RANGKUMAN
1. Pada data projek yang harus ada yaitu data ruang,
armatur, kebutuhan daya, tingkat pencahayaan rata-
rata.
2. Data ruang membutuhkan panjang ruangan, lebar
ruangan, tinggi ruangan, ketinggian bidang kerja, jarak
armatur ke bidang kerja.
3. Armatur merupakan komponen terpenting dalam
penerangan. Selain itu, kebutuhan daya dan tingkat
pencahayaan juga harus diperhatikan dalam merencana
penerangan
93
SOAL LATIHAN 4
1. Dibawah ini data ruang yang dibutuhkan dalam perhitungan perencanaan,
KECUALI
a. Jarak antar lampu
b. Ketinggian bidang kerja
c. Tinggi
d. Lebar
e. Panjang
2. Disuatu toilet mempunyai fluks luminous total sebesar 1166,66 lumen,
koefisien depresiasi dan penggunaaan sebesar 0,9 dan 0,8. Hitunglah tingkat
pencahayaan pada toilet tersebut yang mempunyai luas bidang 3,36 m2 .
a. 150 lux
b. 250 lux
c. 350 lux
d. 450 lux
e. 550 lux
3. Diketahui tingkat pencahayaan sebuah ruangan pertemuan sebesar 100 lux,
mempunyai koefisien penggunaan dan depresiasi sebesar 0,9 dan 0,8. Luas
bidang sebesar 55, 8 m2 . Hitung fluks luminus total dari ruangan tersebut.
a. 7450 Lumen
b. 7550 Lumen
c. 7650 Lumen
d. 7750 Lumen
e. 7850 Lumen
4. Bagaimana cara menambahkan objek tempat tidur pada simulasi suatu
ruangan
a. Klik object files - indoor – beds
b. Klik object files - indoor – tables
c. Klik object files – indoor – cars
d. Klik object files - indoor – workbenches
e. Klik object files - indoor –chairs
5. Pada saat merancang lalu lintas jalan ingin menambahkan bangunan rumah
kota bagaimana langkah-langkahnya
a. Klik object files - outdoor – menu mezzanine
b. Klik object files - outdoor – upper floor
c. Klik object files - outdoor - traffic lights
94
d. Klik object files - outdoor – town houses
e. Klik object files - outdoor –sacred buildings
6. Pada suatu proyek ruangan bila ingin menambahkan pencahayaan langkah-
langkahnya
a. Klik luminaire selection - my database
b. Klik luminaire selection - lamp type
c. Klik luminaire selection - the guide
d. Klik luminaire selection - indoor light
e. Klik luminaire selection - outdoor light
7. Pada sub menu luminaires terdapat 5 pengaturan KECUALI
a. Lamp
b. Luminus fluks
c. Power
d. Correction factor
e. Voltage
8. Apabila sudah menentukan jenis lampu pada projek dan ingin mengatur
lampu yang dipasang perbarisnya langkah-langkahnya
a. Klik mounting - setting row and luminaires per row - insert
b. Klik mounting - setting row and start point – insert
c. Klik arrangement - luminaires rows and end point - insert
d. Klik arrangement – start point and end point- insert
e. Klik luminaires –start point and luminaires per row - insert
9. Ketika posisi pandangan sudah 3D dan ingin melihat sesuai dengan
keinginan maka
a. Klik rotate view
b. Klik Floor plan
c. Klik Front view
d. Klik slide view
e. Klik overall view of the scene
10. Suatu ruangan setelah di desain mulai dari pencahayaan baik penentuan
jenis lampu dan daya lampu maupun penambahan objek, sehingga kita perlu
menghitung hasil simulasi maka
a. Klik luminaire selection
b. Klik output
c. Klik start calculate
d. Klik the guide
e. Klik energy evaluation assessment zones
95
KUNCI JAWABAN 4
BAB IV
1. A. Jarak antar lampu
2. B. 250 lux
3. D. 7850 Lumen
4. A. Klik object files - indoor - beds
5. D. Klik object files - outdoor - town houses
6. A. Klik luminaire selection - my database
7. E. Voltage
8. A. Klik mounting - setting row and luminaires per row - insert
9. A. Klik rotate view
10. C. Klik start calculate
96
Contoh 1 : Perancangan Instalasi Penerangan Listrik Dalam Ruangan (Indoor)
Perencanaan penerangan pada ruang arsip
Berikut data ruang arsip:
Panjang (p) ruangan = 24 m
Lebar (l) ruangan = 30 m
Luas (A) ruangan = 720 m2
Tinggi ruangan = 3.7 m
Tinggi bidang kerja (tb) = 3.7 – 0,8 = 2.9 m
Kuat penerangan (E) = 300 lux
Faktor depresiasi (kd) = 0,8
Faktor refleksinya (rp=0,7), (rw=0,3), (rm=0,1)
Menggunakan lampu PHILIPS TBS416 2xTL5-35W HFP C6
Fluks cahaya lampu (F) 3325 lumen (menurut katalog Philips)
Dari data diatas tentukan luas ruangan, kuat penerangan minimal, fluks teoritis pada
bidang kerja, koefisien depresiasi (kd), jumlah lampu, jumlah armatur, daya yang
dibutuhkan, besarnya daya permeter persegi menggunakan perhitungan manual dan
bandingkan dengan perhitungan simulasi dengan software DIALux.
