The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pada Masa Pandemi Covid-19

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alkindi98, 2024-02-05 21:05:35

Buku 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pada Masa Pandemi Covid-19

Buku 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pada Masa Pandemi Covid-19

39 Sekolah telah menerapkan protokol kesehatan dalam belajar mengajar. Yakni setiap siswa yang masuk ke kelas wajib mengecek suhu badan, mencuci tangan, dan tersedianya sabun serta hand sanitizer. Sekolah juga membatasi jumlah siswa di kelas, meja belajar hanya ditempati 1 siswa, dan selama pembelajaran menggunakan masker. Penerapan prokes 5M kepada majelis guru dan siswa di sekolah tersebut. Terutama untuk bersama-sama, bahu membahu agar Covid-19 segera berlalu dan aktivitas belajar mengajar dapat dilaksanakan seperti sediakala. 6. MEMAKSINALKAN KERJASAMA dengan orang tua/paguyuban sekolah, Komite Sekolah, Lurah, Babinkamtibnas, Babinsa, Puskesmas, Pengawas Pembina, Organisasi Profesi, dan para Tokoh Masyarakat Sesuai Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) SMP Negeri 3 Singkawang adalah salah satu sekolah negeri yang yang berlokasi di jalan H.U. Bawadi kelurahan Condong kecamatan Singkawang Tengah. Sekolah ini mempunyai komitmen melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi. Kepala sekolah (Risma Purnama,M.Pd.), dewan guru dan staf TU bekerja sama demi mencapai komitmen tersebut. Oleh karena itu ketika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Singkawang menyampaikan bahwa telah di buka pendaftaran seleksi sekolah Indonesia untuk berpartisipasi dalam Program Kemitraan Sekolah bridge Australia-Indonesia Tahun 2021, dengan semangat dan gembira SMP Negeri 3 Singkawang menyambut berita tersebut. Sekolah kemudian mempersiapkan diri dengan melengkapi aplikasi dan persyaratan yang diperlukan. Alhamdulillah berkat kerjasama kepala sekolah, beberapa orang guru dan ketua komite serta dukungan dari kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Singkawang akhirnya SMP Negeri 3 Singkawang lolos seleksi menjadi salah satu sekolah yang bergabung dengan kemitraan sekolah BRIDGE Australia-Indonesia angkatan 2021. Australia-Indonesia BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement) School Partnerships adalah sebuah program kemitraan sekolah yang bertujuan untuk membentuk kemitraan sekolah yang berkelanjutan dan komunitas pelajar internasional, mendukung para peserta didik untuk berkolaborasi dalam sebuah proyek, membangun kompetensi global dan membangun persahabatan jangka panjang dengan rekan-rekan mitra di Australia, meningkatkan kemampuan para guru untuk mengembangkan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik mendukung para guru untuk mengeksplorasi praktik pembelajaran baru dan penggunaan teknologi untuk menghubungkan pembelajaran di kelas dengan dunia, mendukung hubungan antar individu antara Australia dan Indonesia.


40 SMP Negeri 3 Singkawang resmi menjadi kemitraan sekolah BRIDGE Australia-Indonesia angkatan 2021 dengan kegiatan penanda tanganan catatan kesepahaman (ROU) antara Asia Education Foundation (AEF) dan SMP Negeri 3 Singkawang pada hari Selasa, 14 September 2021. Pada waktu bersamaan diumumkan 2 guru Bridge terpilih dari SMP Negeri 3 Singkawang. Kedua guru tersebut adalah Fitri Kurniati, M.Pd dan Tendri Solong, S.Pd. Sumber: Dokumen SMPN 3 Singkawang Kedua guru bridge terpilih dari SMP Negeri 3 singkawang selanjutnya mengikuti kegiatan PPT (Pre-Program Training) dan PLP (Professional Learning Program) secara online. Diantara kegiatan yang dilakukan guru bridge terpilih dan guru mitra pada saat PLP adalah berkolaborasi dalam merancang program dan kegiatan kerjasama yang akan dilakukan antara kedua sekolah mitra. Adapun sekolah mitra SMP Negeri 3 Singkawang adalah Pimlico State High School yang berlokasi di 59-77 Fulham Road, Pimlico, Quensland, 4812. Sementara guru mitra dari sekolah tersebut adalah Rick harting dan Shelly.


41 Sumber: Dokumen SMPN 3 Singkawang Ada beberapa agenda yang sudah disepakati Pimlico State High School dan SMP Negeri 3 Singkawang untuk program kerjasama BRIDGE ini, diantaranya: 1. Menjalin komunikasi intensif antar 2 sekolah melalui daring dan luring 2. Saling bertukar informasi tentang kegiatan sekolah melalui e-mail, WhatsApp, Youtube dan Padlet 3. Saling mengirim hasil karya siswa dan guru sesuai dengan tema atau materi yang telah disepakati. 4. Membuat proyek bersama yang bekaitan dengan penanganan sampah plastik di lingkungan sekitar melalui aplikasi zoom. 5. Saling bertukar informasi tentang budaya lokal sekolah masing-masing. 6. Membuat proyek pembelajaran bersama tentang daur ulang sampah botol plastik menjadi barang berguna.


