The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Materi Praktis Mobile Training Unit (Bata)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nanda Belva, 2020-11-09 11:13:46

Materi Praktis Mobile Training Unit (Bata)

Materi Praktis Mobile Training Unit (Bata)

Keywords: konst,konstruksi jalan irigasi jembagan

Buku 1



Materi Praktis Pekerja Konstruksi
Pekerjaan Pemasangan Bata
Buku 1 (satu)

Edisi 1 2016

Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pekerjaan Pemasangan Bata DIREKTUR JENDERAL
i BINA KONSTRUKSI

umber daya manusia Pelatihan Pekerja Konstruksi dengan menggunakan Mobile Training
merupakan modalitas utama Unit diharapkan mampu menjawab tantangan untuk peningkatan
dari sektor konstruksi kompetensi Pekerja Konstruksi yang ada di Indonesia karena dapat
disamping teknologi, capital, menjangkau kantong-kantong Pekerja Konstruksi yang ada di daerah
material dan modal usaha. E siensi dan pelosok. Pelatihan Konstruksi Keliling ini harus didukung oleh semua
kualitas infrastruktur salah satunya akan stakeholder bidang jasa konstruksi agar tingkat keberhasilannya
sangat tergantung dari kehandalan mencapai sasaran yang diinginkan. Selain dukungan eksternal suatu
kompetensi SDM Konstruksi bidang pelatihan yang baik harus didukung oleh alat pelatihan yang baik juga,
terampil khususnya pekerja konstruksi. salah satunya modul/ materi pelatihan. Buku Materi Praktis Pekerja
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi Konstruksi ini merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam
pekerja konstruksi merupakan keharusan kegiatan pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja
untuk menjamin tidak terjadinya konstruksi.
kegagalan bangunan/ konstruksi. Saya percaya, Buku Materi Praktis ini sangat bermanfaat
untuk para pekerja konstruksi dalam menambah pengeta-
Dalam perspektif inilah suatu pelatihan huan, dan dapat menjadi buku panduan bagi para pekerja
bagi para Pekerja Konstruksi dibutuhkan konstruksi dalam melakukan tugasnya.
untuk mengakselerasi peningkatan
jumlah Pekerja Konstruksi yang memiliki Jakarta, 2016
kompetensi yang optimal sehingga pada
akhirnya akan bermanfaat untuk pening- Ir. Yusid Toyib, M.Eng, Sc
katan kesejahteraan melalui kompensasi
imbal jasa yang layak bagi tenaga kerja
konstruksi.

Pekerjaan Pemasangan Bata

Daftar isi 1 BAB I 25 BAB V
Pengantar Pembuatan adukan
pekerjaan semen
pemasangan 3 BAB II
bata Pelaksanaan K3 35 BAB VI
Pelaksanaan
7 BAB III pemasangan bata
Material dan peralatan
pekerjaan pasangan 59 BAB VII
bata Pembuatan kolom
pasangan bata
19 BAB IV
Penyiapan lokasi
pekerjaan

ii

BAB I

Pengantar

Pekerjaan Pemasangan Bata

Konsep dasar
Pelatihan
Berbasis

Kompetensi
(PBK)

Pelatihan berbasis kompetensi Kompeten di tempat kerja
adalah pelatihan kerja yang meni-
tikberatkan pada penguasaan Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keter-
kemampuan kerja yang men- ampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja,
cakup pengetahuan, keterampi- sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
lan dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar kompetensi yang Penjelasan materi pelatihan
ditetapkan dan persyaratan di
tempat kerja. Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual / mandiri :
1. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.

2. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan membaca
dan mempraktekkan isi buku ini dengan ditambahkan unsur-unsur/ sumber-sumber yang diperlu-
kan dengan bantuan dari pelatih.

2

BAB II

Pelaksanaan K3

(Keselamatan Kesehatan Kerja)

3

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pelaksanaan Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)
Keselamatan
Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat
Kesehatan kecelakaan kerja. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sekaligus pemecahan
Kerja masalahnya , seperti:

Umum 1. Menggunakan alat pelindung diri merupakan suatu kebutuhan.
a. Pekerjaan didahului dengan 2. Adanya Safety Engineer.
3. Peralatan pelindung diri yang disediakan harus memadai dan berfungsi baik.
penyusunan rencana kerja,
agar pelaksanaan pekerjaaan Mengenali kebutuhan APD
dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, perlu melakukan identi kasi kebutuhan APD yang akan digu-
nakan. Adapun kebutuhan APD yang perlu dikenali meliputi:
b. Pendataan persyaratan kerja,
jenis kegiatan dan kuantitas Sepatu kerja Helm Kacamata
pekerjaan.

Safety belt Sarung tangan Masker

4

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pemakaian APD Mengenali potensi bahaya 1. Rambu-rambu tanda larangan

