The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by iantep05, 2021-07-19 09:43:41

Modul Prakarya Kelas IX

Modul Prakarya Kelas IX

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan menyusun Modul Pembelajaran
Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX Aspek Pengolahan.
Modul ini bertujuan untuk membantu peserta didik SMP kelas IX dalam memahami
kompetensi materi pengolahan yang ada di semester gasal. Kami berharap modul ini juga
dapat menambah referensi bagi peserta didik dalam penggunaan sumber belajar mata
pelajaran Prakarya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini.
Penulis menyadari bahwa Modul ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami
harapkan masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan Modul ini . Semoga Modul ini
membawa manfaat bagi dunia pendidikan.

Tim Penulis,
MGMP Prakarya Kabupaten Semarang

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Hal
DAFTAR ISI ii
iii

BAB I PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PERTEMUAN PERTAMA 2
A. Hasil Peternakan dan Perikanan………………………… ……… 4
B. Pengertian Peternakan dan Perikanan …………………. ………. 5
C. Kandungan Dan Manfaat Hasil Pertenakan dan Perikanan………

PERTEMUAN KEDUA 11
A. Teknik Pengolahan. Hasil Peternakan dan Perikanan……………… 12
B. Pengertian dan Jenis-jenis Mekanisme Pengolahan ……………….. 13
C. Teknik Dasar Pengolahan Makanan/Pangan ………………………. 17
D. Teknik Penyajian dan Pengemasan ………………………………….

PERTEMUAN KETIGA 23
A. Hasil Olahan Produk dari Hasil Peternakan dan Perikanan ………… 25
B. Langkah Langkah Pengolahan Opor………………………………….

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI HASIL

PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PERTEMUAN PERTAMA
A. Jenis Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan ……..34

B. Pengertian Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan. 35
C. Jenis Bahan Pangan setengah jadi dari hasil Peternakan dan Perikanan…….. 36

D. Teknik pengolahan Makanan dari Bahan Baku Setengah Jadi Hasil Perikanan.
Dan Peternakan ……………………………………………………………… 38

PERTEMUAN KEDUA

A. Jenis-Jenis Hasil Olahan Bahan Pangan Setengah Jadi Dari Hasil Peternakan
Dan Perikanan …………………………………………………………….…..42

B. Langkah-langkah Pengolahan………………………………………………..43

ii

BAB III PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI HASIL

PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI OLAHAN PANGAN

SIAP KONSUMSI

PERTEMUAN PERTAMA

A. Jenis-jenis makanan siap konsumsi dari bahan pangan Pangan Setengah Jadi
……………………………………………………………………………….52

B. Pengertian Bahan Pangan Setengah jadi dan Olahan Pangan……………… 53
C. Manfaat Bahan Pangan Setengah jadi dan Olahan Pangan …………………53

PERTEMUAN KEDUA
A. Tahapan Pengolahan ………………………………………………………. 58

BAB IV PENGOLAHAN HASIL SAMPING DARI HASIL PETERNAKAN DAN

PERIKANAN

PERTEMUAN PERTAMA
A. Hasil Samping Bahan Pangan dari Hasil Peternakan dan Perikanan………66
B. Pengertian bahan pangan hasil samping hasil peternakan dan perikanan… 66
C. Manfaat bahan pangan hasil samping hasil peternakan dan perikanan…… 68

D. Teknik pengolahan hasil samping dari hasil peternakan dan perikanan yang
ada di wilayah setempat ……………………………………………………69

PERTEMUAN KEDUA

A. Jenis-jenis Produk Olahan dari hasil samping peternakan dan perikanan ....72

B. Pengolahan Hasil Samping Bahan Pangan hasil Peternakan dan Perikana ..73

iii

BAB I
PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KD 3.1
Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, penyajian,dan
pengemasan hasil peternakan dan perikanan menjadi makanan yang ada di wilayah setempat

KD 4.1
Mengolah bahan pangan hasil peternakan dan perikanan yang ada di wilayah setempat
menjadi makanan serta menyajikan atau melakukan pengemasan

Pertemuan Pertama

KD 3.1
Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, penyajian,dan
pengemasanhasil peternakandan perikanan menjadimakanan yang ada di wilayah setempat

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan jenis-jenis Hasil Peternakan dan Perikanan
2. Menjelaskan pengertian hasil peternakan dan hasil perikanan
3. Mendiskripsikan kandungan dan manfaat hasil peternakan dan hasil perikanan
4. Mengidentifikasi kandungan dan manfaat serealia, kacang-kacangan, dan umbi

\

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 1

Kegiatan Peserta Didik 1
1. Mengamati gambar untuk mendapatkan pengetahuan tentang Jenis-jenis Hasil

Peternakan dan Perikanan
2. Menyaampaikan pada guru jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut

A. Hasil Peternakan dan Perikanan
1. Hasil Peternakan
a. Daging

1)Daging ayam 2). daging sapi

3) Daging kerbau 4) daging kambing

5)Daging babi

b. Telur

1) telur ayam kampung 2)Telur ayam boiler
PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX
2

3) telur itik 4)telur puyuh
c. Susu

2. Hasil Perikanan
a. Ikan

1) Ikan air tawar 3

2) Ikan air payau
3)Ikan air laut
PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX

b. Udang
c. Cumi cumi
d. Rumput laut

Kegiatan Peserta Didik 2
Membaca teks untuk mendapatkan pengetahuan tentang pengertian, kandungan, dan
manfaat Hasil Peternakan dan Perikanan

B. Pengertian Peternakan dan Perikanan
1. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan
pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan
tersebut. Hewan yang banyak diternakkan di
antaranya sapi, ayam. kambing, domba, dan babi. Hasil peternakan di
antaranya daging, susu, telur, dan bahan pakaian (seperti wol). Selain itu, kotoran
hewan dapat menyuburkan tanah dan tenaga hewan dapat digunakan sebagai sarana
transportasi dan untuk membajak tanah.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 4

2. Hasil Perikanan
Perikanan berasal dari kata dasar ikan yang berimbuhan pe dan an yang berarti

segala kegiatan yang berhubungan dengan ikan. Perikanan adalah kegiatan manusia
yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati
perairan

C. Kandungan Dan Manfaat Hasil Pertenakan dan Perikanan
1. Kandungan dan Manfaat Hasil Peternakan

1. Daging
Kandungan yang terdapat pada daging sebagian besar terdiri dari protein,
lemak, kalsium, fosfor, besi dan vit A, dan SI.

