The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Antologi cerpen ini adalah kumpulan cerpen hasil karya kelas IX tahun pelajaran 2021/2022

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by khoirummuslikah7, 2022-06-10 02:37:06

ANTOLOGI CERPEN KELAS IX SMPN SATU ATAP PENGAMPON

Antologi cerpen ini adalah kumpulan cerpen hasil karya kelas IX tahun pelajaran 2021/2022

Keywords: antologi cerpen

1

Belukar yang Kini Berbunga

Karya Khoirum Muslikah

Hari ini suara gemuruh terdengar di semua sudut ruangan. Bunyi
perkusi gamelan yang bersautan semakin membuat hidup suasana.
Hilir mudik manusia semakin memadati ruangan.

Di deretan tempat dudukku semua orang duduk berjajar rapi dengan
paras yang menawan. Tak terasa air mataku berlinang melihat dua
sosok manusia yang berdiri di deretan pojok atas. Ketika tatapanku
mengarah kepada mereka tak terasa air mata ini berlinang. Paras
lelaki yang sudah beruban dan wajah yang berkeriput yang telah
membuatku memakai toga ini membuatku mengingat semua jasa –
jasa beliau.

Seketika iku aku pun teringat masa laluku. Aku masih ingat ketika aku
duduk di bangku SMP. Beliau membanting tulang demi cita – citaku.
Akupun tak tinggal diam dengan perjuangan orang tuaku. Aku juga
ikut berkontribusi untuk bekerja di sawah. Sekolahanku kebetulan
masuk siang setelah sholat Dzuhur. Paginya aku bisa membantu
orang tuaku di sawah. Sebenarnya orang tuaku melarangku untuk
membantu di sawah. Aku hanya disuruh untuk fokus belajar. Namun
aku tak tega dengan mereka.

“Ndok, kowe ora usah melu nang sawah, sinauo wae!”, kata Bapakku

“Mboten Pak, kulo pengen ngrencangi Bapak”, jawabku.

2

Meskipun aku lelah pagi harus membantu Bapak ke sawah setelah itu
siang ke sawah namun aku tetap semangat belajar. Tiga tahun
selama aku duduk di bangku SMP alhmadulillah aku selalu mendapat
peringkat satu dan aku bebas SPP karena hal tersebut.

Ketika akan masuk SMA, aku pun dilema, aku ingin masuk sebuah
SMA favorit tapi di sisi lain biayapun sangat menipis. Akhirnya
dengan tekad yang kuat serta ridla dari kedua orang tuaku, aku lolos
masuk seleksi di SMA. Ada ratusan anak yang ingin sekolah di SMA
tersebut, namun hanya diambil 200 anak.

“Pak, kulo nyuwun pandonganipun”, kataku ketika berpamitan
berangkat tes masuk SMA.

“Iyo Nduk, tak dungakno mugo-mugo tes e gampang”, jawab
Bapakku.

Dengan tekad yang kuat dan doa dari kedua orang tuaku. Aku pun
mengikuti tes di SMA tersebut. Ratusan anak mengikutinya. Banyak
di antara mereka berasal dari SMPN favorit sedangkan aku hanya
berasal dari SMP di desa.

Selang satu minggu pengumuman tes pun keluar. Aku pun
bersemangat berangkat ke SMA untuk melihat pengumuman. Rasa
deg – degan dan penasaranpun bercampur jadi satu. Pengumuman
pun ditempel di papan penguman SMA. Satu persatu anak – anak
berjubel untuk melihat pengumuman. Alhamdulillah setelah kucari
namaku akhirnya namaku ada, aku masuk urutan nomor dua puluh.
Rasa haru dan senang pun bercampur aduk. Ucapan syukur

3

Alhamdulillah tak lupa terucap untuk Allah SWT yang senantiasa
mempermudah jalanku. Air mataku pun berlinang karena bahagia
dengan nikmat ini. Setelah itu aku pun bergegas pulang dan sudah
tak sabar memberitahu kabar ini ke orang tua.

“Pak, kulo lolos mlebet SMA”, kataku.

“Alhamdulillah nduk, sinau sing temenan yo”, jawab Bapakku

Perjuangan pun dimulai. Ketika aku duduk di bangku SMA aku
berjuang keras. Untuk sampai ke sekolahan akau harus mengayuh
sepeda setelah itu aku harus naik kedaraan umum. Hari – hari ini aku
jalani dengan ikhlas dan penuh semangat sampai lamanya tiga tahun.
Bapak ku pun banting tulang untuk membiayai aku sekolah.
Alhamdulilah dengan seizin Allah akupun mendapat juara kelas dan
mendapat beasiswa prestasi. Aku lebih semangat belajar dan
berusaha meraih cita – cita.

Tahun 2006 aku lulus SMA, akupun daftar kuliah di perguruan tinggi
negeri. Dengan bebekal tekad yang kuat aku daftar bersama teman –
temanku.

Sembari menunggu pegumuman kuliah aku pun membantu orang
tuaku ke sawah. Akupun berharap aku bisa diterima di salah satu
perguruan tinggi tempat di mana aku mendaftar.

Satu bulan kemudian hasil SNMPTN pun keluar, ternyata namaku
tidak masuk daftar nama peserta yang lolos SNMPT. Aku pun tak jadi
melanjutkan ke perguruan tinggi. Aku pun beretekad kerja dulu.

4

Waktu itu setelah Hari Raya Idul Fitri ada telepon dari sepupuku di
Surabaya.

“Hallo Ika, bagaimana kabarmu?”, tanya sepupuku.

“Kabarku Baik Mas”, jawabku.

“Oh ya Ika kamu kemarin tanya pekerjaan, ini ada lowongan kerja di
pabrik tempat aku bekerja”,sepupuku menjelasan

“Oh ya Mas, terima kasih ya infonya”, Jawabku

Setelah menerima telepon dari sepupuku, aku pun sangat senang.
Aku izin kepada orang tuaku untuk pergi ke Surabaya untuk bekerja
di pabrik. Dengan berat hati orang tuaku mengizinkan aku ke
Surabaya. Aku sadar orang tuaku berat hati melepaskan kepergianku
karena aku satu – satunya anak mereka.

Setelah sampai di Surabaya aku pun langsung melamar pekerjaan di
pabrik. Aku langsung diterima di pabrik tersebut. Aku langsung
bekerja. Menjadi buruh pabrik ternyata sangat berat. Fisik dan mental
pun sangat teruji. Tapi dengan tekad yang kuat aku pun harus tetap
semangat kerja sampai aku ketrima kuliah di PTN. Sembilan bulan
berlalu,tiba saatnya ujian SNMPTN. Akupun mengikuti ujian tersebut
dan seizin Allah aku pun lulus. Aku keluar dari pabrik, aku pamit
kepada teman – teman pabrikku. Air mataku pun berlinang
meninggalkan mereka. Rasa kekeluargaan sudah mengental selama
sembilan bulan sehingga ketika keluar dari pabrik hatiku sangat
terluka meninggalkan mereka.

5

Kini aku sudah lulus kuliah. Rasa bangga rasa haru bercampur jadi
satu. Aku pun tak menyangka dengan perjuanganku dan orang tuaku,
kini aku sudah mejadi sarjana pendidikan. Cita – citaku yang dari
kecil dulu ingin jadi guru akhirnya bisa tercapai meskipun harus
menjalani perjuangan yang penuh liku.

