The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Shafa Cahya, 2022-06-28 07:20:32

Modul Perilaku Organisasi UAS

Modul Perilaku Organisasi UAS

PEMBAHASAN

2.1 Bagian Dasar Organisasi

Zainoeddin, et a, (2006) menyebutkan adanya 5 bagian dasar organisasi yang dapat
dipertimbangkan dalam pembuatan struktur organisasi meliputi bagian operasional,
bagian statejik, bagian lini tengah, bagian teknik dan bagian penunjang. Dalam
penyusunan sebuah struktur organisasi beberapa hal tersebut akan membantu
mempermudah menjelaskan setiap bagian kerja dan tanggungjawab masing-masing
bagian, meliputi:

a) The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan
pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa

b) The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak
(top management)

c) The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang
menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional

d) The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi
tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam
organisasi.

e) The Support Staff Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa
pendukung tidak langsung terhadap organisasi (orang-orang yang mengisi unit staff)

Supartha dan Sintaasih (2017) menyebutkan dalam penyusunan struktur organisasi
hendaknya memperhatikan beberapa variabel-variabel kunci yang menentukan, meliputi
(a) strategi organisasi termasuk didalamnya tujuan/sasaran yang ingin dicapai, (b)
lingkungan yang melingkupinya, (c) teknologi yang digunakan dan (d) orang-orang yang
terlibat dalam organsasi. Disamping itu faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, latar
belakang, derajat minat pada pekerjaan para karyawan, dan ketersediaan berbagai
alternative di luar organisasi merupakan penentu penting struktur organisasi.

2.2 Bentuk Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada umumnya di desain dalam organisasi formal. Struktur
organisasi formal disusun untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih
baik. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana
menjalankan organisasi untuk mencapainya dan menuangkannya ke dalam sebuah struktur
(Supartha dan Sintaasih, 2017).

Bagi organisasi sebuah struktur dapat memberi gambaran alur perintah yang
mengindikasi jabatan pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan oleh masing-masing
karyawan. Oleh karenanya kejelasan penyusunan struktur organisasi sangat diperlukan
dan bentuk dari struktur organisasi harus disesuaikan dengan tujuan stratejik dari
organisasi.

101

Bentuk struktur organisasi ada berbagai jenis. Menurut Hasibuan (2010) menyebutkan
ada 5 jenis bentuk struktur organisasi yaitu bentuk organisasi lini, bentuk organisasi lini
dan staff, bentuk organisasi fungsional, bentuk organisasi lini, staff dan fungsional, bentuk
organisasi komite.

a) Bentuk organisasi lini (line organization). Bentuk ini berupa garis wewenang,
kekuasaan yang menghubungkan langsung vertkal dari atasan ke bawahan. Memiliki
ciri: Organisasi kecil dan sederhana, hubungan atasan dengan bawahan bersifat
langsung melalui garis wewenang terpendek, pucuk pimpinan biasanya pemilik
perusahaan (sumber kekuasaan), jumlah karyawan sedikit dan saling mengnal, tingkat
spesialisasinya belum tinggi, masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan
tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada didalam unitnya.

b) Bentuk Organisasi Lini dan Staf (Line and staff organization). Asas kesatuan dalam
bentuk organisi ini memperlihatkan garis komando tetap dipertahankan dan
pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada
pimpinan diba- wahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan
keputusan, kebijaksanaan, dan merea- lisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu
kelancaran tugas pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Tugas para staf hanya
memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan pelayanan kepada
pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan
kebijaksanaannya.

c) Bentuk Orgaisasi Fungsional. Bentuk ini memiliki ciri pada pembagian tugas
diberikan secara tegas dan jelas serta dapat dibedakan dengan bagian lainnya.
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan. Penempatan pejabat
berdasarkan spesialisasinya. Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada
tingkat atas. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu lini dan fungsional. Efisiensi
dan produktifitas dapat ditingkatkan pada bentuk ini karena spesialisasi karyawan
dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Direktur utama terlihat
memiliki tugas yang ringan karena para direkturnya adalah spesialis dibidangnya
masing-masing.

d) Bentuk Organisasi Lini, Staff dan Fungsional. Bentuk ini merupakan kombinasi dari
organisasi lini, lini dan staf, dan fungsional, biasanya diterapkan pada organisasi besar
serta kompleks. Pada tingkat Dewan Komisaris (board of director) diterapkan tipe
organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan tipe
organisasi fungsional. Organisasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan
dan menghilangkan kelemahan dari ketiga tipe organisasi tersebut.

2.3 Desain Organisasi

Desain organisasi merupakan kerangka pola tugas, wewenang dan tanggung jawab,
hubungan dan tata kelola pekerjaan yang berbeda-beda dalam suatu organisasi dalam
bentuk rangkaian elemen struktural (Müller et al., 2018).

102

Hubungan antara elemen-elemen yang terapat dalam desain organisasi ini digunakan
dalam mengelola organisasi secara total. Desain organisasi yang dimiliki suatu organisasi
harus bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang berubah
sekaligus disertai dengan struktur yang baru. Ketika terjadi perubahan pada faktor intemal
maupun ekstemal yang diikuti oleh perkembangan organisasi, maka akan ada kesenjangan
sumber daya, infrastruktur dan peraturan (Moorhead and Griffin, 2013).

Untuk menutupi kesenjangan terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada suatu
organisasi maka perlu dilakukan redesain organisasi (DeCenzo and Robbins, 2005).
Redesain organisasi merupakan proses untuk mendesain ulang organisasi dan bertujuan
untuk menyesuaikan serta menyelaraskan organisasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Dalam mencapai suatu tujuan organisasi ini tergantung kepada
desain yang dimiliki dan berkenaan dengan konstruksi dan perubahan yang terjadi pada
organisasi tersebut. Dalam menghadapi kontinjensi guna mencapai keunggulan
kompetitif, meningkatkan efisiensi dan kemampuannya, sebuah organisasi harus memiliki
desain yang tepat dan sesuai.

Terdapat tiga desain organisasi yang kita kenal secara umum (DeCenzo and Robbins.
2005) yaitu:

1) Struktur sederhana, merupakan organisasi berbetuk datar (flat) dan umumnya
memiliki dua atau tiga tingkat vertikal. Jumlah karyawan yang longgar, dan satu
individu dengan wewenang pengambilan keputusannya terpusat. Struktur sederhana
memiliki tingkat departementalisasi rendah, cakupan rentang kendali yang luas,
wewenang terpusat pada satu orang, dan bersifat lebih formal. Struktur sederhana
umumnya diadopsi oleh usaha kecil dimana manajer dan pemiliknya merupakan orang
yang sama. Struktur sederhana memiliki kelebihan pada bentuknya yang
sederhana,cepat, fleksibel.tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitas jelas. Namun
disisi lain, struktur sederhana memiliki satu kelemahan yaitu bersifat tidak memadai
saat sebuah organisasi berkembang. Hal ini disebabkan karena rendahnya formalisasi
dan sentralisasi yang tinggi cenderung menimbulkan kelebihan beban informasi di
posisi puncak. Pengambilan keputusan umumnya menjadi lebih lambat seiring
organisasi bertambah besar, dan akhirnya terhenti saat eksekutif utama mencoba
membuat semua keputusan pada organisasi. Jika struktur tidak berubah seiring dengan
perkembangan organisasi, maka perusahaan dapat kehilangan momentum dan
akhirnya gagal.

2) Struktur Birokrasi, ditandai dengan tugas operasi yang rutin dan dicapai melalui
spesialisasi, peraturan dan ketentuan yang sangat formal. Tugas dikelompokkan ke
dalam departemen fungsional, memiliki wewenang terpusat, rentang kendali yang
sempit, dan model pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Konsep
kunci yang mendasari semua birokrasi bersifat standardisasi. Kekuatan utama type
desain birokrasi adalah kemampuannya dalam melakukan aktivitas standar dengan
cara yang sangat efisien.

103

Pengambilan keputusan bersifat terpusat dengan standar operasi standar dan
formalisasi yang tinggi. Terdapat sedikit kebutuhan untuk pengambilan keputusan
yang inovatif dan berpengalaman di bawah tingkat eksekutif senior. Kelemahan desain
birokrasi adalah kekhawatiran obsesif dengan mengikuti peraturan. Bila kasus tidak
sesuai dengan peraturan, tidak ada ruang untuk modifikasi. Birokrasi bersifat efisien
hanya pada saat karyawan menghadapi masalah yang dihadapi dengan peraturan
keputusan terprogram.

3) Struktur matriks, merupakan tipe desain yang menggabungkan dua bentuk
departementalisasi yaitu fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi
fungsional menempatkan spesialis bersama-sama, meminimalkan jumlah yang
diperlukan sekaligus mengatur pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus di
seluruh produk. Kelemahan desain ini adalah kesulitan dalam mengkoordinasikan
tugas spesialis fungsional yang beragam agar tepat waktu dan sesuai anggaran.
Struktur matriks memiliki karakteristik yang jelas yaitu mematahkan konsep kesatuan-
perintah. Karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan, yaitu manajer
departemen fungsional dan manajer produk. Kemampuannya dalam memfasilitasi
koordinasi ketika organisasi memiliki sejumlah aktivitas yang kompleks dan saling
ketergantungan merupakan kekuatan struktur matriks. Frekuensi kontak langsung
yang rutin antara spesialisasi yang berbeda dalam matriks berdampak terhadap
penyerapan informasi kedalam organisasi sehingga lebih cepat menjangkau orang-
orang yang membutuhkannya. Kelemahan dari struktur matriks terletak pada
kebingungan yang diciptakannya, kecenderungan untuk mendorong perebutan
kekuasaan, dan tekanan yang ditimbulkannya pada individu.

2.3.1 Proses dan Prinsip Desain Struktur Organisasi

Apabila beberapa fungsi secara logis mempunyai hubungan satu sama lain, maka
fungsi tersebut dapat dikelompokkan bersama dan melakukan pelaporan kepada satu
orang. Setelah mengelompokkan dan menghubungkan semua fungsi tersebut, maka
selanjutnya adalah membentuk sebuah piramida yang terkait. Langkah terakhir dari
desain organisasi adalah bagaimana mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang nantinya
akan diisi. Oleh karena itu, langkah ini memerlukan penelitian yang mendalam
mengenai fungsi yang telah dikemukakan sebelumnya yang bersumber dari uraian
pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan.

Uraian tugas (job description) untuk setiap pekerjaan harus disiapkan. Umumnya
uraian berisi daftar kewajiban dan tanggung jawab dari pemegang jabatan dan juga latar
belakang pendidikan serta pengalaman yang dipandang perlu dari orang yang
ditempatkan pada posisi pekerjaan tersebut (Rachmawati, 2016).

Organisasi perlu memahami prinsip-prinsip organisasi guna lebih memudahkan
untuk memilih komponen komponen dasar yang sesuai dengan arah dan tujuan dalam
mendesain struktur organisasi. Prinsip-prinsip organisasi dapat diklasifikasikan
sebagai: a. Fungsi-fungsi yang melekat pada organisasi. b. Aktivitas organisasi. C.
Bentuk dasar organisasi (Katz and Kahn, 2015).

104

Desain organisasi berhubungan dengan proses operasional dalam menciptakan
struktur tugas dan wewenang. Sementara struktur organisasi merupakan sistem tugas,
pelaporan dan hubungan wewenang dalam organisasi.

Proses pengorganisasian mencakup beberapa aspek yang terdiri dari pembagian kerja
beserta pemecahan pekerjaan menjadi unit terkecil sehingga setiap individu hanya
mengerjakan bagian kecil saja. Selanjutnya dilakukan depertementalisasi dengan
pengabungan fungsi-fungsi kerja yang mirip dan berhubungan secara logis, diteruskan
dengan mengadakan koordinasi dengan memadukan tujuan dan tugas unit organisasi
yang terpisah agar dapat mencapai tujuan bersama secara efsisien. Dan Selanjutnya
disusun desain organisasi melalui proses pemilihan bentuk organisasi yang sesuai
dengan situasi lingkungannya.

Terdapat tujuh karatersitik budaya organisasi dalam melakukan desain struktur
organisasi yang terdiri dari (Robbins, 2005): Inovasi dan pengambilan resiko, inovasi
merupakan suatu gagasan baru yang ditetapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki
suatu produk, proses atau jasa. Melalui inovasi organisasi dapat mengetauhui sejauh
mana anggota organisasi didorong untuk menemukan cara-cara baru yang lebih baik,
tingkat kreativitas, dorongan untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam bekerja
dan dorongan untuk mengembangkan kemampuan mereka.

Untuk melaksanakan gagasan baru dalam bekerja dan dorongan untuk tanggap dalam
memanfaatkan peluang yang ada, perusahaan perlu mengambil risiko yang berfungsi
sebagai dorongan kepada anggota organisasi dengan berfokus kepada (Nurhayati and
Darwansyah, 2013):

1) Perhatian kerincian, seberapa besar pegawai diberikan wewenang dalam
menjalankan tugasnya, kemampuan untuk bertanggung jawab, kewajiban untuk
bertanggung jawab dan keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
fungsinya.

2) Orientasi hasil, merupakan cara manajemen focus terhadap hasil dan bukannya pada
teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil, meliputi: kejelasan,
informasi keberhasilan kerja pegawai, tingkat efisiensi dan tingkat efektivitas.

3) Orientasi orang. seberapa jauh keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil
pada karyawan yang berada dalam organisasi tersebut melalui pemberdayaan
pegawai. Ada tidaknya persetujuan atasan, kesempatan yang diberikan atasan untuk
belajar terus menerus, diperbolehkan atau tidak diperbolehkan adanya kritik dan
saran satu dengan yang lainnya, serta SIstem penghargaan yang jelas.

4) Orientasi tim, bagimana unit-unit di dalam organisasi didorong melakukan
kegiatannya dalam suatu koordinasi dan sejauh mana keterkaitan dan kerjasama
ditekankan dalam pelaksanaan sebuah tugas dan seberapa dalam interdependensi
antar anggota ditanamkan.

5) Agresivitas, sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya
santai-santai dalam penyelesaian pekerjaan dan persaingan kerja.

6) Stabilitas, kegiatan yang dilakukan organisasi menekankan dipertahankannya status
quo sebagai kontras dari pertumbuhan.

105

2.4 Struktur Organisasi Sederhana dan Modern

2.4.1 Desain Struktur Organisasi Modern

a. Struktur Tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah
bahwa struktur ini meniadakan kendala-kendala departemental dan
mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga
mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.

b. Organisasi Virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-
fungsi utama bisnis secara detail.

c. Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai
komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan
tim yang diberdayakan

2.4.2 Struktur Organisasi Sederhana

Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat
pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak
dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang
satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin
dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan
akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di
mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai
tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di
puncak.

