Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah
IAIN KUDUS
TAHUN 2023
E-modul Berbasis
Famili Cucurbitaceae
Famili Cucurbitaceae
di Kabupaten Kudus
Famili Cucurbitaceae
Oleh :
Mohamad Aqib Maulana Wahid
Dosen Pembimbing :
Dr. Muhamad Jaljl, M.Pd. Kelas
X Semester
Untuk Sub Materi Spermatophyta Genap
E-modul Berbasis Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus untuk Sub
Materi Spermatophyta Kelas X IPA SMA/MA
Oleh
Penulis : Mohamad Aqib Maulana Wahid
Dosen Pembimbing : Dr. Muhamad Jalil, M.Pd.
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN KUDUS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, rasa syukur selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan umur, kesehatan, kenikmatan jiwa dan raga serta kekuatan, sehingga pembuatan
-modul berbasis tumbuhan Famili Cucurbitaceae di Wilayah Kabupaten Kudus. Sholawat serta
salam penulis sampailan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang semoga kelam
di akhirat kelak kita mendapatkan syafa'atnya. Aamiin.
Pembelajaran Biologi mengharuskan kita untuk belajar tentang berbagai macam makhluk
hidup yang salah satunya yaitu tumbuhan. Keanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia
sangat melimpah, tak terkecuali yang ada di Kabupaten Kudus. Kabupaten kudus memiliki
potensi keanekaragaman tumbuhan dikarenakan terdapat hutan lindung yang ada di Kawasan
Gunung Muria serta dataran rendahnya yang subur. Sehingga banyak para petani yang yang
menanam berbagai macam tumbuhan maupun tumbuhan yang liar. Salah satu tumbuhan yang
ada di Wilayah Kabupaten Kudus yaituFamili Cucurbitaceae.
Potensi keanekaragaman tumbuhan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang
kemudian diolah dan dijadikan sebagai bahan ajar berupa E-modul ini. Peserta didik
khususnya yang ada di Kabupaten Kudus, nantinya akan mengetahui berbagai macam
tumbuhan dari Famili Cucurbitaceae dan mengerti klasifikasinya, persebarannya, morfologinya
dan lain-lain. E-modul ini juga membantu menciptakan peserta didik belajar dengan mandiri
serta membantu pendidik dalam menciptakan suasana belajar yang variatif, inovatif dan
interaktif.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Jalil, M.Pd selaku
dosen pembimbing selama proses penyusunan dan serangkaian skripsi penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kritik, masukan dan saran
sehingga dapat tercipta E-modul yang lebih layak yang dapat digunakan dalam menunjang
pembelajaran peserta didik.
Kudus, 12 Maret 2023
Mohamad Aqib Maulana wahid
ii
PETUNJUK PENGGUNAAN
Bagi Peserta Didik
1. Bacalah do'a terlebih dahulu untuk memulai belajar.
2. Sebelum kalian membaca materi, bacalah terlebih dahulu secara runtut mulai dari kata
pengantar, petunjuk penggunaan E-modul, KI, KD, Indikator dan Peta Konsep untuk
mengetahui gambaran umum dari isi E-moduk ini.
3. Bacalah dan pahami setiap materi secara runtut.
4. Setelah membaca materi secara keseluruhan, kerjakanlah soal pilihan ganda, essai dan
kuis yang ada.
Bagi Pendidik
1. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada sub materi
Spermatophyta
2. Pendidik membimbing dan membantu peserta didik yang kesulitan pada saat
mengaplikasikan E-modul.
3. Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk memahami isi materi di
dalam E-modul, serta mengerjakan soal yang ada.
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Petunjuk Penggunaan .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
Komponen Pembelajaran ...................................................................................................... 1
A. Kompetensi Inti (KI) ....................................................................................................... 1
B. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................................................. 1
C. Indikator Pembelajaran ................................................................................................. 2
D. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................................... 2
E. Peta Konsep ................................................................................................................... 3
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) ........................................................................................ 4
A. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae) .................................................................. 10
B. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae) ................................................................... 15
1. Tumbuhan Biji Berkeping Satu (Monokotil) ................................................................. 18
a. Famili Araceae .......................................................................................................... 18
2. Tumbuhan Biji Berkeping dikotil (Dikotil) ................................................................... 19
a. Persebaran Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus ................................................ 19
b. Deskriptor Morfologi Famili Cucurbitaceae ................................................................ 23
c. Hasil Riset dan Karakterisasi Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus ..................... 25
3. Ciri-ciri dan Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil ........................................... 39
Rangkuman ........................................................................................................................ 44
Evaluasi pembelajaran ......................................................................................................... 45
Tugas Portofolio .................................................................................................................. 49
Glosarium ........................................................................................................................... 50
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 53
Biografi Penulis ................................................................................................................... 54
iv
KOMPONEN PEMBElAJARAN
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong.
Kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan lerkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual
procedural, dan metakognitif, berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural yang bidang kajiannya yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
KD 3.8 : Mengelompokan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta
mengaitkan peranan daa kehidupan.
KD 4.8 : Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenik tumbuhan
serta peranannya dalam kehidupan.
1
C. Indikator Pembelajaran
1. Menyebutkan ciri-ciri umum tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
2. Menjelaskan morfologi dan metagenesis tumbuhan berbiji
3. Menyusun klasifikasi tumbuhan berbiji
4. Mengumpulkan informasi tentang manfaat Spermatophyta bagi manusia
5. Memberi contoh tumbuhan berbiji yang ada di wilayah sekitar
6. Mengidentifikasi tumbuhan berbiji di wilayah sekitar dan menentukan ciri morfologisnya
7. Menyajikan hasil identifikasi dalam bentuk portofolio
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengetahui keanekaragaman persebaran, klasifikasi dan morfologi
dari tumbuhan Famili Cucurbitaceae di Wilayah Kabupaten Kudus.
2. Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri umum tumbuhan berbiji (Spermatophyta),
Gymnospermae, dan Angiospermae.
3. Peserta didik dapat mengetahui klasifikasi Spermatophyta, Gymnospermae, dan
Angiospermae.
4. Peserta didik dapat mengetahui reproduksi Spermatophyta, Gymnospermae, dan
Angiospermae.
2
E. Peta Konsep
Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)
Tumbuhan Berbiji Tumbuhan Berbiji
Terbuka (Gymnospermae) Tertutup (Angiospermae)
Divisi Pinophyta
Monokotil Dikotil
Divisi Cycadophyta (Tumbuhan Berkeping Satu) (Tumbuhan Berkeping Dua)
Divisi Ginkgophyta Famili Hasil Identifikasi
Famili
Araceae Cucurbitaceae
Divisi Gnetophyta di Kabupaten
Kudus
Persebaran Famili
Cucurbitaceae
Deskriptor
Morfologi Famili
Cucurbitaceae
3
TUMBUHAN BERBIJI
(SPERMATOPHYTA)
Pengertian Spermatophyta dan Kedudukan Famili Cucurbitaceae
Spermatophyta berasal dari kata bahasa yunani yaitu sperma berarti biji dan pyton berarti
tumbuhan, maka dapat disimpulkan spermatophyta merupakan tumbuhan yang memiliki biji,
dimana biji tersebut dihasilkan oleh bunga yang kemudian membentuk buah. Oleh karena itu,
dinamakan tumbuhan berbiji alasannya adanya biji sebagai alat perkembangbiakannya.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan tumbuhan yang dianggap paling sempurna
diantara divisi tumbuhan yang lain karena tumbuhan berbiji sudah memiliki alat tubuh yang
lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tumbuhan berbiji memiliki sebutan lain
selain Spermatophyta, yaitu Anthophyta (Tumbuhan berbunga), Phanerogama (Tumbuhan yang
perkawinannya terlihat/tampak), dan Embryophyta siphonogama (Tumbuhan yang memiliki
embrio/lembaga dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu buluh/pembuluh).
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dan keanekaragaman tumbuhan ini juga disebutkan di
dalam firman Allah SWT, Q.S. Qaf ayat 9 dan Q.S. Ya-Sin ayat 33 yang berbunyi:
(Q.S. Qaf ayat 9)
ۢ
ْ َ َ
ِﺪْﻴ ِ ﺼَﺤﻟا ﱠ ﺐَﺣﱠو ٍ ﺖﱣﻨَﺟ ٖﻪﺑ ﺎَﻨـ ْ ﺘـَﺒﻧ ﺎﻓ ﺎﻛَﺮـ ٰ ﺒ ﱡ ﻣ ًءﺂ َ ﻣ ِءﺂ َ ﻤ ﱠ ﺴﻟا َ ﻦ ِﻣ ﺎَﻨﻟﺰﻧَو
ْ
ْ ﱠ َ
ً
ِ
"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu
Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan
biji-bijian yang dapat dipanen".
(Q.S. Ya-Sin ayat 33)
ْ
ﱠ ٌ
َ ُ
َ
ٰ
ْ
ُ
ْ َ
َ نْﻮﻠﻛﺄَﻳ ُ ﻪْﻨ ِ ﻤﻓ ﺎ ﺒَﺣ ﺎ َ ﻬْﻨ ِﻣ ﺎَﻨْﺟَﺮﺧ اَو ﺎ َ ﻬ ٰ ﻨْﻴَﻴْﺣا ۖ ﺔَﺘْﻴ َ ﻤﻟا ضْر َ ْ ﻻا ُ ﻢُﻬﻟ ﺔَﻳ اَو
ُ ُ
"Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi
yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami
keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka
makan."
4
Salah satu tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang disebut dalam Al-Quran adalah Famili
Cicurbitaceae (labu-labuan). Sebagai dalam firman Allah SWT Q.S Ash Shaffat Ayat 146 yang
berbunyi:
(Q.S. Ash Shaffat ayat 146 )
ۢ
ۚ ﻦْﻴ ِ ﻄﻘﱠﻳ ْ ﻦ ﱢ ﻣ ةَﺮَﺠﺷ ِﻪْﻴﻠَﻋ ﺎَﻨ ْ ﺘَﺒﻧاَو
ً
َ
ْ َ
َ
ْ
ٍ
"Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis
labu".
