Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
CARA PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT
Berdasarkan hasil survey di lapangan menunjukan bahwa sebagian besar
masyarakat penyangga kawasan TN Matalawa dalam cara pemanfaatan
tumbuhan obat adalah dengan cara diminum (45%), dilanjutkan secara
berturut-turut dioleskan/ditempelkan (21%), Minum sekaligus mandi (17%):
1% Diteteskan 1% Diuapkan
4% Dikunyah/dimakan 1% Kumur-kumur
21% Oleskan/Ditempelkan 45% Minum
10% Mandi
17% Minum dan Mandi
80 2
70 Diuapkan
Kumur-kumur
60
50
40
30
20
10 74 28 16 34 6 2 2
0
Minum Oleskan/Ditempelkan
Minum dan Mandi Dikunyah/dimakan
Mandi Diteteskan
Gambar 6. Grafik Cara Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Desa Penyangga TN Matalawa
28 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat
desa penyangga Taman Nasional Matalawa memiliki kearifan lokal dalam
memanfaatkan tumbuhan obat adapun jenis yang dimanfaatkan oleh
masyarakat sebanyak 164 jenis dari 64 Family, dan paling banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat penyangga dari Family Fabaceae (18 Jenis); Kemampuan
masyarakat Desa dalam memanfaatkan Tumbuhan Obat hampir merata pada
tiap Desa, namun ada satu Desa yang memilki kemampuan lebih dalam
memanfaatkan tumbuhan sebagai Obat yaitu Desa Wanggameti (23%); jenis
penyakit yang memiliki banyak ragam jenis Tumbuhan Obat adalah perawatan
Pra dan Pasca Persalinan dan Perawatan Bayi (11.1%); bagian tumbuhan
yang banyak pemanfaatannya adalah pada bagian Daun sebanyak 37%; Cara
pemanfaatan tumbuhan obat masyarakat Desa Penyangga adalah dengan cara
diminum (45%) dan hampir 81 % masyarakat masih memanfaatkan Tumbuhan
obat berasal dari kawasan Hutan.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 29
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
1. Hiku (Acorus calamus L.)
Nama Lokal : Hiku (Wanggameti-Sumba Timur), Jeureunge (Aceh), Jerango (Gayo),
Jerango (Batak Karo), Serango (Nias), Genoak (Timor)
Nama Ilmiah : Acorus calamus L.
Family : Acoraceae
Morfologi Selain itu ditemukan pula akoragermakron,
Acorus calamus adalah tumbuhan terna akonin, akorenin, akolamonin, dan
yang rimpangnya dijadikan bahan isoakolamin. Minyak atsiri lainnya yang
obat-obatan. Tumbuhan ini berbentuk ditemukan pada genoak adalah siobunin,
mirip rumput, tetapi tinggi, menyukai isosiobunin, dan episiobunin. Rimpang
tanah basah dengan daun dan rimpang mengandung saponin dan flavonoida
yang beraroma kuat. (A. calamus L.)
mempunyai rimpang yang berbau Khasiat/Obat:
wangi. Kulit rimpangnya berwarna coklat Panas tinggi
muda dengan warna putih di dalamnya.
Daunnya tebal dan keras berbentuk Bagian yang digunakan:
seperti pedang. Apabila daunnya di Umbi dan Daun
koyakkan akan menghasilkan bau yang
wangi. Hiku merupakan tanaman yang Cara Meramu
mengandung minyak atsiri. Tanaman ini Masyarakat Sumba Timur khususnya di
berkembang biak melalui tunas rimpang Desa Wanggameti dan Mahaniwa, Hiku
yang akan tumbuh menjadi sulur serta biasa digunakan untuk mengobati panas
individu tanaman baru. tinggi dengan cara umbi dan daun direbus
kemudian airnya diminum pagi dan sore
Kandungan Kimia hari.
Mengandung kaya minyak atsiri seperti
eugenol, asarilaldehid, alfa- asaron, Status Perlindungan
beta asaron, kalameon, kalamediol, PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
isokalamendiol, dan preisokalmendiol. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
30 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
2. Rukapidaltapu (Pseuderanthemum acuminatissimum
(Miq.) Benoist)
Nama Lokal : Rukapidaltapu (Konda-Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Pseuderanthemum acuminatissimum (Miq.) Benoist
Family : Acanthaceae
Morfologi Khasiat/Obat:
Merupakan herba, berdaun tunggal, posisi mengobati penyakit dalam (Konda); obat
daun berhadapan, tanpa daun penumpu. untuk kanker (Literatur)
Bunga berpasangan dan kadang-kadang
tunggal, tumbuh dari ketiak daun atau di Bagian yang digunakan:
ujung tangkai daun (terminal). Perbungaan Daun dan Akar
berbentuk bulir dan tandan. Bunga
berkelamin dua, kelopak terbagi sampai Cara Meramu
ke pangkal bunga, jumlahnya antara 4-5 Untuk mengobati penyakit dalam daun
buah. Mahkota bunga umumnya berdaun dan akar tumbuhan direbus, rebusan
5, dengan 2 bibir dan berbentuk tabung pertama diminum airnya, sisa rebusan
yang memanjang. Benang sari terdiri dipakai untuk mandi.
dari 4 buah, panjang kira-kira 2 cm
dengan staminodia 1-3 buah. Bakal buah Status Perlindungan
menumpang, beruang 2, dengan jumlah PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
bakal biji berkisar antara 2-8 buah. Tangkai P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
putik berbentuk benang dan kepala putik
bertajuk 2. Buah umumnya kapsul dan
pecah.
Kandungan Kimia
Mengandung flavonoid dan mengandung
senyawa metabolit sekunder sitisterol.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 31
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
3. Ai Katang (Buchanania arborescens (Blume) Blume)
Nama Lokal : Ai Katang (Mahaniwa-Sumba Timur), Ki rengas (Sunda)
Nama Ilmiah : Buchanania arborescens (Blume) Blume
Family : Anacardiaceae
Morfologi Khasiat/Obat
Merupakan Pohon dengan ketinggian Masyarakat Desa Mahaniwa biasa me
bisa mencapai 20 meter dengan diameter manfaatkan tumbuhan Ai Katang untuk
25-30 cm, daun tunggal, susunan daun Batuk berdahak dan sesak nafas.
spiral dengan bentuk daun jorong
melebar, ujung daun lancip, pangkal Bagian yang digunakan:
daun melanjut dan bentuk tepi daun Kulit batang
rata. Panjang daun 5-26 cm, bunganya
berwarna krem sangat kecil lebar 6mm. Cara Meramu
Buahnya Bulat berwarna merah hingga Untuk mengobati batuk berdahak dan
ungu hitam. sesak nafas, kulit batang Ai Katang direbus
seukuran 10x 20 cm menggunkan panci
Kandungan Kimia sedang, kemudian air pada bagian atas
Berdasarkan hasil telaahan analisis diminum satu gelas sisanya gunakan untuk
komponen kimia kayu terutama kadar mandi.
selulosa, lignin, pentosan dan zat
ekstraktif cocok dijadikan sebagai bahan Status Perlindungan
baku pembuatan bioetanol. PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
32 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
4. Pau Omang (Mangifera gedebe Miq.)
Nama Lokal : Pau Omang (Sumba Timur), Kedepir (Jawa), Gedepe (Sunda),
Kepi (Kalimantan)
Nama Ilmiah : Mangifera gedebe Miq.
Family : Anacardiaceae
Morfologi Buah Pau Omang termasuk kedalam buah
Mangifera gedebe adalah pohon yang batu yang berdaging, dengan bentuk buah
selalu hijau, tingginya biasanya mencapai oval.
15 meter, Batang biasanya berdiameter
45- 60 cm, tanpa banir tetapi sering Kandungan Kimia
membesar di bagian dasar. Daun dari Mengandung bahan-bahan aktif seperti
tumbuhan Pau Omang ini adalah daun senyawa triterpenoid, limonoid, flavonoid,
tunggal tanpa anak dan penumpu, saponin, terpenoid, alkaloid dan tannin.
dengan panjang 8-40 cm, lebar 2-12.5
cm. letak dan posisinya selang seling Khasiat/Obat
mengelilingi ranting. bagian pangkal Masyarakat Desa Wanggameti biasa me
tangkai daun Pau Omang membesar manfatkan Pau Omang untuk mengobati
dengan sisi atanya membentuk alur, sakit luka luar
panjang sekitar 1.25-12.50 cm. bentuk
daun seperti mata tombak, lonjong. Bagian yang digunakan:
Bagian tepi daun halus/rata, bagian Kulit Batang
ujung runcing sedangkan pangkal daun
melanjut. Cara Meramu
Masyarakat Desa Wanggameti biasa
Bunga Majemuk, tumbuh dari tunas ujung menggunakan tanaman Pau Omang
dan rangkain bunga berbentuk kerucut, untuk mengobati luka luar dengan cara
terdapat bunga jantan dan hermaprodit menghaluskan kulit kayu Pau Omang
(bunga banci) pada setiap rangkaian secukupnya kemudian campur dengan
bunga dan proporsi bunga jantan lebih kapur dan oleskan pada yang luka.
banyak, kelopak dan mahkora berjumlah
lima lembar. Bakal buah tidak memiliki Status Perlindungan
tangkai dan pada bagian ujungnya PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
terdapat kepala putik. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 33
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
5. Injuwatu (Pleiogynium timoriense (A. DC.) Leenh)
Nama Lokal : Injuwatu (Tandulajangga-Sumba Timur), Kedondong hutan (Jawa)
Nama Ilmiah : Pleiogynium timoriense (A. DC.) Leenh
Family : Anacardiaceae
Morfologi Kandungan Kimia:
Merupakan pohon besar semi-gugur mengandung flavonoid.
ini secara alami dapat mencapai
ketinggian 20 m dengan papan pe Khasiat/Obat:
nopang batang. Memiliki kanopi padat Untuk obat diabetes (Tandulajangga);
dengan daun majemuk berwarna
hijau gelap mengkilap 4-10 x 2-6 cm Bagian yang digunakan:
dan kulit kayu gelap kasar. Tangkai Daun
daun terminal. Injuwatu memiliki
bunga dioecious hijau kekuningan yang Cara Meramu
berb unga antara Januari dan Maret dan Daun direbus dengan air 2 liter selama
kemudian tumbuh menjadi buah. Lobus kurang dari 10 menit, kemudian diminum
kelopak bunga sekitar 0,6-1 mm dengan dua kali sehari pada pagi dan sore hari
kelopak bulat telur, sekitar 1,7-3,8 selama seminggu berturut.
mm. Panjang filamen sekitar 1,3-2,3
mm. Buah ini tertekan-obovoid, sekitar 20- Status Perlindungan
25 x 20-38 mm. Daging buah umumnya PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
berwarna plum. Buahnya bisa dimakan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
saat matang.