2.5 Keunggulan Struktur Organisasi Besar

Kelebihan Organisasi Lini dan Staff:

1. Terdapat pembagian tugas yang jelas antara mereka yang melaksanakan tugas pokok

organisasi dengan mereka yang menyelenggarakan tugas-tugas penunjang, baik yang
sifatnya pelayanan internal maupun bantuan berdasarkan keahlian sehingga
mempermudah pengelolaan tenaga kerja, terutama kariernya.

2. Bakat-bakat berbeda yang dimiliki para anggota organisasi dapat dimanfaatkan

semaksimal mungkin dan dapat menumbuhkan kegairahan, produktivitas dan
kepuasan kerja di kalangan para anggota organisasi yang bersangkutan.

3. Delegasi yang jelas antara tugas pokok dab tugas penunjang mempermudah

pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka pengelolaan sebagai suatu
kesatuan yang bulat.

106

4. Relatif mudah meningkatkan disiplin kerja seseorang sesuai dengan bakat,

kepribadian, pengetahuan, dan ketrampilan serta pengalamannya.

5. Penerapan prinsip “the right man in the right place” lebih mudah dilakukan dan

biasanya mengarah secara positif pada pengembangan sikap, tindak tanduk dan
perilaku positif pula.

6. Pengetahuan dan ketrampilan yang khusus dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga

efisiensi dan efektivitas kerja mudah ditingkatkan.

7. Kegairahan bekerja pada umumnya tinggi karena terbukanya kesempatan yang luas

bagi para anggota organisasi untuk menaiki jenjang pangkat dan jabatan yang tinggi,
baik dalam arti jabatan manajerial maupun berdasarkan keahlian, yang kini sering
disebut dengan istilah “jabatan fumgsional”.

8. Produktivitas tenaga kerja yang menyelenggarakan tugas pokok biasanya tinggi

karena mereka tidak direpotkan oleh urusan penyediaan saran dan prasarana kerja yang
dibutuhkan dan sudah diserahkan kepada satuan kerja penyelenggaraan kegiatan
penunjang.
Kelebihan Struktur Organisasi Fungsional:
1. Pengalaman dan keterampilan spesialistik pada anggota organisasi dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
2. Solidaritas antar orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama biasanya tinggi
berkat kesamaan minat dan orientasi ilmiah.
3. Disiplin kerja biasanya tinggi akibat rasa menemukan sesuatu yang baru dan kemudian
memperoleh pengakuan orang lin, reputasi profesionalnya menungkat.
4. Koordinasi dalam lingkungan satu kesatuan kerja mudah dilakukan karena jenis
keanggotaan dan jumlah orang yang perlu dikoordinasikan tidak banyak.
5. Dorongan berprestasi biasanya tinggi karena jenjang karieryang diperoleh dapat
mencapai anak tangga yang paling atas.

107

BAB 12 BUDAYA

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah

Budaya adalah suatu gaya hidup yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat
dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Sehingga
budaya merupakan gaya hidup yang sudah dilakukan dari sejak lahir bahkan sejak masih
dalam kandungan sampai tutup usia.
Budaya ini menciptakan adat istiadat, yang kemudian diterapkan oleh masyarakat ke
seluruh aspek kehidupan. Kemudian dipatuhi pula oleh masyarakat dalam kelompok
tersebut meskipun tidak ada hukum tertulis mengenai penerapannya. Semua unsur dan
bentuk budaya disampaikan secara lisan.
b. Rumusan Masalah
1. Budaya
c. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami tentang konsep budaya

108

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang.
Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari beberapa
unsur yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama dan
politik. Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak terpisahkan dari
manusia.

Oleh sebab itu, banyak dari sekelompok orang cenderung menganggap hal tersebut
sebagai sesuatu yang diwariskan secara genetis. Seseorang dapat berkomunikasi dengan
orang-orang yang memiliki budaya berbeda dan menyesuaikan perbedaan di antara
mereka, membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.

Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh. Budaya memiliki sifat
abstrak, kompleks, dan luas. Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat.

Secara tata bahasa, arti kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
mengarah pada cara pikir manusia. Terdapat beberapa aspek budaya yang menentukan
perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya tersebut tersebar dan mencangkup banyak
kegiatan sosial manusia.

Beberapa, alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang
dari budaya lain tersebut tampak pada definisi budaya yang mengemukakan bahwa,
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaan.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya atas
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan makna dan nilai logis. Dengan
begitu, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang berkaitan untuk
mengorganisasikan suatu aktivitas seseorang dan perilaku orang lain.

2.2 Ciri-Ciri Budaya

1. Bisa Dimiliki Bersama
Budaya dibentuk dan dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu

secara bersama sama. Berarti bahwa bukan secara individual saja, namun suatu
golongan masyarakat tertentu. Oleh karena itu, suatu kelompok masyarakat yang telah
menetap cukup lama di suatu daerah tertentu akan mempunyai ekspresi budaya khas.
Hal itulah yang menjadikan budaya satu dengan lainnya berbeda dan mempunyai
karakteristik secara tersendiri.

109

Kepemilikan bersama budaya oleh sejumlah kelompok tertentu juga memiliki
jangkauan ruang dan waktu yang berbeda. Terdapat beberapa nilai yang perlu
diikutinya mulai dari budaya bersifat lokal hingga universal. Setiap wilayah tersebut
juga mempunyai nilai budaya yang diekspresikan secara berbeda. Bahkan nilai budaya
ini bervariasi mulai dari hukum negara, agama dan lain sebagainya.

2. Budaya Berbasis Simbol
Ciri-ciri budaya selanjutnya yakni budaya berbasis simbol. Kamu perlu tahu bahwa,

budaya juga dapat diketahui dari representasi simbol-simbol tertentu. Hal itu sebagai
bentuk makna yang terkandung dari ekspresi budaya tersebut. Bagian penting yang
ada di simbol itu yakni makna yang ada di budaya tersebut. Berarti bahwa bukan dari
simbol itu sendiri. Sehingga simbol menjadi aspek krusial ketika berinteraksi dengan
masyarakat. Serta bisa kemungkinan terjadi sebuah tindakan secara khas.

Respon respon yang diberikan dengan simbol oleh manusia ini terdiri dari
lingkungan sosial maupun alam dan bukan respon pasif. Manusia tak hanya sekedar
merespon meniru simbol tertentu yang diwariskan, akan tetapi juga dapat
mengoptimalkan dan menciptakan ulang simbol tersebut ketika berinteraksi sosial.

3. Budaya Bersifat Adaptif
Kebudayaan tak hanya melanjutkan apa yang telah menjadi kebiasaan suatu

komunitas tertentu, akan tetapi juga perlunya memilikinya sebuah kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi. Setiap kelompok tersebut mempunyai
ciri-ciri budaya dengan tingkat kemampuan yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai adaptasi budaya yang sangat
tinggi, karena nilai budaya cukup terbuka. Hal itu bisa kamu temukan dalam
masyarakat yang tinggal di perkotaan. Sebaliknya, terdapat kelompok tertentu yang
mempunyai nilai budaya cenderung tertutup sehingga kapasitas adaptasi cukup
rendah.

Salah satu contoh yang dapat kamu ketahui yakni dari beberapa kelompok adat di
Indonesia. Masyarakat tersebut masih mempertahankan keasliannya di tengah
perubahan sosial yang cukup signifikan. Kapasitas dalam menyesuaikan diri pun
berbeda pada elemen budaya yang bervariasi. Karena, elemen budaya tertentu
mempunyai nilai sakral dan cenderung memiliki kemampuan adaptabilitas yang
rendah dari elemen lainnya. Keyakinan agama menjadi sesuatu yang dianggap sakral
dan tak mempunyai banyak perubahan. Berbeda halnya dengan cara berpakaian
maupun gaya hidup yang sangat flexible.

4. Budaya Dipelajari dan Diwariskan
Kebudayaan menjadi salah satu proses interaksi sosial yang bisa dipelajari dan

diwariskan. Lewat proses itulah penyampaian ciri-ciri budaya dari masyarakat kepada
berbagai individu dapat dilakukannya. Contohnya saja, sosialisasi bisa dilakukan dari
lingkungan keluarga melalui orang tua. Sehingga, proses pewarisan kebudayaan
tersebut mampu mencapai kelestarian budaya pada kemapanan tertentu.

110

Budaya menjadi salah satu hal tak dapat ditinggalkan begitu saja, karena cirinya
yakni diwariskan dan dilestarikan. Selain itu, pada suatu kelompok budaya bisa
beradaptasi sesuai dengan kemampuan dari masyarakat itu sendiri. Untuk melestarikan
budaya tertentu, budaya memakai beberapa simbol agar bisa mencapai kemapanan
tertentu pada sebuah komunitas.

2.3 Fungsi Budaya

1. Sebagai Identitas
Fungsi budaya yang pertama yakni berfungsi sebagai identitas. Budaya merupakan

identitas yang menunjukkan pada peradaban suatu masyarakat maupun sebuah negara.
Identitas tersebut dapat dijadikan sebagai pembeda antara bangsa atau kelompok
masyarakat satu dengan lainnya.

2. Sebagai Batas
Fungsi budaya yang kedua yakni sebagai batas. Hal itu, maksudnya bahwa budaya

bisa menjadi penentu batas-batas yang menciptakan adanya perbedaan antara
kelompok masyarakat atau bangsa satu dengan kelompok atau bangsa lain. Adanya
budaya itulah membuat sebuah negara menjadi unik atau khas.

3. Pembentuk Perilaku dan Sikap
Fungsi budaya ketiga adalah sebagai pembentuk Perilaku dan sikap. Dari pengertian

budaya dikemukakan bahwa, budaya adalah wujud dari struktur sosial yang berasal
dari gagasan manusia dan pemikiran. Kemudian dilakukan secara berulang sampai
membentuk sebuah kebiasaan. Budaya dalam hal ini bertindak sebagai sebuah
mekanisme yang membuat kendali, memberikan makna, dan menuntun sekaligus
membentuk perilaku dan sikap dari sekelompok masyarakat.

4. Sebagai Komitmen
Adanya budaya dalam sekelompok masyarakat berfungsi sebagai sebuah komitmen.

Hal itu artinya bahwa terdapat budaya yang akan memfasilitasi adanya komitmen atas
suatu hal dalam kelompok masyarakat yang bernilai lebih besar dari kepentingan
masing-masing individu. Sebab itu diperlukannya budaya dalam peradaban sebuah
kelompok masyarakat.

5. Sebagai Media Komunikasi
Seperti yang telah dijelaskan diatas, didalam budaya terdapat unsur bahasa, baik

berupa bahasa lisan maupun tulisan, yang merupakan sebuah sarana komunikasi bagi
manusia. Hal itulah yang menjadi fungsi dari budaya, yaitu sebagai media komunikasi.

Budaya yang terdiri atas berbagai bentuk dapat juga menjadi media komunikasi
yang dipakai guna menyampaikan pesan atau makna tertentu lewat suatu produk
budaya tersebut, seperti melalui budaya tari, musik maupun lain sebagainya.

111

2.4 Unsur-Unsur Budaya

Budaya mempunyai unsur tersendiri, terdiri dari unsur bahasa, religi, sistem
pengetahuan, kemasyarakatan, peralatan hidup dan teknologi, mata pencaharian, dan
kesenian.

1. Sistem Religi
Sistem religi atau yang juga dikenal sebagai kepercayaan ialah suatu hal yang

menyangkut maupun berhubungan dengan keyakinan. Unsur dari sistem religi
merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting di sebuah kehidupan.
Sistem ini berfungsi sebagai pengatur kehidupan di antara manusia dan juga sang
pencipta.

2. Bahasa
Bahasa adalah sebuah pengucapan indah pada suatu elemen budaya atau

kebudayaan yang mampu menjadi alat perantara utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Terdapat dua macam bentuk bahasa,
yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

3. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan membahas pada ilmu pengetahuan tentang kondisi alam di

sekeliling manusia dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan
meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, tubuh manusia,
waktu, sifat dan tingkah laku sesama manusia, ruang dan bilangan, dan lain-lain.

4. Peralatan Hidup dan Teknologi
Jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Meliputi cara

bertindak dan berbuat secara keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan pengumpulan dan
pemrosesan bahan mentah untuk dibuat suatu alat kerja, pakaian, transportasi ,dan
kebutuhan lain berupa benda material.

5. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa

satu dengan sesamanya. Hal ini merupakan salah satu unsur pewarisan budaya yang
juga amat sangat penting di dalam sebuah struktur sosial. Unsur inilah ayang akan
menghitung suatu garis keturunan dari hubungan perkawinan serta hubungan darah.

6. Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan

barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi
meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan,
perikanan, atau perdagangan.

112

7. Kesenian
Kesenian bisa diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk

keindahan yang beraneka ragam timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberi
kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besarnya, bentuk kesenian terbagi dalam
tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni musik, dan seni tari.

2.5 Contoh Budaya di Indonesia

Hasil budaya beragam sesuai dengan budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang
berdiam di suatu wilayah. Indonesia yang berbentuk negara kepulauan kemudian memiliki
keragaman budaya yang sangat besar.

Beberapa budaya kini mulai dikenal oleh dunia, bisa lewat industri pariwisata yang terus
berkembang dan bisa juga lewat media informasi. Saat ini kehadiran media informasi
digital seperti media sosial, website, dan sebagainya mendukung untuk memperkenalkan
budaya tanah air ke mancanegara dan begitu juga sebaliknya. Adapun beberapa contoh
budaya khas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia ini antara lain:

1. Batik
Batik dikenal sebagai kerajinan tangan dan termasuk ke dalam jenis hasil budaya,

kini batik sudah dikenal dunia dan menjadi budaya khas nusantara. Batik sendiri
merupakan seni gambar pada sehelai kain dengan menggunakan canting dan lilin. Pola
yang digambar di atas kain disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat.

Batik di Indonesia memiliki beragam jenis, tak hanya dikenal oleh masyarakat di
Jawa seperti Solo dan Yogyakarta. Kota lain di berbagai wilayah dan pulau di
Indonesia juga punya batik khas. Salah satu karakter khasnya adalah pola dari kain
batik tersebut.

Dilihat dari berbagai catatan sejarah, budaya membatik mulai tumbuh di zaman
kerajaan Majapahit. Kemudian terus berkembang sampai ke kerajaan di Solo dan
Yogyakarta. Saat ini, batik kemudian dikenal di seluruh Indonesia dan bahkan dunia.