Kandungan nutrisi pada daging dapat dilihat pada table berikut:

Komposisi Jenis Daging Babi
Ayam Sapi Kerbau Kambing

Protein, % 18,2 18,8 18,7 16,6 11,9

Lemak, % 25 14 0,5 9,2 45

Kalsium, 14 11 7 11 7

mg/100gr

Fosfor, mg/ 200 170 151 124 117

100gr

Besi, mg/ 100gr 1,5 2,8 2 1 1,8

Vit A, SI 810 30 - - -

Vit B1, mg/ 0,08 0,08 0,02 0,09 0,58

100gr

Kandungan nutrisi pada daging sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Diantara
manfaat-manfaat tersebut antara lain:
1) sangat diperlukan untuk kesehatan sistem syaraf dan pertumbuhan.
2) berperan untuk perkembangan dan memperbaiki seluruh sel tubuh kita yang
rusak atau aus.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 5

2. Telur
1) Telur ayam kampung
Ayam kampung, yang biasa dipelihara dengan cara dibiarkan mencari
makan sendiri di pekarangan penduduk memakan lebih banyak variasi
makanan. Ayam jenis ini lebih sehat dibandingkan ayam broiler serta
bertelur karena diberi pejantan. Telur ayam kampung memiliki kualitas
gizi yang lebih baik dibanding telur ayam broiler.

Telur ayam kampung mengandung banyak nutrisi dan manfaat ,
diantaranya adalah:
a) Putih telur mengandung riboflafin atau vitamin B2 yang berlimpah.

Riboflafin merupakan vitamin yang larut air dan sangat diperlukan
untuk fungsi sel yang normal, pertumbuhan dan produksi energy.
b) Kuning telur mengandung 1,33 gram kolesterol per 100 gram.
c) Mengandung vitamin A dan B Kalsium, fosfor, letisin, dan zat besi
2) Telur ayam broiler
Ayam broiler jenis petelur umumnya diternakan dan bertelur tanpa
pejantan, ia bertelur menggunakan obat-obatan. Kandungan dalam ayam
broiler terdiri dari energi 150 kalori, 12,5 gram protein, 10 gram lemak,
dan 1 gram karbohidrat.
3) Telur Itik
Telur itik mengandung nutrisi 2 kali lipat lebih banyak daripada telur ayam
broiler, memiliki cangkang lebih tebal sehingga lebih tahan lama masa
simpannya. Berbagai kandungan yang ada di telur jenis ini antara lain:
a) Mengandung vitamin D enam kali lebih banyak dibanding telur ayam
broiler.
b) Mengandung vitamin E lebih banyak 75% dibanding telur ayam
broiler
c) Mengandung vitamin A dua kali banyak dibanding telur ayam.
d) Mengandung vitamin B kompleks, unsure mineral selenium. Mangan,
seng, tembaga, kalium, natrium, fosfor, kalsium dan zat besi yang
sedikit lebih banyak daripada telur ayam.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 6

4) Telur puyuh
Telur puyuh adalah salah satu jenis telur yang juga popular di masyarakat,
telur ini dihasilkan oleh sejenis burung yaitu burung puyuh. Telur puyuh
memeiliki berat 10 gram hingga 12 gram.
Setiap porsi telur puyuh menawarkan 119 miligram kolin dan 244 IU
vitamin A. Artinya, seporsi telur puyuh (setara 5 butir) mampu menyajikan
sekitar 22-28% kebutuhan kolin harian dan 8-10% asupan vitamin A Anda
dalam sehari.
Secara lengkap telur jenis ini memiliki kandungan sebagai berikut:
a) Mengandung protein 13 % lebih tinggi dibanding telur ayam broiler
yang hanya 11%.
b) Mengandung Vitamin A dan B2 dua kali lipat dari telur ayam broiler.
c) Mengandung zat besi dan potassium sebanyak lima kali dibanding
telur ayam broiler.
d) Tidak mengandung LDL (koleserol jahat). Sangat kaya dengan HDL
(Kolesterol baik).
e) Kandungan protein ovomucoid dapat mengatasi gejala alergi.
Ovomucoid adalah protein yang biasa dipakai untuk memproduksi
obat anti alergi

5) Susu
Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresikan oleh kelenjar

mammae pada binatang mamalia betina untuk bahan makanan dan sumber gizi
untuk anaknya. Susu mengandung berbagai nutrisi penting termasuk protein,
kalsium, kalium, fosfor dan yodium, serta vitamin B2 dan B12. Produk susu
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan kandungan lemak yang
terdapat di dalamnya yaitu: susu murni, susu kurang lemak, susu rendah lemak,
dan susu bebas lemak atau susu skim.

Kandungan nutrisi dan manfaat yang ada pada susu antara lain:
1) Kalsium dalam susu merupakan zat yang penting untuk kesehatan tulang

terutama untuk anak-anak, bagi orang dewasa berguna untuk menjaga
kekuatan tulang dan mencegah terjadinya resiko osteoporosis.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 7

2) Kandungan potassium dapat menggerakkan dinding pembuluh darah pada
tekanan darah tinggi.

3) Kandungan yodium, seng, dan leticinnya dapat meningkatkan efisien kerja
otak besar.

4) Zat besi, tembaga dan Vitamin A berfungsi mempertahankan kulit agar
tetap bersinar.

5) Kandungan Vitamin B2 dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.

2. Kandungan dan Manfaat Hasil Perikanan

Di bawah ini adalah kandungan gizi beberapa jenis hasil perikanan konsumsi

Kandungan Gizi per 100 gram

Jenis Ikan Kalori Protein Lemak Kolesterol Zat Besi
(gr) (gr) (mg) (mg)
Ikan lele 84 2,3 0,3
14,8 58

Ikan mas 130 18,3 5,8 67 1,3

Ikan bawal 84 18,2 0,7 44 0,4

Ikan 84 14,8 2,3 58 0,3

Bandeng

Ikan kakap 111 24 1 46 0,7

Ikan 112 21,4 2,3 33 0,9

Tenggiri

Ikan Tuna 111 24 1 46 0,7

Ikan 112 21,4 2,3 33 0,9

Kembung

Udang 106 20,3 2.35 152 0,21

Dengan kandungan gizi diatas, hasil perikanan sangat bermanfaat bagi Kesehatan

manusia. Diantara manfaat tersebut adalah:

a. Sebagai zat pembangun
b. Cadangan makanan dan sumber energy
c. Sintesis antibody, hormone, dan enzim
d. Pengatur keseimbangan kadar asam dan basa di dalam sel
e. Pembentukan dan perbaikan sel serta jaringan terutama pada anak-anak yang

berada pada masa pertumbuhan.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 8

Kegiatan Peserta Didik 3
Kerjakan LKPD 3.1.1

LKPD 3.1.1
Lengkapilah kolom di bawah ini dengan benar seperti contoh pada kolom 1!