97
Perhitungan Manual
• Penentuan indeks ruang (k)
k =
( + )
k = 2,9 720
(24+30)
k = 4,5
• Penentuan efesiensi penerangan mengacu pada tabel (efesiensi penerangan
untuk keadaan baru) dengan nilai faktor refleksinya (rp=0,7), (rw=0,3),
(rm=0,1) dari tabel dapat dibaca:
Tabel 9. Efesiensi Penerangan
k1 = 4 kp1 = 0,74
k2 = 5 kp2 = 0,76
• Penentuan faktor utility (kp) :
kp = kp1 + ( − 1) (kp2 – kp1)
( 2− 1)
kp = 0,74 + (4,5−4) (0,76 – 0,74)
(5−4)
kp = 0,75
• Penentuan armatur yang dibutuhkan pada ruangan ini adalah :
Ftotal = E x A
kp x kd
Ftotal = 300x720
0,75x0,8
Ftotal = 360000 Lumen
Ntotal = 360000
3325x1
Ntotal = 108,27= 108
98
• Penentuan jumlah lampu yang dibutuhkan pada ruangan ini adalah :
Nlampu = Narmatur x n
Nlampu = 108 x 1
Nlampu = 108 buah
• Iluminasi penerangan ruang arsip dalam keadaan baru :
E = n x Φ x ᶯ
A
E = 108 x 3325 x 0,75
720
E = 374 Lux
• Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan persamaan:
Wtotal = Nlampu x W1
Wtotal = 108 x 35
Wtotal = 3780 Watt
Langkah selanjutnya :
St = nx p
cos
St = 108 x 35
0,9
St = 4200 VA
• Penentuan daya pencahayaan permeter persegi (Pa) :
Pa = = St x cos φ
A A
Pa = = 4200 ,9
A 720
Pa = 5,8 watt/m2
Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Gambar 115. Lampu dan Armatur Yang Digunakan
Gambar 116. Hasil Perhitungan Software DIALux
99
Gambar 117. Simulasi Software DIALux
Gambar 118. Hasil Keluaran Dari Simulasi Software DIALux
100
Perbandingan perhitungan manual dengan hasil simulasi pada software DIALux, seperti
dibawah ini :
Tabel 10. Hasil Perhitungan Manual
Parameter Nilai Satuan
Luas Ruangan 720 m2
Kuat penerangan minimal pada 300 Lux
bidang kerja
Flux teoritis pada bidang kerja 360000 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 0,8
Koefisien penggunaan (kp) 0,75 W
Total daya lampu 3780 Lumen
Lumen setiap lampu 3325 Buah
Jumlah titik lampu 108 Buah
Jumlah armatur 108 Watt / m2
Kontrol pemakaian energi listrik 5,8
Tabel 11. Hasil Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Parameter Nilai Satuan
Luas Ruangan 720 m2
Kuat penerangan minimal pada 129 Lux
bidang kerja
Flux pada bidang kerja 179550 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 0,8
Koefisien penggunaan (kp) 0,75 W
Total daya lampu 2079 Lumen
Lumen setiap lampu 3325 Buah
Jumlah titik lampu 54 Buah
Jumlah armatur 27 Watt / m2
Kontrol pemakaian energi listrik 2.06
101
Perhitungan manual dari hasil simulasi software DIALux
Diketahui:
Luas ruangan (A) = 720 m2
Kuat Penerangan (E) = 129 Lux
Fluks cahaya lampu (F) = 3325 Lumen
Koefisien Depresiasi (kd) = 0,8
Koefisien Penggunaan (kp) = 0,75
Ditanya:
Total daya lampu? (W)
Lumen setiap lampu? (Lumen)
Jumlah titik lampu? (Buah)
Jumlah titik armatur? (Buah)
Kontrol pemakaian energi listrik? (Watt/m2)
Penyelesaian:
• Penentuan armatur yang dibutuhkan pada ruangan ini adalah :
Ftotal = 179550 Lumen
Ntotal = 179550
3325x1
Ntotal = 54
• Penentuan jumlah lampu yang dibutuhkan pada ruangan ini adalah :
Nlampu = Narmatur x n
Nlampu = 54 x 1
Nlampu = 54 buah
• Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan persamaan:
Wtotal = Nlampu x W1
Wtotal = 54 x 35
Wtotal = 1890 Watt
Langkah selanjutnya :
St = nx p
cos
St = 54 x 35
0,9
St = 2100 VA
• Penentuan daya pencahayaan permeter persegi (Pa) :
Pa = = St x cos φ
A A
Pa = = 2100 ,9
A 720
Pa = 2,9 watt/m2
102
Contoh 2 : Perancangan Instalasi Penerangan Listrik Luar Ruangan (Outdoor)
Data Lapangan Badminton :
Panjang (p) = 13,4 m
Lebar (l) = 6 m
Luas (A) = 84 m2
Tinggi tiang = 10 m
Koefisien depresiasi (kd) = 0,7
Koefisien penggunaan (Kp) = 0,25
Asumsi penentuan lampu dan armatur, yaitu:
Menggunakan lampu PHILIPS BVP 106 W422 1xLED 200/740
Fluks cahaya lampu (F) 48000 lumen (menurut katalog Philips)
Kuat penerangan (E) =350 lux (sesuai standar SNI)
Dari data diatas tentukan luas ruangan, kuat penerangan minimal, fluks teoritis pada
bidang kerja, koefisien depresiasi (kd), jumlah lampu, jumlah armatur, daya yang
dibutuhkan menggunakan perhitungan manual dan bandingkan dengan perhitungan
simulasi dengan software DIALux.
