i
Tim Penyusun
Penanggung Jawab : Yoga Wijanarko
Wakil : Siti Nur Hidayah
Pengumpul : -Achmad Ilham Pratama
-Tities Syifa Islami
Desain : -Callista Elysia Angela
-Muhammad Fathoni Firdaus
Editor : -Nasha Salsabila Zarif
-Renanda Aprlia Anjani
-Siti Nur Hidayah
-Tities Syifa Islami
-Zaskia Aulia Dwi Hapsari
ii
Kata Pengantar
Puji syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dengan rahmat
dan hidayahnya kami kelas IX - F bisa menyelesaikan buku antologi cerpen mata pelajaran
Bahasa Indonesia ini dengan baik.
Sehingga sekarang ini tugas sudah terselesaikan, tak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada wali kelas IX-F Maryanto, S.Pd. yang telah membimbing kami dan Bogie
Assasulillah Maharani, S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan buku antologi cerpen yang berjudul ”Waktu Berlalu”.
Menulis adalah rekam jejak, di mana eksoterisme akan banyak terlibat di dalamnya
pergolakan batin, imajinasi, intuisi inderawi dan ide-ide. Ada proses penjiwaan dan penghayatan
nilai-nilai yang hadir di sana dan bermain-main di benak kita. Maka tidak berlebihan jika kita
mengatakan menulis dikatakan berkat. Berkat ilmu, berkat talenta, berkat kesempatan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya kami masih banyak kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami dengan ikhlas menerima kritik dan saran yang membangun
dari seluruh pembaca.
Terima kasih.
Sidoarjo, 7 Desember 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Tim Penyusun .............................................................................................................................. ii
Kata Pengantar...........................................................................................................................iii
Daftar Isi ..................................................................................................................................... iv
Saat Sakit ..................................................................................................................................... 1
Pelukis Yang Sukses.................................................................................................................... 3
Semisterius Cinta......................................................................................................................... 5
Vandalas....................................................................................................................................... 7
Teman Hantu ............................................................................................................................. 11
Janji Elise ................................................................................................................................... 13
Sahabat Terbaik ........................................................................................................................ 19
Riksi Yang Baik Hati ................................................................................................................ 21
Sahabat Sejati ............................................................................................................................ 23
Si Peternak Ayam...................................................................................................................... 25
Kos-Kosan Mereka.................................................................................................................... 27
Satria .......................................................................................................................................... 29
Bangkit ....................................................................................................................................... 31
Persahabatan ............................................................................................................................. 33
iv
Anak Yang Membuang Sampah Sembarangan ..................................................................... 35
Anak Yang Berusaha Dengan Sungguh-Sungguh ................................................................. 37
Menjadi Lebih Baik .................................................................................................................. 39
Wanita Hebatku ........................................................................................................................ 41
Impian Dua Remaja .................................................................................................................. 44
Toko Roti.................................................................................................................................... 47
Rumahku Menjadi Bersih Lagi ............................................................................................... 50
Dua Zaman................................................................................................................................. 52
Polisi Tanpa Pamrih ................................................................................................................. 55
Love In October......................................................................................................................... 57
Rina Seorang Anak Yang Baik ................................................................................................ 59
Keseharianku............................................................................................................................. 62
Si Goldy Kesayanganku............................................................................................................ 64
Kenakalan Remaja.................................................................................................................... 66
Masa Remaja ............................................................................................................................. 68
Profil Kelas IX-F ....................................................................................................................... 72
v
SAAT SAKIT
Karya
Achmad Farel Ferdinand
Hari itu hari yang sangat tidak menyenangkan bagi ku sesaat sebelum aku sakit, aku sama
teman-teman masih bisa bercanda dan bergurau hingga akhirnya saat hari rabu aku sakit sesak
dan batuk tetapi itu tidak berselang lama hanya 2 hari. Setelah sembuh aku juga masih bisa
bercanda sama teman-teman hingga akhirnya sembuh ku tidak sampai 1 minggu, aku sakit lagi
tepat di hari yang sama aku mengalami sakit lagi, sakit yang sangat membosankan hingga
membuat ku tidak masuk 1 Minggu.
Awal-awal sakit hanya panas dan lemes saja tetapi lama kelamaan sakit ku tambah parah
hingga di periksa kan ke RS. Tiba di rumah sakit aku menunggu di luar untuk pemeriksaan dan
akhirnya aku di panggil untuk periksa saat di dalem aku merasa gelisah karena tidak pernah di
periksa saat sakit dan juga ini pertama kalinya aku periksa, saat di periksa aku di cek suhu badan
dan paru-paru setelah itu aku di nebula karena mempunyai penyakit asma saat pemeriksaan
dokter sempat bertanya. “Dokter: udah berapa lama sakit” saat itu aku tidak tahu mau menjawab
apa soalnya saat itu badan ku lemes hehehe, saat aku gak bisa jawab mama ku membantu jawab
“ mama: sekitar 1 minggu yang lalu kek nya dok” setelah mama menjawab dokter juga bertanya
lagi ke mana “ dokter: apakah dia mempunyai riwayat asma? “ tanya dokter dan mama ku
menjawab “ Iyah dia mempunyai riwayat asma” setelah itu paru-paru ku di periksa dan saat
pemeriksaan dokter bilang kalo paru-paru ku bersih setelah pemeriksaan itu aku di beri obat dan
pulang.
Sesaat Sampai nya di rumah aku di suruh minum obat terlebih dahulu sebelum tidur, sesudah
nya minum obat aku langsung pergi ke tempat tidur pas tidur rasanya aku kayak gak tidur sampai-
sampai aku ke bangun terus, saat jam 00.23 aku di bangun kan mama ku untuk makan saat itu
lah aku tidak bisa merasakan makanan yang ku makan, besok nya aku mencoba buat memastikan
apakah aku masi bisa merasakan apah tidak saat mencoba ternyata benar aku tidak merasakan
makanan setelah makan aku lanjut minum obat dan tidur lagi. Setelah bangun dari tidur aku masih
tidak tamu mau ngapain karena saat itu sedang libur sekolah kenapa di libur kan karena sekolahan
lagi mengadakan LDKS buat anak OSIS dan MPK, kembali ke cerita nah saat libur itu saya hanya
bisa memegang Hp buat yang tanya aku punya ayang apa nggak ohh jelas gak punya hahaha,
oke-oke lanjut.
Keesokan harinya sekolah sudah masuk tetapi aku ijin untuk tidak masuk sekolah saat tidak
masuk sekolah aku seperti biasanya makan tidur main Hp gitu aja terus sampai sembuh ohh iya
saat pulang dari rumah sakit badan ku panas banget sampai-sampai di kompres sama mama ku
gak kebayang panas nya seberapa, aku ijin tidak masuk sekolah sekitar 1 minggu an karena saat
1
itu saya masih tidak bisa ngapain-ngapain aku hanya bisa main Hp sama tidur doang hehehe.
Hingga setelah 1 minggu aku masih lemes tapi tetap ku paksakan sekolah karena kangen sama
anak-anak yang di sekolahan kangen nya bukan itu yah kangen nya tuh bercanda gurau, saat itu
aku masuk sekolah hari Kamis dan kebetulan saat pulang ada pameran ke Lippo Plaza Sidoarjo
tetapi aku tidak di boleh in sama guru ku.
Saat tidak diperbolehkan ikut sama guru ku aku tetap ikut karena di paksa sama teman ku ya
sebelum ke Lippo Plaza kita mengumpul dulu di sekolahan karena berangkat nya bareng, saat
berangkat aku bersama teman ku dan sampai nya di sana saat di sana yang pertama kali adalah
foto. Setelah nya foto anak-anak di perboleh kan untuk keliling, di Lippo saat itu juga ada
turnamen game Mobile legend saat itu tapi aku sama anak-anak lebih memilih keliling sambil
beli minuman. Setelah nya keliling sambil beli minuman aku sama anak-anak bergegas pulang
saat mau pulang kita berpamitan dulu sama guru terlebih dahulu setelah nya berpamitan kita pun
pulang, sesampainya di rumah aku langsung tiduran di kasur karena badan terasa panas dan batuk
terus menerus- menerus.
Keesokan nya aku berangkat sekolah saat di sekolah aku merasa kurang sehat dan pilek saat itu
sekolahan pulang jam 09.40 setelah pulang aku di ajak sama teman ku buat main PS di rumah
nya tetapi aku bermain Mobile legend untuk sementara dan tidur. Setelah nya bangun aku cuci
muka dan ke rumah nya tidak berselang lama orang tua ku menelfon dan menyuruh ku pulang
karena ada Tante ku dan teman nya seorang dokter saat itu aku langsung berpamitan pulang
karena ada urusan. Sesampainya di rumah aku langsung makan terlebih dahulu karena udah di
belikan sesudah nya makan aku di periksa kondisi ku sama teman nya Tante ku dan setelah itu
aku di tanya apa kah aku masi sesak apa tidak dan aku menjawab kalo aku sudah mulai membaik
tetapi aku masi belum selesai setelah itu aku di nebula. Saat di nebula Tante ku sama kakek ku
cerita-cerita kalo aku punya asma dari kecil dan juga aku saat kecil punya benjolan besar di atas
dada saat punya benjolan besar semua orang di rumah khawatir dan langsung membawa ku ke
bidan setelah itu benjolan itu kempes dan membekas. Setelah bercerita panjang lebar akhirnya
nebula nya selesai setelah itu Tante ku dan teman nya berpamitan untuk pulang setelah di nebula
nafas ku menjadi ringan dan batuk ku lama kelamaan mulai menghilang setelah itu aku meminum
obat dan mandi.
Setelah mandi aku siap-siap karena sudah di ajak oleh teman ku ke Cafe sesampainya disana
aku sama teman ku memesan minuman, setelah meminum pesanan kita langsung kembali namun
di tengah perjalanan sepeda motor kita mogok karena kehabisan bensin. Setelah itu teman ku
langsung menelfon teman nya buat jemput saat udah datang kita langsung pulang dan pas aku
udah di rumah aku minum obat dan tidur. Besok nya aku berangkat sekolah saat sampai di sekolah
aku merasa jauh lebih sehat dari sebelumnya dan aku masih bisa tertawa setelah itu bell pulang
berbunyi sesampainya nya di rumah aku meminum obat ku dan makan setelah itu aku tidak
merasakan lagi akan kesakitan yang ku alami.
2
PELUKIS YANG SUKSES
Karya
Achmad Ilham Pratama
Di suatu desa yang asri dengan kicauan burung membuat desa tersebut menjadi indah. Tinggal
lah 1 anak cowok bernama Dani yang mempunyai hobi menggambar dan dia masuk ke sekolah
seni yang isinya orang-orang yang pandai menggambar dia masuk kesekolah tersebut
dikarenakan mendapatkan beasiswa.
Tetapi di hari pertama Dani bersekolah, guru dan teman-temannya tidak suka dengan sikapnya
karena memiliki bakat menggambar, padahal tidak seberapa. Akhirnya dia pun merasa aneh
sebab bakat yang dimiliki tidak seberapa tapi dia bisa masuk ke sekolah itu karena dia
mendapatkan beasiswa dia pun mencari tahu ke orang tuanya, orang tuanya dari awal sudah tidak
mengizinkan dia untuk masuk sekolah seni, di pikiran orang tuanya dia masuk ke sekolah seni
karena kemauannya sendiri untuk masuk ke sekolah seni.
Saat kecil, Dani mempunyai janji kepada sahabatnya bahwa kelak akan menjadi seorang
pelukis yang hebat, dan dia juga ingin membuktikan bahwa bisa meraih cita citanya itu. Suatu
hari diadakanlah sebuah lomba melukis di sekolah dalam rangka memperingati hari jadi sekolah
tersebut yang ke 45. Panitia telah membuat pengumuman dan peraturan tentang lomba yang akan
diadakan nya itu. Banyak sekali peraturan, tetapi yang membuatnya senang adalah dalam
peraturan tersebut diperbolehkan untuk menggambar bebas.
Untuk mendapatkan hadiah itu, Dani harus meraih nilai yang terbaik yaitu dengan tidak
memiliki kesalahan saat menggambar. Penilaian gambar terletak pada sinkronisasi antara judul
dengan lukisan. Dani pun akhirnya benar benar yakin akan mengikuti lomba tersebut. Lomba pun
dimulai, dia menggambar sketsa yang terdapat sebuah kucing putih sedang berlari diatas awan
bagaikan kapas beterbangan. Dani memilih gambar kucing karena dia teringat akan kucingnya
yang telah tiada sejak setahun yang lalu.
Selesai membuat sketsa akhirnya pun diwarnai. Dani mewarnai dengan sangat teliti sehingga
gambar tampak terlihat indah. Gambar pun sudah siap untuk dikumpulkan, dengan percaya diri
dia berharap semoga dia mendapatkan juara agar cita-cita nya menjadi seorang pelukis terwujud.
Saatnya pengumuman, Dani takut akan hasilnya. Untuk juara harapan 1, 2 dan 3 mendapatkan
piala, piagam dan uang tunai sebesar dua juta lima ratus ribu rupiah. Juara umum 1, 2 dan 3
mendapatkan piala, piagam, dan uang tunai sebesar lima juta rupiah. Dan juri pun mengumumkan
hasil lomba tersebut, tak disangka dengan segala doa dan dukungan dari kedua orang tua Dani
mendapatkan juara umum 1. Setelah selesai penyerahan hadiah, Dani segera pulang untuk
3
memberitahu kepada kedua orang tua nya karena telah memenangkan lomba yang diadakan
sekolah nya.
Sesampainya dirumah
“Assalamualaikum ayahh, ibuuu” dengan teriakan kebahagiaan
“Waalaikumsalam, gimana Dani lomba nya tadi” ucap kedua orang tuanya
“Dani memenangkan lomba tersebut dan mendapatkan juara umum 1” jawab Dani
“Alhamdulillah Dani, ayah ibu bangga kepada mu nak, semoga dari lomba ini bisa menginspirasi
dan semangat lagi ya untuk membuat kreasi lainnya” ucap kedua orang tua nya.
Tahun pun telah berganti, tak disangka Dani akhirnya bisa membuktikan kepada sahabat nya
bahwa dia bisa menjadi seorang pelukis yang hebat. Selain itu Dani juga memiliki toko dan
sekarang dia juga mempunyai banyak sekali cabang toko yang berisi gambaran nya berada di
beberapa tempat.
4
SEMISTERIUS CINTA
Karya
Annisyatul Fauziah
Kalau berbicara soal cinta, rasanya semua orang pernah merasakannya. Baik pada saat masih
kecil cinta monyet, ataupun saat udah dewasa mencari pasangan hidup. Tapi, beda nih dengan
orang yang satu ini. Namanya Ringga. Dia gak pernah ngerasain cinta. Dia pernah pacaran sih,
tapi cuma main-main aja. Konon katanya, Ringga ini gak mau jatuh cinta karna wanita itu
makhluk ribet. Dan Ringga gak suka ribet.
Suatu hari, Ringga ini iseng buka sosial media. Namanya telegram. Ringga tahu telegram dari
temannya yang sudah duluan merasakan jatuh cinta. Konon, di telegram ini banyak orang yang
ketemu jodohnya. Rumor itulah yang buat Ringga penasaran banget. “apa iya aku bisa jatuh cinta
dari sini? Kan gabisa liat wajahnya”. Kurang lebih seperti itulah yang ada di pikiran ringga. Tapi,
pada akhirnya dia download juga aplikasinya. Pertama sih, banyak yang ga cocok sama dia.