6

Si Kecil Periang

Karya Alek Rudianto

Ada sebuah rumah kecil di tengah hutan, di rumah tersebut tinggallah
seorang nenek tua bersama cucu perempuannya yang bernama
Anita.

Suatu hari Anita pergi ke hutan sendirian tanpa ditemani sang
nenek.Dia ingin mencari teman sesama manusia. Namun sayang
sampai sore hari ia tidak bertemu teman satu anak pun. Akhirnya ia
merasa sedih dan ia pun menangis dan beristirahat di bawah pohon.
Sementara itu neneknya di rumah pun cemas. Ia mencari cucunya
yang tak kunjung pulang. Akhirnya neneknya pun memutuskan untuk
mencari cucunya yang berada di tengah hutan. Akhirnya ia pun
bertemu dengan cucunya.

“Hai cucuku, mengapa Engkau menangis?”, tanya nenek.

“Aku menangis karena aku bersedih Nek, sejak pagi aku berkeliling
hutan tapi tak satupun teman aku peroleh.”, jawab si cucu.

Nenek pun berkata, “Oh, jadi kamu menangis karena kamu sedih
tidak mendapat teman. Kamu seharusnya jangan bersedih cucuku.
Teman tidak harus dari seorang manusia. Kamu bisa berteman
dengan seluruh hewan penghuni hutan ini. Mereka juga baik dan
kalau kamu sayang pada mereka pasti mereka juga akan sayang
pada kamu.”

“Terima kasih nek atas nasihat nenek.”

7

Mulai saat itu Anita pun terlihat berteman dengan hewan penghuni
hutan yang ada di sekitar rumahnya. Ia pun terlihat senang dan
sayang terhadap hewan penghuni hutan tersebut. Kini dia pun
tumbuh menjadi gadi kecil periang yang hidup bahagia dengan
neneknya dengan segala kesederhanaan yang ada.

8

Petunjuk dari Langit

Karya Alif Sofiyulloh

Pada suatu hari ada anak yang masih sekolah di bangku SD
bernama Rio.Meskipun dia anak dari seorang guru di sekolah nya,dia
sangat nakal.Dia suka meminta uang saku teman sekelasnya,dan ia
juga suka membuli teman-temannya.Pernah pada saat dititipi oleh
ibunya satu termos es lilin. Dia disuruh menjualnya di sekolah, tetapi
ia malah memaksa teman-temannya untuk membeli es tersebut.

Ibu nya sudah lelah dengan kelakuan anaknya. Ibu Rio sudah banyak
ditegur oleh guru-guru lainnya agar mengingatkan tingkah anaknya
yang sudah kelewat batas wajar. Bahkan banyak juga orang tua dari
teman satu kelasnya sudah menegur Ibu nya Rio supaya Rio tidak
mengganggu anaknya lagi. Rio juga pernah hampir di keluarkan dari
sekolah,tetapi karena Ibu nya Rio tidak jadi di keluarkan dari sekolah.

Setelah kejadian itu Ibunya berusaha keras untuk mendidik anak nya
dengan cara membuat dia agar mandiri,sang ibu berkata

"Nak, jika kamu terus menerus begini saat kamu nanti sekolah ke
SMP kamu tidak akan punya teman."

Rio pun menjawab "Emang kenapa bu?"

"Mulai sekarang kamu harus mengerjakan semua sendiri seperti cuci
baju sendiri, mengerjakan PR sendiri.Setelah Rio terbiasa dengan
semua itu ibu menyuruh Rio agar tidak nakal lagi di sekolah."Nak
kamu sudah terbiasa mandiri, sekarang kamu harus tidak nakal di
sekolah!".Rio pun menjawab "Iya bisa bu".

9

Dan selang beberapa bulan Rio sudah menjadi anak yang baik di
sekolah.Dia sudah tidak membuli temannya, bahkan Rio di rumah
sangat nurut dengan ibu nya. Rio sadar bahwa semua yang ia
lakukan selama ini salah. Ia bertaubat atas semua dosa – dosanya
semenjak ia bermimpi ada sesosok bayangan puitih besar yang akan
membawanya ke langit dan ia berteriak meminta tolong kepada orang
tuanya agar menyelamatkannya. Setelah itu dia terbangun dari
tidurnya. Dia sadar bahwa itu hanya mimpi dan mulai saat itu dia
sadar bahwa selama ini dia salah dan dari hati kecilnya dia berjanji
akan berubah menjadi orang baik.

10

Kesabaran Kunci Keberkahan

Karya Ambar Ryan

Ada seorang anak yang bernama Jalu. Dia adalah seorang anak
yang memiliki kondisi temperamen yang begitu buruk. Banyak cara
yang telah dilakukan ayahnya agar bisa merubah perangai anaknya
yang buruk tersebut.

Akhirnya ayahnya mempunyai cara agar perangai anaknya bisa
berubah menjadi baik. Lalu ia diberikan sebungkus paku oleh
ayahnya.

“Ayah, apa yang harus aku lakukan dengan paku ini?”, tanya sang
anak

Ayahnya pun menjawab, “Jika kamu sedang dalam kondisi marah
kamu harus menancapkan paku ini ke pagar.”

Hari pertama Jalu menancapkan paku sebanyak dua puluh. Namun
seiring berjalannya waktu paku yang ia tancapkan ke pagar mulai
berkurang. Hingga pada suatu waktu ia merasa lelah dan tidak
berhasil menancapkan paku ke pagar.

Keberhasilan yang ia lakukan diceritakan kepada ayahnya. Sang
ayahnya mulai memberikan perintah kembali untuk mencabut semua
paku yang ia tancapkan di pagar sebelumnya. Lalu ketika anak
tersebut telah menyelesaikan tugasnya, ia kembali menceritakan
kepada ayahnya.

Lalu ayahnya mengajaknya keluar untuk melihat pagar tersebut.

11

“Bagus nak kamu sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik. Kamu
sudah berhasil menguasai rasa amarahmu juga. Tapi bagaimana
dengan pagar tersebut masih tetap ada lubang yang tersisa dari
tancapan paku itu?” Tanya sang ayah kepada anak.

Lalu ayah tersebut mulai memberikan penjelasan singkat dengan
berkata “Lubang paku ini seperti amarah yang kau lontarkan kepada
orang lain naik. Mungkin kau berhasil meminta maaf kepadanya dan
tak akan mengulanginya. Namun apakah luka yang akan mereka
terima bisa dengan cepat sembuh?” Ucap ayah tersebut.

Dari penjelasan ayahnya tersebut akhirnya Jalu sadar bahwa selama
ini ucapan dan tindakan yang didasari oleh rasa amarah hanyalah
akan memberikan bekas luka kepada orang lain. Meski mereka
memberikan ucapan maaf kepada Jalu ketika permintaan maaf
dilontarkan namun Jalu tidak bisa menjamin luka yang mereka
rasakan dari ucapan atau tindakan yang Jalu lakukan atas dasar
amarah bisa sembuh, mungkin tidak.