34 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
6. Habolu/Haboli (Rhus typhina L)
Nama Lokal : Habolu/Haboli (Oka Wacu-Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Rhus typhina L
Family : Anacardiaceae
Morfologi Bagian yang digunakan:
Merupakan semak atau pohon kecil yang daun, kulit, akar
tumbuh setinggi 5 m. Memiliki daun
majemuk bergantian dengan panjang Cara Meramu
25–55 cm, masing-masing dengan 9–31 Untuk mengobati tertikam, obat sakit
selebaran bergerigi sepanjang 6–11 cm. badan, asam urat (Oka Wacu) ramuan
Tangkai daun dan batang padat ditutupi Cimung (daun, kulit, akar) Cendana (daun)
rambut berwarna karat. Tekstur beludru Habolu (daun, kulit, akar) direbus selama 5
dan pola percabangan cabang-cabang, menit dengan air 0.8 L. Maksimal campuran
mengingatkan pada tanduk. dari ketiga tanaman tersebut direbus 3 kali
dalam waktu 3 hari 3 malam. Setiap 1 x
Kandungan Kimia: airnya dipakai untuk mandi dan sisanya
Mengandung flavonoid. diminum pagi, siang, malam setiap harinya.
Sedangkan untuk kembung, sakit badan
Khasiat/Obat (Konda) 3 lempeng kulit habolu dicampur
Mengobati obat tertikam, obat sakit 3 lempeng kulit kopa bagian timur rebus,
badan, asam urat (Oka Wacu); kembung, dipakai untuk minum 3x mandi 3x.
sakit badan (Konda); obat diare, demam
(Literatur). Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 35
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
7. Alak (Uvaria concava Teijsm. & Binn.)
Nama Lokal : Alak (Kambatawundut-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Uvaria concava Teijsm. & Binn.)
Family : Annonaceae
Morfologi untuk tumbuh memanjat ke atas guna
Alak memiliki diameter batang dapat mendapatkan sinar matahari.
mencapai 5 cm. kulit dari batang/ranting
sangat kuat dan berserat, ketika di Kandungan Kimia
patahkan, rantingnya tidak dapat patah Kandungan utama pada tumbuhan Alak
secara sempurna. Daun tunggal dengan yaitu spathulenol sebanyak 32% pada
duduk daun berseling dan panjang petiole daunnya
(tangkai daun) sekitar 0.4 – 1 cm. Keadaan
permukaan daun stellate (permukaan daun Khasiat/Obat
berambut yang berbentuk bintang). Bunga Masyarakat Desa Kambatawundut me
berwarna merah, besar dan mencolok manfaatk an tumbuhan ini untuk mengobati
dengan diameter 40 – 50 mm. Termasuk kembung perut/mencret
kedalam jenis planta uniflora (bunga
tunggal) dan biasanya tumbuh pada ujung Bagian yang digunakan:
ranting dan atau berhadapan dengan daun. Akar
Petal-petal atau mahkota bunganya kasar
dan keras. Putik dan benang sari berwarna Cara Meramu
kuning (Australian Tropical Rainforest Plants. Masyarakat Desa Kambatawundut me
Tanpa Tahun). Daun bakal buah berlepasan manfaatkan Alak sebagai tumbuhan
(polycarpicae). Buahnya termasuk kedalam obat. Alak dipercaya dapat mengobati
jenis buah sejati ganda yaitu buah yang kembung perut/mencret. Akar dari Alak
berasal dari 1 bunga dan memiliki beberapa dimasak lalu diminum airnya atau bisa
bakal buah, yang satu sama lain bebas dan juga akarnya dikunyah-kunyah kemudian
masing-masing menjadi 1 buah, tetapi diminum bersama air.
semuanya berkumpul pada 1 tangkai.
Rindyastuti dkk (2018) menambahkan, Status Perlindungan
alak merupakan tumbuhan berhabitus PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
liana. Alak menggunakan pohon lain P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
36 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
8. Huhunani (Centella asiatica (L.) Urban)
Nama Lokal : Huhunani (Wanggameti-Sumba Timur), Antanan (Sunda),
Teke cena (Madura), Pegagan (umum)
Nama Ilmiah : Centella asiatica (L.) Urban
Family : Apiaceae
Morfologi Khasiat/Obat
Morfologi dari tanaman ini merupakan Di Desa Wanggameti tumbuhan Huhunani
tanaman tahunan dan tumbuhnya me dimanfaatkan untuk mengobati sakit gula
rambat, batangnya yang merambat dan di Desa Mahaniwa mengobati sakit
memiliki banyak cabang dan masing- mata
masing cabang tersebut akan membentuk
tumbuhan baru, daunnya berbentuk Bagian yang digunakan:
seperti ginjal di mana pada ujung daun Daun, Akar
tersebut tepinya bergerigi dan terletak
pada seputar batangnya, bunganya akan Cara Meramu
muncul di daerah ketiak daun dan terusun Untuk sakit gula meramu dengan cara
berbentuk seperti payung dan biasanya daun dan akar huhunani sebanyak satu
terdapat 3 bunga yang berwarna putih genggam di rebus dengan menggunakan
atau merah muda, memiliki buah yang air 3 gelas, kemudian dimasak dengan api
kecil-kecil berbentuk lonjong dan rasanya sedang sisa kan 1 gelas. Diminum teratur
pahit tetapi memiliki bau yang harum. 3 kali sehari, sedangkan untuk sakit mata:
Daun diperas langsung ditetes kan pada
Kandungan Kimia mata.
Huhunani mengandung berbagai
bahan aktif, yaitu: triterpenoid, saponin, Status Perlindungan
triterpenoid genin, minyak atsiri, PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
flavonoid, fitosterol, saponin, tannin dan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
asam amino.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 37
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
9. Ritta (Alstonia scholaris (L.) R. Br)
Nama Lokal : Ritta (Billa-Sumba Timur) , Pulai (Jawa)
Nama Ilmiah : Alstonia scholaris (L.) R. Br
Family : Apocynaceae
Morfologi Kandungan Kimia
Ritta termasuk ke dalam habitus pohon Mengandung alkaloida berupa ditamine,
dengan tinggi 6-10 m dengan diameter ditaine, dan echi-kaoetchine. Pada kulit
batang mencapai 60-100 cm. Ritta berakar batang, terdapat kandungan saponin,
tunggang, dengan adanya lentisel berpori flavonoida, dan polifenol. Sedangkan,
pada bagian permukaan akarnya. Kulit untuk zat pahitnya terdapat kandungan
batang berwarna coklat terang dan echeretine dan echicherine.
terdapat getah berwarna putih susu
pada bagian dalam kulit kayu. Batang Khasiat/Obat
yang sudah tua sangat rapuh dan mudah Mengobati sakit pinggang (Billa); Dapat
terkelupas. Daun Ritta tergolong dalam digunakan untuk mengobati demam,
tipe duduk daun berkarang. Bentuk malaria, diare, darah tinggi, kencing manis,
daun bulat telur seperti spatula dengan beriberi, sakit badan dan dada. (Literatur)
ujung daun meruncing. Urat daun sangat
jelas menonjol di bagian permukaan Bagian yang digunakan:
bawahnya. Tiap buku-buku batang atau Kulit batang
tangkai terdapat 4 – 9 daun. Bunga
Ritta tergolong bunga biseksual. Bunga Cara Meramu
akan mengelompok pada pucuk daun. Direbus kulit batang Ritta secukupnya
Perhiasan bunga berwarna putih kehijauan dengan air kemudian dipakai mandi atau
dengan bagian tepi melengkung ke bagian minum.
dalam. Buah Ritta berbentuk memanjang
dan ramping. Buah terdiri dari 2 folikel dan Status Perlindungan
buah Ritta akan pecah saat kering. PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
38 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
10. Halai (Alstonia spectabilis R.Br.)
Nama Lokal : Halai (Sumba) Lame (Sunda), Pule (Jawa), Polay (Madura),
Kayu gabus.
Nama Ilmiah : Alstonia spectabilis R.Br.
