The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pada Masa Pandemi Covid-19

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alkindi98, 2024-02-05 21:05:35

Buku 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pada Masa Pandemi Covid-19

Buku 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pada Masa Pandemi Covid-19

7 LANGKAH GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN DIMASA PANDEMI COVID-19 H.Asmadi, S.Pd, M.Si. i


7 Langkah GSM dimasa pandemi covid-19 ii


Persembahan Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, aku persembahkan buku yang ke-1 ini untuk: 1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Dulhadi dan Ibu Patiah yang tidak pernah berhenti berdo’a, memberikan kasih sayang, motivasi, dan bantuan moril maupun materi serta melindungi kami disaat mengalami kesulitan dan melayani kami dengan sepenuh hati sehingga menjadikan kami anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan selalu taat beribadah hanyakepada Allah, S.W.T. 2. Istri tercinta Ita Suryani, S.Pd, sebagai belahan hati dan teman sehidup sematiyang telah memberikan semangat dan kebahagiaan didalam berumah tangga sehingga menjadi kelurga yang sakinah, mawadah dan warahmah. 3. Kedua pangeran ganteng Tio Galian Asta dan Ridho Anugrah Prakasa, S.H., sebagai pelindung perisai didalam keluarga yang kokoh dan tangguh serta satu bidadari cantik Mutiara Permata Putri yang senantiasa menghiasi hari-hari didalam keluarga dengan penuh keindahan dan aroma harum serta warna-warni keceriaan. H.Asmadi, S.Pd, M.Si. iii


Kata Mutiara 7 Langkah GSM dimasa pandemi covid-19 iv “ Lakukanlah hal-hal terbaik selagi kita masih hidup dan jangan berkeluh kesah terhadap segala macam cobaan dan tantangan kedepan ” Asmadi “Sedikitkanlah bicaramu dan perbanyaklah hasil karya-karyamu ” Asmadi


PRAKARTA Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan buku yang ke-1 yang berjudul “7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan dimasa Pandemi Covid - 19”. Tujuan penulisan buku ini adalah untuk memberikan semangat, motivasi dan inspirasi kepada kepala sekolah di Kota Singkawang selaku menejerial di sekolah untuk menciptakan sekolah yang ramah anak dan menyenangkan, guru sebagai sebagai pendidik yang profesional yang mampu mengelola suasana kelas, belajar, bermain dan menciptakan karakteristik anak yang bermoral, iman serta bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa serta menumbuh kembangkan kecintaan terhadap tanah air Indonesia dan memberikan pemahaman wawasan kebangsaan. Dalam penulisan buku ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Tjhai Chui Mie, S.E., MH. (Walikota Singkawang) 2. Sujianto (Ketua DPRD Kota Singkawang) 3. Dr. Aria Djalil, Ph.D (Atase Kebudayaan RI di Canbera, Australia/Tokoh Pendidikan Kalimantan Barat) 4. Rekan-Rekan Kerja Disdikbud 5. Alkindi, S.Pd. (Ketua Ikatan Guru Indonesia Kota Singkawang), sekaligus guru dan penulis di Kota Singkawang serta sebagai editor dalam penyusunan buku ini. 6. Agung Rosyadi, S.Pd.SD., M.Pd. (Ketua Jaringan Sekolah Digital Indonesia), Sekaligus guru dan penulis di Kota Singkawang sebagai E-Recording Digital Book. 7. Arie Tiyawarman, S.Pd., (Sekretaris JSDI) Sekaligus guru dan penulis di Kota Singkawang sebagai (E-Voice Writing Book). 8. Semua pihak yang telah membantu secara tulus dan ikut memberikan dukungan dalam penyusunan buku ini. Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Buku ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Amin! Singkawang, 1 Desember 2021 H.Asmadi, S.Pd, M.Si H. Asmadi, S.Pd. M.Si /v


DAFTAR ISI Persembahan iii Kata Mutiara iv Prakarta v Daftar Isi vi Part 1 GSM yang Menyenangkan 1 a. Tujuan .......................................................................................... 1 b. Tujuan .......................................................................................... 2 c. Visi & Misi ................................................................................... 2 d. Manfaat......................................................................................... 2 e. Ruang Lingkup GSM ................................................................. 3 Part 2 7 Langkah Gerakan sekolah yang menyenangkan dimasa pandemi covid-19 ................................................ 1. Berprilaku HIDUP BERSIH dan SEHAT dengan menerapkan PROKES 5 M ......................................................................... 5 2. PENATAAN LINGKUNGAN sekolah yang bersih sehat dan asri ...................................................................................... 6 3. Penguatan pendidikan karakter dengan pelaksanaan NILAI AGAMA di lingkungan sekolah sesuai agama masing-masing. 9 4. Peningkatan kualitas LITERASI dan NUMERASI dengan pendekatan ASIH, ASUH dan ASAH kepada peserta didik dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak.................... 10 5. menjadikan SEKOLAH ZONA HIJAU (aman dari covid-19, bebas narkoba, ngelem dan tindakan kekerasan (fisik/mental)......................................................................... 11 6. MEMAKSINALKAN KERJASAMA dengan orang tua/paguyuban sekolah, Komite Sekolah, Lurah, Babinkamtibnas, Babinsa, Puskesmas, Pengawas Pembina, Organisasi Profesi, dan para Tokoh Masyarakat Sesuai Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).......................... 13 7 Langkah GSM dimasa pandemi covid-19 vi


7. Merencanakan dan melaksanakan ASSESMEN NASIONAL secara sistematis untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah................................................................................... 14 Part 3 Implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan dimasa Pandemi Covid-19............................................. 18 Daftra Pustaka 34 Lampiran \Fhoto 7 Langkah Gerakan sekolah yang menyenangkan dimasa pandemi covid-19 iv


1 Gerakan Sekolah Menyenangkan a. Latar Belakang Salah satu Program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dimasa pandemi covid19 yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang merupakan gerakan perubahan menuju lingkungan belajar yang sehat dan zona hijau yang dilakukan secara bersama-sama mulai dari sekolah, guru dan masyarakat untuk mentransformasi pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah menjadi tempat yang ideal bagi siswa. Harapannya semua sekolah yang ada di Kota Singkawang mampu memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat, passion, penalaran dan talenta terbaik mereka secara menyenangkan. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dimasa pandemi covid-19 ini mempromosikan dan membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan hidup agar anak-anak bergairah menjadi pembelajar yang sukses dan mandiri. GSM telah mampu meningkatkan mutu kualitas guru serta ekosistem pendidikan diberbagai sekolah-sekolah pinggiran (suburban school) dan sekolah di tengah kota (central area school). Sejauh ini, GSM telah menyebar luaskan pengaruh ke berbagai area di Indonesia, khususnya Kota Singkawang. Melalui Program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dimasa pandemi covid-19 di Kota Singkawang, semua Sekolah berlomba-lomba untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, sekolah zona hijau, kelas-kelas yang menyenangkan terdapat pesan-pesan pembelajaran yang baik, guru yang menyenangkan sebagai role model contoh untuk digugu dan ditiru, proses pembelajaran yang meliputi, metode, teknik dan strategi yang mampu memberikan pelayanan maksimal dan menyenangkan serta menciptakan karakteristik serta menumbuh kembangkan nilai-nilai agama dan profil pancasila dalam kebhinekaan. Dalam proses pencapaiannya, Sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian siswa dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berperilaku untuk mengantarkan manusia muda (siswa) ke alam kedewasaan. Pendidikan merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. PART 1


2 Gerakan sekolah menyenangkan tidak hanya menjadi wacana, namun pemerintah telah berupaya untuk membentuk gerakan tersebut dan menerapkannya. Gerakan sekolah menyenangkan ini merupakan perpaduan dari beberapa konsep yaitu sehat, aman, dan ramah anak. Konsep sekolah menyenangkan yang bertujuan agar anak dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan tanpa terbebani, untuk menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa, dapat tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal, dan lain-lain. Halhal tersebutlah yang menjadi perpaduan dalam menciptakan sekolah yang menyenangkan. Efek deri sekolah menyenangkan tidak hanya dirasakan bagi siswa saja, namun termasuk juga guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Akar konsep sekolah menyenangkan yang terdapat dan telah di implementasikan pada sekolah-sekolah di Kota Singkawang memberikan keinginan yang kuat untuk mengetahui bagaimana persepsi kepala sekolah, guru dan siswa terhadap sekolah yang menyenangkan. Karena dengan mengetahui persepsi kepala sekolah, guru dan siswa dapat mempengaruhi berjalannya sekolah yang menyenangkan, sehingga semua pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan khususnya di Kota Singkawang dapat mengetahui bahwa sebenarnya sekolah menyenangkan yang diharapkan baik kepala sekolah, guru, maupun siswa itu seperti apa dan menjadi sebuah masukan untuk sekolah agar lebih baik lagi dalam menerapkan konsep gerakan sekolah menyenangkan dimasa pandemi covid-19. b. Tujuan Tujuan kegiatan Gerakan Sekolah Menyenangkan dimasa pandemi covid-19 ini adalah untuk mengmplementasikan konsep GSM yang asri yang berguna memutuskan mata rantai pandemi covid-19 serta memberikan wawasan dan pemahaman terhadap pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembelajaran di sekolah terkait dengan konsep GSM sebagai salah satu upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas khususnya di Kota Singkawang. c. Visi & Misi Menjadikan sekolah-sekolah di Kota Singkawang menjadi zona hijau memiliki lingkungan belajar yang menyenangkan, aman, dan membangkitkan aktifitas semangat belajar siswa untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran dan memiliki nilai-nilai karakter kebangsaan serta profil pancasila untuk anak-anak Kota Singkawang. d. Manfaat 1. Memberikan Suasan Belajar Yang Nyaman Siswa ingin lingkungan yang nyaman, sehat, bersih, asri dan unik saat belajar agar suasana sekolah, kelas dan pembelajaran semakin aktif, kreatif, inovatif, produktif serta menyenangkan. 2. Memperluas Wawasan Siswa Tugas kepala sekolah dan guru adalah berinteraksi dan membuat lingkungan sekolah yang nyaman karena hal tersebut dapat menjadi cara berfikir siswa luas mengenai sosial, alam dan kehidupan.