Jalu sekarang sudah berjanji dalam hatin kecilnya bahwa ia akan
belajar bagaimana mengendalikan emosi hingga tak menyakiti orang
lain. Mungkin lidah adalah salah satu bagian tubuh yang terbilang
tidak membunuh orang lain. Akan tetapi ucapan yang keluar dari
mulut Jalu terkadang adalah salah satu senjata yang menyakiti orang
lain tanpa Jalu sadari.

12

Akhlakku Pesonaku
Karya Angga Firmansyah

Pada suatu hari di sekolah yang berada di sebuah desa terpencil di
tengah hutan ada anak yang sedang bermain bersama kawan
kawanya di lapangan sekolah,ia bernamaYusuf.
Pada saat ia bermain bersama kawan kawanya tiba -tiba, ada salah
satu temanya yang sedang berkelahi dengan siswa kelas lain.Yusuf
pun melihat perkelahian tersebut.Yusuf pun datang dan bertanya
kepada kawanya yang bernama Adi.
"Adi kenapa kamu berkelahi dengan adik kelas", tanya Yusuf.
Adi pun menjawab,"Karena dia yang menantangku duluan"
Yusuf pun bertanya kepada adik kelasnya, "Mengapa kamu
menantang Adi?"
"Karena dia mengolok olok diriku"
Kemudian Yusuf pun menasehati Adi untuk tidak mengolok olok
temanya dan Yusuf pun melerai mereka yang mau adu jotos. Mereka
pun berbaikan dan Adi janji ia tidak akan mengejek temanya lagi.
Yusuf pun berkata "Kita tidak boleh menghina orang lain dan kita
harus menghormati orang lain".
Akhirnya mereka berbaikan dan Adi sadar bahwa yang dilakukanya
salah. Kemudian mereka kembali berteman lagi.

13

Adi pun sekarang sadar dimanapun kita berada kita harus
menghargai dan menghormati orang lain yang kita temui meskipun
orang tersebut lebih muda atau lebih tua dari kita.

14

Kebersamaan dalam Belajar

Karya Anggi Aprilia

Pada hari Sabtu yang cerah, aku pergi ke sekolah berjalan kaki
bersama teman-teman aku. Sampai di sekolah kami pergi ke kantin
dan kami pun sarapan pagi di kantin. Sesudah sarapan kami
bergegas untuk masuk sekolah karena bel masuk sudah berbunyi.

Saat sampai di dalam kelas guru pun datang dan kami semua pun
berdoa setelah berdoa kami belajar dan pembelajaran pertama
adalah pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam proses belajar kami
semua diberi tugas kelompok yang membahas tentang puisi dan kami
semua diberi masing-masing kelompok. Kebetulan kelompok aku
dapat tiga siswa yang membahas tentang "Kucing" dan tidak terasa
jam pembelajaran bajasa Indonesia pun sudah selesai dan kami kerja
kelompok pun dijadikan tugas PR dirumah dan hari Sabtu minggu
depan harus di kumpulkan.

Jam pembelajaran pun sudah selesai dan jam dinding dikelas sudah
menunjukan jam 11.30 siang waktu pulang dan aku bergegas
memasukkan buku kedalam tas dan kami semua berdoa untuk
pulang.

Sampai dirumah saya makan dan setelah makan siang aku menuju
tempat teman aku untuk melanjutkan mengerjakab tugas kelompok
Bahasa Indonesia dan teman-teman aku juga ikut melanjutkan tugas
kelompok. Kami bertiga mulai mengamati kucing yang dimiliki salah
seorang temanku. Ketika mengamati kami pun sambal membawa
buku dan menulis semua kata yang berhubungan dengan kucing.
Akhirnya setelah setengah jam kami pun mendapat beberapa kata

15

tentang kucing. Kami pun berdiskusi untuk merangkai kata – kata
tersebut menjadi sebuh puisi yang indah .
“hai Ani, bahagaimana menurutmua pakah puisi kita sudah bagus?”,
tanyaku
Ani pun menjawab, “Aku rasa puisi kita sudah bagus tinggal kita beri
judul yang tepat untuk puisi tersebut.”
Aku punya usul, “Bagaimana kalau judulnya”Kucingku Sayang
Kucingku Manis”.”
“Ok, aku setuju.” Jawab Mira
Akhirnya mereka bertiga pun selesai mengerjakan tugas kelompok
mereka. Kebersamaan mereka dalam belajar membuahkan hasil
yang berpa karya hasil diskusi mereka bertiga.

16

Pengemis Wanita

Karya Anggi Dwi Cahyanti

Di sebuah jalan ada seorang pengemis yang setiap hari meminta
minta uang kepada orang orang untuk membeli makanan.Setiap hari
seorang pengemis itu mintak uang kepada orang untuk membeli
makanan.Lalu dia membelikan anak anaknya makanan.

Pada suatu hari ibu itu keluar untuk mencari makanan untuk anak
anaknya.lalu ibu itu tidak sengaja menemukan uang dijalan, lalu
pemilik uang itu mencari uangnya yg jatuh, ibu itu bertanya
kepadanya.

" Mencari apa ya mbak?"

ibu itu bertanya kepadanya.Lalu mbak itu menjawab

"Saya lagi mencari uang saya yang jatuh buk.Lalu ibu itu
menunjukkan uang itu.

" Ini uang kamu apa bukan?" Lalu mbak itu menjawab.
"Ya buk itu uang saya.” Lalu ibu itu memberikan uang itu kepadanya.

Tidak lama kemudian mbak itu memanggil ibu itu untuk dikasih uang
untuk membeli makanan. Ibu itu sangat berterima kasih pada
mbknya.Karena dengan uang itu ia bisa membelikan anaknya
makanan.

Anaknya bertanya kepada ibunya, "Bu dapat uang itu dari mana?"

"Tadi ada orang baik yang ngasih ibu uang", jawab ibu.

17

Akhirnya anak itu kenyang karena dibeli kan ibunya makanan nasi
bebek dan jajan scnak
Berbuatlah baiklah dan jujur kepada siapun karena kebaikan itu akan
berbalik pada kita.

18

Tino dan Pengemis

Karya Anggun Suci Rahmadani

Pada zaman dahulu di sebuah perkampungan dekat hutan hiduplah
seorang saudagar kaya bersama putranya .Saudagar itu bernama
Jamal sedangkan sang putra bernama Tino ,Tino memiliki sifat yang
pelit dan sombong.

Suatu hari seorang pengemis mendatangi rumah nya.

"Beri saya sedikit sedekah nak ", kata sang pengemis

"Aku tidak memiliki uang cepat pergi", Ucap Tino sambil mendorong
pengemis tersebut.

Kemudian sang ayah datang lalu mengajak sang pengemis untuk
masuk.

"Masuklah pak dan makanlah nasi ini pak dan tolong maafkan
putraku ", ucap pak Jamal sambil memberikan makanan kepada
pengemis tersebut.

"Alhamdulillah terimakasih tuan, semoga Allah memberikan rezeki
yang berlipat untuk tuan dan keluarga.", ucap sang pengemis

Sang ayah pun berkata " Kamu lihat bukan dia yang serba
kekurangan masih ingat bersyukur sedangkan kamu...? "

Anak itu langsung menoleh ke arah sang pengemis yang sedang
makan "Ayah benar aku memang kurang bersyukur atas apa yang
aku punya", ucap Tino pelan.

