Dari Redaksi
Salam Jumpa,
Pembaca terkasih, tak terasa kita kembali
memasuki bulan Mei, bulan yang dikhususkan
untuk menghormati Bunda Maria. Kali ini
Majalah Imakulata hadir di tengah-tengah Anda
sekalian dengan mengusung tema “Mukjizat
Perantaraan Bunda Maria.”
Mukjizat. Siapa yang tak mau mendapat
mukjizat? Apalagi mukjizat itu ternyata tidaklah
begitu jauh dari jangkauan kita. Dengan iman
dan kepercayaan kita optimis mengatakan
bahwa mukjizat ternyata dapat hadir setiap hari
dalam hidup kita!
Berbagai artikel menarik telah kami kemas dan
siap sajikan untuk para Pembaca terkasih lewat
rubrik-rubrik yang tersedia. Satu harapan kami,
semoga kehadiran Majalah Imakulata edisi kali
ini dapat membuka wawasan baru untuk kita
semua.
Dari meja redaksi, kami ucapkan selamat
membaca. Jangan lupa, tetap sehat, tetap
melaksanakan protokol kesehatan, tetap selalu
bersukacita. Tuhan Yesus memberkati, Bunda
Maria melindungi senantiasa.
Daftar Isi
4 Mukjizat Dengan
Perantaraan
Bunda Maria
Mukjizat:
Dengar, Patuh,
Laksanakan
14 Bunda Pelindung Dalam
Peperangan
Ada Damai, Ada Mukjizat
Di Gua Maria Kaliori
39 Ibu Monica Bong:
“Karena masa depan
sungguh ada, dan
harapanmu
tidak akan hilang”
50 Vaksin Booster Di SMI
Pekan Suci 2022
58 Legio Maria
70 Novena
Tiga Salam Maria
77 Bunda Maria,
Bunda Kita Semua
RUANG BATIN
Mukjizat
Dengan Perantaraan
Bunda Maria
Oleh Romo Antonius Rajabana, OMI
Saudari-Saudara Terkasih dalam
Kristus, Majalah Imakulata kali ini
mengambil tema “Mukjizat Perantaraan
Bunda Maria” karena berkaitan dengan
Bulan Maria yang selalu kita peringati
selama bulan Mei.
4
RUANG BATIN
Bagi orang yang beriman, segala
sesuatu yang terjadi setiap harinya
adalah mukjizat. Albert Einstein
katakan: “Segalanya adalah mukjizat.”
Tapi bagi orang yang tidak percaya -
mereka yang tidak mempunyai iman
- tidak ada mukjizat dalam hidup
ini. Maka, mukjizat adalah sebuah
langkah iman. Tentu kita mengerti
ada begitu banyak mukjizat yang
dikerjakan Bunda Maria atau melalui
perantaraan Bunda Maria, seperti
misalnya, penampakan Bunda Maria,
lalu di tempat-tempat ziarah Bunda
Maria banyak doa yang terkabulkan.
Begitu juga dengan doa-doa seperti
Novena 3x Salam Maria, Novena
Bunda Maria Penolong Abadi, dan lain
sebagainya. Banyak terjadi mukjizat,
entah kesembuhan, terkabulnya doa
dengan intensi khusus, dan lain-
lainnya. Sebetulnya, mukjizat yang
terbesar dari Bunda Maria adalah iman
5
RUANG BATIN
akan Tuhan Yesus Kristus.
Bunda Maria menjadi perantara
rahmat, dan rahmat itu adalah Yesus
Kristus yang lahir dari rahimnya. Allah
menjadi manusia melalui rahim Bunda
Maria. Itulah mukjizat yang terbesar!
Dan kita mendapat warisan berupa
iman. Ketika Bunda Maria hadir di
perkawinan di Kana dan si empunya
pesta kehabisan anggur, Tuhan Yesus
mengerjakan mukjizat pertamaNya.
Bunda Maria mempunyai peran
yang sangat penting dalam mukjizat
6
RUANG BATIN
pertama Tuhan Yesus ini. Bunda Maria
melaporkan situasi darurat yang terjadi
pada Puteranya: “Mereka kehabisan
anggur.” Bunda Maria percaya bahwa
Tuhan Yesus akan bertindak, Dia tidak
akan diam saja meski mengatakan:
“Mau apakah engkau dari padaKu,
ibu? SaatKu belum tiba.” Walau
waktunya belum tiba, tetapi karena
Bunda Maria yang meminta pada
Puteranya, maka Puteranya itu tidak
menolak. Itulah mukjizat Bunda Maria
yang sangat besar, menjadi perantara
rahmat bagi kita semua!
Maka sebetulnya – menurut saya
– mencintai Tuhan Yesus tanpa
mencintai Bunda Maria adalah suatu
ketidak-konsistenan. Kalau kita
mencintai Tuhan Yesus, maka kita
juga harus mencintai Bunda Maria.
