i
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i
untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi
Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c,
huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi
Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a,
huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).
ii
MENERKA RASAM
SIDOARJO
Nyiken Kusuma Wadani, dkk.
SMP PGRI 1 BUDURAN
Penerbit CV Sintesia, Sukoharjo 2022
iii
MENERKA RASAM SIDOARJO
Copyright © 2022 Nyiken Kusuma Wadani, dkk.
Penulis: Nyiken Kusuma Wadani, dkk.
Penyelia Naskah: Bogie Assasulillah Maharani, S.Pd. dan Muhammad Muzaqqi
Penata Letak: Annisa Febriana Sukma
Ilustrasi Isi: Naufal Luthfi
Penata Sampul: David Prasetyo P
Cetakan Pertama, Juni 2022
xx + 66 hal; 14,8×21 cm
ISBN: -
Diterbitkan oleh CV Sintesia
Anggota IKAPI No. 224/JTE/2021
Perum Sri Sejahtera Kenep Sukoharjo Blok G3 No. 12 RT 002 RW 009
Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo 57551
Laman: www.sintesiainstitute.org
E-mail: [email protected]
Katalog Dalam Terbitan
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
Desain sampul menggunakan sumber daya dari internet/freepik
iv
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SIDOARJO
v
vi
KATA PENGANTAR
–
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera
bagi Kita Semua, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, dan
Salam Kebajikan.
Perkenalkan, saya Lenang Manggala, Founder Nyalanesia. Saya
adalah seseorang yang setiap pagi membuka mata, dan bertanya-
tanya: Apakah kita hanya ingin melihat anak-anak kita meninggalkan
rumah dengan seragam, lalu pulang dengan nilai-nilai di atas 75 di
akhir ujian? Atau, kita ingin melihat anak-anak kita meninggalkan
rumah dengan harapan, lalu pulang dengan karya-karya yang
berhasil mereka cipta-kembangkan?
Selamat datang di Festival Literasi Daerah Kabupaten Sidoarjo.
Sebuah Festival Literasi, di mana para pelajar dan pengajar di
Kabupaten Sidoarjo, tidak hanya menulis dan membaca, tetapi juga,
berprestasi dan menerbitkan buku bersama.
Einstein, Kartini, Gus Dur, Bill Gates, Najwa Shihab maupun Pak
Nadiem Makarim, kita kenang, bukan karena semata nilai rapornya.
Akan tetapi, karya-karyanya. Dan hari ini, ribuan siswa dan guru kita
telah memulainya. Dengan berkarya dalam bentuk puisi yang siap
menjadi sungai inspirasi bagi para pembaca di seluruh Indonesia.
Menulis, bukan berarti hanya untuk mereka yang bercita-cita
menjadi penulis. Tetapi sebagai suatu cara untuk menemukan jati
diri, sekaligus media untuk menerjemahkan gagasan dan berbagi
inspirasi. Anak-anak yang berhasil menemukan dirinya, adalah anak-
vii
anak yang akan menemukan Tuhannya, serta akan berhasil
menggapai setiap daftar impiannya.
Anak-anak yang namanya tertera dalam buku-buku ini, adalah
anak-anak yang kelak akan memberikan kontribusi besar bagi negeri
ini. Maka saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Bapak/Ibu Guru
dan Kepala Sekolah, Koordinator Daerah, serta para wali murid yang
telah bahu-membahu bergandeng tangan bersama, hingga Festival
Literasi ini bisa terselenggara secara luar biasa. Terima kasih telah
memilih untuk memfasilitasi anak-anak dan guru-guru kita untuk
belajar dan berkarya bersama, hingga tiga tahun mendatang bersama
Nyalanesia.
Dan kepada adik-adikku di sini, terima kasih. Terima kasih telah
memutuskan untuk berkarya hari ini. Ini memberikan kami
keyakinan, bahwa negeri ini telah memiliki kandidat pemimpin di
berbagai bidang di masa depan. 20 hingga 40 tahun ke depan, negeri
ini sepenuhnya di tangan kalian. Maka, jadilah versi terbaik yang
kalian impikan sejak sekarang. Karena kalian, kami andalkan.
KALIAN, KAMI ANDALKAN!
Sampai bertemu di masa depan.