19

"Nak dengar ayah hanya memberi nya sedikit makanan tapi dia tidak
lupa bersyukur dan mendoakan kita sedangkan kamu tidak pernah
bersyukur padahal hidup kita berkecukupan " ucap pak Jamal
"Baiklah ayah mulai sekarang aku akan bersyukur dan berbagi
kepada yang membutuhkan " ucap Tino.
Mulai sekarang Tino sadar dia harus bisa belajar mensyukuri nikmat
atas apa yang ia punya dan mulai sekarang ia tidak lupa berbagi
kepada sesama yang membutuhkan.

20

Seorang Pemulung Kecil

Karya Anisa Nur Aini

Ada seorang anak kecil yang bernama Sari. Ia selalu mengeluh
kepada ibunya karena hidupnya susah.Tiap hari anak tersebut selalu
membantu ibunya untuk memulung barang-barang bekas di tong
sampah pinggir jalan. Sari itu sudah lelah karena hidupnya selalu
susah apalagi untuk makan setiap harinya

Sari terus marah-marah kepada ibunya. Ibunya pun bingung harus
bagaimana, akhirnya ibunya mengajak anaknya untuk pergi keluar
sebentar dan tidak lama kemudian ibu beserta anaknya menjumpai
seorang anak yang tidak punya keluarga ataupun tempat tinggal
hidupnya sendirian. Ibu pun memberi makan dan uang kepada anak
tersebut dan ibu menjelaskan kepada anaknya bahwa ada orang
yang lebih susah dari mereka.

Akhirnya sang anak pun sadar kalau orang lain belum tentu
seberuntung dirinya yang mempunyai tempat tinggal dan orang tua
yang sangat menyayanginya dan sang anak pun lama-lama sudah
mulai berubah jadi lebih baik dan tidak pernah marah-marah kepada
ibunya sama sekali.

Syukurilah keadaanmu walau susah dan ingatlah bahwa dibawahmu
masih ada orang yang lebih susah darimu dan jangan pernah lupa
untuk saling berbagi karena setiap kebaikan kita kelak pasti akan
dibalas.

21

Kesombongan Awal Kehancuran

Karya Ariel Ferianto

Di suatu desa yg bernama Kampung Rambutan ada seorang pria
yang bernama pak Yadi. Ia adalah seorang bos kebun yang memiliki
watak sombong dan keras kepala.ia sangat lah benci kepada
pengemis dan kepada masyarakat yg miskin,hal tersebut membuat
pak Yadi dibenci orang lain.

Suatu hari pak Yadi ini berkunjung ke kebun yang ia miliki dan pada
saat itu kebun yang ia miliki sedang dalam maslah yang cukup
besar,dimana semua tanaman yang ada di kebun semuanya rusak
dan mati.

Pak Yadi bertanya kepada salah satu pengawainya,"Kenapa tanaman
bisa kayak begini?”

Lalu penggawanya menjawab, "Ini terjadi karena semalam hujan
yang sangat deras."

Pak Yadi tidak percaya yang pegawainya katakan. Lalu pak Yadi
marah kepada pegawainya dan berkata, "Kalian semua tidak bisa
memakai akal kalian."

Pegawainya ini tidak terima dan memberontak kepada pak Yadi lalu
pak Yadi tidak terima dan ia memecat pengawai tersebut tanpa
dikasih gaji.

Hari demi hari pengawainya banyak yang keluar dikarenakan sudah
tidak betah terhadap pak Yadi yang keras kepala.

22

Akhirnya pak Yadi harus merawat kebunnya tersebut sendiri.
Akhirnya ia merasakan bahwa merawat kebunya sangatlah berat.
Hasil yang diperoleh dari kebu pak Yadi pun sangat sedikit dan pak
Yadi mengalami kebangkrutan sehingga sebagaian kebunnya harus
dijual.
Akhirnya pak Yadi sadar jika merendahkan orang lain maka orang
lain akan membencimu dan kehancuranlah yang didapat.

23

Seorang Pengamen Kecil

Karya Ayu Lestari

Disuatu hari ada seorang anak mengeluh kepada ibunya bahwa
hidupnya menderita. Dia tidak tau harus bagaimana lagi .Dia lelah
terus berjuang setiap saat mencari uang untuk membantu ibunya.
Mencukupi kebutuhan setiap hari dengan mengamen siang maupum
malah untuk mencari uang

Anak kecil itu terus mengeluh kepada ibunya ."Bu saya capek dan
lelah harus hidup begini terus .Ibunya pun bingung harus bagaimana.
Akhirnya ibunya membawa anaknya untuk pergi keluar sebentar .Dan
tidak lama kemudian ibunya beserta anaknya menjumpai seorang
nenek yang tidak mempunyai keluarga ataupun tempat tinggal
.Hidupnya sendirian dan ibu memberikan makanan dan uang untuk
nenek tersebut.Seorang ibu pun menjelsaskan kepada anaknya
bahwa ada orang yang lebih susah dari mereka."Lihatlah seorang
nenek itu dia tidak mempunyai tempat tingal dan teman hidup

Akhirnya seorang anak pun sadar kalau orang lain belun tentu
beruntung seberuntung dirinya yang mempunyai keluarga dan tempat
tinggal dan seorang anak bersadar dan tidak muda mengeluh kepada
ibunya.

Bersyukurlah keadaan walaupun susah dan ingatlah bahwa masih
ada orang yang lebih susah darimu dan jangan lupa berbagi dan
sering menolong sesama manusia.

24

Kejujuran Sang Pemulung

Karya Bintang Kusuma

Pada sore hari di tengah kota ada seorang pemulung yang bernama
pak Hasan sedang memulung di tepi jalan. Ia tidak sengaja
menemukan tas hitam. Ia lalu membuka tas itu dan ternyata ber isi
uang yang sangat banyak. Ia lalu mengambilnya dan duduk di pinggir
jalan sambil ber fikir apa ia harus mengambil tas itu untuk biaya
hidupnya dan untuk biaya sekolah anak-anaknya atau membawanya
ke kantor polisi.

Setelah berfikir lama ia lebih memilih membawanya ke kantor
polisi,polisi langsung bertindak dengan mengecek CCTV di sekitar
tempat penemuan tas itu,dan akhirnya polisi menemukan alamat
sang pemilik tas yang bernama pak Burhan.

Polisi memberikan tas kepada pak Burhan.

Pak Burhan bertanya kepada polisi, "Siapa yang telah menemukan
tas saya."

Polisi menjawab, "Yang menemukan tas Anda adalah kakek - kakek
pemulung yang bernama pak Hasan."

Pak Burhan bertanya lagi, "Di mana sekarang kakek pemulung itu
berada sekarang?"

Polisi menjawab, "Saya tidak tahu setelah melaporkan ia langsung
pergi."

