The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

kita dapat mengetahui berbagai macam tanaman obat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by christinelay2, 2022-06-24 01:56:57

Tumbuhan Tanaman Obat

kita dapat mengetahui berbagai macam tanaman obat

Keywords: tubuhan

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

120. Ngiduwai (Pittosporum moluccanum Miq)

Nama Lokal : Ngiduwai (Sumba Tengah) ; Ki Honje (Sunda), Kalihi (Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Pittosporum moluccanum Miq

Family : Pittosporaceae

Morfologi merupakan jenis tumbuhan subklimaks
Pohon berukuran kecil sampai sedang, sampai klimaks.
tinggi bisa mencapai 15 m dan diameter
sampai 20 cm. Daunnya tunggal, spiral Khasiat/Obat
di ujung ranting, menjorong sampai Berdasarkan hasil wawancara di Ubukora,
membundar, pangkal lancip, ujung Desa Manurara, Kab. Sumba Tengah di­
membundar sampai melancip, tepi gunakan untuk obat ginjal sementara
bergelombang, permukaan atas hijau di Desa Mahaniwa untuk obat sakit
tua, permukaan bawah hijau. Perbungaan pinggang dan nafsu makan.
jenis malai di ujung ranting atau ketiak
daun. Bunganya memiliki kelopak hijau Bagian yang digunakan:
muda, mahkota berbentuk tabung, Kulit
putih bercuping 5, menggulung keluar.
Buahnya kapsul, membulat telur, pecah Cara Meramu
ketika matang, buah muda hijau, buah kulit kayu secukupnya kemudian rebus.
tua jingga kemerahan, memiliki banyak Air hasil rebusan kemudian diminum.
biji berwarna hitam. Distribusi tanaman
ini adalah Jawa, Kepulauan Sunda Status Perlindungan
Kecil, Sumba mulai dari daratan hingga PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
ketinggian 2400 mdpl. Secara ekologi P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

178 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

121. Au Wungur (Bambusa vulgaris Schrad)

Nama Lokal : Au Wungur (Wanggameti-Sumba Timur), Awi haur geulis(Sunda), Pring

ampel kuning (jawa), Tiying ampel (Bali), Bambu kuning (Umum)
Nama Ilmiah : Bambusa vulgaris Schrad

Family : Poaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Bambu ini merumpun dan tidak terlalu Masyarakat Desa Wanggameti biasa me­
rapat; rimpangnya bercabang simpodial. manfaatkan Au Wungur ini untuk me­
Rebung berwarna kuning atau hijau, ngobati penyakit Hepatitis
tertutup oleh bulu-bulu miang cokelat
hingga hitam. Buluhnya tegak, mencapai Bagian yang digunakan:
tinggi 10-20 m, lurus atau agak berbiku- Tunas bambu kuning
biku, ujungnya melengkung; mulai
bercabang 1,5 m di atas tanah, kadang- Cara Meramu
kadang juga lebih ke bawah, 2-5 cabang untuk mengobati sakit hepatitis rebung bisa
pada satu buku, salah satunya lebih besar dikonsumsi dengan cara mengeringkan
daripada cabang-cabang yang lain. Daun rebung bambu kuning terlebih dahulu.
pada ranting bentuk lanset, Perbungaan Setelah itu, irisan rebung yang telah
berupa malai biasanya pada ranting kering direbus dengan 3 gelas dan sisakan
atau buluh yang tak berdaun, atau pada 1 gelas air, saring ampasnya minumlah
buluh berdaun kecil, dengan kelompok- selagi hangat pada pagi, sore dan malam
kelompok kecil spikelet pada masing hari, ampas yang telah disaring tadi bisa
masing bukunya, terpisah sejarak 2–6 cm. digunakan sebanyak 3 kali rebusan. Jadi
untuk rebusan pertama dan kedua, ampas
Kandungan Kimia rebung ini masih bisa digunakan.
Au Wungur mengandung kalori,
flavonoid, fenol dan sumber pottasium Status Perlindungan
rendah yang bagus sebagai sumber PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
protein dan nutrisi tubuh, dan memilki P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
aktivitas antibakteri yang lebih tinggi.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 179

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

122. Illah/Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle)

Nama Lokal : Illah (Wanggameti-Sumba Timur) /Sereh(Sunda), Serei (jawa),

Sange-sange (Sumatra)

Nama Ilmiah : Cymbopogon nardus (L.) Rendle

Family : Poaceae

Morfologi berbentuk jambul. Buah: buah padi, me­
Perawakan: rumput-rumputan tegak, manjang, pipih dorso-ventral, embrio
tanaman menahun, perakarannya sangat separo bagian biji.
dalam dan kuat. Batang: tegak atau
condong, membentuk rumpun, pendek, Kandungan Kimia
masif, bulat (silindris), seringkali di bawah Kandungan kimia yang terdapat di
buku-bukunya berlilin, penampang dalam tanaman Illah/serai wangi antara
lintang batang berwarna merah. Daun: lain mengandung flavonoid, polifenol,
tunggal, lengkap, pelepah daun silindris, saponin dan minyak atsiri.
seringkali bagian permukaan dalam
berwarna merah, ujung berlidah (ligula), Khasiat/Obat
helaian; lebih dari separuh menggantung, Masyarakat Desa Wanggameti biasa
apabila diremas berbau aromatik. Bunga: meng­gunakan tumbuhan Illah ini untuk
susunan malai atau bulir majemuk, me­ngobati alergi gatal-gatal
bertangkai, berdaun pelindung nyata,
biasanya berwarna putih. Daun pelindung: Bagian yang digunakan:
bermetamorfosis menjadi gluma steril Daun dan batang
dan fertil (pendukung bunga). Kelopak:
bermetamorfosis menjadi bagian palea Cara Meramu
(2 unit) dan lemma atau sekam (1 unit). Ambil satu gengam daun dan batang
Mahkota: bermetamorfosis menjadi Illah, kemudian dicuci bersih kemudian
2 kelenjar lodicula, berfungsi untuk direbus dan dipakai untuk mandi.
membuka bunga di pagi hari. Benang
sari: berjumlah 3-6, membuka secara Status Perlindungan
memanjang. Putik: kepala putik sepasang PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
berbentuk bulu, dengan percabangan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

180 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

123. Oru/Bambu Menjalar (Dinochloa kostermansiana

S.Dransf)

Nama Lokal : Oru (Laiwangi-Sumba Timur), Wada (Loli-Sumba Barat), Wesang
(Manggarai)

Nama Ilmiah: Dinochloa kostermansiana S.Dransf
Family : Poaceae

Morfologi di P. Sumba. Dari koleksi terakhir ini
Dinochloa kostermansiana merambat ditemukan bahwa bambu ini banyak
hingga di pucuk pohon yang berdekatan, tumbuh di sepanjang jalan dari Lewa ke
rebungnya ungu ditutupi oleh lilin putih Blok HutanTanah Daru. Tempat tumbuh:
dan gundul tanpa miang. Buluhnya Sepanjang jalan hutan primair, umumnya
merambat, berbuku-buku, diameter hingga mencari tempat yang ter­buka untuk
2 cm seringkali padat tidak ber­lubang. tumbuhnya. Tumbuh di dataran rendah
Percabangan tumbuh di atas permukaan hingga ketinggian 500 m dpl.
tanah, jika batang utama terpotong maka
cabang utama akan tumbuh sebesar batang Khasiat/Obat
utama. Pelepah buluh gundul, mudah Masyarakat Wanggameti biasa me­
luruh, kuping pelepah buluh membulat dan manfaatkan tumbuhan ini untuk me­
terkeluk balik, mencapai 4 mm tingginya ngobati mata rabun.
dengan bulu kejur panjangnya hingga
9 mm, ligulanya rata, tingginya 1 mm, Bagian yang digunakan:
gundul, daun pelepah buluh terkeluk balik, Air yang berada di dalam batang
menyegitiga dengan pangkal menyempit.
Cara Meramu
Bambu ini pertama ditemukan tumbuh Bambu/oru dipotong antara ruas agar
di P. Flores (Manggarai) oleh ahli Botani lubang dimasing-masing ujungnya
Kostermans dan selanjutnya ditemukan tembus, lalu tiup sekuat-kuatnya sampai
pula oleh seorang rohaniwan Jerman air yang berada didalam pori-pori bambu
Schmutz di daerah Flores barat. Pada dapat keluar, kemudian air yang keluar
tahun 1984 jenis ini pernah dikoleksi dari pori-pori bambo teteskan di mata.
dari P. Sumba di hutan Manupeu oleh
Sulistiarini dan Tahan Uji 136. Sejak itu Status Perlindungan
tidak ada data baru yang menunjukkan PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
bahwa jenis ini memang tumbuh tersebar P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 181

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

124. Au (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz)

Nama Lokal : Au (Wanggameti-Sumba Timur), Bambu (Umum)
Nama Ilmiah : Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz

Family : Poaceae

Morfologi Perbungaan berupa malai pada ranting
Bambu yang merumpun, padat dan yang berdaun, dengan kelompok-
tegak. Rebungnya hijau hingga keunguan, kelompok hingga 35 spikelet pada
tertutup oleh bulu-bulu miang berwarna masing masing bukunya.
hitam. Buluhnya lurus, mencapai tinggi
22-25 m; garis tengahnya 5-10 cm dan Khasiat/Obat: darah (Desa
ruas-ruasnya sepanjang 40–50 cm, tebal Untuk pembersih
dinding buluh 8 mm; hijau, hijau tua Wanggameti)
hingga hijau kebiruan, dengan lampang
berupa cincin berwarna pucat pada buku- Bagian yang digunakan:
bukunya; buku-buku dekat tanah dengan Daun
sedikit akar udara. Percabangan muncul
tinggi, 2–3 m di atas tanah. Cara Meramu
untuk membersihkan darah dengan
Pelepah buluh mudah rontok, kecuali cara merebus daun bambu sebanyak 50
mungkin yang terbawah; menyegitiga lembar menggunakan 3 gelas air, guna­
sempit dengan ujung terpangkas, panjang kan api sedang dan sisakan air 1 gelas,
21–36 cm, berbulu miang berwarna hitam kemudian didinginkan sampai dengan
pada sisi luarnya. Daun pelepah buluh hangat-hangat kuku kemudian diminum
bentuk lanset atau menyegitiga dengan tiap pagi dan sore hari.
pangkal menyempi, Kuping pelepah
membulat hingga membulat dengan Status Perlindungan
ujung sedikit melengkung keluar. Daun PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
pada ranting bentuk lanset lonjong, P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

182 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

125. Witu/ Alang-Alang (Imperata cylindrica (L.)

Raeusch.)

