95 Lalu aku balik ke asrama. Dia juga balik ke asramanya. Wina berkali-kali mengejekiku di jalan. Aku senyum-senyum sepanjang jalan. Darrel orangnya tidak bisa ditebak. Dia selalu saja bisa membuat aku tertawa karena tingkah lakunya. Dia lucu. *** Setiap hari setelah hari dimana dia memberikanku coklat, dia selalu menungguku setelah apel malam. Dia mengajakku ngobrol. Di sela-sela obrolan dia biasanya membuat lelucon yang aneh. Ya, tentu saja aku tertawa. Aku bahagia. Bahagia karena bisa kenal dengan Darrel. Dia baik. Dia juga perhatian, sangat perhatian. Aku masih ingat, waktu malam sebelum perayaan hari kartini di sekolah, aku sakit. Alergiku kambuh. Badanku merah semua, dan ditambah demam pula. Aku hanya bisa terbaring di atas kasurku. Badanku gatal
96 semua. Bintik-bintik merahnya semakin banyak. Teman kamarku panik waktu itu. Jadi, dia member tahu Darrel kalau aku sakit. Darrel sangat kaget waktu dia tahu aku sakit. Dia mau membawaku ke rumah sakit. Tapi, aku tidak mau. Aku bilang aku sudah makan obat. Lalu kubilang pasti sebentar lagi sembuh. Tapi, dia tetap ngotot mau membawaku ke rumah sakit. Karena aku tidak mau pergi, aku pura-pura sudah tidur saja waktu itu. Jadi dia tidak jadi membawaku ke rumah sakit. Dan keesokan harinya, puji Tuhan aku sembuh, walau bintik-bintik merahnya masih ada sedikit. Dan syukurnya lagi, aku bisa mengikuti acara hari itu sampai selesai. Alergiku tidak kambuh lagi. Setelah acara berakhir, Darrel mengajakku berfoto bersama. Dia takut sekali aku pingsan saat itu. Karena aku terlihat lesu. *** Malam minggu akhir bulan November waktu itu,
97 Darrel menelponku. Aku semakin mengenal dirinya. Dan dia juga semakin mengenalku. Aku beritahu dia apa saja kesukaanku. Dia juga begitu. Aku sadar, kalau aku sudah menyukainya. Dia memang manusia penuh kejutan. Pernah waktu itu, aku masuk ke dalam kelas, aku membuka laci mejaku. Dan di dalamnya sudah ada sepucuk surat dari Darrel. Tidak cuma surat, ada coklat dan susu juga. Dia benar-benar so sweet. Darrel juga sering membangga-banggakanku di depan teman-temannya. Sampai banyak yang mengira kalau aku dan Darrel pacaran. Padahal kami hanya teman dekat. Aku pernah bilang ke Darrel, kalau aku tidak mau berpacaran. Aku mau aku dan dia jadi teman saja. Kalau memang aku dan dia berjodoh, pasti nanti akan ada jalannya sendiri. Aku takut untuk menjalin hubungan lagi. Rasa trauma yang dibuat Kak Gilang masih ada. Dan aku belum siap untuk mengisi hatiku kembali.
98 Mungkin, aku akan membuka hati untuk Darrel, kalau rasa sakit itu sudah terobati dengan kasih sayang darinya. Semakin lama, aku dan Darrel semakin dekat. Mungkin ini yang namanya teman rasa pacaran. Dia selalu mendukungku disetiap aktivitasku. Dia membuat aku semakin giat belajar. Aku juga mendukungnya di setiap aktivitasnya. Aku sering meminta diajarkan tentang biologi. Dia sering menjuarai lomba-lomba biologi di tingkat kabupaten, bahkan provinsi. Lomba-lombanya seperti olimpiade, cerdas-cermat, dan juga lomba karya ilmiah. Tidak cuma di akademik, Darrel juga aktif di bilang olahraga. Dia bisa dibilang bintang lapangan di sekolah. Dia sering memenangkan lomba futsal bersama timnya di perlombaan-perlombaan. Dia juga mahir bermain basket. Dia mewakili sekolahku untuk bertanding Pekan Olahraga Provinsi se-Kalimantan Timur. Karena prestasinya yang banyak, tidak heran kalau siswi-siswi di sekolah banyak yang menyukainya.
