The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SULINO, 2024-03-07 02:06:23

DOKUMEN PERENCANAAN SMP 4 SEMIN

DOKUMEN PERENCANAAN SMP 4 SEMIN

PERENCANAAN BERBASIS DATA RAPOR PENDIDIKAN SMP NEGERI 4 SEMIN DISUSUN OLEH : SULINO, S.Pd, M.Pd SMP NEGERI 4 SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2024


LEMBAR PENGESAHAN Berdasarkan Rapat Sekolah beserta Komite Sekolah SMP Negeri 4 Semin Dokumen Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan SMP Negeri 4 Semin tahun 2024 dinyatakan sah untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaran sekolah tahun 2024 Ditetapkan : Di : Semin Tanggal : 10 Februari 2024 Mengetahui Komite Sekolah, Menetapkan, Ketua Kepala Sekolah Sulino, S.Pd., MPd. NIP 197006241998021001 Mengesahkan a.n. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul PLT. Kepala Bidang SMP, Sekretaris Dinas Pendidikan TAUFIK AMINUDIN, A.P., M.T. PEMBINA / IV.a NIP 196908281996031002 ono


LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN PERENCANAAN BERBASIS DATA RAPOR PENDIDIKAN SMP Negeri 4 Semin TAHUN 2024 Dokumen Perencaan Berbasis Data Rapor Pendidikan SMP Negeri 4 Semin Tahun 2024 ini telah diverifikasi oleh Pengawas Pembina, secara bertahap dari tanggal 1 Januari s.d. 10 Februari 2024 dan telah dilakukan perbaikan seperlunya oleh Tim Penyusun di sekolah, dengan aspek verifikasi : Aspek Materi Verifikasi Komponen 1. Identifikasi 2. Refleksi 3. Benahi Mekanisme 1. SMP Negeri 4 Semin membaca Rapor Pendidikan keluaran 2023 dan 2024 untuk mengidentifikasi kondisi dan tantangan yang dihadapi 2. Kepala sekolah dan Tim sekolah melakukan refleksi diri untuk menemukan akar permasalahan dari tantangan yang dihadapi 3. Kepala sekolah dan Tim sekolah menentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar masalah, menetapkan target capaian, dan memasukkannya di dalam dokumen perencanaan 4. Verifikasi Pengawas Pembina 5. Pengesahan Dokumen


Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rodlo-Nya kami dapat menyelesaikan dokumen perencanaan sekolah berbasis data rapor pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa setiap sekolah memiliki kewajiban untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah dan menjadi budaya kerja sekolah. Perencanaan kegiatan pendidikan bertujuan untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri sekolah, yang dituangkan dalam rencana kerja jangka menengah untuk jangka waktu 4 tahun, dan dijabarkan secara rinci dalam rencana kerja jangka pendek atau rencana kerja tahunan. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan sekolah dan sekaligus sebagai bahan menyusun indikator dalam pengawasan kegiatan sekolah. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Kepala Dinas Pendidikan kabupaen Gunungkidul 2. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan kabupaten Semin 3. Bapak Muh. Nurhadi, S.Pd, M.Pd. selaku Pengawas pendamping 4. Seluruh pihak yang berkontribusi atas tersusunnya dokumen ini. Kami menyadari dukumen yang kami susun banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mohon kritik, saran, dan koreksi atas dokumen ini, untuk menjadi bahan penyempurnaan dokumen ini. Tim Penyusun


DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………………………………… Lembar Pengesahan ………………………………………………………………… Lembar Verifikasi ……………………………………………………………………. Kata Pengantar ………………………………………………………………………. Daftar Isi ………………………………………………………………………………. Bab I Pendahuluan A. Rasional ……………………………………………………………………….. B. Dasar Hukum ………………………………………………………………… Bab II Analisis Rapor Pendidikan A. Analisis Rapor Pendidikan ……………………………………………. B. Analisis Masalah dan Akar Masalah ………………………………… Bab III Identifikasi, Refleksi, dan Benahi ……………………………………… Bab IV Rencana Kerja Jangka Menengah ……………………………………… A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah …………………………………………… B. Rencana Kerja Jangka Menengah ……………………………………….. Bab V Rencana Kerja Tahunan A. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah …………………………………. Bab VI Penutup ……………………………………………………………………… Pustaka


BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Perencanaan Berbasis Data pada SMP Negeri 4 Semin merupakan perencanaan yang dilakukan oleh SMP negeri 4 Semin yang didasarkan pada data Rapor Pendidikan SMP Negeri 4 Semin. Perencanan berbasis data bertujuan untuk mencapai peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan. Perencanaan berbasis data sebelumnya telah dilakukan yaitu menggunakan data rapor mutu, akan tetapi program dan kegiatan belum berdampak kepada peningkatan mutu disebabkan perencanaan belum berbasis data sesuai dengan masalah yang dihadapi. Perencanaan Berbasis Data bertujuan memberikan perbaikan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel sesuai dengan kebutuhan pada SMP Negeri 4 Semin. Perencanaan berbasis data dilakukan dengan tahap refleksi diri dengan menganalisis data dalam Rapor Pendidikan, mengidentifikasi akar masalah, dan menyusun rencana kegiatan dalam RKAS untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada SMP Negerri 4 Semin. Data yang digunakan dalam Perencanaan Berbasis Data berasal dari data Rapor Pendidikan SMP Negeri 4 Semin. Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan. Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang terintegrasi. Rapor Pendidikan dapat dijadikan sebagai: 1. Referensi dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan 2. Platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional 3. Sumber data objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan terintegrasi 4. Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal 5. Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output), 6. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban administrasi B. Dasar Hukum 1. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan 2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2024 Tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah


BAB II ANALISIS RAPOR PENDIDIKAN A. Analisis Rapor Pendidikan Analisis rapor pendidikan adalah kegiatan untuk mengindentifikasi masalah masalah yang terjadi di sekolah berdasarkan data data dari rapor pendidikan, kemudian mencari akar masalah atau penyebab masalah dan selanjutnya melakukan pembenahan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Perencanaan berbasis data dalam analisis rapor Pendidikan dilakukan melalui siklus perencanaan. Siklus perencanaan dilakukan dengan menganalisis data dalam laporan untuk menetapkan masalah, menganalisis akar masalah, menyusun program kerja, melaksanakan program kerja yang sudah dianggarkan, dan memonitor pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan program kerja tersebut. Langkah pertama dalam perencanaan adalah menganalisis atau mengidentifikasi data. Sesuai kesepakatan bersama Kepala Sekolah, Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Komite Sekolah SMP Negeri 4 Semin langkah indentifikasi dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh komponen dalam Rapor Pendidikan dengan harapan sekolah memiliki pemahaman holistik terhadap Rapor Pendidikan. Sedangkan tahap identifikasi berikutnya adalah mengidentifikasi indikator yang bermasalah.


Hasil dari analisis RapNo Indikator Capaian Skor Rap2024 A.1 Kemampuan literasi Baik (81,4% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 81,4 A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 73,03 A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 69,72 A.1.3 Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1) 71,55 A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2) 71,25 A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3) 70,47 A.2 Kemampuan numerasi Baik (83,72% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 83,72 A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 65,32 A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 59,59 A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 68,13 A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian 62,71 A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 64,63 A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 63,87 A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 63,82


por Pendidikan SMP Negeri 4 Semin por Definisi Capaian Hasil Pengamatan Tantangan Sumber Data Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca. Sesuai 18,6 AN 2023 Sesuai 26,97 AN 2023 Sesuai 30,28 AN 2023 Sesuai 28,45 AN 2023 Sesuai 28,75 AN 2023 Sesuai 29,53 AN 2023 Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi Sesuai 16,28 AN 2023 Sesuai 34,68 AN 2023 Sesuai 40,41 AN 2023 Sesuai 31,87 AN 2023 Sesuai 37,29 AN 2023 Sesuai 35,37 AN 2023 Sesuai 36,13 AN 2023 Sesuai 36,18 AN 2023


A.3 Karakter Sedang 50,53 A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia 52,2 A.3.2 Gotong Royong 55,41 A.3.3 Kreativitas 43,96 A.3.4 Nalar Kritis 51,66 A.3.5 Kebinekaan global 49,25 A.3.6 Kemandirian 47,41 C.3 Pengalaman Pelatihan PTK Sedang 48,78 C.3.1 Partisipasi dalam Platform Merdeka Mengajar (proporsi) Sedang 28,57 C.3.2 Pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bid. Studi, pedagogi, manajerial, dll) Baik 69 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.1.1 Manajemen kelas 58,5 D.1.2 Dukungan psikologis 60,87


Peserta didik telah menyadari pentingnya nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global, namun masih perlu dukungan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai 49,47 AN 2023 Sesuai 47,8 AN 2023 Sesuai 44,59 AN 2023 Sesuai 56,04 AN 2023 Sesuai 48,34 AN 2023 Sesuai 50,75 AN 2023 Sesuai 52,59 AN 2023 Propinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan berkembang dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan Sesuai 51,22 Platform Merdeka Mengajar, Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Propinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan berkembang dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan pengetahuan bidang studi Sesuai 71,43 Platform Merdeka Mengajar Propinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan sudah maju dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan pengetahuan pedagogik Sesuai 31 Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas yang ditunjukkan dengan suasana kelas yang mulai kondusif dan adanya dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari guru. Sesuai 41,41 AN 2023 Sesuai 41,5 AN 2023 Sesuai 39,13 AN 2023


D.1.3 Metode pembelajaran 56,4 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Baik 65,53 D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 68,83 D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 71,39 D.2.3 Penerapan praktik inovatif 57,8 D.3 Kepemimpinan instruksional Baik 62,17 D.3.1 Visi-misi satuan pendidikan 55,32 D.3.2 Pengelolaan kurikulum satuan pendidikan 66,58 D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 64,62 D.4 Iklim keamanan satuan pendidikan Baik 68,23 D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik 57,59 D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru 79,51


