The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by , 2017-02-11 00:16:51

Jurnal maret 2016 full.compressed

Jurnal maret 2016 full.compressed

b. Strategi Kepala Madrasah dalam Menyediakan Perangkat Lunak:
perangkat lunak yang harus disediakan madrasah berupa
susunan struktur organisasi madrasah, deskripsi tugas, dan
rencana program yang dilaksanakan. Pada Madrasah Aliyah
Negeri I Rengel Tuban, strategi Kepala Madrasah dalam
menetapkan unsur pimpinan madrasah didasarkan atas
kemampuan di bidang masing-masing, yang sebelumnya diminta
kesiapan atau persetujuan dari personal yang akan ditunjuk.
Sedangkan dalam pembagian tugas disesuaikan dengan
keahliannya;

c. Strategi Kepala Madrasah dalam Menetapkan Harapan: Setiap
madrasah didasari dengan visi, misi, dan tujuan masing-masing.
Strategi kepala Madrasah Aliyah Negeri I Rengel Tuban dalam
menetapkan harapan berupan visi, misi, dan tujuan madrasah
berdasarkan hasil analisa keadaan madrasah yang hasilnya
didesiminasikan kepada warga madrasah dan komite yang
selanjutnya ditetapkan sebagai keputusan bersama.

2. Strategi Kepala Madrasah sebagai Pemimpin dalam Meningkatkan
Mutu Proses Pendidikan yang terdiri dari:
a. Strategi Kepala Madrasah dalam Mempimpin Warga Madrasah:
Kepala madrasah sebagai pemimpin harus kreatif dan
mempunyai strategi tertentu dalam menciptakan perubahan guna
merespon tuntutan pendidikan yang juga terus berubah. Hal ini
dapat dilakukan melalui penerapan kepemimpinan efektif.
Strategi kepala madrasah dalam memimpin tenaga pendidik dan
kependidikan saat sekarang melalui self management perubahan
yang didukung komunikasi efektif dan penerapan gaya
kepemimpinan partisipatif dan delegatif;
b. Strategi Kepala Madrasah dalam Mengambil Keputusan :
Keputusan yang diambil kepala madrasah menentukan efektivitas
kegiatan dan program dalam mencapai tujuan. Pada Madrasah
Aliyah Negeri I Rengel Tuban, strategi kepala madrasah dalam
mengambil keputusan melalui tindakan yang bersifat kondisional,
tergantung dengan sifat permasalahan yang akan diselesaikan;
c. Strategi Kepala Madrasah dalam Mengelola Kelembagaan :
Madrasah Aliyah Negeri I Rengel Tuban sebagai satuan
pendidikan menengah diupayakan untuk meningkatkan nilai
tambah dan nilai jual sehingga diperhitungkan masyarakat.
Strategi kepala madrasah dalam hal ini adalah menerapkan
enterpreunership serta hubungan dan kerjasama dengan pihak-
pihak berwenang dalam pendidikan;

96

TA’LIMUNA, Vol.10 No. 1, Maret 2016

d. Strategi Kepala Madrasah dalam Mengelola Program Madrasah
Setiap madrasah memiliki program yang dapat diaplikasikan
dalam poses pendidikan madrasah. Strategi kepala madrasah
dalam mengelola program madrasah melalui implementasi
program madrasah yang berorientasi pada penanaman akhlak
dan pengetahuan dasar siswa. Hal ini dilakukan dengan
membangun partisipasi dan kerja sama di antara pihak yang
terkait;

e. Strategi Kepala Madrasah dalam Mengelola Proses Pembelajaran
Setiap madrasah diberikan kebebasan untuk menentukan
pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang akan diaplikasikan
dalam proses pembelajaran di kelas. Mutu proses pembelajaran
banyak ditentukan tenaga pendidik yang berhubungan langsung
dengan siswa di dalam kelas. Strategi kepala madrasah dalam
mengelola proses pembelajaran dilakukan dengan kreativitas dan
kerja sama intensif antara kepala madrasah dan tenaga pendidik
melalui prosedur dan tindakan efektif. Sedangkan proses
pembelajaran di dalam kelas dilaksanakan tenaga pendidik
melalui pendekatan yang berorientasi pada siswa dengan strategi
pembelajaran aktif dan disertai dengan media atau alat peraga
yang relevan;