3 3. Meningkatkan Prestasi Dukungan dari pihak sekolah dan lingkungan sekolah yang terjamin sangat menentukan prestasi sekolah. Salah satunya dengan motto guru yang selalu ditanamkan pada siswa bahwa di sekolah sebagai tempat belajar dan tempat menuntut ilmu yang bermanfaat membuat siswa rajin belajar dan mampu memahami pelajaran dengan baik. 4. Menerapkan Teori Pelajaran Lingkungan sekolah menjadi peran penting bagi siswa maupun guru agar menerapkan teori-teori materi pelajaran dengan baik dan membuat siswa dapat menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. 5. Kemandirian Untuk Siswa Perkembangan zaman membuat anak-anak cepat terpengaruh dunia luar dan membuat mereka harus tampil mandiri. Kemandirian siswa akan terbentuk dan menjadi generasi bangsa yang hebat. Lingkungan sekolah sangat penting untuk kepribadian siswa karena sikap kedewasaan harus ditanamkan sejak kecil. Untuk itu sebagai guru dan orang tua harus bekerjasama agar anak-anak menjadi anak yang cekatan dan dapat membedakan mana yang baik dan benar untuk ditiru. e. Ruang Lingkup GSM 1. Area Perubahan GSM Transformasi digital di dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap ruang lingkup pembelajaran di sekolah. GSM berangkat dari Perubahan pola pikir pendidikan menuju paradigma Revolusi Industri 4.0 ke 5.0. Titik awal ini meliputi perubahan pola pikir guru, kepala sekolah, orang tua, dan pemangku kebijakan untuk membangun ekosistem pendidikan yang positif dan berfokus pada pengembangan karakter siswa. Dengan demikian, siswa akan menginternalisasi nilai-nilai kemanusiaan sebagai bekal menghadapi masa depan di era Revolusi Industri 4.0 ke 5.0 2. Lingkungan Positif Perubahan ekosistem sekolah, baik lingkungan fisik maupun sosial, merupakan aspek fundamental yang akan berdampak pada motivasi belajar dan perilaku siswa. Keterlibatan siswa, guru, orang tua, dan seluruh warga sekolah menjadi awal kolaborasi yang harmonis untuk memulai perubahan. 3. Pembelajaran yang Relevan Konstruktivisme Pembelajaran abad 21 yang selalu bermula dari masalah konkret, lalu dicari solusinya melalui projek, asesmen formatif dan tentunya berpusat pada siswa. Skema ini bertujuan memberikan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. 4. Keterhubungan Sekolah dengan Orang Tua dan Masyarakat Kolaborasi serta Keterlibatan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk pendekatan pendidikan yang lebih menyeluruh. Pendekatan ini menciptakan sistem pendidikan secara berkelanjutan yang akan memfasilitasi potensi siswa untuk terus berkembang di era disrupsi.


4 5. Pengembangan Karakter Pendidikan karakter merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh GSM melalui pembelajaran keterampilan sosial-emosional. Paradigma pendidikan ini mengembalikan ruh pendidikan Indonesia agar tidak hanya berfokus pada nilai, tetapi juga pada pengembangan karakter baik dan budi luhur siswa.


5 7 Langkah Gerakan sekolah yang menyenangkan dimasa pandemi covid-19 1. Berprilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Menerapkan Prokes 5 M Perilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan proses 5M dalam mewujudkan 7 langkah gerakan sekolah menyenangkan adalah bahwa kita harus hidup bersih dan sehat dengan kondisi yang ada disekitar kita dan dimanapun kita berada. Selain itu, berperilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan salah satu kewajiban kita dalam menaati prokes 5 M karena di dalam penyelenggaran pendidikan di era ini mau tidak mau siap tidak siap bahwa kebersihan itu adalah segala-galanya dalam memaknai konsep kebersihan yang akan menciptakan kenyamanan dan keindahan. Dalam memaknai hidup bersih dan sehat ini maka kita harus selalu memberikan kesenangan serta kenyamanan bagi kita secara pribadi dan terutama juga kepada orang lain sehingga merasakan kenyamanan saat berkomunikasi maupun berintekasi. Sehingga kedepanya secara psikologi akan menimbulkan kepercayaan diri yang kuat dan berdampak pada imun dalam tubuh kita menjadi kuat dengan kondisi lingkungan yang bersih lingkungan, asri dan menyenangkan. Berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan proses 5M tidak serta merta menimbulkan tingkat kepercayaan diri akan tetapi secara tidak langsung membuat psikologis hati kita terasa nyaman sehingga kita akan merasakan hidup yang penuh disiplin dalam rangka mewujudkan lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat yang menyenangkan. Dalam menerapkan prokes 5M seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas, hal ini merupakan berperilaku hidup bersih yang sehat dan asri serta menyenangkan di dalam pembentukan karakter dan tugas mengajar kita sebagai seorang guru yang lebih dominan terhadap penanaman konsep hidup bersih dan sehat dalam pencapaian pembentukan nilai-nilia karakter. Pengecekan Suhu Tubuh Budaya Hidup Bersih dengan mencuci tangan oleh Mr. Alkindi di SDN 50 Singkawang di SD Negeri 82 Singkawang PART 2


6 Nilai-nilai kebersihan yang ditanamkan kepada siswa/siswi disekolah adalah tugas seorang guru dalam mencerminkan prilaku dan kebiasaan hidup bersih. Tugas seorang guru selain mengajar dan mendidik juga harus memberikan contoh yang teladan dan baik untuk digugu dan ditiru serta menjadikan guru itu sebagai role model yang layak diteladan oleh siswa. Seandainya kalau guru itu menerapkan hidup bersih, rapi dan menyenangkan dengan sikapnya yang bersahaja serta menerapkan proses 5 M maka dia mampu memeneteskan nilai-nilai karakter kebersihan yang lebih sehat, menyenangkan dan asri. Sosialisasi dan Pemantauan Program 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan Dimasa Pandemi Covid-19 Oleh Bapak. H. Asmadi, S.Pd., M.Si Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang Perbuatan guru itu mampu memastikan bahwa apa yang dia lakukan itu memang betul-betul sudah mencerminkan nilai-nilai kebersihan yang asri dan sehat. Adapun dampak dari nilai-nilai kebersihan dan asri tersebut akan berdampak pada pelaksanaan PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas) dimasa pandemi covid-19. Untuk mewujudkan hidup bersih sehat dan asri serta menyenangkan dengan menerapkan proses 5m ini tentunya memerlukan kesadaran dari semua pihak yang terlibat baik di rumah, sekolah dan masyarakat. Hal ini merupakan kunci utama dalam keberlangsungan pelaksanaan PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas) terbatas dimasa covid-19. Guru yang menjadi teladan memberikan contoh yang baik dalam implementasikan hidup bersih di sekolah maka siswa/siswi akan melihat dan mencontohi apa yang dilakukan gurunya sehingga peserta didik itu akan melaksanakan konsep berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain olah pikir, olah hati olah raga, dan juga olah rasa, maka olah raga jasmani rohani yang dilakukan disekolah memerlukan situasi kondisi lingkungan yang bersih dan sehat serta berdampak kepada sekolah, kelas, guru dalam pembelajaran yang menyenangkan. Perilaku hidup bersih dan sehat dengan menerapkan proses 5M yang dilakukan oleh guru mesti memberikan contoh yang suri teladan yang terdampak kepada nilai-nilai karakter siswa/siswinya di sekolah untuk selalu menerapkan berperilaku hidup bersih dan sehat serta menyenangkan dalam melaksanakan prokes 5 M dimasa pandemi covid-19.


7 2. Penataan Lingkungan Sekolah Yang Bersih, Sehat Dan Asri Untuk mewujudkan sekolah menyenangkan kita perlu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan asri baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah seperti taman yang indah banyak bunga- bunga yang bermekaran, pohon–pohon yang rindang yang menjadikan halaman sekolah sebagai objek wisata sekolah dan tempat untuk berkomunikasi yang sehat dan indah. Selain taman-taman yang indah dan asri, tepat parkir juga menjadi prioritas yang utama untuk segi penataan kerapian letak dan ruang. Selanjutnya hal yang terpenting juga adalah saluran Wc sekolah yang bersih, harum dan menampilkan pesan–pesan pembelajaran tentang menjaga kebersihan Wc serta menanamkan nilai karakter tentang kebersihan merupakan sebagian dari iman. Selain ketiga hal tersebut diatas, didalam hal pembelajaran, fasilitas ruang kelas guru harus menampilkan kreatifitas berbagai macam seni, karakter dan pesan-pesan pembelajaran yang nantinya memberikan informasi tentang pembelajaran berkarakter yang baik serta nilai-nilai moral kebangsaan terhadap cinta tanah air dan bangsa. Dalam hal metode, teknik dan strategi pembelajaran diharapkan, seorang guru mampu melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM). Hal ini tentunya akan sangat berdampak pada aktifitas siswa didalam proses pembelajaran yang semakin aktif, termotifasi, bersemangat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan yang sangat menyenangkan. Selanjutnya dalam pemanfaatan dan penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk mentransfer knowladge dan menjelaskan pesanpesan informasi yang jelas dari isi materi. Penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap interaksi dua arah antara guru dan siswa serta siswa terhadap guru. Interaksi dua arah inilah yang sangat diperlukan dalam menyajikan proses pembelajaran yang menyenangkan serta membuat siswa betah berlama-lama terlibat di kegiatan belajar. Selanjutnya, ruang pertemuan yang merupakan ruang untuk saling berinterkasi dan bertukar pendapat antara sesama rekan guru dan kepsek harus menampilkan kebersihan ruangan, keharuman ruangan, sirkulasi udara yang segar, kenyamanan suasana ruangan, penataan benda-benda serta terdapat pesan-pesan pembelajaran yang memberikan pesan kepada guru untuk dapat tumbuh berkembang dalam peningkatan kompetensi guru. (sumber:SMPN 7 Singkawang) Ruang pertemuan guru dan kepsek dalam pengambilan musyawarah untuk mencapai mufakat dan peningkatan kompetensi profesional guru


8 Adapun ruang perpustakaan yang mengangkat tentang Literasi baca Tulis, merupakan ruang yang memberikan sejuta informasi yang mendidik secara universal dan sebagai jendela dunia ilmu pengetahuan untuk siswa/siswa, guru, kepala sekolah, orangtua serta wali murid untuk mencari berbagai informasi dan pengetahuan yang belum pernah di ketahui. Dalam penataan ruang perpustaan yang bersih, sehat dan asri, maka diperlukan berbagai macam sarana dan prasarana yang mendukung. terdapat berbagai macam hal-hal yang harus terpenuhi untuk mewujudkan ruang perpustakaan yang bersih, senaht dan asri yaitu, pertama penataan berbagai macam letak dan posisi benda yang enak dan sesuai dengan tempatnya. Kedua, sirkulasi udara yang segar dan pencahayaan lampu yang terang untuk memfasilitasi kenyamanan pengunjung perpustakaan. Ketiga, terdapat pesan-pesan informasi yang terpajang disetiap dinding perpustakaan yang memberikan pesan dan informasi yang baik dalam pemanfaatan dan pengembangan literasi baca tulis. (sumber:SMPN 7 Singkawang) (sumber: SMPN 7 Singkawang) Perpustakaan sebagai jendela dunia dalam memberikan informasi dan pengembangan Literasi Baca Tulis Penataan ruang labolatorium yang bersih, sehat dan asri sangat di perlukan untuk kelanjutan proses kegiatan. Kebersihan dari ruangan labolatorium memberikan siswa dan siswa semakin terasa menyenangkan disaat melakukan percobaan, ekperimen dan mengidentifikasi suatu masalah. Penggunaan alat-alat labolatorium juga mesti diperhatikan dalam hal kebersihan, standar keamanan saat menggunakan alat-alat atau media peraga didalam melakukan percobaan dan ekperimen. Terdapat juga pesan-pesan pembelajaran yang menjadi informasi untuk pengunjung dalam ruangan labolatorium untuk perkembangan Literasi saint dan teknologi.