Nama Lokal : Witu (Sumba)
Nama Ilmiah : Imperata cylindrica (L.) Raeusch.
Family : Poaceae

Morfologi tunas baru. Maka dari itu pertumbuhan
Alang-alang Imperata cylindrica (L.) alang alang bisa di katakana cepat.
Raeusch. merupakan tumbuhan rumput Rumpun alang alang tumbuh tegak
menahun yang tersebar hampir di seluruh lurus, dan ada bulu bulu jika sudah
belahan bumi,Akar tanaman alang alang mulai tinggi tumbuhnya. Daun tanaman
adalah akar berbentuk rimpang yang ini termasuk tidak lengkap. Daunnya
menjalar, dan berbuku buku. Akarnya bentuk garis memanjang, seperti pita
keras meskipun berbentuk rimpang. dan berujung runcing. Panjang daunnya
Akar alang alang dapat digunakan sekitar 12 sampai 80 cm. Ujungnya
obat. Seperti demam dan memudahkan karena lancip jadi serasa tajam.Bunga
kencing. Batang alang alang berbentuk alang alang merupakan bunga majemuk.
menjulang naik dan pendek, tingginya 20 Terbentuk dalam malai sekitar 6 sampai
cm sampai 1,5 meter. Batang berbentuk 28 cm dan berambut panjang. Bunga
silinder berdiameter 2 sampai 3 mm dan berbentuk silinder dan bergolongan
beruas ruas. Di bagian ujung di tumbuhi bunga hermaprodit. Letak bunganya

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 183

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

bersusun. Bagian atas adalah bunga
sempurna sedangkan yang paling bawah
dalah bunga mandul.Buah alang alang
adalah berjenis bulir, berukuran kecil
yang bertangkai pendek. Ukurannya 1mm
dan berwarna coklat tua. Bentuk bijinya
berbentuk jorong.

Kandungan Kimia
Mengandung lignoselulosa yang
cukup tinggi, yang terdiri dari selulosa,
hemiselulosa, dan lignin.

Khasiat /Obat:
untuk mengobati thypus dan sakit gigi
(Desa Praingkareha)

Bagian yang digunakan:
Akar basah; Pucuk alang yang baru
muncul.

Cara Meramu
Adapun cara pemanfataannya untuk
mengobati thypus adalah akar alang
secukupnya direbus menggunakan air
sebayak 3 gelas menjadi 1 gelas, setelah
kondisi hangat bisa langsung diminum.
Rutin 3 kali sehari. Sementara untuk
sakit gigi dengan cara korek gigi yang
sakit dengan pucuk alang-alang dan
ditambahkan jarum jahit yang baru lalu
rebus dengan air kemudian biarkan
airnya hangat lalu kumur-kumur pada
gigi yang sakit

Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

184 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

126. Kamala awu (Paspalum sp)

Nama Lokal : Kamala awu (Praingkareha-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Paspalum sp.

Family : Poaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Batang rumput disebut tangkai. Tangkai daun dan batang
rumput hampir selalu berlekuk, kecuali
pada pangkalnya atau pada pucuk Cara Meramu
tempat keluarnya daun. Sistem perakaran Daun dan batang dari Kamala awu
yaitu rhizome dan stolon. Daun terdiri secukupnya kemudian direbus meng­
dari tiga bagian yaitu pelepah, helai daun, gunakan lima gelas air sisakan satu gelas,
dan lidah daun. kmenudian diminumkan secara rutin tiap
pagi dan sore hari.
Khasiat/Obat
Masyarakt Praingkareha biasa me­ Status Perlindungan
manfaatkan tumbuhan Kamala awu PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
sebagai penenang/anti stress. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 185

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

127. Ai Bumbu (Maesa perlaria (Lour.) Merr.)

Nama Lokal : Ai Bumbu/Umbu (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Maesa perlaria (Lour.) Merr.

Family : Primulaceae

Morfologi Cara Meramu
Merupakan Pohon dengan ketinggian Masyarakat Desa Mahaniwa biasa me­
bisa mencapai 7 meter dengan diameter manfaatkan tumbuhan Ai Bumbu ini
25-30 cm, daun Tunggal, berseling untuk meningkatkan nafsu makan bayi,
dengan bentuk daun jorong melebar, adapun cara pemanfaatnnya adalah Daun
ujung daun melancip, pangkal daun sebanyak sembilan lembar ditambah kulit
melanjut dan bentuk tepi daun bergigi batang seukuran 10x 20 cm direbus
halus. Bunga kecil, berkelamin tunggal menggunkan tiga gelas air, kemudian
atau banci, beraturan. Perhiasan bunga sisakan air sebanyak satu gelas untuk
bercuping lima, benang sari kima. Buah bayi teteskan 5 tetes pada bayi sisanya
pelok berbiji tunggal atau lebih. gunakan untuk mandi.

Khasiat/Obat: Status Perlindungan
Napsu makan bayi /Badan bayi gemuk PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Bagian yang digunakan:
Kulit dan daun

186 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

128. Rau kawinga (Maesa ramentacea (Roxb.) A. DC.)

Nama Lokal : Rau Kawinga (Wanggameti-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Maesa ramentacea (Roxb.) A. DC.

Family : Primulaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Tumbuhan ini merupakan pohon dengan Daun
tinggi kurang lebih 12 meter. daun
termasuk kedalam daum majemuk, Cara Meramu
dengan susunan daun berseling, bentuk Untuk mengobati gatal-gatal dengan
daun jorong melebar,ujung daun lancip merebus daun Rau Kawinga sebanyak
dan pangkal daun membundar, bentuk 12 lembar dengan 3 gelas air, dengan
tepi daun bergerigi. Bunga memiliki meng­gunkan api sedang sisakan 1 gelas.
susunan malai. Kemudian air rebusan tersebut rutin
diminum dalam kondisi hangat-hangat
Khasiat/Obat kuku selama 3 kali sehari (pagi, siang dan
Masyarakat Desa Wanggameti biasa malam).
memanfaatkan tumbuhan Rau Kawinga
karena dipercaya berkhasiat mengobati Status Perlindungan
sakit gatal. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 187

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

129. Rau Luwa Marada/Raumalara (Naravellia laurifolia

Wall.)

Nama Lokal : Rau Luwa Marada, Raumalara (Kambatawundut- Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Naravellia laurifolia Wall.
Family : Ranunculaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Naravellia laurifolia merupakan salah satu Rau Luwa Marada/rau malara dimanfaat­
tumbuhan dari Family Ranunculaceae kan masyarakat sekitar Kambatawundut
yang berhabitus herba menjalar. Daun­ untuk mengobati bau mulut dan sakit gigi.
nya majemuk bertipe trifoliate (daun
menjari yang dibagi menjadi tiga helai Bagian yang digunakan:
daun). Duduk daunnya berhadapan, Daun
permukaan biasa (glabrous), ujung
daun acute (Kedua sisinya lurus dan Cara Meramu
perlahan-lahan dan berakhir di satu titik), Cara pemanfaatannya yaitu hanya dengan
base truncate-sagitate (pangkal daun mengunyah-ngunyah daun rau malara
rata mendekati seperti pangkal panah ketika sakit gigi/bau mulut (tanpa ditelan).
dengan ujung pangkal tidak keluar),
tepi daun rata, tulang daun menjari Status Perlindungan
(palmate). Daunnya memiliki rasa seperti PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
mint ketika dikunyah. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

188 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

130. Karapaniti (Ziziphus horsfieldii Miq.)

Nama Lokal : Karapaniti (Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Ziziphus horsfieldii Miq.

Family : Rhamnaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Tidak ditemukan deskripsi morfologi secara Berdasarkan hasil wawancara di Ubukora,
jelas dari tanaman ini. Namun secara umum Desa Manurara, Kab. Sumba Tengah di­
tanaman ini adalah semak berduri dan gunakan untuk penguat otot bayi 5
pohon kecil yang terdistribusi di daerah bulan ke atas dan melenturkan tulang
beriklim hangat dan subtropis di seluruh anak-anak.
dunia. Secara umum dari genus Ziziphus
memiliki daun alternate atau selang-seling, Bagian yang digunakan:
dengan vena basal yang menonjol, dan Batang.
panjangnya 2-7 cm. Beberapa spesies
gugur dan ada yang evergreen. Bunganya Cara Meramu
kecil. Berwarna kuning-hijau mencolok. batang secukupnya lalu direbus dengan
Buahnya adalah buah berbiji yang dapat kahikara. Air hasil rebusan digunakan
dimakan, berwarna kuning-coklat, merah untuk mandi secara rutin.
atau hitam, berbentuk bulat lonjong 1-5
cm dan manis. Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Kandungan Kimia P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Kandungan kimia tanaman ini adalah
tannin, saponin, flavonoid, dan steroid.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 189

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

131. Tada Katabi (Prunus sp.)

Nama Lokal : Tada Katabi (Wanggameti-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Prunus sp.