Sesuai 43,6 AN 2023 Guru aktif meningkatkan kualitas pembelajaran setelah melakukan refleksi pembelajaran yang telah lewat, mengeksplorasi referensi pengajaran baru, dan berinovasi menghadirkan pembelajaran yang memantik keterlibatan peserta didik. Sesuai 34,47 AN 2023 Sesuai 31,17 AN 2023 Sesuai 28,61 AN 2023 Sesuai 42,2 AN 2023 Kepemimpinan instruksional yang visioner dengan mengacu pada visi-misi satuan pendidikan secara konsisten termasuk mengkomunikasikan visi-misi kepada warga satuan pendidikan sehingga perencanaan, praktik dan asesmen pembelajaran berorientasi peningkatan hasil belajar Peserta didik melalui dukungan program, sistem insentif atau sumber daya yang memadai yang berdampak pada membudayanya guru melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran. Sesuai 37,83 AN 2023 Sesuai 44,68 AN 2023 Sesuai 33,42 AN 2023 Sesuai 35,38 AN 2023 Satuan pendidikan memiliki lingkungan satuan pendidikan yang aman, terlihat dari kesejahteraan psikologis yang baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Satuan pendidikan dapat mempertahankan kualitas warga satuan pendidikan dalam mencegah dan menangani kasus untuk menciptakan iklim keamanan di lingkungan satuan pendidikan. Sesuai 31,77 AN 2023 Sesuai 42,41 AN 2023 Sesuai 20,49 AN 2023


D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap perundungan 69,39 D.4.4 Pengalaman perundungan peserta didik 70,28 D.4.5 Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fisik 80,5 D.4.6 Pengalaman hukuman fisik peserta didik 74,15 D.4.7 Pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan seksual 69,93 D.4.8 Pengalaman kekerasan seksual peserta didik 62,21 D.4.9 Pemahaman dan sikap guru tentang rokok, minuman keras, dan narkoba 72,4 D.4.10 Pengalaman peserta didik terkait rokok, minuman keras, dan narkoba 57,81 D.6 Iklim Kesetaraan Gender Baik 72,89 D.6.1 Pemahaman dan sikap warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan gender 59,94 D.6.2 Perilaku warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan gender 91,42 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 75,28 D.8.1 Toleransi agama dan budaya 72,96 D.8.2 Komitmen kebangsaan 91,23 D.8.3 Toleransi dan kesetaraan peserta didik 61,66 D.10 Iklim Inklusivitas Sedang 55,58


Sesuai 30,61 AN 2023 Sesuai 29,72 AN 2023 Sesuai 19,5 AN 2023 Sesuai 25,85 AN 2023 Sesuai 30,07 AN 2023 Sesuai 37,79 AN 2023 Sesuai 27,6 AN 2023 Sesuai 42,19 AN 2023 Satuan Pendidikan secara aktif mensosialisasikan dan menyuarakan dukungan akan pentingnya mewujudkan kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender dengan dasar prinsip keadilan. Sesuai 27,11 AN 2023 Sesuai 40,06 AN 2023 Sesuai 8,58 AN 2023 Satuan pendidikan sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan budaya; serta memperkuat nasionalisme. Sesuai 24,72 AN 2023 Sesuai 27,04 AN 2023 Sesuai 8,77 AN 2023 Sesuai 38,34 AN 2023 Satuan pendidikan mulai mengembangkan suasana proses pembelajaran yang menyediakan layanan yang ramah bagi peserta didik dengan disabilitas dan cerdas berbakat istimewa. Sesuai 44,42 AN 2023


D.10.1 Layanan disabilitas 75,38 D.10.2 Layanan satuan pendidikan untuk peserta didik cerdas dan bakat istimewa 58,04 D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 54,34 E.1 Partisipasi warga satuan pendidikan Baik 83,49 E.1.1 Partisipasi orang tua 82,35 E.1.2 Partisipasi peserta didik 84,63 E.5 Program dan kebijakan satuan pendidikan Baik 74,76 E.5.1 Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang perundungan 73,86 E.5.2 Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang hukuman fisik 66,77 E.5.3 Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang kekerasan seksual 80,2 E.5.4 Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang rokok, minuman keras, dan narkoba 86,77 E.5.5 Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan gender 73,6 E.5.6 Program dan kebijakan mengenai penanggulangan dan pencegahan intoleransi di satuan pendidikan 67,37


Sesuai 24,62 AN 2023 Sesuai 41,96 AN 2023 Sesuai 45,66 AN 2023 Satuan pendidikan telah melibatkan orang tua dan peserta didik baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik secara keseluruhan di satuan pendidikan. Sesuai 16,51 AN 2023 Sesuai 17,65 AN 2023 Sesuai 15,37 AN 2023 Satuan pendidikan melibatkan orang tua dan peserta didik dalam beberapa kegiatan di satuan pendidikan khususnya berupa kegiatan akademik dan atau nonakademik. Sesuai 25,24 AN 2023 Sesuai 26,14 AN 2023 Sesuai 33,23 AN 2023 Sesuai 19,8 AN 2023 Sesuai 13,23 AN 2023 Sesuai 26,4 AN 2023 Sesuai 32,63 AN 2023