9 Penataan Labolatorium sebagai tempat percobaan, ekperimen dan pelaksanaan Pembelajaran berbasis IT dalam Literasi Sains dan Teknologi di SMPN 7 Singkawang Perkembangan karakteristik siswa/siswi didalam nuansa agamis sangat diperlukan untuk membentuk pribadi yang bermoral, berakhlak dan beriman. Penggunaan ruangan Mushola dan tempat ibadah lain yang ada didalam lingkungan sekolah menjadikan prioritas utama dalam membangun masa depan yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lingkungan Mushola yang bersih, sehat dan asri merupakan penanaman nilai-niai karakter dan agamis yang saling relevan terhadap kebersihan dan kesehatan jiwa dan rohani. Pesanpesan moral agama yang di informasikan didalam ruangan mushola harus memberikan arah kecintaan kita terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dari segala penciptaannya dialam semesta ini. Dari hal inilah nilai-nilai ,moral, karakter, dan agama menuansai hati sanubari setiap orang yang melakukan ibadah di mushola dan berdoa kepadaNya. Mushola SMPN 7 Singkawang sebagai salah satu tempat perkembangan karakteristik nuansa agamis islam dalam beribadah Sekali lagi saya katakan bahwa sekolah adalah pusat pendidikan, pusat peradaban dan pusat kebudayaan untuk merubah agar siswa-siswa kita mempunyai karakter yang jadi tujuan pendidikan yang hakikat. Tujuan pendidikan itu bukan mencetak anak untuk menjadi yang pintar dan terhebat akan tetapi tujuan utamanya adalah untuk menciptakan anak yang berkarakter dan anak yang berakhlak mulia. Untuk menciptakan anak yang berkarakter ini, jangan sampai anak pada waktu belajar di sekolah melihat lingkungan yang kotor dan bau maka hal ini akan berpengaruh kepada pembentukan kepribadian dan pembentukan karakter anak. Sekolah yang menyenangkan selalu menampilkan pesanpesan pendidikan didalam pembelajaran. Jadi harapan saya bahwa lingkungan sekolah dan lingkungan belajar yang berkualitas itu adalah lingkungan belajar yang ruang-ruang, spesiesspesies, lahan-lahan disetiap sudut manapun baik didalam maupun diluar sekolah itu penuh dengan pesan-pesan pendidikan. Sekali lagi saya katakan sekolah ini pusat pendidikan, pusat peradaban, pusat kebudayaan.


10 Salah satu contoh misalnya ketika ada bunga-bunga yang indah ditaman sekolah, bagaimana cara kita menata taman yang baik, asri, menyenangkan, sehingga apa yang kita lakukan akan berdampak pada keindahan sekolah dan akhirnya yang akan datang ke sekolah itu bukan hanya anak saja tetapi orang tua juga ikut menikmati indahnya suasana taman yang indah. Pengelolaan taman sekolah yang rapi, asri, bersih dan indah serta terdapat juga pesan-pesan pendidikan maka siswa juga bisa merasakan indahnya lingkungan belajar di alam. Melihat banyaknya bunga-bunga yang bermekaran, berkembang seperti bunga kertas, bunga melati maka anak akan hidup dalam lingkungan yang menyenangkan. Penghijauan Lingkungan sekolah yang asri dan rindang di SD Negeri 27 Singkawang Penataan lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar dengan menampilkan pesan-pesan pendidikan memberikan nilai-nilai kebersihan dan keindahan. Tertatanya taman secara baik, sehat, bersih dan asri dengan bebagai jenis spesies dapat mempermudah kita untuk melestarikan lingkungan yang ada, misalnya tanah yang kita tanami bunga, buah-buahan, sayur-sayuran, merupakan cara untuk penghijauan lingkungan alam disekitar kita. Penghijauan lingkungan alam disekitar kita dapat kita lakukan dengan cara misalnya menanam jagung yang subur yang betul-betul menghasilkan buah dan berkualitas sehingga nantinya bisa sebagai tempat objek pendidikan di sekolah. Pelestarian alam dan lingkungan dengan cara penghijauan bisa dimanfaatkan oleh sekolah untuk menghasilkan ketahanan pangan dari tanam jagung dan ubi-ubian. Ketahanan pangan akan mampu memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar sekolah untuk ditanami berbagai macam jenis tanaman yang berguna untuk keberlangsungan pangan dan sebagai sumber tanaman kesehatan untuk dimanfaatkan serta membawa dampak kesan pesan pendidikan yang baik dan bermanfaat.


11 Penghijauan Lingkungan sekolah dengan Pemanfaatan Lahan Kosong sebagai sumber penanaman sayur-sayuran oleh Siswa belajar yang menyenangkan SD Negeri 94 Singkawang Pemanfaatan lahan kosong di sekolah selain ditanami jagung, dapat juga ditanami cabe, kacang panjang, tomat dan sayur-sayuran. Situasi lingkungan sekolah seperti ini akan menyenangkan bagi anak dengan konsep merdeka belajar baik di dalam kelas, di ruang terbuka dengan lingkungan sekolah yang bersih maupun dilingkungan alam. Mengapa kita menamakan lingkungan sekolah harus bersih untuk menerapkan merdeka belajar, dikarenakan konsep- konsep merdeka belajar tidak lagi terfokus pada hal-hal yang konvensional akan tetapi secara konstruktivisme. Seandainya kalau kita selalu belajar di ruang kelas dengan konsep belajar yang menyenangkan dan belajar di alam terbuka, maka kita memerlukan lingkungan yang bersih, asri dan sehat. Lingkungan yang bersih dan sehat serta menyenangkan akan selalu mendatangkan berbagai macam kupu-kupu dan kumbang untuk mencari habitat yang asri. Selain penataan sekolah, maka penataan di dalam kelas harus menampilkan pesan-pesan pembelajaran siswa/siswi. Melalui diskusi mengupas 7 langkah gerakan sekolah menyenangkan dalam implementasi penataan di dalam kelas yang dijadikan ruang lingkup lingkungan sekolah yang bersih asri menyenangkan maka di dalam kelas tadi harus penuh dengan pesan-pesan pembelajaran dalam rangka mengembangkan konsep wawasan kebangsaan. Penanaman nilai-nilai kebangsaan dapat guru mulai dari hal-hal yang terkecil menuju hal yang lebih besar. Penyebutan pancasila beserta lambang-lambangnya, proklamasi, sumpah pemuda, merupakan hal-hal yang terkecil dilakukan setiap pagi hari sebelum di mulainya kegiatan belajar mengajar. Penanaman konsep kebangsaan pada bendera merah putih dan lambang negara merupakan identitas negara dan bangsa kita dalam meningkatkan nilai nasionalisme kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Untuk mewujudkan dan merealisasikan ini memang tidak serta-merta dilakukan oleh guru semata akan tetapi guru harus punya konsep dan ide-ide yang akan diterapkan kepada siswa, melibatkan wali murid dan Pagu paguyuban.


12 Penataan ruang kelas yang indah dan menyenangkan serta tertata rapi dan menyuguhkan halaman bersih dengan ruang-ruang kelas yang menarik dan maka akan memberikan nilai positif terhadap pembelajaran. Pada kenyataannya orang tua pun tidak segan-segan untuk memaksimalkan partisipasinya untuk mendukung program-program sekolah menyenangkan karena orag tua sudah yakin bahwa mereka menitipkan anak di sini adalah untuk didik. Penataan Ruang Kelas Yang Menyenangkan Dan Menyajikan Pesan-Pesan Pembelajaran di SD Negeri 82 Singkawang Mendidik karena tugas tidak bisa digantikan oleh teknologi. Sehebat apapun negara, yang namanya tugas mendidik itu hanya bisa dilakukan oleh guru dan orang-orang tua. Sedangkan belajar mengajar bisa dilakukan dengan lancar akan tetapi perubahan tingkah laku dari siswa/siswi akan timbul kesadaran dengan sendirinya jika nilai-nilai pesan pembelajaran dapat di implementasikan dengan baik. kesimpulannya dengan penataan lingkungan yang bersih, sehat, asri, otomatis akan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, semangat anak dalam belajar semakin aktif, lingkungannya sudah sehat, sudah bersih dan tingkat kepercayaan orang tua terhadap anaknya itu sudah bisa dipastikan sepenuhnya percaya kepada pihak sekolah Karena kondisinya sudah memang betul-betul asri dan menyenangkan. 3. Penguatan Pendidikan Karakter Dengan Pelaksanaan Nilai Agama Di Lingkungan Sekolah Sesuai Agama Masing-Masing. Salah satu poin yang terkait dengan penguatan pendidikan karakter dengan pelaksanaan nilai-nilai agama di lingkungan sekolah sesuai dengan agama masing-masing sebagaimana saya sampaikan bahwa tujuan pendidikan hakikat yang sebenarnya adalah menciptakan anak menjadi seorang yang karakter. Untuk menjadikan seseorang jadi pintar dan berakhlak mulia, anak diajarkan karakter pendidikan yang terbaik mulai dari ruang lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan karakter di dunia pendidikan yang diajarkan kepada anak akan berdampak pada sikap dan tingkah laku anak yang santun hormat dengan orang tuanya patuh kepada ajaran-ajaran agamanya. Terus terang ilmu


13 pendidikan pengetahuan yang kita tuntut ini hanya diumpamakan seperti setetes air dilautan. Pendidikan karakter bagi anak dimulai dengan tahapan-tahapan proses pendidikan yang selalu dilakukan oleh guru misalnya bagaimana seorang siswanya pada saat berangkat ke sekolah berpamitan dan salaman dengan orang tua, selanjutnya sampai datang ke sekolah, salaman dengan guru dan melanjutkan kegiatan wajib harian. Penguatan pendidikan karakter agama sesuai dengan ajaran agamanya yang dianutnya jangan sampai anak kita di sekolah tidak paham dasar tentang agamanya, makanya sebelum memulai PBM dimulailah dengan kegiatan memuji kebesaran Tuhan yang maha Esa yang merupakan hal terpenting dalam penganut agama. Pendidikan karakter sesuai dengan agamanya misalnya dalam agama islam, anakanak membaca surah, berdzikir, sholat, ngaji dan bersedekah. Dari contoh hal penanaman karakter tersebut maka wajib dilaksanakan di setiap rutinitas kegiatan belajar mengajar jangan sampai kita mengejar ilmu pengetahuan sedangkan nilai-nilai agama lalu terabaikan. Untuk menjadikan anak-anak taat dan patuh kepada ajaran agamanya, hormatmenghormati dan patuh kepada orangtua dan gurunya maka sikap santun dan kasih sayang kepada temannya, hormat kepada kakak adeknya, atau kepada sesamanya akan menimbul nilai dan sikap-sikap penguatan pendidikan karakter yang baik. (sumber: RA. Al Ikhlas) Penanaman Nilai Pendidikan Karakter Pelaksanaan Nilai Agama di Lingkungan dalam mengajarkan sholat 5 waktu untuk sekolah secara bersama- sama dalam membangun Iman, taqwa dan berakhlak mulia merajut persatuan dan kesatuan Adapun pendidikan karakter berbasis agama selalu mengajarkan kebesaran Tuhan yang maha Esa dengan cara berdoa sebelum atau mulai kegiatan yang dibarengi dengan konsep wawasan kebangsaan. Setelah itu dengan wawasan kebangsaan menciptakan anak yang berakhlak mulia, anak yang taat dan patuh kepada orang tuanya dan sesamanya. Istilahnya berakhlak mulia dengan orang tuanya, gurunya atau sesamanya merupakan tujuan pendidikan untuk menciptakan orang menjadi manusia yang hakikatnya adalah manusia yang berkatwa dan mempunyai akhlak sopan santun. Oleh sebab itu hal-hal dasar dan konsep beragama adalah mengenal Tuhan yang maha Esa, melaksanakan ajaran agamanya, dan tidak membedakan satu sama lainnya serta terus menjalin kebhinekaan.


14 4. Peningkatan Kualitas Literasi Dan Numerasi Dengan Pendekatan Asih, Asuh Dan Asah Kepada Peserta Didik Dalam Rangka Mewujudkan Sekolah Ramah Anak. Poin-poin mengenai peningkatan kualitas literasi dan numerasi dengan pendekatan asih asuh dan asah pada peserta didik dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak, maka informasi tentang hal tersebut menjadi pendekatan literasi dan numerasi dari seorang guru yang sangat berpengaruh untuk pembentukan peserta didiknya. Contoh kalau misalnya saya sebagai seorang guru, dalam rangka menumbuhkan literasi dan numerasi mengenai pengalaman-pengalaman, hal-hal yang anak lihat dari rumah sampai datang ke sekolah, maka dalam rangka menanamkan konsep literasi dan numerasi, anak akan diminta untuk mencerikan segala sesuatu yang dilihatnya dari pengalaman-pengalaman yang terjadi. Pengalaman-pengalaman yang setiap hari dilihat oleh anak pada saat pulang dan pergi sekolah itu bisa dijadikan sebagai literasi anak dalam menumbuh kembangkan bakat cerita, kemampuan-kemampuan menterjemahkan apa-apa yang dilihatnya, dari hal-hal pribadi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari waktu dia berangkat dan pulang sekolah, dan tentu dalam mengembangkan konsep-konsep literasi dan numerasi serta pendekatan asih, asuh dan asah. Konsep untuk pendekatan asih, asuh, asah akan terjadi dikarenakan fungsi kita sebagai seorang pendidik hanya 60 sampai 70% adalah mendidik. Jadi dengan pendekatan motivasi dengan kasih sayang seperti kita menepuk-nepuk bahunya maka anak akan merasakan kasih sayang sehingga akan merasa sesuatu yang begitu emosional dalam pembelajaran terhadap prilaku. Bagaimanapun juga anak itu seperti kertas putih yang masih belum tergores jadi perubahan-perubahan pola pikir, tingkah laku, sikap perbuatan anak, sangat tergantung kepada bagaimana figur seorang guru mewarnainya. Kalau misalnya tugas utama guru adalah mendidik maka mendidik itu tentunya dimulai dari sikap perilaku bagaimana seorang guru itu mengembangkan sikap kasih sayang, asih, asuh, asah yang mungkin seorang guru itu mampu memaksimalkan serta mengeksplorasi potensi yang ada diri anak terhadap pendekatan-pendekatan secara kasih sayang. Pendekatan asih, asuh, asah berpotensi perlahan dan pasti akan nampak pada peserta didik sehingga perlahan potensi peserta didik bisa kita kembangkan. Seorang guru yang tugasnya mendidik maka harus berusaha secara berencana untuk mengubah tingkah laku anak secara sistematis agar anak bisa mencapai kedewasaannya yang penuh tanggung jawab serta mampu mengatasi masalahnya sendiri dalam upaya menanamkan dan menumbuh kembangan pendekatan asih, asuh, asah. 5. Menjadikan Sekolah Zona Hijau (Aman Dari Covis-19, Bebas Narkoba, Ngelem Dan Tindakan Kekerasan (Fisik/Mental) Gerakan sekolah menyenangkan adalah menjadikan sekolah sebagai zona hijau bebas dari pandemi covid -19, pengaruh narkoba, ngelem, dan bebas dari tindak kekerasan dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak. Jadi pada masa pelaksanaan PTMT


15 (pembelajaran tatap muka terbatas) pada level 3 dan level 2, pembelajaran tatap muka terbatas maupun daring, diselenggarakannya atau tidak PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas) dengan konsep merdeka belajar itu, kondisi sekolah memang betul-betul sudah steril, besih, sehat asri dan memenuhi prokes 5m. Jadi satuan pendidikan dalam hal ini kepala sekolah dengan tim satgas covid sekolah yang melibatkan kepala sekolah, komite sekolah, paguyuban, puskesmas, bhabinkamtibmas yang masuk di dalam satgas covid Sekolah itu, memastikan bahwa sekolah yang berada di bawah binaannya itu memang betul-betul dalam situasi zona hijau. Untuk menjadikan sekolah sebagai zona hijau ini jawabannya yang paling penting adalah bagaimana kita memastikan bahwa suasana lingkungan itu betul-betul bersih sehat dan asri dan menyenangkan mematuhi 5m. Tidak akan mungkin orang bisa memastikan bahwa lingkungan sekolah ini bersih ataupun tidak bersih, ruang kelas ini bersih ataupun tidak berish kalau warga sekolahnya itu sendiri tidak mengikuti pedoman akan kebersihan. Jadi kalau masing-masing sekolah di mulai dari gurunya perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan zona hijau insyaallah pandemi covid ini akan segera berakhir. Minimal dari lingkungan di sekolah tersebut jika masing-masing mempunyai komitmen untuk menjadikan sekolahnya sebagai zona hijau, jangan sampai zona orange dengan memanfaatkan konsep tersebut Insya Allah pandemi ini akan menurun dan akan berubah dari pandemi menjadi endemi. Sekali lagi saya katakan bahwa sekolah adalah pusat pendidikan, pusat peradaban, pusat kebudayaan, calon-calon pemimpin masa depan. Sumber daya manusia sangat ditentukan bagaimana nasib masa depan Indonesia kedepannya di tangan guru. Sekali lagi saya katakan bahwa guru itu adalah digugu dan ditiru yang merupakan sumber inspirasi, sumber motivasi jangan sampai peribahasa guru kencing berdiri murid kencing berlari. Sebagai seorang pendidik yang profesional kita harus taat dan patuh menaati apa yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tersebut bahwa memang di sekolah itu dilarang untuk merokok. kalau ditanya pak bagaimana guru yang merokok? karena kita sebagai ASN pendidik jangan sampai istilahnya kita merokok juga di pertontonkan. Istilahnya prinsip-prinsip berkeadilan dalam penyelenggaraan pendidikan sebagai seorang pendidik tenaga yang profesional tentunya kita harus melaksanakan segala aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dengan baik. Upaya-upaya yang sudah kita lakukan adalah melakukan kerjasama dengan BNN, masing-masing sekolah itu membentuk Satgas narkoba melibatkan OSIS kalau di SMP untuk melakukan tindakan-tindakan secara preventif agar tidak terulang lagi hal hal buruk dikemudian hari. Komitmen adalah hal yang paling utama yang dilakukan mulai dari guru kelas atau guru BK, serta seorang kepala sekolah yang bertekad menjadikan sekolahnya ini memang zona hijau bebas dari narkoba. Dalam rangka menjadikan sekolah ini bebas dari narkoba dari kekerasan, ngelem serta untuk mewujudkan sekolah ramah anak maka komitmen merupakan dasar implementasinya. Ini semuanya ditentukan kepada integritas komitmen dan kemampuan kerjasama membangun tim yang kuat itu untuk mewujudkan sekolah sebagai Zona hijau. Seandainya kalau ada anak-anak kita yang melakukan tindakan-tindakan seperti narkoba, ngelem dan


16 merokok maka sekali lagi komitmen integritas seorang guru dan kepsek sebagai pimpinan dalam hal ini sangat menentukan arah perbaikan sumberdaya manusia agar dapat menjadikan generasi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa. Komitmen integritas seorang pimpinan dalam hal ini kepala sekolah sebagai role utama di institusi sekolah sangat di tentukan. Bagaimana dia dapat memenejemen mengendalikan program tersebut dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai zona hijau. Sangat diharapkan sekali bahwa komitmen Kepala Sekolah dan guru sebagai sebagai role model pemimpin, role model guru kelas, role model guru Penjaskes, role model guru mata pelajaran dan role model guru agama sebagai pemberi informasi yang akurat merupakan panutan yang harus digugu dan ditiru. 6. Memaksinalkan Kerjasama Dengan Orang Tua/Paguyuban Sekolah, Komite Sekolah, Lurah, Babinkamtibnas, Babinsa, Puskesmas, Pengawas Pembina, Organisasi Profesi, Dan Para Tokoh Masyarakat Sesuai Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Konsep Tut Wuri Handayani dari Bapak Pendidikan Indonesia Kihajar Dewantara mengatakan bahwa sendi pendidik antara keluarga, masyarakat dan pemerintah harus sejalan dengan baik. Pembangunan dunia pendidikan semua dimulai dari keluarga, masyarakat dan pemerintah bukan diserahkan kepada guru Semata. Dalam hal ini Pemerintah tidak akan mungkin dapat mengimplementasikan mengenai pendidikan jika tidak kolaborasi atau kerjasama yang intens antara ketiga unsur tersebut. Apalagi saat ini penyelenggaraan pendidikan pada masa pandemi covid-19 sedang mengalami dampak wabah yang sangat merugikan dalam dunia pendidika sehingga kita harus mencari formula yang tepat untuk dapat mengatasi hal tersebut. Salah satu formula yang tepat untuk menciptakan zona hijau di sekolah adalah 7 langkah gerakan sekolah menyenangkan di masa pandemi covid-19. Hal ini harus bisa melahirkan ide, gagasan, konsep bagaimana kita memainkan mengatur dan mengelola pelaksanaan pendidikan dimasa pandemi covid-19. Keterlibatan masyarakat orang tua sangat diperlukan sangat dalam meminilisir kondisi menjadi normal serta menata lingkungan sekolahnya betul-betul steril bersih sehat dan indah. Sekolah harus memaksimalkan peran serta orang tua melalui paguyuban, unsurunsur masyarakat, kelembagaan pemerintah serta keberadaan tim satgas covid sekolah yang melibatkan guru, kepala sekolah, komite, paguyuban, puskesmas, bhabinkamtibmas untuk ikut andil bagaimana menjadikan sekolah tersebut betul-betul bisa dilangsungkannya proses pembelajaran baik secara daring maupun secara pembelajaran tatap muka terbatas. Oleh sebab itu konsep yang kita tawarkan dan harus dilakukan oleh seluruh sekolah adalah bagaimana memaksimalkan peran-peran dalam menata sekolah, menjaga kebersihan ruang kelas, membuat ruang kelas yang steril yang sangat ditentukan oleh tingkat kreativitas, inovasi, inspiratif dari kepala sekolah dan guru-guru kelas, bagaimana dia bisa memanfaatkan peluang-peluang, potensi-potensi yang ada di kelas itu untuk memaksimalkan agar sekolah tersebut bisa sehat,Indah, bersih dan steril sehingga proses belajar mengajar itu bisa dilangsungkan di kelas itu.


17 Dalam membangun dunia kependidikan dengan konsep ini harus bisa memaksimalkan peran orang tua, masyarakat untuk datang ke sekolah. Janganlah hanya melihat orang tua itu datang ke sekolah pada waktu menerima raport saja, akan tetapi dengan situasi kondisi saat ini, maka kita bisa juga bersama-sama menata ruang kelas yang indah, bersih, sehat dan menyenangkan. Peran ini bisa dijadikan sebagai wadah ataupun wahana bagi seorang guru/wali kelas dan orang tua untuk berkomunikasi tentang pendidikan anaknya, perkembangan pendidikan anaknya sehingga orang tua tidak sungkansungkan untuk lebih akrab dengan pihak sekolah atau guru. Dengan kerjasama antara guru/wali kelas, orang tua siswa maka akan mampu bersama-sama mengatasi kondisi saat ini dalam membangun, membina, mendidik peserta didik. Peranan konsep membangun kerjasama kemitraan antara sekolah dengan paguyuban dalam rangka mengawal dan mengendalikan proses pendidikan bisa terlaksana dengan baik dengan memenuhi prokes 5 m. Penanganan pandemi covid 19 itu tidak akan mungkin bisa terlaksana dengan baik kalau hanya diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Sekolah sekarang ini masih dalam masa pandemi, sehingga peran serta guru untuk meningkatkan serta memaksimalkan peran serta orang tua ataupun organisasi masyarakat, organisasi profesi guru, CSR yang peduli didalam pembangunan dunia pendidikan ini dapat libatkan secara maksimal agar pelaksanaan pembelajaran disekolah ini dapat berlangsung dengan dengan baik. Adapun ketentuan bahwa keselamatan siswa, dan guru ini sangat utama ketimbang proses pembelajaran. Jadi tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan adalah bagaimana memaksimalkan potensi-potensi yang ada itu agar proses pendidikan saat ini bisa berlangsung dengan baik di sekolahnya. Konsep school Based management misalnya keterlibatan paguyuban, orang tua mulai dari keterlibatan dalam menyiapkan tempat cuci tangan, membantu menjaga kebersihan, menata taman, WC dan lain, harus benar –benar dilakukan secara maksimal dan gotong royong. Kebersihan keindahan kelas, ruang kelas ini bukan menjadi tugas guru semata akan tetapi sangat ditentukan oleh tingkat kapasitas kepemimpinan manajerial baik dari kepala sekolah maupun guru /wali kelas. Untuk memaksimalkan potensi-potensi tersebut biar potensi yang ada itu menjadi kekuatan yang positif, maka kita melaksanakan pendidikan di satuan pendidikan dengan konsep school Based management. Hal ini merupakan kepedulian untuk membantu bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas, menyenangkan di sekolah tersebut serta paling tidak dapat menjaga keamanan ketertiban di sekolah dalam rangka mewujudkan ketahanan sekolah. Jadi konsep school Based management itu merupakan salah satu modal dasar dan utama dalam membangun dunia pendidikan, memberikan tingkat kepedulian, membentuk karakteristik anak dengan harapan agar nantinya lahirlah generasi-generasi yang SDM unggul, bermartabat yang bisa meneruskan cita-cita pembangunan negara ini.


18 7. Merencanakan Dan Melaksanakan Assesmen Nasional Secara Sistematis Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Mutu Sekolah Gerakan sekolah menyenangkan di masa pandemi covid-19 dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen nasional secara sistematis untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah dalam hal ini harus mengikuti instrumen survei karakter dan lingkungan yang terkait dalam hal ini. Jadi program yang dilaksanakan harus berkualitas dan bermutu. Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen nasional dan tatarannya, hal yang akan di capai adalah implementasi penguatan pendidikan karakter. Tataran implementasi asesmen nasional ini selain kita bisa melihat kualitas sekolah secara kognitif, yang paling penting adalah bagaimana implementasi penguatan pendidikan karakter untuk berwawasan kebangsaan dengan konsep gerakan sekolah menyenangkan dapat dilaksanakan didalam proses pembelajaran. Bagaimana akan tercipta profil pancasila terhadap siswa untuk berwawasan kebangsaan, maka untuk menumbuh kembangkan profil pancasila tersebut yang paling penting adalah menanamkan nilai-nilai kebangsaan di setiap pembelajaran dan jangan sampai peserta didik tidak tahu akan konsep-konsep dasar sebagai warga negara Indonesia. Konsep wawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila sebagai dasar negara yang terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika “walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” dalam semangat persatuan, rasa persatuan dan kesatuan yang menjadi modal utama kita untuk berwawasan kebangsan. Kita boleh berbeda suku, agama, adat istiadat, tempat tinggal tapi konsep kita satu NKRI sebagai bingkai “Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Jadi konsep-konsep terhadap kepedulian, merasa senasib sepenanggungan, toleransi tepo seliro, empati, bahwa kita besar karena kita bersatu Jangan sampai karena kita berbeda-beda yang akan membuat kita ini terpecah belah. Kekuatan kita itu terletak kepada persatuan dan kesatuan yang terus diimplementasikan, dibina, dipimpin, dididik dalam konsep wawasan kebangsaan yaitu NKRI (Negara Kesatuan RepublikIndonesia). Persatuan dan kesatuan adalah modal utama kita membangun bangsa ini yang tersebar dari sabang sampai merauke. Konsep kita yang utama membangun mengagungkan dan menjayakan negara kesatuan Republik Indonesia dengan visi misi kita ke depan adalah bagaimana memelihara dan mempertahankan kemerdekaan yang dengan susah payah dicapai dan diperoleh oleh pahlawan kita tentunya. Dalam konsep asesmen nasional adalah penguatan pendidikan karakter berbasis agama. Kita bukan hanya mengejar kemampuan pengetahuan semata akan tetapi nilai-nilai karakter kebangsaan seperti lambang negara, simbol-simbol identitas bangsa, bendera merah putih, dasar negara Lambang negara, burung garuda, Pancasila, lagu kebangsaan Indonesia Raya wajib di ajarkan. Sangat naif sekali jika tugas kita sebagai pendidik untuk menterjemahkan penguatan pendidikan karakter berbasis religius terhadap siswa kita tidak dilaksanakan. Pada sila ke 1 yang artinya ketuhanan yang maha Esa bahwa di Indonesia tidak boleh ada orang yang tidak beragama agama. Sah dan resminya suatu agama yang diakui di Indonesia sekarang ada 6


19 agama. Bahkan sebagai seorang warga negara Indonesia kita harus memiliki agama sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing. Kita harus saling toleransi antar umat beragama, saling hormat menghormati, harga menghargai, karena prinsip beragama itu adalah kasih sayang, hormat-menghormati untuk keselamatan, kebahagiaan hidup tentunya di dunia dan akhirat. Jadi kualitas asesmen nasional itu adalah kualitas dalam penguatan pendidikan karakter untuk menanamkan terlahirnya insan-insan profil pancasila yang menentukan masa depan kehidupan bangsa dan negara, terlahirnya insan-insan warga pendidik yang berkarakter agama, yang memahami melaksanakan ajaran agamanya secara benar untuk kebahagiaan keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat. Itulah konsep pendidikan kita ke depan bukan hanya kita melahirkan orang-orang yang pintar, orang-orang yang hebat Iptek tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mampu melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa dari siswa-siswa yang kita didik, siswasiswa yang mempunyai karakter yang kuat, karakter wawasan kebangsaan dan keagamaan yang bisa diandalkan untuk mempertahankan negara Indonesia yang kita cintai ini.


17 Implementasi Gerakan Sekolah Menyenangkan Dimasa Pandemi Covid-19 1. Berperilaku HIDUP BERSIH dan SEHAT dengan menerapkan PROKES 5 M Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. PHBS Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu, dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Dalam implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai kebermanfaatan PHBS pada area-area tersebut: a. Sekolah PHBS merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk mau menerapkan dan mempraktiKkan pola PHBS dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Manfaat menerapkan PHBS di sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar para siswa, guru serta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah tersebut. b. Tempat Kerja PHBS adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang bersih dan sehat. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola PHBS di tempat kerja yaitu, para pekerja mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya sehingga tidak mudah sakit, serta meningkatkan citra tempat kerja yang positif, sehingga mendukung peningkatan semangat dan produktivitas kerja. PART 3


18 c. Keluarga, Rumah tangga atau tempat tinggal PHBS dapat menciptakan keluarga yang sehat dan mampu mencegah atau meminimalisir munculnya permasalahan kesehatan. Manfaat menerapkan dan mempraktikan PHBS di rumah tangga termasuk di tempat pengasuhan anak lainnya antara lain, setiap anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit, dapat meningkatkan kesejahteraan dikarenakan produktifitas anggota keluarga juga meningkat. Selain itu, dengan menerapkan PHBS secara konsisten akan menciptakan budaya hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Selain itu seluruh anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan tercukupi asupan gizi. d. Masyarakat PHBS merupakan upaya masyarakat untuk menerapkan serta mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Penerapan PHBS ini diharapkan dapat mencegah, meminimalisir munculnya serta penyebaran penyakit. Selain itu masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat. Untuk menciptakan sekolah yang aman dan sehat dari covid 19, harus menerapkan protokol kesehatan dengan 5M. Protokol kesehatan di SD Negeri 50 Singkawang merupakan aturan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit cOVID-19 di institusi pendidikan, terkait istilah 5M ialah : 1. Memakai Masker Memakai masker saat berada di SD Negeri 50 Singkawang. 2. Mencuci Tangan Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dan Handsanitizer secara berkala.


19 3. Menjaga Jarak Menjaga jarak satu sama lain. Jarak yang dianjurkan adalah 1 hingga 2 meter dari orang sekitar Anda baik di luar maupun di dalam kelas 4. Menjauhi Kerumunan Menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. 5. Mengurangi Mobilitas Jika tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.


20 Meski sekolah masih melaksanakan pembelajaran secara daring maupun luring namun semua pihak harus tetap tertib dan disiplin menjaga protokol kesehatan baik itu di tempat umum maupun di sekolah. Guru, Tenaga Kependidikan dan seluruh warga sekolah wajib disiplin mengenakan masker dengan baik, menjaga jarak aman minimal 1 (satu) meter, mencuci tangan serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa hal seperti pemakaian masker saat di dalam ruangan juga dianjurkan dan mulai membiasakan diri tidak membuka masker saat berbicara dengan orang lain. Beliau juga menyarankan agar petugas keamanan di gerbang juga melakukan pengecekan kepada setiap ada orang yang hendak masuk. Guru dan tenaga kependidikan sebagai tauladan dan panutan peserta didik harus dapat memberikan contoh ketaatan terhadap aturan penerapan protokol kesehatan, Gerakan 5M tetap harus dilaksanakan sebagai langkah untuk menghakhiri Covid 19. 2. PENATAAN LINGKUNGAN sekolah yang bersih, sehat dan asri Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,pandangan hidup/kepribadian, hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya, serta kemapuan berkarya. Sekolah yang merupakan lembaga dalam pengembangan pengetahuan, teknologi, dan penanaman karakter harusnya menjadi tempat yang menyenangkan bagi murid-murid. Dengan sekolah yang menyenangkan ini, diharapkan sekolah mampu memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan bakat, passion, penalaran dan talenta terbaik mereka. Sehubungan dengan sekolah yang menyenangkan maka seluruh unsur yang ada di SMPN 7 berusaha untuk membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah dan orang tua untuk membangun sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan hidup agar anak-anak bergairah menjadi pembelajar yang sukses dan mandiri. Sekolah yang menyenangkan tidak hanya terbatas pada penampilan fisiknya saja namun ada beberapa hal yang harus menunjang dalam upaya untuk menjadikan sebuah sekolah yang menyenangkan. Sesuai arahan dari Kadis Disdikbud Kota Singkawang Bapak H.Asmadi,S.Pd.M.Si bahwa sekolah yang menyenangkan haruslah bersih, sehat, dan asri. Upaya pun dilakukan oleh seluruh unsur yang ada di SMPN 7 Singkawang dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan. Upaya yang dilakukan bersama agar lingkungan sekolah menjadi bersih adalah sebagai berikut:


21 1. Pembagian piket harian Pada kegiatan piket harian ini murid secara bergilir membersihkan kelas dan halaman depan kelas dan sekitarnya. Kegiatan ini tidak hanya sekedar menanamkan cinta lingkungan namun juga untuk penanaman karakter tanggung jawab dan kerja sama. Tidak hanya murid, guru juga dibuat piket harian yang di dalam tugas tersebut guru juga mengecek kebersihan sekitar. 2. Kegiatan Jumat bersih Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur sekolah dalam mewujudkan sekolah yang bersih. Setiap orang mendapat bagian pada masing-masing lokasi untuk dibersihkan. Kegiatan ini diketuai oleh koordinator 10K. Kegiatan Jumat bersihkan dilakukan 2 minggu sekali. Tidak hanya membersihkan halaman, namun juga membersihkan drainase agar air tidak tergenang. Pembersihan Sanitasi Saluran Air Kerja Bakti Kebersihan Lingkunga Sekolah 3. Larangan penggunaan kantong plastik Larangan penggunaan kantong plastik ini berlaku untuk jajanan yang dijual di kantin sekolah. Jajanan berupa minuman harus menggunakan gelas. Makanan ringan juga tidak boleh dibungkus dengan plastik. Dengan langkah yang diambil seperti ini akan mengurangi sampah yang ada di lingkungan SMPN 7 Singkawang. Selanjutnya upaya yang dilakukan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan ini dilakukan dengan mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan kesehatan. Pendidikan kesehatan yang diberikan meliputi: a) meningkatkan pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan untuk hidup bersih dan sehat; b) penanaman dan pembiasaan hidup bersih dan sehat serta daya tangkal terhadap


22 pengaruh buruk dari luar; dan c) pembudayaan pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mata Pelajaran Olah Raga 2. Pelayanan kesehatan, meliputi a) stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK); b) penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala; c) pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut; d). pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS): e) pemberian imunisasi; f) pemberantasan sarang nyamuk (PSN); g) pemberian tablet tambah darah; h) pemberian obat cacing; i) pemanfaatan halaman sekolah sebagai taman obat keluarga (TOGA)/apotek hidup; Pemeriksaan Gigi Dan Mulut dan Pemberian Bubuk Abate Di SMPN 7 Singkawang


23 Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di SMPN 7 Singkawang 3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat, meliputi: a) pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan, dan kekeluargaan (7K); b) pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok, pornografi, narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA), dan kekerasan; dan c) pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah. Pembinaan dari DLH dan Pembina Adiwiyata SMPN 7 Singkawang Upaya selanjutnya yaitu mewujudkan sekolah yang Asri dengan cara sebagai berikut: 1. Perawatan tanaman bunga Kegiatan yang dilakukan adalah perawatan tanaman yang ada dengan merapikan tanaman yang sudah tidak lagi rapi dan membongkar tanaman yang sudah tidak subur.


24 2. Tak hanya penanaman bunga-bunga , kegiatan yang dilakukan untuk membuat sekolah asri adalah dengan menanam juga pohon buah-buahan. Pohon buah yang ditanam adalah buah sawo, lengkeng, alpukat, dan buah markisa. Penanaman pohon sawo dan lengkeng di samping kolam ikan lele. Itulah upaya yang dilakukan oleh unsur SMPN 7 Singkawang dalam upaya mewujudkan sekolah yang menyenangkan. Dengan sekolah yang menyenangkan diharapkan akan menimbulkan rasa senang dan betah bagi anak-anak untuk berada di sekolah sehingga meningkatnya ekosistem pendidikan yang positif dan berkembangnya karakter-karakter baik anak.


25 Kami siap mendukung Gerakan Sekolah Menyenangkan dan menjadikan SMPN 7 sekolah yang “BERSINAR” Bersih,Edukatif, Religius, Sehat, Indah, Nyaman, Aktif, dan Ramah. 3. Penguatan pendidikan karakter dengan pelaksanaan NILAI AGAMA di lingkungan sekolah sesuai agama masing-masing. Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam nawa cita disebutkan bahwa pemerintah akan


26 melakukan revolusi karakter bangsa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter penerus bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejak tahun 2016. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan pendidikan yang mengajarkan pengetahuan. Untuk sekolah dasar sebesar 70 persen, sedangkan untuk sekolah menengah pertama sebesar 60 persen. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter diharapkan sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan. Tak hanya olah pikir (literasi), PPK mendorong agar pendidikan nasional kembali memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik). Keempat dimensi pendidikan ini hendaknya dapat dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak integrasi proses pembelajaran intrakurikuler, kokulikuler dan ekstrakulikuler di sekolah dapat dilaksanakan dengan berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan. Terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi prioritas pengembangan gerakan PPK; yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian dan kegotongroyongan. Masing-masing nilai tidak berdiri dan berkembang sendiri-sendiri, melainkan saling berinteraksi satu sama lain, berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar


27 pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. Melaksanakan Nilai Karakter Religius Dalam Menjunjung Tinggi Sikap Toleran Dalam Beribadah Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. Pelaksanaan Upacara Bendera Dalam Menerapkan Nilai Nasionalisme Cinta Tanah Air Dan Bangsa Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang


28 berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan keteladanan. Prilaku Dasar Nilai Integritas Dalam Menghargai dan Menghormati Guru Maupun Orang Tua Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Penanaman Nilai Karakter Mandiri Dalam Mengerjakan Tugas Mewarnai di Ra. Al-Ikhlas Singkawang Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.


29 Pencerminan Nilai Karakter Gotong Royong Dalam Pelaksanaan Kerja Bakti Bersama-Sama Di Lingkungan Sekolah PPK ini merupakan pintu masuk untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh terhadap pendidikan kita. PPK tidak mengubah struktur kurikulum, namun memperkuat Kurikukum 2013 yang sudah memuat pendidikan karakter itu. Dalam penerapannya, dilakukan sedikit modifikasi intrakurikuler agar lebih memiliki muatan pendidikan karakter. Kemudian ditambahkan kegiatan dalam kokurikuler dan ekstrakurikuler. Integrasi ketiganya diharapkan dapat menumbuhkan budi pekerti dan menguatkan karakter positif anak didik. PPK mendorong sinergi tiga pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga (orang tua), serta komunitas (masyarakat) agar dapat membentuk suatu ekosistem pendidikan. Menurut Mendikbud, selama ini ketiga seakan berjalan sendiri-sendiri, padahal jika bersinergi dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Diharapkan manajemen berbasis sekolah semakin menguat, di mana sekolah berperan menjadi sentral, dan lingkungan sekitar dapat dioptimalkan untuk menjadi sumber-sumber belajar. Peran guru sangat penting dalam pendidikan dan ia harus menjadi sosok yang mencerahkan, yang membuka alam dan pikir serta jiwa, memupuk nilai-nilai kasih sayang, nilai-nilai keteladanan, nilai-nilai perilaku, nilai-nilai moralitas, nilai-nilai kebhinnekaan. Inilah sejatinya pendidikan karakter yang menjadi inti dari pendidikan yang sesungguhnya. Kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran guru. Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara, “ing ngarso sung tuladho, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”, maka seorang guru idealnya memiliki kedekatan dengan anak didiknya. Guru hendaknya dapat melekat dengan anak didiknya sehingga dapat mengetahui perkembangan anak didiknya. Tidak hanya dimensi intelektualitas saja, namun juga kepribadian setiap anak didiknya. Tak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja, namun guru mampu berperan sebagai fasilitator yang membantu anak didik mencapai target pembelajaran. Guru juga harus mampu bertindak sebagai penjaga gawang yang membantu anak didik menyaring berbagai pengaruh negatif yang berdampak tidak baik bagi perkembangannya. Seorang guru juga mampu berperan sebagai penghubung anak didik dengan berbagai sumber-sumber belajar


30 yang tidak hanya ada di dalam kelas atau sekolah. Dan sebagai katalisator, guru juga mampu menggali dan mengoptimalkan potensi setiap anak didik. Saat ini, melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2008 menjadi PP Nomor 19 Tahun 2017, Kemendikbud mendorong perubahan paradigma para guru agar mampu melaksanakan perannya sebagai pendidik profesional yang tidak hanya mampu mencerdaskan anak didik, namun juga membentuk karakter positif mereka agar menjadi generasi emas Indonesia dengan kecakapan abad ke-21. Berdasarkan pasal 15 PP Nomor 19 Tahun 2017, pemenuhan beban kerja guru dapat diperoleh dari ekuivalensi beban kerja tugas tambahan. Kegiatan lain di luar kelas yang berkaitan dengan pembelajaran juga dapat dikonversi ke jam tatap muka. "Guru tidak perlu lagi cari-cari jam tambahan mengajar di luar sekolahnya untuk memenuhi beban kerja mengajar. Dia harus bertanggungjawab terhadap perkembangan siswanya. 4. Peningkatan kualitas LITERASI dan NUMERASI dengan pendekatan ASIH, ASUH dan ASAH kepada peserta didik dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak. Kegiatan Pembelajaran Literasi dan Numerasi di setiap pagi Revolusi pada dunia Pendidikan memberi tantangan tersendiri bagi sekolah dan guru untuk bisa mengikuti dan menyesuaikan perubahan serta perkembangan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya mengenai paradigma evaluasi pendidikan, selama ini evaluasi pendidikan didasarkan pada kemampuan individu peserta didik untuk mencapai nilai ketuntasan pada mata pelajaran tertentu dan nilai ketuntasan minimalnya sudah ditentukan dari pemerintah pusat melalui Ujian Nasional. Saat ini evaluasi pendidikan sudah bergeser dari Ujian Nasional menjadi Assesmen Nasional, fokus dari evaluasi sendiri juga mengalami pergeseran. Cakupan dan tujuan Assesmen Nasional lebih luas, lebih kompleks dan lebih melihat pada proses pembelajaran yang berlangsung secara continue dan berkesinambungan. Assesmen Nasional bertujuan untuk memperbaiki proses yang berlangsung, dengan harapan menghasilkan informasi yang akurat untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah). Selain fokus dari pelaksaan Assesmen Nasional yang lebih luas, komponen yang diujikan dalam Assesmen Nasional juga berbeda, komponen utama dalam Assesmen ini adalah


31 literasi dan numerasi. Perubahan komponen dalam assesmen ini menuntut guru dan sekolah untuk saling bekerja sama, berperan secara aktif dan saling melengkapi dalam rangka membantu peserta didik, membimbing peserta didik serta mengajarkan peserta didik terutama mengenai literasi dan numerasi. Mengingat komponen ini adalah hal baru yang masih sangat terasa asing baik bagi guru sendiri maupun bagi peserta didik. Dan mengingat juga bahwa tingat kemampuan peserta didik dalam hal literasi masih di bawah standar yang artinya peserta masih sangat kurang baik dalam pemahaman terhadap bacaan, wacana maupun stimulus hal ini dikarenakan masih rendahnya minat dan kebiasaan membaca yang masih sangat kurang. Selain kemampuan literasi, rendahnya juga kemampuan memahami wacana yang berkaitan dengan numerasi juga rendah, hal ini dikarenakan peserta didik sudah memberi stigma “susah” untuk soal maupuan wacana yang berkaitan dengan numerasi. Mengapa Literasi dan Numerasi? Saat ini pada abad 21 kita sudah memasuki generasi Z dan juga masyarakat revolusi 4.0 dan society 5.0 dengan segala kecepatan dan kemudahan akses informasi dari seluruh dunia. Untuk merespon tantangan yang saat ini kita hadapi, sektor Pendidikan mempunyai peran, sumbangsih serta mempunyai kontribusi yang sangat besar untuk menyiapkan para generasi bangsa menghadapi tantangan yang sudah di depan mata. Salah satu upaya dunia Pendidikan menjawab tantangan tersebut adalah engan adanya perubahan pada sistem evaluasi pendidikan dengan salah satu komponen utama untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik dengan literasi dan numerasi. Komponen ini mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Literasi dan numerasi dijadikan sebagai komponen utama untuk mengukur Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) dikarenakan kedua kompetensi ini yang mampu menggabungkan keterampilan memahami dan juga keterampilan menganalisi suatu permasalahan. Karena pada dasarnya permasalahan- permasalah yang ada pada dunia nyata adalah permasalahan yang bersifat kompleks sehingga dalam penyelesaian permasalahannya juga diperlukan analisis yang kompleks. Kegiatan Keterampilan Menganalisi Suatu Permasalahan Kemampuan literasi adalah pemahaman, penilaian, penggunaan dan juga melibatkan dengan tulisan pesan untuk berpartisipasi dalam budaya, untuk mencapai tujuan dan aspirasi individu dan untuk menciptakan pemahaman dan potensi. Literasi adalah kapasitas untuk meninjau,


32 membuat, mendengarkan, dan berbicara dengan cara yang pasti akan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan sukses ke berbagai audiens yang berbeda dan juga untuk memahami dunia. Menulis dan meninjau, ketika digabungkan dengan berbicara, memperhatikan dan juga melihat dan berpikir kritis, terdiri dari unsur-unsur keterampilan yang berharga dalam kehidupan modern. Literasi adalah elemen penting untuk memastikan semua siswa memiliki peluang paling efektif untuk berhasil dalam penelitian serta kehidupan sehari-hari. Kita semua perlu numerasi untuk meningkatkan potensi kita dan juga memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi masyarakat. Di dunia kita yang sangat teknis, kemampuan numerasi, khususnya kemampuan untuk menganalisis informasi, menjadi semakin signifikan dan juga banyak dicari oleh pemberi kerja. Kurangnya kepercayaan diri matematis serta kemampuan numerasi yang buruk adalah hambatan untuk pekerjaan karena ujian numerasi semakin menjadi komponen rutin dari proses rekrutmen. Sekolah Menjawab! Sekolah sebagai salah satu stakeholder Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk merealisasikan dan mengasah kemampuan siswa sesuai dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. SMP Negeri 1 Singkawang adalah stakeholder yang sudah menjawab tantangan perubahan zaman dan juga tuntutan kebijakan yang saat ini telah ditetapkan sebagai bentuk revolusi dalam dunia pendidikan. Peningkatan kualitas literasi dan numerasi pada peserta didik menjadi salah satu visi yang diangkat oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Singkawang. Mengingat bahwa kedepannya Ujian Nasional tidak ada lagi dan sudah digantikan dengan Assesmen Kompetensi Minimal (AKM). Kegiatan Literasi Baca Tulis Di Lingkungan Sekolah Zona Hijau Melihat masih rendahnya kualitas literasi dan numerasi peserta didik, maka Kepala Sekolah membuat beberapa kebijakan dengan melibatkan seluruh warga sekolah yang ada di lingkungan SMP Negeri 1 Singkawang. Diantara yaitu dengan mengoptimalkan peran guru untuk untuk membimbing peserta didik selama proses pembelajaran dengan mengusung konsep ASAH, ASUH dan ASIH. Kemudian pengikursertaan peserta didik untuk ikut berperan dalam upaya meningatkan kualitas literasi dan numersi dengan menjadi duta literasi. Dengan pendekatan dari kedua unsur ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas literasi dan numerasi peserta didik. Hal ini


33 disebabkan karena selain dari teman sebaya yang secara psikologis mampu mem- berikan pengaruh yang baik, di dukung juga dengan peran guru yang senantiasa membimbing dengan suka cita. Konsep ASAH, ASUH dan ASIH menjadi point utama pendampingan dari guru untuk peserta didik, mengingat bahwa masa SMP adalah masa-masa rawan, masa transisi dari anak- anak menuju dewasa. Perlunya pendampingan dengan pendekatan secara fisik dan psikologis dipercaya mampu memberi kontribusi terhadap pembentukan karakter maupun pribadi peserta didik. Perkembangan pesertad didik secara psikologis di tingkat Sekolah Menengah Pertama cenderung akan mengalami masa ambivalensi, yakni kondisi di mana seseorang dalam keinginan antara bergaul atau menyendiri. Pada kondisi ini akan terlihat bagaimana kecenderungan seorang anak mulai mengisolasi diri atau bahkan bergaul dengan lebih terbuka dengan teman-temannya. Disinilah peran Konsep ASAH, ASUH dan ASIH sangat berperan dalam mengarahkan peserta didik menuju hal yang positif. Konsep ASAH, yakni mengasah seperti pisau agar tajam. Hal yang perlu diasah tersebut, yakni agamanya, ilmu, teknologi, kemampuan sosialisasi, serta peka terhadap lingkungan. Guru mengajarkan hal-hal tersebut dengan pengimplementasikan pada saat diskusi ataupun pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok. Dengan metode ini peserta didik diajarkan untuk bisa bersosialisai dengan orang lain, bagaimana menghargai orang lain baik secara pemikiran maupun secara watak pribadi masing-masing yang jelas pasti berbeda. Konsep Asuh dimaksud adalah kemampuan untuk memberikan asupan makanan dengan baik. Dengan kata lain, harus memiliki kekuatan ekonomi yang baik, termasuk memberikan perlindungan, membelikan baju, menyediakan rumah, mengimunisasi, memeriksa kesehatan dan melindungi. Peran guru dan sekolah dalam hal ini adalah memberikan perlindungan secara pribadi maupun dalam lingkup pergaulan. “Menyediakan” dalam hal ini berarti adalah penyediaan sarana prasarana yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran secara optimal. Sarana prasana tersebut dapat diakses dan digunakan dengan maksimal oleh guru dan juga peserta didik. Di SMP Negeri 1 Singkawang secara nyata banyak sarana dan prasarana yang sudah dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi baik oleh guru maupun siswa. Diantaranya adalah pojok literasi yaitu penyediaan tempat membaca maupun tempat belajar di masing-masing kelas, ruang multimedia yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal TIK. One Week One Book Program one week one book adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas literasi di SMP Negeri 1 Singkawang. Dalam satu minggu peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan satu buku bacaan yang sudah disediakan perpustakaan ataupun yang disediakan oleh peserta didik yang terpilih sebagai Duta Literasi. Kegiatan pembagian ataupun peminjaman buku dilakukan setiap hari senin setelah upacara bendera. Peserta didik diberikan waktu untuk pergi ke perpustakaan maupun pinjam di “Gerobak Literasi (GELI)”. Kemudian mereka diberi waktu seminggu untuk menyelesaikan bukunya dan dibuat ringkasan dari buku yang sudah merekan pinjam.


34 Kegiatan Literasi numerasi sebelum di mulai pembelajaran Pada hari jumat setelah kegiatan senam pagi, peserta didik yang ditunjuk sebagai Duta Literasi akan mengumpulkan hasil ringkasan yang sudah dibuat oleh peserta didik. Kemudian akan dipilih mana ringkasan yang memenuhi kriteria sebagai ringkasan terbaik. Komponen penilain ringkasan antara lain originalitas yang dilihat dari bahasa ringkasan maksudnya apakah ringkasannya merupakan pengambaran buku yang disampaikan dengan Bahasa mereka sendiri atau hanya mengutip dari buku, kreatifitas yang dilihat dari penampilan ringkasan serta kesesuaian antara ringkasan dengan buku yang dipinjam. Setelah satu semester, kegiatan ini akan dilakukan pemberian reward bagi peserta didik yang mengumpulkan paling banyak lencana bintang sebagai bukti bahwa ringkasan mereka adalah ringkasan terbaik dari setiap minggu. One Day One Choice Adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas numerasi peserta didik. Program ini memberikan satu soal numerasi setiap hari. Soal yang diberikan bisa diambil dari buku pegangan AKM maupun guru membuat sendiri soalnya. Program ini dilakukan di setiap jam pertama setiap harinya. Satu soal langsung dikerjakan saat itu juga dibantu oleh guru yang mengampu pada jam pertama. Hal ini menuntut tidak hanya peserta didik harus memahami cara mengerjakan tetapi guru juga harus paham bagaimana cara menyelesaikan soal tersebut. Dengan tetap memegang konsep ASAH, ASUH dan ASIH maka guru diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator tetapi juga mampu membimbing dan mengajarakan pada peserta didik bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang dia dapat. 5. menjadikan SEKOLAH ZONA HIJAU (aman dari covid-19, bebas narkoba, ngelem dan tindakan kekerasan (fisik/mental) Pengimplemetasian sekolah zona hijau yang aman dari aman dari covid-19, bebas narkoba, ngelem dan tindakan kekerasan (fisik/mental) komitmen ini dimulai dari kepala sekolah selaku pimpinan dan semua guru-guru serta pihak-pihak yang terlibat dari dalam sekolah maupun di luar sekolah yang bersama-sama mengupayakan lingkungan sekolah, lingkungna masyarakat menjadi zona hijau yang menyenangkan. Di SD Negeri 82 Singkawang, pengimplementasian program 7 langkah sekolah menyenangkan dimasa pandemi covid-19


35 laksanakan dengan penuh rasa kebahagiaan, keceriaan dan kesenangan yang berdampak pada proses pembelajan tatap muka terbatas (PTMTP) di satuan pendidiakan Untuk melaksanakan 7 langkah gerakan sekolah menyenangkan maka hal yang pertama di lakukan di SD Negeri 82 Singkawang adalah memperbaiki lingkungan sekolah menjadi sehat dan asri, kelas-kelas menyenangkan yang terdapat pesan-pesan pembelajaran serta guru menyenangkan sebagai role model dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Adapun yang menjadi prioritas dalam melaksanakan sekolah menyenangkan, kelas menyenangkan dan guru menyenangkan agar menjasi sehat, indah dan asri maka terdapat langkah-langkah yang harus di lakukan antaral lain: a. Halaman Sekolah Zona Hijau SD Negeri 82 Singkawang Salah satu cara merawat lingkungan sekolah yang paling sederhana adalah dengan menjaga kebersihan ruang kelas dan halaman sekolah. Dengan membiasakan menjaga kebersihan lingkungan sekolah, membuat para siswa dan guru menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan lingkungan lainnya. Banyak cara merawat lingkungan sekolah yang bisa dilakukan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan selokan, dan memisahkan jenis sampah. Dengan upaya-upaya tersebut, lingkungan sekolah akan menjadi lebih bersih dan nyaman. Pada halaman sekolah yang bersih, terdapat tempat sampah. Dengan adanya tempat sampah, siswa dapat membuang sampah pada tempatnya dan sampah jadi tidak berserakan. Sebagaimana kita tahu, lingkungan sekolah yang kotor dan terdapat genangan air dapat menjadi sarang dari banyak bibit penyakit berbahaya. Sehingga upaya merawat lingkungan sekolah perlu dilakukan agar proses belajar mengajar lebih nyaman dan terhindar dari berbagai penyakit.


36 b. Memberikan Pembelajaran yang Menarik Proses Pembelajaran di Dalam Ruang Kelas yang Menyenangkan Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi dan interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik dalam memahami materi lebih dalam, proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, keterampilan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri pada peserta didik. Selama ini banyak kita temui proses pembelajaran di kelas identik dengan guru sebagai pemateri atau pembicara dan peserta didik sebagai pendengar. Alhasil, kegiatan pembelajaran terasa monoton dan membosankan bagi siswa. Padahal, pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga mendukung keberhasilan penyampaian materi oleh guru dan turut mempengaruhi output dari hasil belajar di dalam kelas. Sebagai tenaga pendidik, guru berperan penting dalam menyajikan materi di kelas. Guru memiliki peranan penting dalam menyajikan dan merancang kegiatan pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik setiap harinya. Pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran yang di dalamnya ada cerita, ada nyanyian, ada tantangan, dan ada pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Gurunya santai dan


37 humoris, namun memiliki kesungguhan dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran melalui cara-cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan. Gurunya mengerti dan memahami kondisi siswa, serta memberikan perhatian penuh kepada kelas. Selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk maju dan berkembang, tidak hanya pada siswa-siswa tertentu saja. Dengan kata lain, pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran yang menyenangkan hati sehingga siswa mau memperhatikan. Pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. c. Penataan Taman Sekolah “Green Park” Taman Harmoni Hijau SD Negeri 82 Singkawang Taman sekolah adalah ruang terbuka hijau yang bisa membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena suasananya yang asri. Taman sekolah ini membuat suasana belajar di lingkungan sekolah menjadi lebih menyenangkan karena dilengkapi aneka tanaman, rumput, kolam dan tanaman pelindung sehingga menjadikan suasananya yang asri. Seperti halnya perpustakaan, ruang UKS, laboratorium, mushola, dan lapangan olahraga, taman sekolah termasuk fasilitas sekolah yang bisa menunjang kegiatan para siswa di sekolah karena berkaitan dengan kenyamanan. Kehadiran taman sekolah cenderung sangat dibutuhkan, terlebih untuk sekolahan yang berada di lingkungan perkotaan karena untuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH). Seperti halnya taman kota untuk publik, taman sekolah juga dirancang untuk dijadikan pemasok oksigen. Dengan adanya taman sekolah, maka lingkungan dan suasana di sekitarnya jadi lebih nyaman dan menyenangkan.


38 Di samping manfaat di atas, masih ada beberapa manfaat lainnya dari taman sekolah, yaitu: a. Taman sekolah bisa memperindah lingkungan sekolah dan sekitarnya. b. Meningkatkan motivasi belajar para siswa karena lingkungan yang lebih santai dan rileks sehingga pikiran siswa lebih siap untuk menerima pelajaran. c. Taman sekolah bisa dijadikan sebagai tempat untuk menyegarkan pikiran ketika waktu istirahat tiba. Di tempat ini siswa bisa menenangkan pikirannya setelah menerima pelajaran dan atau lebih siap untuk menerima materi pelajaran yang lain. d. Menumbuhkan rasa peduli pada siswa untuk mencintai lingkungan, merawat dan memelihara tanaman. e. Dapat digunakan sebagai sumber belajar dan bisa dijadikan pilihan tempat bagi para siswa untuk berdiskusi atau membaca. Pada taman sekolah di dalamnya terdapat kemungkinan-kemungkinan yang cukup banyak untuk dapat dimanfaatkan sebagi pembelajaran outdoor ataupun mempelajari materi ekosistem. f. Menambah kreatifitas siswa. Mereka bisa dilibatkan untuk memilih desain taman sekolah yang cocok untuk taman yang berada di depan kelasnya, dan jenis tanaman yang bisa ditanam. g. Dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul, berdiiskusi, dan bersosialisasi antar teman atau antar anggota organisasi yang ada di sekolah. Melihat manfaatnya yang begitu banyak seperti yang disebutkan di atas, maka sudah sewajarnya jika taman sekolah dibuat dengan desain yang bagus dan menarik, dengan tujuan agar siswa merasa betah berada di tempat itu. d. Prokes 5M covid-19 Pelaksanaan Prokes 5 M, Mencuci Tangan dan Pengecekan Suhu Tubuh


Click to View FlipBook Version