Irido menanyakan apa
yang telah terjadi. Ibunya menjawab " kamu 1 bulan
yang lalu kamu tertabrak truk pada malam hari, dan
warga sekitarnya mengantarkan kamu ke rumah sakit "
Irido baru tersadar, bahwa saat melihat desa dan
monster itu hanyalah sebuah ilusi. Teryata Irido selama
ini hanya menjalani perawatan selama 1 bulan di rumah
sakit. Selepas kejadian itu Irido berjanji tidak akan

91

mengulangi perbuatannya kembali untuk pergi ke toko
di malam hari.

92

TAKDIR

Elsia Wira Mayzaluna

Hai perkenal kan saya adalah anak yang dulu nya
ceria tapi semenjak aku kenal di aku selalu murung dan
takut bergaul. Singkat cerita aku pernah suka dengan
seseorang. Awalnya si biasasaja, tapi lama kelamaan kok
mulai timbul-timbul rasa sayang. Aku mulai cari-cari
info tentang dia,aku juga sering melihat di dari jarak
jauh. Hmm!! tapi kok dia keliatanya risih yah sama aku.

Tapi aku positif thinking aja mungkin dia sudah
punya pacar. Setelah satu bulan aku masih ngga bisa
hilang in rasa sayang aku kepada dia. Rasanya ku pingin
banget teriak aku cinta kamu. Tapi aku sadar mungkin
aku bakalan di tolak mentah-mentah. Jadi aku
mengurung kan niat ku dulu sampai aku benar-benar
berani.

Sampai waktu nya orang yang aku taksir pun
datang menemui ku. Pada saat itu aku kaget tiba-tiba ada
orang yang menghampiri ku, yah!! Aku kira itu teman
aku ternyata itu adalah orang yang dulunya aku taksir. Di

93

sempat berbicara kepada aku tentang aku yang dulunya
suka sama dia. Aku pikir dia bakal jijik dan risih tapi
ternyata di adalah orang yang super duper baik banget.
Aku bahagia saat berada di dekat dia serasa aku itu
Sebagai ratu yang di jaga pangerannya

Pada saat itu tiba dia bilang ke aku kalau dia mau
mengajak aku jalan dan makan bareng. Tanpa waktu
yang lama aku langsung menerima ajak nya. Yah!!
Itung-itung jalan bareng sambil PDKT lah. Singkat itu
waktu yang di tunggu-tunggu datang juga,di dalam
pikiran ku aku harus tampil cantik dan terlihat beda dari
hari-hari biasa nya supaya waktu aku datang dia
langsung pangling. Pada waktu itu aku datang tapi di
tempat itu tidak ada seseorang, yah!! Aku kira di
memang belum datang.

Tapi setelah lima belas menit aku menunggu dia
kok ngga kunjung datang. Di situ virasat aku sudah
mulai ngga enak.Sepertinya aku mulai khawatir dan aku
berusaha untuk menghubunginya tapi dia tak kunjung
mengangkat telepon aku. Tiba-tiba ada orang yang
menghubungi ku dan dia bilang.

94

“halo apakah ini orang terdekat dengan beliau” tanya
seseorang
“benar, maaf memang ada apa ya” jawab aku
“beliau mengalami kecelakaan dan beliau sedang di
larikan ke rumah sakit terdekat” jawab seseorang

Di situ hati ku mulai tak menentu.Di situ aku gelisah dan
takut dia kenapa-kenapa.Aku bergegas menuju ke sana
untuk melihat keadaan dia. Ternyata di situ sudah ada
keluarga dan kerabat dia. Aku datang menangis
terseduh-seduh dan aku di tanya oleh kerabat nya.
“kamu siapa dan mau cari siapa” Tanya kerabat dia
“saya mau mencari seseorang yang bernama David “
Jawab aku
“terus apa hubungannya dengan anda. Sebelum itu
perkenal kan saya paman nya David” tanya paman David
“ sebelumnya maaf saya tadi di telepon sama seseorang,
dan saya di kabari bahwasanya David mengalami
kecelakaan.Makanya saya datang untuk melihat David.

95

Terus bagaimana keadaan David ?? apakah David baik-
baik saja”

Pada saat itu aku sering mengunjungi David
secara diam-diam, dan bahkan aku sampai menyamar
menjadi teman dekatnya David agar bisa mengunjungi
David setiap hari. Pada saat itu saat aku sedang hendak
mengunjungi David tiba-tiba David mengalam kejang-
kejang, dan di situ aku panik dan ngga tau mau ngapain.
Aku di situ cuman bisa menangis dan berdoa supaya
David tidak apa-apa. Setelah beberapa menit dokter pun
keluar dan memberi tahu kalau David tidak bisa di
selamatkan lagi.Aku rasa nya ingin melihat muka dia
yang untuk terakhir kalinya.