Menurut Prof. Dr. Hamka dalam kitab tafsrinya Al-Azhar menyebutkan bahwasanya buah
labu yang dimaksud yaitu sejenis kundur atau labu beligo (Benincasa hipsida) dari genus
Benincasa. Khasiat buah kundur itu sangatlah baik, dia memiliki sifat yang dingin. Mungkin
labu tersebut sudah ditumbuhkan oleh Allah SWT sebelum Nabi Yunus AS terdampar disana,
yaitu setelah keluar dari mulut Ikan Nus (Paus) yang kemudian terdampar di sebuah tanah yang
tandus dan gersang. Namun untuk menumbuhkan tanaman dalam kondisi tanah seperti itu,
merupakan hal yang sangat mudah bagi Allah SWT. Apabila buah kundur telah matang dengan
baik, isinya dapat langsung dimakan layaknya memakan bubur. Pada saat Nabi Yunus AS baru
keluar dari mulut Ikan Nus dalam keadaan yang sakit dan lemah, seketika kembali kuat dan
sehat setelah memakan buah kundur tersebut.
Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji
Adapun beberapa ciri-ciri tumbuhan berbiji sebagai berikut:
Memiliki struktur perkembangbiakan yang khas yaitu berupa biji. Berikut contoh biji yang
terdapat pada Famili Cucurbitaceae pada tanaman Blustru (Luffa aegyptiaca Mill.) yang
memiliki biji berbentuk pipih, tekstur permukaan kasar, tepi biji tipis, berwarna hitam,
letak tersebar, dan jumlah bijinya banyak atau > 50. Adapun bijinya dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Biji Blustru (Luffa aegyptiaca Mill.)
Sumber: dok. Pribadi
5
Tumbuhan berbiji memiliki kormus sejati artinya dapat dibedakan dengan jelas antara
akar, batang, dan daun. Contohnya seperti akar, batang, dan daun tanaman Semangka
(Citrullus lanatus) seperti pada Gambar 2.
Daun Semangka
Akar Semangka Batang Semangka
Gambar 2. Kormus Sejati Tanaman Semangka (Citrullus lanatus)
Sumber: dok. Pribadi
Memiliki pigmen hijau (klorofil) yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Seperti
mayoritas tanaman dari Famili Cucurbitaceae yang memiliki daun berwarna dari hijau
muda hingga hijau tua.
Sel kelamin jantan (sperma), dan sel betina (sel telur) bertemu melalui tabung serbuk sari
dan hal ini hanya terdapat pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang rumit.
Tumbuhan berbiji juga memiliki bagian yang lain yang merupakan metamorfosis dari
bagian pokok.
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
Klasifikasi merupakan sistem yang mengelompokan tumbuhan berdasarkan kesamaan
sifat dan ciri yang dimasukan dalam kelompok tertentu. Adapun susunan yang paling umum
digunakan dari tingkat tertinggi ke tingkat terandah yaitu kingdom (kerajaan), divisio (divisi),
classis (kelas), ordo (bangsa), famili (famili/keluarga), genus (marga), spescies (spesies/jenis, dan
varietas (ras). Berdasarkan letak bakal bijinya Spermatophyta dibagi menjadi dua golongan,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae/Magnoliophyta). Lebih jelasnya tentang klasifikasi Angiospermae tedapat Tabel 1.
tentang klasifikasi dari Famili Cucurbitaceae yaitu tanaman gambas (Luffa acutangula (L.) Roxb.).
Tanaman tersebut termasuk golongan tumbuhan berbiji tertutup Angiospermae).
6
Gambar 2. Kormus Sejati Tanaman Semangka (Citrullus lanatus)
Sumber: Dok. Pribadi
No. Urutan Takson Contoh
1. Kingdom Plantae
2. Divisi Spermatophyta
3. Class Angiospermae
4. Ordo Cucurbitales
5. Famili Cucurbitaceae
6. Genus Luffa
7. Species Luffa acutangula (L.) Roxb.
Info Penting !
Tahukah kalian, secara filogenik ternyata Angiospermae lebih maju daripada Gymnospermae
lho! Hal ini dapat dilihat dari ciri morfologisnya, habitus, kemajuan, keragaman habitus,
pertulangan daun yang beranekaragam, dan alat perkembangbiakan berupa bunga. Dapat
dilihat tingkatan filogeniknya ya !
Dikotil
Tumbuhan Berbiji
Belah Dua
Angiospermae
Gymnospermae Tumbuhan Pertama Monokotil
Berbiji
Tumbuhan Pertama Tumbuhan Berbiji
Paku (Pteridophyta) Belah Dua
Tumbuhan Berbiji
Lumut (Bryophyta)
Nenek Moyang Berpembuluh Awal
Tumbuhan
7
Struktur Morfologi Tumbuhan Berbiji
Secara morfologi, tumbuhan berbiji terdiri atas akar, batang. Akar pada tumbuhan berbiji
dibagi menjadi dua, yaitu:
Gambar 3. Akar Serabut Gambar 4. Akar Tunggang
Sumber: canva.com (2023) Sumber: canva.com (2023)
Arah tumbuh batang dibagi menjadi beberapa yaitu:
Gambar 5. Pepaya Gambar 6. Anggrek Gambar 7. Semangka Gambar 8. Kacang Tanah Gambar 9. Labu Kuning
Sumber: pixabay.com Sumber: @floratropicana Sumber: dok. Pribadi Sumber: pixabay.com Sumber: dok. Pribadi
(2023) (2021) (2023) (2023) (2023)
Secara perawakan morfologi, tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
Gambar 10. Beringin Gambar 11. Bunga Kertas Gambar 12. Kemarungan Gambar 13. Beligo
Sumber: canva.com Sumber: Sumber: dok. Pribadi Sumber: dok. Pribadi
(2023) @matang_rabbitry (2023) (2023) (2023)
8
Alat Reproduksi Tumbuhan Berbiji
Alat reproduksi Spermatophyta secara generatif/seksual dibagi menjadi dua, yaitu alat
reproduksi pada Gymnospermae berupa strobillus dan alat reproduksi pada Angiospermae
berupa bunga. kedua alat perkembangbiakan tersebut masing-masing akan menghasilkan biji,
dengan biji inilah regenerasi tumbuhan tersebut dapat tersambung. Jadi biji merupakan alat
penyebaran yang utama untuk perbanyakan secara generatif tanaman itu sendiri. Seperti pada
Famili Cucurbitaceae untuk memperbanyak keturunan, dia menghasilkan biji yang diperoleh
dari hasil perkawinan antara kelamin jantan (benang sari) dengan kelamin betina (putik) yang
terdapat pada bunga. Adapun alat reproduksi secara vegetatif/aseksual, yaitu bagian tubuh
Spermatophyta yang dapat menjadi individu baru, sedang terjadinya tidak didahului oleh
peristiwa perkawinan (peleburan sel kelamin jantan dan betina). Alat perkembangan vegetatif
dibagi 2 yaitu pertama, vegetatif alami seperti pada tumbuhan Kentang (Solanum tuberosum L.),
Bawang Merah (Allium cepa L.), dan Pisang (Musa sapientum L.). Kedua, vegetatif buatan seperti
setek, mencangkok, menyambung, merunduk, dan menempel batang.
Habitat Tumbuhan Berbiji
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan baik
karena sudah memiliki organ yang lengkap baik akar, batang, dan daun. Tumbuhan berbiji ini
juga dapat hidup di air (hidrofit) atau yang biasa disebut sebagai tumbuhan air, dan ada juga
yang hidup menempel (epifit) di pohon inangnya, serta tumbuhan yang hidup di daerah kering
(xerofit). Selain itu, ada tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi
(halofit). Pada tumbuhan Famili Cucurbitaceae dan mayoritas tumbuhan yang ada di Indonesia,
dia mampu tumbuh dan hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan basah (mesofit).
Peranan Tumbuhan Berbiji
Tumbuhan berbiji memiliki peranan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Salah satunya pohon yang berkayu sebagai bahan bangunan. Pohon juga sebagai sumber utama
oksigen dibumi yang mana manusia tidak bisa hidup tanpa adanya oksigen. ada juga padi dan
gandum dijadikan sebagai bahan makanan pokok, sayur dan buah-buahan menjadi sumber
vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh manusia. Pada Famili Cucurbitaceae, buahnya
banyak dijadikan sebagai olahan makanan serta obat berbagai macam penyakit yang kaya akan
vitamin dan mineral, sedangkan daunnya banyak diolah menjadi lalaban.
9
TUMBUHAN
TUMBUHAN
BERBIJI TERBUKA
BERBIJI TERBUKA
(GYMNOSPERMAE)
A. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Pengertian
Gymnospemae berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu gyos artinya
telanjang, dan sperma artinya benih atau biji. Maka disebut tumbuhan berbiji terbuka karena
letak bakal bijinya tidak terlindungi oleh buah (daun buah/karpel) sehingga disebut dengan
terbuka. Gymnospermae tidak memiliki organ reproduksi yang berupa bunga, melainkan
dengan strobillus seperti pada Gambar 14.
Gambar 14. Strobillus
Ciri-ciri Sumber: pixabay.com (2023)
Adapun ciri-ciri dari tumbuhan yang tergolong kelompok Gymnospermae yaitu:
1. Kebanyakan memiliki sistem perakaran tunggang dan batangnya bercabang-cabang. Ada
juga yang memiliki akar serabut contohnya Pakis Aji (Cycas rumphii).
2. Kebanyakan memiliki daun-daun yang kaku, kecil, sempit, tebal, jarang, dan berbentuk
seperti jarum.
3. Ada juga yang berdaun tipis, pipih, dan melebar. Contohnya pada daun Melinjo (Gnetum
gnemon L.).
4. Bunganya tidak memiliki perhiasan bunga, tetapi hanya berupa strobilus yaitu sebagai alat
perkembangbiakan sehingga dikenal belum memiliki bunga yang sesungguhnya.