B. Analisis Masalah dan Akar Masalah Setelah memahami rapor pendidikan pada SMP Negeri 4 Semin secara kesuluruhan, maka tahap berikutnya adalah mengidentifikasi masalah dan akar masalah sesuai dengan rapor pendidikan pada SMP negeri 4 Semin. Kondisi ideal pada SMP Negeri 4 Semin yang diharapkan adalah : 1. Hasil belajar murid Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter melebihi level yang diharapkan 2. Kualitas proses pembelajaran a. Berpusat pada peserta didik b. Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran c. Penerapan disiplin positif d. Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas e. Mendukung siswa membangun pemahaman baru 3. Lingkungan belajar a. Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan psikologis) b. Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman 4. Kompetensi guru dan kepala sekolah a. Seluruh GTK bersertifikat pendidik b. Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan c. Nilai uji kompetensi guru di atas standar d. Melakukan pengimbasan 5. Tata kelola dan perbaikan pembelajaran a. Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data b. Refleksi dan perbaikan pembelajaran Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menetapkan 5 indikator prioritas yang harus dibenahi, yaitu : kemampuan literasi, kemampuan numerasi, indek karakter, iklim keamanan sekolah, dan iklim kebhinekaan. Berdasarkan kesepakatan Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, dan Perwakilan Orang Tua Siswa, ditetapkan bahwa capaian nilai sekolah kurang dari 70 atau capaian tingkat dasar ( kuning ) dan perlu intervensi khusus ( merah )


Analisis Masalah dan Akar Masalah No Identifikasi Indikator prioritas yang menggambarkan kualitas Satdik Anda. Capaian Skor Akar Masalah Indikator yang mempengaruhi capaian indikator prioritas Level 1 Indikator utama Level 2 Subindikator akar masalah 1 A.3 Karakter Sedang 50,53 A.3 Karakter A.3.3 Kreativitas 2 A.3 Karakter Sedang 50,53 A.3 Karakter A.3.6 Kemandirian 3 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran 4 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.1 Manajemen kelas 5 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru D.2.3 Penerapan praktik inovatif 6 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 7 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.3 Kepemimpinan instruksional D.3.1 Visi-misi satuan pendidikan 8 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.3 Kepemimpinan instruksional D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 9 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran 10 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.1 Manajemen kelas 11 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru D.2.3 Penerapan praktik inovatif 12 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 13 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.3 Kepemimpinan instruksional D.3.1 Visi-misi satuan pendidikan 14 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.3 Kepemimpinan instruksional D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru


Bab III IDENTIFIKASI REFLEKSI DAN BENAHI Pada rapor pendidikan, semua sekolah harus melakukan tiga prinsip, yaitu identifikasi, refleksi, dan benahi. Pada tahap identifikasi, sekolah diharapkan dapat mengidenfikasi kekurangan yang ada pada sekolahnya. Pada tahap refleksi, sekolah dapat melakukan refleksi dari kekurangan yang ada sehingga nantinya harus dibenahi dengan segera. Mengidentifikasi indikator yang bermasalah, direlasikan dengan indikator prioritas SMP Negeri 4 Semin fokus untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan, dan indikator yang akan diintervensi. Tahap identifikasi memilih dan menetapkan indikator yang bermasalah data diperoleh dari indikator dalam rapor pendidikan, kemudian dihubungkan indikator prioritas, dan semua indikator yang akan diintervensi, baik yang prioritas Kemendikbudristek maupun prioritas sekolah. Pada tahap refleksi dilakukan dengan mencari akar masalah dari masalah yang telah ditetapkan dalam tahap identifikasi. Masalah diperoleh dari indikator yang akan diintervensi.Identifikasi Masalah. Akar masalah diperoleh dari Analisis Masalah dan Akar Masalah, baik yang diperoleh dari dalam dimensi dan dalam dimensi lain Sehingga pada akhirnya perlu mengidentifikasi indikator prioritas yang capaiannya kurang dan perlu mendapat perhatian khusus, merefleksikan akar masalah yang menyebabkan indikator prioritas capaiannya rendah, serta membenahi capaian menggunakan inspirasi benah


IDENTIFIKASI MASALAH, RENo Identifikasi Indikator prioritas yang menggambarkan kualitas Satdik Anda. Capaian Skor Akar Masalah Indikator yang mempengaruhi capaian indikator prioritas (2 akar masalah utama per indikator prioritas). Level 1 Indikator utama Level 2 Subindikator akar masalah 1 A.3 Karakter Sedang 50,53 A.3 Karakter A.3.3 Kreativitas