Sampai dia ketemu cewek misterius yang gak memberi tahu identitasnya sama sekali. Ringga
mulai tertarik sama cewek ini. Jujur aja, dia ini cukup pintar buat sembunyiin identitasnya. Tapi,
ringga gak menyerah gitu aja. Dia pancing si cewek buat memberi identitasnya. Sampak di titik
dimana cewek gak sengaja kirim gambar yang ada nomor whatsapp cewek misterius ini. Ternyata
namanya Haruka. Dia bukan orang Indonesia. Dia cewek asli Jepang yang pindah tinggal dan
menetap di Indonesia. Ringga dan Haruka mulai dekat. Dari yang awalnya misterius, sampai dari
teman dekat. Ringga mulai jatuh cinta ke Haruka. Begitu pun sebaliknya. Haruka juga jatuh cinta
ke Ringga. Mereka dekat banget sampai udah hampir terlihat seperti orang pacaran. Hubungan
baik mereka terus berlanjut. Ringga menyatakan cinta ke Haruka. Dan Haruka menerima cinta
Ringga. Mereka sudah jalan berpacaran hingga 6 bulan lamanya.
Semua hubungan percintaan mereka baik baik saja. Sampai akhirnya, di bulan April sifat
Haruka berubah. Haruka yang biasa tertawa lepas, mendadak menjadi penyedih. Ringga
menyadari itu. Ringga berusaha mencari tahu. Tapi selalu di tutup tutupi sama Haruka. Sampai
akhirnya Ringga dan Haruka bertengkar hebat. Keduanya menangis. Ringga dengan pemikiran
pendeknya mengajak Haruka untuk putus. Haruka semakin menangis. Ringga mulai menjauh dari
Haruka. Dan Haruka pun masih kukuh dengan pendiriannya yang tidak mau memberitahukan
alasan dia berubah ke Ringga. Hingga akhirnya, Haruka mengajak Ringga untuk pergi jalan jalan.
Disana Haruka menjelaskan semuanya. Dari alasan Haruka pindah ke Indonesia, sampai alasan
dia berubah. Semua itu ternyata karna mantan Haruka yang sudah meninggal di jepang sana.
Mantan Haruka meninggal di bulan April. Dia meninggal karna penyakit asma bawaan dari lahir.
Haruka tidak mau memberitahu Ringga karena takut Ringga cemburu. Sedangkan Haruka sudah
5
tahu Ringga adalah orang yang baperan dan temperamental. Mereka saling bertukar pikiran dan
saling menenangkan satu sama lain.
Sepulang dari kejadian itu, mereka mulai menyadari. Kunci dari sebuah hubungan adalah
komunikasi dan komitmen. Jika hanya ada komitmen namun tidak ada komunikasi, tidak ada
hubungan yang akan bertahan lama. Begitu pun sebaliknya. 6 tahun berlalu setelah mereka
pacaran. Sekarang, mereka sudah menikah. Mereka di karuniai satu anak yang bernama Hikari
Nur Cahya. Mereka terus memegang teguh satu prinsip. Yaitu, mengerti satu sama lain.
6
VANDALAS
Karya
Arabella Augusta Peters
Brum!!!! Brum!!!
Suara beberapa sepeda motor besar yang sedang menuju ke parkiran sekolah untuk
memarkirkan sepeda motor nya. Setelah tiba di parkiran sekolah, jaegar segera berjalan menuju
keluar dari parkiran bersama geng ‘VANDALAS’ yaitu, Jaegar, Haikal, Johhny, Tio, Dimas,
Yutha, Mahen. Sebelum Jaegar memasuki ruang kelas, ia menuju ke kantin dengan teman teman
nya. Lalu mengobrol sampai waktu akan masuk.
Geng Vandalas adalah geng legendaris di SMA Bandung Independent School yang sangat
berpengaruh di sekolah mereka pada masanya.
Ting tong ting tong !!
Akhirnya bel masuk telah berbunyi, Jaegar dan 5 teman nya itu segara memasuki kelas XII
MIPA 4. “ Assalamualaikum..” ucap salam dengan lembut dari Mahen salah satu teman Jaegar
ketika memasuki kelas. Jaegar dan teman- teman sudah memasuki kelas dan pelajaran pun
dimulai. Bu Rey berjalan memasuki kelas sambil memberi salam kepada semua murid.
“ Waalaikumsallam, pagi buu....” sapaan dan balasan dari murid - murid nya.
Setelah itu Bu Rey menyuruh anak- anak untuk belajar, karena saat itu sedang ada ujian IPA.
“yahh Bu.. Kok ujian sih?!” Balas Kinar dengan kesal.
“LOH LOH !!! APA INI?!!!” Ujar Haikal. Wkwk dengan raut muka yang kesal dan pasrah.
Haikal hanya bisa menerima perintah dari Bu Rey. Mood Haikal sudah menurun, karena ia kesal
hari ini ada ulangan yang datang tiba - tiba tidak diundang.
Kringg!!!!
Bel istirahat pun sudah berbunyi, para siswa segera keluar kelas untuk beristirahat. Tidak
semua siswa beristirahat di luar kelas, adapun yang di dalam kelas dengan memakan bekal yang
ia bawa dari rumah. Ada juga yang tidur karena malas keluar karena ramai sekali. Haikal dan
teman temannya segera keluar kelas untuk makan di kantin. Akhirnya ya setelah sekian lama
ulangan di kelas, ndas e budrek (kepala nya pusing) hehe.. Setelah Haikal dan teman temannya
sampai di kantin yang ramai penuh dengan siswa siswi untuk makan atau membeli jajan ringan,
Haikal dan Tio segera memesan makanan untuk teman temannya.
7
Sedangkan Jaegar dan 5 temannya sedang mencari tempat duduk yang biasa ia tempati bersama
teman temannya.
“Mal, lo mau makan apa?, gue mau pesen ini sama Haikal” Tanya Tio
“Bakso aja kek biasa nya” Balas Jaegar, dengan menyender kan punggung nya di dinding tembok.
“Oke, lo semua?” sambil menunjuk beberapa teman nya itu yang sedang menggibah sambil
tertawa.
“Bakso semua” balas Mahen
Mereka sangat menyukai bakso, apalagi bakso nya Bu Mirna. Mereka sudah menjadi langganan
di sana. Setelah itu Tio segera memesan kan bakso nya.
“Oke, Bu Mirna bakso nya 5 ya, sama mie ayam nya 2, sama air putih ya Bu” ujar Tio ketika
berpesan makanan ke Bu Mirna. Akhirnya 7 menit kemudian makanan pun datang, dan mereka
sudah memakan makanannya masing- masing.
“ Alhamdulillah kenyang juga wkwk” sambil mengusap usap perut yang kekenyangan itu, ia juga
tertawa kecil ketika melihat teman temannya yang sudah kekenyangan. Dengan keadaan yang
seperti itu, Haikal tiba- tiba berpikir Ia berharap bisa dengan teman teman nya seperti ini
selamanya. Karena bagi Haikal teman teman nya itu sudah menjadi kebahagiaan nya setelah
rumah. Jaegar yang merasa tidak ada kepentingan lain setelah makan lalu ia mengajak teman
temannya untuk pergi ke kelas. Lalu ia berdiri dari duduknya, lalu berjalan dengan cepat
meninggalkan teman temannya yang masih berdiam di kursi karena kekenyangan. Mahen dan
teman temannya bangkit dari tempat duduk itu dan berlari menyusul Jaegar yang sudah
mendahului mereka. Semua anak geng Vandalas sudah memasuki kelas lalu memulai pelajaran
sampai bel pulang.
Ting tong Ting tong !!!!
Bel pulang baru saja berbunyi, semua murid sudah keluar dari kelas nya masing masing untuk
pulang atau ada juga yang mau bekerja kelompok mengerjakan tugas. Geng Vandalas segera
menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor nya dan segera bergegas menuju ke markas
Vandalas. Sesampai di markas, mereka segera masuk ke dalam untuk ya.. Istirahat atau
menggibah tentunya. Hahaha...
Flashback on
Saat sedang di parkiran sekolah, Jaegar duduk sebentar di atas sepeda motor nya. Lalu handphone
nya bergetar, ia terkejut tiba - tiba di handphone nya ada yang mengirim pesan dengan tidak di
ketahui nomor nya.
Jaegar mengernyitkan dahi nya, kira - kira siapa yang mengirimkan pesan teks misterius itu?.
Jaegar segera mengabaikan pesan tidak jelas itu. Lalu segera menuju ke markas.
8
Flashback off
Jaegar dan teman teman nya segera memasuki markas, setelah masuk ke markas ia di kejutkan
dengan kedatangan seorang laki-laki bernama Jeano sedang terduduk santai di sofa yang tersedia
di dalam markas anak Vandalas.
Johnny yang melihat keberadaan Jeano di situ merasa kesal, karena ia tau apa tujuan nya datang
ke markas. Jeano masih terduduk di sofa dengan santai. Namun Johhny sudah muak dengan
seseorang yang ada di hadapannya ini. Dengan raut muka yang sangat terlihat emosi dan mata
yang tajam, ia berjalan 2 langkah menghampiri Jeano yang sedang duduk di atas sofa dengan
menaikkan satu kaki sebelah nya dan di taruh ke kaki sebelah kiri. Lalu, Jeano berdiri dan berjalan
1 langkah sambil menatap wajah geng Vandalas dengan tatapan tajam. Reflek Johhny pun ikut
mundur ke belakang dan sambil menatap wajah Jeano. Jamal yang sudah sangat di buat emosi
pun maju dan menarik baju Jeano dengan emosi.
“ Mau lo apa Jeano?” Tanya Jaegar yang emosi nya sudah mendarah daging, lalu ia menarik
segenggam baju Jeano dan saling bertatap tatapan mata tajam. Mata Jaegar terlihat merah karena
emosi nya. Ia teringat kembali kepada kejadian yang sudah menimpa kakak tersayang nya itu.
“GAK PUAS LO AMBIL NYAWA KAKAK GUE?!!” sambil menunjuk ke arah diri nya sendiri
dengan emosi yang tinggi.
“gak!” Balas Jeano dengan nada tekanan benci. Jeano ingin membunuh Jaegar seperti iya
membunuh Leo. Tapi entah apakah Jaegar kalah dengan Jeano? Atau Jeano kalah dari Jaegar?
Kita tidak tau tanya saja pada author nya ☺.
Jaegar mempunyai seseorang kakak laki- laki yaitu Leo La Lubis Anendra, namun di saat
Jaegar berumur 15 tahun. Leo telah meninggal dunia karena saat itu Leo ada pertengkaran yang
cukup hebat dengan geng Germo. Jeano adalah ketua dari Germo, ia balas dendam dengan Leo
karena dulu geng Leo pernah tidak sengaja membunuh salah satu anggota dari geng Germo. Jeano
merasa tidak terima dengan kematian salah satu anggota yang sangat di butuhka itu telah
meninggal secara tidak wajar.
Suatu saat, Leo sedang keluar rumah bersama teman teman nya untuk mencari makan atau
sekedar mau menongkrong saja. Tapi suatu hal yang tidak di duga terjadi, yaitu geng Germo
datang dengan 30 anggota nya dengan tujuan ingin membunuh Leo. Karena saat itu Leo sedang
tidak membawa para anggota nya, dan teman teman nya juga berjumlah 7 orang saja. Jadi dia
kewalahan dengan orang sebanyak itu, ia sudah berusaha untuk melawan sekuat tenaga, namun
nihil Leo di pukul memakai tongkat bisbol dengan Jeano dari belakang dan mengenai kepala nya.
Skip, saat Leo di larikan ke rumah sakit setelah menunggu 30 menit, Jaegar dan keluarga nya
berdoa kepada Tuhan berharap Leo bisa di selamatkan. Namun Tuhan berkehendak lain, ternyata
Tuhan lebih menyayangi Leo. Leo telah pergi ke tangan Tuhan untuk selamanya, Rest in peace
Leo .
9
Mengingat kembali kejadian itu Jeano memang sudah puas karena Leo telah meninggal seperti
apa yang dia inginkan, Jaegar yang tidak terima dengan kematian kakak nya yang tidak bersalah
itu, ia berbalas dendam kepada geng Germo. Jeano tersenyum smirk dengan menatap tajam ke
arah Jaegar. Lalu, Jeano pergi meninggalkan markas Vandalas tersebut.
Jaegar Maurico Anendra adalah seorang laki-laki yang tampan dan ketua geng Vandalas yang
banyak di sukai oleh para ciwi ciwi di Bandung Independent School. Sifat nya yang sangat tegas,
cool, memiliki banyak prestasi, posesif, galak, dingin, tidak suka bermain dengan perempuan,
sikap itu lah sebagai penghalang ciwi ciwi di sekolah nya untuk mendekati Jaegar. Setelah Jeano
menghampiri markas Vandalas, ia tidak pernah berhenti untuk mengganggu geng Vandalas dan
Jaegar. Geng Vandalas dan Jeano terus bertengkar tanpa ada yang tau kapan Jeano mau
mengakhiri pertengkaran ini. Karena Jaegar masih tidak bisa menerima kematian Leo dengan
secepat itu.
10
TEMAN HANTU
Karya
Azizah Ecca Fadliana
Hari ini adalah hari ulang tahun sekolahku, entah yang ke berapa. Beberapa acara diadakan di
sekolah untuk merayakan hari ulang tahun sekolah ini. Konon, sekolah ini dulunya rumah sakit
terbengkalai. Cukup menyeramkan tapi tidak begitu menakutkan. Aku, Alesha. Salah satu
anggota OSIS di sekolah ini. Jadi, aku harus membantu acara yang sedang berlangsung hari ini.
Akhir-akhir ini, mataku tidak enak. Tidur ku tidak nyenyak. Entah kenapa aku merasa ada
seseorang yang mengikutiku dari belakang setiap saat aku pulang sekolah. Tapi entahlah,
mungkin hanya bayanganku belaka. Acara ini berjalan dengan lancar, namun aku harus pulang
lebih lama karena ketua OSIS menyuruhku membantunya lebih lama.. melelahkan tapi aku rasa
aku harus membantunya atau dia akan merengek karena tidak ada yang menemaninya.
Hari mulai gelap, aku berjalan pulang dari sekolah dengan keadaan yang sangat lelah,
mengantuk, aku hanya ingin cepat cepat pulang ke rumah untuk segera beristirahat saat itu.