Pak Burham bertanya, "Di mana tas saya di temukan"

25

Polisi menjawab, "Di pinggir jalan menuju gerbang tol."
Pak Burhan langsung pergi ke tempat yang diberi tahu polisi.
Untuk mencari kakek pemulung yang bernama pak Hasan di sekitar
tempat hilangnya tas,setelah beberapa jam mencari akhirnya pak
Burhan bertemu dengan pak Hasan pemulung yang baik hati.Pak
Birhan mengucapkan terima kasih kepada pak Hasan
Pak hasan berkata, "Terimakasih pak telah mengembalikan tas
saya."
Pak Hasan menjawab, "Sama-sama pak."
Pak Burhan membalas, "Saya ada sedikit uang untuk bapak siapa tau
bisa bermanfaat bagi bapak dan keluarga."
Pak Hasan menjawab, "Tidak usah pak terimakasih saya ikhlas
membantu bapak."
Pak Burhan memeluk pak Hasan sambil menangis karena terharu
karena kebaikan pak Hasan.

26

Kesombongan Dinda
Karya Denisa Putri Bandi

Di sebuah kota Jakarta terdapat seorang anak yang bernama Dinda.
Dinda adalah anak yang hidup serba berkecukupan dan serba
mewah. Dia juga merupakan siswi yang cerdas disekolahannya.
Sayangnya, dia sangat sombong dan tidak mau kalah, sehingga tidak
ada anak yang mau berteman dengannya.
Suatu hari ada murid baru di kelasnya, yang bernama Salsa. Salsa
juga murid yang cukup cerdas disekolahannya dulu. Dari Salsa
masuk kelas Dinda selalu menatap Salsa dengan pandangan tidak
suka .Salsa yang ditatap seperti itupun merasa tidak nyaman, dan
akhirnya Salsa bertanya pada Dinda.
”Hai Dinda, kamu kenapa kok natap aku kayak gitu?”, tanya Salsa.
Tanpa menjawab pertanyaan Salsa,Dinda langsung pergi keluar
kelas.
Hari demi hari dendam Dinda pada Salsa semakin bertambah.Apalagi
ada ulangan dadakan,dan sekarang nilai ulangan tadi akan
diumumkan didepan kelas oleh bu Santi.
”Anak - anak nilai ulangan tertinggi diri oleh Salsa.” Ucap bu Santi.
Dinda yang mendengar itupun merasa tidak terima karena nilai Salsa
lebih tinggi dari nilainya.

27

Dinda pun protes kepada bu Santi

“ Bu, kok bisa Salsa dapat nilai bagus,apalagi tadi ulangan dadakan.”
Protes Dinda pada bu Santi. Salsa yang merasa dituduh Dinda pun
menjawab

“Aku dapat nilai bagus itu karena belajar bukan nyontek.” Balas
Salsa dengan nada kesal.

Bu Santi yang mendengar perdebatan itupun langsung melerai
mereka berdua.

“Dinda, kamu gak boleh menuduh Dinda seperti itu, Salsa dapat nilai
bagus itu karena tadi sebelum bel berbunyi dia belajar, kamu jangan
selalu merasa bahwa kamu orang yang paling pintar dikelas, karena
sepintar pintarnya kamu akan selalu ada orang yang lebih pintar dari
kamu.” Ucap bu Santi Panjang lebar.

Dinda yang mendengan penjelasan dari bu Santi pun merasa
bersalah pada Salsa.

“Jangan terlalu sombong dan tidak mau kalah, karena kesombongan
mu itu akan membuat dirimu sendiri rugi, ingat diatas langit masih
ada langit.” Lanjut bu Santi.

Akhirnya setelah dinasehati bu Santi, Dinda mulai berubah sedikit
demi sedikit. Kesombongan Dinda pun mulai berkurang sehingga
Dinda sekarang memiliki teman banyak.

Ingat jauhkanlah sikap sombong dari dalam dirimu karena sikap
sombongmu itu akan merugikan orang lain terutama dirimu sendiri.

28

Buah Kerja Keras
Karya Dicky Dwifahri
Pada suatu hari ada anak yang bernama Budi. Budi bercita cita
menjadi seorang polisi, ia pun rajin belajar dan berdoa tapi orang tua
Budi tidak memiliki biaya yang cukup untuk mendaftarkan Budi
menjadi seorang polisi.
Pada suatu hari Budi meminta izin ke orang tua untuk pergi bekerja di
kota "Bu, bolehkah aku pergi ke kota untuk mencari pekerjaan"
"Boleh, asalkan hati - hati", jawab sang ibu dengan singkat.
Lalu Budi pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Setelah lama
mencari pekerjaan akhirnya ia pun mendapatkan pekerjaan.Setelah
lama bekerja ia pun memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi
seorang polisi dan akhirnya Budi diterima menjadi seorang polisi.
Budi pun memberitahukan kabar gembira ini kepada ibunya
"Bu, Alhamdulillah aku diterima menjadi seorang polisi"
"Alhamdulillah, selamat ya", jawab sang ibu dengan bahagia.
Kini ibu bangga karena anaknya telah menjadi seorang polisi. Ia
selalu menasehati anaknya agar berusaha untuk menggapai cita-
citanya serta jangan mudah menyerah dalam menggapai cita-cita
karena usaha dan kerja keras tidak akan menghianati hasil.

29

Anak yang Sholeh

Karya Dwi Ahmad

Pada suatu hari di Desa Kluthuk ada seorang anak kecil yang
bernama Galing dan anak itu dikenal dengan kenakalannya dan
bapak dari anak itu sudah tidak sanggup untuk mengurus anak itu
akan tetapi bapak dari anak itu mengusulkan untuk merencanakan
kegiatan yaitu Galing akan dipondokan dan semua keluarganya
menyetujuinya akan tetapi saat di pondok dia melakukan perbuatan
yang nakal yaitu kabur dari pondok dan saat dia di terminal dia
bertemu seorang ustaz bernama ustad Al Tubi dan Galing duduk
berdekatan dengan ustaz itu saat di bus dan Ustaz dan Galing
bercakap-cakap.

"Assalamualaikum anak muda.", ustaz menyapa Galing.

Galing pun menjawab, "Waalaikumsalam ustaz.”

Ustaz pun bertanya kembali, "Apakah engkau ada masalah anak
muda?"

Galing menjawab, “Aku tidak suka kepada orang tua ku."

"Kenapa tidak suka dengan orang tuamu?", Tanya ustaz

Galeng pun diam tak menjawab . Akhirnya ia menangis sambil
bercerita tentang masalah yang dihadapi.

Akhirnya Galing diajak mondok lagi sama Ustaz itu dan saat di
pondok Galing selalu dituntun baik oleh ustadz itu. Galing rajin
mengaji dan suaranya merdu dan disukai banyak ustad di pondok
dan mulai mengikuti lomba di kota besar dan mulai saat itu ia selalu

30

berbuat baik dan tidak mau untuk berbuat jahat lagi. Dia sadar bahwa
dia berubah dengan tekad dan niat yang kuat. Orang tua Galing yang
di rumah pun ikut senang mendengarnya bahwa Galing sudah
berubah drastis.

31

Hargai Waktumu

Karya Febrian Prasetyo

Pada suatu hari ada seorang anak yang gemar bermain. Dia tinggal
di desa. Anak itu bernama Andi. Ia suka bermain permainan sepak
bola, voli dan lain-lain. Ia pun bermain bersama teman temanya di
lapangan. Andi bersama teman temanya bermain sangat gembira.