2. Ngaben
Budaya berikutnya adalah ngaben, merupakan upacara pembakaran mayat yang

dilakukan oleh umat Hindu. Masyarakat di Bali memiliki agama mayoritas Hindu dan
Budha, sehingga upacara ngaben lebih sering dilakukan masyarakat disini.

Upacara pembakaran mayat bagi agama Hindu bertujuan untuk mensucikan roh
anggota keluarga yang sudah meninggal. Sehingga saat sampai di peristirahatan
kembali roh mereka dalam keadaan suci. Upacara adat ini diketahui membutuhkan
biaya tidak sedikit, sehingga masyarakat kemudian melakukan upacara ini secara
gotong royong.

113

3. Karapan Sapi
Contoh lainnya adalah Karapan Sapi yang dilakukan oleh masyarakat di Madura.

Karapan sapi adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan ajang perlombaan
pacuan sapi. Mirip dengan pacuan kuda, hanya saja disini menggunakan sapi dan
biasanya terdiri dari dua ekor sapi.

Sepasang sapi ini kemudian berlomba adu kecepatan dengan sepasang sapi lainnya.
Sepanjang lintasan akan menarik kereta dari material kayu, kayu ini kemudian menjadi
tempat bagi pawang atau pengendali sapi untuk berdiri dan menyemangati sapi agar
terus berlari kencang.

Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam, menjelajahi setiap daerah dijamin
akan selalu menemukan budaya baru. Memahami bentuk pengertian budaya kemudian
memberi pemahaman lebih kenapa budaya bisa beragam meskipun berada di satu
negara yang sama.

114

BAB 13 BUDAYA ORGANISASI

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah

Budaya tidak hanya berlaku pada kebudayaan dan adat istiadat seperti yang dimiliki oleh
negara Indonesia yang kaya dengan kebudayaannya. Pada kenyataannya, setiap organisasi
juga memiliki budaya yang menjadi ciri khas organisasi mereka masing-masing. Budaya
dalam organisasi disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi adalah sistem
kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing
perilaku para anggotanya. Selain itu, budaya organisasi juga dapat didefinisikan sebagai
filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap dan norma-norma yang
menyatukan suatu organisasi serta disebarluaskan oleh para karyawannya.
b. Rumusan Masalah
1. Pengertian Budaya Organisasi
2. Budaya Sebagai Kebutuhan yang Deskriptif
c. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami tentang konsep budaya organisasi

115

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya Organisasi

Pengertian Budaya Organisasi khususnya arti “Budaya“ tidak hanya mengacu pada adat
istiadat dan kebudayaan suatu wilayah di Indonesia, tetapi juga bisa ciri khas organisasi.
Ciri khas sebuah organisasi ini bisa dikatakan sebagai budaya organisasi. Budaya adalah
seperangkat pemahaman penting yang berkembang, diyakini dan diterapkan oleh suatu
kelompok. Sedangkan, organisasi adalah suatu kelompok orang dari berbagai latar
belakang berbeda bersatu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam hal ini, budaya organisasi adalah sebuah sistem kepercayaan dan sikap bersama
yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang. Sistem kepercayaan dan sikap
bersama suatu organisasi ini akan membedakannya ke kelompok atau organisasi lainnya.
Budaya organisasi juga bisa didefinisikan sebagai filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi,
kepercayaan, harapan, sikap dan norma yang menyatakan suatu organisasi dan
menampung semua keberagaman atau pluralisme.

Pada dasarnya, pengertian budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang ada di
suatu kelompok dan digunakan sebagai tuntunan mereka dalam berperilaku serta
membedakannya dengan kelompok lain. Artinya, budaya organisasi merupakan suatu
normal dan nilai-nilai perilaku yang harus dipahami dan dipatuhi oleh kelompok orang
yang menganutnya.

Budaya organisasi biasanya melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, pengalaman,
ekspektasi, dan seluruh nilai di dalamnya. Sehingga, budaya organisasi ini akan
direfleksikan melalui kegiatan mereka sehari-hari, mulai dari interaksinya dengan orang
lain, caranya bekerja dan ekspektasi di masa depan.

2.2 Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

1. Sarpin (1995)
Menurut Sarpin, pengertian budaya organisasi adalah suatu sistem nilai,

kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan
struktur sistem formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.

2. Kreitner dan Kinicki (2005)
Kreitner dan Kinicki menyatakan budaya organisasi biasanya digambarkan dalam

arti yang sama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-
mitos yang berkembang dari waktu ke waktu berfungsi sebagai perekat yang
menyatakan organisasi.

Setiap organisasi yang beraneka ragam bentuknya pasti memiliki budaya berbeda-
beda. Perbedaan budaya organisasi ini hal yang sangat wajar, karena lingkungannya
yang berbeda-beda.

116

3. Susanto
Susanto mengatakan budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman

bagi sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha
penyesuaian integrasi ke dalam organisasi. Sehingga setiap anggota organisasi wajib
memahaminya dan bertingkah laku serta berperilaku sama.

4. Lathans (1998)
Lathans berpendapat budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai yang

mengarah pada perilaku anggota organisasi. Semua anggota akan berperilaku sesuai
dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.

5. Schein (1992)
Menurut Schein, budaya organisasi adalah sebuah pola dari berbagai asumsi dasar

yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh sebuah kelompok. Tujuannya,
organisasi bisa belajar mengatasi dan menanggulangi masalah-masalah yang timbul
akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan baik.
Karena itu, semua anggota harus mengenal budaya organisasi sebagai cara untuk
memahami, memikirkan, dan merasakan masalah-masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, budaya organisasi adalah sebuah normal dan nilai yang akan membentuk perilaku
anggota organisasi tersebut. Adanya budaya organisasi ini juga bertindak sebagai kode
etik bagi para anggotanya ketika berperilaku di luar lingkungan organisasinya.

2.3 Teori Budaya Organisasi

Teori budaya organisasi merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakup semua
simbol komunikasi, yakni tindakan rutinitas, dan percakapan serta makan yang dilekatkan
orang terhadap simbol tersebut. Dalam perusahaan, budaya organisasi dianggap sebagai
salah satu strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan kekuasaannya. Adapun beberapa
asumsi dasar mengenai teori budaya organisasi, antara lain:

1. Asumsi Terhadap Nilai Organisasi
Anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan persamaan yang sama

mengenai realitas organisasi, sehingga pemahaman mereka mengenai nilai-nilai
organisasi lebih baik. Asumsi teori budaya organisasi ini mengacu pada nilai
organisasi, yang merupakan standar dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sebuah
budaya.

2. Asumsi terhadap simbol budaya organisasi
Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. Saat

orang bisa memahami simbol tersebut, maka seseorang bisa bertindak berdasarkan
budaya organisasinya.

117

3. Asumsi terhadap budaya yang bervariasi
Setiap perusahaan pasti memiliki budaya organisasi yang bervariasi dan interpretasi

tindakannya juga beragam. Karena setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-
beda, setiap individu dalam organisasi tersebut juga menafsirkan budaya organisasinya
secara berbeda. Tapi, perbedaan budaya dalam organisasi justru seringkali menjadi
kekuatan dari organisasi tersebut.

2.4 Fungsi Budaya Organisasi

1. Meningkatkan Rasa Kepemilikan
Budaya organisasi berfungsi sebagai identitas yang meningkatkan rasa kepemilikan

dan loyalitas bagi seluruh anggotanya. Rasa kepemilikan berarti penerimaan sebagai
anggota atau bagian dari sesuatu. Misalnya, suatu organisasi sangat menekankan
budaya kedisiplinan. Maka, anggotanya akan memiliki identitas bahwa mereka
kumpulan orang-orang yang disiplin.

2. Alat Untuk Mengorganisir
Fungsi budaya organisasi kedua, yaitu sebagai alat untuk mengorganisir setiap

anggota atau karyawan suatu perusahaan. Maksudnya, mengorganisasi atau mengatur
suatu kelompok agar membentuk satu kesatuan. Nilai-nilai dan norma-norma dalam
budaya organisasi bisa menjadi batasan-batasan yang harus dipahami dan dipatuhi
semua anggotanya.Hal ini bisa membedakan antara satu organisasi dengan organisasi
lainnya.

3. Meningkatkan Kekuatan Organisasi
Budaya organisasi memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan nilai suatu

organisasi. Maksudnya, meningkatkan kualitas suatu organisasi melalui nilai-nilai dan
norma-norma yang ada dalam budaya organisasi tersebut. Karena itu, budaya
organisasi juga dikenal sebagai pedoman dalam menyatukan organisasi dengan
memberikan standar tepat mengenai tutur kata dan tingkah laku para anggotanya.

4. Mengontrol Perilaku
Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku setiap

anggota di dalam maupun di luar lingkungan organisasi. Nilai-nilai dan norma dalam
budaya organisasi bisa memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawannya.
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik.

5. Mendorong Kinerja Anggota
Budaya organisasi juga berfungsi membantu mendorong seluruh anggota organisasi

atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan performa kerja, baik itu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Sehingga, budaya organisasi akan mendorong para
anggota agar lebih mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan
pribadi. Jadi, mereka lebih sadar bahwa kepentingan bersama harus lebih
diprioritaskan.

118

6. Menentukan Tujuan Organisasi
Budaya organisasi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah atau hal-hal yang

bisa dilakukan dan tidak. Tujuan adalah penjabaran dari visi dan misi yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan.

2.5 Jenis-Jenis Budaya Organisasi

Budaya organisasi suatu kelompok akan berbeda dengan kelompok atau perusahaan
lainnya. Adapun dua tipe budaya organisasi yang membuat nilai-nilai dan kebijakannya
dibuat berbeda.

1. Budaya Organisasi yang Kuat
Budaya organisasi yang kuat adalah jenis budaya organisasi yang mengacu pada

kondisi di mana karyawan bisa menyesuaikan diri, menghormati kebijakan organisasi,
dan mematuhi semua pedoman organisasi.

Setiap anggota akan merasa sangat menikmati pekerjaannya dan menganggap setiap
pekerjaannya sebagai pengalaman baru dalam budaya organisasi yang kuat. Artinya,
mereka akan menerima peran dan tanggung jawabnya di sebuah organisasi atau
perusahaan dengan sepenuh hati atau sukarela.

2. Budaya Organisasi yang Lemah
Budaya organisasi yang lemah adalah jenis budaya organisasi yang setiap

anggotanya menerima peran dan tanggung jawabnya hanya karena rasa takut pada
pimpinan.

Mereka takut dengan segala macam kebijakan organisasi, sehingga mereka lebih
menganggap organisasi sebagai platform untuk mencuri penghasilan. Tapi, mereka
juga tidak merasa terikat dengan organisasi atau perusahaan tersebut.

2.6 Jenis-jenis Budaya Organisasi Menurut Ahli

Menurut Noe dan Mondy (1996), budaya organisasi juga terbagi menjadi dua tipe,
antara lain:

1. Budaya Organisasi yang Terbuka dan Partisipatif
Budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif ditandai dengan adanya pencapaian

tujuan yang lebih tinggi dan rasa saling percaya pada bawahan atau anggota organisasi.
Budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif juga memiliki sifat komunikasi yang
lebih terbuka, kepemimpinan yang suportif dan perhatian, penyelesaian masalah
bersama, otonomi pekerja, serta berbagai segala informasi.

2. Budaya Organisasi yang Tertutup dan Otokratis
Budaya organisasi yang tertutup dan otokratis ditandai dengan adanya pencapaian

tujuan yang tinggi, tetapi tidak didukung dengan rasa saling percaya. Maksudnya,
pencapaian tujuan dari organisasi ini lebih dipaksakan oleh pemimpin ke anggotanya.
Bahkan, budaya organisasi yang tertutup ini juga memiliki sifat kepemimpinan
otokrasi yang kuat.

119

2.7 Karakteristik Budaya Organisasi

1. Inovasi dan Keberanian Mengambil Risiko
Budaya organisasi memiliki karakteristik yang mendorong anggota atau

karyawannya lebih inovatif dan berani mengambil risiko. Karena, setiap anggota
organisasi memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi, bebas dalam bekerja dan
memiliki banyak peluang untuk inisiatif dalam organisasi. Sehingga, mereka perlu
didorong untuk melakukan inovasi. Di sisi lain, seluruh anggota juga harus lebih
berani mengambil risiko ketika berinovasi.

Inovasi adalah proses atau hasil pengembangan mobilisasi pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki suatu produk
maupun sistem. Sedangkan, risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang
terjadi karena sebuah proses yang sedang berlangsung maupun dari kejadian yang
akan datang.

2. Perhatian Terhadap Detail
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik perhatian pada berbagai hal lebih

detail mengenai sejauh mana anggota diharapkan menjalankan presisi, analisis,
dan perhatian pada hal-hal detail. Dalam hal ini, organisasi mengharapkan para
anggotanya untuk bekerja lebih detail, analisis, dan tepat sasaran. Jadi, organisasi
tidak hanya menciptakan tujuan dan harapan kinerja karyawan yang jelas. Tetapi
juga memiliki struktur jelas terhadap pekerjaan anggota atau karyawannya.

3. Orientasi Hasil
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik yang lebih fokus pada hasil

daripada Teknik dan proses untuk mencapai hasil tersebut. Maksudnya,
perusahaan atau organisasi lebih berorientasi pada hasil atau pencapaian target
karyawannya.

Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi
yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan
mampu mengidentifikasi risiko secara sistematis. Sehingga, perlu memahami
hubungan antara perencanaan dan hasil untuk mencapai keberhasilan organisasi.

4. Orientasi Orang
Karakteristik budaya organisasi lainnya adalah organisasi yang memberikan

fokus terbesarnya pada anggota atau karyawan. Karena, anggota organisasi atau
karyawan perusahaan adalah aset terbesarnya. Orientasi adalah suatu proses atau
upaya seseorang atau kelompok dalam memahami keadaan di sekitarnya. Dalam
kontak budaya organisasi, suatu organisasi bisa berorientasi pada anggotanya yang
turut bergabung.

Maka, manajemen biasanya mempertimbangkan efek dari hasil setiap
keputusannya pada orang-orang yang bekerja dalam organisasi atau
perusahaannya. Tapi, beberapa organisasi bisa mengesampingkan karakteristik
budaya organisasi ini.

120

5. Orientasi Tim
Orientasi terhadap tim juga salah satu karakteristik budaya organisasi. Artinya,

pemimpin memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi berdasarkan tim
tersebut, bukan pada individu. Orientasi tim bisa diartikan sebagai kegiatan kerja
yang diorganisasikan sekitar anggota organisasi, tidak hanya pada individu untuk
mendukung kerjasama. Pemimpin organisasi bisa memberikan dukungan berupa
komunikasi yang jelas, sikap ramah, motivasi dan bimbingan kepada semua
anggota organisasi.