Namun... “Brak!” Satu buah mangga jatuh dari pohonnya mengenai kepalaku. “Duh.. ilah.. ada
ada aja.. mana udah ngantuk” aku mengedipkan mataku untuk menyegarkan mataku yang mulai
memburam. Tiba-tiba... “Eh, halo? Ada yang bisa saya bantu?” Seseorang berdiri tepat di
depanku dengan tatapan dan senyuman yang dingin. Ia terlihat pucat, namun cantik. Ia hanya
terdiam, berdiri di tempatnya, lalu menarik tanganku yang mengarahkan ke sebuah rumah
kosong. “Kenapa? Ada apa? Kenapa kamu narik aku kesini?” Aku bertanya. Suasana menjadi
hening, lalu.. “gapapa. Kita kenalan yuk?” Wah, ternyata dia bisa bicara. Aku lega karena ku kira
dia hantu. Hahahaha
“Eh, iya boleh. Namaku Alesha siapa namamu?”, “Oh iya, aku Gendhis kamu kenapa pulang
sekolah malem malem begini?” Ia bertanya sambil mengajakku berjalan ke sembarang arah. “Iya
nih, lagi ada acara di sekolah, jadi ya pulang telat deh. Kamu sendiri ngapain malam malam diluar
sendirian begini?”, Sejenak ia diam, lalu mengarahkan senyumnya kepadaku sambil berbisik ke
arah telingaku “Aku lagi nyari seseorang kaya kamu” entah mengapa bukannya merinding tapi
aku malah malu karena ia sungguh cantik. Kita banyak bicara sampai akhirnya aku sampai di
depan gerbang rumahku. “Udah ya, ini rumahku. Kamu mau aku antar pulang?” Aku bertanya
sambil menoleh ke bawah. Baru saja sebentar aku melepas pandanganku, tiba-tiba, saat aku
melihat kearahnya, ia menghilang. Aku mencarinya tapi tak menemuinya juga. “Yaudahlah,
paling besok juga ketemu lagi” pikirku Benar saja, hari keesokannya aku bertemu lagi setelah
pulang sekolah, aku berteman baik dengannya. Dia perempuan yang asik, bisa diajak bercanda
atau bahkan hal-hal yang temanku tak mengerti, dia mengerti. Menyenangkan bisa berteman
dengan dia.
11
Satu minggu pun terlewatkan, aku sedikit bingung.. mengapa teman-teman sekolahku
menjauhiku akhir akhir ini? Seperti mereka melihat orang aneh di hadapan mereka. Setiap aku
menghampiri mereka, mereka pasti langsung menghindariku. Bahkan, ketua OSIS sekalipun.
Sampai.. ada satu orang yang mau aku ajak bicara. “ Kila, boleh aku tanya sesuatu?”, “Eh, Alesha,
iya boleh, kenapa?”. “Kamu tahu gak? Aku ngerasa akhir akhir ini kayanya banyak yang jauhin
aku. Kamu tahu kenapa?” Entah kenapa ia terdiam sejenak saat aku bertanya seperti itu. “Aduh,
gimana ya jawabnya?”, “Jawab saja dengan jujur, Kila”. “Jadi gini, Alesha teman-teman mengira
kamu gila karena minggu lalu mereka melihat kamu berbicara sendiri di depan sekolah saat
pulang sekolah. Bahkan sambil tertawa-tawa.” Apa? Berbicara sendiri? Maksud dia apa?
“Minggu lalu? Tepatnya di hari apa?”, “Hari rabu.” Hari rabu? Itu kan hari Gendhis menemuiku
di depan sekolah saat pulang sekolah. Maksud dia apa? “Bukannya saat itu kamu melihat seorang
perempuan juga disampingku yang cantik itu?”, “Eh.. Alesha jadi kamu ketemu dia?...”, Aku
semakin tak mengerti. “Dia? Siapa?”, “Hantu yang dulu dibunuh di daerah pohon mangga dekat
halte sekolah.” Aku terdiam. ”Kamu hati - hati ya, dia kalau menemui orang akan dia ajak sampai
mati.” Aku merinding. Bulu kudukku berdiri, tak bisa berkata kata.
Tiba-tiba.. Gendhis menatapku dari luar kaca jendela sambil tersenyum lebar mengeluarkan
darah dari mulutnya. “Alesha, heh! Kamu gapapa?” Temanku menepuk pundakku yang terdiam
karena terkejut melihat wajah hantu itu dari luar jendela. “A-aku rasa, aku diikuti olehnya.. oleh
orang yang kamu maksud.” Temanku terkejut mendengar hal yabg baru saja kuucapkan. Namun,
tak lama kemudian, ia berkata “tidak apa, tenang saja. Aku bisa bantu kamu” aku lega
mendengarnya. “Woah! Kamu tau? Gimana?”, “Iya, katanya ia akan berhenti mengikutimu jika
kamu menyiramnya dengan air kelapa muda yang sudah dibacakan doa. Nanti, aku akan
menyiapkan semuanya agar ia berhenti mengikutimu!” Aku senang karena dia mau membantuku.
“Wah, terima kasih banyak ya! Aku sangat senang kamu mau membantuku.”
Bel pulang sekolah pun berbunyi, temanku mendatangiku untuk mengatasi masalah yang
kumiliki. “Alesha, gimana? Udah dapat air kelapa muda belum?”, “Sudah, aku juga sudah
membacakan doa khusus untuk air ini, ayo kita langsung pergi saja”. Hari mulai gelap, kita jalan
berdua ke arah pohon mangga dekat halte itu. Tiba-tiba suasana menjadi hening... Lalu.. “brak!”
Dua buah mangga jatuh lagi ke atas kepala kita. “Aku merasa seperti.. sepertinya aku pernah
merasakan ini sebelumnya..” reflekku berbicara karena merasa tak enak.. BOOM! Benar saja, ia
muncul di depanku dengan senyum nya yang kali ini sangat mengerikan. Temanku dan aku
langsung panik karena sesaat kita melihatnya, ia maju dengan cepat ke arah kami. “WAAA!!!”
Temanku refleks berteriak, aku dan dia bergegas menyiramnya dengan air kelapa muda itu.
“WAAAAA!!!!” Kali ini hantu itu yang berteriak sambil kepanasan. Kami pun langsung berlari
dari sana. Sejak saat itu, tidak ada lagi kejadian kejadian aneh yang menempaku lagi. Namun
terkadang, aku masih merasakan kehadirannya setiap aku lewat tempa
\
12
Janji Elise
Karya
Callista Elysia Angela
Ada anak yang bernama Elise dia berusia 5 tahun tanpa kasih sayang seorang ayah..tetapi
Elise masih menyayangi ayah nya walau pun ayah nya menganggap Elise itu tidak ada. Elise
selalu berkata di depan ayah nya “aku sayang ayah!” tetapi sang ayah hanya menyuruh Elise pergi
keluar dari tempat nya, Elise berkata “ kenapa ya ayah tidak pernah berbicara sama sekali dengan
ku..apakah aku ada salah..” Elise yang berkata seperti itu langsung melamun dan tertidur di
ranjang nya, Suatu hari Elise mencoba mendapatkan perhatian ayah nya dengan cara melukai diri
nya.. tetapi saat Elise jatuh sakit ayah nya tidak kunjung atau menjenguk Elise sama sekali.. walau
pun begitu Elise masih menyayangi ayah nya.
Beberapa tahun telah berlalu Elise berumur 19 tahun, Saat malam tiba adik nya Elise yang
bernama Alaric sedang berulang tahun dan ayah nya merayakan ulang tahun Alaric di istana nya,
Elise yang mendengar itu langsung menghampiri Alaric dengan berkata “Alaric selamat ulang
tahun! Aku akan menghadiah kan mu hadiah yang sangat bagus! Tunggu ya nanti saat pesta nya
sudah dimulai!” Alaric yang mendengar itu langsung tersenyum lebar dan berkata “makasih kak!
Tapi kenapa nggak kasih hadiah nya sekarang? Kan Alaric sudah ada di depan kakak” Elise yang
mendengar itu lalu berkata sambil berjalan ke belakang “udahh tunggu aja hadiah nya nanti, aku
janji kamu pasti suka! Jangan lupa pakai pakaian yang bagus ya Alaric!” Elise yang berkata
seperti itu langsung berlari meninggalkan Alaric sendirian di kamar nya dan Alaric berkata saat
melihat Elise pergi “ iya kak, aku tunggu hadiah kakak. Alaric yakin Alaric pasti suka!”.
Beberapa jam kemudian Elise yang sudah berdandan anggun dan cantik berjalan di lorong
istana dan memasuki pesta istana tersebut, saat Elise memasuki istana tersebut semua nya
memandang Elise bagaikan Elise anak yang tidak di anggap atau tidak di hormati karena ayah
nya saja tidak melihat ke Elise saat Elise memasuki pesta istana tersebut. Elise yang merasakan
rasa sakit hati itu, langsung duduk sendirian di pesta tersebut. Elise bergumam “ hah..sudah ku
duga aku bakal di pandang rendah oleh beberapa kerajaan..sakit juga ya kalo aku berjalan
sendirian tanpa di dampingi oleh ayah sendiri..” Elise tertawa sedikit dan berkata “ kamu
ngomong apa sih Elise..gamungkin ayah mendampingi ku..ayah saja tidak pernah melihat ke aku
bagaikan aku anak nya..” Elise yang berbicara sendiri itu langsung ingin menangis tetapi tidak
bisa karena dia ingin tersenyum untuk pesta Alaric yang membuat Alaric bahagia karena ini
pesta ulang tahun nya. Elise yang berdiri dari tempat duduk nya dan ingin berjalan tetapi ada
yang memegang tangan nya, Elise yang terkejut langsung melihat ke belakang dan melihat
seseorang pangeran yang tampan. Pangeran tersebut berkata sambil melepas kan tangan nya
“maafkan saya memegang tangan anda tanpa izin! Saya kira anda ingin terjatuh jadi saya
13
bergegas memegang tangan anda! Maaf kan saya!” Elise yang mendengar itu tersenyum dan
berkata “ tidak apa-apa, saya hargai bantuan anda. Terimakasih ya..” pangeran tersebut menghela
nafas lega dan berkata “ kalau begitu izin kan saya memperkenal kan diri, saya Akio Deg
Beghrion dari kerajaan timur. Anda bisa memanggil saya Akio.” Elise yang mendengar itu
langsung berkata “salam kenal pangeran Akio, saya Elise maeve derg dari kerajaan utara, anda
bisa memanggil saya Elise ” Akio tersenyum dan berkata “ salam kenal Putri Elise. Tetapi kenapa
saya jarang sekali melihat anda saat ada pertemuan dikerajaan utara?” Elise menghela nafas dan
berkata “karena saya di kunci di istana ini.. Dan ini pertama kali nya saya bertemu beberapa
kerajaan di pesta ulang tahun pangeran Alaric. Tidak terlalu membuat saya bahagia karena saya
di pandang seperti saya bukan anak dari kerajaan. Tetapi kalau Alaric bahagia, saya juga harus
sebisa mungkin bahagia untuk Alaric. Dan tolong jangan membicarakan masalah kenapa saya di
kunci di istana ini, Saya rasa anda terlalu ingin tahu kehidupan orang lain. Itu membuat saya tidak
nyaman” pangeran merasa bersalah dan menunduk kan kepala nya “maaf kan saya karena saya
lancang sekali ingin mengetahui kenapa anda mengunci diri di istana ini.” Elise mengangguk kan
kepala nya lalu tersenyum sambil berkata “tidak apa-apa, anggap saja ini tidak terjadi dan saya
akan sangat senang jika kita menjadi teman” pangeran Akio itu terlihat senang dan berkata “ saya
juga akan sangat amat senang jika saya berteman dengan anda!” Elise tersenyum lebar dan
berkata “kalau begitu kapan-kapan kita pergi ke taman bersama, kalau pangeran Akio ada waktu
saya akan sangat amat senang. Dan saya izin pergi dulu untuk menemui Alaric” Akio berkata
“terimakasih telah mengajak saya untuk pergi ke taman bersama anda. Saya akan merasa sangat
senang” Elise mengangguk kan kepalanya lalu izin meninggalkan pangeran Akio.
Elise yang bergegas ke Alaric tanpa sengaja Elise langsung menabrak seorang putri, Elise
berkata “maaf kan saya!“ seorang putri itu terlihat marah dan menyuruh Elise mengambil kan
dia secangkir teh untuk bisa memaafkan Elise. Elise yang bergegas mengambil kan secangkir teh
lalu memberikan kepada sang putri itu, tidak lama kemudian sang putri itu meminumkan
secangkir teh itu lalu memuntah kan darah, semua nya berteriak lalu Elise terkejut dan berkata
“apakah kamu tidak apa apa!?” sang putri itu pingsan dan semua nya melihat ke Elise dengan
pandangan takut kepada Elise karena mengira Elise telah meracuni sang putri, sang raja alias
ayah Elise menyuruh pembantu membawa Alaric pergi ke kamar nya dan melihat ke Elise
pertama kalinya dengan menatap tajam kepada Elise seakan dia sangat marah dan kecewa kepada
Elise, Elise yang merasa sesak di dada nya karena ayah nya melihat nya pertama kali dengan
pandangan yang begitu kecewa dan Elise berkata dengan gemetaran “ Tidak ayah! Elise tidak
melakukan apa apa! Elise hanya memberi kan sang putri secangkir teh! Elise tidak menaruh apa
apa di dalam teh itu! Tolong percaya kepada Elise ayah!” ayah Elise terlihat kecewa dan
menyuruh penjaga istana untuk memasuk kan Elise ke dalam penjara lalu Elise pingsan, beberapa
jam kemudian Elise terbangun di penjara istana dan mengenakan baju lusuh, Elise menangis di
pojokan lalu berkata sambil menangis tersedu sedu “kenapa tidak ada seorang pun yang percaya
kepada ku.. kenapa ayah tidak pernah percaya kepada ku dan malah melihat ku dengan
jijik..”Elise menunduk kan kepala nya lalu menangis, beberapa menit kemudian pangeran Akio
14
dan Alaric datang di tempat penjara istana, pangeran Akio dan Alaric mendatangi tempat Elise
menangis, pangeran Akio berkata “putri Elise..kita bertemu lagi.” Elise yang terkejut melihat
pangeran Akio dan Alaric ada di penjara istana tersebut dan berhenti menangis lalu berkata
“kenapa kalian disini..kalian juga sudah tau kalau aku telah meracuni sang putri kerajaan..” Elise
yang berkata seperti itu lalu menjauhi Akio dan Alaric. Alaric menangis dan berkata “ nggak!