Tidak bisa tidak. Karena Roh Kudus
adalah Roh Kudus yang sama, Yang
7
RUANG BATIN
membimbing Tuhan Yesus dan Yang
menaungi Bunda Maria sehingga
dia mengandung Puteranya dari
Roh Kudus. Roh Kudus yang sama
pula yang menggerakkan hati kita
untuk mencintai Tuhan Yesus dan
BundaNya. Kalau kita mencintai
Puteranya, tetapi tidak mencintai
BundaNya, menurut saya, hal demikian
bukanlah dari Roh Kudus. Kita perlu
menyadari dan menimbang-nimbang:
“benarkah saya mencintai Tuhan Yesus
dengan sepenuh hati saya?” Dan
kebenarannya justru dilihat dengan
pertanyaan yang sama untuk Bunda
Maria: “Apakah saya mencintai Bunda
Maria seperti saya mencintai Tuhan
Yesus?” Kalau jawabannya “tidak”,
maka ada kemungkinan bukan Roh
Kudus yang membimbing kita, karena
kita menjadi tidak konsisten. Kalau
Roh Kudus yang sama yang bekerja,
Dia akan menggerakkan kita untuk
8
RUANG BATIN
mencintai Tuhan Yesus dan BundaNya.
Dua hal yang sulit untuk dipisahkan.
Secara kognitif mungkin bisa
dipisahkan, tetapi kenyataannya tidak
bisa. Kalau terjadi suatu pemisahan,
ada kemungkinan ketidak-benaran
atau kesesatan yang terjadi. Maka
mukjizat dengan perantaraan Bunda
Maria pertama-tama adalah mukjizat
iman yang membawa kita percaya
kepada Tuhan Yesus secara benar.
Mukjizat iman itu pertama-tama
tampak ketika Bunda Maria justru
menyimpan segala perkara dalam
hatinya. Bunda Maria mempunyai
keterbukaan, mempunyai “miracle
mind set” - Percaya kepada sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu. Karena
itulah maka mukjizat terjadi.
Maka, Saudari-Saudara terkasih,
inilah kesempatan baik bagi kita untuk
9
RUANG BATIN
mengandalkan mukjizat-mukjizat
Tuhan melalui perantaraan Bunda
Maria, terutama kita mohon rahmat
iman. Dari sinilah kemudian akan
datang mukjizat-mukjizat lain yang
akan kita temukan bahkan setiap
hari. “Everyday is a miracle if you
just believe,” – seperti Bunda Maria.
Dengan iman yang begitu teguh, kita
bisa menghadapi setiap hari dengan
perspektif iman, membuat kita terus
bertumbuh, mengandalkan Tuhan dan
mempercayakan seluruh hidup kita
10
RUANG BATIN
kepadaNya. Mukjizat-mukjizat akan
hadir, tampak secara lebih nyata dalam
hidup kita.
Mudah-mudahan kita mempunyai
pertumbuhan dalam cinta dan hormat
kepada Bunda Maria, terutama di
bulan Mei yang dikhususkan menjadi
Bulan Maria. Peran Bunda Maria
sungguh istimewa dalam kehidupan
Tuhan Yesus dan kehidupan iman
kita, apalagi Tuhan Yesus sendiri
memberikan Maria menjadi ibu kita.
Sebenarnya, dalam peristiwa itu
termuat sebuah perintah: “Hormatilah
ibuKu, karena dia menjadi ibumu.”
Tetapi bukan masalah menghormati
Bunda Maria saja, namun juga
percayakanlah hidupmu, doa-doamu,
kepada Bundamu yang kudus, yang
menjadi perantara segala rahmat
itu, sehingga kemudian kita dapat
menghayati iman kita bersama
11
RUANG BATIN
Bunda Maria yang pasti tidak akan
salah. Kalau kita mengimani Tuhan
Yesus, bersama Bunda Maria
pasti kita tidak akan salah, karena
bundaNya mengenal persis Putera
yang dikasihinya. Maka, Bunda Maria
bertindak sekaligus menjadi penjaga
iman kita. Kalau iman kita mulai
goyah, salah satu tandanya adalah kita
enggan atau tidak bersemangat berdoa
Salam Maria atau Rosario. Itu dapat
menjadi tanda sangat nyata bahwa
iman kita mulai menyimpang.
Maka, marilah kita belajar beriman
seperti Bunda Maria, mengarahkan
hati sepenuhnya kepada Tuhan Yesus
– Harapan, Sumber Sukacita dan
Dukacita dalam hidupnya. Kalau
Tuhan Yesus berduka, Bunda Maria
ikut berduka. Kalau Tuhan Yesus
bersukacita, maka Bunda Maria juga
bersukacita. Kita persembahkan
12
RUANG BATIN
hidup kita ke dalam tangan dan doa
perlindungan Bunda Maria. Saya
mempunyai doa singkat yang sangat
indah kepada Bunda Maria. Doa ini
sangat sering saya daraskan. Doanya
sangat sederhana: “Ya, Bunda Maria,
lindungilah aku dengan doa-doa
dan cintamu.” Lalu saya daraskan
doa Salam Maria. Doa ini begitu
meneguhkan untuk saya, mungkin juga
bisa menjadi peneguhan bagi Anda
semua.