Jenis Hasil Kandungan Manfaat
No Peternakan dan

Perikanan

1 Daging protein, lemak, kalsium, a) kesehatan sistem syaraf dan

fosfor, besi dan vit A, dan SI. pertumbuhan.

b)perkembangan dan memperbaiki

seluruh sel tubuh kita yang rusak

atau aus.

2

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 9

Kegiatan Peserta Didik 4
Kerjakan LKPD 3.1.2

LKPD 3.1.2

Buatlah rangkuman dari materi yang sudah dipelajari!
Rangkuman terdiri dari :
1. Jenis-jenis Hasil Peternakan dan Perikanan
2. Pengertian Hasil Peternakan dan Perikanan
3. Kandungan dan Manfaat Pertenakan dan Perikanan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 10

Pertemuan Kedua

KD 3.1
Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, penyajian,dan
pengemasanhasil peternakandan perikanan menjadimakanan yang ada di wilayah setempat

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :

1. Menyebutkan jenis-jenis Teknik pengolahan hasil peternakan dan perikanan
2. Menjelaskan prinsip perancangan dan pembuatan pengolahan hasil peternakan dan hasil

perikanan menjadi makanan yang ada di wilayah setempat
3. Menjelaskan prinsip penyajian dan pengemasan makanan dari hasil peternakan dan

perikanan yang ada di wilayah setempat

Kegiatan Peserta Didik 1
1. Mengamati gambar untuk mendapatkan pengetahuan tentang Jenis-jenis Teknik

pengolahan Hasil Peternakan dan Perikanan
2. Menyampaikan pada guru jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut

A. Teknik Pengolahan. Hasil Peternakan dan Perikanan

Merebus (boiling) Mengukus ( steaming)
http://bit.ly/32u7Ub5boiling https://bit.ly/3b4RQAv

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 11

Menggoreng (frying) Membakar ( grilling)

Memanggang (baking)

Kegiatan Peserta Didik 2
Bacalah teks di bawah ini untuk mendapatkan pengetahuan tentang pengertian, mekanisme,
Jenis-jenis teknik olahan , penyajian, dan pengemasan makanan dari hasil Peternakan dan
Perikanan!

B. Pengertian dan Jneis-jenis Mekanisme Pengolahan
1. Pengertian Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk
lain ntuk konsumsi oleh manusia atau
oleh industri pengolahan makanan (Winarno,1993).

2. Mekanisme Pengolahan Makanan/Pangan
a. Persiapan Bahan Makanan/Pangan
Persiapan bahan makanan yaitu menyiapkan semua bahan makanan yang
diperlukan sebelum dilakukan pengolahan, proses persiapan bahan makanan yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka
mempersiapkan bahan makanan dan bumbu -bumbu sebelum dilakukan kegiatan
pemasakan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 12

b. Pengolahan Bahan Makanan/Pangan
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu rangkaian/kegiatan mengubah
(memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan.Proses
pengolahan bahan makanan dilakukan oleh juru masak mulai dari membersihkan
bahan makanan seperti mencuci, memotong, sampai pada proses memasak

c. Distribusi dan Penyajian Makanan/Pangan
Proses pendistribusian dan penyajian makanan dilakukan setelah semua proses
dalam pengolahan selesai, dan makanan pun siap disajikan

C. Teknik Dasar Pengolahan Makanan/Pangan

Cara mengolah bahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai
macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan
menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) dan teknik
pengolahan panas kering (dry heat cooking ).
1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist Heat )

Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan
bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock ), air, susu, santan dan
bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai
cara di antaranya :
a. Teknik Boiling

Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih.
Untuk melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi ,
yaitu sebagai berikut:
1. Cairan harus mendidih
2. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan

yang akan diolah.
3. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi.
4. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah

bersatunya kemabali dalam cairan sehingga memengaruhi mutu makanan.
Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti,

daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang.

b. Teknik Poaching

Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan
makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih
dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses poaching
berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar 83 0C – 95 0C.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 13

Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
1. Suhu poaching dibawah titik didih berkisar 83 0C – 95 0C.
2. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan.
3. Makanan harus tertutup dari cairan.
4. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak luntur.
Teknik dasar pengolahan poaching, dapat dilakukan untuk mengolah
berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas binatang,
ikan, buah-buahan, dan sayur.

c. Teknik Braising

Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit,
kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup dan api
kecil secara perlahan-lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu
memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Teknik merebus dalam cairan yang sedikit.
2. Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya.
3. Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam

braising pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai
terendam seluruhnya.
4. Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan,
lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk
sayuran aduk sambil dibolak – balik.
5. Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan
masukan dalam oven. Apabila diolah diatas kompor ( perepian ), posisi
braising pan tertutup.

d. Teknik Stewing

Stewing ( menggulai ) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu
ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api
sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan
kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing
berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir
stewing, karena dalam dagin dan sayur sudah terkandung garam.
Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa
hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar

kotorannya hilang
2. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah.
3. Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 14

4. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada
ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur.

e. Steaming

Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Teknik
ini bisa dikenal dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer
atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir le sekeliling bahan
makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu
memperhatikan beberapa syarat berikut :
1. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga

mendidih dan mengeluarkan uap.
2. Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang

dikukus.
3. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air

langsung.
4. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan

yang dikukus akan beraroma hangus.
5. Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.

2. Teknik Pengolahan Panas Kering ( Dry Heat Cooking )

Teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking ) adalah mengohah makanan
tanpa bantuan cairan. Misalnya deep frying, shallow frying, roasting, baking, dan
grilling.

a. Deep frying

Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan
minyak dalam jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng betul-
betultenggelam dalam minyak dan meperoleh hasil yang krispi atau kering.
Terdapat 4 cara styledeep fat frying yang populer, yaitu :
1. Cara Perancis ( A’la Fraincaise, French Style )

a. Bahan makanan di marinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau
maizena.

b. Lalu goreng dalam minyak banyak dan panas.
2. Cara Inggris ( A’la Englaise, English Style )

a. Di marinade dalam bumbu lalu tiriskan.
b. Celupkan dam putih telur lalu tepung panir. Ulangi sekali lagi.
c. Goreng dalam minyak yang panas.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 15

3. Cara Only ( Al Only, Only Style )
a. Makanan yang akan digoreng docelupkan dalam adonan.
b. Kemudian langsung digoreng dalam minyak yang panas.