f. Strategi Kepala Madrasah dalam Melaksanakan Monitoring dan
Evaluasi Madrasah
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terdiri dari monitoring dan
evaluasi internal dan monitoring dan evaluasi eksternal. Strategi
kepala madrasah dalam monitoring dan evaluasi selama ini,
dilakukan melalui refleksi kegiatan dan proses pendidikan dalam
periode tertentu, yang hasilnya dikomunikasikan kepada
pengurus komite dan orang tua siswa. Keadaan tersebut
sebaiknya ditindak lanjuti kepala madrasah dengan mengadakan
berbagai bentuk perbaikan dan peningkatan dalam
kepemimpinannya, seperti mengoptimalkan partisipasi warga
madrasah dan dukungan instansi atau pihak terkait dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan madrasah yang lebih efektif;

(3) Strategi Kepala Madrasah sebagai Pemimpin dalam Meningkatkan
Mutu Output Pendidikan meliputi:
Mutu output pendidikan dapat dilihat dari pencapaian prestasi siswa
yang terdiri dari prestasi akademik (prestasi belajar) dan prestasi
non-akademik (kesenian, pramuka, olahraga, softskill) yang harus
dicapai dalam setiap tahun pelajaran, semester, dan bulanan. Strategi
kepala madrasah dalam meningkatkan mutu output pendidikan

97

Pendidikan Islam dan Modernitas

dilakukan dengan mengoptimalkan proses pembelajaran dan
menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler melalui pola belajar
sambil bermain.
Strategi kepala madrasah sebagai pemimpin dalam meningkatkan
mutu output pendidikan diklasifikasikan sebagai berikut: (1)
Prestasi akademik, dilakukan kepala madrasah dengan memotivasi
kerja dan meningkatkan disiplin tengan pendidik dalam
mengoptimalkan proses pembelajaran; (2) Prestasi non-akademik,
dilakukan kepala madrasah dengan mengikutsertakan dan saling
bekerja sama dengan tenaga pendidik dan kependidikan dalam
menerapkan pendekatan pembiasaan dalam membentuk prilaku
siswa dan melaksanakan kegiatan ekstra berupa kajian Al-Quran dan
pramuka.

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan:
(a) Strategi kepala madrasah sebagai pemimpin dalam meningkatkan

mutu input pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri I Rengel Tuban
melalui pemberdayakan keterlibatan dan kepedulian warga
madrasah dan organisasi atau instransi terkait melalui komunikasi
dan koordinasi yang baik;
(b) Strategi kepala madrasah sebagai pemimpin dalam meningkatkan
mutu proses pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri I Rengel Tuban
melalui self management perubahan dan sikap enterpreunership
dengan menerapkan kepemimpinan partisipatif dan delegatif;
(c) Strategi kepala madrasah sebagai pemimpin dalam meningkatkan
mutu output pendidikan dapat dilihat dari pencapaian prestasi siswa
yang terdiri dari prestasi akademik (prestasi belajar) dan prestasi
non-akademik (kesenian, pramuka, olahraga, softskill). Strategi
kepala madrasah dalam meningkatkan mutu output pendidikan
dilakukan dengan mengoptimalkan proses pembelajaran dan
menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler.

98

TA’LIMUNA, Vol.10 No. 1, Maret 2016

DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, M., Reformasi Pendidikan: Strategi Inovatif Peningkatan Mutu
Pendidikan. (Jakarta: Magna Scrip Publishing, 2012).

Asmani, J.M., Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan
Profesional. (Jogjakarta: Diva Press, 2009).

Aswandi, Belajar Menjadi Manusia. (Pontianak: Muare Public Relation,
2008).

Atmodiwiro, S., Manajemen Pendidikan Indonesia. (Jakarta: Ardadizya
Jaya, 2005).

Fattah, N., Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011).