5. Bunga jantan dan betina tersusun dalam strobilus atau runjung (konus) sebagai organ atau
alat reproduksinya.
6. Ada yang berumah satu dan ada juga yang berumah dua.
7. Gymnospermae meliputi tumbuhan-tumbuhan yang berupa semak atau pohon yang
batangnya keras dan berkayu.
8. Pembuahannya secara tunggal yaitu peleburan antara sel berkelamin jantan dan sel
kelamin betina yang akan mengasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.
Info Penting !
Teman-teman tahu tidak apa itu yang dimaksud berumah satu dan berumah dua?
Jadi, berumah satu (monoecious) artinya didalam 1 tumbuhan terdapat 2 jenis kelamin,
cotohnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Sedangkan berumah dua (dioecious)
artinya didalam 1 tumbuhan hanya memiliki 1 jenis kelamin,
contohnya pakis aji (Cycas rumphii).
11
Klasifikasi
Tumbuhan Gymnospermae secara umum dibagi menjadi 4 divisi, yaitu Pinophyta,
Cycadophyta, Ginkophyta, dan Gnetophyta. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang pembagian
4 divisi Gymnospermae Scan QR-Code di bawah ini.
Atau klik link di bawah ini
Nah ada yang unik lho di Gymnospermae ini. Jadi, dari ke 4 divisi dalam
Gymnospermae ini, terdapat tanaman yang merambat yang mayoritas
dimiliki oleh Famili Cucurbitaceae. Adapun tanaman tersebut masuk ke
dalam divisi Gnetophyta. Nah, dari divisi tersebut terdapat spesies yang
sering kita jumpai di Indonesia yaitu Gnetum gnemon L. (melinjo). Namun,
bukan tanaman melinjo yang akan kita bahas, tetapi spesies tanaman yang
merambat dari satu divisi dengan melinjo yaitu divisi Gnetophyta. Adapun
tanaman tersebut adalah Ma Huang (Ephedra sinica). Tumbuhan ini dikenal
sebagai bahan baku obat herbal yang berasal dari Tiongkok. Ma Huang bisa
kita kenali dengan pertumbuhannya yang merambat seperti pada Gambar
15.
Gambar 15. Strobillus
Sumber: canva.com (2023)
12
Siklus Reproduksi Gymnospermae
1. Dimulai dengan fase akseksual yaitu pembentukan sporofit diploid (2n)b erupa sporofit
betina dan sporofit jantan.
2. Kerucut sporofit jantan mengandung mikrosporangia yang kemudian membelah secara
meosis menghasilkan gametofit jantan dan berkembang menjadi serbuk sari jantan, serbuk
sari akan menghasilkan spermatozoid
3. Sporofit betina mengandung megasporangia yang akan membelah membentuk gametofit
betina. Pada pembelahan meosis tersebut, akan menghasilkan 4 megaspora haploid.
4. Dengan bantuan angin, terjadilah penyerbukan yang membawa serbuk sari jantan ke arah
gametofit betina, dan masuk melalui celah mikrofil pada bakal biji gametofit betina.
5. sel sperma serbuk sari kemudian bersentuhan dengan sel telur dan terjadilah pembuahan
hingga terbentuk zigot,
6. Zigot berkembang menjadi embrio dan biji
7. Biji jatuh ditempat yang sesuai dan akan tumbuh menjadi tumbuhan muda.
8. Kemudian berkembang menjadi tumbuhan Gymnospermae dewasa dan siklus kembali
berulang.
Gambar 16. Reproduksi Gymnospermae
Sumber: https://youtu.be/BPJ3w2KLlPA (2021)
Lebih ringkasnya bisa dilihat pada skema di bawah ini.
Lebih Jelasnya scan QR Code di bawah
ini, untuk melihat video tentang siklus
reproduksi Gymnospermae.
QR Code ini
digunakan,
jika video di
bawah tidak
bisa diputar.
Gambar 17. Skema Reproduksi Gymnosperae
Sumber: https://youtu.be/BPJ3w2KLlPA (2021
13
Coba simak video di samping dengan menekan 2x,
agar kalian lebih mudah memahami siklus reproduksi
Gymnospermae.
Atau klik link di bawah ini.
Untuk lebih paham tentang Gymnospermae silahkan Klik link di
bawah ini.
Struktur Morfologi
Alat Reproduksi Click Here
Habitat
Peranan
14
TUMBUHAN
TUMBUHAN
BERBIJI TERTUTUP
BERBIJI TERTUTUP
(ANGIOSPERMAE)
B. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae/Magnoliophyta)
Pengertian
Angiospermae berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, angion: wadah, yang mengacu
pada ovarium; dan sperma: benih atau biji) yaitu bakal biji dikelilingi/ditutupi oleh buah (daun
buah/karpel) sehingga disebut dengan tumbuhan berbiji tertutup. Ciri utama tumbuhan ini
adalah memiliki bunga yang berfungsi sebagai organ reproduksi generatifnya.
Ciri-ciri
Adapun ciri-ciri umum dari tumbuhan yang tergolong kelompok Angiospermae sebagai
berikut:
1. Sebagian dari anggota tumbuhan berbiji tertutup memiliki bunga yang lengkap dan ada
juga yang memiliki bunga tidak lengkap. Dikatakan lengkap apabila bunga tersebut
setidaknya terdiri dari organ utama yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan
putik seperti pada Gambar 18. ddddddddddd iiiiiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiii
iiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiii
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Mahkota bunga /Petal
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Putik/Carpel
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Kelopak bunga /Sepal
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiii
Benang sari /Stamen
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Gambar 18. Struktur Bunga Lengkap
iiiiiiiiiiiiii...................................nnnnnnniiiiiiiiiiiii iiiii
Sumber: pixabay.com (2023)
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.
2. Bunganya kebanyakan adalah bunga banci (Hermaphroditus), yaitu terdapat benang sari
sebagai kelamin jantan, dan putik sebagai kelamin betina seperti Gambar 1.
3. Pembuahan secara ganda, yaitu serbuk sarui jatuh di kepala putik dan akan berkembang
menjadi dua inti spermatozoa. Satu spermatozoa akan membuahi ovum sedangkan
spermatozoa yang lain akan membuahi inti kandung lembaga sekunder.
4. Memiliki waktu yang relatif pendek antara penyerbukan (polinasi) dan pembuahan
(fertilisasi).
5. Angiospermae meliputi beberapa tumbuhan yang kecil, semak-semak, perdu, dan juga
pohon besar.
6. Angiospermae terdiri atas tumbuhan berkayu dan tumbuhan yang berbatang basah seperti
pada mayoritas tanaman Famili Cucurbitaceae.
7. Memiliki daun yang pipih dan lebar.
8. Susunan pertulangan daun beranekaragam, misalnya menyirip atau menjari pada
tumbuhan Dicotyledoneae (tumbuhan berbiji keping dua) dan sejajar atau melengkung pada
Monocotyledoneae (tumbuhan berbiji keping satu).
16
Sekilas info seputar tumbuhan berbunga, pada Famili Cucurbitaceae
kebanyakan memiliki bunga yang berkelamin tunggal (unisexual) dan
berumah satu seperti pada gambar dibawah ini yaitu spesies Cucurbita
moschata Duch. (Labu Kuning).
Gambar 19. Contoh Tumbuhan Berkelamin Tunggal dan Berumah Satu
Sumber: dok. Pribadi (2023)
Bukan hanya labu kuning, namun banyak spesies yang lain dari Famili
Cucurbitaceae yang dalam satu tangkai bunga hanya memiliki salah satu
kelamin, baik jantan maupun betina seperti Melon (Cucumis melo L.), Gambas
(Luffa acutangula (L.) Roxb., Pare (Momordica charantia L.), dan lain-lain.
17
Klasifikasi
Berdasarkan jumlah keping atau daun lembanganya, divisi ini dibedakan menjadi dua
kelas yaitu sebagai berikut:
1. Kelas Tumbuhan Biji Berkeping Satu (Monocotyoedoneae/Liliopsida)
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu daun lembaga atau
kotiledon pada bijinya. Tumbuhan monokotil masih terbagi menjadi beberapa kelompok
lain, antara lain adalah Musaceae (suku pisang-pisangan), Gramineae (suku rumput-
rumputan), Palmae (suku pinang-pinangan), Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan), dan
Zingiberaceae (suku jahe-jahean). Dalam kelas ini terdapat kelompok out grub, artinya
memiliki salah satu ciri yang mirip dengan Famili Cucurbitaceae yaitu Famili Araceae.
a. Famili Araceae (Suku Talas-talasan)
Famili Araceae terdiri dari 110 marga, yang meliputi 3.200 jenis. Kelompok ini masuk ke
dalam suku talas-talasan yang memiliki habitat herba terestrial (darat), mengapung di
perairan (akuatik), dan merambat pada pepohonan. Daun pada tanaman Araceae memiliki
daun yang tunggal, berbagi atau majemuk, tersusun sebagai roset akar, tersebar pada
batang atau bersilangan dalam 2 baris. Helaian daun berbentuk perisai, jantung, atau
tombak, dan anak panah. Adapun salah satu spesies dari suku talas-talasan ini yaitu
Epipremnum aureum.
Gambar 20. Sirih gading (Epipremnum aureum)
Sumber: dok. Pribadi (2023)
Sirih gading adalah tumbuhan merambat semi-epifit yang biasa ditanam orang
sebagai penghias kebun atau halaman rumah. Kurangnya informasi tentang manfaat
Araeceae menyebabkan masyarakat kurang minat sehingga tidak melakukan budidaya
tanaman tersebut. Kemiripan spesies ini dengan Famili Cucurbitaceae adalah
karakteristiknya yang merambat atau merayap dan memiliki batang yang tidak berkayu.
Sirih gading memiliki batang silindris, beruas-ruas dengan panjang 6-16 cm, beralur tegas,
bercak putih, dan berwarna ungu kemerahan. Memiliki daun tunggal, bentuk bulat telur,
duduk daun berseling dan memiliki panjang 4-15 cm, lebar 2-10 cm serta panjang tangkai
daun 5-9 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun membulat, memiliki tulang daun
menyirip dengan permukaan halus dan licin. Bunga pada tanaman ini jarang ditemukan
dan memiliki akar dengan tipe panjat serta berwarna putih.
