dan batang atas. Teknik ini relatif sudah beberapa batang saja, sehingga
dilakukan oleh petani dan perbanyakan tanaman dalam jumlah
keberhasilannya lebih tinggi, karena pada besar tidak bisa dilakukan dengan cara
proses mencangkok akar akan tumbuh ini. Media untuk mencangkok bisa
ketika masih berada di pohon induk. menggunakan cocopeat atau serbuk
Produksi dan kualitas buahnya akan sabut kelapa ataupun cacahan sabut
persis sama dengan tanaman induknya. kelapa. Dapat pula digunakan campuran
Tanaman asal cangkok bisa ditanam kompos/ pupuk kandang dengan tanah
pada tanah yang letak air tanahnya tinggi (1:1). Kalau disekitar kebun ada tanaman
atau di pematang kolam ikan. bambu, maka tanah di bawah bambu
Disamping keuntungan, terdapat juga yang telah bercampur seresah daun
beberapa kekurangan/ kerugian bambu dan sudah membusuk bisa juga
pembibitan dengan sistem cangkok. digunakan untuk media cangkok. Waktu
Pada musim kemarau panjang tanaman pelaksanaan sebaiknya pada awal musim
tidak tahan kering. Tanaman mudah hujan, sehingga cangkokan tidak akan
roboh bila ada angin kencang karena kekeringan. Selain itu dengan
tidak berakar tunggang. Pohon induk mencangkok di awal musim hujan akan
tajuknya menjadi rusak karena banyak tersedia waktu untuk menanam hasil
cabang yang dipotong. Dalam satu pohon cangkokan pada musim itu juga.
induk kita hanya bisa mencangkok
A BC
E F
D
Gambar 3.7.
Persiapan dan bentuk entres: A. Entres siap disemai. B. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang
Tumbuh C. Entres yang sudah tumbuh akar D. Pangkal entres berbentuk datar E. Pangkal entres
berbentuk sisi satu. F. Pangkal entres berbentuk sisi dua.
Teknik Pembenihan Tanaman 42
AB
C
D
EF
Gambar 3.8.
Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.,
Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun
Teknik Pembenihan Tanaman 43
AB
D
C
E
F
Gambar 3.9.
Penamanan stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C.
Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanam
bahan stek bunga soka F. Menempatkan hasil stek.
Teknik Pembenihan Tanaman 44
GH
I
J
Gambar 3.9 (lanjutan )
G. Memelihara stek, H. Memeriksa pertumbuhan akar dari bibit yang berasal dari stek, I. Hasil
penyetekan, J. Bunga mawar hasil stek batang siap jual.
1) Teknik mencangkok secara Kemudian kulitnya dikelupas
konvensional
sehingga bagian kambium yang seperti
Pertama-tama harus dipilih cabang lendir tampak jelas. Kambium ini
yang sehat dan kuat atau sudah berkayu. dihilangkan dengan cara dikerik dengan
Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, mata pisau sehingga bersih atau kering.
tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Setelah dikerik pada keratan bagian atas
Sebaiknya warna kulit cabang coklat
diolesi atau-pun tanpa diolesi dengan
muda atau hijau kecoklatan tergantung hormon tumbuh. Contoh hormon
jenis tanaman. Cabang kemudian disayat pertumbuhan atau vitamin, adalah
dengan pisau secara melingkar dan
Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak
dibuat memanjang ke bawah sepanjang dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc
3-5 cm atau dua kali diameter cabang. untuk 1 liter air. Jika terdapat kesulitan
mencari hormon tumbuh dapat
menggunakan pupuk Urea yang dicairkan
Teknik Pembenihan Tanaman 45
dengan kadar 1 % atau 1 gr/1 lt air atau meningkat dan berbentuk kalus yang
hormon tersebut ditambahkan pada berubah menjadi akar tanaman. Apabila
media cangkok. akar sudah memenuhi media, hasil
cangkokan dianggap berhasil. Daun pada
Siapkan dan atur lembaran plastik cabang terlihat segar. Cangkokan sudah
(kantong plastik yang su-dah bisa dipotong atau disapih dari induknya.
dibuka/dibelah) atau sabut kelapa Pemotongan cangkokan dilakukan
melingkar menyelubungi batang di bagian dengan menggunakan gunting stek atau
bawah keratan (1-2 cm). Posisi lembaran gergaji di bawah ikatan cangkok. Setelah
plastik menghadap ke arah bawah, dipotong dari induknya sebagian daun
kemudian diikat dengan tali plastik atau dikurangi untuk menghindari penguapan
rafia. Balik posisi kantong plastik ke arah yang berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai
berlawanan/keatas, se-hingga akan daun dari seluruh daun yang ada dengan
diperoleh ikatan tali plastik di dalam gunting stek. Plastik pembungkus media
kantong plastik (ikatan bagian bawah dilepaskan. Setelah itu cangkok
tidak kelihatan dari luar/lebih rapi). disemaikan dalam polybag.
Selanjutnya bekas sayatan ditutup
dengan media cangkok, media diatur Sebagai media cangkok di polybag
penempatannya agar rata menutupi luka bisa digunakan campuran pupuk kandang
keratan sampai melewati luka keratan dan tanah dengan perbandingan 1: 2.
bagian atas (1-2 cm). Lakukan Selanjutnya polybag ini ditempatkan di
pengikatan bagian atas dan bagian tempat yang terlindung sampai
tengah plastik (kalau dibutuhkan). cangkokan menjadi segar kembali
(biasanya 3-4 bulan). Setelah cukup
Cangkokan harus dirawat dengan besar cangkokan bisa dipindah ke kebun.
cara disiram secara rutin agar tidak kering
atau diposisi atas cangkokan diberi 2) Teknik mencangkok dengan media
kantong plastik berisi air dengan satu dalam kantong plastik
lubang sekecil jarum untuk irigasi tetes
atau irigasi tetes dengan menggunakan Teknik mencangkok dengan media
potongan batang bambu "bumbung" dalam kantong plastik hampir sama
berdiameter 5 cm diisi dengan air, tanpa dengan cara mencangkok yang normal,
dilubangi hanya dikerik/dikupas sedikit perbedaannya adalah media cangkok
bagian kulit bawah yang nantinya yang digunakan adalah cocopeat (serbuk
dilekatkan diatas media cangkokan. sabut kelapa) yang tersedia di toko
Posisi bumbung digantung diatas pertanian atau sabut kelapa yang sudah
cangkokan dengan posisi bawah kita perlakukan sendiri, sudah lebih dulu
bumbung merapat dengan posisi tengah dimasukkan ke dalam kantong plastik.
cangkokan atau ditalikan melekat Perlakuan sabut kelapa meliputi langkah-
dicangkokan. Bumbung ini dapat bertahan langkah sebagai berikut.
selama 3 hari. Biasanya setelah 2-3 x Sabut kelapa dikupas atau
bulan pada cangkokan yang berhasil akan
tumbuh akar. Pada cangkok, akar keluar dipisahkan dengan bagian kulit
karena aliran zat makanan (karbohidrat) luarnya yang keras, yang digunakan
dan auksin (hormon tumbuh yang hanya sabut kelapa tanpa kulitnya.
mendorong keluarnya akar) mengalir ke x Sabut kelapa direndam dalam air,
bawah melalui kulit kayu (phloem) dan paling lama 1 minggu agar melunak
tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga mudah dipisah-pisahkan
sehingga pada keratan bagian atas ini dan hilang kandungan zat yang ada
penimbunan karbohidrat dan hormon jadi di sabut kelapa tersebut, karena zat
Teknik Pembenihan Tanaman 46
tersebut dapat menghambat dicairkan dengan kadar 1 % atau 1
pembentukan akar tanaman. Untuk gr/1 lt air.
pemakaian cocopeat tanpa melalui
perendaman dalam air (dapat x Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan
langsung digunakan). serat-seratnya, maka sabut kelapa
tersebut sudah siap digunakan,atau
x Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan sabut kelapa kita potong-potong lebih
serat-seratnya, maka sabut kelapa kecil. Media, serbuk/potongan sabut
tersebut sudah siap digunakan, atau kelapa kita taruh di wadah.
sabut kelapa kita potong-potong lebih
kecil. x Tambahkan hormon pertumbuhan
atau vitamin, contoh Liquinox Start
x Tambahkan hormon pertumbuhan Vitamin B-1 yang banyak dijual di
atau vitamin, contoh Liquinox Start toko pertanian dengan dosis 2 cc
Vitamin B-1 yang banyak dijual di untuk 1 liter air, atau cara mudahnya
toko pertanian dengan dosis 2 cc adalah 1 sendok makan = 1 tutup
untuk 1 liter air, atau cara mudahnya kemasan = 10 cc. Jika kesulitan
adalah 1 sendok makan = 1 tutup mencari hormon tumbuh dapat
kemasan = 10 cc. Jika kesulitan menggunakan pupuk Urea yang
mencari hormon tumbuh dapat dicairkan dengan kadar 1 % atau 1
menggunakan pupuk Urea yang gr/1 lt air.
B
A
CD
Gambar 3. 10 .
Proses pencangkokan secara konvensional. A. Pengupasan kulit batang, B. Pengikatan lembaran plastik di
bawah kupasan kulit daun, C. Pengisian media ke dalam lembaran plastik D. Teknik pencangkokan
konvensional telah selesai.
Teknik Pembenihan Tanaman 47
AB
CD
Gambar 3.11.
Prosesn Pencangkokan konvensional yang dimodifikasi. A. Pengupasan kulit batang, B.
Pembukaan kantong plastik berisi media, C. Cabang yang sudah dikupas kulitnya dimasukan ke dalam
kantong media Teknik pencangkokan yang efektif dan efisien telah selesai
Contoh penggunaan media: 2 kg dimasukkan dari bagian bawah luka bila
serbuk kelapa kering dicampur dengan 1 posisi batang melintang atau datar, pada
liter air yang sudah dicampur dengan 1-3 posisi batang tegak memasukkan
tetes hormon pertumbuhan, kemudian bebas,kemudian di-selubungkan secara
diratakan hingga diperoleh campuran merata ke keratan batang tanaman.
yang basah. Media cangkok dimasukkan Pada batang tanaman dilakukan
ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg pengikatan, agar media berada pada
untuk diameter batang yang kecil dan ½ posisi yang benar (letak sobekan
kg untuk diameter batang yang lebih menghadap ke atas (bila posisi batang
besar (ukuran kantong plastik disesuaikan mendatar) dan media rata menyelubungi/
dengan diameter batang yang akan menutup keratan/ luka di batang
dicangkok). Isikan media dan padatkan tanaman). Dengan teknik ini diperoleh
sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung keuntungan antara lain: (a)
kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg Pencangkokan lebih cepat dan ringkas,
media akan dihasilkan 15-20 media dalam (b) Jumlah tanaman yang kita cangkok
kantong plastik. bisa lebih banyak per satuan waktu. (c)
Media dalam kantong plastik tersebut Kita punya persediaan media dalam
tahan sampai dengan 1 bulan. Cara kantong plastik yang mudah dibawa
penggunaan media tersebut tinggal kemana-mana dan mudah dipakai
menyobek/ mengiris memanjang satu sisi sewaktu-waktu.
kantong plastik dan sisi sobekan tadi
Teknik Pembenihan Tanaman 48
Gambar 3.12 . Pohon induk untuk cangkokan (kiri) dan cabang yang dapat dijadikan bibit cangkokan (kanan)
A B
C D
Teknik Pembenihan Tanaman 49
EF
Gambar 3.13.
Proses pencangkokan. A. Mengelupas kulit cabang, B. Membuang kambium cabang, C. Memberi
hormon auxin pada sayatan bagian atas, D. Memasang plastik untuk menampung media cangkok, E.
Membubuhkan tanah sebagai media tumbuh akar, F. Membungkus dan mengikat dengan tali
GH
IJ
Gambar 3.13 .(lanjutan).
G. Memelihara cangkokan, disiram/disemprot dengan air, H. Menyiapkan media pembibitan, I.
Memotong hasil cangkok, J. Memelihara bibit dari hasik pencang-kokan melalui kegiatan penyiram-
an.pengendalian OPT dn pemberian pupup untuk nutrisi bibit baru hasil cangkok
Teknik Pembenihan Tanaman 50
Gambar 3.14. Bibit cangkok yang tealah 1) Manfaat sambungan pada tanaman
berakar sudah siap untuk dipisahkan dari
pohon induk. Manfaat sambungan pada tanaman
adalah untuk memperbaiki kualitas dan
c. Teknik penyambungan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan
gabungan tanaman baru yang
Penyambungan atau enten (grafting) mempunyai keunggulan dari segi
adalah penggabungan dua bagian perakaran dan produksinya, juga dapat
tanaman yang berlainan sedemikian rupa mempercepat waktu berbunga dan
sehingga merupakan satu kesatuan yang berbuah (tanaman berumur genjah) serta
utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman menghasilkan tanaman yang sifat
setelah terjadi regenerasi jaringan pada berbuahnya sama dengan induknya.
bekas luka sambungan atau tautannya. Mengatur proporsi tanaman agar
memberikan hasil yang lebih baik,
Bagian bawah (yang mempunyai tindakan ini dilakukan khususnya pada
perakaran) yang menerima sambungan tanaman yang berumah dua, misalnya
disebut batang bawah (rootstock atau tanaman melinjo. Peremajaan tanpa
understock) atau sering disebut stock. menebang pohon tua, sehingga tidak
Bagian tanaman yang disambungkan atau memerlukan bibit baru dan menghemat
disebut batang atas (scion) dan biaya eksploitasi.
merupakan sepotong batang yang
mempunyai lebih dari satu mata tunas 2) Syarat batang bawah untuk
(entres), baik itu berupa tunas pucuk atau sambungan
tunas samping. Penyambungan batang
bawah dan batang atas ini biasanya Untuk menyiapkan batang ba-wah
dilakukan antara dua varietas tanaman dapat menggunakan biji asalan atau
yang masih dalam spesies yang sama. "sapuan” sehingga menghasilkan batang
Misalnya penyambungan antar varietas bawah, tetapi ada varietas tanaman yang
pada tanaman durian. Kadang-kadang baik khusus untuk batang bawah yaitu
bisa juga dilakukan penyambungan durian varietas bokor dan siriwig, karena
antara dua tanaman yang berlainan biji besar sehingga mampu menghasilkan
spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. sistem perakaran yang baik dan tahan
Tanaman mangga (Mangifera indica) terhadap busuk akar.
disambung denga tanaman kweni
(Mangifera odorata). Pada saat bibit berdiameter 3-5 mm,
dan berumur sekitar 3-4 bulan, bibit
Teknik Pembenihan Tanaman dalam fase pertumbuhan yang optimum
(tingkat kesuburannya baik), kambium
aktif, sehingga memudahkan dalam
pengupasan dan proses merekatnya mata
tempel ke batang bawah.