42 Sumber : Dokumentasi SMPN 3 Singkawang Sumber : Dokumentasi SMPN 3 Singkawang


43 Experimen pertama dalam pelaksanaan proyek antara SMP Negeri 3 Singkawang dan Pimlico State High School telah dilakukan dengan pengisian link padlet yang dirancang oleh Rick harting. Adapun materinya adalah Introduction between SMP Negeri 3 Singkawang and Pimlico State High School. Deskripsinya adalah menulis nama dan makanan favorit masing-masing siswa kemudian menuliskan masalah lingkungan di daerah mereka. Siswa-siswi dari kedua sekolah sangat antusias mengisi link padlet tersebut. Sumber: https://padlet.com/MrHarting/2q35v28e2dyymlm1 Selain itu kedua sekolah antara SMP Negeri 3 Singkawang dan Pimlico State High School juga telah saling berkirim video tentang kegiatan-kegiatan sekolah. Pada tahun 2022 nanti akan dilanjutkan kembali beberapa kegiatan yang akan dilakukan secara bersama dengan menggunakan aplikasi zoom serta saling bertukar informasi tentang kegiatan-kegiatan masing-masing sekolah melalui e-mail, WhatsApp dan Youtube. Kegiatan kunjungan sekolah dan homestay antara guru bridge dari Indonesia dan Australia akan dilaksanakan jika kondisi sudah membaik. Kegiatan ini menunggu kebijakan mengenai perjalanan internasional. Kegiatan ini ditunda hingga tahun 2022/2023. Setiap kegiatan yang dilakukan pada program bridge sebaiknya di imbaskan ke staheholder sekolah. Dengan harapan seluruh stakeholder sekolah memahami dan dapat berpartisipasi bersama guru bridge SMP Negeri 3 Singkawang dalam setiap kegiatan. Kemitraan yang akan dilaksanakan antara kedua sekolah bukan hanya di proritaskan kepada guru bridge dari kedua sekolah tersebut saja tetapi untuk seluruh siswa dan guru dari kedua sekolah tersebut. Kedua guru bridge dari masing-masing sekolah berperan sebagai pilot dan co-pilot dari sekolah kemitraan.


44 Harapan dari program kemitraan sekolah Australia-Indonesia adalah untuk membantu para guru mempersiapkan siswa-siswi mereka untuk menghadapi masa depan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam menghadapi masa depan adalah melalui peningkatan pemahaman mereka tentang budaya negara lain, memperkuat literasi digital serta mengembangkan keterampilan bahasa. Oleh karena itu kemitraan ini bukan hanya untuk beberapa tahun saja tetapi diharapkan hubungan kemitraan ini bisa dilaksanakan selamanya, dengan cara tetap membangun hubungan kemitraan yang baik antar guru, siswa dan sekolah mitra. Di kota Singkawang, telah ada 4 sekolah bridge kemitraan Australia-Indonesia, antara lain SMP Negeri 16 Singkawang, SMP Negeri 20 Singkawang, SMP Negeri 3 Singkawang dan SMP Negeri 17 Singkawang. Semoga pada tahun-tahun selanjutnya sekolah-sekolah lain yang ada di kota Singkawang bisa bergabung pada sekolah bridge kemitraan Australia-Indonesia. Supaya komunitas sekolah yang membangun kemitraan sekolah internasional antara Indonesia dan Australia semakin berkembang. *** SMPN 16 Singkawang Australia-Indonesia BRIDGE School Partnership A.Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia adalah program kemitraan sekolah yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dan diimplementasikan oleh Asia Eduation Foundation (AEF). Program ini bertujuan untuk menciptakan kemitraan kolaboratif yang berkelanjutan antara sekolah-sekolah Indonesia dan Australia dan untuk menyediakan akses ke pengetahuan dan keterampilan pedagogis baru bagi para pendidik Indonesia dan Australia. Hal ini nantinya diharapkan akan berkontribusi pada peningkatan pemahaman interkultural di antara para pendidik, siswa dan masyarakat Indonesia dan Australia, serta mempromosikan sikap positif terhadap Australia di antara para pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia. Sejak tahun 2008, Program Kemitraan Sekoah BRIDGE Australia-Indonesia telah menjalin 195 kemitraan (195 sekolah dan madrasah di 18 propinsi di Indonesia dan 195 sekolah di seluruh negara bagian dan teritori di Australia), melibatkan 780 guru. Selain itu, pada Oktober 2021