18
2. Kelas Tumbuhan Biji Berkeping Dua (Dicotyledoneae/Magnoliopsida)
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang bijinya mempunyai dua daun lembaga
(kotiledon). Tumbuhan yang tergolong ke dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak,
perdu dan pohon-pohon. Salah satu famili yang termasuk ke dalam kelas Dicotyledoneae yaitu
Famili Cucurbitaceae (suku labu-labuan). Dalam E-modul ini, akan dijelaskan beberapa spesies
dari Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus berdasarkan hasil riset dan observasi lapangan.
Adapun penjabarannya sebagai berikut.
a. Persebaran Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus
SEPUTAR KABUPATEN KUDUS
Gambar 21. Peta Jawa Tengah
sumber: pinhome.id (2023)
Kabupaten kudus merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi
keanekaragaman tumbuhan yang melimpah. Pasalnya, Kabupaten Kudus memiliki
pegunungan dan perbukitan serta daratan yang masih terjaga kelestariannya. Secara
geografis wilayah Kabupaten Kudus berjarak 51 kilometer dari timur Kota Semarang
dengan garis lintang 6⁰ 48' 17" S dan garis bujur 110⁰ 50' 26" E. Kabupaten Kudus memiliki
sebuah gunung yang terkenal yang bernama Gunung Muria. Gunung Muria merupakan
salah satu tempat dimana keberadaan flora dan fauna melimpah. Gunung tersebut terletak
di pantai utara jawa tengah, sekitar 66 kilometer di Timur Laut Kota Semarang. Gunung
ini, diapit oleh tiga kabupaten yaitu di sisi barat ada Kabupaten Jepara, di sisi utara ada
Kabupaten Kudus, serta di sisi timur dan tenggara ada Kabupaten Pati. Gunung Muria
memiliki ketinggihan 1602 m dpl. Kawasan hutan yang ada di kaki gunung muria
khususnya yang terletak di wilayah Kabupaten Kudus merupakan kawasan Hutan Lindung
yang dikelola oleh Perhutani. Luas Hutan Lindung yang ada di Kawasan Pegunungan
Muria yaitu 2.334,8 Ha. Adanya Hutan Lindung ini membuat Kabupaten Kudus memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat melimpah. Selain di wilayah pegunungan,
keanekaragaman juga dapat ditemui di wilayah daratan mulai dari tanaman liar maupun
tanaman budidaya.
19
Bukan hutan lindung saja yang menjadi daya tarik tersendiri di Kabupaten Kudus, akan tetapi
terdapat bangunan yang fenomenal dan sangat terkenal yaitu Menara Kudus. Menara Kudus
merupakan bangunan yang sangat ikonis bagi Kabupaten Kudus, karena bangunan tersebut
merupakan peninggalan Sunan Kudus yang bernama Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan. Beliau juga
dimakamkan di belakang masjid menara kudus. Hal ini tentu sangat menarik perhatian khususnya
bagi umat muslim yang suka berziarah. Ada juga makam sunan muria yang letaknya di lereng
Gunung Muria. Nama asli beliau yaitu Raden Umar Said, yang merupakan salah satu anggota dari
walisongo yang sangat masyhur dikalangan umat islam.
Masjid Menara Kudus dan Puncak Makam Sunan Muria Kawasan Hutan Gunung
Makam Sunan Muria Muria
Keanekaragaman hayati yang ada di Kabupaten Kudus sangat berpotensi untuk dijadikan
sebagai sumber belajar siswa yang mana nantinya siswa mampu memahami dan dapat menjaga
kelestarian alamnya. Adapun salah satu tanaman yang banyak dijumpai di Wilayah kabupaten
Kudus yaitu Tanaman dari Famili Cucurbitaceae. Cucurbitaceae merupakan tumbuhan jenis labu-
labuan yang mampu tumbuh dengan baik di daerah tinggi maupun rendah. Spesiesnya yang
beranekaragam dan memiliki persebaran yang luas di wilayah tropis. Terdiri dari 130 genus, dan
800 spesies. Famili Cucurbitaceae secara umum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
bahan pangan. Bagian yang banyak dimanfaatkan dari famili sebagai bahan pangan adalah
buahnya. Famili Cucurbitaceae selain dia tumbuh liar, juga banyak yang membudidayakannya
seperti contoh Gambar 22 dan Gambar 23.
Gambar 22. Budidaya melon di Desa Besito Gambar 23. Budidaya melon di Desa Tanjungrejo
Sumber: dok. Pribadi (2023) Sumber: dok. Pribadi (2023
20
Sebelum mengetahui persebaran Famili Cucurbitaceae di Wilayah Kabupaten Kudus,
mari kita lihat terlebih dahulu peta Kabupaten Kudus yang ada di bawah ini!
Kabupaten kudus dilihat dari peta
ternyata diapit oleh 4 kabupaten yaitu
sebalah timur ada Kabupaten Pati,
sebelah Selatan ada Kabupaten
Grobogan, sebelah Barat ada Kabupaten
Demak, dan sebelah utara ada
Kabupaten Jepara. Kabupaten Kudus
terdiri dari 9 kecamatan yaitu
kecamatan gebog, kecamatan dawe,
kecamatan bae, kecamatan jekulo,
kecamatan kota, kecamatan kaliwungu,
kecamatan jati, kecamatan mejobo, dan
kecamatan undaan. Untuk mengetahui
lebih rinci jumlah desa disetiap
kecamatannya, silahkan scan QR Code
dibawah ini.
Gambar 24. Peta Kabupagten Kudus
Sumber: Azamjalanjalan.blogspot.com (2020)
Data persebaran Famili Cucurbitaceae di Wilayah Kabupaten Kudus dilakukan
dengan observasi secara langsung ke lapangan dengan mencari tempat yang berpotensi
ditemukannya tanaman dari Famili Cucurbitaceae tersebut. Adapun hasil penelitian dan
observasi di Wilayah Kabupaten Kudus, terdapat 50 titik dari 9 kecamatan ditemukan
tanaman dari Famili cucurbitaceae yang terdiri dari 11 spesies, 9 genus, dan 1 famili. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
21
Tabe 2. Data Persebaran Tanaman Famili Cucurbitaceae di Wilayah Kabupaten Kudus
Budidaya/Lia Altitude
No. Nama Ilmiah Nama Lokal Lokasi ditemukan Tanggal Latitude Longitude
r (meter)
1 Ds. Besito Kec. Gebog 14-12-2022 Budidaya 92 -6.761295⁰ 110.846174⁰
Cucumis melo L.
2 var. intanon, var. Melon, Melon Ds. Jati kulon Kec. Jati 02-01-2023 Budidaya 44 -6.831918⁰ 110.817692⁰
3 kimoji, var. Madu Ds. Cendono Kec. Dawe 03-01-2023 Budidaya 124 -6.751641⁰ 110.864795⁰
fujisawa
4 Ds. Gondosari Kec. Gebog 03-02-2023 Budidaya 173 -6.730119⁰ 110.842044⁰
Bestru,
Luffa aegyptiaca
5 Blustru, Ds. Bae Kec. Bae 16-12-2022 Semi Liar 92 -6.766471⁰ 110.846318⁰
Mill
Bustru, Bitru
6 Ds. Besito Kec. Gebog 16-12-2022 Budidaya 92 -6.761862⁰ 110.847423⁰
7 Ds. Sadang Kec. Jekulo 17-12-2022 Budidaya 34 -6.845992 o 110.914780⁰
Lufffa accutangula Gambas,
8 (L.) Roxb. Oyong Ds. Undaan Lor Kec. Undaan 06-01-2023 Budidaya 36 -6.878523 o 110.824047⁰
Ds. Kedungdowo Kec.
9 06-01-2023 Budidaya 36 -6.793624 o 110.785581 o
Kaliwungu
10 Momordica Pare Ds. Cendono Kec. Dawe 03-01-2023 Budidaya 144 -6.745919 o 110.865867 o
11 charantia L. Ds. Gribig Kec. Gebog 04-02-2023 Budidaya 60 -6.788912 o 110.826274 o
12 Labu Siem, Ds. Cendono Kec. Dawe 03-01-2023 Semi Liar 113 -6.746497 o 110.866244 o
Sechium edule
13 Jipang, Siam, Ds. Japan Kec. Dawe 23-11-2023 Semi Liar 670 -6.668495 o 110.908036 o
(Jacq.) Sw
14 Siyem Ds. Japan Kec. Dawe 03-12-2023 Budidaya 653 -6.669639 o 110.911339 o
15 Ds. Karangmalang Kec. Gebog 16-12-2022 Budidaya 91 -6.766412 o 110.841743 o
16 Ds. Tanjungrejo Kec. Jekulo 17-12-2022 Semi Liar 96 -6.765044 o 110.914171 o
Ds. Bakalankrapyak Kec.
17 24-12-2022 Semi Liar 42 -6.797066 o 110.828057 o
Kaliwungu
18 Ds. Cendono Kec. Dawe 03-01-2023 Semi Liar 139 -6.745627 o 110.865495 o
19 Ds. Karangbener Kec. Bae 06-01-2023 Semi Liar 65 -6.781770 o 110.879885 o
20 Ds. Karangbener Kec. Bae 06-01-2023 Semi Liar 65 -6.781770 o -6.781770 o
21 Ds. Ngembalrejo Kec. Bae 06-01-2023 Semi Liar 46 -6.800914 o 110.874196 o
Waluh, Ds. Bakalankrapyak Kec.
22 Cucurbita Waloh Kaliwungu 06-01-2023 Semi Liar 57 -6.793626 o 110.835711 o
moschata Duch
23 Kuning Ds. Undaan Lor Kec. Undaan 06-02-2023 Semi Liar 36 -6.870795 o 110.823599 o
24 Ds. Undaan Lor Kec. Undaan 06-01-2023 Semi LIar 36 -6.882457 o 110.831599 o
Ds. Undaan Kidul Kec.