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki Mengenali potensi bahaya di area Tanda dilarang merokok
area pekerjaan, untuk mempersiapkan diri dan meng- kerja
hindari kecelakaan pada saat berada dilokasi pekerjaan. Tanda di samping adalah
1. Jatuh dari ketinggian. peringatan dilarang merokok di
Pemilihan APD 2. Jatuh tergelincir. sekitar ruangan atau lokasi
3. Luka. pekerjaan dimana tanda ini
Memilih Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan 4. Terkilir / salah urat. dipasang.
kondisi. seperti : 5. Gangguan pernafasan. Tanda seperti ini biasanya dipasang pada daerah
dimana disimpan benda-benda yang mudah
a. Pemilihan sepatu kerja : Memahami rambu pengamanan terbakar atau ruangan yang dipasang perangkat
a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan. pada area kerja yang berbahaya penyejuk udara (AC).
b. Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan.
c. Memilih ukuran sepatu kerja yang sesuai/cocok. Di tempat kerja perlu mengeta- 2. Rambu-rambu tanda perintah
d. Memeriksa kondisi sepatu. huai maksud rambu-rambu
seperti rambu-rambu tanda Tanda perintah menggunakan
b. Pemilihan helm pengamanan : larangan, rambu-rambu tanda penutup telinga
a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan. perintah, rambu-rambu tanda
b. Memeriksa kondisi helm. aman yang memberi peringa- Tanda seperti ini biasanya
tan kepada para pekerja untuk dipasang di lokasi pekerjaan
c. Pemilihan sarung tangan : tidak melakukan sesuatu dengan suara yang sangat bising
a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan. sesuai dengan simbol yang ada
b. Memeriksa kondisi sarung tangan. pada rambu-rambu tersebut. sehingga mengganggu pendengaran. Jika kita
bekerja di sekitar lokasi dimana tanda ini dipasang,
d. Pemilihan penutup hidung (masker) : Berikut adalah contoh-contoh maka kita harus mengenakan penutup telinga.
a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan. rambu-rambu yang sering
b. Memeriksa kondisi sarung tangan. dipasang di lingkungan proyek 2. Rambu-rambu tanda aman
konstruksi.
e. Pemilihan kacamata : Tanda fasilitas pertolongan
a. Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan. pertama pada kecelakaan
b. Memeriksa kondisi kacamata. (P3K)

Tanda fasilitas pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K)
seperti gambar di samping

menginformasikan kepada kita tempat untuk
melakukan P3K atau tempat perlengkapan P3K.

5

Pekerjaan Pemasangan Bata

Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja

Perlu diperhatikan sebelum melakukan pertolongan pada kecelakaan kerja, maka pada setiap jenis pekerjaan harus
tersedia Kotak P3K yang berisi obat-obatan ringan karena sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan kecil-kecil
yang terjadi pada saat sedang bekerja.

1. Kotak P3K b. Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan yang
Isi kotak P3K, minimal berisi : sangat penting dan perlu dikuasai minimal adalah cara:
a. Obat untuk mengatasi pusing 1. Melakukan pernapasan buatan
b. Obat untuk mengatasi u 2. Menghentikan pendarahan
c. Obat untuk sakit perut 3. Mengatasi penderita pingsan
d. Obat luka 4. Mengangkat dan memindahkan penderita
e. Borwater 5. Membalut luka
f. Verband (pembalut luka)
g. Kapas, dll Laporan kejadian kerja

2. Pencegahan kecelakaan kerja Jika terjadi kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan, maka wajib untuk
segera melaporan kecelakaan kepada atasan sehingga dapat segera
a. Tindakan pencegahan ditangani.
1. Menyingkirkan potensi bahaya
2. Penggunaan alat pelindung diri
3. Pemahaman rambu-rambu K3
4. Pemasangan jaring pengaman
(safety net)

6

BAB III

Penyiapan material dan peralatan
kerja pasangan bata

Pekerjaan Pemasangan Bata

Penyimpanan material

Material pasangan bata harus ditempatkan sesuai SOP, sehingga pada digunakan tidak mengganggu kelancaran
dalam mengerjakan pasangan bata. Tata cara penempatan material :

a. Penempatan semen semen

Material semen dalam penyimpanannya masuk
lantai dasar ruang semen harus terhindar
dari genangan air, lantai dasar dibuat keluar 200
dengan ketinggian ± 50 cm dari tanah. tempat
penyimpanan
Pengambilan semen dari tumpukannya semen
harus diatur, sehingga semen yang lama
bisa diambil lebih dahulu. 50

b. Penempatan batu bata 80

Material batu bata disimpan terlindung dari
hujan. Batu bata yang terletak di ruang
terbuka dan sering tersiram hujan serta
dalam kondisi basah dalam waktu yang
lama dapat menjadi rapuh dan akan
memengaruhi kekuatan bata itu sendiri.
Bila tidak maka di tutup degan plastik atau
terpal.

8

Pekerjaan Pemasangan Bata

c. Penempatan pasir Jenis dan metode pemotongan bata

Material pasir Pemilihan beberapa tipe tampak luar bata
Bata merah dibuat dari tanah liat atau tanah
disimpan lempung diaduk dan dicampur dengan air

terlindung dari Jenis-jenis bata

hujan, bila tidak pasir tempat
penyimpanan
maka dapat pasir

ditutup dengan lantai

lembaran

plastik atau

terpal. Dasar

lantai juga

harus terhindar

dari genangan

air.

Pemelirahaan mesin potong bata

Instruksi kerja mesin Jenis mesin potong bata :
potong bata terdapat
pada buku manual
kerja suatu peralatan,
biasanya juga men-
jelaskan tata cara
perawatan dari alat
potong itu sendiri.

portable stationer
9

Pekerjaan Pemasangan Bata

Perawatan :

Batu bata yang dibuat di perusahaan besar yang menggunakan tenaga mesin, a. Semua peralatan yang terbuat dari besi dan baja harus
selalu diberi oli agar tidak berkarat
terdiri dari macam-macam ukuran yadi.tu¼: panjang bata dengan lebar utuh
b. Peralatan yang terbuat dari kayu harus selalu dibersih-
a. bata utuh e. ½ lebar bata dengan panjang utuh kan dengan air agar tidak terdapat sisa-sisa adukan

b. ¾ panjang bata f. dan lain-lain Penting untuk diperhatikan

c. ½ panjang bata a. Penyipat harus dijaga jangan sampai terkena benturan
dan panas terik matahari
Jenis-jenis potongan bata yang mungkin dapat terjadi pada pemasan-
gan batu bata adalah seperti berikut:

½¼¾

b. Tidak boleh digunakan sebagai alat untuk meratakan
pada pekerjaan plesteran, sebagai penyangga atau
digunakan untuk keperluan lain yang menyimpang dari
petunjuk

¼ ¼ ½¼ ½ c. Bagian tabung yang berisi gelembung (libel) harus selalu

dibersihkan.

d. Kontrol sewaktu-waktu ketepatannya (kalibrasi)

¼ ¾½ Prakiraan jumlah material pekerjaan
pasangan bata

Volume pekerjaan pasangan bata yang harus dikerjakann-
ya hari itu. Dapat diketahui dari gambar kerja. Biasanya 1m
tembok membutuhkan 60-65 buah batu bata.