Agar menghasilkan bibit yang baik
disarankan penyiraman dalam jumlah
yang cukup (media cukup basah). Batang
bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu
sebelum penempelan. Gunakan media
tanam dengan komposisi tanah subur :
51
tanah, pupuk kandang : sekam padi sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau
(1:1:1). sedang berdaun muda, maka bagian
pucuk muda ini dibuang dan bagian
Gunakan polybag ukuran 15x20 cm pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat
yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 digunakan sebagai entres.
bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan
setelah tempel, setelah periode tersebut Pada durian bila entres yang
polybag harus diganti dengan ukuran digunakan berasal dari cabang yang
yang lebih besar 20x30 cm, atau tumbuh tegak lurus, maka bibit
langsung ke polybag 30x40 cm sambungannya akan tumbuh tegak
tergantung permintaan pasar dan dengan percabangan ke semua arah atau
seterusnya semakin besar pertumbuhan simetris. Namun bila diambil dari cabang
tanaman maka ukuran polybag semakin yang lain, pertumbuhan bibitnya akan
besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak meng-arah ke samping, berbentuk seperti
jauh dalam jumlah banyak maka gunakan kipas. Bentuk ini berangsur-angsur hilang
polybag yang lebih kecil dari biasanya. bila tanaman menjelang dewasa.
3) Syarat batang atas untuk sambungan 4) Tipe sambungan jika ditinjau dari
bagian batang bawah yang
Batang atas atau entres yang akan disambung
disambungkan pada batang bawah
diambil dari pohon induk yang sehat dan Ada dua tipe sambungan, yaitu
tidak terserang penyakit. Pengambilan sambungan pucuk, dan sambungan
entres ini dilakukan dengan samping. Sambung pucuk (top grafting)
menggunakan gunting stek atau silet yang merupakan cara penyambungan batang
tajam (agar diperoleh potongan yang atas pada bagian atas atau pucuk dari
halus dan tidak mengalami kerusakan) batang bawah. Caranya sebagai berikut.
dan bersih (agar entres tidak Memilih batang bawah yang diameter
terkontaminasi oleh penyakit). batangnya disesuaikan dengan besarnya
ba-tang atas. Umur batang bawah pada
Entres yang akan diambil sebaiknya keadaan siap sambung ini bervariasi
dalam keadaan dorman (istirahat) antara 1-24 bulan, tergantung jenis
pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga tanamannya. Se-bagai contoh, untuk
tidak terlalu muda (setengah berkayu). durian umur 3-4 bulan, mangga dan
Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada
pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil umur 24 bulan baru bisa disambung
atau sama besar dengan diameter batang karena sifat pertumbuhannya lambat.
bawahnya.
Batang bawah dipotong setinggi 20-
Entres dalam keadaan dorman ini 25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan
bila dipijat dengan dua jari tangan akan silet, pisau okulasi atau gunting stek yang
terasa padat, tetapi dengan mudah bisa tajam agar bentuk irisan menjadi rapi.
dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila Batang bawah kemudian dibelah
dilengkungkan keadaannya tidak lentur membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang
tetapi sudah cukup tegar. Entres atas yang sudah disiapkan dipotong,
sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm.
terkena sinar matahari penuh (tidak bagian pangkal disayat pada kedua
ternaungi) sehingga memungkinkan sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga
cabang memiliki mata tunas yang tumbuh bentuk irisannya seperti mata kampak.
sehat dan subur. Bila pada waktunya
pengambilan entres, keadaan pucuknya 52
Teknik Pembenihan Tanaman
Selanjutnya batang atas dimasukkan ke Batang atas dibuat irisan me-runcing
dalam belahan batang bawah. pada kedua sisinya. Sisi irisan yang
Pengikatan dengan tali plastik yang menempel pada batang bawah dibuat
terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar lebih panjang menyesuaikan irisan di
1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan- batang bawah dari sisi luarnya. Batang
pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 atas tersebut disisipkan pada irisan belah
kali panjang semula.Terbentuklah pita dari batang bawah. Dengan demikian,
plastik yang tipis dan lemas. Pada waktu batang bawah dan batang atas akan
memasukkan entres ke belahan batang saling berhimpitan. Kedua lapisan
bawah perlu diperhatikan agar kambium kambium harus diusahakan agar saling
entres bisa bersentuhan dengan kam- bersentuhan dan bertaut bersama.
bium batang bawah. Sambungan Setelah selesai disambung,
kemudian disungkup dengan kantong
kemudian diikat dengan tali plastik. Untuk
plastik bening. Agar sungkup plastik tidak
lepas bagian bawahnya perlu diikat. menjaga agar tidak terkontaminasi atau
mengering, sambungan dan batang atas
Tujuan penyungkupan ini untuk
mengurangi penguapan dan menjaga ditutup dengan kantong plastik. Setelah
kelem-baban udara di sekitar sambungan batang atas menunjukkan pertumbuhan
tunas, kurang lebih 2 minggu setelah
agar tetap tinggi. Tanaman sambungan
kemudian ditempatkan di bawah naungan penyambungan, kantong plastik serta tali
agar terlindung dari panasnya sinar plastik bagian atas sambungan dibuka
lebih dulu, sedangkan tali plastik yang
matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian
sambungan yang berhasil akan tumbuh mengikat langsung tempelan batang atas
tunas. Sambungan yang gagal akan dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai
tautan sambungan cukup kuat.
berwarna hitam dan kering. Pada saat ini
sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. Bilamana sudah dipastikan bahwa batang
atas dapat tumbuh dengan baik, bagian
Namun, pita pengikat sambungan baru
boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk batang bawah di atas sambungan
selanjutnya kita tinggal merawat sampai dipotong. Pemotongan perlu dilakukan
supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan
bibit siap dipindah ke kebun
Tipe sambungan kedua adalah zat makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan lanjutan dari batang atas.
sambungan samping. Pada dasarnya,
pelaksanaan sambung samping sama
seperti pelaksanaan model sambung
pucuk. Sambung samping merupakan
cara penyambungan batang atas pada
bagian samping batang bawah. Caranya
sebagai berikut. Batang bawah dipilih
yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu
sama dengan batang bawah, bahkan
lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang
bawah dibuat irisan belah dengan
mengupas bagian kulit tanpa mengenai
kayu atau dapat juga dengan sedikit
menembus bagian kayunya. Irisan kulit
batang bawah dibiarkan atau tidak
dipotong.
Teknik Pembenihan Tanaman 53
AB C
DE F
GH
Gambar 3.15.
Proses pembibibitan tanaman dengan teknik sambungan, A. Pemotongan batang bawah, B.
Pembelahan batang bawah, C. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas, D. Batang atas siap
disambungka, E dan F, Pengikatan dengan tali plastik, G Sambungan telah diikat, H. Sambungan
diselubungi dengan kantong plastik, I. Sambungan telah jadi dan bertaut ditandai keluarnya
kuncup daun
Teknik Pembenihan Tanaman 54
d. Teknik penempelan tunas (okulasi) tempel ke batang bawah. Disarankan
penyiraman cukup (media cukup basah)
Penempelan atau okulasi (budding)
adalah penggabungan dua bagian Batang bawah dipupuk dengan Urea
tanaman yang berlainan sedemikian rupa 1-2 minggu sebelum penempelan.
sehingga merupakan satu kesatuan yang Gunakan media tanam dengan komposisi
utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman tanah subur: tanah, pupuk kandang :
setelah terjadi regenerasi jaringan pada sekam padi (1:1:1). Gunakan polybag
bekas luka sambungan atau tautannya. ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan
dari biji sampai 3 bulan siap tempel
Bagian bawah (yang mempunyai sampai dengan 3 bulan setelah tempel.
perakaran) yang menerima sambungan Setelah periode tersebut polybag harus
disebut batang bawah (rootstock atau diganti dengan ukuran yang lebih besar
understock) atau sering disebut stock. 20x30 cm, atau langsung ke polybag
Bagian tana-man yang ditempelkan atau 30x40 cm tergantung permintaan pasar
di-sebut batang atas, entres (scion) dan dan seterusnya semakin besar
merupakan potongan satu mata tunas pertumbuhan tanaman harus diimbangi
(entres). Dalam buku ini coba kita dengan ukuran besar polybag. Kecuali
kenalkan "Okulasi Cipaku" karena teknik un-tuk alasan pengangkutan jarak jauh
okulasi ini banyak dikembangkan dan untuk efisiensi tempat kita gunakan
digu-nakan oleh petani penangkar bibit di polybag yang lebih kecil dari biasanya.
daerah Cipaku dan sekitarnya, di
Kabupaten Bogor. Biasanya penangkar 2) Syarat batang atas untuk okulasi
bibit melakukan okulasi pada saat batang
bawah sudah sebesar ukuran pensil. Entres yang baik adalah yang
Sedangkan okulasi Cipaku dilakukan cabangnya dalam keadaan tidak terlalu
pada batang bawah berukuran sebesar tua dan juga tidak terlalu muda (setengah
pangkal lidi, sehingga bisa meng-hasilkan berkayu). Warna kulitnya coklat muda
bibit lebih cepat dari pada sistem okulasi kehijauan atau abu-abu muda. Entres
yang lama.Teknik okulasi cipaku ini yang diambil dari cabang yang terlalu tua
adalah pengem-bangan teknik okulasi pertumbuhannya lambat dan persentase
sistem Forkert. keberhasilannya rendah. Besar diameter
cabang untuk entres ini harus sebanding
1) Syarat batang bawah untuk okulasi dengan besarnya batang bawahnya.
Dapat menggunakan biji asal-an atau Cabang entres untuk okulasi
"sapuan" untuk mengha-silkan batang sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah
bawah, tetapi ada varietas durian yang rontok). Pada tanaman tertentu sering
baik khusus untuk batang bawah yaitu dijumpai cabang entres yang masih ada
varietas bokor dan siriwig, karena biji daun melekat pada tangkai batangnya.
besar sehingga mampu menghasilkan Untuk itu perompesan daun harus
sistem perakaran yang baik dan tahan dilakukan dua minggu sebelum
terhadap busuk akar. pengambilan cabang entres. Dalam waktu
dua minggu ini, tangkai daun akan luruh
Batang diupayakan berdiameter 3-5 dan pada bekas tempat melekatnya
mm, berumur sekitar 3-4 bulan. Dalam (daerah absisi) akan terbentuk kalus
fase pertumbuhan yang optimum (tingkat penutup luka yang bisa mencegah
kesuburannya baik), kambiumnya aktif, masuknya mikro-organisme penyebab
sehingga memudahkan dalam penyakit (patogen).
pengupasan dan proses merekatnya mata
55
Teknik Pembenihan Tanaman
Syarat lain yang perlu diperhatikan kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam
pada waktu pengambilan entres adalah 12.00 siang daun mulai layu. Tetapi ini
kesuburan dan kesehatan pohon induk.
Untuk meningkatkan kesuburan pohon in- bisa diatasi dengan menempel di tempat
duk, biasanya tiga minggu sebelum yang teduh, terhindar dari sinar matahari
pengambilan batang atas dilakukan langsung.
pemupukan dengan pupuk NPK.
Kesehatan pohon induk ini penting karena Kebersihan alat okulasi, silet yang
dalam kondisi sakit, terutama penyakit akan digunakan langsung kita belah dua
sistemik mudah sekali ditularkan pada
bibit. saat masih alam bungkusan kertas,
sehingga silet kita tetap dalam kondisi
Entres diambil setelah kulit kayu bersih satu belahan kita gunakan
cabangnya dengan mudah dapat
dipisahkan dari kayunya (dikelupas). sedangkan belahan lainnya kita sim-pan
Bagian dalam kulit kayu ini (kambium) untuk pengganti belahan silet pertama
akan tampak berair, ini menandakan apabila dirasa sudah tidah tajam lagi.
kambiumnya aktif, sehingga bila mata
tunasnya segera diokulasikan akan Perawatan alat okulasi, setelah digunakan
mempercepat pertautan dengan batang silet di-bersihkan dan dibungkus lagi de-
bawah.
ngan kertas pembungkusnya agar tidak
3) Faktor yang menunjang keberhasilan berkarat.
okulasi
Petani terampil satu bagian silet
Waktu terbaik pelaksanaan okulasi
adalah pada pagi hari, antara jam 07.00- mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali
11.00 pagi, ka-rena saat tersebut okulasi sehingga dengan dua bagian silet
tanaman se-dang aktif berfotosintesis mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi da-
sehingga kambium tanaman juga dalam
lam sehari (10 jam kerja). Seorang
pembibit yang berpengalaman dalam 1
jam mampu menempel sekitar 40
tempelan. Kerja mulai jam 06.00-12.00 (6
jam) dilanjutkan jam 13.00-17.00 (4 jam),
sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari
dihasilkan 10x40 = 400 tempelan.