EFLEKSI DAN BENAHI Kegiatan Benahi Contoh kegiatan yang dapat diterapkan di Satdik Anda. Inspirasi Kegiatan Benahi Contoh kegiatan yang lebih spesifik Kegiatan ARKAS Padanan nama kegiatan jika Anda ingin menganggarkan kegiatan benahi ke ARKAS. Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung kreativitas murid 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi Kreativitas sebagai bagian dari penguatan karakter 2. Pendidik mampu mengimplementasikan pembelajaran berbasis projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi Kreativitas 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan dimensi Kreativitas melalui program, kebijakan, dan penganggaran untuk pelaksanaan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila Kegiatan BOS Reguler - Pengembangan pembelajaran berbasis projek (termasuk P5) - Peningkatan kompetensi guru untuk pemahaman Profil Pelajar Pancasila: Kreativitas - Pengembangan pendidikan karakter/penumbuhan budi pekerti


2 A.3 Karakter Sedang 50,53 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran 3 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran


Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang metode pembelajaran interaktif untuk mendukung penguatan karakter 2. Pendidik mampu mengimplementasikan pengetahuan tentang metode pembelajaran untuk memperbaiki proses pembelajaran yang mendukung penguatan karakter peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan metode pembelajaran di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Penyusunan silabus / tujuan pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari metode pembelajaran interaktif sebagai bagian dari kualitas pembelajaran 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang metode pembelajaran interaktif untuk memperbaiki proses pembelajaran 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan metode pembelajaran melalui program, kebijakan dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Penyusunan silabus / tujuan pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik


4 D.1 Kualitas pembelajaran Sedang 58,59 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru D.2.3 Penerapan praktik inovatif 5 D.4 Iklim keamanan satuan pendidikan Baik 68,23 D.4 Iklim keamanan satuan pendidikan D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik


Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang penerapan praktik inovatif 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang penerapan praktik inovatif sebagai bagian dari kualitas pembelajaran 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang penerapan praktik inovatif untuk memperbaiki proses pembelajaran peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan penerapan praktik inovatif melalui program, kebijakan dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Kegiatan komunitas belajar antar sekolah (termasuk KKG, MGMP, MGMPS, MGMPK, KKKS, atau MKKS) - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami konten pembelajaran dan cara mengajarkannya Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang kesejahteraan psikologis murid 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang konsep, definisi, dan cara untuk menciptakan perasaan aman dan nyaman peserta didik sebagai bagian dari iklim keamanan satuan 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan terkait konsep maupun cara menghadirkan perasaan aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan 3. Kepala sekolah mendorong upaya peningkatan kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Konsultasi peningkatan mutu pendidikan (konsultan & psikolog) - Peningkatan kompetensi guru untuk pengelolaan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik


6 D.4 Iklim keamanan satuan pendidikan Baik 68,23 D.10 Iklim Inklusivitas D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 7 A.1 Kemampuan literasi Baik (81,4% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 81,4 A.1 Kemampuan literasi A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra


Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung terciptanya sekolah ramah disabilitas 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang sikap terhadap disabilitas untuk mendukung iklim keamanan sekolah 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang sikap terhadap disabilitas untuk memperbaiki proses pembelajaran peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan terkait sikap terhadap disabilitas melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Peningkatan kompetensi guru untuk pengelolaan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami sikap inklusif, toleran, dan kesertaan gender (termasuk pendidikan inklusif/disabilitas) - Pengembangan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata, dan sejenisnya Peningkatan kompetensi guru dan kebijakan yang menunjang kompetensi membaca teks sastra 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang teks sastra sebagai bagian dari kemampuan literasi 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang teks sastra untuk memperbaiki proses pembelajaran literasi peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan kemampuan teks sastra di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Peningkatan kompetensi guru untuk memperkuat literasi - Pengembangan kegiatan literasi dan numerasi - Kegiatan pemberdayaan perpustakaan terutama untuk pengembangan minat baca peserta didik


8 A.1 Kemampuan literasi Baik (81,4% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 81,4 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran 9 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 75,28 D.8 Iklim Kebinekaan D.8.3 Toleransi dan kesetaraan peserta didik


Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang metode pembelajaran interaktif untuk mendukung kemampuan literasi 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang metode pembelajaran literasi untuk memperbaiki proses literasi pembelajaran peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan metode pembelajaran di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Penyusunan perencanaan program satuan pendidikan (visi misi sekolah, RKJM, RKT, RKAS) - Peningkatan kompetensi kepala sekolah - Pengembangan dan pelaksanaan program kerja kepala sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang terciptanya sikap inklusif 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari konsep dan praktik terkait dukungan atas kesetaraan siswa sebagai bagian dari iklim kebinekaan 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang dukungan atas kesetaraan siswa untuk memperbaiki proses pembelajaran peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan penerapan dukungan atas kesetaraan siswa di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Program pembinaan kesiswaan dan kepemimpinan siswa - Pengembangan kegiatan pelibatan orang tua/wali/keluarga di pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami sikap inklusif, toleran, dan kesetaraan gender (termasuk pendidikan inklusif/disabilitas)