6. Agresivitas
Karakteristik budaya organisasi juga termasuk agresivitas, yakni perilaku

menyerang orang lain atau memusuhi orang lain dengan bentuk pernyataan tegas,
pemaksaan diri dan dominasi kekuasaan. Dalam budaya organisasi, agresivitas
adalah suatu kondisi di mana setiap anggotanya cenderung lebih kompetitif dan
agresif. Karakteristik budaya organisasi ini juga bisa diartikan sebagai adanya
toleransi konflik.

Budaya organisasi yang kuat akan mampu menyelesaikan permasalahan atau
konflik internal dengan baik. Sebab, organisasi tersebut memiliki toleransi
terhadap konflik yang sangat tinggi.

7. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisme, populasi,

komunitas atau ekosistem untuk menghidupi dirinya sendiri atau meredam
sejumlah gangguan maupun tekanan dari luar. Budaya organisasi harus memiliki
karakteristik stabilitas, yang mana kegiatan-kegiatan organisasi lebih fokus dalam
mempertahankan status quo sebagai lawan dari perkembangan.

2.8 Contoh Budaya Organisasi

Ada beberapa contoh budaya organisasi yang bisa dianut dan dimiliki suatu perusahaan
atau organisasi. Hal ini mungkin juga yang membedakan antara satu organisasi dengan
lainnya. Berikut contoh budaya organisasi, antara lain:

1. Kerapian Administrasi
Kerapian administrasi termasuk contoh budaya organisasi yang dibutuhkan untuk

memperlancar kinerja perusahaan, khususnya terkait dengan surat menyurat,
keuangan, pendapatan karyawan, daftar barang masuk atau keluar dan lainnya.

2. Kedisiplinan
Kedisiplinan juga termasuk contoh budaya organisasi yang melekat pada citra

perusahaan sekaligus karakter orang-orang yang sukses dalam menghargai waktu.
Misalnya, disiplin tidak terlambat datang ke kantor, menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu dan sebagainya.

121

3. Inovasi
Inovasi juga termasuk contoh budaya organisasi anggotanya menciptakan dan

mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif demi kemajuan organisasi atau
perusahaan tersebut. Inovasi adalah proses atau hasil pengembangan mobilisasi
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
suatu produk maupun sistem.

4. Pembagian Wewenang yang Jelas
Pembagian wewenang yang jelas termasuk contoh budaya organisasi, karena itulah

kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang yang
jelas, maka anggota organisasi atau karyawan perusahaan aka kebingungan dan tidak
bisa bekerja optimal.

2.9 Fungsi Budaya bagi Masyarakat

Budaya merupakan cara hidup yang dimiliki dan dikembangkan bersama oleh
sekelompok orang, yang mana terus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Budaya tidak dapat dipisahkan dari diri dan kehidupan manusia. Sehingga tidak
mengherankan jika manusia merasa budaya diwariskan secara genetis. Budaya bersifat
kompleks, abstrak dan luas, sehingga perlu dipelajari lebih mendalam. Mengutip dari
jurnal Dinamisasi Kebudayaan dalam Realita Sosial (2017) karya Ellya Rosana, budaya
memiliki fungsi yang sangat besar bagi masyarakat. Budaya membantu masyarakat
memenuhi beberapa kebutuhan penting. Budaya berfungsi untuk mengatur manusia,
khususnya dalam bertingkah laku. Karena salah satu produk kebudayaan ialah norma
sosial dan bentuk norma lainnya. Norma inilah yang dijadikan dasar bagi manusia dalam
bertingkah laku.

2.10 Budaya Sebagai Kebutuhan yang Deskriptif

Indonesia adalah negeri yang beraneka ragam. bangsa yang multikultur. banyak sekali
kebudayaan yang tersebar dari ujung barat ampai ujung timur. Kebudayan nasional yang
menjadi ciri khas bangsa khususnya. Sebagai warga yang hidup di Indonesia, sebaiknya
saat ini kita harus berpikir bahwa kebudayaan Indonesia mulai harus dijaga. Kenapa
kebudayaan bangsa Indonesia harus dijaga. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kebudayaan Indonesia harus dijaga. Diantaranya, banyak orang yang tidak mengenal
budayanya sendiri. Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia lebih banyak
menyebabkan seseorang malas untuk mengetahui bahkan untuk mengenalnya. Sehingga
tak heran jika ada orang yang tidak tahu tentang kebudayaan Indonesia. Bahkan dia sempat
terheran-heran jika melihat tari kecak misalnya atau mendengarkan lagu soleram, karena
dia tak pernah mengetahuinya dan memang tidak pernah mau tahu. Manfaat yang dapat
kita peroleh meningkatnya nilai seremban kemanusiaan, meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas.

122

KISI-KISI UAS

BAB 1

1. Apa itu efektivitas organisasi
Jawab:
Efektivitas organisasi adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh unsur-unsur
organisasi yang berjalan dengan efektif dan efisien sehingga bisa mencapai tujuan
organisasi yang sudah susun sebelumnya.

2. Apa itu efektivitas kerja
Jawab:
Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan
waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi
Jawab:
Keterlibatan, konsistensi, adaptasi, dan misi.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja
Jawab:
Karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, dan karakteristik
kebijakan & praktek manajemen.

5. Manfaat efektivitas kerja
Jawab:
Efektivitas kerja bermanfaat dalam memberikan pelayanan kepada orang lain atau kepada
organisasi yang menggunakan produknya, seperti halnya dengan organisasi yang
memiliki tugas pokok dan fungsi menyusun program organisasi yang bersangkutan.

BAB 2

1. Apa itu sikap?
Jawab:
Sikap merupakan pengendalian perasaan individu, pikiran, dan predisposisi untuk
bertindak terhadap beberapa aspek dari lingkungan. Dengan demikian sikap merupakan
faktor yang menentukan perilaku, karena sikap itu berhubungan dengan persepsi,
kepribadian, belajar dan motivasi.
Sikap adalah kesiap-siagaan mental yang diorganisasi lewat pengalaman yang mempunyai
pengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap orang, objek dan situasi yang
berhubungan dengannya. Sikap adalah pernyataan evaluative. Baik yang menyenangkan
maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa

123

2. Sebutkan 3 sumber sikap!
Jawab:
Tiga sumber utama sikap (Calhoun dan Accocella, 1990):
• Pengalaman Pribadi - Sikap dapat merupakan hasil pengalaman yang menyenangkan
atau menyakitkan dengan objek sikap.
• Pemindahan perasaan yang menyakitkan, pemindahan adalah secara tidak sadar
mengalihkan perasaan yang menyakitkan (terutama permusuhan) jauh dari objek
sebenarnya pada objek lain yang lebih aman.
• Pengaruh sosial, sumber ini dapat dimungkinkan menjadi sumber utama dalam sikap.

3. Sebutkan fungsi-fungsi sikap!
Jawab:
Menurut Atkinson, Smith, dan Bem (1996) mengungkapkan bahwa sikap memiliki lima
fungsi, yaitu instrumental, pertahanan, ego, ekspresi nilai, pengetahuan,dan penyesuaian
nilai.
1. Fungsi Instrumental
Fungsi sikap ini dikaitkan dengan alasan praktis atau manfaat, dan menggambarkan
keadaan keinginan. Bahwa untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan suatu sarana yang
disebut sikap. Apabila objek sikap dapat membantu individu mencapai tujuan, individu
akan bersikap positif terhadap objek tersebut atau sebaiknya.

2. Fungsi Pertahanan Ego
Sikap ini diambil individu dalam rangka melindungi diri dari kecemasan atau ancaman
harga dirinya.

3. Fungsi Ekspresi
Sikap ini mengekspresikan nilai yang ada dalam diri individu. Sistem nilai yang terdapat
pada diri individu dapat dilihat dari sikap yang diambilnya bersangkutan terhadap nilai
tertentu.

4. Fungsi Pengetahuan
Sikap ini membantu individu memahami dunia yang membawa keteraturan terhadap
bermacam-macam informasi yang perlu diasimilasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap individu memiliki motif ingin tahu, ingin mengerti, dan pengetahuan.

5. Fungsi Penyesuainan Sosial
Sikap ini membantu individu merasa menjadi bagian dari masyarakat. Dalam hal ini sikap
yang diambi individu tersebut akan sesuai dengan lingkungannya.

4. Apa itu kepuasan kerja?
Jawab:
Kepuasan kerja merupakan respon afektif atau emosional terhadap berbagai segi atau aspek
pekerjaan seseorang sehingga kepuasan kerja bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang
dapat relatif puas dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih
aspek lainnya Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan
seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakeristiknya.

124

5. Sebutkan 3 ciri-ciri nilai!
Jawab:
Ada tiga ciri–ciri nilai, yaitu:
1. Nilai Itu Suatu Realitas Abstrak dan Ada Dalam Kehidupan Manusia.
Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek
yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah
nilai,tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah
kegiatan yang dihasilkan dari kejujuran itu.
2. Nilai Memiliki Sifat Normative
Artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai
nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai
landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua orang berharap dan
mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
3. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai.
Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai
ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai
derajat ketakwaan.

BAB 3

1. Sebutkan ciri-ciri orang yang ambisius
Jawab:
1. Selalu bersedia bekerja keras demi mewujudkan ambisinya. Bagusnya orang yang
ambisius, jika gagal tidak cepat putus asa. Mereka yang ambisius umumnya juga cerdik
dan terkadang licik. Mereka pandai memanfaatkan waktu dan orang lain untuk
kesenangan dan mencapai tujuannya sendiri.
2. Jika bekerja dalam tim ia ingin selalu menonjolkan ide-idenya. Ia ingin orang lain
mengakui bahwa idenya lebih bagus daripada orang lain. Ia akan berusaha agar idenya
lah yang diterima. Orang yang ambisius juga biasanya haus akan pujian. Dengan
demikian jika idenya diterima ia berharap akan mendapat pujian dari sana sini.
3. Dalam setiap kesempatan seperti presentasi, meeting, seminar, dsb ia selalu dominan
bicara. Di banding yang lain ia memang terkesan lebih banyak berbicara. Maksudnya
tentu saja agar orang-orang yang hadir menyadari kelebihannya.
4. Jika ada orang yang lebih menonjol dari dirinya ia tidak segan untuk mengalahkan
dengan caranya sendiri. Kadang ia nggak peduli cara yang diambilnya merugikan orang
lain atau tidak, yang penting keinginannya dapat terlaksana.
5. Biasanya si ambisius juga selalu percaya diri. Ia yakin dan sangat percaya dengan
kemampuannya, sehingga ia cenderung menganggap remeh kemampuan orang lain.

2. Sebutkan cara menumbuhkan dan mengendalikan ambisi
Jawab:
1. Milikilah tujuan yang jelas dan mengaculah pada tujuan tersebut dengan kemauan yang
tinggi.
2. Tentukan kapan dapat bekerja untuk merealisasikan tujuan anda.
3. Bertindaklah dengan penuh optimisme dan singkirkan sikap pesimisme.
4. Jika gagal, pelajari penyebabnya. Jangan merubah tujuan hanya karena anda gagal.

125

5. Bekerja samalah dengan orang-orang yang dapat membantu anda. Eksploitasi gagasan
anda untuk merumuskan tujuan yang jelas. Dalam hal ini sugesti dalam diri juga
memberi kekuatan yang luar biasa dalam menumbuhkan ambisi.

6. Selalu berpikir positif. Ambisi yang positif menjauhkan anda dari rasa takut, iri hati,
ragu-ragu, dendam, dan benci.

3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Jawab:
Faktor Internal:
- Fisiologis
- Kapasitas indera
- Perhatian
- Energi
- Minat
- Perceptual Vigilance
- Kebutuhan yang searah
- Pengalaman dan ingatan
- Suasana hati

Faktor Eksternal:

- Ukuran dan Penempatan Dari Obyek atau Stimulus
- Warna dari objek
- Keunikan dan kekontrasan stimulus
- Intensitas dan kekuatan stimulus
- Kekuatan dari stimulus

4. Sebutkan 3 komponen persepsi menurut Jeniffer M. Geroge dan Gareth R. Jones
Jawab:
1) Orang yang membuat pemahaman, yaitu orang yang mencoba untuk
menginterpretasikan hasil observasi yang dilakukannya atau masukan dari dari panca
inderanya.
2) Target dari persepsi, yaitu segala sesuatu yang dicoba untuk dipahami oleh seseorang.
Target dapat berupa orang lain, sekelompok orang, sebuah peristiwa, sebuah situasi,
sebuah idea, suatu kebisingan, atau hal lain yang menjadi fokus dari orang yang ingin
memahami.
3) Situasi, yaitu konteks dimana persepsi tersebut mengambil bagian (suatu pertemuan
komite, sebuah lorong, di depan mesin pembuatkopi, dan sebagainya).

5. Jelaskan pengertian persepsi
Jawab:

Kata persepsi berasal dari bahasa latin yaitu “perceptio” yang memiliki arti menjadi sadar
atau sadar (akan sesuatu), menyadari atau memahami. Dalam kamus Oxford, kata persepsi
sebagai kata benda memiliki arti kemampuan untuk melihat, mendengar, atau menjadi
sadar akan sesuatu melalui panca indra. Pengertian lainnya yaitu cara dalam menanggapi,
memahami, dan menafsirkan sesuatu.

126

Menurut Miftah Thoha (2012), persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang
di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi
terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik
terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi (Fred Luthans,
1995; Miftah Thoha, 2012).

BAB 4

1. Jelaskan pengertian motivasi!
Jawab:
Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuK mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi adalah
serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu invisible yang
memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam mencapai tujuan.

2. Sebutkan teori kebutuhan yang dikemukakan oleh McClelland!
Jawab:
1) Kebutuhan akan prestasi - Dorongan untuk lebih unggul, berprestasi, dan berusaha
keras untuk sukses.
2) Kebutuhan akan kekuasaan - Individu dengan need for power ini menikmati untuk
dibebani, bergulat untuk dapat mempengaruhi orang lain, suka ditempatkan dalam
situasi kompetitif, berorientasi status, dan cenderung lebih peduli akan prestise dan
memperoleh pengaruh terhadap orang lain daripada kinerja yang efektif.
3) Kebutuhan akan afiliasi - Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab,
untuk disukai dan diterima baik oleh orang lain.