45 Program BRIDGE akan menyambut 5 sekolah dan madrasah baru Indonesia untuk bermitra dengan 5 sekolah Australia, sehingga jumlah kemitraan akan menjadi 200. B.BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement)- 2019-2022 Selama dua tahun terakhir, AEF telah melaksanakan berbagai komponen dan jalur strategis baru. Ini termasuk Dukungan Hibah Kompetitif, Program Kemitraan Lighthouse dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan yang terstruktur. Secara bersamaan, komponen yang sudah berjalan lama seperti Program Pembelajaran Profesional, Konseling Kemitraan Sekolah dan Lokakarya Pendidik telah diperbarui dari komponen program sebelumnya selama sepuluh tahun terakhir pelaksanaan program dan sejalan dengan protokol COVID-19. C.Pembentukan Kemitraan Ini adalah kontak awal antara sekolah dan penduduk Indonesia dan Australia, dan Program Pembelajaran Profesional berikutnya untuk semua guru kemitraan yang baru bergabung. Pembentukan kemitraan sangat penting untuk keberhasilan kemitraan dan hubungan antara peserta, sekolah dan pendidik, serta hasil dan dampak kemitraan. Ini termasuk: Pengajuan aplikasi, seleksi, dan proses memitrakan sekolah dan pendidik. Untuk memberikan kemitraan peluang sukses terbaik, seliruh proses seleksi sekolah dan pendidik untuk berpartisipasi dalam kegiatan Program Pembelajaran Profesional BRIDGE tahunan dilaksanaka secara kompetitif di Australia dan Indonesia. Program Pembelajaran Profesional (Professional Learning Program, PLP) adalah program tahunan di mana Kemitraan Sekolah BRIDGE dibentuk dan mulai bekerja sama untuk mengembangkan Kemitraan Sekolah BRIDGE mereka. Program Pembelajaran Profesional mencakup kegiatan dan program berikut: Pelatihan Pra Keberangkatan (Pre-Departure Training, PDT); Lokakarya PLP; Homestay* di Indonesia, Homestay* di Australia, serta Pelatihan Pra-Program (Pre-Program Training) dan PDT* bagi peserta Indonesia. *Kegiatan ini melibatkan perjalanan internasional dan saat ini ditunda karena COVID-19 Berikut adalah pencapaian dalam satu tahun terakhir dari serangkaian kegiatan Pembentukan Kemitraan: Terdapat 6 Kemitraan BRIDGE baru yang didirikan yang melibatkan 24 orang guru baru (12 dari Australia dan 12 dari Indonesia). Selain itu, Program BRIDGE menambahkan 2


46 orang guru (1 dari Indonesia dan 1 dari Australia) untuk terlibat di 9 kemitraan BRIDGE sudah ada untuk memperkuat kemitraan mereka masing-masing. 17 pendidik BRIDGE di Indonesia yang baru bergabung di tahun 2020 berpartisipasi dalam Pelatihan Pra-Program 2020 untuk membekali para pendidik tersebut dalam keterlibatan mereka dalam keseluruhan komponen Program BRIDGE. Kegiatan di atas, yang memiliki nilai kepuasan peserta 4,5 dari 5, mencakup topik-topik mengenai keberagaman dan inklusi, pengenalan tentang Australia, pendidikan di Australia dan kebijakan perlindungan anak, serta kesejahteraan guru. D.Dukungan Kemitraan Dukungan Kemitraan bertujuan untuk menyediakan kemitraan sekolah dengan dukungan yang dibutuhkan untuk mempertahankan Kemitraan Sekolah BRIDGE di luar proses awal dan Program Pembelajaran Profesional. Kegiatan ini berfokus pada konsolidasi Kemitraan Sekolah BRIDGE yang ada melalui berbagai peluang dan pelibatan untuk mendukung keberlanjutan kemitraan, mencapai partisipasi sekolah yang lebih luas dan mengimbaskan pembelajaran di komunitas sekolah yang lebih luas. Dukungan untuk pendidik dan Kemitraan Sekolah BRIDGE dan kemitraan telah terbukti juga memiliki komponen pengembangan kapasitas bagi Pendidik Indonesia. Ini termasuk: Lokakarya Pendidik (Educator Workshop) yang memberikan kesempatan belajar profesional secara langsung atau online bagi para pendidik BRIDGE yang berfokus pada area-area kepemimpinan sekolah, kemampuan guru, dan keberlanjutan kemitraan dalam Kemitraan BRIDGE yang ada. Ini telah disampaikan secara virtual dan nasional selama 2020-2021 sehubungan dengan COVID-19. Dukungan Hibah Kompetitif (Competitive Grant Support) yang merupakan mekanisme dukungan sekolah untuk memperkuat kemitraan melalui pelibatan pendidik baru dan yang sudah ada dan memberikan kesempatan belajar profesional lebih lanjut yang didanai oleh BRIDGE. Kemitraan Mercusuar (Lighthouse Partnership Program) adalahpasangan sekolah yang telah dipilih oleh BRIDGE karena kinerja yang luar biasa serta potensi mereka untuk 1) mengimbaskan pengetahuan, keterampilan dan saran kepada sekolah BRIDGE dan nonBRIDGE lainnya dan 2) meningkatkan kesadaran akan program BRIDGE dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.