10 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 75,28 D.4 Iklim keamanan satuan pendidikan D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik 11 A.2 Kemampuan numerasi Baik (83,72% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 83,72 A.2 Kemampuan numerasi A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar


Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang kesejahteraan psikologis murid 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang konsep, definisi, dan cara untuk menciptakan perasaan aman dan nyaman peserta didik, untuk mendukung iklim kebinekaan 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan terkait konsep maupun cara menghadirkan perasaan aman dan nyaman peserta didik dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan 3. Kepala sekolah mendorong upaya peningkatan kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Konsultasi peningkatan mutu pendidikan (konsultan & psikolog) - Peningkatan kompetensi guru untuk pengelolaan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang kemampuan numerasi pada domain Aljabar 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari domain aljabar sebagai bagian dari kemampuan numerasi 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang peningkatan kompetensi pada domain aljabar untuk memperbaiki proses pembelajaran numerasi peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan terhadap kompetensi pada domain aljabar di satuan Kegiatan BOS Reguler - Peningkatan kompetensi guru untuk memperkuat numerasi - Pengembangan kegiatan literasi dan numerasi - Peningkatan kompetensi guru untuk pembelajaran berorientasi pada peserta didik


12 A.2 Kemampuan numerasi Baik (83,72% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum) 83,72 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran


pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif 1. Kepala sekolah dan pendidik mempelajari tentang metode pembelajaran interaktif untuk mendukung kemampuan numerasi 2. Pendidik mengimplementasikan pengetahuan tentang metode pembelajaran interaktif untuk memperbaiki proses pembelajaran numerasi peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan metode pembelajaran interaktif di satuan pendidikan melalui program, kebijakan, dan penganggaran Kegiatan BOS Reguler - Penyusunan silabus / tujuan pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk keterlibatan orangtua/wali dan masyarakat dalam pembelajaran - Peningkatan kompetensi guru untuk memahami karakteristik dan cara belajar peserta didik


Bab IV Rencana Kerja Jangka Menengah A. VISI SEKOLAH Berbudi, Berilmu, berprestasi, dan ramah anak, serta menjadi kebanggaan masyarakat. Indikator-indikator VISI sekolah: 1. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, beriman dan bertaqwa. 2. Terwujudnya standar proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 3. Terwujudnya standar sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan mutakhir. 4. Terwujudnya standar pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan. 6. Terwujudnya standar penilaian pendidikan. 7. Terwujudnya standar pembiayaan pendidikan 8. Terwujudnya budaya mutu sekolah. 9. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. 10. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam menumbuhkembangkan sekolah. B. MISI SEKOLAH 1. Mengembangkan minat dan bakat siswa dibidang akademik/non akedemik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. 2. Mewujudkan sekolah ramah anak yang dapat menciptakan belajar menyenangkan (enjoy learning). 3. Mewujudkan fasilitas atau sarana prasarana sekolah yang memadai, relevan dan mutakhir. 4. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang professional. 5. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh. 6. Melaksanakan penilaian pendidikan yang sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan kriteria dan akuntabel. 7. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil. 8. Menumbuhkan budaya belajar sepanjang hayat bagi siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan. 9. Melestarikan budaya lokal, daerah dan nasional serta lingkungan hidup. 10. Menggalang kerjasama dengan masyarakat dalam usaha memajukan sekolah. C. TUJUAN SEKOLAH DALAM EMPAT TAHUN Mengingat Visi sekolah merupakan tujuan jangka panjang, maka tujuan yang akan dicapai selama 4 tahun mendatang adalah: 1. Terwujudnya prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik sehingga memperoleh kejuaraan dalam berbagai lomba di tingkat kabupaten dan propinsi 2. Meningkatnya keimanan dan ketakwaan yang mantap 3. Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mencapai keunggulan prestasi akademik. 4. Terwujudnya sarana prasarana yang memadai 5. Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang kualitatif dan professional 6. Terwujudnya prestasi di bidang seni, budaya, olahraga, dan ketrampilan 7. Terselenggaranya penilaian pendidikan yang sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, akuntabel, dan edukatif. 8. Tersedianya dana pendidikan yang memadai melalui berbagai macam sumber baik dari masyarakat, maupun pemerintah, serta lembaga swasta. 9. Terwujudnya 7K (Keindahan, Kebersihan, Ketertiban, Kekeluargaan, Kesehatan, Kerindangan, Keamanan). 10. Terselenggaranya kegiatan yang mampu menggalang kerjasama warga sekolah dengan masyarakat 11. Melayani masyarakat sesuai SPM 12. Sehingga mencapai 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