4. Cara menggoreng polos
a. Bahan dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak.
b. Kemudian langsung digoreng dengan minyak yang banyak dan panas

b. Shallow Frying

Shallow frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan cepat
dalam minyak goreng yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu
memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :
a. Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan:

minyak kelapa, minyak salad, minyak jagung, atau minyak zaitun.
b. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit.
c. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang

diinginkan.
d. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat.
c. Roasting

Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang
bahan makanan dalam bentuk besar didalam oven. Roasting bentuk seperti
oven. Sumber panasnya berasal dari kayu bakar, arang, gas, listrik, atau
micriwave oven. Waktu meroasting sumber panas berasal dari seluruh arah
oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak berulaang kali
untuk memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut.
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu
sebagai berikut :

1. Pada saat pengolahan harus dibolak-balik agar matangnya merata.
2. Daging jenis lain jangan sering dibolak-balik untuk mencegah

pengerutan.
3. Jika pada saat meroasting makanan menjadi kering, perlu dibasahi

permukaannya dengan lemak atau cairan lemak yang keluar dari
makanan tersebut.
4. Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat kematangan daging untuk
mengetahui tingkat kematangan daging.
5. Daging utuh tidak berlemak, perlu dilarding.

d. Baking

Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari
segala arah. Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan loyang yang berisi

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 16

air didalam oven, yaitu bahan makanan diletakkan dalam loyang. Contoh :
puding karamel, hot puding franfrurt.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu
sebagai berikut :
1. Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang

dibutuhkan.
2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.
3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking.
5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan.
Penerapan teknik dasar baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan makanan,
diaantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.

e. Grilling

Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas
(gridle) atau diatas pan dadar (teflon) yang diletakkan diatas perapian. Suhu
yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 ◦c. Grill juga dapat dilakukan diatas
bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik
ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah
mauoun pada alat yang digunakan.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu
sebagai berikut :
1. Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam

dengan bumbu (dimarinade) sebelum digrill.
2. Kemudian mengolesi permukaan gridle dan bahan makanan dengan

minyak goreng untuk menghindari lengket.
3. Pergunakan jepitan untuk membalik makanan.
Penerapan teknik dasar grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan
makanan diantaranya daging, daging cincang,ikan, dan ayam.

D. Teknik Penyajian atau pengemasan

Penyajian ataupun kemasan merupakan tahap akhir dari proses pembuatan produk

olahan pangan. Bahan kemasan yang umum digunakan terbuat dari kertas, kaca/gelas,

plastic atau bahan polimer seperti polietilen (PE), polipropilen (PP) serta kemasan

yang dapat terurai secara biologis atau biodegradasi (biodegradable packaging).. Ada

beberapa produk pangan menggunakan kombinasi kemasan, yaitu kemasan tradisional

dan kemasan masa kini. Tidak semua bahan dapat digunakan sebagai wadah penyajian

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 17

atau kemasan pangan olahan. Ada kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam
pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut:
1. Bahan kemasan/wadah penyajian tidak berbau sehingga tidak mempengaruhi atau

mengubah rasa dari produk pangan olahan.
2. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki kekuatan sebagai tempat produk pangan

olahan.
3. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.
4. Bahan kemasan/wadah penyajian aman bagi kesehatan dan bersih
Adapun tempat penyajian ataupun kemasan untuk makanan dan minuman yang biasa
digunakan masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun Styrofoam, sedangkan wadah
penyajian umumnya berbahan gelas. Selain memperhatikan pemilihan wadah penyajian
atau kemasan kita juga harus memperhatikan syarat syarat atau prisnsip higienitas antara
lain:

a. Hygiene adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi, memelihara,
meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk menjaga kebersihan
tangan, mencuci piring untuk menjaga kebersihan piring.

b. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air bersih untuk
keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar tidak dibuang sembarangan.

c. prinsip hygiene sanitasi yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pemilihan Bahan Baku Makanan
Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau
pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama
transportasi dan penyimpanan bahan baku harus diperhatikan.
2. Penyimpanan Bahan Makanan
Kerusakan bahan makanan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam
dan perlakuan manusia. Adanya enzim dalam makanan yang diperlukan
dalam proses pematangan seperti pada buah-buahan. Untuk mencegah
terjadinya kerusakan dapat dikendalikan dengan pencegahan pencemaran
bakteri. Sifat dan karakteristik bakteri seperti sifat hidupnya, daya tahan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 18

panas, faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen dan berdasarkan
pertumbuhannya. Penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya terbagi
menjadi 4 (empat) cara yaitu penyimpanan sejuk (cooling), penyimpanan
dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku
(frozen).
3. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah proses perubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi makanan yang siap saji. Pengolahan makanan yang baik adalah yang
mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygiene sanitasi seperti:
a. Dapur yang memenuhi persyaratan berdasarkan Kepmenkes No.

942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan
b. Peralatan masak harus mudah dibersihkan, tidak boleh mempunyai sudut/
berlekuk, tidak boleh digunakan untuk keperluan lain selain memasak.
c. Wadah penyimpanan makanan harus dalam keadaan bersih.
d. Penggunaan APD seperti Apron, Penutup Rambut, Sarung Tangan,
Masker, dll
4. Pengangkutan Makanan
Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah
terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih
tinggi risikonya daripada pencemaran bahan makanan pada saat
pengangkutan makanan.
5. Penyimpanan Makanan
Kontaminasi dapat terjadi sewaktu proses pengolahan makanan maupun
melalui wadah dan atau penjamah makanan yang membiarkan makanan pada
suhu ruangan. Kondisi optimum mikroorganisme patogen dalam makanan
siap saji adalah 1-2 jam. Beberapa karakteristik lingkungan yang sesuai
dengan pertumbuhan bakteri antara lain; makanan banyak protein dan banyak
air (moisture), pH normal (6,8 – 7,5), serta suhu optimum (100 – 600 C).
Sementara beberapa penelitian menyimpulkan bahwa faktor risiko kejadian
foodborne disease terjadi pada saat pembersihan alat makan, ketidaksesuaian
dengan temperatur waktu penyimpanan dan rendahnya personal hygiene.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 19

6. Penyajian Makanan
Prinsip penyajian makanan adalah wadah untuk setiap jenis makanan harus
ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan tertutup. Tujuannya agar
makanan tidak terkontaminasi silang.
https://dinuki99.blogspot.com/2019/08/pengolahan-hasil-peternakan-dan.html

E. Teknik Pengemasan

Dalam membuat sebuah produk, dibutuhkan suatu packaging atau kemasan.
Kemasan adalah sejenis wadah atau pembungkus yang berfungsi melindungi
suatu barang atau produk sebelum digunakan. Seiring berjalnnya waktu, kemasan
juga berfungsi sebagai media promosi untuk memikat konsumen. Desain kemasan
yang baik dapat mendorong penjualandan meningkatkan branding produk.
1. Kemasan logam