Family : Apocynaceae
Morfologi Daun tunggal, tersusun melingkar 4-9
Tumbuhan Halai tersebar di seluruh helai, bertangkai yang panjangnya 7,5-
Nusantara. Di Jawa pulai tumbuh di hutan 15 mm, bentukn ya lonjong sampai lanset
jati, hutan campuran dan hutan kecil di atau lonjong sampai bulat telur sungsang,
pedesaan, ditemukan dari dataran rendah permukaan atas licin, permukaan bawah
sampai 900 m dpl. buram, tepi rata, pertulangan menyirip,
panjang 10-23 cm, lebar 3-7,5 cm, warna
Halai kadang ditanam di pekarangan hijau.
dekat pagar atau ditanam sebagai pohon
hias. Tanaman berbentuk pohon, tinggi Perbungaan majemuk tersusun dalam
20-25 m. Batang lurus, diameternya malai yang bergagang panjang, keluar
mencapai 60 cm, berkayu, percabangan dari ujung tangkai. Bunga wangi berwarna
menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya hijau terang sampai putih kekuningan,
sangat pahit, bergetah putih. berambut halus yang rapat.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 39
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
Buah berupa buah bumbung berbentuk
pita yang panjangnya 20 – 50 cm, meng
gantung. Biji kecil, panjang 1,5 – 2 cm,
berambut pada bagian tepinya dan
berjambul pada ujungnya. Perbanyakan
dengan biji atau setek batang dan cabang.
Kandungan Kimia Cara Meramu
Kulit kayu mengandung alkaloida ditain, Untuk sakit perut cara pemanfaatannya
ekitamin (ditamin), ekitenin, ekitamidin, adalah kulit akar dikunyah dengan kelapa
alstonin, ekiserin, ekitin, ekitein, porfirin, kopra bakar kemudian ampasnya dibuang,
dan triterpen (alfa-amyrin dan lupeol). untuk kencing dan BAB bedarah cara
Daun mengandung pikrinin. Sedangkan pemanfaatnnya adalah dengan cara ambil
bunga Halai mengandung asam ursolat bagian kulit pohon bagian barat 2 potong,
dan lupeol. Efek Farmakologis dan Hasil bagian timur 1 potong direbus dengan
Penelitian: 1) Zat aktif triterpenoid dari menggunkan panci sedang kemudian
kulit kayu pulai dapat menurunkan kadar air paling atas diminum sisanya dipakai
glukosa darah kelinci (Setyarini, 1987). mandi. Lakukan dua kali pada pagi dan
2) Ekstrak air kulit kayu pulai secara in sore hari.
vivo dapat menekan daya infeksi telur
cacing gelang babi (Ascaris suum) pada Status Perlindungan
dosis 130 mg/ml dan secara invitro PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
menekan perkembang telur berembrio P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
menjadi larva an pada dosis 65 mg/ml.
3) Pemberian infus 10% kulit kayu pulai
dengan dosis 0,7; 1,5 dan 39/kg bb kelinci
mempunyai efek hipoglikernik.
Khasiat/Obat
Sakit perut, kencing berdarah, BAB
berdarah dan ginjal, badan pegal-pegal
(Mahaniwa)
Bagian yang digunakan:
Kulit Akar, Kulit Batang
40 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
11. Rugolu (Calotropis gigantea (L.) Dryand.)
Nama Lokal : Rugolu (Konda-Sumba Tengah), Rubik (Aceh) Biduri, Rembega, dan
Remingu (Melayu), Rumbigo (Minangkabau), Widuri (Sunda), Biduri,
Saduri, Sidoguri, dan Widuri (Jawa), dan Bidhuri (Madura), Manori,
Maduri (Bali).
Nama Ilmiah : Calotropis gigantea (L.) Dryand.
Family : Apocynaceae
Morfologi Daun biduri berupa daun tunggal, ber
Biduri atau Widuri (Calotropis gigantea) hadapan, berbentuk bulat telur dengan
merupakan tanaman perdu menahun ujung tumpul dan pangkal berlekuk,
(perennial). Tinggi pohon bisa mencapai serta tepi daun rata. Daun berwrna hijau
4 meter. Batang biduri berbentuk silindris keputih-putihan, berukuran panjang 8-30
dengan percabangan bertipe simpodial cm dan lebar 4-15 cm. Daun memiliki
(cabang menyerupai batang). Batangnya tangkai pendek dan pertulangan me
berwarna hijau keputihan dan berlapis nyirip. Permukaan atas daun berambut
lilin. Batang mengeluarkan getah yang tebal saat muda dan berangsur-angsur
berwarna putih susu saat dilukai. hilang ketika tua.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 41
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
Bunga Biduri majemuk dengan bentuk Khasiat/Obat
payung yang tumbuh di ujung ranting Mengobati terkena santet/guna-guna
(terminal) atau di ketiak daun. Tangkai (Konda), mengobati kudis, luka kulit, bisul
bunga panjang (3-5 cm) dengan kelopak (furunculus), sariawan, gatal pada cacar
terbentang dan taju bulat telur, berbulu air (varicella), campak (measles), demam,
halus, dan berwarna hijau, serta memiliki dan batuk (Literatur).
daun pelindung sempit. Benang sari
membentuk tabung dan kepala putik Bagian yang digunakan:
lebar, bersegi lima. Mahkota bunga Daun
berbentuk bulat telur, berwarna putih
atau putih keungu-unguan dengan Cara Meramu
diameter 4-4,5 cm. Bersama daun kesambi daun direbus lalu
seluruh tubuh diuapi dari uap yang keluar
Buah Biduri berbentuk bulat telur me dari hasil rebusan (racun, serangga, jarum,
manjang menyerupai bumbung dengan kotoran, dan lain-lain yang dipercaya hasil
ujung yang berbentuk kait dan berwarna santet akan keluar dari tubuh).
hijau. Buah berukuran panjang 9-10 cm.
Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna Status Perlindungan
cokelat, berambut pendek dan tebal. Biji PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
memiliki umbai rambut serupa sutera P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
panjang, sehingga biji bisa diterbangkan
oleh angin. Widuri dapat diperbanyak
dengan biji.
Kandungan Kimia
Daun tanaman biduri mengandung me
ngandung saponin, flavonoida, polifenol,
tanin, dan kalsium oksalat. Akar Biduri me
ngandung saponin, sapogenin, kalotropin,
kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin, dan
harsa. Bagian ini dapat dimanfaatkan
untuk mengobati demam, perut terasa
penuh, kaki pegal dan lemas, gigitan ular
beracun, bisul (furunculus), dan Penyakit
kulit lainnya. Batang mengandung tanin,
saponin, dan kalsium oksalat.
42 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
12. Watakamambi (Ervatamia macrocarpa Merr).
Nama Lokal : Watakamambi (Sumba Timur), Bongang, Burut Burut, Kayu gegah,
Kelampan, Merbadak, Mpayak, Pelir Kambing, Tara Manang, Teranata
(Kalimantan)
Nama Ilmiah : Ervatamia macrocarpa Merr.
Family : Apocynaceae
Morfologi Bagian yang digunakan:
Kanopi pohon yang lebih rendah, sampai Daun, akar, buah dan getah
25 m tinggi, diameter setinggi dada 50
cm. Saring berisi lateks putih. Tidak Cara Meramu
stipules. Daun sebaliknya, sederhana, Pada kemaluan yang bengkak: Daun
urat daun menyirip. Bunga sekitar 30 dan akar direbus lalu dikompres pada
mm, putih kuning-oranye, dengan kemlauan yang bengkak, Tumit yang
panjang, tabung bunga sempit, tertahan pecah-pecah :Buah dikubur dalam abu
di beberapa Inflorescences. Buah sekitar bakar yang panas kalau sudah lembek
120 mm, oranye-merah, berdaging, diisi dikeluarkan lalu dibiarkan hangat, tumit
dengan banyak biji dengan biji mantel yang pecah-pecah langsung diinjak pada
merah, buah-buahan berpasangan. buah tersebut, Getahnya diambil lalu
dioleskan menggunakan bulu ayam pada
Kandungan Kimia: lida bayi/anak-anak yang sariwan
Tumbuhan ini mengandung senyawa
alkaloida Status Perlindungan
PP.7 tahun 1999 : tidak dilindungi
Khasiat P.106 tahun 2018: tidak dilindungi
Bengkak kemaluan, Kulit tumit kaki
pecah-pecah, membersihkan lidah bayi
yang sariawan.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 43
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
13. Palahang Kobu (Ichnocarpus frutescens (L.) W.T.Aiton)
Nama Lokal : Palahang Kobu (Konda-Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Ichnocarpus frutescens (L.) W.T.Aiton)
Family : Apocynaceae
Morfologi Khasiat/Obat
Berupa tumbuhan liana dengan banyak Mengobati sesak nafas (Konda), rematik,
cabang yang panjangnya mencapai 10 asma, kolera, dan demam (Literatur)
meter dan berdiameter 6 sentimeter.
Permukaan batang dan daun berbulu Bagian yang digunakan:
berwarna hijau kecoklatan. Daun muda Akar
pada ujung-ujung ranting berwarna
kecoklatan. Kulit kayu menghasilkan getah Cara Meramu
putih lembut. Daunnya panjang sampai Bersama dengan kulit tadamajur,
11 cm dengan lebar 4.5 cm. Bentuk daun akar halaideru, akar wulumanu, akar
lanset berhadapan. Perbungaan adalah Taramanuwolu, akar jarak dan kulit
kepala beberapa bunga. Setiap bunga mborung, bahan dari semua bahan
memiliki kelopak sepal berbulu tebal dan masing-masing 3 potong direbus lalu
lima mahkota berlubang di bawah satu diminum airnya (sampai 9 kali rebusan)
sentimeter. Bunga berukuran kecil dan sisa rebusan dipakai untuk mandi.
mengumpul berwarna putih. Buahnya
adalah folikel yang panjangnya mungkin Status Perlindungan
lebih dari 14 sentimeter. Akarnya bisa PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
kemerahan atau ungu. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Kandungan Kimia:
Mengandung flavanoid dan tanin
44 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
14. Ai Teko (Tabernaemontana pandacaqui Lam)
Nama Lokal : Ai teko (Sumba Tengah); Bunga wari (Jawa); Bunga Nyingin (Nusa
Tenggara); Kembang mentega, Kembang susu, Bunga manila, Bunga
susong (Maluku)
Nama Ilmiah : Tabernaemontana pandacaqui Lam.