Family : Rosaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Tanaman termasuk kedalam semak, Daun dan Akar
diameter batang 2-3 cm, dengan daun
termasuk dalam daun tunggal, bentuk Cara Meramu
daun menjantung dengan ujung daun Ambil sembilan lembar daun Tada Katabi,
bertaring dan pangkal daun men­ kemudian rebus dengan menggunakan 3
jantungdan tepi daun bergerigi. gelas air, gunakan api sedang sisakan 1
gelas, diamkan hingga dingin dan minum
Khasiat/Obat rutin 2 hari sekali pagi dan sore hari.
Masyarakat Desa Wanggameti biasa
memanfaatkan tumbuhan Tada Katabi Status Perlindungan
karena dipercaya berkhasiat untuk PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
memperlancar nifas. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

190 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

132. Sarang Semut (Myrmecodia pendens Merr. &

L.M.Perry)

Nama Lokal : Sarang Semut (Sumba, Papua)
Nama Ilmiah : Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry
Family : Rubiaceae

Morfologi Kandungan Kimia:
Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Flavonoid dan tannin
sejenis tumbuhan yang menempel pada
tumbuhan lain yang lebih besar. Tumbuhan Khasiat/Obat
Sarang Semut umumnya banyak dijumpai Masyarakat sekitar kawasan TN Matalawa
di daerah Kalimantan, Sumatera, Papua mempercayai tumbuhan sarang semut
Nugini, Filipina, Kamboja, Malaysia, Cape ini berkhasiat dalam mengobati gondok,
York, Kepulauan Solomon dan Papua. kanker.

Sarang semut memiliki keunikan yang Bagian yang digunakan:
terletak pada interaksi dari semut yang Sarang semut (umbi)
menjadikan lorong-lorong umbi sebagai
sarang didalamnya dan membuat koloni Cara Meramu
sehingga semut-semut sangat betah ber­ Sarang semut dicampur dengan sarang
sarang di dalam tanaman ini. Sehingga tawon (menempel di dinding atau kayu
dengan jangka waktu yang lama terjadi rumah) kemudian ditumbuk tambahkan
reaksi kimiawi secara alami antara senyawa minyak kelapa lalu dibalurkan/tempel
9 yang dikeluarkan semut dengan zat yang pada gondok. Sementara untuk me­
terkandung di dalamnya. Sarang Semut ngobati kanker: Umbi diiris tipis kemudian
tidak memiliki akar tetapi menempel pada dijemur dan direbus, dengan 3 gelas air
batang pohon. Efek negatif sarang semut sisakan 1 gelas diminum secara rutin tiga
belum ditemukan tetapi kebalikannya kali sehati.
dapat meningkatkan fungsi metabolisme
tubuh dan kelancaran dari peredaran darah Status Perlindungan
meningkat sehingga stamina tubuh juga PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
meningkat,umumnya, bagian tumbuhan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Sarang Semut yang digunakan sebagai
obat adalah bagian hypocotyl (caudex).

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 191

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

133. Langira (Nauclea orientalis (L.) L.)

Nama Lokal : Langira (Sumba), Longkida atau gempol (Sulawesi).
Nama Ilmiah : Nauclea orientalis (L.) L.

Family : Rubiaceae

Morfologi terpenoid dari jenis triterpenoid, minyak
Secara morfologi Langira merupakan atsiri senyawa golongan fenol dari jenis
pohon berukuran sedang hingga besar. senyawa fenol sederhana.
Tingginya dapat mencapai 30 meter
dengan diameter 100 cm. Daunnya Khasiat/Obat
berbentuk hati (obovate stipules), Masyarakat sumba meyakini bahwa
berwarna hijau tua, dan memiliki lapisan tumbuhan Langira ini berkhasiat dalam
lilin yang mengilap. Tanaman ini memiliki memperlancar pengeluaran darah kotor
bunga majemuk berwarna merah pasca persalinan dan obat memar.
kekuningan, dengan buah berdaging dan
memiliki banyak biji. Bagian yang digunakan:
Daun dan kulit hijau
Kandungan Kimia
senyawa metabolic sekunder yang terdiri Cara Meramu
dari senyawa jenis fenol, sederhana, asam Daun dan kulit secukupnya direbus setelah
fenolat, minyak atsriri golongan fenol , mendidih air bagian atasnya diambil untuk
terpenoid dan tannin. Senyawa kimia diminum dan air yang sisanya untuk
yang biasa terdapat pada jenis Nauclea mandi buat ibu melahirkan, sementara
spp mulai dari daun batang pohon,dan obat memar: cincang kulitnya kemudian
akar yakni terdiri dari senyawa golongan direndam, kemudian oleskan di luka.
terpenoid yakni jenis minyak atsiri dan
karatenoid triterpenoid, saponin, senyawa Status Perlindungan
golongan alkaloid, fenol jenis fenol PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
sederhana, asam fenolat, tanin, flavonoid, P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

192 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

134. Rumba Kapanduk (Spermacoce laevis Lam.)

Nama Lokal : Rumba Kapanduk (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Spermacoce laevis Lam.

Family : Rubiaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Spesies ini termasuk tumbuhan herba Daun, batang dan akar
dengan bunga berukuran kecil, dengan
susunan daun seling berhadapan, dengan Cara Meramu
bentuk daun jorong menyempit, terdiri Untuk bayi: Semua bagian direbus dan
dari empat kelopak bunga dan mahkota setelah dingin mandikan pada bayi.
bunga berwarna putih. Bentuk buah Untuk keputihan: Semua bagian direbus
berupa kapsul. lalu tambahkan daun kumis kucing dan
siramkan pada alat kelamin wanita.
Khasiat/Obat
Masyarakat Mahaniwa biasa me­manfaat­ Status Perlindungan
kan tumbuhan ini guna menguatkan otot PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
bayi dan mengatasi Keputihan. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 193

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

135. Nggai/Cimung (Timonius timon (Spreng.) Merr.)

Nama Lokal : Nggai (Sumba Timur), Cimung (Sumba Barat dan Sumba Tengah),
Nama Ilmiah : Timonius timon (Spreng.) Merr.

Family : Rubiaceae

Morfologi kelabu pada bagian bawahnya, perutan
Tumbuhan Nggai ini berhabitus semak daun tegas pada permukaan bawah,
atau pohon kecil yang tumbuh setinggi urat daun sekunder menyirip berseling,
1,5 – 15 meter. Batang silindris, kulit urat daun tersier berbentuk jala, stipula
batang luar berwarna coklat kehitaman berbentuk tudung di ujung ranting 1.5-
sampai hitam keputihan, retak-retak 5 cm, gugurnya stipula meninggalkan
kecil, tebalnya 1-1.5 cm, kayu batang tanda berbentuk cincin pada ranting,
dalam lunak sampai keras, bewarna ranting muda umumnya dipadati bulu-
putih kemerahan. Daun tunggal, ber­ bulu halus, bulu-bulu halus di sepanjang
hadapan bersilangan, bentuknya jorong tangkai daun hingga di urat daun lateral.
memanjang, berukuran 7-19 x 2-6 cm, Bunga dalam susunan berkas di ketiak
panjang tangkai daun 1-2 cm, ujung daun, mahkota mekar pada bagian ujung
daun runcing, pangkal daun membaji, bewarna putih berbentuk tabung atau
tepi daun rata, permukaan atas daun terumpet, panjangnya sekitar 6-12 mm,
bewarna hijau tua dan bewarna hijau tangkai bunga 1-1.5 cm. Buah bentuknya

194 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

bulat berdiameter 10-13 mm, umumnya
tunggal atau berpasangan di ketiak daun,
kelopak bertahan pada puncaknya.

Khasiat/Obat
Di Desa Wanggameti Nggai memiliki
banyak khasiat diantaranya adalah me­
ngobati mencret, sakit kepala, dan
sakit telinga. Pada masyarakat Kambata
Wundut biasa digunakan untuk meng­
obati luka, bekas gigitan ular, dan sakit
perut/masuk angina.

Bagian yang digunakan:
Akar, kulit dan daun

Cara Meramu
1. Untuk mengatasi mencret dan sakit

kepala semua bagian dari tanaman
Nggai (kulit, akar dan daun) direbus
dan diminum.
2. Mengobati sakit telinga: daun se­
cukupnya diremas hingga menge­
luarkan air kemudian airnya dimasuk­
kan ke telinga sebanyak 3 tetes
3. Mengobati luka: Kulit kayu dikunyah
lalu digosokkan pada yang luka
4. Mengobati bekas gigitan ular: daun
dihaluskan kemudian ditempelkan
pada bekas gigitan ular
5. Mengobati sakit perut/masuk angin:
Kulit kayu dicampur dengan alang
daun lebar kemudian dikunyah,
disemburkan ke perut lalu ditelan
airnya.

Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 195

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

136. Tadayekaka (Atalantia ceylanica (Arn.) Oliv.)

Nama Lokal : Tadayekaka (Konda Maloba – Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Atalantia ceylanica (Arn.) Oliv.

Family : Rutaceae

Morfologi sedikit berambut halus; mahkota (3-)-4(-
Berupa Perdu yang mencapai 2,5 meter 5), bulat telur –lonjong, panjang 5mm
dan berduri. Cabang yang tua ber­ dan lebar 3mm, putih. Buah agak bulat,
lentisel, berwarna abu-abu sampai manis. Biji 2-4.
coklat. Daun bundar telur atau bundar
telur melanset atau jorong, panjang Kandungan Kimia
4-12 cm dan lebar 2-6 cm, tepi rata, Mengandung fenolat dan flavonoid yang
per­mukaan atas hijau gelap, bawah berfungsi sebagai antioksidan.
hijau pucat atau hijau kekuningan;
Tangkai daun panjang 3-6 mm, tidak Khasiat/Obat
berambut. Perbungaan majemuk, bentuk Diramu dengan batang Genoak untuk
payung atau tandan, diketiak daun, mengobati sariawan dan radang; luka
panjang 1-2 cm. Bunga berkelopak 4, tikam dan sakit perut diramu dengan
panjang 1,5 mm, tidak berambut tetapi akar alak (Oka Wacu), mengobati sakit

196 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

perut, ginjal dan sakit tulang belakang terdiri dari batang Tadayekaka dan
(Konda Maloba) akar alak dikunyah dengan sirih pinang
lalu tempelkan di salah satu sisi yang
Bagian yang digunakan: terluka apabila lukanya sampai tembus.
Kulit batang. Sedangkan untuk sakit perut, ginjal
dan sakit tulang belakang kulit batang
Cara Meramu tadayekaka secukupnya dihancurkan
Untuk obat sariawan dan radang kulit kemudian dicampur dengan air satu gelas
cara pemanfaatannya adalah batang lalu diminum.
tadayekaka ditambah umbi genoak
direbus kemudian air hasil rebusan Status Perlindungan
diminum 1-2 gelas/hari. Untuk luka PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
tikam dan sakit perut campuran bahan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 197

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

137. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia  (Cristm.)