Jika anda membutuhkan kemasan yang dapat melindungi produk sehingga
tetap aman dan tahan lama, maka kemasan logam adalah opsi yang tepat.
Contoh bentuk kemasan logam adalah kalengdan lembaran aluminium foil.
Kelebihannya, kemasan logam lebih tahan terhadap kondisi ekstrim seperti
sinar matahari, udara, atau uap air. Kekurangannya adalah harga bahan baku
logam yang mahal, proses pengemasan yang rumit, dan jenis logam yang
terkadang berbahaya untuk produk pangan.
2. Kemasan Gelas/ kaca
Dibanding logam, material kaca lebih aman digunakan karena tidak bereaksi
dengan bahan yang dikemas. Kemasan kaca juga dapat digunakan kembali
setelah dibersihkan. Sama seperti logam, harga material kaca lebih mahal.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 20

Selain itu, kaca sebagai packaging juga mudah pecah jika terkena benturan
dan lebih berat disbanding bahan seperti logam atau kertas
3. Kemasan Plastik
Meskipun ringan, relatif murah dan proses pengemasanya mudah, namun
masa simpan kemasan plastik lebih singkat dibanding bahan lainnya.
Kebanyakan kemasan plastik single use alias seklai pakai dan sekali dibuang
sulit untuk terurai. Walaupun berdampak buruk bagi liongkungan, plastik
masih menjadi alternatif kemasan andalan para produsen karena mudah
didapat dengan budget yang murah.
4. Kemasan Keras
Jenis bahan kertas, karton, atau kotak kemasan kardus sering digunakan
sebagai kemasan tersier, yaitu kemasan untuk distribusi produk. Biasanya
dibalik kemasan kertas masih terdapat packaging lain yang membungkus
produk secara langsung.
5. Kemasan Alami
Kemasan alami adalah kemasan yang terbuat dari bahan alam, biasanya tidak
mengandung bahan kimia yang berbahaya, serta mudah terurai atau didaur
ulang.

Kegiatan Peserta Didik 3
Mengerjakan LKPD 3.1.3

LKPD 3.1.3
Lengkapilah kolom di bawah ini dengan benar !

Jenis Hasil Peternakan dan Teknik Teknik Penyajian Teknik
No Pengolahan Pengemasan

Perikanan

1
2
3.
4.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 21

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15

Kegiatan Peserta Didik 4
Mengerjakan LKPD 3.1.4

LKPD 3.1.4

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hasil samping peternakan dan perikanan?
2. Sebutkan macam-macam hasil samping peternakan dan perikanan yang kalian

ketahui?
3. Jelaskan pengertian boiling?
4. Jelaskan pengertian grilling?
5. Jelaskan kandungan yang terdapat daging sapi?
6. Jelaskan teknik pengolahan pangan yang kalian ketahui?
7. Jelaskan perbedaan teknik pengolahan pangan basah dan kering?

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 22

Pertemuan Ketiga

KD 4.1
Mengolah bahan pangan hasil peternakan dan perikanan yang ada di wilayah setempat
menjadi makanan serta menyajikan atau melakukan pengemasan

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :
1. Menyebutkan hasil olahan dari hasil peternakan dan perikanan
2. Mengolah bahan pangan hasil peternakan dan perikanan yang ada di wilayah setempat

menjadi makanan
Menyajikan atau mengemas makanan dari olahan hasil peternakan dan perikanan yang
ada di wilayah setempat

Kegiatan Peserta Didik 1
1. Mengamati gambar untuk mendapatkan pengetahuan tentang Jenis-jenis olahan Hasil

Peternakan dan Perikanan
2. Menyampaikan pada guru jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut

A. Hasil olahan produk dari hasil peternakan dan perikanan
1. Hasil olahan produk dari hasil peternakan

Hasil olahan dari daging 23
PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX

Hasil olahan dari telur

Hasil olahan dari susu
2. Hasil olahan produk dari hasil perikanan

Hasil olahan produk dari hasil perikanan 24
PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX

Kegiatan 2
Membaca teks untuk mempraktikan mengolah, menyajikan, dan mengemas produk makanan
dari hasil peternakan dan perikanan

OPOR

B. Langkah Langkah Pengolahan Opor
Hidangan opor ayam hampir selalu dapat ditemukan disetiap rumah pada Perayaan
hari raya Idul fitri, terkadang hadir pula sebagai hidangan pesta. Kuliner ini berasal
dari daerah Jawa, tetapi sudah terkenal di seluruh Indonesia. Opor ayam biasanya
disantap bersama ketupat atau lontong, namun ada juga yang menyantapnya bersama
nasi.
1. Perencanaan

Identifikasi Kebutuhan

Pada tiap hari raya Idul Fitri, kuliner opor ayam ini selalu hadir bahkan pada ;pesta
perayaan adat ataupun pesta-pesta lainnya. Opor ayam dapat dibuat dalam dua
versi: ada yang putih (tanpa kunyit) ada pula yang kuning diberi kunyit.
Ide Gagasan
Membuat “Opor” sebagai kuliner yang dibuat dari daging ayam kampong atau
ayam ras (boiler) dan bumbu-bumbu

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 25

2. Persiapan Alat dan Bahan
Siapkan bahan adan alat yang diperlukan secara lengkap. Untuk peralatan, dapat

memakai alat yang telah tersedia di rumahmu. Membeli atau meminjam teman/
tetangga

Bahan :

Ayam Bumbu opor Santan
Alat :

Ulekan gelas ukur Wajan
.
kompor
3. Proses Pembuatan

ayam yang sudah dipotong potong sesuai selera 26
PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX

Haluskan bumbu bumbu: ( lada, ketumbar, bawang putih, bawang merah, jahe ,
lengkuas, kencur, kemiri. Jika suka bisa dapat ditambahkan kunyit, haluskan dengan
cobek atau blender

Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum
Masukkan potongan daging ayam, daun salam, serai dan garam. Aduk rata masak
dalam api kecil , dan panic tertutup agar air daging keluar dan daging empuk. Jika
menggunakan bahan ayam kampung masak daging lebih lama.

Masukkan santan kelapa, santan dapat diganti dengan susu cair tawar. Penggunaaan
susu tidak mempengaruhi rasa bahkan masakan jadi lebih awet dengan cita rasa yang
lebih gurih.