25 06-01-2023 Semi Liar 36 -6.896109 o 110.811009 o
Undaan
26 Ds. Jati Kulon Kec. Jati 06-01-2023 Semi Liar 35 -6.825046 o 110.823202 o
27 Ds. Gamong Kec. Kaliwungu 06-01-2023 Semi Liar 46 -6.782361 o 110.773353 o
28 Ds. Rahtawu Kec. Gebog 03-02-2023 Semi Liar 568 -6.643091 o 110.870517 o
29 Ds. Rahttawu Kec. Gebog 03-02-2023 Semi Liar 504 -6.668979 o 110.855940 o
30 Ds. Cendono Kec. Dawe 04-02-2023 Semi Liar 147 -6.742106 o 110.863437 o
31 Ds. Sadang Kec. Jekulo 17-12-2022 Budidaya 36 -6.843679 o 110.914402 o
32 Cucumis sativus L. Timun Ds. Kesambi Kec. Jekulo 02-01-2023 Budidaya 23 -6.849301 o 110.903472 o
33 Ds. Jepangpakis Kec. Kudus 02-01-2023 Budidaya 35 -6.820349 o 110.860152 o
22
Budidaya/ Altitude
No. Nama Ilmiah Nama Lokal Lokasi ditemukan Tanggal Latitude Longitude
Liar (meter)
34 Ds. Sidorekso Kec. Kaliwungu 06-01-2023 Budidaya 42 -6.774660 o 110.777139 o
35 Ds. Mlati Kidul Kec. Kudus Kota 13-02-2023 Budidaya 47 -6.815525 o 110.858836 o
Cucumis sativus L. Timun
36 Ds. Jepang Kec. Mejobo 13-02-2023 Budidaya 39 -6.832770 o 110.867404 o
37 Ds. Jepangpakis Kec. Jati 13-02-2023 Budidaya 37 -6.831918 o 110.856128 o
Benincasa hipsida Belligo, Bligo,
38 Ds. Tanjungrejo Kec. Jekulo 17-12-2022 Semi Liar 106 -6.765207 o 110.914113 o
(Thumb.) Cogn. Belonceng
39 Citrullus lanatus Ds. Tanjungrejo Kec. Jekulo 17-12-2022 Budidaya 98 -6.765497 o 110.913975 o
40 (Thunb.) Semongko Ds. Mijen Kec. Kaliwungu 06-01-2023 Budidaya 39 -6.780383 o 110.803273 o
Marsum. & Inul
41 Nakai Ds. Tanjungrejo Kec. Jekulo 05-02-2023 Budidaya 49 -6.785742 o 110.910009 o
42 Ds. Damaran Kec. Kudus Kota 02-01-2023 Liar 50 -6.804733 o 110.830279 o
43 Ds. Mlati Kidul Kec. Kudus Kota 02-01-2023 Liar 37 -6.812886 o 110.855557 o
44 Ds. Purwosari Kec. Kudus Kota 06-01-2023 Liar 22 -6.815262 o 110.824680 o
45 Coccina grandis Timun Merah, Ds. Garung Kidul Kec. Kaliwungu 06-01-2023 Liar 33 -6.812331 o 110.801207 o
Timun-
46 (L.) Voigt. timunan Ds. Krandon Kec. Kudus Kota 06-01-2023 Liar 42 -6.797277⁰ 110.801207 o
47 Ds. Rendeng Kec. Kudus Kota 06-01-2023 Liar 53 -6.803891⁰ 110.855650⁰
48 Ds. Sunggingan Kec. Kudus Kota 04-02-2023 Liar 47 -6.813928 o 110.830465 o
49 Ds. Renden Kec. Kudus Kota 15-02-2023 Liar 51 -6.803685 o 110.86015 o
Gymnipetalum
50 chinense (Lour.) - Ds. Gribig Kec. Kaliwungu 04-02-2023 Liar 43 -6.786964 o 110.82096 o
Merr.
Setelah kalian melihat persebaran tumbuhan Famili Cucurbitaceae, pastinya kalian
baru tahu ternyata tanaman jenis labu-labuan banyak di jumpai di penjuru Wilayah
Kabupaten Kudus. Mungkin banyak dari kalian yang mengira buah seperti melon, dan
semangka atau jenis sayur-sayuran yang biasa kalian beli dipasar itu berasal dari luar kota,
tentu tidak ya. Jadi sayur maupun buah yang sering kalian makan itu bisa ditanam di
daerah kalian khusunya di Wilayah Kabupaten Kudus. Agar lebih mengenal karakteristik
dan gambar tumbuhan Famili Cucurbitaceae yang ada di Wilayah Kabupaten Kudus, coba
lihat dan amati deskriptor morfologinya di bawah ini.
B. Deskriptor Morfologi Famili Cucurbitaceae
Morfologi Famili Cucurbitaceae adalah suatu karakteristik susunan dan luar suatu
tanaman dari Famili Cucurbitaceae yang dapat dilihat dan diamati dengan mata telanjang.
Morfologi tumbuhan juga berfungsi untuk menentukan fungsi dari masing-masing organ
tubuh dalam kehidupan tumbuhan, dan berusaha mengetahui bagaimana asal bentuk serta
susunan tubuh tumbuhan tersebut. Untuk lebih jelasnya coba kalian amati morfologi
tumbuhan Famili Cucurbitaceae yang ditemukan di Penjuru Wilayah Kabupaten Kudus.
23
Tabe 3. Data Persebaran Tanaman Famili Cucurbitaceae di Wilayah Kabupaten Kudus
No. Kode Karakter CCB-1 CCB-2 CCB-3 CCB-4 CC-5 CCB-6 CCB-7 CCB-8 CCB-9 CCB-10 CCB-11 CCB-12 CCB-13
1 BB Bentuk batang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 WB Warna batang 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1
3 DB Diameter batang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
4 RB Ruas batang 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
5 SB Sifat batang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 BPD Bentuk pertulangan daun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 BD Bentuk daun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 WD Warna daun 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 DD Diameter daun 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 PD Panjang daun 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
11 LB Lebar daun 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
12 PTD Panjang tangkai daun 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
13 TPD Tekstur Permukaan daun 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2
14 WMB Warna bunga 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
15 PB Petala bunga 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
16 PTB Panjang tangkai bunga 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2
17 PKB Panjang kelopak bunga 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
18 PMB Panjang mahkota bunga 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
19 WKB Warna kulit buah 1 3 2 1 2 1 2 3 1 4 2 5 5
20 KB Kulit buah 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1
21 BBU Bentuk buah 1 1 1 2 3 3 4 5 2 2 2 2 3
22 RDB Ruang daging buah 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2
23 UB Ujung buah 1 1 1 2 2 2 3 3 1 1 1 1 2
24 BPB Bentuk pngkal buah 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2
25 WDB Warna daging buah 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 2 3
26 SPB Struktur Permukaan buah 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2
27 SKB Sifat kulit buah 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1
28 BBI Bentuk biji 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 TPB Tekstur permukaan biji 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
30 TB Tepi biji 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2
31 WB Warna biji 2 2 2 3 3 1 1 2 1 2 3 2 3
32 LB Letak biji 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1
33 JB Jumlah biji 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1
24
c. Hasil Riset dan Karakterisasi Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus
Adapun tanaman yang didapatkan setelah melakukan riset dan observasi serta
wawancara kepada warga sekitar, ditemukan 11 spesies tanaman sebagai berikut:
1. Melon (Cucumis melo L.)
2. Blustru (Luffa aegyptiaca Mill.)
3. Gambas (Luffa acutangula (L.) Roxb.)
4. Pare (Momordica charantia L.)
5. Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Sw.
6. Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.)
7. Mentimun (Cucumis sativus L.)
8. Beligo (Benincasa hipsida (Thunb.) Cogn.)
9. Semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai.
10. Kemarungan (Coccina grandis (L.) Voight.
11. Kanjat (Gymnopetalum chinense (Lour.) Merr.
Melon Var. Intanon Melon Var. Fujisawa Melon Var. Kimoji Blustru Gambas
Labu Pare Labu Siam Labu Kuning Mentimun Beligo
Semangka Kemarungan Kanjat
MELON
Cucumis melo L. var. intanon
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Melon, melon madu.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diamter 0,9 cm, ruas 9 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau muda, diameter 22 cm, panjang
Genus : Cucumis 22 cm, lebar 22 cm, panjang tangkai 22 cm,
Spesies : Cucumis melo L. var. intanon dan tekstur berbulu kasar.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan menempel, panjang tangkai 1 cm, panjang
yang langsung dimakan buahnya, atau kelopak 0,3 cm, dan panjang mahkota 1,3 cm.
dijadikan jus, salad, dan sebagai bahan Warna kulit buah orange, kulit bercak Putih,
oembuatan puding. Ada juga yang bentuk bulat, ruang daging berongga, ujung
mengatakan bagian kulit bisa dijadikan buah rata, bentuk pangkal rata, warna
sebagai kripik. Buah melon juga dipercaya daging putih, struktur permukaan beralur,
masyarakat sekitar dapat menurunkan dan sifat kulit keras.
tekanan darah tinggi, dan mengobati kanker Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
dengan cara daging buahnya dimakan secara tepi biji tipis, warna coklat, letak,
langsung atau dijadikan sebagai jus. menumpuk, dan jumlah biji banyak atau >50.
26
MELON
Cucumis melo L. var. fujisawa
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Melon, melon madu.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,9 cm, ruas 9 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau muda, diameter 22 cm, panjang
Genus : Cucumis 22 cm, lebar 22 cm, panjang tangkai 22 cm,
Spesies : Cucumis melo L. var. fujisawa dan tekstur berbulu kasar.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan menempel, panjang tangkai 1 cm, panjang
yang langsung dimakan buahnya, atau kelopak 0,3 cm, dan panjang mahkota 1,3 cm.
dijadikan jus, salad, dan sebagai bahan Warna kulit buah hijau tua, kulit bercak
oembuatan puding. Ada juga yang putih, bentuk bulat, ruang daging berongga,
mengatakan bagian kulit bisa dijadikan ujung buah rata, bentuk pangkal rata, warna
sebagai kripik. Buah melon juga dipercaya daging orange, struktur permukaan beralur,
masyarakat sekitar dapat menurunkan dan sifat kulit keras.
tekanan darah tinggi, dan mengobati kanker Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
dengan cara daging buahnya dimakan secara tepi biji tipis, warna coklat, letak,
langsung atau dijadikan sebagai jus. menumpuk, dan jumlah banyak atau biji >50.