Pada suatu hari ia bersama teman - temannya sedang bersepeda
menuju arah pulang. Andi pun terjatuh dari sepeda dan Andi berteriak
kesakitan dan teman Andi bertanya, "Bagaimana kalau aku antar
pulang?"

Andi menjawab, "Jangan nanti aku dimarahi bapak"

Teman Andi membalas, "Kalau begitu aku bawa ke rumah aku saja
nanti aku obati di rumah."
Lalu Andi dibantu teman – temannya lalu diantar ke rumahnya
beberapa saat ia pun sampai rumah bapak Andi bertanya, "Kenapa
kaki kamu diperban?"
Andi menjawab, "Tadi jatuh di jalan dan di obati teman – teman."

Bapak Andi mengucapkan terimakasih kepada teman - teman Andi
lalu Bapaknya Andi menyuruh Andi beristrahat.

Keesokan harinya kaki Andi masih merasa sakit Andi pun masih
beristirahat di rumahnya. Tidak lama kemudian teman - temannya
datang untuk menjenguk Andi.

32

Dua hari kemudian Andi sembuh. Ia pun sadar kalau pulang main dia
terlalu malam. Dia pun menyesal atas perbuatannya. Dia pun berjanji
kepada bapaknya tidak akan mengulanginya perbuatannya lagi. Andi
pun sadar kalau dia akan berusaha menghargai waktu.

33

Keuletan Berbuah Manis

Karya Jarwo Utomo

Angga terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan di dari kecil
sudah diajari bermain basket dan Sejak kecil, angga sudah tertarik
dalam bidang olahraga yaitu bermain bola basket. Ini adalah salah
satu cabang olahraga yang selalu angga cita-citakan.

Ketika masih SMA, angga pernah ditolak untuk ikut tes masuk tim
basket di sekolahnya. Alasannya adalah karena badannya yang
terlalu pendek. Bukan hanya itu saja, angga juga dinilai kurang mahir
dalam permainan ini.

Angga sangat sedih mendengar hal itu, namun ia tidak pernah
menyerah. Ia selalu berlatih dengan rutin setiap harinya di rumah.
Bukan hanya mengatasi masalah tekniknya, namun ia juga melatih
fisiknya dengan disiplin setiap harinya.

Hingga beberapa tahun berikutnya, ia pun kembali mengikuti tes di
sekolahnya dan akhirnya diterima.

Pada kompetisi tingkat SMA, Angga akhirnya membuktikan kerja
kerasnya selama ini. Pada game pertamanya, ia berhasil mencetak
empat puluh angka.

Bahkan, ia memiliki rekor yang mengesankan. Di mana mendapat
rata-rata dua puluh lima angka per game serta memenangkan
kompetisi SMA di tahun yang sama juga.

34

Berkat keuletan dan kerja keras Angga akhirnya berbuah manis. Ia
pun lebih semangat berlatih agar kemapuan yang ia miliki lebih
terasah.

35

Penyesalan Seorang Putri
Karya Jesen Mohammad Ari

Pada suatu hari ada seorang putri ia bernama Amaira yg sangat
cantik ia juga sangat kaya-raya di desa tersebut namun jauh dari
hutan.

Dan Pada suatu hari Amaira menginginkan buah apel yang di mana
buah apel tersebut tidak lah gampang untuk di cari. Lalu ia menyuruh
ayahnya untuk mencari buah apel tersebut .
ia berkata kepada ayahnya, "Ayah tolong carikan buah apel. Aku
ingin sekali memakan nya."
Ayah pun menjawab, "Eh tapi anak ku buah apel itu sangat lah langka
di hutan terpencil ini."
"Tapi ayah akan mencarinya kan?", ucap Amaira sambil merengek.
Akhirnya ayah pun berangkat bersama dengan ibu ke hutan. Dalam
perjalanan menuju hutan sang ayah mengalami kecelakaan saat naik
mobil .ia sangat kesakitan dan Ibu pun menolongnya. Tak lama
kemudian matahari sudah mulai terbenam hutan mulai gelap dan
sang ayah dan Ibu belum menemukan buah apel yang di inginkan
Amaira.

36

Tapi sang Ayah dan ibunya tidak akan putus asa untuk mencarikan
buah yg di inggin kan putrinya. Lalu di saat pertengahan hutan sang
Ayah bertemu musuh lamanya dan ia bertarung melawan nya. Lalu
sang ayah pun kalah saat bertengkar adu tangan dan akhirnya ia
meninggal.

Amaira cemas kalau ayah dan Ibunya belum pulang sampai pagi ini.
Tidak berapa lama kemudian ibunya dating sambil menangis. Dia
diberitahu oleh ibunya kalau ayahnya sudah meninggal ketika di
hutan.

Sejak saat itu Amaira berubah sedikit demi sedikit dia tidak ingin
menjadi putri yang sangat manja dan Amaira belajar bahwa
memaksanakan bukanlah hal yg baik.

37

Nenek yang Baik Hati
Karya Juwita Putri Manda Sari

Pada suatu hari hidup seorang nenek yang sebatang kara tinggal di
Kampung Karet. Dia bernama nenek Sumarni, nenek itu sudah
sangat tua namun ia tetap semangat untuk mencari nafkah agar ia
tetep bisa makan untuk sehari hari. Nenek Sumarni setiap hari
berjualan gorengan disebrang jalan.

Ketika nenek Sumarni sedang berjualan tiba - tiba ia di hampiri dua
anak kecil yaitu adek kakak. Mereka berkata,"Nek bolehkah saya
minta gorengannya satu. Saya dan adik saya belum makan dari pagi
tapi saya tidak punya uang."

Nenek berkata "Ambilah nak, ini gratis kok"

Saat selesai makan gorengan mereka pamit pergi dan berterima
kasih dan dia berkata,"Terimakasih nek, nenek telah memberi makan
kami."

Nenek sumarni berkata " Sama sama.". Setiap bu Sumarni bejualan
ia selalu memeberi gorengan itu,sebagai sedekah kepada adik kakak
itu.

Adik kakak itu berharap semoga suatu saat kita bisa sukses supaya
bisa membalas kebaikan nenek. Akhirnya adik kakak tadi diasuh oleh
seorang pengusaha sukses, hidupnya sudah mapan dan ia
diperlakukan seperti anak kandung sendiri. Mereka berdua
disekolahan hingga ke jenjang tinggi.

38

Beberapa tahun kemudian nenek Sumarni jatuh sakit ia sudah tidak
bisa untuk berjualan lagi dan untuk berjalan pun susah. Beberapa
tahun adik kakak yang dibantu oleh nenek Sumarni kini sudah
sukses karena bisnisnya .

Mereka lalu mencari informasi tentang nenek Sumarni yang dulunya
mengasih mereka gorengan. Adik kakak itu pun bertanya kepada
tetangganya.Dan ada satu tetangga nenek Sumarni yang ditanya lalu
tetangga itu menunjukkan rumah yang disinggahi nenek
Sumarni.Mereka itu langsung bergegas menuju rumah itu mereka
melihat nenek Sumarni terbaring lemas dengan kekhawatiran nya
terhadap nenek Sumarni maka mereka bergegas membawa nenek ke
rumah sakit.