D
AB C
Teknik Pembenihan Tanaman 56
E
F G
H
I
J
K
Gambar 3.16.
Proses pembuatan bibit dengan cara okulasi. A. Okulasi dengan menggunakan bibit berdiameter 3-5
mm, berumur 3-4 bulan., B. Pembuatan sayatan di batang bawah, C. Pengambilan mata entres dari
batang atas, D. Mata entres terpisah dengan batang atas, E. Mata entres terlepas dengan kayunya,
F. Mata entres terlepas tanpa kayunya dan siap ditempel, G. Menempelkan mata entres ke sayatan
batang Bawah., H. Pengikatan dengan tali plastik, I. Arah ikatan dari bawah ke atas, J. Setelah 2-3
minggu okulasi sudah dapat dibuka, K Mata tunas tumbuh hasil okulasi
Pembuatan tali plastik dari kantong 1 kantong plastik ukuran ½ kg menjadi 12
plastik berukuran ½ kg (12x25 cm) atau 2 irisan bolak-balik sehingga menjadi 24
kg (20x35 cm). Gunakan plastik yang irisan x 3 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar
tahan santan dan minyak. Membuat irisan 72 tali plastik x ¼ kg (isi 140 lembar)
memanjang dengan lebar 0.5-1 cm. maka dihasilkan 10.080 tali plastik,
Pengirisan dengan silet, yang sedangkan 1 kantong plastik ukur-an 2 kg
bergeraknya plastiknya bukan siletnya. menjadi 20 irisan bolak balik sehingga
Untuk pemula pengirisan plastik bisa menjadi 40 irisan x 4 bagian (8 cm)
beralaskan papan atau kaca, sedangkan dihasilkan sekitar 160 tali plastik x ¼ kg
yang sudah biasa pengirisan kantong (isi 60 lembar) maka dihasilkan 9.600 tali
plastik dapat langsung di atas paha kita. platik. Harga 1/4 kg kantong plastik
harganya Rp 3.000,-, ¼ kg plastik ukuran
Cara menghitung kebutuhan tali ½ kg berisi 140 kantong plastik dan ¼ kg
plastik adalah sebagai berikut. Biasanya
57
Teknik Pembenihan Tanaman
plastik ukuran 2 kg berisi 60 kantong kali atau yang ke-3 berjarak sepanjang
plastik. silet pada sisi yang berlawanan dengan
Membersihkan tali plastik dengan okulasi ke-2 atau sama sisi dengen
cara dipegang dengan jari direntangkan okulasi ke-1. Kalau itupun gagal kita bisa
dan diketek-ketek atau digerakan biar gunakan alternatif dengan teknik
menjadi ber-sih, jangan dilap. Biasanya
kan-tong plastik yang habis kita iris sambung pucuk atau kita menunggu
menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke tanaman tumbuh lebih tinggi. Tetapi
telapak tangan kita biar tidak licin/lebih
kesat. jangan melakukan okulasi 2 atau 3
sekaligus pada tanaman karena itu akan
4) Cara okulasi membuat stress tanaman.
a) Perlakuan pendahuluan Panjang silet sekitar 4 cm, sehingga
jarak tempat okulasi pertama adalah
Batang bawah dengan polybagnya setinggi sekitar 12 cm di atas batas akar
dipegang dan diangkat sedikit keatas lalu
ditekan miring ke bawah sehingga posisi dan batang. Buang daun dibawah posisi
tanaman dan polybagnya menjadi miring tempat sayatan, untuk memudahkan
ke arah luar, agar memudahkan mencari
posisi batang yang akan di tempel dan penempelan atau tidak menghalangi
pengerjaan penempelan, gerakan ini juga pandangan.
mampu menjatuhkan embun/ air yang
melekat di daun, agar lebih banyak Penyayatan kulit batang bawah
embun/air yang jatuh, gerakan batang
bawah sekali lagi dengan tangan. mendatar selebar 3-4 mm dengan 2 atau
3 kupasan, tergantung pada besar
Batang bawah dibersihkan dari kecilnya diameter batang bawah dan
kotoran/debu dengan cara mengusap
dengan ibu jari dan telunjuk tangan kita diseimbangkan dengan besar kecilnya
pada bagian yang akan dibuat sobekan entres, lalu ditarik ke bawah sepanjang
untuk okulasi. lebih kurang 1,5-3 cm, sehingga menjulur
b) Pembuatan sayatan untuk tempat seperti lidah. Sayatan ini kemudian
menempel entres dipotong ¾ panjangnya atau menyisakan
Bagian batang bawah yang akan sedikit sayatan (<1/3 bagian) cukup untuk
dijadikan tempat okulasi harus tempat menahan sayatan atau pola mata
diperhatikan dengan seksama. entres.
Penentuan tempat okulasi, buat tempat
sayatan/ kupasan/ sobekan setinggi 3 kali c) Pengambilan mata entres
tinggi/panjang silet dari batas akar dan
batang, karena bila okulasi pertama gagal Kriteria mata entres yang baik dari
setelah 3 minggu kita bisa mengokulasi
lagi tepat berjarak sepanjang silet segi ukuran:
dibawah luka okulasi pertama pada sisi
yang berlawanan, kalau okulasi ke-2 x Mata entres yang sudah plast/mekar
masih gagal dalam 3 minggu berikutnya (tidak bagus).
kita dapat mengulang untuk yang terakhir
x Mata entres yang besar tapi belum
Teknik Pembenihan Tanaman plast/sedang/bentuknya sudah
menonjol (terbaik untuk ditempel).
x Mata tunas kecil/dormant/ istirahat
(dapat digunakan tapi agak lama
melekatnya dan pertumbuhannya
juga relatif lama).
Kriteria mata entres yang baik dari
segi pengerjaan dan bentuk:
x Mudah dikupas (menandakan bawah
kambiumnya/ jaringannya aktif).
x Kelihatan ernas/ sehat/ segar.
58
x Diambil dari ranting yang berdiameter sontekan halus sehingga terlepaslah kulit
2-4 mm, atau diameternya sama yang membawa mata entres dengan kayu
dengan batang bawah. dan sayatan kayu tidak terlepas dari
ranting.
x Warna kulit sama dengan warna kulit
batang bawah (menunjukkan Apabila ranting yang terdapat mata
kesesuaian secara fisiologis). entres terlalu kecil, biasanya sayatan ikut
melepaskan kayu terikut dengan sayatan,
Pengambilan/pengupasan pola mata kalau itu terjadi kita masih dapat
entres dari atas ke bawah, karena yang memisahkan mata entres dengan kayu
dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tersebut dengan sontekan ujung silet
tingkat keberhasilan adalah lekatan pola yang hatihati. Kemudian rapihkan irisan
entres bagian bawah rapat dengan pola sisi bawah entres untuk menghindari
jendela di batang bawah. Atau dengan irisan sisi bawah entres dari kotoran atau
kalimat lain bahwa yang diperlukan infeksi, yang menjadi perhatian pola
adalah sisi bawah yang bersih, karena sayatan mata entres harus bersih dari
syarat mutlak agar tempelan jadi adalah kayu dan apabila dilihat tidak
pola mata entres harus melekat/ meninggalkan lubang di bekas kulit mata
menempel rapat pada sisi bawah dan entres, maka sayatan pola mata entres
salah satu sisi samping, sedangkan sisi tersebut siap untuk ditempelkan.
atas dan sisi samping lainnya tidak
melekatpun tidak apa-apa, tetapi lebih c) Menempelkan mata entres ke
sempurna kalau semua sisi menempel sayatan batang bawah
rapat (tetapi keadaan tersebut sulit
dicapai). Ukuran sayatan mata tempel Ambil sayatan mata entres,
sedikit lebih kecil dari ukuran sayatan masukkan, lekatkan, tempelkan,
batang bawah. tancapkan dan tekan entres pada sisa
sobekan di batang bawah. Prinsipnya
Batang disayat agak dalam sehingga semakin cepat penem-pelan dari
menembus kayu. Tangan kiri memegang pengambilan entres semakin baik, persen
ranting yang mau diambil mata entresnya, jadinya makin tinggi.
ibu jari tangan kiri menahan ranting dan
membantu mendorong ke arah atas saat d) Pengikatan
silet ditangan kanan mulai bergerak
membuat sayatan menembus kayu, Ambil tali dan tarik tali plastik yang
panjang sayatan sekitar 0.5-1 cm diatas disiapkan untuk pengikatan, pengikatan
mata entres dan 0.5-1 cm dibawah mata dari bawah tempelan melingkar ke atas
entres (sayatan mata entes se-panjang dimulai sekitar 0.5 cm di bawah
sekitar 1-1.5 cm), sayatan untuk sayatan/jendela, tali plastik disusun saling
pengambilan entres harus dengan satu tindih seperti menyusun genting,
gerakan mulus searah dan tidak boleh pengikatan dengan hatihati jangan terlalu
dengan gerakan terputus-putus. kencang (mengganggu proses penyatuan
batang bawah dan entres), atau kurang
Setelah sayatan melewati mata kencang/ kendur (air bisa masuk ke luka
entres, kemudian membuat kerat-an tempelan, sehingga menginfeksi
melingkar mengarah miring ke dalam tempelan) gunakan perasaan da-lam
menghubungkan kedua sisi sayatan pengikatan. Pengikatan di dekat mata
bidang pola mata entres, untuk entres harus lebih hati-hati, ikat bagian
memisahkan mata entres dengan kayu bawah mata entres menuju bagian atas
dengan cara mengait pola dengan ujung
silet atau dengan kuku jari dengan 59
Teknik Pembenihan Tanaman
mata entres, ikat arah menyilang menuju sendirinya bila mata entres sudah besar.
bawah mata entres, ikat bagian bawah Mata entres yang masih kecil ditutup
mata entres, kembali menyilang ke atas dengan tali plastik, tetapi disiasati dengan
mata entres usa-hakan sekitar mata menyisakan potongan tangkai daun
entres terikat sempurna sehingga air tidak dibawahnya agak panjang sedikit,
ma-suk ke dalam tempelan. Lanjutkan sehingga walaupun di tutup tapi sisa
pengikatan ke arah atas sampai ikatan potongan tangkai daun masih mam-pu
menutupi 0.5 cm diatas luka sayatan melindungi mata entres kecil dari tekanan
batang bawah, lalu kunci ikatan dan tarik pengikatan tali plastik sehingga cukup
tali plastik dan potong/rapikan sisa tali ruang untuk tumbuh dan mata entres
plastik. tidak patah. Jika mata tunasnya tidak
Mata entres yang besar atau menonjol seperti pada mangga dan jeruk,
mata tunas boleh ditutup rapat dengan
menonjol, semisal pada durian tidak
pita plastik.
ditutup tali plastik saat pengikatan,
tangkai daun dipotong penuh/biasanya
tangkai daunnya sudah tanggal dengan
AB
CD
Gambar 3.17.
Proses Pembibitan duria dengan teknik sambung, A. Menyiapkan alat dan bahan, B. Menyediakan biji
durian untuk batang bawah C. Mencampur media semai, D. Mengisi polybag
untuk menyemai biji durian
Teknik Pembenihan Tanaman 60
EF
GH
J
I
Gambar 3.17 (Lanjutan)
E. Menyemai biji durian untuk batang bawah, F. Memberi pupuk untuk batang bawah,
G. Memelihara batang bawah, H. Menyiapkan calon entres, I. Menyayat batang bawah
untuk menempelkan entres, J. Menyiapkan calon entres.
Teknik Pembenihan Tanaman 61
K
L
MN
OP
Gambar 3.17 (Lanjutan).
K. Mengambil entres, L. Menyelipkan entres, M. Membalut entres, N. Membalut dan mengikat
entres, O. Memelihara entres, P. Dari entres akan tumbuh menjadi tunas baru.
Teknik Pembenihan Tanaman 62
QR
ST
V
U
Gambar 3.17 (Lanjutan)
Q. Tunas baru tumbuh dan berkembang, R. Mengendalikan gulma OPT selama pemeliharaan
tunas baru, S. Daun tunas muda bertambah, T. Dari tunas muda tumbuh ranting serta daun
baru, U. Bibit hasil okulasi dipelihara secara kontinu, V. Bibit siap dipasarkan.
5) Kegiatan sesudah okulasi Untuk mendorong tumbuhnya mata
a) Deteksi keberhasilan okulasi
tunas atau pertumbuhan batang bawah
seimbang antara pertumbuhan keatas
Teknik Pembenihan Tanaman 63
dan menyamping, sehingga cukup Penyemprotan dengan insektisida apabila
makanan untuk proses melekatnya terdapat hama. Biasanya hama yang
tempelan entres, dilakukan pemotongan menyerang tanaman di pembibitan adalah
pucuk (titik tumbuh) batang bawah kutu perisai, kutu putih dan ulat daun.
setelah penempelan. Biasanya 2-3 Insektisida yang di-gunakan, misalnya
minggu kemudian mata okulasi mulai Supracide 25 WP, Decis 2.5 EC, Reagent
tumbuh dan dimulailah pembukaan 50 SC atau Decis 2.5 EC, Matador,
entres. Kita buka ikatan paling atas Kanon dengan konsentrasi 2 cc/l air.
dengan silet dan dilanjutkan dengan Perlu ditambahkan perekat semisal
memutar tali ikatan berlawanan dengan Suntick, apabila penyemprotan pada
arah pengikatan secara perlahan dan musim hujan.
hati-hati ke arah ikatan yang lebih bawah.