Selamat bertumbuh dalam iman
dan cinta kepada Tuhan Yesus
melalui cinta kepada Bunda Maria.
Selamat menjalani Bulan Maria ini
dengan penuh iman, sukacita, dan
pengharapan. Tuhan memberkati.
13
SAJIAN UTAMA
Mukjizat:
Dengar, Patuh, Laksanakan
Dalam Injil Lukas 2:41-52, kita
membaca Tuhan Yesus yang berumur
12 tahun hilang dan kemudian
ditemukan oleh Bunda Maria dan St.
Yosef di dalam Bait Allah, “sedang
duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka.” Saat BundaNya
menegur, Dia mendengarkan dan
menjawab pertanyaan BundaNya.
14
SAJIAN UTAMA
Dia patuh pada orangtuaNya dan ikut
mereka kembali ke Nazareth. Apa
artinya bagi kita?
Bunda Maria adalah ibu kita juga.
Tuhan Yesus sendiri yang menyerahkan
ibuNya bagi kita sebelum Ia wafat di
kayu salib. Sama seperti Tuhan Yesus
yang mendengarkan dan patuh pada
BundaNya, kita juga seyogyanya
mendengarkan dan mematuhi Bunda
Maria. Di saat kita mau mendengarkan
dan patuh pada Bunda Maria lalu
melaksanakan yang dia ingin kita
perbuat, di situlah terjadi mukjizat
melalui perantaraan Bunda Maria.
Jika kita membaca kisah-kisah
penampakan Bunda Maria, maka kita
akan mendapatkan banyak nasihat
dan penghiburan keibuan selain
pengajaran dan perintah dari seorang
ibu. Pesan-pesan penampakan Bunda
15
SAJIAN UTAMA
Maria terkadang menantang kita,
memberitahu kita hal-hal yang tidak
ingin kita dengar karena menakutkan,
atau sulit untuk dilaksanakan, atau
mustahil, padahal kesemua pesan
itu adalah untuk kebaikan kita, orang
banyak, bahkan dunia.
Kita memohon mukjizat terjadi dalam
hidup kita melalui perantaraan Bunda
Maria, apakah kita mau mendengarkan
Bunda? Apakah kita terbuka untuk
diajar dan dibimbing Bunda? Apakah
kita mau patuh melaksanakan perintah
dari Bunda?
Tentu kita tidak asing lagi dengan
perikop Injil Yohanes tentang Mukjizat
Perkawinan di Kana. Dalam bacaan
Injil ini tergambar jelas terjadinya
mukjizat melalui perantaraan Bunda
Maria. Tuan rumah kehabisan anggur,
Bunda Maria yang mengetahui hal itu
16
SAJIAN UTAMA
memberitahu Tuhan Yesus Kristus,
Puteranya, yang hadir juga dalam
pesta itu. Bunda Maria meminta para
pelayan untuk berbuat seperti yang
dikatakan Puteranya kepada mereka.
Para pelayan itu mematuhi dan berbuat
seperti yang dikatakan Tuhan Yesus
kepada mereka. Mukjizat terjadi. Mari
sekarang kita refleksikan petikan Injil
ini ke dalam diri kita: Kita menghadapi
masalah dan menghampiri Bunda
Maria untuk meminta pertolongan.
Bunda Maria memberitahukan
Puteranya, lalu meminta kita untuk
berbuat seperti yang dikatakan
Puteranya kepada kita. Pilihan ada
pada kita untuk terjadinya mukjizat:
apakah kita mau menjadi seperti para
pelayan pesta perkawinan di Kana?
Bersikap patuh pada Bunda Maria
terkadang menjadi ganjalan hidup kita,
17
SAJIAN UTAMA
apalagi bagi kita yang belum mengenal
dengan baik pribadi Sang Ratu Surga.
Terkadang kita tidak rela untuk tunduk
patuh, kita tidak mau berubah, kita
masih punya ego kuat untuk terus
melakukan hanya yang kita senang
lakukan saja. Atau, kita mau patuh
melaksanakan yang diinginkan/diminta
Bunda Maria, asal itu merupakan
perkara-perkara yang mudah - tidak
sulit-sulit amat - untuk kita lakukan/
laksanakan.
Mukjizat melalui perantaraan Bunda
Maria. Apa mungkin terjadi? Sangat
mungkin! Asal pribadi kita mau
mendengarkan perkataan Bunda
Maria, mau patuh dan melaksanakan
perintah-perintah Bunda Maria.
(smartis)
18
SAJIAN UTAMA
Bunda Pelindung
Dalam Peperangan
Oleh Tiffany Maria
Melalui lukisan Madonna Hitam,
Bunda Maria memberikan mukjizat-
mukjizatnya untuk melindungi
Polandia dalam peperangan. Lukisan
19
SAJIAN UTAMA
Madonna Hitam tak mau berpindah
dari Częstochowa, seperti ingin
mencerminkan Bunda Maria yang tidak
akan meninggalkan anak-anaknya
sendirian dalam kesulitan.