47 Berikut ini adalah pencapaian BRIDGE dalam komponen Dukungan Kemitraan pada periode Juli 2020-Juni 2021: 660 pendidik mengakses satu berbagai mekanisme Dukungan Kemitraan BRIDGE selama 12 bulan terakhir. Sejumlah 552 pendidik berpartisipasi dalam BRIDGE Educator Workshops 314 siswa terlibat dalam Program BRIDGE 100% dari pendidik yang terlibat menyatakan bahwa BRIDGE Educator Workshops meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dan relevan dengan praktik mengajar mereka. BRIDGE menganugerahkan 3 Lighthouse Partnership dan 8 Competitive Grant Support untuk Kemitraan BRIDGE E.Keterlibatan Pemangku Kepentingan Pelibatan pemangku kepentingan ditujukan untuk bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah daerah, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemitraan sekolah yang berkelanjutan – di luar dari dukungan langsung yang diberikan oleh DFAT dan AEF melalui keterlibatan formal dan informal. Hal ini nantinya diharapkan akan mendorong peningkatan dukungan program, hasil, dan manfaatnya bagi pemangku kepentingan program. Pencapaian Program BRIDGE dalam lingkup ini dalam satu tahun terakhir mencakup: Lebih dari 174 perwakilan dari Dinas Pendidikan Kantor Wilayah dan Kantor Kementerian Agama berpartisipasi dalam kegiatan Program BRIDGE termasuk LokakaryaPendidik (Educator Workshop) virtual, penandatanganan Catatan Kesepahaman dan Rapat Pemangku Kepentingan Pendidikan (Education Stakeholder Engagement Meeting). Program BRIDGE dimuat dalam setidaknya 22 liputan media positif dalam berita di Australia dan Indonesia. Selain itu, melalui 1.238 unggahan media sosial, Program BRIDGE menjangkau lebih dari 21.006 orang. Lighthouse Partnership Program (LPP) A.Dasar Pemilihan Kemitraan Sekolah Lighthouse Partnership Program atau Kemitraan Mercusuar adalah program untuk pasangan sekolah yang telah dipilih oleh BRIDGE karena kinerja yang luar biasa serta potensi mereka dalam


48 mengimbaskan pengetahuan, keterampilan dan saran kepada sekolah BRIDGE dan non-BRIDGE lainnya. Agar dapat terpilih, sekolah kami juga mengajukan aplikasi dan melengkapi persyaratan seperti yang disyaratkan di dalam aplikasi, seperti: nama kontak dari pihak Indonesia dan Australia, Profil kedua sekolah mitra, dan lain-lain. Kemitraan sekolah yang dipilih atas dasar: memiliki potensi untuk menjadi model kemitraan mampu memberikan dukungan bagi sekolah lain untuk meningkatkan kemitraannya atau mengadopsi praktik baru mampu berbagai informasi terkait program BRIDGE kepada pemerintah lokal dan pemangku kepentingan lainnya. B.Persyaratan LPP Untuk mengikuti Program ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Alhamdulillah, semua persyaratan tersebut dapat di penuhi oleh sekolah kami SMP Negeri 16 Singkawang. Adapun persyaratannya: Kemitraan telah berjalan setidaknya selama 2 tahun pada proses aplikasi/seleksi. Poin ini dapat kami penuhi karena sekolah kami terpilih dalam program BRIDGE sejak tahun 2015. Para pendidik rutin berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menjalankan kemitraan sekolah. Hal ini juga sudah sekolah kami lakukan. Kedua sekolah dapat menunjukkan setidaknya 3 poin di bawah ini: Mengimplementasikan praktik baru yang di dapatkan dari kegiatan pembentukan kemitraan Aktif terlibat dalam kegiatan BRIDGE Adanya sesi berbagi pengetahuan/pengalaman mengenai kegiatan kemitraan, baik dengan pendidik di dalam maupun di luar sekolah (termasuk pendidik dan sekolah non-BRIDGE) Ada dukungan dari kepala sekolah dan manajemen sekolah Merasa persyaratannya dapat kami penuhi, maka kami mengajukan aplikasi tersebut. Dari informasi yang kami dapatkan, kriteria aplikasi yang dipilih berdasarkan: Kualitas aplikasi (baik rencana kegiatan dan anggaran) yang mempertimbangkan


49 Kesesuaian rencana kegiatan dengan tujuan program Lighthouse Partnership Program. C.Tugas Lighthouse Partnership Kemitraan LPP diharapkan untuk melaksanakan setidaknya satu kegiatan dari 3 kategori di bawah ini setiap tahunnya: 1) Mengarusutamakan kemitraan di seluruh sekolah: a) Mengikut sertakan pendidik lain/komunitas sekolah dalam kegiatan kemitraan b) Mempromosikan untuk saling berbagi dan mengadopsi praktik baru c) Kunjungan ke sekolah mitra (guru dan/atau siswa) 2) Berbagi pengetahuan dengan sekolah lain terkait dengan praktik baru dan cara meningkatkan kemitraan: a) Mengadakan kegiatan educator workshops untuk sekolah-sekolah lain b) Secara aktif memberikan dukungan dan informasi terkait kemitraan kepada sekolah BRIDGE lainnya. c) Membuat materi terkait berbagi pengetahuan 3) Meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan terkait kemitraan sekolah: a) Mempresentasikan hasil dari kegiatan kemitraan kepada pemerintah b) Menjadi tuan rumah untuk kunjungan VOP (Visit Of Partnership), pemerintah, calon donor dan menunjukkan kegiatan kemitraan sekolah selama kunjungan c) Mempromosikan program BRIDGE ke sekolah lain Apabila sekolah kita terpilih maka kita aka mendapatkan beberapa dukungan seperti: 1) Dana hingga 5000 AUD setiap tahunnya sampai tahu 2022 (sekolah yang terpilih di tahun 2019 akan menerima dana sebanyak 3 kali). Untuk tahun pertama kami gunakan dana tersebut dengan melakukan kunjungan ke sekolah mitra. 2) Mendapatkan pelatihan untuk seluruh sekolah setiap tahunnya untuk topik yang mereka pilih (sampai dengan 5000 AUD). 3) Mendapatkan kunjungan tahunan dari perwakilan AEF untuk memonitor kemajuan program yang direncanakan 4) Mendapatkan kesempatan untuk didokumentasikan sebagai studi kasus/contoh praktik yang baik Status LPP dapat dibatalkan apabila kemitraan:


50 Tidak dapat mempertahankan kriteria seleksi yang telah ditetapkan Tidak dapat memenuhi tuntutan tugas yang diharapkan Tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan kesepakatan Tahun pertama di bulan Februari 2020, tepatnya tgl 22-29 Februari 2020 dana tersebut kami gunakan untuk melakukan kunjungan ke sekolah mitra kami; Camden Haven. Surat Undangan dari Sekolah Mitra. Kami berlima berpose di Opera House setibanya di Sydney sebelum kami berangkat ke Laurieton, kota tempat sekolah mitra kami Camden Haven High School berlokasi.


51 Ikut di kelas seni sewaktu kami pertama kali tiba di sekolah mitra. Tampak depan Camden Haven High School


52 Camden Haven High School dilihat dari atas. Di lapangan kelas Agricultural. Foto bersama di Assembly pada acara penyambutan kami


53 Suasana di kelas Art. Praktek penggunaan roket. Suasana Kelas Bahasa Indonesia.


54 Kami berlima bersama Head of District Office. Bersama siswa-siswi Camden di halaman Koala Hospital Berfoto bersama di area Billabong Zoo. Beautiful garden zoo in area Billabong Zoo


55 Fadhlan mencoba mengoperasikan traktor. Fadhlan dan Fiza ikut praktek di kelas Woodwork Tahun kedua, tanggal 27-28 Februari 2021 kami melakukan pelatihan dan pengimbasan tentang Web Learning. Kegiatan ini melibatkan guru, siswa-siswi SMP Negeri 16 dan beberapa guru dari sekolah BRIDGE dan non BRIDGE. Berikut foto-foto sewaktu acara Pembukaan Kegiatan Web Based Learning.


56


57 Tahun ketiga rencana kami akan melakukan pelatihan dan pengimbasan tentang Seni dan Budaya Melayu, yaitu RANTAK 16. Ini akan merupakan ikon atau ciri khas dari SMP Negeri 16 Singkawang. Dalam Rantak 16 akan ada Zikir Nazam, Jepin, dan Syair. Untuk kegiatan ini, sekarang baru seleksi penari dan pemain Tahar. 7. Merencanakan dan melaksanakan ASSESMEN NASIONAL secara sistematis untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah Upaya yang dilakukan oleh seluruh unsur warga yang ada di SDN 17 Singkawang dalam mewujudkan sekolah yang menyenangkan dalam merencanakan dan melaksanakan assesmen nasional secara sistematis untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Assesmen Nasional Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.


58 Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajarmengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran. Tujuan AN menghasilkan potret komprehensif yang berguna bagi sekolah/madrasah dan Pemda untuk melakukan evaluasi diri dan perencanaan perbaikan mutu pendidikan. b. Pelaksanaan Assesmen Nasional Komponen Asesmen Nasional terdiri dari : 1) AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 (tiga) instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar. Informasi dari ketiganya diharap dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran. a) Literasi membaca adalah Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.. b) Numerasi adalah Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.


59 Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi) di SD Negeri 17 Singkawang, Sekolah menyenagkan, kelas menyenangkan dan suasana yang harmonis Pengisian Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi) dalam trasnformasi digital menghadapi pembelajaran abad 21 2) Survey Karakter Karakter sulit diukur secara mendalam dalam asesmen berskala besar. Meski demikian, Survei Karakter dapat memberi informasi berharga tentang sikap, nilai, dan kebiasaan yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila. Survei Karakter memberi sinyal bahwa sekolah perlu memperhatikan tumbuh kembang murid secara utuh, mencakup dimensi kognitif, afektif dan spiritual. 3) Survey Lingkungan Belajar Survei Lingkungan Belajar mengukur: (a) kualitas pembelajaran, (b) iklim keamanan dan inklusivitas sekolah, (c) refleksi guru, (d) perbaikan praktik pengajaran, dan (e) latar belakang keluarga murid. Informasi dari Survei


60 Lingkungan Belajar berguna untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Lingkungan Sumber Belajar yang Ramah Anak Dalam Pemanfaatan Lingkungan Sekolah SD Negeri 27 Singkawang Lingkungan Sekolah Sebagai Tempat Belajar yang Sehat, Asri, dan Menyenangkan di SD Negeri 94 Singkawang (Sekolah Alam) Peserta Asesmen Nasional, terdiri dari : 1) Peserta Didik Kelas 5, 8, dan 11 2) Peserta Didik Kelas 4 dan 5, 7 dan 8, 10 dan 11 khusus 3) untuk Sekolah Penggerak dan Sekolah Kontrol