Alaric percaya kalau kakak nggak akan pernah meracuni orang!, Alaric tahu kakak itu baik sama
semua orang dan nggak berbuat jahat! Alaric dan pangeran Akio akan mencari tahu siapa yang
memberikan racun ke dalam cangkir teh itu!!” Elise yang terkejut mendengar perkataan Alaric
itu lalu Elise berkata “sudah terlambat Alaric.. besok kakak akan di eksekusi mati..karena telah
meracuni sang put-“ pangeran Akio memotong pembicaraan Elise dan berkata “ Tidak! Saya
tidak akan membiarkan putri Elise mati konyol seperti itu! Putri Elise sudah berjanji kepada saya
akan pergi berjalan jalan ke taman! Saya pasti kan saya akan menemui orang yang menaruh racun
itu.” Elise yang terkejut dengan sikap pangeran Akio seperti itu dan menangis lega lalu berkata “
terimakasih karena sudah mempercayai ku.. aku senang kalian mempercayai ku..
terimakasih..tetapi bagaimana kalian menemukan orang yang menaruh racun itu? Itu akan
memakan waktu yang lama karena saya akan di eksekusi besok..” Akio dan Alaric berkata “ kita
akan mencari nya secepat mungkin dan tidak akan terlambat! Kita janji!!” Elise menghela nafas
lalu tersenyum dan berkata “terimakasih..sampai jumpa kita akan bertemu besok di tempat
eksekusi..” Akio dan Alaric mengangguk kan kepala dan pergi meninggalkan Elise sendiri di
penjara
Ke esokkan hari nya di pagi hari, putri Elise di seret di tempat eksekusi yang sekeliling nya
ada banyak orang kerajaan yang melihat, Elise yang menghela nafas lalu melihat ayah nya yang
duduk di atas kursi kerajaan dan menatap dengan kecewa, Elise merasa telah menjadi anak yang
mengecewakan lalu menatap kubawahi dengan tatapan kosong. Lalu penjaga kerajaan
menaruhkan tali di kedua pergelangan tangan nya dan mengikat nya dengan sangat erat, Elise
yang sudah pasrah akan hidup nya berakhir lalu ada seorang pembantu istana berkata “ JANGAN
BUNUH PUTRI ELISE! DIA TIDAK BERSALAH! Saya sudah bertahun tahun bersama putri
Elise! Putri Elise tidak akan pernah meracun kan seorang kerajaan!! Saya sudah merawat putri
Elise sejak bayi! Saya mohon jangan membunuh putri Elise! Bunuh lah saya!!” sang raja alias
ayah Elise terlihat marah karena pembantu itu telah mempermalukan kerajaan utara dan berkata
dengan tegas “semua nya sudah melihat apa yang terjadi! Mohon pergi dari tempat eksekusi!,
Penjaga!! Seret dia keluar dari istana!” Elise yang menangis melihat sang pembantu yang telah
di anggap sebagai ibu sendiri oleh Elise telah di seret keluar dari istana hanya karena kesalahan
pahaman Elise sendiri, Elise yang berdiri dengan tatapan kosong karena dia masih tidak percaya
bahwa ayah nya sendiri yang akan mengeksekusi Elise.., beberapa menit kemudian ayah Elise
berkata “KITA AKAN MENGEKSEKUSI NYA DALAM
HITUNGAN 1....2...-“ Elise lalu berteriak “AKU BENCI AYAH!!” sang ayah terdiam terpaku
dan tidak menyangka Elise berkata seperti itu karena dari dulu Elise sayang banget kepada ayah
nya, tanpa aba - aba penjaga istana menembak di dada Elise lalu Elise terjatuh ke tanah..
15
Pangeran Akio dan Alaric pergi di belakang sang ayah dan berkata
“KAMI SUDAH MENEMUKAN ORANG YANG SUDAH MERACUNI SANG
PUTRI!! TOLONG JANGAN MENGEKSEKUSI PUTRI ELISE! PUTRI ELISE TIDAK
BERSALAH!!” saat ayah Elise mendengar itu ayah Elise terjatuh ke bawah dan berkata “ a- apa
yang kamu bicara kan..jadi putri Elise tidak bersalah? ” Alaric berkata “ IYA AYAH! Kakak
tidak bersalah!! Aku tidak tahu apa yang sedang dalam pikiran ayah! Tapi ayah sudah melewati
batas karena telah ingin mengeksekusi anak nya sendiri tanpa tahu apa yang terjadi!! JADI
MANA KAK ELISE!! LEPAS KAN KAK ELISE AYAH!!” sang ayah terdiam dan sebuah air
mata keluar dari mata nya, Alaric melihat ayah nya menangis dan berkata “AYAH!! Ayah kenapa
menangis! Ayah pasti lega anak nya nggak akan di eksekusi kan!? Alaric juga lega ayah!!
Sekarang mana kak Elise ayah! Cepat kata kan!!” ayahnya menggelengkan kepala nya dan
menangis tersedu sedu, pangeran Akio merasa janggal terhadap sikap sang raja menangis seperti
itu karena merasakan itu bukan alasan sang raja menangis tersedu sedu seperti itu. Pangeran Akio
lalu menyadari sesuatu yang aneh dan menghampiri sang raja dan mencengkeram baju sang raja
“jangan bilang..APA YANG TERJADI KEPADA PUTRI ELISE!! KATA KAN!!” Alaric
terkejut kepada sikap pangeran Akio dan Alaric berkata “apa yang kamu lakukan! Kak Elise kan
masih hidup!! Lepaskan ayah!!” Akio berkata kepada Alaric dan melepaskan sang raja lalu
mendorong nya “kamu nggak tahu apa arti ayah mu menangis. Tangisan ayah mu itu melainkan
arti kebalikan nya.” Alaric berkata “ GA! AKU YAKIN KAK ELISE MASIH HIDUP! DIA
BERJANJI DIA
AKAN MEMBERIKAN AKU HADIAH SAAT DIA SUDAH KELUAR HIDUP DARI
EKSEKUSI!!” Akio berkata “ lalu ayo kita cari tau sendiri..” mereka berdua berjalan kedepan
lalu melihat ke bawah dan melihat putri Elise terjatuh ke tanah dan banyak darah mengalir di
dada nya.. Alaric yang melihat tragis nya kakak nya yang tiada.. dia menangis sangat keras “INI
BERCANDA KAN!? INI PASTI BERCANDA KAN!?!” Alaric menangis sangat kencang,
Pangeran Akio yang terdiam terpaku saat melihat putri Elise telah terbunuh dan berkata “jangan
bercanda putri
Elise..nggak lucu bercanda nya. KAMU SUDAH JANJI AKAN PERGI JALAN JALAN KE
TAMAN BERSAMA KU!! KENAPA KAMU
MENINGGALKAN KU!!” pangeran Akio terlihat sangat marah lalu pergi menyamperi sang raja
dan mengambil pedang lalu menyodong kan pedang nya di kepala sang raja dan berkata “ ayah
apaan kamu. KAMU TIDAK TAHU SEBERAPA BERAT NYA PUTRI ELISE INGIN KASIH
SAYANG KEPADA MU! TAPI GINI KAMU PERLAKUIN PUTRI ELISE!? KAMU TELAH
MEMPERLAKUKAN PUTRI ELISE SANGAT AMAT TIDAK TAHU KASIH SAYANG!!”
sang ayah berkata sambil menangis “maaf kan aku Elise..ayah tidak tahu kalau kamu
menganggap ayah seperti itu.. ayah tidak bermaksud kamu tidak mendapatkan kasi sayang.. maaf
kan ayah!!” pangeran Akio yang terlihat sangat frustrasi lalu pergi kebawah dan menggendong
16
putri Elise dan pangeran Akio melihat wajah sang putri Elise yang hampir tidak bernyawa itu..“
Elise.. tolong jangan meninggal kan aku dulu..” pangeran bergegas membawa pergi sang putri
Elise ke kerajaan timur dan membawa nya ke dokter yang sangat di percayai oleh Akio, Akio
menunggu di luar dengan jantungnya yang berdetak sangat kencang mengharapkan sang putri
masih hidup. Beberapa jam kemudian sang dokter keluar dan berkata “ kamu sudah jauh - jauh
dari sini nak.. untung nya kamu bergegas membawa putri Elise kesini.. putri Elise nyawa nya
selamat karena peluru nya tidak terkena jantung nya. Tetapi putri Elise butuh waktu beberapa
hari untuk sadar kan diri..” pangeran Akio menghela nafas dengan lega
Beberapa Minggu kemudian, pangeran Akio masuk ke dalam kamar putri Elise dengan
membawa buah- buah an saat masuk ke kamar putri Elise, tiba-tiba pangeran Akio menjatuh kan
buah - buah an nya karena pangeran Akio terkejut melihat putri Elise duduk di tempat tidur nya
dengan keadaan sadar diri.. putri Elise terkejut melihat pangeran Akio terdiam terpaku di depan
pintu dan berkata “ eh? Pangeran Akio kenapa ada di sini? Aku ada dimana?” pangeran Akio
menetes kan air mata dan berlari memeluk putri Elise sangat erat dan berkata “kamu baik – baik
saja!! Akhir nya kamu sadar kan diri!!” pangeran Akio menangis dan putri Elise mengelus kepala
nya pangeran Akio gemetaran. Dan putri Elise berkata “ iya Akio...aku masih hidup.. terimakasih
sudah menyelamatkan ku..” sambil berkata seperti itu Elise memeluk pangeran Akio, Akio
berkata sambil menangis “ aku takut kamu tiada...tolong janji kepada ku jangan meninggalkan
aku lagi..” Elise tersenyum dan berkata “ iya..aku janji..”
Beberapa jam kemudian Akio berhenti menangis dan berkata “ Elise..kamu mau bertemu sama
Alaric dan ayah mu nggak?, aku tahu ayah mu mengeksekusi kamu..tapi sekarang ayah mu seperti
nya butuh kamu..aku belum beritahu kepada ayah mu kalau kamu nyawa nya tidak hilang, soal
nya aku takut dia mengeksekusi mu lagi..ternyata..” Elise menghela nafas dan berkata “ternyata
apa? Udah tidak apa - apa aku bertemu sama ayah..aku hanya ingin mengobrol dengan nya
sebentar saja. Lalu aku tidak mau berbicara dengan nya lagi.” Akio mengangguk kepala nya dan
besok nya mereka berdua berangkat ke kerajaan utara, Akio berkata “ini pake jaket ku dulu,
semua orang masih belum tahu keberadaan kamu..” Elise mengaguk kan kepala nya, dan mereka
berdua telah tiba di istana kerajaan utara, Elise gemetaran dan Akio memegang tangan nya dan
berkata “ tidak apa apa..aku ada disini. Ayo masuk” Elise mengangguk kan kepala nya dan
memasuki istana nya, Elise dan Akio tiba di kamar Alaric dan Elise mengetuk pintu nya Alaric
dan Alaric membuka pintu nya dan terkejut “ELISE!?” Alaric memeluk Elise sangat erat dan
menangis, Elise yang sedih melihat seberapa depresi adik nya dan mengelus kepala nya
“shush..aku ada disini..aku masih pegang janji ku..” Elise tersenyum melihat Alaric, dan Alaric
memeluk nya dengan sangat erat “aku..aku kira kamu-“ Elise memotong perkataan Alaric dan
berkata “kamu harus berterimakasih kepada Akio..Akio lah yang menyelamatkan hidup ku
Alaric..” Alaric melihat ke Akio dan berkata sambil bertunduk “PANGERAN AKIO! AKU
SANGAT AMAT BERTERIMAKASIH!!” pangeran Akio berkata “ tidak apa apa. Lagian ini
juga keinginan kita berdua untuk menyelamatkan putri Elise hidup” Alaric menganggukkan
kepala nya dan Elise berkata “ Alaric..dimana ayah..” Alaric berkata “kamu kaya nya jangan
17
melihat ayah..aku yakin kamu ngga akan kuat..” Elise berkata “ Alaric! Aku ingin berbicara sama
ayah. Cepat katakan ayah ada dimana.” Alaric berkata sambil membuang muka “ ayah ada di
kamar nya.” Elise menghela nafas dan berkata “kalian berdua tunggu sini. Aku bisa kesana
sendiri.” Akio menentang “GAK! AKU IKUT KAMU! Kapan kamu berubah kalo kamu masih
maaf in orang yang nyakitin kamu bertahun tahun!” Elise berkata dengan tegas “ Akio!! Tolong
ikutin perkataan ku aja..aku janji aku gak akan kenapa - kenapa” Akio menghela nafas dan
berkata “ hati -hati..” Elise pergi ke kamar ayah nya dan bertemu ayah nya yang sedang melihat
di luar jendela, Elise terkejut melihat ayah nya yang kurus itu dan Elise berkata “ ayah..” ayah
nya Elise terkejut dan melihat ke belakang dan berkata “ ELISE!? I- ITU BENERAN KAMU!?
Aku nggak berhalusinasi lagi kan!?” Elise mengalir kan air mata dan berkata “ iya..ini aku ayah..
ayah bisa memeluk ku sekarang.. Elise tahu dari mata ayah, ayah ingin memeluk Elise dari
lama..” ayah Elise lari menuju Elise dan memeluk Elise dan berkata “ maaf kan ayah nak..maaf
kan ayah! Yang tidak pernah mengasih kan kamu kasih sayang secukup nya..maaf kan ayah!!”
ayah Elise menangis tersedu sedu dan Elise menangis “kenapa ayah dari dulu tidak pernah
berbicara sama Elise..kenapa ayah tega mengeksekusi Elise..” ayah menangis dan berkata “maaf
kan ayah nak..ayah akan lakukan apa yang kamu ingin kan supaya ayah bisa menembus dosa
ayah..” Elise berkata “aku ingin ayah menjaga kesehatan ayah..dan Elise mau kita semua makan
bersama..” ayah mengangguk kan kepala nya dan beberapa jam kemudian mereka semua makan
bersama, suara keheningan membuat Elise jengkel dan ayah Elise berkata “ Akio terimakasih
telah menyelamatkan putri Elise, saya sangat amat berterima kasih..” Akio berkata dengan dingin
“ya kalo penjaga mu gak menembak si Elise ya gak bakal kaya gini.” Elise yang mendengar itu
langsung menginjak kaki nya Akio, Akio berkata “ ah! Apasih aku lagi bicarain kenyataan!” Elise
berbisik kepada Akio “udah Akio. Jangan buat ayah merasa bersalah setiap waktu. Aku sudah
hidup sekarang..” Elise memegang tangan nya Akio, Akio menghela nafas dan meminta maaf “
maaf kan saya.” Ayah nya Elise berkata “ tidak apa apa, lagian itu juga salah nya saya. Ehem.”
Ayah menyuruh Alaric keluar sebentar dan ayah berkata “ jadi..apa hubungan kalian berdua?”
Elise berkata dan melepas kan tangan nya di Akio “eh!? Hanya teman kok!” ayah berkata “
hahaha, tidak apa - apa saya tidak ada hak untuk marah sama hubungan kalian berdua saya hanya
ingin kalian bahagia berdua dan tidak saling menyakiti, dan Akio kalo kamu mau hubungan lebih
dari teman saya boleh kan, cuman jangan buat Elise nangis” ayah Elise menatap tajam ke Akio
dan Akio berkata sambil menyengir “wah! Ini berarti di restuin nih” Elise berkata sambil muka
nya berwarna merah “ih apasih! Udah sana makan!” mereka semua tertawa dan makan bersama..
18
SAHABAT TERBAIK
Karya
Elvina Putri Nur Widia
Siang itu aku dan Bunga, sahabatku dari kecil sedang mengantri sebuah tiket konser. Karena
artis yang akan tampil di konser tersebut kebetulan artis internasional, jadi tak heran jika antrian
begitu panjang. Bahkan kami pun sudah mengantri sejak jam 7 tadi dan sampai sekarang masih
belum dapat tiketnya.
Sampai sore tiba, ternyata kami tak kunjung dapat tiket konser itu padahal slot tiket sudah
sangat mepet. Hanya orang yang beruntung yang bisa mendapatkannya. Salah satu cara
mendapatkan tiket konser itu adalah dengan mengikuti kuis di sebuah radio. Tak mau ketinggalan
pastinya aku pun selalu dengerin radio yang mengadakan kuis tersebut.
Suatu hari tiket tinggal satu-satunya dan aku belum dapat telepon dari radio tersebut. Ya,
mereka yang ditelpon dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan adalah mereka yang
dapat.
Harapanku pupus ketika seseorang ditelpon dari radio tersebut dan berhasil menjawab
pertanyaan yang diajukan. Karena begitu ngefansnya sama artis yang mau konser, seharian aku
menangis dan tak mau keluar kamar. Bunga yang tau keadaanku pun segera datang ke rumah.
“Sore tante, Titanya ada?”
“Ada itu di kamar, seharian belum keluar” sahut mamaku menjawab pertanyaan Bunga.
“Ta, kenapa sih nangis gitu kaya anak kecil tau.”
“Apa sih, kamu kan tau gimana ngefansnya aku sama BTS. Bayangin udah mengantri dari pagi
sampai sore dan ikutan kuis tiap hari tapi ga bisa dapat tiket juga!”
