Berawal dari
munculnya tanda-
tanda kekalahan
Jepang seperti
jatuhnya Pulau
Saipan dan
pendaratan Sekutu
di Irian.
Pada awal Agustus 1945 Jepang
luluh lantak di hantam oleh bom
atom milik Amerika Serikat yang
akhirnya menyebabkan krisis
dalam negeri Jepang
Saat itu, Syahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah yang tak mau
bekerja sama dengan Jepang/Setelah mendengar kabar kekalahan
Jepang, ia pun menghubungi rekan seperjuangannya untuk meneruskan
berita ini kepada golongan muda yang pro kemerdekaan agar segera
bertindak.
Golongan muda kemudian melakukan rapat di ruang laboratorium
mikrologi di Pegangsaan Timur, Jakarta, pada 15 Agustus 1945.Tujuan
pertemuan ini adalah untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa
menunggu Jepang.
Rumah di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 1533, Rengasdengklok,
yang pernah ditempati Soekarno-Hatta menjelang proklamasi
kemerdekaan. (ILHAM DWI WANCOKO/JAWA POS)
Rombongan Soekarno-Hatta tiba di
Jakarta pukul 23.30. Setelah sempat
singgah di rumah masing-masing,
keduanya menuju ke rumah
Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol. Yang kini menjadi museum
Perumusan Naskah Proklamasi.
Rumah Laksamana Tadashi Maeda di
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, itu
memiliki peran penting dalam
sejarah kemerdekaan bangsa.
Pasalnya, bangunan yang didirikan
pada 1920-an itu merupakan tempat
perumusan naskah teks proklamasi.