61 4) Kepala Sekolah 5) Guru Bentuk soal Asesmen Nasional 1) Pilihan ganda 2) Pilihan Ganda Kompleks 3) Menjodohkan 4) Isian Singkat 5) Uraian c. Hambatan dan kendala: 1) Ketersediaannya masih minim di banyak sekolah. 2) Gangguan jaringan/internet. 3) Diperlukan sosialisasi yang optimal pada tiap stakeholder seperti guru, siswa, kepala sekolah dan orang tua terkait tujuan dari kebijakan ini. d. Solusi dan pemecahannya: 1) Pemerintah daerah melalui dinas pendidikan minimal harus ada kolaborasi program pendidikan ini agar pemerintah daerah juga ikut terlibat di dalam pelaksanaan asesmen di tahun 2021. 2) Untuk jaringan internet belum terkoneksi di semua wilayah sehingga sekolah-sekolah yang berada di wilayah yang tidak ada koneksi jaringan internet terutama wilayah terpencil dan pedesaan akan mengalami kesulitan untuk menggelar AN. 3) Sosialisasi juga tidak kalah penting soal keberadaan dari Asesmen Nasional sebagai instrumen pemetaan, bukan untuk nilai rapor. Tujuan sosialisasi lainnya adalah untuk mencegah adanya tekanan pada sekolah-sekolah untuk mendorong para siswanya untuk mendapatkan nilai yang bagus sebagaimana yang terjadi pada pelaksanaan UN.


62 Daftar Pustaka Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional. https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebersihan-diri/perilaku-hidup-bersih-sehat/ https://kemensos.go.id/uploads/topics/15863905705284.pdf https://lpmpbabel.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/01/Paparan-InformasiSosialisasi-Asesmen-Nasional.pdf https://www.imrantululi.net/berita/detail/pelaksanaan-anbk-2021


TENTANG PENULIS Asmadi, dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1971, di Sebubus Poluh Kabupaten Sambas. Kedua orang tua berasal dari Sambas. Penulis adalah anak laki-laki pertama dari tujuh bersaudara dari Bapak Dulhadi dan Ibu Patiah. Tahun 1992 menikah dengan Istri tercinta Ita Suryani, S.Pd.dan memiliki dua orang putra Tio Galian Asta dan Ridho Anugrah Prakasa, S.H dan satu orang putri Mutiara Permata Putri. Pendidikan SDN 1 Sebubus Poluh ditamatkan pada tahun 1982, SMPN 1 Liku Poluh pada tahun 1987 dan SPG Negeri Singkawang pada tahun 1990 di Singkawang. Selanjutnya menjalani perkuliahan S1 STKIP PGRI Pontianak jurusan PIPS dan tamat pada tahun 199. Kemudian ia melanjutkan perkuliahan S2 Administrasi Negara (Kebijakan Publik) di Universitas Tanjung Pura dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun 1992 penulis menjadi guru di SDN 34 Sarang Burung, SDN 1 Setapuk dan SDN 17 Singkawang. Penulis aktif mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan diri untuk peningkatan kompetensinya sebagai guru yang profesional. Beberapa prestasi yang pernah penulis raih selama menjadi guru, diantaranya adalah: 1) Instruktur Nasional Mata Pelajaran IPS, 2) Instruktur Nasional Penelaah Buku PPG Malang, 3) Instruktur Nasional PPKN, 4) Instruktur Nasional MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Prestasi selama menjadi kepala sekolah dari tahun 2002 s.d 2004 di SDN 17 Singkawang Tengah antara lain:1) Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kota Singkawang, 2) Juara 1 Mata Pelajaran PPKN Tingkat Profinsi Kalimantan Barat, 3) Juara 1 Sekolah Berprestasi Tingkat Kota Singkawang.


Pada Tahun 2005 s.d 2008 menjadi Kepala Seksi TK dan SD Dinas Pendidikan Kota Singkawang. Tahun 2008 sebagai Kepala Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Selanjutnya Tahun 2008 Kepala Seksi Pengembangan Peserta Didik. Pada Tahun 2011 menjadi Kepala Bidang Pendidikan Dasar. Tahun 2013 diangkat menjadi Kepala Bidang Pendidikan Dikmen. Mulai dari Tahun 2018 menjadi Kepala Bidang Pembinaan SMP, tahun 2019 Kepala Bidang Perindustrian di Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM. Pada tahun 2020 diangkat menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Kota Singkawang, dan pada tahun 2021 menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang. Dalam rentang waktu mulai dari Tahun 2021, penulis mulai membuat konsep-konsep tulisan untuk di jadikan materi buku selanjutnya tertuang dalam 1 karya buku yang sudah di terbitkan dan Ber-ISBN. Adapun karya buku yang di terbitkan berjudul “7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan dimasa Pandemi Covid-19”.


Sinopsis Pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 justru membuat Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) mempercepat langkah pembaruan pendidikan. Salah satu dari gerakan tersebut adalah membuat sekolah zona hijau yang sehat dan asri, ruang kelas yang memuat pesan-pesan pembelajaran yang baik serta guru yang tampil sebagai role model yang menarik serta ramah. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) adalah gerakan ‘merdeka belajar’ untuk menciptakan budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan di sekolah. Gerakan ini berupaya membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah, dan pemangku kebijakan pendidikan dalam merancang sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar. Gerakan ini dapat terlaksana dengan maksimal apabila terjalin kerja sama yang kuat antara guru, peserta didik, serta orang tua. Melalui tiga komponen tersebut, GSM diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk membangun lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut perlu disusun 7 Langkah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) agar sekolah-sekolah di Kota Singkawang menjadi sekolah yang mampu memberi ruang otonomi lahirnya berbagai keunikan sehingga potensi/talenta peserta didik dapat berkembang menjadi dirinya sendiri, sesuai versi terbaik mereka yang memiliki budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan sehingga mereka lebih siap menghadapi berbagai tantangan perubahan dimasa pandemi covid-19.