Sebelumnya, mari kita mengetahui
asal muasal dari lukisan Bunda Maria
yang disebut “Madonna Hitam” ini.
Menurut cerita, lukisan ini dibuat oleh
Santo Lukas yang melukis sembari
ia mendengar Bunda Maria bercerita
tentang Yesus. Bisa dibayangkan
betapa penuh penghayatannya Santo
Lukas melukis Bunda Maria dan Bayi
Yesus tersebut dengan ditemani oleh
Sang Bunda sendiri yang menceritakan
tentang masa kecil Yesus. Konon,
lukisan Bunda Maria ini disembunyikan
dalam masa-masa penganiayaan
umat Kristiani oleh Kekaisaran Roma.
Seribu tahun kemudian, sebuah
20
SAJIAN UTAMA
catatan dari Jasna Gora menceritakan
bahwa lukisan Bunda Maria tersebut
kini berada di sebuah puri di Belz,
Polandia. Waktu itu, perang sedang
berkecamuk dan sebuah panah
musuh masuk melewati jendela dan
menancap tepat di leher lukisan
tersebut. Setelah kejadian itu, lukisan
Bunda Maria pun dipindahkan ke
Opole. Namun, rombongan kuda yang
membawa lukisan tersebut tidak mau
bergerak sama sekali meskipun sudah
dipaksa. Peristiwa tersebuh terjadi
pada 26 Agustus 1384 dan sejak saat
itulah lukisan ini memberikan banyak
mukjizat bagi Polandia.
Pada tahun 1430, bangsa Hussit
menjarah Kapel Assumpta dan mencuri
lukisan Bunda Maria itu. Akan tetapi,
sama seperti yang dialami sebelumnya,
kuda-kuda para perampok tidak mau
21
SAJIAN UTAMA
maju sedikit pun. Karena geram, salah
satu perampok melempar lukisan
tersebut dan menusuknya dengan
pedang dua kali. Sebelum ia mampu
menusuk lukisan itu untuk ketiga
kalinya, tiba-tiba ia tersungkur ke tanah
dan mati. Peristiwa ini membuat para
perampok lain ketakutan dan cepat-
cepat meninggalkan tempat itu. Bekas
tusukan pedang itu masih bisa terlihat
hingga sekarang dan menjadi saksi
bagaimana Bunda Maria pun ikut
menjadi korban peperangan.
Mukjizat perlindungan Bunda
Maria kepada anak-anaknya
dalam peperangan terjadi lagi
pada tahun 1655. Waktu itu terjadi
perang besar antara Polandia
dengan Swedia. Dengan 3.000
orang prajuritnya, Swedia berhasil
mengepung Częstochowa yang
22
SAJIAN UTAMA
hanya berkekuataan 200 orang
prajurit. Pertempuran berlangsung
selama 40 hari dan selama 40 hari
itu pula rakyat Częstochowa tak
henti-hentinya berdoa kepada Bunda
Maria. Bunda Maria mendengarkan
jeritan anak-anaknya dan membantu
Polandia memukul mundur Swedia.
Bayangkan, 200 prajurit Polandia
berhasil mengalahkan 3.000 prajurit
Swedia yang mengepung mereka!
Karena mukjizat inilah, Raja Polandia
sampai-sampai mempersembahkan
Polandia, kerajaannya, kepada Bunda
Maria dan mengangkatnya sebagai
Ratu, Pelindung, serta menjadi simbol
persatuan nasional.
Mukjizat perlindungan Bunda Maria
tidak hanya berhenti sampai di situ
saja. Pada tahun 1920, ketika Warsawa
nyaris direbut oleh Rusia, Bunda Maria
23
SAJIAN UTAMA
menampakkan dirinya. Ketika Rusia
hendak melancarkan serangan udara
pamungkas, penampakan Bunda
Maria muncul di langit Warsawa. Para
pilot Rusia yang kaget dan ketakutan
lalu berbalik dan tidak jadi menyerang
kota Warsawa. Peristiwa tersebut
dikenal sebagai “Mukjizat Vistula”.
Bunda Maria juga masih terus
menemani dan menyemangati rakyat
Polandia di dalam masa-masa sulit.
Di dalam masa-masa sulit tersebut,
devosi kepada Bunda Maria dari
Częstochowa tidak lantas luntur
namun justru semakin kuat. Masa-
masa sulit yang dilalui oleh rakyat
Polandia bersama perlindungan
Bunda Maria dari Częstochowa
antara lain kemiskinan hebat tahun
1932, pendudukan Nazi Jerman,
dan dominasi komunis Soviet yang
24
SAJIAN UTAMA
mengekang hidup beragama.