Salam #NyalakanMasadepan!
viii
KATA PENGANTAR
–
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberi rahmat,
hidayah, dan kesempatan serta inspirasi, sehingga buku antologi
puisi berjudul Menerka Rasam Sidoarjo karya peserta didik SMP PGRI
1 Buduran Sidoarjo dapat terselesaikan dengan baik.
Buku antologi puisi ini disusun dalam rangka keikutsertaan SMP
PGRI 1 Buduran pada kegiatan Festival Literasi Sidoarjo tahun 2022.
Merupakan karya-karya terseleksi dari para peserta didik kelas VII,
VIII, dan IX yang dibimbing oleh tim guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Akhirnya, dipilih 50 karya terbaik dari 575 karya yang
masuk.
Alhamdulillah, GBL (Gerakan Budaya Literasi) di SMP PGRI 1
Buduran sudah terbina dan terwujud. Sebelumnya, kami juga sudah
menerbitkan tujuh buku karya guru dan peserta didik. Harapan kami,
keikutsertaan pada festival literasi tersebut, akan semakin
menumbuhkembangkan gerakan literasi di sekolah kami.
Penulisan antologi puisi bertema “Kearifan Lokal Budaya
Sidoarjo” ini, tentunya sangat mendukung peserta didik untuk
mengembangkan potensi sebagai generasi literat, dan sebagai bentuk
rasa cinta pada budaya Sidoarjo, kota tercinta. Supaya generasi muda
bisa memiliki rasa rumangsa handarbeni atau sence of belonging (rasa
memiliki) budaya daerah, yang puncaknya menjadi budaya Nasional.
ix
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada para guru pembimbing yang telah sepenuh hati
membimbing peserta didik kebanggan kita tersebut, sehingga bisa
menghasilkan karya-karya yang juga membanggakan. Mudah-
mudahan dapat memotivasi minat membaca dan menulis peserta
didik, khususnya peserta didik SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo pada
masa mendatang.
Semoga akan menyusul karya-karya lainnya yang lebih banyak
lagi serta bermanfaat bagi kita semua.
Sidoarjo, 27 April 2022
x
DAFTAR ISI Hal
2
FILOSOFI BERNYAWA 3
Nyiken Kusuma Wadani 4
5
MA HYANG 6
Nailah Anindya Herdiana 8
9
AKSARA BAHASA
Marsha Apta Callista Putri 10
11
WARITA BUI 12
Arin Maharani 13
14
BABAD BATA SIDOARJO 15
Vaneza Aulia Putri 16
18
RIWAYAT SANG CORAK
Helen Febi Aulia
CEMANDI
Nashwa Ashar Az-Zahra
LUKISAN PESISIR
Vidyasari Pudjiana Shabhtri
GORESAN SURGA
Muhammad Dwi Nur Fajri
BUNGKUS TABIAT
Aulia Aisyah Putri
AKSEN CAKAP
Chelshia Thaziq Aliefinsi
ASMARALOKA SIDO LAN ARJO
Ardhiana Afilian Susanty
BALURAN PESONA
Arin Maharani
BASWARA BATA MERAH
Anan Dhita Febriyanti
BATA TERTATA
Arwa Fitria Anjani
xi
BAYANGAN MALAM 19
Novita Herawati Liono 20
21
BERKAH SANG PARI 22
Nashwa Ashar Az-Zahra 23
24
CANDI MISTERI 25
Yohana Pratiwi 26
27
CORETAN CANTING 28
Chyla Rachel Oktavia 29
30
DI BALIK KAIN 31
Rizka Ayu Nur Fadila 32
33
GELAP BERMAKNA 34
Dinda Putri Rahmayanti 35
GELEGAR YANG TAK PERNAH KELAR
Arin Maharani
GORESAN TANGAN
Francisca Elviana R
HAR
Rachel Rastafara Mayvanda Mozza
IWAK
Lanang Tunggal Ramelansyah
LAKON WAYANG
Kirani Syahol Maulida