Family : Apocynaceae
Morfologi Australia. Habitat alami tanaman ini
Tanaman ini merupakan perdu dengan di hutan pamah hingga pegunungan
tinggi mencapai 3 m. Daunnya jorong, bawah serta semak belukar dan sering
berukuran 5-18 x 2-5 cm, helaian kali ditemukan di tanah kapur pada
daun lembut, tangkai daun 3-15 mm. ketinggian mencapai 1800 mdpl (Dharma
Perbungaan di ujung dan berukuran et al 2017).
lebih pendek daripada daun. Bunga
berdiameter 15-20 mm, berwarna putih, Khasiat/Obat:
wangi, panjang kelopak bunga ± 2 mm, Ai Teko dimanfaatkan sebagai pembersih
panjang tabung mahkota 10-15 mm. darah kotor.
Buahnya selalu berpasangan, berbentuk
seperti ginjal, berwarna kuning-jingga. Bagian yang digunakan:
Bila telah masak, buah akan merekah Daun.
pada salah satu sisinya dan tampak biji-
biji di dalamnya diselimuti daging buah Cara Meramu:
berwarna merah menyala. Biji berselaput, Ambil secukupnya daun dari tanaman
berwarna merah, dan berjumlah 3-16 ini, kemudian rebus dengan air. Hasil air
biji. Jenis ini berbunga dan berbuah rebusan kemudian diminum.
sepanjang tahun. Persebaran tanaman ini
yaitu China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Status Perlindungan
Indonesia, Papua Nugini, Filipina, dan PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 45
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
15. Mbaku Wua (Tabernaemontana sphaerocarpa Blume)
Nama Lokal : Mbaku Wua (Kambatawundut-Sumba Timur); Hamperu badak (Sunda);
Jembirit, Gembirit, Kembirtt, Cempirit (Jawa)
Nama Latin : Tabernaemontana sphaerocarpa Blume
Family : Apocynaceae
Morfologi ketiak daun, kelopak bentuk cawan,
Tabernaemontana sphaerocarpa adalah ujung bercangap, panjang + 0,5 cm,
tumbuhan berhabitus Pohon, tinggi 13 m benang sari dan putik halus, duduk di
dan adapula yang mencapai 20 m dengan tengah tabung mahkota, dasar mahkota
diameter batang sampai 40 cm. Batang membentuk tabung, ujung bertaju,
Tegak, percabangan simpodial (batang panjang 1,5-2 cm, berwarna putih. Buah
pokok dengan batang percabangannya Buni, lonjong, panjang 3-7,5 cm, masih
sangat sulit dibedakan), bulat, permukaan muda hijau setelah tua kuning. Biji Bulat
kasar, putih kecoklatan. Akar tunggang telur, coklat.
berwarna putih. Daun Tunggal, duduk
daunnya berhadapan, berbentuk lonjong, Kandungan Kimia
ujung runcing, pangkal runcing, panjang Daun, batang dan buah Tabernaemontana
9-17 cm, lebar 7-13 cm, pertulangan sphaerocarpa mengandung alkaloida, di
menyirip, tebal, licin, hijau. Bunga samping itu daun dan batangnya juga
Majemuk, bentuk tandan, tumbuh di mengandung saponin, sedang buahnya
46 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
mengandung flavonoida. Nurfatmawati Bagian yang digunakan:
(2008) menambahkan, hasil uji fitokimia Buah
bahwa tumbuhan T. sphaerocarpa positif
mengandung senyawa alkaloid, terpenoid Cara Meramu
dan fenolik. Senyawa Alkaloid yang terdapat Mbaku Wua dimanfaatkan oleh masya
pada T. sphaerocarpa mengandum racun rakat Kambatawundut sebagai obat luar
terhadap jantung, sehingga tumbuhan ini untuk mengobati kaki pecah-pecah. Buah
hanya untuk pemakain obat luar seperti yang busuk dari Mbaku Wua digosokkan
penyakit kulit dan keseleo (bagian yang pada kaki yang pecah-pecah.
digunakan yaitu getah dan daunnya)
(Redaksi Agromedia, 2008). Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
Khasiat /Obat: P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
kaki pecah-pecah
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 47
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
16. Ai Heduk (Wrightia pubescens R. Br.)
Nama Lokal : Ai Heduk (Kambatawundut-Sumba Timur), Hidik (Praingkareha, Laiwangi),
Heduk (Mahaniwa)
Nama Latin : Wrightia pubescens R. Br
Family : Apocynaceae
Morfologi (karpel) yang berhimpitan sepanjang
Ai Heduk dalam bahasa latin disebut tangkai kepala putik (stilus).
dengan Wrightia pubescens R. Br.
yang merupakan tumbuhan dari family Kandungan Kimia
Apocynaceae ini berbentuk pohon dengan Daun Ai Heduk memiliki kandungan
tinggi mencapai 35 meter, diameter men kimia zat aktif seperti karbohidrat,
capai 50 cm. Kulit batang berwama abu- steroid, alkaloid, flavonoid, tanin
abu pucat hingga kuning kecoklatan, dan saponin. Salah satu golongan
beralur agak dalam, permukaan cabang/ senyawa yang memiliki aktivitas
ranting muda tidak berbulu atau sedikit antiinflamasi adalah flavonoid. Obat
berbulu halus. Daun majemuk bersilang, modern yang biasa digunakan sebagai
berbentuk bulat telur, oval memanjang antiinflamasi adalah obat golongan AINS
atau jorong, berukuran 5-15 cm x 2-7 cm (Antiinflamasi Non Steroid) yang pada
dengan jumlah tulang daun 8-15 pasang umumnya mempunyai efek samping
dan tidak ada daun penumpu. Bunga tukak lambung. Karena tingginya insiden
biseksual, berwama putih kekuning- efek samping obat, maka dikembangkan
kuningan atau merah muda hingga merah pencarian obat antiinflamasi baru dari
tua, terdapat dalam bentuk malai pada tanaman yang dipercaya memiliki efek
ujung ranting, umumnya mengeluarkan samping kecil, salah satunya yaitu daun
bau khas, mempunyai dua daun buah W. pubescens.
48 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
Khasiat /Obat
Masyarakat Desa Kambatawundut me
manfaatkan Ai Heduk sebagai tumbuhan
obat. Ai Heduk diyakini dapat mengobati
penyakit sesak napas, sakit kepala, darah
membeku ketika kecelakaan, luka dalam,
patah tulang dan malaria
Bagian yang digunakan:
Daun dan Kulit Batang
Cara Meramu:
Untuk sesak napas daun muda dijadikan
sayur ditambakan santan.
Untuk sakit kepala daun ditumbuk dan
direbus lalu airnya disiramkan kekepala
saat airnya dingin.
Untuk pengobatan darah membeku saat
kecelakaaan dengan cara daun ditumbuk
direndam air dingin lalu ditempelkan
kedaerah yang beku.
Untuk luka dalam daun Ai Heduk dicampur
dengan tumbuhan Pahawura (Glochidon
sp.) kemudian direbus dan diminum.
Untuk patah tulang kulit batang ai heduk
dicampur dengan kulit batang tumbuhan
Waru (Hibiscus tiliaceus) kemudian di
tumbuk dan dibalurkan pada bagian
tulang yang patah.
Untuk malaria Daun dari Ai Heduk
dicampur dengan kulit batang tumbuhan
Rita (Alstonia scholaris) kemudian direbus
dan diminum.
Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 49
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
17. Daun kancing baju (Dischidia nummularia R.Br.)
Nama Lokal : Daun kancing baju (Kambatawundut-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Dischidia nummularia R.Br.
Famili : Apocynaceae
Morfologi Khasiat/Obat
Dischidia nummularia merupakan Daun dari tumbuhan ini dipercaya oleh
tumbuhan epifit dari family Apocynaceae masyarakat Kambatawundut dapat me
yang bentuknya ramping dan sifatnya ngobati sakit panas.
memanjat serta mengumpul pada pohon
inangnya. Daunnya berbentuk bulat, Bagian yang digunakan:
duduk daunnya berhadapan, berwarna Daun
kehijauan-kuning kusam, tebal dan
berdaging dengan diameter 0,4 inchi (1 Cara Meramu
cm). bunganyaberwarna putih hingga Ambil daun secukupnya dari tumbuhan
putih kekuningan. Buahnya berbentuk daun kancing baju direbus dengan air
Follicle (tersusun atas 1 carpel, 1 locule dan sampai mendidih kemudian air rebusan
banyak biji, jika pecah menurut garis pecah tersebut dipakai untuk mandi.
buahnya hanya pecah pada satu sisi saja.