103
Perhitungan Manual
• Penentuan jumlah lampu yang dibutuhkan pada lapangan :
Nlampu = ExA
F x kp
Ftotal = 350 x 84
48000 x 0,25
Ntotal = 29.400
12000
Ntotal = 2,4 = 2
• Iluminasi penerangan lapangan dalam keadaan baru :
E = n x Φ x ᶯ
A
E = 2 x 48000 x 0,25
84
E = 285 Lux
• Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan persamaan :
Wtotal = Nlampu x W1
Wtotal = 2 x 400
Wtotal = 800 Watt
Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Gambar 119. Lampu dan Armatur Yang Digunakan
Gambar 120. Hasil Perhitungan Software DIALux
104
Gambar 121. Simulasi Software DIALux
105
Perbandingan perhitungan manual dengan hasil simulasi pada software DIALux, seperti
dibawah ini :
Tabel 12. Hasil Perhitungan Manual
Parameter Nilai Satuan
Luas Ruangan 84 m2
Kuat penerangan minimal pada 350 Lux
bidang kerja
Flux teoritis pada bidang kerja 29400 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 0,7
Koefisien penggunaan (kp) 0,25 W
Total daya lampu 800 Lumen
Lumen setiap lampu 48000 Buah
Jumlah titik lampu 2 Buah
Jumlah armatur 2
Tabel 13. Hasil Perhitungan Menggunakan Software DIALux
Parameter Nilai Satuan
Luas Ruangan 84 m2
Kuat penerangan minimal pada 350 Lux
bidang kerja
Flux pada bidang kerja 48000 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 0,7
Koefisien penggunaan (kp) 0,25 W
Total daya lampu 800 Lumen
Lumen setiap lampu 12000 Buah
Jumlah titik lampu 2 Buah
Jumlah armatur 2
106
Perhitungan manual dari hasil simulasi software DIALux
Diketahui:
Luas ruangan (A) = 84 m2
Kuat Penerangan (E) = 350 Lux
Fluks cahaya lampu (F) = 48000 Lumen
Koefisien Depresiasi (kd) = 0,7
Koefisien Penggunaan (kp) = 0,25
Ditanya:
Total daya lampu? (W)
Lumen setiap lampu? (Lumen)
Jumlah titik lampu? (Buah)
Jumlah titik armatur? (Buah)
Penyelesaian:
• Penentuan armatur yang dibutuhkan adalah :
Ftotal = 48000 Lumen
Ntotal = 48000
12000x1
Ntotal = 4
• Penentuan jumlah lampu yang dibutuhkan adalah :
Nlampu = Narmatur x n
Nlampu = 4 x 1
Nlampu = 4 buah
• Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan persamaan :
Wtotal = Nlampu x W1
Wtotal = 4 x 400
Wtotal = 1600 Watt
107
JOBSHEET 1
Perancangan Instalasi Penerangan Listrik Dalam Ruangan (Indoor)
A. Tujuan
1. Merencanakan instalasi penerangan listrik dalam ruangan (Indoor)
2. Mensimulasikan perancangan instalasi penerangan listrik dalam ruangan
(Indoor)
3. Menghitung perancangan instalasi penerangan listrik dalam ruangan (Indoor)
4. Membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan
menggunakan software DIALux
5. Membuat kesimpulan dari hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan
menggunakan software DIALux
B. Alat dan Bahan
1. Komputer atau laptop
2. Software DIALux
3. Internet
C. Langkah Kerja
1. Lakukan perhitungan dan perancangan instalasi penerangan listrik dalam
ruangan (Indoor) manual terlebih dahulu
2. Pindahkan hasil perancangan manual ke dalam software DIALux
3. Desain ruangan dan pilih jenis lampu sesuai spesifikasi yang ditetapkan pada
software DIALux
4. Simulasikan hasil perancangan pada software DIALux
5. Catat hasil simulasi dan perhitungan pada software DIALux
6. Isi hasil perhitungan manual dan hasil perhitungan menggunakan software
DIALux pada jobsheet
D. Tugas Simulasi
Buatlah perancangan instalasi penerangan listrik dalam ruangan (Indoor)
• Berikut data ruangan
Panjang (p) ruangan = 10 m
Lebar (l) ruangan =9m
Luas (A) ruangan = 90 m2
Tinggi ruangan = 2,7 m
Tinggi bidang kerja (tb) = 2,7 – 0,8 = 1,9 m
108
Menggunakan lampu PHILIPS TBS412 1Xtl5-14w HFP C8-C
Fluks cahaya lampu (F) 1200 lumen (menurut katalog Philips)
Kuat penerangan (E) sebesar 150 lux
Faktor depresiasi (kd) = 0,8
Faktor refleksinya (rp=0,5), (rw=0,1), (rm=0,1)
• Berikut merupakan denah ruangan
• Simulasikan hasil perancangan dalam bentuk 3D
E. Tugas Perhitungan
1. Tentukan luas ruangan, kuat penerangan minimal, fluks teoritis pada bidang
kerja, koefisien depresiasi (kd), lumen setiap lampu, jumlah titik lampu dan
daya yang dibutuhkan menggunakan perhitungan manual
2. Bandingkan hasil perhitungan manual dengan perhitungan hasil simulasi
digital software DIALux
3. Beri kesimpulan dari hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan
simulasi digital software DIALux
109