Tiga hari kemudian nenek Sumarni diperbolehkan pulang dan adik
kakak itu meminta nenek untuk hidup dengan mereka yang beliau
tolong beberapa taun yang lalu. Nenek pun mau untuk tinggal dengan
mereka, karena dengan kondisi nenek yang sudah tua dan tidak
memungkinkan untuk tinggal sendiri.Nenek pun bahagia tinggal
bersama adik kakak itu.

Berbuat baiklah kepada semua orang yang membutuhkan,meskipun
kita orang yang kurang mampu karena berbuat baik tidak harus
menunggu kaya raya dan berbuat baik akan dibalas dengan
perbuatan baik dan jangan lupa dengan orang yang telah menolong
kita waktu kita lagi susah.

39

Nasib Seorang Ibu

Karya Kholifatus Sholiha

Pada suatu hari ada seorang ibu yang hidupnya tidak berkecukupan
dia pergi ke toko ia ingin membeli sayuran untuk dimasak dan
dimakan sekeluarga.Tetapi dia tidak punya uang untuk membeli,ia
tetap nekat pergi ke toko sayuran karena untuk buat makan dua
putrinya yang dari kemarin kelaparan

Sesampai di toko ia berkata kepada pemilik toko "Bu saya ingin
membeli sayuran,tetapi saya tidak mempunyai uang sepeser pun"
dengan ragu-ragu ibu mengatakan "Saya mau hutang bu". Dengan
muka yang kejam pemilik toko berkata "Hutang ibu di sini sudah
banyak,dan saya tidak mau rugi lagi karena ibu"

Ibu itu kemudian menjawab dengan air mata yang berkaca-kaca "Ya
sudah bu".Ibu itu pergi pulang dengan meneteskan air mata .Tiba-tiba
dijalan ibu itu bertemu dengan seorang pengusaha
sukses.Pengusaha itu turun dari mobil dan jalan menghampiri dan
bertanya kepada ibu itu."Kenapa ibu menangis?”

Ibu itu berkata dan bercerita setelah kejadian tadi di toko. Setelah
bercerita pengusaha itu membuka dompet dan memberi sedikit uang
untuk membeli sayuran.

Sang ibu melihat uang yang diterima betapa girangnya dia. Ia pun

berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pengusaha

sukses itu,dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhanmu

:"Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah terima kasih

pak".Setelah pengusaha sukses memberikan uang dia meninggalkan

40

ibu itu dan ibu itu pergi untuk membeli sayuran ke toko dan
mengembalikan uang yang dihutang pada hari kemarin.
Sesampainya membeli sayuran dan mengembalikan uang dia pulang
ke rumah dan langsung memasak buat anaknya yang kelaparan.

41

Seorang Pengemis yang Bersyukur

Karya M.Ali Rahman

Ada seorang yang bernama Budiman. Sore itu ia berbelanja dengan
putrinya di sebuah toko swalayan. Lalu ia keluar dari toko itu. Ia
bertemu dengan seorang pengemis bersama putri kecilnya. Wanita
pengemis itu berkata kepada Budiman "Berilah kami sedekah bu!"

Lalu Budiman membuka isi dompetnya, lalu ia menyeroboh selembar
uang kertas serupa lima ribu rupiah. Wanita pengemis itu
menerimanya. Tatkalah tahu jumlah uang tidak mencukupi
kebutuhan. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan
sekali lagi ia mengarahkan jari jari yang tercukup itu kemulutnya.
Seolah ia ingin berkata "Aku dan anakku ini sudah berkali – kali tidak
makan, tolong berilah kami tambahan sedekah untuk bisa membeli
makan."

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, Budiman pun membalas
isyarat dengan gerak tanganya seolah berkata "Tidak, aku tidak akan
menambah sedekah untukmu"! Ironisnya meski tdak menambah
sedekahnya, Budiman dan putrinya malah menuju di sebuah grobak
gorengan untuk membeli camilan.

Lalu ia berjalan ke ATM. Ia memasukak kartu ke dalam mesin. Lalu ia
tekan tombol informasi saldo. Kemudian muncul beberapa digit angka
yang membuat Budiman menyungkinkan senyum kecilnya dari
mulutnya

42

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima. Ia pun
berucap syukun kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman
dengan kalimat penuh kesungguhan.
Budiman tidak nyangka ia akan mendengar respon yang begitu
mengagumkan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan
mengucap terima kasih saja. Namun ia mengucapkan kepada Budian
dengan sunguh – sungguh.

43

Kejujuran Membawa Keberkahan
Karya Nabila Auria Utami

Ada seorang anak menceritakan kisahnya.Dia bernama Sinta.Pada
pagi yang cerah Sinta bersama ibunya sudah berpakaian rapi hendak
pergi ke pasar untuk berbelanja keperluan memasak.

Di sepanjang perjalanan menuju ke pasar,jalanan begitu ramai ,Sinta
yang merasa keheningan kemudian bernyanyi ria menyanyikan lagu
Naik-naik Kepuncak Gunung.Tidak terasa Sinta dan ibunya sudah
sampai di pasar lalu mereka mulai mencari sayur-sayuran yang akan
dibeli.

Setelah selesai berbelanja mereka langsung keluar dari pasar dan
berjalan menuju rumah. Pada saat diperjalanan mereka menemukan
sebuah dompet yang tergeletak di pinggir jalan. Di dalam dompet
tersebut berisi uang serta kartu - kartu penting. Mereka berdua
merasa kebingungan,dompet tersebut punya siapa.

"Uang ini harus ku apakan ya? Nggak ada orang lagi. Apa aku bawa
dulu aja?" gumam Sinta dan ibunya yang sedikit kebingungan.

Setelah bergulat dengan pikirannya, akhirnya Sinta dan ibunya
melihat ada nama pemilik serta alamat rumahnya.Setelah itu mereka
berdua bergegas menuju alamat tersebut.

Setelah tiba di rumah tersebut mereka mengetuk pintu dan mengucap
salam.Tak lama kemudian ada seseorang keluar dari dalam
rumah,dan bertanya,"Ini dengan siapa dan ada keperluan apa?"

44

mereka berdua menjawab "Maaf tadi saya menemukan dompet di
pinggir jalan dan saya melihat di dalam dompet ada alamat pemilik,
apakah dompet ini milik Anda? Pemilik dompet menjawab ," Ya, ini
dompet yang saya cari-cari.Terima kasih sudah mengembalikan
dompet saya."

Setelah itu pemilik dompet memberikan imbalan sebuah uang kepada
Sinta dan ibunya,sinta dan ibunya menolak karena ia mengembalikan
dompet dengan ikhlas tanpa meminta imbalan.
Pemilik dompet memaksa karena sudah mengembalikan dompetnya
dengan keadaan utuh. Ia sangat bersyukur karena dompetnya
ditemukan oleh orang yang jujur. Lalu Sinta dan ibunya menerima
imbalan dari pemilik dompet. Dari sikap Sinta tadi kita bisa
memperoleh pelajaran bahwa dengan bersikap jujur terhadap suatu
sikap hal kecil akan bisa mencerminkan sikap baik dari diri kita.