Status Perlindungan
Kandungan Kimia PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
D. nummularia memiliki kandungan P.106 Tahun 2018 : tidak dilindungi
senyawa metabolit sekunder kelompok
flavonoid, terpenoid, alkaloid dan saponin
50 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
18. Rumilung (Rhaphidophora sylvestris (Blume) Engl)
Nama Lokal : Rumilung (Konda-Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Rhaphidophora sylvestris (Blume) Engl
Family : Araceae
Morfologi Bagian yang digunakan:
Merupakan liana dengan panjang batang Daun
2-5 meter. Bunganya biseksual. Serat kulit
panjang dan ramping. Jika bilah daun Cara Meramu
robek terdapat serat-serat rambut. Untuk mengobati benjolan di badan,
daun rumilung dan daun koba karakak/
Kandungan Kimia: lulukarakak (Merremia vitifolia) direbus
Mengandung flavonoid. kemudian rebusan pertama diminum.
Khasiat/Obat: Status Perlindungan
mengobati benjolan di badan/tumor PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
(Konda); obat malaria (Literatur) P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 51
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
19. Kajawa Omang (Trevesia palmata Auct. non (Roxb.ex
Lindl).Visian)
Nama Lokal : Kajawa Omang/Kajawa Bouti/Pepaya Monyet (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Trevesia palmata Auct. non (Roxb.ex Lindl).Visian
Family : Araliaceae
Morfologi Kandungan Kimia
Perdu dengan tinggi 3-10 m. Batang Daunnya mengandung saponin; sedang
berkayu, bulat, tegak, berdiameter 15 kan akar dan batangnya mengandung
cm, berwarna hijau, kasar, percabangan saponin, polifenol, dan alkaloid.
simpodial, pada waktu muda berduri
tempel dan setelah tua tidak berduri. Khasiat/Obat
Daun tunggal, berseling, berbentuk bulat, Masyarakat Desa Mahaniwa biasa me
menjari, tangkai daun bulat, panjang manfaatkan tumbuhan ini untuk meng
2,5-25 cm, dan berwarna hijau. Bunga obati Step/kejang-kejang
majemuk, berbentuk malai, terletak di
ketiak daun, kelopak berbentuk cawan Bagian yang digunakan:
dan berwarna hijau, benangsari dan Daun dan Akar
putik berjumlah banyak dan duduk di
tengah bunga, mahkota bunga (lepas, Cara Meramu:
halus, panjang 2-3 mm, dan berwarna Ambil daun dan akar secukupnya
putih). Buah elips, bergaris tengah 1,5 cm, kemudian direbus menggunakan panci
bertangkai panjang, dan berwarna coklat. sedang, bagaian atas diminumkan dan
Biji berwarna bening dan berbentuk ginjal. sisanya untuk mandi.
Akar tunggang dan berwarna coklat.
Ekologi: Kajawa omang dapat tumbuh Status Perlindungan
pada ketinggian tempat 300-1.500 m dpl. PP.7 Tahun 1999 : tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
52 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
20. Kanoru (Arenga pinnata Merr.)
Nama Lokal : Kanoru (Sumba Timur), Bakjok (Aceh), Kawung (Sunda), Anau/Nanggong
(Jawa)
Nama Ilmiah : Arenga pinnata Merr.
Family : Arecaceae
Morfologi atau lebih, jumlahnya 100 atau lebih
Kanoru merupakan jenis tanaman pada masing-masing sisi, dasar daun 2
tahunan, berukuran besar, berbentuk auriculate, ujung daun lobes, dan kadang-
pohon soliter tinggi hingga 12 m, kadang bergerigi, permukaan atas hijau
diameter setinggi dada (DBH) hingga berdaging, bagian bawah putih dan
60 cm, diameter batang sampai 65 cm bertepung.
dan tinggi 15 - 20 m. Permukaan batang
ditutupi oleh serat ijuk berwarna hitam Susunan anak daun pada pelepah seperti
yang berasal dari dasar tangkai daun. duri-duri sirip ikan, sehingga daun kanoru
Daun: pinnate, hingga 8 m panjang, disebut bersirip. Oleh karena pada
anak daun divaricate, panjangnya 1 m ujungnya tidak berpasangan lagi daun
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 53
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
kanoru disebut bersirip ganjil. Bunga Cara Meramu
kanoru jantan dan betina berpisah, besar, Masyarakat Desa Wanggameti biasa
tangkai perbungaan muncul dari batang, memanfaatkan air nira untuk mengobati
panjangnya 1-1,5 m masing-masing pada tekanan darah tinggi dengan cara air nira
rachille. Bunga kanoru berbentuk tandan dicampurkan dengan 1 siung bawang
dengan malai bunga yang menggantung. putih yang telah dihaluskan, kemudian
Bunga tersebut tumbuh pada ketiak- diminum satu gelas setiap hari.
ketiak pelepah atau ruas-ruas batang
bekas tempat tumbuh pelepah. Buah Status Perlindungan
kanoru tumbuh bergelantungan pada PP.7 tahun 1999: tidak dilindungi
tandan yang bercabang dengan panjang P.106 tahun 2018: tidak dilindungi
sekitar 90 cm. Untuk pohon kanoru yang
pertumbuhannya baik, bisa terdapat 4-5
tandan buah. Buah kanoru termasuk buah
buni, bentuknya bulat, ujung tertoreh,
4x5cm, sesil dan terdapat 3 bractea yang
tebal, secara rapat berkumpul sepanjang
tangkai perbungaan, berwarna hijau,
buah masak warna kuning, terdapat 3
biji keras.
Kandungan Kimia:
Nira dari kanoru mengandung gula
antara 10-15%
Khasiat/Obat:
Masyarakat Desa Wanggameti biasa me
manfaatkan tumbuhan kanoru untuk
menurunkan tekanan darah tinggi
Bagian yang digunakan:
Air Nira
54 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
21. Wola (Caryota mitis Lour.)
Nama Lokal : Wola (Praingakeraha-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Caryota mitis Lour.
Family : Arecaceae
Morfologi Khasiat/Obat:
Tinggi hingga 8 m. Diameter batang Mengobati luka luar pada hewan
tanpa upih daun 7 cm, dengan upih peliharaan/ternak
daun 9 cm; jarak antar ruas 50 cm. Daun
menyirip ganda dengan ujung terkoyak, Bagian yang digunakan:
panjang daun 120 cm, panjang tangkai Batang muda bagian tengah
daun 75 cm, lebar daun 84 cm. Anak
daun tersusun beraturan, panjang anak Cara Meramu:
daun 16 cm, lebar anak daun 6 cm; Masyarakat desa Praingkareha bisa me
jumlah anak daun sisi kanan 24 helai, sisi manfatkan tumbuhan ini untuk mengobati
kiri 25 helai. Perbungaannya berbentuk luka hewan adapun cara pemanfaatannya
malai yang menggantung, terletak di adalah batang muda dibakar lalu ditempel
antara upih daun. Panjang perbungaan pada luka.
41 cm dan lebar 25 cm. Buah berwarna
hijau ketika masih muda dan berwarna Status Perlindungan
merah jika sudah matang. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 55
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
22. Kelapa (Cocos nucifera L.)
Nama Lokal : Kelapa (Sumba)
Nama Ilmiah : Cocos nucifera L.
Family : Arecales
Morfologi Bagian yang digunakan:
Pohon dengan batang tunggal atau kadang- buah, pucuk kelapa
kadang bercabang. akar serabut, tebal dan
berkayu, berkerumun memb entuk bonggol, Cara Meramu
adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang Untuk membuat minyak urut dengan
beruas-ruas namun bila sudah tua tidak cara daging buah kelapa dimasak sampai
terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan keluar minyak kelapa; sementara untuk
pembuluh menyebar (tidak konsentrik), menambah stamina dan penangkal
berkayu. Daun tersusun secara majemuk, racun makan buah dan air langsung
menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu dimakan/minum sedangkan untuk badan
tangkai daun pendek, duduk pada batang, yang keram pada badan dengan cara
warna daun hijau kekuningan. Buah besar, pucuk kelapa bagian pangkal ditumbuk
diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan ditambahkan sedikit kapur kemudian
lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat. dibalur pada tempat yang sakit.
Khasiat/Obat Status Perlindungan
Masyarakat Desa Praingkareha biasa me PP.7 tahun 1999: tidak dilindungi
manfaatkan tumbuhan ini untuk minyak P.106 tahun 2018: tidak dilindungi
urut; penambah stamina, penangkal
racun, keram pada badan/memar.
56 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
23. Wulumanu (Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb.)
Nama Lokal : Wulumanu (Konda-Sumba Tengah), Suji (Jawa)
Nama Ilmiah : Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb.
Family : Asparagaceae
Morfologi Bagian yang digunakan:
Merupakan perdu tegak atau pohon kecil Akar
dengan tinggi 6 - 8 m, sering bercabang
banyak; daun memita-melanset, me Cara Meramu
nyempit di bawah dasar pelepah, sangat Bersama dengan kulit Tadamajur, akar
meruncing; Pembungaan malai, ber Halaideru, akar Palahang kobu, akar
cabang, panjang lebih dari 75 cm; bunga Taramanuwolu, akar Jarak dan kulit
kekuning-kuningan - putih. Buah mem Mborung, bahan dari semua bahan
bulat dengan 3 cuping, diameter 1,5-2,5 masing-masing 3 potong direbus lalu
cm, jingga terang, 1-3 biji. diminum airnya (sampai 9 kali rebusan)
sisa rebusan dipakai untuk mandi.
Kandungan Kimia
Mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, Status Perlindungan
tannin, Plifenol klorofil a dan b. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Khasiat/Obat
Mengobati ginjal parah (kelamin pria
tertarik masuk ke dalam) (Konda), me
ngobati beri-beri, disentri, keputihan dan
kencing nanah (Literatur)
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 57
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
24. Kondo Marada (Anaphalis longifolia (Blume) Blume
ex DC.)