“Nih tiket buat kamu” Bunga menyodorkan sebuah tiket padaku.
Dengan muka heran aku menerima tiket tersebut, ku lihat dengan saksama.
“Hah gimana caranya kamu bisa dapat tiket ini?”
“Aku ikutan kuis juga dan kebetulan aku yang terakhir dapat. Tapi itu buat kamu aja. Lagian aku
gak begitu ngefans kok sama BTS, Cuma ikutan kamu aja hehe” sahutnya tanpa muka bersalah.
“Beneran?” Aku langsung bangkit memeluk Bunga yang tengah meledekku karena muka
sembabku.
19
“Beruntung banget deh aku punya sahabat kamu. Jangan-jangan kamu ikutan kuis Cuma biar
dapet tiket untukku ya?”
“Iya hehe” jawaban Bunga yang semakin membuatku merasa beruntung bersahabat dengan gadis
berambut ikal ini.
20
RIZKI YANG BAIK HATI
Karya
Erza Fersah Ramadani Sihotang
Pada suatu waktu hiduplah seorang anak yang bernama Rizki. Dia berusia 9 tahun, sehari-hari
dia suka pergi ke sawah bersama temannya. Dia hidup sebatang kara tetapi Rizki tidak mudah
putus asa untuk mencari makanan. Sore hari kami mandi di pancuran sawah, kami setiap hari ke
pancuran sawah kecuali hari Jum’at. Pulang dari mengontrol sawah saya sering di ajak teman
untuk jalan-jalan ke pasar, pasar ini dekat di desanya Rizki yang buka di hari Selasa sekali, teman
saya mentraktir makanan setiap saya ikut kesana begitu baik nya dia ke Rizki dan Rizki pun selalu
mempunyai makanan enak.
Suatu hari Rizki tersesat di hutan karna mencari makanan dan dia tidak tau arah begitu lama
dia mencari jalan, langit pun mulai gelap dia memutuskan untuk tidur di hutan. Dan mencari
tempat nyaman, akhirnya ia menemukan gubuk bekas dia pun senang, dan ke tempat tujuan untuk
tidur, Dalam tidur nya Rizki mendengar suara hewan yang berisik, begitu Rizki ketakutan dia
berpikir itu mimpi, namun saat ia terbangun tiba-tiba cuaca hujan, pagi kemudian Rizki terbangun
dengan di temukan oleh seorang yang tinggal di hutan itu mengantar ke desa Rizki, Rizki pun
begitu senang akhirnya bisa pulang tetapi dengan keadaan tidak enak badan.
“ begitu lama temanya datang, Rizki ayo bermain.
“ maaf saya ga ikut dulu karena saya tidak enak badan.
Begitu setelah berbicara dengan temanya, Rizki memutuskan untuk kembali tidur, suatu hari si
Rizki sedang bersiap ke sawah. Ia menyapa semua orang yang ada di desa dengan senyuman
dengan berkata.
“ hai paman, bibi
Begitu orang-orang sekelilingnya Rizki menyapa dengan sopan, Rizki begitu ikut tersanjung
dan senang, Rizki merasakan begitu nikmatnya bertani. Ketika pagi menyingsing bersama surya
yang mengepakkan cahaya aku telah berada di ladang kecil itu, di temani dengan sebuah cangkul,
arit, dan beberapa alat pertanian lainnya aku habiskan masa remaja ku itu. Rizki menemukan
kenikmatan itu. Rizki menemukan kenikmatan saat dia makan. Saat keringat mulai bercucur
deras. Di saat sinar mentari menghantam wajahku. Di situlah nikmatnya nasi bercampur sayur
dan sebuah lauk tempe. Di saat siang menyala, di saat sore yang hangat aku merasakan semilirnya
angin surga menerpaku. Kemudian sore berlalu saya kembali ke rumahnya dan ingin rencana ke
rumah teman mau mengajak mandi di pancuran sawah dengan melihat pemandangan indah, Rizki
21
pun mengunjungi lokasi temanya yang bernama Rehan, Rizki pun berkata “dok dok dok ‘pintu’
Rehan saya ingin mandi di pancuran sawah apakah kamu ikut?
“ iya Riz tunggu habis ini 1 menit aja saya lagi bantu ibu.
“ baik”
Begitu pun 1 menit berlalu Rehan keluar menghampiri Rizki dan berjalan ke tempat lokasi
tersebut dan sudah sampai tujuan saya langsung loncat ke sungai tersebut dan berkata.
“ kesegaran mandi sore seperti yang aku alami sekarang ini”
“ iya Riz apalagi cuaca hari ini begitu enak untuk di pandang”
Enak banget air ini di nikmati airnya sangat segar dari sungai setelah mandi, selesai mandi Rizki
pun lanjut pulang dan menjemur baju tersebut ia pun berjalan dengan gembira dia pun berkata
“ saya pulang dulu Rehan, begitu Rizki pun pulang”
Bertahun-tahun kemudian Rizki sudah berumur 18 tahun tidak terasa sudah remaja. Dan
ingin melanjutkan kerja di luar kota tetapi ia berkeliling di desa dengan menyapa semua orang
dan melihat anak-anak mandi di sungai, begitu senang Rizki teringat masa lalunya itu bersama
temannya, ia pun mencari bus terdekat dan melanjutkan ke kota untuk melamar pekerjaan yang
begitu halal, ia mengobrol dengan seorang yang pernah kerja disitu.
22
SAHABAT SEJATI
Karya
Farel Gunawan Putro
Seseorang bernama Leo merasa hidupnya lengkap, Leo berkata aku punya ayah yang baik
kepadaku dan ibu selalu sayang padaku, bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan aku pun
pandai dalam mata pelajaran apapun, ia pun merasa puas dan bahagia, Leo mempunyai sahabat
sejati yang bernama Andi.
Pada hari minggu andi mengajak ku pergi bermain di taman bermain ,kami bersenang senang
disana, secara tidak sengaja aku melihat sepasang kekasih yang bersama sama menghabiskan
waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan pandangan cemburu, kini
aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkap karna aku belum mempunyai seorang kekasih
sambil melamun dengan memegang es krim di tangan secara tidak sengaja aku menabrak
seseorang yang memegang anjing ditangani secara tidak langsung aku lari karna aku takut anjing,
anjing itu ikut mengejar ku, aku lari sekuat tenaga, untungnya ada Andi yang membantuku untuk
mengusir anjing itu pergi apa jadi aku bila andi tidak datang menolongku, tak terasa matahari
mulai terbenam, aku dan Andi pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya aku dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada
ditaman tadi yang begitu mesra, waktu terus berjalan tak terasa sudah lewat tengah malam aku
pun mempunyai keinginan untuk mempunyai seorang kekasih, aku bertekat walau untuk
mendapatkan nya malam kian larut aku pun tertidur pulas dengan berharap ada seorang
perempuan yang mau menjadi kekasih ku.
Malam minggu ke Senin pagi pun berganti ibu pun membangunkan ku itu saat nya aku Mandi
dan berganti pakaian sekolah, aku pergi ke sekolah bersama dengan Andi, sesampai nya kami
disekolah bel pun berbunyi itu waktu nya untuk upacara hari Senin, pada saat itu aku ikut
melaksanakan upacara hari Senin, hingga hampir telah selesai ada seorang perempuan baris
didekat ku, berparas cantik dan menawan berambut panjang dan kulit halus, tetapi ada yang aneh
dengan nya mukanya pucat matanya sayu seperti orang tidak bertenaga tak lama kemudian
perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuh nya yang akan jatuh, dan saat
kumenangkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak keras, darah ku
seperti mengalir dengan deras hingga ke kepala ku hingga mukaku merah, aku berkata di dalam
hati “perasaan apa ini mengapa aku jadi aneh kayak gini apa yang terjadi dengan ku, apakah ini
rasanya jatuh cinta tak mungkin aku jatuh cinta padanya” tapi tak dapat kupungkiri aku memang
jatuh cinta padanya.
23
Setelah dia terjatuh datang guru untuk membawa nya ke UKS setelah itu upacara dilanjutkan,
skip setelah pulang sekolah aku pulang bersama Andi karna rumah kita searah setelah itu malam
pun tiba aku mengerjakan PR dari sekolah sembari memikirkan gadis yang pingsan tadi setelah
itu aku beranjak tidur, besok nya aku bangun awal tanpa dibangun kan ibu setelah itu aku
merapikan kamar ku dan turun ke ruang makan untuk sarapan setelah sarapan aku mandi setelah
pakai baju Andi ternyata sudah didepan mau memanggilku setelah itu aku berangkat sekolah
bersama Andi sesampai nya disekolah aku bertemu dengannya lagi diantar sama ayah nya naik
mobil setelah itu aku masuk ke kelas dan memulai pelajaran setelah pelajaran bell istirahat pun
berbunyi aku dan Andi segera ke kantin, setelah itu bell masuk pun berbunyi aku segera masuk
ke kelas memulai pelajaran selanjutnya dan bel pulang pun bunyi aku segera ambil sepeda
bersama Andi untuk pulang bersama.
Pas perjalanan pulang kita bertemu dengan cewek yang tadi masuk ke UKS Andi pun ingin
melihat apa yang dilakukan nya, setelah aku bertanya kata nya sepeda nya rantai nya putus kita
pun membantu memperbaiki nya setelah itu dia berterimakasih dan memperkenal kan nama nya
adalah Sinta setelah itu dia pun pamit untuk pulang setelah itu aku dan Andi lanjut pulang ke
rumah setelah sampai dirumah aku pun makan setelah makan aku beranjak ke tempat tidur karna
aku lelah, saat mencoba tidur aku terus memikirkan Sinta tadi dia membuatku hati ku berdebar
setelah itu aku tertidur.
24
SI PETERNAK AYAM
Karya
M. Bayu Prasdika
Di sebuah kampung terdapat seorang peternak ayam yang bernama Pak Tarmin, la mempunyai
3 anak yaitu Toni, Dimas, dan Anisa dan istrinya bernama ibu Tina. Keluarga pak Tarmin dikenal
sebagai keluarga yang sangat harmonis dan menyenangkan, kehidupan keluarga pak Tarmin
sangat sederhana karena semua kebutuhan rumah tangga tercukupi dari penghasilan ternak ayam
dan menjahit baju, ya ibu Tina adalah seorang penjahit baju sekaligus menjadi ibu rumah tangga.
Toni adalah anak pertama, Dimas anak kedua dan Anisa anak ketiga. Toni memasuki bangku
SMA pada kelas 10, sedangkan Dimas masih kelas 8 SMP, dan Anisa masih kelas 6 SD, Mereka
selalu berangkat sekolah bersama-sama dan selalu menunggu satu sama lain saat pulang sekolah
tiba, mereka selalu jalan kaki bersama-sama karena jarak sekolah dari rumah sangat dekat maka
dari itu Toni dan adik-adiknya selalu mandiri sejak kecil dan tidak ingin merepotkan kedua orang
tuanya. Dan mereka selalu membantu pekerjaan kedua orang tuanya agar meringankan beban
mereka, Anisa anak yang suka membantu ibu nya menjahit dan la suka menjual hasil jahitan ibu
nya di toko-toko yang lumayan dekat dari rumahnya bersama teman-temannya.
Pada hari minggu pak Tarmin pergi ke pasar untuk membeli pakan untuk ayam-ayamnya, pada
saat itu pak Tarmin sedang melihat lihat pakan dan vitamin untuk diberikan kepada ayam-
ayamnya, lalu ia mengambil pakan dan vitamin yang la pilih tersebut untuk la bayar. Saat sampai
rumah pak Tarmin bergegas memberi pakan ke ayam-ayamnya, setelah memberi pakan pak
Tarmin sedang mengambil barang di dalam rumahnya, setelah mengecek barang tiba-tiba pak
Tarmin dikagetkan dengan kandang yang begitu bau busuk yang menyengat karena bangkai ayam
milik pak Tarmin tersebut, lalu pak Tarmin memanggil istri dan ketiga anaknya untuk memberi
tahu kondisi ayam-ayamnya. Ibu Tina dan ketiga anaknya sangat terkejut melihat ayam-ayam
milik ayahnya sudah menjadi bangkai busuk di kandang masing-masing, setelah itu pak Tarmin
mengecek pakan-pakan yang ia beli saat di pasar lalu disimpan di gudang setelah la cek semua
ternyata pakan milik ayam-ayamnya telah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap,
pak Tarmin sangat bersedih hati karena ia ditipu oleh penjual pakan yang ada di pasar tadi ibu
Tina yang melihat suaminya sedang sedih la pun menenangkan hati suaminya agar tidak berputus
asa dalam beternak ayam. Semenjak kejadian itu pak Tarmin selalu mengecek pakan ayam-
ayamnya yang ia beli agar terhindar dari virus penyakit sampai kematian yang pernah la lihat
pada ayam ternaknya sendiri, anak anak pak Tarmin pun ikut membantu untuk mengecek pakan-
pakan yang ayah mereka beli saat di pasar. Selang beberapa bulan setelah kejadian yang membuat
keluarga pak Tarmin bersedih kini ayam-ayam pak Tarmin tumbuh dengan sehat dan bersih tanpa
ada gejala apa pun.
25
Keluarga pak Tarmin merasa sangat bahagia atas kerja keras mereka yang telah membuahkan
hasil, begitu pun dengan hasil menjahit Ibu Tina yang terus menambah pelanggan karena jahitan
Bu Tina sangat rapi dan nyaman saat dipakai maka dari itu ibu Tina selalu senang kala
mendapatkan pelanggan. Tino dan adik-adiknya sangat bersyukur atas rezeki yang terus
berdatangan di kehidupan mereka dan mereka selalu membagikan sembako saat hari jumat tiba.
Pada saat hari Jumat tiba pak Tarmin dan keluarga berniat memberikan sembako kepada warga
desa dan orang orang sekitar masjid atas rasa syukur mereka kepada tuhan yang maha esa. Pada
saat itulah pak Tarmin memiliki peternakan ayam yang sangat ramai pembeli dan disitulah
peternakan tersebut sangat ramai dan terkenal di kampung mereka sampai luar kota begitu pula
dengan ibu Tina yang sekarang ia sudah memiliki toko jahit dan baju, Tino dan adik-adiknya
sekarang mereka lulus sekolah dengan nilai terbaik dan perlahan lahan mereka mengembangkan
peternakan ayah nya begitu pula dengan Anisa yang sedang mengurus toko jahit ibu nya, pak
Tarmin dan ibu Tina sangat bangga atas kerja keras anak-anaknya yang ingin mengembangkan
usaha mereka ini, pak Tarmin sangat bahagia melihat semua anak-anaknya sangat sukses dan
berjaya dan ibu Tina selalu berdoa untuk keberkahan dan kesuksesan untuk keluarga nya.
26
KOS-KOSAN ‘MEREKA’
Karya
Mahendra Defa Prima Restyawan
Cerita kesurupan memang sering kali kita dengar. Bahkan kita juga sering menyaksikan
dengan mata kepala sendiri ketika ada seseorang yang tiba-tiba berteriak tidak karuan, sambil
menjerit-jerit serta menangis tanpa sebab yang jelas. Banyak kejadian tentang kesurupan atau
kerasukan yang mana pelakunya adalah makhluk tak kasat mata. Percaya atau tidak, jin memang
bisa mengendalikan tubuh seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah serta kurangnya
perlindungan dari diri sendiri. Entah kurangnya dalam mendekatkan diri kepada Tuhan atau
memang ‘makhluk’ itu yang mengambil alih tubuh manusia. Karena mereka tidak mengenal jenis
kelamin, rupa bahkan agama untuk menguasai tubuh kita.