LATAR BAYANGAN
Shania Azafira Fidayani
LAUT BERSYUKUR
Kartika Tantri Cahyani
LEKUKAN MAKNA
Yulia Bunga Prianik
LENTIKAN DESA
Layla Firdha Amelia
mahKOTAku
Anantiya Clara Putri Kencana
MALAM AKBAR
Abdul Aziz
xii
MOTIF KEBEBASAN 36
Zi Altair Aurelio 37
38
NADA‐NADA WARNA 39
Kayla Clarista Larasati 40
41
PEDENGAN LUHUR 42
Nailah Anindya Herdiana 43
44
PENGANTAR 45
Hanifah Ainur Rohma 47
48
PUSAKA KOREOGRAFI 49
Nadine Aurel Navaira Azzahrah 50
51
RAGA KULIT 52
Andini Dwi Kinanti 54
RANGKA TOPENG
Cantika Rosalia Devi
RUMPANG
Yulia Nur Azizah
RUWAH
Dini Veazkia Ilmi Rosadi
SAUJANA SIDOARJO
Shasy Kirani
SEGELINTIR PENGAMATAN
Sofy Nabila Aqilah Putri
SEHELAI BATIK
Nailla Melyano Inanda
SEJARAH
Martha Yuniar Khafshah
SERUAN AYAR
Nashwa Ashar Az-Zahra
TARI PECUTAN
Keisila Desbrina Anandita
TRADISI KAIN PUTIH
Putri Anisa Reyhana
WAYANG KULIT
Jhihana Sella Putri
xiii
WIDURA 55
Adelia Nunuk Rahmawati 56
TENTANG PENULIS
xiv
xv
KARTINI TERKINI
Vera Fitriani, S.Pd.
Ia menyusuri jalan-jalan sepi.
Sawah, jalan sempit dan asing terlampaui.
18 Kecamatan dari Tarik hingga Sedati.
Agar literasi lestari.
Merangkul tulisan menjadi Antologi.
Buat siswa-siswi senang hati.
Bangga Guru pada siswa dan negeri.
Saat 15.812 Antologi dalam genggaman jari.
Ada yang suka dan benci.
Kartini terkini tak henti sosialisasi.
Literasi Sidoarjo Terbaik menjadi janji.
Munajat dan ikhtiar menyatu dijalani.
Kartini terkini tak sendiri.
Bersama pemimpin kuat pelopor literasi.
Bersama wanita pencipta kreasi.
Satukan hati untuk literasi.
Terbaik sosialisator nasional dan kabupaten adalah bukti.
Hingga Kartini terkini cetak MURI.
Salam Literasi untuk Negeri dari Kartini terkini.
Habis gemilang lahirlah Inovasi.
Ditulis dalam Ezri.
Senin, 11.4.2022, 05.00 a.m.
xvi
CANDI PARI SAKSIKU
Netti Lastiningsih
Bila masaku cukup sampai di sini, maka
aku tidak melihatmu berdiri
dengan anggun, kokoh, berdaya tuah
Aku menyaksikan dalam gerak imajinasi
di masa lalu,
ketika Sang Prabu Hayam Wuruk
bersimpuh menundukkan wajah
memuja Sang Hyang Widi Wase
Apakah engkau mengatakan kepedihanmu
mengemban tugas negara?
Apakah engkau wartakan rakyatmu terhimpit
dan mengeluh pedihnya hidup?
Apakah engkau sekedar bersyukur
karena telah menjalani hidup?
menjalankan tugas di antara sesembahan
Ku menyaksikan kesetiaan, persahabatan, dan keikhlasan
Joko Walangtinuk mengepal dan meremas tangannya perlahan
dengan sesak mengenang sahabatnya,
Joko Pandelegan dan istrinya, Nyi Roro Walangangin
Mereka telah bersusah menebas hutan, menjadikan sawah...
Ketika negara di landa kelaparan,
engkau bagikan pada duli paduka
Aku tahu engkau seharusnya mendapatkan ganjaran
xvii
Menjadi abdi raja, menjadi kesatria atau apa saja di istana
Bukan hakku
Aku hargai penolakanmu
Engkau lebih cinta di sini
Mengabdi di sini dengan seadanya
Aku menyaksikan engkau tidak biasa
Sementara yang lain memamerkan muka
untuk bisa menjadi perhatian sang paduka...