27
MELON
Cucumis melo L.var. kimoji
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Melon, melon madu.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,9 cm, ruas 9 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau muda, diameter 22 cm, panjang
Genus : Cucumis 22 cm, lebar 22 cm, panjang tangkai 22 cm,
Spesies : Cucumis melo L. var. kimoji dan tekstur berbulu kasar.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan menempel, panjang tangkai 1 cm, panjang
yang langsung dimakan buahnya, atau kelopak 0,3 cm, dan panjang mahkota 1,3 cm.
dijadikan jus, salad, dan sebagai bahan Warna kulit buah hijau muda, kulit bercak
oembuatan puding. Ada juga yang putih, bentuk bulat, ruang daging berongga,
mengatakan bagian kulit bisa dijadikan ujung buah rata, bentuk pangkal rata, warna
sebagai kripik. Buah melon juga dipercaya daging putih, struktur permukaan beralur,
masyarakat sekitar dapat menurunkan dan sifat kulit keras.
tekanan darah tinggi, dan mengobati kanker Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
dengan cara daging buahnya dimakan secara tepi biji tipis, warna coklat, letak,
langsung atau dijadikan sebagai jus. menumpuk, dan jumlah banyak atau biji >50.
28
BLUSTRU
Luffa aegyptiaca Mill
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Bestru, Bustru, bitru,blestru, oyong.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 1 cm, ruas 24 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 20-30 cm, panjang
Genus : Luffa 22-30 cm, lebar 22-30 cm, panjang tangkai 4-9
Spesies : Luffa aegyptiaca Mill cm, dan tekstur berbulu halus.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran bebas, panjang tangkai 1,5 cm, panjang
yang dapat diolah menjadi makanan berupa kelopak 1,5 cm, dan panjang mahkota 4 cm.
oseng/tumis blustru, pecak sambel blustru, Warna kulit buah hijau muda, kulit bercak
dan sayur bening. putih, bentuk bulat memanjang/lonjong,
ruang daging penuh, ujung buah runcing,
bentuk pangkal berlekuk, warna daging,
putih, struktur permukaan beralur, dan sifat
kulit lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan kasar,
tepi biji tipis, warna hitam, letak tersebar,
jumlah banyak atau biji>50.
29
GAMBAS/OYONG
Luffa acutangula (L.) Roxb.
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Gambas, oyong.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,8 cm, ruas 12-17 cm, dan sifat
Ordo : Cucurbitales berair.
Famili : Cucurbitaceae Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Genus : Luffa warna hijau tua, diameter 12-26 cm, panjang
Spesies : Luffa acutangula (L.) Roxb. 12-27 cm, lebar 12-26 cm, panjang tangkai 3-8
MANFAAT cm, dan tekstur berbulu kasar.
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran Bunga berwarna kuning, susunan petala
yang dapat diolah menjadi makanan berupa bebas, panjang tangkai 1,5 cm, panjang
oseng/tumis gambas, pecak sambel gambas, kelopak 0,9 cm, dan panjang mahkota 1,5-2
sayur lodeh, dan sayur bening. cm.
Warna kulit buah hijau tua, kulit bercak
putih, bentuk bulat panjang mengerucut,
ruang daging penuh, ujung buah runcing,
bentuk pangkal berlekuk, warna daging
putih, struktur permukaan beralur, dan sifat
kulit lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan kasar,
tepi biji tipis, warna hitam, letak tersebar,
jumlah banyak atau biji >50.
30
PARE
Momordica charantia L.
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Melon
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 1,5 cm, ruas 10,5-16 cm, dan sifat
Ordo : Violales berair.
Famili : Cucurbitaceae Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Genus : Momordica warna hijau tua, diameter 9,5-17 cm, panjang
Spesies : Momordica charantia L. 9,5-17 cm, lebar 9,5-17 cm, panjang tangkai
MANFAAT 4,5-8 cm, dan tekstur berbulu halus.
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran Bunga berwarna kuning, susunan petala
yang dapat diolah menjadi makanan berupa bebas, panjang tangkai 7,5 cm, panjang
oseng/tumis pare, komposisi dari siomay, kelopak 1 cm, dan panjang mahkota 1,5 cm.
lalapan, dan kripik pare. Daun dari tanaman Warna kulit buah hijau muda, kulit tidak
pare juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bercak, bentuk bulat panjang mengerucut,
dalam pembuatan segala macam botok. ruang daging berongga, ujung buah runcing,
Daging buah pare dengan rasa yang pahit bentuk pangkal berlekuk, warna daging
ternyata juga dipercaya oleh masyarakat putih, struktur permukaan beralur, dan sifat
sekitar dapat mengobati kanker, diabetes, lunak.
tekanan darah tinggi, dan mengurangi kadar Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
kolesterol. tepi biji tipis, warna coklat, letak tersebar,
dan jumlah biji >50.
31
LABU SIAM
Sechium edule (Jacq.) Sw.
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Siem, jipang, siyem, labu siam, siyam
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau tua,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,6 - 1,5 cm, ruas 15-21,5 cm, dan
Ordo : Violales sifat berair.
Famili : Cucurbitaceae Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Genus : Sechium warna hijau tua, diameter 14-20 cm, panjang
Spesies : Sechium edule (Jacq.) Sw. 14-24 cm, lebar 14-22 cm, panjang tangkai 11-
MANFAAT 20 cm, dan tekstur berbulu halus.
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran Bunga berwarna kuning, susunan petala
yang diolah menjadi tumis lodeh, sayur bebas, panjang tangkai 0,4 cm, panjang
bening, lalapan, dan carica siam. Daging kelopak 0,4 cm, dan panjang mahkota 0,7-0,9
buah labu siam juga dipercaya oleh cm.
masyarakat sekitar dapat mengontrol gula Warna kulit buah hijau muda, kulit tidak
darah, tekanan darah, anemia, dan bercak, bentuk bulat tidak simetris, ruang
antikanker. daging penuh, ujung buah berlekuk, bentuk
pangkal berlekuk, warna daging putih,
struktur permukaan beralur, dan sifat kulit
lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
tepi biji tebal, warna putih, letak menumpuk,
dan jumlah biji sedikit <50.
32
LABU KUNING
Cucurbita mocshata Duch
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Waloh, labu, waluh, labu kuning.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau tua,
Kelas : Dicotyledonae besar 0,9 cm, ruang 14 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 24-38 cm, panjang
Genus : Cucurbita 24-38 cm, lebar 24-38 cm, panjang tangkai 26
Spesies : Cucurbita mocshata Duch cm, dan tekstur berbulu kasar.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran menempel, panjang tangkai 8 cm, panjang
yang dapat diolah menjadi sayur bening, kelopak 4 cm, dan panjang mahkota 10-11 cm.
puding, kolak labu, dan aneka macam kue. Warna kulit buah orange, kulit bercak putih,
Daging buah labu kuning juga dipercaya ole bentuk bulat melebar, ruang daging
masyarakat sekitar dapat dijadikan sebagai berongga, ujung buah rata, bentuk pangkal
obat lambung/maag, untuk kesehatan kulit, berlekuk, warna daging orange, struktur
dan melancarkan sistem pencernaan. permukaan beralur, dan sifat kulit lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
tepi biji tipis, warna coklat, letak menumpuk,
dan jumlah banyak atau biji >50.
33
Mentimun
Cucumis sativus L.
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Timun, timus, mentimun.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,6 cm, ruas 7,5 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 15 cm, panjang 15
Genus : Cucumis cm, lebar 15 cm, panjang tangkai 11-15,5 cm,
Spesies : Cucumis sativus L. dan tekstur berbulu halus.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan menempel, panjang tangkai 1,5 cm, panjang
yang langsung dimakan buahnya dan dapat kelopak 1,8 cm, dan panjang mahkota 1,5 cm.
dijadikan sebagai sayur yang dapat diolah Warna kulit buah hijau muda, kulit bercak
menjadi oseng/tumis timun, lalapan, acar putih, bentuk bulat memanjang/lonjong,
timun, rujak, dan sebagai pelengkap ruang daging penuh, ujung buah rata, bentuk
makanan seperti gado-gado, karedok, nasi pangkal rata, warna daging putih, struktur
goreng dan lain-lain. Buah timun juga permukaan rata, dan sifat kulit lunak.
dipercaya oleh masyarakat sekitar yang Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
ampuh untuk menurunkan tekanan darah, tepi biji tipis, warn coklat, letak menumpuk,
dan dapat dijadikan sebagai masker wajah. dan jumlah banyak atau biji >50.
34
BELIGO
Benincasa hipsida (Thunb.) Cogn.
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Melon
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 1,1 cm, ruas 23 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 21 cm, panjang 20
Genus : Benincasa cm, lebar 20 cm, panjang tangkai 15 cm, dan
Spesies : Benincasa hipsida (Thunb.) Cogn. tekstur berbulu kasar.
MANFAAT Bunga berwarna kuning, susunan petala
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan bebas, panjang tangkai 12 cm, panjang
yang dapat diolah menjadi sayur bening. kelopak 02 cm, dan panjang mahkota 4,5 cm.
Warna kulit buah hijau tua dengan lapisan
lilin putih, kulit bercak putih, bentuk bulat
memanjang/lonjong, ruang daging
berongga, ujung buah rata, bentuk pangkal
berlekuk, warna daging putih, struktur
permukaan rata, dan sifat kulit keras.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
tepi biji tipis, warna coklat, letak tersebar,
dan jumlah banyak atau biji >50.