Ketika aku berumur belasan tahun yang lalu, aku dan keluargaku mengunjung kakakku sudah
tidak kuliah di Ibukota. Saat itu, tepatnya kakakku sudah tidak kuliah lagi karena baru saja
wisuda. Dia seorang perempuan yang tinggal di kos-kosan khusus perempuan. Tapi, karena aku
seorang laki dan juga adiknya maka ibu pemilik kos memperbolehkan kami untuk menginap.
Ruangannya tidak terlalu besar. Terbagi menjadi 3 bagian, untuk ruang tamu, kamar dan dapur
Jujur saat memasuki kosan, aku tidak merasakan apa-apa. Biasa saja, seperti ruangan pada
umumnya. Ada teman kakakku yang beragama non-muslim bernama Fia. Jadi, suatu malam, Fia
sedang menggosok gigi dikamar mandi. Ketika itu, ketika sikat gigi sudah masuk ke dalam mulut,
tanpa ada hal yang aneh ia memandangi langit-langit kamar mandi yang hanya ditutupi kayu.
Namun sebelum ia menyelesaikan menyikat giginya, tiba-tiba ada yang menjambak rambutnya.
Bayangkan, di dalam kamar mandi yang kecil, dengan pencahayaan lampu seadanya, sendirian
pula. Ada yang menjambak rambut kita? “Aduh siapa tuh?”
Fia bertanya dengan nada yang cukup keras. Namun ia cukup merasa takut. Ketika itu,
kakakku tengah berada di kosannya. Sontak ia pun keluar dan membuka pintu, la mendapati Fia
yang terlihat menggigil di depannya sambil berkata, “Dah minta bawang merah” kira-kira kalimat
itu yang keluar dari mulut Fia kepada kakakku. Menurut orang-orang, bawang merah dapat
mengusir jin, sebenarnya bacaan doa lah yang paling manjur.
Setelah mengiyakan, kakakku masuk ke dalam untuk mengambil bawang merah. Tetapi,
setelah ia keluar, la tidak menjumpai Fia. Lalu ia bergegas menuju kos Fia. Fia sudah terlihat
seperti bukan dirinya sendiri. Tingkahnya orang-orang menyimpulkan kalau Fia tengah dirasuki
jin. Kakakku lalu memanggil Ibu kos. Akhirnya satu kosan geger saat itu juga. Fia berada didekat
tanaman sirih. Yang jelas, ia berontak dan terus berteriak, Ibu kos yang berasal dari suku Jawa
27
pun menyerah dan memanggil seseorang yang sudah biasa mengiball/metrar kead selang
beberapa saat, jin dikeluarkan paksa dan jin Itulah yang menjambak rambut Fadkam mandi.
Malam ia tidur seperti biasa dikosannya. Memang kakakku kalau memandang tempat. Nah,
dia bercerita. Saat itu ia masih berada di dalam kosan Maksud saat sedang bermimpi, ia masih
berada di dalam kosannya. Tidak ke mana-mana Kemudian. Didatangi oleh dua orang laki-laki.
Aku pun lupa perawakan mereka, yang jelas aku merinding saat mendengar itu.
Kakakku pun bertanya, “Kalian yang tinggal disini?” Salah satu dari mereka menjawab “lya.
Kami tinggal disini “Cuma berdua sajakah?”
Tidak, ada satu lagi teman perempuan kam...” Yang menjawab pertanyaan kakakku Itu
menunjukkan sosok perempuan yang akan menghampiri mereka. Namun setelah itu kakakku
terbangun dari mimpinya dan belum benar-benar melihat wujudnya. Lantas la mengucap
Istighfar. Siapa yang kuat mimpi seperti itu. Dengan lokasi sama, sendirian, perempuan pula.
Apa yang menjadikannya berani untuk tinggal sendirian adalah karena la yakin kalau Allah
SWT selalu bersama hamba-hamba yang taat kepadanya. Banyak hal yang terjadi dikosan
tersebut, ada yang kehilangan fried chicken padahal ditutup dengan tudung saji. Semua itu
mereka yakini bukanlah ulah manusia, melainkan ‘makhluk Tuhan yang lain. Jangan Takut!
‘mereka’ tidak akan berani mengganggu umat manusia, apalagi sampai melukai. Jika manusia itu
berlindung kepada Allah SWT, karena ‘mereka’ juga takut kepada Tuhan yang menciptakan alam
semesta. Dan kita juga harus percaya kalau mereka memang ada. Mungkin saat ini mereka’
tengah berada di sekeliling kita. Di depan, di belakang di samping, atau yang menjadi guling saat
kita sedang berbaring.
28
SATRIA
Karya
M. Arizal Maurifi
Pada suatu itu tinggalah seorang anak laki laki ia bernama satria kehidupannya dengan
keluarganya sangatlah sederhana. Usianya masih 15 tahun, ia sering membantu ibunya dan
ayahnya pergi berladang dan ia juga masih sekolah SMP kelas 9, ia habis pulang sekolah selalu
membantu orang tuanya dan orang tuanya juga sering sakit-sakitan, ia pergi ke hutan untuk
mencari tumbuhan herbal.
Dulu ia sering sama ayahnya pergi mencari tumbuhan herbal dan kalau ada tetangga lain yang
sedang sakit ayahnya selalu di mintai tolong tetangga nya untuk meminta ayah satria mencarikan
tumbuhan herbal dan ayahnya satria tidak meminta sepeserpun upah dan beliau ikhlas untuk
membantu.
Sejak ayahnya sakit-sakitan banyak tetangga yang sering bersedih karna tidak ada yang
mencari tumbuhan herbal, ketika satria usianya beranjak umur 18 dan akhirnya ayahnya pun
meninggal. Ia hidup bersama ibunya.
Dan ia tumbuh menjadi dewasa sekarang umur nya menjadi 23 tapi tidak dengan ibunya.
Ibunya satria sering sakit-sakit satria pun cemas ia sendirian mencari tumbuhan herbal di hutan
ia habis itu bertemu dengan seorang wanita cantik. Satria pun terlihat kagum pada si perempuan
itu dan satria pun menyapa nya terus si perempuan itu menoleh dan menyapa nya balik satria pun
menjadi tersenyum-senyum sendiri lalu wanita itu keburu pulang karna udah larut sore satria pun
sebaliknya juga ia bergegas mencari tumbuhan itu dan ia pun segerah menuju rumah.
Setelah itu satria pun sampai di rumah habis itu dia membuat ramuan herbal malamnya satria
pun kembali memikirkan perempuan yang di jumpainya di hutan. Singkat waktu satria pun
berinisiatif untuk mencari tumbuhan herbal dan berharap bisa bertemu di perempuan itu lagi dan
akhirnya satria pun sampai di hutan ia bertemu seorang perempuan itu lagi dan lagi”.
Satria pun menyapanya lagi dan satria ingat belum nanya nama perempuan itu dan tinggal di
mana. Terus satria pun mengobrol, satria pun mulai nanya namanya dan perempuan itu bernama
Aisya dan tinggal di desa sebelah singkat waktu menjelang sore dan Aisya pun pamit untuk
pulang satria pun juga ikut pulang dan dia pun mulai ada rasa dengan Aisyah sebaliknya juga
Asiyah pun juga ada rasa sama satria dan hari-hari pun mereka sering ketemu. Satria pun mulai
mencoba menyatakan perasaan dengan Aisyah sebaliknya Aisyah juga menerima satria dan gak
terasah mereka pacaran udah hampir 1tahun satria pun mulai berani untuk melamar Aisyah ke
rumah Aisyah dan kedua orang tuanya sama sama merestui.
29
Satria dan Aisyah menikah dan di karuniai seorang anak 1 yang bernama bunga dan sehabis
itu orang tuanya sering sakit” lagi dan orang tuanya satria pun menghembuskan nafas terakhirnya
satria dan istrinya pun bersedih akhirnya sejak itu satria tinggal bertiga dengan istrinya dan
anaknya 1 tahun kemudian satria dan keluarga nya berinisiatif untuk meninggalkan desa dan
pinda ke kota dan akhirnya satria pun dan keluarga nya tinggal di kota tidak berasa hampir 2
tahun di kota ia di karuniai anak 1 yang bernama melatih tidak terasah bunga pun sudah duduk
di bangku SD kelas 6 sehari hari Aisya juga berdagang di rumah sebaliknya satria pun kerja untuk
menafkahi satria kerjanya menjadi taxi online bunga juga sehari-hari menjaga adiknya yang masi
kecil tidak terasa 5 taun berlalu sekarang bunga pun duduk di bangku SMA dan melati juga duduk
di bangku 6 SD berhari hari. Mereka pun hidup dengan ke sederhanaan satria pun berpindah alih
pekerjaan di pabrik dan hasilnya pun bisa menghidupi anak-anaknya dan istrinya akhirnya pun si
bunga bisa kuliah dan adiknya pun duduk di bangku SMP kelas 3 dan mereka akhirnya bisa
menjalani kehidupan dengan baik.
30
BANGKIT
Karya
M. Febrian Afandi
Pandanganku pada langit tua. Cahaya bintang berkelip kelip mulai hilang oleh kesunyian
malam. Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap. Cahaya bulan malam ini begitu
indahnya. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan. Konflik dengan orang tua karena tidak lulus
sekolah. Hari ulang tahun yang gagal di rayakan. Dan hadiah sepeda motor yang terpaksa di
kubur dalam- dalam karena tak lulus, belum lagi si adik yang menyebalkan. Teman-teman yang
Konvoi merayakan kemenangan, sedangkan aku? Hari-hari yang keras kisah cinta yang pedas.
Angin malam berembus
Menebarkan senyumku walau sakit dalam hati mulai mengiris. Sesekali aku menghapus air
mataku yang jatuh tanpa permisi. Sakit memang putus cinta. Rasanya beberapa saat lalu, aku
masih bisa mendengar kata-kata terakhirnya yang tergiang-ngiang merobek otak ku
“sudah sana… Kejarlah keinginanmu itu, kamu kira aku tak laku, jadi begini sajakkah caramu,
oke akan aku ikuti.. Semoga kamu tidak menyesal menghianati cinta suci ini.” Beberapa kata
yang sempat masuk ke HP-ku, di ikuti telepon yang sengaja ku matikan karena kesal dan muak.
Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku yang sakit. “selamat malam..? Sori mbak
kayanya lagi sedih banget boleh aku minta duitnya..” seorang pemabuk dengan botol bir di tangan
kiri dengan jalan yang tak beraturan, Ia mengeluarkan sebilah pisau lipat dan mengancamku. Aku
hanya terdiam tak bisa berkata, membuatnya sedikit bingung. Aku meraih tas di sampingku dan
menyerahkan padanya. “ini ambil semua. Aku tak butuh semua ini. Aku hanya ingin mati. Aku
melemparkan tas ke hadapannya yang di sambut dengan senyum picik dan ia pun menghilang di
gelapnya malam.
Aku bangkit berdiri dan berjalan menyusuri malam, berdiri menatap air sungai yang mengalir
airnya deras. Di sini di atas jembatan tua ini. Angin sepoi- sepoi menyerang tubuh ku. Aku berdiri
menatap langit yang bertabur bintang. Rasanya tak ada yang penting bagiku sekarang. Perlahan-
lahan aku berjalan menaiki jembatan dan berdiri bebas. Menutup mata dan tinggal beberapa senti
lagi aku akan terjatuh. Aku bangkit berdiri dan berjalan menyusuri malam, berdiri menatap air
sungai yang mengalir sanggatlah deras. Di sini di atas jembatan tua ini. Angin sepoi- sepoi
menyerang tubuh ku. Aku berdiri menatap langit yang bertabur bintang rasanya tak ada yang
penting bagiku sekarang. Perlahan-lahan aku berjalan menaiki jembatan dan berdiri bebas.
Menutup mata dan tinggal beberapa senti lagi aku akan terjatuh. Aku perlahan mengangkat kaki
31
kananku dan…? Tiba-tiba sosok pemabuk yang menodongkan pisau padaku ku tadi, menarik
baju ku dan menampar pipiku dengan keras, keras sekali tamparannya
“ini uang dan tas mu…!! Aku tak butuh..! Aku lebih baik mati kelaparan dari pada melihat wanita
lemah sepertimu” ia menarik ku turun dan melemparkan tasku di atas tanah Dan ia pun langsung
pergi. Aku bangkit dan meraih tas ku kembali menyusuri tangga turun. Sosok yang tadi, pria
mabuk yang ternyata seumuran denganku, di sekujur tubuhnya penuh tato dan tubuhnya kurus
sekali. Ia berdiri termenung pada tangga jalan. Sesekali menatap langit dan menghapus air
matanya. “boleh aku berdiri disini bersamamu? Aku menyapanya tapi ia hanya terdiam
membisu”. Aku berdiri di sampingnya menunggu sampai kapan ia akan berdiri pergi dari sini.
“kenapa kamu menamparku..?
Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi. Lalu pada saat malam hari ibu ku datang
pada ku lalu ia pun berkata kenapa kok diam aja. Lalu aku pun bercerita tentang apa yang terjadi
pada ku lalu ibu ku menasihati ku untuk bangkit kembali.
32
PERSAHABATAN
Karya
M. Sabiq Assidiqi
Rafli mempunyai seorang sahabat yang setia menemani dan saling membantu ketika sedang
kesusahan, Erza sahabat setia dengan Rafli namun belakangan ini Erza tidak berkunjung ke
rumah Rafli.
Rafli pun mengunjungi rumah Erza dan sampai mengetuk pintu sampai 6 kali tidak ada yang
membuka pintunya lalu Rafli memberanikan diri untuk bertanya pada tetangga tentang
keberadaan Erza.
Ternyata Erza pindah rumah ke kota karena orang tuanya bekerja. Akhirnya keluarganya
memutuskan untuk pindah ke kota. Dan Rafli pun tampak sedih karena Erza pindah ke kota ia
sering melamun dan memikirkan sahabatnya yang berada di kota (Erza).
Rafli ingin bertemu dengan Erza ,Rafli Mencoba menanyakan alamat Erza ke tetangga Rafli
mendapatkan alamat Erza lalu, Rafli berencana untuk Mengunjungi Erza di desa yang terpencil
,Rafli pun berangkat mengunjungi Erza pada hari Sabtu dengan perjalanan yang sangat jauh .
Sesampainya Rafli di rumah Erza. Kedatangan Rafli di sambut oleh keluarga Erza dan Erza ,
Erza meminta maaf kepada Rafli karena tidak sempat bilang dan memberi kabar kepada Rafli.
Ayah Rafli berkata bahwa tujuan ke desa ialah mengajak Erza ke kota dan tinggal bersama
keluarga Rafli. Dan orang tua Erza Sudah menanggung semua biaya pendidikan di kota .
Tapi semua itu terserah kamu sendiri Erza “ Ayah Rafli
Baiklah kalau ayah Rafli dan Rafli menghendaki saya untuk ikut . Saya mau , saya juga
mengungkapkan Banyak terima kasih atas kebaikan keluarga Bapak.
Kemudian Rafli bangkit dari tempat duduknya dan memeluk Erza. Tampaknya Rafli bahagia
dan tidak kuat menahan kebahagiaan itu. Kini Erza tinggal bersama keluarga Rafli di kota.