45

Kisah Penyemir Sepatu Keliling
Karya Nelly Susanti

Ada seorang kakek yang tinggal di perdesaan bersama cucunya. Dia
bernama kakek Faisal. Pagi itu kakek Faisal menemani cucu
kesayangan belanja kebutuhan sekolah cucunya dan kebutuhan
semir sepatu. Di sebuah toko peralatan sekolah dan ke toko
swalayan.usai membayar, tangan kakek dan cucunya sarat dengan
tas plastik belanjaan.

Baru saja kakek Faisal dan cucunya keluar dari toko swalayan,
mereka naik angkot sesampainya di rumah kakek Faisal pun siapin
barang - barang yang mau di bawa keliling . kakek Faisal pun
berpamitan bke Cucunya. Kakek Faisal pun berkata"cu kakek keliling
dulu semoga kakek dapat uang yang banyak buat kita beli
beras,sayur dll." cucu kakek Faisal pun berkata."amin.... Iya kek
kaakek jangan lupa makan ya aku udah siapin sarapan buat kakek."
Kakek pun menjawab ."Iya cu kakek pergi dulu ya.", kakek pun pergi

Sampai di pinggir jalan kakek pun duduk sambil nungguin orang
yang mau nyemir .ada orang yang menghampiri kakek Faisal itu.dia
berkata."kakek saya mau nyemir sepatu." kakek pun menjawab."iya
pak."kakek Faisal pun mulai menyemir sepatu orang itu ,selesai
nyemir kakek Faisal kasih sepatunya ke orang tadi yang nyemir.

Di jalan kakek Faisal lihat pengemis yang minta uang ke
orang".orang "pun disitu gak ada yang ngasih uang ke pengemis itu
kakek Faisal pun menghampiri pengemis itu dan kakek Faisal
membuka tas sisa makanan ketela yang di rebus sisa satu meskipun

46

kakek Faisal laper tapi dia ngasih ketela rebus itu ke pengemis dan
ngasih uang ke pengemis walaupun kakek juga butuh uang tapi
kakek itu tetap bersedekah ke pengemis .

Pengemis itu berterima kasih ke kakek Faisal pengemis itu berkata"
Terimakasih kakek semoga rezekinya kakek banyak ." Kakek pun
menjawab ." Iya sama-sama ." Kakek Faisal pun berpamitan buat
pulang sesampainya di jalan kakek Faisal lihat dompet yang
terjatuh.kakek Faisal pun menghampiri dompet itu kakek Faisal
membuka dompet dan meengambil ktp nya buat nyari orang yang
punya dompet, kakek Faisal pun berjalan dan melihat ke kiri dan ke
kanan buat nemuin rumah orang tersebut.

Kakek Faisal pun dah nyerah di situ dia gak nemuin
rumahnya.akhirnya kakek Faisal bertanya ke orang di samping dia ,
kakek Faisal pun udah tau rumahnya yang punya dompet dia berjalan
ke rumah nya .

Sesampainya di rumah orang tadi, kakek Faisal
berkata:"Assalamualaikum pak ini dompet bapak yang jatuh di jalan:"

Bapak itu berkata, "Iya kek maksih ya, orang itu mengambil uang. ini
kek buat kakek."

Kakek pun berkata, "Tidak usah pak terima kasih ."
Orang itu berkata,"Tidak apa - apa ambil aja."
Kakek berkata, " Terima kasih pak semoga rezekinya banyak."
Orang itu berkata,"Amin"
kakek Faisal pun pergi dari rumah orang tadi. Dia sangat senang
karena hari ini mendapat rejeki yang luar biasa.

47

Seorang petani

Karya Nur Rohim

Ada seorang petani yang bernama Pak Lasiman. Ia ingin menanam
padi untuk memenuhi kebutuhan hidup lahan petani itu sangat luas
mereka harus cari orang untuk bekerja membajak lahan itu petani
harus mengalirkan air kedalam sawah untuk dibajak setelah dibajak
petani harus cari orang untuk menanam padi itu setelah beberapa
bulan padi itu di panen untuk dijadikan beras. Beberapa bulan petani
menanam tembakau pada musim kemarau sebelum menanam
tembakau petani harus mencangkuli sawah yang ingin ditanami
tembakau beberapa hari petani sudah selesai mencangkuli sawah
setelah dicangkuli petani mencari orang untuk menanami tembakau
setelah ditanami tembakau petani harus menyiram secara rutin
supaya hasil tanaman tembakaunya banyak. Beberapa bulan
kemudian petani memanen tembakau itu supaya menjadi uang untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Suatu hari petani tersebut bertemu seorang ustaz.

“Assalamualikum pak Lasiman.”, sapa pak ustaz.

“Waalikumsalam Pak ustaz.”, jawab Pak Lasiman

“Bagaimana hasi panenmu melimpah tidak? Apakah kamu sudah
mengeluarkan zakat dari hasi panenmu tersebu?”, tanya pak ustaz.

“Belum pak.”, jawab Pak Lasiman sambal tersipu malu.

Kemudian pak ustaz menjelaskan secara detail tentang zakat
pertanian kepada Pak Lasiman. Ia menjelaskan bahwa hasil
pertanian yang sudah mencapai nisab wajib dizakati.

48

Akhirnya setelah mendengar penjelasan ustaz. Pak Lasiman sadar
dan segera mengeluarkan zakat pertanian hasil dari sawahnya. Kini
hasil pertanian Pak Lasiman semakin melimpah karena zakat yang
dikeluarkannya membuat pertaniannya lebih berhasil.

49

Ketulusan Jalan Kesuksesan

Karya Oktavia Setya Sari

Di sebuah kampung di tengah huta hiduplah seorang anak
perempuan yang bernama Andin.Ia hidup sederhana bersama
ayahnya, ibunya meninggal saat melahirkannya. Andin sekarang
berada di Sekolah Menengah Atas. Ia salah satu anak yang paling
rajin dan pandai di sekolahannya. Andin juga tidak pernah malu
dengan keadaannya, meskipun ia sering dikucilkan oleh teman
temannya karena penampilannya yang sangat kucel.

Di sekolah Andin kedatangan murid baru yang bernama Kania, dia
berasal dari anak orang kaya.Pada saat jam istirahat Andin ke
perpustakaan, dia dihampiri Kania dan diajak ke Kantin oleh
Kania.Tetapi Andin tidak mau karena ia ingin belajar saja karena
akan ada ulangan Bahasa Indonesia. Andin dan Kania akhirnya
berbincang-bincang tentang kehidupan mereka sahingga saling kenal
dan akrab satu sama lain hingga akhirnya mereka menjadi sahabat.

Besoknya Andin dan Kania masuk kelas bersama. Mereka
mengerjakan tugas seperti biasanya. Saat jam istirahat tiba, Andin
lagi - lagi ke perpustakaan ,dan Andin lagi - lagi menolak ajakan
Kania untuk beli jajan di kantin. Andin harus menyisihkan uang
sakunya karena sebenbentar lagi ayah Andin ulang tahun. Ia ingin
memberi kado impian ayahnya yaitu jam tangan.

Kania bertanya "Emang harganya mahal banget ya sampai kamu
nggk mau jajan?" Andin menjawab "Aku sudah mengecek harganya
lima puluh ribu maka dari itu aku mulai menyisihkan uangnya untuk
membeli jam tangan itu."

50


Click to View FlipBook Version