10

Pekerjaan Pemasangan Bata

Cara memotong bata Pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip pemotongan bata
dan mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan pemotongan bata.
Sebelum memotong batu bata agar diperoleh ukuran yang
diinginkan, maka harus terlebih dahulu memberi tanda pada
batu bata.

Menggaris bata Memberi tanda pemotong pada Gunakan APD saat memotong Berhati-hatilah saat melakukan pemotongan
yang akan dipotong batu bata dengan menggunakan bata dengan mesin potong bata bata
sendok spesi

Pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip pemotongan bata
dan mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan pemotongan
bata.

11

Peralatan manual pekerja batu Pekerjaan Pemasangan Bata
12
Setiap kotak peralatan yang dipakai pada kerja batu berisi :

1. Cetok leher angsa 240 8. Unting-unting 300 gr 13. Sikat pembersih
2. Cetok segiempat 220 9. Siku-siku besi 60/25 cm 14. Kuas air
3. Cetok lidah 10. Benang 15. Roskam kayu segiempat
4. Palu tukang batu 500 gram 11. Meteran 16. Roskam kayu lancip
5. Kapak tukang batu 12. Pensil tukang kayu 17. Penahan benang
6. Palu besi 600 gr
7. Penyipat / Waterpass 50 cm

Fungsi dan spesifikasi peralatan

Kotak peralatan

Berfungsi sebagai tempat menyimpan
peralatan tangan.

Pada kedua sisi samping terdapat lubang
agar udara di dalam kotak tidak lembab.

40cm Spesi kasi

Terbuat dari kayu atau besi dilengkapi
dengan gembok beserta kuncinya.

30cm 65cm

Pekerjaan Pemasangan Bata

Peralatan manual pekerja batu

Cetok leher angsa 240
Berfungsi untuk memasang batu bata dan juga bisa dipakai untuk mengaduk.

Kriteria
a. Melalui gelang panahan yang diletakkan diatas ujung ibu jari telunjuk bisa diketahui titik beratnya
dan sempurna tidak nya bentuk cetok itu.
b. Perpanjangan garis poros tangkainya tepat melalui ujung cetok.
c. Ujung cetok berada antara 3-4 cm lebih tinggi dari pada garis mendatar melalui daun bagian belakang.
d. Permukaan daun cetok harus rata, halus. Daun cetok lenting dipukul dengan benda keras suaranya nyaring.
e. Tangkainya harus terpasang dengan kuat.

Spesi kasi
Berbentuk segitiga dengan ukuran 240 cm. Terbuat dari baja tipis dengan berat maksimal 500gr.

Cetok segi empat 220
Digunakan untuk plesteran lantai dan dinding.
Untuk membersihkan tempat kerja.

Kriteria
Titik potong perpanjangan garis poros tangkainya
dengan permukaan daun cetok berada antara 1-3 dari ujung cetok.

Spesi kasi
Berbentuk segiempat dengan ukuran 220cm.
Terbuat dari baja tipis

13

Pekerjaan Pemasangan Bata

Peralatan manual pekerja batu

Cetok lidah 140 Palu tukang batu 500gr

Digunakan untuk mengisi Kegunaan alat ini adalah untuk
lubang-lubang dan merapikan memotong bata. Palu ini bisa
pekerjaan plesteran dipakai untuk mengungkit paku

Kriteria Kriteria
Cetok harus digunakan dengan
hati-hati dan cermat agar tidak Tangkai palu harus terpasang
merusak pekerjaan. kuat dan tegak lurus dengan
posisi menonjol 5-15 mm dari
Spesi kasi kepala palu.
Berbentuk lidah dengan ukuran
140cm. Terbuat dari baja tipis Spesi kasi
Berat palu 500gr

Kampak tukang batu Penyipat / waterpass 50cm
Alat ini terutama digunakan Digunakan untuk mengontrol
pada pekerjaan cetakan beton datar dan tegak
bertulang / bekisting.
Kriteria
Kriteria Penyipat waterpass sekarang
a. Tangkai harus terpasang lebih banyak dibuat dari logam
dengan kuat. yang ringan seperti aluminium
b. Bagian pemotong harus tajam. dengan bentuk persegi.

Spesi kasi Spesi kasi
Berat kampak 500gr Terbuat dari kayu, besi atau
plasik dengan panjang 50cm.

14

Pekerjaan Pemasangan Bata

Peralatan manual pekerja batu

Palu besi

Digunakan untuk memukul pahat dengan membongkar pasangan

Kriteria
a. Tangkai palu haris terpasang dengan kuat.
b. Tidak terdapat kerusakan seperti terlalu longgar pada lubangnya, sehingga mudah lepas waktu dipakai.
c. Permukaan pal hendaknya sedikit cembung (tidak rata) dan tepi permukaannya masih baik.

Spesi kasi
Berat palu 800gr

Unting-unting 400gr

Digunakan untuk mengontrol tegak
Kriteria

a. Benang yang dipakai tidak terdapat ikatan atau sambungan
b. Benang yang terbaik terbuat dari sisal
c. Bagian bawah simpul ada kelebihan
d. Bagian bawah simpul ada kelebihan antara 10-15 mm (lihat gambar)
e. Benang sintetis dapat dipotong dengan korek api.
f. Setelah terpotong dirapikan hingga terdapat ujung yang baik.
Spesi kasi
Berat 400gr

15

Pekerjaan Pemasangan Bata

Peralatan manual pekerja batu

Siku-siku 60/33 Kegunaan siku-siku adalah Meteran
Benang untuk menggambar dan
mengontrol kesikuan pekerjaan Digunakan untuk mengukur dimensi.

Kriteria Kriteria
a. Tidak boleh digunakan untuk a. Terdiri dari 10 lipatan, masing-masing 20cm
mengungkit paku maupun b. Meteran tidak boleh tegak, tergores dan harus tahan terhadap
bekisting. air
c. Meteran plastik lebih tahan terhadap retak tetapi bisa meleng
Spesi kasi kung sehingga tidak praktis karena ukurannya bisa berubah
ukuran 60x33cm.
bahan besi galvanis. Spesi kasi
Terbuat dari kayu, plastik atau metal.

Bisa digunakan benang sisal atau benang
sintetis (nilon)

Kriteria

a. Benang sintetis lebih baik karena bisa
ditarik dan dilentingkan sehingga kotoran
yang melekat bisa terlepas

b. Benang tidak boleh dipukul
c. Benang digulung pada sebuah papan

atau kayu

Spesi kasi
Diameter benang 1-1.5mm

16

Pekerjaan Pemasangan Bata

Peralatan manual pekerja batu

Pensil tukang kayu
Pensil tukang kayu digunakan untuk menggaris kayu yang tingkat kekerasannya sedang
Kriteria
a. Untuk menggaris kayu yang masih basah digunakan pensil tinta
b. Pada penggambaran diatas beton digunakan pensil yang sangat keras
c. Yang terpenting adalah pensil harus bersih dan ujungnya runcing

Sikat pembersih Kuas air

17 Gunanya untuk membersihkan Gunanya untuk membersihkan
tempat dan alat-alat kerja tempat dan alat-alat kerja

Kriteria Kriteria
Berbentuk lancip, S atau Berbentuk lancip, S atau
persegi persegi

Spesi kasi Spesi kasi
Terbuat dari ijuk atau sintetis Terbuat dari ijuk atau sintetis

Pekerjaan Pemasangan Bata

Peralatan manual pekerja batu

Roskam kayu segiempat

Digunakan pada pekerjaan plesteran

Kriteria
a. Tidak rusak, bagian tepinya harus baik
b. Tidak boleh dibiarkan terkena panas matahari agar tidak retak atau menggeliat
c. Sebelum dipakai harus dibasahi terlebih dahulu dengan air
d. Apabila ada pakunya yang menonjol pada waktu digunakan paku itu harus dimasukkan /
dipukul kembali

Spesi kasi
Terbuat dari kayu dengan ukuran 50 x 32 cm

Roskam kayu lancip Penahan benang

Digunakan untuk menggosok Digunakan untuk menahan benang
atau meratakan pekerjaan pada pekerjaan pasangan bata
plesteran
Kriteria
Kriteria
Sama dengan roskam kayu Harus selalu dibersihkan
segiempat agar tidak berkarat

Spesi kasi Spesi kasi
Terbuat dari besi
Terbuat dari kayu dan memakai
tangkai

18

BAB IV

Penyiapan lokasi pekerjaan

Pemasangan bouwplank untuk pondasi Pekerjaan Pemasangan Bata
20
Umum

a. Pekerjaan dimulai dengan penyusunan rencana kerja, agar
pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik dan
lancar.

b. Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas
pekerjaan.

Gambar kerja bangunan diperoleh

Gambar kerja bangunan merupakan dasar untuk memulai
suatu pekerjaan. Gambar tersebut diperoleh dari pemilik
bangunan atau atasan langsung tukang tersebut.

Lokasi pondasi dipelajari

Gambar di atas menunjukkan contoh gambar kerja perleta-
kan pondasi, denah dari bentuk pondasi harus diperhatikan.
Pondasi jenis P3 dan P4 tidak boleh dipasang secara terba-
lik.

Contoh denah pondasi

Pekerjaan Pemasangan Bata Pondasi tipe P3

Pondasi tipe P2

21

Pondasi tipe P4 Pekerjaan Pemasangan Bata

Penyiapan lokasi pondasi

Menyiakan peralatan yang akan digunakan dan bahan yang diperlukan
pada area bangunan akan didirikan. Menyiapkan lokasi pembuatan ponda-
si harus sudah bersih dan siap dibangun.

Pemasangan profil pondasi

a. Pekerjaan pematokan / uitzet
Pekerjaan pematokan atau uitzet/setting out adalah pekerjaan menetap-
kan/ menentukan elevasi (ketinggian) bangunan di lapangan. Penem-
patan patok-patok tersebut harus dilaksanakan dengan ketelitian dan
ketepatan yang tinggi.
Pembuatan patok uitzet dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Patok as menggunakan patok kayu atau dengan campuran beton,
titik ketinggian patok digunakan paku 25 mm.
2. Ketinggian patok boleh berdasarkan kondisi lapangan setempat
3. Patok mudah dijangkau saat digunakan sebagai acuan ketinggian
bangunan.
4. Patok harus terlindung dari kerusakan yang dapat diakibatkan oleh
manusia, hewan atau kendaraan.

22

Pekerjaan Pemasangan Bata b. Pemasangan bouwplank

Patok Fungsi papan acuan konstruksi (bouwplank) adalah sebagai pedoman untuk
ketinggian kedataran dan kesikuan permukaan pasangan pondasi, pasangan dinding
bata, beton sloof serta lebar dan dalam galian tanah.
23
patok dibungkus beton Pemasangan profil untuk sloof

Patok yang Gambar kerja dinding bata diperoleh
diberi perlindungan Memperoleh Gambar kerja dinding dari atasan langsung, diperlukan untuk
pelaksanaan pemasangan bata dapat berlangsung dengan baik dan benar.

Lokasi dinding bata dipelajari
Mempelajari gambar kerja untuk mengetahui fungsi bangunan, jenis-jenis
bangunan, bagian pokok dari bangunan, ikatan batu bata untuk dinding,
meliputi ikatan ½ bata, ikatan silang, ikatan tegak, ikatan vlam dan rollaag,
dan dapat mengetahui lokasi pekerjaan dinding.

Penyiapan lokasi dinding bata
Penyiapan lokasi konstruksi dinding dilaksanakan apabila pekerjaan ponda-
si telah selesai dikerjakan yang mengacu ada gambar kerja.

Pemasangan profil sloof dinding bata
Pemasangan benang untuk pro l sloof dilakukan apabila tinggi dan tebal
sloof telah diketahui. dengan melihat ukuran dari gambar kerja yang telah
diperolehnya.

bouwplank as Pekerjaan Pemasangan Bata

benang untuk Gambar kerja pekerjaan dasar pasangan bata dipelajari
pro l sloof Mempelajari gambar konstruksi pemasangan dinding bata
yang akan kita kerjakan dan mengetahui fungsi bangunan,
pasangan jenis-jenis bangunan, bagian pokok dari bangunan, ikatan
pondasi batu bata untuk dinding, meliputi ikatan ½ bata, ikatan silang,
ikatan tegak, ikatan vlam dan rollaag. Pada umumnya dinding
Pemeriksaan pemasangan pekerjaan ½ bata berfungsi sebagai partisi atau dinding pemisah.
dasar untuk pasangan bata
Identifikasi profil pemasangan pekerjaan dasar pasangan bata
Gambar kerja pekerjaan dasar pasangan data diperoleh Mengindenti kasi kembali seluruh pro l pemasangan peker-
Memperoleh gambar kerja pekerjaan dasar pasangan bata dengan jaan dasar pasangan bata yang telah selesai sesuai dengan
lengkap dari atasan langsung. agar dalam pelaksanaan pemasan- gambar kerja.
gan bata dapat berlangsung dengan baik dan benar.
Pemeriksaan profil pekerjaan dasar pasangan bata
Memeriksa seluruh pro l pekerjaan dasar pasangan bata dan
memeriksa konstruksi pasangan bata yang akan dipasang
pro lnya, melakukan pemeriksaan yang meliputi :

1. Pemeriksaan benang yang dipasang, masih dalam
keadaan tegang atau berubah.

2. Pemeriksaan kedataran benang.

3. Pemeriksaan kesikuan benang.

4. Pemeriksaan bouwplank, kedudukannya masih tetap
atau ada pergeseran.

5. Pemeriksaan jarak antara titik-titik tertentu, seperti sudut
bangunan, pertemuan dinding dan sebagainya.

24

BAB V

Pembuatan adukan semen

134

Persiapan adukan semen pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Bata
pasangan bata secara manual
Pemilihan material campuran adukan semen
Umum
Memilih Bahan adukan harus memenuhi persyaratan yang
a. Pekerjaan didahului dengan penyusunan rencana kerja, telah ditetapkan dan mutu bahan adukan sesuai standar
agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik mutu yang sudah ditetapkan.
dan lancar.
Bahan/ material campuran adukan adalah sebagai berikut :
b. Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas 1. Semen
pekerjaan.
Di Indonesia terdapat beberapa macam tipe semen seperti:
Persiapan lokasi adukan semen a. Semen Portland (SP)
b. Semen Portland Pozolan (SPP)
Menyiapkan lokasi untuk membuat adukan, mengacu c. Semen Pozolan Kapur (SPK)
pada gambar kerja. Adapun kebutuhan untuk membuat d. Semen Portland Putih
adukan sebagai berikut : e. Semen Portland Composite (PCC)

1. Menyiapkan lokasi dan tempat untuk adukan Ada 2 (dua) cara pemeriksaan kualitas semen secara visual
(cara melihat), sebagai berikut :
2. Menyiapkan peralatan
a. Pemeriksaan kantong pembungkus
3. Menyiapkan bahan untuk diaduk sesuai komposisi 1. Kantong pembungkus harus baik dengan jahitan yang rapi,
2. Pada kantong harus tercantum nama pabrik pembuatnya,
4. Lokasi adukan dan bahan diusahakan sedekat mungkin 3. Tertera berat bersih dari isinya;
dengan lokasi pekerjaan pemasangan bata. akan dilaku- 4. Terdapat tulisan SNI beserta nomornya.
kan.

26

Pekerjaan Pemasangan Bata 3. Pasir

b. Pemeriksaan kehalusan dan warna Pasir yang baik adalah pasir yang bersih, tajam, keras, kasar dan tidak men-
1. Buka kantong semen, artinya tidak terdapat gandung bahan organis. Pasir yang mempunyai kadar lumpur lebih dari 5%
gumpalan-gumpalan akibat uap air yang harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.
masuk ke dalam kantong.
a. Jenis pasir

1. Pasir sungai 2. Pasir gunung 3. Pasir laut

Untuk mengetahui kadar lumpur pada pasir dapat dilakukan cara yang prak-
tis di lapangan, yaitu percobaan dengan menggunakan botol sebagai
berikut:

1. Masukkan pasir dan air kedalam botol secukupnya;

contoh semen yang sudah tidak baik 2. Kocok pasir dan air didalam botol tersebut beberapa saat;
3. Diamkan botol tersebut minimal selama 1 jam hingga pasir mengendap;
2. Periksa warna semen 4. Kemudian ukur tinggi endapan pasir = A cm;
3. Raba semen tersebut apakah terasa halus 5. Ukur tinggi endapan lumpur = B cm;
6. Hitung kadar lumpur dengan rumus:
atau tidak.

2. Kapur C= B X 100%
A+B
Berikut adalah tipe kapur yang biasa dijadikan
campuran adukan semen dalam pemasangan bata

a. Kapur tohor d. Kapur hidrolis 7. C harus lebih kecil dari 5%
b. Kapur padam e. Kapur magnesia
c. Kapur udara

27

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pemeriksaan kadar 4. Air
lumpur pasir Air merupakan bahan yang membantu proses pengerasan antara
pasir dan semen pada campuran adukan Air yang digunakan
contoh : untuk pembuatan beton harus bersih dan tidak boleh mengand-
Jika tinggi pasir dan ung minyak, asam, alkali, garam, dan bahan organis dapat
lumpur adalah 10 cm dan merusak beton atau baja tulangan.
tinggi endapan lumpur 2
mm, maka kadar lumpur Untuk pemeriksaan air di lapangan cukup dilakukan dengan cara
pasir tersebut adalah visual saja, antara lain dengan cara:
sebesar 2/100 x 100% =
2%. 1. Mengamati warna air.

2. Mengamati benda terapung seperti minyak atau kotoran
lainnya

3. Mencium bau.

Memilih alat manual untuk pencampuran adukan semen seperti
Peralatan cangkul dan sekop. Alat bantu manual untuk pencam-
puran adukan pasangan bata adalah ayakan pasir dengan ukuran
lubang 5 mm, ember dan dolak.

Beberapa alat manual untuk membuat campuran adukan semen
dan alat bantu lainnya pada pemasangan bata adalah:

Proses
pencucian pasir
yang mengandung
kadar lumpur
lebih dari 5%

28

Pekerjaan Pemasangan Bata c. Sekop
d. Cangkul pengaduk
a. Sendok adukan
b. Sikat adukan

29

Pekerjaan Pemasangan Bata

d. Saringan pasir / ayakan f. Bak adukan / wadah adukan

e. Gerobak adukan / wheelbarrow g. Ember adukan

30

Pekerjaan Pemasangan Bata 3. Tuangkan semen di atas timbunan pasir
4. Aduk-aduk semen dan pasir dalam keadaan kering
h. Dolak / wadah ukur
sampai warnanya merata dengan menggunakan
Pengaduk semen cangkul atau sekop
5. Tumpuk kembali bahan-bahan sehingga membentuk
Pengadukan campuran dilakukan apabila perbandingan antara semen gunungan kecil kemudian bentuk kawah di tengahn-
dan pasir telah ditentukan. Jumlah semen dan pasir yang akan diaduk ya
ditentukan berdasarkan Spesi kasi Teknis yang dipersyaratkan. 6. Tuangkan air secukupnya ke dalam kawah tersebut
Untuk melakukan pengadukan secara manual, langkah-langkah yang 7. Aduk bahan yang sudah diberi air sedikit demi
harus dilakukan adalah sebagai berikut: sedikit sehingga membentuk gumpalan adukan yang
kenyal. Tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental
1. Sediakan tempat membuat adukan kira-kira ukuran 1,5 x 1,5 dan adukan siap dipakai.
meter, dan sebaiknya keempat sisinya dibatasi dengan papan dan
bagian bawahnya diberi alas dari seng atau plesteran Mengaduk bahan
adukan dalam
2. Tuangkan pasir yang sudah diayak
keadaan kering

31

Pekerjaan Pemasangan Bata

1. Ambil adukan dengan menggunakan sendok adukan (spesi).

2. Pukulkan sendok yang berisi adukan tadi ke tanah atau
papan tempat membuat adukan.

3. Angkat dan balikkan sendok spesi. Adukan yang baik adalah
apabila semen tidak terjatuh dari sendok walaupun sendok
sudah dibalikkan (perhatikan gambar berikut).

Pengadukan campuran setelah air dituangkan Contoh adukan yang baik

Cara penyimpanan adukan Pembersihan lokasi pengadukan lokasi bekas

Adukan yang siap dipakai (sesaat setelah selesai pengadukan) simpan Setelah pekerjaan pengadukan selesai
di dalam kotak atau tong dan bila belum segera digunakan tutuplah pengadukan harus dibersihkan.
dengan lembaran plastik agar tidak terjadi penguapan air. Setelah
dalam penyimpanan, harus dilakukan pengadukan ulang sebelum
digunakan untuk menjaga homogenitas dan plastisitas adukan.

Pemeriksaan kekentalan adukan semen

Kekurangan air dapat menimbulkan ”karang” semen, yaitu bagian dari
adukan yang tidak mengeras sempurna dan merupakan bagian yang
lemah dari adukan.

Cara praktis untuk memeriksa kekentalan adukan adalah dengan
melakukan langkah sebagai berikut:

32

Pekerjaan Pemasangan Bata

Penyiapan adukan semen pasangan 1. Tabung Aduk
bata dengan beton molen 2. Motor
3. Roda Molen
Penyiapan lokasi pengadukan 2 1 4. Kerangka
3 5. Roda Pembalik Tabung
Menyiapkan Lokasi pengadukan meng- 6. Batang Tarik Mesin
gunakan beton molen harus memper-
hatikan akses/jalan masuk ke lokasi 5
tersebut, bersihkan lokasi tempat
pengadukan molen dari bahan-bahan 6
yang dapat mengganggu campuran
komposisi dalam mengaduk semen, 4
pasir untuk pasangan bata.

Penyiapan beton molen

Menyiapkan pengoperasian beton
molen, dengan melakukan pemerik-
saan sebelum alat dioperasikan seperti
motor penggerak, pelumas, bahan
bakar, roda pembalik dan Tabung aduk.
dapat dilihat pada penjelasan gambar
berikut ini.