Nama Lokal : Kondo Marada (Wanggameti-Sumba Timur), Edelweis (umum)
Nama Ilmiah : Anaphalis longifolia (Blume) Blume ex DC.
Family : Compositae/ Asteraceae
Morfologi Khasiat/Obat
Tumbuhan Kondo marada/ Edelweis Masyarakat Desa Wanggameti biasa me
termasuk kedalam tanaman perdu, dan manfatkan tumbuhan Kondo Marada/
berumur tahunan, tumbuh merambat, edelweis untuk obat untuk sakit gigi
tumbuhan ini memiliki daun berwarna akibat gigi berlubang.
hijau diselimuti bulu putih, berbentuk
tombak, pertulangan menyirip, dan juga Bagian yang digunakan:
memiliki tangkai daun sekitar 3-20 cm Daun dan akar
bahkan lebih. Bunga Edelweis masing-
masing memiliki 5 sampai 6 kepala Cara Meramu
bunga berwarna kuning dan berukuran Masayarakat Desa Wanggameti biasa
kecil hanya sekitar 5 mm. kepala bunga menggunakan Kondo Marada untuk
ini dikelilingi oleh daun-daun muda yang mengobati sakit gigi dengan cara ambil
membentuk bintang. Tumbuhan edelwies sembilan lembar daun dan akarn Kondo
ini memiliki bunga yang tersusun di Marada kemudian dikunyah dibagian gigi
kuntumnya dan pertumbuhan serta yang sakit, ampasnya dibuang.
perkemabangan petalnya terpusat dan
dikelilingi oleh bractea. Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Kandungan Kimia P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Ekstrak daun Kondo Marada ini me
ngandung antioksidan dan antimikroba.
58 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
25. Taikebala (Chromolaena odorata (L.) R.M.King &
H.Rob)
Nama Lokal : Taikebala (Tandulajangga-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Chromolaena odorata (L.) R.M.King & H.Rob.
Family : Asteraceae
Morfologi Khasiat/Obat
Merupakan tanaman gulma daunnya Untuk obat luka sayat atau robek
berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, (Tandulajangga); Obat kista, mencegah
makin ke ujung makin runcing. Panjang kanker servik, menjaga kesehatan
daun 6-10 cm dan lebarnya 3-6 cm. Tepi reproduksi wanita, mencegah diabetes,
daun bergerigi, menghadap ke pangkal. Obat vertigo dan Obat Maag (Literatur).
Letak daun juga berhadap-hadapan.
Karangan bunga terletak di ujung Bagian yang digunakan:
cabang (terminal). Setiap karangan bunga Daun
terdiri atas 20-35 bunga, warna bunga
pada saat muda kebiru-biruan, semakin Cara Meramu
tua menjadi coklat. Taikebala memiliki Ditumbuk dan hasil tumbukan di tempel
batang yang tegak, berkayu, ditumbuhi pada luka robek. Untuk pengobatan jenis
rambut-rambut halus, bercorak garis- penyakit pada literatur dengan merebus
garis membujur yang paralel, tingginya daun dari tumbuhan dan meminum air
mencapai 100-200 cm, bercabang-cabang hasil rebusan tersebut.
dan susunan daun berhadapan.
Status Perlindungan
Kandungan Kimia PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Mengandung senyawa kimia berupa P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
minyak atsiri, flavonoid, steroid, alkaloid,
fenolik, saponin, tanin.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 59
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
26. Kihi/Kahi (Canarium acutifolium (DC.) Merr.)
Nama Lokal : Kihi/Kahi (Sumba Tengah); Sakenau, Bowie, Mengkis (Waigeo, Papua)
Nama Ilmiah : Canarium acutifolium (DC.) Merr.
Family : Burseraceae
Morfologi Susunan perbungaan axillary. Bunga me
Pohon ini merupakan pohon berukuran miliki panjang 4 mm, dengan 3 atau 6
sedang hingga besar dengan tinggi 45 benang sari. Buah berbentuk bulat telur,
m, batang tidak bercabang hingga 18 m, bundar pada potongan melintang dengan
berdiameter hingga 90 cm, dengan pe ukuran 12-18 mm x 8-13 mm dan berbulu.
nopang hingga 3 m. Kulit kayunya bersisik,
abu-abu kecoklatan atau pucat, kulit bagian Canarium acutifolium umum dijumpai
dalam berwarna pink-orange (warna di hutan primer dan sekunder, terutama
salmon). Daun penumpu termasuk dalam di lokasi yang terbuka, sering di tanah
stipulate persistent (tetap ada sepanjang lempung basah, dari ketinggian 200-1000
tahun). Jumlah daun (3-) 5-11 (-15) helai. m. Kepadatan kayu adalah 580-710 kg/m3
Permukaan daun tanpa rambut dan licin. pada kadar air 15%.
60 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
Bagian yang digunakan:
Kulit kayu.
Cara Meramu
Ambil kulit kayu secukupnya lalu di
tumbuk sampai hancur, kemudian
direndam. Air hasil rendaman disiramkan
pada ternak. Sedangkan untuk sakit ulu
hati: kulit kayu dan sirih pinang dihaluskan
kemudian oleskan pada bagian tubuh
yang dirasa sakit. Penggunaan bisa sehari
3 kali dan diulang-ulang sampai sembuh.
Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Kandungan Kimia
Pada genus Canarium tidak spesifik pada C.
acutifolium terdapat kelompok asam lemak
(asam oleat, asam linoleat, asam palmitat,
asam stearate, dan asam arachnidat),
kelompok asam amino (arginin, glutamin,
asam aspartate, metionin, lisin), golongan
sterol (stigmasterol dan kampesterol),
triterpenoid, kelompok mineral (kalsium,
natrium, kalium, magnesium, zinc, dan
besi), senyawa antioksidan dari golongan
fenolik (asam galat, asam elagat,
brevifolin), flavonoid, tannin, dan senyawa
oligosakarida (Rahman et al 2019).
Khasiat/Obat
Berdasarkan hasil wawancara di Ubukora,
Desa Manurara, Kab. Sumba Tengah,
tanaman ini digunakan mengobati penyakit
pada ternak, Sakit ulu hati/tetikam.
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 61
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
27. Katinah (Protium javanicum Burm.f.)
Nama Lokal : Katinah (Tandulajangga-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Protium javanicum Burm.f.
Family : Burseraceae
Morfologi bening dan sedikit buram serta memiliki
Merupakan pohon yang mempunyai aroma harum semriwing.
batang yang kokoh dan kuat namun
berduri. Pohon ini juga memiliki buah Kandungan Kimia:
kecil-kecil seperti anggur dan berwarna Mengandung terpenoid, flavonoid,
merah. Rasa buahnya manis masam kalau alkaloid, steroid, tannin.
buahnya berwarna merah cerah. dan
berasa manis kalau buahnya berwarna Khasiat/Obat
merah kehitam-hitaman. Untuk membersihkan darah kotor ibu-ibu
yang baru melahirkan (Tandulajangga);
Daun katinah memiliki bentuk meruncing sebagai obat kanker (Laiteratur)
pada bagian ujung daun, ukuran tidak
begitu lebar dan memiliki warna hijau Bagian yang digunakan:
gelap yang mengkilat pada daun yang tua. Daun dan buah
Batang pohon katinah ketika masih Cara Meramu
muda memiliki duri-duri bergerigi yang Daun dan Buah direbus dengan meng
tajam, namun duri tersebut akan tanggal gunakan satu liter air, minum satu gelas
dengan sendirinya jika batang pohon penuh sehari 3 kali, cara merebus: rebus
telah berusia tua. Warna batang pohon bahan sampai berkurang setengahnya.
cenderung putih apabila berusia tua
dengan ciri-ciri kulit pohon agak bersisik. Status Perlindungan
Getah dari pohon katinah berwarna PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
62 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
28. Pepaya/Ka Djawa (Carica papaya L.)
Nama Lokal : Ka Djawa (Sumba), Kates (Jawa Tengah), Gedang (Sunda), Kapaya, Kaliki
(Sulawesi), Papas (Ambon).
Nama Ilmiah : Carica papaya L.
Family : Caricaceae
Morfologi kurang lebih sampai tengah-tengah
Carica papaya L. adalah semak berbentuk panjang tulang-tulang daun di kanan-
pohon dengan batang yang lurus dan kirinya), berbagi menjari, ujung runcing
bulat. Bagian atas bercabang atau garis tengah 25-75 cm, sebelah atas
tidak, sebelah dalam berupa spons dan berwarna hijau tua, sebelah bawah hijau
berongga, sebelah luar banyak tanda agak muda daun licin dan suram, pada
bekas daun. Tinggi pohon 2,5-10 m, tiap tiga lingkaran batang terdapat 8
tangkai daun bulat berongga, panjang daun.
2,5-10 m.
Bunga hampir selalu berkelamin satu
Daun bulat atau bulat telur, bertulang atau berumah dua, tetapi kebanyakan
daun menjari, tepi bercangap (toreh dengan beberapa bunga berkelamin
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 63
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
dua pada karangan bunga yang jantan.
Bunga jantan pada tandan yang serupa
malai dan bertangkai panjang, berkelopak
sangat kecil mahkota berbentuk terompet
berwarna putih kekuningan, dengan
tepi yang bertaju lima, dan tabung yang
panjang, langsing, taju berputar dalam
kuncup, kepala sari bertangkai pendek,
dan duduk bunga betina kebanyakan
berdiri sendiri, daun mahkota lepas dan
hampir lepas, putih kekuningan, bakal
buah beruncing satu, kepala putik lima
duduk.