35
SEMANGKA
Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Semongko inul.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,5 cm, ruas 13 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 19-23 cm, panjang
Genus : Citrullus 20-23 cm, lebar 19-23 cm, panjang tangkai 2,5-
Spesies : Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum 10 cm, dan tekstur berbulu kasar.
& Nakai Bunga berwarna kuning, susunan petala
MANFAAT bebas, panjang tangkai 2-4 cm, panjang
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan kelopak 0,6 cm, dan panjang mahkota 1,7 cm.
yang langsung dapat dimakan buahnya atau Warna kulit buah hijau tua, kulit bercak hijau
dapat dibuat jus. Daging buah semangka muda, bentuk bulat memanjang/lonjong,
dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat ruang daging penuh, ujung buah rata, bentuk
mengobati radang, menurunkan tekanan pangkal rata, warna daging orange, struktur
darah, dan mengurangi dehidrasi. permukaan rata, dan sifat kulit lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
tepi biji tipis, warna hitam, letak tersebar,
dan jumlah banyak atau biji >50.
36
KEMARUNGAN
Coccinia grandis (L.) Voigt
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Kemarungan, timun cilik, timun merah.
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau tua,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,4 cm, ruas 16 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 13 cm, panjang 14
Genus : Coccinia cm, lebar 13 cm, panjang tangkai 2-7 cm, dan
Spesies : Coccinia grandis (L.) Voigt. tekstur berbulu halus.
MANFAAT Bunga berwarna putih, susunan petala bebas,
Buahnya banyak masyarakat sekitar yang panjang tangkai 5,5-7 cm, panjang kelopak
tidak tahu kegunaannya, namun buahnya 0,6-0,8 cm, dan panjang mahkota 3,3 cm.
bisa dikonsumsi atau tidak beracun. adapun Warna kulit buah merah, kulit bercak putih,
ada yang mengatakan buahnya dapat bentuk bulat memanjang/lonjong, ruang
menurunkan tekanan darah, dan mengobati daging penuh, ujung buah rata, bentuk
radang. pangkal rata, warna daging merah, struktur
permukaan rata, dan sifat kulit lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
tepi biji tipis, warna, coklat, letak biji
tersebar, dan jumlah banyak atau biji >50.
37
KANJAT
Gymnopetalum chinense (Lour.) Merr.
KLASIFIKASI NAMA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS
Kingdom : Plantae Melon
Divisi : Spermatophyta MORFOLOGI
Sub Divisi : Angiospermae Bentuk batang segilima, warna hijau muda,
Kelas : Dicotyledonae diameter 0,4 cm, ruas 9 cm, dan sifat berair.
Ordo : Cucurbitales Bentuk daun bulat, pertulangan menjari,
Famili : Cucurbitaceae warna hijau tua, diameter 8-12 cm, panjang
Genus : Gymnopetalum 8-12 cm, lebar 8-12 cm, panjang tangkai 5 cm,
Spesies : Gymnopetalum chinense (Lour.) dan tekstur berbulu kasar.
Merr. Bunga berwarna putih, susunan petala bebas,
panjang tangkai 5 cm, panjang kelopak 0,8
MANFAAT cm, dan panjang mahkota 3,3 cm.
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran. Warna kulit buah merah, kulit tidak bercak,
Namun masyarakat Kudus sendiri masih bentuk bulat memanjang mengerucut, ruang
belum banyak yang mengkonsumsinya.
daging berongga, ujung buah runcing,
bentuk pangkal berlekuk, warna daging
orange, struktur permukaan beralur, dan
sifat kulit lunak.
Bentuk biji pipih, tekstur permukaan halus,
tepi biji tebal, warna hitam coklat kecoklatan,
letak biji menumpuk, dan jumlah banyak
atau biji >50.
38
3. Ciri-ciri dan Perbedaan Monokotil dan Dikotil
Terdapat karakteristik tumbuhan berbiji belah satu (monokotil) dengan tumbuhan
berbiji belah dua (dikotil) yang dapat kalian amati di dalam Tabel. 4 berikut ini.
Tabel 4. Ciri-ciri dan Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
No. Bagian Tumbuhan Monokotil Tumbuhan Dikotil
1. Habitus Berupa terna, semak, dan pohon Berupa liana, perdu, smak, pohon
2. Perakaran Serabut Tunggang
Mayoritas tidak bercabang, namun ada sebagian
4. Percabangan Memiliki banyak cabang
yang memiliki sedikit cabang
5. Ukuran batang Dari pangkal hingga ujung hampir sama besar Pangkal lebih besar daripada ujungnya
6. Ruas batang Terlihat jelas Jarang yang trlihat dengan jelas
Kambium batang Memiliki kambium sehingga dapat
7. Tidak memiliki
dan akar bertambah besar
Berupa daun tunggal, jarang yang tersusun Berupa daun tunggal atau majemuk,
7. Susunan daun
majemuk biasanya disertai daun penumpu
Tersebar atau berkarang dan kadang
8. Duduk daun Berseling atau membentuk suatu roset
suka berseling
9. Pertulangan daun Sejajar atau melengkung Menyirip atau menjari
Kelipatan Umumnya 2,4,5 atau kelipatannya,
10. Umumnya 3 atau kelipatannya, disebut trimer
Mahkota bunga disebut dimer, tetramer, atau pentamer.
Mempunyai satu daun lembaga sehingga disebut Mempunyai dua daun lembaga
11. Daun lembaga
berbiji belah satu sehingga disebut berbiji belah dua
12. Pelindung akar Pelindung akar lembaga disebut koleoriza Tidak ada
Pelindung pucuk
13. Pelindung pucuk lembaga disebut koleoptil Tidak ada
lembaga
Untuk lebih paham akan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, coba tonton video
di halaman berikutnya yaa...
39
Pernahkah kalian melihat perkecambahan biji jagung dan biji semangka?
Nah, ketika kalian amati, pasti ada satu daun pertama kali yang muncul. Nah, daun
tersebut yang dinamakan daun lembaga atau yang sering disebut kotiledon. Kotiledon
ini ternyata tidak memiliki klorofil lho, serta tidak memiliki anatomi yang lengkap
layaknya daun sejati. Coba perhatikan video dibawah ini.
Pengguna E-modul secara offline,
bisa scan QR-Code dibawah ini.
Atau bisa klik link di
samping ini.
Nah setelah menyimak video diatas, pastinya kalian sudah tahu proses apakah yang
sedang terjadi? yaps, betul sekali, yaitu proses perkecambahan antara biji monokotil
dengan biji dikotil.
Adapun biji yang terdapat dalam video adalah biji jagung untuk biji monokotil dan biji
semangka untuk biji dikotil. Adapun tanaman yang termasuk ke dalam kelas monokotil
dan dikotil tentu hampir sama proses perkecambahan bijinya. Pada biji monokotil,
daun yang pertama kali muncul itu hanya satu, dan bijinya masih terbenam di tanah
sedangkan biji pada biji dikotil yang muncul pertama kali ada dua daun lembaga
diikuti dengan biji terbelah menjadi dua dan naik ke prmukaan tanah.
Morfologi
Bentuk dan struktur tubuh Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup sebagian besar
sudah dijelaskan pada Tabel 1 diatas. Namun, ada beberapa struktur yang khas dari
Angiospermae dibandingkan dengan Gymnospermae seperti alat reproduksinya berupa bunga.
Struktur yang lain seperti memiliki akar serabut dan tunggang, batangnya ada yang
berkambium dan tidak berkambium serta memiliki pertulangan daun yang bervariasi mulai
dari sejajar, menjari, dan menyirip seperti pada Gambar 1.
Daun Sejajar Daun Menyirip Daun Menjari
Daun Pandan Daun Sirih Gading Daun Sirih Gading
Sumber: canva.com (2023) Sumber: dok. Pribadi (2023) Sumber: dok. Pribadi (2023)
40
Alat Reproduksi
Angiospermae memiliki organ/alat reproduksi generatif berupa bunga. Bunga yang lengkap
terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik seperti pada Gambar 1.
Bagian bunga yang berfungsi sebagai organ reproduksi adalah benang sari dan putik. Benang
sari sebagai kelamin jantan sedangkan putik sebagai kelamin betina pada tumbuhan
Angiospermae. Ada beberapa macam pembagian kelamin bunga Angiospermae.
Berdasarkan kelengkapan alat kelamin bunga Angiospermae dalam satu tangkai bunga
terbagi atas:
Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu dalam satu kuntum bunga
terdapat benang sari dan putik seperti tumbuhan Melon (Cucumus melo L.), semangka
(Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai, dan lain-lain. Bunga ini juga disebut dengan
bunga sempurna.
Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), yaitu jika pada satu kuntum bunga hanya terdapat
satu dari kedua alat kelamin bunga. Adapun contohnya seperti dari kelompok Nangka
(Artocarpus), tanaman Pare (Momordica charantia L.), dan lain-lain.
Lebih jelasnya untuk mengetahui struktur morfologi bunga lengkap lihatlah gambar dibawah
ini.
Gambar 25. Struktur Bunga Buah Naga (Hyloereus costaricensis)
Sumber: Sari (2023)
Siklus Reproduksi Angiospermae
Tumbuhan Angiospermae memiliki dua cara bereproduksi yaitu secara seksual/generatif
dan secara aseksual/vegetatif. Reproduksi secara generatif menggunakan bunga sebagai alat
bereproduksi. Awal reproduksi pada bunga yaitu polinasi (penyerbukan). Polinasi adalah
proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik yang mengandung sel kelamin betina. Adapun
penyerbukan pada tumbuhan ini dapat dibantu oleh beberapa cara yaitu perantara angin
(anemogami), perantara air (hidrogami), perantara hewan (zoogami), dan perantara manusia
(antopogami). Sedangkan reproduksi secara vegetatif dibedakan dalam dua golongan, yaitu
pembiakan secara alami dan buatan manusia seperti yang sudah dijelaskan pada bab
Spermatophyta . Siklus reproduksi Angiospermae dikenal dengan pembuahan ganda. Adapun
siklus reproduksi secara generatif sebagai berikut:
41
1. Pada kepala serbuk sari, setiap mikrosporangium mengandung mikrosporofit yang
membelah melalui meiosis dan menghasilkan mikrospora.