Walikota Singkawang (Ibu. Tjhai Chui Mie, SE., MH.) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraku, Salam sehat untuk kita semuanya, Singkawang Hebat. Seiring dengan perjalanan karir bapak. Asmadi, S.Pd, M.Si., yang waktu itu sebagai kabid di Dinas Pendidikan Kota Singkawang, kedekatan saya selaku Walikota Singkawang dengan beliau adalah sebagai rekan kerja yang saya lihat begitu


antusias serta selalu giat untuk terus belajar dan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai kemampuannya. Sedikit bercerita mengenai sosok Bapak. Asmadi, pada suatu waktu saya pernah tes beliau untuk menjadi Kadis Pemanaman Modal, dan saya tahu betul bahwa beliau sebenarnya bukan di bidangnya dan tidak terlalu menguasai sektor penanaman modal akan tetapi begitu amanah yang beliau jalankan saya melihat Bapak Asmadi merupakan sosok yang mau terus belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik yang saya berikan serta melaporkannya tepat pada waktunya. Sejalan dengan tugas-tugas yang diberikan kepadanya saya melihat beliau membuat perubahan-perubahan di sektor penanaman modal yang semakin meyakinkan saya bahwa Bapak Asmadi merupakan orang yang mau membuat perubahan. Selanjutnya untuk menempatkan beliau sesuai bidangnya dan kemampuan skill yang dimilikinya maka saya menempatkannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang untuk menangani kualitas dan mutu pendidikan dimasa pandemi covid-19. Setiap tugas yang saya berikan beliau selalu siap dan siap melaksanakan dengan aturan yang berlaku dan tidak melanggar aturan tersebut. Di sinilah saya melihat Bapak Asmadi selaku rekan kerja saya selalu


dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya serta selalu loyal kepada pimpinan. Walaupun kenyataannya pada saat saya ingin sekali menempatkan dan melantik beliau sebagai Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang saat itu, memang selalu ada saja bisiskan-bisiskan kepada saya yang bersifat negatif dan positif terhadapnya, akan tetapi dengan pendirian saya dan melihat hal-hal yang sudah dikerjakan dan di selesaikan oleh beliau dengan baik maka saya yakin melantiknya menjadi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang. Dalam menjalankan tugas yang di berikan, Bapak Asmadi telah membuat suatu program yang menurut saya sangat bermanfaat untuk dunia pendidikan dimasa pandemi covid-19. Dengan program 7 langkah gerakan sekolah menyenangkan (GSM) dimasa pandemi covid-19 yang dilaksanakan mulai dari kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Sekolah, kelas dan guru hingga ke murid, maka hal ini menjadikan sekolah sebagai zona hijau bisa bebas dan terhindar dari pandemi covid-19.


Ketua DPRD Kota Singkawang (Bapak. Sujianto) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraku, Salam sejahtera untuk semuanya, Awal perkenalan saya dengan Bapak. Asmadi itu sekitar tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 dimana saya waktu itu masih menjadi anggota DPRD Kota Singkawang. Kita kenal bahwa Bapak. Asmai ini orangnya cekatan cepat trampil dalam menyelesaikan berbagai macam pekerjaan sehingga beliau juga seorang yang mudah bergaul kepada siapapun baik kepada kenalan, rekan kerja dan juga masyarakat.


Beliau merupakan figur kepala dinas yang sangat cocok untuk pendidikan di kota Singkawang karena beliau di dalam pekerjaannya, kinerjanya tidak pernah menyia-nyiakan waktu yang ada. Beliau juga kepala dinas yang sangat cepat dalam mengambil keputusan dan langkah-langkah strategis di dalam dunia pendidikan. Saya berharap dan berdoa semoga dengan terbitnya buku ini memberikan sedikit banyaknya sumbangsi untuk dunia pendidikan. Di dalam buku yang beliau tulis ini juga memberikan inspirasi dan sebagai referensi untuk kita selalu melakukan halhal yang menyenangkan baik di dunia pendidikan maupun di halhal lain di masyarakat. Walaupun beliau baru beberapa bulan diamanahkan untuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang tapi beliau sudah mengeluarkan program-program yang sangat luar biasa di dalam dunia pendidikan ini. Dengan dorongan dan semangat kinerja dari Bapak. Asmadi maka kita harus mendukung sepenuhnya langkahlangkah kebijakan dan program yang di buat untuk kemajuan pendidikan di Kota Singkawang. Sangat diharapkan dukungan khususnya dari guru-guru maupun Kepala Sekolah yang ada di kota Singkawang untuk


mensukseskan dan mengimplementasikan program 7 langkah gerakan sekolah yang menyenangkan ini di dalam pembelajaran dan dunia pendidikan Kota Singkawang. Saya juga mengapresiasikan kepada Bapak. Asmadi terhadap program kerja beliau yang mana di dalam langkahlangkah program yang menyenangkan ini mulai dari tingkat TK, SD dan SMP semuanya dapat berjalan secara teratur. Hal ini menjadikan kota Singkawang kedepannya menjadi sekolah yang ramah anak, menyenangkan dan yang sesuai dengan visi misi Walikota Ibu Tjhai Chui Mie “Singkawang Hebat”. Harapan Kita kedepannya agar semua masyarakat di Kota Singkawang ini yang belum mengenyam dan mendapatkan pendidikan bisa teratasi dan merata di segala wilayah serta kita juga berharap kedepannya nanti akan tercipta SDM unggul di Kota Singkawang hebat ini. Sekian terima kasih.