Sedangkan keluarganya tinggal di desa bersama nenek Erza yang sudah tua.
Pada suatu hari, seperti biasa Rafli dan Erza pergi ke sekolah bersama-sama setiba di sekolah,
mereka berpapasan dengan guru mereka dan mereka pun langsung bersalaman . Lalu, gurunya
bertanya kepada mereka.
Apakah sudah belajar untuk UH nanti?
33
Sudah Bu jawab si Rafli . Lalu mereka pun masuk ke kelas dan tak lama kemudian bel pun
berbunyi, semua murid duduk di tempatnya masing-masing , tak lama kemudian guru yang
mengajar jam pertama datang , Dan menyuruh muridnya untuk berdoa terlebih dahulu Sesudah
berdoa, Bu guru menyuruh muridnya untuk mengeluarkan kertas dua lembar dan UH pun
dimulai.
Guru membacakan soal dan setelah selesai ia menyuruh mereka untuk mengisi soal tersebut
sendiri-sendiri.
Saat sudah guru membaca kan soal Rafli dan Erza mulai mengerjakan, setelah 1 jam berlalu
ulangan pun selesai dan bel istirahat berbunyi. Waktu sekolah telah selesai dan keesokan harinya
Erza dan Rafli berangkat sekolah bersama lalu saat mulai pelajaran kertas ulangan di bagikan,
Tapi kabar buruk untuk Rafli karena nilai nya jelek sedangkan nilai Erza bagus, Erza pun
memberi semangat kepada Rafli agar tetap semangat. Lalu saat selesai istirahat yang nilai nya
jelek akan remidi. Tapi saat itu Erza membantu Rafli belajar untuk remidi ulangan tugas. Istirahat
telah berlalu Rafli pun masuk ke kelas dan mulai mengerjakan soal remidi ulangan nya, dan
sekitar 1 jam kemudian ulangan remidi pun selesai. Dan kertas di bagikan, saat itu Rafli sangat
kaget nilai nya bagus mendapatkan 90. Rafli berterima kasih kepada Erza karena sudah
membantu belajar untuk remidi nya. Dan itu artinya persahabatan.
34
ANAK YANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
Karya
M. Fathoni Firdaus
“Hei jangan buang sampah sembarangan” kata seorang anak laki-laki bernama Farel kenapa
temanya yang membuang sampah plastik bungkus makanan di sungai namanya Yoga.
“memangnya kenapa? “suka-suka aku mau buang sampah di mana itu bukan urusanmu. “anak
laki-laki yang di peringatkan itu tidak mau mengalah dan tetap membuang sampah di sungai.
“Perbuatanmu itu bisa merusak lingkungan, bukankah lebih baik membuang sampah pada
tempatnya? “, Farel tetap menasihati Yoga agar membuang sampah pada tempatnya. “Ah
sudahlah, palingan juga tidak akan terjadi apa-apa, itu hanya satu bungkus makanan bukan satu
truk. Tidak masalah kan? “ Yoga tetap tidak mau di salahkan karena membuang sampah
sembarangan “terserah kamu Yog, aku sudah mengingatkan kamu”. Farel pun menyerah untuk
menasihati yoga, lalu ia berjalan pulang meninggalkan Yoga sendiri di pinggir sungai.
Malam harinya hujan turun sangat lebat di sertai angin kencang, saat itu Yoga sedang sendirian
di rumah karena kedua orang tuanya sedang pergi ke rumah sakit menjenguk neneknya. Yoga
pun ketakutan di rumah tapi tidak ada yang ia bisa lakukan, Yoga pun memutuskan untuk tidur.
“aaaaaa...... tolong. Jangan kejar aku... “ Yoga berteriak sambil berlari kencang, karena dia
ketakutan. “Hei Yoga, jangan lari...” suara berat itu terus mengikuti Yoga, membuat Yoga tidak
bisa berhenti berlari. “siapa kamu? “ tanya Yoga terpatah -patah karena ketakutan. “Aku adalah
sampah yang kau buang tempo hari, aku harus bersamamu karena aku adalah sampah yang kau
buang” ia meminta pertanggung jawab atas sampah yang telah dibuang sembarangan waktu itu.
Di sepanjang perjalanan Yoga berpikir apa dia sedang mimpi, ini benar-benar mustahil.
Tapi bumi yang Yoga lihat sekarang sangat berbeda sangat hancur karena banyak sampah di
mana – mana, kemudian dia teringat perkataan Farel tempo hari yang melarangnya untuk
membuang sampah sembarangan, ada penyesalan dalam hati yoga. Ia tidak pernah berpikir jika
bumi akan sehancur ini karena sampah.
Brukkk.....
Yoga terjatuh dari tempat tidur. “aduh sakit”. Yoga mengadu karena kesakitan, Yoga segera
berlari menuju ke jendela kamar. Hari sudah pagi, Yoga melihat sekeliling rumahnya, masih sama
seperti kemarin, lalu Yoga berlari keluar kamar. Ia melihat ibu nya sedang menyiapkan sarapan.
“yoga sudah bangun, mandi sana kamu kan sekolah”. Kata ibu. “iya bu” kata Yoga menuju ke
kamar, sambil duduk terdiam di kasur. “semalam hanya mimpi. Huuhhh.... menyeramkan sekali.
Syukurlah itu hanya mimpi, akhirnya Yoga bangkit dan segera pergi ke kamar mandi
35
Yoga berangkat sekolah dengan berjalan kaki seperti biasanya. “Farel...” teriak yoga saat
melihat Farel di depanya. “Hei Yog, ada apa?” Farel menghentikan langkahnya menunggu Yoga.
“rel aku semalam bermimpi aneh”. Yoga pun menceritakan mimpinya semalam ke pada Farel.
“Oh jadi begitu, kamu harus nya belajar dari mimpi mu Yog, bukankah aku sudah
memperingatkan mu”. Kata Farel saat Yoga selesai cerita. “iya rel, sekarang aku sadar membuang
sampah sembarangan itu tidak baik, dan aku tidak akan mengulanginya lagi “. Yoga pun
menyesalinya karena tidak mendengarkan nasehat dari Farel, Dan dia berjanji tidak akan
membuang sampah sembarangan lagi.
Dan setelah Yoga mulai menyadari kesalahannya dia pun sekarang setelah makan, plastik
sampahnya pun langsung dia buang ke tempat sampah. Farel pun senang karena Yoga sudah
menyadari kesalahannya ia pun mengajak Yoga ke warung untuk menraktirnya. Dan setelah
sampai warung Farel pun menyuruh Yoga untuk mengambil jajan yang dia mau. Yoga pun
berterima kasih pada Farel. Setelah itu Farel pun berpamitan kepada Yoga karena sudah mau sore
36
ANAK YANG BERUSAHA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
Karya
M. Rafly Irsaputra
Ada seorang anak yang rajin belajar .Anak itu bernama Rizki dia masih berusia 10 tahun. Dia
selalu membantu orang tuanya jualan kue, hidupnya sanggatlah susah dia membantu orang tuanya
dari malam sampai pagi, waktu pulang sekolah dia punya kesempatan membaca buku dan
mengerjakan tugas. Suatu hari Rizki sudah umur 16 tahun dia mau pergi ke kota untuk mencari
ilmu pengetahuan yang banyak kemudian Rizki ke terima di SMA 1 Sidoarjo dia sekolah di SMA
1 Sidoarjo selalu juara 1 dan Rizki terpilih untuk ikut lomba non akademik dan juara 2 dan dapat
beasiswa ,waktu libur sekolah Rizki pulang kampung ke desanya untuk menjenguk orang tuanya
. kemudian Rizki ke terima di sekolah militer.
Dan sekarang Rizki menjadi pimpinan TNI AD, perasaan Rizki saat di terima nya sebagai TNI
AD merasa senang dan bahagia. Dia menjalankan pekerjaan sebagai TNI AD seperti biasanya,
Rizki dianggap bagus dalam menjalankan tugas TNI AD Rizki sangat senang mendapatkan
pujian seperti itu.
Hari-hari berlalu ia menjalankan pekerjaannya sebagai TNI AD ia sangat bersyukur dengan
pekerjaan nya saat ini. Saat malam Rizki lapar dan memutuskan makan lalapan, ia makan bersama
teman nya yaitu Wisnu. Lalu Wisnu bertanya kepada Rizki “kamu tidak rindu kepada kedua
orang tua mu?” ujar Wisnu, lalu Rizki menjawab “kalau dipikir pikir sangat rindu kepada kedua
orang tua ku, tapi aku bingung kapan dapat cuti”. Lalu keesokan hari nya Rizki mendapatkan
kabar bahagia diizinkan kepada atasannya untuk mendapatkan cuti, Rizki sangat bersyukur dan
senang.
Saat malam hari Rizki memesan tiket kereta untuk ke rumah kedua orang tua nya dan dia
Shalat agar di beri kelancaran untuk besok, ia sangat senang saat dapat ijin cuti. Lalu Rizki saat
pagi bersiap siap untuk perjalanan dan pamit kepada teman temannya dengan perasaan sangat
senang. Lalu Rizki berangkat tanpa sepengetahuan orang tua nya. Rizki pulang kampung untuk
menjenguk orang tuanya di desanya waktu Rizki sudah sampai didesanya orang tuanya. Rizki
dan kedua orang tuanya sangat senang dan kaget kemudian Rizki menangis dan mencium kaki
orang tuanya dan orang tua Rizki berkata “Anak ku gimana kabarmu? Lancar kan dengan
pekerjaan mu? Ibu sangat kaget dan rindu” ujar Ibu Rizki dengan menangis dan Rizki bilang ke
orang tuanya sambil menangis Rizki bilang ke orang tuanya “Terima kasih ibu sudah mendidik
ku dari kecil dan mendoakan ku sukses dan bisa menjadi pemimpin TNI AD, Terima kasih ibu
ayah Terima kasih” ucapnya dengan perasaan yang sedih. Waktu di desa Rizki mengajak orang
tuanya jalan-jalan ke kota, orang tuanya Rizki sangat senang soalnya belum pernah diajak jalan,
waktu hari Selasa Rizki balik ke militer TNI AD lagi soalnya cutinya sudah habis, waktu mau
37
balik ke militer Rizki berpamitan ke orang tuanya waktu Rizki sudah sampai di militer dia
langsung pergi ke medan perang. Suatu hari Rizki dapat kabar kalau ibunya lagi sakit dan dirawat
di rumah sakit Rizki pun kaget besoknya Rizki mintak izin ke pimpinannya kalau ibunya lagi di
rawat di rumah sakit dan Rizki mendapat izin besoknya Rizki pulang kampung dan langsung ke
rumah sakit untuk menjenguk ibu nya Rizki bertanya ke pada ayahnya ibu sakit apa yah kemudian
ayahnya bilang ibumu tadi habis jatuh dari kamar mandi.
Pada hari Senin ibu nya Rizki sudah pulang dari rumah sakit dan Rizki berpamitan ke orang
tuanya mau berangkat lagi ke tempat militer. Pada hari minggu Rizki sama wisnu lagi joging di
alun-alun Sidoarjo sesudah joging Rizki dan wisnu beli minuman dan makanan di dekat alun-
alun Sidoarjo, sudah makan dan minum Rizki dan wisnu balik lagi ke tempat militer disana Riski
dan wisnu dapat info kalau hari minggu depan semua teman temannya di ajak sana pimpinan nya
pergi renang Rizki dan wisnu gembira sangat pada hari minggu Rizki, wisnu, dan teman
temannya lagi bersiap-siap untuk pergi ke kolam renang waktu sampai di kolam renang dia
melihat kalau ada anak kecil yang berantem dan Rizki memisahkan anak kecil itu dan menyuruh
anak itu salaman dan baikkan lagi sehabis Rizki sudah memisahkan anak itu dia langsung
pemanasan dulu supaya kalau nanti kalau renang tidak kram Rizki sangat bahagia soalnya belum
tahu renang semenjak Rizki di desanya
38
MENJADI LEBIH BAIK
Karya
M. Arya Ariel Hermawan
Namanya saja manusia, selalu saja ada rasa iri ketika melihat seseorang sudah maju terlebih
dulu. Kenapa dia bisa lebih hebat dari aku, padahal proses belajarnya sama saja. Dialah ilham,
siswa berprestasi yang tampak biasa-biasa saja di kelas, tapi selalu menyontek ketika ujian.
Rasanya aku hampir menyerah karena tak mampu menyaingi apa yang dilakukan oleh ilham
usahaku untuk mencapai peringkat 5 besar sangat sulit. Sementara ilham di kelas dia tidak terlihat
belajar keras, bahkan terkadang saat waktu pulang sekolah dia langsung bermain bola bersama
teman-teman yang lain. Sementara aku, langsung belajar kembali, hingga membuat kepalaku
berat dan pening. Waktu terus berjalan dan prestasiku seperti jalan di tempat Satu hari aku
menjadi teman sekelompok dengan ilham Aku dan Ilham memang kurang dekat, sehingga
perbincangan aku dengannya hanya basa basi belaka Namun rasa penasaranku mendorong untuk
bertanya pada Ilham, mengenai bagaimana cara ia belajar, sehingga bisa berprestasi di sekolah.
Kamu di kelas biasa-biasa saja, tapi kenapa setiap ujian selalu mendapat nilai sempurna?”
Ilham tersenyum tipis mendengar kalimat tersebut. “Tak semua yang kamu lihat di
permukaan adalah kenyataan 100 persen. Ada hal-hal lain yang tak kamu lihat,” ujar ilham. Aku
tidak seperti kebanyakan orang yang belajar banyak hal terus menerus, aku tidak cocok dengan
itu. Lalu, bagaimana kamu belajar?” tanyaku makin penasaran. Aku belajar selepas subuh,
setengah jam setiap hari. “Proses belajar itu aku lakukan konsisten sejak aku kecil, tak pernah
terlewat, tapi berdampak besar bagiku. Walaupun sedikit, aku tetap tumbuh setiap harinya.
Dibanding belajar banyak di satu hari, tapi di hari lain, tidak belajar,” jelasnya. Dari pembicaraan
itu aku baru mengerti, tak ada perubahan besar yang dihasilkan dari proses yang sebentar. Rata-
rata orang sukses pun memerlukan waktu yang lama untuk menguasai satu bidang sehingga aku
paham dan memutuskan untuk membentuk diri lewat hal-hal kecil terlebih dulu. Ya, tumbuh satu
persen setiap hari lebih baik, daripada tidak sama sekali. Dulu sekali, ketika tubuhku tak setinggi
Namaku Ahmad Ilham. Aku adalah siswa di sebuah sekolah SMP yang terkenal dengan
sebutan SMP PGRI 1 BUDURAN. Sekarang ini, aku menginjak semester 1 kelas 3 SMP. Pagi
hari ini aku terbangun dengan tergesa-gesa. Aku segera melaksanakan ritual mandiku dan
bergegas ke dapur untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, aku langsung pergi ke sekolah karena
hari ini ada pelajaran matematika. Dan guru matematika tersebut terkenal killer di sekolahku.
Aku menaiki sebuah bus untuk sampai di sekolah. Sayangnya, saat aku sampai di sekolah pintu
gerbang sudah tertutup. Aku sangat gelisah dan berusaha untuk masuk ke dalam. Aku
memberanikan diri untuk memanjat gerbang itu. Untung saja aku memakai celana hari ini jadi
aku tak perlu sungkan untuk memanjat gerbang yang lumayan tinggi itu. Sebelum memanjat, aku
39
celangak-celinguk mencari keberadaan satpam. Untunglah satpam itu sedang tidak ada di pos-
Nya. Bruk. Aku melompat dari atas gerbang dan segera melesat ke arah kelasku. Untung saja
tidak ada yang melihat kalau aku sudah berani memanjat gerbang sekolah.