2. Sebuah mikrospora berkembang menjadi serbuk sari polen. Sel generatif dari sel gametofit
akan membelah, membentuk dua sperma. Sel tabung akan menghasilkan polen.
3. Dalam megasporangium setiap ovul, megasporofit membelah menjadi meiosis,
menghasilkan empat megaspora. Satu sintas dan membentuk gametofit betina.
4. Setelah polinasi, dua sperma pada akhirnya dilepaskan di dalam setiap ovul.
5. Fertilisasi ganda terjadi. Satu sperma memfertilisasi telur membentuk zigot. Sperma lain
memfertilisasi sel tengah, membentuk endosperma (persediaan makanan, 3n).
6. Zigot berkembang menjadi embrio yang dikemas bersama makanan ke dalam bij.
7. Sewaktu biji berkecambah, embrio berkembang menjadi bibit tanaman yang kemudian
tumbuh menjadi tanaman dewasa.
Gambar 26. Reproduksi Angiospermae
Sumber: https://youtu.be/BPJ3w2KLlPA (2021)
Lebih ringkasnya bisa dilihat pada skema dibawah ini. Untuk lebih jelasnya tentang siklus reproduksi
Angiospermae, simak video di bawah ini.
Gambar 27. Skema Reproduksi Angiospermae
Sumber: https://youtu.be/BPJ3w2KLlPA (2021) Scan QR Code di
samping ini, jika
Atau bisa klik link di video di atas tidak
samping ini. dapat diputar.
42
Habitat
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dapat tumbuh di daerah tropis, sub tropis
hingga daerah kutub, dan dapat tumbuh di daerah kekurangan air hingga daerah yang lembab.
Sifat tumbuhan Angiospermae yaitu anuual, biennial, dan parennial. Annual yaitu siklus siklus
hidup tumbuhan yang rentang waktunya setahunan seperti Pare (Momordica charantia L.).
Binnual yaitu siklus hidup tumbuhan dengan rentang dua tahunan seperti wortel (Daucus
carota). Parennial yaitu siklus hidup tumbuhan dengan rentang waktu bertahun-tahun yang
biasa terjadi pada tumbuhan berkayu seperti Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Sw., dan lain-lain.
Peranan
Tumbuhan Angiospermae memiliki peranan penting bagi kelangsungan dan kebutuhan
kehidupan manusia. Berbagai macam peranan Angiospermae khusunya pada Famili
Cucurbitaceae adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Spesies dari Famili Cucurbitaceae dan manfaatnya serta kandungannya
No. Spesies Manfaat Kandungan
Vitamin C, B1 dab B2, kalsium,
Beligo Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan yang daoat diolah menjadi sodium, seng, besi, fosfor, mangan,
1. (Benincasa hipsida sayur bening. Buahanya dipercaya dapat mengobati flu, migran, dan tembaga, magnesium, selenium, dan
(Thunb.) Cogn. bagus untuk diet.
potasium.
Saponin, asam kumarik, apigenin,
Buahnya dapat diolah sebagai sayuran menjadi beberapa olahan sperti
Blustru tumis, pecak sambel, dan sayur bening. Buahnya dipercaya dapat luteolin, alkaloid, tanin, asam
2. oleanolik, karotenoid, flavonoid,
(Luffa aegyptiaca Mill) mengobati batuk, demam, keputihan, susah BAB, pendarahan, dan terpenoid, kardiak glikosida,
lainnya.
phlobatannis, dan steroid.
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran yang dapat diolah menjadi Protein, Lemak, Karbohidrat, serat,
Gambas makanan berupa oseng/tumis gambas,, pecak sambel gambas, sayur kalsium, fosfor, besi, natrium,
3.
(Luffa acutangula) lodeh, dan sayur bening. Buahnya dipercaya dapat menurunkan gula kalium, zink, beta karoten, vitamin
darah, dan lain-lain. B1, niasin, dan vitamin C.
Memiliki kandungan Cucurbitacins
Buahnya biuasa dijadikan sebagai sayuran. DBuahnya dipercaya dapat
Kanjat (Gymnopetalum yang bersifat sitotoksik terutama
4. mengobati demam, penyakit kuning, mengurangi peradangan, dan
chinense (Lour.) Merr. pada tumor ginjal, tumor otak, dan
menekan pendarahan.
sel melanoma.
Kemarungan Buanya dapat langsung dimakan atau dibuat campuran makanan seperti Protein, lemak, karbohidrat, vitamin
5. (Coccina grandis (L.) dibuat acar maupun rujak. Buahnya dipercaya menurunkan gula darah B1, vitamin B2, vitamin C, niacin, Ca,
Voight. dan darah tinggi. Fe, dan Fosfor.
Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran misal sayur bening, puding,
Labu kuning
6. (Cucurbita moschata kolak labu, dan juga aneka kue. Buahnya dipercaya sebagai obat Karbohidrat, protein, kalsium, fosfor,
maag/lambung, untuk kesehatan kulit, dan melancarkan sistem besi, vitamin b, dan vitamin C
Duch)
pencernaan.
Labu siam Buahnya biasa dijadikan sebagai sayuran yang dapat diolah menjadi tumis
7. (Sechium edule (Jacq.) lodeh, sayur bening, lalapan, dan carica siam. Buahnya dipercaya dapat Lemak, natrium, karbohidrat, serat,
Sw. mengontrol gula darah, tekanan darah, anemia, dan antikanker. gula, protein, folat, dan vitamin C.
Dapat dimakan langsung buahnya atau diolah menjadi beberapa jenis
Melon Serat, vitamin C, vitamin B6, vitamin
8. makanan. Buahnya dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi,
(Cucumis sativus L.) K, folat, potassium, dan magnesium
mengobati kanker dan lainnya.
Buahnya biasa dijadikan sebagai makanan yang langsung dapat dimakan Karbohidrat, serat, kalsium, fosfor,
Mentimun
9. buahnya atau dapat dibuat jus. Buahnya dipercaya dapat mengobati kalium, beta karoten, folat, vitamin C,
(Cucumis sativus L.)
radang, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi dehidrasi. dan vitamin K.
43
No. Spesies Manfaat Kandungan
Buahnya biasa dimanfaatkan sebagai sayuran yang daoat diolah menjadi
makanan berupa oseng/tumis pare, komposisi dari siomay, lalapan, dan Vitamin, A, C, E, B1, B2, B3, B12, zat
Pare besi, kalsium, kalium, zink,
10. (Momordica charantia kripik pare. Daun tanaman pare juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan magnesium, dan fosfor,
dalam pembuatan segala macam botok. Buahnya dipercaya dapat
L.) karbohidrat, serat, fenol, flavonoid,
mengobati kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, dan mengurangi kadar lutein, dan zeaxanthin.
kolesterol.
Semangka
(Citrullus lanatus Buahnya bisa dimakan langsung atau dapat dijadikan jus. Buahnya Karbohidrat, serat, protein,
11. dipercaya dapat mengobati radang, mengurangi dehidrasi, dan kalsium, magnesium, kalium,
(Thunb.) Matsum & menurunkan tekanan darah. vitamin, A, B1, B2, B3, dan C.
Nakai.
43
Rangkuman
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) merupakan tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi
secara generative dengan membentuk biji.
Tumbuhan berbiji terbagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan Berbiji terbuka artinya letak bakal bijinya tidak terlindungi oleh buah (daun
buah/karpel). Gymnospermae tidak memiliki organ reproduksi yang berupa bunga,
melainkan dengan strobillus. Adapun Gymnospermae dikelompokan menjadi 4 divisi yaitu
Pinohpyta, Cycadophyta, Ginkophyta, dan Gnetophyta. Ada divisi yang memiliki kemiripan
dengan Famili Cucurbitaceae yaitu Gnetophyta yang memiliki spesies bernama MA Huang
(Ephedera sinica). Spesies tersebut memiliki habitus merambat yang juga dimiliki oleh
Famili Cucurbitaceae.
Tumbuhan berbiji tertutup artinya bakal biji dikelilingi/ditutupi oleh buah (daun
buah/karpel) sehingga disebut dengan tumbuhan berbiji tertutup. Ciri utama tumbuhan ini
adalah memiliki bunga yang berfungsi sebagai organ reproduksi generatifnya.
Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas yaitu monokotil dan dikotil. Dikatakan monokotil
karena dia hanya memiliki satu daun lembaga atau kotiledon pada bijinya sedangakan
dikotil karena dia memiliki dua daun lembaga atau kotiledon pada bijinya.
Pada tumbuhan monokotil terdapat famili yang memiliki kesamaan morfologi dengan
Famili Cucurbitaceae yaitu Famili Araceae (suku talas-talasan). Salah satu contoh dari Famili
Araceae yang biasa ditemukan dilingkungan sekitar yaitu Sirih Gading (Epipremnum
aureum). Sirih ini biasa dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan ataupun dihalaman
rumah.
Pada tumbuhan dikotil terdapat Famili Cucurbitaceaa (suku labu-labuan) yang ditemui di
Kabupaten Kudus. Adapun jumlahnya yang ditemukan terdiri dari 9 genus dengan 11
spesies. Spesies yang ditemukan antara lain Melon (Cucumis melo L.), Mentimun (Cucumis
sativus L.), Gambas (Luffa acutangula (L.) Roxb., Blustru (Luffa aegyptiaca Mill.), Beligo
(Benincasa hipsida (Thunb.) Cogn., Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.)., Labu Siam
(Sechium edule (Jacq.) Sw., Pare (Momordica charantia L.), Semangka (Citrullus lanatus
(Thunb.) Matsum & Nakai., Kemarungan (Coccina grandis (L.) Voight., Kanjat
(Gymnopetalum chinense (Lour.) Merr.
Persebaran Famili Cucurbitaceae di Kabupaten Kudus ditemukan di 5o titik atau lokasiyang
tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Kudus.
44