St. Paus Yohanes Paulus II - Saksi
Hidup Penyertaan Bunda Maria dari
Częstochowa
Pada 26 Agustus 2005, Polandia
didatangi oleh Paus pertama asal
Polandia, yaitu St. Paus Yohanes
Paulus II. Kunjungan ini tentunya
sangat spesial bagi warga Polandia
karena Paus Yohanes Paulus II
adalah saksi hidup penyertaan
Bunda Maria terhadap Polandia.
Paus Yohanes Paulus II memiliki
devosi yang kuat terhadap Bunda
Maria dari Częstochowa, ditambah
lagi Beliau juga ikut mengalami
masa-masa pendudukan Nazi
dan komunisme yang terjadi pada
bangsanya. Di hadapan lukisan yang
sangat berarti dalam hidupnya, Beliau
mempersembahkan sekuntum mawar
25
SAJIAN UTAMA
emas sambil mendoakan doa devosi
tradisional orang Polandia kepada
Bunda Maria dari Częstochowa:
“Kehendak Maria sudah terlaksana,
inilah aku, aku datang, aku seorang
hamba yang dipanggil dari negeri ini,
dipanggil dari kaki Jasna Góra, tempat
aku biasa singgah seperti halnya
Bunda, dan tempat aku biasa berlutut
di tanah sebagaimana engkau lakukan
selama berjam-jam. Bunda, aku adalah
milikmu, demikian pula segala milikku
adalah milikmu juga.”
26
SAJIAN UTAMA
Wajah Bunda Maria dari Czestochowa
telah banyak menyaksikan dan
mengalami sendiri kejamnya
perperangan. Sebagai seorang ibu,
Bunda Maria tahu betul ketakutan dan
kekhawatiran kita, entah itu ketika
mendengar cerita peperangan atau
keluh-kesah kehidupan kita. Ia tahu
bahwa kita perlu pendampingan dan
pertolongan dari Bunda Maria. Maka,
di bulan Maria ini marilah kita tanpa
jemu-jemu memohon penyertaan dari
Bunda Maria, karena Bunda Maria
akan selalu menemani dan menyertai
kita semua.
27
SAJIAN UTAMA
Ada Damai, Ada Mukjizat
Di Gua Maria Kaliori
Disusun dari wawancara dengan
Romo Yohanes Damianus, OMI
oleh Smartis
(Foto-foto dari Facebook Gua Maria Kaliori)
Gua Maria Kaliori (GMK) diberkati
oleh Mgr. P.S. Harjasoemarta, MSC
pada 08 Desember 1989, bertepatan
dengan Hari Raya Santa Maria
Imakulata. GMK berada di Desa
Kaliori, Kecamatan Kalibagor, sekitar
20 kilometer dari Kota Purwokerto.
GMK yang menempati area hampir
28
SAJIAN UTAMA
13 hektar ini terletak di atas bukit kecil
yang sebelumnya tandus, kemudian
diubah menjadi bukit yang hijau dan
segar dengan pemandangan alam
yang indah.
Sejak dari perencanaan
pembangunannya hingga sekarang,
oleh Bapa Uskup Purwokerto,
GMK dipercayakan pengelolaannya
kepada Kongregasi Misionaris Oblat
Maria Imakulata (OMI) yang banyak
mengelola Gua Maria di seluruh
dunia. Majalah Imakulata mengontak
Romo Yohanes Damianus, OMI -
yang biasa disapa “Romo Dami”
- Ketua Umum Pelayanan di GMK,
untuk mendapatkan informasi singkat
seputar GMK:
“Gua Maria yang sekarang adalah Gua
Maria kedua. Gua Maria yang pertama,
29
SAJIAN UTAMA
yang diresmikan pada tahun 1989
itu, sudah tidak layak dipakai karena
kondisinya yang sudah sangat rapuh.
Gua Maria yang kedua ini dibangun
dengan posisi agak ke belakang dari
Gua Maria yang pertama, lebih luas,
sehingga bisa mengakomodir sekitar
200 umat di dalam gua. Fasilitas yang
ada di kompleks GMK tentunya adalah
fasilitas-fasilitas untuk mendukung
umat dapat berdoa dengan baik,
antara lain Taman Rosario Hidup, Jalan
Salib, Gua Maria, dan Gereja Santa
Perawan Maria Diangkat Ke Surga
yang berkapasitas 300 orang. Kami
juga mempunyai Rumah Retret Maria
Immaculata yang dapat menampung
150 orang. Selain itu, pada 08
Desember 2021 yang lalu, kami
meresmikan 3 fasilitas pendukung yang
penting, yaitu Kapel/Ruang Adorasi
Abadi Sakramen Mahakudus, Ruang
30
SAJIAN UTAMA
31
SAJIAN UTAMA
Pertemuan St. Paus Yohanes Paulus II,
serta Pergola Baru untuk menggantikan
Pergola Lama yang sudah tidak layak
digunakan lagi. Dalam kompleks GMK
ini juga terdapat tempat pemakaman
Katolik dan Columbarium – tempat
menyimpan abu jenazah - khususnya
untuk umat Katolik Keuskupan
Purwokerto. Ada juga Musoleum
khusus untuk pemakaman para Uskup
dan Imam baik yang berasal dari
Keuskupan Purwokerto maupun dari
Kongregasi-Kongregasi Religius yang
berkarya di Keuskupan Purwokerto,”
demikian Romo Dami menjelaskan.