Nama Lokal : Jeruk Nipis (sumba), Kelangsa (Aceh), Jeruk nipis (Sunda) dan Jeruk

pecel (Jawa), Lemo kapasa (Bugis) dan Lemo kadasa (Makasar), Lemo

(Bali), Dangaceta (Bima), Mudutelong (Flores), Mudakenelo (Solor) dan

Delomakii (Rote)
Nama Ilmiah : Citrus aurantifolia (Cristm.)

Familiy : Rutaceae

Morfologi daun atau di ujung batang dengan
Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan
perdu yang banyak memiliki dahan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5
dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama
m. Batang pohonnya berkayu ulet, putih kekuningan dan tangkai putik
berduri, dan keras. Sedang permukaan silindris putih kekuningan. Daun mahkota
kulit luarnya berwarna tua dan kusam. berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau
Daunnya majemuk, berbentuk ellips lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan
dengan pangkal membulat, ujung lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih.
tumpul, dan tepi beringgit. Panjang
daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2
2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya tahun sudah mulai berbuah. Buahnya
menyirip dengan tangkai bersayap, hijau berbentuk bulat sebesar bola pingpong
dan lebar 5-25 mm. Bunganya berukuran dengan diameter 3,5-5 cm berwarna
majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan.

198 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

Tanaman jeruk nipis mempunyai akar mengandung citral, limonen, fenchon,
tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah terpineol, bisabolene, dan terpenoid
tua rasanya asam. Tanaman jeruk lainnya.
umumnya menyukai tempat-tempat
yang dapat memperoleh sinar matahari Khasiat/ Obat
langsung. Masyarakat Desa Laiwangi biasa meng­
gunakan jeruk nipis untuk mengobati
Kandungan Kimia panas badan/demam.
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur
senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: Bagian yang digunakan:
asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), Daun dan buah
minyak atsiri (sitral, limonen, felandren,
lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, Cara Meramu
linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), Adapun cara pemanfaatannya adalah
damar, glikosida, asam sitrun, lemak, dengan memasak daun jeruk nipis
kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin secukupnya kemudian rebusan airnya
B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga dipakai untuk mandi, sedangkan batuk
mengandung senyawa saponin dan berdahak dengan cara buah dibelah lalu
flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin ditambahkan kapur sirih dan dibalurkan
7-rutinosida), tangeretin, naringin, pada tenggerokan yang sakit.
eriocitrin, eriocitrocide. antiinflamasi,
antioksidan, dan menghambat sintesis Status Perlindungan
prostaglandin. Jeruk nipis juga me­ PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
ngandung 7% minyak essensial yang P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 199

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

138. Tadamorumanipa (Glycosmis pentaphylla (Retz.) DC)

Nama Lokal : Tadamorumanipa (Sumba Tengah).
Nama Ilmiah : Glycosmis pentaphylla (Retz.) DC.

Family : Rutaceae

Morfologi di medium yang kering yang kaya akan
Glycosmis pentaphylla (Retz.) DC. adalah bahan organik. Tanaman ini berbunga
semak/ perdu atau pohon kecil yang dan berbuah sepanjang tahun. Buahnya
tumbuh setinggi 5 m. Tanaman ini manis dan berdaging, ukurannya kecil
didapatkan dari alam, terutama untuk berdiameter 8-10 mm berwarna merah
penggunaan local sebagai makanan dan muda yang tembus cahaya memiliki
obat-obatan. Buahnya sangat populer di daging yang berair dan sedikit rasa pedas.
Karibia sebagai buah yang dapat dimakan,
dan di sana dibudidayakan. Selain sebagai Kandungan Kimia:
buah juga dibudidayakan sebagai tanaman Alkoloid, amida, glikozolidol, alkaloid
hias di berbagai daerah tropis. Persebaran karbazol, anti jamur
tanaman ini adalah Asia, sampai China,
India, Srilanka, Bhutan, Nepal, Myanmar, Khasiat/Obat
Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Obat perut, sakit gigi, dan TBC (Ubukora,
Indonesia, dan Filipina. Habitat alaminya Desa Manurara).
adalah hutan berbukit dan lembah
ketinggian 600-1200 mdpl di barat daya Bagian yang digunakan:
China. Selain itu tumbuh di daerah yang Kulit.
relatif kering pada ketinggian 1000 mdpl
dan umumnya ditemui di hutan semak Cara Meramu
sekunder. Termasuk kategori tanaman Bagian kulit diambil secukupnya kemudian
yang dapat tumbuh pada ketinggian yang dikunyah dan disembur pada bagian yang
relatif rendah sampai sedang di daerah sakit. Untuk obat TBC rebus kulitnya
tropis. Tahan atau kuat hidup meskipun kemudian minum airnya 3 x sehari.
pada suhu 0o. Dapat tumbuh baik dengan
sinar matahari penuh hingga kondisi Status Perlindungan
teduh. Lebih suka media yang subur, PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
tahan kondisi lembab tetapi bisa juga P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

200 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

139. Palilagapa (Lunasia amara Blanco)

Nama Lokal : Palilagapa (Sumba Tengah); Kemaitan, Maitan (Jawa); Pamaitan, Mamaitan
(Madura); Sanrego, Pingsang (Sulawesi); Makelun, Halaluna, Bungkus Kusu
(Maluku)

Nama Ilmiah : Lunasia amara Blanco
Family : Rutaceae

Morfologi dan Thailand, kulit kayunya digunakan
Lunasia amara merupakan tumbuhan asli sebagai obat pada bekas gigitan ular dan
Malesia dan Australasia yang tersebar di obat sakit perut. Kulit kayu dan bijinya
seluruh kepulauan di Filipina, Kalimantan, dimanfaatkan untuk mengatasi masalah
Pulau Jawa bagian tengah dan timur, pada sistem pencernaan.
hingga Papua Nugini bagian tenggara,
dan Cape York di Australia. Tinggi pohon Kandungan Kimia
dapat mencapai 12 m, jarang bercabang, Tanaman ini mengandung berbagai
seluruh bagian tumbuhan ditutupi turunan senyawa alkaloid akrilidon
trikoma sisik. Daunnya berhadapan, seperti lunanin, lunamarin, lunine, dan
tunggal, bertumpuk di ujung cabang, lunakrin, antibakteri, antikanker, dan
berbadan lanset terbalik sampai antitubercolusis.
membulat atau sebaliknya bulat telur
sampai lanset, bunga jantan dan betina Khasiat/Obat:
tidak berada dalam satu pohon. Biji Obat sakit mata (Ubukora, Desa Manurara).
berbentuk bulat telur terbalik, berwarna
coklat tua sampai coklat kemerahan. Bagian yang digunakan:
erbanyakan tanaman ini dapat melalui biji Kulit batang.
atau dengan cara dicangkok. Tumbuhan
ini dimanfaatkan sebagai herbal oleh Cara Meramu
beberapa suku bangsa di Indonesia. Ambil kulit batang secukupnya lalu
Rebusan kulit kayu dan daun Kemaitan dihancurkan campur sedikit air kemudian
dapat mengobati bagian badan yang digunakan sebagai obat tetes mata.
bengkak, penyakit kulit dan afrodisiak.
Masyarakat Sulawesi Tengah dan Sulawesi Status Perlindungan
Tenggara memanfaatkan kulitnya untuk PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
obat tetes mata. Sementara itu di Filipina P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 201

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

140. Tada Malara (Melicope latifolia (DC.) T.G. Hartley)

Nama Lokal : Tada Malara (Wanggameti-Sumba Timur),
Nama Ilmiah : Melicope latifolia (DC.) T.G. Hartley

Family : Rutaceae

Morfologi karena berkhasiat mengobati anti Pacet,
Tada malara tumbuh sebagai semak Rematik, haid tidak lancar, sakit pinggang,
atau pohon setinggi 30 meter (100 kaki). sakit ulu hati.
Perbungaan sering padat dan berukuran
panjang hingga 24 cm. Buahnya Bagian yang digunakan:
berbentuk bulat panjang dan panjangnya Daun dan kulit
0,45 cm. tumbuhan ini termasuk daun
tunggal dengan bentuk daun membundar Cara Meramu
telur, ujung daun lancip, pangkal daun Untuk membuat ramuan anti pacet
berbentuk melanjut, bentuk tepi daun rata. dengan cara daun di haluskan dan di
Permukaan atas daun hijau mengkilap. gosokkan di kulit; untuk rematik dan ulu
hati: kulit dihaluskan tambahkan sedikit
Kandungan Kimia air dan olesakan di dada, sedangkan
Mengandung dua senyawa benzopiran untuk pinggang oleskan di pinggang.
yakni O-metiloktadrenolon dan
alloevodiono Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Khasiat/Obat P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Masyarakat Desa Wanggameti biasa
memanfaatkan tumbuhan Tada malara

202 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

141. Litu Walawu (Micromelum minutum Wight. & Arn.)

Nama Lokal : Litu Walawu (Kambatawundut-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Micromelum minutum Wight. & Arn.