Ketua Dewan Pendidikan Kota Singkawang (Bapak. Helmi Fauzi, SH) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraku dan Salam sejahtera untuk kita semua insan pendidik. Dewan Pendidikan Kota Singkawang yang melaksanakan fungsinya sebagai supporting, meditiary, advisory and controlling agencies memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Bapak. H. Asmadi SPd., MSi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang yang sangat concer dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kota Singkawang. Konsistensi beliau sebagai decision Maker dalam memajukan dunia pendidikan


dapat dilihat didalam grand design leading sector yang sangat strategis serta aplikasi realistisnya yang kolaboratif dan sinergis baik secara individual maupun institusional dalam membangun kemajuan dunia pendidikan di kota Singkawang. Parameter yang terukur baik secara kualitatif dan kuantitatif ini dapat dilihat secara empiris pencapaiannya di dalam indikator mutu pendidikan. Sebagai suatu ekspektasi public, semoga semua frontliner ujung tombak dan Sub ordinated pendidikan yang merupakan main pillar pilar utama pendidikan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga output kompetensi anak didik yang berkualitas dapat merespon arus transformasi global yang kompetitif.


Kabid. Pembinaan Ketenagaan (Bapak. Safari Hamzah, S.Ag., M.Si) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraku dan Salam sejahtera untuk kita semua semoga kite dapat melaksanakan aktifitas secara lancar dengan menerapkan prokes 5m. Haji Asmadi, S.Pd., M.Si, Selain sebagai sahabat sejati saya dia adalah pemimpin dan seorang kepala dinas yang sejak lama telah nampak di kepribadian beliau. Sangat tepat sekali saat ini kepala daerah menetapkan beliau sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Singkawang. Ketika beliau


ditetapkan sebagai pimpinan maka situasi yang muncul, situasi yang ada itu bukan yang normal tetapi tidak normal karena bangsa dunia ini telah dilanda oleh covid-19 yang berlangsung hampir lebih kurang dari 2 tahun. Sebuah ketakutan sebuah kekhawatiran, hubungan-hubungan yang terputus bahkan berapa banyak lost learning yang terjadi, hubungan komunikasi antara guru dan siswa, hubungan komunikasi antara guru dengan guru, hubungan komunikasi antara guru dengan masyarakat terputus maka Pak Kadis muncul sebagai satu penyelamat pendidikan di kota Singkawang dengan menerapkan atau memikirkan dari kondisi-kondisi yang ada untuk rajut kembali antar hubungan semua pihak agar terjalin dengan baik. Beliau memiliki kecerdasan, beliau memiliki kepekaan tidak dimulai dari hal yang serius tapi dimulai dari 7 langkah. 7 langkah ajaib inilah yang kemudian beliau gagas, dia pikirkan dan tidak hanya dipikirkan tapi dituangkan dalam konsep tulisan “karya buku” yang menjadi acuan bagi sekolah-sekolah di Kota Singkawang ini bahwa membangun peradaban, membangun suasana yang indah antar sesama itu tidak gampang maka dengan 7 langkah gerakan sekolah menyenangkan semua bergembira, semua dibangun dalam suasana kebahagiaan, tentu secara psikologi kalau semua pihak telah bahagia, kalau semua pihak


telah merasakan kebahagiaan itu maka perlahan-lahan kesulitan hubungan yang tidak baik antar sesama perlahan-lahan akan hilang di dominasu oleh hal-hal yang mengembirakan. Kegembiraan inilah yang beliau mulai, kegembiraan inilah yang beliau tanamkan agar memasuki kehidupan baru di peradaban baru pendidikan insya Allah akan lebih baik karena belajar dari pengalaman-pengalaman yang sulit selama 2 tahun dimasa pandemi covid -19 ini. Sebagai staf, kami sangat mengapresiasi, kami sangat bangga memiliki pemimpin yang visioner seperti ini, yang tidak hanya terpikirkan dalam gagasan, tidak hanya dalam angan-angan tapi gagasan angan-angan itu telah beliau tuangkan dalam karya tulis yang bisa menjadi landasan, yang bisa menjadi rujukan, yang bisa menjadi referensi bagi sekolah yang ada di kota Singkawang khususnya dan pendidikan secara umum di Kalimantan Barat. Sukses selalu buat pemimpin muda, pemimpin energis, pemimpin yang visioner, pemimpin yang tidak pernah berhenti untuk berkarya dan berinovasi. Terima kasih Salam sukses, “karya terindah adalah karya yang dibuat oleh orangorang sibuk di saat sedang sibuk di saat-saat yang penuh dengan dinamika kegiatan yang mampu melahirkan karya yang luar biasa” sukses.


Documentasi 7 Langkah Gerakan Sekolah menyenangkan


Click to View FlipBook Version