3. Sebutkan dan jelaskan teori motivasi!
Jawab:
1) Teori A.H Maslow
Tindakan atau tingkah laku suatu organisme pada suatu saat tertentu biasanya
ditentukan oleh kebutuhannya yang paling mendesak (his strongest need). Oleh karena
itu bagi setiap pemimpin, nampaknya perlu mempunyai suatu pemahaman yang
mendalam tentang kebutuhan yang sangat penting bagi manusia pada umumnya.
2) Teori Douglas Mc. Gregor
Ia menyatakan bahwa ada dua pendekatan atau filsafat manajemen yang mungkin
diterapkan dalam perusahaan. Masing-masing pendekatan ini mendasarkan diri pada
serangkaian asumsi mengenai sifat manusia yang dinamainya Teori X dan Teori Y.
3) Teori Federich Hezeberg
Menurut teori Hezeberg, faktor-faktor yang berperang sebagai motivator terhadap
pegawai, yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik
terdiri dari:

127

- Achievement (Keberhasilan Pelaksanaan)
- Recognition (Pengakuan)
- The Work It Self (Pekerjaan Itu Sendiri)
- Responsibilities (Tanggung Jawab)
- Advancement (Pengembangan)
4) Teori David Mc. Clelland
Menurut David Mc. Clelland, orang yang mempunyai kebutuhan untuk keberhasilan,
yakni mempunyai keinginan kuat mendapat sesuatu, mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
- Mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, tetapi

tujuan itu cukup merupakan tentangan untuk dapat dikerjakan dengan lebih baik.
- Mereka menentukan tujuan seperti itu, karena secara pribadi dapat mengetahui

bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan sendiri.
- Mereka senang kepada pekerjaannya itu dan merasa sangat berkepentingan dengan

keberhasilannya sendiri.
- Mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjaan yang dapat memberikan gambaran

bagaimana keadaan pekerjaannya.

4. Apa saja jenis motivasi?
Jawab:
Motivasi dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu:
1) Motivasi Positif (Insentif Negatif), manager memotivasi bawahan dengan memberikan
reword kepada karyawan yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini, semangat
kerja akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-
baik saja.
2) Motivasi Negatif (Insentif Negatif), manager memotivasi karyawan dengan
memberikan hukuman kepada meraka yang pekerjaannya. kurang baik. Dengan
motivasi negatif ini, semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan
meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat
berakibat kurang baik.

5. Sebutkan 3 alat motivasi!
Jawab:
Ada tiga alat motivasi yaitu motivasi materiil insentif, non-materiil, insentif, kombinasi
materiil dan non-materiil.
1) Materiil insentif, ialah alat motivasi yang diberikan berupa uang dan atau barang yang
mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya, kendaraan,
rumah dan lain-lainya.
2) Non-materiil insentif, ialah alat motivasi yang diberikan berupa barang atau benda
yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan atau kebanggaan rohani.
Misalnya, medali, piagam, bintang jasa, dan lain-lainnya.
3) Kombinasi materiil dan non-materiil insentif, ialah alat motivasi yang diberikan
berupa materi (uang dan barang) dan non-materiil (medali dan piagam), jadi
memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan atau kebanggaan rohani

128

BAB 5

1. Apa yang dimaksud dengan jaringan/network?
Jawab:
Jaringan atau networks didefinisikan sebagai social structures created by communication
among individual and groups (struktur social yang diciptakan melalui komunikasi di antara
sejumlah individu dan kelompok). Ketika orang berkomunikasi dengan orang lain, maka
terciptalah hubungan (link) yang merupakan garis-garis komunikasi dalam organisasi.
Sebagian dari hubungan itu merupakan jaringan formal (formal network) yang dibentuk
oleh aturan-aturan organisasi seperti struktur organisasi. Namun, jaringan formal pada
dasarnya mencakup hanya sebagian dari struktur yang terdapat pada organisasi. Selain
jaringan formal terdapat juga jaringan informal (emergent network) yang merupakan
saluran komunikasi nonformal yang terbentuk melalui kontak atau interaksi yang terjadi
antara anggota organisasi setiap harinya.

2. Sebutkan 7 peranan jaringan komunikasi
Jawab:
- Anggota klik
- Opinion Leader / Pemimpin Pendapat
- Gate Keeper / Penjaga Gawang
- Cosmopolite / Kosmopolit
- Bridge / Jembatan
- Liaison / Penghubung
- Isolate / Penyendiri

3. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis komunikasi organisasi
Jawab:
- Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah (Downward Communication) yang berasal dari seseorang
yang mempunyai posisi yang lebih tinggi kepada orang yang mempunyai status lebih
rendah. Komunikasi ke bawah, biasanya berupa policy (kebijakan), perintah, petunjuk
dan informasi yang bersifat umum. Selain itu komunikasi ke bawah juga biasanya
berisi pesan yang berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, perintah
dan kebijaksanaan umum.
- Komunikasi ke Atas
Komunikasi ke atas (Upward Communication) adalah kebalikan dari komunikasi ke
bawah, biasanya berisi laporan, pengaduan, permohonan, tuntutan dan keinginan.
Komunikasi ini dapat dilakukan melalui tatap muka. Tujuan dari komunikasi ini
adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.
- Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (Horizontal Communication) yaitu komunikasi antar status
yang sama dalam jabatannya. Komunikasi horizontal mempunyai beberapa tujuan
diantaranya untuk mempercepat jalannya komunikasi antar bagian yang memiliki
status yang sama dan dapat menyatukan organisasi. Pesan yang mengalir menurut
fungsi dalam organisasi di arahkan secara horizontal, dan pesan ini biasanya
berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi,
pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi.

129

4. Sebutkan konsep komunikasi organisasi
Jawab:
Menurut Goldhaber organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam
satu jaringan hubungan yang saling tergantung sama lain untuk mengatasi lingkungan yang
tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
- Proses
- Pesan
- Jaringan
- Keadaan Saling Tergantung
- Hubungan
- Lingkungan
- Ketidakpastian

5. Jelaskan kegunaan Koalisi dan Kerjasama dalam organisasi
Jawab:
Orang atau pun organisasi yang memiliki jaringan kerja yang lebih luas akan lebih cepat
sukses didalam melaksanakan kegiatannya dibandingkan orang atau organisasi yang tidak
memilki atau kurang mempunyai akses didalam jaringan kerja. Jaringan kerja yang luas
akan lebih cepat mendapatkan isu yang baru (core issue) yang dapat dipergunakan didalam
pengembangan dan perubahan. Karena banyaknya keterbatasan jaringan kerja pada setiap
orang atau organisasi, jalan terbaik yang umumnya dilakukan adalah membentuk kerja
sama jaringan kerja. Yang berarti dengan kerja sama jaringan kerja akan dapat membantu
pada organisasi yang memiliki keterbatasan yang lebih banyak dibandingkan organisasi
yang memiliki sedikit keterbatasan, keadaan demikian menggambarkan bahwa; siapa yang
memiliki data based dan jaringan kerja yang lebih luas, dapat dikatakan meiliki kekuasaan
yang lebih kuat didalam jaringan kerja.

BAB 6

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok?
Jawab:
Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi untuk suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama. Kelompok di buat
sosial dimana anggota-anggotanya yang saling tergantung, dan setidak-tidaknya memiliki
potensi untuk melakukan interaksi satu sama lain. kelompok disusun oleh organisasi
dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan atau tugas yang terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi

2. Sebutkan dan jelaskan jenis kelompok!
Jawab:
1) Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang dibentuk atau disusun secara resmi oleh
manajer dimana kelompok tersebut diberikan tugas dan pekerjaan yang terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi. Contoh kelompok formal: Organisasi badan-badan
pemerintah yaitu, Organisasi Badan Pengatur Penyediaaan dan Pendistribusian BBM.

130

2) Kelompok Informal
Kelompok Informal adalah kelompok yang disusun atau tersusun dengan sendirinya
ketika beberapa anggota dari organisasi yang kegiatannya biasanya tidak terkait
langsung dengan rencana-rencanarutin dari organisasi, namun secara tidak langsung
akan mempengaruhi kinerja dari orang-orang dalam organisasi. Contoh kelompok
informal: Kelompok yang dimiliki user dalam situs jejaring sosial seperti facebook

3. Apa saja ciri-ciri kelompok
Jawab:
1. Motif Yang Sama
Merupakan pengikat sehingga setiap anggota kelompok tidak bekerja sendiri-
sendiri,melainkan bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Sikap In-Group Dan Out-Group
Manusia mempunyai tugas yang sulit atau yang mengalami hidup bersama mereka akan
menunjukkan tingkah laku yang khusus. Apabila orang lain di luar kelompok
bertingkah laku seperti mereka, akan menyingkirkan diri.
3. Solidaritas
Kesetiakawanan antar anggota kelompok social.
4. Struktur Kelompok
Suatu sistem mengenai relasi antara anggota-anggota kelompok berdasarkan peranan
dan status.
5. Norma Kelompok
Pedoman-pedoman yang mengatur tingkahlaku individu dalam suatu kelompok.

4. Apa saja bentuk-bentuk kelompok?
Jawab:
1) Primer dan Sekunder
Kelompok primer merupakan yang merujuk pada kelompok kecil yang memiliki ciri
bersifat intimitas, asosiasi tatap muka, dan kerja sama. Kelompok primer merupakan
kelompok yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka dan saling mengenal dari
dekat dan karena itu hubungannya lebih erat.
Kelompok sekunder merupakan kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok
formal imersonal yang memiliki sedikit kedekatan sosial. Interaksi dalam kelompok
sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat
kekeluargaan hubungan-hubungan kelompok skunder biasanya lebih bersifat objektif.
Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia adalah untuk
mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan
rasional.
2) Gemeinschaft & Gesellschaft
Gemeinschaft = Diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah juga
kekal (Paguyuban). Sedangkan Gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok.
Jangka waktunya pendek sebagai suatu sikap alam pikiran belaka.

131

3) Formal Group & Informal Group
Kelompok Formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas

dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara
anggota-angotanya terkoordinasi melalui usaha-usaha untuk mencapai tujuan berdasarkan
bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Kegiatannya didasarkan pada aturan-
aturan yang sebelumnya sudah ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan
mekanisme administratif. Staf administratif bertanggung jawab memelihara organisasi dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi.

Kelompok Informal merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya
tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur
dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya
berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya, kelompok arisan dan sebagainya.
4) Membership Group & Refrensi-Group

Membership Group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan Reference Group adalah kelompok-
kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut)
untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
5) In-Group & Out-Group

Kelompok Dalam (In-Group) adalah kelompok dalam merupakan bentuk kesadaran
seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok, misalnya keluargaku,
negaraku, dan profesiku. Kata "ku" dalam pernyataan tersebut menunjukan seseorang
merasa menjadi bagian dalam kelompok. Dan kelompok Luar (Out-Group) Dalam
kelompok luar seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok.

5. Sebutkan syarat terbentuknya kelompok!
Jawab:
1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi bisa merupakan nasib
yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan
lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

BAB 7

1. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan
Jawab:
kekuasaan adalah kemampuan memengaruhi orang lain untuk bersedia melakukan sesuatu
yang diinginkannya. Penggunaan kekuasaan oleh seorang pemimpin dalam menimbulkan
dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif.

132

2. Apa saja jenis-jenis kekuasaan
Jawab:
1. Kekuasaan Balas Jasa (Reward Power)
Kekuasaan jenis ini merupakan kekuasaan yang menggunakan balas jasa atau reward
untuk mempengaruhi seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai
keinginannya, Kekuasaan ini dapat berupa gaji, upah, bonus, promosi, pujian,
pengakuan atau penempatan tugas yang lebih menarik. Namun melalui kekuasaan ini
seorang pemimpin juga dapat menunda pemberian reward tersebut sebagai
hukumancjika bawahannya tidak melakukan apa yang telah diperintahkan.

2. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)
Kekuasaan ini lebih cenderung ke penggunaan ancaman atau hukuman untuk

mempengaruhi seseorang agar bersedia melakukan sesuatu sesuai keinginannya.
Kekuasaan paksaan ini adalah kebalikan atau sisi negatif dari kekuasaan balas jasa.
Contoh yang diberlakukan jika tidak mengikuti perintah yang diintruksikan, antara lain
pemberian surat peringatan, penurunan gaji, penurunan jabatan dan bahkan
pemberhentian kerja atau PHK.

3. Kekuasaan Rujukan (Referent Power)
Kekuasaan rujukan ini merupakan kekuasaan yang diperoleh atas dasar kekaguman,

keteladanan, kharisma dan kepribadian dari seorang pemimpin. Contohnya si A yang
memimpin banyak orang karena kepribadiannya dan karismanya.

4. Kekuasaan Sah (Legitimate Power)
Kekuasaan ini berasal dari posisi resmi yang dijabat oleh seseorang, baik itu dalam

suatu organisasi, birokrasi ataupun pemerintahan. Kekuasaan sah adalah kekuasaan
yang diperoleh dari konsekuensi hirarki dalam organisasi. Seseorang yang menduduki
posisi itu memiliki hak dan wewenang untuk memberikan perintah dan intruksi kepada
bawahannya dan bawahannya berkewajiban untuk menjalankan intruksi yang telah
diberikan.

5. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Kekuasaan Keahlian ini muncul karena adanya keahlian ataupun keterampilan yang

dimiliki oleh seseorang. Acap kali seseorang yang memiliki pengalaman dan keahlian
tertentu memiliki kekuasaan ahli dalam suatu organisasi meskipun orang tersebut
bukanlah manajer atau pemimpin.

3. Sebutkan 5 sumber kekuaasaan
Jawab:
1) Legitimate power merupakan kesepakatan anggota organisasi bahwa individu dalam
peran-peran tertentu dapat menentukan prilaku tertentu dari orang lain. Legitimate
power biasanya ditentukan oleh deskripsi pekerjaan dalam suatu jabatan, misalnya
seorang atasan memiliki kekuasaan untuk meminta bawahannya melaksanakan tugas-
tugas organisasi sesuai dengan kapasitasnya.

133

2) Reward power adalah kekuasaan untuk mengontrol atau memberikan penghargaan
kepada pihak lain. Seorang manajer dapat mempromosikan bawahannya ke level yang
lebih tinggi, member bonus, atau member hak berlibur sebagai imbalan yang diberikan
kepada karyawan yang mencapai target kerja tertentu. Sebaliknya, seorang bawahan
dapat memberikan umpan balik atas kinerja atasannya.

3) Coercive power adalah kekuasaan untuk member sanksi atau hukuman. Contoh
coercive power adalah seorang atasan memiliki kekuasaan untuk memberikan sanksi
kepada bawahannya yang terbukti memiliki kesalahan fatal yang merugikan organisasi.