99 Aku termasuk perempuan yang beruntung. Beruntung bisa disukai idola sekolah. Dan suatu ketika, Darrel pernah mengatakan kalau dia mencintaiku, sangat mencintaiku. Saat aku mendengar pengakuannya itu, aku sontak menjawab dengan jawaban yang sama. Aku bilang, aku mencintainya juga. Inikah masa SMA yang orang bilang masa paling indah? Iya, memang. Memanng masa-masa paling indah. Ah, bahagianya aku. 14.Surprize dari Darrel
100 Waktu itu tepat ulang tahunku yang ke 16, tanggal 5 Mei 2016, Darrel memberikanku kejutan. Ketika aku datang ke tempat janjian, dia sudah berdiri memegang kue ulang tahun. Di atas meja ada se-bucket bunga dan boneka sapi yang lucu. Di dinding ada tulisan happy birthday Anna. Aku terkejut sekaligus speechless. Aku pelan-pelan mendekatinya, dan langsung memeluknya. Mungkin itu terlalu over untuk seorang teman dekat. Tapi, aku merasa dia sudah jadi milikku dan aku miliknya, selamanya miliknya. Aku belum pernah bertemu orang se-aneh, se-so sweet, dan se-gila ini. Aku sayang kamu Darrel, aku cinta. Setelah lepas dari pelukannya, aku berdiri di depannya dan meniup lilin berbentuk angka 16 itu. Dia mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Doa-doa juga dia berikan kepadaku. Aku sangat bahagia bisa menjadi perempuan yang spesial dimatanya. “Darrel, makasih, makasih banyak.” Ujarku.
101 “Makasih buat apa?” Tanya Darrel. “Makasih buat semua ini. Aku gak tau harus bilang apa lagi.” “Anna, kamu gak perlu bilang makasih, buat kamu bahagia itu sudah tugasku.” “Iya, tetep aja aku mau bilang makasih.” “Iya, deh, sama-sama. Gimana, suka sama bunga dan bonekanya?” “Iya, suka! Suka semuanya.” “Suka aku juga?” “Cinta.” “Oohh, cinta. Hehehe.” Darrel tertawa. “Aku mencintaimu lagi, Anna.” Sambungnya. “Aku juga.” Jawabku. “Juga apa?” “Aku juga mencintaimu lagi, Darrel.” 15. Kak Tomi Kembali
102 Malam harinya, di asrama, aku duduk di kursi balkon, teleponan dengan Darrel. Kami berbicara hampir dua jam. Sampai panas telingaku teleponan selama itu. Lalu setelah selesai, aku masuk ke dalam kamar, sudah ngantuk, mau tidur. Tapi, tiba-tiba ada notif yang masuk dari facebook-ku. Aku sangat terkejut, saat aku mengetahui dia yang mengirimiku pesan adalah Kak Tomi. Masa laluku yang sudah lama aku buang jauh-jauh. Isinya begini, selamat ulang tahun, Anna. Kuharap kamu masih mengingatku. ternyata dia Dan kenapa dia baru datang sekarang? Dia bilang, dia berharap aku masih mengingatnya. Apa dia gila? Sudah dua tahun lamanya dia menghilang tidak ada kabar. Dan tiba-tiba bilang kalau dia berharap aku masih ingat dengan dia. Dia tidak berpikir apa? Kemarin aku di tinggal tanpa kabar, dan chat-ku waktu itu saja cuma di-read. Waktu aku tahu dia adalah Kak Tomi, aku langsung mematikan ponselku. Aku tidak mau tahu lagi tentang dia. Aku harap, dia tidak akan menghubungiku
103 lagi setelah itu. Tapi, ternyata harapanku itu, tidak berjalan lancar. Setiap hari Kak Tomi selalu menghubungiku. Bahkan, dia menyatakan perasaannya selama ini yang belum pernah dia sampaikan sebelumnnya. Dia juga meminta maaf karena waktu itu mengabaikanku. Dia benar-benar menyesal katanya. Dia bilang dia lupa ingatan saat itu. Perasaanku saat itu antara kasihan dan marah. Aku kasihan karena ingatannya lama baru bisa kembali. Tapi, aku marah, karena dia tidak mengingatku disaat aku sedang jatuh cinta padanya. Kenapa dia datang disaat yang tidak tepat? Cintaku kini sudah dimiliki Darrel. Orang yang sudah menggantikan Kak Tomi di hatiku. Dia yang menyembuhkan luka-luka di hatiku. Aku tahu, sebenarnya Kak Tomi tidak salah. Yang terjadi saat itu, benar-benar ketidaksengajaan. Tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. Tapi keadaan sudah membuatku berpaling darinya. Aku bahkan tidak pernah lagi mengingat Kak Tomi semenjak ada Darrel.