Family : Rutaceae

Morfologi Kandungan Kimia:
Micromelum minutum adalah tumbuhan Micromelum minutum memiliki kandungan
berhabitus pohon evergreen yang dapat senyawa kumarin, triterpen, alkaloid dan
tumbuh setinggi 10 meter bahkan ada fenilpropanoid.
yang sampai 20 meter dengan diameter 15
– 30 cm. Daunnya majemuk dengan jumlah Khasiat/Obat:
helaiaan 3 – 8 pasang, menyirip ganjil Mengobati bekas gigitan ular hijau
(imparipinnate), duduk daun berseling (Kambatawundut)
(alternate), daun berbentuk telur (ovate) dan
ada pula yang berbentuk ujung meruncing Bagian yang digunakan:
melebar pada pangkal (lanceolate). Ujung Daun dan Kulit
daun acute (Kedua sisinya lurus dan
perlahan-lahan dan berakhir di satu titik), Cara Meramu
pangkal daun tidak rata (asymmetrical Adapun cara pemanfaatnya adalah daun
atau oblique), permukaan daunnya biasa dari Litu walawu dimasak kemudian
(glabrous) atau dengan berambut halus, dipakai untuk mandi, sedangkan kulitnya
tepi daun rata (entire), tidak memiliki ditumbuk dicampur dengan sirih pinang
stipula (daun penumpu). Bunga majemuk lalu ditempelkan ke luka bekas gigitan
yang tumbuh di ujung atas pohon (flos ular.
terminalis) dengan panjang tangkai bunga
3 mm dan biseksual. Buahnya seperti buah Status Perlindungan
berry, berdiameter 1cm dan berdaging PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
dengan jumlah biji dalam buahnya P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
sebanyak 1 – 3 biji.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 203

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

142. Tada Bara/Tadambara (Paramignya sp.)

Nama Lokal : Tada bara/Tadambara (Kambatawundut-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Paramignya sp.

Family : Rutaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Tada bara/tadambara merupakan salah Tadabara dimanfaatkan oleh masyarakat
satu spesies dari family Rutaceae bergenus Kambatawundut untuk mengobati lesu,
Paramigya. Paramignya sp. yang ditemukan sakit punggung, dan luka dalam.
di kawasan hutan Kambatawundut ini
merupakan tumbuhan ber­habitus semak Bagian yang digunakan:
yang tidak tegak dimana tangkainya Daun dan kulit batang.
seperti menjalar hampir menyerupai
tali-talian. Daun tunggal, dengan duduk Cara Meramu
daun alternate (berseling), bentuk daun Cara pemanfaatannya yaitu daun, akar
elliptic (bagian terlebar di tengah, bagian dan kulit batang dari tumbuhan ini
ujung dan pangkal sama lebarnya), apex direbus bersamaan lalu diminum air
broadly acute (Kedua sisinya lurus dan rebusannya. Selain itu, tumbuhan ini juga
perlahan-lahan dan berakhir di satu titik), dapat mengobati penyakit sesak napas
base obtuse (pangkalmembulat men­dekati dengan cara kulit batang ditambahkan
tangkai daun), tepi daun rata (entire), abu dapur kemudian dikunyah dan
dan permukaan daun licin, terdapat bud dicampur dengan sirih pinang lalu
(mata tunas/titik tumbuh) pada ketiak dibalurkan ke dada.
daun.
Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

204 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

143. Tarapaniu (Spatholobus littoralis Hassk.)

Nama Lokal : Tarapaniu (Oka Wacu-Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Spatholobus littoralis Hassk.

Family : Leguminoceae/Fabaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Merupakan tumbuhan merambat/liana di Batang, akar dan kulit
pohon kayu dengan ketinggian hingga
50 meter. Daun tarapaniu ini berbentuk Cara Meramu
tajam dengan warna hijau berpinak daun Untuk mengobati diare dan sakit
tiga dan berseling. Tangkai daun kecil. pinggang: akar dan kulit pohon tarapaniu,
Bunganya kecil dengan variasi warna kulit tadamorumanipa campurkan
ungu, pink, dan putih. kemudian rebus biasa lalu minum (Oka
Wacu).
Kandungan Kimia
Mengandung fenolik, steroid, tannin, Status Perlindungan
alkaloid, saponin, terpenoid, hingga PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
alkaloid. Senyawa aktif antioksidan yang P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
berlimpah membuatnya mampu menjadi
penawar radikal bebas.

Khasiat/Obat
Mengobati obat diare dan sakit pinggang
(Oka Wacu); mengobati kanker (Literatur).

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 205

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

144. Cendana (Santalum album L.)

Nama Lokal : Cendana (Oka Wacu- Sumba Tengah)
Nama Ilmiah : Santalum album L.

Family : Santalaceae

Morfologi payung menggarpu (cymose) atau malai
Tanaman cendana dapat berupa pohon, (panicle), dengan hiasan bunga yang
pada fase semai atau kecambah, pohon seperti tabling, berbentuk lonceng,
cendana hidup parasit pada tumbuhan panjang 2–3 mm, yang pada awalnya
lain, melalui sistem perakarannya. berwarna kuning, kemudian berubah
Perawakan tanaman ini kurang begitu menjadi merah gelap kecoklat-coklatan.
menarik. Batang pohon pada umumnya Buahnya, buah batu (drupe), jorong
berukuran pendek, meskipun tinggi (ellipsoid), kecil, berwarna merah kehitam-
tanaman ini dapat mencapai 12–15 m hitaman dan panjangnya kurang lebih
dan diameter batangnya sekitar 20–35 cm. 1 cm. Biji mudah sekali berkecambah, akan
Daun tunggal, Daunnya yang berwarna tetapi harus segera mendapatkan tanaman
hijau ini berukuran kecilkecil, 4–8 cm x inangnya, supaya dapat bertahan hidup.
2–4 cm dan relatif jarang. Bentuk daun­ Pada fase inilah cendana hidup sebagai
nya bulat memanjang dengan ujung daun parasit atau sering disebut semi-parasit.
lancip (acute) dan dasar daun lancip sampai
seperti bentuk pasak (cuneate); pinggiran Kandungan Kimia
daunnya bergelombang; tangkai daun, Minyak atsiri adalah bagian yang paling
kekuning-kuningan, 1-1,5 cm panjangnya. bernilai dari cendana. Bagian kayu
Perbungaannya (inflorescence) seperti dari akar cendana adalah yang paling

206 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

potensial sebagai sumber minyak atsiri (daun) Habolu (daun, kulit, akar) direbus
dengan kandungan 10%. Bagian kayu selama 5 menit dengan air 0.8 L.
(teras) batangnya mengandung 4-8% Maksimal campuran dari ketiga tanaman
minyak atsiri, sedangkan ranting utama tersebut direbus 3 kali dalam waktu 3
mengandung minyak atsiri 2-4%. hari 3 malam. Setiap 1 x airnya dipakai
untuk mandi dan sisanya diminum pagi,
Minyak atsiri yang diperoleh dari kayu siang, malam setiap harinya. Untuk obat
bagian terluar memiliki kandungan lambat bersalin/supaya lancar melahirkan:
komponen teroksigen (Santalol, santalil, taruh dalam 1 gelas air kerikan batang
asetat) 3% dan hidrokarbon (santalena) cendana lalu minum 3 rumpun daun
50%. Minyak cendana juga mengandung rumput sawah diikat di tali pusat. Untuk
senyawa asam seskiterpena yaitu obat maag: kerikkan bagian batang yang
asam dihidroa-norkurkumenat, asam harum tambahkan kerikan tanduk rusa
a-bergamotinat dan asam dihidro- tambah air hangat lalu minum 1 gelas/
oc-santalat. Selain minyak atsiri, kayu hari. Untuk mengobati luka tertikam
cendana mengandung zat warna yang dapat juga dengan meremas-remas daun
di­sebut santalin dan santarubin. Bagian kerihi tambahkan kerikan batang cendana
kulit batang mengandung triterpena, lalu tempelkan di bagian yang luka.
turunan asam palmitat dan tanin dengan
kandungan sebesar 14%. Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Khasiat/Obat P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
mengobati obat tertikam, obat sakit
badan, asam urat (Oka Wacu); obat Maag
(Oka Wacu); Obat lambat bersalin/supaya
lancar melahirkan (Oka Wacu); obat luka
tertikam (Oka Wacu); kulit kayu dan
minyak pohon cendana sebagai obat
herbal yang memiliki khasiat mencegah
penyakit disentri, sebagai anti perdangan,
dan menjadi pembersih saat menstruasi
pada perempuan (Literatur).

Bagian yang digunakan:
Cendana (daun, batang)

Cara Meramu
Untuk mengobati tertikam, obat sakit
badan, asam urat (Oka Wacu) ramuan
Cimung (daun, kulit, akar) Cendana

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 207

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

145. Kahi Kataru (Filicium decipiens (Wight & Arn.)

Thwaites)

Nama Lokal : Kahi Kataru (Mahaniwa-Sumba Timur), Kerai payung (umum)
Nama Ilmiah : Filicium decipiens (Wight & Arn.) Thwaites
Family : Sapindaceae

Morfologi yang sangat banyak, pada umumnya
Tinggi pohon dapat mencapai 25 m. tajuk tanaman ini rimbun berdaun lebat
Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular sehingga banyak dimanfaatkan sebagai
sehingga membentuk seperti payung. tanaman peneduh. Batang Kahi Kataru
Tanaman ini memiliki cabang yang berwarna abu-abu kecoklatan dengan
banyak dengan tinggi bebas cabang kulit batang retak-retak tidak teratur
yang rendah, bahkan ada yang hanya dan pada umumnya arah retakan vertikal.
beberapa centimeter saja di atas per­ Dalam retakan tersebut, batang terlihat
mukaan tanah. Cabang tumbuh me­ sedikit kemerahan. Kahi Kataru memiliki
nyudut tajam ke arah atas menjadikan bunga sempurna yang terdapat benang
bentuk tanaman ini cukup indah. sari dan putik. Susunan bunganya adalah
Kondisi cabang tanaman inilah yang bunga majemuk. Bunganya berukuran
menyebabkan pemanfaatan kayunya kecil, berwarna putih kekuningan, ukuran
kurang maksimal. Dengan adanya cabang tangkai bunga kecil yaitu 0,3 cm. Malainya

208 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

muncul dari ketiak daun yang dekat
dengan ujung ranting. Panjang malai
antara 10-35 cm. Sama halnya dengan
bunganya, buah tanaman ini berukuran
sangat kecil, pada tiap buah umumnya
berisi satu biji. Buah termasuk tipe
buah batu berbentuk bulat memanjang
berukuran lebar sekitar 0,6 - 0,8 cm dan
panjang sekitar 0,9 - 1 cm dengan warna
ungu kehitaman dan mengkilat.

Kandungan Kimia:
Mengandung saponin

Khasiat/Obat
Masyarakat desa Mahaniwa basa me­
manfaatkan tumbuhan ini untuk me­
ngobati gatal-gatal disekujur tubuh
gatal-gatal.

Bagian yang digunakan:
Kulit batang dan daun

Cara Meramu
Adapun cara pemanfaatannya adalah
Kulit batang dan daun direbus, rebusan
air paling atas diminum satu gelas,
sisanya gunakan untuk mandi.

Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 209

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

146. Kici Kataru (Lepisanthes sp.)

Nama Lokal : Kici Kataru (Kambatawundut-Sumba Timur), Kati Kataru (Nggongi, Sumba

Timur).
Nama Ilmiah : Lepisanthes sp.

Family : Sapindaceae

Morfologi petiolule) kadang dijumpai daun seperti
Kici Kataru merupakan salah satu sayap. Batang hijau keputihan dan kasar
spesies family Sapindaceae bergenus dan Nampak seperti bergaris pecah, kulit
Lepisanthes. Daunnya majemuk bertipe batangnya mudah digerus.
even pinnate (menyirip genap) dengan
duduk daun berseling. Jumlah helaian Khasiat/Obat
daunnya pada setiap tangkai daun masyarakat penyangga kawasan TN
sebanyak 3 – 4 pasang, tetapi lebih Matalawa biasa menggunakan dalam
banyak dijumpai 3 pasang. Warna daun mengobati luka bekas gigitan ular.
hijau tua dan dan adapula yang hijau
muda. Bentuk daun elliptic (bagian Bagian yang digunakan:
terlebar di tengah), bagian ujung dan Kulit batang Kici kataru
pangkal seimbang lebarnya), Apex
broadly acute (ujung Kedua sisinya Cara Meramu
lurus dan perlahan-lahan dan berakhir Kulit dari Kici Kataru dikunyah-kunyah
di satu titik), base Attenuate (pangkal dan ditempelkan pada bekas gigitan ular.
daun yang lebar tiba-tiba menyempit ke
tangkai daun). Tepi daun rata dengan Status Perlindungan
permukaan daun glabrous (biasa). Pada PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
rachis (jarak antara anak tangkai daun/ P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

210 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

147. Kahembi/Kesambi (Schleichera oleosa)

Nama Lokal : Kahembi (Tandulajangga-Sumba Timur), Kesambi (Jawa)
Nama Ilmiah : Schleichera oleosa

Family : Sapindaceae

Morfologi Kandungan Kimia:
Pohon kesambi dapat mencapai tinggi mengandung alkaloid, saponin dan tanin.
hingga 40 m, dengan diameter hingga
2 m. Biasanya batang pohon kesambi Khasiat/Obat
selalu bengkok dan bermata kayu serta Untuk obat pegal-pegal (Tandulajangga);
berbanir. Kulitnya halus, berwarna abu- sebagai obat antibakteri penyebab
abu. Batangnya silindris, berkerut, dan infeksi, menyembuhkan penyakit eksim,
tipis, berbulu pendek berwarna kuning kudis, koreng dan obat radang telinga.
kemerahan ketika muda dengan kelenjar (Laiteratur).
tertentu, hitam, kemudian coklat kekuningan
seperti abu. Daunnya bersirip genap, anak Bagian yang digunakan:
daun terakhir seringkali seperti ujung anak Kulit batang
daun. Bentuk daunnya lanset, berseling,
panjang 11-25 cm, lebar 2-6 cm, tepi rata, Cara Meramu
ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai Masyarakat Desa Tandulajangga biasa
bulat, panjang + 1 cm dan berwarna hijau. memanfaatkan tumbuhan ini untuk
Bunga terletak pada bagian cabang yang mengobati pegal-pegal, adapun cara
tidak berdaun, kadang-kadang terletak pemanfaatanya adalah dengan cara
diketiak daun, warna kuning pucat hingga merebus satu liter air untuk 2 lembar kulit
hijau pucat. Bunga kesambi adalah bunga ukuran 8x20 cm, minum 1 gelas penuh
majemuk, berbentuk tandan, di ketiak daun sehari 3 kali, cara merebus: rebus bahan
atau ujung batangan, kelopak 4-6 lembar, sampai berkurang setengahnya.
bersatu di pangkal, berduri, hijau dan warna
mahkotanya putih. Buah dan biji berbentuk Status Perlindungan
bulat dengan diameter biji 6-10 cm, buah PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
terdiri atas 1-2 biji, biji dikelilingi oleh kulit P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
berwarna cokelat kehitaman. Termasuk akar
tunggang dan berwarna cokelat muda.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 211

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

148. Kata (Lygodium circinatum (Burm.f.) Sw.)

Nama Lokal : Kata (Praingkareha-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Lygodium circinatum (Burm.f.) Sw.

Family : Schizaeaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Batang: Menjalar dan membelit pada Daun
tumbuhan lain, kadang-kadang paku ini
bercabang dua dan setiap percabangan Cara Meramu
bercabang lagi. Daun: Warna hijau, Masyarakt Desa Praingkareha biasa
susunan daunnya menyirip, dengan memanfaatkan tumbuhan Kata ini untuk
bentuk menjari antara 2-5 helai tepi daun mengobati luka/memar dalam adapun
bergerigi dan berwarna pucat. Sorus: cara pemanfaatannya adalah dengan
Pada daun yang subur sorusnya terletak kunyah daun kata secukupnya lalu
di tepi ujung-ujung gerigi daun. Warna dimakan/telan.
sorus coklat, bentuk bulat.
Status Perlindungan
Khasiat/Obat PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
masyarakt Desa Praingkareha biasa P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
memanfaatkan tumbuhan Kata ini untuk
mengobati luka/memar.

212 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

149. Bara Kajia (Buddleja asiatica Lour.)

Nama Lokal : Bara Kajia (Wanggameti-Sumba Timur), Bunga harum sari (umum)

Nama Ilmiah : Buddleja asiatica Lour.

Family : Scrophulariaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Bara Kajia dapat tumbuh setinggi Daun
sampai 7 m di alam liar. Daunnya biasa­
nya berbentuk lanset sempit hingga Cara Meramu
berbentuk bulat telur, panjang kurang Dengan merebus daun dan akar bara
dari 30 cm, dilekatkan dengan tangkai kajia sebanyak satu genggam, gunakan
daun 15 mm ke cabang-cabang yang air sebanyak tiga gelas, sisa kan air
bulat. Bunga-bunga beraroma manis rebusan menjadi satu gelas kemudian
berwarna putih. diminum teratur 3 kali sehari.

Khasiat/Obat Status Perlindungan
Masyarakat Desa Wanggameti biasa me­ PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
manfaatkan tumbuhan bara kajia ber­ P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
khasiat untuk mengobati panas dalam.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 213

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

150. Tada Lenggapa (Picrasma javanica Blume)

Nama Lokal : Tada Lenggapa (Mahaniwa-Sumba Timur), Ki Pahit (Sunda)
Nama Ilmiah : Picrasma javanica Blume

Family : Simaroubaceae

Morfologi Bagian yang digunakan:
Picrasma javanica tumbuh hingga 24 Kulit, daun
meter (80 kaki) dengan diameter batang
hingga 25 sentimeter (10 in). Kulitnya Cara Meramu
gelap dan halus. Bunganya berwarna Kulit dan daun direbus, kemudian rebusan
putih hingga kuning atau hijau. Buahnya air paling atas minum satu gelas, sisanya
berwarna hijau hingga merah atau biru, di pakai mandi.
bulat telur hingga bulat dan berukuran
diameter 1,2 cm (0,5 in). Status Perlindungan
PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Kandungan Kimia P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Hasil penapisan ekstrak kulit batang
menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin dan steroid/terpenoid.

Khasiat/Obat
Masayarakat Desa Mahaniwa biasa me­
manfaatkannya untuk membersihkan Ibu
pasca persalinan (nifas).

214 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

151. Hapoku (Physalis angulata)

Nama Lokal : Hapoku (Mahaniwa), Kapopuk (Praingkareha), Rau Mahu Mandu (Kambata

Wundut), Cecendet (Sunda), Ciplukan (umum)
Nama Ilmiah : Physalis angulata L.

Family : Solanaceae

Morfologi Bunga tunggal, di ujung atau ketiak
Physalis angulata L. adalah tumbuhan daun, simetri banyak, tangkai bunga
herba anual (tahunan) dengan tinggi tegak dengan ujung yang mengangguk,
0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian
percabangan menggarpu, bersegi tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk
tajam, berusuk, berongga, bagian yang genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau
hijau berambut pendek atau boleh dengan rusuk yang lembayung. Mahkota
dikatakan gundul. Daunnya tunggal, berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm,
bertangkai, bagian bawah tersebar, di kuning terang dengan noda-noda coklat
atas berpasangan, helaian berbentuk atau kuning coklat, di bawah tiap noda
bulat telur-bulat memanjang-lanset terdapat kelompokan rambut-rambut
dengan ujung runcing, ujung tidak sama pendek yang berbentuk V. Tangkai
(runcing-tumpul-membulat-meruncing), benang sarinya kuning pucat, kepala
bertepi rata. sari seluruhnya berwarna biru muda.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 215

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

Putik gundul, kepala putik berbentuk Cara Meramu
tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak Daun, batang dan akar di rebus meng­
bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, gunakan tiga gelas air, kemudian sisakan
panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai satu gelas air, minum selagi hangat satu
kuning jika masak, berurat lembayung, kali sehari.
memiliki kelopak buah.
Status Perlindungan
Kandungan Kimia PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
dalam ciplukan antara lain saponin,
flavonoid, polifenol, dan fisalin.

Khasiat/Obat
Masayarakt sekitar kawasan mengguna­
kan tumbuhan ini untuk mengobati sakit
dalam dan stroke.

Bagian yang digunakan:
Semua bagian

216 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

152. Kanduru Ahu (Solanum torvum Sw)

Nama Lokal : Kanduru Ahu (Wanggameti-Sumba Timur), Takokak (Sunda), Cepokak

(Jawa)
Nama Ilmiah : Solanum torvum Sw

Family : Solanaceae

Morfologi solasonin 0,1%. Daunnya terdapat
Kanduru Ahu adalah tumbuhan perdu, neochlorogenine dan panicolugenin.
yang tingginya dapat mencapai 4 m. Sedangkan pada akarnya terdapat
Namun biasanya, kurang dari 2 m. kandungan jurubine.
Hampir semua bagian tumbuhan ini
berduri, kecuali hanya buah yang ditutupi Khasiat/Obat
rambut.Daunnya bulat telur dengan di Desa Wanggameti Kanduru Ahu ini
pangkal seperti jantung atau membulat, berkhasiat dalam mengobati sakit gigi.
dengan ujung yang tumpul. Panjang
daun 7–20 cm dan lebarnya 4–18 cm. Bagian yang digunakan:
Tangkai perbungaannya pendek, sering Akar
bercabang-cabang dan banyak bunganya.
Bunganya berbentuk bintang berwarna Cara Meramu
putih, yang di tengahnya kuning. Ambil akar kurang lebih sepanjang 10 cm,
Buahnya berjenis buah buni, kecil, dan kemudian akar dikunyah didalam mulut,
banyak. ampasnya dibuang. Lakukan 2 kali sehari
saat pagi dan sore hari.
Kandungan Kimia
Pada buah mentah terdapat chlorogenin, Status Perlindungan
sisalogenone, torvogenin, dan vitamin PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
A, antioksidan. Buah keringnya terdapat P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 217

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

153. Marra (Tetrameles nudiflora)

Nama Lokal : Marra (Sumba), Binong (Sunda), Winong (Jawa)
Nama Ilmiah : Tetrameles nudiflora R. Br.

Family : Tetramelaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Merupakan Pohon dengan ciri khas pada Masyarat Desa Billa biasa memanfaatkan
akar tambinya yang dapat menjalar tumbuhan ini untuk membersihkan luka
dipermukaan tanah dan batuan. Selain ibu baru melahirkan dan bayi baru lahir.
itu sosok batangnya yang tinggi mampu
mencapai lebih dari 50 meter. Batang Bagian yang digunakan:
bagian bawah tidak bercabang hingga Kulit
ketinggian sekitar 30-an meter. Kulit
batang halus. Diameter batang juga Cara Meramu
cukup besar dan mampu mencapai 6 Kulit batang Mara direbus secukupnya
meter. Daun pohon winong berbentuk kemudian air rebusannya dipakai mandi.
hati berwarna hijau dengan tepi daun
bergerigi dengan panjang 10-26 cm dan Status Perlindungan
lebar 9-20 cm. Bunganya tersusun dalam PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
malai yang terdiri atas bunga jantan dan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
bunga betina. Buah marra lonjong atau
bulat telur.

218 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

154. Hayi (Wikstroemia androsaemifolia Decne)

Nama Lokal : Hayi (Wanggameti, Mahaniwa, Kamabata Wundut-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Wikstroemia androsaemifolia Decne

Family : Thymelaeaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Semak, setinggi 2,5 m, diameter batang Masyarakat Desa Wanggameti dan
hingga 4 cm, bercabang merah-coklat, Mahaniwa biasa memanfaatkan tumbuhan
tunas aksila yang ditutupi rambut ini untuk mengobati gatal-gatal.
keemasan-cokelat. Dengan susunan
daun berseling berhadapan, tipis; tangkai Bagian yang digunakan:
daun 2 mm; daun berbentuk lanset Daun dan akar
menyempit, 2-8 cm × 1-4 cm dengan
vena menonjol di bawah. Perbungaan Cara Meramu
suatu rasem, bunga 4-10, biasanya 3 Masyarakat Desa Wanggameti dan
bersamaan di bagian atas branchlet Mahaniwa biasa menggunakan tumbuhan
(1 terminal, 2 aksila); tangkai panjang Hayi untuk mengobati gatal-gatal,
sampai 3,5 cm, panjang tangkai 1 mm; adapun pemanfaatannya adalah dengan
bunga kuning-hijau, 4-merous, berbentuk cara merebus lima puluh lembar daun
tabung; tabung bunga (hypanthium) dan akar hayi secukupnya menggunakan
panjang 9-12 mm. Buah ellipsoid, buah panci sedang, air rebusan paling atas
berbiji merah. Biasanya hayi ini tumbuh diminum dan sisanya dipakai mandi. Ini
di padang rumput, semak belukar dan diulang pagi dan sore hari.
hutan terbuka.
Status Perlindungan
Kandungan Kimia PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
mengandung senyawa flavonoid, glikosida, P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
tanin dan steroid/triterpenoid yang
merupakan senyawa aktif antioksidan.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 219

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

155. Kaparak Luku (Villebrunea rubescens (Blume)

Blume)

Nama Lokal : Kaparak Luku (Sumba Timur), Nangsi (Sunda), Jilat (Serui)
Nama Ilmiah : Villebrunea rubescens (Blume) Blume
Family : Urticaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Kaparak Luku termasuk pohon kecil atau Di desa Wanggameti Kaparak Luku
perdu dengan tinggi antara 3 – 8meter. memiliki khasiat dalam mengobati asma/
Buahnya lebat berukuran kecil berwarna sesak napas.
kekuning-kuningan. Bentuk daun lanset
melebar. Daun tunggal dengan bentuk Bagian yang digunakan:
ujung daun lancip dan pangkal daun Daun
melanjut, bentuk tepi daun bergerigi
halus. Cara Meramu
Ambil daun Kaparak Luku sebanyak
Kandungan Kimia satu genggam, direbus dengan 2 gelas
memiliki senyawa golongan isoflavon, air gunakan api sedang sisakan 1 gelas
asam lemak, triterpenoid dan alkaloid. kemudian diminum selagi hangat pada
Menurut penelitian sebelumnya hasil pagi dan sore hari.
skrining fitokimia menunjukan bahwa
tumbuhan daun Kaparak Luku ini Status Perlindungan
mengandung senyawa flavonoid, alkaliod, PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
saponin, tanin, dan kuinon. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

220 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

156. Airibu (Lantana camara L.)

Nama Lokal : Airibu (Wanggameti-Sumba Timur), Saliara (Sunda), Tembelekan (umum)
Nama Ilmiah : Lantana camara L.

Family : Verbenaceae

Morfologi Khasiat/Obat
Batang: herba batang berbulu dan Masyarakat Desa Wanggameti Airibu ini
berduri serta berukuran lebih kurang berkhasiat mengobati sakit kepala dan
2 m. Daunnya kasar, beraroma dan pegal badan.
berukuran panjang beberapa sentimeter
dengan bagian tepi daun yang bergerigi. Bagian yang digunakan:
Bercabang banyak, ranting bentuk segi Daun
empat, ada varietas berduri dan ada
varietas yang tidak berduri. Daun: daun Cara Meramu
tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat Untuk mengobati sakit kepala dan pegal
telur ujung meruncing pinggir bergerigi badan dengan merebus daun Airibu
tulang daun menyirip, permukaan atas sebanyak sembilan lembar dengan tiga
berambut banyak terasa kasar dengan gelas air, dengan menggunkan api sedang
perabaan permukaan bawah berambut sisakan satu gelas air rebusan, rutin minum
jarang. Bunga: bunga dalam rangkaian dalam kondisi anget-anget kuku selama 3
yang bersifat rasemos mempunyai warna kali sehari (pagi, siang dan malam).
putih, merah muda, jingga kuning, dsb.
Buah: buah seperti buah buni berwarna Status Perlindungan
hitam mengkilap bila sudah matang. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
Kandungan Kimia
Mengandung bahan-bahan aktif seperti
senyawa alkaloid (lantanine), flavanoid
dan juga terpenoid.

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 221

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

157. Kajakataki (Leea angulata Korth. ex Miq.)

Nama Lokal : Kajakataki (Manurara- Sumba Tengah)

Nama Ilmiah : Leea angulata Korth. ex Miq.

Family : Vitaceae

Morfologi Kandungan Kimia:
Leea angulata Korth. ex Miq. adalah Daun dan ranting memiliki sifat antiseptic
tanaman berduri yang tumbuh sebagai
semak belukar atau pohon yang memiliki Khasiat/Obat:
tangkai banyak. Tinggi tanaman ini bisa Penangkal ular, obat terkena gigitan ular
mencapai 6-15 m, meskipun biasanya lebih (Ubukora, Desa Manurara).
kecil. Tanaman dipanen dari alam untuk
penggunaan obat lokal. Persebarannya Bagian yang digunakan:
di Asia sampai Pulau Nikobar, Thailand, Batang yang sudah berkayu.
Malaysia, Indonesia, Filipina. Habitat
di hutan sekunder, khususnya pada Cara Meramu
lahan berpasir dan sekitar sungai, pada Untuk penangkal ular ambil batang
ketinggian hingga 1500 mdpl. potong kecil kemudian dibawa atau
ditaruh di tempat sesuai kebutuhan
Tanaman ini merupakan Angiospermae, seperti masyarakat di sini biasanya ditaruh
dengan daun alternate, menyirip, di dompet. Untuk obat gigitan ular, air
bipinnate atau tripinnate memiliki rendaman dari akar tanaman dioleskan.
panjang 15-60 cm. Tunas bunganya
bercabang mencapai lebar 5-10 cm. Status Perlindungan
Bunganya berwarna putih kehijauan. PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
Buahnya berwarna kebiruan lebarnya 8 P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
mm, berisi hingga 6 biji.

222 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

158. Kabalawora (Ampelocissus sp.)

Nama Lokal : Kabalawora (Praingkareha-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Ampelocissus sp.

Family : Vitaceae

Morfologi menempel pangkal bakal buah), putik
Merupakan tumbuhan herba atau ber­ beralur 5-10. Buah dengan 1-4 biji dengan
kayu yang menggunakan sulur untuk bentuk memanjang hingga bundar telur
merambat. Marga ini berbeda dari sungsang.
marga Vitaceae lainnya karena mem­
punyai indumentum berwarna putih Khasiat/Obat
hingga merah yang ada di seluruh Masyarakat Desa Praingkareha biasa
permukaan tumbuhan, tipe perbungaan memanfaatkan tumbuhan Kabaloawora
malai dengan sulur yang berada untuk mengatasi Diare.
pada perbungaan; bunga biseksual,
berbilangan 4-5; buah beri berdaging; biji Bagian yang digunakan:
1- 4. potongan melintang biji berbentuk Daun
T dan jumlah kromosomnya 20. Adapun
beberapa ciri yang dapat membedakan Cara Meramu
satu jenis dengan jenis lainnya pada Merebus daun sebanyak 9 lembar dengan
marga Ampelocissus, yaitu daun air enam gelas hingga tersisa empat
tunggal bercuping 3-5 hingga majemuk gelas, diminum 2 kali pagi dan sore hari.
menjari 3-9; daun mahkota berbentuk
memanjang, membulat-memanjang, Status Perlindungan
menyebar atau membengkok pada PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
antesis; cakram bunga (glandular yang P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 223

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

159. Wunga/Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.)

Nama Lokal : Wunga/Turi (Mahaniwa-Sumba Timur)
Nama Ilmiah : Sesbania grandiflora (L.) Pers.

Family : Vitaceae

Morfologi Kandungan Kimia
Tanaman wunga/turi berupa pohon Tanaman turi memiliki banyak manfaat.
dan tumbuh tegak. Tinggi tanaman turi banyak mengandung nutrisi antara
5-12 m dan umurnya tidak panjang. lain bunga dan daun merupakan sumber
Kulit luar batangnya berwarna abu utama vitamin C dan kalsium. Selain
kehitam-hitaman, kasar, dan terdapat itu, daun turi terdiri dari protein 8,4 g;
retakan vertikal yang panjangnya 1-2 karbohidrat 11,8 g; kalsium 1130 mg.
cm (Purwanto, 2007). Pertumbuhan
tanaman turi cepat, perakaran dangkal, Khasiat/Obat
dan cabang menggantung. Daun turi Masyarakat Desa Mahaniwa biasa
majemuk menyirip dengan jumlah anak memanfaatkan tumbuhan Wunga/Turi
daun genap. Bentuk anak daun oval, ini untuk mengobati Patah Tulang.
lonjong, atau lanset. Bunga berbentuk
tandan tumbuh pada ketiak daun. Bagian yang digunakan:
Kelopak bunga berbentuk sabit dan Daun dan Kulit
mahkota bunga berbentuk lonceng.
Mahkota bunga dibedakan menjadi Cara Meramu
warna putih dan merah sesuai dengan Daun dan kulit Wunga/Turi di tumbuk
varietasnya. Polongnya menggantung dan tempelkan pada lokasi yang patah.
berbentuk ramping dan lurus dengan
ujung meruncing. Ukuran panjang Status Perlindungan
polong 30-50 cm. Saat masih hijau PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
polong berwarna hijau dan saat sudah P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
tuan berwarna kuning- coklat kehitaman.
Bijinya berbentuk lonjong dan berwarna

coklat sampai hitam.

224 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

160. Langguahau (Alpina galanga (L.) Wild)

Nama Lokal : Langguahau (Sumba Timur), Lengkuas (Umum)
Nama Ilmiah : Alpina galanga:(L.) Wild

Family : Zingiberaceae

Morfologi Kandungan Kimia
Tumbuhan lengkuas termasuk tumbuhan kandungan rimpang yang kaya akan
terna berumur panjang dengan tinggi 1-2 saponin, tanin, flavonoida, dan minyak
meter, tumbuhan ini biasa tumbuh dala atsiri. Selain itu, terdapat kandungan
rumpun yang rapat. Batang lengkuas aktif basonin, eugenol, galangan, dan
tegak dan tersusun dari pelepah-pelapah galangol.
daun yang bersatu membentuk batang
semu an berwarna hijau keputihan. Khasiat/Obat
Batang muda lengkuas muncul dari Masyarakat Desa Wanggameti biasa
pangkal batang tua. Rimpang lengkuas memanfaatkan tumbuhan lengkuas
besar dan tebal, berbentuk silindris, sebagai penyakit kulit panu dan kurap.
berdaging dengan diameter 2-4 cm.
bagaian luar rimpang berwarna coklat Bagian yang digunakan:
agak kemerahan atau kuning kehijauan Umbi
dan mempunyai sisik berwarna putih.
Cara Meramu
Daun tunggal berwarna hijau, memp­ unyai Ambil Umbi lengkuas sebanyak dua
tangkai yang pendek dengan susunan ruas kemudian direbus menggunakan
berselang seling, daun di bagaian atas air sebanyak 2 gelas, sisakan air hingga
dan bawah memiliki ukuran lebih kecil satu gelas dan diminumkan airnya sehari
bila dibandingkan dengan daun dibagian dua kali pagi dan siang hari.
tengah, bentuk daun lengkuas lanset
memanjang, bagian ujung runcing dan Status Perlindungan
pangkalnya menumpul lalu bagaian tepi PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
daun merata. P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 225

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

161. Kunyit (Curcuma domestica Valeton)

Nama Lokal : Kunyit (Umum); Kunir (Jawa); Janar (Banjar); Koneng (Sunda); Konyet

(Madura); Kunyir (Komering)
Nama Ilmiah : Curcuma domestica Valeton

Family : Zingiberaceae

Morfologi bulat telur memanjang dengan per­
Kunyit adalah salah satu jenis rempah- mukaan agak kasar. Pertulangan daun rata
rempah yang banyak digunakan sebagai dan ujung meruncing atau melengkung
masakan. Persebaran tanaman ini dari menyerupai ekor. Permukaan daun
Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan berwarna hija muda. Satu tanaman mem­
Afrika. Kunyit memiliki batang semu punyai 6-10 daun.
yang tersusun dari kelopak atau pelepah
daun yang saling menutupi. Batang Bunga kunyit berbentuk kerucut runcing
kunyit bersifat basah karena mampu berwarna putih atau kuning muda
menyimpan air dengan baik, berbentuk dengan pangkal berwarna putih. Setiap
bulat dan berwarna hijau keunguan. bunga mempunyai tiga lembar kelopak
Tinggi batang kunyit mencapai 0.75-1 m. bunga, tiga lembar tajuk bunga dan
empat helai benang sari. Salah satu
Daun kunyit tersusun dari pelepah daun, dari keempat benang sari itu berfungsi
gagang daun dan helai daun. Panjang sebagai alat pembiakan. Sementara
helai daun antara 31-83 cm. Lebar daun itu, ketiga benang sari lainnya berubah
antara 10-18 cm. Daun kunyit berbentuk bentuk menjadi heli mahkota bunga.

226 MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT
DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR

Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Nasional Manupeu

Rimpang kunyit bercabang-cabang 1–3%, karbohidrat sebanyak 3%, protein
sehingga membentuk rumpun. Rimpang 30%, pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan
berbentuk bulat panjang dan membentuk garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor,
cabang rimpang berupa batang yang dan kalsium. (Chattopadhyay et al. 2004).
berada di dalam tanah. Rimpang kunyit
terdiri dari rimpang induk ata umbi kunyit Khasiat/Obat
dan tunas ata cabang rimpang. Rimpang Berdasarkan hasil wawancara di Ubukora,
utama biasanya ditumbuhi tunas yang Desa Manurara, Kab. Sumba Tengah
tumbuh ke arah samping, mendatar digunakan untuk obat luka, infeksi yang
atau melengkung. Tunas berbuku-buku sudah lama, dan sesak napas
pendek, lurus atau melengkung. Jumlah
tunas umumnya banyak. Tinggi anakan Bagian yang digunakan:
mencapai 10.85 cm. Rimpang.

Warna kulit rimpang jingga kecoklatan Cara Meramu
atau berwarna terang agak kuning Rimpang kunyit diparut, campur dengan
kehitaman. Warna daging rimpangnya minyak kelapa kemudian bungkus
jingga kekuningan dilengkapi dengan luka atau campur dengan sirih pinang
bau khas yang rasanya agak pahit dan oleskan dibagian tubuh yang luka. Untuk
pedas. Rimpang cabang tanaman kunyit pengobatan sesak napas rimpang kunyit
akan berkembang secara terus menerus ditumbuk dan diperas kemudian minum
membentuk cabang – cabang baru dan airnya.
batang semu, sehingga berbentuk sebuah
rumpun. Lebar rumpun mencapai 24,10 Status Perlindungan
cm. panjang rimpang bisa mencapai 22,5 PP.7 Tahun 1999: tidak dilindungi
cm. Tebal rimpang yang tua 4,06 cm dan P.106 Tahun 2018: tidak dilindungi
rimpang muda 1,61 cm. Rimpang kunyit
yang sudah besar dan tua merupakan
bagian yang dominan sebagai obat

Kandungan Kimia
Senyawa kimia utama dalam kunyit
adalah kurkuminoid, yang terdiri dari
kurkumin, desmetoksikumin sebanyak
10% dan bisdesmetoksikurmin 1-5% dan
zat bermanfaat lainnya seperti minyak
atsiri yang terdiri dari keton sesquiterpen,
turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%,
felandren, sabinen, borneol dan sineil.
Kunyit juga mengandung lemak sebanyak

MENYINGKAP RAHASIA JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT 227

DI TAMAN NASIONAL MATALAWA SUMBA-NUSA TENGGARA TIMUR


Click to View FlipBook Version