Naaahh…saat sampai di kelas sudah ada Pak Wijaya selaku guru matematika yang
terkenal killer itu. Aku memberanikan diri untuk masuk ke kelas. Pak Wijaya memanggil namaku
saat aku sudah ada di hadapannya. Nyaliku langsung menciut saat mendengar suara baritonnya
yang super tegas itu. Aku tersentak saat Pak Wijaya memarahiku karena aku datang terlambat,
dia juga menceramahiku agar aku lebih giat belajar karena nilai matematikaku sangat rendah.
Aku sangat malu sekali karena dimarahi dan diceramahi di depan murid-murid yang lain.
Akhirnya satu jam pelajaran Pak Wijaya dihabiskan hanya untuk menceramahiku.
Setelah peristiwa itu aku hanya diam mematung di kursiku. Bahkan aku tak menghiraukan
perkataan teman-teman yang memanggil namaku. Aku terus termenung. Memikirkan
kesalahanku hari ini. Setelah memikirkannya aku bertekad akan merubah cara hidupku. Bel
pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Namun, aku masih asyik berada di
perpustakaan sekolah. Aku berusaha mempelajari pelajaran matematika yang belum aku pahami.
Kegiatan ini terus aku lakukan setiap hari sehabis pulang sekolah.
Setelah beberapa minggu berusaha mengubah cara hidupku, akhirnya aku berhasil. Dan
sekarang aku tak pernah terlambat pergi ke sekolah dan semua nilai matematikaku meningkat
drastis. Aku sangat bahagia. Tak sia-sia aku berusaha sehingga membuahkan hasil yang baik.
40
WANITA HEBAT KU
Karya
Nasha Salsabila Zarif
Di suatu desa yang asri tinggal lah pasangan berbahagia. Mereka bekerja sebagai petani.
Istrinya sedang mengandung anak pertama dengan usia kehamilan 8 bulan. Di pagi hari yang
cerah suaminya semangat untuk mencari nafkah akan tetapi sang istri berada dirumah karena
sedang hamil tua. Saat wanita ini ingin ke kamar mandi tiba-tiba ia merasakan kontraksi dan
berteriak hingga membuat nya pingsan. Tetangga yang mendengarnya pun berlari dan
membawanya ke klinik terdekat. Suami yang mendengar kabar istri nya pun bergegas
meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke klinik tersebut.
“pak bayi nya lucu berjenis kelamin perempuan” ujar dokter.
Bayi tersebut pun diberi nama “Anya’ dan harapan mereka berdua kelak ia bisa
membanggakan kedua orang tua nya. 13 tahun pun telah berlalu, Anya tumbuh menjadi gadis
yang berparas cantik. Saat ia memasuki sekolah menengah pertama, sang teman tiba-tiba
bertanya ‘Anya apakah orang tua mu bekerja sebagai petani?” , Anya yang sudah lama menutupi
hal tersebut dari teman-teman nya pun sontak kaget akan pertanyaan tersebut. Anya pun
menjawab ”tidak, orang tua ku adalah pekerja yang sukses, ia memiliki kantor di perkotaan”.
Sesampainya di rumah Anya pun bertanya kepada sang Ibu “Ibu, kenapa kedua orang tuaku
bekerja sebagai petani? Apakah tidak ada pekerjaan selain menjadi petani? Anya malu
mempunyai kedua orang tua yang memiliki pekerjaan petani” . Ibu nya yang mendengar
perkataan anaknya itu pun tiba-tiba meneteskan air mata. “ayah dan ibu bekerja untuk kebutuhan
hidup, pekerjaan ini juga halal nak” ucap sang Ibu. Anya pun hanya bisa terdiam dan harus
menerima kenyataan meskipun ia malu mempunyai kedua orang tua bekerja sebagai petani. Saat
melakukan ibadah wanita tersebut berdoa “YaAllah mengapa anak yang ku harapkan menjadi
seperti ini, aku memberi nama yang indah agar kelak ia bisa membanggakan kedua orang tua
nya”.
Anya pun ditelepon oleh Siska teman dari perkotaan dan mengajaknya untuk berjalan jalan ke
mall. Sesampainya dirumah Anya, Siska pun kaget melihat kondisi rumah Anya. “ibu, Anya akan
berjalan jalan ke mal sama Siska, naik mobil mewah bu, seru banget sepertinya” ujar Anya yang
meminta izin kepada sang Ibu. “iya nak, hati-hati ya saat di perjalanan” .
Saat di tengah perjalanan, tiba-tiba kendaraan yang dikendarai oleh Anya dan temannya
mengalami kecelakaan. Sontak orang-orang yang berada di lokasi tersebut segera menghubungi
ambulans untuk dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, perawat menelepon anggota
Anya dan Siska. Begitu kedua orang tua Anya dan Siska tiba di rumah sakit, betapa terkejutnya
41
melihat kondisi mereka berdua. Namun, yang paling parah ialah si Anya, karena luka terlalu
parah di bagian mata dan kekurangan darah membuat dia kehilangan penglihatannya. Tak
sanggup ibu dan ayah Anya mendengar ucapan dari dokter.
Cara satu-satunya untuk membantu Anya kembalikan penglihatannya ialah dengan cara
operasi mata dan berharap mendapatkan donor mata untuk Anya. Semakin sedih dan terpuruk
ibu Anya mendapatkan keadaan Anya seperti itu. Ibu mana yang tak sanggup apabila anak
tersayang nya mengalami kecelakaan, ia pun harus mendonorkan mata untuk anaknya itu. Sang
Ayah yang mendengar ketika istrinya ingin mendonorkan mata pun rela akan kemauannya. Sehari
setelah kejadian tersebut, ibu Anya harus melakukan operasi. ‘tindakan operasi sudah kami
lakukan akan tetapi maaf pak apabila kami tim dokter tidak bisa menyelamatkan nyawa istri
bapak’ ujar sang dokter. Ayah Anya pun sangat amat shock ketika dokter keluar dari ruang
operasi dan mendengarkan apabila sang Istri telah tiada karena telah mengorbankan mata nya
untuk putri tercinta nya. Anya yang mulai tersadar bertanya “ayah, ibu dimana?” , “ibu sedang
bekerja nak di luar kota untuk membayar biaya operasi kamu” jawabnya. “maaf Anya, ayah harus
berbohong kepadamu, karena ibumu meminta saat usiamu 17 tahun kamu tahu bahwa orang yang
telah mendonorkan matanya untukmu ialah ibumu sendiri” batin ayah.
Hari demi hari telah Anya lewati, saat ini pun ia telah memasuki usia 17 tahun dan ia bertanya
lagi. “Yah, kata ayah saat Anya berusia 17 tahun ayah akan memberi tahu kepada ku siapakah
orang yang telah mendonorkan matanya untukku” . Ayah nya pun mau tidak mau harus memberi
tahu karena itulah permintaan terakhir sang istri kepada nya. “orang yang telah mendonorkan
matanya untuk mu adalah orang yang telah mengandung mu 9 bulan, menyusui mu, bahkan
merawatmu dan memberikan kasih sayang hingga kamu beranjak dewasa” pinta ayahnya.
Anya pun menjawab “maksud ayah apakah ibu orang nya?” “iya, ia adalah ibu mu sendiri, yang
rela berkorban untukmu Anya..” ujar ayah Anya.
Anya mulai tersadar selama ini dirinya sering membantah perkataan kedua orang tua nya, tetapi
mereka lah yang telah berjuang untuk Anya dan ia memohon
“Ya Allah apabila engkau memberikan ku satu kali kesempatan untuk bertemu ibuku, aku ingin
memeluk nya dan mengucapkan permintaan maaf akan kesalahan yang telah ku perbuat selama
ini... aku selalu membantah bahkan aku pernah malu karena kedua orang tua ku bekerja sebagai
seorang petani, tetapi tanpa adanya mereka Anya tidak mungkin hadir di dunia ini” .
Tahun telah berganti, Anya pun tumbuh dewasa dengan kepribadian yang berbeda dari
sebelumnya. Tak disangka ia pun dinikahi oleh pria yang berparas tampan. “Anya, kini engkau
telah menjadi seorang istri dan sebentar lagi engkau juga akan menjadi seorang ibu. Ayah harap
kelak kamu akan meniru perjuangan seperti ibumu” batin ayah.
42
Setelah kejadian itu pun ayahnya pingsan dan tak disangka ia mengidap penyakit jantung yang
telah disembunyikan selama bertahun-tahun, dan akhirnya membuat ia meninggal dunia.
“Ayah, kini ayah telah menyusul ibu di surga, tenang di alam sana ya ayah, Anya tak berhenti
berdoa kepada ibu dan ayah agar ditempatkan di sisi yang nyaman.. maaf atas kelakuan Anya
selama hidup di dunia ini ya ayah, Anya berjanji akan menjadi seorang wanita yang hebat seperti
ibu” ucap Anya sambil menangis dan memeluk nisan ayahnya.
Suami Anya yang tak tega melihat istrinya menangis hingga tersedu-sedu langsung
membawanya pulang ke rumah dan beristirahat. Minggu telah berganti, Anya yang selama ini
mengalami muntah ternyata ia telah mengandung dan telah berusia 7 bulan. Saat suaminya
bekerja Anya pun tiba-tiba pingsan dan tak disangka ia harus melakukan tindakan operasi Caesar
karena keadaan bayinya tidak memungkinkan.
Dokter keluar dari ruang operasi “selamat ya pak anaknya perempuan, cantik dan lucu seperti
ibunya”
“terima kasih dokter” jawab suami Anya
Pasangan tersebut memberinya nama “Gendhis” dengan harapan menjadi seorang wanita yang
hebat dan selalu menghargai orang yang di sekitarnya. Dan telah berbahagialah keluarga kecil
tersebut.
43
IMPIAN DUA REMAJA
Karya
Nazulatus Sholikhah
Sean Adevarra remaja yang sedang menduduki bangku SMA kelas sebelas di salah satu SMA
terbaik di kota Bandung yang tidak lain tidak bukan adalah SMA Angkasa. Sekolah Menengah
Atas dengan segudang prestasi sekaligus banyak memberikan kesempatan untuk para siswa siswi
yang mempunyai bakat di bidangnya masing-masing.
Salah satu siswi yang berhasil membawa banyak piala untuk SMA Angkasa adalah Kinnara
Audienna, gadis cantik dengan rambut hitam panjang lebatnya, selain banyak membawa piala
dengan prestasinya, Kinarra juga dapat membuat Sean tergila-gila pada pesona dirinya yang
hebat.
Sean sudah mengagumi Kinarra sejak dirinya berada di kelas sepuluh, Sean sering
memperhatikan Kinarra lewat jendela kelasnya saat Kinarra sedang mengikuti kelas olahraga di
lapangan. Kinarra benar-benar membuat Sean tergila-gila padanya, hal itu membuat seorang Sean
yang notabenenya sangat tidak menyukai mata pelajaran matematika yang dia bilang rumit dan
sulit Ia taklukan karena mengagumi Kinarra.
Sean mempunyai harapan bahwa suatu saat dirinya bisa mengikuti olimpiade matematika
bersama Kinarra. Walaupun, hal itu harus membuat dirinya mendapatkan banyak kelas tambahan
matematika sampai-sampai rasanya mau mati dikarenakan mabuk rumus dan angka-angka yang
ada di buku LKS berukuran besar.
Syukurnya perjuangan Sean selama ini tidak sia-sia. Dengan tekad besarnya itu, Sean bisa
membuat dirinya lolos seleksi dan belajar bersama Nara untuk olimpiade matematika yang akan
dilaksanakan tiga bulan mendatang. Artinya Sean punya waktu bersama Nara selama tiga bulan.
“Sean, mau ikut ke kantin gak?” tanya temannya Sean kepada Sean yang sedang menggeluti
buku latihan matematika di depannya.
“Gak, duluan aja.”
“Hahaha, jangan diganggu anaknya lagi ambis mengejar cinta Nara,” ledek Elio
“Semangat ya, Sean. Kita dukung ini mah.”
“Hahaha, thanks bro.”
44
Waktu istirahat Sean habiskan untuk mengerjakan soal-soal matematika sambil memakan
bekal makan yang dibawakan oleh bundanya. Sean bilang jika dirinya tidak mau menyia-nyiakan
waktu
untuk berjalan menuju kantin dan mengantri bermenit-menit untuk makanan. Oleh karena itu,
dia selalu menghabiskan waktu istirahatnya di kelas dengan bekal dan soal-soal matematika.
Bel pulang berbunyi, setelah merapikan barang-barangnya ke dalam tas dan berpamitan kepada
teman-temannya, Sean pun bergegas pergi menuju parkiran untuk menemui Nara “Hai, Sean.
Hari ini kita belajar di cafe yang sering aku datengin ya.” ucap Nara saat Sean sudah sampai di
parkiran.
Iya, benar. Yang menyapa Sean adalah Kinnara Audienna, gadis cantik yang selama ini ia
kagumi. Walaupun, sudah satu bulan mereka berkenalan dan belajar bersama untuk mengikuti
olimpiade, Sean masih sering merasa kaget bahwa dirinya bisa berinteraksi dan melihat senyum
manis Kinarra.
“Boleh, Nara, ayo naik!” kata Sean yang sudah berada di atas motor hitam kesayangannya,
“Pake helmnya, Nara, takut ada polisi.”
Perjalanan memakan waktu sekitar dua puluh menit dengan kecepatan rata-rata. Saat ini Sean
bersama Nara berada di café yang Nara bicarakan di parkiran. Café berwarna putih dipenuhi oleh
buku-buku yang tersusun di rak berwarna cokelat menciptakan suasana yang menenangkan bagi
siapapun yang mendatangi tempat ini. Sean dibuat kagum oleh tempat itu, tetapi tidak sebesar
rasa kagumnya kepada Nara.
Mereka berdua sama-sama sibuk mengerjakan soal-soal matematika yang ada di buku besar
berwarna merah. Walaupun begitu, sesekali mereka tertawa di tengah-tengah keseriusannya,
kalau kata Sean biar mereka tetap ‘waras’ menghadapi soal-soal tersebut.
Tidak terasa tiga jam berlalu, Sean dan Nara pun memutuskan untuk pulang ke rumah
karena hari sudah mulai gelap. Sebelum pulang ke rumahnya, Sean pergi ke rumah Nara terlebih
dahulu untuk mengantarkan Nara. Jarak café dengan rumah Nara tidak terlalu jauh hanya sekitar
satu meter dan menempuh waktu lima menit dengan motor Sean.
“Hati-hati ya, Sean” ucap Nara setelah menuruni motornya Sean.
“Iya, Nara. Aku langsung cabut ya, Nara.”
Tiga bulan berlalu, hari ini merupakan hari yang akan menjadi saksi atas perjuangan Sean
dan Nara selama berbulan-bulan. Banyak rintangan yang mereka berdua hadapi namun, itu semua
tidak menjadikan alasan Mereka untuk menyerah dan terus berjuang untuk sampai ke sini.: “Sean,
semangat ya! Kita pasti bisa!” kata Nara sebelum olimpiadenya dimulai.
45