4) Expert power adalah kekuasaan yang berhubungan dengan kemampuan, keahlian, atau
pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Misalnya, tim peneliti yang dimiliki oleh
perusahaan pertambangan memiliki kekuasaan apakah sebuah projek dapat dilanjutkan
atau tidak.

5) Referent power adalah kekuasaan yang diasosiasikan dengan charisma seseorang.
Secara ilmiah, definisi referent power memunculkan perdebatan di kalangan para ahli
karena ukuran kharisma yang sulit untuk distandarkan. Namun, secara factual referent
power memang ada di dalam kehidupan berorganisasi. Di banyak perkampungan di
Indonesia ada tokoh-tokoh masyarakat yang disegani karena memiliki kharisma. Hal
itu merupakan contoh yang nyata dari referent power.

4. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan paksaan
Jawab:
Coercive power atau kekuasaan paksaan adalah kekuasaan pemimpin untuk mempengaruhi
orang lain dengan kekuatan memaksa, karena ia mempunyai kedudukan dan posisi yang
sangat kuat. Dengan posisi kuat tersebut maka seorang pemimpin dapat memberikan
perintah, dapat memaksa orang lain untuk bertindak tertentu. Kekuasaan paksaan adalah
kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki posisi
yang sangat kuat. Kekuasaan ini bertentangan dengan kekuasaan penghargaan karena
kekuasaan penghargaan memberikan hadiah atau penghargaan sedangkan kekuasaan
paksaan memberikan hukuman (punishment) atas kinerja yang buruk dari bawahannya.

5. Apa itu faktor situasi dan sebutkan 3 indikator faktor situasional
Jawab:
Faktor situasional adalah faktor situasi yang konsumen miliki yang bersifat sementara
dalam aktivitas belanja konsumen yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Terdapat
tiga indikator faktor situasional berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Belk (1975),
yaitu ketersediaan waktu, ketersediaan uang, dan definisi tugas.

BAB 8

1. Apa yang dimaksud dengan politik?
Jawab:
Secara umum, politik adalah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik
sesama warga negara, antar warga negara dan negara, maupun hubungan negara. Dalam
pengertian umum, politik berarti bermacam-bermacam kegiatan dalam suatu sistem politik
(negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan tersebut.

134

2. Apa itu politik keorganisasian?
Jawab:
Politik keorganisasian adalah serangkaian tindakan yang secara formal tidak diterima
dalam suatu organisasi dengan cara mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
individu (Greenberg dan Baron, 2000). Kelaziman dan intensitas kemunculan politik
organisasi berbeda-beda mengikuti karakteristik struktur organisasi dan siklus khusus
(Drory, 1993).

3. Apa saja elemen politik dalam organisasi?
Jawab:
Albrecht (1983) mengungkapkan ada lima elemen iklim politis dalam organisasi yang
hendaknya dapat dipahami manajer senior dalam mengendalikan organisasi, antara lain:
1) Inner Circle Relationship
Mengidentifikasi hubungan antara Manager Upper dengan Chief Executive , apakah
hubungan tersebut bersifat kekeluargaan, kerabat atau pertemanan ( Friendlines ).
Disamping itu apakah terjadi kolaborasi antar manajer dan apa ada grup khusus baik
dari dalam departemen maupun dari luar departemen yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan.
2) Axis of Influence
Mengidentifikasi hubungan pertemanan dari manager menengah / area yang memiliki
hubungan langsung ke Chief Executive tanpa melewati Manajer Divisinya. Apakah ada
hubungan khusus antara berbagai manajer level menengah dengan pimpinan puncak
sehingga dapat mengesampingkan peran manajer divisinya. Bisa jadi hubungan
tersebut timbul karena memang adanya special expertise (keahlian khusus) yang
dimilikinya dalam pengelolaan unit yang dipimpinnya sehingga dapat melaksanakan
tugas-tugas tanpa diperlukan manajer divisi.
3) Informal Power Centers
Apakah ada karyawan level operasional yang memiliki hubungan khusus atau
pertemanan dengan manajer senior, sehingga melewati atasannya.
4) Polarizing Elements
Adakah ketidakcocokan antara Manajer dengan bawahannya dan dalam hal apa sajakah
itu terjadi, dalam semua aktivitas organisasi atau hanya perbedaan yang tidak prinsip
saja. Timbulnya hubungan antar personal yang saling berkompetisi sehingga
mempengaruhi interaksi emosional bila akan mempengaruhi pengambilan keputusan
maka akan menjadi kendala pelaksanaan tugas-tugas saja.
5) Informal Coalitions
Apakah ada grup manajer yang berkoalisi untuk menolak keputusan atau mengambil
keputusan yang lain dengan yang sudah ditetapkan manajer atasnya dan sejauh mana
hal ini akan diteruskan.

135

4. Sebutkan taktik memainkan politik dalam organisasi
Jawab:
1) Meningkatkan ketidakmampuan mengganti, misalkan jika dalam suatu organisasi
hanya ada satu-satunya orang atau subunit yang mampu melakukan tugas yang
dibutuhkan oleh subunit atau organisasi, maka ia atau subunit tersebut dikatakan
sebagai memiliki ketidakmampuan mengganti.
2) Dekat dengan manajer yang berkuasa. Cara lain untuk memperoleh kekuasaan adalah
dengan mengadakan pendekatan dengan manajer yang sedang berkuasa.
3) Membangun koalisi. Melakukan koalisi dengan individu atau subunit lain yang
memiliki kepentingan yang berbeda merupakan taktik politik yang dipakai oleh
manajer untuk memperoleh kekuasaan untuk mengatasi konflik sesuai dengan
keinginanya.
4) Mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Dua taktik untuk mengendalikan proses
pengambilan keputusan agar penggunaan kekuasaan nampaknya memiliki legitimasi
dan sesuai dengan kepentingan organisasi yaitu mengendalikan agenda dan
menghadirkan ahli dari luar.
5) Menyalahkan atau menyerang pihak lain. Manajer biasanya melakukan ini jika ada
sesuatu yang tidak beres atau mereka tidak dapat menerima kegagalannya dengan cara
menyalahkan pihak lain yang mereka anggap sebagai pesaingnya.
6) Memanipulasi informasi. Taktik lain yang sering dilakukan adalah manipulasi
informasi. Manajer menahan informasi, menyampaikan informasi kepada pihak lain
secara selektif, mengubah informasi untuk melindungi dirinya.
7) Menciptakan dan menjaga image yang baik. Taktik positif yang sering dilakukan adalah
menjaga citra yang baik dalam organisasi tersebut. Hal ini meliputi penampilan yang
baik, sopan, berinteraksi dan menjaga hubungan baik dengan semua orang,
menciptakan kesan bahwa mereka dekat dengan orang-orang penting dan hal yang
sejenisnya.

5. Apa saja asumsi dasar organisasi sebagai entitas politik
Jawab:
1) Organisasi adalah koalisi yang terdiri dari berbagai individu dan kelompok dengan
berbagai kepentingan,
2) Dalam organisasi selalu ada potensi perbedaan menyangkut kepribadian, keyakinan,
kepentingan, sikap, persepsi, dan minat dari para anggotanya,
3) Kekuasaan memainkan peranan penting dalam memperebutkan sumber daya,
4) Tujuan organisasi, pengambilan keputusan dan proses manajemen lainnya adalah hasil
dari bargaining, negosiasi, dan brokering dari berbagai faksi peserta,
5) Karena keterbatasan sumber daya dan setiap aktor berebut kepentingan, maka konflik
adalah wajar (natural) dalam kehidupan organisasi.

136

BAB 9

1. Apa itu konflik?
Jawab:
Alabaness mendefinisikan konflik sebagai keadaan masyarakat yang mengalami kerusakan
keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang tidak setuju dengan
pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, perilaku, dan
tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.

2. Sebutkan dan jelaskan 3 kategori perkembanan pandangan konflik menurut Robbins dan
Judge!
Jawab:
1) The Traditional View of Conflict - Keyakinan bahwa semua konflik adalah menyakitkan dan
harus dihindari. Konflik dipandang negatif dan didiskusikan dengan terminologi seperti
kekerasan, perusakan, dan tidak rasional. Konflik bersifat disfungsional sebagai hasil dari
buruknya komunikasi, kurangnya keterbukaan dan kepercayaan di antara orang, dan kegagalan
manajer merespon pada kebutuhan dan aspirasi pekerja.
2) The Interaction View Of Conflict - Keyakinan bahwa konflik tidak hanya merupakan kekuatan
positif dalam kelompok, tetapi juga kebutuhan mutlak bagi kelompok untuk berkinerja secara
efektif. Menurut pandangan ini tingkat konflik minimal dapat membantu kelompok bergairah,
melakukan kritik diri, dan kreatif. Menurut pandangan interactionist tidak semua konflik baik.
Functional conflict yang mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kinerja merupakan
bentuk konflik yang konstruktif. Sedang konflik yang mengganggu kinerja kelompok bersifat
destruktif dan dinamakan dysfunctional conflict.
3) Resolution Focused View Of Conflict - Pandangan bahwa konflik mungkin tidak dapat
dihindarkan dikebanyakan organisasi dan lebih memfokus pada penyelesaian konflik produktif.
Pandangan ini menemukan metode konstruktif untuk menyelesaikan konflik secara produktif
sehingga pengaruh yang mengganggu dapat diminimalkan.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis konflik menurut Asmuji (2012)
Jawab:
1) Dalam Diri Individu (Intrapersonal)
Konflik yang terjadi dalam diri individu dapat terjadi karena adanya ketidakcocokan
antara keinginan dan kenyataan, status pekerjaan yang tidak pasti, ketidakmampuan
individu untuk berbuat sesuai tanggung jawabnya, dan lain-lain.
2) Antara Individu dan Individu (Interpersonal)
Kesalahpahaman, pertentangan dan perbedaan pendapat antar-individu dapat
menyebabkan konflik.
3) Antara Individu dan Kelompok
Konflik ini dapat terjadi jika ketidakcocokan atau pertentangan antara keinginan
individu dan kelompok. Individu melanggar kesepakatan kelompok juga dapat
menyebabkan konflik.
4) Antara Kelompok dan Kelompok
Konflik ini dapat terjadi karena kesalahpahaman, pertentangan dan juga perbedaan
pendapat antar-kelompok.

137

5) Antara Organisasi dan Organisasi
Konflik ini dapat ditimbulkan karena adanya persaingan terhadap produk-produk

yang dihasilkan oleh organisasi. Dengan adanya konflik ini, akan berdampak ke arah
pengembangan produk yang dihasilkan. Organisasi akan bersaing untuk menghasilkan
produk yang berkualitas, efisien dan terjangkau.

4. Sebutkan dan Jelaskan proses konflik menurut Asmuji (2012)!
Jawab:

Proses konflik dalam Asmuji (2012) terdiri dari lima tahap berikut.

1) Tahap I : Potensi Oposisi atau Ketidakcocokan
Tahap pertama dalam proses konflik adalah adanya kondisi yang menciptakan

kesempatan munculnya konflik. Pada tahap ini, kondisi yang memengaruhi timbulnya
konflik adalah variabel komunikasi, struktur, dan variabel individu. Variabel-variabel
tersebut mendorong terjadinya konflik.
2) Tahap II : Kognisi dan Personalisasi

Tahap kedua merupakan wujud adanya oposisi dan ketidakcocokan pada kondisi
anteseden. Pada tahap ini, terdapat dua macam konflik, yaitu konflik yang
dipersepsikan dan konflik yang dirasakan. Kesadaran individu diperlukan untuk dapat
memersepsikan adanya konflik.
3) Tahap III : Menentukan Maksud

Maksud (keinginan, niat) merupakan keputusan untuk bertindak dalam cara tertentu
guna menangani konflik yang dirasakan. Penanganan konflik yang dirasakan dan
sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya dapat dilakukan dengan cara bersaing,
kerja sama, berkompromi, menghindar, atau mengakomodasi.
4) Tahap IV : Perilaku

Tahap ini merupakan upaya-upaya nyata dari individu-individu yang mengalami
konflik. Upaya ini dapat berupa pernyataan, tindakan, atau juga reaksi terhadap
terjadinya konflik.
5) Tahap V : Hasil

Tahap ini menghasilkan konsekuensi yang telah dibuat oleh pihak yang terlibat
konflik. Hasil yang diperoleh dapat bersifat fungsional (meningkatkan kinerja) atau
disfungsional (merintangi kinerja kelompok).

5. Apa itu konflik fungsional dan fungsi disfungsional?
Jawab:
Konflik Fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok.Konflik
fungsional bersifat konstruktif dan membantu dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Konflik ini mendorong orang untuk bekerja lebih keras, bekerja sama dan lebih kreatif.
Konflik kini berdampak positif atau dapat memberi manfaat atau keuntungan bagi
organisasi yang bersangkutan. Sedangkan konflik disfungsional adalah konflik yang
merintangi pencapaian tujuan kelompok. Konflik disfungsional bersifat destruktif dan
dapat menurunkan kinerja organisasi. Konflik disfungsional dapat diartikan setiap
konfrontasi atau interaksi diantara kelompok yang merugikan organisasi atau menghalangi
pencapaian tujuan organisasi.

138

BAB 10

1. Apa yang dimaksud dengan konflik?
Jawab:
Rivai (2003:507) mendefinisikan konflik merupakan ketidaksesuaian antara dua atau lebih
anggota-anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi/perusahaan) yang harus membagi
sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Sedangkan menurut
Stephens P Robbins (2006:545), konflik adalah proses yang bermula ketika satu pihak
merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera
mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian pihak pertama.

2. Sebutkan 3 macam transisi konflik menurut Stephen P Robbins!
Jawab:
1) Pandangan Tradisional
Pandangan tradisional menyatakan bahwa konflik dipandang secara negative dan
disinonimkan dengan istilah seperti kekerasan, pengrusakan, dan transionalitas demi
memperkuat konotasi negatifnya.
2) Pandangan Hubungan Manusia
Pandangan hubungan manusia menyatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang
wajar dalam semua kelompok dan organisasi.
3) Pandangan Interaksionis
Pendekatan interaksionis mendorong konflik atas dasar bahwa kelompok yang
kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis dan tidak tanggap
terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi

3. Sebutkan fakto-faktor penyebab konflik menurut!
Jawab:
1) Komunikasi
Komunikasi dapat merupakan sumber konflik. Komunikasi menyatakan kekuatan-
kekuatan berlawanan yang timbul dari dalam kesulitan semantik, kesalahpahaman, dan
‘kebisingan’ dalam saluran komunikasi
2) Struktur
Istilah struktur, digunakan dalam konteks ini, mencakup variabel seperti ukuran, derajat
spesialisasi dalam tugas yang diberikan ke anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi,
kecocokan anggota/sasaran, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat
ketergantungan antar kelompok.
3) Pribadi
Kategori terakhir potensi sumber konflik adalah faktor-faktor pribadi. Faktor itu
mencakup sistem nilai individu setiap orang dan karakteristik kepribadian yang
menyebabkan idiosinkrasi dan perbedaan individu.
4) Perbedaan Pendapat
Suatu konflik dapat terjadi karena perbedaan pendapat, di mana masingmasing pihak
merasa dirinyalah yang paling benar.