Buah buni bulat telur memanjang, biji Bagian yang digunakan:
banyak, dibungkus oleh selaput yang Daun dan Akar
berisi cairan, didalamnya berduri. Berasal
dari Amerika, ditanam sebagai pohon Cara Meramu
buah (Steenis, 1992 dalam Indah dan Ka Djawa atau papaya dimanfatkan
Sulistyorini, Tanpa Tahun). masyarakat Kambatawundut sebagai
obat untuk mengobati gigitan lipan dan
Kandungan Kimia: kalajengking. Akar dari papaya ditumbuk
Tanaman pepaya mempunyai kandungan kemudian ditempelkan pada bekas
kimia yang berbeda-beda pada buah, gigitan lipan dan kalajengking. Selain
daun, akar maupun biji. Pada buah itu, daun dari pepaya dapat mengobati
terkandung asam butanorat, metal malaria dengan cara daun dimasak
butanoat, benzilglukosinolat, linalool, kemudian dimakan (dijadikan sayur) dan
papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, airnya bekas rebusannya diminum.
alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol,
dan terpinolen. Pada daun terkandung
alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain,
flavonol, benzilglukosinolat, papain dan
tannin.
Khasiat/Obat: Status Perlindungan
mengobati gigitan lipan dan kalajengking PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
dan anti malaria P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
64 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
29. Langgapa (Cassine sp)
Nama Lokal : Langgapa (Praingkareha-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Cassine sp.
Family : Celastraceae
Morfologi Cara Meramu
Pohon atau semak, licin. Daun berhadapan, Masyarakat Desa Praingkareha biasa
tepi daun menyeluruh dan berambut- memanfaatkan tumbuhan Langgapa
berkelenjar. Bunga majemuk berkumpul. untuk mengobati kelumpuhan akibat
Bunga biseksual (hermaphrodik), jarang stroke dan pencuci perut, adapun cara
uniseksual; sendi mahkota bunga gemuk. pemanfaatanya adalah dengan cara
Beri bulat, segar, dan seperti kulit; benih merebus daun dan kulit secukupnya,
1-2 (-6), bulat atau elips. pada panci sedang air rebusan yang
paling atas untuk minum dan sisanya
Khasiat/Obat: gunakan untuk mandi.
Lumpuh, stroke, cuci perut (Praingkareha)
Status Perlindungan
Bagian yang digunakan: PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Daun dan Kulit P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 65
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
30. Tada Kurang (Euonymus indicus B. Heyne ex Wall.)
Nama Lokal : Tada Kurang (Wanggameti-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Euonymus indicus B. Heyne ex Wall.
Family : Celastraceae
Morfologi Bagian yang digunakan:
Tumbuhan ini tergolong pohon kecil Kulit
tinggi hingga 7meter, termasuk daun
majemuk dengan susunan daun menyirip Cara Meramu:
genap, tangkai daun panjang 0.3-0.8 cm, Ambil kulit batang Tada Kurang secukup
bentuk daun membundar telur sungsang nya, kemudian kulit batang dikunyah
, dengan ujung daun tumpul dan pangkal ditambahkan buah sirih (pengganti
daun melanjut adapun tepi daun rata, pinang)
bungaanya berwarna merah dan buahnya
berbentuk kapsul dengan katup sangat Status Perlindungan
tertutup, biji 1-2 per sel. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Khasiat/Obat
Masyarakat Desa Wanggameti biasa me
manfaatkan tumbuhan Tada Kurang ini
untuk mengobati sariawan dan sakit gusi
66 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
31. Lulu Manganding ( Salacia chinensis L.)
Nama Lokal : Lulu Manganding (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Salacia chinensis L.
Family : Celastraceae
Morfologi: Khasiat/Obat:
Daun berbentuk bulat panjang, bulat Masyarakat Desa Mahaniwa biasa me
telur bulat pendek atau bulat panjang manfaatkan tumbuhan lulu manganding
4.2-10.5 cm dan lebar 2.2-4.0 cm, dan untuk mengobati sakit perut.
gundul; panjang tangkai daun adalah 5-8
mm. Buah itu memiliki satu biji di dalam Bagian yang digunakan:
nya, bijinya hanya 8 mm. Bunga memiliki Kulit dan Akar
lima kelopak dan berwarna kuning atau
hijau kekuningan. Cara Meramu
Kulit dan Akar dikunyah tambah sirih
Kandungan Kimia pinang kemudian tempelkan di perut
Analisis fitokimia dari ekstrak akar
Salacia chinensis menunjukkan adanya Status Perlindungan
steroid, triterpenoid, tanin, saponin dan PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
flavonoid. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 67
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
32. Kayabi (Chloranthus elatior Link)
Nama Lokal : Kayabi (Sumba Tengah), Harostulang (Sumatera), Uya uyahan (Jawa);
Keras Tulang (Indonesia Umum)
Nama Ilmiah : Chloranthus elatior Link
Family : Chloranthaceae
Morfologi Khasiat/Obat:
Chloranthus elatior Link merupakan jenis untuk obat kram kaki.
perdu dengan tinggi mencapai 3 m.
Batang silinder berwarna hijau dan halus, Bagian yang digunakan:
buku membengkak dan kadang berwarna Akar, batang, dan daun.
keunguan. Daun tunggal, tersusun ber
hadapan, beraroma kamper, berb entuk me Cara Meramu:
manjang-lanset, bagian ujung meruncing, Akar, batang, dan daun diambil secukup
tepinya bergerigi. Panjang tangkai daun nya rebus bersamaan. Kemudian airnya
1-1.5 cm dan daun penumpu kecil. Bunga dikompreskan pada bagian yang kram.
kecil, berwarna kuning, putih kehijauan,
atau putih ungu. Buah batu, bentuk bulat Status Perlindungan
atau bulat telur, buah muda berw arna hijau, PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
ketika masak menjadi putih kekuningan. Biji P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
bulat dan berwarna putih kuning.
Kandungan Kimia
Kandungan kimia dalam tanaman ini
adalah fragrant dan aromatik, fenolik dan
beta-coumarik (Rahayu 2013).
68 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
33. Harai/Ruhu Rai ( Blumea balsamifera Buch.-Ham)
Nama Lokal : Harai/Ruhu Rai (Laiwangi-Sumba Timur), Sembung utan (Sunda),
Sembung lelet (Jawa Tengah), Kamandhin (Madura), Mandikapu (Ternate),
Sembung (Bali)
Nama Ilmiah : Blumea balsamifera Buch.-Ham
Family : Compositae
Morfologi sesquiterpen, asam palmitin, minyak siri,
Genus Blumea dijumpai di zona tropis dan dan zat bergetah (untuk kapur barus). Daun
sub-tropis Asia, terutama di India dan Asia segarnya mengandung borneol, rasanya
Tenggara. Tanaman ini biasanya tumbuh asam, sedikit pahit, agak hangat, dan
liar di ladang dan dianggap sebagai gulma harum.
pengganggu. dan di padang rumput. Ruhu
Rai merupakan perdu yang tumbuh tegak Khasiat
dengan tinggi pencapai 4 m dan berambut Masyarakat Desa Laiwangi biasa me
halus. Daun bagian bawah bertangkai, manfaatkan tumbuhan harai untuk
sedang di bagian atas merupakan daun mengobati sakit kepala dan Batuk
duduk yang tumbuh berseling, berbentuk
bundar telur dan lonjong, bagian pangkal Bagian yang digunakan:
dan ujung lancip, pinggri bergerigi, dan Daun, Akar
terdapat 2-3 daun tambahan pada tangkai
daunnya. Permukaan daun bagian atas Cara Meramu
agak kasar, sedangkan bagian bawah Untuk sakit kepala pemanfaatnya adalah
halus seperti beludru. Bunga bekelompok daun secukupnya kemudian direbus
berupa malai, muncul di ujung cabang dan setelah mendidih air bagian atasnya
berwarna kuning. Buah longkah sedikit diambil untuk diminum dan air yang
melengkung dengan panjang 1 mm. sisanya untuk mandi, Batuk: Kunyah
Daun, Akar dan Kelapa Bakar ambil sari
Kandungan Kimia patinya, buang ampasnya.
Kandungan kimianya terdiri dari borneol,
cineole, limonene, dan dimenthyl ether Status Perlindungan
phloroacetophenone, glukosida, alkohol PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 69
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
34. Rutuk (Blumea chinensis (L.) DC)
Nama Lokal : Rutuk (Praingkareha-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Blumea chinensis (L.) DC.
Family : Compositae
Morfologi Bagian yang digunakan:
Bunga majemuk berbentuk malai tidak Daun dan Akar
memiliki bunga pita dan bunga tabung
terdapat 5-8 dengan mahkota ber Cara Meramu
warna keunguan serta warna putik yang Rebus daun dan akar dari tumbuhan
berwarna ungu dan terletak pada ujung Rutuk secukupnya dengan menggunakan
tangkai bunga. Buah keras pipih me air sebanyak empat gelas hingga tersisa
manjang berwarna kecoklatan dengan satu gelas kemudian digunakan untuk
papus berbulu halus padat berwarna mandi.
putih.