Siapkan piring dan letakkan opor yang sudah matang diatas piring. Taburkan bawang
goring, opor siap disantap bersama lontong/ ketupat maupun nasi.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 27

4. Penyajian
Penyajian opor ayam dengan menggunakan mangkuk. Opor ayam nikmat disantap
saat masih panas/ hangat. Hidangkan bersama lontong atau ketupat, lengkapi dengan
kerupuk udang/emping melinjo dan sambal, jika disantap dengan nasi putih dapat
ditambah acar mentimun

5. Evaluasi
Diakhir pembuatan pengolahan opor ayam, ujilah hasilnya dengan mencoba/ merasakan
masakanmu. Kamu dapat meminta pendapat teman atau gurumu. Jika ada yang kurang
sesuai buatlah catatan evaluasinya sebagai bahan masukan dan bahan perbaikan
nantinya.

Kegiatan Peserta Didik 3
Mengerjakan LKPD 4.1.1

LKPD 4.1.1

Buatlah rencana olahan pembuatan makanan dari hasil Peternakan dan
perikanan , masing-masing 1 (satu) rancangan/resep, dengan ketentuan
sebagai berikut:

1. Judul/ nama olahan
2. Alat
3. Bahan
4. Cara pembuatan
5. Penyajian/kemasan
6. Garnish
Tulis/ ketik rapi pada kertas (hvs, folio, karton) dengan ukuran kertas HVS.
Buat semenarik mungkin sesuai dengan kreatifitas kalian.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 28

Kegiatan Peserta Didik 4

Mengerjakan LKPD 4.1.2

LKPD 4.1.2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hasil peternakan dan perikanan?

2. Sebutkan macam-macam hasil peternakan dan perikanan yang kalian ketahui?

3. Jelaskan pengertian boiling?

4. Jelaskan pengertian grilling?

5. Jelaskan kandungan yang terdapat daging sapi?

Evaluasi

I. Pilihan Ganda

1. Ikan yang banyak hidup di Indonesia berdasarkan ekologinya terbagi menjadi...
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5

2. Ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai
dan danau adalah ikan perairan...
A. Tawar
B. Laut
C. Darat
D. Payau

3. Ikan yang hidupnya di perairan yang merupakan percampuran antara perairan tawar
dan perairan laut seperti muara adalah ikan perairan...
A. Tawar
B. Laut
C. Darat
D. Payau

4. Ikan yang hidup dilaut dengan salinitas diatas 30 ppm, adalah ikan perairan ...
A. Tawar
B. Laut
C. Darat
D. Payau

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 29

5. Yang termasuk ikan perairan air tawar adalah...
A. Ikan lele
B. Ikan bandeng
C. Ikan kakap
D. Ikan tuna

6. Yang termasuk ikan perairan laut adalah...
A. Ikan bandeng
B. Ikan Tuna
C. Ikan Kakap
D. Ikan lele

7. Jenis udang ini berukuran kecil- kecil, yang terbesar berukuran 31 – 40 ekor/lb.
Berwarna hijau dengan garis garis melintang kuning dan putih adalah karakteristik dari
udang...
A. Dogol
B. Kucing
C. Barong
D. Rebon

8. Kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang bermanfaat merangsang
pertumbuhan sel balita adalah ….
A. Vitamin B12
B. Omega 3
C. Asam amino
D. Zat besi

9. Jenis ikan yang hidup di air payau yang sering dikonsumsi sebagai bahan makanan
adalah ikan ….
A. Bandeng dan kakap
B. Tuna dan bawal
C. Lele dan bandeng
D. Mas dan lele

10. Teknik pengolahan bahan pangan ikan dan daging ada beberapa macam. Teknik
pengolahan yang digunakan dalam proses pengolahan sate adalah....

A. Menggoreng
B. Membakar
C. Merebus
D. Mengukus
11. Protein adalah zat yang penting bagi tubuh yang bermanfaat untuk ....
A. Mengoptimal proses metabolisme
B. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
C. Meningkatkan semangat belajar
D. Sebagai zat pembangun

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 30

12. Bunga lawang adalah rempah yang biasanya ditambah ke dalam masakan daging yang
mempunyai aroma khas dan harum, ditunjukkan pada gambar ....

A. B.

C. D.

13. Teknik pengawetan makanan dengan cara menggantung atau menyimpan selama
waktu tertentu pada temperatur di atas titik beku daging disebut ....
A. Pengeringan
B. Pembekuan
C. Pengasapan
D. Curring

14. Daging sapi adalah daging yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, selain
rasanya lezat, daging sapi dapat diolah menjadi berbagai masakan. Produk olahan
setengah jadi dari daging sapi adalah....
A. Bakso
B. Gulai
C. Semur
D. Rendang

15. Bentuk irisan daging tanpa tulang, tanpa sisik, dan tanpa kulit yang dapat diolah
menjadi berbagai produk makanan disebut ....
A. Steak
B. Bakso
C. Surimi
D. Fillet

16. Berbagai macam hasil olahan dari ikan setengah jadi diberbagai daerah berbeda-
beda. Makanan khas dari daerah Palembang berbahan dasar ikan tenggiri
ditunjukkan pada gambar dibawah ini....

A.

B.
C.

D.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 31

17. Metode pengolahan makanan setengah jadi dari ikan dan daging dapat dilakukan
dengan proses pembekuan, pengeringan, pengasapan dan penggilingan. Contoh
produk olahan pangan setengah jadi berbahan dasar daging sapi dengan proses
pengeringan adalah....
A. Dendeng
B. Kornet
C. Sarden
D. Sosis

18. Pengawetan makanan pada hakikatnya merupakan suatu tindakan atau usaha yang
dilakukan agar bahan makanan menjadi awet dan tahan lama. Contoh makanan hasil
pengawetan daging sapi adalah ....
A. Sarden
B. Salami
C. Kornet
D. Surimi

19. Perlengkapan yang digunakan pada waktu praktek memasak sebagai keselamatan
kerja yang berfungsi melindungi pakaian agar tidak kotor adalah ....
A. Cempal
B. Celemek
C. Kaos tangan
D. Tudung saji

20. Ikan ini termasuk ikan air tawar berwarna abu abu kehitaman, kulitnya licin, agak
pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang adalah ikan...
A. Lele
B. Mas
C. Bawal
D. Bandeng

II. Essay

Jawablah secara singkat dan jelas pertanyaan berikut ini
1. Sebutkan 3 jenis ikan perairan air tawar !
2. Sebutkan 4 macam udang !
3. Sebutkan 4 fungsi protein !
4. Sebutkan 4 manfaat cumi cumi !
5. Sebutkan 3 teknik memasak !