Begitu paduka, jika mengenang
dengan tanda Candi Lanang dan Candi Wedok
Candi Pari dan Candi Sumur
Hari ini aku menjadi saksi
Di antara kilauan merah batu bata dan
bentuk serupa trapesium tegak
Engkau melukiskan jati diri manusia
Untuk setia dan peduli dengan sesama
Candi Pari menjadi saksi
xviii
xix
xx
ANTOLOGI PUISI
SMP PGRI 1 BUDURAN
FILOSOFI BERNYAWA
Nyiken Kusuma Wadani
JAran kepang budaya kotaku
YANg tercipta di tanah lahirku
LengeNDA budaya yang kubanggakan
RUpa kesenian elok terpanah
Entakmu…
Menggugurkan jiwaku
Kibasan selendangmu…
Meleburkan pandanganku
Bagai permata nan berkilau
Kegagahan, ketangguhan nan keberanian
Tersorot dari indramu
MA HYANG
Nailah Anindya Herdiana
Engkau sebuah bayangan
Akan hidup hitam dan putih
Segagah suara dalang
Secerah cahaya
Menari, berlari, dan terbang di atas kelir
Hati terhanyut pelan
Lantunan sinden
Senada dengan ketukan gamelan
Semakin membuat sukma gemuruh
Memahami lakon kehidupan
Malam mengalir
Tak terasa
AKSARA BAHASA
Marsha Apta Callista Putri
Bahasa
.
.
.
Kotaku
Dengan
Aksaranya
Bercampur
Namun, berarti
Orang-orang di kota
Termasuk diriku sendiri
Menggunakan bahasa itu pula
Jawa, dengan macam bahasanya
Kugunakan di mana saja
Jawa dengan alusnya
Jawa dengan kromonya
Dengan makna yang ada
WARITA BUI
Arin Maharani
Berawal
Dari balik jeruji besi
Segerombolan orang hendak dieksekusi
Sebelum nyawa melayang ke langit
Mereka sempat menghibur diri
Hiburan sederhana
Penggembira hati
Sekumpulan wayang
Berwarna-warni
Wayang itu bercengkerama dan menari
Tak lupa diiringi alat musik
Yang sekarang tersohor sebagai…
Wayang potehi
BABAD BATA SIDOARJO
Vaneza Aulia Putri
Tempat tinggi
Penuh
Filsafat tak terjamah
Kehidupan
Dengan
Di antara
Dua pepohonan
Menuju tiang tinggi menjulai
Di bawah
Mentari yang menyinari
Latarmu
Terlihat begitu rapi
Bangunan penuh makna menyelami kenangan
Gagasan
Dan
Makna
Menyatu pada sanubarinya
Tak akan hilang rangkaian tentang kokohnya tragedi itu
Batu ukiran
Dilekatkan bebatuan
Merah pada tiang tinggi
Membawa kisah tradisi
Melantunkan tentang raja‐raja
Yang berkuasa atas tahta
Di tempat yang berdiri luhur
Dengan konsonan bersejarah
RIWAYAT SANG CORAK
Helen Febi Aulia
Jemari nan keriput termakan usia
Bergerak lincah menari-nari
Melukis corak di atas perca
Mengurai riwayat penuh makna
Warna yang…
Berani menantang waktu
Merah semarah darah
Hijau bagai rumbai dedaunan
Biru sebiru cakrawala
Tanpa ragu!