D. PROGRAM STRATEGIS 1. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan: a. Peningkatan prestasi bidang akademik b. Peningkatan prestasi bidang non akademik c. Peningkatan mutu kelulusan d. Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi 2. Pemenuhan Standar Isi a. Pengembangan Dokumen 1 KTSP / KOSP b. Pengembangan silabus c. Pengembangan RPP / Modul Ajar 3. Pemenuhan Standar Proses a. Pemenuhan persiapan pembelajaran b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaran d. peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran e. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran. 4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan a. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah) b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru) c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya 5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana a. Pemenuhan sarana dan prasarana minimal b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian d. Pengadaan taman di lingkungan sekolah 6. Pemenuhan Standar Pengelolaan a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja dan kegiatan sekolah b. Peningkatan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah c. Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah. d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan e. Pengembangan perangkat administrasi sekolah (program aplikasi sekolah) f. Pengembangan SIM sekolah 7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan a. Peningkatan sumber dana pendidikan b. Pengembangan pengalokasian dana c. Pengembangan penggunaan dana d. Peningkatan pelaporan penggunaan dana e. Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana 8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan a. Peningkatan frekuensi penilaian Ulangan Harian b. Peningkatan pelaksanaan Ulangan Tengah Semester c. Pengembangan materi Ulangan Akhir Semester d. Pengembangan materi Ulangan Kenaikan Kelas e. Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas f. Pengembangan instrument Ulangan Harian g. Pengembangan variasi instrument Ulangan Akhir Semester h. Pengembangan variasi instrument Ulangan Kenaikan Kelas i. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru j. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah 9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah a. Pengembangan budaya bersih b. Pengembangan budaya disiplin c. Penciptaan budaya tatakrama “in action” d. Penciptaan Tamanisasi e. Pengembangan lomba-lomba kebersihan


E. STRATEGI PELAKSANAAN/PENCAPAIAN 1. Dalam pengembangan kompetensi kelulusanan dilakukan dengan upaya mengoptimalkan pelajaran tambahan, membekali siswa dengan kecakapan hidup dan keterampilan yang sesuai dengan kondisi siswa itu sendiri, lingkungan serta geografis 2. Dalam program pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan menggunakan strategi menjalin 3. kerjasama dengan jejaring kurikulum Tingkat Kabupaten, Komite sekolah dan stakeholder lain dalam melaksanakan kunjungan, workshop, lokakarya, seminar, in house training, utuk menghasilkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. 4. Dalam program pengembangan kurikulum dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dan mengoptimasikan warga sekolah dalam membuat pemetaan KI, KD, silabus, RPP, model-model penilaian, melalui workshop, IHT, serta Capaian Pembelajaran dan Modul Ajar untuk menghasilkan dokumen kurikulum sekolah. 5. Dalam pengembangan proses dilakukan dengan cara menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat tentang penerimaan siswa baru, mengadakan workshop pembelajaran dan mengirim peserta workshop pembelajaran. 6. Program pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan dengan mengoptimalkan tenaga yang ada di sekolah, mengadakan pelatihan-pelatihan teknis baik guru maupun tenaga tata usaha. 7. Dalam program pengembangan sarana dan prasarana, bahan ajar, sumber belajar, dan media pembelajaran dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak lain daaan mengoptimasikan SDM sekolah untuk mengembangkan, melengkapi, menambah, dan sebagainya dalam rangkla memenuhi standar sarana dan prasarana serta media pembelajaran sekolah. 8. Pengembangan pengelolaan dilaksanakan dengan meningkatkan manajemen pengelolaan sekolah serta mendokumentasikan administrasi sekolah secara keseluruhan, mulai dari rencana kerja, struktur organisasi, supervisi, monitoring, evaluasi, akreditasi sekolah, serta kerjasama kemitraan dengan lingkungan. 9. Pengembangan penilaian dilakukan dengan menerapkan beberapa metode penilaian. 10. Penciptaan lingkungan yang mendukung pembelajaran. F. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil Yang diharapkan tercapai atau terpenuhi dari program-program di atas antara lain: 1. Terpenuhinya standar isi 2. Terpenuhinya standar proses. 3. Terpenuhinya standar kompetensi lulusan 4. Terpenuhinya standar tenaga pendidik dan kependidikan 5. Terpenuhinya standar sarana dan prasarana 6. Terpenuhinya standar pengelolaan 7. Terpenuhinya standar pembiayaan 8. Terpenuhinya standar penilaian 9. Terciptanya budaya lingkungan yang mendukung pembelajaran 10. Rencana Kerja Rencana Kerja Jangka Menengah adalah rencana kerja


LEMBNama Satuan : SMP NEGERI 4 SEMIN NPSN : 20407379 No Identifikasi Akar Masalah Keg1 A.3 Karakter A.3.3 Kreativitas Penidan men2 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.3 Metode pembelajaran Penidan aktiv


BR KERJA iatan Benahi Penjelasan Implementasi Kegiatan Apakah Kegiatan Membutuhkan Biaya? ingkatan kompetensi GTK kebijakan yang ndukung kreativitas murid 1. GTK mempelajari Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi Kreativitas sebagai bagian dari penguatan karakter 2. GTK mengimplementasikan pembelajaran berbasis projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi Kreativitas YA ingkatan kompetensi GTK kebijakan yang menunjang vasi kognitif 1. GTK mempelajari metode pembelajaran interaktif sebagai bagian dari kualitas pembelajaran 2. GTK mengimplementasikan pengetahuan tentang metode pembelajaran interaktif untuk memperbaiki proses pembelajaran 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan metode pembelajaran melalui program, kebijakan dan penganggaran YA