Tapi bagaimana pun aku bukan siapa-siapa dia. Jadi
aku memutuskan tidak mendatangi nya dan memilih
untuk pergi karena ku tidak kuat menahan tangis di
dalam air mata ku. Pada saat di pemakamannya pun aku
hanya bisa melihat dia dari jauh di masukan ke dalam
tempat peristirahatannya yang terakhir. Bukanya aku tak
ingin mendatangi tempat terakhir dia tapi, tapi aku tak
ingin mengisi di depan dia karena dia pernah berkata

96

kalau dia tidak suka melihat wanita yang menangis.
Maka dari itu aku tidak berani untuk mendatangi makam
nya David untuk terakhir kalinya.

“satu tahun kemudian”. Pada waktu itu aku sedang
mendatangi makam nya David untuk menjenguk nya
yang terakhir kalinya. Karena aku ingin bersekolah di
luar ngeri, dan ya pasti nya aku sudah tidak bisa
menjenguk nya lagi setiap bulan, Lalu aku berkata ke
David

“David aku di sini mau pamit dulu ya karena aku mau
pergi ke bersekolah di luar negeri. Maaf in aku ya karena
dulu aku sering ngerepoti kamu, maaf juga karena aku
kamu harus pergi untuk selama-lamanya. Kamu baik-
baik ya di sini. Aku pergi dulu ya. Selamat tinggal”

Aku pun pergi dari makam, dan tak berapa lama
ketika aku mau masuk ke dalam mobil tiba-tiba ada
orang yang mendatangi makam nya David dan menangis
terseduh-seduh. Yah mungkin aku kira itu ada adalah
kerabat David jadi nya kau tak berpikir terlalu jauh. “
lima tahun kemudian ”aku pun sudah lulus sekolah dan

97

aku masih sangat-sangat sayang sama David. Aku pun
mencoba mendatangi makam nya David,tapi ternyata
makam nya David sudah di pindah kan ke makam
Keluarganya.

Yah jadi nya ku sudah tidak bisa melihat malam
nya David lagi. Rasa nya ingin sekali cerita-cerita
tentang hari-hari ku lagi ke dia tapi takdir ternyata
berkata lain. Pada saat itu juga aku harus bisa melupakan
kenangan tentang David dan aku harus memulai
kehidupan yang lebih baik lagi.Memang Sulit sih tapi
apa lah daya ku. Setalah aku berusaha melupakan dia
tiba-tiba datang seseorang yang bernama Alex dan dia
bilang kalau dia menghampiri ku karena melihat ku
murung dan wajah ku terlihat sedih.

Tanpa aku sadari aku puncurhat panjang dan pendek
kehidupan ke dia. rasa nya lega banget bisa bertemu
orang yang sifat nya sama sekali dengan David. Pada
saat itu juga kita sering bertemu dan mencurah kan isi
hati masing-masing. Aku pun sering di ajak ke mall
kadang juga sering di ajak ke cafe, yah lama kelamaan
rasa suka pun mulai timbul dan aku pun makin sayang

98

dengan dia. Satu Minggu setelah kita kencan Alex pun
memberanikan untuk mengungkap kan isi hati nya
bahwasanya dia suka dengan aku.

Aku pun berpikir lama karena kau tidak yakin
dengan hubungan ini. Akhirnya aku pun terpaksa
menerima ajak nya. Setelah beberapa hari aku jadian dia
tiba-tiba dia datang ke rumah aku dan dia membawa
keluarga besar nya untuk melamar aku. Yah aku panik
lah karena aku masih muka bantal tiba-tiba dia datang ke
rumah. Karena aku terpaksa aku pun menerima ajak nya.
“setelah menikah 1 tahun ” aku pun di karuniai seorang
anak yang sangat-sangat cantik. Aku bahagia sekali dan
akhirnya aku bisa melupakan nya.

TAMAT

99

GELAPNYA MALAM

Elvina Wira Mayzaluna

Sepertinya ini akan menjadi malam yang
panjang. Suara jarum jam dinding pun terasa sangat
lama. Seperti enggan berpindah dari satu angka ke angka
yang lain. Sekarang, jam menunjukkan pukul 20.00 .

“Ahh.. Sial,”

Ketika kucoba untuk menyalakan hpsmartphone-
ku, yang ada hanyalah warna hitam pekat. Tidak ada
tanda-tanda bahwa HP-ku memiliki baterai yang cukup
banyak dan bisa dinyalakan. Sepertinya HP-ku memang
benar-benar habis baterai. Ah, mungkin ini gara-gara
tadi di sekolah. Aku menonton video-video di Youtube
berjam-jam sepulang sekolah karena adanya wi-fi baru
yang super cepat. Oh ya, tunggu. Aku lupa
memperkenalkan diri kepadamu. Namaku Clars, tinggal
di Bumi, dan sedang di rumah sendirian. Jujur saja, aku
paling malas kalau memperkenalkan diri. Tapi
menurutku yang paling penting hanya nama saja kan?

“Krieek…”

Pintu kamarku terbuka disertai dengan decitan
yang membawa aura horor. Suara decitan itu memang
sering kudengar karena memang pintu kamarku sudah

100


Click to View FlipBook Version