139

5) Salah Paham
Salah paham juga merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Bagi
yang merasa dirugikan menimbulkan rasa yang kurang enak, kurang simpati atau justru
kebencian.

6) Salah Satu atau Kedua Belah Pihak Merasa Dirugikan
Tindakan salah satu mungkin dianggap merugikan yang lain atau masingmasing merasa
dirugikan oleh pihak lain.

7) Perasaan yang terlalu sensitif terhadap tindakan seseorang adalah wajar, tetapi oleh
pihak lain hal ini dianggap merugikan.

4. Apa yang dimaksud dengan prestasi kerja?
Jawab:
Maier (Wijono, 2010:59) prestasi kerja diartikan sebagai suatu keberhasilan dari suatu
individu dalam suatu tugas dalam pekerjaannya. Sedangkan menurut Sri Budi Cantika Yuli
(2005:89) prestasi kerja (Job performance) merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Porter dan Lawler dalam Wijono (2010:59)
menyatakan prestasi kerja sebagai successful role achievement yang diperoleh dari hasil
pekerjaan yang dikerjakan oleh individu

5. Sebutkan faktor pengukur prestasi kerja seseorang!
Jawab:
1. Mutu kerja, dalam hal ini berkaitan dengan ketepatan waktu, ketrampilan dan
kepribadian dalam melakukan pekerjaan.
2. Kualitas kerja, berkaitan dengan pemberian tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh
atasan kepada bawahan.
3. Ketangguhan, berkaitan dengan tingkat kehadiran pemberian waktu libur dan jadwal
mengenai keterlambatan hadir ditempat kerja.
4. Sikap, merupakan sikap yang ada kepada karyawan yang menunjukkan seberapa jauh
sikap dan tanggung jawab mereka kepada sesama teman dan atasan serta seberapa jauh
tingkat kerja sama dalam mengevaluasi tugas.

BAB 11

1. Sebutkan 5 bagian dasar organisasi!
Jawab:
a) The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan
pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa
b) The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak
(top management)
c) The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang
menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
d) The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi
tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam
organisasi.
e) The Support Staff Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa
pendukung tidak langsung terhadap organisasi (orang-orang yang mengisi unit staff)

140

2. Apa yang dimaksud desain organisasi?
Jawab:
Desain organisasi merupakan kerangka pola tugas, wewenang dan tanggung jawab,
hubungan dan tata kelola pekerjaan yang berbeda-beda dalam suatu organisasi dalam
bentuk rangkaian elemen struktural.

3. Sebutkan 3 desain organisasi yang dikenal secara umum
Jawab:
1) Struktur sederhana, merupakan organisasi berbetuk datar (flat) dan umumnya memiliki
dua atau tiga tingkat vertikal. Jumlah karyawan yang longgar, dan satu individu dengan
wewenang pengambilan keputusannya terpusat. Struktur sederhana memiliki tingkat
departementalisasi rendah, cakupan rentang kendali yang luas, wewenang terpusat pada
satu orang, dan bersifat lebih formal. Struktur sederhana umumnya diadopsi oleh usaha
kecil dimana manajer dan pemiliknya merupakan orang yang sama. Struktur sederhana
memiliki kelebihan pada bentuknya yang sederhana,cepat, fleksibel.tidak mahal untuk
dikelola, dan akuntabilitas jelas. Namun disisi lain, struktur sederhana memiliki satu
kelemahan yaitu bersifat tidak memadai saat sebuah organisasi berkembang. Hal ini
disebabkan karena rendahnya formalisasi dan sentralisasi yang tinggi cenderung
menimbulkan kelebihan beban informasi di posisi puncak. Pengambilan keputusan
umumnya menjadi lebih lambat seiring organisasi bertambah besar, dan akhirnya
terhenti saat eksekutif utama mencoba membuat semua keputusan pada organisasi. Jika
struktur tidak berubah seiring dengan perkembangan organisasi, maka perusahaan
dapat kehilangan momentum dan akhirnya gagal.

2) Struktur Birokrasi, ditandai dengan tugas operasi yang rutin dan dicapai melalui
spesialisasi, peraturan dan ketentuan yang sangat formal. Tugas dikelompokkan ke
dalam departemen fungsional, memiliki wewenang terpusat, rentang kendali yang
sempit, dan model pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Konsep
kunci yang mendasari semua birokrasi bersifat standardisasi. Kekuatan utama type
desain birokrasi adalah kemampuannya dalam melakukan aktivitas standar dengan cara
yang sangat efisien. Pengambilan keputusan bersifat terpusat dengan standar operasi
standar dan formalisasi yang tinggi. Terdapat sedikit kebutuhan untuk pengambilan
keputusan yang inovatif dan berpengalaman di bawah tingkat eksekutif senior.
Kelemahan desain birokrasi adalah kekhawatiran obsesif dengan mengikuti peraturan.
Bila kasus tidak sesuai dengan peraturan, tidak ada ruang untuk modifikasi. Birokrasi
bersifat efisien hanya pada saat karyawan menghadapi masalah yang dihadapi dengan
peraturan keputusan terprogram.

3) Struktur matriks, merupakan tipe desain yang menggabungkan dua bentuk
departementalisasi yaitu fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi
fungsional menempatkan spesialis 141ersama-sama, meminimalkan jumlah yang
diperlukan sekaligus mengatur pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus di
seluruh produk. Kelemahan desain ini adalah kesulitan dalam mengkoordinasikan tugas
spesialis fungsional yang beragam agar tepat waktu dan sesuai anggaran.

141

Struktur matriks memiliki karakteristik yang jelas yaitu mematahkan konsep kesatuan-
perintah. Karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan, yaitu manajer
departemen fungsional dan manajer produk. Kemampuannya dalam memfasilitasi
koordinasi ketika organisasi memiliki sejumlah aktivitas yang kompleks dan saling
ketergantungan merupakan kekuatan struktur matriks. Frekuensi kontak langsung yang
rutin antara spesialisasi yang berbeda dalam matriks berdampak terhadap penyerapan
informasi kedalam organisasi sehingga lebih cepat menjangkau orang-orang yang
membutuhkannya. Kelemahan dari struktur matriks terletak pada kebingungan yang
diciptakannya, kecenderungan untuk mendorong perebutan kekuasaan, dan tekanan
yang ditimbulkannya pada individu.

4. Sebutkan desain struktur organisasi modern!
Jawab:
a. Struktur Tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah
bahwa struktur ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi
pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan
untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.
b. Organisasi Virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi
utama bisnis secara detail.
c. Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai
komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim
yang diberdayakan

5. Apa yang dimaksud struktur organisasi sederhana?
Jawab:
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi
yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan
sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil
di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini
adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur
ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana
menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang
rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload)
di puncak.

142

BAB 12

1. Apa yang dimaksud dengan budaya?
Jawab:
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang.
Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari beberapa
unsur yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama dan
politik. Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak terpisahkan dari
manusia. Oleh sebab itu, banyak dari sekelompok orang cenderung menganggap hal
tersebut sebagai sesuatu yang diwariskan secara genetis. Seseorang dapat berkomunikasi
dengan orang-orang yang memiliki budaya berbeda dan menyesuaikan perbedaan di antara
mereka, membuktikan bahwa budaya bisa dipelajari.

Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh. Budaya memiliki sifat
abstrak, kompleks, dan luas. Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat. Secara tata bahasa, arti
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung mengarah pada cara pikir
manusia. Terdapat beberapa aspek budaya yang menentukan perilaku komunikatif. Unsur
sosial budaya tersebut tersebar dan mencangkup banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa, alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang
dari budaya lain tersebut tampak pada definisi budaya yang mengemukakan bahwa, Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaan. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya atas pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan makna dan nilai logis. Dengan begitu, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang berkaitan untuk mengorganisasikan suatu aktivitas seseorang dan perilaku
orang lain.

2. Jelaskan pengertian Budaya menurut para ahli
Jawab:
1) Linton
Menurut Linton, Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku. Serta
pengetahuan, menggambarkan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh
suatu anggota masyarakat maupun sekelompok anggota tertentu.
2) Effat Al-Syarqawi
Effat Al-Syarqawi mendefinisikan budaya dari pandangan agama islam, Budaya
merupakan suatu khazanah sejarah sekelompok masyarakat yang tercermin di dalam
kesaksian dan berbagai nilai yang menggariskan bahwa suatu kehidupan harus
memiliki makna dan tujuan rohani.
3) Koentjaraningrat
Budaya diartikan oleh Koentjaraningrat sebagai segala daya dan aktivitas manusia
untuk mengolah serta mengubah semesta alam.
4) Parsudi Suparlan
Menurut Parsudi Suparlan, Budaya merupakan semua pengetahuan manusia yang
dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta lingkungan
dialaminya.

143

5) Andreas Eppink
Menurut Andreas Eppink, budaya mencangkup keseluruhan mengenai pengertian
norma sosial, nilai sosial, dan ilmu pengetahuan. Serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain sebagainya.

3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri budaya
Jawab:
1) Bisa Dimiliki Bersama
Budaya dibentuk dan dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu secara
bersama sama. Berarti bahwa bukan secara individual saja, namun suatu golongan
masyarakat tertentu. Oleh karena itu, suatu kelompok masyarakat yang telah menetap
cukup lama di suatu daerah tertentu akan mempunyai ekspresi budaya khas. Hal itulah
yang menjadikan budaya satu dengan lainnya berbeda dan mempunyai karakteristik
secara tersendiri.
Kepemilikan bersama budaya oleh sejumlah kelompok tertentu juga memiliki
jangkauan ruang dan waktu yang berbeda. Terdapat beberapa nilai yang perlu
diikutinya mulai dari budaya bersifat lokal hingga universal. Setiap wilayah tersebut
juga mempunyai nilai budaya yang diekspresikan secara berbeda. Bahkan nilai budaya
ini bervariasi mulai dari hukum negara, agama dan lain sebagainya.
2) Budaya Berbasis Simbol
Ciri-ciri budaya selanjutnya yakni budaya berbasis simbol. Kamu perlu tahu bahwa,
budaya juga dapat diketahui dari representasi simbol-simbol tertentu. Hal itu sebagai
bentuk makna yang terkandung dari ekspresi budaya tersebut. Bagian penting yang ada
di simbol itu yakni makna yang ada di budaya tersebut. Berarti bahwa bukan dari simbol
itu sendiri. Sehingga simbol menjadi aspek krusial ketika berinteraksi dengan
masyarakat. Serta bisa kemungkinan terjadi sebuah tindakan secara khas.
Respon-respon yang diberikan dengan simbol oleh manusia ini terdiri dari lingkungan
sosial maupun alam dan bukan respon pasif. Manusia tak hanya sekedar merespon
meniru simbol tertentu yang diwariskan, akan tetapi juga dapat mengoptimalkan dan
menciptakan ulang simbol tersebut ketika berinteraksi sosial.
3) Budaya Bersifat Adaptif
Kebudayaan tak hanya melanjutkan apa yang telah menjadi kebiasaan suatu komunitas
tertentu, akan tetapi juga perlunya memilikinya sebuah kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi. Setiap kelompok tersebut mempunyai ciri-
ciri budaya dengan tingkat kemampuan yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Terdapat kelompok masyarakat yang mempunyai adaptasi budaya yang sangat tinggi,
karena nilai budaya cukup terbuka. Hal itu bisa kamu temukan dalam masyarakat yang
tinggal di perkotaan. Sebaliknya, terdapat kelompok tertentu yang mempunyai nilai
budaya cenderung tertutup sehingga kapasitas adaptasi cukup rendah.
Salah satu contoh yang dapat kamu ketahui yakni dari beberapa kelompok adat di
Indonesia. Masyarakat tersebut masih mempertahankan keasliannya di tengah
perubahan sosial yang cukup signifikan. Kapasitas dalam menyesuaikan diri pun
berbeda pada elemen budaya yang bervariasi. Karena, elemen budaya tertentu
mempunyai nilai sakral dan cenderung memiliki kemampuan adaptabilitas yang rendah
dari elemen lainnya.

144

Keyakinan agama menjadi sesuatu yang dianggap sakral dan tak mempunyai banyak
perubahan. Berbeda halnya dengan cara berpakaian maupun gaya hidup yang sangat
flexible.
4) Budaya Dipelajari dan Diwariskan
Kebudayaan menjadi salah satu proses interaksi sosial yang bisa dipelajari dan
diwariskan. Lewat proses itulah penyampaian ciri-ciri budaya dari masyarakat kepada
berbagai individu dapat dilakukannya. Contohnya saja, sosialisasi bisa dilakukan dari
lingkungan keluarga melalui orang tua. Sehingga, proses pewarisan kebudayaan
tersebut mampu mencapai kelestarian budaya pada kemapanan tertentu.
Budaya menjadi salah satu hal tak dapat ditinggalkan begitu saja, karena cirinya yakni
diwariskan dan dilestarikan. Selain itu, pada suatu kelompok budaya bisa beradaptasi
sesuai dengan kemampuan dari masyarakat itu sendiri. Untuk melestarikan budaya
tertentu, budaya memakai beberapa simbol agar bisa mencapai kemapanan tertentu
pada sebuah komunitas.
5) Budaya merupakan sebuah simbol, simbol ini kemudian bisa digunakan untuk
menyimbolkan atau menyebutkan dan menjelaskan suatu daerah atau mungkin suatu
kelompok masyarakat.
6) Budaya merupakan warisan dan bawaan yang meskipun demikian tetap harus dipelajari
dan diketahui oleh para generasi penerus agar tetap lestari dan dikenal dunia.
7) Budaya bisa dan seringnya memang diwariskan secara turun temurun, bahkan tanpa
dituangkan dalam bentuk tulisan atau dokumentasi lain proses mewariskan budaya
tetap bisa terjadi.
8) Budaya bisa tersebar atau wariskan maupun diperkenalkan melalui kegiatan
komunikasi. Baik itu komunikasi antar kelompok, antar individu, maupun antar
generasi.
9) Budaya memiliki sifat dinamis, meskipun seringnya tidak mudah berubah namun
budaya bisa berubah seiring dengan perubahan zaman.
10) Budaya juga diketahui memiliki pola selektif yang hanya diterapkan dan diwariskan
kepada kelompok masyarakat tertentu di sebuah daerah atau wilayah.
11) Antara berbagai unsur dari budaya maka akan terbentuk sebuah hubungan yang saling
mempengaruhi, melengkapi, dan juga berkaitan sangat erat satu sama lain.
12) Budaya memiliki sifat etnosentrik, sehingga setiap kelompok masyarakat yang
memiliki sebuah budaya akan menganggapnya sebagai budaya yang terbaik diantara
budaya lainnya.
13) Budaya kemudian diketahui bisa mengalami perubahan dengan adanya globalisasi.
Sehingga ada lebih banyak budaya yang menyatu dan kemudian saling melengkapi,
penerapannya kemudian saling beriringan oleh suatu masyarakat.