Penyemprotan dengan fungisida
Tanda dari keberhasilan okulasi apabila terdapat serangan penyakit
adalah mata entres yang ditempelkan lodoh/busuk daun, gejala bercak-bercak
tetap hijau, segar, tidak kering, atau tidak hitam pada permukaan daun, daun
patah. Mata tunas tumbuh, kalaupun melipat dan melekat satu sama lainnya,
belum kelihatan tumbuh dapat dengan selan-jutnya daun menjadi kecoklatan,
menggores sedikit permukaan sayatan kering dan mati. Biasanya penyakit yang
mata entres yang kita tem-pel apabila menyerang tanaman di pembibitan
tetap segar/hijau berarti tempelan jadi. terutama yang disebabkan oleh
Tempelan yang gagal mata tempelnya Rhizoctonia sp, Phytophthora sp,
akan berwarna coklat kehitaman. Fusarium sp dan Phytium sp. Bibit yang
terserang supaya tidak menular segera
Setelah mata tunas okulasi dipisahkan dari kelompok yang masih
mempunyai 2-3 helai daun yang dewasa sehat, kemudian seluruh bibit disemprot
dan siap berfotosintesis, lakukan dengan Antracol 70 WP, Dithane M-45 80
pemotongan kira-kira 2-3 cm di atas mata WP, Benlate dengan konsentrasi 2 cc/l
okulasi batang bawahnya. Agar atau 2 g/l air. Penyemprotan diulang
pertumbuhan mata tunas batang atas seminggu sekali.
tidak terganggu, tunas yang tumbuh dari
batang bawah harus dibuang. e. Penyusuan
b) Pemeliharaan bibit setelah okulasi Istilah penyusuan (approach grafting)
merupakan cara penyambungan di mana
Penyiraman paling lama 2 hari sekali, batang bawah dan batang atas
dilihat ada tidaknya hujan, yang harus masingmasing tanaman masih
diingat bahwa tanaman yang kita tempel berhubungan dengan perakarannya.
mengalami pelukaan/stress sehingga Keuntungan dari teknik ini adalah tingkat
memerlukan makanan, air dan perawatan keberhasilan tinggi, tetapi pengerjaannya
yang lebih. Pemupukan dapat dilakukan agak merepotkan, karena batang bawah
dengan menggunakan pu-puk daun harus selalu didekatkan kepada cabang
seperti Atonik, Metalik atau Gandasil D pohon induk yang kebanyakan berbatang
dengan kon-sentrasi 2 cc/l air atau meng- tinggi.
gunakan pupuk NPK (15:15:15) dengan
konsen-trasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk Kerugian lainnya bahwa penyusuan
ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu hanya dapat dilakukan dalam jumlah
pemupukan dapat juga diberikan melalui sedikit atau terbatas, tidak sebanyak
tanah dengan dosis 1-2 gram per sambungan atau menempel dan akibat
tanaman yang dilakukan sebulan sekali. dari penyusuan bisa merusak tajuk pohon
Teknik Pembenihan Tanaman 64
induk. Oleh karena itu penyusuan hanya Keduanya kemudian dilekatkan tepat
dianjurkan terutama untuk perbanyakan pada bagian yang disayat. Pada waktu
tanaman yang sulit dengan cara melekatkan harus diperhatikan agar
sambungan dan okulasi. kambium entres dan batang bawahnya
berhimpit. Posisi susuan bisa duduk atau
1) Tipe penyusuan menggantung. Pemotongan entres
dilakukan setelah pertautan berhasil.
Susuan duduk untuk mendekatkan Biasanya setelah 3-4 bulan. Tan-danya
batang bawah dengan cabang induknya ada pembengkakan disekitar batang yang
dibuat parapara dari bambu. Batang diikat. Agar cabang entres tidak kaget
bawah kemudian ditaruh diatas para-para atau stres sebaiknya pemotongan dari
dan disusukan dengan cabang pohon induk dilakukan secara bertahap
induk. Susuan gantung disebut demikian sebanyak tiga kali. Selang waktu
karena batang bawah yang akan pengeratan pertama ke berikutnya adalah
disusukan didekatkan dengan cabang seminggu. Pada pengeratan pertama
pohon induk dengan posisi menggantung. setelah terjadi pembengkakan cabang
Dan polybag batang bawah kita ikatkan entres dikerat 1/3 diameter cabang.
pada cabang batang atas. Minggu ke-dua 2/3 diameter cabang.
Minggu ketiga susuan dipotong lepas.
2) Cara melakukan susuan
x Pengupasan batang atas dan batang
Batang bawah disayat dengan bawah
kayunya sepanjang 2-3 cm, kira-kira 1/3
diameter batang. Hal yang sama x Penyatuan batang atas dan batang
dilakukan untuk ca-bang batang atasnya bawah
yang belum dipotong dari induk.
B
AC
Teknik Pembenihan Tanaman 65
D
E
Gambar 3.18.
Proses Pembibitan dengan teknik penyusuan, A. Pengupasan batang atas dan batang bawah, B.
Penyatuan batang atas dan batang bawah, C. Pengikatan batang atas dan batang bawah, D.
Pengikatan telah selesai dan perlu diberi satu ikatan lagi untuk menguatkan, E. Hasil teknik
penyusuan duduk
Gambar 3.18 (Lanjutan)
Hasil teknik penyusuan
Tabel 3.1. Perbanyakan beberapa tanaman buah-buahan dengan cara vegetatif
Jenis tanaman Okulasi Sambung Penyusuan Stek Cangkokan
Alpukat ++ +0 +
Belimbing ++ +- 0
Cempedak ++ +- 0
Duku 0+ +- 0
Durian ++ +- 0
Jambu air +- ++ +
Jambu biji ++ ++ +
Jambu bol -+ +0 +
Jeruk ++ ++ +
Teknik Pembenihan Tanaman 66
Kapulasan +- + _ +
+ 0 +
Mangga ++
+ - -
Manggis
+ +
Melinjo
Nangka
Rambutan +
Sirsak
Sukun ++
Keterangan : (+) baik (o) kurang baik (-) gagal
x Pengikatan batang atas dan batang Pemupukan dapat dilakukan dengan
bawah menggunakan pupuk daun seperti Atonik,
Metalik atau Gandasil D dengan
x Pengikatan telah selesai dan perlu konsentrasi 2 cc/l air atau menggunakan
diberi satu ikatan lagi untuk pupuk NPK (15:15:15) dengan
menguatkan konsentrasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk
ini dilakukan seminggu sekali. Selain itu
x Hasil teknik penyusuan duduk pemupukan dapat juga diberikan melalui
x Hasil teknik penyusuan gantung. tanah dengan dosis 1-2 gram per
tanaman yang dilakukan sebulan sekali.
3) Pemeliharaan bibit tanaman hasil
susuan. Penyiraman bibit pada musim
kemarau biasanya dilakukan setiap dua
Setelah bibit susuan siap disapih hari sekali,sedangkan pada musim hujan
maka pemeliharaan benih susuan disesuaikan. Penyiraman bibit ini
dilakukan dengan cara-cara sebagai dilakukan dengan menggunakan gembor
berikut. Pemeliharaan bibit pada umunya air.
adalah penyemprotan dengan insektisida
apabila terdapat hama. Biasanya hama Pengairan sistem genangan atau
yang menyerang tanaman di pembibitan bahasa Jawanya dilep apabila
adalah kutu perisai, kutu putih dan ulat pembibitannya dilakukan dalam polybag
daun. Insektisida yang digunakan, yang ditaruh di sawah, maka cara
misalnya Supracide 25 WP, Decis 2,5 EC, penyiraman dengan menutup saluran
Reagent 50 SC atau Decis 2.5 EC pembuangan air, kemudian air
dengan konsentrasi 2 cc/l air. dimasukkan ke areal pembibitan sampai
media di polybag menjadi basah.
Penyemprotan dengan fungisida Pemasukan air ini sebaiknya dilakukan
dilakukan apabila terdapat serangan pada waktu sore/ malam hari ketika suhu
penyakit. Biasanya penyakit yang tanah tidak tinggi. Lama perendaman 1-2
menyerang tanaman di pembibitan jam dengan tinggi air cukup ¾ tinggi
terutama yang disebabkan oleh polybagnya.
Rhizoctonia sp, Phytophthora sp,
Fusarium sp dan Pythium sp. Bibit yang Penyiangan rumput pengganggu
terserang supaya tidak menular segera (gulma), karena rumput selalu bersaing
dipisahkan dari kelompok yang masih dengan bibit dalam pengambilan hara,
sehat, kemudian seluruh bibit disemprot ruang tempat tumbuh, air dan sinar
dengan Antracol 70 WP, atau Dithane M- matahari.
45 80 WP dengan konsentrasi 2 cc/l atau
2 g/l air. Penyemprotan diulang seminggu 3.5. Pemilihan Teknik Perbanyakan
sekali. Vegetatif
Teknik Pembenihan Tanaman 67
mengandung getah. Rambutan dan
Ada lima cara perbanyakan vegetatif kapulasan selalu gagal kalau disambung
buatan untuk tanaman buah yang sudah
dikenal oleh para penangkar bibit dan (enten) karena pengaruh asam fenolat
petani yaitu cara penyambungan, okulasi,
penyusuan, cangkok dan stek. Pada tiga yang teroksidasi dapat menimbulkan
cara yang pertama dikenal adanya istilah
batang bawah dan batang atas. pencoklatan (browning).
Batang bawah berupa tanaman yang Resin dan asam fenolat ini bersifat
biasanya berasal dari biji. Tanaman dari
biji sengaja dipilih karena mempunyai racun terhadap pembentukan kalus.
keunggulan dari segi erakarannya, yakni
tahan cendawan akar dan mempunyai Sedangkan contoh lainnya adalah
perakaran yang banyak serta dalam,
sehingga tahan terhadap kekeringan dan belimbing dan manggis yang sulit sekali
kondisi tanah yang becek. Sedangkan
batang atas berupa ranting atau mata berakar bila dicangkok karena kalusnya
tunas dari pohon induk yang mempunyai
sifat unggul terutama dalam produksi dan hanya menggumpal dan tidak mampu
kualitasnya. Dari hasil menggabungkan
sifat batang bawah dan batang atas ini membentuk inisiasi (bakal) akar.
diperoleh bibit tanaman yang disebut bibit
enten, okulasi dan susuan. Pada Dalam perbanyakan vegetatif
perbanyakan dengan cara mencangkok
batang bawah tidak diperlukan karena tanaman buah-buahan, ada cara
pada cara ini perakaran keluar langsung
dari cabang pohon induk yang dicangkok. perbanyakan tertentu yang lebih
Sedangkan cara stek pada prinsipnya
menumbuhkan bagian atau potongan menguntungkan bila dilakukan pada jenis
tanaman, sehingga menjadi tanaman baru
menumbuhkan bagian atau potongan tanaman tertentu pula, sehingga cara
tanaman, sehingga menjadi tanaman
baru. Kelebihan bibit vegetatif yaitu selain perbanyakannya menjadi cepat dan
berbuahnya persis sama dengan
induknya, bibit juga berumur genjah efisien. Tanaman manggis dan belimbing
(cepat berbuah). Tanaman manggis asal
bibit susuan berbuah lima tahun setelah akan lebih menguntungkan bila
tanam, sedangkan bibit yang berasal dari
biji baru berbuah 10-15 tahun setelah diperbanyak dengan cara enten,
tanam. Bibit durian okulasi bisa berbuah
4-6 tahun setelah tanam, sedangkan bibit sedangkan tanaman durian
asal biji berbuah lebih dari 10 tahun
setelah tanam. menguntungkan bila diperbanyak dengan
Beberapa jenis tanaman buah- cara okulasi. Perbanyakan tanaman
buahan tertentu sampai saat ini hanya
berhasil diperbanyak dengan cara tertentu buah-buahan dengan cara penyusuan
pula. Ada jenis tanaman tertentu yang
tidak bisa diokulasi karena banyak walau keberhasilannya tinggi, tetapi
Teknik Pembenihan Tanaman kurang praktis dalam pengerjaannya,
sehingga bibit yang dihasilkan per satuan
waktu menjadi sedikit. Sebagai contoh
seorang pekerja yang sudah terampil
mengokulasi durian, dalam sehari (8 jam
kerja) bisa mengokulasi 350-400
tanaman, sedangkan untuk penyusuan
hanya bisa mengerjakan 75-100 susuan
sehari. Oleh karena itu perbanyakan
dengan cara penyusuan hanya
disarankan sebagai alternatif terakhir
dalam perbanyakan tanaman buah-
buahan seperti pada perbanyakan
tanaman jenis nangka kandel yang
keberhasilannya kurang dari 20% bila
diperbanyak dengan cara enten atau
okulasi. Dengan diketahuinya cara
perbanyakan yang lebih menguntungkan
untuk masing-masing tanaman buah-
buahan, maka akan diperoleh efisiensi
tinggi dalam pengadaan bibit buah-
68
buahan secara masal, walaupun dengan
menggunakan cara konvensional.
Tabel 3. 2. Persentase keberhasilan cara perbanyakan okulasi, enten dan penyusuan pada
beberapa tanaman
Jenis tanaman Okulasi Enten Penyusuan
Alpukat 40-70 50-80 70-100
Belimbing 40-60 60-90 60-100
Duku 0-10 40-60 40-80
Durian 60-80 20-60 60-100
Jeruk 60-70 70-85 60-90
Kapulasan 10-40 0 40-80
Mangga 40-70 60-90 60-100
Manggis 0 50-80 50-80
Melinjo 70-80 80-90 70-100
Rambutan 30-70 0 60-100
Sawo 0 70-80 60-90
Sumber : Sunaryono (1987) dan Wijaya (1990)
Keterangan : nilai dalam persen (%)
a. Tips Membeli Bibit Tanaman memudahkan bagi pembeli yang akan
komplain.