Si bakal bupala membebaskan diri
Berjelajah mengarungi alam selebu
Meninggalkan jejak bersejarah
Menetap pada suatu kawasan
Membangun sebuah seni
Mewariskan pada anak cucu
Di tengah kota Adipura
Jetis adiluhung
Awal mula datangnya
Sebuah seni tulis
Kebanggaan rakyat kami
Abad demi abad terlalui
Janganlah binasa
Janganlah terlupa
Adikarya adati
Yang menjadi kearifan kami
CEMANDI
Nashwa Ashar Az-Zahra
Kujejakkan langkahku
Menyusuri adimarga
Netraku menatap dalam keramaian
Terlihat muda‐mudi
Melukis peristiwa
Topeng barongan dikenakan
Iringan musik dimainkan
Sang penari bergerak elok
Sengaja menghipnotis
Dengan indahnya
R
E
O
G
C
E
M
A
N
D
I
LUKISAN PESISIR
Vidyasari Pudjiana Shabhtri
Dibius senja
Diterangi jingga
Eloknya lirikan mata
Beradu dengan angin
Corak warna memenuhi rupamu
Lentiknya jari jemarimu
Kibasan selendang indahmu
Bak cakrawala yang bergemintang
Liukkan tubuh yang gemulai
Menari bersama iringan lagu
Deburan ombak, bisikan angin
Menyampaikan rasa syukur
Kepada Sang Pencipta
GORESAN SURGA
Muhammad Dwi Nur Fajri
Kain yang penuh makna
Dan penuh akan warna
Bak ibarat harta
Yang lebih daripada surga
Goresanmu…
Corakmu…
Indah dan menawan
Cantik dan rupawan
Motifmu amat banyak
Dari kembang bayam
Hingga motif merak
Bak keindahan alam
Batik kita
Budaya kita
Harta berharga
Dari Sidoarjo kita
BUNGKUS TABIAT
Aulia Aisyah Putri
Aku adalah tingkah laku kulit
Pantulan cahaya berisi banyak makna
Alur kisah membuat terpana
Sejarah negara tak terhitung nilainya
Teriring oleh nayaga
Dan merdu suara sang wanita
AKSEN CAKAP
Chelshia Thaziq Aliefinsi
Kota gemilang
Kota istimewa
Bersih berseri hatinya
Jayandaru
Bagaikan tugu pusat kota
Udang bandeng
Bagaikan julukannya
Sidoarjo kaya akan bahasa
Tercampur aduk bahasa di antara kita
Kasar halus bahasanya
Makan
Mangan
Dahar
Nedha
Tetap bersama meski berbeda
ASMARALOKA
SIDO LAN ARJO
Ardhiana Afilian Susanty
Aku
Menjelajah waktu
Pada masa lalu
Dengan kakiku bekas jenggala
Sidoarjo
Ternyata kota kelahiranku
……………………………………………………………………………………………
Insanku
Berdiri tepat pada tubuh tegak
Bersimbol udang dan bandeng
Lakonku
Berkerumun tak menentu
Berjebah insan yang lelang tinggi
Demi bandeng kawak
BALURAN PESONA
Arin Maharani
Menjemput nafkah dan menjaga rumah
Mencari rezeki dan memomong keluarga
Menebas gerombolan stigma
Bahwa perempuan itu lemah
Kehidupan keras itu terangkum
Dalam gerakan indah nan anggun
Irama gending-gending yang candu
Serta selendang yang berkibas lembut
Kehidupan keras di pesisir
Sekarang abadi dalam tari
Yang kini lahir sebagai…
Tari banjar kemuning
BASWARA BATA MERAH
Anan Dhita Febriyanti
Ku
Susuri
Jalanan
Pagi ini
Tak Peduli
Ramai
Atau
Sepi
Keinginanku
Hanya satu
Melihat agung‐Mu
Susunan merah
Batu bata
Begitu rapi
Tak terikat
Tetap gagah
Perkasa
Dengan usia yang
Tak lagi muda
Disinari
Cahaya
Baskara
Menciptakan
Binar
Indah
Terpana
Tak banyak
Aksara kulukis
Untuk hasil
Karya Sang Agung
BATA TERTATA
Arwa Fitria Anjani
Susunan bata yang tertata
Tampak indah nan elok
Berdiri tampak gagah dan kokoh
Didirikan bertahun-tahun lamanya
1293 menyambut kehadiranku
Seakan membawaku menjelajahi Masehi
Sebagai simbol kesuburan
Terletak tak jauh dari tempatku tinggal
Candi Pari, Porong
BAYANGAN MALAM
Novita Herawati Liono
Layar putih
Membentang
Sinar cahaya
Tampak
Menerangi malam
Ja-ya-nda-ru
Sebagai latar
Megah
Nan indah
Lantunan emas terngiang
Tak lupa iringan musik gamelan
Dalang memulai cerita
Beragam wayang ditampilkan
Sekilas hanya bayangan
Tak nyata mata memandang
Namun, terasa di benak
Semua mata tertuju padanya
Berjuta kisah penuh makna
Diriku terkagum
Sungguh indah warisan budaya bangsa
BERKAH SANG PARI
Nashwa Ashar Az-Zahra
Daksaku bergetar
Oleh pesonamu
Kisah kasihmu
Tak hirap
Abadi dalam atmaku
Bangunan yang rimpuh
Tak mengurangi sempurnamu
Susunan bata dahayu
Membentuk bayang sejarahmu
CANDI MISTERI
Yohana Pratiwi
Hai kotaku…
Kota penuh budaya
Dan penuh sejarah
Banyak budaya
Di dalam kotaku
Candi bercorak Hindu
Memiliki kisah
Dan sejarahnya
Di zaman Majapahit
Kokoh megah indah
Menarik penuh sejarah
Banyak cerita di dalamnya
Serat makna kehidupan
Wisana candi
Membuka mata takjub
Kreativitas tingkat tinggi
Candi ialah simbol
Peradapan kerajaan nyata
Menjadi budaya kotaku
Banyak misteri
Banyak makna
Di dalam candi itu
Menjadi favorit
Di Kota Sidoarjo
CORETAN CANTING
Chyla Rachel Oktavia
Kota
Karyamu selalu indah
Selalu menarik hati
Dengan coretan lilin di atas kain
Cempaka bagai keberanian
Burung merak seperti kehidupan
Keagungan menjadi filosofi
DI BALIK KAIN
Rizka Ayu Nur Fadila
Kali pertama melihatnya
Aku terpana
Dengan
Ciri khas
Rasa kagum
Pun
Menyapa
Di balik kain putih
Cahaya
Menerangi kegelapan
Menciptakan bayangan
Tanpa nyawa
Menggambarkan insan dunia
Seraya malam sepi
Terdengar merdu
Alunan gamelan
Yang membimbing irama
Tuk meraih hati
Hanya ada…
Dalang di balik bayangan
GELAP BERMAKNA
Dinda Putri Rahmayanti
Nelayan
Berlayar ke samudra
Kau ceritakan dengan memesona
Lenggak‐lenggok
Pinggul
Menawan
Kau
Tampak
Memukaukan
Menari‐nari pada malam sunyi
Bersama sinar bulan menyinari
Dinginnya malam menusuk tulang
Beriringan angin bertiup kencang
Takkan jadi hambatan tuk laksanakan asa
GELEGAR YANG
TAK PERNAH KELAR
Arin Maharani
Di bawah siraman silau surya
Selendang merah dikibaskan
Tanda dimulainya pagelaran
Sorak‐sorai melimpah ruah
Buat penasaran kian memuncak
Memori indah…
Melekat…
Lalu rapat…
Selendang merah merekah
Hiasan bermacam warna
Kacamata hitam mengkilap
Tiada sanggup kulepas kesan…
Dalam pagelaran tari ronggeng anak
GORESAN TANGAN
Francisca Elviana R
Coretan
Goresan tangan
Tampak begitu indah
Sehelai kain putihnya yang polos
Diukirnya sebuah gambar terlukis tanpa jejak
Laksana perwira terpampang perempuan berwibawa
Membawa sebuah peristiwa
Tangannya yang lihai tergambar begitu detail
Corak burung meraknya membegar lebar
J
E
T
I
S
Kampung halamannya dengan ciri khasnya ia terlahir
Warnanya nan mencolok dan berani
Membuat ia terlahir berbeda
HAR
Rachel Rastafara Mayvanda Mozza
Aku hanyalah sebuah bayangan
Kulit kerbau dan sapi yang dikeringkan
Pengiringku para sinden dan alat musik gamelan
Yang memainkanku disebut ki dalang
Boneka bayangan nama lainku
Ramayana dan mahabharata isi ceritaku
Pertunjukanku dimainkan sejak dahulu
Kesenian tradisional asli Sidoarjo asalku
IWAK
Lanang Tunggal Ramelansyah
Setahun sekali…
Kadang besar…
Kadang kecil…
Kadang banyak…
Kadang sedikit…
Dirimu berserak di depanku…
Namun, dirimu bukanlah yang kumau…
Yang kumau…
Hanyalah…
Kamu…
Kamu…
Kamu…
Ikan bandeng air payau…
LAKON WAYANG
Kirani Syahol Maulida
Di balik layar putih
Menceritakan sebuah kisah
Di balik layar putih
Dalang bermain
Lewat bayangan…
Menceritakan kisah-kisah perjuangan
Dengan lakon wayang
Dan dalang di balik layar
Nada-nada indah mengiringi pertunjukan
Ditemani dengan sinar bulan
Bersama angin malam
Menghiasi cerita dalang