Gulo, W., Metodologi Penelitian. (Jakarta: Grasindo, 2005).).
Kartono, K., Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008)..
Mulyasa, E., Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta:

Bumi Aksara, 2012)..
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28 Tahun 2010

tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Rohiat., Manajemen Sekolah. (Bandung: Refika Aditama, 2010).).
Sallis, E., Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu
Pendidikan). (Jogjakarta: IRCiSoD, 2004).).
Satori, D & Komariah, A., Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung:
Alfabeta, 2012).
Sudjana, N & Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. (Bandung:
Sinar Baru Algesindo, 2004).)
Suherman, A., Kepemimpinan Kepala Sekolah Menuju Manajemen Berbasis
Sekolah. Jurnal Kependidikan, XII (16), 2011
Supriadi, O., Rahasia Sukses Kepala Sekolah. (Yogyakarta: LaksBang
Pressindo, 2010).
Sutikno, S., Manajemen Pendidikan Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga
Pendidikan Yang Unggul. (Lombok: Holistica, 2012)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995).
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003).
Widdah, M., dkk., Kepemimpinan Berbasis Nilai dan Pengembangan Mutu
Madrasah. (Bandung: Alfabeta, 2012).

99

Pendidikan Islam dan Modernitas

PEDOMAN PENULISAN

Umum
1. Artikel merupakam produk ilmiah orisinal dalam disiplin ilmu pendidikan dengan

fokus Pendidikan Islam (integrasi pendidikan Agama dan Umum), diutamakan
publikasi hasil penelitian, dan belum pernah dimuat di media manapun.
2. Artikel ditulis menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam ragam tulisan
ilmiah.
3. Artikel diserahkan ke redaksi dalam bentuk print out dan atau soft file.
4. Penulis melampirkan biodata secara lengkap.

Khusus
1. Artikel diketik dengan menggunakan program MS Word (format RTF/DOC), jenis

font Calibri, size 11, spasi 1, kertas A4, dengan panjang 10-20 halaman.
2. Kerangka tulisan meliputi judul, abstraksi, kata kunci, dan isi.

a. Abstraksi memuat inti permasalahan dengan panjang tulisan antara 100-200
kata, dan ditulis dalam bahasa asing (inggris, arab).

b. Kata kunci (keyword) berupa kata benda.
c. Isi terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka, deskripsi hasil penelitian, dan

penutup.
3. Artikel menggunakan pedoman transliterasi yang disesuaikan dengan SKB

Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22
Januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987
4. Artikel menggunakan catatan kaki (footnote), dengan acuan sebagai berikut:
a. Al- Qur’an: nama surat, nomor surat dalam tanda kurung, dan nomor ayat

setelah titik dua. Contoh: al- Baqarah (2): 16
b. Buku: nama penyusun/pengarang, koma, judul (italic), koma, nama

editor/penerjemah/kata pengantar (jika ada), nomor edisi (jika ada), koma,
buka kurung, nama kota tempat terbit, titik dua, nama pemerbit, koma, tahun
terbit, tutup kurung, koma, nomor halaman.
Contoh: Muzadi, Agenda Strategis Pemulihan Martabat Bangsa (Ciputat:
Pustaka Azhari, 2004), h.23.
c. Penyusun/pengarang lebih dari satu orang: jika penyusun terdiri dari dua
orang, maka ditulis nama keduanya, jika lebih dari dua orang, maka cukup
ditulis satu orang dan diikuti dengan dkk., setelah tanda koma. Setelah itu
sama dengan point b. Contoh: Saiban dan Qomar, atau Saiban dkk.,
d. Penyusun adalah editor: maka setelah nama penyusun diikuti Ed. dalam tanda
kurung, dan seterusnya.
Contoh: Nurcholish Madjid (Ed.), …
e. Buku terjemahan: nama pengarang asli, judul (asli/terjemahan), koma,
penerjemah, dan seterusnya.
Contoh: Al-Syafi’î, Al-Risâlah, alih bahasa Ahmadie Thoha, Cet. I. Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1985. hal. 25
f. Penyusun adalah lembaga/perhimpunan: maka ditulis nama
lembaga/perhimpunan atau tim/panitia, dan seterusnya.
Contoh: Dirjen Bimbaga Islam Depag. RI., …

TA’LIMUNA, Vol. 10 No. 1, Maret 2016 PEDOMAN PENULISAN


Click to View FlipBook Version