3 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru D.2.3 Penerapan praktik inovatif Penidan pene


ingkatan kompetensi GTK kebijakan yang menunjang erapan praktik inovatif 1. GTK mempelajari tentang penerapan praktik inovatif sebagai bagian dari kualitas pembelajaran 2. GTK mengimplementasikan pengetahuan tentang penerapan praktik inovatif untuk memperbaiki proses pembelajaran peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan penerapan praktik inovatif melalui program, kebijakan dan penganggaran YA


Bab V Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) dan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah ( RKAS ) Agar rencana kegiatan dalam Rencana Kerja Jangka Menengah dapat terrealisasi, maka perlu dirinci dalam Rencana Kerja Tahunan. Rencana Kerja Tahunan yang memerlukan anggaran dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah. A. Rencana Kerja Tahunan Tahun 2024 Berdasarkan RKJM yang sudah dibuat maka disusun RKT tahun 2024 SMP Negeri 4 Semin, yang berfokus pada tercapainya mutu dan relevansi hasil belajar siswa dan sebagai perwujudan dari visi, misi, dan tujuan sekolah.


Rencana KNo Kegiatan Benahi Penjelasan Implementasi Kegiatan Kegiatan ARKAS. UA1 Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung kreativitas murid 1. GTK mempelajari Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi Kreativitas sebagai bagian dari penguatan karakter 2. GTK mengimplementasikan pembelajaran berbasis projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dimensi Kreativitas Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang mendukung kreativitas murid -P-S2 Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif 1. GTK mempelajari metode pembelajaran interaktif sebagai bagian dari kualitas pembelajaran 2. GTK mengimplementasikan pengetahuan tentang metode pembelajaran interaktif untuk memperbaiki proses pembelajaran 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan metode pembelajaran melalui program, kebijakan dan penganggaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif -P-S3 Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang penerapan praktik inovatif 1. GTK mempelajari tentang penerapan praktik inovatif sebagai bagian dari kualitas pembelajaran 2. GTK mengimplementasikan pengetahuan tentang penerapan praktik inovatif untuk memperbaiki proses pembelajaran peserta didik 3. Kepala sekolah mendorong perbaikan penerapan praktik inovatif melalui program, kebijakan dan penganggaran Peningkatan kompetensi GTK dan kebijakan yang menunjang penerapan praktik inovatif -P-S4


Kerja Tahunan Uraian Kegiatan ARKAS Bulan Dianggarkan Jumlah Satuan Harga Satuan Total. - Foto copy A4 - Konsumsi Peserta - Honor Nara Sumber Juni 100 16 orang 5 jam lembar box rupiah 350 25.000 100.000 35.000 400.000 500.000 - Foto copy A4 - Konsumsi Peserta - Honor Nara Sumber Juli 100 16 orang 5 jam lembar box rupiah 350 25.000 100.000 35.000 400.000 500.000 - Foto copy A4 - Konsumsi Peserta - Honor Nara Sumber Januari 100 16 orang 5 jam lembar box rupiah 350 25.000 100.000 35.000 400.000 500.000 2.805.000


Kertas Kerja - NPSN : 20300441, Nama Sekolah : SMP NEGERI 4 SEMIN Bab VI Penutup Upaya peningkatan mutu dan relevansi hasil belajar perlu diusahakan secara sungguh-sungguh baik di tingkat satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Perubahan paradigma dalam pengelolaan pendidikan perlu dipahami oleh semua pihak. Semua pihak yang terlibat dalam pendidikan harus adaptif terhadap setiap perubahan. Perubahan perencanaan dalam pengelolaan sekolah perlu disikapi secara positif oleh semua pemangku kepentingan, dalam rangka mengejar ketertinggalan mutu dan relevansi hasil belajar. Perencanaan berbasis data profil dan rapor pendidikan beriringan dengan implementasi kurikulum merdeka. Semoga perencanaan berbasis data inisungguh-sungguh bermanfaat bagisekolah dalam upaya peningkatan mutu, bukan sebagai dokumen administratif belaka. Daftar Pustaka ( harap ditulis menggunakan aturan penulisan daftar pustaka) 1. PP No 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan 2. Permendikbudristek No 09 tahun 2024 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap PAUD, Dikdas, dan Dikmen 3. Buku Saku Rapor Pendidikan Indonesia untuk Satuan Pendidikan 4. Langkah Analisis Rapor Pendidikan 5. Modul Transformasi satuan pendidikan dan pendidikan daerah dalam kerangka Merdeka Belajar 6. Modul Rapor Pendidikan sebagai sumber utama dalam Perencanaan Berbasis Data 7. Modul Mekanisme perencanaan di satuan Pendidikan


Click to View FlipBook Version