Bibit yang siap untuk ditanam
1) Membeli bibit yang unggul atau
manfaatnya akan dapat dinikmati setelah baik kualitasnya
beberapa bulan atau beberapa tahun. Induk yang baik berasal dari varietas
unggul, sehat dan telah cukup umur (lebih
Dengan demikian kesalahan dalam baik kalau pohon induk sudah
berproduksi). Untuk memastikan bahwa
membeli bibit ini akan berakibat fatal bukan bibit tersebut berasal dari induk yang baik,
cara yang paling baik adalah dengan
hanya berupa kerugian ekonomi tetapi juga mengetahui sendiri secara langsung
tanaman induk bibit tersebut. Hal ini tidak
kerugian tenaga dan waktu. Ada beberapa sulit dilakukan jika penjualnya telah
dikenal baik oleh pembeli. Pada kondisi
kiat dalam pembelian bibit yang harus seperti ini biasanya pembeli tahu betul
kondisi "dapur produksi" produsen bibit
diperhatikan baik itu faktor teknis maupun tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk
mengetahui secara langsung kondisi
faktor non teknis. tanaman induknya, upaya yang dapat
dilakukan adalah meminta informasi
Penjual bibit yang dapat dipercaya sebanyak mungkin kepada penangkar
tentang induk tanaman tersebut. Untuk
memiliki ciri sebagai berikut: Trdaftar di mengetahui varietas bibit tersebut, dapat
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
(BPSB).
x Bibit yang dijualnya telah bersertifikat
x Memiliki pembibitan sendiri atau
mengetahui dengan pasti asal
penangkarnya sehingga memudahkan
melacak keaslian varietasnya.
Mengetahui secara pasti varietas bibit
yang dijualnya. Memiliki tempat penjualan
permanen (mangkal) sehingga
Teknik Pembenihan Tanaman 69
dilakukan dengan pengidentifikasian ciri- Dengan cara pengepakan seperti ini,
ciri spesifik varietas tersebut. Bibit sehat maka bibit dalam polybag yang semula
dan berpenampilan baik beratnya 4-7 kg/bibit menjadi0,5-1
kg/bibit.
Dalam memilih bibit tanaman, yang
perlu diperhatikan pertama kali ialah Mengeluarkan setengah tanahnya
pertumbuhan batang, cabang dan dan ditambah dengan gel (Agrosoft),
daunnya. Selanjutnya dapat diperhatikan kemudian polybag diikat. Keadaan ini
juga penampakan luarnya, apakah ada membuat bibit mampu bertahan sampai
gejala serangan hama dan penyakit atau 4-7 hari tanpa penyiraman · Pengepakan
tidak. tanpa mengurangi media tanam, biasanya
untuk angkutan darat.
Bentuk batang dan cabang dipilih
yang baik, kelihatan mulus dan kokoh, Pengangkutan benih vegetatif harus
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek direncanakan dengan baik. Pada
sesuai dengan umurnya. Tanaman yang umumnya apabila benih akan diangkut
kerdil biasanya kelihatan pendek dari yang dengan pesawat, tidak terlalu khawatir
seharusnya. Ada pula bibit yang terhadap kerusakan karena kekurangan
pertumbuhan tingginya terlalu pesat, air (kekeringan).
sedangkan batangnya kelihatan kecil dan
terkesan kurang kokoh. Yang harus diperhatikan adalah
apabila benih vegetatif akan diangkut oleh
Perlu diperhatikan bahwa bibit yang angkutan darat atau laut yang
baik biasanya memiliki batang utama yang membutihkan waktu relatif lama (lebih dari
lurus dan tumbuh tegak, tidak melengkung. 4-7 hari) maka harus dilakukan
Pada tanaman buah yang memiliki pengepakan benih dengan batuan bahan-
percabangan banyak, biasanya cabang bahan yang dapat mengurangi
tumbuh ke segala arah secara merata. penguapan air dan respirasi. Salah satu
Pada pucuk tanaman dan ujung ranting tekniknya adalah dengaan cara
tampak kuncup daun yang menandakan membungkus semua benih dengan daun/
adanya pertumbuhan. pelepah pisang dan polibag benih ditutup
dengan serbuk gergaji basah (ringan
2) Pengemasan dan pengakutan benih. tetapi benih tetap lembab) dan benih siap
untuk dipcking dan dikirim.
Untuk bibit yang dikirim dalam bentuk
stump (cabutan), pengirimannya tidak ada Pada kondisi yang lebih modern,
masalah karena beberapa bibit bisa saja plastik pengepak benih diisi N2 atau
dibungkus dengan batang pisang atau divacuum sehingga tidak terjadi proses
bahan lain yang bersifat lembab, sehingga respirasi dan benih akan aman selama
akarnya tidak kering, semisal bibit jeruk masa pengankutan.
dan jati.
3.6. Sertifikasi Benih
Pengemasan bibit yang peka, seperti
bibit durian, dapat dilakukan dengan cara Masalah yang perlu diperhatikan
mengeluarkan setengah tanahnya, dalam usaha pembibitan adalah upaya
kemudian ditambahkan serbuk kelapa registrasi dan sertifikasi varietas bibit
(cocopeat). Untuk menghilangkan stres, yang yang akan disebarkan kepada
sebelum diangkut bibit diletakkan dahulu di masya-rakat. Pohon induk untuk sumber
bawah naungan dan disiram untuk mata tunas (entres) harus diregistrasi
adaptasi. Setelah satu minggu biasanya terlebih dahulu oleh petugas Balai
bibit sudah segar kembali dan dapat dipak
dalam peti berventilasi untuk dikirim. 70
Teknik Pembenihan Tanaman
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Cara melakukan sertifikasi adalah
(BPSB). Dasar dari Sertifikasi benih
sebagai berikut:
adalah:
Undang-undang Nomor 12 Tahun x Penangkar harus memberi tahu
rencana penangkarannya kepada
1992, tentang Sistem Budidaya
BPSB selambatlambatnya satu
Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik minggu sebelum dimulai pelaksanaan
Indonesia Nomor 44 tahun perbanyakan bibit.
1995,Tentang Perbenihan Tanaman.
Undang-undang Nomor 22 Tahun x Pengisian formulir tentang rencana
dan jumlah bibit yang akan
1999, tentang Pemerintah Daerah.
diproduksi, disesuaikan dengan
kemampuan pohon induk dan tenaga
Tujuan registrasi pohon induk buah- yang tersedia. Bila penangkar akan
buahan adalah untuk menjamin kebenaran mengambil entres dari pohon induk
bibit yang dihasilkan dari pohon induk yang milik orang lain, maka pada
bersangkutan secara hukum (yuridis), pengajuannya dilengkapi dengan
sehingga konsumen tidak dirugikan. surat persetujuan dari pemilik pohon
Tujuan lainnya adalah untuk menjamin induk.
kebenaran suatu varietas. Sebagai contoh x Setelah pemohonan diterima BPSB
maka petugas BPSB akan
adalah tentang banyak beredarnya
melakukan pemeriksaan
varietas sitokong yang berlainan. Jika
pendahuluan tentang: kepastian letak
diperhatikan, mungkin dapat dikumpulkan
atau areal penangkaran. Kebenaran
sekitar selusin varietas sitokong yang
varietas pohon induk. Perkiraan
berbeda ciri tanamannya. Padahal varietas
jumlah bibit yang akan diperbanyak.
sitokong yang resmi dilepas Menteri
x Setelah diperiksa baru dilakukan
Pertanian pada tahun 1984, hanya ada perbanyakan bibit.
satu jenis. Sedangkan selebihnya adalah
jenis-jenis durian yang tidak diketahui asal- Pada waktu pelaksanaan
usulnya yang diberi nama sitokong. Hal perbanyakan, petugas BPSB akan
tersebut menunjukkan bahwa pengawasan mengawasi tentang:
cara perbanyakan bibit perlu diperketat x Kebenaran pohon induk yang
agar tidak mengecewa-kan para pembeli digunakan.
bibit. Investasi pohon buah-buahan x Kebenaran entres yang digunakan.
merupakan investasi jangka panjang, x Mengetahui jumlah tanaman yang
sehingga bila seseorang membeli bibit diperbanyak.
palsu, baru diketahui 4-5 tahun yaitu pada x Memeriksa cara perbanyakannya
(okulasi, sambung, cangkok,
saat pohon tersebut menghasilkan buah.
Kerugian uang, tenaga dan waktu akan penyusuan).
menimbulkan kekecewaan yang x Pada akhir pemeriksaan menjelang
mendalam, sehingga akhirnya pelabelan, dilakukan pemeriksaan
menghambat usaha tanaman buah- lagi tentang jumlah bibit yang tumbuh
buahan. Oleh karena itu dianjurkan dengan baik dan layak untuk diberi
membeli bibit yang telah diketahui ciri-ciri label.
atau bibit yang berlabel. x Entahah itu penangkar mengajukan
a. Sertifikasi dan pelabelan benih permohonan seri label.
x Label diisi dan diajukan ke BPSB
untuk diberi nomer seri dan
dilegalisir. Di dalam label yang
Teknik Pembenihan Tanaman 71
warnanya merah dimuat data: harus berasal dari pohon induk yang
(Gambar 10 dan Gambar 11) sudah terdaftar dan varietas batang
bawah dan dikeluarkan dengan
x Nama dan alamat penangkar, sepengetahuan BBI (Balai Benih Induk).
Sedangkan batang bawah untuk label
x Asal bibit. merah vaietasnya bisa "sapuan" asalan.
x Jenis tanaman. Gambar 3.19. Contoh Label Merah yang
dikeluarkan BPSB untuk benih durian.
x Varietas batang bawah.
Sebagai tindak lanjut dari
x Varietas batang atas. pemberian label bagi bibit unggul perlu
disertakan informasi atau data mengenai
x Tanggal pemasangan label. daerah penanaman yang cocok untuk
bibit tertentu. Keterangan mengenai
x Gambar 10. Label merah yang varietas tertentu cocok ditanam di dataran
dikeluarkan BPSB rendah atau dataran tinggi dan jenis tanah
Besarnya biaya sertifikasi telah apa yang paling cocok, perlu diketahui
oleh para petani dan konsumen yang
ditentukan sesuai SK Direktur Jenderal ingin menanam bibit unggul tersebut.
Tanaman Pangan. Sebagai contoh, untuk Pada dasarnya bibit unggul memerlukan
perbanyak-an jenis tanaman buah-buahan lingkungan tumbuh yang spesifik, agar
di wilayah Jawa Barat dan Jakarta, buah yang dihasilkannya benar-benar
terutama varietas buah-buahan yang unggul. Misalnya durian petruk yang asli
sudah dilepas oleh Menteri Pertanian, berasal dari Jepara, Jawa Tengah, kurang
biayanya adalah Rp 20 per bibit batang memuaskan jika ditanam di daerah Bogor,
bawah yang diajukan dalam pemeriksaan Jawa Barat. Hal ini disebabkan karena
lapang. Penerimaan hasil pemeriksaan daerah Jepara, Jawa Tengah memiliki
bibit yang diperoleh BPSB ini merupakan kondisi iklim yang berbeda dengan
pendapatan negara yang harus disetor daerah Bogor, Jawa Barat. Jepara, Jawa
langsung ke kas negara. Untuk pembuatan Tengah mempunyai ketinggian sekitar 50
dan pencetakan label merah muda m di atas permukaan laut dengan iklim
biayanya antara Rp 200 tergantung yang kering (curah hujan rendah).
negoisasi dengan petugas BPSB tentang Sedangkan kondisi tanah dan iklim
mutu kertas dan cetakan label tersebut, daerah Bogor adalah lembab dan banyak
sedangkan untuk label putih biayanya Rp hujan, sehingga tidak menunjang sifat
600,- karena mutu kertasnya lebih baik. unggul durian petruk. Bibit yang
Khusus untuk bibit jeruk bebas CVPD, seharusnya berbuah pada umur lima
label hanya berlaku untuk jangka wak-tu tahun, baru berbuah pada umur tujuh
tiga bulan, setelah itu bibit harus diperiksa tahun setelah tanam. Informasi seperti ini
ulang tentang kese-hatannya. Bibit yang harus diketahui para penanam bibit
dinyatakan sehat baru bisa diberi label lagi
dengan biaya Rp 20 per bibit. Selain label 72
merah muda yang sudah sering kita lihat di
lapang untuk bibit unggul yang sudah
dilepas melalui SK Menteri Pertanian,
sebenarnya ada label biru untuk varietas
unggul lokal yang belum dilepas melalui
SK Menteri dan yang terakhir adalah label
putih yang dikhususkan untuk bibit unggul
yang sudah dilepas melalui SK Menteri
Pertanian dan bibit tersebut ditanam
dengan tujuan dijadikan pohon induk
sebagai sumber mata entres.
Khusus label putih pemeriksa-an lebih
teliti menyangkut jenis varietas batang atas
Teknik Pembenihan Tanaman
unggul buah-buahan agar mereka tidak Dasar dari SKPPB adalah Undang-
kecewa di kemudian hari.
undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang
Selama ini masih beredar
kepercayaan bahwa bibit unggul itu akan Sistem Budidaya Tanaman; Peraturan
selalu bersifat unggul walaupun ditanam di
tempat yang sebenarnya tidak cocok. Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44
Bahkan ada anggapan bahwa bibit unggul
tidak memerlukan pemupukan dan tahun 1995,Tentang Perbenihan
penyemprotan pestisida, sehingga cukup
ditanam, ditinggalkan, kemudian akan Tanaman; dan Undang-undang Nomor 22
berbuah sendiri dengan lebat. Harapan
seperti ini tentunya hanya merupakan Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah.
angan-angan dan pasti akan berakhir
dengan kekecewaan. Bila terjadi hal Adapun manfaat dari SKPPB adalah:
demikian, maka yang dikambinghitamkan
biasanya adalah si penjual, bahwa bibit x Pembibitan tersebut sudah terdaftar
yang dijual palsu. Padahal pengetahuan secara resmi di BPSB dan berhak
dasar si penanam inilah yang tidak
memadai untuk menanam bibit-bibit jenis menerima pembinaan tentang
unggul tadi. Oleh karena itu perlu
diingatkan kembali bahwa kemajuan perbenihan dari instansi terkait.
berupa penemuan bibit unggul varietas
baru, perlu diimbangi dengan kemajuan x Meningkatkan kepercayaan
pengetahuan petani mengenai cara-cara
bercocok tanam yang lebih baik. konsumen bibit terhadap pembibitan
Peningkatan pengetahuan dapat diperoleh
dengan membaca tulisan atau artikel pada tersebut.
majalah pertanian, mengikuti kursus dan
seminar atau menjadi anggota dari suatu x Sebagai prasyarat apabila
perkumpulan hortikultura. Dengan pembibitan mengikuti tender atau
mengadakan pertemuan yang teratur
dapat dibahas masalah baru yang menyuplai bibit untuk proyek
ditemukan di lapangan dan dicarikan jalan
keluarnya. Pengalaman pngalaman pemerintah.
berharga dari sesama rekan petani, dapat
dijadikan modal yang sangat berharga x Memudahkan waktu pengurus-an
untuk terus maju dalam mengembangkan labelisasi bibit, walaupun penangkar
usaha hortikultura yang semakin cerah.
Untuk informasi lebih lengkap tentang yang tak memiliki SKPPB pun juga
tanaman buah varietas unggul yang telah
dilepas dengan SK Menteri Pertanian bisa mengajukan labelisasi bibit.
dapat dilihat di Lampiran 1. Deskripsi
tanaman buah varietas unggul yang telah Untuk memperoleh SKPPB
dilepas dengan SK Menteri Pertanian. Penangkar benih mendaftar di kantor
BPSB Kabupaten atau Kota, kemudian
b. Surat Keterangan Pendaftaran petugas BPSB melakukan pemeriksaan
Pedagang Benih (SKPPB) lapang pendahuluan tentang:
Teknik Pembenihan Tanaman x Kepastian letak atau areal
penangkaran.
x Jenis dan varietas tanaman yang
dibibitkan.
x Kebenaran varietas ponon induk
sebagai sumber entres.
x Perkiraan jumlah bibit yang akan
diperbanyak.
Setelah pemeriksaan selesai dan
terbukti kebenarannya, maka petugas
melaksanakan pemberkasan untuk
diajukan ke Dinas Pertanian Tanaman
Pangan tingkat Propinsi UPTD Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura,
karena instansi ini yang berwenang
mengeluarkan SKPPB. Kalau sudah
lengkap berkasnya, SK akan turun sekitar
1 bulan kemudian. Biaya pengurusan
73
SKPPB adalah Rp 50.000,- di luar ongkos baik selama di penyimpanan, maka benih
transportasi bagi petugas. SKPPB berisi harus dilindungan dari gangguan luar,
data baik berupa gangguan biologis maupun
x Nama perusahaan. lingkungan. Untuk melindungi benih dari
x Alamat perusahaan. serangan penyakit dapat dilakukan
x Bentuk/status perusahaan. dengan cara pemberian perlakuan
x Nama pemimpin perusahaan. fungisida Ridomil 5 gram/kg benih
x Alamat pemimpin perusahaan. genaratif. Prosedur perlakuan fungisida
pada benih adalah sebagai berikut.
Dengan ketentuan bahwa setiap akhir x Siapkan Ridomil sebanyak 5 ‰ dari
tahun harus melapor kembali rencana
pengadaan/ penyaluran benih, bersedia berat benih yang akan disimpan.
mentaati peraturan-peraturan yang x Tambahkan air sedikit demi sedikit ke
berlaku. SKPPB ini berlaku selama 2 tahun
dan sesudahnya harus memperpanjang dalam tepung Ridomil kemudian
atau membuat lagi SKPPB tersebut. campur sampai dengan rata
sehingga membentuk pasta Ridomil.
Gambar 3.20. x Campurkan benih dengan pasta dan
aduk dengan hati-hati sehingga
Gambar campuran merata.
x Benih genetif yang telah diberi
Contoh Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang perlakuan Ridomil dikeringanginkan
Benih (SKPPB) kembali sehingga kadar air benih
sebelum diperlakukan dengan
3.7. Perlakuan, pengemasan, setelah perlakuan relatif sama.
x Benih yang tealh diberi perlakuan
penyimpanan dan penyaluran dikemas dan dipasang label
sertifikasi benih.
benih.
Benih generatif yang akan disimpan
Sebelum benih generatif dijual ke harus diperhatikan kadar airnya.
Upayakan agar kadar air berada [ada
pasar bebas atau petani, pada umumnya kisaran 8-12% tergantung jenis
benih-benih tersebut harus dapat disimpan komoditinya. Benih-benih yang telah
dalam jangka waktu yang relatif lama. disertifikasi, diperlakukan dan .dikemas
dapat disimpan selama 6-9 bulan.
Agar kulaitas benih dapat terjaga dengan Penyimpanan benih sebaiknya di ruang
yang mempunyai kelembaban udara yang
Teknik Pembenihan Tanaman rendaj seperti di dalam gudang dengan
fasilitas AC (Air conditioner) dan
upayakan pada suhu yang rendah. Jika
kedua persyaratan tadi tidak terpenuhi,
sebaiknya benih vegetatif disimpan di
dalam gudng dengan ventilasi yang cukup
sehingga pertikaran udara dapat berjalan
dengan baik.
Benih-benih yang disimpan dalam
gudang akan didistribusikan apabila
terdapat order pembelian. Sebaiknya
penyaluran benih dilakukan sesegera
74
mungkin dengan menggunakan benih yang lebih dahulu masuk ke dalam
metode just in time. Benih yang disimpan gudang maka harus disalurkan paling
hanya benih yang diorder konsumen dan duluan.
akan segera dikirimkan atau Pendistribusian benih sebaiknya
didistribusikan. Apabila metode distribusi
mengkuti kaidah dalam sertfikasi benih
seperti yang tersebut di atas tidak
memungkinkan, maka sebaiknya yaitu hanya dapat disimpan selama 6-8
bulan setelah selesainya masa pengujian
menggunakan metode first come first out.,
benih.
Teknik Pembenihan Tanaman 75
Ringkasan
Setelah mempelajari BAB 3. siswa telah mampu menguasai kompetensi-kompetensi
berikut:
1. Dasar-dasar pembenihan tanaman dan produksi benih tanaman.
2. Kesekatan dan keselamatan kerja.
3. Pengelolaan alat dan mesin pembenihan tanaman.
4. Menerapkan persyaratan kerja
5. Menyiapkan lahan dan media untuk produksi benih vegetatif.
6. Memelihara pohon induk.
7. Membiakkan tanaman dengan stek.
8. Membiakkan tanaman dengan sambung.
9. Membiakkan tanaman dengan susuan
10. Membiakkan tanaman dengan okulasi
11. Merawat benih tanaman
12. Medistribusikan benih tanaman.
Dasar-dasar pembenihan tanaman Kesehatan dan Pengelolaan alat dan
keselamatan kerja mesin pembenihan
Investasi modal usaha, lahan,
bahan baku, SDM, alat dan x Norma x Pemelihartaa
masin, pemahaman K-3, teknik kesehatan n berencana
budidaya, panen dan
penanganan benih, sertifikasi, x Norma x Pemeliharaa
penggudangan, distribusi, keselamatan n perbaikan
pemasaran dan layanan purna
jual. x Kerja nyata x Pemeliharaa
n terbatas.
Pohon induk Batang bawah dan
batang atas Teknik penyiapan
x Pohon induk dan kebun benih
produksi: pohon induk x Pemilihan
bergabung dengan kebun batang bawah. x Pembibitan
produksi. Jarak tanam x Teknik
pohon induk relative lebih x Pengepakan
jarang dibandingkan batang atas. pembenihan
dengan jarak tanam
normal.
Pohon induk: pohon induk yang
spesifik dan terpisah dari kebun
produksi pada umumnya
mempunyai jarak tanam yang
lebih sempit. Pohon induk pada
76
kebun induk spesifik akan lebih
terpelihara kemurnisnnya.
Teknik produksi benih vegetatif Pemilihan teknik pembenihan
x Teknik pembenihan dengan x Tip membeli tanaman
stek x Factor teknis yang harus
x Teknik pembenihan dengan dipertimbangkan.
cangkok x Pengepakan bibit.
x Teknik pembenihan dengan
sambung
x Teknik pembenihan dengan
sambung
x Teknik pembenihan dengan
okulsi
x Teknik pembenihan dengan
susuan
Sertifikasi benih Perlakuan pengemasan Pengepakan
x Sertifikasi x Benih harus x Bibit dikirim dalam
dan dilindungi dari bentuk cabutan.
pelabelan gangguan biologis
benih. dan lingkungan. x Bibit dikirim dengan
akar yang terbungkus
x Surat x Perlakuan setengan media
keterangan pengemasan benih tanam.
pendaftaran dapat dilakukan
pedagang dengan pemberin x Bibit dikirim dengan
benih perlindungsn fisik dan akar yang terbungkus
kimia. dengan setengan
media tanam
ditambah dengan gel.
SOAL:
1. Terangkan minimal 3 proses produksi benih secara vegetatif.
2. Bagaimana metode untuk mendaftarkan benih varietas baru.
3. Mengapa sebagai tanah pada perakaran bibit tanaman harus tetap
dipertahankan pada saat pengepakan dan pengiriman.
TUGAS:
1. Lakukan identifikasi benih di pasar pertanian, berapa persen benih yang
telah bersertifikat.
2. Lakukan kegiatan bermain peran dengan tema trik memilih benih vegetatif
yang siap tanam.
77
78
BAB 4. TEKNIK PRODUKSI BENIH GENERATIF TANAMAN
4.1 Proses Pembentukan Biji Pada mempunyai kerangka struktur yang
Tanaman sama. Bunga terbentuk pada tangkai
khusus yaitu tangkai bunga atau
Ciri terpenting dalam reproduksi pedicellus. Pada apeks yang
membesar tersusun bagian-bagian
seksual adalah pembuahan, yaitu bunga. Salah satu bagian bunga
adalah kelopak bunga (calyx) dimana
penyatuan sel betina dan sel jantan biasanya bagian ini menumpang pada
daun kelopak berwarna hijau
(gamet). Hasil penyatuan tersebut (sepalum).
dinamakan zigot. Zigot tersebut Sebelum mekar, kelopak daun ini
membungkus bagian bunga yang lain.
berisi kedua krosom dari individu Sedangkan bagian ang paling
menonjol adalah daun mahkota bunga
jantan dan individu betina dan (petalum) yang secara kolektif disbeut
mahkota (corolla). Calyx dan corolla
merupakan sel pertama dari individu bersama-sama membentuk hiasan
bunga atau perianth. Petal dapat
baru. Zigot akan tumbuh menjadi berwarna putih, merah, jingga,
kuning, biru dan sebagainya.
embrio (janin) di dalam biji. Bila biji
Gambar 4.1 .
berkecambah akan menjadi Struktur bunga yang lengkap
tumbuhan dewasa. Karena embrio Jika diperhatikan gambar
mofologi sebuah bunga, maka bagian
tersebut memiliki sifat-sifat kedua pusat bunga terletak pada putik
(pistillum), yang biasanya berbentuk
induknya, maka kemampuan botol dengan dasar membengkak
mewariskan sifat-sifat tersebut
melalui biji dari generasi ke generasi.
Bunga merupakan fase penting
dalam proses pembentukan biji.
Pada dasarnya bunga terdiri dari
beberapa organ, namun hanya dua
organ saja yang terlibat dalam
pembentukan biji, yaitu benang sari
(stamen) dan putik (pistil). Benang
sari menghasilkan serbuk sari yang
masing-masing membentuk gamet
jantan. Sedangkan putik akan
membentuk bakal biji (ovulum) yang
mengandung telur. Pada waktu
proses penyerbukan, yaitu jatuhnya
serbuk sari pada kepala putik,
terbentuklah tabung serbuk sari,
kemudian berlangsung pembuahan
antara sperma dengan telur. Proses
akhir dari pembuahan ini adalah
terbentuknya biji. Struktur bunga
sangat beragam, walaupun demikian
terdapat pola umum dari berbagai
macam tumbuhan. Semua bunga
79
yang dinamakan dengan bakal buah kelompok tumbuhan dan digunakan
(ovarium). Bagian ini dihubungkan ke
kepala putik oleh tangkai putik sebagai faktor dalam kunci identifikasi
(stylus). Di dalam bakal buanh dan klasifikasi.
terdapat bakal biji. Putik sendiri
dibentuk oleh satuan danun buah Walaupun umumnya bunga
(carpellum) yang secara kolektif memiliki struktur yang sama,
dinamakan gynaecium).
keragaman bunga ditunjukkan dengan
Di atas petal terdapat benang sari
adanya odifikasi bagianbagian bunga.
yang terdiri dari tangkai sari
(filamentum) yang bentuknya ramping Beberapa modifikasi ini
dengan kepala sari (enthra) yang memungkinkan adanya keragaman
berisi serbuk sari (pollen). Seluruh
kumpulan benang sari dinamakan dalam penyerbukan. Selain itu
androecium. modifikasi juga merupakan indikasi
Ada dua macam putik, yaitu putik
proses evolusi, sehingga digunakan
sederhana dan putik majemuk. Putik
sebagai alat untuk mengetahui
manjemuk terdiri dari dua daun buah
atau lebih, sedangkan puitik kekerabatan berbagai tumbuhan.
sederhana hanya tersusun dari satu
Bagian-bagian bunga umumnya
kapel saja. Bakal biji terbentuk pada
permukaan sebelah dalam dekat disusun dalam lingkaran. Jumlah
dengan tepi daun buah. Tempat lingkaran biasanya empat atau lima.
melekat bakal biji atau biji dinamakan
tembun atau plasenta. Pada tanaman Lingkaran luar menunjukkan sepalum,
ercis dan kacang-kacangan ter-dapat dan seterusnya petalum, satu atau
sebaris bakal biji yang melekat pada
tepi karpel yang melebur. Sedangkan dua lingkaran stamen, satu lingkaran
pada bunga cempaka (Magnolia) karpel yang bersatu menjadil pistil
terdapat beberapa putik sederhana.
majemuk. Jumlah bagian pada setiap
Biasanya bila terdapat be-berapa
putik, maka akan melebur membentuk lingkaran bervariasi sesuai species,
pistil majemuk dan hanya satu putik
tetapi biasanya tetap.
saja yang terbentuk dalam bunga.
Peleburan daun buah dapat Pada kelas Angiospermae,
terjadi dengan dua cara. Pertama, pengelompokan monokotil dan dikotil
peleburan karpel dekat tepi atau dibedakan dari jumlah bagian bunga
sepanjang tepi hingga membentuk
satu kantung besar yang di dalamnya pada setiap lingkaran. Pada
berkembang bakal biji. Kedua, karpel kelompok dikotil, jumlah bagian
melebar ke tengah dan peleburan
tersebut empat atau lima atau
terjadi sepanjang tepinya, sehingga
bakal biji terkumpul di pusat. Hal ini kelipatannya, misalnya lima sepalum,
merupakan ciri khas pada berbagai
lima petalum, 10 stamen, dan lima
karpel. Pada tanaman tulip terdapat
enam bagian perianth, enam stamen,
dan tiga karpel. Pada beberapa
tumbuhan stamen dan karpel yang
jumlahnya banyak melekat pada
receptacle secara terpilin dan bukan
lingkaran. Kombinasi antar susunan
dalam spiral dan besarnya jumlah
stamen dan karpel dianggap sebagai
suatu petunjuk tingkatan yang ebih
primitif dalam perkembangan
evolusioner dibandingkan dengan
80
susunan dalam lingkaran dengan 4.2 Buah, Biji dan Perkembangan
bagian-bagiannya dalam jumlah kecil. Biji
Peleburan bagian-bagian bunga Setelah pembuahan, maka bakal
dapat terjadi dengan berbagai cara, buah bersama bijinya berkembang
yaitu petal membentuk tabung, karpel
menjadi pistil majemuk, dan dinding menjadi buah. Dinding bakal buah
bakal buah melebur. Adanya matang yang disebut perikarp
peleburan bagian-bagian bunga
menunjukkan adanya perkembangan menutupi biji tumbuhan bunga, oleh
evousioner. Pengelompokan bunga karena itu istilah ”angiospermae”
dapat berdasarkan kelengkapan
digunakan untuk menamai tanaman
bagian-bagian bunga, yaitu bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. yang memiliki biji terttutup. Beberapa
Bunga sempurna mempunyai empat
jenis buah menjadi kerig apabila
organ bunga yang dapat dibedakan,
yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. sudah matang; jenis lainnya
Bunga tidak sempurna bilamana
berdaging. Buah kering tersebut
salah satu organnya tidak ada,
kalaupun ada bentuknya rudimenter kemudian merekah, dan ada yang
dan hanya dapat dikenali dengan
tidak merekah pada waktu matang.
pemeriksaan cermat. Pada banyak
tanaman, misalnya petal telah hilang, Macam buah yang tidak merekah
dan sepalnya hanya berbentuk sisik, umumnya berbiji tunggal dan
gigi, atau takik. Tumbuhan yang
bagian perianthnya menjadi amat kecil berukuran kecil, sebagai contohnya
atau tidak menyolok. Contohnya adalah bunga matahari dan jagung
Gramineae, beberapa Acer, Quercus,
dan Ulmus. dimana buannya sering dinamakan
Reduksi dalam jumlah dapat pula biji.
didapati pada stamen dan pistil.
Proses pembuahan akan
Bunga yang mempunyai keduanya
dan berfungsi disebut biseksual. Jika mempengaruhi biji secara langsung.
salah satu tidak ada atau tidak
Selain itu proses tersebut juga akan
berfungsi, maka bunga tersebut
disnamakan bunga uniseksual. Jika mempengaruhi perkembangan
hanya ada stamen, maka dinamakan
seluruh jaringan buah secara tidak
staminat atau bunga jantan;
sebaliknya disebut pistilat atau bunga langsung. Jika stigma tidak dibuahi
betina jika hanya memiliki pistil tanpa
dan pembuahan tidak terjadi,
stamen. Kedua macam bunga
uniseksual dapat dijumpai pada setidaknya pada beberapa bakal biji,
tanaman yang sama, seperti jagung, maka bunga biasanya menjadi layu
kebanyakan begonia, waluh jepang,
mentimun dan lain-lain. dan gugur tanpa perkembangan lebih
lanjut. Reaksi-reaksi ini tampaknya
beruhungan dengan hormon tumbuh
atau auksin yang merupakan
senyawa yang terkandung dalam
buah. Auksin biasanya dihasilkan
oleh jaringan buah yang sedang
tumbuh dan rupanya bertanggung-
jawab baik terhadap pertumbuhan
selanjutnya maupun terhadap
kemampuan untuk bersaing dengan
bagian-bagian lainnya dalam tubuh
81
tumbuhan dalam memperoleh gunus atau famili berjalan secara
konstan sehingga dapat dijadikan cara
makanan. Pertumbuhan berhenti untuk mengidentifikasi tumbuh-
pada bunga matang dan untuk tumbuhan. Contoh pembungaan
infloresensi terjadi pada broikoli,
memulain perkembangan baru nenas, murbei nangka dan lain-lain.
diperlukan beberapa perangsang. Suatu proses pembungaan
merupakan hasil evolusi. Beberapa
Rang-sangan ini menjadi tersedia teori telah dikemukakan untuk
dengan adanya penyerbukan dan menerangkan asal usul bunga dari
evolusinya. Menurut suatu teori,
pembuahan. Butir-butir serbuk sari
bunga adalah sumbu yang
mengandung auksin, pertumbuhan termodifikais dan menyangga bagian-
bagian hiasan bunga, stamen dan
tabung sari melalui tangkai kepala
karpel. Ruas-ruasnya tertekan pada
putik mungkin menghasilkan lebih sepal terbawah sehingga buku-buku
sangat berdekatan. Apabila bung
banyak auksin dan pembuah itu
mempunyai sepal dan petal
merangsang sel untuk membelah diri menyerupai daun, maka kemung-
kinan besar bunga tersebut akan
dan menghasilkan auksin pada biji
steril. Pada angiospermae petal
muda. Auksin yang dihasilkan kemungkinan berasal dari perubahan
tersebut pada gilirannya akan stamen yang menjadi petal karena
hilanya jaringan reproduktif dan
merangsang pembelahan sel secara membentuk seperti sepal. Stamen
terus menerus. Konsentrasi auksin dan karpel kadang-kadang mirip
dengan daun. Pada kondisi ini
bertemabah beberapa kali setelah keduanya dianggap homolog dengan
terjadi penyerbukan dan pembuahan, daun dan merupakan transformasi
daun selama evolusi. Dengan
sehingga buah tumbuh dengan aktif
demikian karpel dan pistil sederhana
dan meningkat hingga maksimal. ditafsirkan sebagai organ ber-bentuk
daun yang berubah dan terdapat
Bunga dan buah yang amat muda
sepanjang tulang daun tengah.
pada tanaman apel, jagung dan Bagian ujung karpel berubah
beberapa jenis tanaman lain kurang menjadi stigma dan siap menerima
bersaing untuk memperoleh makanan, serbuk sari. Beberapa bunga
mempunyai ciri khusus karena adanya
dan akan melanjutkan pertumbuhan modifikasi organ-organ bunga. Biji
jika bahan-bahan makanan tersedia merupakan struktur myang kompleks
yang terdiri dari embrio atau lembaga,
bebas dan mudah diperoleh.
kulit biji dan persediaan makan
Sebaliknya buah pada tanaman yang cadangan. Dalam biji tumbuhan
sama akan bersaing dengan ketat
dalam pengadaan makanan dari jarak
beberapa puluh sentimeter. Maka
dianggap bahwa kemampuan
bersaing ini didasarkan atas
pembentukan auksin oleh biji-biji
yang sedang berkembang dan bagian-
bagian lain pada buah.
Bunga kadang-kadang
mempunyai satu tangkai sumbu
seperti pada tulip. Pada bunga
kelompok ini pembungaan disebut
dengan infloresensi. Macam-macam
infloresensi pada suatu species,
82
makanan disimpan dalam lembaga langsung terlibat dalam proses
atau pada jaringan di sekelilingnya. pembentukan biji
Bagian bunga yang esensial adalah
pistil dan stamen yang secara
Gambar 4.3 .
Beberapa jenis serbuk sari
Bila suatu kepala sari yang muda diperhatikan dengan cermat maka akan
tampak empat cuping yang terdiri dari mikrosporangium. Cuping merupakan ruang
tanpa dinding yang dibatasi oleh jaringan steril kepala sari. Dua mikrosporangioum
terletak pada dua sisi jaringan penopang yang dilalui satu berkas pembuluh. Irisan
melintang melalui anther kuncup bunga yang muda memperlihatkan adanya
sekumpulan sel besar dalam setiap mikrosporangium atau sel induk mikrospora. Sel
induk mikrospora mengandung banyak sitoplasma dan nukleus besar. Sel tersebut
meluas dalam masa perpanjangan kepala sari. Ketika pertama kali dibentuk sel induk
83
mikrospora sangat padat tetapi kemudian harus memisahkan diri menjadi berbentuk
bola
Semasa pertumbuhan anther nukleus setiap induk mikrospora membelah diri
kemudian nukleus anak akan membelah lagi. Peristiwa ini merupakan proses
meiosis. Setelah dinding sel terbentuk maka terjadi empat sel yang disebut dengan
mikrospora. Kumpulan mikrospora disebut tetrad. Mikrospora akan berkembang
menjadi butir serbuk sari.
Perubahan mikrospora menjadi butir serbuk sari disebabkan oleh pembelahan inti
mikrospora. Anak inti berpisah dan bersama dengan sitoplasma membentuk dua sel
yang berdekatan, atau terkadang dipisahkan oleh membran yang tipis. Salah satu sel
ini adalah sel tabung yang merupakan sel. Sedangkan sel lainnya yang berukuran
lebih besar disebut sel generatif. Pada beberapa species sel generatif terbelah
membentuk sel gamet jantan sebelum seruk sari ditumpahkan. Dengan demikian
ada dua macam serbuk sari dalam tumbuhan berbunga. Serbuk sari pertama hanya
berisi tabung dan nukleus generatif yang bersamaan dengan kesiapan serbuk sari
yang ditumpahkan. Serbuk sari yang kedua berisi nukleus tabung dan dua nukleus
jantan. Dinding mikrospora menjadi dinding serbuk sari dan berubah menjadi tebal
dengan permukaan luar ditutupi duri atau ciri khas lainnya.
Peristiwa yang terjadi di dalam bakal biji bersamaan dengan pembentukan
sperma. Langkah-langkah ini mengarah kepada pembentukan gamet betina atau sel
telur. Bakal biji adalah bentuk permulaan dari biji di daerah plasenta pada dinding
bakal buah. Perkembang-biakan ini terdiri dari suatu lapisan yang tebalnya sampai
beberapa sel dan dinamakan nucelus. Penebalan khusus ini menutupi satu sel induk
magaspora. Pada tumbuhan berbiji yang tumbuhan tingkat rendah yang mempunyai
dua jenis spora akan menyimpan sel induk megaspora di dalam megasporangium.
Proses ini hanya terdapat pada tumbuhan angiospermae. Pada tumbuhan biji
tertutup pada umumnya nucelus dianggap sebagai dinding megasporangium.
Sebagai akibat pertumbuhan nucelus dan basal akan segera diangkap pada
integumen, kemudian akan tumbuh dan mengelilingi mikrofil. Bakan biji dapat lurus
tetapi pada kebanyakan tumbuhan bunga bakal biji itu menjadi terbalik degan lubang
mikrofilnya mengarah ke bagian plasenta dan tangkainya melebur ke integumen. Sel
induk megaspora akan membelah dua dan membentuk emepat megaspora. Hanya
satu diantara empat megaspora dan biasanya megaspora yang paling jauh dari
mikrofil akan paling dekat dengan suplai makanan.
Kantung embrio adalah satu megaspora yag besar dan hidup secara terus
menerus. Selama perkembangan kantung embrio, inti megaspora terbagi menjadi
tiga proses mitosis sehingga menjadi delapan inti yang secara genetis identik.
Makanan dan minuman diserap melalui tangkai bakal biji dan kantungnya membesar
bersamaan dengan nucelus dan integumen. Empat diantara kedelapan inti tersebut
berada di ujung mikrofil kantung embrio. Sedangkan empat lainnya di ujung yang
berlawanan. Satu nukeus, inti kutub akan berpindah dari kelomppok megaspora ke
arah tengah kemudian dikelilingi membran tipis, sehingga selama proses ini akan
menyebabkan inti tertinggal. Ketiga sel di ujung mikrofil adalah sel telur. Sedangkan
dua sel yang berdekatan akan mengelilingi sel telur dan disebut sebagai sinergit.
84
a. Pembuahan
Pembuahan adalah bagian dari proses reproduksi secara seksual karena adanya
perpaduan antara sperma dan sel telur. Butir serbuk sari berkecambah pada kepala
putik atau stigma dan tabung serbuk sari tumbuh ke bawah melalui tangkai putik
(stylus) ke bagal biji.
Jika sel generatif belum terbagi untuk membentuk dua gamet jantan maka sel itu
akan membelah diri sesudah berpindah ke dalam tabung serbuk sari. Gamet-gamet
yang terdiri dari satu inti besar yang dikelilingi oleh selaput sitoplasma bergerak ke
arah tabung serbuk sari. Ujung tabung itu melewati nucelus dan masuk ke dalam
kantung embrio kemdian ujung tabung membelah (pecah) mengeluarkan sperma.
Nukleus tabung akan bergerak lebih dahulu dibandingkan dengan sperma kemudian
nukleus mengarahkan tabung serbuk sari selama perkembangannya dan secara terus
menerus mengikuti gamet. Inti tabung akan menurunkan suhu pada saat sebelum
perkecambahan butir sebruk sari maupun pada pertumbuhan awal tabung serbuk sari,
oleh sebab itu diduga bahwa inti tabung serbuk sari adalah struktur sisa yang tidak
berperan dalam pertumbuhan tabung serbuk sari.
Gambar 4.4.
(a). Struktur anatomi organ pembuahan tumbuhan. Struktur anatomi benang sari .
(b). Struktur anatomi bakal buah.
85
Gambar 4.5.
Proses perkembangan organ reprodukstif dan fertilisasi.
A. Fase haploid: Pembentukan sel telur, penyerbukan dan pembuahan.
B. Fase diploid: Perkecambahan dan perkembangan benih.
Gamet-gamet jantan pada nukleus sperma berpadu dengan n
sebagian besar organisme nukleus sel telur sehigga terjadi
berkemampuan untuk bergerak aktif pembuahan dan membentuk sel
dengan pertolongan struktur khusus pertana tanaman baru. Pada waktu
yang berbentuk seperti cemeti. Pada yang sma perpaduan yang sama
gamet jantan angio-spermae, tidak terjadi, meliputi kedua nukleus kutub
terdapat struktur khusus sehingga dan nukleus sperma kedua. Kedua
tidak dapat bergerak dengan bebas. nukleus kutub dapat bergabung
Mekanisme gerakan adalah ke bagian terlebih dahulu dan kemudian
bawah dari tabung serbuk sari, tetapi berkumpul dengan nukleus sperma
hal ini masih diragukan. Di dalam yang kedua, atau ketiga nukleus itu
kantung embrio satu dari kedua dapat berhimpun secara simultan.
86
Nukleus yang berasal dari peleburan bakal biji dan akan berkembang
ketiganya dinamakan nukleus menjadi biji. Sebagai contoh pada
endosperma primer atau nukleus buah semangka yang mempunyai
banyak biji berarti ratusan butir sebuk
peleburan ganda tiga. sari sangat diperlukan untuk
Peleburan nukleus telur dengan menyerbuk satu bunga.
sperma bersama-sama dengan b. Waktu antar perkecambahan
perpaduan antara nukleus sperma Waktu antara perkecambahan serbuk
kedua dengan nukleus kutub disebut sari dan pembuahannya berjalan
pembuahan ganda. Pembuahan dengan singkat. Atau kadang-kadang
berjalan berhari-hari sampai dengan
ganda hampir umum ditemukan oleh berbulan-bulan
ahli botani. Pembuahan ganda harus
terjadi di dalam setiap bakal biji dan
diikuti oleh pembentukan biji. Setidak-
tidaknya butir serbuk sari harus
berkecambah pada stigma setiap
Gambar 4.6.
Proses pembuahan di dalam kantung embrio.
Gambar 4.7.
Perkembangan embrio
87
Pada tanaman jelasi planula hanya terdiri dari sekelompok
perkecambahan serbuk sari kurang
dari satu jam, pada tanaman jagung, kecil jaringan meristimatik.
perkecambahan serbuk sari sekitar 24 Sedangkan pada tanaman lain seperti
jam. Pada tanaman tomat dekitar 50
jam dan pada tanaman kubis lebih buncis mempunyai pucuk le,mbaga
kurang lima hari. atau plumula yang tersusun dari suatu
Pada tanaman tertentu tabung
meristem apikal mbersama-sama
serbuk sari berkecambah setelah
dengan beberapa daun embrionik.
tujuh bulan. Pada waktu pembuahan
atau pada saat sesudahnya nukleus Pada perkecambahan, plumula
menjadi tidak teratur tetapi setelah membentuk bagian pucuk di atas
pembuahan selesai sel sinergit dan
antipodal akan luluh. Sel telur yang kotiledon. Ujung meruncing dari
dibuah tumbuh menjadi embrio. embrio dibagian pangkal dinamakan
Tingkatan dalam perkembangan
embrio merupakan ciri khas bagi sebagai akar lembaga (radicula),
banyak petumbuhan tanaman dikotil. kemudian terus berkembang menjadi
Zigot akan membelah diri beberapa
kali dan menghasilkan sekumpulan akar primer apabila biji tersebut
sel, pro embrio yang menunjang jalan berkecambah. Daerah antara radicula
masuk ke dalam kantung embrio. Sel
dan kotiledon adalah batang
teratas dari semuanya dan paling jauh
dari mikrofil akan membelah diri embrionik atau hipokotil.
karena adanya pembentukann dinding
Umumnya perkembangan embrio
melintang dan membujur untuk
membentuk sekelompok delapan sel tumbuhan yang monokotil banyak
menjadui dua baris yang terdiri dari
persamaannya dengan pola
empa sel. Kelompok sel ini menyusun
sebahagian besar embrionya. Sel-sel perkembangan tanaman seperti kubis.
yang tersisa di bawahnya akan Meskipun demikian pada
membentuk suspensor.
monokotiledon yang sudah maju
Perkembangan suspensor akan
(contohnya rumput-rumputan)
mendorong embrio yang tumbuh ke
bagian dalam endosperma yang mempunyai kotiledon yang telah
berfungsi sebgai penyedia makanan
mengalami perubahan evolusioner.
yang berlimpah.
Embrio yang sudah matang terdiri Kotiledom terdiri dari dua bagian
dari suatu poros yang menyangga dua pokok. Pertama perisai atau
kotiledon dan atau daun biji. Pada skutelum, sebagai organ penyerap
ujung poros di atas buku kotiledon
makanan dan kedua adalah koleoptil
terdapat plumula. Plumula yang
merupakan aspek pucuk embrionik serta tudung pelindung di bagian atas
pada beberapa tanaman sepertikubis
plumula.
Setelah pembuahan nukleus
endosperma primer segera mulai
membelah diri dan menghasilkan
jaringan multiseluler atau endo-
sperma. Sel telur yang dibuahi
berkembang menjadi embrio tetapi
pertumbuhannya berlangsung lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan
endosperma karena setelah
pembuahan zigot memasuki masa
istirahat. Endosperma berkembang
berkat suplai makanan oleh tumbuhan
88
induk. Kemudian memberi makanan dan tipis seperti kertas mengelilingi
embrio. Kulit tersebut dapat menebal
kepada embrio. Dalam berbagai dan ekras seperti batu. Hal ini terjadi
pada kenari dan kemiri. Epidermis
species pada tingkat dini, kujlit biji pada tanaman tertentu
menghasilkan serat kapas seperti
pembentukan endosperma akan yang terjadi pada tanaman kapas.
membebaskan banyak nukleus. Pada beberapa biji mikrofil tetap
nampak sebagai lubang kecil yang
Dinding inti akan berkembang dihubungkan dengan parutan yang
disebut hilum yang menandakan letak
mengeilingi inti. Pada sepcies yang tangkai yang melekatkan biji dengan
plasenta. Sewaktu biji itu matang dan
lain pembelahan nuklir segera harus secara bertahap embrio memasuki
masa dorman sampai biji
diikuti oleh pembentukan dinding sel. perkecambah.
Endosperma berkembang lebih cepat Gambar 4.8.
Proses perkecambahan benih dari biji dikotil.
dibandinmgkan dengan embrio dan
biji muda. Pada beberapa biji, embrio
tetap berukuran kecil dan dikelilingi
oleh endosperma. Endosperma tetap
hidup membesar dan menjadi jaringan
istimewa biji, kaya akan makanan
yang tertimbun dalam bentuk minyak
atau pati atau protein. Makanan yang
tersimpan di dalam endosperma digun
akan oleh embrio pada waktu biji
berkecambah. Biji dengan embrio
yang terbenam di dalam endosperma
merupakan salah satu contoh dari biji
jarak, jagung, padi-padian dan kelapa.
Pada biji yang lain sebagian
besar embrio melanjutkan
perkembangannya sampai dengan
semua endosperma diserap.
Beberapa saat kemudian embrio akan
menjadi kian besar dan sel-selnya
terisi dengan bahan makanan
cadangan. Sebahagian besar dari
makanan yang tertimbun di dalam
daun lebaga (kotiledon) yang menjadi
sangat besar. Contoh biji yang
kekurangan endosperma adalah
lobak, kubis, bunga matahari, labu
siam dan polong-polongan seperti
kacang merah.
Biji dikelilingi oleh kulit biji yang
telah berkembang dari integumen
bakal biji. Kulit biji biasanya tipis
seperti pada kacang merah dan
kacang tanah yang berwarna coklat
89
Biji angiospermae merupakan seperangkat kromosom kepada sel
suatu struktur yang kompleks dan telur yang dibuahi. Jadi dalam setiap
jaringannya bermacam-macam. Biji gamet akan terdapat dua kali jumlah
angisperma tersusun dari kulit biji, kromosom. Inti sel telur yang dibuahi
endoperma dan embrio. Hal ini terjadi mengalami proses mitosis sehingga
pada tanaman jagung, gandum, padi setiap anak sel berisi setengah jumlah
atau dari kulit biji dengan embrio saja. kromosom yang berasal dari sperma
dan stengah jumlah kromosom yang
Gambar 4.8b. berasal dari sel telur. Semua sel dari
Perkecmbahan pada tanaman monokotil
(barley) tumbuhan berasal dari pembelahan
ulang sel telur yang dibuahi yang
c. Pergiliran Generasi
mengandung jumlah kromosom ganda
Pergiliran generasi merupakan (2n). Satu gamet dinyatakan sebagai
n. Maka penggandaan jumlah
kejadian dalam dua fase, atau
kromosom dari sel telur yang dibuahi
generasi, dalam daur hidup organisme selalu disertai dengan reduksi dari
jumlah kromosom pada tahap siklus
yang berkembang biak secara
hidupnya. Gamet mengandung
seksual. Salah satu dari generasi ini jumlah kromosom yang sama dengan
sel tubuh, yaitu 2n. Oleh sebab itu sel
menghasilkan spora dan disebut
telur yang dibuahi dan sel-sel pada
dengan sporofit. Yang lain tumbuhan akan mengandung 4n
menghasilkan gamet dan disebut kromosom. Generasi berikutnya akan
terdiri dari 8n kromosom.
generasi gametofit. Kata generasi
Pada tumbuhan berbunga terjadi
dipakai dalam hal ini untuk
pengurangan jumlah kromosom.
membedakan dari yang biasa dipakai, Proses ini disebut meiosis, yaitu
pembelahan secara kolektif. Sebagai
yang mengacu kepada selang waktu
akibat dari meiosis adalah
di antara kelahiran tetuanya dan terbentuknya tetrad spora dengan
kelahiran keturunannya. Pergiliran setengah dari jumlah kromosom. Sel
induk spora memiliki kromosom 2n;
generasi ini bersesuaian dengan mikrospora dan megaspora memiliki
pergantian jumlah kromosom dalam kromosom sebanyak n. Semua
struktur yang terjadi secara langsung
kedua fase daur hidup tumbuhan. pada mikrospora dan megaspora juga
Bila dua gamet berpadu memiliki jumlah kromosom n. Batas
antara kedua generasi, sporofit dan
membentuk zigot maka stiap gamet gametofit, ditentukan dengan
akan memberikan sum-bangan terjadinya peristiwa meiosis dan
pembuahan. Generasi sporofit
memiliki kromosom 2n, gametofitnya n
kromosom. Pergiliran generasi tidak
hanya dijumpai pada tumbuhan
90
berbunga, tetapi umum dijumpai pada penyerbukan kepala putik oleh serbuk
seluruh dunia tumbuhan. Generasi
sporofit yang menghasilkan spora sari yang berasal dari bunga itu
maupun gametofit yang menghasilkan
gamet yang dicirikan dengan adanya sendiri atau dari bunga lain pada
pembuahan dan meiosis, pada
tumbuhan berumah dua, sel tubuh 2n tumbuhan yang sama. Penyerbukan
mengandung kromosom yang telibat
dalam penentuan alat reproduksi silang ialah proses perpindahan
seksual.
serbuk sari dari anther bunga
4.3. Penyerbukan (polinasi)
tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan
Pembuahan sel telur dan
perkembangannya hanya akan terjadi lain yang sama atau species yang
jika butir serbuk sari sampai kepada
stigma. Penyerbukan ialah pindahnya berkerabat. Penyerbukan dapat
serbuk sari dari kepalam sari kepada
stigma. Penyerbukan berbeda dibantu oleh angin dan serangga,
dengan pembuahan, penyerbukan
adalah peleburan gamet jantan dan burung, keong, dan binatang kecil lain.
gamet betina. Penyerbukan ada dua
macam, yaitu penyerbukan sendiri Contoh tanaman yang menyerbuk
dan penyerbukan silang.
Penyerbukan sendiri adalah proses sendiri adalah gandum, jelai, padi,
kedelai dan lain-lain. Penyerbukan
silang lebih umum terjadi dibanding
dengan penyerbukan sendiri.
Penyerbukan silang
menghasilkan kombinasi satuan
keturunan yang lebih beragam dari
keduanya. Pengaruh langsung dari
penyerbukan silang adalah banyaknya
species dari produksi biji yang
dihasilkan dan bersifat lebih kuat dari
turunannya.
Gambar 4.9.
Pergantian generasi tanaman
91