Status Perlindungan
Khasiat/Obat PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Masyarakat Desa Praingkareha biasa P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
memanfaatkan tumbuhan Rutuk untuk
mengobati demam dan sesak nafas
70 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
35. Tanda Lapoa (Blumea sp)
Nama Lokal : Tanda Lapoa (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Blumea sp
Family : Compositae
Morfologi Cara Meramu:
Tanda Lapoa merupakan perdu yang Masyarakat Desa Mahaniwa biasa meng
tumbuh tegak dengan tinggi pencapai gunakan tumbuhan ini untuk meng
1 m, Daunnya berwarna hijau, pucuk obati Batuk berdahak adapun cara
daun berwarna coklat kemerahan, daun pemanfaatanya adalah memeras daun
kedalam daun tunggal Daun bagian Tandalapoa secukupnya kemudian
bawah bertangkai, sedang di bagian atas tambahkan garam seujung sendok teh,
merupakan daun duduk yang tumbuh untuk orang dewasa minum satu sendok
berseling, berbentuk bundar telur dan sehari sedangkan untuk anak kecil cukup
lonjong, bagian pangkal dan ujung 1/2 sendok, untuk bayi 1 tetes di minum
lancip, pinggir bergerigi. tiga kali sehari saat pagi, siang dan sore
hari.
Khasiat/Obat
Masyarakat Desa Mahaniwa biasa me Status Perlindungan
manfaatkan tumbuhan tanda lapoa untuk PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
mengobati batuk berdahak. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Bagian yang digunakan:
Daun
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 71
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
36. Kabeha Wula (Helianthus tuberosus L.)
Nama Lokal : Kabeha Wula (Manurara-Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Helianthus tuberosus L.
Family : Asteraceae
Morfologi menyebar ke dalam permukaan tanah.
Helianthus tuberosus L. merupakan herba Umbinya terbentuk dengan penebalan
tinggi yang dapat bersaing dengan stolon bawah tanah pendek dan gemuk
vegetasi alami dan dapat menjadi gulma. atau panjang dan ramping, elips hingga
Umbinya tersebar oleh aliran air dan bulat, berukuran 2-8 (-15) x 3-6 cm,
terbentuk dengan mudah di sepanjang berwarna keputihan, kuning, merah atau
tepi saluran air. Herba yang kuat, tegak, ungu, dengan daun kecil dan tunas aksila.
jika dibudidayakan biasanya tumbuh Daun berhadapan atau berkelompok tiga
sebagai tanaman tahunan, setinggi melingkar di bagian bawah, di bagian atas
hingga 3 m, hampir tidak bercabang di daunnya alternate, tangkai daun panjang
bagian atas batang. Berbulu panjang di 2-4 cm, bersayap di atas, ovale melebar
sebagian besar permukaan tanah. Akar sampai ovale meramping, panjang 10-20
adventif (tidak tumbuh dari biji), berserat, cm, dasar meruncing ke tangkai daun,
72 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
bergerigi tidak teratur, pertulangan
utama daun menonjol dengan tiga vena
utama. Bunga memiliki diameter 4-8 cm,
berkumpul dalam malai berdaun 8-20 cm.
Involactral bracts dalam beberapa baris,
lanset, meruncing panjang, sub equal,
15-17 x 4 mm, berambut, kehitaman
di luar, kelopak datar, diameter 1.5-2
cm. Mahkota bunga berwarna kuning
keemasan, elips sampai lonjong dengan
ukuran 2.5-4.5 x 1 cm., kuntum biseksual
dengan corolla kuning cerah berbentuk
tabung, panjang 6-7 cm. Bracts berwarna
pucat, dengan puncak kehijauan-kuning,
lima benang sari, berbentuk ramping.
Buahnya berbentuk oblong panjang
5-7mm, pipih di bagian sisinya, kecoklatan
dengan garis-garis gelap berbulu tipis.
Khasiat/Obat:
Untuk pembersih gigi dan mulut
Bagian yang digunakan:
Daun.
Cara Meramu
Hancurkan daun kemudian digosokkan di
gigi, atau air yang telah dicampur dengan
remasan daun digunakan untuk kumur.
Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 73
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
37. Wulang Kawauw (Sonchus arvensis L.)
Nama Lokal : Wulang Kawauw (Wanggameti-Sumba Timur), Tempuyung (Jawa),
Rayana (Sunda)
Nama Ilmiah : Sonchus arvensis L.
Family : Compositae
Morfologi beraturan. Panjang daunnya kira-kira 6-48
Wulang Kawauw adalah herba yang biasa cm dan mempunyai lebar sekitar 3-12
digunakan termasuk tanaman obat yang cm. Di dekat pangkal batang, daun yang
berkhasiat. Tinggi tumbuhan berkisar bergigi terpusat membentuk roset dan
antara 65-150 cm. Batangnya berlubang yang terletak di bagian atas berselang-
dan bergetah hijau. Selain itu, Wulang seling memeluk batang.
Kawauw adalah salah satu tumbuhan
yang mana batangnya berbulu dan lunak. Bunga Wulang Kawauw berbentuk
Daunnya tunggal berbentuk lonjong dan majemuk, kelopaknya seperti lonceng,
mempunyai ujung runcing serta berwarna dan mahkotanya berbentuk seperti dari
hijau keunguan, permukaannya licin kumpulan jarum berwarna putih ke
dan tepinya berombak juga bergigi tak kuningan atau kuning. Adapun buahnya
74 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
memp unyai bentuk kotak dan berusuk mengobati payudara bengkak, menurut
lima dan mempunyai rambut berwarna literatur daun inilah yang berkhasiat
hitam yang kemudian berubah menjadi sebagai penghancur batu ginjal.
biji berukuran kecil dan ringan seperti biji
jombang. Bagian yang digunakan:
Daun
Kandungan Kimia
Daun Wulang Kawauw mengandung Cara Meramu
flavonoid (kaemferol, luteolin-7-O- Ambil daun sebanyak 9 lembar daun
glukosida dan apigenin-7-O-glukosida), Wulang Kawauw, kemudian direbus
taraksasterol, kumarin, dan asam fenolat dengan menggunakan air sebanyak 2
bebas. Sumber lainnya menyebutkan, gelas, sisakan 1 gelas dan diminumkan
dalam tanaman ini mengandung senyawa rutin sehari tiga kali.
luteolin, flavon, flavonol dan auron.
Status Perlindungan
Khasiat/Obat PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Masyarakat Desa Wanggameti biasa P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
menggunakan Wulang Kawauw untuk
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 75
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
38. Rumba Nggaku (Vernonia sp.)
Nama Lokal : Rumba Nggaku (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Vernonia sp.
Family : Compositae
Morfologi Kandungan Kimia
Perdu dengan tinggi 3-10 m. Batang Daunnya mengandung saponin; sedang
berkayu, bulat, tegak, berdiameter 15 kan akar dan batangnya mengandung
cm, berwarna hijau, kasar, percabangan saponin, polifenol, dan alkaloid.
simpodial, pada waktu muda berduri
tempel dan setelah tua tidak berduri. Khasiat/Obat
Daun tunggal, berseling, berbentuk bulat, Masyarakat Desa Mahaniwa biasa meng
menjari, tangkai daun bulat, panjang gunakan tumbuhan Rumba Nggaku
2,5-25 cm, dan berwarna hijau. Bunga untuk mengobati step/kejang-kejang
majemuk, berbentuk malai, terletak di
ketiak daun, kelopak berbentuk cawan Bagian yang digunakan:
dan berwarna hijau, benangsari dan Daun dan Akar
putik berjumlah banyak dan duduk di
tengah bunga, mahkota bunga (lepas, Cara Meramu
halus, panjang 2-3 mm, dan berwarna Daun sebanyak sembilan lembar dan akar
putih). Buah elips, bergaris tengah 1,5 cm, secukupnya direbus menggunakan panci
bertangkai panjang, dan berwarna coklat. sedang. air bagian atas untuk minum dan
Biji berwarna bening dan berbentuk sisanya untuk mandi
ginjal. Akar tunggang dan berwarna
coklat. Ekologi: Borang dapat tumbuh Status Perlindungan
pada ketinggian tempat 300-1.500 m dpl. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
76 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR
Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu
39. Kahikara (Connarus monocarpus L.)
Nama Lokal : Kahikara (Sumba Tengah), Ki carang areuy (Sunda), Feu feuw (Sumatera),
Akar kunjal (Bangka)
Nama Ilmiah : Connarus monocarpus L.
Family : Connaraceae
Morfologi Kandungan Kimia: -
Tanaman ini merupakan jenis liana yang
bisa mencapai tinggi 40 m dengan batang Khasiat/Obat:
diameter sampai 15 cm. Jarang dijumpai Masyarakat Ubukora menggunakan
berbentuk semak atau pohon kecil. Kahikara untuk penguat otot bayi.
Jumlah daun (3-) 5-9 lembar, bentuknya
ovate-elips atau bulat telur sampai Bagian yang digunakan:
lanceolate (bentuk lanset) berukuran 4-14 Batang.
cm x 2.5-7 cm. Permukaan daunnya tanpa
rambut dan licin. Kelopak bunga memiliki Cara Meramu
panjang 6-10 mm, pada kedua sisinya Ambil batang dari pohon ini secukup
rapat tetapi sangat halus. Buah berbentuk nya, kemudian batang direbus dengan
spindle miring, panjang 3-5 cm, dengan tambahan batang Karapaniti. Lalu hasil
lapisan luar/pericarp tipis. Biasanya rebusan tersebut digunakan untuk mandi.
tumbuh di hutan primer dan sekunder,
juga di lokasi yang lebih terbuka dan Status Perlindungan
berbatu kapur, hingga ketinggian 600 PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
mdpl (Wardah, 2016). P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 77
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR