The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Skripsi Manuella Septiana 201914500591

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Manuella Septiana Bawintil, 2024-02-20 23:05:03

SKRIPSI S1 Pendidikan Ekonomi

Skripsi Manuella Septiana 201914500591

Keywords: Skripsi

38 quintal guru dapat melakukan administrasi kelas secara daring bahkan dari rumah dan tetap menjalin komunikasi dengan peserta didik. Misalnya dalam pengambilan nilai teori yang dinamakan dengan Penilaian Harian (PH) guru dapat memberikan soal ujian dengan batasan waktu dan dapat secara langsung mengetahui hasil jawaban dari peserta didik dan langsung dilakukan penghitungan nilai serta analisis KD. Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat alur pemikirannya sebagai berikut : Gambar 2.8 Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori maupun kerangka pemikiran yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : Diduga terdapat pengaruh penggunaan aplikasi Quintal terhadap pembelajaran daring di SDNP Tunas Global Depok. Penggunaan Aplikasi Quintal (X) Pembelajaran Daring (Y)


BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Nama Sekolah : Sekolah Dasar Nasional Plus Tunas Global Alamat : Jl. Nusa Indah No.16, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431. Telepon : (021) 7721 1818 Website : https://www.tunasglobaldepok.com 2. Waktu Penelitian Jenis kegiatan dan pembagian waktu penelitian meliputi pengajuan judul penelitian, persetujuan judul, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan laporan penelitian. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2022 sampai dengan bulan Juni 2023. Adapun kegiatan dan waktunya secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : 39


40 Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No. Deskripsi Penelitian Waktu Penelitian April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Menyusun Instrumen Penelitian 2. Menyebar Instrumen Penelitian 3. Mengumpulkan Instrumen Penelitian 4. Memasukkan Data Instrumen Penelitian 5. Mengolah Data Instrumen Penelitian 6. Menyusun Skripsi Sumber : Peneliti (2023) B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah menurut Efendi (2016 : 33). 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan desain penelitian kuantitatif, menurut Amane & Laali (2022 : 52), “penelitian kuantitatif (quantitative research) merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan suatu fenomena melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya”. Menurut Basuki (2021 : 104), “penelitian


41 kuantitatif didasari oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektifitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontro”l. 2. Metode Pengumpulan Data a. Variabel Penelitian Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variable dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu objek dengan objek lain menurut Arikunto (2010 : 195). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : 1) Variabel Independen/ Variabel Bebas (X) Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya dan timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini variabel independennya adalah Penggunaan Aplikasi Quintal (X).


42 2) Variabel Dependen/ Variabel Terikat (Y) Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Pembelajaran Daring (Y). b. Teknik Pengumpulan Data “Sumber data dalam penelitian ini adalah Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian” (Bawono, 2006 : 43). Data diperoleh dari hasil kuesioner dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada siswa kelas IV, V dan VI SDNP Tunas Gobal, Depok yang termasuk dalam sampel. Kuesioner adalah memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi menurut Abdullah (2015 : 226), “adalah kumpulan unit yang akan diteliti ciri-ciri (karakteristik) nya, dan apabila populasinya terlalu luas, maka peneliti harus mengambil sampel (bagian dari populasi) itu untuk diteliti”. Dengan demikian berarti populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti, dan pada populasi itulah


43 nanti hasil penelitian diberlakukan. Di dalam populasi itulah tempat terjadinya masalah yang akan diteliti. Populasi itu bisa terdiri dari orang, badan, lembaga, institusi, wilayah, kelompok dan sebagainya yang akan dijadikan sumber informasi dalam penelitian yang dilakukan. Menurut Winarno (2011 : 80). “populasi dapat dinyatakan sebagai sekumpulan objek atau sumber data penelitian”. Dalam perspektif yang lain menurut Arikunto (2013 : 102), “populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Jadi kumpulan elemen itu menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan itu”. Dari pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV, V dan V1 SDNP Tunas Global, Depok tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah peserta didik sebanyak 148 siswa. Tabel 3.2 Data Peserta Didik No. Kelas Siswa 1. IV Archimedes 21 2. IV Shakespeare 20 3. V Morse 21 4. V Picasso 21 5. V Plato 21


44 6. VI Galileo 22 7. VI Beethoven 22 TOTAL 148 Sumber : Data sekunder yang telah diolah Peneliti (2023) 2. Sampel Penelitian Dalam praktik penelitian seorang peneliti jarang sekali melakukan penelitian terhadap keseluruhan kumpulan elemen (populasi). Menurut Abdullah (2015 : 226), “peneliti biasanya melakukan seleksi terhadap bagian elemen-elemen populasi dengan harapan hasil seleksi tersebut dapat merefleksikan seluruh karakteristik yang ada”. Elemen adalah subyek dimana pengukuran dilakukan, elemen-elemen populasi yang terpilih ini disebut sampel, cara memilih atau menyeleksinya disebut teknik sampling. Teknik sampling dilakukan karena adanya beberapa keterbatasan yang ada pada peneliti, seperti misalnya keterbatasan waktu, keterbatasan tenaga, dan keterbatasan biaya. Selain keterbatasan yang ada pada diri peneliti, ada lagi beberapa alasan lain diantaranya : a. Efisiensi penelitian b. Ketelitian penelitian c. Mengurangi kerusakan obyek penelitian. d. Penelitian populasi sulit bahkan tidak mungkin dilakukan untuk suatu populasi yang jumlahnya besar.


45 Sampel yang baik adalah sampel yang benar-benar dapat digunakan untuk menggambarkan karakteristik populasinya. Dalam pemilihan sampel biasanya peneliti dihadapkan pada dua permasalahan sampling, yaitu menyangkut : a. Ukuran sampel yang harus diambil Dalam hubungan ini perlu diingat besar kecilnya sampel tidak dapat digunakan sebagai jaminan bahwa jumlah tersebut telah mampu mewakili populasi. Besar kecilnya sampel sangat tergantung tingkat homogenitas populasi. Semakin homogen semakin sedikit sampel yang diperlukan, dan semakin heterogen semakin banyak sampel yang diperlukan. b. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel sangat bergantung pada struktur populasi dan tujuan penelitian. Dalam konteks ini perlu dilihat apakah populasi memiliki tingkatan-tingkatan, dimana antar tingkatan memiliki karakteristik yang berbeda atau malah sama. Kemudian selain itu apakah sampel harus memiliki kriteriakriteria tertentu atau tidak. “Menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik slovin” (Sugiyono 2011 : 126). Adapun penelitian ini menggunakan rumus slovin karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel


46 jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut : ( ) Keterangan : n = Ukuran sampel/ jumlah responden N = Ukuran populasi e = Persentase kelonggaran ketelitian pengambilan sampel yang masih bisa ditoleransi yaitu 5% (0,05) Jika diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 148 siswa, Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dapat dihitung sebagai berikut : ( ) Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 108 siswa, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik. Sample yang diambil berdasarkan teknik probability sampling, sample random sampling, dimana peneliti memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi


47 untuk dipilih menjadi sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu sendiri. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional, agar sampel yang diambil lebih proporsional dilakukan dengan cara : Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian No. Kelas Perhitungan Jumlah Sampel 1. IV Archimedes 15 siswa 2. IV Shakespeare 14 siswa 3. V Morse 15 siswa 4. V Picasso 15 siswa 5. V Plato 15 siswa 6. VI Galileo 17 siswa 7. VI Beethoven 17 siswa TOTAL 108 siswa Sumber : Data primer yang telah diolah Peneliti (2023)


48 D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk kepada suatu halyang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat diperlihatkan penggunaannya melalui : wawancara, kuesioner, pengumpulan ujian (tes), dokumentasi dan lainnya. Penelitian dalam hal ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa : 1. Kuesioner (Angket) Instrumen angket digunakan untuk melihat pendapat siswa mengenai pengaruh penggunaan aplikasi quintal (variabel bebas) terhadap pembelajaran daring (variabel terikat) di SDNP Tunas Global Depok. Menurut Arikunto (2013 : 151), “angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Peneliti dalam hal ini menyebarkan kuesioner kepada peserta didik dengan tujuan memperoleh hasil penelitian yang dijawab secara faktual dan objektif. 2. Pengamatan (Observasi) Hadi dalam Sugiyono (2015 : 145), “menyatakan bahwa “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang


49 tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Penelitian yang dilakukan dengan melihat pengaruh penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring di SDNP Tunas Global Depok. E. Instrumen Penelitian Sugiyono (2013 : 102), “instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati”. Penelitian ini menggunakan instrument non tes yang terdiri dari angket untuk memperoleh informasi mengenai Pengaruh Penggunaan Aplikasi Quintal Terhadap Pembelajaran Daring Di SDNP Tunas Global Depok. Untuk memudahkan proses analisis, maka peneliti mengklasifikasikan terdahulu variabel penelitian kedalam dua kelompok : 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah penggunaan aplikasi quintal (X). a. Definisi Aplikasi Quintal “Aplikasi Quintal adalah aplikasi yang menggabungkan Sistem Informasi Sekolah (SIS) dan Learning Management System (LMS)” dalam Efendi (2018 : 6). Quintal bertujuan untuk mendorong sekolah untuk melakukan proses belajar-mengajar secara online melalui penggunaan Quintal sebagai alat untuk


50 membagikan materi, tugas, serta ulangan secara online. Selain efisien untuk siswa, guru pun dimudahkan dalam memproses hasil belajar siswa. Fitur utama pada startup ini adalah fitur input nilai dan data absensi para siswa. Sehingga orang tua siswa dapat secara langsung mendapatkan pemberitahuan mengenai jadwal ulangan, serta kegiatan siswa termasuk bolos atau tidak dalam proses pembelajaran di sekolah. b. Definisi Operasional Aplikasi Quintal Learning Management System (LMS) yang diterapkan di beberapa lembaga satuan pendidikan termasuk di SDNP Tunas Global untuk menunjang pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Quintal sebagai penerapan teknologi pendidikan yang terpusat dan terorganisir untuk membantu seluruh tenaga pendidik dalam melakukan administrasi pendidikan berupa pengumpulan nilai sikap, nilai teori dan nilai keterampilan, pengolahan rapor, absensi, pengumuman kalender akademik. Selain itu juga membantu tenaga kependidikan dalam menyampaikan informasi keuangan siswa kepada orang tua. c. Kisi-kisi Instrumen Aplikasi Quintal Untuk memperoleh informasi mengenai aplikasi quintal di SDNP Tunas Global Depok maka peneliti membutuhkan instrument angket untuk mendukung penelitian. Dokumentasi yang


51 digunakan dalam instrument ini adalah data siswa kelas IV-VI SDNP Tunas Global Depok. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penggunaan Aplikasi Quintal Variable Indikator No.Butir Soal Jumlah Penggunaan Aplikasi Quintal (X) Penggunaan aplikasi Quintal 1-5 5 Fitur Akademik 6-10 5 Fitur Penilaian 11-15 5 Fitur Komunikasi 16-20 5 Jumlah 20 Sumber : L.Tjokro (2009 : 187) 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah pembelajaran daring (Y). a. Definisi Konseptual Pembelajaran Daring Menurut Yunitasari & Hanifah (2020 : 235), “pembelajaran daring pada dasarnya merupakan pembelajaran yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi virtual yang tersedia”. Walaupun demikian, pembelajaran daring harus tetap memperhatikan


52 kompetensi yang akan diajarkan. Meidawati & Sukoharjo (2019), pembelajaran daring mempunyai banyak manfaat ; 1. dapat membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara guru dengan murid 2. siswa saling berinteraksi dan berdiskusi antara siswa yang satu dengan yang lainnya tanpa melalui guru 3. dapat memudahkan interaksi antara siswa guru, dengan orang tua 4. sarana yang tepat untuk ujian maupun kuis 5. guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa berupa gambar dan vidio selain itu murid juga dapat mengunduh bahan ajar tersebut 6. dapat memudahkan guru membuat soal dimana saja dan kapan saja. b. Definisi Operasional Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh siswa di SDNP Tunas Global yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk komunikasi online penyelenggaraan KBM, penyampaian materi pembelajaran, sistem penilaian, sistem absensi siswa. Dalam pembelajaran daring peneliti menyebarkan angket untuk memperoleh data, indikator dalam pembelajaran daring adalah terpenuhinya kegiatan belajar mengajar (KBM), penyampaian


53 materi pembelajaran, pelaksanaan penilaian akademik, pendataan kehadiran siswa. c. Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran daring Untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran daring siswa SDNP Tunas Global maka peneliti membutuhkan instrument angket untuk mendukung penelitian, disajikan dalam tabel : Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Daring Variable Indikator No.Butir Soal Jumlah Pembelajaran Daring (Y) Sarana dan prasarana pembelajaran daring. 1-5 5 Tempat, waktu dan jadwal. 6-10 5 Kehadiran dan interaksi. 11-15 5 Materi pembelajaran daring. 16-20 5 Jumlah 20 Sumber : Maulana & Hamidi (2020 : 227) 3. Uji Coba Instrumen Uji coba instrument dilakukan pada siswa kelas IV, V dan VI SDNP Tunas Global sebanyak 108 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan berpedoman pada skala likert, dengan


54 menyediakan 5 pilihan. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Tabel 3.6 Skor Angket Penelitian Pilihan Keterangan Pernyataan Positif A Sangat Setuju 5 B Setuju 4 C Ragu-ragu 3 D Tidak Setuju 2 E Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2013 : 93) a. Uji Validitas Uji validitas berguna untuk mengetahui apabila ada pertanyaan – pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Selanjutnya instrumen penelitian tersebut diajukan kepada peserta didik kelas IV, V dan VI SDNP Tunas Global Depok. Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam menangkap apa yang ingin


55 diungkap (valid). Jika r hitung ≥ r table (uji 1 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid) dan sebaliknya. Menurut Ghozali (2018 : 51), “menyatakan uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya kuesioner”. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi bivariate person (Korelasi Pearson Product Moment). Menurut Abdillah ( 2020 : 78), “Korelasi Pearson Product Moment adalah korelasi yang digunakan untuk data kontinu dan data diskrit”. Menurut Sugiyono (2016: 183), rumusnya sebagai berikut: (∑ ) (∑ )(∑ ) √( (∑ ) (∑ ) ) ( (∑ ) (∑ ) ) Dimana : = Koefisien korelasi n = Jumlah responden X = Skor variabel (jawaban responden) Y = Skor total dari variabel Syarat sebuah instrument dikatakan valid adalah : Jika maka valid Jika maka tidak valid


56 Tabel 3.7 Validitas Instrumen Penggunaan Aplikasi Quintal No Soal Status 1 0.596 0.3783 VALID 2 0.659 0.3783 VALID 3 0.446 0.3783 VALID 4 0.694 0.3783 VALID 5 0.535 0.3783 VALID 6 0.723 0.3783 VALID 7 0.749 0.3783 VALID 8 0.608 0.3783 VALID 9 0.579 0.3783 VALID 10 0.683 0.3783 VALID 11 0.249 0.3783 TIDAK VALID 12 0.786 0.3783 VALID 13 0.513 0.3783 VALID 14 0.544 0.3783 VALID 15 0.241 0.3783 TIDAK VALID 16 0.629 0.3783 VALID 17 0.645 0.3783 VALID 18 0.509 0.3783 VALID


57 19 0.299 0.3783 TIDAK VALID 20 0.580 0.3783 VALID Sumber : Data primer yang diolah oleh Peneliti (2023) Tabel 3.8 Validitas Instrumen Pembelajaran Daring No Soal Status 1 0.636 0.3783 VALID 2 0.632 0.3783 VALID 3 0.819 0.3783 VALID 4 0.676 0.3783 VALID 5 0.863 0.3783 VALID 6 0.863 0.3783 VALID 7 0.510 0.3783 VALID 8 0.557 0.3783 VALID 9 0.517 0.3783 VALID 10 0.502 0.3783 VALID 11 0.571 0.3783 VALID 12 0.499 0.3783 VALID 13 0.448 0.3783 VALID 14 0.214 0.3783 TIDAK VALID


58 15 0.469 0.3783 VALID 16 0.473 0.3783 VALID 17 0.360 0.3783 TIDAK VALID 18 0.631 0.3783 VALID 19 0.581 0.3783 VALID 20 0.699 0.3783 VALID Sumber : Data primer yang diolah oleh Peneliti (2023) Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari tabel 3.7 dan 3.8 dengan df = 20-2=18 dan r tabel 0,3783 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument angket dengan item no 11, 15 dan 19 pada variabel X (penggunaan aplikasi quintal) dan item no 14 dan 17 pada variabel Y (pembelajaran daring) nilainya kurang dari r tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa item nomor tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan Tidak Valid sehingga harus dikeluarkan. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu alat ukur dapat dipercaya. Kuesioner dikatakan reliable jika dapat memberikan


59 hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada objek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian adalah koefisien Alpha Cronbach. Cara pengukurannya adalah seluruh item pertanyaan yang telah valid dimasukkan dan diukur koefisien Alpha Cronbach. Uji reliabilitas dirumuskan sebagai berikut : ( ) ( (∑ ) ) Keterangan : = Koefisien reliabilitas instrument k = Jumlah item ∑ = Jumlah varians skor tiap item = Varians total Syarat sebuah instrument dikatakan reliable adalah : Jika nilai maka reliable Jika nilai maka tidak reliable Perhitungan untuk menentukan reliabilitas kuesioner penggunaan aplikasi quintal (variabel X), yaitu : ( ) ( (∑ ) )


60 Berdasarkan hasil perhitungan dari jumlah pernyataan yang valid, reliabilitas kuesioner untuk variabel penggunaan aplikasi quintal (variabel X) sebesar 0,886 sedangkan ( ) adalah 0,378. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas melebihi yaitu (0,886 > 0,378), sehingga kuesioner dapat dikatakan reliable. Perhitungan untuk menentukan reliabilitas kuesioner pembelajaran daring (variabel Y), yaitu : ( ) ( (∑ ) ) Berdasarkan hasil perhitungan dari jumlah pernyataan yang valid, reliabilitas kuesioner untuk variabel pembelajaran daring (variabel Y) sebesar 0,897 sedangkan ( ) adalah 0,378. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas melebihi yaitu (0,897 > 0,378), sehingga kuesioner dapat dikatakan reliable. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu kegiatan untuk mengolah atau menganalisis data dari hasil pengumpulan data yang penulis lakukan. Tujuannya untuk mengetahui hasil penelitian tersebut benar atau tidak. Ada beberapa analisis penelitian diantaranya teknik analisis regresi sederhana koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis.


61 1. Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana Teknik analisis regresi merupakan suatu analisis untuk mengetahui sebab akibat hubungan variabel X dan variabel Y yang saling mempengaruhi, analisis ini dapat digunakan untuk memprediksi atau mengestimasikan suatu masa yang akan datang. Variabel-variabel yang dikelompokkan menjadi variabel dependen yang biasanya dinotasikan dengan huruf Y dan huruf X dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : ∑ (∑ ) (∑ )(∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ )(∑ ) (∑ ) (∑ ) Keterangan : n = Banyak Data X = Variabel Bebas (Penggunaan Aplikasi Quintal) Y = Variabel Terikat (Pembelajaran Daring) A = Konstanta, nilai Y bila X = 0 B = Nilai arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen yang menunjukkan nilai peningkatan (+)


62 atau nilai penurunan (-) variabel Y. Bila b (+), maka terjadi peningkatan (+) dan bila b (-) maka terjadi penurunan. 2. Analisis Korelasi Analisis korelasi merupakan analisis untuk mengetahui seberapa benar atau kuat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Korelasi product moment merupakan salah satu bentuk statistic parametris karena menguji data pada skala interval atau rasio. (∑ ) (∑ )(∑ ) √( (∑ ) (∑ ) ) ( (∑ ) (∑ ) ) Dimana : = Koefisien Korelasi Pearson Product Moment n = Jumlah Responden ΣX = Jumlah Variabel Penggunaan Aplikasi Quintal ΣY = Jumlah Variabel Pembelajaran Daring ΣX2 = Jumlah Kuadrat Variabel Penggunaan Aplikasi Quintal ΣY2 = Jumlah Kuadrat Variabel Pembelajaran Daring ΣXY = Jumlah Perkalian Variabel X dan Variabel Y Menurut Sugiyono (2015: 184), untuk dapat memberikan intreprestasi terhadap kuat atau tidaknya hubungan, maka dipergunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut:


63 Tabel 3.9 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19 Sangat Rendah 0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,59 Sedang 0, 60 – 0,79 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Sumber : Abdillah ( 2020 : 81) Korelasi product moment dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna. r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat. Semakin tinggi koefisien korelasi (r) antara dua variabel, maka tingkat keeratan antara dua variabel semakin tinggi dan sebaliknya. Jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan variabel yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai “korelasi” yang positif (+). Tetapi jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti penurunan variabel yang lain maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negative (-). Jika tidak ada perubahan pada suatu variabel, meskipun variabel yang lain mengalami perubahan, maka kedua variabel tersebut, tidak mempunyai hubungan (uncorrelated).


64 3. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui kontribusi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat maka dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : KD = Koefisien Determinasi (kontribusi antar variabel) r = Koefisien Korelasi (Riduwan, 2009:76) 4. Pengujian Hipotesis Dalam membuktikan kebenaran hipotesis, dapat dilakukan uji t (t test). Menurut Sugiyono (2015 : 250), uji signifikansi (uji t) dapat dirumuskan sebagai berikut : √ √ Keterangan : = Skor signifikan koefisien korelasi r = Koefisien korelasi product moment n = Banyak data atau sampel (Sugiyono, 2015: 187)


65 dibandingkan dengan . Untuk kesalahan 5% diuji satu pihak (one tail) maka diperoleh . Dalam hasil perhitungan maka akan dinyatakan dengan perhitungan statistik sebagai berikut : Artinya, tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y (penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring). Artinya, ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y (penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring). Ketentuan : Ho diterima apabila -t α (dk = n-2) < t < t α (dk = n-2) Ho ditolak apabila -t α (dk = n-2) > t > t α (dk =n-2) Dengan ketentuan: Derajat Kebebasan / degree of freedom (df) = n-2 Signifikansi α = 5% = 0,05 1) Bila dari maka Ho ditolak, sedangkan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Penggunaan Aplikasi Quintal Terhadap Pembelajaran Daring Di SDNP Tunas Global Depok.


66 2) Bila dari maka Ho diterima, sedangkan H1 ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Penggunaan Aplikasi Quintal Terhadap Pembelajaran Daring Di SDNP Tunas Global Depok.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SDNP Tunas Global Depok 1. Sejarah SDNP Tunas Global Depok Berdiri tahun 2007, saat ini SD Nasional Plus Tunas Global menjadi salah satu sekolah unggulan di kota Depok yang terakreditasi A. Berikut profil lengkap SDNP Tunas Global : Profil SD Nasional Plus Tunas Global Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Prov. Jawa Barat Tanggal unduh: 24-03-2023 09:37:14 Tanggal sinkronisasi: 2023-03-13 14:11:38.330 1. Identitas Sekolah 1 Nama Sekolah : SD NASIONAL PLUS TUNAS GLOBAL 2 NPSN : 20247305 3 Jenjang Pendidikan : SD 4 Status Sekolah : Swasta 5 Alamat Sekolah : Jl. Nusa Indah no.16 RT / RW : 0 / 0 Kode Pos : 16431 Kelurahan : DEPOK Kecamatan : Kec. Pancoran Mas Kabupaten/Kota : Kota Depok Provinsi : Prov. Jawa Barat Negara : 6 Posisi Geografis : -6 Lintang 106 Bujur 2. Data Pelengkap 7 SK Pendirian Sekolah : 800/327-sekr 8 Tanggal SK Pendirian : 2006-06-27 67


68 9 Status Kepemilikan : Yayasan 10 SK Izin Operasional : 800/327-SEKR 11 Tgl SK Izin Operasional : 2007-05-23 12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada 13 Nomor Rekening : 2147483647 14 Nama Bank : BCA 15 Cabang KCP/Unit : cabang 16 Rekening Atas Nama : TUNAS GLOBAL 17 MBS : Ya 18 Luas Tanah Milik (m2) : 1 19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 750000 20 Nama Wajib Pajak : 21 NPWP : 025318064412000 3. Kontak Sekolah 20 Nomor Telepon : 2147483647 21 Nomor Fax : 2147483647 22 Email : [email protected] 23 Website : http://www.tunasglobal.sch.id 4. Data Periodik 24 Waktu Penyelenggaraan : Sehari penuh (5 h/m) 25 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima 26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat 27 Sumber Listrik : PLN 28 Daya Listrik (watt) : 6599 29 Akses Internet : Lainnya (Serat Optik) 30 Akses Internet Alternatif : 5. Data Lainnya 31 Kepala Sekolah : M.Taufiqurrahman 32 Operator Pendataan : Nymas Murni Martinalova 33 Akreditasi : A 34 Kurikulum : Kurikulum 2013


69 2. Visi Misi dan Tujuan SDNP Tunas Global Depok a. Visi SDNP Tunas Global Depok Mencetak pribadi yang religius, cerdas, mandiri dan peduli siap menghadapi tantangan zaman. b. Misi SDNP Tunas Global Depok 1) Melaksanakan kegiatan kerohanian sesuai agama dan respek pada keberagaman. 2) Melaksanakan Kegiatan Belajar dan Mengajar yang berbasis pada pendidikan holistic. 3) Mengembangkan kecerdasan majemuk siswa melalui kegiatan akademik dan non akademik. 4) Mengembangkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. c. Tujuan SDNP Tunas Global Depok 1) Terbentuk siswa yang memiliki ketaqwaan dan budi pekerti yang baik. 2) Tercipta pembelajaran yang menyenangkan, antusisas, demokratis dan humanis. 3) Berkembangnya kecerdasan siswa sesuai fitrahnya. 4) Terbangun sikap kepedulian pada diri siswa.


70 3. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran Pada tahun pelajaran 2022/2023 ini, SD Nasional Plus Tunas Global akan menggunakan 2 jenis kurikulum. Pertama Kurikulum Merdeka yaitu untuk siswa kelas 1 dan kelas 4. Kedua Kurikulum 2013 yang disederhanakan untuk siswa kelas 2,3,5 dan 6. Penggunaan 2 jenis kurikulum ini dikarenakan SD Nasional Plus Tunas Global telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kemendikbud Ristek sebagai Sekolah Penggerak, yaitu sekolah percontohan yang menerapkan kurikulum baru. Ini adalah salah satu bukti bahwa kualitas sekolah dinilai sangat baik oleh pemerintah. Dengan demikian semua kelas sama-sama akan menerapkan hal yang baru di tahun pelajaran ini yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).


71 4. Kalender Akademik Tahun Ajaran 2022/2023 a. Semester 1 Gambar 4.1 Kalender Akademik Semester 1 Sumber : SDNP Tunas Global (2022)


72 b. Semester 2 Gambar 4.2 Kalender Akademik Semester 2 Sumber : SDNP Tunas Global (2022)


73 5. Struktur Sekolah dan Formasi Guru a. Struktural Sekolah Kepala Sekolah : M. Taufiqurrahman, SS.MM Wakasek Kurikulum : Elizabeth Hirim M.B, S.Pd Wakasek Kesiswaan : Aniesa Anggraini, S.Pd Wakasek Sarana Prasarana : Alan Koesumah, S.IKom Koordinator Guru Kelas 1-3 : Pamungkas Adrian Febrianto, S.Psi Koordinator Guru Kelas 4-6 : Cecilia Hani Rianti, S.Pd Koordinator Bidang Kerohanian : M. Ridwan, S.Pd b. Walikelas dan Guru Kelas Wali Kelas 1 Einstein : Cindy Florence M, S.Psi Guru Kelas 1 Einstein : Kautsar M. Raka, S.Pd Wali Kelas 1 Mozart : Qorry Nur Fitriani, S.Pd Guru Kelas 1 Mozart : Dwi Novida, S.Pd Wali Kelas 1 Nobel : Yani Iswanti, S.Sos Guru Kelas 1 Nobel : Nur Emelya N, S.Pd Wali Kelas 2 Edison : Manuella Septiana, A.Md Guru Kelas 2 Edison : Helfina, S.Pd


74 Wali Kelas 2 Aristotle : Elizabeth Hirim M.B, S.Pd Guru Kelas 2 Aristotle : Novitasari, S.Pd Wali Kelas 3 Pascal : P Adrian Febrianto, S.Psi Guru Kelas 3 Pascal : Zaki Amaliya, S.Pd Wali Kelas 3 Newton : Artika Intan Sari, S.Pd Guru Kelas 3 Newton : Nur Aeni, S.Pd Wali Kelas 4 Shakespeare : Dyan R Candrasiwi, S.Pd Guru Kelas 4 Shakespeare : Ronaldo, M.Pd Wali Kelas 4 Archimedes : Cecilia Hani Rianti, S.Pd Guru Kelas 4 Archimedes : Rina Wulan Anggraini, S.Pd Wali Kelas 5 Plato : Merina Yuli Astuti, S.Pd Guru Kelas 5 Plato : Siti Sarah Fauziah, S.Pd Wali Kelas 5 Picasso : Aniesa Anggraini, S.Pd Guru Kelas 5 Picasso : Maharani Adnan, S.Pd Wali Kelas 5 Morse : Raden Agoes W, S.Pd Guru Kelas 5 Morse : Hesti Ningsih, S.Pd Wali Kelas 6 Beethoven : Yulia Handayani, S.Pd Guru Kelas 6 Beethoven : Alan Koesumah, S.IKom


75 Wali Kelas 6 Galileo : Fitageni Pagarysanti, M.Pd Guru Kelas 6 Galileo : M. Ridwan, S.Pd c. Guru Bidang Studi Guru Agama Islam Kelas 1-3 : Rifkia Syahida, S.Pd.I Guru Agama Islam Kelas 4-6 : M Fazri Idris, S.Pd.I Guru Agama Kristen Kelas 1-6 : Hotli Manurung, A.Md Guru Agama Katolik Kelas 1-6 : Ervino Hebri, S.Fill Guru Agama Buddha Kelas 1-6 : Canda S, S.Pd H Guru Agama Hindu Kelas 1-6 : Suripto Guru Olahraga Kelas 1-6 : Sofyan Candra, S.Pd Guru Bahasa Inggris Kelas 3, 4 dan 5: Heavy Triana, S.Pd Guru Bahasa Inggris Kelas 1, 2 dan 6: Ida Ayu, S.Pd Guru Bahasa Sunda Kelas 1-6 : Irfan Zakaria, S.Pd Guru Bahasa Mandarin Kelas 4-6 : M Hamdi, SS Guru TIK Kelas 2, 4 dan 5 : Nymas Martinalova, S.Pd Guru Pancasila & Kriya Kelas 1 & 4 : Tri Suti Wardini, S.E


76 6. Data Peserta Didik SDNP Tunas Global Depok Data jumlah peserta didik SDNP Tunas Global pada tahun ajaran 2022/2023 dari kelas 1 sampai kelas 6 sebanyak 288 siswa. Dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Peserta Didik No. Kelas Siswa 1. I Einstein 21 2. I Mozart 20 3. I Nobel 21 4. II Edison 17 5. II Aristotle 17 6. III Newton 22 7. III Pascal 22 8. IV Archimedes 21 9. IV Shakespeare 20 10. V Morse 21 11. V Picasso 21 12. V Plato 21 13. VI Galileo 22 14. VI Beethoven 22 TOTAL 288 Sumber : Dara sekunder yang diolah oleh Peneliti 2023


77 7. Data Sarana dan Prasarana SDNP Tunas Global Depok Gambar 4.3 Lapangan Multifungsi Gambar 4.4 Ruang Ibadah 5 Agama Gambar 4.5 Perpustakaan Gambar 4.6 Playground & Minipool


78 Gambar 4.7 Laboratorium Gambar 4.8 Kantin Sehat Gambar 4.9 RBHO (Rumah Belajar Hidroponik dan Organik) Gambar 4.10 UKS


79 Gambar 4.11 Studio Rekaman dan Editing Gambar 4.12 Ruang Musik & Seni 8. Tujuan dan Kelompok Ekstrakurikuler Siswa a. Tujuan Ekstrakurikuler 1) Memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk mengenal dan menggali potensi dan bakat masing-masing. 2) Mendeteksi awal potensi dan bakat di luar akademik siswa. 3) Mengembangkan minat dan bakat siswa. 4) Mengasah kecerdasan majemuk siswa. 5) Melatih disiplin siswa dalam berlatih sebuah keterampilan baru. 6) Mengembangkan rasa percaya diri dan kebanggaan almamater.


80 7) Melatih kerjasama siswa dan ortu dalam mengambil keputusan dan komitmen siswa. b. Kelompok Ekstrakurikuler 1) Kelompok Olahraga : Aikido, Taekwondo, Pencak Silat, Wushu, Renang, Karate, Futsal, Basket. 2) Kelompok Sains dan Teknologi : Sains, Robotik, Cipta Game, Aeromodelling. 3) Kelompok Seni dan Budaya : Desain Grafis, Drawing, Fotografi, Tari Kreasi Daerah, Ballet, Video Editing, Modelling. 4) Kelompok Sosial dan Bahasa : Smart Moslem, Fun English, Mandarin, Korea, Jepang, Fun Cooking, Jago Ngomong. B. Pengolahan Data Hasil Penelitian/ Pengujian Persyaratan Analisis Responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV, V dan VI SDNP Tunas Global Depok yang terdiri dari 108 peserta didik. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden direkapitulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh data variabel X (Penggunaan Aplikasi Quintal) terhadap data variabel Y (Pembelajaran Daring).


81 1. Analisis Koefisien Regresi Linear Sederhana Untuk mengetahui tingkat pengaruh Penggunaan Aplikasi Quintal Terhadap Pembelajaran Daring dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Ỹ = a + bX n = 108 ΣX = 7413 ΣY = 8196 ΣX 2 = 519759 ΣY2 = 632352 ΣXY = 569791 Untuk mengetahui besarnya nilai a, maka digunakan persamaan sebagai berikut : ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) 30,543


82 Selanjutnya untuk mengetahui nilai b, maka menggunakan persamaan sebagai berikut : ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) Berdasarkan perhitungan di atas maka besarnya nilai a = 30,543 Dengan koefisien b = 0,660. Sehingga ditemukan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien pengaruh penggunaan aplikasi quintal sebesar a = 30,54 artinya jika penggunaan aplikasi quintal meningkat 1 konstanta maka pembelajaran daring meningkat sebesar b = 0,66. Ỹ = 30,54 + 0,66 X


83 2. Analisis Koefisien Korelasi Product Moment Analisis koefisien korelasi product moment adalah jenis uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan aplikasi quintal (X) terhadap pembelajaran daring (Y), maka digunakan rumus sebagai berikut : (∑ ) (∑ )(∑ ) √( (∑ ) (∑ ) ) ( (∑ ) (∑ ) ) Keterangan : = Koefisien korelasi n = 108 ΣX = 7413 ΣY = 8196 ΣX 2 = 519759 ΣY2 = 632352 ΣXY = 569791 Untuk mengetahui hasil perhitungan korelasi product moment ialah sebagai berikut : ( ) ( )( ) √( ( ) ( ) ) ( ( ) ( ) ) √( ) ( ) √( ) ( ) √


84 Tabel 4.2 Pedoman Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi (r) Klasifikasi 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2015 : 257) Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi (r), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi 0,6786 yang artinya terdapat korelasi yang kuat antara penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring. 3. Analisis Koefisien Determinasi Metode koefisien determinasi didapat dengan mengkuadratkan hasil dari koefisien korelasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring. Dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : KD = r2 x 100%


85 r 2 = 0,6995 KD = r2 x 100% KD = (0,6995) 2 X 100% KD = 0,48930025 X 100% KD = 48,93% Dari perhitungan koefisien determinasi di atas maka diperoleh nilai 48,93%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring di SDNP Tunas Global Depok sebesar 48,93% sedangkan sisanya 51,07% dipengaruhi faktor lainnya. C. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan Hipotesis (Ho) atau hipotesis alternatif yang diterima, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan Thitung dengan Ttabel. Untuk mengetahui keberartian korelasi pengaruh variabel X (Penggunaan Aplikasi Quintal) terhadap variabel Y (Pembelajaran Daring) dengan kriteria pengujian : Jika T0 < T1, maka H0 diterima H1 ditolak Jika T0 > T1, maka H0 ditolak H1 diterima 1. Menentukan T hitung √ √( ) √ √( )


86 √ √( ) ( ) ( ) √( ) √ Dari perhitungan di atas dapat diketahui Thitung = 10,0684 Kemudian dilanjutkan dengan mencari derajat kebebasan (dk) atau degree of freedom (df). 2. Menentukan Derajat Kebebasan (dk) Banyaknya sample penelitian (n) sebanyak 108 responden. Maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = n – 2 selanjutnya membuat Ttabel maka menggunakan taraf signifikan sebesar α = 5% = 0,05 uji 2 arah. Nilai kritis pengujian ini dapat diperoleh dari table distribusi r dengan rumus : α = 5% = 0,05 dk = n – 2 = 108 – 2 = 106


87 Maka diperoleh Ttabel dengan α = 0,05 dan dk 106 sehingga diperoleh Ttabel 1,65936 Kriteria pengujian H0 = β = 0 H1 = β ≠ 1 Dengan Kriteria Pengujian : Jika Thitung < Ttabel, maka H0 diterima H1 ditolak (Tidak Berpengaruh) Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak H1 diterima (Berpengaruh) Hasil uji t menunjukkan Thitung sebesar 10,0684 sedangkan Ttabel sebesar 1,65936 Jika dibandingkan, Thitung lebih besar dari Ttabel. Oleh karena itu, H0 ditolak H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan aplikasi quintal terhadap pembelajaran daring di SDNP Tunas Global Depok. D. Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan data yang ada, maka yang dapat peneliti simpulkan dari hasil analisis tersebut antara lain : 1. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi Ỹ = 30,54 + 0,66 X. Dimana nilai konstanta (a) atau nilai tetap dari persamaan 30,54 artinya pada saat penggunaan aplikasi quintal sama dengan 0 maka pembelajaran daring adalah sebesar 30,54 satuan, dan bila b sebesar


Click to View FlipBook Version