Bagaimana dengan agenda atau
jadwal acara yang ada di GMK? “Acara
atau program rutin yang ada di GMK
ada cukup banyak dan bervariasi.
Sebelum pandemi ada Perayaan
Ekaristi setiap hari Minggu jam 09.00
32
SAJIAN UTAMA
pagi di Gereja. Cukup banyak umat
yang menghadiri Misa Kudus ini. Lalu
ada Misa Novena yang pelaksanaannya
pada setiap Minggu kedua dalam
bulan, dimulai di bulan Februari dan
ditutup pada bulan Oktober setiap
tahunnya. Yang ikut Misa Novena ini
cukup banyak, bisa sampai 1.000
umat. Di Bulan Mei setiap tahunnya,
ada Misa Kudus untuk pembuka dan
penutup Bulan Maria, juga di Bulan
Oktober setiap tahunnya ada Misa
Kudus untuk pembuka dan penutup
Bulan Rosario. Acara puncak tahunan
biasanya berakhir pada 08 Desember
dengan merayakan 2 hal penting yaitu
ulangtahun GMK serta Hari Raya
Santa Maria Imakulata, Pelindung
Kongregasi Misionaris Oblat Maria
Imakulata. Kegiatan lainnya adalah
Perayaan Ekaristi khusus, katekese
atau pengajaran khusus yang diminta
33
SAJIAN UTAMA
umat atau kelompok umat yang datang
ke GMK untuk rekoleksi atau retret.
Pelayanan yang cukup rutin lainnya
adalah pelayanan untuk saudara-
saudari yang meninggal,” demikian
Romo Dami.
Setelah terdapat fasilitas Kapel
Adorasi Abadi, setiap Kamis sore
diadakan Misa Penggantian Sakramen
Mahakudus dengan intensi khusus
mendoakan semua intensi yang tertulis
di Buku Intensi GMK dan Adorasi
Khusus Sakramen Mahakudus.
Sekarang, selain berdevosi kepada
Bunda Maria, para peziarah di GMK
bisa berdoa khusus juga di depan
Sakramen Mahakudus di dalam Ruang
Adorasi Abadi. Ini membuat makin
banyak kelompok umat yang khusus
datang ke GMK untuk berdevosi dan
berziarah. Ada juga mereka yang
34
SAJIAN UTAMA
35
SAJIAN UTAMA
datang untuk sekedar berdoa singkat
lalu berekreasi – terutama untuk
mereka yang non-Katolik. Sering juga
para mahasiswa (non-Katolik) datang
ke GMK untuk mendapatkan informasi
yang mereka perlukan untuk tugas-
tugas kuliah mengenai dialog antar
agama dan tugas mata kuliah sosial
lainnya. Apakah ada mukjizat yang
terjadi di GMK?
“Tentu banyak sekali umat yang
mengatakan doanya dikabulkan,
permohonannya terkabul. Kami tidak
pernah membuat buku khusus untuk
mencatat hal-hal yang demikian
itu. Tetapi kalau umat diminta untuk
bersaksi akan apa yang telah mereka
dapatkan di GMK, pasti akan banyak
yang memberi kesaksian bahwa
setelah berdoa di GMK, mereka
mengalami mukjizat. Ada yang
36
SAJIAN UTAMA
memohon mendapatkan keturunan,
lalu mendapatkannya, juga mereka
yang mohon untuk mendapatkan
pasangan atau jodoh. Banyak umat
yang mengalami masalah dalam
usahanya atau bahkan sempat
bangkrut, namun setelah dibimbing
melalui pertemuan dan doa bersama
Bunda Maria, berdevosi yang cukup
rutin di GMK, sekarang mereka
mendapatkan kembali usaha baru
dan maju. Ada yang memohon
kesembuhan dari penyakit-penyakit,
lalu disembuhkan. Juga bagi mereka
yang mengalami ketidak-harmonisan
dalam hidup berkeluarga, yang
semula sudah ingin bercerai, setelah
berkali-kali berdoa di GMK ini, mereka
mengalami rekonsiliasi keluarga dan
rujuk kembali. Banyak yang berkesan
bahwa mereka sungguh-sungguh
merasa damai jika ada di GMK, karena
37
SAJIAN UTAMA
suasana yang sepi dari keramaian
sehingga memungkinkan untuk berdoa
dengan khusyuk dan hikmat. Kami
akan terus menjaga agar kompleks ini
memiliki landscape yang rapih dengan
fasilitas-fasilitas penunjang ziarah
rohani yang terjaga dan makin lengkap.