Pemilihan material adukan semen

Bahan Material adukan semen campu-
ran menggunakan beton molen adalah
sama jika menggunakan cara manual.

33

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pengadukan campuran semen Proses pengadukan campuran dengan
menggunakan beton molen
Langkah-langkah mengaduk bahan adukan untuk campuran
semen dengan menggunakan beton molen, adalah seperti Pembersihan lokasi pengadukkan
berikut:
Lokasi harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan maupun dari
1. Siapkan semen dan pasir yang sudah diayak sisa-sisa pecahan batu bata yang sudah tidak digunakan lagi.

2. Takar bahan sesuai komposisi / perbandingan yang ditentu-
kan

3. Hidupkan mesin pencampur

4. Masukkan pasir ke dalam tong pencampur

5. Masukkan semen ke dalam tong pencampur.

6. Biarkan mesin berputar kurang lebih selama 2 menit sampai
bahan tercampur dalam keadaan kering secara merata.

7. Tuangkan air sedikit demi sedikit sampai campuran memben-
tuk gumpalan adukan yang kenyal. Tidak terlalu encer juga
tidak terlalu kental.

8. Tuangkan adukan yang sudah jadi ke dalam kotak adukan.
Adukan siap digunakan.

9. Selanjutnya setelah pengadukan selesai lokasi pengadukan
harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan campuran.

34

BAB VI

Pelaksanaan pemasangan bata

3

Pemasangan dinding setengah bata Pekerjaan Pemasangan Bata

Umum Dalam pengaturan tempat bekerja ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
a. Pekerjaan didahului dengan penyusunan rencana kerja,
agar pelaksanaan pekerjaaan dapat berjalan dengan baik 1. Alas spesi sebaiknya ditempatkan kurang lebih 60 cm dari
dan lancar. bidang pasangan dan kira-kira di tengah-tengah bidang pasan-
gan.
b. Pendataan persyaratan kerja, jenis kegiatan dan kuantitas
pekerjaan. 2. Batu bata ditempatkan di samping alas spesi, disusun berdiri ke
arah melebar dengan jarak masing-masing kurang lebih 1 cm
Sebelum melaksanakan pemasangan kita harus melihat dengan tinggi tumpukan maksimal 3 lapis.
kembali dinding bagian mana yang akan dipasang bata
pada gambar kerja. Setelah itu bersihkan lokasi pekerjaan 3. Sendok spesi ditempatkan di atas alas spesi sedangkan
dari barang-barang yang dapat menghambat proses alat-alat dan perlengkapan lainnya ditempatkan di sisi lain spesi
pekerjaan. Siapkan pula alat-alat yang diperlukan seperti dan batu bata. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya seperti Kotak dalam pasangan batu perlu dipersiapkan dekat dengan tempat
Kayu dan Alat Pemotong Bata dimana pekerjaan akan dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan
untuk mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan.
Penyiapan material pasangan bata
Penyiapan pro l dan benang penyipat
Material pasangan bata yang diperlukan dalam pekerjaan
pasangan bata ini adalah: Menyiapkan pro l dan benang penyipat memakai tempat dan
ditempatkan yang mudah dijangkau pada pelaksanaan pemasan-
1. Batu bata 4. Balok kayu reng ukuran 2/3. gan bata, yaitu :
2. Semen 5. Balok kayu ukuran ¾, 4/6 dan 5/7.
3. Pasir 6. Papan 2/20 1. Pemasangan bata dengan menggunakan pro l sebagai
7. Paku 5, 7, 10 dan 25 cm pedoman kelurusan, kedataran dan kerataan pasangan.

36

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pemasangan bata dengan menggunakan pro l Pemasangan bata dilakukan di atas pondasi atau balok sloof yang sudah
2. Pemasangan menggunakan mistar dan waterpass disiapkan sebelumnya, dengan urutan seperti berikut:
selama proses pengerjaan.
a. Membersihkan permukaan atas pondasi atau balok sloof
Pemasangan
bata tanpa b. Memasang pro l pada kedua ujung pasangan (jika pemasangan
menggunakan pro l)
menggunakan
pro l c. Membuat ukuran tebal tipis lapisan pasangan yakni tebal batu
bata rata-rata + tebal siar.

d. Menandai tebal tiap lapis pasangan pada pro l dan memerik-
sa/menentukan kedatarannya dengan waterpass atau slang
plastik.

e. Menata bata tanpa spesi.

f. Memasang benang sebagai pedoman pemasangan pada pro l
(jika menggunakan pro l)

Pemasangan pro l dan benang penyipat

Pekerjaan pengukuran dan pematokan mempunyai peran yang penting.
Kesalahan pada pekerjaan pengukuran dan pematokan dapat berakibat
fatal.

Pekerjaan pengukuran dan pematokan pada pekerjaan konstruksi
hakekatnya pekerjaan memindahkan titik-titik pada gambar ke lapangan.

37

Pemasangan pro l Pekerjaan Pemasangan Bata

Pemasangan pro l bisa dilakukan sebelum Batang pro l mendatar dipasang dengan cara mengukur turun dari permukaan bagian atas
atau sesudah pekerjaan perbaikan tanah, papan acuan konstruksi (bouwplank) dan menandainya pada batang pro l tegak dan
tergantung situasi dan kondisi tanah dasar. batang pro l miring, sesuai ukuran yang ditentukan.
Tetapi akan lebih baik jika dilakukan sebe-
lum pekerjaan perbaikan tanah dilaksana- Pro l dipasang berdasarkan garis
kan, karena akan mempermudah kontrol bangunan pada bouwplank
terhadap kedataran maupun kemiringan
yang direncanakan terhadap permukaan 38
urugan pasir atau batu kosong (aanstamp-
ing).