III. Tugas Praktek
Buatlah laporan tentang praktek memasak hasil pengolahan ikan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 32

BAB II

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI
HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KD 3.2
Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, penyajian, dan pengemasan hasil peternakan
dan perikanan menjadi makanan yang ada diwilayah setempat

KD 4.2
Membuat bahan pangan setengah jadi dari bahan pangan hasil peternakan dan hasil perikanan
yang ada di wilayah setempat serta menyajikan atau melakukan pengemasan

Pertemuan Pertama

KD 3.2
Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, penyajian, dan pengemasan hasil peternakan
dan perikanan menjadi makanan yang ada diwilayah setempat

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :

1. Menyebutkan Jenis Bahan Pangan Setengah jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan
2. Menjelaskan pengertian bahan pangan setengah jadi dari hasil peternakan dan perikanan
3. Menjelaskan Jenis dan Manfaat Bahan Pangan setengah jadi dari hasil Peternakan dan

Perikanan
4. Teknik pengolahan Makanan dari Bahan Baku Setengah Jadi Hasil Perikanan Dan

Peternakan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 33

Kegiatan 1
1. Mengamati gambar untuk mendapatkan pengetahuan tentang Jenis Bahan Pangan Setengah

jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan
2. Menyampaikan pada guru jika ada yang ingin kalian ketahui lebih lanjut

A. Jenis Bahan Pangan Setengah jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan

Daging sapi Dendeng Sapi
Telur itik Telur Asin
Keju
Susu Baso Ikan
Ikan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 34

Cumi- cumi Dendeng Cumi
Udang Rebon Terasi

Rumput Laut Tepung rumput laut

Kegiatan Peserta Didik 2
Bacalah teks di bawah ini untuk mendapatkan pengetahuan tentang:
1. Pengertian Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan
2. Jenis, Manfaat, dan Teknik pengolahan Bahan Pangan setengah jadi dari hasil

Peternakan dan Perikanan

B. Pengertian Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan dan Perikanan
Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang telah mengalami
pengolahan dengan cara pengawetan. Olahan pangan setengah jadi berbahan baku
daging sapi dan daging unggas saat ini banyak di minati masyarakat modern,
terutama yang memiliki aktivitas bekerja yang padat, karena pengolahan bahan
setengah jadi di simpan lama dalam kondisi beku seperti; baso, sosis, nugget atau
dapat juga disimpan dalam kondisi kering seperti; dendeng, telur asin dan abon,
dengan demikian dapat digunakan kapan saja.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 35

C. Jenis Bahan Pangan setengah jadi dari hasil Peternakan dan Perikanan
Jenis-jenis bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan sebagai bahan
baku dalam membuat makanan siap konsumsi, antara lain:
1. Dendeng daging
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya
dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan
dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin
dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh
makanan yang diawetkan. Dendeng termasuk makanan berbentuk lempengan
yang dibuat dengan cara pengeringan. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan
dendeng adalah garam dapur, gula merah, dan rempah-rempah. Garam dapur
merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan karena dapat
menghambat pertumbuhan jasad renik.
2. Kornet
Kornet daging berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu, produk ini
tersedia dalam kemasan kaleng atau sachet. Dengan diproses menjadi kornet,
masalah penyimpanan daging sapi segar dapat diatasi karena dapat disimpan pada
suhu kamar sekitar dua tahun.
3. Telur asin
adalah masakan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan melalui cara
diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Di
Indonesia, terutama di Pulau Jawa Telur Asin biasanya memiliki ciri khas
cangkang telur berwarna hijau-kebiruan. Telur Asin yang dinilai berkualitas tinggi
memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna agak kemerahan, kering (jika
digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin
tidak menyengat, tekstur berminyak.
4. Keju
Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing. Teksturnya
lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat dalam
susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu.
Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara.
Produk keju banyak variasinya tergantung dari jenis susu, metode pengentalan,

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 36

dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi dari susu lainnya
adalah susu bubuk dan yogurt (plain youghurt).
5. Baso ikan, adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa pilihan bahan pokok
seperti ikan Tuna, surimi, udang, kakap dan marlin. Diramu dengan tepung
tapioka dan racikan bumbu istimewa masing-masing mempunyai rasa khas yang
menggugah selera. Sangat berbeda dengan baso daging, baso ikan memiliki
tekstur yang lebih lembut dan gurih.
6. Dendeng cumi
Dendeng adalah makanan kering sebagai salah satu produk awetan yang diolah
secara tradisional hingga modern dan sangat populer di masyarakat Indonesia.
Lembaran daging cumi-cumi diberi campuran gula, garam, dan bumbu-bumbu
lain kemudian dikeringkan. Selain rasa nya yang gurih dan lezat, dendeng cumi-
cumi juga merupakan makanan tradisional yang kaya akan kandungan gizi seperti
protein, mineral, kalsium, fosfor dan besi serta memiliki kelebihan yaitu masa
simpannya lebih lama.
7. Terasi udang
Disebut juga belacan termasuk hasil olahan setengah jadi dari bahan udang. Jenis
udang yang biasa digunakan untuk membuat terasi adalah udang rebon atau udang
yang berukuran kecil. Terasi berbentuk seperti pasta atau adonan dan berwarna
hitam kecoklatan, kadang diberi bahan pewarna merah sehingga ada yang
berwarna kemerahan. Udang rebon yang telah direbus lalu digiling dan
ditambahkan garam kemudian difermentasi/diragikan, lalu dijemur agar kadar air
menjadi rendah, kemudian digiling kembali hingga dapat dibentuk
8. Tepung rumput laut
Salah satu cara pengolahan atau pengawetan rumput laut yaitu dengan
mengolahnya menjadi tepung, dengan pengolahan menjadi tepung karagenan
rumput laut, akan sangat bermanfaat disamping lebih praktis dalam penggunaan
dan penyajiannya juga memudahkan dalam hal pengemasan dan pengangkutan.
Tepung karagenan rumput laut ini sangat besar peranannya terutama sebagai
stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), gelling agent
(pembentuk gel), pengemulsi dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 37

industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industri
lainnya.

C. Teknik pengolahan Makanan dari Bahan Baku Setengah Jadi Hasil Perikanan
Dan Peternakan
Berikut ini adalah beberapa teknik pengolahan bahan pangan setengah jadi :

1) Penggilingan
Daging ikan, daging sapi, dan unggas yang sudah dicuci kemudian dimasukan
ke dalam grinder untuk digiling sehingga berbentuk pasta. Pada saat
penggilingan harus diberikan garam secukupnya. Garam diberikan pada awal
penggilingan berguna untuk meningkatkan kerekatan pasta. Jika dilakukan pada
akhir penggilingan sifat kerekatan pasta akan menurun. Setelah penggilingan
dilanjutkan dengan pengadonan, penambahan bahan baku lainnya seperti tepung
tapioka dan telur yang berguna untuk menjaga kualitas kekenyalan. Adonan
dimasukan bumbu berupa garam, gula, dan rempah-rempah yang sudah
dihaluskan sebelumnya. Kemudian dilakukan pencetakan.

2) Pemanggangan
Daging ikan, daging sapi, dan unggas dapat langsung dipanggang untuk
dijadikan steak. Daging yang dipanggang sebaiknya daging yang memiliki
tekstur daging yang lebih kencang. Ikan dipanggang dalam oven. Caranya,
panggang ikan dalam oven dengan suhu 200°C selama sekitar 10 menit atau
hingga kulit pelapisnya kuning keemasan. Lama pemanggangan tergantung pada
ketebalan fillet.

3) Menggoreng
Gunakan minyak goreng dengan jumlah yang cukup hingga seluruh bagian ikan
terendam minyak. Pastikan minyak telah panas agar kulit pelapis ikan menjadi
renyah. Gunakan api sedang, lalu goreng ikan dengan wajan anti lengket. Ikan
cukup dibalik sekali saja sehingga tidak mudah hancur. Tapi ingat, teknik ini
tidak bisa digunakan saat anda menggoreng ikan utuh dan hanya bisa digunakan
pada fi llet ikan dan unggas.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 38

Kegiatan Peserta Didik 3
Mengerjakan LKPD 3.2 .1

LKPD 3.2 .1
Lengkapilah kolom di bawah ini dengan benar !

Hasil Peternakan dan Hasil Produk Teknik Pengolahan
No Setengah jadi

Perikanan

1
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 39

Kegiatan Peserta Didik 4
Mengerjakan LKPD 3.2 .2

LKPD 3.2 .2

Jodohkan antara pernyataan pada kolom sebelah kiri dengan pernyataan
pada kolom sebelah kanan yang menunjukan hubungan yang tepat !

1.Bahan empek empek A.Dendeng
B.Daging sapi
2.Bahan bubuk kaldu C.pembekuan
D.Daging ayam
3.Bahan dendeng E. ikan tengiri
4. Penyimpanan makanan setengah jadi F.Aman
G.Pengeringan
5.Keunggulan pengawetan makanan dengan
pembekuan

6. Teknik mengurangi kadar air

7. Bumbu bawang putik, lada, ketumbar, asam
jawa,garam

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 40

Kegiatan Peserta Didik 5
Mengerjakan LKPD 3.2.3

LKPD 3.2.3
Berikut ini disajikan beberapa gambar hasil olahan . Carilah informasi tentang nama dan
bahan yang digunakan atau bahan dasarnya.

Nama Produk : ...........................
Bahan Dasar Produk : .................
Teknik pengolahan : ...............

Nama Produk : ...........................
Bahan Dasar Produk : .................
Teknik pengolahan : ...............

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 41

Pertemuan Kedua

KD 4.2
Membuat bahan pangan setengah jadi dari bahan pangan hasil peternakan dan hasil perikanan
yang ada di wilayah setempat serta menyajikan atau melakukan pengemasan

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :

1. Menyebutkan jenis-jenis hasil olahan bahan pangan setengah jadi dari hasil peternakan
dan perikanan.

2. Mengolah bahan pangan setengah jadi dari bahan pangan hasil peternakan dan
perikanan yang ada diwilayah setempat.

3. Menyajikan atau mengemas bahan pangan setengah jadi dari hasil peternakan dan
perikanan dari wilayah setempat.

Kegiatan 1
1. Mengamati gambar untuk mendapatkan pengetahuan tentang Hasil Olahan Bahan Pangan

Setengah Jadi Dari Hasil Peternakan Dan Perikanan
2. Menyampaikan pada guru jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut

A. Jenis-Jenis Hasil Olahan Bahan Pangan Setengah Jadi Dari Hasil Peternakan
Dan Perikanan

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 42

Kegiatan Peserta Didik 2
Membaca teks untuk praktik mengolah, menyajikan, dan mengemas Hasil Olahan
Bahan Pangan Setengah Jadi Dari Hasil Peternakan Dan Perikanan

Dendeng

B. Langkah-langkah Pengolahan
1. Perencanaan

a. Identifikasi Kebutuhan

Pada tiap hari raya Idul Adha, kuliner dendeng jadi pilhan masyarakat Sumatera
Barat karena dengan mengubah daging sapi menjadi dendeng akan membuat daging
lebih tahan lama, kuliner ini hadir pada ;pesta perayaan adat ataupun pesta-pesta
lainnya.

b. Ide Gagasan
Membuat “Dendeng” sebagai kuliner yang dibuat dari daging sapi merupakan salah
satu solusi agar daging lebih tahan lama.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 43

2. Persiapan Alat dan Bahan
Bahan

Daging sapi bumbu bumbu

Bumbu rendaman

Alat :

pisau wajan

Ulekan kompor
1. Proses Pembuatan
44
Menyiapkan daging sapi

.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX

Bekukan daging

Iris daging dengan ketebalan 0,3-0,6 dengan pisau yang sangat tajam

Rendam daging dalam bumbu cair

Tambahkan beraneka bumbu ekdstra ke dalam marinade untuk memperkaya cita rasa
daging, taburkan sekitar 1-4 sdm bumbu favorit kedalam wadah berisi marinade

Masukkan wadah berisi daging kedalam kulkas dan diamkan selama 6-24 jam
agar cita rasa bumbu meresap dalam serat daging

Mengeringkan dendeng

N 45
PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX

2. Penyajian
Penyajian dendeng dengan menggunakan piring. Dendeng nikmat disantap saat
masih panas/ hangat. Hidangkan nasi, lengkapi dengan kerupuk udang/emping melinjo
dan sambal.

3. Evaluasi
Diakhir pembuatan pengolahan dendeng , ujilah hasilnya dengan mencoba/ merasakan
masakanmu. Kamu dapat meminta pendapat teman atau gurumu. Jika ada yang kurang
sesuai buatlah catatan evaluasinya sebagai bahan masukan dan bahan perbaikan
nantinya.

Kegiatan Peserta Didik 3
Mengerjakan LKPD 4.2.1

LKPD 4.2.1

Buatlah rencana olahan pembuatan makanan setengah jadi dari hasil
peternakan dan perikanan, masing-masing 1 (satu) rancangan/resep, dengan
ketentuan sebagai berikut:

1. Judul/ nama olahan
2. Alat
3. Bahan
4. Cara pembuatan
5. Penyajian/kemasan
6. Garnish
Tulis/ ketik rapi pada kertas (hvs, folio, karton) dengan ukuran kertas HVS.
Buat semenarik mungkin sesuai dengan kreatifitas kalian.

PENGOLAHAN 3,1 DAN 4,1 KLS IX 46


Click to View FlipBook Version