F. Data Hasil Perhitungan Nilai Satuan Keterangan
m2
Tabel 14. Perhitungan Manual
Lux
Parameter
Luas ruangan Lumen
Kuat penerangan minimal pada bidang
kerja W
Flux teoritis pada bidang kerja Lumen
Koefisien depresiasi (kd) Buah
Total daya lampu Watt/ m2
Lumen setiap lampu
Jumlah titik lampu
Kontrol pemakaian energi listrik
Tabel 15. Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Parameter Nilai Satuan Keterangan
Luas ruangan m2
Kuat penerangan minimal pada bidang Lux
kerja
Flux teoritis pada bidang kerja Lumen
Koefisien depresiasi (kd)
Total daya lampu W
Lumen setiap lampu Lumen
Jumlah titik lampu Buah
Kontrol pemakaian energi listrik Watt/ m2
G. Daftar Rujukan
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2014). Penjelasan Persyaratan Umum
Instalasi Listrik tahun 2011 (PUIL 2011) Edisi 2014, Standar Nasional
Indonesia (SNI). Jakarta: Yayasan PUIL.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2001). SNI-03-6575-2001 Tata Cara
Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung.
Bandung: Badan Standarisasi Nasional.
110
KUNCI JAWABAN JOBSHEET 1
JOBSHEET 1
Perancangan Intalasi Penerangan Listrik Dalam Ruangan (Indoor)
A. Perhitungan Manual
• Penentuan indeks ruang (k)
k =
( + )
k = 90
1,9 (10+9)
k = 2,4
• Penentuan efesiensi penerangan mengacu pada tabel (efesiensi penerangan
untuk keadaan baru) dengan nilai-nilai k,rp,rw,rm, dari tabel dapat dibaca:
k1 = 2 kp1 = 0,57
k2 = 2,5 kp2 = 0,60
• Penentuan faktor utility (kp) :
kp = kp1 + ( − 1) (kp2 – kp1)
( 2− 1)
kp = 0,57 + (2,4−3) (0,60– 0,57)
(2,5−2)
kp = 0,62
111
• Penentuan armatur yang dibutuhkan pada ruangan ini adalah :
Ftotal = E x A
kp x kd
Ftotal = 150 x 90
0,62 x 0,8
Ftotal = 27217,74 Lumen
Ntotal = 27217,74
1200 x 1
Ntotal = 22,68 = 22
• Penentuan jumlah lampu yang dibutuhkan pada ruangan ini adalah :
Nlampu = Narmatur x n
Nlampu = 22 x 1
Nlampu = 22 buah
• Iluminasi penerangan ruang tunggu rumah sakit dalam keadaan baru :
E = n x Φ x ᶯ
A
E = 22 x 1200 x 0,62
90
E = 181,86 = 182 Lux
• Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan
persamaan :
Wtotal = Nlampu x W1
Wtotal = 22 x 15
Wtotal = 330 Watt
Langkah selanjutnya :
St = nx p
cos
St = 22 x 15
0,9
St = 366,6 VA
• Penentuan daya pencahayaan permeter persegi (Pa) :
Pa = = St x cos φ
A A
Pa = = 366,6 ,9
A 90
Pa = 4,07 watt/m2
112
B. Perhitungan Simulasi Software DIALux
• Sketsa Ruang Tunggu Di Rumah Sakit
• Hasil Keluaran Dari Simulasi Software DIALux
113
• Ringkasan Kuat Penerangan Hasil Simulasi Software DIALux
C. Data Hasil Perhitungan Nilai Satuan Keterangan
90 m2
Tabel Perhitungan Manual 182
Lux
Parameter
Luas ruangan 27217,74 Lumen Jenis TL
Kuat penerangan minimal pada 0,8
bidang kerja 330 W
Flux teoritis pada bidang kerja 1200 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 22 Buah
Total daya lampu 4,07 Watt/ m2
Lumen setiap lampu
Jumlah titik lampu
Kontrol pemakaian energi listrik
Tabel Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Parameter Nilai Satuan Keterangan
Luas ruangan 90 m2
Kuat penerangan minimal pada bidang 205 Lux
kerja
Flux teoritis pada bidang kerja 26400 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 0,8
Total daya lampu 330 Watt Jenis TL
Lumen setiap lampu 1200 Lumen
Jumlah titik lampu 22 Buah
Kontrol pemakaian energi listrik 4 Watt/ m2
114
D. Kesimpulan
Perbandingan hasil apabila dibandingkan hasilnya antara cara manual dan dengan
bantuan software, nampak jelas bahwa keluaran dari software lebih bervariatif dan
detail. Selain itu, juga sudah dilengkapi dengan database mengenai berbagai jenis
armatur serta tipe lampu. Keluaran berupa gambar kontur kuat penerangan,
menunjukkan optimisme tentang terpenuhinya syarat kebutuhan kuat penerangan
minimal pada bidang kerja secara merata. Selain itu, keluaran dalam bentuk
gambar 3D tentang intensitas cahaya dan image ruangan yang disertai dengan
obyek di ruangan, juga memberikan kesan lengkapnya prosedur perhitungan
dengan software tersebut. Adapun cara perhitungan manual, hanya menghasilkan
jumlah titik lampu, konsep posisi tata letak, namun tidak dapat memberi
keyakinan, apakah penempatan posisi titik lampu, sudah dapat memberikan kuat
penerangan secara terdistribusi dengan baik dengan kepastian nilai iluminasi (lux)
pada bidang dibawahnya.