4. Sebutkan dan jelaskan fungsi budaya
Jawab:
1) Sebagai Identitas
Fungsi budaya yang pertama yakni berfungsi sebagai identitas. Budaya merupakan
identitas yang menunjukkan pada peradaban suatu masyarakat maupun sebuah negara.
Identitas tersebut dapat dijadikan sebagai pembeda antara bangsa atau kelompok
masyarakat satu dengan lainnya.

145

2) Sebagai Batas
Fungsi budaya yang kedua yakni sebagai batas. Hal itu, maksudnya bahwa budaya bisa
menjadi penentu batas-batas yang menciptakan adanya perbedaan antara kelompok
masyarakat atau bangsa satu dengan kelompok atau bangsa lain. Adanya budaya itulah
membuat sebuah negara menjadi unik atau khas.

3) Pembentuk Perilaku dan Sikap
Fungsi budaya ketiga adalah sebagai pembentuk Perilaku dan sikap. Dari pengertian
budaya dikemukakan bahwa, budaya adalah wujud dari struktur sosial yang berasal dari
gagasan manusia dan pemikiran. Kemudian dilakukan secara berulang sampai
membentuk sebuah kebiasaan. Budaya dalam hal ini bertindak sebagai sebuah
mekanisme yang membuat kendali, memberikan makna, dan menuntun sekaligus
membentuk perilaku dan sikap dari sekelompok masyarakat.

4) Sebagai Komitmen
Adanya budaya dalam sekelompok masyarakat berfungsi sebagai sebuah komitmen.
Hal itu artinya bahwa terdapat budaya yang akan memfasilitasi adanya komitmen atas
suatu hal dalam kelompok masyarakat yang bernilai lebih besar dari kepentingan
masing-masing individu. Sebab itu diperlukannya budaya dalam peradaban sebuah
kelompok masyarakat.

5) Sebagai Media Komunikasi
Seperti yang telah dijelaskan diatas, didalam budaya terdapat unsur bahasa, baik berupa
bahasa lisan maupun tulisan, yang merupakan sebuah sarana komunikasi bagi manusia.
Hal itulah yang menjadi fungsi dari budaya, yaitu sebagai media komunikasi.
Budaya yang terdiri atas berbagai bentuk dapat juga menjadi media komunikasi yang
dipakai guna menyampaikan pesan atau makna tertentu lewat suatu produk budaya
tersebut, seperti melalui budaya tari, musik maupun lain sebagainya.

5. Sebutkan contoh budaya di Indonesia
Jawab:
1) Batik
Batik dikenal sebagai kerajinan tangan dan termasuk ke dalam jenis hasil budaya, kini
batik sudah dikenal dunia dan menjadi budaya khas nusantara. Batik sendiri merupakan
seni gambar pada sehelai kain dengan menggunakan canting dan lilin. Pola yang
digambar di atas kain disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat. Batik di
Indonesia memiliki beragam jenis, tak hanya dikenal oleh masyarakat di Jawa seperti
Solo dan Yogyakarta. Kota lain di berbagai wilayah dan pulau di Indonesia juga punya
batik khas. Salah satu karakter khasnya adalah pola dari kain batik tersebut. Dilihat
dari berbagai catatan sejarah, budaya membatik mulai tumbuh di zaman kerajaan
Majapahit. Kemudian terus berkembang sampai ke kerajaan di Solo dan Yogyakarta.
Saat ini, batik kemudian dikenal di seluruh Indonesia dan bahkan dunia.
2) Ngaben
Budaya berikutnya adalah ngaben, merupakan upacara pembakaran mayat yang
dilakukan oleh umat Hindu. Masyarakat di Bali memiliki agama mayoritas Hindu dan
Budha, sehingga upacara ngaben lebih sering dilakukan masyarakat disini.

146

Upacara pembakaran mayat bagi agama Hindu bertujuan untuk mensucikan roh
anggota keluarga yang sudah meninggal. Sehingga saat sampai di peristirahatan
kembali roh mereka dalam keadaan suci. Upacara adat ini diketahui membutuhkan
biaya tidak sedikit, sehingga masyarakat kemudian melakukan upacara ini secara
gotong royong.
3) Karapan Sapi
Contoh lainnya adalah Karapan Sapi yang dilakukan oleh masyarakat di Madura.
Karapan sapi adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan ajang perlombaan
pacuan sapi. Mirip dengan pacuan kuda, hanya saja disini menggunakan sapi dan
biasanya terdiri dari dua ekor sapi.
Sepasang sapi ini kemudian berlomba adu kecepatan dengan sepasang sapi lainnya.
Sepanjang lintasan akan menarik kereta dari material kayu, kayu ini kemudian menjadi
tempat bagi pawang atau pengendali sapi untuk berdiri dan menyemangati sapi agar
terus berlari kencang. Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam, menjelajahi
setiap daerah dijamin akan selalu menemukan budaya baru. Memahami bentuk
pengertian budaya kemudian memberi pemahaman lebih kenapa budaya bisa beragam
meskipun berada di satu negara yang sama.
4) Upacara Tabuik Sumatera Barat
Tabuik atau tabut merupakan sebuah tradisi masyarakat di Pantai Barat, Sumatra Barat,
yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura, yang
jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam.
5) Makepung, Balap Kerbau Masyarakat Bali
Makepung merupakan tradisi yang serupa dengan Kerapan Sapi, tetapi tak sama.
Makepung adalah tradisi berupa lomba pacu kerbau yang telah lama melekat pada
masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana. Tradisi ini awalnya permainan
para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen.
6) Atraksi Debus Banten
Kesenian bela diri Debus merupakan tradisi yang berbahaya. Inti pertunjukan ini sangat
kental gerakan silat atau bela diri dan penggunaan senjata. Kesenian Debus Banten ini
banyak menggunakan dan memfokuskan pada kekebalan pemain terhadap serangan
benda tajam.
7) Karapan Sapi Masyarakat Madura, Jawa Timur
Karapan sapi merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura, Jawa
Timur. Dalam acara karapan sapi, para penonton tak hanya disuguhi adu cepat sapi dan
ketangkasan para jokinya. Tetapi, sebelum mulai, para pemilik biasanya melakukan
ritual arak-arakan sapi di sekeliling pacuan disertai alat musik saronen (alat musik khas
Madura) sehingga membuat acara ini menjadi makin meriah.
8) Upacara Kasada Bromo
Upacara Kasada Bromo dilakukan oleh masyarakat Tengger yang bermukim di Gunung
Bromo, Jawa Timur. Mereka melakukan ritual ini untuk mengangkat seorang tabib atau
dukun di setiap desa. Sebelum mereka dapat diangkat oleh para tetua adat, tabib atau
dukun harus bisa mengamalkan dan menghafal mantra-mantra.

147

BAB 13

1. Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?
Jawab:
Pada dasarnya, pengertian budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang ada di suatu
kelompok dan digunakan sebagai tuntunan mereka dalam berperilaku serta
membedakannya dengan kelompok lain. Artinya, budaya organisasi merupakan suatu
normal dan nilai-nilai perilaku yang harus dipahami dan dipatuhi oleh kelompok orang
yang menganutnya. Budaya organisasi biasanya melibatkan seluruh pengalaman, filosofi,
pengalaman, ekspektasi, dan seluruh nilai di dalamnya. Sehingga, budaya organisasi ini
akan direfleksikan melalui kegiatan mereka sehari-hari, mulai dari interaksinya dengan
orang lain, caranya bekerja dan ekspektasi di masa depan.

2. Sebutkan pengertian organisasi menurut para ahli
Jawab:
1. Sarpin (1995)
Menurut Sarpin, pengertian budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan dan
kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem
formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
2. Kreitner dan Kinicki (2005)
Kreitner dan Kinicki menyatakan budaya organisasi biasanya digambarkan dalam arti yang
sama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-mitos yang
berkembang dari waktu ke waktu berfungsi sebagai perekat yang menyatakan organisasi.
Setiap organisasi yang beraneka ragam bentuknya pasti memiliki budaya berbeda-beda.
Perbedaan budaya organisasi ini hal yang sangat wajar, karena lingkungannya yang
berbeda-beda.
3. Susanto
Susanto mengatakan budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi
sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian
integrasi ke dalam organisasi. Sehingga setiap anggota organisasi wajib memahaminya dan
bertingkah laku serta berperilaku sama.
4. Lathans (1998)
Lathans berpendapat budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai yang mengarah
pada perilaku anggota organisasi. Semua anggota akan berperilaku sesuai dengan budaya
yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
5. Schein (1992)
Menurut Schein, budaya organisasi adalah sebuah pola dari berbagai asumsi dasar yang
ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh sebuah kelompok. Tujuannya, organisasi
bisa belajar mengatasi dan menanggulangi masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi
eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan baik.
Karena itu, semua anggota harus mengenal budaya organisasi sebagai cara untuk
memahami, memikirkan, dan merasakan masalah-masalah yang sedang dihadapi.

148

3. Jelaskan teori budaya organisasi
Jawab:
Teori budaya organisasi merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakup semua simbol
komunikasi, yakni tindakan rutinitas, dan percakapan serta makan yang dilekatkan orang
terhadap simbol tersebut. Dalam perusahaan, budaya organisasi dianggap sebagai salah
satu strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan kekuasaannya. Adapun beberapa
asumsi dasar mengenai teori budaya organisasi, antara lain:
1) Asumsi Terhadap Nilai Organisasi
Anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan persamaan yang sama mengenai
realitas organisasi, sehingga pemahaman mereka mengenai nilai-nilai organisasi lebih baik.
Asumsi teori budaya organisasi ini mengacu pada nilai organisasi, yang merupakan standar
dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam sebuah budaya.
2) Asumsi terhadap simbol budaya organisasi
Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya organisasi. Saat orang
bisa memahami simbol tersebut, maka seseorang bisa bertindak berdasarkan budaya
organisasinya.
3) Asumsi terhadap budaya yang bervariasi
Setiap perusahaan pasti memiliki budaya organisasi yang bervariasi dan interpretasi
tindakannya juga beragam. Karena setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda,
setiap individu dalam organisasi tersebut juga menafsirkan budaya organisasinya secara
berbeda. Tapi, perbedaan budaya dalam organisasi justru seringkali menjadi kekuatan dari
organisasi tersebut.

4. Sebutkan fungsi budaya organisasi
Jawab:
1) Meningkatkan Rasa Kepemilikan
Budaya organisasi berfungsi sebagai identitas yang meningkatkan rasa kepemilikan dan
loyalitas bagi seluruh anggotanya. Rasa kepemilikan berarti penerimaan sebagai anggota
atau bagian dari sesuatu. Misalnya, suatu organisasi sangat menekankan budaya
kedisiplinan. Maka, anggotanya akan memiliki identitas bahwa mereka kumpulan orang-
orang yang disiplin.
2) Alat Untuk Mengorganisir
Fungsi budaya organisasi kedua, yaitu sebagai alat untuk mengorganisir setiap anggota atau
karyawan suatu perusahaan. Maksudnya, mengorganisasi atau mengatur suatu kelompok
agar membentuk satu kesatuan.
Nilai-nilai dan norma-norma dalam budaya organisasi bisa menjadi batasan-batasan yang
harus dipahami dan dipatuhi semua anggotanya.Hal ini bisa membedakan antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya.
3) Meningkatkan Kekuatan Organisasi
Budaya organisasi memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan nilai suatu organisasi.
Maksudnya, meningkatkan kualitas suatu organisasi melalui nilai-nilai dan norma-norma
yang ada dalam budaya organisasi tersebut. Karena itu, budaya organisasi juga dikenal
sebagai pedoman dalam menyatukan organisasi dengan memberikan standar tepat
mengenai tutur kata dan tingkah laku para anggotanya.

149

4) Mengontrol Perilaku
Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku setiap anggota di
dalam maupun di luar lingkungan organisasi. Nilai-nilai dan norma dalam budaya
organisasi bisa memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawannya. Perilaku
adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem atau entitas
buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau lingkungannya, yang mencakup sistem
atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik.
5) Mendorong Kinerja Anggota
Budaya organisasi juga berfungsi membantu mendorong seluruh anggota organisasi atau
karyawan perusahaan untuk meningkatkan performa kerja, baik itu dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Sehingga, budaya organisasi akan mendorong para anggota agar
lebih mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Jadi,
mereka lebih sadar bahwa kepentingan bersama harus lebih diprioritaskan.
6) Menentukan Tujuan Organisasi
Budaya organisasi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah atau hal-hal yang bisa
dilakukan dan tidak. Tujuan adalah penjabaran dari visi dan misi yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi atau perusahaan.

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis budaya organisasi
Jawab:
Menurut Noe dan Mondy (1996), budaya organisasi juga terbagi menjadi dua tipe, antara
lain:
1) Budaya Organisasi yang Terbuka dan Partisipatif
Budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif ditandai dengan adanya pencapaian tujuan
yang lebih tinggi dan rasa saling percaya pada bawahan atau anggota organisasi. Budaya
organisasi yang terbuka dan partisipatif juga memiliki sifat komunikasi yang lebih terbuka,
kepemimpinan yang suportif dan perhatian, penyelesaian masalah bersama, otonomi
pekerja, serta berbagai segala informasi.
2) Budaya Organisasi yang Tertutup dan Otokratis
Budaya organisasi yang tertutup dan otokratis ditandai dengan adanya pencapaian tujuan
yang tinggi, tetapi tidak didukung dengan rasa saling percaya. Maksudnya, pencapaian
tujuan dari organisasi ini lebih dipaksakan oleh pemimpin ke anggotanya. Bahkan, budaya
organisasi yang tertutup ini juga memiliki sifat kepemimpinan otokrasi yang kuat.

150


Click to View FlipBook Version