Semoga dalam suasana yang damai
dan tenteram di tempat ini, semakin
banyak lagi peziarah yang datang dan
bertemu dengan Bunda Maria beserta
Puteranya,” demikian Romo Dami
menutup perbincangan kami.
38
KESAKSIAN IMAN
Ibu Monica Bong:
“Karena masa
depan sungguh ada,
dan harapanmu
tidak akan hilang”
OLEH FELICIA USAWAN
Perasaan kecewa adalah perasaan
semua orang ketika harapan tidak
menjadi kenyataan dan hal buruk
yang malah muncul di hadapan kita.
Apa yang akan dilakukan ketika
hati kecewa pada kenyataan yang
sedang hadapi di depan mata kita?
Kebanyakan orang akan berpaling dan
menolak untuk menghadapi kenyataan.
Ya, kita adalah manusia yang memiliki
keterbatasan. Itulah yang pernah
dialami oleh Ibu Monica Bong
39
KESAKSIAN IMAN
saat mengetahui
kenyataan kalau ia
harus menghadapi
penyakit kanker
yang sama dengan
penyakit yang telah
merenggut nyawa
kedua orangtuanya.
Berawal dari satu
bulan lebih setelah
ibunya berpulang ke
sisi Allah Bapa, tiba-
tiba muncul benjolan
di bagian leher sebelah kiri Ibu Monica.
Benjolan itu kira-kira sebesar kacang
tanah. “Saya kira itu hanya seperti kata
orang ‘telor cicak’, tetapi kalau ditekan
sakit, namun saya biarkan saja.”
Setelah beberapa bulan kemudian
benjolan itu semakin membesar
sampai seperti telur bebek,
40
KESAKSIAN IMAN
semua saudara Ibu Monica sudah
menyarankan untuk mengecek
benjolan tersebut ke rumah sakit agar
dapat ditangani dengan tepat. Namun,
Ibu Monica menolak untuk mengecek
ke rumah sakit karena adanya
perasaan pribadi yang tidak percaya
akan para tenaga medis. “Saat itu saya
menolak untuk pergi menemui dokter
karena saya sudah tidak percaya
dengan tenaga medis. Dulu Papa saya
terkena penyakit kanker paru-paru dan
sempat dioperasi di Indonesia, tetapi
umur Papa saya setelah dioperasi
hanya 1 tahun dan meninggal. Begitu
juga dengan Mama saya yang terkena
kanker payudara. Sudah dibawa untuk
dioperasi di Guangzhou, China, dan
hanya bertahan 2 tahun, setelah itu
meninggal. Maka dari itu saya tidak
percaya lagi dengan yang namanya
dokter dan saya pikir saya berdoa
saja.”
41
KESAKSIAN IMAN
Ibu Monica di Goa Maria, Gereja Santa Maria Imakulata.
Saat itu Ibu Monica sungguh percaya
bahwa dengan berdoa ia bisa sembuh.
Setiap minggu Ibu Monica pergi ke
Gereja Trinitas, Paroki Cengkareng
dan setelah selesai Misa, ia pergi
ke Gua Maria yang terdapat di
samping bangunan gereja untuk
42
KESAKSIAN IMAN
meminta bantuan Bunda Maria agar
ia disembuhkan dari penyakitnya,
“Bunda, saya hanya mau sembuh.
Saya tidak mau tahu ini benjolan apa
atau penyakit apa, saya hanya mau
sembuh. Bunda doakan saya supaya
saya sembuh.” Itulah permohonan Ibu
Monica saat berdoa di Gua Maria. Ibu
Monica menutup doa permohonannya
itu dengan mendoakan 3x Salam
Maria. Setelah itu, Ibu Monica
mengambil air yang mengalir di bawah
patung Bunda Maria dan dioleskan ke
benjolannya itu.
Ketika imannya sedang yakin-yakinnya
bahwa dengan meminta bantuan
kepada Bunda Maria dan berdoa
kepada Tuhan ia akan sembuh,
justru di saat itu iman Ibu Monica
diruntuhkan dengan rasa kecewa.
setelah 2 atau 3 bulan berlalu, benjolan
tersebut bukannya semakin mengecil
43
KESAKSIAN IMAN
malahan justru semakin membesar
hingga timbul ke permukaan kulit.
“Orang-orang bilang benjolan itu
hanyalah bisul, tetapi tidak ada
matanya. Saya saat itu sampai tidak
bisa menoleh ke kiri. Kalau mau
menengok ke kiri, badan saya harus
ikut memutar ke kiri. Berat badan saya
juga sudah tidak sampai 40 kilo karena
tidak ada nafsu makan. Kalau makan,
rasanya makanan menyangkut di
tenggorokan. Kalau sudah, sore badan
saya pasti meriang, separuh badan
saya sebelah kiri rasanya ditusuk-
tusuk dengan ratusan ribu jarum. Sakit
sekali, sampai-sampai rasanya ingin
saya tarik saja benjolan itu.” Kecewa
dengan kenyataan yang dihadapi,
sejak saat itu Ibu Monica memilih
untuk tidak mau berdoa lagi dan tidak
mau ke Gereja lagi. Sempat terbersit
di pikiran Ibu Monica untuk melakukan
operasi seperti kedua orangtuanya,
44
KESAKSIAN IMAN
meski hanya bisa bertahan 6 bulan
atau 3 bulan lagi asal tidak merasa
sakit lagi dan bisa menghabiskan
waktu bersama kedua anaknya yang
masih kecil-kecil (waktu itu), karena
sebagai seorang ibu, berat rasanya
jika harus meninggalkan kedua anak
perempuannya yang masih kecil.