115
JOBSHEET 2
Perancangan Instalasi Penerangan Listrik Luar Ruangan(Outdoor)
A. Tujuan
1. Merencanakan instalasi penerangan listrik luar ruangan (Outdoor)
2. Mensimulasikan perancangan instalasi penerangan listrik luar ruangan
(Outdoor)
3. Menghitung perancangan instalasi penerangan listrik luar ruangan (Outdoor)
4. Membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan
menggunakan software DIALux
5. Membuat kesimpulan dari hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan
menggunakan software DIALux
B. Alat dan Bahan
1. Komputer atau laptop
2. Software DIALux
3. Internet
C. Langkah Kerja
1. Lakukan perhitungan dan perancangan instalasi penerangan listrik luar
ruangan (Outdoor) manual terlebih dahulu
2. Pindahkan hasil perancangan manual ke dalam software DIALux
3. Desain ruangan dan pilih jenis lampu sesuai spesifikasi yang ditetapkan pada
software DIALux
4. Simulasikan hasil perancangan pada software DIALux
5. Catat hasil simulasi dan perhitungan pada software DIALux
6. Isi hasil perhitungan manual dan hasil perhitungan menggunakan software
DIALux pada tabel di jobsheet
D. Tugas Simulasi
Buatlah perancangan instalasi penerangan listrik luar ruangan (Outdoor)
• Berikut data lapangan tenis
Panjang (p) = 24 m
Lebar (l) = 11 m
Luas (A) = 264 m2
Tinggi tiang = 12 m
Asumsi penentuan lampu dan armatur, yaitu:
116
Menggunakan lampu PHILIPS HNF003 1xSON-T400W S-WB_220
Fluks cahaya lampu (F) 48000 lumen (menurut katalog Philips)
Kuat penerangan (E) =350 lux (sesuai standar SNI)
Koefisien depresiasi (kd) = 0,7
• Berikut merupakan denah ruangan
• Simulasikan hasil perancangan dalam bentuk 3D
E. Tugas Perhitungan
1. Tentukan luas ruangan, kuat penerangan minimal, fluks teoritis pada bidang
kerja, koefisien depresiasi (kd), total daya lampu, lumen setiap lampu, jumlah
titik lampu, jumlah armatur, dan daya yang dibutuhkan menggunakan
perhitungan manual
2. Bandingkan hasil perhitungan manual dengan perhitungan hasil simulasi
digital software DIALux
3. Beri kesimpulan dari hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan hasil
simulasi digital software DIALux
117
F. Data Hasil Perhitungan dan Simulasi Nilai Satuan Keterangan
m2
Tabel 16. Perhitungan Manual
Lux
Parameter
Luas lapangan Lumen
Kuat penerangan minimal pada bidang
kerja W
Flux teoritis pada bidang kerja Lumen
Koefisien depresiasi (kd) Buah
Total daya lampu Buah
Lumen setiap lampu
Jumlah titik lampu
Jumlah armatur
Tabel 17. Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Parameter Nilai Satuan Keterangan
Luas lapangan m2
Kuat penerangan minimal pada bidang Lux
kerja
Flux teoritis pada bidang kerja Lumen
Koefisien depresiasi (kd)
Total daya lampu W
Lumen setiap lampu Lumen
Jumlah titik lampu Buah
Jumlah armatur Buah
G. Daftar Rujukan
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2014). Penjelasan Persyaratan Umum
Instalasi Listrik tahun 2011 (PUIL 2011) Edisi 2014, Standar Nasional
Indonesia (SNI). Jakarta: Yayasan PUIL.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2001). SNI-03-6575-2001 Tata Cara
Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung.
Bandung: Badan Standarisasi Nasional.
118
KUNCI JAWABAN JOBSHEET 2
JOBSHEET 2
Perancangan Intalasi Penerangan Listrik Luar Ruangan(Outdoor)
A. Perhitungan Manual
• Penentuan jumlah lampu yang dibutuhkan pada lapangan :
Nlampu = E x A
kp x kd
Ftotal = 350 x 264
48000 x 25
Ftotal = 92000 Lumen
Ntotal = 92000
12000
Ntotal = 7,7 = 8
• Iluminasi penerangan lapangan tenis dalam keadaan baru :
E = n x Φ x ᶯ
A
E = 8 x 48000 x 0,25
264
E = 363 Lux
• Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan
persamaan :
Wtotal = Nlampu x W1
Wtotal = 8 x 400
Wtotal = 3200 Watt
Langkah selanjutnya :
St = nx p
cos
St = 3200
0,9
St = 3555,55 VA
• Penentuan daya pencahayaan permeter persegi (Pa) :
Pa = = St x cos φ
A A
Pa = = 3555,55 ,9
A 264
Pa = 12,12 watt/m2
119
B. Perhitungan Simulasi Software DIALux
• Spesifikasi Lampu Dan Armatur Lampu
• Simulasi Software DIALux
• Hasil Perhitungan Software DIALux
• Spesifikasi Lampu Dan Armatur Lampu
120
C. Data Hasil Perhitungan
Tabel Perhitungan Manual
Parameter Nilai Satuan Keterangan
Luas lapangan 264 m2
Kuat penerangan minimal pada bidang 350
kerja Lux
Flux teoritis pada bidang kerja 92000
Koefisien depresiasi (kd) 0,7 Lumen
Total daya lampu 3200
Lumen setiap lampu 48000 W Jenis TL
Jumlah titik lampu 8 Lumen
Jumlah armature 8 Buah
Buah
Tabel Perhitungan Menggunakan Simulasi Software DIALux
Parameter Nilai Satuan Keterangan
Luas lapangan 264 m2 Jenis TL
Kuat penerangan minimal pada bidang 365 Lux
kerja
Flux teoritis pada bidang kerja 364000 Lumen
Koefisien depresiasi (kd) 0,8
Total daya lampu 3464 W
Lumen setiap lampu 48000 Lumen
Jumlah titik lampu 8 Buah
Jumlah armature 8 Buah
121
D. Kesimpulan
Perbandingan hasil apabila dibandingkan hasilnya antara cara manual dan dengan
bantuan software, nampak jelas bahwa keluaran dari software lebih bervariatif dan
detail. Selain itu, juga sudah dilengkapi dengan database mengenai berbagai jenis
armatur serta tipe lampu. Keluaran berupa gambar kontur kuat penerangan,
menunjukkan optimisme tentang terpenuhinya syarat kebutuhan kuat penerangan
minimal pada bidang kerja secara merata. Selain itu, keluaran dalam bentuk
gambar 3D tentang intensitas cahaya dan image ruangan yang disertai dengan
obyek di ruangan, juga memberikan kesan lengkapnya prosedur perhitungan
dengan software tersebut. Adapun cara perhitungan manual, hanya menghasilkan
jumlah titik lampu, konsep posisi tata letak, namun tidak dapat memberi
keyakinan, apakah penempatan posisi titik lampu, sudah dapat memberikan kuat
penerangan secara terdistribusi dengan baik dengan kepastian nilai iluminasi (lux)
pada bidang dibawahnya.
122
EVALUASI
1. Berikut yang tidak benar mengenai kelebihan DIALux yaitu
a. Visualisasi 3D
b. Visualisasi realistis
c. Akses mudah ke data perencanaan
d. Kesempurnaan teknis
e. Visualisasi 4D
2. Perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap fluks
luminus yang dipancarkan oleh semua lampu disebut
a. Tingkat pencahayaan
b. Rentang efikasi
c. Renderasi warna
d. Koefisien Penggunaan
e. Umur minimum
3. Tingkat pencahayaan yang tepat untuk ruang kerja yaitu
a. 60-250
b. 80-250
c. 100-250
d. 120-250
e. 140-250
f. 400
4. Pada tingkat pencahayaan sebesar 120-250 lux paling tepat diterapkan pada fungsi
ruangan seperti dibawah ini, KECUALI
a. Ruang Direktur
b. Ruang Tamu
c. Ruang Makan
d. Ruang Tidur
e. Ruang Kerja
5. Pada ruang komputer penggunaan armatur berkisi berguna untuk
a. Untuk menciptakan suasana ruang yang baik
b. Mencegah silau akibat pantulan layar monitor
c. Hemat energi
d. Pengendalian switching dan dimming pada ruangan
e. Pencahayaan setempat pada ruangan.
123
6. Apabila kita mempunyai sebuah ruang gambar, berapa tingkat pencahayaan
lampu yang tepat pada ruangan tersebut
a. 350
b. 450
c. 550
d. 650
e. 750
7. Garasi termasuk dalam kelompok renderasi warna
a. 1 atau 2
b. 2 atau 3
c. 3 atau 4
d. 4 atau 5
e. 5 atau 6
8. Lampu yang cahayanya yang berasal dari proses transformasi energi listrik
menjadi ultraviolet pada saat aliran listrik melalui gas-gas
a. TL (Tube Lamp)
b. Mercury Vapor Lamp
c. Incandescent Lamp
d. Lampu Pijar
e. Lampu LED
9. Lampu pada daerah industri besar mempunyai temperatur warna sebesar
a. 3000 K
b. 3500 K
c. 2000 K
d. 2500 K
e. 4000 K
10. Ruang makan mempunyai tingkat pencahayaan sebesar
a. 60-120
b. 120-250
c. 150-250
d. 200-200
e. 300-350
11. Pada ruang kamar tamu mempunyai daya pencahayaan sebesar
a. 15 watt/m2
b. 16 watt/m2
c. 17 watt/m2
d. 18 watt/m2
e. 19 watt/m2
124
12. Dibawah ini data ruang yang dibutuhkan dalam perhitungan perencanaan,
KECUALI
a. Jarak antar lampu
b. Ketinggian bidang kerja
c. Tinggi
d. Lebar
e. Panjang
13. Diketahui tingkat pencahayaan sebuah ruangan sebesar 100 lux, mempunyai
koefisien penggunaan dan depresiasi sebesar 0,95 dan 0,8. Luas bidang sebesar
76,8 m2. Hitung fluks luminus total dari ruangan tersebut.
a. 10105.26 Lumen
b. 11105.26 Lumen
c. 12105.26 Lumen
d. 13105.26 Lumen
e. 14105. 26 Lumen
14. Disuatu toilet mempunyai fluks luminous total sebesar 1166,66 lumen, koefisien
depresiasi dan penggunaaan sebesar 0,9 dan 0,8. Hitunglah tingkat pencahayaan
pada toilet tersebut yang mempunyai luas bidang 3,36 m2
a. 150 lux
b. 250 lux
c. 350 lux
d. 450 lux
e. 550 lux
15. Diketahui tingkat pencahayaan sebuah ruangan pertemuan sebesar 100 lux,
mempunyai koefisien penggunaan dan depresiasi sebesar 0,9 dan 0,8. Luas
bidang sebesar 55, 8 m2. Hitung fluks luminus total dari ruangan tersebut.
a. 7450 Lumen
b. 7550 Lumen
c. 7650 Lumen
d. 7750 Lumen
e. 7850 Lumen
16. Disuatu toilet mempunyai fluks luminus total sebesar 12378,94 lumen, koefisien
depresiasi dan penggunaaan sebesar 0,95 dan 0,8. Hitunglah tingkat pencahayaan
pada toilet tersebut yang mempunyai luas bidang 26,88 m2
a. 150 lux
b. 200 lux
c. 250 lux
d. 300 lux
e. 350 lux
125
17. Disuatu Lobi mempunyai fluks luminous total sebesar 64000 lumen, koefisien
depresiasi dan penggunaaan sebesar 0,95 dan 0,8. Hitunglah tingkat pencahayaan
pada toilet tersebut yang mempunyai luas bidang 4886,4 m2
a. 100 lux
b. 150 lux
c. 200 lux
d. 250 lux
e. 350 lux
18. Pada suatu ruangan mempunyai fluks luminus total sebesar 64000 Lumen setiap
fluks luminus tiap satu buah lampu sebesar 1800 lumen dan jumlah lampu dalam
satu armatur sebanyak 2 buah. Hitunglah jumlah armatur di ruangan tersebut
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
e. 19
19. Pada suatu ruangan mempunyai fluks luminus total sebesar 12378,94 Lumen
setiap fluks luminus tiap satu buah lampu sebesar 3000 lumen dan jumlah lampu
dalam satu armatur sebanyak 1 buah. Hitunglah jumlah armatur di ruangan
tersebut
a. 2
b. 4
c. 6
d. 8
e. 10
20. Pada suatu ruangan mempunyai fluks luminus total sebesar 5416,66 Lumen setiap
fluks luminus tiap satu buah lampu sebesar 1750 lumen dan jumlah lampu dalam
satu armatur sebanyak 1 buah. Hitunglah jumlah armatur di ruangan tersebut
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
21. Pada suatu ruangan mempunyai jumlah armatur di ruangan sebanyak 4 setiap
fluks luminus tiap satu buah lampu sebesar 3000 lumen dan jumlah lampu dalam
satu armatur sebanyak 1 buah. Hitunglah fluks luminus total di ruangan tersebut
a. 11378,94 lumen
b. 12378,94 lumen
c. 13378,94 lumen
d. 14378,94 lumen
126
e. 15378,94 lumen
22. Pada suatu ruangan mempunyai jumlah armatur di ruangan sebanyak 6 setiap
fluks luminus tiap satu buah lampu sebesar 3250 lumen dan jumlah lampu dalam
satu armatur sebanyak 2 buah. Hitunglah fluks luminus total di ruangan tersebut
a. 33333,33 lumen
b. 34333,33 lumen
c. 35333,33 lumen
d. 36333,33 lumen
e. 37333,33 lumen
23. Pada suatu ruangan mempunyai jumlah armatur di ruangan sebanyak 1 setiap
fluks luminus tiap satu buah lampu sebesar 900 lumen dan jumlah lampu dalam
satu armatur sebanyak 1 buah. Hitunglah fluks luminus total di ruangan tersebut
a. 1166,66 lumen
b. 1266,66 lumen
c. 1366,66 lumen
d. 1466,66 lumen
e. 1566,66 lumen
24. Suatu ruangan mempunyai luas bidang sebesar 3 m2, didalamnya terdapat armatur
sebanyak 18 pada satu armatur jumlah lampu sebanyak 2. Hitung jumlah armatur
dalam ruangan
a. 26
b. 36
c. 46
d. 56
e. 66
25. Suatu ruangan mempunyai luas bidang sebesar 30 m2, didalamnya terdapat
armatur sebanyak 24 pada satu armatur jumlah lampu sebanyak 6. Hitung jumlah
armatur dalam ruangan
a. 54
b. 64
c. 74
d. 84
e. 94
26. Suatu ruangan mempunyai luas bidang sebesar 76,5 m2, didalamnya terdapat
armatur sebanyak 30 pada satu armatur jumlah lampu sebanyak 4. Hitung jumlah
armatur dalam ruangan
a. 40
b. 60
c. 80
d. 120
127
e. 160
27. Jika suatu rumah memiliki lampu sebanyak 36 pada setiap lampu memiliki daya
sebesar 26 watt. Hitunglah total daya lampu pada rumah ini.
a. 536 watt
b. 636 watt
c. 736 watt
d. 836 watt
e. 936 watt
28. Pada menu indoor terdapat 7 submenu di bawah ini, KECUALI
a. Sanitary
b. Plants
c. Stairs
d. Shop
e. Lamp Type
29. Pada menu outdoor terdapat 6 submenu di bawah ini, KECUALI
a. Buildings
b. Trees
c. Cars
d. Urban furnishings
e. Sanitary
30. Bila kita ingin menentukan tipe lampu yang akan ditambahkan pada ruangan
maka
a. Klik Lamp Type – Klik Apply
b. Klik luminaires - luminus flux
c. Klik furniture - workbenches
d. Klik indoor – office accessories
e. Klik indoor light - luminaire
31. Untuk melihat pandangan 3D ruangan merupakan fungsi dari menu toolbar
a. Floor plan
b. Front view
c. Luminous Flux
d. 3D Standard View
e. Rotate
32. Ketika kita sedang menginstal DIALux kita akan menemui proses Select
Packages didalamnya yang BUKAN termasuk fitur-fitur program yang akan kita
instal yaitu
a. Furnitures
b. Textures
c. Help
d. 3D Standard View
128
e. Languages
33. Untuk memulai projek baru kita diharuskan untuk memasukkan data ruangan
yaitu
a. Panjang ruangan, lebar ruangan tinggi ruangan
b. Jarak ruangan, panjang ruangan, lebar ruangan
c. Jumlah lampu, panjang ruangan, lebar ruangan
d. Jumlah armatur, banyak lampu, lebar ruangan
e. Jarak ruangan, jumlah armatur, jumlah lampu
34. Suatu ruangan setelah di desain mulai dari pencahayaan baik penentuan jenis
lampu dan daya lampu maupun penambahan objek, sehingga kita perlu
menghitung hasil simulasi maka
a. Klik luminaire selection
b. Klik output
c. Klik start calculate
d. Klik the guide
e. Klik energy evaluation assessment zones
35. Mengapa pada saat di menu start terdapat dua pilihan dianjurkan lebih memilih
very accurate dari pada standard accurate
a. Hasil yang ditampilkan sesuai standar
b. Hasil yang akan ditampilkan akan lebih detail dan lengkap
c. Hasil yang akan ditampilkan tentang daya maksimum
d. Hasil yang akan dapat disimpulkan
e. Hasil yang akan sesuai parameter
129
KUNCI JAWABAN
EVALUASI 8. A 15. D 22. E 29. E
9. D 16. E 23. A 30. A
1. E 10. B 17. B 24. B 31. D
2. C 11. C 18. D 25. D 32. D
3. D 12. A 19. B 26. D 33. A
4. A 13. A 20. C 27. E 34. C
5. B 14. B 21. C 28. E 35. C
6. E
7. C
130
DAFTAR PUSTAKA
Alifa Samir dkk. (2017). Kualitas Pencahayaan Buatan pada Ruang Rawat Inap di
Rumah Sakit. (Studi Kasus RSUP Inap Prof. Dr. R. D. Kandaou Manado ).
Program Studi Arsitektur Pascasarjana. UNSRAT.Padang.
Badan Standarisasi Nasional.(2001). SNI-03-6575-2001 Tata Cara Perancangan Sistem
Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung. .Bandung: Badan Standarisasi
Nasional.
Budi Setiawan & Grac Hartanti. (2014). Pencahayaan Buatan Pada Pendekatan Teknis
Dan Estetis Untuk Bangunan Dan Ruang Dalam. Jakarta. HUMANIORA.
Volume.5, Nomor 2.
Djoko Laras BT. (2010). Modul Perencanaan Instalasi Listrik. Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
http://freetoeducation.blogspot.co.id/2012/11/armatur-luminaire.html
http://www.bloganton.info/2013/08/jenis-jenis-lampu-pijar.html
Linsley Trevor. (2004). Instalasi Listrik Tingkat Lanjut. Jakarta: Erlangga Muhaimin.
(2001). Teknologi Pencahayaan. Bandung : Refika Aditama.
P.Van Harten & Ir. E. Setiawan. 1985. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Bandung : Binacipta.
POV Team. (2016). User Manual DIALux Version 4.9. The Software Standard For
Calculating Lighting Layout. Australia
Satwiko Prasasto. (2011). Pemakaian Perangkat Lunak Dialux Sebagai Alat Bantu
Proses Belajar Tata Cahaya. Yogyakarta : Jurnal Arsitektur Komposisi, Volume
9, Nomor 2.
Wibowo, rifqi. (2018). Pengembangan Modul Perencanaan Penerangan Bangunan
Komersial Menggunakan Software DIALux. Prodi Pendidikan Teknik Elektro,
Vol.8, No.4. Universitas Negeri Yogyakarta
131
132