104 Jujur, saat itu aku ingin sekali mengatakan sejujurnya kepada Kak Tomi. Bahwa, aku sudah punya seseorang di hatiku. Tapi, aku kasihan. Aku kasihan dengannya. Dia ternyata masih mencintaiku. Tapi, selama ini dia lupa, kalau dia pernah mencintaiku. Aku benar-benar harus mengakhiri kisahku dengan Kak Tomi. Sebelum Darrel mengetahui semuanya. Dengan hati-hati aku mengetik satu persatu kata yang akan kukirim kepada Kak Tomi. Aku takut itu akan menyakiti hatinya. Tapi, tetap saja, pasti itu sangat menyakitkan. Dan akhirnya aku mendapat kalimat yang baik untuk aku kirimkan ke Kak Tomi. Begini isinya, Kak Tomi, maaf sebelumya, aku masih ingat sama Kakak. Aku sehat-sehat sekarang. Aku harap Kakak juga begitu. Tapi aku minta maaf, aku tidak bisa seperti dulu lagi. Aku bukan nenek, pasangan kai’, lagi. Aku sudah memiliki kekasih. Aku sudah bahagia bersamanya. Aku harap Kakak mengerti. Dan semoga kelak Kakak akan
105 mendapatkan orang yang tepat di hati Kak Tomi. Terima kasih untuk semuanya, Kak Tomi. –Anna. Begitulah isi pesanku untuk Kak Tomi, aku menangis saat aku menulis pesan itu untuknya. Aku masih ingat, sedikit kenanganku bersamanya. Tapi, aku tidak boleh terbawa suasana. Aku harus bangkit. Aku sudah punya Darrel, si lelaki ajaib yang Tuhan berikan padaku. Aku bersyukur sekali. Dan setelah pesan itu dibaca oleh Kak Tomi. Dia tidak membalasnya lagi. Aku tahu dia pasti sangat terpukul dengan berita bahwa aku sudah milik orang lain. Aku harap dia bisa segera melupakanku. Dan mendapat gadis yang lebih baik daripada aku. Lalu kisah dengan Kak Tomi berhenti sampai di situ.
106 16.Darrelku Hari minggu, setelah pulang dari gereja, Darrel menjemputku di asrama. Aku diajak untuk menonton dia bermain basket melawan SMA lain. Teman-temanku juga banyak yang ikut menonton ke sana. Sesampainya di sana, dia langsung masuk bersiap bersama timnya. Lalu aku duduk di pinggir lapangan, sambil memegang sebotol air minum dan handuk kecil untuk Darrel. Darrel menjadi bintang di lapangan basket saat itu. Dia yang paling banyak memasukkan bola ke dalam ring basket lawan. Aku sangat bangga padanya. Bukan hanya prestasinya, aku bangga karena segala sikapnya. Dia sangat jujur kepadaku. Dia pasti selalu menceritakan apapun tentang dia kepadaku.
107 Dia juga sabar menghadapiku yang sering ngambek-ngambekan. Dan dia mau melengkapi segala kekuranganku. Dia sering sekali membangga-banggakan ku di depan teman-temannya. Dia juga tidak pernah marah. Dia istimewa. Dia Darrelku. Dia, dia, dia, diaku, Han Darrel Wiryasatya. ˆˆˆˆˆˆ
108 Tentang Penulis Nama Virgilia Anna Gustiniani Pakalla. Si bungsu dari dua bersaudara. Lahir di Balikpapan, tanggal 4 Mei tahun 2000. Seorang siswa kelas tiga SMA, yang memiliki cita-cita menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negaranya kelak.
109 “Kata dokter aku amnesia. Aku tidak ingat apa-apa selain orang tuaku. Balas Kak Tomi dalam pesannya. Aku menangis, lagi dan lagi. Haruskah dia melupakan semua yang pernah terjadi antara aku dan dia?” Akankah Anna sabar menunggu Kak Tomi sampai Kak Tomi bisa mengingat semuanya lagi? Ataukah Anna malah pergi melupakan Kak Tomi dan mencari orang lain yang bisa menjadi tambatan hatinya yang baru? Kamu bisa mengetahui kelanjutan ceritanya di dalam novel ini.