Berikut adalah urutan langkah pembuatan
dan pemasangan pro l:

1. Mempelajari gambar kerja
2. Memeriksa kondisi galian
3. Menyiapkan bahan pro l
4. Memasang pro l

Berpedoman pada papan acuan konstruk-
si (bouwplank) batang-batang tegak,
miring dan mendatar dari pro l sudah bisa
dipasang sesuai bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.

Ketegakannya harus diperiksa dengan
menggunakan waterpass atau unting-unt-
ing (lot), kemudian batang pro l miring
dipasang dengan cara mengukur lebar
bagian bawah dan bagian atas pasangan.

Pekerjaan Pemasangan Bata

Persiapan pembuatan pro l

Memasangan benang pada pro l
39

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pelaksanaan pekerjaan pemasangan
dinding setengah bata

A. Ikatan (bonding)

Fungsi dan tebal dinding yang akan dibuat mempengaruhi jenis ikatan yang harus digunakan, misal untuk dinding penyekat akan lebih
baik jika dipasang bata dengan ketebalatn ½ bata dengan ikatan ½ bata.

Ikatan ½ bata

40

Pekerjaan Pemasangan Bata

Ikatan ½ bata (Stretcher Bonding) diperoleh dengan cara memasang Di Indonesia, ikatan strek di gambar samping adalah
bata ke arah memanjang (stretcher) pada setiap lapis. Pada kedua ujung yang paling umum digunakan berhubung fungsi dinding
lapis kedua, keempat, keenam, dst, atau sebaliknya dipasang bata ½ di Indonesia umumnya hanya berfungsi sebagai
(header) sehingga terbentuk ikatan ½ bata. penyekat saja. Masih banyak jenis-jenis ikatan lain,
seperti ikatan Inggris, yang menggunakan bata ¼, dan
ikatan Belanda, dimana tidak terdapat siar vertikal
segaris antara lapis 2 dan 4.

b. Persyaratan pasangan
Untuk memperoleh satu unit pasangan yang betul-betul
baik (kokoh dan kuat), dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan harus dipenuhi pula syarat-syarat berikut:

1. Overlap antara pasangan bata lapis kesatu, kedua
dst, tidak kurang dari ¼ bata

2. Siar tegak antara pasangan bata lapis kesatu, kedua
dst, tidak menjadi satu garis.

3. Ukuran siar, baik siar tegak maupun siar datar garis
sama besar (8 mm – 12 mm)., dengan ukuran maksi-
mum 15 mm

4. Pasangan harus betul-betul tegak dan datar.

5. Adukan siar harus betul-betul padat.

6. Rendam terlebih dahulu batu bata sebelum diguna-
kan. Perendaman dilaku-kan hingga gelembung-ge-
lembung udara tidak muncul lagi.

41

Pekerjaan Pemasangan Bata

Pengambilan
adukan dari

tempatnya dengan
menggunakan
sendok spesi

2. Menghamparkan spesi di atas permukaan balok sloof atau pasangan
bata sebelumnya, kira-kira sepanjang satu, dua atau tiga bata.

3. Pada lapisan pertama, maka kedua bata ujung harus diperiksa
dengan menggunakan waterpass, atau tepi bata harus berimpit
dengan benang.

Merendam batu bata sebelum digunakan Mengatur
kedataran
c. Teknik pemasangan batu bata ujung bata
Berikut ini adalah langkah-langkah pekerjaan pasangan
batu bata :

1. Mengambil spesi dari alas spesi dengan cara dipo-
tong, digulung kemudian diangkat.

42

Pekerjaan Pemasangan Bata 4. Membentuk alur pada saat menghampar spesi, dengan cara menekan spesi
dengan menggerakkan daun sendok yang dimiringkan kira-kira 15°.
Cara memegang
sendok spesi 5. Memasang bata pada kedua ujung
pasangan dan kemudian memerik-
Menghamparkan sa tinggi lapisan, kedataran dan
adukan / spesi di ketegakannya.
atas pasangan
bata Membuat alur pada adukan
yang telah dihamparkan

6. Menarik benang melalui bata kedua
ujung pasangan (benang harus
benar-benar tegang)

Mengatur kedataran, keting-
gian nat dan ketegakan bata

antara dengan waterpass

7. Memasang bata antara kedua
ujung. Sebelumnya kepala bata
yang akan dipasang diberi adukan
terlebih dahulu.

Memasang bata-bata ujung
lapisan kedua dan memeriksa

kedataran dan tinggi nat

43

8. Membentuk siar pasangan dengan jointer, jika pasangan tidak Pekerjaan Pemasangan Bata
akan diplester (exposed).
Pelaksanaan pemasangan dinding satu bata

Ikatan pasangan dinding satu bata pada prinsipnya dapat terdi-
ri dari beberapa variasi. Seperti ikatan dinding ½ bata, Di Indo-
nesia ikatan yang umum digunakan adalah ikatan strek
sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut :

Menghaluskan Ikatan strek
nat dengan dinding satu
jointer bata

Pembersihan lokasi pekerjaan pasangan bata 44

Pembersihan lokasi dilakukan terhadap sisa-sisa adukan, potongan
bata yang sudah tidak terpakai, kantong semen serta sampah-sampah
lain yang mungkin terdapat pada lokasi tersebut.

Pemasangan dinding satu bata

Proses pemasangan dinding satu bata hampir sama dengan pemasan-
gan dinding ½ bata mulai dari mempelajari gambar kerja sampai
dengan Pemasangan pro l dan benang penyipat.

Pekerjaan Pemasangan Bata

Ikatan kop dinding satu bata Ikatan silang dinding satu bata
45


Click to View FlipBook Version