Namun, rencana Ibu Monica tidak
dapat berjalan sesuai keinginannya.
Tuhan Yesus menggunakan suaminya
sebagai perantara-Nya untuk
membangkitan iman Ibu Monica
kembali. “Ke mana iman kamu?
Selama ini kamu selalu berdoa, kamu
rajin ke Gua Maria, kamu berdoa di
situ. Kamu harus bangkit lagi!” begitu
kata suami Ibu Monica kepadanya.
“Saat saya dihardik oleh suami saya
‘Ke mana iman kamu? Selama ini kamu
percaya, kenapa kamu jadi lemah
45
KESAKSIAN IMAN
begini? Kamu harus bangkit! Percaya!
Kamu pasti Tuhan sembuhkan!’, iman
saya tersentak. Di situlah saya bangkit
kembali. Maka dari itu saya rasa perlu
pendamping yang bisa ‘memecut’ kita
lagi.”
Setelah beberapa minggu tidak
mengikuti Perayaan Ekaristi dan
berdoa ke Gua Maria, kali ini Ibu
Monica datang kembali ke Rumah
Tuhan dengan iman yang mantap dan
berdoa kembali di Gua Maria serta
mengambil air yang berada di bawah
46
KESAKSIAN IMAN
patung Bunda Maria. Suatu ketika, Ibu
Monica selesai berdoa di Gua Maria
dan ingin mengambil air yang mengalir
di bawah patung Bunda Maria. Air
ternyata sedang tidak mengalir dan
hanya tersisa lumut yang menempel
pada wadah air. Saat melihat hal
itu Ibu Monica tetap percaya dan
yakin bahwa ia pasti sembuh. Ia
mengambil lumut yang ada di wadah
air itu dan tetap mengoleskannya
kepada benjolan di lehernya yang
semakin terlihat jelas. Walaupun baju
menjadi kotor dan terdapat bercak-
bercak hitam yang menempel, ia tidak
peduli dan tetap percaya kalau ia
akan sembuh. Dua hari kemudian Ibu
Monica merasa bingung karena ada
basah di leher kiri tempat benjolan itu
berada dan bertanya kepada suaminya
mengapa seperti ada air mengalir
di bagian benjolan tersebut. Ketika
suaminya melihat ternyata benjolan
47
KESAKSIAN IMAN
tersebut pecah dan mengeluarkan
air seperti putih telur yang masih
mentah. Kemudian Ibu Monica
meminta suaminya untuk memencet
benjolan tersebut dan terdapat juga
serat putih seperti kulit ari pada telur
keluar dari benjolan itu. Setelah hampir
satu bungkus tisu digunakan, air itu
kemudian berhenti mengalir dan tidak
ada satu tetes darah pun yang keluar
dari benjolan tersebut. Bekas benjolan
itu menjadi sebuah lubang, tidak ada
daging yang menutupinya. Maka
Ibu Monica menutup lubang bekas
benjolan itu dengan kapas. “Setelah
ditutup, saya bilang ke suami saya
bahwa besok kami akan ke Sinshe
karena saya memang ada minum obat
ramuan resep dari Sinshe. Lalu besok
paginya ketika saya mau berangkat
ke Sinshe, saya mandi dulu dan saat
saya membuka kapas penutup lubang
bekas benjolan itu, ternyata lubangnya
48
KESAKSIAN IMAN
sudah tertutup rapat, seperti sudah
dijahit sangat rapi sekali. Iniah
mujizat yang saya dapatkan melalui
perantaraan Bunda Maria. Benar-benar
saya diselamatkan oleh Tuhan melalui
doa BundaNya. Kalau bukan Tuhan
yang selamatkan saya, saya sudah
tidak ada lagi. Saya belajar untuk tidak
boleh putus asa dan harus percaya
sama Tuhan. Selagi ada Tuhan dan
jalan kita lurus, kita tidak perlu takut.”
49
SEPUTAR PAROKI
Vdai SksMinI Booster
Puskesmas Kalideres kembali
bekerjasama dengan Paroki Kalideres
dalam mengadakan Vaksin Booster
pada hari Sabtu 2 April 2022,
menggunakan vaksin dosis Moderna.
Berkuota 700 orang per hari, vaksin
diberikan kepada masyarakat umum
(usia18+) dan lansia, serta penyintas
50